lapo.2 aqq
DESCRIPTION
that about motor DCTRANSCRIPT
1
MOTOR TAK SEREMPAK ROTOR SANGKAR II
1. TUJUAN PERCOBAAN
Mengukur arus asut dan mencoba pengereman dengan membalik phasa.
2. LANDASAN TEORI
Arus asut mesin tak serempak begitu besar sehingga tidak dapat diukur secara
langsung. Dalam percobaan ini dipakai cara tidak langsung dengan memasang
tegangan-tegangan yang lebih rendah. Dengan mengekstrapolasi lengkung hasil
pengukuran arus asut pada tegangan kerja dapat diperoleh. Untuk menghindari
ketidakseragaman pengukuran, posisi rotor pada saat pengukuran harus diubah
secara pelahan-lahan. Dengan mengubah hubungan belitan akan diperoleh cara
mengasut segitiga bintang. Dengan cara ini arus asut bias lebih kecil. Dengan
mengubah urutan fasa sumber yang dihubungkan dengan belitan, arah putaran
akan berubah pula.
3. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. Elektrodinamometer MV 100
2. Motor tak serempak MV 121
3. Tahanan Beban TB 40
4. Voltmeter 240 V TI 105
5. Ammeter 10 A TI 102
6. Saklar star / delta TO 33
7. Saklar pembalik TO 32
8. Saklar TO 30
9. Sistem sumber daya TF 123 A
2
4. GAMBAR RANGKAIAN
3 x 0-220 V
D
Y
0
M
U2 V2 W2
U1 V2 V1 W2 W1 U2
R S T
T S R
I 12
Amperemeter
Voltmeter 300 V
3
5. LANGKAH KERJA
1. Arus Asut
1.1. Pasang saklar segitiga bintang pada posisi dan saklar pembalik arah
pada posisi maju ( 1 ). Poros motor harus ditahan ( dengan tangan )
sehingga rotor tidak berputar.
1.2.Masukkan saklar sumber tegangan bolak-balik, naikkan tegangan
sehingga arus rotor naik dengan langkah 1A sampai mencapai arus
nominalnya. Untuk setiap langkah catat U dan I. Matikan sumber,
turunkan tegangan sampai nol.
1.3.Pindahkan saklar segitiga bintang ke posisi Y. Ulangi pengukuran 1.2
2. Membalik Arah
2.1.Pasang saklar Y / posisi Y, saklar pembalik arah pada posisi O.
Masukkan saklar sumber tegangan bolak-balik, naikkan sampai 220 V.
2.2.Pindahkan saklar pembalik arah ke posisi maju ( 1 ). Bila sudah berputar
pindahkan saklar Y / ke posisi .
2.3.Pindahkan kembali saklar Y / ke Y.
Pindahkan saklar pembalik arah dari ( 1 ) ke mundur ( 0 ), ukur waktu
yang dibutuhkan sampai motor berhenti berputar. Matikan sumber
tegangan bolak-balik.
6. TABEL HASIL PENGUKURAN
a. Tabel Hasil Pengukuran Pada Saat Blok Rotor Ditahan
NO Y
U ( Volt ) 𝑰𝟏 ( 𝑨 ) U ( Volt ) 𝑰𝟏 ( 𝑨 )
1 8.3 1 12.7 0.5
2 15.8 2 24.1 1
3 24.1 3 36.9 1.5
4 31.5 4 49.2 2
5 40.7 5 61.5 2.5
6 49.1 6 73.2 3
7 53.7 6.6 86.2 3.5
8 93.5 3.8
4
b. Tabel Hasil Pengukuran Pada Saat Blok Rotor Dilepas
NO Y
U ( Volt ) 𝑰𝟏 ( 𝑨 ) U ( Volt ) 𝑰𝟏 ( 𝑨 )
1 58.5 1.1 96.8 0.61
7. TUGAS DAN PERTANYAAN
Gambarkan lengkung ( grafik ) arus asut sebagai fungsi dari tegangan 𝑰𝟏 = 𝒇 ( 𝑽 )
sebagai sumbu ( axis ) tegangan harus mencapai 220 V. Bacalah arus asut
untuk tegangan kerja.
Hitunglah perbandingan arus asut dalam hubungan Y terhadap arus asut dalam
. Berapa harga teoritis parbandingan ini.
Buat kesimpulan dari percobaan anda.
8. JAWABAN PERTANYAAN
a) Gambar grafik
12
34
56
6.6
27
0.5 1 1.5 2 2.5 33.8
9
0
5
10
15
20
25
30
0 50 100 150 200 250
Ampere
Volt
5
b) Perbandingan arus asut dalam hubungan Y terhadap arus asut dalam ∆ Dan
harga teoritis perbandingan ini.
Perbandingan arus asut dalam Y terhadap arus asut dalam ∆ :
𝐼𝑌
𝐼∆=
9.3
27=
1
3
Secara teori :
𝐼𝑌 = 3 𝐼∆
9. KESIMPULAN
» Arus asut mesin tak serempak begitu besar sehingga tidak mungkin dapat diukur
secara langsung,dengan mengekstrapolasi lengkung hasil pengukuran arus asut pada
tegangan kerja dapat diperoleh. Dalam percobaan ini dipakai cara tidak langsung
dengan memasang tegangan-tegangan yang lebih rendah sambil melakukan
pemblockan rotor.
» Pengubahan hubungan belitan akan diperoleh arus asut dari masing-masing hubungan
(Star/Delta).