oleh - digilib.uns.ac.id/kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

104
KINERJA UNIT PASAR DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KLATEN DALAM PENATAAN PASAR DELANGGU TAHUN 2011 Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : KURNIAWANTO NIM. D0105092 ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: truongkhanh

Post on 02-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

KINERJA UNIT PASAR DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

KABUPATEN KLATEN DALAM PENATAAN

PASAR DELANGGU TAHUN 2011

Skripsi

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Ilmu Administrasi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

KURNIAWANTO

NIM. D0105092

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

iv

MOTTO

Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal sesuatu itu baik bagi kalian.

Dan boleh jadi kalian menyukai sesuatu tapi sesuatu itu buruk untuk kalian.

Dan Alloh Maha Mengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui.”

(Q.S. Al Baqarah: 216)

"Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segala

sesuatu ."

(Riwayat Muslim)

Kesuksesan bukanlah kunci kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kunci kesuksesan.

Jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan Anda akan sukses.

(Haryanto Kandani)

“Tidak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena

persiapan,kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan"

(General Colin Powell)

“Orang yang mampu merubah diri mereka adalah mereka yang menetapkan

perubahan kemudian pada saat itu juga mereka langsung meninggalkan apa yang

mereka ingin tinggalkan”

(Penulis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

v

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan kepada:

- Bapak dan Ibuku untuk segala kasih sayang, cinta, doa, dan

kesabaran yang selama ini kalian berikan dan takkan pernah terputus

- Kakak kakakku tercinta, terimakasih buat canda tawanya, supportnya

dan doanya

- Almamater ku

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Alloh SWT atas segala

rahmat, berkah, nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ”Kinerja Unit Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha

Mikro Kecil dan Menengah Dalam Penataan Pasar Delanggu Kabupaten Klaten

Tahun 2011”.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini penulis menyadari berbagai

hambatan yang tidak mungkin terselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak, dengan

ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Drs. Pawito Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

UNS yang telah memberikan ijin penelitian skripsi ini.

2. Drs. Is Hadri Utomo, Msi selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

3. Dra. Lestariningsih, M.Si, selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan

bimbingan dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini.

4. Drs. Sudarto,M.Si selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan

bimbingan dan arahan dalam menempuh perkuliahan.

5. Bapak Bambang Budi Susilo dan pegawai Unit Pasar Dinas Perindustrian

Perdagangan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten

yang telah membantu dan memberi kemudahan dalam penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

vii

6. Bapak Sigit Harjoko selaku Lurah Pasar Delanggu dan para pedagang Pasar

Delanggu yang berkenan bekerja sama dan membantu memudahkan penulis

memperoleh informasi bagi penelitian ini.

7. Sahabat-sahabatku (Punto, Ikhwan, Hilmi, Arif W, Sigit, Anton, Fadlan,

Hendro, Dipta, Dian, Puguh, Budy, Mas Teguh, Sugiyanto)

8. Seluruh teman-teman AN angkatan 2005

9. Kakak kakakku (Sasongko,Fitri,Latif dan Jadmini) serta adikku Mila dan Fira.

10. Semua pihak yang terlibat dalam penulisan dan penyelesaian skripsi ini.

Semoga segala bantuan, bimbingan, dukungan dan pengorbanan yang

telah diberikan kepada penulis menjadi amal baik dan mendapat imbalan dari

Allah SWT. Amin.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Maka saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan

demi perbaikan skripsi ini. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya serta

pihak-pihak yang berkepentingan dengan penulisan skripsi ini.

Wassalamu‟alaikum wr. wb.

Surakarta, 24 November 2011

Kurniawanto

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

viii

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL...................................................................................

PERSETUJUAN..........................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................

MOTTO........................................................................................................

PERSEMBAHAN........................................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................

DAFTAR TABEL ........................................................................................

DAFTAR BAGAN.......................................................................................

ABSTRAKSI................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..........................................................

B. Perumusan Masalah.................................................................

C. Tujuan Penelitian.....................................................................

D. Manfaat Penelitian...................................................................

BAB II LANDASAN TEORI

1. Tinjauan Pustaka.......................................................................

2. Kerangka Berfikir.....................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

viii

xi

xii

xiii

1

12

12

13

14

41

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Lokasi Penelitian......................................................................

2. Jenis Penelitian.........................................................................

3. Sumber Data.............................................................................

4. Teknik Pengumpulan Data........................................................

5. Teknik Penarikan Sampel.........................................................

6. Validitas Data............................................................................

7. Teknik Analisis Data.................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi......................................................................

1. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah Visi dan Misi Dinas..............

a) Tugas Pokok Dinas ...................................................

b) Visi dan Misi Dinas...................................................

c) Tujuan Dinas...............................................................

d) Fungsi Dinas...............................................................

e) Susunan Organisasi Dinas..........................................

2. Unit Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi

dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten

Klaten.................................................................................

a) Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi........................

b) Susunan Organisasi....................................................

c) Rincian Tugas Pokok dan Fungsi..............................

44

45

45

46

47

47

48

50

50

50

51

52

53

54

60

60

61

61

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

x

3. Pasar Delanggu..................................................................

B. Hasil Penelitian Dan Pembahasan...........................................

1. Responsivitas...................................................................

2. Responsibilitas................................................................

3. Efektifitas........................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan..............................................................................

B. Saran.........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

66

67

68

73

77

81

82

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

xi

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 Daftar Wilayah, Tempat Kedudukan dan Wilayah Kerja Unit

Pasar...............................................................................................

Tabel 2 Tabel pengelompokan jenis dagangan...........................................

64

79

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

xii

DAFTAR BAGAN

Hal

Bagan 1 Model Analisis Interaktif................................................................

Bagan 2 Struktur Organisasi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi

Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten...................

Bagan 3 Struktur Organisasi Unit Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan

Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten...

Bagan 4 Mekanisme Pengaduan Pelayanan Unit Pasar...............................

49

58

63

71

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

xiii

ABSTRAK

Kurniawanto, D0105092, KINERJA UNIT PASAR DINAS

PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO

KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KLATEN DALAM PENATAAN PASAR DELANGGU TAHUN 2011, Skripsi, Administrasi Negara Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2012,

83 halaman.

Eksistensi pasar tradisional zaman sekarang terusik oleh keberadaan

pasar modern. Namun ternyata pasar tradisional mampu bertahan dan bersaing

karena dipengaruhi faktor karakter atau budaya masyarakat, revitalisasi pasar

tradisional dan regulasi. Revitalisasi pasar tradisional dilakukan dengan menata

dan membenahi pasar tradisional sehingga memberi kenyamanan pengunjung

dan pedagang dalam transaksi jual beli. Disamping kondisi bangunan pasar yang

sudah tua dan kurang layak, revitalisasi dapat menambah keindahan tata ruang

kota. Revitalisasi Pasar Delanggu yang resmi beroperasi 15 Desember 2007

namun kondisinya sampai saat ini masih sepi dari aktifitas ekonomi. Tujuan dari

penelitian ini adalah mengetahui apakah kinerja Unit Pasar dalam revitalisasi

Pasar Delangggu sudah sesuai dengan apa yang diharapkan.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan

memanfaatkan data primer dan sekunder yang diperoleh melalui wawancara, dan

telaah dokumen. Data diolah menggunakan model analisis data interaktif untuk

memperoleh makna data yang sebenarnya dengan melakukan validitas data

melalui triangulasi data.

Berdasarkan hasil penelitian kinerja Unit Pasar dalam penataan Pasar

Delanggu dilihat dari indikator responsivitas, responsibilitas dan efektifitas.

Secara menyeluruh kinerja belum optimal karena masih adanya beberapa

kekurangan dalam proyek revitalisasi Pasar Delanggu. Responsivitas Unit Pasar

masih belum optimal karena masih banyak permasalahan seperti pedagang yang

masih bertahan di pasar darurat dan belum adanya sarana pos pengaduan yang

dimiliki oleh Unit Pasar. Dari segi responsibilitas dapat dikatakan sudah

terlaksana karena sudah sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Sedangkan

dalam segi efektifitas Unit Pasar belum optimal dilihat dari masih sepinya jumlah

pedagang dan pengunjung Pasar Delanggu walaupun dalam pelaksanaan tujuan

proyek revitalisasi Pasar Delanggu dapat tercapai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

xiv

ABSTRACT

Kurniawanto, D0105092, THE PERFORMANCE OF UNIT PASAR

DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI AND USAHA

MIKRO KECIL DAN MENENGAH KLATEN CITY ABOUT

ARRANGEMENT DELANGGU MARKET YEAR 2011, Bachelor Tesis, Public

Administration of Faculty of Social Science and Political Science of Sebelas

Maret University, Surakarta, 2012, 83 pages.

The existence of traditional markets today disturbed by the existence of

the modern market. However, traditional markets are able to survive and compete

because it influence of factor character or cultural of communities, revitalization

of traditional markets and regulation. Revitalization of traditional markets is done

by arranging and the fix the traditional markets, so it can give the comfort of

visitors and seller in trading activity. Beside condition of the market building is

old and less worthy, revitalization can also add to the beauty of urban spatial

structure. Revitalization Pasar Delanggu which officially opened December 15,

2007, but conditions are still devoid of economic activity. The purpose of this

study was to determine whether performance of Unit Pasar in the arrengement

Delanggu market are conformity with that expected.

The research was conducted using qualitative methods to utilize primary

and secondary data obtained through interviews and document review. Data

processed using interactive data analyse model to obtain the actual meaning of the

data by performing data validity through data triangulation.

Based on the results of research performance in the arrengement of Unit

Pasar about Delanggu market seen from the indicators of responsivity,

responsibility and effectivity. Overall performance is not optimal because there

are still some deficiencies in revitalization projects Delanggu market.

Responsivity Unit Pasar is still not optimal because there are still many problems

such as market traders who persist in an emergency and the lack of complaints

means the post held by the Unit Pasar. In terms of responsibility can be said to

have implemented appropriate laws and regulations. While in terms of effectivity,

Unit Pasar hasn‟t optimal been seen from the still quiet number of seller and

visitors Delanggu market, although in the implementation of the revitalization

project objectives Delanggu market can be achieved.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasar adalah tempat dimana transaksi jual beli dilaksanakan. Pasar

(tradisional) merupakan sarana yang dapat menyerap dan menyediakan semua

hasil serta kebutuhan masyarakat. Pasar tradisional masih menjadi wadah

utama penjualan produk-produk kebutuhan pokok yang dihasilkan oleh para

pelaku ekonomi berskala menengah dan kecil. Mereka adalah para petani,

nelayan, pengrajin dan home industry (industri rakyat). Jumlah mereka

adalah puluhan juta dan sangat menyandarkan hidupnya kepada pasar

tradisional.

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli

serta disertai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung. Di

pasar tradisional nilai-nilai kekeluargaan dibangun dari hasil interaksi dan

komunikasi antar masyarakat. Di pasar tradisional pula interaksi antara

penjual dan pembeli menemukan eksistensinya dalam proses tawar menawar

antara penjual dan pembeli. Tawar menawar tersebut menghilangkan

monopoli harga oleh penjual yang menjadi ciri dari sistem ekonomi kapitalis.

Selain itu, pola bangunan pasar tradisional sangatlah khas dimana pasar

tradisional memiliki los-los yang memungkinkan interaksi antara penjual dan

pembeli berlangsung dengan terbuka. Dengan kata lain, bagi bangsa

Indonesia, pasar tradisional tidak saja merupakan penyangga ekonomi namun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

2

juga merupakan aset bangsa yang harus dilestarikan.

Keberadaan pasar modern dewasa ini sudah menjadi tuntutan dan

konsekuensi dari gaya hidup modern yang berkembang di masyarakat kita.

Pasar modern saat ini tidak hanya di kota metropolitan tetapi sudah

merambah sampai kota kecil di tanah air dalam bentuk minimarket,

supermarket bahkan hypermarket. Memang pasar modern menjanjikan

tempat belanja yang nyaman dan aman dengan harga yang tidak kalah

menariknya. Pasar modern tersebut kini dikemas dalam tata ruang yang apik,

terang, lapang, dan sejuk. Pengalaman berbelanja tidak akan lagi disuguhi

dengan suasana yang kotor, panas, pengap, dan becek. Kejadian yang kurang

mengenakkan seperti kecopetan atau berhadapan dengan penjual yang tidak

ramah niscaya akan sangat sulit dijumpai di pasar modern.

Dengan segudang kelebihan yang ditawarkan, tentu saja dengan

mudah pasar-pasar modern akan menarik perhatian masyarakat. Pangsa pasar

yang selama ini dikuasai pasar tradisional dan peritel konvensional perlahan

tapi pasti mulai beralih. Ditambah dengan dukungan manajemen dan sistem

informasi yang tertata apik bukan tidak mungkin pasar-pasar modern tersebut

akan memimpin pasar dalam waktu sekejap. Kedatangan pasar-pasar modern

tersebut memang mustahil untuk dielakkan. Sebagai konsekuensi dari

globalisasi dan liberalisasi ekonomi, cepat atau lambat mereka akan

melakukan investasi untuk merebut pangsa pasar di Indonesia.

Fokus krisis pasar tradisional mengupas secara substansial tentang

memudarnya peran pasar tradisional (sumber: Harian Kompas, Sabtu 3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

3

November 2007). Secara keseluruhan uraian masalah yang dihadapi pasar

tradisional termaksud dapat dirumuskan menurut beberapa point, yakni:

1. Jumlah pedagang yang kian meningkat.

Jumlah pedagang yang ingin berjualan di pasar tradisional dari

waktu ke waktu mengalami peningkatan. Hal ini berdampak pada

kebutuhan tempat yang juga semakin meningkat. Jika tempat tidak

tersedia, maka timbul pemaksaan dan mengabaikan tata ruang pasar.

2. Kesadaran rendah terhadap kedisiplinan, kebersihan dan

ketertiban.

Para pedagang yang umumnya berpendidikan rendah, tidak

memiliki kesadaran yang tinggi tentang perlunya kedisiplinan, kebersihan

dan ketertiban. Kondisi ini dibiarkan oleh para pengelola pasar tanpa ada

keinginan untuk melakukan proses edukasi atau pelatihan secara berkala

terhadap pada pedagang.

3. Pemahaman yang rendah terhadap perilaku konsumen.

Selera konsumen selalu berubah-ubah, tetapi para produsen dan

pedagang tidak bisa mengikutinya karena terbatasnya pengetahuan dan

informasi. Mereka pada umumnya berkembang secara alamiah tanpa ada

persiapan untuk memasuki era persaingan.

4. Visi dan misi pengelolaan pasar tidak jelas.

Pihak pengelola pasar (Dinas Pasar di tingkat kebijakan dan

Perusahaan Daerah di tingkat manajemen) belum memiliki visi dan misi

yang jelas tentang arah dan bentuk pasar tradisional yang akan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

4

dikembangkan ke depan.

5. Pengelola pasar belum berfungsi dan bertugas secara efektif.

Tugas pokok pengelola pasar adalah melakukan pembinaan

terhadap pedagang, menciptakan kondisi pasar yang kondusif dan layak

untuk berusaha serta mengupayakan kelancaran distribusi barang sehingga

tercipta kestabilan harga barang, terutama kebutuhan pokok masyarakat.

Saat ini, pengelola pasar baik Dinas Pasar maupun Perusahaan Daerah

yang menangani manajemen pasar belum memahami tugas dan fungsinya

sebagai pengelola. Orientasi pemerintah daerah masih lebih cenderung

pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) daripada peningkatan

pelayanan kepada masyarakat.

6. Standard Operation Procedure ( SOP ) yang tidak jelas.

Ciri manajemen yang baik adalah apabila setiap fungsi/jabatan di

dalam struktur organisasi memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas,

kinerjanya dapat diukur yang tertuang di dalam SOP. Saat ini, SOP pasar

tradisional dan implementasinya di lapangan belum mencerminkan

diterapkannya manajemen yang baik dan benar, masih banyak terjadi salah

kelola dan pelanggaran tanpa adanya sanksi yang tegas.

7. Manajemen keuangan yang tidak akuntabel dan tidak transparan.

Fakta di lapangan menunjukkan masih banyaknya pengelola dan

manajemen pasar yang tidak akuntabel dan transparan dalam hal laporan

keuangannya. Mereka dengan mudah menyatakan rugi walaupun dalam

kondisi nyata di lapangan menunjukan bahwa mereka sangat potensial

untuk mendapatkan keuntungan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

5

8. Kurang perhatian terhadap pemeliharaan fisik.

Umur ekonomis bangunan pasar dapat menjadi pendek, apabila

tidak dilakukan pemeliharaan yang tepat dan berkala. Di beberapa pasar

tradisional, ditemukan bahwa pemeliharaan dilakukan setiap 5 tahun dan

umumnya dilakukan atas inisiatif para pedagang sendiri tetapi dengan cara

tambal sulam. Kondisi ini menyebabkan pasar tradisional semakin menjadi

tidak indah, bersih dan nyaman. Dampaknya, sarana pasar yang

seharusnya diperuntukkan untuk bisa bertahan lebih dari 25 tahun menjadi

tidak terwujud. Dengan mudah, pasar yang baru dibangun, kembali

menjadi kumuh dalam waktu singkat.

9. Pedagang kaki lima yang tidak tertib karena mendapatkan tempat

yang tidak layak.

Pedagang kaki lima memerlukan tempat untuk menjajakan

dagangannya. Mereka selalu mencari tempat yang ramai dikunjungi

pembeli. Sayangnya, belum ada solusi yang memadai untuk mereka.

Cenderung dibiarkan saja, sehingga mereka menempati pinggiran jalan

untuk menjual. Akibatnya, terjadi kemacetan lalu lintas angkutan barang

dan mengganggu kenyamanan pembeli. Konsep pasar yang dibangun tidak

mengakomodasi tempat penjualan sektor informal yang layak dan sesuai

dengan yang mereka inginkan (tidak harus di pinggir jalan).

10. Premanisme.

Salah satu ciri pasar tradisional saat ini adalah banyaknya praktek

premanisme yang sangat mengganggu kelancaran dan efisiensi transaksi

antara pembeli dan penjual. Mereka terkadang bertindak sebagai perantara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

6

yang sebenarnya tidak diperlukan karena hanya melakukan pemaksaan dan

percaloan. Selain itu, mereka juga adalah pelaku kriminal yang melakukan

praktek perjudian dan pemerasan. Secara langsung, yang menjadi korban

adalah para pedagang, tetapi secara tidak langsung pihak konsumen juga

menjadi korban karena harus membeli barang dengan harga yang lebih

tinggi.

11. Tidak ada pengawasan terhadap barang yang dijual serta

standarisasi ukuran dan timbangan.

Karena sifatnya terbuka, maka sangat sulit dilakukan pengawasan

terhadap barang yang dijual di pasar tradisional. Begitu pula dengan

standarisasi ukuran dan timbangan barang yang seringkali tidak dilakukan

dengan benar oleh pedagang. Pengelola pasar belum melakukan koordinasi

dengan pihak yang berkompeten untuk melaksanakan pengawasan secara

rutin demi melindungi kepentingan konsumen.

12. Masalah fasilitas umum.

Kelemahan mendasar lainnya dari pasar tradisional adalah kurang

tersedianya fasilitas umum yang memadai. Tempat parkir yang sempit,

toilet yang kotor dan kadang tidak berfungsi dengan baik, tempat

pembuangan sampah sementara yang menggunung dan menimbulkan bau

menyengat, koridor atau lorong yang sempit adalah merupakan

pemandangan umum yang diketemukan di hampir semua pasar tradisional

di Indonesia.

13. Penataan los/kios/lapak yang tidak beraturan.

Pasar tradisional yang acak-acakan juga disebabkan oleh karena

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

7

tidak adanya kemampuan dan ketegasan oleh manajemen pasar dalam

mengatur kios dan lapak secara baik dan rapi. Pengelola cenderung

bersikap masa bodoh dan tidak bisa bertindak tegas dalam menertibkan

serta mengenakan sanksi terhadap para pelanggar yang menggunakan

ruangan yang bukan peruntukannya.

Di balik beberapa kelemahan, pasar tradisional menyimpan peran

penting bagi masyarakat luas yang tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh

pasar-pasar modern. Pasar tradisional oleh sebagian konsumen dianggap

memiliki 3 (tiga) karakteristik yang khas yaitu pertama, suasana dimana

adanya proses tawar-menawar harga yang dapat menjalin kedekatan personal

dan emosional antara penjual dan pembeli yang tidak mungkin didapatkan

ketika berbelanja di pasar modern. Dalam proses tawar-menawar ini ada rasa

“trust” di antara pembeli dan pelanggan yang terbangun baik. Kedua, para

pedagang di pasar tradisional sudah mengetahui persis keinginan pelanggan

terhadap barang yang dibelinya. Ketiga, pasar tradisional mampu

menawarkan produk yang diinginkan masyarakat dengan harga yang menarik

pada barang/produk khusus yang tidak didapatkan di pasar-pasar modern.

Perkembangan jaman dan perubahan gaya hidup yang dipromosikan

begitu hebat oleh berbagai media telah membuat eksistensi pasar tradisional

menjadi sedikit terusik. Namun demikian, pasar tradisional yang dibangun

berdasarkan pola-pola tradisional ini ternyata masih mampu untuk bertahan

dan bersaing di tengah serbuan pasar modern dalam berbagai bentuknya.

Kenyataan ini dipengaruhi oleh beberapa sebab:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

8

1. Karakter/Budaya Konsumen.

Meskipun informasi tentang gaya hidup modern dengan mudah

diperoleh, tetapi tampaknya masyarakat masih memiliki budaya untuk

tetap berkunjung dan berbelanja ke pasar tradisional. Terdapat perbedaan

yang sangat mendasar antara pasar tradisional dan pasar modern.

Perbedaan itu adalah di pasar tradisional masih terjadi proses tawar-

menawar harga, sedangkan di pasar modern harga sudah pasti ditandai

dengan label harga. Dalam proses tawar-menawar terjalin kedekatan

personal dan emosional antara penjual dan pembeli yang tidak mungkin

didapatkan ketika berbelanja di pasar modern.

2. Revitalisasi Pasar Tradisional.

Pemerintah menyadari bahwa keberadaan pasar tradisional sebagai

pusat kegiatan ekonomi masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas.

Perhatian pemerintah tersebut dibuktikan dengan melakukan revitalisasi

pasar tradisional di berbagai tempat. Target yang dipasang sangat

sederhana dan menyentuh hal yang sangat mendasar. Selama ini pasar

tradisional selalu identik dengan tempat belanja yang kumuh, becek serta

bau, dan karenanya hanya didatangi oleh kelompok masyarakat kelas

bawah. Gambaran pasar seperti di atas harus diubah menjadi tempat yang

bersih dan nyaman bagi pengunjung. Revitalisasi pasar ini juga dengan

membenahi pengelolaan pasar tradisional sehingga lebih profesional yang

pada akhirnya membuat pasar tradisional mampu bersaing dengan pasar

modern. Dengan demikian masyarakat dari semua kalangan akan tertarik

untuk datang dan melakukan transaksi di pasar tradisional.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

9

3. Regulasi.

Pemerintah memang mempunyai hak untuk mengatur keberadaan

pasar tradisional dan pasar modern. Tetapi aturan yang dibuat pemerintah

itu tidak boleh diskriminatif dan seharusnya justru tidak membuat dunia

usaha mandek. Pedagang kecil, menengah, besar, bahkan perantara

ataupun pedagang toko harus mempunyai kesempatan yang sama dalam

berusaha. Menunjuk Pasar Delanggu sebagai hasil rintisan para pedagang

tradisional setempat yang sejalan perkembangan waktu menjadi potensi

ekonomi yang menunjukkan tanda “keuntungan” yang besar namun saat

ini cenderung terdesak oleh intervensi modal raksasa kapitalis maupun

adanya kepentingan pemerintah atas nama fungsi fasilitasi dan penataan.

(http://pristality.wordpress.com)

Revitalisasi pasar tradisional berarti mensinergikan sumberdaya

potensial yang dimiliki oleh pasar tradisional dengan mempertimbangkan

seluruh aspek secara komprehensif, terintegrasi dan holistik sehingga mampu

meningkatkan daya saing pasar tradisional dengan tetap mempertahankan ciri

khusus maupun keunggulan yang dimiliki pasar tradisional tersebut.

Revitalisasi pasar tradisional dapat dilakukan dengan menata dan membenahi

pasar tradisional, dimana kelemahan-kelemahan pada pasar tradisional yang

menyebabkan penurunan dayasaing pasar tradisional sendiri harus segera

dibenahi. Tentunya, revitalisasi pasar tradisional membutuhkan kebijakan

yang berpihak (affirmative action), baik pemerintah maupun seluruh

stakeholder yang terkait.

Adapun kebijakan-kebijakan yang dapat dilaksanakan oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

10

pemerintah dalam rangka merevitalisasi pasar tradisional kita, adalah

pertama, pemerintah seyogianya mampu merubah “wajah” pasar tradisional

agar bisa lebih higienis, lebih nyaman dan lebih teratur. Pembenahan pasar

tradisonal ini hendaknya mengedepankan kepentingan para pedagangnya dan

konsumen bukan kepentingan investor semata. Kedua, pemerintah harus terus

melakukan kampanye massal untuk mendorong kesadaran pedagang dalam

melakukan sanitasi lingkungan, kesehatan dan menjual produk yang hygienis.

Ketiga, pemerintah juga senantiasa mendorong dan membangun kesadaran

masyarakat dan pedagang akan pentingnya atribut mutu dan keamanan

produk. Keempat, pemerintah dapat menggunakan instrumen CSR

(Corporate Social Responsibility) perusahaan-perusahaan distributor untuk

membina pedagang pasar tradisional. Kelima, diperlukan koordinasi dan

kerjasama yang erat antar semua pihak agar tidak terjadi kerancuan dalam

menyikapi kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan. Regulasi

pemberdayaan pasar tradisional hendaknya diupayakan dengan memfasilitasi

pedagang pasar tradisional agar mendapatkan iklim usaha yang kondusif.

Salah satu pasar tradisional di wilayah Kabupaten Klaten yang

direvitalisasi adalah Pasar Delanggu. Pasar Delanggu yang terletak di tepi

jalan Solo-Yogyakarta mempunyai nilai yang cukup stategis. Pasar Delanggu

sebelum proyek revitalisasi memiliki luas 7.765 m² dengan . Fasilitas sarana

dan prasarana yang dimiliki oleh pasar ini secara estetika, fungsional maupun

kesehatan dirasa sangatlah kurang layak untuk digunakan, sebagai contoh

tidak tersedianya fasilitas parkir yang mencukupi mengakibatkan banyak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

11

kendaraan pengunjung pasar maupun aktifitas bongkar muat barang

dilakukan di tepi jalan sehingga seringkali mengakibatkan kemacetan lalu

lintas.

Melihat kenyataan tersebut Pemerintah Kabupaten Klaten mengambil

langkah untuk merenovasi kembali Pasar Delanggu, dengan melibatkan pihak

swasta dalam hal ini PT. Karsa Batu Bangun Persada. Renovasi kembali

(revitalisasi) Pasar Delanggu dilaksanakan mulai 12 Maret 2007-30 Oktober

2007 dengan Kantor Pengelolaan Pasar (KPP) Klaten yang saat itu bertugas

melaksanakan proyek revitalisasi pasar tradisional di Kabupaten Klaten.

Revitalisasi Pasar Delanggu resmi dioperasikan pada tanggal 15 Desember

2007, namun hingga saat ini kondisi pasar masih tergolong sepi.

Unit Pasar sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas

Perindustrian Perdagangan Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

yang bertanggungjawab dalam pengelolaan Penataan pasar tradisional di

Kabupaten Klaten. Dalam proses Penataan Pasar Delanggu memerlukan biaya

yang tidak sedikit namun dalam pelaksanaannya belum sesuai yang

diharapkan dikarenakan banyak pedagang yang masih memilih bertahan di

pasar darurat yaitu Lapangan Merdeka. Oleh karena itu menyebabkan penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “KINERJA UNIT

PASAR DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KLATEN

DALAM PENATAAN PASAR DELANGGU TAHUN 2011”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

12

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan

permasalahan dalam penelitian ini yaitu:“ Bagaimanakah Kinerja Unit Pasar

Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah Kabupaten Klaten dalam Penataan Pasar Delanggu Tahun 2011?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Operasional.

Untuk mengetahui kinerja Unit Pasar Dinas Perindustrian

Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Kabupaten Klaten dalam Penataan Pasar Delanggu Tahun 2011.

2. Tujuan Fungsional.

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan

pembaca dalam memahami kinerja Unit Pasar Dinas

Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah Kabupaten Klaten dalam Penataan Pasar Delanggu

Tahun 2011.

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan manfaat

kepada Unit Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi

dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten dalam

Penataan Pasar Delanggu.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

13

1. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi Unit Pasar Dinas

Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah Kabupaten Klaten dan semua pihak yang terkait dengan

masalah Pasar Delanggu untuk memperbaiki pelaksanaan Penataan

pasar tradisional di Kabupaten Klaten

2. Dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai referensi

tambahan bagi penelitian sejenis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

14

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini terdapat beberapa teori yang dapat digunakan untuk

menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan kinerja seperti: pengukuran kinerja,

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, indikator kinerja, beberapa macam

definisi revitalisasi dan hal-hal yang berkaitan dengan pasar serta kerangka

berfikir.

A. Tinjauan Pustaka

1. Kinerja

Secara etimologis, kinerja adalah sebuah kata yang dalam Bahasa

Indonesia berasal dari kata dasar "kerja" yang diterjemahkan dari bahasa asing

prestasi, bisa pula berarti hasil kerja. Sehingga pengertian kinerja dalam organisasi

merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah

ditetapkan (http://id.wikipedia.org/wiki/kinerja).

Kinerja berasal dari akar kata “ to performance” dan menurut (The Scibner

Bantam English Dictionary terbitan Amerika Serikat dan Kanada tahun 1979

dalam Sedarmayanti,2009 : 259), diartikan sebagai berikut:

1. To do or carry out execute (melakukan, menjalankan,

melaksanakan).

2. To discharge of full fill as a vow (memenuhi atau menjalankan

kewajiban suatu nazar).

3. To portray, as a character in a play (menggambarkan suatu karakter

dalam suatu permainan).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

15

4. To render by the voice or a musical instrument (menggambarkan

dengan suara atau alat musik).

5. To execute or complete an undertaking (melaksanakan atau

menyempurnakan tanggung jawab).

6. To act a part in a play (melakukan suatu kegiatan dalam suatu

permainan).

7. To perform music (memainkan atau pertunjukan musik).

8. To do what is expected of a person or machine (melakukan sesuatu

yang diharapkan oleh seseorang atau mesin).

Arti kata performance merupakan kata benda (noun) dimana salah

satu arti adalah “thing done” (sesuatu hasil yang telah dikerjakan).

Kinerja terjemahan dari “performance”, berarti:

1. Perbuatan, pelaksanaan pekerjaan, prestasi kerja, pelaksanaan

pekerjaan yang berdaya guna.

2. Pencapaian/prestasi seseorang berkenaan dengan tugas yang

diberikan kepadanya.

3. Hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu

organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus

dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur

(dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan).

4. Performance is defined as the record of outcomes produced on a

specific job function or activity during a specific time period. Kinerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

16

didefinisikan sebagai catatan mengenai outcome yang dihasilkan dari

suatu aktivitas tertentu, selama kurun waktu tertentu pula.

5. Hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang

dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan

organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan

sesuai dengan moral maupun etika.

Pengertian kinerja sebagaimana telah digambarkan hakikatnya

berkaitan dengan tanggung jawab individu atau organisasi dalam

menjalankan apa yang menjadi wewenang dan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya. Kinerja individu perorangan (individual

performance) dan organisasi (organizational performance) memiliki

keterkaitan yang sangat erat. Tercapainya tujuan organisasi tidak bisa

dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang

digerakkan atau dijalankan oleh sekelompok orang yang berperan aktif

sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut.

Sementara itu, individu/sekelompok orang sebagai pelaksana dapat

menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawab dengan baik sangat

tergantung kepada struktur (manajemen dan teknologi) dan sumber daya

lain seperti peralatan dan keuangan yang dimiliki oleh organisasi.

Dengan demikian, kinerja lembaga (organisasi) salah satunya

ditentukan oleh kinerja sekelompok orang sebagai pelaku organisasi.

Sebaliknya, kinerja sekelompok orang sebagai pelaku organisasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

17

ditentukan oleh struktur, peralatan dan keuangan yang dimiliki oleh

organisasi. Sekelompok orang akan mempunyai rasa tanggung jawab dan

dapat mempertanggungjawabkan segala sikap, perilaku, dan sepak

terjangnya yang dipengaruhi oleh pengetahuan, kemampuan, kecakapan

dan harapan-harapan.

Dalam (Encyclopedia of Public Administration and Public Policy

tahun 2003 dalam Yeremias T.Keban, 2004:193), kinerja

menggambarkan sampai seberapa jauh organisasi tersebut mencapai hasil

ketika dibandingkan dengan kinerjanya terdahulu (previous

performance), dibandingkan dengan organisasi lain (benchmarking) dan

sampai seberapa jauh pencapaian tujuan dan target yang telah ditetapkan.

Untuk dapat melakukan perbandingan atau pengukuran pencapaian

tujuan tersebut dibutuhkan suatu definisi operasional yang jelas tentang

tujuan dan sasaran, output (hasil kerja) dan outcomes (keluaran)

pelayanan dan pendefinisian terhadap tingkat kualitas yang diharapkan

dari output atau outcomes tersebut secara kuantitatif dan kualitatif.

Bastian dalam Hessel Nogi (2005:175) mendefinisikan kinerja

organisasi sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

tugas dalam suatu organisasi dalam upaya mewujudkan sasaran, tujuan,

misi, dan visi organisasi. Yuwono, dkk dalam Hessel Nogi (2005:178)

juga mengatakan bahwa konsep kinerja organisasi berhubungan dengan

berbagai aktivitas dalam rantai nilai (value chain) yang ada pada

organisasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

18

Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang

dalam strategic planning suatu organisasi. Istilah kinerja sering

digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu

maupun kelompok individu. Kinerja bisa diketahui hanya jika individu

atau kelompok individu tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang

telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau

target-target tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan dan target,

kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena

tidak ada tolok ukurnya. (Mohammad Mahsun, 2006 : 25).

Pengertian kinerja dari berbagai pendapat di atas, pada dasarnya

menekankan apa yang dihasilkan dari fungsi-fungsi suatu pekerjaan atau

apa yang keluar (outcome). Apa yang terjadi dalam sebuah pekerjaan atau

jabatan, bila disimak lebih lanjut merupakan suatu proses yang mengolah

input menjadi output (hasil kerja). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa kinerja adalah hasil kerja dari seseorang atau kelompok orang

untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan dan disepakati

bersama.

1) Pengukuran Kinerja

Menurut Robertson dalam Mohammad Mahsun (2006 : 25),

pengukuran kinerja (performance measurement) adalah suatu proses

penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

19

ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan

sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan

jasa (seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan

sampai seberapa jauh pelanggan terpuaskan); hasil kegiatan

dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan

dalam mencapai tujuan.

Dalam (Int. J. Business Performance and Supply Chain Modelling,

Vol. 1, No. 1, 2009 copyright “Metrics for performance measurement of a

reverse/closed-loop supply chain”, Rolstandas, 1995; Waggoner et al.,

1999) menyatakan bahwa “Performance measurement is generally

defined as the process of quantifying the effectiveness and efficiency of

action (Neely et al., 1995). In the modern era, performance measurement

has a far more significant role than just quantification and accounting. It

provides the management important feedback to monitor performance,

reveal progress, diagnose problems and enhance transparency among the

several tiers of the supply chain, thus, making a phenomenal contribution

to decision-making particularly in redesigning business goals and

reengineering processes”. (www.inderscience.com)

Pengukuran kinerja secara umum didefinisikan sebagai proses

mengukur efektifitas dan efisiensi tindakan. (Neely et al,1995). Dalam

era modern, pengukuran kinerja memiliki peran yang jauh lebih penting

dari sekedar kuantifikasi dan akuntansi. Hal ini menyediakan umpan

balik yang penting bagi manajemen untuk memantau kinerja,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

20

mengungkap kemajuan, menganalisa masalah dan meningkatkan

tranparansi di antara beberapa tingkat pelayanan sehingga membuat

kontribusi luar biasa untuk pengambilan keputusan khususnya dalam

menyusun kembali tujuan bisnis dan proses rekayasa ulang.

Pengukuran kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian

target-target tertentu yang diderivasi dari tujuan strategis organisasi. Jadi

pengukuran kinerja harus berbasis pada strategi organisasi. Pemilihan

indikator dan ukuran kinerja dan penetapan target untuk setiap ukuran ini

merupakan upaya konkrit dalam memformulasikan tujuan strategis

organisasi sehingga lebih berwujud dan terukur. Pengukuran kinerja juga

harus didasarkan pada karakteristik operasional organisasi. Hal ini

terutama diperlukan untuk mendefinisikan indikator dan ukuran kinerja

yang digunakan. Organisasi dengan karakteristik operasional yang

berbeda membutuhkan ukuran kinerja yang berbeda pula. (Mohammad

Mahsun, 2006 : 29-30).

Dalam (Int. J. Business Performance Management, Vol. 10, No. 1,

2008 Copyright “The strategic management of operations system

Performance”, Edson Pinheiro de Lima, 2008: 109) menyatakan bahwa:

“The strategic dimension of the organisations’ performance and needs an

in-depth comprehension about the interplay between action and

measurement, the performance information use in their decision-making

processes and their subsequently actions.

Dimensi strategis dari kinerja organisasi‟ dan membutuhkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

21

pemahaman yang mendalam tentang hubungan yang saling

mempengaruhi antara tindakan dan pengukuran, informasi kinerja yang

digunakan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan mereka

selanjutnya). (http://www.inderscience.com/sample.php?id).

Sementara menurut Mahmudi (2005 : 7), pengukuran kinerja

meliputi aktivitas penetapan serangkaian ukuran atau indikator kinerja

yang memberikan informasi sehingga memungkinkan bagi unit kerja

sektor publik untuk memonitor kinerjanya dalam menghasilkan output

dan outcome terhadap masyarakat. Pengukuran kinerja bermanfaat untuk

membantu manajer unit kerja dalam memonitor dan memperbaiki kinerja

dan berfokus pada tujuan organisasi dalam rangka memenuhi tuntutan

akuntabilitas publik.

Elemen pokok pengukuran kinerja menurut Mohammad Mahsun

(2006 : 26) adalah sebagai berikut :

1. Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi.

Tujuan adalah pernyataan secara umum (belum secara eksplisit)

tentang apa yang ingin dicapai organisasi. Sasaran merupakan tujuan

organisasi yang sudah dinyatakan secara eksplisit dengan disertai

batasan waktu yang jelas. Strategi adalah cara atau tehnik yang

digunakan organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran. Tujuan,

sasaran dan strategi tersebut ditetapkan dengan berpedoman pada

visi dan misi organisasi.

2.Merumuskan indikator dan ukuran kinerja.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

22

Indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak

langsung yaitu hal-hal yang sifatnya hanya merupakan indikasi-

indikasi kinerja. Ukuran kinerja mengacu pada penilaian kinerja

secara langsung. Indikator kinerja dan ukuran kinerja ini sangat

dibutuhkan untuk menilai tingkat ketercapaian tujuan, sasaran,

strategi. Indikator kinerja dapat berbentuk faktor-faktor keberhasilan

utama dan indikator kinerja kunci. Faktor keberhasilan utama adalah

suatu area yang mengindikasikan kesuksesan kinerja unit kerja

organisasi. Area ini menggambarkan preferensi manajerial dengan

memperhatikan variabel-variabel kunci finansial dan non finansial

pada kondisi waktu tertentu. Faktor keberhasilan utama ini harus

segera konsisten mengikuti perubahan yang terjadi dalam organisasi.

Sedangkan indikator kinerja kunci merupakan sekumpulan indikator

yang dapat dianggap sebagai ukuran kinerja kunci baik yang bersifat

finansial maupun nonfinansial untuk melaksanakan operasi dan

kinerja unit bisnis. Indikator ini dapat digunakan oleh manajer untuk

mendeteksi dan memonitor capaian kinerja.

3. Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran

organisasi.

Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran

organisasi adalah membandingkan hasil aktual dengan indikator dan

ukuran kinerja yang telah ditetapkan. Analisis antara hasil aktual

dengan indikator dan ukuran kinerja ini menghasilkan penyimpangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

23

positif, penyimpangan negatif atau penyimpangan nol.

Penyimpangan positif berarti pelaksanaan kegiatan sudah berhasil

mencapai serta melampaui indikator dan ukuran kinerja yang

ditetapkan. Penyimpangan negatif berarti pelaksanaan kegiatan

belum mencapai indikator dan ukuran kinerja yang ditetapkan.

Penyimpangan nol berarti pelaksanaan kegiatan sudah berhasil

mencapai atau sama dengan indikator dan ukuran kinerja yang

ditetapkan.

4. Evaluasi kinerja.

Evaluasi kinerja akan memberikan gambaran kepada penerima

informasi mengenai nilai kinerja yang berhasil dicapai organisasi.

Capaian kinerja organisasi dapat dinilai dengan skala pengukuran

tertentu. Informasi capaian kinerja dapat dijadikan feedback dan

reward-punishment, penilaian kemajuan organisasi dan dasar

peningkatan kualitas pengambilan keputusan dari akuntabilitas.

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

Menurut Mahmudi (2005 : 21), kinerja merupakan suatu konstruk

multi dimensional yang mencakup banyak faktor yang

mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah :

1) Faktor personal/individual, meliputi : pengetahuan, ketrampilan

(skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen

yang dimiliki oleh setiap individu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

24

2) Faktor kepemimpinan, meliputi : kualitas dalam memberikan

dorongan, semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan

manajer dan team leader.

3) Faktor tim, meliputi : kualitas dukungan dan semangat yang

diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap

sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim.

4) Faktor sistem, meliputi : sistem kerja, fasilitas kerja atau

infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi,

dan kultur kinerja dalam organisasi.

5) Faktor kontekstual (situasional), meliputi : tekanan dan

perubahan lingkungan eksternal dan internal.

Dalam Yeremias T. Keban (2004 : 203) untuk melakukan kajian

secara lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

efektivitas penilaian kinerja di Indonesia, maka perlu melihat beberapa

faktor penting sebagai berikut :

1. Kejelasan tuntutan hukum atau peraturan perundangan untuk

melakukan penilaian secara benar dan tepat. Dalam

kenyataannya, orang menilai secara subyektif dan penuh dengan

bias tetapi tidak ada suatu aturan hukum yang mengatur atau

mengendalikan perbuatan tersebut.

2. Manajemen sumber daya manusia yang berlaku memiliki fungsi

dan proses yang sangat menentukan efektivitas penilaian kinerja.

Aturan main menyangkut siapa yang harus menilai, kapan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

25

menilai, kriteria apa yang digunakan dalam sistem penilaian

kinerja sebenarnya diatur dalam manajemen sumber daya

manusia tersebut. Dengan demikian manajemen sumber daya

manusia juga merupakan kunci utama keberhasilan sistem

penilaian kinerja.

3. Kesesuaian antara paradigma yang dianut oleh manajemen suatu

organisasi dengan tujuan penilaian kinerja. Apabila paradigma

yang dianut masih berorientasi pada manajemen klasik, maka

penilaian selalu bisa kepada pengukuran tabiat atau karakter

pihak yang dinilai, sehingga prestasi yang seharusnya menjadi

fokus utama kurang diperhatikan.

4. Komitmen para pemimpin atau manajer organisasi publik

terhadap pentingnya penilaian suatu kinerja. Bila mereka selalu

memberikan komitmen yang tinggi terhadap efektivitas

penilaian kinerja, maka para penilai yang ada dibawah

otoritasnya akan selalu berusaha melakukan penilaian secara

tepat dan benar.

Dalam (Ruky dalam Hessel 2005 : 180) mengidentifikasi faktor-

faktor yang berpengaruh langsung terhadap tingkat pencapaian kinerja

organisasi sebagai berikut :

1. Teknologi yang meliputi peralatan kerja dan metode kerja yang

digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa yang dihasilkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

26

oleh organisasi. Semakin berkualitas teknologi yang digunakan,

maka akan semakin tinggi tingkat kinerja organisasi tersebut.

2. Kualitas input atau material yang digunakan oleh organisasi.

3. Kualitas lingkungan fisik yang meliputi keselamatan kerja,

penataan ruangan, dan kebersihan.

4. Budaya organisasi sebagai pola tingkah laku dan pola kerja yang

ada dalam organisasi yang bersangkutan.

5. Kepemimpinan sebagai upaya untuk mengendalikan anggota

organisasi agar bekerja sesuai dengan standar dan tujuan

organisasi.

6. Pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi aspek

kompensasi, imbalan, promosi, dan lain-lain.

Sedangkan (Soesilo dalam Hessel 2005 : 180) mengemukakan bahwa

kinerja suatu organisasi birokrasi di masa depan dipengaruhi oleh faktor-

faktor berikut :

1. Struktur organisasi sebagai hubungan internal yang berkaitan

dengan fungsi yang menjalankan aktivitas organisasi.

2. Kebijakan pengelolaan, berupa visi dan misi organisasi.

3. Sumber daya manusia, yang berkaitan dengan kualitas karyawan

untuk bekerja dan berkarya secara optimal.

4. Sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan

pengelolaan data base untuk digunakan dalam mempertinggi

kinerja organisasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

27

5. Sarana dan prasarana yang dimiliki, yang berhubungan dengan

penggunaan teknologi bagi penyelenggaraan organisasi pada

setiap aktivitas organisasi.

Dalam (Atmosoeprapto dalam Hessel 2005 : 180) mengemukakan

bahwa kinerja suatu organisasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor

internal maupun faktor eksternal seperti berikut ini :

1. Faktor eksternal yang terdiri dari :

a. Faktor Politik, yaitu hal yang berhubungan dengan

keseimbangan kekuasaan negara yang berpengaruh pada

keamanan dan ketertiban, yang akan mempengaruhi ketenangan

organisasi untuk berkarya secara maksimal.

b. Faktor Ekonomi, yaitu tingkat perkembangan ekonomi

yang berpengaruh pada tingkat pendapatan masyarakat sebagai

daya beli untuk menggerakkan sektor-sektor lainnya sebagai

suatu sistem ekonomi yang lebih besar.

c. Faktor sosial, yaitu orientasi nilai yang berkembang di

tengah masyarakat, yang mempengaruhi pandangan mereka

terhadap etos kerja yang dibutuhkan bagi peningkatan kinerja

organisasi.

2. Faktor internal yang terdiri dari :

a. Tujuan organisasi, yaitu apa yang ingin dicapai dan apa

yang ingin diproduksi oleh suatu organisasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

28

b. Struktur organisasi, sebagai desain antara fungsi yang akan

dijalankan oleh unit organisasi dengan struktur formal yang ada.

c. Sumber daya manusia, yaitu kualitas dan pengelolaan

anggota organisasi sebagai penggerak jalannya organisasi secara

keseluruhan.

d. Budaya organisasi, yaitu gaya dan identitas suatu organisasi

dalam pola kerja yang baku dan menjadi citra organisasi yang

bersangkutan.

3) Indikator kinerja

Indikator kinerja (performance indicators) sering disamakan dengan

ukuran kinerja (performance measure). Meskipun keduanya merupakan

kriteria pengukuran kinerja, terdapat perbedaan makna. Indikator kinerja

mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung yaitu hal-hal yang

sifatnya hanya merupakan indikasi-indikasi kinerja, sehingga bentuknya

cenderung kualitatif. Sedangkan ukuran kinerja adalah kriteria kinerja

yang mengacu pada penilaian kinerja secara langsung, sehingga

bentuknya lebih bersifat kuantitatif. Indikator kinerja dan ukuran kinerja

ini sangat dibutuhkan untuk menilai tingkat ketercapaian tujuan, sasaran,

dan strategi (Mohammad Mahsun, 2006 : 71).

Dalam Mohammad Mahsun (2006 : 71) definisi indikator kinerja

adalah ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan

tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.

Sementara menurut (Lohman dalam Mohammad mahsun 2006 : 71),

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

29

indikator kinerja (performance indicators) adalah suatu variabel yang

digunakan untuk mengekspresikan secara kuantitatif efektivitas dan

efisiensi proses atau operasi dengan berpedoman pada target-target dan

tujuan organisasi.

Ada berbagai macam indikator yang dapat digunakan untuk menilai

kinerja organisasi publik. Menurut Mohammad Mahsun (2006 : 77), jenis

indikator kinerja pemerintah daerah meliputi :

1. Indikator masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan

agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan

keluaran. Indikator ini mengukur jumlah sumber daya seperti

anggaran (dana), sumber daya manusia, peralatan, material dan

masukan lain, yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan.

Dengan meninjau distribusi sumber daya manusia, suatu lembaga

dapat menganalisis apakah alokasi sumber daya yang dimiliki telah

sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan. Tolok ukur ini dapat

pula digunakan untuk perbandingan (benchmarking) dengan

lembaga-lembaga relevan.

2. Indikator proses (process). Dalam indikator proses, organisasi

merumuskan ukuran kegiatan, baik dari segi kecepatan, ketepatan,

maupun tingkat akurasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Rambu yang

paling dominan dalam proses adalah tingkat efisiensi dan ekonomis

pelaksanaan kegiatan tersebut. Efisiensi berarti besarnya hasil yang

diperoleh dengan pemanfaatan sejumlah input. Sedangkan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

30

dimaksud dengan ekonomis adalah bahwa suatu kegiatan

dilaksanakan lebih murah dibandingkan dengan standar biaya atau

waktu yang telah ditentukan untuk itu.

3. Indikator keluaran (output) adalah sesuatu yang diharapkan langsung

dapat dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik atau non

fisik. Indikator atau tolok ukur keluaran digunakan untuk mengukur

keluaran yang dihasikan dari suatu kegiatan. Dengan

membandingkan keluaran, instansi dapat menganalisis apakah

kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Indikator

keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan

apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi

dengan baik dan terukur. Oleh karena itu, indikator keluaran, harus

sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan instansi. Misalnya untuk

kegiatan yang bersifat penelitian, indikator kinerja berkaitan dengan

keluaran paten dan publikasi ilmiah.

4. Indikator hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya keluaran pada jangka menengah (efek langsung).

Pengukuran indikator hasil seringkali rancu dengan indikator

keluaran. Indikator outcome lebih utama dari sekedar output.

Walaupun produk telah berhasil dicapai dengan baik, belum tentu

outcome kegiatan tersebut telah tercapai. Outcome menggambarkan

tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin mencakup

kepentingan banyak pihak. Dengan indikator outcome, organisasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

31

akan dapat mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam

bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

dan memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat banyak.

5. Indikator manfaat (benefit) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan

akhir dari pelaksanaan kegiatan. Indikator manfaat menggambarkan

manfaat yang diperoleh dari indikator hasil. Manfaat tersebut baru

tampak setelah beberapa waktu kemudian, khususnya dalam jangka

menengah dan panjang. Indikator manfaat menunjukkan hal yang

diharapkan dapat diselesaikan dan berfungsi dengan optimal (tepat

lokasi dan waktu)

6. Indikator dampak (impact) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik

positif maupun negatif.

Menurut (Bastian dalam Zainal Syaffruddin dalam Hessel Nogi

S.Tangkilisan 2004:21) indikator kinerja organisasi adalah ukuran

kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian sasaran

dan tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhitungkan elemen-elemen

indikator berikut ini:

1. Indikator masukan (inputs), yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan

agar organisasi mampu menghasilkan produknya, baik barang atau

jasa, yang meliputi sumber daya manusia, informasi, kebijakan, dan

sebagainya.

2. Indikator keluaran (outputs), yaitu sesuatu yang diharapkan langsung

dicapai dari suatu kegiatan yang berupa fisik ataupun nonfisik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

32

3. Indikator hasil (outcomes), yaitu segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek

langsung).

4. Indikator manfaat (benefit), yaitu sesuatu yang terkait dengan tujuan

akhir dari pelaksanaan kegiatan.

5. Indikator dampak (impact), yaitu pengaruh yang ditimbulkan, baik

positif maupun negatif, pada setiap tingkatan indikator berdasarkan

asumsi yang telah ditetapkan.

Selanjutnya menurut Dwiyanto (2006 : 50 ), ada beberapa indikator

yang biasanya digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

sebagai berikut:

1. Produktivitas.

Konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi

juga efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami

sebagai rasio antara input dengan output. Konsep produktivitas

dirasa terlalu sempit dan kemudian General Accounting Office

(GAO) mencoba mengembangkan satu ukuran produktivitas yang

lebih luas dengan memasukkan seberapa besar pelayanan publik itu

memiliki hasil yang diharapkan sebagai salah satu indikator kinerja

yang penting.

2. Kualitas Layanan.

Isu mengenai kualitas layanan cenderung semakin menjadi penting

dalam menjelaskan kinerja organisasi pelayaan publik. Banyak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

33

pandangan negatif yang terbentuk mengenai organisasi publik

muncul karena ketidakpuasan masyarakat terhadap kualitas layanan

yang diterima dari organisasi publik. Dengan demikian, kepuasan

masyarakat terhadap layanan dapat dijadikan indikator kinerja

organisasi publik. Keuntungan utama menggunakan kepuasan

masyarakat sebagai indikator kinerja adalah informasi mengenai

kepuasan masyarakat seringkali tersedia secara mudah dan murah.

Informasi mengenai kepuasan terhadap kualitas pelayanan seringkali

dapat diperoleh dari media massa atau diskusi publik, akibat akses

terhadap informasi mengenai kepuasan masyarakat terhadap kualitas

layanan relatif sangat tinggi, maka bisa menjadi satu ukuran kinerja

organisasi publik yang mudah dan murah dipergunakan. Kepuasan

masyarakat bisa menjadi parameter untuk menilai kinerja organisasi

publik.

3. Responsivitas.

Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali

kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan,

mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan

kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Secara singkat responsivitas

disini menunjuk pada keselarasan antara program dan kegiatan

pelayanan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Responsivitas

dimasukkan sebagai salah satu indikator kinerja karena responsivitas

secara langsung menggambarkan kemampuan organisasi publik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

34

dalam menjalankan misi dan tujuannya, terutama untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat. Responsivitas yang rendah ditunjukkan

dengan ketidakselarasan antara pelayanan dengan kebutuhan

masyarakat. Hal tersebut jelas menunjukkan kegagalan organisasi

dalam mewujudkan misi dan tujuan organisasi publik. Organisasi

yang memiliki responsivitas rendah dengan sendirinya memiliki

kinerja yang jelek pula.

4. Responsibilitas.

Responsibilitas menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan organisasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang

benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik yang eksplisit

maupun implisit. Oleh sebab itu, responsibilitas bisa saja pada suatu

ketika berbenturan dengan responsivitas.

5. Akuntabilitas.

Akuntabilitas publik menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan

kegiatan organisasi publik tunduk pada para pejabat publik yang

dipilih oleh rakyat. Asumsinya adalah bahwa para pejabat politik

tersebut karena dipilih oleh rakyat, dengan sendirinya akan selalu

merepresentasikan kepentingan rakyat. Dalam konteks ini, konsep

dasar akuntabilitas publik dapat digunakan untuk melihat seberapa

besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik itu konsisten dengan

kehendak masyarakat banyak. Kinerja organisasi publik tidak hanya

bisa dilihat dari ukuran internal yang dikembangkan oleh organisasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

35

publik atau pemerintah, seperti pencapaian target. Kinerja sebaiknya

harus dinilai dari ukuran eksternal, seperti nilai-nilai dan norma yang

berlaku dalam masyarakat. Suatu kegiatan organisasi publik

memiliki akuntabilitas yang tinggi kalau kegiatan itu dianggap benar

dan sesuai dengan nilai dan norma yang berkembang dalam

masyarakat.

Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2005 : 174) menjelaskan bahwa

indikator kinerja sangat bervariasi sesuai dengan fokus dan konteks

penelitian yang dilakukan dalam proses penemuan dan penggunaan

indikator tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1. (McDonald dan Lawton dalam Ratminto dan Atik Septi Winarsih

2005 : 174) mengemukakan : output oriented measure thgroughput,

efficiency, effectiveness.

a. Efficiency atau efisiensi adalah suatu keadaan yang menunjukkan

tercapainya perbandingan terbaik antara masukan dan keluaran

dalam suatu penyelenggaraan pelayanan publik.

b. Effectiveness atau efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah

ditetapkan, baik itu dalam bentuk target, sasaran jangka panjang

maupun misi organisasi.

2. (Salim dan Woodward dalam Ratminto dan Atik Septi Winarsih 2005

: 174) mengemukakan : economy, efficiency, effectiveness, equity.

a. Economy atau ekonomis adalah penggunaan sumber daya yang

sedikit mungkin dalam proses penyelenggaraan pelayanan publik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

36

b. Efficiency atau efisiensi adalah suatu keadaan yang menunjukkan

tercapainya perbandingan terbaik antara masukan dan keluaran

dalam suatu penyelenggaraan pelayanan publik.

c. Effectiveness atau efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah

ditetapkan, baik itu dalam bentuk target, sasaran jangka panjang

maupun misi organisasi.

d. Equity atau keadilan adalah pelayanan publik yang

diselenggarakan dengan memperhatikan aspek-aspek kemerataan.

3. Lenvinne dalam Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2005 : 175)

mengemukakan : responsiveness, responsibility, accountability.

a. Responsiveness atau responsivitas ini untuk mengukur daya

tanggap providers terhadap harapan, keinginan dan aspirasi serta

tuntutan customers.

b. Responsibility atau responsibilitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan seberapa jauh proses pemberian pelayanan publik

itu dilakukan dengan tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang

telah ditetapkan.

c. Accountability atau akuntabilitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian antara

penyelenggaraan pelayanan dengan ukuran-ukuran eksternal yang

ada di masyarakat dan dimiliki oleh stake holders, seperti nilai

dan norma yang berkembang dalam masyarakat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

37

4. Zeithaml, Parasuraman dan Berry dalam Ratminto dan Atik Septi

Winarsih (2005 : 175) mengemukakan : tangibles, reliability,

responsiveness, assurance, emphaty.

a. Tangibles atau ketampakan fisik, artinya ketampakan fisik dari

gedung peralatan, pegawai dan fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki

oleh providers.

b. Reliability atau reliabilitas adalah kemampuan untuk

menyelenggarakan pelayanan yang dijanjikan secara akurat.

c. Responsiveness atau responsivitas adalah kerelaan untuk

menolong customers dan menyelenggarakan pelayanan secara

ikhlas.

d. Assurance atau kepastian adalah pengetahuan dan kesopanan para

pekerja dan kemampuan mereka dalam memberikan kepercayaan

kepada customers.

e. Emphaty adalah perlakuan atau perhatian pribadi yang diberikan

oleh providers kepada customers.

2. Penataan.

Penataan adalah kegiatan mengatur dan menata dalam suatu susunan

yang sistematis dengan memperhatikan kegunaan, bentuk dan sifatnya.

Penataan pasar tradisional disini dapat berupa proyek revitalisasi.

Revitalisasi sendiri adalah upaya untuk memvitalkan kembali suatu

kawasan atau bagian kota yang dulunya pernah vital/hidup, akan tetapi

kemudian mengalami kemunduran/degradasi. Skala revitalisasi ada

tingkatan makro dan mikro. Proses revitalisasi sebuah kawasan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

38

mencakup perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi dan aspek sosial.

Pendekatan revitalisasi harus mampu mengenali dan memanfaatkan

potensi lingkungan (sejarah, makna, keunikan lokasi dan citra tempat).

Revitalisasi sendiri bukan sesuatu yang hanya berorientasi pada

penyelesaian keindahan fisik saja, tapi juga harus dilengkapi dengan

peningkatan ekonomi masyarakatnya serta pengenalan budaya yang ada.

Untuk melaksanakan revitalisasi perlu adanya keterlibatan masyarakat.

Keterlibatan yang dimaksud bukan sekedar ikut serta untuk mendukung

aspek formalitas yang memerlukan adanya partisipasi masyarakat, selain

itu masyarakat yang terlibat tidak hanya masyarakat di lingkungan

tersebut saja, tapi masyarakat dalam arti

luas.(http://www.idonbiu.com/2009/05/apa-yang-dimaksud-revitalisasi.

html)

3. Pasar.

Menurut Jennifer Alexander, memahami pasar secara analitis

didasarkan pada konseptualisasi masyarakat pasar sebagai „dagang”,

“pedagang”, dan “perdagangan”. Konseptualisasi dagang

memperlakukan pasar sebagaimana suatu sistem tukar menukar barang,

memeriksa secara geografis penyebaran pasar serta produksi dan

sirkulasi barang-barang dagangan. Dalam perspektif pedagang, pasar

adalah suatu sistem sosial dan penekanannya pada penggambaran tipe-

tipe pedagang, karier mereka dan lembaga-lembaga sosial yang

menyalurkan mereka ke jaringan rumit hubungan-hubungan yang

melembaga yang secara simultan bersifat ekonomi dan sosial. Bersifat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

39

ekonomi karena mereka menghubungkan pasokan-pasokan barang dan

uang. Bersifat sosial karena mereka menghubungkan anggota keluarga

pelanggan dan klien atau para anggota kelompok yang sama.

(Alexander.1987, dalam Robert W Hefner,2000;291).

Peraturan Presiden Nomor 112 tahun 2007 tentang Penataan Dan

Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.

Pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih

dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional,

pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Pasar

Tradisonal adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah,

pemerintah daerah, swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) termasuk kerjasama dengan swasta

dengan tempat usaha berupa toko, kios, los, dan tenda yang

dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat

atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan proses jual beli

barang dagangan melalui tawar menawar. Pasar modern yaitu pasar yang

dikelola dengan manajemen modern dan umumnya terdapat di perkotaan.

Bentuk pasar modern seperti minimarket, supermarket, department store,

hypermarket dan grosir yang berbentuk perkulakan.

Dalam buku ekonomi mikro, pasar dijelaskan sebagai kumpulan para

penjual dan pembeli yang saling berinteraksi, saling tarik menarik untuk

kemudian menciptakan harga barang di pasar. (Agus Priyanto;2008:10)

Menurut Mahendra Wijaya dalam bukunya yang berjudul Perspektif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

40

Sosiologi Ekonomi mengungkapkan bahwa pasar lokal (dalam artian

tradisional) pada dasarnya adalah pasar yang di daerah yang bertetangga

dan walaupun penting bagi kehidupan komunitas, sama sekali tidak

menunjuukkan adanya pengurangan sistem ekonomi yang sudah

merupakan pola dasar komunitas tersebut. Pasar lokal mempunyai

karakteristik sebagai berikut:

1. Ada kelompok yang menyediakan dan kelompok yang

membutuhkan. Kalau salah satu kelompok di atas tidak ada, maka

disebut pranata jenis pasar dan bila kedua-duanya ada maka disebut

pasar.

2. Unsur setara yaitu nilai tukar menukar kesetaraan itu pasar

merupakan pasar harga tetap/pasar pencipta harga.

3. Persaingan adalah ciri lain pranata seperti pasar pencipta harga dan

lelang. Dia tidak terdapat di pasar harga tetap tetapi hanya terbatas

pada pasar.

4. Unsur -unsur fungsional : lokasi fisik dan barang, adat istiadat,

hukum.

5. Harga pada mulanya adalah jumlah yang telah ditetapkan dengan

tegas terlebih dahulu dan bahwa tanpa ini kegiatan dagang tidak

dapat dimulai. Harga berubah-ubah atau berfluktuasi karena

persaingan harga adalah perbandingan kuantitatif antara barang

berbagai jenis yang lahir melalui barter/tawar menawar harga adalah

bentuk ekuivalensi yang khas dijumpai pada ekonomi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

41

terintegrasi melalui perilaku tukar menukar. (Mahendra

Wijaya;2007:1900).

B. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan landasan berfikir seseorang yang bertujuan

untuk menjelaskan fakta atau suatu hubungan antar faktor maupun variabel

dengan berpijak pada landasan teori.

Unit Pasar sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas

Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Kabupaten Klaten yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang dinas di

bidang pengelolaan pasar. Makanya sangatlah penting ketika kita menilai

kinerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Perindustrian

Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten dalam revitalisasi

pasar tradisional. Mengingat tanggung jawab dalam proses revitalisasi pasar

tradisonal berada di pihak Unit Pasar.

Kinerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Perindustrian

Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten

Klaten dalam revitalisasi pasar Delanggu dapat dilihat/di ukur melalui

beberapa indikator diantaranya melalui indikator kinerja yang diungkapkan

oleh di ungkapkan oleh Atik dan Ratminto dalam manajeman pelayanan

yaitu:

Responsivitas adalah kemampuan organisasi publik dalam mengenali

kebutuhan masyarakat dalam menyelenggarakan pelayanan publik. Indikator

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

42

responsivitas digunakan untuk mengetahui kemampuan Unit Pelaksana

Teknis Dinas (UPTD) Kabupaten Klaten dalam melaksanakan revitalisasi

pasar tradisional, bagaimana kinerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah Kabupaten Klaten dalam mengenali, merespon, dan memenuhi

tuntutan pedagang, yaitu dalam hal ini pedagang pasar Delanggu di

Kabupaten Klaten.

Responsibilitas adalah kemampuan yang menunjukkan tingkat

kesesuaian antara penyelenggaraan pemerintahan dengan hukum dan

peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan, indikator ini digunakan untuk

mengetahui pelaksanaan revitalisasi pasar tradisional apakah sudah sesuai

dengan peraturan dan system yang telah ditetapkan atau tidak.

Efektifitas adalah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, baik itu

dalam bentuk target, sasaran jangka panjang maupun misi organisasi. Dalam

penelitian ini, indikator efektifitas digunakan untuk mengetahui apakah Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi

dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten yaitu Unit Pasar

dalam pelayanannya sudah tercapai tujuan yang ditetapkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan proses penemuan kebenaran yang dijabarkan

dalam bentuk kegiatan yang sistematis dan berencana dengan dilandasi metode

ilmiah. Penjabaran yang sitematis akan menjadikan penelitian ini memiliki

kualitas dan mutu yang berbobot. Dalam penulisan penelitian ini, penulis

menggunakan beberapa metode yaitu:

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan mengambil lokasi di beberapa tempat,yaitu:

a. Unit Pasar sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas

Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah Kabupaten Klaten yang berada di Jalan Mayor Kusmanto No.

25 Klaten. Telepon. 0272-328074. Pertimbangan yang mendasari

pemilihan lokasi penelitian ini adalah Unit Pasar merupakan unsur

pelaksana pemerintah daerah yang mempunyai kedudukan, fungsi, dan

tugas yang cukup penting dalam pengelolaan dan penataan pasar

tradisional di Kabupaten Klaten.

b. Pasar Delanggu. Pertimbangan yang mendasari pemilihan lokasi penelitian

ini karena Pasar Delanggu merupakan pasar tradisional semi modern

pertama yang dibangun di kabupaten Klaten. Pasar tradisional semi

modern yaitu pasar tradisional yang secara fisik bangunan/gedung lebih

modern dan sarana fasilitasnya lebih mendukung, misal bongkar muat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

44

barang, parkir dsb. Di beberapa daerah pasar tradisonal semi modern bisa

juga menempatkan pasar tradisional dilantai bawah sedangkan untuk lantai

2 dan selanjutnya adalah pasar modern ataupun mal.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan suatu keadaan sebagaimana

adanya. Hasil penelitian ditekankan pada pemberian gambaran secara objektif

tentang keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti. Oleh sebab itu

bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif yang

bermaksud memberikan gambaran secara sistematis, aktual dan akurat

mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi tertentu. Bentuk penelitian ini

adalah deskriptif kualitatif, menurut H.B Sutopo (2002:35) dalam penelitian

kualitatif data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat atau

gambar yang memiliki arti lebih daripada sekedar angka atau frekuensi.

3. Sumber Data

Data merupakan fakta atau keterangan dari objek yang diteliti. Menurut

(Lofland dalam Moleong 2002) sumber data utama dalam penelitian kualitatif

adalah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen dan lainnya. Sumber data penelitian diperoleh dari informan

melalui wawancara secara langsung dan informan yang peneliti tunjuk adalah

sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

45

a. Kepala Unit Pasar Wilayah II (Delanggu) Dinas Perindustrian,

Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten

Klaten.

b. Kepala Pasar Delanggu

c. Pedagang Pasar Delanggu.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini

menggunakan metode :

a. Wawancara

Merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi dengan

memberikan kerangka dan garis besar pokok-pokok yang akan ditanyakan

dalam proses wawancara (Lexy J. Moleong, 2002:136). Teknik ini

dilakukan secara mendalam dengan mempersiapkan garis besar pertanyaan

yang akan diajukan kepada responden yaitu informan yang telah

disebutkan diatas, untuk memperoleh informasi yang jelas dan mendalam

tentang berbagai aspek yang sesuai dengan penelitian ini.

b. Dokumentasi

Merupakan teknik pengumpulan data-data dengan cara mencatat data-

data, dokumen-dokumen yang berkaitan dengan obyek penelitian yang

diambil dari beberapa sumber demi kesempurnaan penganalisaannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

46

5. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling. Menurut H.B Sutopo (2002:36) dalam Purposive

sampling pilihan sampel diarahkan pada sumber yang dipandang memiliki

data yang penting berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Dalam

teknik ini seperti yang dijelaskan H.B Sutopo (2002:56) memiliki

kecenderungan untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi

dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber

data yang mantap.

Tetapi tidak menutup kemungkinan penulis juga menggunakan snowball

sampling, sepanjang data-data yang diperoleh belum lengkap dan mendalam.

Teknik ini digunakan, apabila informasi yang didapat sangat terbatas, yaitu

dengan cara bertanya kepada informan pertama barangkali informan pertama

mengetahui siapa yang lebih mengetahui informasi, sehingga penulis bisa

menemui informan berikutnya dan bertanya lebih jauh dan mendalam,

demikian seterusnya.

6. Validitas Data

Validitas data dimaksudkan sebagai pembuktian bahwa data yang

diperoleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan

di lokasi penelitian. Untuk menguji validitas data menggunakan teknik

triangulasi data. Menurut H. B Sutopo (2002:79), triangulasi data atau sumber

memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data

yang sejenis. Peneliti bisa memperoleh dari narasumber (manusia) yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

47

berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara mendalam, sehingga

informasi dari narasumber yang satu bisa dibandingkan dengan informasi dari

narasumber lainnya.

7. Teknik Analisis Data

Model analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisa

interaktif dimana model ini mempunyai tiga komponen analisis, yaitu:

reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan serta verifikasinya yang

berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data sebagai suatu siklus.

Dalam proses analisis terdapat tiga komponen yang saling berkaitan serta

menentukan hasil akhir analisis, tiga komponen tersebut adalah :

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang

mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak

penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian

dapat dilakukan.

b. Sajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi

dalam betuk narasi, kalimat, matriks, gambar/skema, tabel maupun grafik

yang disusun secara logis dan sistematis sehingga mudah dilihat, dibaca

dan dipahami yang mempermudah melakukan penarikan simpulan.

c. Penarikan Simpulan

Dalam awal pengumpulan data peneliti sudah harus mulai mengerti

apa arti dari hal-hal yang ia temui dengan melakukan pencatatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

48

peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, konfigurasi yang

mungkin, arahan sebab akibat dan berbagai proporsi sehingga

memudahkan dalam penarikan kesimpulan yang dapat

dipertanggungjawabkan.

Dalam proses analisisnya, ketiga komponen tersebut akan beraktifitas

secara interaktif dengan proses pengumpulan data dalam sebuah siklus.

Data yang digali dan dikumpulkan di lapangan dianalisis berdasarkan

dimensi context, input, process dan product untuk selanjutnya dianalisis

keterkaitan antara satu dimensi dengan dimensi lainnya. Proses analisis

data dengan menggunakan model interaktif ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

Bagan 1

Model Analisis Interaktif

(Sumber : H. B. Sutopo, 2002 : 96)

Pengumpulan Data

Penarikan Simpulan

Reduksi Data Sajian Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI LOKASI

1. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah Kabupaten Klaten.

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro,Kecil dan

Menengah Kabupaten Klaten adalah instansi pemerintah di lingkup

Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten yang beralamat di Jl. Pemuda No.220

Klaten Telp.(0272) 321320. Adapun Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Kabupaten Klaten diatur dalam Paraturan Bupati Klaten No 49 Tahun 2008

tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan,

Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten.

a) Tugas Pokok Dinas Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi

dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah Kabupaten Klaten mempunyai tugas melaksanakan

urusan pemerintahan daerah di bidang perindustrian, perdagangan,

koperasi, dan usaha mikro kecil dan menengah.

b) Visi dan Misi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

50

1. Visi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten adalah Terwujudnya

Industri, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah yang tangguh, mandiri dalam tatanan perekonomian

yang kondusif.

2. Adapun Misi dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten sebagai

berikut:

a) Menciptakan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja

dengan pemanfaatan sumber daya yang ada sehingga menjadi

pelaku ekonomi yang tangguh dan penggerak perekonomian

daerah.

b) Peningkatan pasar ekspor dan pasar industri perdagangan

melalui promosi dan pameran, investasi dan jaringan

kemitraan.

c) Penyuluhan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan

pengawasan terhadap perkembangan produk usaha Indakop

dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah baik PMA, PMDN,

maupun non fasilitas yang berwawasan lingkungan.

d) Penyediaan data dan informasi tentang Indakop serta investasi

kepada konsumen melalui berbagai media penguat

kelembagaan dan pendukung jalinan pasar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

51

e) Penyediaan barang dan jasa untuk masyarakat dengan berbasis

perlindungan konsumen.

c) Tujuan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten

1. Mempermudah dan mempercepat perijinan industri,

perdagangan koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

2. Meningkatkan kerjasama baik dalam negeri maupun luar negeri

dalam rangka peningkatan SDM. Pelaku-pelaku usaha dan

pengembangan kerjasama guna menarik investor.

3. Penataan kelembagaan industri, perdagangan koperasi dan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah untuk menuju lembaga yang

profesional (efektif, produktif dan budaya asing).

4. Memfasilitasi dukungan perkuatan keuangan dan membiayai

bagi Indakop dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

5. Peningkatan kwalitas kepengurusan dan keanggotaan koperasi.

6. Penyempurnaan AD/ART koperasi

7. Perluasan jaringan pasar untuk produk unggulan Klaten melalui

bursa-bursa di kota-kota besar seperti pameran,promosi,

pemasangan website internet baik di tingkat lokal

regional,nasional dan internasional.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

52

8. Pengembangan kawasan industri, perdagangan pariwisata

dengan penataan yang berwawasan lingkungan.

9. Penyediaan barang dan jasa, data dan informasi Indakop dan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah kepada masyarakat dan

konsumen dengan berbasis perlindungan konsumen.

d) Fungsi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perindustrian, perdagangan,

koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha mikro kecil

dan menengah

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perindustrian,

perdagangan, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

e) Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi

dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten

Sesuai dengan Peraturan daerah kabupaten Klaten nomor 18 tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

53

Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten, susunan

organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten terdiri dari :

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat:

a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

3. Bidang Perindustrian

a. Seksi Sarana Usaha dan Produksi

b. Seksi Pengawasan dan Pengendalian

c. Seksi Pengembangan Usaha Industri.

4. Bidang Perdagangan

a. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan

b. Seksi Perlindungan Konsumen

c. Seksi Usaha dan Promosi Perdagangan

5. Bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

a. Seksi Pemberdayaan Koperasi

b. Seksi Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

c. Seksi Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima

6. UPTD

7. Kelompok Jabatan Fungsional.

Dengan uraian tugas sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

54

1. Kepala Dinas

Mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah di

bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha mikro kecil dan

menengah, meliputi perumusan kebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan

dan pengendalian, pemberian bimbingan dan pembinaan pegawai dan UPTD.

2. Sekretariat

Mempunyai tugas mengelola urusan administrasi ketatausahaan, meliputi

urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan.

3. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Mempunyai tugas menyusun rencana program kegiatan, pengumpulan dan

pengolahan data, evaluasi dan pelaporan kegiatan dinas.

4. Sub Bagian Keuangan

Mempunyai tugas sebagai Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) yang

melaksanakan fungsi pengelolaan keuangan dinas.

5. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, penggandaan, ekpedisi,

kearsipan, rumahtangga, pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan kantor

serta melakukan pengelolaan administrasi kepegawaian.

6. Bidang Perindustrian

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang

perindustrian, meliputi pembinaan sarana usaha dan produksi, pengawasan

dan pengendalian dan pengembangan usaha industri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

55

7. Seksi Sarana Usaha dan Produksi

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang perindustrian meliputi

pengelolaan pembinaan sarana usaha dan produksi

8. Seksi Pengawasan dan Pengendalian

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang perindustrian,

meliputi penanganan pengawasan dan pengendalian industri

9. Seksi Pengembangan Usaha Industri

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang perindustrian yang

menangani pengembangan usaha industri

10. Bidang Perdagangan

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang perdagangan,

meliputi pengawasan dan pengendalian perdagangan, perlindungan

konsumen, usaha dan promosi perdagangan.

11. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas di bidang perdagangan,

meliputi pengelolaan pengawasan dan pengendalian perdagangan

12. Seksi Perlindungan Konsumen

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang perdagangan yang

menangani perlindungan konsumen

13. Seksi Usaha dan Promosi Perdagangan

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang perdagangan yang

mengelola pembinaan usaha dan promosi perdagangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

56

14. Bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas bidang Koperasi,

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, meliputi pemberdayaan koperasi,

pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Pemberdayaan

Pedagang Kaki Lima

15. Seksi Pemberdayaan Koperasi

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang Koperasi, Usaha

Mikro, Keci dan Menengah yang mengelola pemnberdayaan Koperasi

16. Seksi Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang Koperasi, Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah, meliputi pengelolaan Pemberdayaan Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah

17. Seksi Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang Koperasi, Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah yang mengelola Pemberdayaan Pedagang Kaki

Lima

18. Kelompok Jabatan Fungsional

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas sesuai bidang keahliannya

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

57

Bagan 2

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KLATEN

Sumber: Dinperindagkop dan UMKM Kab Klaten

Kepala Dinas

Kelompok

Jabatan

Fungsional

Bidang

Perindustrian

Bidang

Perdagangan

Bidang Koperasi dan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah

Sekretaris

Sub Bagian

Keuangan

Sub Bagian Perencanaan

dan Pelaporan

Unit Pelaksana

Teknis Dinas

Sub Bagian Umum

dan Kepegawaian

Seksi Sarana Usaha

dan Produksi

Seksi Pengawasan

dan Pengendalian

Seksi Pengembangan

Usaha Industri

Seksi Pengawasan dan

Pengendalian Perdagangan

Seksi Perlindungan

Konsumen

Seksi Usaha dan

Promosi perdagangan

Seksi Pemberdayaan Koperasi

Seksi Pemberdayaan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah

Seksi Pemberdayaan

Pedagang Kaki Lima

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

58

2. Unit Pelaksana Teknis Dinas (Unit Pasar) Dinas Perindustrian

Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Kabupaten Klaten

Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi

dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten yaitu Unit Pasar.

Unit Pasar beralamat di Jl. Mayor Kusmanto No 25 Bramen Klaten. Hal-hal

yang diatur mengenai Unit Pasar pada Dinas Perindustrian Perdagangan

Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten sesuai

Peraturan Bupati Klaten No. 26 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Perindustrian Perdagangan

Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten.

a) Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Unit Pasar merupakan UPT pada Dinas yang dipimpin oleh seorang

kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala

Dinas. Unit Pasar mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan

teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang

pengelolaan pasar. Untuk melaksanakan tugas pokoknya Unit Pasar

menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan rencana teknis operasional bidang pengelolaan pasar

2. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional bidang pengelolaan pasar

3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pengelolaan pasar

4. Pengelolaan ketatausahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

59

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya

b) Susunan Organisasi

Susunan Organisasi Unit Pasar terdiri dari:

1) Kepala

2) Sub Bagian Tata Usaha

3) Kelompok Jabatan Fungsional

c) Rincian Tugas Pokok dan Fungsi

Rincian tugas Kepala Unit Pasar adalah sebagai berikut:

1. Menyusun program kerja/rencana kegiatan Unit Pasar untuk wilayah

kerjanya

2. Melaksanakan pembinaan, bimbingan, pengawasan dan

pengendalian pelaksanaan tugas Unit Pasar

3. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pelayanan di bidang

pengelolaan pasar

4. Menyediakan, mencatat dan mendistribusikan karcis retribusi kepada

petugas

5. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pengembangan sistem

pelayanan pengelolaan pasar

6. Mengumpulkan data-data sumber pendapatan, menghimpun retribusi

dan menyelenggarakan pembukuan hasil retribusi serta menyetorkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

60

kepada Bendahara Penerimaan, menerima dan menghimpun tanda

bukti setoran

7. Menyelenggarakan pembinaan terhadap petugas pengelolaan pasar

yang meliputi pemberian ketrampilan, ketertiban, keamanan,

kebersihan, kelancaran lalu lintas, penanggulangan bahaya

kecelakaan dan bahaya lain yang berhubungan dengan pengelolaan

pasar

8. Melakukan hubungan kerja dengan unit kerja terkait dalam rangka

kelancaran pelaksanaan tugas

9. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan

dengan pelaksanaan tugas Unit Pasar dan memberikan petunjuk

pemecahan masalah

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

bidang tugasnya.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah

tangga dan perlengkapan. Rincian tugas Kepala Sub Bagian Tata Usaha

adalah sebagai berikut:

1) Menghimpun, mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan,

pedoman dan petunjuk teknis ketatausahaan, kepegawaian, keuangan,

urusan umum, perencanaan, evaluasi dan pelaporan

2) Menyusun rencana program dan melaksanakan kegiatan ketatausahaan,

kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan dan pemeliharaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

61

3) Menyiapkan, melaksanakan dan melakukan pengawasan terhadap

kegiatan administrasi urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan,

material, inventaris dan aset, urusan keuangan, kepegawaian, surat

menyurat, kearsipan dan kegiatan administrasi lainnya sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku

4) Mengkoordinasikan, membagi tugas dan memberi petunjuk kepada

bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar sesuai

ketentuan yang berlaku

5) Menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi

hasil kerja untuk bahan pengembangan karier

6) Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja terkait dalam

rangka kelancaran pelaksanaan tugas

7) Mengkoordinasikan dan menyusun laporan kegiatan Unit Pasar

8) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan

yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas ketatausahaan,

kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan dan pemeliharaan

dan mencari alternatif pemecahan masalah

9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang

tugasnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

62

Bagan 3

STRUKTUR ORGANISASI UNIT PASAR

DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN USAHA

MIKRO, KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KLATEN

Sumber : Unit Pasar Dinperindagkop dan UMKM Kab Klaten

Unit Pasar Wilayah II terdiri atas 20 pegawai diantaranya yang berada di

pusat yaitu di Unit Pasar 4 pegawai dan di daerah yaitu di pasar Delanggu 8

pegawai dengan 1 koordinator dan di pasar Tanjung 8 orang dengan 1

koordinator. Selain itu ada tenaga kontrak (pemungut) di Pasar delanggu 4 orang

dan di Pasar Tanjung 2 orang.

SUB BAGIAN TATA

USAHA

KEPALA UPTD

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

63

Tabel 1

DAFTAR WILAYAH, TEMPAT KEDUDUKAN DAN

WILAYAH KERJA UNIT PASAR

No WILAYAH TEMPAT KEDUDUKAN WILAYAH KERJA

1 Unit Pasar Wilayah I Klaten Tengah - Kecamatan Klaten Tengah

- Kecamatan Klaten Utara

- Kecamatan Klaten Selatan

- Kecamatan Wedi

- Kecamatan Kebonarum

- Kecamatan Ngawen

- Kecamatan Kalikotes

2 Unit Pasar Wilayah II Delanggu - Kecamatan Delanggu

- Kecamatan Juwiring

- Kecamatan Wonosari

- Kecamatan Ceper

3 Unit Pasar Wilayah III Jatinom - Kecamatan Jatinom

- Kecamatan Karanganom

- Kecamatan Tulung

- Kecamatan Polanharjo

4 Unit Pasar Wilayah IV Pedan - Kecamatan Pedan

- Kecamatan Cawas

- Kecamatan Trucuk

- Kecamatan Karangdowo

- Kecamatan Bayat

5 Unit Pasar Wilayah V Jogonalan - Kecamatan Jogonalan

- Kecamatan Prambanan

- Kecamatan Gantiwarno

- Kecamatan Karangnongko

- Kecamatan Manisrenggo

- Kecamatan Kemalang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

64

3. PASAR DELANGGU

Letak/Lokasi : Desa Sabrang, Kecamatan Delanggu

Status pasar : Tradisional semi modern

Klasifikasi pasar : Pasar Pemda

Komoditas : Umum

Komoditi khusus : -

Pola operasional : Harian

Luas pasar : 7.765 m

Jumlah seluruh pedagang : 958

Jumlah pedagang kios : 217

Jumlah pedagang los : 654

Jumlah pedagang Adegan : 87

Jumlah kios : 319

Jumlah los : 63

(Sumber : UPTD Pasar Dinperindagkop dan UMKM Klaten 2008)

Pasar Delanggu merupakan pasar tradisional yang dibangun semi modern,

terletak di lokasi yang strategis yaitu di tepi jalan utama Klaten – Solo

tepatnya di desa Sabrang, Delanggu yang menjadi pusat tarikan pertumbuhan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

65

ekonomi di wilayah Kabupaten Klaten bagian timur laut perbatasan dengan

Kabupaten Sukoharjo dan Boyolali.

B. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kinerja organisasi publik sebagai gambaran hasil kerja suatu instansi

pemerintah dalam bidang tertentu dapat digunakan untuk menilai kinerja

suatu instansi dalam bidang tersebut. Kinerja organisasi publik sangat penting

untuk mengetahui/mengukur tingkat pencapaian hasil suatu instansi publik

sehingga dapat diketahui sejauh mana pemerintah telah bekerja untuk

masyarakat. Penilaian kinerja organisasi publik merupakan suatu kegiatan

yang amat penting karena dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu

organisasi dalam mencapai misinya. Dengan melakukan penilaian terhadap

kinerja maka upaya untuk memperbaiki kinerja bisa dilakukan secara lebih

terarah dan sistematis. Adanya penilaian kinerja organisasi publik dapat

membantu dalam membentuk pencitraan diri/image pemerintah di hadapan

publik. Karena jika kualitas pelayanan publik semakin baik tingkat kepuasan

masyarakat (publik) dapat meningkat dan dapat membangun kepercayaan

masyarakat terhadap pemerintah.

Perbaikan kinerja organisasi publik dalam memberikan pelayanan publik

menjadi suatu hal yang sangat penting karena berhubungan erat dengan

kepentingan orang banyak sehingga memerlukan penanganan yang serius

untuk dapat menghasilkan pelayanan yang optimal. Perbaikan kinerja akan

memiliki implikasi yang luas terutama dalam memperbaiki tingkat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

66

kepercayaan masyarakat kepada pemeritah. Buruknya kinerja birokrasi

menjadi salah satu faktor penting yang mendorong munculnya krisis

kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Pelayanan yang optimal

diwujudkan dalam suatu bentuk kinerja organisasi yang mana di dalam

kinerja organisasi tersebut memuat indikator-indikator yang digunakan

sebagai tolok ukur keberhasilannya.

Pada pembahasan ini akan dijelaskan mengenai kinerja Unit Pasar Dinas

Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM kabupaten Klaten dalam

penataan Pasar Delanggu Tahun 2011. Untuk mengetahui kinerja Unit Pasar

Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM kabupaten Klaten

dalam penataan Pasar Delanggu Tahun 2011 dapat dilihat dari indikator

responsivitas, responsibilitas dan efektivitas sebagai berikut:

1. Indikator Responsivitas

Responsivitas adalah kemampuan organisasi publik dalam

mengenali kebutuhan masyarakat dalam menyelenggarakan pelayanan

publik. Indikator responsivitas digunakan untuk mengetahui seberapa

jauh kemampuan Unit Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi

dan UMKM kabupaten Klaten dalam penataan Pasar Delanggu. Dalam

operasionalisasinya, indikator responsivitas diukur dari tingkat

penanganan atas keluhan dari masyarakat pengguna jasa.

Dalam pelaksanaannya Unit Pasar sebagai unit dinas yang

bertanggungjawab terhadap pengelolaan pasar tradisional harus mampu

menanggapi berbagai keluhan dan tuntutan dari para pedagang, termasuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

67

dalam revitalisasi pasar delanggu. Para pedagang pasar Delanggu

menyampaikan keluhannya antara lain, (Ibu Sumiyati, pedagang bumbu

di lantai dua bangunan baru pasar delanggu)

“kalau dilihat disini masih banyak kios yang kosong malah ada

yang sempat jualan disini pindah karena sepinya pembeli”

(wawancara , 14 Juni 2011)

Hal tersebut hampir sesuai dengan pendapat beberapa pedagang

(informan), pengaduan yang disampaikan oleh sebagian pedagang yang

sudah bertempat di bangunan baru pasar Delanggu. Ibu Sri Suwarni,

seorang penjual beras lantai dua menuturkan:

“kami sudah sering berdemo ke pemerintah menuntut

ketegasan pemerintah namun hanya janji hingga saat ini belum

ada keseriusan. Sepinya pasar ya karena pedagang sana belum

pindah ke sini. Kalau sudah pindah nanti otomatis pembeli

akan terpusat ke sini.

(wawancara , 14 Juni 2011)

Menanggapi adanya permasalahan tersebut, dalam wawancara

dengan Bapak Bambang Budi Susilo selaku Kepala Unit Pasar Wilayah

II (Delanggu) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten menyatakan bahwa:

“Ada keluhan yang kami tangkap yaitu pedagang yang tidak

mampu membeli walaupun sudah disubsidi pemerintah dan

merasa keberatan dengan pembayaran tersebut.”

(wawancara dengan Bapak Bambang Budi, 5 Juli 2011)

Dari pemaparan informan di atas terlihat bahwa kendala dalam

pelaksanaan pyoyek revitalisasi Pasar Delanggu yang dialami oleh Unit

Pasar. Kendala tersebut yaitu belum memusatnya tempat pasar sehingga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

68

harapannya pasar Delanggu dalam satu tempat saja. Keluhan ini juga

diperkuat oleh pedagang pakaian di lantai dasar yang termasuk pedagang

yang belum lama berdagang di Pasar Delanggu yaitu Ibu Sumarni

“maaf kalau saya baru dagang di sini sekitar tahun 2008,

namun sekilas saja dilihat masih sepi tapi ya lumayan daripada

di lantai dua. Dari obrolan yang saya dengar ya masalah sewa

kiosnya yang mahal.

(wawancara , 14 Juni 2011)

Sementara itu Bapak Sridadi, seorang pedagang roti kecil kecilan

yang masih tetap bertahan di pasar darurat menyatakan:

“kalau harga kios belum turun kami masih betah disini,bahkan

disini tidak ada pungutan kebersihan. Jika dilihat saja pedagang

di sana(pasar delanggu yang baru) masih sepi sementara di sini

kan ramai”.

(wawancara , 14 Juni 2011)

Terkait hal itu, ketua Paguyuban Pedagang Pasar Delanggu (P3D),

Sugeng Prayitno, menambahkan sampai sekarang wadah aspirasi

pedagang lama yang berjumlah ratusan itu tetap meneruskan perjuangan

mereka. Berbagai upaya sudah ditempuh, baik lewat alur hukum maupun

mediasi guna memperjuangkan hak-hak para pedagang.

(http://www.klatenonline.com)

Menanggapi keluhan dari pedagang, bapak Bambang Budi

menyatakan bahwa Unit Pasar yang dipimpinnya tersebut telah memiliki

mekanisme pengaduan.

“Untuk mekanisme pengaduan di Unit Pasar tentunya dimulai

dari keluhan dari pedagang disampaikan paguyuban pasar

tentunya pasar delanggu ya HPPD, setelah itu disampaikan ke

lurah pasar baru kemudian dilaporkan kami. Dari laporan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

69

keluhan tersebut, kemudian kita olah, keluhan itu masuk ke

kategori disetujui atau ditolak, kalau disetujui maka akan ada

tindak lanjutnya”.

(wawancara dengan Bapak Bambang Budi, 5 Juli 2011)

Berdasarkan pemaparan Bapak Bambang Budi Susilo mekanisme

pengaduan pelayanan Unit Pasar adalah sebagai berikut

1. Keluhan dari pedagang.

2. Keluhan disampaikan ke paguyuban pedagang

3. Keluhan disampaikan ke Lurah Pasar

4. Penerimaan keluhan oleh Unit Pasar

5. Pengkategorian keluhan

6. Penanganan awal dan analisa masalah

7. Tindak lanjut (pemecahan dan penyelesaian).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

70

Bagan 4

Mekanisme Pengaduan Pelayanan Unit Pasar

Sumber: Unit Pasar Kabupaten Klaten

Mengenai upaya yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari keluhan

yang diterima Unit Pasar bapak Bambang Budi menyampaikan

sebagai berikut:

“Upaya yang dilakukan ya menjembatani harga investor dan

pedagang sehingga bertemu dan juga pemerintah dan pedagang

mengadakan musyawarah sehingga akhirnya disepakati pola

pengundian letak kios dan los.”

(wawancara dengan Bapak Bambang Budi, 20 Juli 2011)

KELUHAN DARI PEDAGANG

PENERIMAAN KELUHAN OLEH

UNIT PASAR

PAGUYUBAN

PENANGANAN AWAL

ANALISA MASALAH

LURAH PASAR

DITOLAK

TINDAK LANJUT

(PENYELESAIAN)

DISETUJ

UI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

71

Upaya lain yang diusahakan oleh dinas untuk menyelesaikan

permasalahan mengenai biaya sewa kios dan los yang masih

dianggap belum terjangkau sebagian pedagang bapak Bambang

Budi melanjutkan

“Kita berupaya untuk menyelesaikan pedagang yang tidak

mampu itu dengan diberikan yang pertama keringanan

mengangsur angsuran selama waktu yang cukup lama kira –

kira 20 tahun dan itu termasuk sudah disubsidi kemudian

alternatif lain menempatkan//berpindah ke pasar lain, misal ke

pasar Tegalgondo dan menyediakan pasar penampungan bagi

yang tidak mampu, misal bangunan bekas terminal.”

(wawancara dengan Bapak Bambang Budi, 20 Juli 2011)

Dari pembahasan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan

bahwa responsivitas Unit Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan

Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten masih berjalan

kurang optimal. Masih banyak permasalahan-permasalahan yang terjadi

belum memuaskan sebagian besar pedagang, penyampaian keluhan yang

belum mendapat reaksi dari pihak UPTD terkait pedagang yang bertahan

di Pasar Merdeka. Hal ini menyebabkan proses transaksi jual beli di

Pasar Delanggu yang terhitung masih sepi.

2. Indikator Responsibilitas

Responsibilitas adalah kemampuan yang menunjukkan tingkat

kesesuaian antara penyelenggaraan pemerintahan dengan hukum,

peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan. Indikator ini digunakan

untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan pasar tradisional apakah

sudah sesuai dengan peraturan dan sistem yang telah ditetapkan atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

72

belum.

Responsibilitas diharapkan dapat diwujudkan dalam melaksanakan

proyek revitalisasi pasar tradisional termasuk Pasar Delanggu oleh Unit

Pasar Kabupaten klaten berupa penyelenggaraan yang sesuai dengan

peraturan, penggunaan kewenangan yang bertanggungjawab, dengan

tanpa meninggalkan responsivitas terhadap publiknya.

Menurut prosedur dan peraturan mengenai pendirian,pembangunan

kembali,penghapusan dan atau pemindahan pasar daerah dilaksanakan

oleh bupati setelah mendapat pesetujuan DPRD dan dilaksanakan dengan

ketentuan:

1. Mengikutsertakan dan mengutamakan kepentingan pedagang yang

telah ada.

2. Memenuhi persyaratan teknis dan estetika sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Dalam proyek revitalisasi Pasar Delanggu sendiri tahapan yang

dilakukan sebagai katentuan yang ada termasuk mendapat persetujuan

DPRD seperti yang diungkapkan Bapak Bambang Budi selaku Kepala

Unit Pasar Wilayah II (Delanggu) Dinas Perindustrian, Perdagangan,

Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten

“Mekanisme/tahapan suatu proyek revitalisasi pasar tradisional

berbeda beda antar daerah kalau di kabupaten Klaten terutama

renovasi pasar Delanggu sendiri karena pemda kekurangan dana

sehingga bekerja sama dengan investor. Penunjukan investor

tersebut melalui ijin prinsip yaitu pemilihan dari beberapa

pemerintah daerah pada pelaksanaannya, selanjutnya pembahasan

oleh tim eksekutif atau tim pembangunan, tim legislatif (DPRD),

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

73

Panitia Khusus (Pansus) yang terdiri dari perwakilan seluruh fraksi

baru sosialisasi ke masyarakat, pelaksanaannya dan setelah selesai

pedagang menempati pasar baru”

(wawancara dengan Bapak Bambang Budi, 5 Juli 2011)

Dari pemaparan uraian diatas mekanisme tahapan dalam

revitalisasi pasar Delanggu yang diungkapkan oleh Bapak Bambang Budi

adalah sebagai berikut:

a. Surat propodal dari pihak ketiga

b. Penertiban surat ijin prinsip

c. Pembahasan oleh tim eksekutif (Tim Pembangunan)

d. Pembahasan oleh tim legislatif (DPRD)

e. Pembahasan oleh Panitia Khusus (Pansus) yang terdiri dari

perwakilan seluruh fraksi

f. Sosialisasi

g. Pelaksanaan

h. Penempatan kembali ke Pasar Baru

Untuk ketentuan mengenai keterlibatan pedagang dan

mengutamakan kepentingan pedagang yang telah ada, melalui sosialisasi

yang dilakukan pemerintah daerah Klaten kepada para pedagang melalui

pertemuan antara perwakilan pedagang,paguyuban pasar dan lurah pasar

di antaranya mengenai bentuk bangunan, harga sewa los dan kios, pasar

darurat, denah pedagang di Pasar Baru, dan bantuan subsidi pedagang

dari pemerintah. Kepala lurah Pasar Delanggu Bapak Sigit Harjoko

menjelaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

74

“pada waktu itu sosialisasi yang terjadi antara saya, perwakilan

pedagang, paguyuban pasar dan pemerintah menjelaskan beberapa

hal seperti bentuk bangunan, harga los dan kios, pasar darurat,

denah pedagang di Pasar Baru termasuk juga subsidi pemerintah”.

(wawancara dengan Bapak Sigit Harjoko, 20 September 2011)

Seorang pedagang bumbu lantai dua Ibu Ninik Usmiyati

menuturkan,

“memang pernah ada pertemuan pedagang dengan pemerintah

waktu itu tapi saya menyerahkan pada pedagang lain saja”.

(wawancara , 14 Juni 2011)

Pembangunan kembali atau revitalisasi Pasar Delanggu secara

teknis memang dirasa sangat mendesak untuk dilaksanakan. Apabila kita

melihat kondisi Pasar Delanggu sebelum direvitalisasi sangatlah jauh

berbeda apabila dibandingkan kondisi Pasar Delanggu yang sekarang.

Secara umum kondisi sarana dan prasarana Pasar Delanggu pada saat ini

lebih baik baik dilihat dari segi estetika, fungsional maupun segi

kesehatan termasuk sarana parkir dan tempat bongkar muat barang. Dan

dilihat dari segi tata rung kota Pasar Delanggu di Kabupaten Klaten

sudah lebih memberikan keindahan wajah tata ruang kota Klaten. Sesuai

dengan pernyataan Bapak Aris selaku kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit

Pasar Wilayah II (Delanggu) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi

dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten

“kondisi Pasar Delanggu memang sudah semestinya direnovasi

karena sudah tidak layak dan usianya yang sudah tua. Dan juga saat

ini sarana prasarananya jika dilihat lebih memadai sehingga

memberi kenyamanan bagi pedagang dan pengunjung pasar,

disamping itu sudah lebih enak dipandang mata dibanding ketika

sebelum renovasi”.

(wawancara dengan Bapak Aris, 20 Juli 2011)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

75

Dalam pelaksanaan proyek revitalisasi Pasar Delanggu oleh Unit

Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Mikro dan

Menengah Kabupaten Klaten cukup baik menyelenggarakan peranan dan

tugas sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal-hal seperti ketentuan

persetujuan dari DPRD sudah dijalankan dan persyaratan/kondisi Pasar

Delanggu yang memang sudah mengharuskan mengingat kondisi

bangunan yang sudah tidak layak juga sudah memenuhi penataan tata

ruang kota yang baik. Dalam penempatan kembali pedagang ke pasar

baru, para pedagang lama Pasar Delanggu memperoleh prioritas terlebih

dahulu dan mendapat subsidi pemerintah dalam menyewa kios atau los.

Hal ini diharapkan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi

pedagang dan pengunjung pasar sehingga mampu mendorong

perekonomian pedagang.

3. Indikator Efektifitas

Efektifitas dapat digunakan sebagai salah satu indikator yang dapat

mengukur dan menilai apakah organisasi dalam hal ini yaitu Unit Pasar

Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah Kabupaten Klaten sudah berjalan baik atau belum. Suatu

organisasi dapat dikatakan efektif kalau tujuan organisasi atau nilai-nilai

yang telah disepakati bersama antara para stakeholder dari organisasi

sebagaimana ditetapkan dalam visinya dapat tercapai.

Dalam pelaksanaan revitalisasi Pasar Delanggu untuk menilai

kinerja dari Unit Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

76

Usaha Mikro Kecil dan Menengah kabupaten Klaten mengenai

efektivitas maka dapat dilihat dari:

1. Luas tanah Pasar Delanggu antara sebelum dan sesudah revitalisasi

sama yaitu 7.765 m² dengan panjang kira-kira 5.870 m² dan lebar kira-

kira 1.895 m². Namun dengan adanya revitalisasi Pasar Delanggu yang

dibangun menjadi dua lantai maka sebenarnya luas Pasar Delanggu

bertambah dua kali lipat.

2. Perbandingan jumlah kios dan los.

i. Kios

Sebelum revitalisasi kios sekitar 155 kios dan pasca revitalisasi

menjadi 322 kios. Namun dari 322 kios yang ada hanya sekitar 98

pedagang yang beroperasi.

ii. Los

Sebelum revitalisasi los sekitar 246 menjadi 803 los pasca

revitalisasi dan dari 803 los sekitar 154 pedagang yang menempati.

3. Jumlah pedagang

i. Jumlah pedagang seselum revitalisasi yaitu sekitar 634

pedagang dengan rincian: kios 155 pedagang, los 246 pedagang,

adegan dalam 184 pedagang dan adegan luar 49 pedagang.

ii. Jumlah pedagang pasca revitalisasi sekitar 280 pedagang dengan

rincian: kios 98 pedagang, los 154 pedagang, adegan 28 pedagang.

4. Pengelompokan jenis dagangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

77

Penempatan pedagang sayur mayur dan bumbu-bumbuan yang

lazimnya ditempatkan di lantai satu, pedagang jenis ini justru

ditempatkan di lantai dua Pasar Delanggu. Hal ini akan menyulitkan

para calon pembeli yang berusia lanjut, dan juga pertimbangan para

pedagang untuk membeli kios di Pasar Delanggu karena rata-rata

pedagang sayur mayur dan bumbu-bumbuan adalah wanita yang

sudah cukup berumur.

Seperti yang diungkapkan Ibu Tuminem, pedagang buah di

pasar merdeka,

“Lokasi dagangan di pasar delanggu belum tepat, pedagang

sayur dan bumbu koq ditempatkan di atas kan banyak

pedagang yang sudah tua. Kalau naik turun tangga kan

kasihan”.

wawancara, 14 Juni 2011)

Dari informasi diatas terlihat bahwa dalam pengelompokan

jenis dagangan kemungkinan menjadi salah satu penyebab sepinya

pedagang dan pengunjung yang mengarah kepada kurang efektifnya

revitalisasi pasar delanggu. Hal ini dibantah oleh Bapak Aris yang

menyatakan,

“Penataan jenis dagangan bukan menjadi penyebab kurang

efektifnya pelaksaanaan revitalisasi pasar delanggu. Penyebab kurang

efektifnya lebih disebabkan pedagang yang masih bertahan di pasar

Merdeka. Jika saja pedagang pasar delanggu berkumpul dalam satu

tempat otomatis pembeli juga akan datang ke tempat itu”.

(wawancara dengan Bapak Aris, 20 September 2011)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

78

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak Sigit Harjoko

“Kalau saja pedagang di barat jalan itu (pasar Merdeka) pindah

ke sini, mungkin saja pasar delanggu akan ramai”.

(wawancara dengan Bapak Sigit Harjoko, 20 September 2011)

Tabel 2

Pengelompokan jenis dagangan

Lantai Blok Jenis Dagangan

I G Pakaian

Kain

H Sandal

Sepatu

Tas

I Assesorris

Klitikan

Roti

J Daging Basah

Tahu

II G Bumbon

H Buah

I Sayuran

J Atengan

5. Visi yang ditetapkan organisasi

Konsep awal proyek revitalisasi pasar Delanggu ini untuk

memperbaiki kondisi bangunan pasar Delanggu. Berikut penjelasan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

79

dari Bapak Bambang Budi, Kepala Unit Pasar Wilayah II (Delanggu)

Kabupaten Klaten:

“Bangunan pasar (Delanggu) yang berdiri kira-kira tahun 1960 itu

sudah tua,rusak,kumuh dan kotor sehingga kurang nyaman dan

aman bagi pedagang dan pengunjung pasar.”

(wawancara dengan Bapak Bambang Budi, 5 Juli 2011)

Sedangkan tujuan yang ingin diwujudkan dari proyek

revitalisasi pasar Delanggu adalah menata kembali bangunan pasar

Delanggu.Bapak Bambang Budi lebih lanjut menjelaskan:

“Tujuan nya untuk menata kembali bangunan pasar sehingga akan

tertata rapi, tertib, nyaman dan aman bagi pedagang dan

pengunjung pasar serta menambah keindahan wajah kota Klaten.”

(wawancara dengan Bapak Bambang Budi, 5 Juli 2011)

Senada yang diungkapkan pedagang sayuran Ibu Tuminah

“memang tak dipungkiri sarana sekarang sudah baik mulai dari

kamar mandi, mushola dan bongkar muat barangnya dan juga

bangunannya lebih bagus tentunya”.

(wawancara , 14 Juni 2011)

Berdasarkan data yang tersebut diatas maka efektifitas kinerja

Unit Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Mikro

Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten dalam pelaksanaan revitalisasi

Pasar Delanggu bisa dikatakan belum optimal. Hal ini dilihat dari masih

sepinya jumlah pedagang dan pengunjung pasar delanggu. Namun dalam

pelaksanaan tujuan proyek revitalisasi pasar delanggu yaitu untuk

menata kembali bangunan pasar dapat tercapai sehingga luas pasar lebih

luas, kios dan los lebih banyak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

80

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kinerja Unit Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten dalam Penataan Pasar

Delanggu secara menyeluruh kinerjanya belum optimal karena masih

adanya beberapa kekurangan dalam proyek revitalisasi Pasar Delanggu. Hal

ini dapat dilihat dari indikator responsivitas, responsibilitas, dan efektifitas

sebagai berikut :

1. Responsivitas

Responsivitas Unit Pasar dalam melaksanakan proyek Penataan

Pasar Delanggu masih kurang optimal mengingat banyaknya

permasalahan/kasus seperti masih sepinya pedagang dan pengunjung

pasar delanggu, masih ada pedagang yang bertahan di pasar darurat,

tidak adanya akses pengaduan yang dimiliki oleh Unit Pasar sehingga

tuntutan dan keluhan dari pedagang juga tidak dapat ditampung secara

optimal, serta perlunya sistem informasi yang lebih baik.

2. Responsibilitas

Responsibilitas dalam kinerja Unit Pasar dalam melaksanakan

proyek Penataan Pasar Delanggu dapat dinyatakan cukup baik dalam

menyelenggarakan peranan dan tugas sesuai dengan peraturan yang

berlaku. Hal-hal dan kondisi yang berada di luar peraturan ataupun yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

81

belum di atur sebelumnya melalui peraturan perundangan yang ada dapat

diatasi dengan berpegang pada peraturan yang berlaku dan

menyesuaikan kebutuhan, seperti prioritas bagi pedagang lama yang

kembali ke pasar delanggu, dengan pemberian bantuan subsidi dan

persyaratan tempat tata ruang yang lebih baik dilihat dari segi teknis dan

estetika.

3. Efektifitas

Efektifitas Unit Pasar dalam melaksanakan Proyek Penataan

Pasar Delanggu dapat dikatakan belum optimal. Hal ini dilihat dari

masih sepinya jumlah pedagang dan pengunjung pasar delanggu. Namun

dalam pelaksanaan tujuan proyek revitalisasi pasar delanggu yaitu untuk

menata kembali bangunan pasar dapat tercapai sehingga luas pasar lebih

luas, kios dan los lebih banyak.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan disimpulkan

diatas, maka untuk meningkatkan kinerja Unit Pasar Dinas Perindustrian

Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten

Klaten dalam proyek Penataan Pasar Delanggu penulis ingin memberikan

beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Perlu adanya sarana pos pelayanan pengaduan UPTD, sehingga

memudahkan akses bagi pedagang dan pengunjung pasar untuk

memberikan masukan atau keluhan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

82

2. Perlu adanya komunikasi,koordinasi dan ketegasan dari pemerintah

terkait pedagang yang bertahan di Pasar Merdeka. Apakah

memenuhi persyaratan yang dikehendaki oleh pedagang tersebut

atau tindakan lain untuk kepentingan bersama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

DAFTAR PUSTAKA

Agus Dwiyanto dkk. 2006. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia.

Yogyakarta. UGM Press

Agus Priyanto. 2008. Ekonomi Mikro. Malang: Setara Press

H.B. Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan

Terapannya Dalam Penelitian. Surakarta: Pusat Penelitian UNS Press.

Mahendra Wijaya. 2007. Perspektif Sosiologi Ekonomi dari Masyarakat Pra

Kapitalis Hingga Kapitalisme Neo-Liberal. Surakarta: Lindu Pustaka

Hefner , Robert W. 2000. Budaya pasar, masyarakat, dan moralitas dalam

kapitalisme Asia baru. Jakarta: Pustaka LP3ES

Hessel Nogi S. Tangkilisan. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka.

Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN.

Mohammad Mahsun. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta:

BPFE.

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya

Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2007. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Sedarmayanti, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi birokrasi

dan manajemen pegawai negeri sipil. Bandung: PT Refika Aditama.

Yeremias T Keban. 2004. Enam Dimensi Strategis Admnistrasi Publik.

Yogyakarta: Gaya Media.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

Sumber Dokumen :

Peraturan Bupati Klaten No. 26 Tahun 2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Perindustrian

Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Kabupaten Klaten.

Peraturan Bupati Klaten No 49 Tahun 2008 tentang rincian tugas,

fungsi dan tata kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Klaten.

Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 2 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Pasar

Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan

Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern

Kompas. “Fokus krisis pasar tradisional‟. 3 November 2007.

Sumber-Sumber Lain :

http://www.inderscience.com/sample.php?id. Edson Pinheiro de Lima. Int. J.

Business Performance Management, Vol. 10, No. 1, 2008. Diakses :

Rabu, 21 April 2010

http://www.inderscience.com/sample.php?id=3Rolstandas. Int.J. Business

Performance and Supply Chain Modelling, Vol. 1, No. 1, 2009.

Diakses : Rabu, 21 April 2010.

http://www.idonbiu.com/2009/05/apa-yang-dimaksud-revitalisasi.html. Diakses :

Senin, 28 Maret 2011

http://www.klatenonline.com/klaten/ratusan-pedagang-masih-enggan-tempati-

pasar-delanggu.html Diakses : Rabu, 20 April 2011

http://pristality.wordpress.com/2011/01/02/pasar-tradisional-vs-pasar-modern/

Diakses : Rabu, 20 April2011

http://id.wikipedia.org/wiki/kinerja. Diakses : Senin, 28 Maret 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Bapak Bambang Budi Susilo

Pekerjaan : Kepala Unit Pasar Wilayah II (Delanggu)

Alamat :

Umur : 55 Tahun

2. Nama : Bapak Aris

Pekerjaan : Sub Bagian Tata Usaha Unit Pasar Wilayah II

(Delanggu)

Alamat :

Umur : 48 Tahun

3. Nama : Bapak Sigit Harjoko

Pekerjaan : Kepala Pasar Wilayah II (Delanggu)

Alamat :

Umur : 54 Tahun

4. Nama : Sumiyati

Pekerjaan : Pedagang bumbu di lantai dua bangunan baru

pasar delanggu

Alamat :

Umur : 41 Tahun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

5. Nama : Sri Suwarni

Pekerjaan : Pedagang beras lantai dua

Alamat :

Umur : 44 Tahun

6. Nama : Sumarni

Pekerjaan : Pedagang pakaian di lantai dasar

Alamat :

Umur : 34 Tahun

7. Nama : Ninik Usmiyati

Pekerjaan : Pedagang bumbu lantai dua

Alamat :

Umur : 52 Tahun

8. Nama : Tuminah

Pekerjaan : Pedagang sayuran lantai dua

Alamat :

Umur : 43 Tahun

9. Nama : -

Pekerjaan : Pedagang roti kecil kecilan di Pasar Merdeka

Alamat : -

Umur : -

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

10. Nama : -

Pekerjaan : Pedagang buah di Pasar Merdeka

Alamat : -

Umur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

Pedoman Wawancara

1. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan

Menengah Kabupaten Klaten

o Responsivitas

1. Apakah dan bagaimana peran Unit Pasar dalam proyek revitalisasi Pasar

Delanggu?

2. Bagaimana sosialisasi dan komunikasi antara Unit Pasar dengan Pedagang

pasar Delanggu?

3. Apakah ada keluhan/kesulitan dari pedagang pasar delanggu yang terima

Dinperindagkop dan UMKM Kabupaten Klaten? Bagaimana upaya yang

dilakukan dalam menanggapi keluhan tersebut?

4. Adakah faktor yang menghambat dalam proses revitalisasi Pasar

Delanggu?

5. Bagaimana upaya yang dilakukan Unit Pasar dalam mengatasi hambatan

tersebut?

6. Apakah ada keluhan yang disampaikan oleh pedagang pasar delanggu

dalam revitalisasi pasar Delanggu?

7. Bagaimana upaya Unit Pasar dalam merespon keluhan dari pedagang?

o Responsibilitas

1. Bagaimana mekanisme/tahapan dalam proses pelaksanaan revitalisasi

Pasar Delanggu?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

2. Dalam revitalisasi pasar delanggu, apakah Dinperindagkop dan UMKM

Kabupaten Klaten berorientasi pada peraturan yang ada?

3. Apa saja kegiatan yang dilakukan Unit Pasar untuk menunjang peranannya

dalam menyelenggarakan revitalisasi Pasar Delanggu?

4. Apakah terjadi hambatan dalam menyelenggarakan revitalisasi pasar

delanggu yang sesuai dengan peraturan yang ada?

5. Jika ada, upaya apa yang ditempuh untuk mengatasinya?

o Efektifitas

1. Apakah tujuan yang ingin dicapai Unit Pasar Dinperindagkop dan UMKM

Kabupaten Klaten terkait revitalisasi Pasar Delanggu?

2. Bagaimana kesesuaian antara jumlah kios dan los yang dibangun dengan

jumlah pedagang? Apakah masih ada kios dan los yang kosong?

3. Bagaiamana mengenai tata letak pedagang/penataan jenis dagangan?

4. Apakah proyek revitalisasi pasar Delanggu memberikan kontribusi

terhadap PAD Kabupaten Klaten?

2. Pedoman wawancara untuk Kepala Pasar Delanggu

a. Bagaimana peran kepala pasar Delanggu dalam proses revitalisasi pasar

delanggu?

b. Bagaimana bentuk pengelolaan sarana prasarana?

c. Besaran biaya sewa kios dan los Pasar Delanggu?

d. Besaran retribusi yang ditanggung pedagang pasar Delanggu?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: Oleh - digilib.uns.ac.id/Kinerja...kinerja unit pasar dinas perindustrian perdagangan

3. Pedagang Pasar Delanggu

a. Bagaimana tanggapan bapak/ibu terhadap pelaksanaan revitalisasi pasar

delanggu?

b. Menurut bapak/ibu bagaimana sosialiasi dan komunikasi antara unit pasar

dengan pedagang?

c. Apakah bapak/ibu mempunyai keluhan dan saran/masukan bagi pemerintah

(Unit Pasar) dalam kaitan dengan revitalisasi pasar delanggu?

d. Bagaimana tanggapan pemerintah (Unit Pasar) terhadap keluhan yang

disampaikan?

e. Manfaat/dampak yang dirasakan bapak/ibu setelah revitalisasi pasar

delanggu?

f. Bagaimana pendapat bapak/ibu terhadap biaya sewa kios dan los?

g. Bagaimana subsidi yang diberikan oleh Pemda untuk membantu meringankan

beban bapak/ibu?

h. Bagaimana sarana prasarana yang ada pasca revitalisasi pasar delanggu?

i. Bagaimana sistem penempatan pedagang kios dan los di pasar delanggu?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user