laporan alun tanker.doc

29
Tugas Merancang Kapal I Lines Plan 2014 PEMBUATAN LINES PLAN OIL TANKER SHIP Dengan Metode Form Data BAB I. UKURAN UTAMA KAPAL I.1 KAPAL PEMBANDING HONG DA HAI 10 / OIL TANKER Lpp = 126 m Lwl = Lpp + (3-5)%Lpp = 126 + (0,05 x 126) = 132,3 m B = 20 m H = 10,2 m T = 8 m DWT = 11211 Ton Vs = 12 Knot (Sumber : Data kapal dari World-Ships yang sudah berklasifikasi) I.2. Menentukan Koefisien Blok (Cb) Metode Van Lammeran Cb = 1,137 – 0,6 x Vd/ Dengan : Vd = Kecepatan dinas (m/s) = 12 x 0,5144 ( Buku TBK 1 ) = 6,17 m/s L = Lpp = 126 m Cb = 1,137 – 0,6 x 6,17 / √126 = 0,8 ( memenuhi ) Metode pendekatan F.H. Alexander : Cb = 1,04 – V/(2 x √L) Fikri Khalis Tenar 21090113140099 1

Upload: alsa-mudera

Post on 05-Dec-2015

315 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

PEMBUATAN LINES PLANOIL TANKER SHIP

Dengan Metode Form Data

BAB I. UKURAN UTAMA KAPAL

I.1 KAPAL PEMBANDING

HONG DA HAI 10 / OIL TANKER

Lpp = 126 mLwl = Lpp + (3-5)%Lpp

= 126 + (0,05 x 126)= 132,3 m

B = 20 mH = 10,2 mT = 8 mDWT = 11211 TonVs = 12 Knot

(Sumber : Data kapal dari World-Ships yang sudah berklasifikasi)

I.2. Menentukan Koefisien Blok (Cb)

Metode Van Lammeran

Cb = 1,137 – 0,6 x Vd/

Dengan : Vd = Kecepatan dinas (m/s)

= 12 x 0,5144 ( Buku TBK 1 )

= 6,17 m/s

L = Lpp = 126 m

Cb = 1,137 – 0,6 x 6,17 / √126

= 0,8 ( memenuhi )

Metode pendekatan F.H. Alexander :

Cb = 1,04 – V/(2 x √L)

Dengan : V = Kecepatan dinas (m/s)

= 6,17 m/s

L = Lpp = 126 m

Cb = 1,04 – V/(2 x √L)

= 1,04 – 6,17/(2 x √126)

= 0,77 (memenuhi)

Fikri Khalis Tenar21090113140099 1

Page 2: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

Metode pendekatan Ayre :

Cb = 1,08 – V/(2 x √L)

Dengan : V = Kecepatan Dinas (m/s)

= 6,17 m/s

L = Lpp = 126 m

Cb = 1,08 – V/(2 x √L)

= 1,08 – 6,17/(2 x √126)

= 0, 81 (memenuhi)

L/B = 126 / 20 = 6,3 x

T/B = 8 / 20 = 0,4 v

B/H = 20 / 10,2 = 1,96 x

T/H = 8 / 10,2 = 0,78 v

L/H = 126 / 10,2 = 12,4 v

berdasarkan dari perhitungan perbandingan ukuran utama kapal pembanding ini dan

atas persetujuan asisten dosen nilai CB untuk kapal pembanding ini 0,81

I.3 Mencari Ukuran Utama Kapal Baru

1. Menentukan Ukuran Lpp Kapal Baru

Lpp = [ ( DWT x ( L/B )2 x ( B/H ) ) / (ῤ air laut x Cb x Cd ) ] 1/3

= [ (11000 x ( 126 / 20 )2 x ( 20 / 10,2 ) / 1,025 x 0,81 x 0,8 ) ]1/3

= [ (11000 x 39,69 x 1,96 ) / 0,6642 ]1/3

= [ 849248,4 / 0,6642 ]1/3

= 3√1278603,43

= 108,53 m

Fikri Khalis Tenar21090113140099 2

Page 3: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

2. Menentukan Ukuran B, T dan H

= 6,3

B = 108,53 / 6,3= 17,23 m

= 1,96

H = 17,23 / 1,96= 8,8 m

= 0,78

T = 0,78 x 8,8= 6,8 m

Cb = 1,08 – Vd / (2 x √L)0,81 = 1,08 – Vd / ( 2 x √108,53 )Vd / 20,83 = 1,08 – 0,81Vd / 20,83 = 0,27Vd = 5,62

Vs = 5,62 / 0,5144= 10,9 knot

Dari hasil perhitungan Cb tidak ada yang memenuhi , maka sesuai dengan ketentuan

buku TBK 1 mengenai standarisasi suatu kapal TANKER lalu berdasarkan dari

perhitungan perbandingan ukuran utama kapal dan atas persetujuan asisten dosen

nilai CB untuk kapal ini 0,81

I.4 Ukuran Utama Kapal Baru

Lpp = 108,53 m Lwl = Lpp + (3-5)%Lpp

= 108,53 + ( 0,05 x 108,53 )= 113,95 m

B = 17,23 m H = 8,8 m T = 6,8 m Cb = 0,81 Vs = 10,9 Knot DWT = 11000 Ton

Fikri Khalis Tenar21090113140099 3

Page 4: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

BAB II. PERHITUNGAN RENCANA GARIS

II.1. Menentukan Koefisien Blok (Cb)

Metode Van Lammeran

Cb = 1,137 – 0,6 x Vd / √L

Dengan : Vd = Kecepatan dinas ( m/s )

= 10,9 x 0,5144 ( Buku TBK 1 )

= 5,6 m/s

L = Lpp = 108,53 m

Cb = 1,137 - 0,6 x 5,6 / √108,53

= 1,137 – 0,6 x 0,53

= 0,81

Nilai Cb yang diperoleh 0,81 ini sesuai dengan nilai range Cb pada tabel (0,75 - 0,82)

Metode pendekatan F.H. Alexander :

Cb = 1,04 – V/(2√L)

Dengan : V = kecepatan dinas (m/s)

= 5,6 m/s

L = Lpp = 108,53 m

Cb = 1,04 – 5,6 / ( 2 x √108,53)

= 1,04 – 5,6 / 20,83= 1,04 – 0,27= 0,77

Nilai Cb yang diperoleh 0,77 ini sesuai dengan nilai range Cb pada tabel (0,75 - 0,82)

Metode pendekatan Ayre :

Cb = 1,08 – V / ( 2 x √L )

Dengan : V = Kecepatan Dinas (m/s)

= 5,6 m/s

L = Lpp = 108,53 m

Cb = 1,08 – 5,6 / ( 2 x √108,53 )

= 1,08 – 5,6 / 20,83= 0,81

Fikri Khalis Tenar21090113140099 4

Page 5: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

Nilai Cb yang diperoleh 0,81 ini sesuai dengan nilai range Cb pada tabel (0,75 - 0,82)

II.2. Menentukan Panjang Garis Air kapal (Lwl)

Lwl = Lpp + (3-5)%Lpp= 108,53 + (0,05 x 108,53)= 108,53 + 5,42= 113,95 m

II.3. Menentukan Jumlah Station dari AP s/d FP (main part)

Terdapat 20 station,dengan sketsa gambar sebagai berikut :

Gambar 1.1 Menentukan jumlah main part

II.4. Menentukan Jarak Station (h)

Main part (hmp)

Station awal = = 108,53 / 20 = 5,4 m

Can part (hcp)

= 113,95 – 108,53 / 2 = 2,71 m

II.5. Menentukan Volume Kapal

V = Lpp × B ×T × Cb

= 108,53 × 17,23 x 6,8 x 0,81

= 10299,8 m³

Fikri Khalis Tenar21090113140099 5

Page 6: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

II.6. Menentukan Luas Mid Ship (Amid)

Amid = B × T × Cm

Mencari nilai Cm dengan metode pendekatan Chirila rumus yang digunakan:

Cm = (0,08 × Cb) + 0,93

= (0,08 × 0,81) + 0,93

= 0,99

Cp = Cb/Cm

= 0,81/0,99

= 0,81

Amid = B × T × Cm

= 17,23 × 6,8 × 0,99

= 115,99 m²

II.7. Menentukan Cwl (Coeficient water line)

Cwl = 0,18 + (0,86 Cp)

= 0,18 + (0,86 x 0,81)

= 0,87

II.8. Menetukan LCB ( Longitudinal Centre of Bouyancy)

L displasement = ½ (Lwl + Lpp)

= ½ (113,95 + 108,53)

= 111,24 m

LCB = + 1,67% × L displacement

= + 1,67% × 111,24

= 1,85 m di depan Mid Ship

Fikri Khalis Tenar21090113140099 6

Page 7: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

II.9. Koefisien Prismatik Depan (Cpf)

Cpf = Cp + (1,40+Cp) × e

Dimana e = LCB / Lpp

= 1,85 / 108,53

= 0,017

Cpf = 0,81+ (1,40+0,81) × 0,017

= 0,84

II.10. Koefisien Prismatik Belakang (Cpa)

Cpa = Cp − (1,40 +Cp) × e

Dimana e = LCB / Lpp

= 1,85 / 108,53

= 0,017

Cpa = 0,81 − (1,40+0,81) × 0,017

= 0,77

II.11. Koefisien Prismatik Memanjang (longitudinal prismatic coeficient)

Cpl = Cb/Cm

= 0,81 / 0,99

= 0,81

II.12. Koefisien Prismatik Tegak (vertical prismatik coeficient)

Cpv = Cb/Cwl

= 0,81 / 0,87

= 0,93

Setelah kita mendapatkan Cpa dan Cpf, langkah selanjutnya adalah mengukurkan

harga Cpa dan Cpf tersebut pada grafik, dengan cara menarik garis horizontal yang

memotong tiap-tiap station. Kemudian dari perpotongan tiap-tiap station kita tarik

garis tegak lurus untuk mendapatkan % luas dengan formula :

Persen luas = (panjang yang diukur / panjang seluruhnya) ×100,00%

Setelah persen luas dari tiap-tiap section kita dapatkan, langkah selanjutnya

adalah memperoleh nilai dari masing-masing luas tiap section dengan cara :

Luas section = (%luas/100,00) × Amidship

Fikri Khalis Tenar21090113140099 7

Page 8: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

Langkah selanjutnya adalah memasukan kedalam tabel, dari tabel kita dapatkan

volume tabel dan harga LCB. Dimana kedua nilai tersebut harus dikoreksi. Untuk :

Koreksi Volume = < 0,50% Koreksi LCB=< 0,10%

BAB III. PEMBUATAN CSA (Curve of Secsional Area)

Setelah mendapatkan data-data dari persentase luas maka kita dapat

menggambarkan kurva CSA. Pada tabel 1 tersebut terdapat hubungan antara station

dengan luasnya. Penggambaran CSA bisa kita lakukan dengan menentukan station

tersebut sebagai absis sedangkan luasannya bertindak sebagai ordinat. Dengan begitu kita

bisa menggambar kurva tersebut dengan menghubungkan titik – titik tersebut satu sama

lain sehingga bisa membentuk sebuah kurva baru.

Untuk jarak tiap station (h) adalah panjang dari Lpp tersebut dibagi 20.

Panjang Tiap Station = Lpp/20

= 95,98 /20

= 4,8 m

Kemudian dari gambar kurva CSA kita dapat membaca luasan dari

tiap-tiap station, dengan syarat koreksi :

Koreksi Volume < 0,5

Koreksi LCB < 0,1

Rumus yang digunakan dalam tabel :

Volume tabel = × × ∑1

LCB tabel = ×

Koreksi Volume = x 100

Koreksi LCB = x 100

Fikri Khalis Tenar21090113140099 8

Page 9: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

CSA sebelum difairing

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Gambar 1.2 Grafik CSA sebelum difairing

CSA setelah difairing

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Gambar 1.3 Grafik CSA setelah difairing

Tabel 1.1 Perhitungan CSA (Curve of Sectional Area)

NO % AREAA

Midship AA Fairing

(I)FS (II)

A Fairing*FS FM

(I)*(II)*FM

-1,0 0,00 112,23 0,00 0,00 0,5 0,00

-10,4 0,00

-0,5 0,60 112,23 0,67 1,00 2,0 2,00

-10,2 -20,40

0 1,20 112,23 1,35 5,70 1,5 8,55 -10 -85,501 13,03 112,23 14,62 17,40 4 69,60 -9 -626,402 32,43 112,23 36,40 37,50 2 75,00 -8 -600,003 52,73 112,23 59,18 58,70 4 234,80 -7 -1643,604 70,00 112,23 78,56 81,00 2 162,00 -6 -972,005 83,03 112,23 93,18 94,80 4 379,20 -5 -1896,00

6 92,11 112,23103,3

8 104,70 2 209,40 -4 -837,60

7 96,97 112,23108,8

3 109,20 4 436,80 -3 -1310,40

8 100,00 112,23112,2

3 111,23 2 222,46 -2 -444,92

9 100,00 112,23112,2

3 112,23 4 448,92 -1 -448,92

Fikri Khalis Tenar21090113140099 9

Page 10: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

10 100,00 112,23112,2

3 112,23 2 224,46 0 0,00

11 100,00 112,23112,2

3 112,23 4 448,92 1 448,92

12 100,00 112,23112,2

3 112,23 2 224,46 2 448,92

13 100,00 112,23112,2

3 112,23 4 448,92 3 1346,76

14 98,48 112,23110,5

2 111,80 2 223,60 4 894,40

15 94,54 112,23106,1

0 107,60 4 430,40 5 2152,0016 86,67 112,23 97,27 98,00 2 196,00 6 1176,0017 70,00 112,23 78,56 80,30 4 321,20 7 2248,4018 45,76 112,23 51,36 51,40 2 102,80 8 822,4019 20,00 112,23 22,45 26,60 4 106,40 9 957,6020 0,00 112,23 0,00 0,00 1 0,00 10 0,00

∑1 4975,89 ∑2 1609,66

Berdasarkan tabel perhitungan tersebut dapat ditentukan :

Volume Perhitungan tabel

V = × × ∑1 (m³)

= × × 4975,89

= 7959,77 m³ LCB perhitungan tabel

LCB = × (m)

= × = 1,63

Perhitungan koreksi LCB dan Volume Kapal :

Koreksi Volume

Koreksi = x 100

= x 100

= 0,21

(memenuhi syarat koreksi yang diperbolehkan -0,5 < Hasil < 0,5)

Koreksi LCB

Fikri Khalis Tenar21090113140099 10

Page 11: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

Koreksi = x 100

= × 100

= 0,01

(memenuhi syarat koreksi yang diperbolehkan -0,1 < Hasil < 0,1)

BAB IV. PERENCANAN GARIS AIR MUAT PENUH

Langkah selanjutnya dalam membuat rencana garis adalah

perencanaan garis air muat. Dalam perencanaan garis air muat harus dibuat

dalam bentuk kurva dengan tinggi sebesar B/2. Garis air muat yang

direncanakan adalah harus sesuai dengan bentuk kurva dari luas per dua kali

sarat penuh ( A/2T ), dengan catatan bahwa kurva B/2 harus lebih besar dari

pada kurva A/2T (tabel 2).

Untuk membuat kurva B/2, terlebih dahulu ditentukan besar dari sudut

masuknya pada section FP. Dengan membaca grafik pada gambar 3 diktat

Rencana Garis, maka sudut masuknya dapat ditentukan.

Cara penentuannya adalah dengan mengukurkan panjang dari Cpf

( koefisien prismatik depan ) sesuai skala pada lajur Cpf, kemudian ditarik

garis tegak lurus hingga memotong lengkungan kurva. Selanjutnya adalah

menarik garis sejajar sumbu Cpf hingga memotong sumbu sudut.

Untuk nilai Cpf = 0,806 maka didapat sudut masuk sebesar 29,2o.

Dalam perhitungan garis air muat penuh ini,kita masukkan data yang

didapat dari tabel CSA untuk memperoleh koreksi AWL,dimana toleransinya <

0.5 %.

Fikri Khalis Tenar21090113140099 11

Page 12: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

Sebelumnya kita dapat mencari AWL dengan menggunakan rumus

AWL rumus

AWL = Lwl x B mid x Cwl

= 100,779 × 16,08 × 0,80

= 1296,42 m²

Gambar 1.4 Grafik AWL

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

B/2

A fairing/2T

Tabel 1.2 Perhitungan Garis Air MuatNO A Fairing A fairing/2T B/2 FS Hasil-1 0,00 0,00 0,00 0,5 0,00

-0,5 1,00 0,07 0,69 2,0 1,380 5,70 0,40 1,490 1,5 2,241 17,40 1,23 3,220 4 12,882 37,50 2,66 4,840 2 9,683 58,70 4,16 6,360 4 25,444 81,00 5,74 7,510 2 15,025 94,80 6,72 7,950 4 31,806 104,70 7,43 7,965 2 15,937 109,20 7,74 7,980 4 31,928 112,23 7,96 8,040 2 16,089 112,23 7,96 8,040 4 32,16

10 112,23 7,96 8,040 2 16,0811 112,23 7,96 8,040 4 32,1612 112,23 7,96 8,040 2 16,0813 112,23 7,96 8,040 4 32,1614 111,80 7,93 7,960 2 15,9215 107,60 7,63 7,950 4 31,8016 98,00 6,95 7,910 2 15,8217 80,30 5,70 7,450 4 29,8018 51,40 3,65 5,290 2 10,5819 26,60 1,89 2,720 4 10,8820 0,00 0,00 0,000 1 0,00

∑1 405,81Berdasarkan tabel perhitungan diatas dapat ditentukan :

AWL perhitungan tabel

AWL = × × ∑3 (m³)

Fikri Khalis Tenar21090113140099 12

Page 13: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

= × × 405,81

= 1298,305 m²

Perhitungan koreksi AWL

Koreksi AWL

Koreksi = x 100

x 100

= 0,15

(memenuhi syarat koreksi yang diperbolehkan yaitu < 0,5)

BAB V. PEMBUATAN BODY PLAN

Setelah merencanakan garis air muat penuh, maka langkah selanjutnya

adalah membuat Body Plan kapal dengan menggunakan planimeter. Dari kurva

B/2 dan kurva A/2T yang ada, maka akan dibentuk masing masing section kapal

sesuai dengan kurva tersebut. Khusus untuk Pararel Midle Body , maka terlebih

dahulu harus ditentukan harus ditentukan besarnya jari-jari bilga ( Radius of

Bilga). Jari-jari bilga dapat ditentukan dengan menggunkn rumus :

R2 = 2BT – 2BT Cm/ 0,86

B = Lebar kapal

T = Sarat kapal

Cm = Koefisien midship

R2 = √2 16,08 x 7,05 – 2 x 16,08 x 7,05 x 0,99

0,86

R = 1,624

Fikri Khalis Tenar21090113140099 13

Page 14: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

-0,440

0,560

1,560

2,560

3,560

4,560

5,560

6,560

7,560

8,560

-1,0000,0001,0002,0003,0004,0005,0006,0007,0008,0009,000

0 1 2 34 5 6 78 9 Series11 Series12Series13 Series14 Series15 Series16

-0,440

0,560

1,560

2,560

3,560

4,560

5,560

6,560

7,560

8,560

-1,000 1,000 3,000 5,000 7,000 9,000 11,000

10 11 12 1415 16 18 19Series10 Series11 Series12 Series13Series14 17 Series4 13

Gambar 1.5 Grafik Body Plan

T

B mld

Gambar 1.6 Penampang Body Plan

Fikri Khalis Tenar21090113140099 14

Page 15: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

Gambar 1.7 Cara Membuat Bilga

b/2

A/2T

I

T Lengkung station

CL

Gambar 1.8 Cara Membuat Lengkung Bilga

Dimana harus diperhatikan bahwa luasan I dan II harus sama. Ini bisa dihitung dengan

menggunakan planimeter. Hal ini dilakukan untuk menjaga supaya luasan tiap – tiap station

Fikri Khalis Tenar21090113140099 15

II

Page 16: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

tetap sama seperti yang telah direncanakan dalam CSA curve. Sehingga displacement kapal

tidak berubah

Setelah semua station digambar maka pembuatan bodyplan diselesaikan sehingga

menghasilkan bodyplan kapal seperti terlampir.

Kemudian Bodyplan dikoreksi displacementnya . Koreksi tidak boleh kurang dari 0,5

BAB VI. PEMBUATAN HALF BREADTH PLAN

Sebelum menggambar half breadth plan dibuat terlebih dahulu garis

air ( WL ). Pada kapal ini menggunakan garis sebagai berikut:

- WL 0 terletak 0 ,000 m dari base line

- WL 0.25 terletak 0,353 m dari base line

- WL 0.5 terletak 0 ,705 m dari base line

- WL 0.75 terletak 1,058 m dari base line

- WL 1 terletak 1,410 m dari base line

- WL 2 terletak 2,820 m dari base line

- WL 3 terletak 4,230 m dari base line

- WL 4 terletak 5,640 m dari base line

- WL 5 terletak 7,050 m dari base line

Setelah garis air dibuat kemudian ditentukan pula letak-letak dari buttoc

line. Pada kapal ini menggunakan buttoc line sebagai berikut:

- BL I terletak pada 2.01 m dari center line

- BL II terletak pada 4.02 m dari center line

Fikri Khalis Tenar21090113140099 16

Page 17: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

- BL III terletak pada 6.03 m dari center line

Pada dasarnya half breadth plan adalah bentuk kapal tiap garis air. Untuk

membuatnya diperlukan proyeksi titik – titik perpotongan antara Lwl dan station.

Sheer plan pada dasarnya adalah bentuk kapal jika dipotong pada tiap tiap BL.

Untuk membuatnya diperlukan proyeksi titik – titik perpotongan antara BL dan

station pada body plan serta titik perpotongan antara WL dan BL pada Half Breadth

Plan.

HALF BREATH

-1,00

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 11,00 12,00 13,00 14,00 15,00 16,00 17,00 18,00 19,00 20,00

Gambar 1.9 Grafik Half Breadth

Tabel 1.3 Perhitungan half breadth

WL

  0,00 0,25 0,50 0,75 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,06 0,67 1,24 1,49

1,00 0,00 0,12 0,16 0,17 0,24 0,83 2,21 2,97 3,222,00 0,10 0,40 0,63 0,84 1,02 2,07 3,52 4,42 4,843,00 0,73 1,19 1,65 2,01 2,36 3,37 4,67 5,81 6,364,00 1,74 2,34 2,98 3,58 3,97 4,80 5,72 6,65 7,515,00 2,88 3,68 4,30 4,90 5,23 5,95 6,67 7,35 7,956,00 4,18 4,99 5,60 6,09 6,37 6,91 7,32 7,65 7,977,00 5,67 6,44 6,89 7,10 7,22 7,49 7,70 7,85 7,988,00 6,42 7,43 7,76 7,94 8,03 8,04 8,04 8,04 8,049,00 6,42 7,43 7,76 7,94 8,03 8,04 8,04 8,04 8,0410,00 6,42 7,43 7,76 7,94 8,03 8,04 8,04 8,04 8,0411,00 6,42 7,43 7,76 7,94 8,03 8,04 8,04 8,04 8,0412,00 6,42 7,43 7,76 7,94 8,03 8,04 8,04 8,04 8,0413,00 6,42 7,43 7,76 7,94 8,03 8,04 8,04 8,04 8,0414,00 5,88 6,58 7,10 7,43 7,64 7,83 7,83 7,89 7,9615,00 5,00 5,70 6,26 6,65 6,91 7,36 7,64 7,77 7,9516,00 4,10 4,77 5,28 5,74 6,06 6,84 7,29 7,59 7,9117,00 2,76 3,67 4,32 4,85 5,20 5,94 6,52 6,99 7,4518,00 1,50 2,01 2,62 3,04 3,31 3,94 4,41 4,85 5,2919,00 0,34 0,70 1,05 1,31 1,47 1,84 2,13 2,38 2,7220,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Fikri Khalis Tenar21090113140099 17

Page 18: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

BAB VII. PERHITUNGAN PROPELLER DAN RUDDER

Menentukan Propeller dan Rudder

a. Propeller

Diameter Propeller (Dp) :

Dp = 0,6 x T

= 0,6 x 7,05 m

= 4,23 m

Diameter bos poros Propeller(Db) :

Db = 1/6 x Dp

= 1/6 x 4,23 m

= 0,705 m

Jarak dasar sampai bos poros Propeller:

= (0,045 x T ) + (0,5 x Dp)

= (0,045 x 7,05) + (0,5 x 4,23)

= 2,432 m

Fikri Khalis Tenar21090113140099 18

Page 19: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

Jarak AP sampai bos poros Propeller:

= 0,0266 x Lpp

= 0,0266 x 95,98

= 2,55 m

Luas poros Propeller

= 0,6 x Dp

= 0,6 x 4,23

= 2,538 m2

b. Rudder

Luas rudder :

= 1,50% x Lpp x T

= 1,50/100,00 x 95,98 x 7,05

= 10,15 m2

Diameter rudder :

= 0,70 x T

= 0,70 x 7,05

= 4,935 m

Tinggi pada sepatu rudder

= 0,09 x T

= 0,09 x 7,05

= 0,634 m

Tinggi sepatu rudder

= 0.04 x T

= 0,04 x 7,05

= 0,282 m

Lebar sepatu rudder

= 0,07 x T

= 0,07 x 7,05

= 0,493 m

Fikri Khalis Tenar21090113140099 19

Page 20: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

Gambar 1.10 Perhitungan Rudder dan Propeller

BAB VIII. Menentukan Chamber, Bulwark, Sent Line

VIII.1. Menentukan Garis Geladak Tengah (Chamber)

Setelah menggambar garis geladak tepi maka masing-masing titik pada garis

geladak tepi sesuai pembagian AP, 1/6L dari AP, 1/3L dari AP, midship, 1/3L dari FP,

1/6L dari FP, dan FP maka kita ukurkan 1/50 B (B = lebar kapal setempat pada potongan-

potongan keatas harga-harga AP, 1/6L dari AP, 1/3L dari AP, midship, 1/3L dari FP,

1/6L dari FP, dan FP). Titik ini kemudian kita hubungkan satu sama lain sehingga

terbentuklah gambar garis geladak tengah. Bentuk garis lengkungan geladak inilah yang

menentukan cepat tidaknya air yang menggenangi geladak tersebut dapat mengalir ke tepi

kapal, untuk selanjutnya disalurkan keluar lambung kapal.

Perhitungan Chamber = B / 50

Fikri Khalis Tenar21090113140099 20

Page 21: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

= 16,08 / 50

= 0.321

VIII.2. Menentukan Garis Kubu-Kubu (Railing)

Kubu-kubu (bulwark) ini umumnya merupakan penerusan keatas dari kulit lambung

kapal dan biasanya mempunyai tinggi minimal 1000 mms ( didasarkan pada ketentuan

Biro Klasifikasi Indonesia 2001 Volume II ). Pada dinding kubu-kubu ini dibuatkan

lubang secukupnya untuk mengalirkan air yang masuk/naik ke geladak.

Bentuk kenaikan garis pagar ini adalah melengkung, selain dimaksudkan untuk

memberi bentuk yang baik pada kapal juga dengan bentuk ini dimungkinkan tidak terjadi

konsentrasi/pemusatan tegangan pada tempat atau daerah penaikan tersebut.

VIII.3. Menentukan Garis Sent (Sent Line)

Yang dimaksud dengan garis sent (diagonal) ialah garis yang ditarik pada salah

satu atau beberapa titik yang ada pada garis tengah (center line) dan membuat sudut

dengan garis tengah itu. Adapun keperluan dari garis sent ini adalah untuk mengetahui

kebenaran dari bentuk-bentuk gading-gading ukur ke arah diagonal. Kalau sekiranya

bentuk gading –gading ukur itu kurang baik maka bentuk garis sent itu akan kurang baik

pula.

Untuk menggambar bentuk garis sent ini dilakukan dengan cara menentukan titik-

titik perpotongan antara garis-garis pada tiap-tiap station dengan garis diagonal yang

menghubungkan antara garis sarat (T) air dengan garis dasar (base line), dengan garis

tengah (center line) pada Body Plan. Jarak titik-titik tersebut ke center line, kemudian

diukurkan ke Half Breath Plan dan dihubungkan satu sama lain sehingga terbentuk garis

lengkungan (cent line) yang dimaksud.

Fikri Khalis Tenar21090113140099 21

Page 22: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

BAB IX. MENENTUKAN POOPDECK DAN FORECASTLE DECK

IX.1. Menentukan Geladak Kimbul (Poop Deck)

Geladak kimbul (poop deck) adalah geladak yang langsung terletak diatas geladak

utama. Umumnya ruangan dibawah geladak kimbul ini dipakai untuk ruangan akomodasi

anak buah kapal. Tinggi geladak kimbul diukur dari geladak atau deck adalah 2,2 – 2,4 m

yaitu tidak boleh lebih rendah dari tinggi orang.

Lebar geladak kimbul adalah sama dengan lebar geladak yang ada di bawahnya.

Sedangkan panjangnya banyak ditentukan oleh pihak perencana. Salah satu pertimbangan

yang cukup penting adalah misalnya seberapa banyak ruangan yang dibutuhkan untuk

akomodasi dimana hal ini ditentukan oleh seberapa banyak anak buah kapal yang akan

dipekerjakan di kapal tersebut dan pertimbangan-pertimbangan lainnya.

Panjang Poop deck = (15% - 20% x Lpp) diukur dari AP

Fikri Khalis Tenar21090113140099 22

Page 23: LAPORAN ALUN TANKER.doc

Tugas Merancang Kapal ILines Plan 2014

= 20% x 95,98 m

= 19,2 m

Tinggi Poop deck = 2,4 m (Interval 2,2 – 2,4 )

IX.2. Menentukan Geladak Agil (Forecastle Deck)

Geladak agil adalah geladak dibagian haluan kapal yang langsung terletak diatas

geladak utama. Ruangan yang ada dibawah geladak agil ini umumnya dipakai untuk

gudang, bengkel, & kadang-kadang untuk akomodasi anak buah kapal. Pada geladak agil

ini ditempatkan perlengkapan-perlengkapan kapal untuk berlabuh dan bertambat seperti

misalnya Anchor, border-border, talitemali dan sebagainya. Tinggi geladak agil sama

dengan geladak kimbul yaitu berkisar antara 2,2 – 2,4 m.

Panjang Forecastle deck = (10% - 15% x Lpp) diukur dari FP

= 15% x 95,98

= 14,397 m

Tinggi Forecastle deck = 2,4 m (Interval 2,2 – 2,4)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1988, Diktat Rencana Garis. Fakultas Teknologi Kelautan ITS

Ari Wibawa, 2012, Pengantar Ilmu Perkapalan

(Perhitungan Sheer, Chamber, Poopdeck, Forecastle deck, dan Penampang melintang)

Fikri Khalis Tenar21090113140099 23