laporan aktualisasi habituasi
TRANSCRIPT
LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 3
OPTIMALISASI EDUKASI KESEHATAN LANSIA MELALUI VIDEO SENAM LANSIA
PADA PASIEN LANSIA DENGAN DUKUNGAN KELUARGA
DI RUANG GERIATRI FRESIA LANTAI 1
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH:
IRMA TRI MULIA, S.Kep., Ners
NIP. 199409112020122006
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2021
BAB IV
LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI 4.1 Pelaksanaan Aktualisasi
Pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi), manajemen ASN, Whole Of Government, dan
pelayanan publik pada profesi perawat ahli pertama di Ruang Geriatri Fresia Lantai 1 RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung terdiri dari 6 kegiatan. Nilai-nilai dasar PNS tersebut sangat
diperlukan sebagai pedoman bagi penulis dalam menyelesaikan tugas dan menerapkan
peran, fungsi, serta kedudukan PNS di satuan kerja. Pada bagian ini penulis akan
menjelaskan mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan rancangan
aktualisasi, output yang dihasilkan, jadwal pelaksanaan kegiatan, serta aplikasi nilai-nilai
ANEKA. Adapun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1.1 Tahapan Kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan
Tahapan Kegiatan Waktu
Pelaksanaan Status
Realisasi
1 Penyampaian gagasan
terkait rencana kegiatan
optimalisasi edukasi
kesehatan lansia pada
pasien lansia dengan
dukungan keluarga di
ruang Geriatri Fresia
lantai 1 kepada mentor
dan ruangan terkait.
1. Menentukan kontrak untuk
bertemu dengan mentor
dan kepala ruangan.
2. Menyampaikan rencana
kegiatan dengan mentor,
pengawas ruangan dan
kepala ruangan.
3. Berkoordinasi dengan pihak
Promosi Kesehatan.
06 - 08 September 2021
Terlaksana
2 Analisis kebutuhan,
pengumpulan informasi
serta referensi terkait
optimalisasi edukasi
kesehatan lansia pada
pasien lansia dengan
dukungan keluarga di
ruang Geriatri Fresia
lantai 1.
1. Mengumpulkan dan
menyusun bahan literatur
pendukung untuk
pembuatan rancangan
edukasi kesehatan dengan
senam lansia melalui video.
2. Menyusun rancangan
media edukasi kesehatan
dengan senam lansia
melalui video.
09 - 10 September 2021
Terlaksana
3. Melakukan konsultasi
dengan kepala ruangan,
pengawas dan mentor
mengenai perancangan
media edukasi kesehatan
senam lansia melalui video.
4. Melakukan revisi
rancangan media edukasi
kesehatan senam lansia
melalui video sesuai
dengan hasil konsultasi.
3 Pembuatan video
edukasi kesehatan
lansia: senam lansia
yang mudah diakses
oleh pasien lansia
dengan dukungan
keluarga melalui kanal
youtube dengan scan
QR barcode yang
langsung terhubung
pada kanal youtube.
1. Membuat dan mendesain
tampilan kanal Youtube
dengan design yang
menarik.
2. Melakukan pengambilan
video senam lansia dengan
cermat dan teliti dan
menarik pasien lansia.
3. Melakukan konsultasi video
kepada kepala ruangan,
mentor dan pengawas
ruangan serta unit Promkes
terkait video edukasi
kesehatan lansia.
4. Melakukan koordinasi
dengan unit promkes terkait
video senam lansia.
5. Memfinalisasi video senam
lansia, membuat dan
mendesain QR Barcode
yang dapat terhubung ke
kanal Youtube.
11 – 24 September 2021
Terlaksana
4 Sosialisasi kepada
perawat mengenai
optimalisasi edukasi
kesehatan lansia melalui
video pada pasien lansia
dengan dukungan
keluarga di ruang
Geriatri Fresia lantai 1
melalui Zoominar.
1. Membuat jadwal pertemuan
sosialisasi.
2. Membuat materi sosialisasi.
3. Mensosialisasikan kepada
perawat melalui zoominar.
01 Oktober 2021 Terlaksana
5 Edukasi Kesehatan
dengan senam lansia
melalui video pada
pasien lansia dengan
dukungan keluarga di
ruang Geriatri Fresia
lantai 1.
1. Melakukan Informed
consent pada pasien lansia
dan keluarga.
2. Mengedukasi kesehatan
lansia mengenai senam
lansia dengan
pendampingan keluarga.
19 September -07 Oktober 2021
Sedang dilaksanakan
6 Monitoring dan evaluasi
pelaksanaan sosialisasi
optimalisasi edukasi
kesehatan lansia: senam
lansia melalui video
pada pasien lansia
dengan dukungan
keluarga di ruang
Geriatri Fresia lantai 1.
1. Melakukan monitoring
kegiatan edukasi pasien
lansia.
2. Melakukan evaluasi data
hasil edukasi senam lansia.
3. Membuat laporan
monitoring dan evaluasi.
04-07 Oktober Belum Terlaksana
Persentase Progres =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑥 100%
Persentase Progres =𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 1 (3)+𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 2 (4)+𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 3 (5)+ 𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 4 (3)+𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 5 (2)+𝐾𝑒𝑔𝑖𝑎𝑡𝑎𝑛 6 (0)
20𝑥100 %
Persentase Progres =17
20𝑥 100%
Persentase Progres = 85%
4.2 Hasil Aktualisasi dan Pembahasan
4.2.1 Kegiatan 1
Nama Kegiatan Penyampaian gagasan terkait rencana kegiatan optimalisasi edukasi
kesehatan lansia pada pasien lansia dengan dukungan keluarga di
ruang Geriatri Fresia lantai 1 kepada mentor dan ruangan terkait.
Sumber Sesuai SKP
Tanggal Kegiatan 06-08 September 2021
Tahapan Kegiatan
dan Output
1. Menentukan Kontrak Pertemuan
Penulis menemui langsung pengawas (Ibu Siti Nurlaela, M.Kep) dan
kepala ruangan (Ibu Fitri Sesilia, S,Kp.) Fresia lantai 1 untuk
menentukan kontrak waktu berkonsultasi pada tanggal 06 September
2021 di ruang Kepala Ruangan Fresia lantai 1. Kontrak waktu
pertemuan yang disepakati dan konsultasi pada tanggal 07 September
2021.
Selanjutnya penulis menghubungi pementor yaitu Bapak Oded
Sumarna, S.Kep, Ners., M.Kep untuk berkonsultasi pada tanggal 08
September 2021.
Kemudian penulis menghubungi pihak Promosi Kesehatan yaitu
Bapak Maurice melalui Whatsapp pada tanggal 08 September 2021
untuk berkoordinasi terkait pembuatan video edukasi kesehatan
senam lansia yang harus diperhatikan. Kontrak waktu pertemuan yang
disepakati dan konsultasi pada tanggal 07 September 2021.
Output: Mendapatkan waktu pertemuan yang telah disepakati
bersama.
2. Menyampaikan Rencana Kegiatan Edukasi Kesehatan Senam
Lansia
Penulis menyampaikan rencana kegiatan edukasi kesehatan senam
lansia dengan dukungan keluarga berpedoman pada Sasaran Kerja
Pegawai sebagai perawat pelaksana pada penjelasan butir melakukan
pendidikan kesehatan pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat kemudian dilakukan environmental scanning muncul isu
belum optimalnya edukasi kesehatan lansia: senam lansia. Hal ini
dikarenakan ruang Fresia lantai 1 merupakan ruang khusus pelayanan
rawat inap Geriatri, belum tersedianya edukasi berbentuk audio-visual
untuk mempermudah pasien lansia, serta keterbatasan gerak pasien
lansia menyebabkan kurang aktivitas lansia selama dirumah sakit.
Sehingga pelayanan tersebut diupayakan dapat meningkatkan
kualitas hidup pasien lansia dengan dukungan keluarga.
Output: Mendapatkan dukungan, masukan dan arahan dari pengawas
ruangan dan kepala ruangan Fresia Lantai 1, pementor dan pihak
Promkes. Sasaran aktualisasi adala pasien lansia dan keluarga
pasien.
3. Berkoordinasi dengan pihak Promosi Kesehatan
Penulis berkoordinasi dengan pihak Promosi Kesehatan yaitu Bapak
Maurice Pada tanggal 08 September 2021 mengenai rancangan
edukasi kesehatan lansia dengan senam lansia melalui video yang
akan diterapkan di ruang Geriatri Fresia lantai 1. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam pembuatan video sudah tersampaikan dengan
baik oleh pihak Promkes.
Output: rencana kegiatan edukasi kesehatan senam lansia dengan
dukungan keluarga tersampaikan dan mendapatkan dukungan,
masukan serta arahan dari pihak Promosi Kesehatan untuk segera
dibuatkan konsep video yang akan diterapkan pada pasien lansia.
Daftar lampiran
Konsultasi bersama Mentor
Konsultasi bersama Pengawas Ruangan Fresia Lantai 1
Konsultasi bersama Kepala Ruangan Fresia Lantai 1
Konsultasi bersama Unit Promosi Kesehatan
Pemaknaan Nilai
Dasar ASN
1. Akuntabilitas
Penulis berkonsultasi dengan pengawas ruangan, kepala ruangan,
pementor dan pihak Promkes dengan membuat kontrak waktu yang
jelas, menyampaikan rancangan kegiatan dengan menunjukan sikap
profesional, dan menyampaikan ide gagasan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan,
serta menuliskan kegiatan yang sudah dilaksanakan termasuk
masukan dan saran dalam lembar konsultasi.
2. Nasionalisme
Penulis menepati janji sesuai dengan kontrak pertemuan yang sudah
disepakati sebagai bentuk menjaga amanah. Kemudian penulis
mengemukakan pendapat dengan cara yang baik untuk mencapai
kesepakatan mengenai edukasi kesehatan senam lansia dengan
memperhatikan nilai norma, etika, sopan santun, sikap saling
menghormati.
3. Etika Publik
Penulis melakukan kontrak waktu dengan ramah, sopan dan santun
meminta persetujuan, masukan, dan saran kepada kepala ruangan,
pengawas ruangan, mentor dan unit Promkes terkait edukasi
kesehatan lansia. Kemudian penulis menyampaikan rancangan
aktualisasi dengan analis isu yang detail dengan bersikap terbuka
menerima saran dan masukan dari pihak terkait.
4. Komitmen Mutu
Penulis melakukan kontrak waktu dengan menggunakan komunikasi
efektif menemui langsung pihak terkait. Kemudian penulis
menyampaikan rancangan aktualisasi dengan presentasi yang kreatif
dan menarik yaitu optimalisasi edukasi kesehatan lansia dengan
senam lansia merupakan ide gagasan yang disampaikan sebagai
upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit, khususnya pada
pasien lansia di ruang Geriatri Fresia lantai 1.
5. Anti Korupsi
Penulis datang tepat waktu sesuai kontrak yang telah disepakati
bersama. Pertemuan untuk berkonsultasi dilakukan diluar jam
pelayanan sehingga tidak mengganggu waktu pelayanan. Kemudian
penulis menyampaikan rancangan aktualisasi dengan berani dan
percaya diri.
Peran dan
Kedudukan ASN
1. Manajemen ASN
Dalam penyampaian gagasan aktualisasi dilakukan secara profesional
sesuai dengan kompetensi, bebas dari intervensi maupun konflik
kepentingan tertentu dalam memberikan pelayanan rumah sakit yang
profesional dan berkualitas penulis menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada
pasien, keluarga dan stakeholder.
2. Whole of Government
Selama proses penyampaian gagasan aktualisasi mengedepankan
koordinasi dengan pengawas dan kepala ruangan, mentor dan coach
serta unit Promkes mengenai pengembangan strategi optimalisasi
edukasi kesehatan dengan senam lansia dengan mempertimbangkan
dampak. Kemudian dilakukan diskusi pertukaran informasi untuk
melakukan perencanaan bersama dengan tujuan tercapainya realisasi
optimalisasi edukasi kesehatan lansia di ruang Geriatri Fresia lantai 1
untuk peningkatan mutu pelayanan publik.
3. Pelayanan Publik
Dalam menyampaikan gagasan terkait rencana kegiatan optimalisasi
edukasi kesehatan lansia pada pasien lansia dengan dukungan
keluarga di ruang Geriatri Fresia lantai 1 merupakan salah satu
pelayanan publik yang diberikan dalam bentuk jasa kesehatan dengan
mengedepankan prinsip-prinsip kelengkapan sarana prasarana dan
kemudahan akses pasien lansia dalam mendapatkan edukasi
kesehatan. Penyampaian gagasan ini termasuk salah satu bentuk
sikap penulis responsif dalam memahami kebutuhan pasien lansia
selama masa perawatan di rumah sakit.
Analisis Dampak Kegiatan pelaksanaan aktualisasi ini, penulis sebagai peserta latsar
harus memperhatikan penerapan nilai-nilai ANEKA serta memahami
peran dan kedudukan ASN. Dengan adanya penerapan prinsip-prinsip
tersebut hubungan antara pemegang kebijakan terjalin lebih baik pada
akhirnya mencapai tujuan bersama yaitu peningkatan mutu pelayanan
rumah sakit.
Apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak menerapkan prinsip-
prinsip tersebut, maka ide/gagasan tidak akan tersampaikan dengan baik
yang akan berdampak pula pada kegiatan yang telah direncanakan
sehingga pada akhirnya rancangan kegiatan tidak dapat terealisasi
dengan baik dan tentunya tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai.
Penyampaian ide/gagasan ini berdampak pada penulis sebagai
peserta latsar yang mengharuskan menginternalisasi nilai-nilai dasar
ASN dalam melakukan pelayanan publik, berkoordinasi dengan Whole of
Government dan mampu menempatkan penulis sebagai ASN yang
profesional dan berintegritas demi meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit yaitu memberikan pelayanan jasa edukasi kesehatan senam lansia.
Kontribusi terhadap
Visi dan Misi RSUP.
Dr. Hasan Sadikin
Menyampaikan rancangan aktualisasi Optimalisasi Edukasi
Kesehatan Senam Lansia pada Pasien Lansia dengan Dukungan
Keluarga di Ruang Geriatri Fresia Lantai 1 dapat meningkatkan
pelayanan yang sesuai dengan Visi RSHS yang sejalan dengan Visi
Pemerintah Kabinet Indonesia Maju, yaitu: Terwujudnya Indonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong dan Bertujuan untuk Peningkatan Kualitas Hidup Manusia sesuai
dengan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Pentingnya edukasi kesehatan senam lansia dilandaskan bahwa
setiap manusia memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang prima,
begitu juga dengan pasien lansia mengharuskan pelayanan kesehatan
dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, sehingga
dalam pelaksanaanya dibutuhkan kerja sama dan gotong royong dalam
meningkatkan kualitas hidup lansia.
Penguatan Nilai
Organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi Nilai RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung yaitu integritas yang menggambarkan nilai kejujuran,
amanah dan menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugas. Inovatif
adalah nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan
sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara
berkesinambungan.
4.2.2 Kegiatan 2
Nama Kegiatan Analisis kebutuhan, pengumpulan informasi serta referensi terkait
optimalisasi edukasi kesehatan lansia pada pasien lansia dengan
dukungan keluarga di ruang Geriatri Fresia lantai 1.
Sumber Sesuai SKP
Tanggal Kegiatan 09-10 September 2021
Tahapan Kegiatan
dan Output
1. Mengumpulkan dan menyusun bahan literatur pendukung untuk
pembuatan rancangan edukasi kesehatan dengan senam lansia
melalui video.
Penulis mengawali kegiatan ini dengan mengumpulkan dan menyusun
berbagai literatur untuk mendukung rancangan pembuatan edukasi
kesehatan senam lansia melalui video. Literatur gerakan senam
diperoleh dari berbagai sumber terpercaya, kemudian dikumpulkan dan
disusun untuk dijadikan bahan dasar pembuatan gerakan senam lansia.
Setelah tersusun gerakan tersebut dikelompokan menjadi gerakan
senam lansia yang dilakukan sambil berdiri, duduk dan tidur. Pada
akhirnya gerakan tersebut akan dimodifikasi dan dituangkan dalam
bentuk video senam lansia.
Output: bahan literatur pendukung telah terkumpul dan penulis mampu
membuat rancangan gerakan video edukasi kesehatan senam lansia.
2. Melakukan konsultasi dengan kepala ruangan, pengawas dan
mentor mengenai rancangan media edukasi kesehatan senam lansia
melalui video.
Bahan-bahan literatur dan referensi yang telah dikumpulkan dan disusun
untuk kerangka pembuatan video dikonsultasikan kepada pengawas
ruangan yaitu Ibu Siti Nurlaela, M.Kep dan kepala ruangan yaitu Ibu Fitri
Sesilia, S,Kp. pada tanggal 09 September 2021 serta mentor yaitu Bapak
Oded Sumarna, S.Kep, Ners., M.Kep pada tanggal 10 September 2021.
Output: perancangan media edukasi kesehatan lansia dengan senam
lansia telah dikonsultasikan oleh kepala ruangan, pengawas dan mentor
untuk segera dibuatkan video senam lansia.
3. Melakukan revisi rancangan media edukasi kesehatan senam lansia
melalui video sesuai dengan hasil konsultasi.
Penulis segera melakukan revisi kerangka video senam lansia sesuai
dengan hasil konsultasi, sehingga video tersebut dapat diterapkan
dengan mudah oleh pasien lansia.
Output: Perancangan media edukasi kesehatan dengan senam lansia
telah direvisi sesuai dengan hasil konsultasi untuk segera dibuatkan
video senam lansia.
Daftar lampiran
Lembar Konsultasi
Literatur Gerakan Senam Lansia
Literatur Gerakan Senam Lansia
Literatur Gerakan Senam Lansia
Pemaknaan Nilai
Dasar ASN
1. Akuntabilitas
Penulis melakukan kegiatan ini dengan mengumpulkan dan mencari
bahan literatur dengan mencantumkan sumber yang jelas sehingga
informasi dapat dipertanggungjawabkan. Kemudian penulis menyusun
rancangan media edukasi senam lansia melalui video dengan jelas dan
mudah dipahami oleh pasien lansia dan keluarga. Penulis berkonsultasi
ke berbagai pihak untuk mendapatkan informasi yang seimbang dan
meminta persetujuan mengenai pembuatan video senam lansia dengan
stakeholder terkait.
2. Nasionalisme
Penulis menyusun rancangan edukasi kesehatan lansia dengan video
senam lansia dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan
memperhatikan penggunaan bahasa yang memudahkan pasien lansia
dalam menerapkannya dan mendapatkan dukungan serta bimbingan
dari kepala ruangan dan mentor.
3. Etika Publik
Penulis menyusun rancangan media dengan konten video disesuaikan
dengan kebutuhan pasien dan tidak melanggar etika serta menjaga
nama baik pribadi dan instansi dengan mencantumkan sumber informasi
dan menghindari plagiarisme. Kemudian penulis berkonsultasi dengan
komunikasi yang baik dan santun dan melakukan revisi dengan teliti.
4. Komitmen Mutu
Penulis melakukan kontrak waktu dan melakukan konsultasi dengan
komunikasi efektif dengan proses pengumpulan informasi edukasi
kesehatan lansia dengan senam lansia bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan mutu rumah sakit sehingga penulis tidak mengabaikan
kualitas pelayanan dengan melakukan bimbingan terlebih dahulu,
menggunakan sumber atau literatur yang jelas supaya media yang
dihasilkan berkualitas sehingga tercapai tujuan bersama dalam
mencapai mutu pelayanan terbaik pada pasien lansia.
5. Anti Korupsi
Penulis mencantumkan sumber literatur dan menggunakan cara
mengutip yang benar. Kemudian penulis membuat media dengan
menggunakan konten video yang sederhana dan tidak berlebihan.
Konsultasi edukasi kesehatan lansia dengan senam lansia dilakukan
diluar jam pelayanan sehingga tidak mengganggu waktu pelayanan.
Selanjutnya, penulis juga bersungguh-sungguh tidak mengulur waktu
untuk mengerjakan revisi sesuai dengan kesepakatan bersama.
Peran dan
Kedudukan ASN
1. Manajemen ASN
Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pemimpin RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan
dan partai politik. Adapun penulis memiliki peran sebagai perencana dan
pelaksana melalui pelaksanaan dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme. Penulis merencanakan pembuatan gagasan edukasi
kesehatan senam lansia dengan memperhatikan kebijakan yang telah
dibuat oleh instansi dengan melakukan pengembangan inovasi
pelayanan yang berorientasi pada pasien lansia dan keluarga yang
dirawat di ruang Geriatri Fresia lantai 1. Pelayanan yang diberikan
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dan memperhatikan
kebutuhan pelayanan pada pasien lansia.
2. Whole of Government
Selama proses penyampaian rancangan aktualisasi mengedepankan
kerjasama dan kolaborasi dengan tujuan tercapainya realisasi
optimalisasi edukasi kesehatan lansia di ruang Geriatri Fresia lantai 1.
Penulis berkoordinasi dengan para stakeholder yaitu kepala ruangan,
pengawas ruangan, mentor, coach dan unit Promkes saling bertukar
informasi dengan menerapkan pola memanfaatkan perkembangan
teknologi informasi dengan mempertimbangkan karakteristik pasien
lansia yang kurang mampu mengakses media edukasi dalam bentuk
leaflet. Penulis mengumpulkan literatur gerakan senam lansia yang akan
dituangkan dalam bentuk video edukasi kesehatan lansia yang
memudahkan pasien lansia dalam mengaksesnya. Akses video tersebut
memanfaatkan era digitalisasi dengan scan QR Barcode yang langsung
terhubung pada kanal Youtube. Video tersebut telah disepakati bersama
khususnya unit Promkes. Hal ini berdasarkan atas asas pelayanan
publik yaitu asas dalam memfasilitasi dan memberikan perlakuan
khusus pada kelompok rentan (pasien lansia) serta asas kemudahan
dan keterjangkauan untuk pasien lansia.
3. Pelayanan Publik
Penulis dalam melaksanakan pelayanan kesehatan membentuk
komunikasi antara stakeholder, pasien lansia dan keluarga lansia.
Prinsip penerapan pelayanan publik yang dilakukan penulis bersifat
responsif dalam memenuhi kebutuhan edukasi pada pasien lansia yang
dirawat di rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan aktivitasnya. Prinsip
yang kedua adalah mudah dan murah, pasien lansia dan keluarga
mudah dalam mengaksesnya dan terjangkau dalam mendapatkan
informasi kesehatan lansia. Penulis mengumpulkan beberapa literatur
dan merencanakan gagasan inovasi bertujuan dengan upaya
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan khususnya pada pasien
lansia yang dirawat di rumah sakit. Dengan penulis menuangkan
gagasan ini, besar harapan penulis akan menjadi perubahan pelayan
kesehatan yang memperhatikan lansia sebagai individu yang
bermartabat yang harus dipenuhi kebutuhannya selama di rumah sakit.
Analisis Dampak Kegiatan pelaksanaan aktualisasi ini, penulis sebagai peserta latsar
semakin memahami Nilai-Nilai Dasar ASN dalam menginternalisasikan
saat berkoordinasi dengan setiap orang, baik itu pada pasien, keluarga
pasien, rekan sejawat, kepala ruangan, pengawas ruangan dan lain-lain.
Sehingga penulis mampu berkoordinasi dalam berdiskusi untuk bertukar
informasi mengenai literatur yang didapatkan, mampu berkoordinasi
dengan unit Promkes dengan adanya kesepakatan bersama dalam
peningkatan mutu pelayanan kesehatan lansia.
Penulis bersungguh-sungguh merencanakan dan melaksanakan
kegiatan ini untuk pengembangan kualitas pelayanan yang terbaik
khususnya pada lansia. Sebagai ASN yang bekerja sebagai perawat,
penulis melakukan kegiatan tersebut berdasarkan prinsip mendahulukan
kepentingan umum daripada kepentingan golongan maupun individu.
Kontribusi terhadap
Visi dan Misi RSUP.
Dr. Hasan Sadikin
Menganalisis kebutuhan, mengumpulkan informasi serta referensi terkait
Optimalisasi Edukasi Kesehatan Senam Lansia pada Pasien Lansia
dengan Dukungan Keluarga di Ruang Geriatri Fresia Lantai 1 dapat
meningkatkan pelayanan yang sesuai dengan Visi RSHS yang sejalan
dengan Visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu: Terwujudnya yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong dan
Bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan Misi
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Penguatan Nilai
Organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi Nilai RSUP. Dr. Hasan Sadikin
Bandung yaitu integritas yang menggambarkan nilai kejujuran, amanah dan
menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugas. Inovatif adalah nilai yang
menggambarkan keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan
senantiasa melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
4.2.3 Kegiatan 3
Nama Kegiatan Pembuatan video edukasi kesehatan lansia: senam lansia yang mudah
diakses oleh pasien lansia dengan dukungan keluarga melalui kanal
youtube dengan scan QR barcode yang langsung terhubung pada kanal
youtube.
Sumber Sesuai SKP
Tanggal Kegiatan 11-24 September 2021
Tahapan Kegiatan
dan Output
1. Membuat dan mendesain tampilan kanal Youtube dengan design
yang menarik.
Penulis membuat dan mendesain tampilan kanal Youtube dengan
konsep dan skenario video dengan teliti, menggunakan media edukasi
dengan kalimat dan gambar serta konten video yang sesuai dan
mudah dipahami berdasarkan literatur yang didapatkan. Penulis
mengawalinya dengan membuat alamat email ruang Geriatri Fresia 1
yaitu [email protected] kemudian penulis membuat kanal
Youtube dengan nama “Sahabat Lansia”. Tampilan kanal Youtube
Sahabat Lansia tampak logo dan banner Youtube sesuai dengan
konsepnya menggambarkan lansia yang sehat dan bahagia dalam
memenuhi aktivitasnya. Kanal Youtube tersebut berisi edukasi
kesehatan senam lansia, video senam lansia dengan posisi berdiri,
duduk dan tidur. Senam tersebut mampu dilakukan selama
menjalankan perawatan di rumah sakit maupun di rumah.
Output: tampilan kanal Youtube “Sahabat Lansia” dengan desain yang
memudahkan pasien lansia dalam mengaksesnya.
2. Melakukan pengambilan video senam lansia dengan cermat dan
teliti dan memudahkan pasien lansia.
Penulis melakukan pengambilan konten video senam lansia
disesuaikan dengan kebutuhan pasien lansia yang dirawat di ruang
Geriatri Fresia Lantai 1 dengan memperhatikan karakteristik pasien
lansia, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, gerakan yang
memungkinkan pasien lansia mudah melakukannya. Adapun gerakan
senam lansia yang dapat dilakukan terdiri dari senam dengan gerakan
sambil berdiri, duduk dan tidur di bed pasien dengan dukungan
keluarga. Gerakan tersebut dibuat berdasarkan literatur yang telah
didapatkan dan diterapkan oleh pasien lansia dengan intensitas ringan-
sedang.
Output : video senam lansia dengan memperhatikan karakteristik lansia
dibuat berdasarkan keadaan pasien lansia yang dirawat di rumah sakit,
yaitu video senam lansia yang mampu dilakukan sambil berdiri, duduk
dan tidur dengan dukungan keluarga ditandai dengan bukti tangkapan
layar video senam lansia.
3. Melakukan konsultasi video kepada kepala ruangan, mentor dan
unit Promkes terkait video edukasi kesehatan lansia.
Penulis baru berkoordinasi dengan unit Promkes (Bapak Maurice) pada
tanggal 17 September 2021 melalui whatsapp terkait konten video yang
sudah direkam untuk perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan di
rumah sakit. Dalam berkoordinasi dengan stakeholder, penulis
menerapkan sikap terbuka dalam menerima saran dan bimbingan
dengan bahasa komunikasi yang sopan dan santun dalam
menyampaikan konten video senam lansia.
Penulis berkonsultasi dengan kepala ruangan pada hari Selasa tanggal
20 September 2021, selanjutnya berkonsultasi dengan mentor pada
hari Jum’at tanggal 24 September 2021.
Output: video senam lansia yang telah dibuat mendapatkan dukungan,
masukan serta arahan dari pihak pengawas ruangan, kepala ruangan,
mentor dan Promkes ditandai dalam bukti lembar konsultasi dan
tangkapan layar whatsapp dari unit Promkes.
4. Memfinalisasi video senam lansia, membuat dan mendesain QR
Barcode yang dapat terhubung ke kanal Youtube.
Penulis melakukan proses editing dan finalisasi video dengan cermat
dan detail sehingga video tersebut dapat disampaikan oleh lansia dan
keluarga. Proses editing video, penulis menggunakan aplikasi edit
video yaitu : Adobe Premiere. Selanjutnya, penulis membuat desain QR
Barcode untuk memudahkan pasien lansia dan keluarga dalam
mengakses video senam lansia. QR Barcode bertujuan untuk
memudahkan pasien lansia dan keluarga dalam mengakses senam
lansia dengan langsung terhubung pada kanal Youtube “Sahabat
Lansia” dengan linknya adalah
https://www.youtube.com/channel/UCDDAyZ9S7YUlQBoN3MngF
wA
Kanal Youtube tersebut berisi mengenai video pentingnya aktivitas
untuk lansia, dan beberapa video senam lansia sambil berdiri untuk
pasien yang mampu berdiri, senam lansia duduk untuk pasien lansia
yang hanya bisa duduk dan senam lansia sambil tidur untuk pasien
yang tirah baring. Finalisasi video ditandai dengan bukti tampilan kanal
Youtube “Sahabat Lansia” dan tangkapan layar video senam lansia.
Penulis membuat kartu untuk scan QR Barcodenya yang
memungkinkan dibawa pulang dan memudahkan pasien lansia
mengaksesnya.
Output : tampilan kanal Youtube sahabat lansia dengan akses yang
mudah telah difinalisasi berdasarkan arahan dan masukan dari mentor
dibuktikan dengan hasil konsultasi dan perbaikan video senam lansia
yang sudah bisa diakses di kanal Youtube Sahabat Lansia.
Daftar lampiran
Konsultasi dengan Unit Promkes Video Senam Lansia sambil Berdiri
Jawaban Konsultasi dengan Unit Promkes
Tangkapan Layar saat Pengambilan Gerakan Senam
Lansia
Tangkapan Layar saat Pengambilan Gerakan
Senam Lansia
Desain Logo Kanal Youtube Sahabat Lansia
QR Barcode Kanal Youtube Sahabat Lansia
Tampilan Kanal Youtube Sahabat Lansia
https://www.youtube.com/channel/UCDDAyZ9S7YUlQBoN3MngFwA
Desain Tampilan Luar Kartu Lipat Tegak Scan QR Barcode untuk Akses
Desain Tampilan Dalam Kartu Lipat Tegak Scan QR Barcode untuk Akses
Proses editing video senam lansia dengan posisi berdiri, duduk dan tidur
menggunakan aplikasi editing video Adobe Premiere
Pemaknaan Nilai
Dasar ASN
1. Akuntabilitas
Penulis melakukan kegiatan ini dengan membuat konsep video dengan
mempertimbangkan karakteristik pasien lansia dengan jelas dan
mudah dipahami pasien lansia. Kemudian penulis melakukan
konsultasi bentuk keseimbangan dalam bertukar informasi dengan
stakeholder yang terlibat. Selanjutnya menentukan konsep video yang
sesuai dengan kebutuhan lansia. Kemudian penulis melanjutkan
pengambilan gerakan senam lansia yang mudah dilakukan oleh lansia
dengan penjelasan gerakan lansia yang mudah dipahami dengan
menggunakan bahasa indonesia.
2. Nasionalisme
Penulis mengawali kegiatan ini dengan membuat konsep video senam
lansia dengan penuh tanggung jawab dan memperhatikan penggunaan
bahasa yang memudahkan pasien lansia dalam menerapkannya.
Kemudian penulis berdiskusi untuk mencapai kesepakatan bersama
dalam pembuatan media edukasi kesehatan lansia dengan video
senam lansia sehingga penulis mendapatkan dukungan, saran dan
masukan dari kepala ruangan dan mentor dan unit Promkes.
3. Etika Publik
Kegiatan pembuatan konsep video disesuaikan dengan kebutuhan
pasien dan tidak melanggar etika serta menjaga nama baik pribadi dan
instansi dengan mencantumkan sumber informasi dan menghindari
plagiarisme.
4. Komitmen Mutu
Proses pengumpulan informasi edukasi kesehatan lansia dengan
senam lansia bertujuan untuk meningkatkan pelayanan mutu rumah
sakit sehingga penulis tidak mengabaikan kualitas pelayanan dengan
melakukan coaching/ bimbingan terlebih dahulu.
5. Anti Korupsi
Konsultasi edukasi kesehatan lansia dengan senam lansia dilakukan
diluar jam pelayanan sehingga tidak mengganggu waktu pelayanan.
Kemudian penulis melakukan pengambilan gerakan senam lansia
dengan percaya diri dan sungguh-sungguh untuk kepentingan
bersama.
Peran dan
Kedudukan ASN
1. Manajemen ASN
Dalam pembuatan pengambilan video gerakan senam lansia dilakukan
secara profesional sesuai dengan kompetensi, bebas dari intervensi
maupun konflik kepentingan tertentu. Serta menjadi langkah awal untuk
mewujudkan lingkungan terapeutik demi tujuan meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit. Penulis berperan sebagai perencana dan
pelaksana dalam melakukan pelayanan kesehatan pada pasien lansia.
Kegiatan ini dilakukan dengan merencanakan sesuai dengan kebijakan
yang ada dan didukung dengan kebutuhan serta pengembangan
inovasi untuk memberikan kesempatan pada pasien lansia untuk
mendapatkan asuhan keperawatan yang komprehensif khususnya
dengan memfasilitasi edukasi kesehatan lansia berbentuk video
dengan dukungan keluarga. Perencanaan tersebut tidak akan terwujud
apabila pelaksanaanya hanya dilakukan oleh perseorangan, sehingga
penulis melakukan kerjasama dengan unit Promkes dalam
mempublikasikan video tersebut.
2. Whole of Government
Selama proses pengambilan video gerakan senam lansia penulis
mengedepankan kerjasama dan kolaborasi dengan tujuan tercapainya
realisasi optimalisasi edukasi kesehatan lansia di ruang Geriatri Fresia
lantai 1 dalam bentuk koordinasi dalam bidang pelayanan jasa
kesehatan untuk pasien lansia.
3. Pelayanan Publik
Penulis dalam melaksanakan pelayanan kesehatan membentuk
komunikasi antara stakeholder, pasien lansia dan keluarga lansia.
Prinsip penerapan pelayanan publik yang dilakukan penulis bersifat
responsif dalam memenuhi kebutuhan edukasi pada pasien lansia yang
dirawat di rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan aktivitasnya. Prinsip
yang kedua adalah mudah, yaitu pasien lansia dan keluarga mudah
dalam mengaksesnya dan terjangkau dalam mendapatkan informasi
kesehatan lansia. Penulis melakukan gerakan senam lansia bertujuan
dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan khususnya
pada pasien lansia yang dirawat di rumah sakit. Dengan penulis
menuangkan gagasan ini, besar harapan penulis akan menjadi
perubahan pelayan kesehatan yang memperhatikan lansia sebagai
individu yang bermartabat yang harus dipenuhi kebutuhannya selama
di rumah sakit.
Analisis Dampak Penulis dalam melakukan kegiatan ini diharapkan mampu memiliki
manajemen waktu yang baik sebagai seorang perawat, peserta latsar dan
seorang ibu. Dimana penulis sebagai pelayan publik bisa menempatkan
perannya dengan profesional sesuai dengan tanggung jawabnya yaitu
dengan menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN di setiap tahapan
kegiatannya pada akhirnya tercapai pembuatan video senam lansia.
Selanjutnya penulis membuat konsep video senam lansia yang akan
diakses di kanal Youtube dengan menggunakan scan QR Barcode
menuntut penulis untuk membuat tampilan Youtube dengan desain yang
menarik dan kreatif. Dalam proses pengambilan video, penulis bekerja
sama dengan rekan sejawat untuk bersedia menjadi model dalam
melakukan gerakan senam lansia dengan meminta kesediaan melalui
komunikasi yang efektif.
Kontribusi terhadap
Visi dan Misi RSUP.
Dr. Hasan Sadikin
Membuat konsep video senam lansia, melakukan pengambilan video
gerakan senam lansia, mendesain tampilan youtube dan mengedit video
senam lansia merupakan bentuk Optimalisasi Edukasi Kesehatan Senam
Lansia pada Pasien Lansia dengan Dukungan Keluarga di Ruang Geriatri
Fresia Lantai 1 dapat meningkatkan pelayanan yang sesuai dengan Visi
RSHS yang sejalan dengan Visi Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2
yaitu: Terwujudnya yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong dan Bertujuan untuk peningkatan kualitas
hidup manusia sesuai dengan Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Penguatan Nilai
Organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi Nilai RSUP. Dr. Hasan
Sadikin Bandung yaitu integritas yang menggambarkan nilai kejujuran,
amanah dan menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugas. Inovatif
adalah nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan sesuatu
yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara
berkesinambungan.
4.2.4 Kegiatan 4
Nama Kegiatan Sosialisasi kepada perawat mengenai optimalisasi edukasi kesehatan
lansia melalui video pada pasien lansia dengan dukungan keluarga di
ruang Geriatri Fresia lantai 1 melalui Google Meeting.
Sumber Sesuai SKP
Tanggal Kegiatan 01 Oktober 2021
Tahapan Kegiatan
dan Output
1. Membuat jadwal pertemuan sosialisasi.
Penulis membuat kontrak waktu bersama dengan kepala ruangan,
pengawas ruangan dan perawat di ruangan untuk sosialisasi dan
diskusi bersama mengenai optimalisasi aktivitas lansia selama dirawat
di rumah sakit dengan senam video yang dapat dilakukan dengan
posisi berdiri, duduk dan tidur disesuaikan dengan kemampuan pasien
lansia dengan atau tanpa dukungan keluarga.
Output: berdasarkan izin dari pengawas dan kepala ruangan beserta
para perawat, kontrak waktu untuk melakukan diskusi melalui
zoominar mendapatkan dukungan dan kesepakatan untuk sosialisasi
melalui zoominar yaitu pada hari Jum’at tanggal 01 Oktober 2021
melalui google meeting.
2. Membuat materi sosialisasi
Sebelum melakukan sosialisasi, penulis mempersiapkan alat dan
bahan sosialisasi berupa SAP (Satuan Acara Pelaksanaan), poster
sosialisasi, link zoominar (google meeting), laptop, video, kartu lansia
dan materi yang akan disosialisasikan kepada rekan-rekan perawat.
Dalam pembuatan materi, penulis mempersiapkan bahan dan literatur
yang menunjang video senam lansia yang akan ditampilkan serta
mekanisme pemberian edukasi kesehatan lansia. Mekanismenya,
perawat melakukan informed consent kepada pasien lansia atau
keluarga, kemudian memberikan edukasi mengenai senam lansia
dengan memberikan kartu lansia yang berisi scan QR Barcode untuk
langsung terhubung pada kanal Youtube Sahabat Lansia.
Output: materi untuk sosialisasi pada perawat melalui google meeting
telah dipersiapkan dengan teliti dan detail.
3. Mensosialisasikan kepada perawat melalui google meeting
Berdasarkan izin kepala ruangan, penulis mampu berdiskusi bersama
melalui zoominar mengenai optimalisasi edukasi kesehatan lansia
melalui video senam lansia pada hari Jum’at tanggal 01 Oktober 2021
di google meeting dengan dihadiri oleh mentor, kepala ruangan,
mahasiswa Universitas Padjadjaran Fakultas Keperawatan.
Output: rekan-rekan perawat mampu memahami dan mampu
memberikan edukasi kesehatan lansia sebagai upaya untuk
meningkatkan aktivitas pada pasien lansia melalui senam lansia
sesuai dengan kemampuannya, yaitu senam lansia posisi berdiri,
duduk dan tidur. Bukti dokumentasi tangkapan layar saat melakukan
edukasi pada pasien lansia dapat dilampirkan.
Pemaknaan Nilai
Dasar ASN
1. Akuntabilitas
Penulis mengawali kegiatan ini dengan meminta izin kepada kepala
dan pengawas ruangan untuk menentukan kesepakatan bersama
sosialisasi sebagai bentuk menghormati pemimpin dan melakukan
kontrak waktu dan tepat disepakati bersama oleh semua pihak, Dalam
proses sosialisasi penulis menyampaikan materi atau literatur dengan
memberikan informasi yang jelas serta melampirkan bukti sosialisasi
sebagai bentuk mengamalkan nilai transparansi.
2. Nasionalisme
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan meminta izin dengan cara
mufakat bersama kepala ruangan dan pengawas ruangan dalam
menentukan pelaksanaan sosialisasi kepada rekan perawat dengan
mempertimbangkan tanpa mengganggu pelayanan selama di rumah
sakit. Penulis memenuhi tanggung jawabnya sebagai perawat
edukator dalam mengedukasi pasien lansia sebagai bentuk
memanusiakan pasien lansia selama perawatan di rumah sakit dengan
mempertimbangkannya.
3. Etika Publik
Kegiatan sosialisasi dilakukan oleh penulis dengan menerapkan nilai
keterbukaan dalam pelayanan dengan memberikan ruang untuk
diskusi mengenai optimalisasi edukasi kesehatan senam lansia pada
pasien lansia. Kegiatan ini dilakukan sepenuh hati bersikap adil dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan pada lansia dengan
meningkatkan aktivitas selama di rumah sakit dengan dukungan
keluarga.
4. Komitmen Mutu
Proses kegiatan sosialisasi mengenai edukasi kesehatan lansia
dengan senam lansia bertujuan untuk meningkatkan pelayanan mutu
rumah sakit sehingga penulis tidak mengabaikan kualitas pelayanan
dengan melakukan coaching/ bimbingan terlebih dahulu. Sosialisasi ini
bertujuan untuk mengenmbangkan edukasi kesehatan dengan
berbasis teknologi pada lansia dengan dukungan keluarga yang
memudahkan pasien lansia untuk dapat mengaksesnya. Metode
edukasi pada pasien lansia juga menggunakan audio-visual
merupakan salah satu bentuk adaptif pada pasien lansia untuk
memudahkannya.
5. Anti Korupsi
Kegiatan sosialisasi edukasi kesehatan lansia dengan senam lansia
dilakukan diluar jam pelayanan sehingga tidak mengganggu waktu
pelayanan. Penulis berkoordinasi dan bekerjasama dengan kepala
ruangan dan rekan perawat dengan penuh tanggung jawab serta
disiplin dalam melakukan sosialisasi sesuai dengan kesepakatan
bersama.
Peran dan
Kedudukan ASN
1. Manajemen ASN
Dalam melakukan kegiatan sosialisasi dilakukan secara profesional
sesuai dengan kompetensi, bebas dari intervensi maupun konflik
kepentingan tertentu. Serta menjadi langkah awal untuk mewujudkan
lingkungan terapeutik demi tujuan meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit. Penulis berperan sebagai perencana dan pelaksana
dalam melakukan pelayanan kesehatan pada pasien lansia. Kegiatan
ini dilakukan dengan merencanakan sesuai dengan kebijakan yang
ada dan didukung dengan kebutuhan serta pengembangan inovasi
untuk memberikan kesempatan pada pasien lansia untuk
mendapatkan asuhan keperawatan yang komprehensif khususnya
dengan memfasilitasi edukasi kesehatan lansia berbentuk video
dengan dukungan keluarga. Perencanaan tersebut tidak akan terwujud
apabila pelaksanaanya hanya dilakukan oleh perseorangan, sehingga
penulis melakukan kerjasama dengan unit Promkes dalam
mempublikasikan video tersebut dan rekan perawat untuk membantu
menerapkan edukasi kesehatan senam lansia. Sehingga tercapai
pelayanan kesehatan yang profesional dan berintegritas.
2. Whole of Government
Selama proses melakukan sosialisasi senam lansia penulis
mengedepankan kerjasama dan kolaborasi dengan tujuan tercapainya
realisasi optimalisasi edukasi kesehatan lansia di ruang Geriatri Fresia
lantai 1 dalam bentuk koordinasi dalam bidang pelayanan jasa
kesehatan untuk pasien lansia dengan membuat Satuan Acara
Penyuluhan yang akan dijadikan panduan dalam melakukan
sosialisasi kepada rekan perawat.
3. Pelayanan Publik
Penulis dalam melaksanakan pelayanan kesehatan membentuk
komunikasi antara stakeholder, pasien lansia dan keluarga lansia.
Prinsip penerapan pelayanan publik yang dilakukan penulis bersifat
responsif dalam memenuhi kebutuhan edukasi pada pasien lansia
yang dirawat di rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan aktivitasnya.
Sosialisasi yang akan dilakukan kepada perawat dan keluarga pasien
bertujuan untuk menyadarkan kembali pentingnya aktivitas untuk
lansia, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kualitas hidup
lansia. Prinsip yang kedua adalah mudah, yaitu setelah dilakukan
sosialisasi pasien lansia dan keluarga mudah dalam mengaksesnya
dan mampu menerapkannya di kehidupan sehari-hari sehingga
menjadi rutinitas pasien lansia. Penulis melakukan gerakan senam
lansia bertujuan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan khususnya pada pasien lansia yang dirawat di rumah sakit.
Dengan penulis menuangkan gagasan ini, besar harapan penulis akan
menjadi perubahan pelayan kesehatan yang memperhatikan lansia
sebagai individu yang bermartabat yang harus dipenuhi kebutuhannya
selama di rumah sakit.
Analisis Dampak Kegiatan pelaksanaan aktualisasi ini, penulis sebagai peserta latsar
tidak terlepas dari penerapan nilai-nilai ANEKA, peran dan kedudukan
ASN dalam berkoordinasi dan berkomunikasi dengan para stakeholder.
Dengan adanya penerapan prinsip-prinsip tersebut, penulis mampu
memberikan sosialisasi kepada pasien lansia, keluarga pasien, mentor,
kepala ruangan dan pengawas ruangan serta rekan perawat yang akan
terlibat langsung mengenai edukasi ini. Sehingga perencanaan ini
tersampaikan dan dapat diterapkan di ruang geriatri.
Kebermanfaatan penulis, menyadari betapa pentingnya aktivitas dan
perhatian yang ditujukan pada pasien lansia dengan respon pasien lansia
dan keluarga lansia sangat terbuka dengan adanya fasilitas yang
tersedia.
Penulis melakukan observasi, setelah pasien lansia dilakukan edukasi
senam lansia, pasien dapat mengikuti gerakan tersebut dengan
dukungan keluarga dan perawat.
Kontribusi terhadap
Visi dan Misi RSUP.
Dr. Hasan Sadikin
Menyampaikan rancangan aktualisasi Optimalisasi Edukasi
Kesehatan Senam Lansia pada Pasien Lansia dengan Dukungan
Keluarga di Ruang Geriatri Fresia Lantai 1 dapat meningkatkan
pelayanan yang sesuai dengan Visi RSHS yang sejalan dengan Visi
Pemerintah Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu: Terwujudnya yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong
dan Bertujuan untuk peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan
Misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Penguatan Nilai
Organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi Nilai RSUP. Dr. Hasan
Sadikin Bandung yaitu integritas yang menggambarkan nilai kejujuran,
amanah dan menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugas. Inovatif
adalah nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan
sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara
berkesinambungan.
Kendala Pada saat melakukan sosialisasi kepada perawat, penulis mengalami
beberapa kendala yaitu: pelaksanaan sosialisasi kepada perawat
mengalami keterlambatan dikarenakan sosialisasi di ruangan harus
dilakukan bersamaan dengan angkatan 4. Sehingga penulis mengikuti
jadwal sosialisasi dengan angkatan 4. Kemudian penulis, menyiasati
dengan melakukan sosialisasi terlebih dulu kepada pasien lansia dan
keluarga pasien secara mandiri.
Kendala yang lain, pada saat penentuan jadwal sosialisasi
berbarengan dengan mahasasiwa fakultas keperawatan Universitas
Padjadjaran stase Manajemen. Sehingga pada pelaksanaanya sosialisai
kesehatan dihadiri oleh kepala ruangan Fresia 1, mentor, dosen Fkep
UNPAD, perawat Fresia 1, dan mahasiswa Fkep stase Manajemen
Keperawatan. Pengawas ruangan pun berhalangan hadir dikarenakan
jadwal sosialisasi berbarengan dengan kelompok Latsar yang lain.
Daftar lampiran SAP, link google drive, kartu lansia, poster sosialisasi, link Google Meeting,
dokumentasi sosialisasi
Daftar Lampiran Kegiatan 4
Daftar Lampiran 4.2.1 Satuan Acara Penyuluhan
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
OPTIMALISASI EDUKASI KESEHATAN LANSIA MELALUI VIDEO SENAM LANSIA
PADA PASIEN LANSIA DENGAN DUKUNGAN KELUARGA
DI RUANG GERIATRI FRESIA LANTAI 1
RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH:
IRMA TRI MULIA, S.Kep., Ners
NIP. 199409112020122006
LATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN III
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BALAI PELATIHAN KESEHATAN CIKARANG
2021
Topik Bahasan : Sosialisasi Edukasi Kesehatan: Video Senam Lansia
Posisi Berdiri/Duduk/Tidur dengan Dukungan
Keluarga
Tanggal : Jum’at, 01 Oktober 2021
Waktu : 10:00 – 12:00 WIB
Tempat : Ruang Fresia Lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung Via Google Meeting
Sasaran : Perawat Ruang Fresia Lantai 1
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran / DRK, peserta memahami tentang cara edukasi
kesehatan video senam lansia posisi berdiri, duduk dan tidur dengan dukungan
keluarga
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran / DRK, peserta mampu:
1. Mengetahui pentingnya edukasi kesehatan lansia video senam lansia dengan
dukungan keluarga
2. Mengetahui tujuan dan manfaat dari senam lansia
3. Mengetahui mekanisme pemberian edukasi kesehatan lansia dengan video
C. Materi
1. Pentingnya Senam Lansia
2. Pengertian Senam Lansia
3. Tujuan dan Manfaat Senam Lansia
4. Mekanisme Akses Video Senam Lansia dengan Kartu Lansia berisis QR Barcode
D. Metode
Ceramah dan diskusi
E. Media
Video Senam Lansia yang sudah di upload di kanal Youtube “Sahabat Lansia”
F. Rencana Kegiatan DRK
No Tahap dan Waktu Kegiatan DRK Kegiatan Peserta
1 Pendahuluan 1) Mengucapkan salam pembuka
2) Memperkenalkan diri
3) Menyampaikan maksud dan tujuan
pembelajaran
1) Menjawab salam
2) Memperhatikan
2 Kegiatan Inti 1) Memaparkan latar belakang 1) Memperhatikan
pemilihan masalah
2) Memaparkan materi:
● Pentingnya Senam Lansia
● Pengertian Senam Lansia
● Tujuan dan Manfaat Senam
Lansia
● Mekanisme Akses Video Senam
Lansia dengan Kartu Lansia
bersisi QR Barcode
3 Diskusi Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk berdiskusi terkait materi
yang telah disampaikan
1) Mengajukan
pertanyaan
2) Memberikan kritik
dan saran
4 Penutup 1) Menyimpulkan pembelajaran yang
telah disampaikan
2) Menyampaikan ucapan terimakasih
3) Mengucapkan salam penutup
1) Mendengarkan
2) Menjawab salam
G. Pengorganisasian
Penyaji : Irma Tri Mulia, S.Kep., Ners
Moderator : Ibu Fitri Sesilia, S.Kp.
H. Materi
A. Pentingnya Senam Lansia
Ruang Geriatri Fresia 1 merupakan instalasi rawat inap yang
menyediakan pelayanan kesehatan khusus pada pasien lansia.
Pengelompokan usia lansia berdasarkan World Health Organization (WHO),
yaitu: usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia 45 tahun sampai 59
tahun, lanjut usia (elderly) yaitu usia 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua (old)
yaitu antara 75 tahun sampai 90 tahun dan usia sangat tua (very old) yaitu
diatas 90 tahun.
Berdasarkan data Rekam Medis jumlah pasien lansia yang berusia > 60
tahun yang dirawat di ruang Geriatri Fresia lantai 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung dari tanggal 1 Januari sampai 31 Desember 2020 diperoleh sebanyak
158 pasien. Sedangkan rerata lama rawat pasien lansia yang dirawat (Average
Length of Stay) di ruang Geriatri Fresia lantai 1 sebanyak 46.3 % untuk LOS 1-
6 hari, 34.8 % untuk LOS 7-14 hari, dan 18,9 untuk LOS > 14 hari.
Sedangkan berdasarkan observasi yang dilakukan pada pasien lansia
dari tanggal 23 Mei sampai dengan 10 Juli 2021, pasien lansia yang dirawat
sebagian besar memiliki status fungsional dengan ketergantungan total dan
sebagian. Ketergantungan status fungsional pasien lansia menyebabkan
keterbatasan aktivitas pada pasien lansia sehingga memunculkan tidak
terpenuhinya ADL (Activity Daily Living) pada pasien lansia. Beberapa pasien
mengatakan bahwa merasa jenuh karena tirah baring yang terlalu lama dan
tidak ada aktivitas yang mampu dilakukan. Kurangnya aktivitas pada lansia
menyebabkan menurunnya status fungsional pasien lansia yang dirawat di
ruang geriatri dan berakibat pada kualitas hidup pasien lansia. Dimana menua
atau memasuki usia lanjut bukanlah hal yang mudah bagi orang yang
mengalaminya. Proses penuaan yang dialami pasien lansia membawa
pengaruh yang cukup signifikan terhadap kualitas hidupnya. Hal ini dikarenakan
menurunnya status fungsional dan kemampuan fisik, psikis dan kognitif lansia
(Nugroho, 2012).
Berdasarkan karakteristik yang ada pada lansia seperti menurunya fungsi
dan kemampuan fisik, psikis dan kognitif menyebabkan kurang optimalnya
pasien lansia dalam memahami edukasi tersebut karena keterbatasan-
keterbatasan yang dihadapi lansia mencakup melemahnya tubuh, gerakan
tubuh yang lambat dan kurang bertenaga, berkurangnya keseimbangan tubuh,
menurunnya kapasitas memproses informasi, menurunnya kekuatan otot tubuh
seperti kekuatan genggam tangan dan otot lengan serta menurunnya
koordinasi gerak antar anggota tubuh. Banyaknya keterbatasan yang dialami
lansia seringkali mengakibatkan penurunan mobilitas lansia yang kemudian
disertai ketergantungan lanjut usia (Maryam, 2017).
Edukasi kesehatan merupakan salah satu kegiatan atau usaha dalam
menyampaikan pesan kesehatan kepada pasien lansia dan keluarga dengan
harapan dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik,
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan status kesehatan lansia dapat
terpantau dengan baik (Notoatmodjo, 2012). Metode penyampaian pesan dan
informasi dalam edukasi pada pasien lansia juga harus memperhatikan
keadaan lansia. Menurut Kholid (2014) mengatakan bahwa metode audio-
visual merupakan metode yang paling efektif dan berkontribusi besar terhadap
perilaku pasien lansia dengan memberikan rangsangan pada pendengaran,
penglihatan dan perubahan perilaku.
Berdasarkan hasil telusur pada unit promosi kesehatan mengatakan
bahwa belum tersedianya media edukasi kesehatan yang berbentuk audio-
visual untuk mempermudah pasien dan keluarga dalam mengakses informasi
kesehatan lansia di RSUP Dr. Hasan Sadikin, khususnya edukasi kesehatan
untuk memenuhi aktivitas fisik lansia yaitu senam lansia.
Hasil wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2021
dengan kepala ruangan Geriatri Fresia lantai 1, bahwa dalam pelaksanaanya
media edukasi kesehatan yang mempermudah pasien lansia sangat
dibutuhkan terkait kesulitan lansia mengakses informasi kesehatan yang
dibutuhkan oleh pasien lansia dengan karakteristik pasien lansia yang kurang
memanfaatkan media leaflet dan keterbatasan ruang gerak pasien lansia di
rumah sakit sehingga memberikan dampak status fungsional pasien lansia.
Kurangnya aktivitas akibat tirah baring menyebabkan pasien merasa bosan,
sehingga membutuhkan sebuah inovasi dan aktivitas dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan pada lansia dengan paripurna. Aktifitas fisik yang teratur
akan mempertahankan status fungsional lansia. Senam lansia merupakan
alternatif aktivitas yang dapat dilakukan untuk lansia dengan status kemampuan
fungsionalnya kurang baik, karena dengan melakukan senam, lansia dapat
mempertahankan kekuatan, ketahanan, dan kelenturan otot sehingga
kemampuan fungsional akan lebih baik (Rusman, 2015).
Penulis mengambil sebuah isu ”Optimalisasi Edukasi Kesehatan Lansia:
Senam Lansia dengan Dukungan Keluarga di Ruang Geriatri Fresia Lantai 1
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.” Maka isu ini perlu diberikan penyelesaian
agar pemberian edukasi kesehatan kepada pasien lansia dapat berjalan dan
mampu memberikan informasi yang benar dan mampu dilakukan oleh pasien
lansia. Sehingga proses penyembuhan dan perawatan yang dilakukan pasien
dapat cepat teratasi atau tetap stabil serta tidak semakin memburuk.
B. Pengertian Senam Lansia
Senam merupakan jenis olahraga yang membutuhkan kekuatan,
keseimbangan, kelenturan, kelincahan, daya tahan, dan kendali atau
koordinasi tubuh. Senam atau olahraga sangat dianjurkan untuk dilakukan
oleh semua orang dari segala usia, tidak terkecuali mereka yang telah lanjut
usia atau lansia. Itu karena olahraga dapat membantu membuat tubuh menjadi
lebih kuat, mencegah tulang keropos, meringankan berbagai gejala penyakit
kronis, hingga meningkatkan mood (suasana hati), memori, keseimbangan,
dan koordinasi tubuh.
C. Tujuan dan Manfaat Senam Lansia
a) Meningkatkan aktivitas lansia selama di RS maupun dirumah.
b) Meningkatkan efisiensi kerja jantung.
c) Meningkatkan elastisitas pembuluh darah sehingga jalannya darah akan
lebih lancar.
d) Memperlancar pembuangan zat sisa metabolisme.
e) Meningkatkan kekuatan otot rangka, kelentukan dan daya tahannya
sehingga lansia tidak mudah jatuh.
f) Mengurangi kecemasan dan ketegangan sehingga nyenyak tidur.
g) Menumbuhkan rasa percaya diri, pada akhirnya meningkatkan kualitas
hidup lansia.
D. Prosedur melakukan Senam Lansia dengan Dukungan Keluarga
Konsep dan Skenario Video Senam Lansia
No Materi Skenario Gambar yang diperlukan
Video yang diperlukan
1 Pembukaan Video ● Text slide: Judul video : SENAM LANSIA POSISI BERDIRI/POSISI DUDUK/ POSISI TIDUR
● Text slide: dipersembahkan oleh: Ruang Geriatri Fresia 1 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
● Logo Kemenkes
● Logo RSHS
● Logo Promkes
● Logo Germas
● Judul Video: SENAM LANSIA POSISI BERDIRI, DUDUK DAN TIDUR.
4 Prosedur melakukan Senam Lansia dengan Dukungan Keluarga 1. Persiapan Lingkungan
Kegiatan dapat dilakukan saat pasien lansia sedang dirawat di rumah sakit maupun dirumah.
2. Persiapan Pasien Lansia dengan Dukungan Keluarga Lansia yang memiliki kemampuan untuk berjalan secara mandiri, duduk dan atau dengan bantuan minimal dari keluarganya.
3. Persiapan Alat • Laptop/ TV/ Handphone
● Dipraktekan setiap tahap gerakan oleh model
● Model ● Logo
RSHS
● Video oleh model
• Desain cetak QR Barcode yang terhubung ke kanal Youtube
• Kursi
4. Langkah-Langkah
❖ Senam Lansia Posisi Berdiri a. Jalan di tempat 2 x 8 b. Tepuk tangan 2 x 8 c. Tepuk jari 2 x 8 d. Tepuk jalin tangan 2 x 8 e. Silang ibu jari 2 x 8 f. Adu sisi kelingking 2 x 8 g. Adu sisi telunjuk 2 x 8 h. Ketok pergelangan 2 x 8 i. Tekan jari-jari 2 x 8 j. Buka dan mengepal 2 x 8 k. Menepuk punggung tangan dan
bahu 2 x 8 l. Menepuk pinggang 2 x 8 m. Menepuk paha 2 x 8 n. Menepuk samping betis 2 x 8 o. Jongkok berdiri 2 x 8 p. Menepuk perut 2 x 8 q. Kaki jinjit 2 x 8
❖ Senam Lansia Posisi Duduk a. Menunduk dan mendongak 2 x 8 b. Menoleh ke kanan dan ke kiri 2
x 8 c. Memiringkan kepala ke kiri dan
kanan 2 x 8 d. Mengangkat bahu ke atas dan
bawah 2 x 8 e. Bahu ke depan dan belakang 2
x 8 f. Memutar badan ke kanan dan
kiri 2 x 8 g. Posisi kaki lurus ke depan,
gerakan memutar kaki ke dalam dan keluar 2 x 8
h. Telapak kaki ke atas dan bawah 2 x 8
i. Menekuk kedua lutut 2 x 8 j. Tarik nafas dari hidung,
hembuskan lewat mulut 2 x 8
❖ Senam Lansia Posisi Tidur a. Mengangkat kedua lengan 2 x 8 b. Memutar badan ke kanan dan
kiri 2 x 8 c. Mengangkat pinggul ke atas 2 x
8
d. Memutar lutut ke kanan dan kiri 2 x 8
e. Posisi miring kanan, gerakan mengangkat lengan kiri 2 x 8
f. Menepuk tangan 2 x 8 g. Mengangkat tungkai kiri 2 x 8 h. Tungkai ke depan dan belakang
2 x 8 i. Posisi miring kiri, gerakan
mengangkat lengan kanan 2 x 8 j. Menepuk tangan 2 x 8 k. Mengangkat tungkai kanan 2 x 8 l. Tungkai ke depan dan belakang
2 x 8
Daftar Lampiran 4.2.2 Poster Sosialisasi Perawat
Daftar Lampiran 4.2.3 Link Google Drive dan Link Zoom Meeting
Irma Tri Mulia is inviting you to a scheduled Zoom meeting.
Topic: Sosialisasi Kesehatan's Zoom Meeting
Time: Oct 1, 2021 10:00 AM Jakarta
Join Zoom Meeting
https://us05web.zoom.us/j/7765714764?pwd=ajg1V3pIRllVTWMrYlV2cEEvb3Vsdz09
Meeting ID: 776 571 4764
Passcode: CPNS2021
Daftar Lampiran 4.2.4 Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan 4
Izin share link sosialisasi kepada rekan-rekan
grup di Ruang Fresia 1 kepada Kepala
Ruangan
Izin share link kepada Mentor melalui
Tangkapan layar saat sedang berlangsung kegiatan mempresentasikan Senam Lansia Posisi
Duduk
Tangkapan Layar Peserta Google Meeting
4.2.5 Kegiatan 5
Nama Kegiatan Edukasi Kesehatan dengan senam lansia melalui video pada pasien
lansia dengan dukungan keluarga di ruang Geriatri Fresia lantai 1.
Sumber Sesuai SKP
Tanggal Kegiatan 24 September – 07 Oktober 2021
Tahapan Kegiatan
dan Output
1. Melakukan Informed consent pada pasien lansia dan keluarga.
Penulis mengawali kegiatan ini pada tanggal 24 September pada pasien
Tn. H (74 tahun) dengan melakukan informed consent terlebih dahulu
pada pasien lansia dan keluarga pasien dengan meminta izin
kesanggupan untuk melakukan senam lansia. Kemudian penulis
memberikan edukasi kesehatan lansia dengan memberikan kertas yang
berisi Scan QR Barcode yang akan terhubung pada kanal Youtube.
Setelah itu penulis mengkaji keadaan pasien lansia untuk
menyesuaikan dengan kemampuan senam lansia yang bisa dilakukan
yaitu senam lansia dengan posisi berdiri/tidur/duduk.
Output: Pasien lansia dan keluarga pasien mampu menerapkan
gerakan senam lansia dan mampu mengakses Scan QR Barcode.
2. Mengedukasi kesehatan lansia mengenai senam lansia dengan
pendampingan keluarga.
Penulis melakukan edukasi pada pasien lansia dengan pendampingan
keluarga dengan memperhatikan keadaan dan kondisi lansia. Kegiatan
senam lansia dilakukan pada pagi hari dengan pendampingan keluarga,
diharapkan untuk memandirikan pasien dan mampu diterapkan tidak
hanya dirumah sakit tetapi juga dapat dilakukan dirumah.
Output: Pasien lansia dan keluarga mampu melakukan senam lansia
sesuai dengan kemampuannya dan menerapkan kegiatan tersebut
menjadi rutinitas.
Daftar lampiran
Konsultasi terkait video senam lansia
dengan mentor
Konsultasi terkait video senam lansia dengan unit Promkes
Dokumentasi Sosialisasi
Senam Lansia pada pasien
Tn. N (70 tahun)
Dokumentasi Sosialisasi Senam Lansia pada pasien
Tn. N (70 tahun)
Sosialisasi mengenalkan gerakan senam lansia pada pasien Tn. N
(70 tahun)
Sosialisasi mengenalkan gerakan senam lansia pada pasien Tn. N
(70 tahun)
Sosialisasi mengenalkan gerakan senam lansia pada pasien Tn. H
(72 tahun)
Sosialisasi mengenalkan gerakan senam lansia pada
pasien Tn. H (72 tahun)
Pemaknaan Nilai
Dasar ASN
1. Akuntabilitas
Penulis mengawali kegiatan ini dengan melakukan informed consent
kepada pasien lansia dan keluarga untuk menentukan kesepakatan
bersama sosialisasi sebagai bentuk menghormati hak pasien dan
melakukan kontrak waktu dan tepat disepakati bersama oleh semua
pihak. Dalam proses sosialisasi penulis menyampaikan dengan bahasa
yang memudahkan pasien lansia dan keluarga pasien.
2. Nasionalisme
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dengan meminta izin dengan cara
mufakat bersama kepala ruangan dan pengawas ruangan dalam
menentukan pelaksanaan sosialisasi kepada pasien lansia dan
keluarga pasien dengan memperhatikan keadaan dan kondisi pasien
lansia. Penulis memenuhi tanggung jawabnya sebagai perawat
edukator dalam mengedukasi pasien lansia sebagai bentuk
memanusiakan pasien lansia selama perawatan di rumah sakit dengan
mempertimbangkannya.
3. Etika Publik
Kegiatan sosialisasi dilakukan oleh penulis dengan menerapkan nilai
keterbukaan dalam pelayanan dengan memberikan ruang untuk diskusi
mengenai optimalisasi edukasi kesehatan senam lansia pada pasien
lansia. Kegiatan ini dilakukan sepenuh hati bersikap adil dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan pada lansia dengan
meningkatkan aktivitas selama di rumah sakit dengan dukungan
keluarga.
4. Komitmen Mutu
Proses kegiatan sosialisasi mengenai edukasi kesehatan lansia
dengan senam lansia bertujuan untuk meningkatkan pelayanan mutu
rumah sakit sehingga penulis tidak mengabaikan kualitas pelayanan
dengan melakukan coaching/ bimbingan terlebih dahulu. Sosialisasi ini
bertujuan untuk mengembangkan edukasi kesehatan dengan berbasis
teknologi pada lansia dengan dukungan keluarga yang memudahkan
pasien lansia untuk dapat mengaksesnya. Metode edukasi pada pasien
lansia juga menggunakan audio-visual merupakan salah satu bentuk
adaptif pada pasien lansia untuk memudahkannya.
5. Anti Korupsi
Kegiatan sosialisasi edukasi kesehatan lansia dengan senam lansia
penulis diharapkan peduli akan keadaan pasien lansia dengan
memperhatikan keadaannya pada saat melakukan gerakan senam
lansia. Kemudian, penulis berkoordinasi dan bekerjasama dengan
kepala ruangan dan rekan perawat dengan penuh tanggung jawab
serta disiplin dalam melakukan sosialisasi sesuai dengan kesepakatan
bersama.
Peran dan
Kedudukan ASN
1. Manajemen ASN
Dalam melakukan kegiatan sosialisasi dilakukan secara profesional
sesuai dengan kompetensi, bebas dari intervensi maupun konflik
kepentingan tertentu. Serta menjadi langkah awal untuk mewujudkan
lingkungan terapeutik demi tujuan meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit. Penulis berperan sebagai perencana dan pelaksana dalam
melakukan pelayanan kesehatan pada pasien lansia. Kegiatan ini
dilakukan dengan merencanakan sesuai dengan kebijakan yang ada
dan didukung dengan kebutuhan serta pengembangan inovasi untuk
memberikan kesempatan pada pasien lansia untuk mendapatkan
asuhan keperawatan yang komprehensif khususnya dengan
memfasilitasi edukasi kesehatan lansia berbentuk video dengan
dukungan keluarga. Perencanaan tersebut tidak akan terwujud apabila
pelaksanaanya hanya dilakukan oleh perseorangan, sehingga penulis
melakukan kerjasama dengan unit Promkes dalam mempublikasikan
video tersebut dan rekan perawat untuk membantu menerapkan
edukasi kesehatan senam lansia. Sehingga tercapai pelayanan
kesehatan yang profesional dan berintegritas.
2. Whole of Government
Selama proses melakukan sosialisasi senam lansia penulis
mengedepankan kerjasama dan kolaborasi dengan tujuan tercapainya
realisasi optimalisasi edukasi kesehatan lansia di ruang Geriatri Fresia
lantai 1 dalam bentuk koordinasi dalam bidang pelayanan jasa
kesehatan untuk pasien lansia dengan membuat Satuan Acara
Penyuluhan yang akan dijadikan panduan dalam melakukan sosialisasi
kepada rekan perawat.
3. Pelayanan Publik
Penulis dalam melaksanakan pelayanan kesehatan membentuk
komunikasi antara stakeholder, pasien lansia dan keluarga lansia.
Prinsip penerapan pelayanan publik yang dilakukan penulis bersifat
responsif dalam memenuhi kebutuhan edukasi pada pasien lansia
yang dirawat di rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan aktivitasnya.
Sosialisasi yang akan dilakukan kepada perawat dan keluarga pasien
bertujuan untuk menyadarkan kembali pentingnya aktivitas untuk
lansia, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kualitas hidup
lansia. Prinsip yang kedua adalah mudah, yaitu setelah dilakukan
sosialisasi pasien lansia dan keluarga mudah dalam mengaksesnya
dan mampu menerapkannya di kehidupan sehari-hari sehingga
menjadi rutinitas pasien lansia. Penulis melakukan gerakan senam
lansia bertujuan dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan khususnya pada pasien lansia yang dirawat di rumah sakit.
Dengan penulis menuangkan gagasan ini, besar harapan penulis akan
menjadi perubahan pelayan kesehatan yang memperhatikan lansia
sebagai individu yang bermartabat yang harus dipenuhi kebutuhannya
selama di rumah sakit.
Analisis Dampak Kegiatan pelaksanaan aktualisasi ini, penulis sebagai peserta latsar
tidak terlepas dari penerapan nilai-nilai ANEKA, peran dan kedudukan
ASN dalam berkoordinasi dan berkomunikasi dengan para stakeholder.
Dengan adanya penerapan prinsip-prinsip tersebut, penulis mampu
memberikan sosialisasi kepada pasien lansia, keluarga pasien, mentor,
kepala ruangan dan pengawas ruangan serta rekan perawat yang akan
terlibat langsung mengenai edukasi ini. Sehingga perencanaan ini
tersampaikan dan dapat diterapkan di ruang geriatri.
Kebermanfaatan penulis, menyadari betapa pentingnya aktivitas dan
perhatian yang ditujukan pada pasien lansia dengan respon pasien lansia
dan keluarga lansia sangat terbuka dengan adanya fasilitas yang tersedia.
Penulis melakukan observasi, setelah pasien lansia dilakukan
edukasi senam lansia, pasien dapat mengikuti gerakan tersebut dengan
dukungan keluarga dan perawat.
Kontribusi terhadap
Visi dan Misi RSUP.
Dr. Hasan Sadikin
Menyampaikan rancangan aktualisasi Optimalisasi Edukasi
Kesehatan Senam Lansia pada Pasien Lansia dengan Dukungan
Keluarga di Ruang Geriatri Fresia Lantai 1 dapat meningkatkan pelayanan
yang sesuai dengan Visi RSHS yang sejalan dengan Visi Pemerintah
Kabinet Indonesia Maju 2 yaitu: Terwujudnya yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong dan Bertujuan untuk
peningkatan kualitas hidup manusia sesuai dengan Misi RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung.
Penguatan Nilai
Organisasi
Kegiatan ini menguatkan nilai organisasi Nilai RSUP. Dr. Hasan
Sadikin Bandung yaitu integritas yang menggambarkan nilai kejujuran,
amanah dan menjunjung tinggi etika dalam menjalankan tugas. Inovatif
adalah nilai yang menggambarkan keinginan untuk menghasilkan
sesuatu yang baru dan senantiasa melakukan perbaikan secara
berkesinambungan.