lapkas impetigo bulosa
DESCRIPTION
asdjbajsdbabcajhokasTRANSCRIPT
STATUS PASIEN
KETERANGAN UMUM PENDERITA Nama : An. S
Umur : 4 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Alamat : Kp Sukajati,Kab. cianjur
Pendidikan : belum sekolah
Agama : Islam
Pekerjaan : belum bekerja
Status Marital : Belum menikah
ANAMNESISKeluhan utama : Bruntus berisi cairan nanah dan keropeng yang gatal dan nyeri pada wajah dan kaki kiriAnamnesis khusus : Bruntus berisi cairan nanah dan keropeng pada wajah sejak 10 hari lalu. Gatal lebih dirasakan saat malam hari. 1 hari lalu kelainan muncul juga di kaki kiri namun hanya bruntus saja. 10 hari lalu, pada awalnya timbul bruntus kecil berisi air di atas bibir dengan diameter 0.5 cm berwarna kemerahan lalu pecah, dikemudian hari bruntus semakin banyak muncul disekitar bruntus yang pertama, karena gatal pasien menggaruknya sehingga menjadi keropeng yang besar. Namun disekitar keropeng tersebut muncul bruntus – bruntus kecil lainnya. Demam disangkal.Riwayat penyakit dahulu : Pasien tidak pernah mengalami penyakit serupa seperti sekarang. Riwayat alergi disangkalRiwayat penyakit keluarga : dikeluarga tidak pernah mengalami hal yang samaRiwayat pengobatan : belum pernah berobat kedokter sebelumnya.
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah Tidak dilakukanNadi : 80 x/menitRespirasi : 18 x/menitSuhu : 36,5˚C
BB : 15 kg
STATUS GENERALIS Kepala
o Rambut
Warna : Hitam
KEPANITRAAN KLINIK STASE KULIT DAN KELAMIN Page 1
Distribusi : Merata
Hair Pull Test : Tidak ada yang tercabut.
o Wajah
Simetris
Edema : tidak ditemukan
Kulit : lihat status dermatologikus
o Mata
Diameter Pupil : 3mm
Refleks pupil : +/ + isokor
Konjungtiva : Anemis -/-
Sklera
Ikterus : tidak ditemukan
Hiperemis : tidak ditemukan
Palpebra
Superior : Edema -/-
Inferior : Edema -/-
o Hidung
Deviasi septum : tidak ditemukan
Sekret : tidak ditemukan
Tanda Radang : tidak ditemukan
Massa : tidak ditemukan
o Mulut
Bibir : Mukosa basah, tidak sianosis
Lidah : Kotor ( - ), tepi hiperemis ( - ), tremor ( - )
Tonsil : Tenang, TI – TI
Mukosa faring : Tidak hiperemis
o Leher
o Simetris
o Pembesaran KGB : tidak ditemukan
o Pembesaran tiroid : tidak ditemukan
o Thorax
KEPANITRAAN KLINIK STASE KULIT DAN KELAMIN Page 2
o Paru-paru
Inspeksi
Bentuk dan pergerakan : Simetris
Tipe pernafasan : Thoracoabdominal
Retraksi : tidak ditemukan
Penggunaan otot bantu nafas : tidak ditemukan
Massa : tidak ditemukan
Palpasi
Nyeri tekan : tidak ditemukan
Krepitasi : tidak ditemukan
Vokal fremitus : Kedua lapang paru sama
Perkusi
Sonor (D/S)
Auskultasi
Vesikuler
Suara tambahan
o Wheezing : tidak ditemukan
o Ronkhi : tidak ditemukan
o Jantung
Inspeksi
Ictus Cordis : tidak terlihat
Palpasi
Ictus Cordis : teraba ICS V midclavicula sinistra
Perkusi
Batas jantung
o Kanan : Linea sternalis ICS IV
o Kiri : Linea midclavicula ICS V
Auskultasi
Bunyi jantung I / II : Tunggal
Murmur : tidak ditemukan
Gallop : tidak ditemukan
KEPANITRAAN KLINIK STASE KULIT DAN KELAMIN Page 3
o Abdomen :
- Inspeksi : datar, tidak ada skar, asites (-).
- Auskultasi : peristaltik (+) normal
- Palpasi : nyeri tekan (-) di seluruh kuadran
- Perkusi : tymphani di seluruh kuadran
o Ekstremitas Atas dan Bawah :
- Akral : Hangat, tidak ada edema
- Sianosis : Tidak ada Perfusi Bawah
- Kulit : lihat status dermatologikus
STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi : RegionalA/R : lipat naso labial kiri dan maleolus lateralis kiriLesi : Tampak lesi multiple, sebagian diskret dan sebagian konfluens, bentuk tidak teratur, diameter terkecil 0.2 cm, diameter terbesar 0,5 cm (pada kaki kiri), sebagian berbatas tegas dan sebagian tidak, permukaan meninggi dari permukaan kulit, sebagian basah sebagian kering.Efluroesensi : eritema, pustul, vesikel, bula , erosi, krusta.
KEPANITRAAN KLINIK STASE KULIT DAN KELAMIN Page 4
RESUMEBerdasarkan anamnesis : bruntus dan keropeng pada wajah sejak 10 hari lalu. Gatal lebih dirasakan saat malam hari. 10 hari lalu, pada awalnya timbul bruntus kecil berisi air di atas bibir dengan diameter 0.5 cm berwarna kemerahan lalu pecah, dikemudian hari bruntus semakin banyak muncul disekitar bruntus yang pertama, karena gatal pasien menggaruknya sehingga menjadi keropeng yang besar. Namun disekitar keropeng tersebut muncul bruntus – bruntus kecil lainnya. 1 hari lalu kelainan muncul juga di kaki kiri namun hanya bruntus saja.Berdasarkan pemeriksaan fisik : Pemeriksaan generalisata tidak ditemukan kelainanStatus dermatologikus Distribusi : RegionalA/R : lipat naso labial kiri dan maleolus lateralis kiriLesi : Tampak lesi multiple, sebagian diskret dan sebagian konfluens, bentuk tidak teratur, diameter terkecil 0.2 cm, diameter terbesar 0,5 cm (pada kaki kiri), sebagian berbatas tegas dan sebagian tidak, permukaan meninggi dari permukaan kulit, sebagian basah sebagian kering.Efluroesensi : eritema, pustul, vesikel, bula , erosi, krusta.
DD Impetigo bulosa
Pemfigus Vulgaris
Usulan Pemeriksaan penunjang1. Preparat mikroskopik langsung dari cairan bula
Pada impetigo vesica bulosa : untuk mencari stafilococcus. Gambaran histopatologis pada epidermis tampak vesikel sub kornea berisi sel-sel radang yaitu leukosit, pada dermis tampak serbukan sel-sel radang ringan dan pelebaran ujung-ujung pembuluh darah.Pada Pemfigus ; terdapat bula intraepidermal akibat proses akantolisis.
2. Pemeriksaan biakan bakteri
3. Tes tanda nikolski
DIAGNOSIS KERJAImpetigo bulosa
PENATALAKSANAANUmum:
1. Memperbaiki higien dengan membiasakan membersihkan tubuh dengan sabun, memotong kuku dan senantiasa mengganti pakaian.
2. Tidak saling tukar menukar dalam menggunakan peralatan pribadi (handuk, pakaian, dan alat cukur)
KEPANITRAAN KLINIK STASE KULIT DAN KELAMIN Page 5
Khusus: Jika terdapat hanya beberapa vesikel/ bula, dipecahkan lalu diberi salep antibiotik atau
cairan antiseptik Amoksisilin 25 – 50 mg/Kg BB/hari diberikan 3 kali, diberikan 5 hari
PROGNOSIS Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
KEPANITRAAN KLINIK STASE KULIT DAN KELAMIN Page 6
TINJAUAN PUSTAKA
IMPETIGO BULOSA
DEFINISISuatu bentuk impetigo dengan gejala utama berupa lepuh-lepuh berisi cairan kekuningan dengan dinding tegang terkadang tampak hipopion.
SINONIMCacar monyet, Impetigo vesiko-bulosa
ETIOLOGIStaphilococcus aureus, Bakteri ini hidup normal di kulit manusia tanpa menimbulkan penyakit.
EPIDEMIOLOGI Umur : anak-anak dan dewasa
Jenis kelamin : insiden terjadinya laki-laki sama dengan perempuan
PATOGENESISImpetigo terjadi bila bakteri ini masuk melalui luka di kulit atau gigitan serangga dan berkembang biak, Impetigo bisa terjadi setelah suatu cedera atau suatu keadaan yang menyebabkan robekan di kulit (misalnya infeksi jamur, luka bakar karena matahari atau gigitan serangga).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIMBUL PENYAKIT Daerah : lebih banyak pada daerah tropis dengan udara panas.
Iklim : musim panas.
Kebersihan : higiene kurang.
Gizi : lebih sering pada penderita gizi kurang.
Lingkungan : yang kotor dan berdebu akan lebih sering dan lebih hebat.
KEPANITRAAN KLINIK STASE KULIT DAN KELAMIN Page 7
GEJALAEritema, vesikel atau bula, vesikel tiba- tiba muncul pada kulit sehat, bervariasi mulai miliar hingga lentikular. Dapat bertahan 2-3 hari, berdinding tebal dan ada hipopion ( hipo ditengah atau didasar). Bila pecah menimbulkan krusta. Gatal dan nyeri. timbul ditempat yang sama. Sering terjadi bersama-sama miliaria. impetigo merupakan penyakit menular, yang ditularkan melalui cairan yang berasal dari lepuhannya.
PEMERIKSAANEfloresensi : bula dengan dinding tebal dan tipis miliar hingga lentikular, kulit sekitarnya tidak menunjukan peradangan, kadang-kadang tampak hipopion.
PEMERIKSAAN PENUNJANGUntuk mendiagnosa antara impetigo vesico bulosa dengan femfigus dapat dilakukan anamnesis dan pemeriksaan berikut ini :
1. Preparat mikroskopik langsung dari cairan bula
Pada impetigo vesica bulosa : untuk mencari stafilococcus. Gambaran
histopatologis pada epidermis tampak vesikel sub kornea berisi sel-sel radang
yaitu leukosit, pada dermis tampak serbukan sel-sel radang ringan dan pelebaran
ujung-ujung pembuluh darah.
Pada Pemfigus ; terdapat bula intraepidermal akibat proses akantolisis.
2. Biakan cairan bula
3. Pemeriksaan imunopatologik
Pada pemfigus : ditemukan anti bodi terhadap komponen desmosom pada
permukaan keratinosit jenis IgG, baik terikat maupun beredar dalam sirkulasi
darah.
4. Tes tanda nikolski
Pada pemfigus : hasil (+)
Pada impetigo vesico bulosa (-)
DIAGNOSIS Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang.
KEPANITRAAN KLINIK STASE KULIT DAN KELAMIN Page 8
PENGOBATAN
UmumUntuk mencegah impetigo dapat dilakukan :
3. Memperbaiki higien dengan membiasakan membersihkan tubuh dengan sabun, memotong kuku dan senantiasa mengganti pakaian.
4. Perawatan luka5. Tidak saling tukar menukar dalam menggunakan peralatan pribadi (handuk, pakaian,
dan alat cukur)
KhususPengobatan sistemik diindikasikan jika terdapat faktor yang memperberat impetigo
seperti eczema. Untuk mencegah infeksi sampai ke ginjal maka di anjurkan untuk melakukan pemeriksaan urine. Bakteri pun di uji untuk mengetahui ada tidaknya resistensi antibiotik. Pada impetigo superficial yang disebabkan streptococcus kelompok A, penisilin adalah drug of choice. Penisilin oral yang digunakan adalah potassium Phemmoxymethylpenicilin. Bila resisten bias digunakan oxacilin dengan dosis 2,5 gr/ hari dan dosis untuk anak-anak disesuaikan dengan umur. Dapat juga digunakan eritromisin dosis 1,5 – 2,0 g yang diberikan 4 kali sehari.
Penisilin V oral (250mg per oral) efektif untuk streptokokkus atau staphylokokkus aureus non-penisilin. Penisilin semi sentetis, methicin, atau oxacilin (500mg setiap 4-6 jam) diberikan untuk staphylokokkus yang resisten terhadap penisilin eritromisin (250mg 4 kali sehari) lebih efektif dan aman, di gunakan pada pasien yang sensitive terhadap penisilin. Antibiotic oral diberikan bila :
a. Erupsi memberat dan semakin meluasb. Anak lain yang terpapar infeksic. Bila bentuk nephritogenik telah berlebihand. Bila pengobatan topical meragukane. Pada kasus yang disertai folliculitis
Pengobatan topikal dilakukan apabila krusta dan sisa impetigo telah dibersihkan dengan cara mencucinya menggunakan sabun antiseptic dan air bersih. Untuk krusta yang lebih luas dan berpotensi menjadi lesi sebaiknya menggunakan larutan antiseptic atau pun bubuk kanji. Dapat menggunakan asam salisil 3-6% untuk menghilangkan krusta. Bila krusta hilang maka penyebaranya akan terhenti. Pustule dan bula didrainase. Bila dasar lesi sudah terlihat, sebaiknya diberikan preparat antibiotik pada lesi tersebut dengan hati-hati sebanyak 4 kali sehari. Preparat antibiotik juga dapat digunakan untuk daerah yang erosif. Misalnya menggunakan krim neomycin yang mengandung clioquinol 0,5%-1% atau asam salisil 3%-5%
KEPANITRAAN KLINIK STASE KULIT DAN KELAMIN Page 9
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda, Adhi, dkk. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI. Jakarta:2007.
2. Siregar, Atlas Berwarna Saripati Penyakit kulit. EGC ; 1996.
3. Www. Medicastore.com
4. Www. Cermin Dunia Kedokteran .com
5. http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/03/impetigo-bulosa-bahan-refrat.html
KEPANITRAAN KLINIK STASE KULIT DAN KELAMIN Page 10