laporan 3_ kurva spesies area

15
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vegetasi sebagai salah satu komponen dari ekosistem yang dapat menggambarkan pengaruh dari kondisi-kondisi fakta lingkungan yang mudah diukur dan nyata. Mendeskripsikan vegetasi harus di mulai dari suatu titik padang bahwa vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Beraneka tipe hutan, kebun, savana, dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi. Mempelajari komunitas tumbuhan kita tidak dapat melakukan penelitian pada seluruh area yang ditempati komonitas, terutama apabila area itu cukup luas. Oleh karena itu kita dapat melakukan penelitian disebagian area komunitas tersebut dengan syarat bagian tersebut dapat mewakili sebagian komunitas yang ada. Luas area tempat tempat pengambilan contoh komunitas tumbuhan atau vegetasi sangat bervariasi, tergantung

Upload: mulkyadam

Post on 10-Nov-2015

635 views

Category:

Documents


36 download

DESCRIPTION

seya

TRANSCRIPT

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangVegetasi sebagai salah satu komponen dari ekosistem yang dapat menggambarkan pengaruh dari kondisi-kondisi fakta lingkungan yang mudah diukur dan nyata. Mendeskripsikan vegetasi harus di mulai dari suatu titik padang bahwa vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Beraneka tipe hutan, kebun, savana, dan tundra merupakan contoh-contoh vegetasi.Mempelajari komunitas tumbuhan kita tidak dapat melakukan penelitian pada seluruh area yang ditempati komonitas, terutama apabila area itu cukup luas. Oleh karena itu kita dapat melakukan penelitian disebagian area komunitas tersebut dengan syarat bagian tersebut dapat mewakili sebagian komunitas yang ada. Luas area tempat tempat pengambilan contoh komunitas tumbuhan atau vegetasi sangat bervariasi, tergantung daribentuk/ struktur vegetasi tersebut. Seluas apapun percontohan itu diambil harus dapat menggambarkan bentukvegetasi secara keseluruhan.Luas minimum atau kurva area merupakan langkah awal yang digunakan untuk menganalisis suatu vegetasi yang menggunakan petak contoh (kuadrat). Luas minimum digunakan untuk memperoleh luasan petak contoh (sampling area) yang dianggap representatif dengan suatu tipe vegetasi pada suatu habitat tertentu yang sedang dipelajari. Luas petak contoh mempunyai hubungan erat dengan keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut. Makin tinggi keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut, maka makin luas petak contoh yang digunakan. Bentuk luas minimum dapat berbentuk bujursangkar, empat persegi panjang dan dapat pula berbentuk lingkaran. Luas petak contoh minimum yang mewakili vegetasi hasil luas minimum, akan dijadikan patokan dalam analisis vegetasi dengan metode kuadrat (Sugianto, 1994). Berdasarkan uraian tersebut maka perlu diadakan praktikum Kurva Spesies Area.B. Rumusan MasalahRumusan masalah pada praktikum Kurva Spesies Area adalah sebagai berikut :1. Bagaimana teknik penarikan sampel di savana dan menentukan luas minimum suatu plot percontohan dalam suatu areal ?2. Bagaimana teknik penarikan sampel di savana dan menentukan luas minimum plot percontoh dalam analisis vegetasi ?

C. Tujuan PraktikumTujuan yang ingin dicapai pada praktikum Kurva Spesies Area adalah sebagai berikut :1. Untuk mengetahui teknik penarikan sampel di savana dan menentukan luas minimum suatu plot percontohan dalam suatu areal.2. Untuk mengetahui teknik penarikan sampel di savana dan menentukan luas minimum plot percontoh dalam analisis vegetasi.

D. Manfaat Praktikum Manfaat yang diperoleh pada praktikum Kurva Spesies Area adalah sebagai berikut :1. Dapat mengetahui teknik penarikan sampel di savana dan menentukan luas minimum suatu plot percontohan dalam suatu areal.2. Dapat mengetahui teknik penarikan sampel di savana dan menentukan luas minimum plot percontoh dalam analisis vegetasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PRAKTIKUMA. Waktu dan TempatPraktikum Kurva Spesies Area dilaksanakan pada hari Minggu 26 April 2015 pukul 08.30-10.00 WITA dan bertempat di Vegetasi Savana, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan1. AlatAlat yang digunakan pada praktikum Kurva Spesies Area dapat dilihat pada tabel 1.Tabel 1. Alat dan kegunaan pada praktikum Kurva Spesies AreaNo.Alat Kegunaan

1.Patok kayuUntuk membuat plot pengamatan

2.Tali rafiaSebagai pembatas plot pengamatan

3.Meteran rollUntuk mengukur luas area pengamatan

4.Alat tulisUntuk menuliskan hasil pengamatan

2. BahanBahan yang digunakan pada praktikum Kurva Spesies Area adalah semua jenis tumbuhan yang terdapat dalam suatu area pengamatan.

C. Prosedur KerjaProsedur kerja yang dilakukan pada praktikum Kurva Spesies Area adalah sebagai berikut :1. Melakukan survei lapangan untuk menentukan lokasi objek pengamatan.2. Membuat plot ukuran 1 x 1 m.3. Mengamati dan mencatat spesies tumbuhan yang terdapat pada plot pertama.4. Memperluas ukuran plot menjadi 2x ukuran semula yaitu 1 x 2 m.5. Mengamati dan mencatat semua spesies tumbuhan yang terdapat pada plot kedua.6. Memperluas kembali plot kedua menjadi 2x lipat menjadi plot ketiga dan kembali mencatat semua spesies yang terdapat pada plot ketiga.7. Melakukan penambahan plot beberapa kali sehingga memperoleh data yang menunjukkan terjadinya penurunan jumlah spesies dalam plot atau penambahan terjadi kurang dari 10%.8. Membuat hasil pengamatan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil PengamatanHasil pengamatan pada praktikum Kurva Spesies Area dapat dilihat pada tabel 2.Tabel 2. Hasil pengamatan pada praktikum Kurva Spesies AreaNo.Ukuran Petak (m)Luas Petak (m2)Jumlah JenisPenambahan Jenis10%

1.1x1110-

2.2x1213660%

3.2x2412538,5%

4.2x4812325%

5.4x41611433,3%

6.4x83214327,3%

7.8x8641417,1%

Grafik 1. Perbandingan Penambahan Jenis terhadap Luas Plot

B. PembahasanLuas minimum adalah luas terkecil yang dapat mewakili karakteristik komunitas tumbuhan atau vegetasi secara keseluruhan. Luas minimum dan jumlah minimum dapat digabung dengan menentukan luas total dari jumlah minimum yang sesuai dengan luas minimum yang sudah dapat didapat terlebih dahulu. Penyebaran individu suatu populasi mempunyai 3 kemungkinan yaitu: Penyebaran acak, Penyebaran secara merata, Penyebaran secara kelompok, untuk mengetahui apakah penyebaran individu suatu polpulasi secara merata atau kelompok maka penentuan letak percontoh dalam analisis vegetasi dapat dibedakan dengan cara pendekatan yaitu: Penyebaran percontohan secara acak, penyebaran percontohan secara sistematik, penyebaran secara semi acak dan semi sistematik ( Rahadjanto, 2001).Untuk memahami luas, metode manapun yang di pakai untuk menggambarkan suatu vegetasi yang penting adalah harus disesuaikan dengan tujuan luas atau sempitnya suatu area yang diamati. Bentuk luas minimum dapat berbentuk bujur sangkar, empat persegi panjang dan dapat pula berbentuk lingkaran. Luas petak contoh minimum yang mewakili vegetasi hasil luas minimum, akan dijadikan patokan dalam analisis vegetasi dengan metode kuadrat (Anwar,1995).Praktikum kurva spesies area ini menggunakan vegetasi savana sebagai areal pengamatan. Penentuan luas area minimum pada vegetasi savana ini digunakan dengan mengikuti hukum minimum Leibig, bahwa menentukan luas area minimum suatu vegetasi digunakan petak contoh dengan pembuatan plot, dimana penambahan plot dilakukan sampai tidak terjadi penambahan jumlah spesies dalam areal sampel atau jika terjadi penambahan spesies tetapi kurang dari 10%. Berdasarkan data real hasil pengamatan, pada plot 1x1 m diperoleh tumbuhan sebanyak 10 jenis, setelah ukuran plot diperbesar menjadi 2x ukuran semula yaitu plot 1x2 m diperoleh spesies tumbuhan sebanyak 13 jenis dengan penambahan spesies baru sebanyak 6 spesies dengan persentase kehadiran spesies dari plot sebelumnya yakni 60%. Pengamatan plot 2x2 m diperoleh tumbuhan sebanyak 12 jenis dalam hal ini terjadi penambahan spesies baru sebanyak 5 spesies dengan persentase kehadiran spesies yakni 38,5%. Pengamatan plot 2x4 m diperoleh tumbuhan sebanyak 12 spesies dengan penambahan jenis sebanyak 3 spesies baru, persentase kehadiranya yakni 25%. Pengamatan plot 4x4 m diperoleh tumbuhan sebanyak 11 spesies dengan penambahan jenis sebanyak 4 spesies baru dari plot-plot sebelumnya, persentase kehadiran spesies yakni 33,3%. Pengamatan plot 4x8 m diperoleh tumbuhan sebanyak 14 spesies dengan penambahan jenis sebanyak 3 spesies baru, persentase kehadiran spesies yakni 27,3%. Pengamatan plot 8x8 m diperoleh tumbuhan sebanyak 14 spesies dengan penambahan jenis sebanyak 1 spesies baru dari 6 plot sebelumnya. Persentase kehadiran spesies yakni 7,1%. Hal ini menandakan bahwa penambahan jumlah plot dihentikan sebab persentase kehadiran spesies dari plot sebelumnya kurang dari 10% yakni hanya 7,1%.

V. PENUTUPA. SimpulanSimpulan yang diperoleh pada praktikum Kurva Spesies Area adalah sebagai berikut :1. Teknik penarikan sampel yang dilakukan di lapangan dengan menggunakan petak contoh atau petak kuadrat dengan menggunakan ukuran plot yang bervariasi, dimana penambahan plot akan terus dilakukan sampai tidak terjadi lagi penambahan jumlah spesies atau penambahan kurang dari 10%.2. Keterampilan mahasiswa dapat dilatih dalam penarikan sampel dan menentukan luas minimum, dengan menggunakan plot contoh atau plot kuadrat sebagai acuan dalam menentukan luas area minimum untuk mengamati penambahan jumlah spesies dalam suatu area plot kajian yang disesuaikan dengan hukum leibig.

B. SaranSaran yang dapat diajukan pada praktikum ini adalah agar praktikan dapat lebih aktif lagi dalam mengikuti kegiatan praktikum.