laporan akuntabilitas kinerja instansi...
TRANSCRIPT
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
J l . D r . S o e d j o n o , L i n g k a r S e l a t a n , K e l . J e m p o n g B a r u , S e k a r b e l a , M a t a r a m ( e m a i l : p e r d a g a n g a n k o t a m a t a r a m @ g m a i l . c o m ) p h o n e : 0 3 7 0 - 6 1 7 2 5 4 3
2016
LAPORAN AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN dan PERDAGANGAN KOTA MATARAM
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karunia Nya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Koperasi,
Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram tahun 2016 dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Penyampaian LKIP adalah perwujudan dari pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 108 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah dan Instruksi Presiden
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sekaligus sebagai wujud
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan
penyelenggaraan pemerintahan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan Kota Mataram tahun 2016 merupakan sebuah hasil dari evaluasi pelaksanaan
kebijakan dan program yang telah direncanakan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan Kota Mataram sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan.
Usul-saran untuk penyempurnaan dan peningkatan kemampuan di dalam
melaksanakan tugas, mempertahankan prestasi/keberhasilan yang telah dicapai serta
peningkatan kinerja di masa yang akan datang sangat kami harapkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan kota Mataram memiliki peran
dan kedudukan strategis dalam melaksanakan RPJMD Kota Mataram 2012-2016. Sesuai
RPJMD Kota Mataram Tahun 2012-2016 melalui Peraturan Daerah Kota Mataram No 11
Tahun 2012 Pemerintah Kota Mataram mengarah pada berbagai kegiatan yang
memiliki 3 (tiga) program prioritas, yaitu: Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) dalam rangka peningkatan daya saing daerah (2) Pemberdayaan ekonomi rakyat
berbasis potensial ekonomi local (3) Peningkatan daya dukung infrastruktur perkotaan
dalam rangka pencapaian peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
pemberdayaan ekonomi rakyat.
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram telah
menetapkan 4 (empat) sasaran strategis yang akan dicapai tahun 2016. Ke empat
sasaran strategis tersebut selanjutnya diukur dengan dengan mengaplikasikan 15
indikator kinerja.
Rincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran strategis:
SASARAN STRATEGIS I
Meningkatnya efektifitas Pengembangan Usaha
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Rasio ijin usaha yang diterbitkan
IUTS IUPP IUPR SIUP
100% 100% 100% 100%
100 % 0% 0%
100%
100% 0% 0%
100%
Rasio Wira Usaha Baru
100% 98,07% 98,07%
Rasio Koperasi aktif 65% 65,78% 101,28%
Ratio UMKM yang terbentuk 100% 94,73% 94,73%
Ratio koperasi yang berkualitas 1,34% 1,34% 100%
Ratio KUMKM yang mendapatkan bantuan/difasilitasi
100% 95,11% 95,11%
Ratio koperasi yang berpredikat sehat 10% 12,96% 129,6%
Rata-rata capaian kinerja pada sasaran strategis I 95,54%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
iii
SASARAN STARTEGIS II
Meningkatnya efektifitas Pengembangan Potensi Unggulan Daerah berbasis Sumber Daya Lokal
Inidikator Kinerja Target Realisasi % Rasio SDM KUMKM yang dilatih
100% 94,14% 97,14%
Ratio UMKM yang difasilitasi pameran 100 % 100% 100%
Rata-rata capaian kinerja pada sasaran strategis II 98,57%
SASARAN STRATEGIS III
Meningkatnya Efekfitas Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
Indikator Kinerja Target Realisasi % Jumlah UTTP yang di tera
10500 8029 76,47%
Rasio Produk Yang Diawasi
26,97 % 100% 370.78%
Jumlah SPBU yang di tera
12 13 108,33%
Penyelesaian sengketa konsumen
85 % 100% 117,65%
Rata-rata capaian kinerja pada sasaran strategis III 168.31%
SASARAN STRATEGIS IV
Meningkatnya efektifitas penerimaan PAD dan kenyamanan proses jual beli di pasar
Indikator Kinerja Target Realisasi % Kapasitas Pasar 8246 7655 92.83% Penerimaan PAD pasar 3.755.000.000 3.870.292.200 103.07%
Jumlah sarana dan Prasarana yang ada
100% 77.57% 77.57%
Rata-rata capaian kinerja pada sasaran strategis IV 91.16%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
iv
Jumlah anggaran kinerja Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
tahun 2016 sebesar Rp. 22.450.527.972,- ( Dua Puluh Dua Milyar Empat Ratus Lima
Puluh Juta Lima Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu Sembilan Ratus Tujuh Puluh Dua Rupiah )
dari jumlah tersebut diatas dibagi kedalam 21 (dua puluh) pelaku aktifitas yang ada
pada masing-masing Sub bidang. Ke 21 (dua puluh ) pelaku aktifitas ini melaksanakan
program-program yang ada yaitu Bagian TU sebanyak 4 program dan 25 kegiatan,
Subdin Pengembangan Kelembagaan dan SDM 1 program dan 3 kegiatan, Subdin Bina
Usaha 2 program dan 3 kegiatan, Subdin Perindustrian sebanyak 3 program dan 4
kegiatan, Subdin Perdagangan sebanyak 3 program 9 kegiatan, UPTD Pasar sebanyak 1
program 5 kegiatan dan subdin metrologi legal dan perlindungan konsumen sebanyak
1 program 8 kegiatan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
v
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................. i Ringkasan Eksekutif ................................................................................................... ii Daftar Isi ......................................................................................................................... v Daftar Tabel................................................................................................................... vi Bab I PENDAHULUAN .................................................................................................. I-1
A. Latar Belakang ....................................................................................................................... I-1
B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ......................................................................... I-2
C. Aspek Strategis Organisasi ............................................................................................... I-4
D. Struktur Organisasi.............................................................................................................. I-31
E. Sistematika Penyajian ........................................................................................................ I-33
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ....................................... II-33 A. RPJMD 2011-2016................................................................................................................ II-33
B. Rencana Strategis ................................................................................................................. II-35
C. Penetapan Kinerja ................................................................................................................ II-39
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................................... III-43 A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2016 ............................................................... III-43
B. Analisis Pencapaian Kinerja ............................................................................................ III-45
C. Akuntabilitas Keuangan .................................................................................................... III-68
BAB IV PENUTUP.................................................................................................... IV-83 LAMPIRAN-LAMPIRAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
vi
DAFTAR TABEL Tabel 1.1
Data Penerbitan SIUP MB Dari Tahun 2012-2016 I-9
Tabel 1.2
Data Penerbitan IUP2T, IUPP dan IUTS dari Tahun 2012-2016
I-11
Tabel 1.3
Data Pencapaian Wira Usaha Baru Tahun 2012 s/d 2016 I-16
Tabel I.4 Data Perkembangan Koperasi Di Kota Mataram Periode Tahun 2012-2016
I-17
Tabel 1.5 Data Perkembangan Keanggotaan Koperasi dan Kepengurusan Tahun 2012 s/d 2016
I-18
Tabel 1.6 Perkembangan Permodalan dan Volume Usaha Koperasi Periode Tahun 2012-2016
I-18
Tabel 1.7 Data Perekembangan UMKM Tahun 2012 s/d 2016 I-19
Tabel 1.8 Nama BMT Di Kota Mataram Tahun 2012-2014 I-20
Tabel 1.9 Klaster Industri Kecil Unggulan Kota Mataram I-20
Tabel 1.10 Kegiatan Seksi Usaha Industri I-22 Tabel 1.11 Kegiatan Seksi Bimbingan Produksi I-23 Tabel 1.12 Kegiatan Seksi Sarana Industri I-24 Tabel 1.13 Rekapitulasi IKM Binaan Bidang Perindustrian I-25 Tabel 1.14 Data Perkembangan Pengawasan Kemetrologian Bidang
Metrologi Kota Mataram Periode Tahun 2012 s/d 2016 I-26
Tabel 1.15 Data Penyuluhan/Sosialisasi/Bimtek Bidang Metrologi Kota Mataram Periode Tahun 2012 s/d 2016
I-27
Tabel 1.16 Data Perkembangan Penyelesaian Sengketa Konsumen Melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Mataram Periode 2012 s/d 2016
I-28
Tabel 1.17 Nama Jabatan dan Eselonering Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Mataram Propinsi NTB Tahun 2016
I-32
Tabel 1.18 Jumlah Pegawai Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Mataram menurut pendidikan Umum dan Eselonisasi, Tahun 2016
I-32
Tabel 1.19 Jumlah Pegawai Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Mataram Menurut Pendidikan Penjenjangan dan Eselonisasi, Tahun 2016
I-33
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Mataram
II-40
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
II-42
Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Tingkat Satuan Perangkat Kerja Daerah
III-45
Tabel 3.2 Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Yang Diterbitkan Periode Tahun 2012 s/d 2016
III-48
Tabel 3.3 Evaluasi Perkembangan Wira Usaha Baru Periode 2012 s/d 2016
III-49
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
vii
Tabel 3.4 Evaluasi Perkembangan Koperasi Aktif Periode Tahun 2012 s/d 2016
III-51
Tabel 3.5 Evaluasi Perkembangan UMKM Periode Tahun 2012 s/d 2016
III-52
Tabel 3.6 Evaluasi Kinerja Jumlah BMT/LKM Yang Periode 2012 s/d 2016
III-53
Tabel 3.7 Evaluasi Kinerja KUMKM Yang Mendapat /Difasilitasi Periode 2012 s/d 2016
III-54
Tabel 3.8 Evaluasi Kinerja Koperasi Yang Berpredikat Sehat Periode 2012 s/d 2016
III-55
Tabel 3.9 Evaluasi Kinerja KUMKM Yang Dilatih Periode 2012 s/d 2016
III-56
Tabel 3.10 Evaluasi Ratio UMKM Yang Difasilitasi Pameran Periode 2012 s/d 2016
III-58
Tabel 3.11 Evaluasi Kinerja Jumlah UTTP Yang Ditera Periode 2012-2016
III-59
Tabel 3.12 Evaluasi Kinerja Produk Yang Diawasi Periode 2012 s/d 2016
III-61
Tabel 3.13 Evaluasi Kinerja SPBU Yang Ditera Periode 2012 s/d 2016 III-63
Tabel 3.14 Evaluasi Kinerja Penyelesaian Sengketa Konsumen Periode 2012 s/d 2016
III-64
Tabel 3.15 Evaluasi Kinerja Barang Dalam Keadaan Terbungkus Yang Diawasi Periode 2012 s/d 2016
III-65
Tabel 3.16 Jumlah Pedagang Pasar Tahun 2014 s/d 2016 III-66
Tabel 3.17 Jumlah Penerimaan PAD Tahun 2014 s/d 2016 III-67
Tabel 3.18 Sarana dan Prasarana Pasar Yang Dimiliki III-69
Tabel 3.19 Realisasi Anggaran APBD Berdasarkan Obyek Belanja Tahun 2016
III-71
Tabel 3.20 Realisasi Anggaran APBD Per Urusan SKPD Tahun 2012 s/d 2016
III-72
Tabel 3.21 Realisasi Anggaran Berdasarkan Program & Kegiatan SKPD Tahun 2016
III-73
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
1
B A B I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam upaya pelaksanaan sistem pemerintahan yang bersih dan
akuntabel setiap pengelola pemerintahan menyusun Rencana Strategis (RENSTRA)
dan sekaligus menyusun laporan pertanggung jawaban dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
LAKIP Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram
tahun 2016 disusun berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor : 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003, tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan
berlandaskan kepada :
a. Landasan Idiil Pancasila
b. Konstitusional UUD 1945 dan
c. Landasan Operasional antara lain :
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya
daerah Tingkat II Mataram;
Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan
Nasional;
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Undang-Undang Nomor 25 tahuin 2004 tentang system Perencanaan
Pembangunan Nasional;
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
2
Undang-undang Nomopr 12 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerin tahan daerah
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 108 tahun 2000 tentang Tata Cara
Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan Keuangan
daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara pemerintah, pemerintahan Daerah
propinsi, dan Pemerintahan daerah Kabupaten/Kot;
Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi dan;
Peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Pola Dasar pembangunan Daerah dan Propeda, dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Kota Mataram Tahun 2011 – 2015;
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram
merupakan salah satu Dinas yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Mataran nomor : 05 tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi
Perangkat daerah Kota Mataram. Sesuai dengan Peraturan Daerah tersebut maka
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan adalah unsur pelaksana Pemerintah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
3
Kota Mataram yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota
Mataram melalui Sekretaris Daerah Kota Mataram.
Surat Keputusan Walikota Mataram nomor : 20/PERT/2008 memuat
tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Koperasi, Perindustrian Dan
Perdagangan Kota Mataram.Berdasarkan Surat Keputusan tersebut telah ditetapkan
Tugas dan Fungsi sebagai berikut :
a. Tugas Pokok
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan adalah unsur pelaksana
Pemerintah Daerah dibidang Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan. Dinas
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dinas mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dibidang Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan.
b. Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Dinas
mempunyai fungsi :
Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
4
C. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
Untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi maka semua
perangkat baik sumber daya manusia maupun dana serta fasilitas harus dapat
menunjang pencapaian sasaran tersebut. Kalau dilihat dari Sumber Daya Manusia
bahwa dari segi jumlah sudah memadai namun dari kualitas terutama dalam hal
keterampilan dan kemampuan dibidang teknis perlu diperhatikan.
Dilihat dari sarana gedung kantorsudah sangat bagus dan memenuhi standar
dengan dibangunnya gedung kantor baru sementara sarana mobilitas masih
dirasakan terbatas yang menyangkut mobil operasional Dinas.
Peran strategis Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota
Mataram sesuai Tupoksi dan Mandat yang diberikan adalah bagaimana Dinas
berperan dalam memajukan sektor Koperasi, Industri dan Perdagangan yang ada
diwilayah Kota Mataram agar mampu tumbuh dan berkembang sehingga menjadi
sektor yang tangguh dalam menunjang dan mempercepat pertumbuhan ekonomi
Kota Mataram.
Untuk itu Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
mempunyai peran strategis dalam menyusun program pembangunan di sektor
koperasi, industri dan perdagangan yang dapat menyentuh langsung kehidupan
ekonomi masyarakat terutama pada usaha-usaha kecil dan menengah serta
memberikan pelayanan umum kepada masyarakat dan dunia usaha.
Adapun program yang disusun adalah sesuai dengan program
strategis yaitu terkait dengan program pemberdayaan ekonomi rakyat dan program
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Kekuatan berbagai sumber daya yang ada untuk dapat melaksanakan tupoksi sesuai
kewenangan yang diberikan sangat ditentukan oleh dukungan kekuatan Sumber
Daya Manusia ( SDM ) dan dukungan dana yang memadai serta kebijakan dalam
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
5
pembangunan sektor koperasi, industri dan perdagangan. Kekuatan yang ada pada
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan adalah sebagai berikut :
a. Tersedianya sumber daya manusia yang cukup memadai
b. Adanya jumlah koperasi yang berkualitas berjumlah 53 koperasi
c. Adanya keunikan dan keanekaragaman desain produk
d. Adanya ketrampilan/budaya/kearifan lokal
e. Posisi Kota Mataram sebagai ibukota propinsi.
f. Struktur ekonomi Kota Mataram sebagai pusat perdagangan.
g. Potensi perdagangan di Kota mataram yang cukup besar.
h. Adanya kewenangan peneraan pada tingkat kota/kabupaten
i. Memiliki beberapa produk One Village One Product (OVOP) yang dapat
dijadikan produk kompetensi inti daerah.
j. Adanya dukungan peraturan perundang-undangan yang memadai.
k. Penyelesaian permasalahan konsumen pada Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen ( BPSK ) dalam rangka perlindungan konsumen.
l. Meningkatnya pengamanan perdagangan dalam rangka perlindungan
konsumen.
Berdasarkan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Dinas Koperasi, Perindustrian
dan Perdagangan, maka dapat disajikan data sebagai berikut :
a. Perkembangan izin usaha Perdagangan
Penerbitan Izin Usaha yang masih menjadi kewenangan Dinas
Koperindag adalah IUTS, IUPP, IUPR, dan SIUP MB sebagai berikut:
Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan
(TDP) dan Tanda Daftar Gudang (TDG) tidak bisa disajikan disebabkan adanya
pengalihan kewenangan ke BPMP2T, sementara ijin usaha yang masih menjadi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
6
kewenangan Dinas Koperindag adalah IUTS, IUPP, IUP2R, dan SIUP MB sebagai
berikut :
1. IZIN USAHA PERDAGANGAN MINUMAN BERALKOHOL (SIUP MB)
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol atau
etil alkohol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan
penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol
dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah
melewati batas usia tertentu.
Alkohol adalah zat yang paling sering disalahgunakan manusia,
alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-
umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi
dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang
lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Di Indonesia, minuman beralkohol yang
diimpor diawasi peredarannya oleh negara. Dalam hal ini diamanatkan
kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan
Indonesia (DJBC). Dalam istilah kepabeanan dan cukai, minuman beralkohol
disebut sebagai Minuman Mengandung etil alkohol (MMEA).
Impor/pemasukan MMEA dari luar negeri dilakukan oleh importir khusus.
Di samping MMEA impor, bea cukai juga memiliki kewenangan untuk
mengontrol secara penuh pendirian pabrik MMEA dalam negeri. Setiap
badan usaha yang hendak memproduksi MMEA, maka wajib memiliki
Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC). Pengawasan MMEA
di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh DJBC, namun juga oleh pemerintah
daerah. Mengingat dampak negatif yang ditimbulkan akibat dari
mengonsumsi MMEA tersebut dan untuk mengendalikan peredaran MMEA,
pemerintah melalui DJBC mengenakan tarif cukai pada tiap liter MMEA
(penggunaan tarif spesifik).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
7
Minuman beralkohol berdasarkan asal produksinya digolongkan atas
2 (dua) jenis : minuman beralkohol produksi impor dan minuman
beralkohol produksi dalam negeri. Minuman beralkohol produksi dalam
negeri digolongkan atas 2 (dua) jenis : minuman beralkohol produksi non
tradisional dan minuman beralkohol produksi tradisional.
Minuman beralkohol berdasarkan kandungan alkoholnya
digolongkan atas 3 (tiga) jenis :
a. minuman beralkohol golongan A dengan kadar etil alkohol atau etanol
(C2H5OH) sampai dengan 5% (lima persen);
b. minuman beralkohol golongan B dengan kadar etil alkohol atau etanol
(C2H5OH) lebih dari 5% (lima persen) sampai dengan 20% (dua puluh
persen); dan
c. minuman beralkohol golongan C dengan kadar etil alkohol atau etanol
(C2H5OH) lebih dari 20% (dua puluh persen) sampai dengan 55% (lima
puluh lima persen).
Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan peredaran, perdagangan
dan/atau penjualan minuman beralkohol wajib memiliki izin. Izin yang
dimaksud meliputi :
a. untuk lokasi tempat penjualan minuman beralkohol wajib mempunyai
SITU-MB;
b. untuk importir terdaftar (IT-MB), Distributor, Sub Distributor, pengecer
dan penjual langsung minuman beralkohol golongan B dan C wajib
mempunyai SIUP-MB;
c. untuk pengecer yang hanya menjual minuman beralkohol golongan A
wajib mempunyai SKP-A;
d. untuk penjual langsung yang hanya menjual minuman beralkohol
golongan A wajib mempunyai SKPL-A.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
8
Kewenangan penerbitan izin :
1. Dirjen PDN Kementerian Perdagangan RI menerbitkan SIUP-MB untuk IT-
MB, Distributor, Sub Distributor dan SPK-A atau SKPL-A.
2. Gubernur menerbitkan SIUP-MB untuk TBB sebagai Pengecer.
3. Bupati/Walikota atau Gubernur DKI Jakarta menerbitkan SIUP-MB untuk
Pengecer dan Penjual Langsung di wilayah kerjanya.
Dengan terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan nomor : 20/M-
DAG/PER/4/2014 tentang Pengendalian dan Pengawasan Terhadap
Pengadaan, Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor : 06/M-DAG/PER/1/2015, point penting dari permendag terbaru ini
adalah :
a. Minuman beralkohol golongan A dilarang dijual secara eceran di Toko
Pengecer dan minimarket.
b. 3 (tiga) bulan sejak peraturan ini dikeluarkan (tanggal 16 Januari 2015)
maka toko pengecer dan minimarket harus sudah menarik produk
minuman beralkohol golongan A dari peredaran.
c. Mulai tanggal 16 April 2015 toko pengecer dan minimarket dilarang
menjual minuman beralkohol golongan A.
Pemerintah Kota Mataram telah menindaklanjuti dengan
mengeluarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 2 Tahun 2015
tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol dan Peraturan
Walikota Mataram Nomor 18 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol. Pemerintah Kota
Mataram memberikan perhatian yang sangat serius dalam penanganan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
9
kegiatan penjualan dan peredaran minuman beralkohol di Kota Mataram.
Point penting dalam Perda dan Perwal tersebut adalah :
a. Minuman beralkohol golongan A, B dan C hanya dapat dijual di : Hotel,
bar, restoran (hanya untuk diminum di tempat) dan Toko bebas bea
(Pengecer).
b. Waktu penjualan : Siang (13.00–16.00 wita) dan Malam (20.00–23.00
wita)
c. Minuman beralkohol tradisional : Dimanfaatkan untuk kepentingan
budaya, adat istiadat dan upacara keagamaan tertentu
d. Minuman beralkohol dilarangan dijual di :
1) Warung/kios minuman, tempat olah raga, rumah biliar, rumah makan,
kantin/cafe, tempat pijat/spa, PKL, terminal, penginapan remaja,
perkantoran dan karaoke.
2) Dekat dengan tempat ibadah, sekolah/kampus, perpustakaan,
laboratorium, rumah sakit, arena bermain anak-anak dan jalan umum.
3) Pasar rakyat.
e. Pendataan kegiatan usaha pembuatan minuman beralkohol tradisional.
f. Penyitaan dan pemusnahan.
Tabel 1.1
Data Penerbitan SIUP MB dari tahun 2011 - 2016
KATEGORI
SIUP MB
Tahun JUMLAH
2011 2012 2013 2014 2015 2016
PENGECER 2 1 1 4
PENJUAL LANGSUNG 1 1 2
JUMLAH 2 1 1 2 6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
10
Gambar 1. Perkembangan Penerbitan SIUP MB
2. IZIN USAHA TOKO SWALAYAN (IUTS), IZIN USAHA PUSAT PERBELANJAAN (IUPP) dan IZIN USAHA PENGELOLAAN PASAR RAKYAT (IUPPR)
Sejak beberapa tahun yang lalu terjadi ekspansi besar-besaran
munculnya sejumlah brand Toko Modern dan tumbuh pesatnya Pusat
Perbelanjaan terutama di Pulau Jawa dan sekarang merambah cepat di luar
Jawa. Hal ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan dan
keberlangsungan UMKM yang berada di wilayah yang bersangkutan. Hal ini
sangat mencemaskan para pelaku ekonomi lokal tradisional yang kurang
mempunyai daya saing terhadap toko modern. Banyak UMKM yang gulung
tikar dan tidak berdaya menghadapi serbuan Toko Modern berjaringan
nasional yang menjamur di semua wilayah terutama di Jawa. Hal ini
memaksa pemerintah daerah untuk mengambil sikap tegas dengan
mengeluarkan kebijakan terhadap pertumbuhan toko modern ini.
Pemerintah pusat telah mengeluarkan aturan menindaklanjuti
fenomena ini, dengan munculnya PP nomor 112 Tahun 2007 tentang
Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko
Modern, ditindak lanjuti dengan Permendag Nomor : 58/M-
DAG/PER/12/2008 yang terakhir dengan Permendag Nomor : 56/M-
DAG/PER/9/2014. Pendirian dan/atau pengusahaan Pusat perbelanjaan
dan Toko Modern harus mempertimbangkan keberadaan pasar tradisional
dan usaha kecil yang telah ada sebelumnya serta mengacu pada rencana tata
0
1
2
2011 2012 2013 2014 2015 2016
0
2
0 0
1 10 0
1
0 0
1PENGECER
PENJUAL LANGSUNG
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
11
ruang wilayah dan rencana detail tata ruang kota termasuk peraturan
zonasinya.
Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2014
tentang Perdagangan, pada Pasal 12 ayat (1) disebutkan bahwa :
Sarana Perdagangan terdiri dari :
a. PASAR RAKYAT
b. PUSAT PERBELANJAAN
c. TOKO SWALAYAN
d. GUDANG
e. PERKULAKAN
f. PASAR LELANG KOMODITAS
g. PASAR BERJANGKA KOMODITI, ATAU
h. SARANA PERDAGANGAN LAINNYA
Mengacu pada undang-undang tersebut dan Permendag Nomor 56/M-
DAG/PER/9/2014 maka sejak bulan Mei tahun 2015 istilah Pasar
Tradisional diganti menjadi Pasar Rakyat dan Toko Modern diganti menjadi
Toko Swalayan.
Pelaku usaha yang melakukan kegiatan usaha di bidang pengelolaan
pasar tradisional, pusat perbelanjanan dan toko swalayan wajib memiliki :
1. Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional (IUP2T) untuk Pasar
Tradisional;
2. Izin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP) untuk Pertokoan, Mall, Plasa dan
Pusat Perdagangan;
3. Izin Usaha Toko Swalayan (IUTS) untuk minimarket, supermarket,
department store, hypermarket, dan perkulakan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
12
Tabel 1.2
Data Penerbitan IUP2T, IUPP dan IUTS dari tahun 2012 - 2016
JENIS IZIN TAHUN
JUMLAH 2012 2013 2014 2015 2016
IUPPT 0 0 0 0 0 0
IUPP 0 0 2 0 0 2
IUTM / IUTS 17 35 5 30 (23/7) 23 110
JUMLAH 17 35 7 30 23 112
Gambar 2. Perkembangan penerbitan IUP2T, IUPP, dan IUTS
b. Sosialisasi Perizinan
Sosialisasi merupakan salah satu kegiatan yang rutin dilakukan sebagai
sarana untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai perizinan di
bidang perdagangan. Sosialisasi perizinan dilaksanakan dilatarbelakangi bahwa
peraturan perizinan setiap saat mengalami penyesuaian sesuai kebijakan yang
diambil oleh pemerintah pusat, sehingga pemerintah daerah sebagai
perpanjangan tangan yang mempunyai kewenangan untuk menerbitkan
perizinan wajib menyampaikan kepada masyarakat mengenai penyesuaian ini.
Maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan sosialiasi ini adalah untuk
memberikan pengetahuan dan wawasan baik pelaku usaha, aparatur dan
masyarakat luas mengenai perizinan, baik prosedur, mekanisme ataupun
peraturan-peraturan yang menaunginya sehingga terlaksana tertib administrasi
dan legal usaha.
Kegiatan sosialisasi perizinan ditargetkan dilakukan sebanyak 6 (enam)
kali pada tahun 2016 dan masing-masing diikuti 30 (tiga puluh) orang pelaku
IUP2RIUPPIUTS
010
20
30
40
2012 2013 2014 2015 2016
0 0 0 0 0
0 0 20 0
17
35
7
3023
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
13
usaha perdagangan yang belum mempunyai izin usaha. Akan tetapi karena
adanya pemangkasan anggaran maka sosialisasi hanya dapat dilaksanakan
sebayak 3 (tiga) kali.
c. Pelatihan Kewirausahaan
UKM adalah ujung tombak dan merupakan bagian terbesar dari pilar
penopang utama perekonomian nasional, akan tetapi kurang dalam kemampuan
manajemen dan profesionalisme serta terbatasnya akses terhadap permodalan,
teknologi, dan terutama jaringan pemasaran. Untuk itu UKM harus diberi
peluang dan peran yang besar agar menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dalam upaya untuk meningkatkan
peran UKM dalam pembangunan ekonomi daerah dan untuk menghadapi era
globalisasi, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram
menyelenggarakan Pelatihan Kewirausahaan untuk pedagang kecil di Kota
Mataram dengan tujuan agar pedagang kecil dapat lebih trampil dalam
mengelola usahanya sehingga dapat bersaing dalam era globalisasi.
Sasaran pembinaan UKM adalah pedagang kecil seperti pedagang kaki
lima, toko dan kios kecil, pedagang bakulan, pedagang kelontong, pedagang
makanan dan minuman, pedagang di pasar tradisional, dengan alasan ;
1. Pengelolaan usahanya masih tradisional
2. Kualitas SDM masih rendah
3. Kemampuan pemasaran terbatas
4. Akses informasi masih rendah
5. Legalitas formal yang belum memadai
6. Akses permodalan yang masih sangat terbatas.
Maksud dan tujuan pelatihan ini adalah :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
14
1. Memberikan pemahaman serta pengetahuan mengenai manajemen
perusahaan
2. Memberikan pengetahuan cara memperoleh modal melalui perbankan.
3. Memberikan pemahaman untuk menentukan dan memilih jenis barang dan
jasa yang dijual agar memenuhi standar mutu yang memadai.
4. Memberikan pengetahuan bagaimana merencanakan lokasi usaha yang
strategis, bersih, tertib, teratur, aman sehingga menarik konsumen.
5. Bagaimana menjadi seorang pengusaha yang berhasil menjalankan
usahanya.
6. Memberikan pemahaman tentang tata cara pengurusan perijinan dalam
usaha.
Nara sumber yang menyajikan materi pelatihan berasal dari lembaga perbankan,
instansi pemerintah, instansi Pembina UMKM, dan tenaga pendidik profesional
di bidangnya. Peserta pelatihan sebanyak 30 (tiga puluh) orang pengusaha
mikro dan kecil.
d. Pameran
Pameran sangat dibutuhkan oleh dunia usaha, khususnya bagi pengusaha
Indonesia untuk dapat berinteraksi langsung dengan konsumen domestik
maupun mancanegara, sekaligus memahami budaya niaga, trend kesukaan
konsumen dan untuk memperluas pangsa pasar. Pemasaran menjadi penting,
sebab hasil akhir dari suatu proses produksi adalah bagaimana produk tersebut
dapat dipasarkan dan diterima oleh konsumen. Namun pemasaran itu sendiri
adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu proses panjang
perdagangan, mulai dari bahan baku, proses produksi, kontrol kualitas, harga,
pengemasan, serta pengiriman.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
15
Pemasaran juga harus ditunjang dengan harga yang kompetitif dan
pelayanan purna jual (after sales service) yang baik serta dapat diterima oleh
konsumen. Pemerintah Kota Mataram memahami akan pentingnya perluasan
pasar, sebagai daerah penyangga pariwisata, maka untuk produk unggulan
daerah seperti produk perhiasan dan kerajinan (khususnya souvenir),
dipandang perlu untuk ikut berpartisipasi dalam pameran-pameran yang
diadakan di negara ini.
Dalam kegiatan pameran diharapkan terjadi transaksi pesanan langsung
dan kontak dagang di masa yang akan datang. Hal tersebut akan menyebabkan
timbulnya efek domino, dimana nantinya transaksi tersebut membawa dampak
pada penyerapan tenaga kerja lokal, pemanfaatan bahan baku, proses
pengerjaan, sampai dengan pengiriman produk jadi kepada pembeli.
Bagi pengusaha itu sendiri akan terjadi perluasan pangsa pasar dan tidak
ada ketergantungan pasar pada pembeli tertentu, dengan demikian kontinuitas
perusahaan berjalan lancar dan membawa dampak positif bagi suatu
perkembangan perekonomian di lingkungan sekitarnya.
Bagi Pemerintah Kota Mataram, hal ini tentu saja merupakan salah satu aspek
positif yang menjadi harapan bagi kemajuan dan perkembangan perekonomian
dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kota Mataram. Selama tahun 2016,
direncanakan untuk dilaksanakan 6 kali pameran.
e. Perkembangan Wira Usaha Baru
Pada tahun 2016 jumlah Wira Usaha Baru yang terbentuk di Kota
Mataram sebanyak 5288 Wira Usaha Baru yang, bila dirincikan per kecamatan,
maka WUB yang terbentuk pada tahun 2016 adalah : Kecamatan Ampenan
sebanyak 832 WUB atau 15,73%, Kecamatan Cakranegara sebanyak 883 WUB
atau 16,70%, Kecamatan Mataram sebanyak 1170 WUB 22,72%, Kecamatan
Sandubaya sebanyak 802 WUB atau 15,17%, Kecamatan Sekarbela sebanyak
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
16
754 WUB atau sebesar 14,26%, dan Kecamatan Selaparang sebanyak 847 WUB
atau 16,02%. Dari data tersebut, terlihat bahwa pertumbuhan WUB paling besar
terjadi di Kec.Mataram, untuk lebih jelasnya dapat dilihat di tabel 1.3 dibawah
ini :
Tabel.1.3 DATA PENCAPAIAN WIRA USAHA BARU
TAHUN 2012 s/d 2016
NO Kecamatan Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Ampenan 375 98 274 745 832
1 Cakranegara 468 109 273 796 883
3 Mataram 530 295 792 1.083 1.170
4 Sandubaya 347 91 208 716 802
5 Sekarbela 292 64 188 667 754
6 Selaparang 441 121 347 760 847
Total 2.453 778 2.082 4.767 5.288
f. Perkembangan Koperasi
Pada tahun 2016, jumlah koperasi di Kota Mataram adalah sebanyak
602 koperasi,Koperasi aktif sebanyak 396 koperasi dan yang non aktif sebanyak
207 koperasi, bila dibandingkan dengan tahun 2015 ada peningkatan koperasi
aktif sebesar 10 koperasi atau 8,7%.
Rincian koperasi sebagai berikut : 396 buah koperasi aktif (5 KUD, 4 KOPINKRA,
12 KOPPONTREN, 34 KOPKAR,4 KOP. FUNGSIONAL ABRI, 141 KSU, 56 KSP, 1
KOP. PERUMAHAN, 83 KPRI, 30 KOPWAN, 1 KOP. NELAYAN,4KOPMA, 7
KOPTAN, 2 KOP. ANGKUTAN, 1 KOP. SEKUNDER, 2 KOP. PETERNAKAN, dan 2
KOP.JASA, 5 KOPPAS, 2 KOP.WREDATA) dan 207 buah koperasi tidak aktif (10
KOPTAN, 1 KOP. NELAYAN, 2 KOPINKRA, 1 KOPPONTREN, 21 KOPKAR, 117
KSU, 2 KOPPAS, 13 KSP, 9 KOP. ANGKUTAN, 20 KPRI, 4 KOPWAN, 2 KOP.
PEMUDA, 4 KOP. WREDATA, 1 KOPTI). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 1.4 dibawah ini.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
17
TABEL 1.4 DATA PERKEMBANGAN KOPERASI DI KOTA MATARAM
PERIODE TAHUN 2012-2016
NO
URAIAN
2012 2013 2014 2015 2016 AKTIF NON
AKTIF AKTIF NON
AKTIF AKTIF NON
AKTIF AKTIF NON
AKTIF AKTIF NON
AKTIF 1 KUD 3 2 4 1 4 1 4 1 5 0 2 KPRI 72 27 75 27 76 26 82 20 83 20 3 KSU 137 119 141 119 140 117 139 118 141 117 4 KOPKAR 23 31 28 27 28 27 33 22 34 21 5 KSP 35 17 44 13 49 15 53 13 56 13 6 KOPTAN - 17 1 16 4 13 7 10 7 10 7 KOP. ANGKUTAN - 11 - 9 3 8 2 9 2 9 8 KOPPAS - 7 - 7 - 7 5 2 5 2 9 KOPMA 1 3 2 2 2 2 4 - 4 - 10 KOPPONTREN 11 2 12 1 12 1 12 1 12 1 11 KOP.FUNGSIONAL
ABRI 4 - 4 - 4 - 4 - 4 -
12 KOP. PENSIUNAN 1 1 1 5 2 4 - - 13 KOPINKRA 3 3 3 3 3 3 4 2 4 2 14 KOPWAN 23 9 26 8 26 8 30 4 30 4 15 KOPTI - 1 1 - - 1 - 1 - 1 16 KOP. NELAYAN - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 KOP. PETERNAKAN - 2 - 2 - 2 2 - 2 - 18 KOP. PEMUDA - 2 - 2 - 2 - 2 - 2 19 KOP. JASA - - - - - - - - 2 - 20 KOP. PERUMAHAN 1 - 1 - 14 - 1 - 1 - 21 KOP. WREDATA 1 5 - 4 - - - - 2 4 22 KOP. SEKUNDER 1 - 1 - 1 - 1 - 1 -
JUMLAH 315 259 345 243 355 239 386 210 396 207
Setelah diklasifikasikan yang termasuk papan atas (volume usaha
diatas Rp 1 Milyar) sebanyak 74 buah yang terdiri dari 23 KPRI, 8 KSU, 15 KSP, 6
KOPKAR, 3 PRIMKOPPOL, 1 PRIMKOPABRI, 1 KOPERASI PENSIUNAN. Papan
menengah (volume usaha Rp 500 juta – Rp 1 Milyar ) sebanyak 28 buah dan papan
bawah (volume usaha Rp 1 juta – Rp 500 juta ) 39 buah.
Perkembangan Keanggotaan dan Kepengurusan Koperasi
Pada tahun 2016 jumlah anggota koperasi adalah 85335 orang,
yang dibagi berdasarkan jenis kelamin 53202 orang laki-laki dan 32265 orang
perempuan, Peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 1.39%, sedangkan
pengelola koperasi berjumlah 5112 orang yang terdiri dari : pengurus 1873 orang,
pengawas 1779 orang, manajer 104 orang dan karyawan 1356 orang. Bila
dibandingkan dengan tahun 2015 pengurus koperasi terjadi peningkatan sebesar
1.00%, pengawas koperasi meningkat sebesar 0,51%, dan karyawan meningkat
sebesar 0.59%. Untuk lebih jelasnya lihat table 1.5 dibawah ini :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
18
TABEL 1.5 DATA PERKEMBANGAN KEANGGOTAAN KOPERASI dan KEPENGURUSAN
TAHUN 2012 s/d 2016
No
Uraian
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
KEANGGOTAAN 78.759 80.412 82.420 84.148 85.335 1 Laki-Laki 49.485 50.552 51.311 52.431 53.202 2 Perempuan 29.216 29.801 31.109 31.657 32.265 PENGELOLA 4.759 4.817 4.967 5.082 5.112
1 Pengurus 1.772 1.805 1.848 1.859 1.873 a. Laki-Laki 1.415 1.459 1.459 1.445 1.450 b. Perempuan 357 346 389 414 423
2 Pengawas 1.685 1.714 1.760 1.770 1.779 a. Laki-Laki 1.429 1.464 1.481 1.476 1.448 b. Perempuan 256 250 279 294 294
3 Manajer 87 91 105 105 104 a. Laki-Laki 80 82 93 93 92 b. Perempuan 7 9 12 12 12
4 Karyawan 1.215 1207 1.254 1.348 1.356 a. Laki-Laki 719 717 696 798 802 b. Perempuan 496 490 558 550 557
Perkembangan Permodalan Usaha Koperasi dan Volume Usaha
Permodalan koperasi terdiri atas modal sendiri sebesar Rp
106.378.000.000,- pada tahun 2016 menurun 23.70 % dari tahun sebelumnya,
modal luar sebesarRp 152.486.000.000,- menurun sebesar 46.60% dari tahun
sebelumnya, aset sebesar Rp 258.864.000 menurun 37.19% dari tahun
sebelumnya dan sisa hasil usaha sebesar Rp 10.687.000- meningkat 3.71% serta
volume usaha sebesar Rp 245.361.000.000,- menurun sebesar 29,08%.
TABEL 1.6 PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN VOLUME USAHA KOPERASI
PERIODE TAHUN 2012-2016 Rp. (000.000)
No Uraian Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Modal Sendiri 92.177 106.634 117.912 131.589 106.378
2 Modal Luar 210.741 202.142 215.576 223.551 152.486
3 Aset 302.918 307.377 332.874 355.140 258.864
4 SHU 47.690 8.214 9.765 10.290 10.687
5 Volume Usaha 432.378 249.226 291.226 316.703 245.361
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
19
g. Perkembangan UMKM
Pada tahun 2016 UMKM bertambah sebanyak 521 UMKM dari
tahun sebelumnya.
Bila dirincikan per kecamatan, maka UMKM yang ada di Kota Mataram adalah :
Kecamatan Ampenan sebanyak 4642 UMKM atau 16.81%, Kecamatan
Cakranegara sebanyak 6062 UMKM atau 21.95%, Kecamatan Mataram sebanyak
7602 UMKM atau 27.52%, Kecamatan Sandubaya sebanyak 3352 UMKM atau
12.14%, Kecamatan Sekarbela sebanyak 2304 UMKM atau 8,34% dan Kecamatan
Selaparang sebanyak 3659 UMKM atau 13,25%. Untuk lebih jelasnya data
perkembangan UMKM bisa dilihat di table 1.7 dibawah ini :
Tabel.1.7 DATA PERKEMBANGAN UMKM
TAHUN 2012 s/d 2016
.
NO Kecamatan
Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
1 Ampenan 3.074 3.172 3.446 4.555 4.642
1 Cakranegara 4.408 4.517 4.790 5.975 6.062
3 Mataram 4.380 4.675 5.467 7.515 7.602
4 Sandubaya 1.904 1.995 2.203 3.266 3.352
5 Sekarbela 1.030 1.094 1.282 2.217 2.304
6 Selaparang 1.875 1.996 2.343 3.572 3.659
Total 16.671 17.449 19.531 27.100 27.621
h. Perkembangan BMT/LKM di Kota Mataram
Di Kota Mataram terdapat 8 BMT, dimana pembentukannya dimulai
pada tahun 2012 sebanyak 6( Enam ) buah dan pada tahun 2013 BMT yang
terbentuk sebanyak 2 buah yang berlokasikan di masing-masing kecamatan yang
ada di Kota Mataram, dapat dilihat pada tabel 3.9, sementara pada tiga tahun
terakhir (Tahun 2013 s/d 2015) tidak ada yang terbentukkarena pemerintah
kota Mataram tidak memberikan bantuan lagi untuk pembentukan BMT,
sementara dari pengurus BMT baru mau membentuk BMT apabila ada bantuan
dana pembentukan dari pemerintah kota Mataram.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
20
TABEL 1.8 NAMA BMT DI KOTA MATARAM
TAHUN 2012-2014
No Nama BMT Lokasi Tahun Terbentuk 1 Darul Arqam Punia, Kec. Mataram 2012
2 Baiturrahim Kr. Baru, Kec. Selaparang 2012
3 Al Istiqomah Kekalik, Kec. Sekarbela 2012
4 Qubatul Islam Seganteng, Kec. Cakranegara 2012
5 Al Abror Sukaraja, Kec. Ampenan 2012
6 Ar Rahmah Sweta, Kec. Sandubaya 2012
7 Darussalam Kr. Mas-Mas, Kec. Cakranegara 2013
8 IPHI Kr. Tapen, Kec. Cakranegara 2013
i. Cakupan Klaster Unggulan Daerah
Berdasarkan Keputusan Walikota Mataram Nomor 526/X/2009
tentang Penetapan Klaster Industri Kecil Unggulan Kota Mataram, ditetapkan 8
jenis klaster industri kecil unggulan Kota Mataram. Klaster-klaster tersebut
dapat dilihat pada tabel 1.9 dibawah ini :
TABEL 1.9
KLASTER INDUSTRI KECIL UNGGULAN KOTA MATARAM
No Jenis Klaster Industri Klaster Wilayah
Pengembangan 2014 2015 2016
1 Kerajinan Mutiara, Emas dan Perak (MEP)
Sekarbela Kamasan
194 30
226 10
226 10
2 Kerupuk Kulit Seganteng 9 23 23 3 Tahu dan tempe Abian Tubuh
Kekalik 66
227 107 227
107 227
4 Industri Kerajinan Logam Babakan 8 8 8 5 Kerajinan Kayu dan Cukli Sayang-Sayang 25 25 25 6 Konveksi dan Bordir Pagutan 17 17 19 7 Kerajinan Kulit Kerang
dan Tanduk Pagutan - - -
8 Makanan Olahan 6 Kecamatan 990 785 788 Total 1556 1428 1433
Data klaster industri kecil unggulan yang ada di Kota Mataram yang
ditunjukkan pada tabel diatas menujukkan gambaran perkembangan klaster
industri kecil unggulan setiap tahunnya. contoh klaster konveksi dan bordir
yang berada di wilayah pengembangan Pagutan sebanyak 19 unit usaha dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
21
klaster Makanan Olahan yang berada di 6 kecamatan sebanyak 788 unit usaha.
Sebagai perbandingan di tahun 2015 Konveksi dan Bordir di Pagutan sebanyak
17 usaha dan Makanan Olahan di 6 kecamatan sebanyak 785 usaha. Dibeberapa
klaster usaha lain perkembangan jumlah usaha di tahun 2016 ada yang tetap dan
ada pula yang bertambah. Gambaran perkembangan yang berbeda pada klaster
disebabkan oleh beberapa faktor yang mendukung usaha tersebut. Salah satunya
kemampuan pelaku usaha mengangkat usahanya untuk berkembang ataupun
bertahan. Setiap klaster usaha memiliki tantangan yang berbeda untuk bisa
bersaing dan bertahan. Selain itu minat dan kemauan masyarakat untuk
membuka usaha tergantung pada kemampuan/keterampilan yang dimiliki dan
modal yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha tersebut sehingga masyarakat
akan cenderung memilih usaha mana yang menurut mereka yang mudah
dijalankan dan tidak memiliki resiko besar.
Untuk meningkatkan kemampuan SDM IKM maka Dinas koperindag
yang dibidangi oleh Bidang perindustrian dimana masing masing seksi
melaksanakan bermacam-macam pelatihan, bimbingan tekhnis dan penyuluhan,
kontak temu usaha, magang bagi IKM, dan sosialisasi seperti yang tertera pada
kolom dibawah ini :
Tabel. 1.10 Kegiatan Seksi Usaha Industri
NO. JENIS KEGIATAN TAHUN
2012 2013 2014 2015 2016 1 PELATIHAN ANYAMAN 20 20 2 PELATIHAN KERAJINAN KAYU 20 20 20 3 PELATIHAN KONVEKSI 40 20 40 4 PELATIHAN SISTEM PRODUKSI 20 20 5 KONTAK TEMU USAHA 50 55 50 6 PELATIHAN SERVICE HP 20 15 20 7 PELATIHAN AMT 40 50 8 BIMBINGAN & PENYULUHAN IKM 40 40 9 PELATIHAN CEFE 40 40
10 MAGANG KERAJINAN KAYU 6 TOTAL 190 206 150 80 80
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
22
Berdasarkan Tabel 1.10 di atas, terlihat bahwa kegiatan pelatihan
diSeksi Usaha Industri pada Bidang Perindustrian berkisar pada pelatihan teknis
produksi.Pelatihan yang diadakan selama tiga tahun terakhir terdiri dari
pelatihan kerajinan kayu, pelatihan konveksi (jahit), pelatihan anyaman, dan
pelatihan service ponsel (handphone). Selain itu diadakan pula pelatihan untuk
meningkatkan manajemen usaha dengan nama pelatihan sistem produksi yang
berisikan materi tentang peramalan produksi, pengendalian mutu/kualitas
produk, pembukuan sederhana, optimasi dan proses produksi.
Jumlah peserta pelatihan secara umum bersifat konstan sejumlah 20
peserta per pelatihan. Namun, ada kegiatan pelatihan yang dilaksanakan dalam
dua angkatan/kegiatan dalam tahun yang sama seperti pelatihan konveksi
(jahit). Hal ini terkait dengan adanya kegiatan tambahan serupa dari
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Dari tahun 2014 – 2016 peserta pelatihan diberikan pelatihan secara
berkelanjutan. Artinya, pesertanya relatif sama tapi materi yang diberikan dari
tahun ke tahun mengalami perubahan materi. Hal ini ditempuh untuk
menciptakan kesinambungan pelatihan dalam rangka meningkatkan
kemampuan melalui keragaman materi pelatihan.
Pada tahun 2016, seksi usaha industri melaksanakan pelatihan
anyaman, kerajinan kayu, konveksi (jahit), dan sistem produksi.Hanya pelatihan
konveksi yang dilakukan sebanyak dua kali dengan sumber danaAPBD 2016
Kota Mataram.Ini berkenaan dengan minat pelatihan yang cukup tinggi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
23
Tabel 1.11 Kegiatan seksi Bimbingan Produksi
NO. JENIS KEGIATAN TAHUN
2012 2013 2014 2015 2016
1 PELATIHAN BAHAN TAK TERPAKAI 40 30 31 30 40
2 PELATIHAN PERALATAN RT DARI ALUMINIUM 25 30 30 30
3 PELATIHAN GYPSUM 30 30 30 4 PELATIHAN BENGKEL MOTOR 25 30 30 30
5 PELATIHAN KERAJINAN BATOK KELAPA 30 30
6 PELATIHAN PERBENGKELAN LAS 30 30 7 MAGANG BAHAN TAK TERPAKAI 13
8 PELATIHAN PEMBUATAN RAMUAN KECANTIKAN TRADISIONAL 30
9 PELATIHAN KECANTIKAN 30 10 PELATIHAN KERAJINAN RESIN 25 25
11 PELATIHAN DESAIN KERAJINAN KERAMIK 30
12 SOSIALISASI DAN FASILITASI SNI 25 13 PELATIHAN PAVING BLOK 25
14 PENGEMASAN, PELABELAN DAN IODISASI GARAM 25
15 SOSIALISASI KONSUMSI GARAM BERYODIUM 100
TOTAL 240 195 134 180 190 Tabel 1.11 menunjukkan bahwa kegiatan di seksi Bimbingan Produksi
dalam tiga tahun terakhir secara umum melakukan kegiatan pelatihan-pelatihan
sebagai berikut: pelatihan bahan tak terpakai, pelatihan peralatan rumah tangga
dari bahan aluminium, pelatihan gypsum, pelatihan bengkel motor, dan pelatihan
perbengkelan las.
Sejak tahun 2015, berlanjut ke tahun 2016, seksi bimbingan produksi
melaksanakan pelatihan kerajinan dengan bahan dasar batok kelapa.Batok
kelapa merupakan bagian dari bahan tak terpakai.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
24
Tabel 1.12 Kegiatan Seksi sarana Industri
NO. JENIS KEGIATAN TAHUN
2012 2013 2014 2015 2016
1 PELATIHAN DAGING & IKAN 40 35 40 33 40 2 PENGOLAHAN ANEKA KUE 40 35 40 30 40 3 PENGOLAHAN PANGAN 25 30 4 PENGOLAHAN TEMBAKAU 25 5 GMP 25 25 6 BANTUAN PERALATAN 51 7 MAGANG 10 10 8 PENGOLAHAN JAGUNG 35 40 29 40 9 AGROINDUSTRI BERBASIS JAGUNG 30
10 PENGOLAHAN RUMPUT LAUT 33 40
11 PELATIHAN DESAIN KEMASAN DAN MEREK 27 60
12 PELATIHAN PEMBUATAN KERIPIK 28
TOTAL 216 200 120 180 220 Berdasarkan Tabel 1.12 dapat dilihat bahwa pelatihan yang dilaksanakan
seksi Sarana Industri terfokus pada pelatihan daging dan ikan, pelatihan aneka
kue, dan pelatihan pangan berbasis jagung.Selain itu, dalam dua tahun terakhir,
dilaksanakan pula pelatihan pengolahan pangan berbahan rumput laut.
Pelatihan-pelatihan tersebut merupakan bagian dari dukungan bagi
program PIJAR (sapi, jagung, rumput laut) pemerintah Provinsi NTB.
TABEL 1.13
REKAPITULASI IKM BINAAN BIDANG PERINDUSTRIAN
KETERANGAN TAHUN
TOTAL 2012 2013 2014 2015 2016
Jumlah IKM yang dibina 646 601 404 440 490 2581
Tabel 1.13 menunjukkan bahwa jumlah pelaku IKM yang mendapatkan
pembinaan, baik berupa pelatihan maupun non-pelatihan seperti sosialisasi,
mengalami penurunan sampai tahun 2014. Namun pada tahun 2015 mengalami
kenaikan, demikian pula di tahun 2016. Hal ini disebabkan karena terjadinya
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
25
perubahan skala prioritas pembinaan pelaku IKM. Sehingga, kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan pun lebih sedikit.
j. Perkembangan Pengawasan Bidang Metrologi Legal dan Perlindungan
Konsumen
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Bidang Metrologi tahun
2016 telah melaksanakan pengawasan terhadap barang beredar, pengawasan
kemetrologian, penyuluhan/sosialisasi/bimtek dan penyelesaian sengketa
konsumen melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota
Mataram.
Pada tahun 2016 kegiatan pengawasan kemetrologian melakukan
pendataan/pemutakhiran data alat ukur, takar, timbang dan perlengkapan
(UTTP) di 15 pasar se-Kota Mataram dan diperoleh data 11500 alat UTTP
dengan 2520 pemilik. Bila dibandingkan dengan tahun 2015
pendataan/pemutakhiran data UTTP sebanyak 14180 alat UTTP dengan 2520
pemilik artinya ada penurunan 18,90% sementara hasil pemutakhiran data
yang dilakukan yang berhasil ditera/tera ulang pada tahun 2016 sebanyak
8029 UTTP dengan 1180 pemilik bila dibandingkan dengan tahun 2015 yang
berhasil ditera/tera ulang 8029 alat UTTP atau sebanding dengan tahun lalu.
Selain itu, juga melakukan pengawasan pada 11 SPBU yang ada di Kota
Mataram serta Pengawasan Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) pada
1000 item yang diambil secara acak untuk dilakukan pengukuran
(penimbangan). Untuk lebih jelasnya lihat table 1.14
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
26
TABEL1.14
DATA PERKEMBANGAN PENGAWASAN KEMERTOLOGIAN BIDANG METROLOGI KOTA MATARAM
PERIODE TAHUN 2012 S/D 2016
No Tahun Pengawasan SPBU
Pengawasan BDKT
Tera/Tera Ulang UTTP
Pemutakhiran Data / Pengawasan
UTTP Jumlah UTTP
Pemilik Jumlah UTTP
Pemilik
1 2012 12 SPBU - 9056 1104 17023 2631 2 2013 12 SPBU - 4733 728 16305 2650 3 2014 12 SPBU 30 pelaku
usaha 6483 979 16305 2650
4 2015 13 SPBU 1000 item 8029 1180 14180 2520
5 2016 11 SPBU 1000 item 8029 1180 11500 2520
Selain Pengawasan Kemetrologian diatas, Bidang Metrologi juga melaksanakan
penyuluhan/sosialisasi/bimtek berikut ini :
1. Pada kegiatan penyuluhan terkait ketentuan peredaran barang dan jasa
mengundang 100 pelaku usaha yang diadakan di Gedung PKK propinsi
NTB.Jumlah peserta yang ikut naik 100% dibandingkan pada tahun 2015.Untuk
pelaksanaan penyuluhan tersebut di hadiri 100 orang pelaku usaha.
2. Sosialisasi Pencantuman label pada produk / barang dilaksanakan di 3
kelurahan yaitu kelurahan Mayura, kelurahan karang baru, kelurahan bertais
dengan peserta masing – masing 50 orang sehingga total keseluruhan sebanyak
150 orang naik 50 % dari tahun 2015.
3. Sosialisasi Standarisasi dilaksanakan di 3 kelurahan yaitu kelurahan tanjung
karang, pagesangan timur, cakranegara timur dengan peserta masing – masing
50 orang sehingga total keseluruhan sebanyak 150 orang naik 50 % dari tahun
2015.
4. Sosialisasi Perlindungan Konsumen dilaksanakan di 3 kelurahan yaitu kelurahan
mataram barat, cakranegara utara, pagutan timur dengan peserta masing –
masing 50 orang sehingga total keseluruhan sebanyak 150 orang naik 50 % dari
tahun 2015.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
27
5. Sosialisasi Metrologi Legal dilaksanakan di 8 pasar yaitu pasar pagutan, pasar
cemara, pasar kebonroek, pasar rembiga, pasar perumnas, pasar karang sukun,
pasar abian tubuh, pasar getap dengan peserta masing – masing 50 orang
sehingga total keseluruhan sebanyak 400 orang naik 100 % dari tahun 2015.
6. Penyuluhan penyalahgunaan bahan berbahaya dalam produk pangan
dilaksanakan di 3 kelurahan yaitu kelurahan babakan, kelurahan karang pule,
Abian tubuh dengan peserta masing – masing 50 orang sehingga total
keseluruhan sebanyak 150 orang naik 25 % dari tahun 2015.
7. Bimtek penyalahgunaan bahan berbahaya dalam produk pangan bagi pengelola
pasar diikuti oleh 50 orang pengelola pasar, serta Bimtek Pasar Tertib Ukur bagi
pengelola pasar diikuti oleh 40 orang pengelola pasar.
8. Pada kegiatan Sinkronisasi pengawasan peredaran barang dan jasa dibentuklah
tim pengawasan barang yang beredar dan jasa yang beranggotakan dari
beberapa instansi terkait.
9. Sosialisasi BPSK dilaksanakan di gedung PKK Propinsi NTB dengan peserta
sebanyak 150 orang naik 300 % dari tahun 2015.
Untuk Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
TABEL 1.15
DATA PENYULUHAN/SOSIALISASI/BIMTEK BIDANG METROLOGI KOTA MATARAM
PERIODE TAHUN 2012 S/D 2016
NO Pelatihan/Penyuluhan/Sosialisasi/Bimtek
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016
1 Penyuluhan Terkait Ketentuan Peredaran Barang dan Jasa
- - - 50 orang 100 orang
2 Pelatihan Standarisasi Bagi Pelaku Usaha
- - 50 orang 100 orang -
3 Sosialisasi Depot Air Minum Terkait Aspek Perlindungan Konsumen
- - 50 orang - -
4 Sosialisasi Kewajiban Pencantuman Label Pada Barang/Produk
- - 50 orang 100 orang 150 orang
5 Sosialisasi Standarisasi - - - 50 orang 100 orang
6 Penyuluhan Penyalahgunaan Bahan
84 pedagan
88 pedagang
70 pedagang
- 75 pelaku usaha &
120 orang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
28
Berbahaya Dalam Produk Pangan
g & pelaku usaha
& pelaku usaha
& pelaku usaha
konsumen - 75 pelajar &
mahasiswa 7 Sosialisasi Metrologi
Legal - - 150
orang - 200
orang 8 Penyuluhan
Perlindungan Konsumen
- - 75 orang 225 orang -
9 Bimtek Pasar Tertib Ukur Bagi Pengelola Pasar
- - - 40 orang 40 orang
10 Sosialisasi BPSK - - - - 50 orang
11 Sosialisasi Perlindungan Konsumen
- - - - 100 orang
12 Bimtek Penyalahgunaan Bahan Berbahaya Dalam Produk Pangan bagi pengelola pasar
- - - - -
Pada kegiatan penyelesaian sengketa konsumen melalui Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Mataram, jumlah kasus
yangterselesaikan selama lima tahun sejumlah 126 kasus dimana jumlah kasus
yang terselesaikan berfluktuasi pada setiap tahunnya, untuk lebih jelasnya lihat
pada tabel dibawah ini :
TABEL 1.16
DATA PERKEMBANGAN PENYELESAIAN SENGEKTA KONSUMEN MELALUI BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK)
KOTA MATARAM PERIODE 2012 S/D 2016
No Tahun Jumlah Kasus Yang Terselesaikan Cara Penyelesaian
1 2012 20 Mediasi 2 2013 20 Mediasi 3 2014 24 Mediasi 4 2015 31 Mediasi 5 2016 31 Mediasi, Konsilisasi,
Arbitrase
k. Perkembangan Pasar
Kapasitas pasar diperoleh dengan cara membandingkan luas los
pasar dengan banyaknya pedagang yang ditampung. Di Kota Mataram terdapat
19 buah pasar, yaitu: No Nama Pasar Target Jumlah
Pedagang Jumlah
Pedagang Yang Ada
1 Pasar Mandalika 1146 1395
2 Pasar Cakranegara 1443 549
3 Pasar Kr. Lelede 114 266
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
29
4 Pasar Sindu 191 391
5 Pasar Sayang-Sayang 225 562
6 Pasar Karang Seraya 111 163
7 Pasar Selagalas 250 65
8 Pasar Paglima 121 60
9 Pasar Abian Tubuh 242 261
10 Pasar Karang Sukun 104 236
11 Pasar Pagesangan 1376 635
12 Pasar Pagutan 228 310
13 Pasar Perumnas 119 185
14 Pasar Dasan Agung 376 441
15 Pasar Rembiga 105 73
16 Pasar Cemara 555 323
17 Pasar Karang Medain 33 27
18 Pasar Kebon Roek 1250 1070
19 Pasar Ampenan/ACC 257 393
Penerimaan PAD Pasar
Penerimaan PAD Pasar untuk tahun 2016 ditargetkan sebesar Rp.
3.000.000.000,-. Namun realisasinya Rp. 2.965.803.350,-. Atau sebesar 98,86%.
Penerimaan yang tidak mencapai target ini disebabkan karena adanya
penurunan jumlah pedagang pasar dari tahun sebelumnya, sebagian besar
pedagang pasar yang pindah ke pasar yang dikelola oleh pihak swasta seningga
berpengaruh pada retribusi pasar yang mengakibatkan pencapaian target PAD
tidak tercapai.
Jumlah Sarana dan Prasarana Yang Ada
Sebuah pasar, dikatakan nyaman apabila memiliki 13 sarana dan
prasarana, adapun sarana yang harus dimiliki oleh sebuah pasar adalah :
1. kantor pengelola,
2. area parkir,
3. TPS/kontainer sampah,
4. air bersih/PDAM,
5. sanitasi/Drainase,
6. tempat ibadah,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
30
7. Toilet umum/MCK,
8. Pos keamanan,
9. Tempat pengelola limbah/IPAL,
10. Hidran/fasilitas pemadam kebakaran,
11. Penteraan,
12. Sarana komunikasi
13. Area bangunan muat ruang.
Dari 19 unit pasar yang ada di Kota Mataram, Kondisi pasar kota
Mataram saat ini (2016):
No Nama Pasar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Pasar Kebon roek. √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √ 2 Pasar ACC/Ampenan √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √
3 Pasar Perumnas √ √ √ √ √ X X X X √ X √ √
4 Pasar Pagesangan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ 5 Pasar Pagutan √ √ √ √ √ √ √ X X √ X √ X 6 Pasar Dasan Agung √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ 7 Pasar Rembiga √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √
8 Pasar Cemara √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √
9 Pasar Kr. Sukun √ √ √ √ √ √ √ X X √ X √ √
10 Pasar Lelede √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ X
11 Pasar Sayang-sayang √ √ √ √ √ √ √ X X √ X √ √
12 Pasar Cakranegara √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √
13 Pasar Abian Tubuh √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √
14 Pasar Kr. Seraya √ √ √ √ √ X √ X X √ X √ X 15 Pasar Mandalika √ √ √ √ √ √ √ √ X √ √ √ X 16 Pasar Kr. Medain X X X X X X X X X X X X X
17 Pasara Panglima X X √ √ √ √ √ X X X X X X 18 Pasar Selagalas X √ √ X √ √ √ X X X X X √
19 Pasar Sindu √ √ √ √ √ X √ X X √ X √ X
Keterangan gambar :
: Ada 7 : Toilet Umum X : Tidak Ada 8 : Pos Keamanan 1 : Kantor Pasar 9 : Tempat Pengelolaan Limbah 2 : Area Parkir 10 : Hidran / Fasilitas Pemadam Kebakaran 3 : TPS / Kontainer 11 : Penteraan 4 : Air Bersih / PAM 12 : Sarana Komunikasi 5 : Sanitasi / Drainase 13 : Area Bangunan Muat Ruang 6 : Tempat Ibadah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
31
D. STRUKTUR ORGANISASI
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Mataran nomor 05 tahun 2008
tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat daerah Kota Mataram, maka
ditetapkan struktur organisasi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
seperti terlampir (lampiran 1).
Data Umum Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Koperasi, Perindustrian
dan Perdagangan Kota Mataram mengacu kepada Surat Keputusan Walikota
Mataram nomor 20/PERT/2008. Dalam keputusan tersebut ditetapkan ada 25
(dua puluh lima) jabatan struktural yang meliputi :
- Kepala Dinas 1 orang
- Sekretaris 1 orang
- Kepala Bidang 5 orang
Disamping kepala bidang terdapat 30 eselon empat yaitu kepala seksi/sub
bidang.Untuk lebih jelasnya jumlah jabatan dan pengisiannya dapat dilihat
dalam tabel 1.14 berikut ini :
Tabel 1.17 Nama Jabatan dan Eselonering
Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Mataram Propinsi NTB Tahun 2016
No Nama Jabatan Eselonering Jumlah Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7
Kepala Dinas
Sekretaris
Kepala Bidang
Kepala Sub Bagian
Kepala Seksi
Kepala UPTD
Kasubag UPTD
II B
III A
III B
IV A
IV A
IV A
IV B
-
-
5
3
14
3
2
Mutasi Jabatan
Pensiun
-
-
Pensiun 1 orang
J u m l a h 27 -
Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Mataram
sampai dengan saat ini memiliki pegawai sejumlah 71 orang yang berstatus PNS.
Kalau diperhatikan tingkat pendidikan pegawai adalah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
32
Tabel 1.18 Jumlah Pegawai Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Mataram
menurut pendidikan Umum dan Eselonisasi, Tahun 2016
No. Nama Bidang Eselon
Jumlah I II III IV Staf Honda
1. Sekolah Dasar - - - - - - -
2 SLTP - - - - 1 - 1
3 SLTA - - - - 23 - 23
4 Diploma I - - - - - - -
5 Diploma II - - - - - - -
6 Diploma III - - - 1 3 - 4
7 Sarjana Muda - - - - - - -
8 Akademi - - - - - - -
9 Sarjana ( S-1) - - 5 16 18 - 39
10 Magister (S-2) - - - 4 - - 4
11 Doktor (S-3) - - - - - - -
Jumlah - 5 21 45 - 71
Selain hal tersebut jumlah pegawai Dinas Koperasi, Perindustrian
Dan Perdagangan Kota Mataram kalau dilihat dari pendidikan penjenjangan
adalah :
- Diklatpim Tk. II : 0 orang
- Diklatpim Tk. III : 4 orang
- Diklatpim Tk. IV : 13 orang
Dan jumlah keseluruhannya adalah 17 orang. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1.19
Jumlah Pegawai Dinas Koperasi, Perindustrian Dan Perdagangan Kota Mataram Menurut Pendidikan Penjenjangan dan Eselonisasi
Tahun 2016
No. Nama Bidang Eselon Fungsi Onalisasi Jumlah I II III IV Staf
1. 2. 3.
DIKATPIM TK. II DIKATPIM TK. III DIKATPIM TK. IV
- - -
- - -
- 3 1
- 1
12
- - -
- -
- 4
13
J u m l a h - - 4 13 - - 17
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
33
E. SISTIMATIKA PENYAJIAN
Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi pemerintah ( LAKIP ) Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan di susun sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUAN
a. LATAR BELAKANG
b. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
c. ASPEK STRATEGIS
d. STRUKTUR ORGANISASI
e. SISTEMATIKA PENYAJIAN
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
a. RPJMD 2011-2015
b. RENCANA STRATEGIK
c. PENETAPAN KINERJA (PK )
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
a. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA
b. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
c. AKUNTABILITAS KEUANGAN
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
34
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RPJMD 2011-2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram
2011-2015 ditetapkan dengan maksud memberikan arah sekaligus menjadi pedoman
bagi seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, masyarakat dan dunia usaha di
dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang berkesinambungan.
RPJM Daerah ini sekaligus merupakan acuan penentuan pilihan-pilihan program
kegiatan tahunan daerah yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah
Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM) secara berjenjang.
Berkaitan dengan ini, maka ditetapkan visi pembangunan Kota Mataram 2010-
2015 adalah : “Terwujudnya Masyarakat Kota Mataram yang Maju, Religius dan
Berbudaya” dengan makna yang terkandung adalah sebagai berikut :
1. Kota Mataram adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas
wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan &
kepentingan masyarakat kota menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Maju ditujukan untuk mewujudkan masyarakat kota yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, termasuk didalamnya seni dan sosial budaya. Sehingga
kemajuan yang dicapai dengan landasan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal
masyarakat Mentaram dan memiliki kebanggaan sebagai warga Gumi Mentaram.
3. Religius diartikan sebagai terciptanya masyarakat kota yang menjunjung tinggi
nilai-nilai ketuhanan, mengedepankan Muammallah serta toleransi yang tinggi
antar umat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka penciptaan
masyarakat madani.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
35
4. Berbudaya diartikan sebagai terciptanya keseimbangan antara kemajuan dan
religiusitas yang saling berterima dalam kemajuan dan kemajemukan, menguatnya
jati diri serta mantapnya budaya lokal yang ditandai dengan masyarakat yang
bermoral, bermartabat dan berkesadaran hukum berdasarkan nilai-nilai dan
norma-norma, adat istiadat serta peraturan yang berlaku dalam bingkai
masyarakat madani.
Visi ini mengarahkan pada pencapaian tujuan masyarakat adil dan makmur,
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Dan untuk mencapai visi tersebut telah ditetapkan misi
pembangunan 2011-2015. Misi tersebut adalah :
1. Mewujudkan masyarakat perkotaan yang “AMAN” ditunjukkan dengan kehidupan
masyarakat yang kondusif, dinamis dan harmonis.
2. Meningkatkan kualitas SDM yang handal untuk mendorong daya saing daerah.
3. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (Good
Governance).
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.
RPJMD Kota Mataram Tahun 2010-2015 memuat 3 program unggulan sebagai
bahasa implementasi dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan,
yang terkelompokkan dalam 4 sorotan aspek dengan rencana program-program
prioritas yang diindikasikan sebagai solusi dalam rangka pencapaian tujuan melalui
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Tiga program yang diunggulkan dalam periode
5 tahun mendatang terdiri dari:
1. Peningkatan kualitas SDM dalam rangka peningkatan daya saing daerah;
2. Pemberdayaan ekonomi berbasis potensi ekonomi lokal ; serta
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
36
3. Peningkatan daya dukung infrastruktur perkotaan dalam rangka pencapaian
peningkatan kualitas SDM dan pemberdayaan ekonomi rakyat.
B. RENCANA STRATEGIS
Perencanaan Strategik merupakan suatu proses yang berorientasi pada
keluaran yang ingin dicapai selama kurun waktu lima tahun dengan memperhitungkan
potensi peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Dalam menyusun rencana
strategik harus memperhatikan lingkungan baik internal maupun eksternal. Rencana
strategik mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, strategik, kebijakan, program dan
kegiatan termasuk ukuran keluaran yang dinyatakan dalam indikator capaian.
a. VISI
Pembangunan koperasi, industri dan perdagangan di Kota Mataram ditujukan
untuk mewujudkan koperasi dan UKM yang mandiri, sektor industri dan perdagangan
yang maju, handal dan berdaya saing kompetitif serta berperan sebagai tulang
punggung perekonomian kota yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. Dengan
demikian diharapkan mampu menopang perekonomian yang mandiri, memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat serta dapat meningkatkan kesempatan berusaha,
membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan.
Berdasarkan hal tersebut diatas dan sejalan Visi Kota Mataram yang
menginginkan terwujudnya Kota Mataram yang maju, religius dan Berbudaya maka
pembangunan koperasi, industri dan perdagangan di Kota Mataram ditetapkan dengan
Visi yaitu :
“Terwujudnya Peningkatan Sektor Koperasi, Perindustrian, Perdagangan yang
maju dan Mandiri”.
b. MISI
Berdasarkan Visi yang telah ditetapkan diatas, maka dirumuskan Misi Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
37
1) Penciptaan wira usaha baru yang tangguh dan berkualitas;
2) Meningkatkan koperasi yang berkekuatan hukum dan data koperasi yang
akurat;
3) Meningkatkan peran koperasi dan UKM dalam rangka pengembangan sistem
ekonomi kerakyatan
4) Meningkatkan kegiatan industri yang berdaya saing kuat, berwawasan
lingkungan dengan menitikberatkan pada ekonomi kerakyatan sebagai
penggerak ekonomi daerah;
5) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem distribusi barang dan jasa, tertib
niaga dan kepastian berusaha serta meningkatkan dan mengembangkan
perdagangan;
6) Meningkatkan perlindungan konsumen dan tertib ukur guna menciptakan iklim
perdagangan yang sehat dan jujur.
c. TUJUAN
Sebagai penjabaran dari misi yang telah ditetapkan diatas, maka dirumuskan
tujuan sebagai berikut :
a. Meningkatkan jumlah unit/kelompok usaha KUMKM dan sentra IKM yang kuat
dan mandiri.
b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta sektor KUMKM dalam
memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal.
c. Meningkatkan Perlindungan konsumen dan tertib ukur guna menciptakan iklim
perdagangan yang jujur.
d. Meningkatkan kelancaran ketersediaan dan efisiensi distribusi berbagai
kebutuhan masyarakat.
d. SASARAN
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan diatas, maka Dinas Koperindag
menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai secara tahunan
selama periode Renstra. Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat tolak
ukur keberhasilan sasaran strategis selama tahun 2011-2015 adalah sebagai
berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
38
Sasaran Indikator Kinerja Utama
Tujuan 1 : Meningkatkan jumlah unit/kelompok usaha KUMKM dan sentra
IKM yang kuat dan mandiri.
Sasaran Strategis :
Meningkatnya efektifitas
pengembangan usaha
1) Jumlah ijin usaha yang diterbitkan : a. SIUP b. TDP c. TDG d. IUI e. TDI
2) Jumlah Wira Usaha Baru 3) Rasio Koperasi Aktif 4) Persentase UMKM 5) Jumlah BMT/LKM yang terbentuk
Tujuan 2 : Meningkatkan kemampuan dan peran serta sektor KUMKM dalam
memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara optimal
Sasaran Strategis :
Meningkatkan efektifitas
pengembangan potensi unggulan
daerah yang berbasis sumber daya
lokal
1) Persentase KUMKM yang mendapat
bantuan/difasilitasi
2) Rasio SDM KUMKM yang dilatih
3) Cakupan klaster unggulan daerah
Tujuan 3 : Meningkatkan perlindungan konsumen dan tertib ukur guna
menciptakan iklim perdagangan
Sasaran Strategis :
Meningkatnya efektifitas
perlindungan konsumen dan
pengamanan perdagangan
1) Jumlah UTTP yang di Tera
2) Rasio produk yang diawasi
3) SPBU yang ditera
4) Penyelesaian sengketa konsumen
Tujuan 4 : Meningkatkan kelancaran ketersediaan dan efisiensi distribusi
berbagai kebutuhan masyarakat
Sasaran Strategis :
Meningkatnya efektifitas penerimaan
PAD dan kenyamanan proses jual
beli di pasar
1) Kapasitas pasar
2) Penerimaan PAD pasar
3) Jumlah sarana dan prasarana yang ada
e. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan juga telah
menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang, sebagai ukuran
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
39
keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan
IKU telah mengacu pada Resntras Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan serta RPJMD tahun 2011-2015. Indikator Kinerja Utama ditetapkan
dengan memilih indikator-indikator kinerja yang ada dalam Renstra Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2011-2015,
sementara untuk tahun 2016 Indikator Kinerja Utama berdasarkan Perjanjian
Kinerja tahun 2016 disebabkan masa transisi dimana Renstra periode tahun
2016-2021 dalam proses penyelesaian, dan dengan adanya perubahan OPD baru
maka Renstra tersebut dipending.
Indikator Kinerja Utama Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Perdagangan yang akan digunakan yang dipergunakan adalah berdasarkan
perjanjian kinerja tahun 2016 sebagai berikut :
TABEL 2.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA
DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MATARAM
SASARAN STRATEGIS I
Meningkatnya Efektifitas Pengembangan Usaha
INDIKATOR KINERJA UTAMA CARA PERHITUNGAN IKU SATUAN
- Rasio ijin usaha yang diterbitkan IUTS IUPP IUPR SIUP MBN
Jumlah ijin usaha yg diterbitkan dibagi target ijin usaha
%
- Rasio Wira Usaha Baru - Jumlah realisasi WUB dibagi target WUB yang terbentuk
%
- Rasio Koperasi aktif - Jumlah Koperasi aktif dibagi jumlah seluruh koperasi
%
- Ratio UMKM yang terbentuk
- Jumlah UMKM yangh terbentuk dibagi target UMKM
%
- Persentase KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi
- Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan dibagi target KUMKM yang akan mendapatkan vbantuan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
40
SASARAN STRATEGIS 2 Meningkatnya efektifitas pengembangan potensi unggulan daerah yang berbasis sumber
daya lokal
- Ratio SDM KUMKM yang dilatih
- SDM KUMKM yang dilatih dibagi target SDM KUMKM yang akan dilatih
%
- Rasio KUMKM yang difasilitasi pameran - UMKM yang mengikuti pameran dibagi target UMKM yang akan mengikuti pameran
%
- Cakupan klaster Unggulan daerah - Jumlah usaha dalam klaster unggulan daerah dibagi jumlah usaha seluruhnya
%
SASARAN STRATEGIS 3 Meningkatnya efektifitas perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
- Ratio UTTP yang di tera - Cukup jelas
%
- Rasio produk yang diawasi - Jumlah jenis produk yang ber SNI wajib yang diawasi dibagi jumlah jenis produk wajib diawasi
%
- Ratio SPBU yang di Tera - Cukup jelas
SPBU
- Ratio Penyelesaian sengketa konsumen
- Jumlah kasus yang terselesaikan dibagi jumlah kasus yang diterima
%
- Ratio BDKT yang diawasi - Jumlah BDKT yang terawasi dibagi target BDKT
%
SASARAN STRATEGIS 4 Meningkatnya efektifitas penerimaan PAD dan kenyamanan proses jual beli di pasar
- Kapasitas pasar
- Pedagang yang di tampung di
bandingkan daya tampung %
- Penerimaan PAD pasar
- Realisasi dibagi target PAD
%
- Jumlah sarana dan prasarana yang ada - Jumlah sarana dan prasarana yang ada pada setiap pasar
Ada/tidak ada
C. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya
yang dikelola. Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain adalah untuk : (1)
meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; (2) sebagai wujud
nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; (3) sebagai dasar
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
41
penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; (4)
menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan (5) sebagai
dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan telah membuat perjanjian
kinerja tahun 2016 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang
ada. Perjanjian kinerja Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan tahun 2016
disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2016 yang telah ditetapkan.
Perjanjian Kinerja Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota
Mataram Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 PERJANJIAN KINERJA
DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MATARAM TAHUN 2016
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
1 2 3 Meningkatnya efektifitas pengembangan usaha
- Ratio ijin usaha yang diterbitkan : Jumlah ijin usaha yg diterbitkan dibagi targetl
ijin usaha
IUTS 100 %
IUPP 100 %
IUPR 100 %
SIUP MB 100 %
- RasioKoperasi aktif Jumlah Koperasi aktif dibagi jumlah seluruh
koperasi
65%
- Rasio UMKM yang terbentuk Jumlah UMKM yang terbentukdibagi target
UMKM
100 %
- Rasiokoperasi yang berkualitas Jumlah koperasi yang berkualitas dibagi jumlah
seluruh koperasi
1,34%
- Persentase KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi Jumlah KUMKM yang mendapat bantuan dibagi
target KUMKM yang akanmendapatbantuan
100%
- RasioKoperasi yang BerpredikatSehat Jumlah Koperasi yang berpredikat sehat dibagi
jumlah koperasi seluruhnya
10%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
42
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
1 2 3 Meningkatnya efektifitas pengembangan potensi unggulan daerah yang berbasis sumber daya lokal
- RasioSDM KUMKM yang dilatih SDM KUMKM yang dilatih dibagi target SDM
KUMKM yang akan dilatih
100%
- Ratio UMKM yang difasilitasi pameran UMKM yang mengikuti pameran dibagi Target
KUMKM yang akan mengikuti pameran
100%
Meningkatnya efektifitas perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
- RasioUTTP yang di tera 60%
- Rasioproduk yang diawasi Jumlah jenis produk yang ber-SNI wajib yang
diawasi dibagi jumlah jenis produk wajib yang ber-SNI
25%
- RasioSPBU yang di Tera 100%
- Rasio Penyelesaian sengketa konsumen Jumlah kasus yang terselesaikan dibagi jumlah
kasus yang diterima
100%
- Rasio BDKT yang diawasi Jumlah BDKT yang terawasi dibagi target BDKT
100%
Meningkatnyaefektifitas penerimaan PAD dankenyamanan proses jualbeli di pasar
- Kapasitaspasar Banyaknya pedagang yang di tamping
disbanding daya tamping pasar 1. Pasar Mandalika 2. Pasar Abian Tubuh 3. Pasr Selagalas 4. Pasar Cakranegara 5. Pasar Kr. Lelede 6. Pasar Sindu 7. Pasar Sayang-Sayang 8. Pasar Kr. Seraya 9. Pasar Panglima 10. Psar Pagesangan 11. Pasar Kr. Sukun 12. Pasar Pagutan 13. Pasar Perumnas 14. Pasar DasanAgung 15. Pasar Rembiga 16. Pasar Cemara 17. Pasar Kr. Medain 18. Pasar KebonRoek 19. Pasar Ampenan/ACC
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
- Penerimaan PAD pasar Realisasi dibagi target PAD
100%
- Jumlah sarana dan prasarana yang ada Jumlah sarana dan prasarana yang ada pada setia
ppasar 1. Kantor Pengelola 2. Area Parkir 3. TPS/Kontainer Sampah 4. Air Bersih/PAM 5. Sanitasi/Drainase 6. Tempat Ibadah 7. Toilet Umum/MCK 8. Pos Keamanan 9. Tempat Pengelola Limbah/IPAL/Sampah 10. Hidran/Fasilitasi Pemadam Kebakaran 11. Penteraan 12. Sarana Komunikasi 13. Area Bangunan Muat Ruang
- - - - - - - - - - - -
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
43
Sarana dan prasarana, yang harus dimiliki oleh sebuah pasar adalah sebagai berikut :
1 : Kantor Pengelola 8 : Pos Keamanan
2 : Area Parkir 9 : Tempat Pengelolaan Limbah 3 : TPS / Kontainer 10 : Hidran / Fasilitas Pemadam Kebakaran 4 : Air Bersih / PAM 11 : Penteraan 5 : Sanitasi / Drainase 12 : Sarana Komunikasi 6 : Tempat Ibadah 13 : Area Bangunan Muat Ruang 7 : Toilet Umum
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
44
B AB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Koperasi, Perindustrian
dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan
dalam perjanjian kinerja Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota
Mataram Tahun 2016 dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja Dinas Koperasi,
Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016 berdasarkan hasil
pengukurannya dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :
TABEL 3.1 PENGUKURAN KINERJA
TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Provinsi/Kabupaten/Kota : Kota Mataram Nama SKPD : Dinas Koperindag
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %
1 2 3 4 5 Meningkatnya efektifitas pengembangan usaha
- Ratio ijin usaha yang diterbitkan : Jumlah ijin usaha yg diterbitkan
dibagi targetl ijin usaha
IUTS 100 % 100% 100%
IUPP 100 % 0% 0%
IUPR 100 % 0% 0%
SIUP MB 100 % 100% 100% Rasio Wira Usaha Baru
- Jumlah realisasi WUB dibagi target WUB yang terbentuk
100%
94,73%
94,73%
- RasioKoperasi aktif Jumlah Koperasi aktif dibagi jumlah
seluruh koperasi
65%
65%
100%
- Rasio UMKM yang terbentuk Jumlah UMKM yang terbentukdibagi
target UMKM
100 %
98.07%
98.07%
- Rasiokoperasi yang berkualitas Jumlah koperasi yang berkualitas
dibagi jumlah seluruh koperasi
1,34%
1,34%
100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
45
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %
1 2 3 4 5 - Persentase KUMKM yang mendapat
bantuan/difasilitasi Jumlah KUMKM yang mendapat
bantuan dibagi target KUMKM yang akan mendapat bantuan
100%
95,11%
95,11%
- RasioKoperasi yang BerpredikatSehat Jumlah Koperasi yang berpredikat
sehat dibagi jumlah koperasi seluruhnya
-
10%
12,96%
129,6%
Meningkatnya efektifitas pengembangan potensi unggulan daerah yang berbasis sumber daya lokal
- RasioSDM KUMKM yang dilatih SDM KUMKM yang dilatih dibagi
target SDM KUMKM yang akan dilatih
100%
97,41%
97,41%
- Ratio UMKM yang difasilitasi pameran UMKM yang mengikuti pameran
dibagi Target KUMKM yang akan mengikuti pameran
100%
100%
100%
Meningkatnya efektifitas perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
- RasioUTTP yang di tera 60% 69,82% 116,37%
- Rasioproduk yang diawasi Jumlah jenis produk yang ber-SNI
wajib yang diawasi dibagi jumlah jenis produk wajib yang ber-SNI
25%
10%
40%
- RasioSPBU yang di Tera 100% 100% 100%
- Rasio Penyelesaian sengketa konsumen Jumlah kasus yang terselesaikan
dibagi jumlah kasus yang diterima
100%
83,78%
83,78%
- Rasio BDKT yang diawasi Jumlah BDKT yang terawasi dibagi
target BDKT
100%
100%
100%
Meningkatnyaefektifitas penerimaan PAD dankenyamanan proses jualbeli di pasar
- Kapasitaspasar Banyaknya pedagang yang di
tampung dibanding daya tampung pasar 1. Pasar Mandalika 2. Pasar Abian Tubuh 3. Pasr Selagalas 4. Pasar Cakranegara 5. Pasar Kr. Lelede 6. Pasar Sindu 7. Pasar Sayang-Sayang 8. Pasar Kr. Seraya 9. Pasar Panglima 10. Psar Pagesangan 11. Pasar Kr. Sukun 12. Pasar Pagutan 13. Pasar Perumnas 14. Pasar DasanAgung 15. Pasar Rembiga 16. Pasar Cemara 17. Pasar Kr. Medain 18. Pasar KebonRoek 19. Pasar Ampenan/ACC
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
121.73% 107.85%
26% 38.05%
233.33% 204.71% 249.78% 146.85% 49.59% 46.15%
226.92% 135.96% 155.46% 117.29% 69.52% 58.20% 81.82% 85.60%
152.92%
121.73% 107.85%
26% 38.05%
233.33% 204.71% 249.78% 146.85% 49.59% 46.15%
226.92% 135.96% 155.46% 117.29% 69.52% 58.20% 81.82% 85.60%
152.92%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
46
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %
1 2 3 4 5 - Penerimaan PAD pasar
Realisasi dibagi target PAD
100%
98,86%
98,86%
- Jumlah sarana dan prasarana yang ada Jumlah sarana dan prasarana yang
ada pada setia ppasar 14. Kantor Pengelola 15. Area Parkir 16. TPS/Kontainer Sampah 17. Air Bersih/PAM 18. Sanitasi/Drainase 19. Tempat Ibadah 20. Toilet Umum/MCK 21. Pos Keamanan 22. Tempat Pengelola
Limbah/IPAL/Sampah 23. Hidran/Fasilitasi Pemadam
Kebakaran 24. Penteraan 25. Sarana Komunikasi 26. Area Bangunan Muat Ruang
- - 4 1 - - - - - - - - -
- - 4 1 - - - - - - - - -
- -
100% 100%
- - - - - - - - -
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisa pencapaian kinerja Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan tahun
anggaran 2016 dilakukan berdasarkan perhitungan dari pengukuran capaian
kinerja. Hasil pengukuran ini dievaluasi dan dianalisa terhadap pencapaian setiap
indikator kinerja kegiatan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang
kegiatan tersebut. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian realisasi,
kemajuan dan kendala yang dihadapi dalam upaya pencapaian misi, untuk dapat
dinilai dan dipelajari guna dilakukan perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan
program dan kegiatan pada tahun berikutnya.
Evaluasi terhadap pencapaian setiap indikator kinerja kegiatan dalam
upaya mencapai sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam tahun 2016
dengan menggunakan ukuran capaian kinerja sebagai berikut :
1. Sangat memuaskan : 85% - 100%
2. Memuaskan : 70% - 84%
3. Kurang memuaskan : 55% - 69%
4. Tidak memuaskan : 54% kebawah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
47
SASARAN STRATEGIS I MENINGKATNYA EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN USAHA
1. Rasio izin usaha yang diterbitkan
Tabel 3.2
Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Yang Diterbitkan Periode Tahun 2012 s/d 2016
Indikator Kinerja
2012 2013 2014 2015 2016
Target
Realisasi % Targ
et Realisasi % Targ
et Realisasi % Targ
et Realisasi % Targ
et Realisasi %
a. IUTS 100% 100% 100% b. IUPP 100% 0% 0% c. IUPR 100% 0% 0% d. SIUP MB 100% 100% 100%
Izin usaha yang diterbitkan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
ada 4 (Empat) jenis, yaitu:
a. Izin Usaha Toko Swalayan (IUTS)
b. Ijin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP)
c. Ijin Usaha pengelolaan Pasar Rakyat(IUPPR)
d. SIUP Minuman Beralkohol (SIUP MB)
Dalam rangka mengevaluasi keempat ijin yang dimaksud masing-
masing dengan perhitungannya diuraikan dibawah, pengukuran Rasio
penerbitan izin usaha dengan menggunakan rumus Jumlah izin yang diterbitkan
pada tahun yang bersangkutan / target ijin usaha x 100%.
Untuk menjelaskan table diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Izin Usaha Toko Swalayan (IUTS).
Pada tahun 2016 target penerbitan IUTS sejumlah 23 izin, dan
realisasi IUTS yang diterbitkan adalah sebanyak 23 izin atau 100% dari
target yang ditetapkan, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
b. Izin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP).
Target penerbitan IUPP pada tahun 2016 sebanyak 1 izin , realisasi
sebanyak 0 izin, sehingga persentase realisasi yang diperoleh sebanyak 0%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
48
dari target yang ditetapkan, yang artinya tidak berkinerja (sangat tidak
memuaskan).
c. Ijin Usaha pengelolaan Pasar Rakyat (IUPPR)
Target penerbitan IUPPR pada tahun 2016 adalah sebanyak 1 izin
dengan realisasi sebanyak 0 izin, sehingga persentase realisasi yang
diperoleh adalah sebanyak 0% dari target yang ditetapkan, yang artinya
tidak berkinerja (sangat tidak memuaskan).
d. SIUP Minuman Beralkohol (SIUP MB)
Target penerbitan SIUP MB pada tahun 2016 adalah sebanyak 2 izin
dengan realisasi sebesar 2 izin, sehingga persentase yang diperoleh hanya
sebesar 100% dari target yang tetapkan, yang artinya berkinerja sangat
memuaskan.
2. Rasio Wira Usaha Baru
Tabel 3.3 Evaluasi Perkembangan Wira Usaha Baru
Periode 2012 s/d 2016
Indikator Kinerja
2012 2013 2014 2015 2016
Target
Realisasi
% Target
Realisasi
% Target
Realisasi
% Target
Realisasi
% Target
Realisasi
%
Rasio WUB Jumlah realisasi WUB dibagi target WUB yang terbentuk
1840
2453
133.3
2%
2760
778
28.19
%
1840
2082
113.1
5%
1925
4767
247.6
4%
539
2
528
8
98.07
%
Untuk mengetahui rasio WUB yang terbentuk, pengukuran IKU
menggunakan rumus: Jumlah WUB thn tsb/jumlah target WUB tahun tsb x
100%.
Pada tahun 2012 target WUB sebanyak 1840 WUB. Namun
realisasinya mencapai 2453 Wira Usaha Baru. Sehingga realisasi terbentuknya
WUB dibanding targetnya adalah sebesar 133.32% yang artinya berkinerja
sangat memuaskan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
49
Pada tahun 2013 target WUB sebanyak 2760 WUB, namun
realisasinya mencapai 778 Wira Usaha Baru. Sehingga realisasi terbentuknya
WUB dibanding targetnya adalah sebesar 28.19% yang artinya berkinerja tidak
memuaskan.
Pada tahun 2014 target WUB sebanyak 1840 WUB, namun
realisasinya mencapai 2082 Wira Usaha Baru. Sehingga realisasi terbentuknya
WUB dibanding targetnya adalah sebesar 113.15% yang artinya berkinerja
sangat memuaskan.
Pada tahun 2015 target WUB sebanyak 1925 WUB. Namun
realisasinya mencapai 4767 Wira Usaha Baru. Sehingga realisasi terbentuknya
WUB dibanding targetnya adalah sebesar 248.48% yang artinya berkinerja
sangat memuaskan.
Pada tahun 2016 target WUB sebanyak 5392 WUB. Namun
realisasinya mencapai 5288 Wira Usaha Baru. Sehingga realisasi terbentuknya
WUB dibanding targetnya adalah sebesar 98.07% yang artinya berkinerja
sangat memuaskan.
Bila dilihat uraian diatas maka capaian kinerja rata-rata selama lima
tahun mencapai 124.06% yang artinya berkinerja sangat memuaskan namun
bila dilihat secara tahunan, pada tahun 2013 berkinerja tidak memuaskan
disebabkan oleh faktor penetapan target yang terlalu besar sementara
keinginan wira usaha baru pada saat itu berkurang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
50
3. Rasio Koperasi Aktif
Tabel 3.4 Evaluasi Perkembangan Koperasi Aktif
Periode Tahun 2012 s/d 2016
Indikator Kinerja
2012 2013 2014 2015 2016
Target
Koperasi
aktif % target
Koperasi
aktif % target
Koperasi
aktif % target
Koperasi
aktif % target
Koperasi
aktif %
Rasio Koperasi Aktif
Jumlah Koperasi Aktif dibagi Jumlah Seluruh Koperasi
571
345
60.42%
588
345
58.67%
594
355
59.76
%
596
386
64.77%
391
396
101.28%
Untuk menjelaskan tabel diatas dapat diuraikan bahwa pencapaian
kinerja ratio koperasi aktif dengan membandingkan jumlah koperasi aktif pada
setiap tahun dibagi total koperasi x 100%.
Pada tahun 2012 jumlah koperasi di Kota Mataram sebanyak 574
koperasi, sementara koperasi aktif sebanyak 315 koperasi, sehingga kinerjanya
mencapai 60.42%, yang artinya berkinerja kurang memuaskan.
Pada tahun 2013 jumlah koperasi di Kota Mataram sebanyak 588
koperasi, sementara koperasi aktif sebanyak 345 koperasi, sehingga kinerjanya
mencapai 58.67%, yang artinya berkinerja kurang memuaskan.
Pada tahun 2014 jumlah koperasi di Kota Mataram sebanyak 594
koperasi, sementara koperasi aktif sebanyak 355 koperasi, sehingga kinerjanya
mencapai 59,76%, yang artinya berkinerja kurang memuaskan.
Pada tahun 2015 jumlah koperasi di Kota Mataram sebanyak 596
koperasi, sementara koperasi aktif sebanyak 386 koperasi, sehingga kinerjanya
mencapai 64.77%, yang artinya berkinerja kurang memuaskan.
Pada tahun 2016 jumlah koperasi koperasi seluruhnya 602 koperasi
target kinerja 65% ( 391 koperasi), sementara koperasi aktif sebanyak 396
koperasi (65,78%), sehingga kinerjanya mencapai 101,28%, yang artinya
berkinerja memuaskan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
51
Dari uraian diatas dapat disimpulkan berkinerja kurang memuaskan
karena rata-rata capaian kinerja selama lima tahun mencapai diatas 68,98%.
4. Ratio UMKM yang Terbentuk
Pada poin ini rumus yang digunakan adalah dengan membandingkan realisasi UMKM tehadap jumlah target UMKM pada tahun yang bersangkutan.
Tabel 3.5
Evaluasi Perkembangan UMKM Periode Tahun 2012 s/d 2016
Indikator Kinerja
2012 2013 2014 2015 2016
Target Realisasi % Target Realisa
si % Target Realisasi % Target Realisas
i % Target Realisasi %
Ratio UMKM yang terbentuk Jumlah
UMKM yang terbentuk dibagi target UMKM
2500
2453
98,12%
2500
778
31.1
2%
2500
2082
83,28%
1942
4767
245.47
%
550
521
94.73%
Pada tahun 2012 target terbentuknya UMKM sebanyak 2500
UMKM, realisasi terciptanya UMKM sebanyak 2453 UMKM. Jadi capaian
kinerjanya 98,12%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2013 target terbentuknya UMKM sebanyak 2500 UMKM,
realisasi terciptanya UMKM sebanyak 778 UMKM. Jadi capaian kinerjanya
31,12%, yang artinya berkinerja tidak memuaskan.
Pada tahun 2014 target terbentuknya UMKM sebanyak 2500 UMKM,
realisasi terciptanya UMKM sebanyak 2082 UMKM. Jadi capaian kinerjanya
83,28%, yang artinya berkinerja memuaskan.
Pada tahun 2015 target terbentuknya UMKM sebanyak 1942 UMKM,
realisasi terciptanya UMKM sebanyak 4767 UMKM. Jadi capaian kinerjanya
245,47%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2016 target terbentuknya UMKM sebanyak 550 UMKM,
realisasi terciptanya UMKM sebanyak 521 UMKM. Jadi capaian kinerjanya
94.73%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
52
Dari uraian kinerja lima tahun tersebut dapat disimpulkan bahwa
rata – rata kinerja mencapai 110.54% berarti berkinerja sangat memuaskan,
tapi kalau dilihat secara tahunan hanya pada tahun 2013 berkinerja tidak
memuaskan disebabkan penetapan target pembentukan WUB yang terlalu
besar berpengaruh langsung terhadap pencapaian kinerja UMKM, sementara
pertumbuhan WUB pada tahun tersebut juga sangat tidak memuaskan.
5. Rasio Koperasi Yang Berkualitas
Cara Pengukuran IKU pada poin ini adalah membandingkan seberapa banyak
KUMKM yang mendapatkan bantuan dengan jumlah target KUMKM yang akan
mendapat bantuan.
Tabel 3.6
Evaluasi Kinerja Koperasi Yang Berkualitas Periode 2012 s/d 2016
Indikator Kinerja
2012 2013 2014 2015 2016
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Ratio koperasi yang berkualitas Jumlah
koperasi yang berkualitas dibagi jumlah seluruh koperasi
0
0
0%
0
0
0%
0
0
0%
0
0
0%
1,34%
1,34%
100%
Pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 tidak pernah dihitung capaian kinerja
koperasi yang berkualitas disebabkan pada tahun-tahun tersebut tidak menjadi
indicator kinerja dinas sehingga kosong tapi sampai dengan tahun 2015 jumlah kopeasi
yang berkualitas adalah 45 koperasi atau 7,48% , sementara pada tahun 2016 target
kinerjanya adalah 8 koperasi dari 602 koperasi (1,34%), realisasi koperassi berkualitas
8 % berkinerja 100% artinya berkinerja sangat memuaskan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
53
6. Persentase KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi
Cara Pengukuran IKU pada poin ini adalah membandingkan seberapa banyak
KUMKM yang mendapatkan bantuan dengan jumlah target KUMKM yang akan
mendapat bantuan.
Tabel 3.7
Evaluasi Kinerja KUMKM Yang Mendapat Bantuan/Difasilitasi Periode 2012 s/d 2016
Indikator Kinerja
2012 2013 2014 2015 2016
Target
Realisasi
% Target
Realisasi
% Target
Realisasi
% Target
Realisasi
% Target
Realisasi
%
Persentase KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi Jumlah
KUMKM yang mendapat bantuan dibagi target KUMKM yang akan mendapat bantuan
70
70
100%
99
79
80%
432
95
21.86%
595
366
61.40%
450
428
95.11%
Pada tahun 2012 jumlah KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi
sebanyak 70 KUMKM, sementara target KUMKM yang akan diberikan bantuan
70 KUMKM, maka capaian kinerja yang diperoleh pada tahun 2012 adalah 100
% , yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2013 jumlah KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi
sebanyak 79 KUMKM, sementara target KUMKM yang akan mendapat bantuan
sebanyak 99 KUMKM, maka capaian kinerja yang diperoleh pada tahun 2013
adalah 80 % , yang artinya berkinerja memuaskan.
Pada tahun 2014 jumlah KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi
sebanyak 95 KUMKM, sementara target KUMKM yang akan mendapat bantuan
sebanyak 432 KUMKM, maka capaian kinerja yang diperoleh pada tahun 2014
adalah 21.86 % , yang artinya berkinerja tidak memuaskan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
54
Pada tahun 2015 jumlah KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi
sebanyak 366 KUMKM, sementara target KUMKM yang akan mendapat
bantuan sebanyak 595 KUMKM, maka capaian kinerja yang diperoleh pada
tahun 2015 adalah 61.40% , yang artinya berkinerja kurang memuaskan.
Pada tahun 2016 jumlah KUMKM yang mendapat bantuan/difasilitasi
sebanyak 428 KUMKM, sementara target KUMKM yang akan mendapat
bantuan sebanyak 450 KUMKM, maka capaian kinerja yang diperoleh pada
tahun 2016 adalah 95.11% , yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Dari uraian diatas rata-rata kinerja selama lima tahun mencapai
71.67% yang artinya berkinerja memuaskan, tapi bila dilihat secara tahunan
terjadi kinerja yang tidak memuaskan pada tahun 2014 dan tahun 2015
disebabkan oleh factor: penetapan target yang terlalu besar, dan sebaran
anggaran yang relative kecil .
7. Rasio Koperasi Yang Berpredikat Sehat
Cara Pengukuran IKU pada poin ini adalah membandingkan jumlah koperasi yang
berpredikat sehat dibandingkan dengan jumlah koperasi seluruhnya.
Tabel 3.8
Evaluasi Kinerja Koperasi Yang Berpredikat Sehat Periode 2012 s/d 2016
Indikator Kinerja
2012 2013 2014 2015 2016
Target
Realisasi % Targ
et Realisasi % Targ
et Realisasi % Targ
et Realisasi % Targ
et Realisasi %
Ratio koperasi yang berkualitas Jumlah
koperasi yang berkualitas dibagi jumlah seluruh koperasi
0
0
0%
0
0
0%
0
0
0%
0
0
0%
10%
12,96%
129,6%
Pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 tidak pernah dihitung capaian kinerja
koperasi yang berpredikat sehat disebabkan pada tahun-tahun tersebut tidak menjadi
indicator kinerja dinas sehingga kosong. Koperasi yang berpredikat sehat berfluktuasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
55
setiap tahun, sementara pada tahun 2016 target kinerjanya adalah 60 koperasi(10%),
realisasi koperasi berpredikat sehat 78n koperasi (12,96%) artinya berkinerja sangat
memuaskan karena pencapaian kinerjanya 129,6%.
SASARAN STRATEGIS 2
MENINGKATNYA EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN POTENSI UNGGULAN DAERAH BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL
Indikator kinerja utama pada sasaran strategis kedua dimana
sasarannya adalah meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah
berbasis sumber daya lokal. Pada sasaran strategis kedua ada dua indicator yang
digunakan yaitu: 1). Ratio KUMKM yang dilatih, dan 2). Ratio UMKM yang difasilitasi
pameran, dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Rasio KUMKM Yang Dilatih
Cara Pengukuran IKU pada poin ini adalah membandingkan antara KUMKM yang
dilatih terhadap target SDM KUMKM yang akan dilatih. Dinas Koperindag Kota
Mataram telah melaksanakan berbagai jenis pelatihan yang diberikan kepada
pengurus koperasi,pengrajin, pelaku usaha maupun pedagang.
Untuk menjelaskan tabel diatas dapat diuaraikan sebagai berikut:
Tabel 3.9
Evaluasi Kinerja KUMKM Yang Dilatih Periode 2012 s/d 2016
Indikator Kinerja
2012 2013 2014 2015 2016
Target
Realisasi % Targ
et Realisasi % Targ
et Realisasi % Targ
et Realisasi % Targ
et Realisasi %
Rasio SDM KUMKM yang dilatih SDM KUMKM
yang dilatih dibagi target SDM KUMKM yang akan dilatih
530
742
140.22%
1035
834
81.50%
1260
1230
97.68%
3439
3115
83.41%
2100
204
0
97.41%
Tahun 2012 peserta yang ditargetkan untuk mengikuti pelatihan
sebanyak 530 peserta namun peserta yang dilatih terealisasi sebanyak 742
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
56
peserta, Sehingga capaian kinerja yang diperoleh adalah 140,22%, yang artinya
berkinerja sangat memuaskan.
Tahun 2013 peserta yang ditargetkan untuk mengikuti pelatihan
sebanyak 1035 peserta namun peserta yang dilatih terealisasi sebanyak 834
peserta, Sehingga capaian kinerja yang diperoleh sebesar 81,50%, yang artinya
berkinerja memuaskan.
Tahun 2014 peserta yang ditargetkan untuk mengikuti pelatihan
sebanyak 1260 peserta namun peserta yang dilatih terealisasi sebanyak 1230
peserta. Sehingga capaian kinerja yang diperoleh sebesar 97,68%, yang artinya
berkinerja sangat memuaskan.
Tahun 2015 peserta yang ditargetkan untuk mengikuti pelatihan
sebanyak 3439 peserta namun peserta yang dilatih terealisasi sebanyak 3115
peserta, Sehingga capaian kinerja yang diperoleh sebesar 83,41%, yang artinya
berkinerja sangat memuaskan.
Tahun 2016 peserta yang ditargetkan untuk mengikuti pelatihan
sebanyak 2100 peserta namun peserta yang dilatih terealisasi sebanyak 2040
peserta. Sehingga capaian kinerja yang diperoleh sebesar 97.14%, yang artinya
berkinerja sangat memuaskan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja selama lima
tahun berkinerja sangat memuaskan karena capaian rata-rata mencapai 99.99%,
dengan sebaran capaian kinerja setiap tahun sangat memuaskan kecuali capaian
kinerja tahun 2013 berpredikat memuaskan.
8. Rasio UMKM yang difasilitasi pameran
Cara Pengukuran IKU pada poin ini adalah jumlah UMKM yang mengikuti pameran
dibagi target KUMKM yasng akan mengikuti pameran.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
57
Tabel 3.10 Evaluasi Ratio UMKM yang difasilitasi pameran
Periode 2012 s/d 2016
Indikator Kinerja
2012 2013 2014 2015 2016
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Ratio koperasi yang berkualitas Jumlah
koperasi yang berkualitas dibagi jumlah seluruh koperasi
0
0
0%
0
0
0%
0
0
0%
0
0
0%
100%
100%
100%
Pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 tidak pernah dihitung capaian kinerja
UMKM yang difasilitasi pameran disebabkan pada tahun-tahun tersebut tidak menjadi
indicator kinerja dinas sehingga kosong. Pada tahun 2016 target kinerjanya adalah 23
KUMKM yang difasilitasi mengikuti pameran sasma dengan targer kinerja sehingga
pencapaian kinerjanya adalah 100% artinya berkinerja sangat memuaskan.
SASARAN STRATEGIS 3 :
MENINGKATNYA EFEKTIVITAS PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PENGAMANAN PERDAGANGAN
Indikator kinerja utama pada sasaran strategis ketiga adalah
meningkatnya efektivitas perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
dengan menggunakan lima indicator yaitu: 1(. Jumlah UTTP yang ditera, 2). Ratio
produk yang diawasi, 3). SPBU yang ditera, 4). Penyelesaian sengketa konsumen, dan 5)
Ratio BDKT yang diawasi, dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Ratio UTTP yang ditera
Pengukuran kinerja pada indikator ini adalah membandingkan antara realisasi dengan
target, untuk pemaparan tabel dapat diuraikan sebagai berikut dibawah:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
58
Tabel 3.11 Evaluasi Kinerja Jumlah UTTP Yang Ditera
Periode 2012 s/d 2016
Indikator Kinerja
2012 2013 2014 2015 2016
Target
Realisasi % Target
Realisasi % Target
Realisasi % Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Jumlah UTTP yang ditera Cukup Jelas
10214
9056
88,66
9783
4733
48,38
9783
6483
66,27
6300
8029
127,4
4
6900
8029
116,36
Tahun 2012 telah melakukan pendataan/pemutakhiran data alat
ukur, takar, timbang dan perlengkapan (UTTP) di 15 pasar se- Kota Mataram dan
diperoleh data 17023, target perjanjian kinerjanya adalah 60% sehingga target kinerja
pada tahun ini, alat UTTP yang akan ditera sebanyak 10214 UTTP, sementara realisasi
alat UTTP yang ditera/tera ulang sebanyak 9056 UTTP. Sehingga capaian kinerja pada
tahun 2012 adalah 88,66%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Tahun 2013 telah melakukan pendataan/pemutakhiran data alat
ukur, takar, timbang dan perlengkapan (UTTP) di 15 pasar se- Kota Mataram dan
diperoleh data 16305, target perjanjian kinerjanya adalah 60% sehingga target kinerja
pada tahun ini, alat UTTP yang akan ditera sebanyak 9783 UTTP, sementara realisasi
alat UTTP yang ditera/tera ulang sebanyak 4733 UTTP. Sehingga capaian kinerja pada
tahun 2013 adalah 43.38%, yang artinya berkinerja tidak memuaskan.
Tahun 2014 telah melakukan pendataan/pemutakhiran data alat
ukur, takar, timbang dan perlengkapan (UTTP) di 15 pasar se- Kota Mataram dan
diperoleh data 16305 alat UTTP, target perjanjian kinerjanya adalah 60% sehingga
target kinerja pada tahun ini, alat UTTP yang akan ditera sebanyak 9783 UTTP,
sementara realisasi alat UTTP yang ditera/tera ulang sebanyak 6483 UTTP. Sehingga
capaian kinerja pada tahun 2014 adalah 66.27%, yang artinya berkinerja tidak
memuaskan.
Tahun 2015 telah melakukan pendataan/pemutakhiran data alat
ukur, takar, timbang dan perlengkapan (UTTP) di 15 pasar se- Kota Mataram dan
diperoleh data 10500 alat UTTP, target perjanjian kinerjanya adalah 60% sehingga
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
59
target kinerja pada tahun ini, alat UTTP yang akan ditera sebanyak 6300 UTTP,
sementara realisasi alat UTTP yang ditera/tera ulang sebanyak 8029 UTTP. Sehinngga
capaian kinerja pada tahun 2015 adalah 127.44%, yang artinya berkinerja sangat
memuaskan.
Tahun 2016 telah melakukan pendataan/pemutakhiran data alat
ukur, takar, timbang dan perlengkapan (UTTP) di 15 pasar se- Kota Mataram dan
diperoleh data 11500 alat UTTP, target perjanjian kinerjanya adalah 60% sehingga
target kinerja pada tahun ini, alat UTTP yang akan ditera sebanyak 6900 UTTP,
sementara realisasi alat UTTP yang ditera/tera ulang sebanyak 8029. Sehinngga
capaian kinerja pada tahun 2016 adalah 116.36%, yang artinya berkinerja sangat
memuaskan.
Dari uraian diatas rata-rata capaian kinerja selama lima tahun
mencapai 89,42% yang artinya pencapaian kinerjanya sangat memuaskan.
2. Rasio Produk Yang Diawasi
Cara pengukuran IKU untuk poin ini adalah dengan membandingkan antara jumlah
produk SNI yang diawasi pada tahun tersebut terhadap jumlah produk SNI yang
wajib diawasi x 100%. Jumlah produk SNI yang wajib diawasi sebanyak 89 produk.
Angka pada setiap kolom diatas dapat dijelaskan bahwa pada kolom target dengan
membandingkan target produk SNI yang akan diawasi terhadap jumlah produk
wajib SNI, sementara pada kolom realisasi adalah dengan membandingkan realisasi
produk SNI yang diawasi terhadap jumlah produk wajib SNI dan realisasi capaian
kinerjanya adalah dengan membandingkan antara prosentase realisasi terhadap
prosentase target. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan dibawah sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
60
Tabel 3.12 Evaluasi Kinerja Produk Yang Diawasi
Periode 2012 s/d 2016
Indikator Kinerja
2012 2013 2014 2015 2016
Target
Realisasi % Targ
et Realisasi % Targ
et Realisasi % Targ
et Realisasi % Targ
et Realisasi %
Rasio Produk yang diawasi Jumlah
produk yang diawasi dibagi produk yang wajib diawasi
26,97%
11.23%
41,64%
22,47 %
11.23%
49.97%
26,97 %
17,98%
66,67%
26,97%
100%
370,78%
25%
10%
40%
Pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 tidak pernah dihitung
capaian kinerja UMKM yang difasilitasi pameran disebabkan pada tahun-tahun tersebut
tidak menjadi indicator kinerja dinas sehingga kosong. Pada tahun 2016 target
kinerjanya adalah 23 KUMKM yang difasilitasi mengikuti pameran sasma dengan targer
kinerja sehingga pencapaian kinerjanya adalah 100% artinya berkinerja sangat
memuaskan.
Pada Tahun 2012 jumlah Produk yang diawasi ditargetkan sebanyak
24 produk atau 26,97% dari 89 produk yang harus diawasi, dan yang terealisasi
sebanyak 10 produk atau 11,23%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja yang
diperoleh oleh Dinas Koperindag pada tahun 2012 adalah 41,64%, yang artinya
berkinerja tidak memuaskan.
Pada Tahun 2013 jumlah Produk yang diawasi ditargetkan sebanyak
20 produk (22,47%) dari 89 produk yang harus diawasi, dan yang terealisasi sebanyak
10 produk atau 11,23%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja yang diperoleh
oleh Dinas Koperindag pada tahun 2013 adalah 49,97%, yang artinya berkinerja tidak
memuaskan.
Pada Tahun 2014 jumlah Produk yang diawasi ditargetkan sebanyak
24 produk atau 26,97% dari 89 produk yang harus diawasi, sedangkan yang terealisasi
sebanyak 16 produk atau 17,98%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian kinerja yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
61
diperoleh oleh Dinas Koperindag pada tahun 2014 adalah 66,67%, yang artinya
berkinerja kurang memuaskan.
Pada Tahun 2015 jumlah Produk yang diawasi ditargetkan sebanyak
24 produk atau 26,97% dari 89 produk yang harus diawasi, sedangkan yang terealisasi
sebanyak 100 produk dari 100 produk yang ber SNI atau 100%. Hal ini menunjukkan
bahwa capaian kinerja yang diperoleh oleh Dinas Koperindag pada tahun 2015 adalah
370,78%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada Tahun 2016 jumlah Produk yang diawasi ditargetkan sebanyak
22 produk atau 25% dari 89 produk yang harus diawasi, sedangkan yang terealisasi
sebanyak 10 produk dari 100 produk yang ber SNI atau 10%. Hal ini menunjukkan
bahwa capaian kinerja yang diperoleh oleh Dinas Koperindag pada tahun 2016 adalah
40%, yang artinya berkinerja kurang memuaskan.
Dari uraian diatas rata-rata capaian kinerja selama lima tahun
mencapai 113,81% yang artinya pencapaian kinerjanya sangat memuaskan yang
disebabkan oleh tingginya pencapaian kinerja pada tahun 2015 disebabkan prioritas
anggaran ditujukan pada kegiatan ini semantara pada tahun-tahun yang lain
capaiannya kurang memuaskan,selain disebabkan oleh penyebaran anggaran juga
kurangnya tenaga tera dan penetapan target yang tidak cermat.
3. Ratio SPBU Yang Ditera
Pengukuran kinerja pada poin ini adalah dengan membandingkan realisasi SPBU yang
ditera terhadap target SPBU yang akan ditera, dimana total SPBU yang ada di kota
Mataram yang menjadi target kinerja sejumlah 12 buah, dapat diuraikan dibawah
sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
62
Tabel 3.13 Evaluasi Kinerja SPBU Yang Ditera
Periode 2012 s/d 2016
Indikator Kinerja
2012 2013 2014 2015 2016
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
Target
Realisasi %
SPBU yang ditera Cukup
jelas
12 12 100 % 12 12 100% 12 12 100% 12 13 108.33% 11 11 100
%
SPBU yang ditera oleh Bidang Metrologi Dinas Koperindag Kota Mataram selama 4
(Empat) tahun terhitung sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 baik target
maupun realisasi adalah sebanyak 12 unit, sehingga capaian kinerjanya selama empat
tahun adalah 100% sementara pada tahun 2015 target SPBU yang mau ditera sebanyak
12 unit dengan realisasi SPBU yang ditera sebanyak 13 unit, pencapaian kinerja sebesar
108,33%. Pada tahun 2016 target SPBU yang ditera sebanyak 11 SPBU, realisasi yang
dicapai adalah sebanyak 11 SPBU sehingga pencapaian kinerja yang dicapai sebesar
100%.
Dari uraian kinerja lima tahun diatas dapat disimpulkan berkinerja sangat
memuaskan Karena mencapai 101,67%.
4. Ratio Penyelesaian Sengeketa Konsumen
Pengukuran kinerja pada poin ini dengan membandingkan antara jumlah kasus
yang terselesaikan terhadap jumlah kasus yang diterima. Pada kolom target
membandingkan target kasus yang akan diselesaikan terhadap jumlah kasus yang
diterima, sementara pada kolom realisasi membandingkan jumlah kasus yang diterima
yang terselesaikan terhadap jumlah kasus yang diterima dan capaian kinerjanya adalah
membandingkan prosentase realisasi terhadap prosentase target. Untuk lebih jelasnya
dapat diuraikandibawah sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
63
Tabel 3.14 Evaluasi Kinerja Penyelesaian Sengketa Konsumen
Periode 2012 s/d 2016
Indikator Kinerja
2012 2013 2014 2015 2016
Target
Realisasi % Targ
et Realisasi % Targ
et Realisasi % Targ
et Realisasi % Targ
et Realisasi %
Penyelesaian Sengketa Konsumen Jumlah kasus
yang terselesaikan dibagi jumlah kasus yang diterima
100%
76.19%
76.19%
85 %
76.19%
89.63%
85 %
79.17%
93.14%
85%
100%
117.65%
100%
83.78%
83.78%
Pada tahun 2012 target penyelesaian kasus sebesar 100%, jumlah
kasus yang diterima pada tahun 2012 yaitu sebesar 21 kasus akan tetapi jumlah
kasus yang terselesaikan sebanyak 16 kasus atau sebesar 76,19% dari jumlah kasus
yang masuk. Sehingga capaian kinerja yang dicapai adalah sebesar 76,19%, yang
artinya berkinerja memuaskan.
pada tahun 2013 target penyelesaian kasus sebesar 85% dari jumlah
kasus yang diterima sebanyak 25 kasus, akan tetapi jumlah kasus yang
terselesaikan sebanyak 16 kasus atau sebesar 76,19%. Sehingga capaian kinerja
yang dicapai pada tahun 2013 adalah sebesar 89,63%, yang artinya berkinerja
sangat memuaskan.
Pada tahun 2014 target penyelesaian kasus sebesar 85% dari jumlah
kasus yang diterima sebanyak 28 kasus, dan yang telah terselesaikan sebanyak 19
kasus atau sebesar 79,17%. Sehingga capaian kinerja yang dicapai pada tahun 2014
adalah sebesar 93,14%, yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2015 target penyelesaian kasus sebesar 85% dari jumlah
kasus yang diterima sebanyak 31 kasus, dan yang telah terselesaikan sebanyak 31
kasus atau sebesar 100%. Sehingga capaian kinerja yang dicapai pada tahun 2015
adalah sebesar 117,65% yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Pada tahun 2016 target penyelesaian kasus sebesar 100% dari
jumlah kasus yang diterima sebanyak 37 kasus, dan yang telah terselesaikan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
64
sebanyak 31 kasus atau sebesar 83.78%. Sehingga capaian kinerja yang dicapai
pada tahun 2016 adalah sebesar 83.78% yang artinya berkinerja sangat
memuaskan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan selama empat tahun berkinerja
sangat memuaskan karena rata-rata pencapaian kinerja sebesar 92.08 %.
5. Ratio BDKT yang diawasi
Pengukuran kinerja pada poin ini dengan membandingkan antara jumlah BDKT
yang terawasi dibagi target BDKT.
Tabel 3.15
Evaluasi Kinerja Barang Dalam Keadaan Terbungkus Yang Diawasi Periode 2012 s/d 2016
Indikator Kinerja
2012 2013 2014 2015 2016
Target
Realisasi % Targ
et Realisasi % Targ
et Realisasi % Targ
et Realisasi % Targ
et Realisasi %
Penyelesaian Sengketa Konsumen Jumlah kasus
yang terselesaikan dibagi jumlah kasus yang diterima
0%
0%
0%
0 %
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
100%
100%
100%
Pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 tidak pernah dihitung capaian kinerja
BDKTyang diawasi disebabkan pada tahun-tahun tersebut tidak menjadi indicator
kinerja dinas sehingga kosong. Pada tahun 2016 target kinerjanya adalah 1000 item
BDKT sama dengan targer kinerja sehingga pencapaian kinerjanya adalah 100% artinya
berkinerja sangat memuaskan.
SASARAN STRATEGIS 4 :
MENINGKATNYA EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAD DAN KENYAMANAN PROSES JUAL BELI DI PASAR
Indikator kinerja utama pada sasaran strategis keempat dimana
sasarannya adalah meningkatnya efektivitas penerimaan PAD dan kenyamanan proses
jual beli dipasar , ada tiga indicator yang digunakan yaitu : 1). Kapasitas pasar, 2).
Penerimaan PAD pasar, dan 3). Jumlah sarana dan prasarana yang ada.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
65
1. Kapasitas Pasar
Kapasitas pasar diperoleh dengan cara membandingkan luas los
pasar dengan banyaknya pedagang yang ditampung, dimana daya tampung masing-
masing pasar seperti yang tertera pada kolom target. Untuk melihat lebih jauh
kapasitas 19 buah pasar dapat ditampilkan pada tabel berikut :
Tabel 3.16 Jumlah Pedagang Pasar Tahun 2014 s/d 2016
No Nama Pasar Target Jumlah
Pedagang
Jumlah Pedagang Yang Ada 2014 2015 2016
1 Pasar Mandalika 1146 1765 1789 1395
2 Pasar Cakranegara 1443 508 547 549
3 Pasar Kr. Lelede 114 151 269 266
4 Pasar Sindu 191 272 381 391
5 Pasar Sayang-Sayang 225 494 563 562
6 Pasar Karang Seraya 111 144 163 163
7 Pasar Selagalas 250 70 65 65
8 Pasar Paglima 121 65 55 60
9 Pasar Abian Tubuh 242 185 229 261
10 Pasar Karang Sukun 104 185 228 236
11 Pasar Pagesangan 1376 576 635 635
12 Pasar Pagutan 228 287 297 310
13 Pasar Perumnas 119 165 183 185
14 Pasar Dasan Agung 376 399 442 441
15 Pasar Rembiga 105 55 75 73
16 Pasar Cemara 555 250 305 323
17 Pasar Karang Medain 33 27 27 27
18 Pasar Kebon Roek 1250 843 1001 1070
19 Pasar Ampenan/ACC 257 359 411 393
Jumlah Total Pedagang 8246 6542 6800 7655
Dari tabel diatas terlihat ada beberapa pasar yang sudah melebihi
kapasitas tapi secara total dapat dijelaskan sebagai berikuta;
Pada tahun 2013 untuk daya tampung terhadap 19 pasar di kota
Mataram adalah sebanyak 8246 pedagang pasar sementara jumlah pedagang yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
66
ada di pasar se-kota Mataram adalah sebanyak 6542 atau 79,34% dari jumlah
seluruh pedagang pasar yang ada di kota Mataram.
Pada tahun 2014 untuk daya tampung terhadap 19 pasar di kota
Mataram adalah sebanyak 8246 pedagang pasar sementara jumlah pedagang yang
ada di pasar se-kota Mataram adalah sebanyak 6800 atau 82,46% dari jumlah
seluruh pedagang pasar yang ada di kota Mataram.
Pada tahun 2015 untuk daya tampung terhadap 19 pasar di kota
Mataram adalah sebanyak 8246 pedagang pasar sementara jumlah pedagang yang ada
di pasar se-kota Mataram adalah sebanyak 6800 atau 82.46% dari jumlah seluruh
pedagang pasar yang ada di kota Mataram.
Pada tahun 2016 untuk daya tampung terhadap 19 pasar di kota
Mataram adalah sebanyak 8246 pedagang pasar sementara jumlah pedagang yang ada
di pasar se-kota Mataram adalah sebanyak 7665 atau 92,95% dari jumlah seluruh
pedagang pasar yang ada di kota Mataram.
Dari uraian diatas tetap terjadi kenaikan peminat pedagang untuk
menempati los pasar, secara keseluruhan bahwa kesedian los pasar masih tersedia
untuk menampung pedagang namun secara sebarannya tidak merata karena ada
beberapa pasar yang sudah melampaui kapasitas artinya melampaui daya tampung
seperti halnya pada pasar: mandalika, karang lelede, sindu, sayang-sayang, karang
seraya, karang sukun, pagutan, perumnas, dasan agung dan ACC, sehingga diperlukan
penambahan los pasar.
2. Penerimaan PAD Pasar
Tabel 3.17 Jumlah Penerimaan PAD
Tahun 2014 s/d 2016
Indikator Kinerja 2014 2015 2016
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Penerimaan PAD Pasar Realisasi dibagi
target PAD
2.850.000.000 2.909.273.650 102,08 % 3.755.000.000 3.870.292.200 103.0
7% 3.000.000.000 2.965.803.350 98.86%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
67
Penerimaan PAD Pasar untuk tahun 2014 ditargetkan sebesar Rp.
2.850.000.000,-. realisasinya Rp. 2.909.273.650,-. Atau sebesar 102,08% dari target
yang ditetapkan yang artinya berkinerja sangat memuaskan.
Penerimaan PAD Pasar untuk tahun 2015 ditargetkan sebesar Rp.
3.755.000.000,-. realisasinya Rp. 3.870.292.200,-. Atau sebesar 103.07% dari target
yang ditetapkan yang artinya berkinerja sangat memuaskan
Penerimaan PAD Pasar untuk tahun 2016 ditargetkan sebesar Rp.
3.000.000.000,-. realisasinya Rp. 2.965.803.350,-. Atau sebesar 98.86% dari target yang
ditetapkan yang artinya berkinerja sangat memuaskan
Dari uraian diatas , dengan capaian rata-rata selama tiga tahun sebesar 101.33%
dikategorikan berkinerja sangat memuaskan.
3. Jumlah Sarana dan Prasarana Yang Ada
Sebuah pasar, dikatakan nyaman apabila memiliki 13 sarana dan
prasarana, adapun sarana yang harus dimiliki oleh sebuah pasar adalah :
1. kantor pengelola,
2. area parkir,
3. TPS/kontainer sampah,
4. air bersih/PDAM,
5. sanitasi/Drainase,
6. tempat ibadah,
7. Toilet umum/MCK,
8. Pos keamanan,
9. Tempat pengelola limbah/IPAL,
10. Hidran/fasilitas pemadam kebakaran,
11. Penteraan,
12. Sarana komunikasi
13. area bangunan muat ruang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
68
Dari 19 unit pasar yang ada di Kota Mataram, prasarana dan sarana
yang dimiliki sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.18
Sarana dan Prasarana Pasar Yang Dimiliki
No Nama Pasar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Pasar Kebon roek. √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √ 2 Pasar ACC/Ampenan √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ 3 Pasar Perumnas √ √ √ √ √ X X X X X X X √ 4 Pasar Pagesangan √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X √ √ 5 Pasar Pagutan √ √ √ √ √ √ √ X X X X X X 6 Pasar Dasan Agung √ √ √ √ √ √ X √ X √ X √ √ 7 Pasar Rembiga √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ 8 Pasar Cemara √ √ √ √ √ √ √ √ X X X X √ 9 Pasar Kr. Sukun √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √
10 Pasar Lelede √ √ √ √ √ X √ √ X X X X X 11 Pasar Sayang-sayang √ √ √ √ √ √ √ X X X X X √ 12 Pasar Cakranegara √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X X √ 13 Pasar Abian Tubuh √ √ √ √ √ √ √ √ X √ X X √ 14 Pasar Kr. Seraya √ √ √ √ √ X √ X X X X X X 15 Pasar Mandalika √ √ √ √ √ √ √ √ X X √ X X 16 Pasar Kr. Medain X X X X X X X X X X X X X 17 Pasara Panglima X X √ X √ X X X X X X X X 18 Pasar Selagalas X √ X X √ X X X X X X X √ 19 Pasar Sindu √ √ √ √ √ X √ X X X X X X
Keterangan gambar :
: Ada 7 : Toilet Umum X : Tidak Ada 8 : Pos Keamanan 1 : Kantor Pengelola 9 : Tempat Pengelolaan Limbah 2 : Area Parkir 10 : Hidran / Fasilitas Pemadam Kebakaran 3 : TPS / Kontainer 11 : Penteraan 4 : Air Bersih / PAM 12 : Sarana Komunikasi 5 : Sanitasi / Drainase 13 : Area Bangunan Muat Ruang 6 : Tempat Ibadah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
69
Dari tampilan tabel diatas terlihat semua pasar di Kota Mataram tidak
memiliki tempat pengelolaan limbah/PAL/sampah, hanya pasar mandalika yang
memiliki alat peneraan ulang, yang memiliki sarana komunikasi hanya pasar kebun
roek, pasar pagesangan dan pasar dasan agung , dan hanya lima pasar yang memiliki
alat hidran/ fasilitas pemadam kebakaran yaitu pasar kebun roek, pasar pagesangan,
pasar dasan agung, pasar cakra Negara dan pasar abian tubuh, dan yang lebih tragis
lagi ada pasar yang sama sekali tidak memiliki sarana dan prasarana apapun yaitu
pasar karang medain dan yang hanya memiliki sedikit sarana dan prasarana yaitu
pasar panglima, pasar sindu dan pasar selagalas.
D. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Akuntabilitas kinerja keuangan diukur dengan membandingkan Realisasi
keuangan terhadap pagu anggaran. Pada table 3.17 ditampilkan pagu anggaran dan
realisasi serta capaian berdasarkan obyek belanja, sementara pada tabel 3.18
ditampilkan pagu anggaran dan realisasi serta capaian berdasarkan perurusan.
Berdasarkan tampilan table 3.17 bisa dijelaskan bahwa capaian kinerja
pada tahun 2011 capaian kinerjanya sebesar 97,47% yang berarti berkinerja
sangat memuaskan, pada tahun 2012 capaian kinerja mencapai 89,62% yang
berarti berkinerja sangat memuaskan, pada tahun 2013 capaian kinerja mencapai
88,75% yang berarti berkinerja sangat memuaskan, tahun 2014 capaian kinerja
mencapai 93,32% yang berarti berkinerja sangat memuaskan dan pada tahun 2015
capaian kinerja mencapai 92,37% yang berarti berkinerja sangat memuaskan .
Dari uraian diatas rata-rata capaian kinerja Realisasi Anggaran APBD
Berdasarkan Obyek Belanja lima tahun mencapai 92,30% yang berarti berkinerja
sangat memuaskan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.19 dan tabel
3.20 sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
69
TABEL 3.19 Realisasi Anggaran APBD
Berdasarkan Obyek Belanja Tahun 2012 S/D 2016
2012
Capaian
Kinerja
(%)
2013 Capaia
n
Kinerja
(%)
2014 Capaia
n
Kinerja
(%)
2015 Capaia
n
Kinerja
(%)
2016 Capaia
n
Kinerja
(%)
Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi
Anggaran (Rp)
Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi
Anggaran (Rp)
Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi
Anggaran (Rp)
Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi
Anggaran (Rp)
Pagu Anggaran
(Rp)
Realisasi
Anggaran (Rp)
TOTAL BELANJA 6.899.741.264 6.725.423.885 97,47 12.558.024.711 11.254.733.380 89,62 17.966.547.690 15.945.866.940 88,75 22.787.975.273,- 21,048,182,548 92,37 23.483.994.519 22.450.527.972 95.60
BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.538.861.658 3.466.297.796 97,95 4.016.887.378 3.741.715.425 93,15 4.201.602.140 3.967.448.226 94,43 4.880.458.815,- 4,729,843,207 96,91 5.284.550.919 5.084.835.884 96.22
BELANJA LANGSUNG 3.360.879.606 3.259.126.619 96,97 8.541.137.333 7.513.017.955 87,96 13.764.945.550 11.978.418.714 87,02 17.907.516.458,- 16,318,339,341 91.13 18.199.443.600 17.365.692.088 95.42
Terdiri dari :
1. Belanja Pegawai 372.877.000 365.797.000 98,10 2.428.202.072 2.336.512.527 96,22 3.143.915.000 3.017.315.125 95,97 3.529.597.095,- 3.414.582.095 96,74 5.668.020.000 5.528.770.675 97.54
2. Belanja Barang dan Jasa 1.587.415.965 1.553.720.894 97,88 4.400.194.100 4.107.572.928 93,35 6.024.738.568 5.479.160.439 90,94 6.012.209.363,- 4.802.254.046 79,86 6.516.844.200 5.873.252.619 90.12
3. Belanja Modal 1.400.586.641 1.339.608.725 95,65 1.712.741.161 1.068.932.500 62,41 4.596.291.982 3.481.943.150 75,76 8. 365.710.000,- 8.101.503.200 96,84 6.014.579.400 5.963.668.794 99.15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
70
Tabel 3.20 Realisasi Anggaran APBD
Per Urusan SKPD Tahun 2012 s/d 2016
No
Bagian/ Kelompok/ Jenis Belanja
2012 2013 2014 2015 2016
Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Pagu Anggaran
(Rp) Realisasi (Rp) % Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Pagu Anggaran
(Rp) Realisasi (Rp) % Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
A Belanja Tidak Langsung 4,016,887,378 3,741,715,425 93.15% 4,201,602,140 3,967,448,226 94.43% 4,316,943,624 4,149,865,690 96.13% 4,880,458,815 4,729,843,207 96.91% 5,284,550,919 5,084,835,884 96.22%
Belanja Pegawai/Gaji 4,016,887,378 3,741,715,425 93.15% 4,201,602,140 3,967,448,226 94.43% 4,316,943,624 4,149,865,690 96.13% 4,880,458,815 4,729,843,207 96.91% 5,284,550,919 5,084,835,884 96.22%
B Belanja Langsung 8,541,137,333 7,513,017,955
87.96% 13,764,945,550 11,978,418,714 87.02% 22,563,661,140 20,935,552,063 92.78% 17,907,516,458 16,318,339,341 91.13% 18,199,443,600 17,365,692,088 95.42%
Urusan Koperasi & UKM 2,232,955,333 2,124,327,825 95.14% 3,673,452,110 3,048,126,164 82.98% 9,268,806,268 8,337,116,038 89.95% 3,765,908,953 3,425,244,759 90.95% 3,836,710,466 3,508,991,339 91.46%
Belanja Pegawai 231,490,000 225,010,000 97.20% 1,211,305,072 1,158,648,947 95.65% 1,288,510,000 1,230,780,125 95.52% 1,412,820,095 1,362,022,095 96.40% 1,621,200,000 1,547,090,675 95.43%
Belanja Barang dan Jasa 681,935,600 663,377,949 97.28% 943,704,100 895,217,878 94.86% 1,846,145,128 1,643,149,039 89.00% 1,700,396,858 1,422,320,664 83.65% 2,189,010,466 1,935,400,664 88.41%
Belanja Modal 39,486,966 27,300,000 69.14% 77,946,161 70,461,000 90.40% 538,796,982 174,197,000 32.33% 652,710,000 640,902,000 98.19% 26,500,000 26,500,000 100.00%
Urusan Otda, Pem. Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah & Persandian
1,534,953,000 1,441,291,580 93.90% 3,527,650,000 3,156,348,650 89.47% 3,548,037,500 3,431,334,850 96.71% 3,886,360,773 3,747,430,400 96.43% 4,952,431,000 4,895,824,115 98.86%
Belanja Pegawai 946,115,000 917,963,580 97.02% 1,498,825,000 1,465,465,000 97.77% 1,422,965,000 1,391,125,000 97.76% 1,781,770,000 1,747,610,000 98.08% 3,101,320,000 3,076,850,000 99.21%
Belanja Barang dan Jasa 181,288,000 149,399,000 82.41% 518,675,000 445,518,100 85.90% 822,272,500 748,952,750 91.08% 786,590,773 691,535,400 87.92% 572,387,000 550,201,115 96.12%
Belanja Modal 407,550,000 373,929,000 91.75% 1,510,150,000 1,245,365,550 82.47% 1,302,800,000 1,291,257,100 99.11% 1,318,000,000 1,308,285,000 99.26% 1,278,724,000 1,268,773,000 99.22%
Urusan Perdagangan 3,936,774,550 3,165,766,950 80.42% 5,287,831,040 4,660,751,700 88.14% 8,770,629,172 8,240,572,875 93.96% 9,201,562,532 8,160,181,282 88.68% 8,210,882,434 7,783,318,842 94.79%
Belanja Pegawai 120,472,000 115,345,000 95.74% 146,220,000 138,975,000 95.05% 310,175,000 198,770,000 64.08% 203,610,000 174,535,000 85.72% 819,000,000 778,330,000 95.03%
Belanja Barang dan Jasa 2,626,057,550 2,438,879,450 92.87% 2,594,266,040 2,459,396,100 94.80% 2,677,152,800 2,361,637,075 88.21% 2,602,952,532 1,833,330,082 70.43% 2,682,527,034 2,336,593,048 87.10%
Belanja Modal 1,190,245,000 611,542,500 51.38% 2,547,345,000 2,062,380,600 80.96% 5,783,301,372 5,680,165,800 98.22% 6,395,000,000 6,152,316,200 96.21% 4,709,355,400 4,668,395,794 99.13%
Urusan Perindustrian 836,454,450 781,631,600 93.45% 1,276,012,400 1,113,192,200 87.24% 976,188,200 926,528,300 94.91% 1,053,684,200 985,482,900 93.53% 1,199,419,700 1,177,557,792 98.18%
Belanja Pegawai 150,310,000 144,555,000 96.17% 210,360,000 182,095,000 86.56% 109,470,000 107,830,000 98.50% 131,415,000 130,415,000 99.24% 126,500,000 126,500,000 100.00%
Belanja Barang dan Jasa 649,144,450 624,076,600 96.14% 1,065,652,400 931,097,200 87.37% 866,718,200 818,698,300 94.46% 922,269,200 855,067,900 92.71% 1,072,919,700 1,051,057,792 97.96%
Belanja Modal 37,000,000 13,000,000 35.14% - - 0.00% - - 0.00% - - 0.00% - - 0.00%
Jumlah 12,558,024,711 11,254,733,380 89.62% 17,966,547,690 15,945,866,940 88.75% 26,880,604,764 25,085,417,753 93.32% 22,787,975,273 21,048,182,548 92.37% 23,483,994,519 22,450,527,972 95.60%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
71
Tabel 3.21 Realisasi Anggaran SKPD
Berdasarkan program dan Kegiatan Tahun 2016
No Program/Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi Anggaran
%
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
506,025,116.00
418,702,294.00
82.74
Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1,800,000.00
1,314,000.00
73.00
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
122,400,000.00
57,625,080.00
47.08
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
15,874,000.00
10,522,300.00
66.29
Penyediaan alat tulis kantor 11,305,350.00
9,390,000.00
83.06
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
13,363,352.00
6,835,000.00
51.15
Penyediaan Komponen instalasi listrik /penerangan bangunan kantor
2,167,000.00
2,095,500.00
96.70
Penyediaan peralatan rumah tangga 2,000,500.00
1,663,500.00
83.15
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
6,960,000.00
6,960,000.00
100.00
Penyediaan makanan dan minuman 7,775,000.00
7,357,500.00
94.63
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
57,310,364.00
57,270,364.00
99.93
Penyusunan dokumen perencanaan 24,798,300.00
24,797,800.00
100.00
Penyusunan Data Base Potensi Informasi Bidang Teknis SKPD
121,906,250.00
114,506,250.00
93.93
Penyediaan Administrasi Keuangan 118,365,000.00
118,365,000.00
100.00
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
302,447,100.00
284,414,630.00
94.04
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 26,500,000.00
26,500,000.00
100.00
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
192,594,600.00
191,653,000.00
99.51
Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
65,377,500.00
54,996,630.00
84.12
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
17,975,000.00
11,265,000.00
62.67
3 Program Peningkatan Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
961,880,200.00
921,619,975.00
95.81
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
12,361,850.00
12,360,950.00
99.99
Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
1,000,000.00
1,000,000.00
100.00
Penyusunan pelaporan keuangan akhir
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
72
tahun 2,900,000.00 2,900,000.00 100.00 Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
10,778,350.00
10,778,350.00
100.00 Monitoring dan Evaluasi Dalam Rangka
Realisasi PAD
934,840,000.00
894,580,675.00
95.69 4 Program Penciptaan Iklim Usaha
Kecil Menengah yang Kondusif
350,793,050.00
341,657,580.00
97.40 Monitoring, evaluasi dan Pelaporan
174,004,050.00
169,444,630.00
97.38 Peningkatan dan Pengembangan Usaha
Kecil Menengah
176,789,000.00
172,212,950.00
97.41 5 Program Pengembangan Sistim
Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
641,765,000.00
603,139,700.00
93.98
Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah
641,765,000.00
603,139,700.00
93.98
6 Program Peningkatan Kualitas kelembagaan Koperasi
1,073,800,000.00
939,457,160.00
87.49
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan perkoperasian
279,461,000.00
279,461,000.00
100.00
Pembinaan pengawasan dan pengembangan koperasi berkualitas
483,220,000.00
444,097,360.00
91.90
Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi
175,000,000.00
168,979,800.00
96.56
Peningkatan Penataan Data Koperasi 136,119,000.00
46,919,000.00
34.47
7 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
4,952,431,000.00
4,895,824,115.00
98.86
Pendataan dan Evaluasi Realisasi Pendapatan Pasar
204,737,000.00
200,883,000.00
98.12
Peningkatan Sarana/Prasarana Pasar 1,412,474,000.00
1,402,418,000.00
99.29
Pembinaan Penataan Pedagang Pasar 3,034,480,000.00
3,011,704,000.00
99.25
Peningkatan Pengelolaan Pasar 300,740,000.00
280,819,115.00
93.38
8 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
1,534,296,638.00
1,439,114,790.00
93.80
Peningkatan Pengaeawasan Peredaran Barang dan Jasa
38,101,250.00
34,599,750.00
90.81
Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah
697,458,388.00
678,465,590.00
97.28
Pembinaan dan Pengendalian Perlindungan Konsumen
101,388,000.00
93,115,000.00
91.84
Pembinaan dan Pengawasan Metrologi Legal
99,570,500.00
91,408,850.00
91.80
Pemantauan Penggunaan Bahan Berbahaya Dalam Produk Pangan
56,314,500.00
50,870,000.00
90.33
Sinkronisasi Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa
216,810,000.00
200,150,000.00
92.32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
73
Pembinaan dan Penyelesaian Permasalahan Pengaduan Konsumen
324,654,000.00
290,505,600.00
89.48
9 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
375,850,000.00
347,482,410.00
92.45
Pengembangan Data Base Informasi Potensi Unggulan
6,500,000.00
4,500,000.00
69.23
Pembangunan promosi perdagangan international
369,350,000.00
342,982,410.00
92.86
10 Program Peningkatan efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
4,656,135,796.00
4,603,745,642.00
98.87
Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk
967,740,400.00
946,588,900.00
97.81
Penerbitan, Pengawasan dan Pembinaan Perijinan Di Bidang Perdagangan
245,525,396.00
236,413,948.00
96.29
Monitoring persediaan dan perkembangan harga kebutuhan pokok masyarakat dan komoditi dan strategis lainnya
262,100,000.00
242,372,794.00
92.47
Penyelenggaraan pasar rakyat 48,255,000.00
46,855,000.00
97.10
Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk (DAK)
3,132,515,000.00
3,131,515,000.00
99.97
11 Program Pembinaan Pedagang kaki lima dan asongan
1,644,600,000.00
1,382,125,915.00
84.04
Kegiatan Penataan Tempat Berusaha Bagi Pedagang Kakilima dan Asongan
1,621,020,000.00
1,358,545,915.00
83.81
Pelatihan Manajemen Usaha Kecil 23,580,000.00
23,580,000.00
100.00
12 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
529,850,000.00
521,788,142.00
98.48
Pembinaan IKM dalam memperkuat jaringan klaster industri
300,000,000.00
292,506,142.00
97.50
Pembinaan Bagi Industri Kecil dan Menengah Terhadap Pemanfaatn Sumber Daya
229,850,000.00
229,282,000.00
99.75
13 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
348,994,700.00
338,859,150.00
97.10
Pengembangan dan pelayanan teknologi industri
348,994,700.00
338,859,150.00
97.10
14 Program Penataan Struktur Industri 320,575,000.00
316,910,500.00
98.86
Pemberian bantuan peralatan bagi Industri Kecil
320,575,000.00
316,910,500.00
98.86
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
74
Dibawah ini dijelaskan realisasi per kegiatan dan program:
1.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Tersedia dana sebesar Rp. 1.800.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
1.314.000,- (73.00%).
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
Tersedia dana sebesar Rp. 122.400.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
57.625.080,- (47.08%).
c. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional.
Tersedia dana sebesar Rp. 15.874.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
10.522.300,- (66.29%).
d. Penyediaan alat tulis kantor.
Tersedia dana sebesar Rp. 11.305.350,- dengan realisasi sebesar Rp.
9.390.000,- (83.06%)
e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Tersedia dana sebesar Rp. 13.363.352,- dengan realisasi sebesar Rp.
6.835.000,- (51.15%)
f. Penyediaan Komponen instalasi listrik /penerangan bangunan kantor.
Tersedia dana sebesar Rp. 2.167.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
2.095.500,- (96.70%).
g. Penyediaan peralatan rumah tangga.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
75
Tersedia dana sebesar Rp. 2.000.500,- dengan realisasi sebesar Rp.
1.663.500,- (83.15%)
h. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.
Tersedia dana sebesar Rp. 6.960.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
6.960.000,- (100%).
i. Penyediaan makanan dan minuman.
Tersedia dana sebesar Rp. 7.775.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
7.357.500,- (94.63%).
j. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.
Tersedia dana sebesar Rp. 57.310.364,- dengan realisasi sebesar Rp.
57.270.364,- (99.93%).
k. Penyusunan dokumen perencanaan.
Tersedia dana sebesar Rp. 24.798.300,- dengan realisasi sebesar Rp.
24.797.800,- (99.99%).
l. Penyusunan Data Base Potens Teknis SKPD
Tersedia dana sebesar Rp. 121.906.250,- dengan realisasi sebesar Rp.
114.506.250,- (96.74%).
m. Penyediaan Administrasi Keuangan
Tersedia dana sebesar Rp. 118.365.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
118.365.000,- (100%).
1.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Tersedia dana sebesar Rp. 26.500.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
26.500.000,- (100%).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
76
b. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Tersedia dana sebesar Rp. 192.594.600,- dengan realisasi sebesar Rp.
191.653.000,- (99.51%).
c. Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Tersedia dana sebesar Rp. 65.377.500,- dengan realisasi sebesar Rp.
54.996.630,- (84.12%).
d. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
Tersedia dana sebesar Rp. 17.975.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
11.265.000,- (62.67%).
1.3 Program Peningkatan Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan
Capaian Kinerja Dan Keuangan
a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD.
Tersedia dana sebesar Rp. 12.361.850,- dengan realisasi Rp.
12.360.950,- (99.99%).
b. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
Tersedia dana sebesar Rp. 1.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
1.000.000,- (100%).
c. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun.
Tersedia dana sebesar Rp. 2.900.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
2.900.000,- (100%).
d. Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinah
Tersedia dana sebesar Rp. 10.778.350,- dengan realisasi sebesar Rp.
10.778.350,- (100%).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
77
e. Monitoring dan Evaluasi Dalam Rangka Realisasi PAD
Tersedia dana sebesar Rp. 934.840.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
894.580.675,- (95.69%).
1.4 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang
Kondusif :
a. Monitoring, evaluasi dan Pelaporan
Tersedia dana sebesar Rp. 174.004.050,- dengan realisasi sebesar Rp.
169.444.630,- (97.38%).
b. Peningkatan dan Pengembangan Usaha Kecil Menengah
Tersedia dana sebesar Rp. 176.789.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
172.212.950,- (97.41%).
1.5 Program Pengembangan Sistim Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro
Kecil Menengah :
Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah
Tersedianya dana sebesar Rp 641.765.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 603.139.700,- (93.98%).
1.6 Program Peningkatan Kualitas kelembagaan Koperasi
a. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan
perkoperasian.
Tersedianya dana sebesar Rp. 279.461.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 279.461.000,- (100%).
b. Pembinaan pengawasan dan pengembangan koperasi berkualitas.
Tersedianya dana sebesar Rp. 483.220.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 444.097.360,- (91.90%).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
78
c. Peningkatan dan Pengembnagan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi
Tersedianya dana sebesar Rp. 175.000.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 168.979.800,- (96.56%)
d. Peningkatan Penataan Data Koperasi
Tersedianya dana sebesar Rp. 136.119.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 46.919.000,- (34.47%).
1.7 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah
a. Pendataan dan Evaluasi Realisasi Pendapatan Pasar
Tersedianya dana sebesar Rp. 204.737.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 200.883.000,- (98.12%).
b. Peningkatan Sarana/Prasarana Pasar
Tersedianya dana sebesar Rp. 1.412.474.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 1.402.418.000,- (99.29%).
c. Pembinaan Penataan Pedagang Pasar
Tersedianya dana sebesar Rp. 3.034.480.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 3.011.704.000,- (99.25%).
d. Peningkatan Pengelolaan Pasar
Tersedianya dana sebesar Rp. 300.740.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 280.819.115,- (93.38%).
1.8 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan :
a. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa
Tersedia dana sebesar Rp. 38.101.250,- dengan realisasi sebesar Rp.
34.599.750,- (90.81%).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
79
b. Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah
Tersedianya dana sebesar Rp. 697.458.388,- dengan realisasi sebesar
Rp. 678.465.590,- (97.28%).
c. Pembinaan dan Pengendalian Perlindungan Konsumen
Tersedia dana sebesar Rp. 101.388.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
93.115.000,- (91.84%).
d. Pembinaan dan Pengawasan Metrologi Legal
Tersedianya dana sebesar Rp. 99.570.500,- dengan realisasi sebesar
Rp. 91.408.850,- (91.80%).
e. Pemantauan Penggunaan Bahan Berbahaya Dalam Produk Pangan
Tersedia dana sebesar Rp. 56.314.500,- dengan realisasi Rp.
50.870.000,- (90.33%).
f. Sinkronisasi Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa
Tersedia dana sebesar Rp. 216.810.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
200.150.000,- (92.32%).
g. Pembinaan dan Penyelesaian Permasalahan Pengaduan Konsumen
Tersedia dana sebesar Rp. 324.654.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
290.505.600,- (89.48%).
1.9 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor :
a. Pengembangan Data Base Informasi Potensi Unggulan
Tersedianya dana sebesar Rp. 6.500.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
4.500.000,- (69.23%).
b. Pembangunan promosi perdagangan international
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
80
Tersedia dana sebesar Rp. 369.350.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
342.982.410,- (92.86%).
1.10 Program Peningkatan efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
a. Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk
Tersedianya dana sebesar Rp. 967.740.400,- dengan realisasi sebesar
Rp. 946.588.900,- (97.81%).
b. Penerbitan, Pengawasan dan Pembinaan Perijinan Di Bidang
Perdagangan
Tersedianya dana sebesar Rp 245.525.396,- dengan realisasi sebesar
Rp. 236.413.948,- (96.29%).
c. Monitoring persediaan dan perkembangan harga kebutuhan pokok
masyarakat dan komoditi dan strategis lainnya.
Tersedianya dana sebesar Rp 262.100.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 242.372.794,- (92.47%).
d. Penyelenggaraan pasar rakyat.
Tersedianya dana sebesar Rp. 48.255.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 46.855.000,- (97.10%).
e. Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk
Tersedianya dana sebesar Rp. 3.132.515.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 3.131.515.000,- (99.97%).
1.11 Program Pembinaan Pedagang kaki lima dan asongan
a. Kegiatan Penataan Tempat Berusaha Bagi Pedagang Kakilima dan
Asongan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
81
Tersedianya dana sebesar Rp. 1.621.020.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 1.358.545.915,- (83.81%).
b. Pelatihan Manajemen Usaha Kecil
Tersedianya dana sebesar Rp. 23.580.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 23.580.000,- (100%).
1.12 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah :
a. Pembinaan IKM dalam memperkuat jaringan klaster industri
Tersedianya dana sebesar Rp. 300.000.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 292.506.142,- (97.50%).
b. Pembinaan Bagi Industri Kecil dan Menengah Terhadap Pemanfaatan
Sumber Daya
Tersedia dana sebesar Rp. 229.850.000,- dengan realisasi sebesar Rp.
229.282.000,- (99.75%).
1.13 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Pengembangan dan pelayanan teknologi industri.
Tersedianya dana sebesar Rp 348.994.700,- dengan realisasi sebesar
Rp. 338.859.150,- (97.10%).
1.14 Program Penataan Struktur Industri
Pemberian bantuan peralatan bagi Industri Kecil
Tersedianya dana sebesar Rp 320.575.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 316.910.500,- (98.86%).
Faktor yang menyebabkan penyerapan anggaran tidak mencapai 100%
disebabkan karena tidak terlaksananya jasa audit koperasi dan jasa
bimbingan penyusunan laporan keuangan koperasi dan adanya peralatan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
82
gedung kantor yang masih dalam kondisi baik sehingga anggaran untuk
pemeliharaan peralatan gedung kantor tersebut digunakan sesuai dengan
kebutuhannya saja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
83
B AB IV
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2016 adalah merupakan
uraian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi dalam rangka
pencapaian visi dan misi serta penjabarannya sesuai dengan perencanaan
strategis yang telah ditetapkan.
Laporan Akuntabilitas ini dapat berfungsi sebagai sarana introspeksi
dan sebagai umpan balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan
kebijikasanaan dalam penyusunan program pada perencanaan ditahun
berikutnya oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota
Mataram untuk peningkatan kinerja yang lebih baik dari pada tahun
sebelumnya.
Sesuai dengan visi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
yaitu “Terwujudnya Peningkatan Sektor Koperasi, Perindustrian,
Perdagangan yang maju dan Mandiri”. Maka telah dilakukan berbagai
upaya dalam rangka mewujudkan dan menumbuh kembangkan koperasi,
sektor industri dan perdagangan di Kota Mataram sehingga mampu
meningkatkan kesempatan berkoperasi, berusaha dan dapat menciptakan
iklim usaha yang kondusif dan pada akhirnya diharapkan koperasi yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
84
mandiri, sektor industri dan perdagangan yang semakin tangguh sejalan
dengan semangat otonomi daerah.
Usaha ke arah Koperasi, Industri dan Perdagangan yang mandiri di
Kota Mataram yang pada umumnya merupakan usaha kecil dan menengah,
oleh karena itu kebijakan yang ditempuh untuk memajukan sektor koperasi,
industri dan perdagangan tersebut adalah dengan upaya pengembangan
koperasi yang mandiri, industri kecil dan menengah, pengembangan usaha
perdagangan dan perlindungan terhadap konsumen. Selanjutnya kebijakan
tersebut dilaksanakan melalui program-program penciptaan iklim usaha
kecil menengah yang kondusif, peningkatan kualitas kelembagaan koperasi,
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, pengembangan usaha
industri, peningkatan daya saing, peningkatan sarana dan prasarana,
pengembangan perdagangan dan sistem distribusi, peningkatan dan
pengembangan iklim usaha, peningkatan promosi dan pameran serta
pembinaan kemetrologian dan perlindungan konsumen.
Berdasarkan keluaran pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis
akuntabilitas kinerja, maka Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
pada tahun Anggaran Tahun 2015 memperoleh kemajuan yang cukup
signifikasi atau termasuk dalam kategori berkeluaran. Walaupun dengan
pencapaian kinerja dalam kategori berkeluaran melaksanakan pembinaan
dan pengembangan koperasi, industri dan perdagangan di Kota Mataram,
namun masih banyak terdapat kekurangan dan permasalahan yang dihadapi
yang memerlukan upaya pemecahan di tahun berikutnya. Adapun
permasalahan tersebut antara lain sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
85
1. Belum optimalnya akses permodalan dan jaringan kerjasama antara
gerakan koperasi, industri dan perdagangan dengan lembaga keuangan.
2. Masih belum sinerginya antara pemberian bantuan modal dengan
Sumber Daya Manusia yang dilatih oleh Dinas Koperindag.
3. Masih kurangnya kualitas SDM Aparat Pembina maupun gerakan
koperasi, Industri, dan perdagangan.
4. Kurangnya daya saing produk Usaha Kecil dan Menengah serta Industri
Kecil dan Menengah local terhadap produk dari luar daerah.
5. Pengambilan kebijakan Pembinaan kepada para pelaku usaha belum
dapat dilaksanakan secara optimal akibat kurangnya kesadaran para
pelaku usaha untuk memberikan informasi, data, dan laporan mengenai
perkembangan usahanya, yang merupakan dasar dilakukannya evaluasi
oleh Pemerintah.
6. Masih kurangnya kemampuan dalam pengelolaan usaha sehingga dapat
menyebabkan terhambatnya perkembangan usaha.
7. Masih adanya pelaku usaha yang kurang memahami tentang upaya
terhadap perlindungan konsumen.
8. Terbatasnya jaringan perdagangan antar daerah yang difasilitasi oleh
pemerintah daerah setempat.
9. Masih kurangnya akses pasar produk.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Tahun 2016
86
B. SARAN
Dengan adanya permasalahan diatas maka disarankan:
1. Perlu membentuk forum kerja sama antara semua stake holder yang ada
(perbankan, pemerintah, pengusaha) dalam rangka memberdayakan
KUMKM dan meningkatkan daya saing produk KUMKM
2. Miningkatkan pembinaan dan pelatihan SDM aparatur maupun SDM
gerakan koperasi, industri dan perdagangan
3. Perlu diadakan tempat untuk memasarkan produk KUMKM seperti
pasar seni sukawati yang ada di Bali.
4. Pameran dan promosi KUMKM perlu ditingkatkan.
Demikian LAKIP ini disusun sebagai bahan penilaian dan
pertanggunjawaban kami, dengan harapan pencapaian kinerja yang diperoleh ini
dapat menjadi acuan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota
Mataram untuk lebih meningkatkan kemampuan di dalam melaksanakan tugas
dan sekaligus memotivasi diri untuk mempertahankan prestasi/keberkeluaranan
yang telah dicapai.