lap temu ilmiah rev2
TRANSCRIPT
LAPORANTEMU ILMIAH : BEDAH BUKU HASIL RISET
SOSEKLING PUSLITBANG SOSEKLING BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM
LAPORANTEMU ILMIAH : BEDAH BUKU HASIL RISET SOSEKLINGPUSLITBANG SOSEKLING BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM
I. Latar belakang
Puslitbang SOSEKLING telah menghasilkan berbagai produk riset terapan terkait
aspek social, ekonomi, dan lingkungan bidang pekerjaan umum. Dalam rangka
memperluas penyebaran produk riset tersebut, beberapa produk inoatif telah
dikemas dalam buku ilmiah popular. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
diadakanlah acara TEMU ILMIAH : BEDAH BUKU HASIL RISET SOSEKLING ini.
II. Maksud dan Tujuan
Maksud diselenggarakannya acara ini dengan maksud untuk mengekspose hasil
kegiatan Balitbang, baik produk litbang terkini maupun advis teknis kepada para
stakeholder terkait. Adapun tujuannya adalah agar produk-produk Litbang dapat lebih
dikenal dan bermanfaat bagi masyarakat maupun stakeholders terkait secara tepat
guna dan hasil guna. Sehingga hasil-hasil Litbang tidak hanya sebagai dokumen
semata tetapi dapat diaplikasikan langsung oleh masyarakat.
III. Peserta Presentasi TEMU ILMIAH : BEDAH BUKU HASIL RISET SOSEKLING PUSLITBANG SOSEKLING BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM
Menampilkan nara sumber :
- Peneliti Puslitbang Sumber Daya Air
- Peneliti Puslitbang Jalan dan Jembatan
- Peneliti Puslitbang Permukiman
- Peneliti Puslitbang Sosekling
- Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum
Peserta adalah para undangan yang merupakan peserta dari kalangan :
- Para Pejabat Struktural dan Fungsional di lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum
- Para Stakeholders
- Mitra Kerja Badan Litbang (Direktorat Jenderal di lingkungan Kementerian PU)
- Pemerintah Daerah
- Perguruan Tinggi
- Asosiasi / swasta
IV. Waktu PelaksanaanDiselenggarakan pada Hari Kamis , tanggal 21 Agustus 2014, di Ruang Rajawali II ,
Hotel Ambhara, Jl. Iskandarsyah No.1 Jakarta Selatan 12160.
V. Jadwal Acara
VI. Pemaparan Nara Sumber
Sesi 1
A. “Mengukur Outcome Insfrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman : Tantangan, Metode dan Strategi” Oleh : Adji Krisbandono, ST, Peneliti Puslitbang Sosekling Kementerian PU
Penyaji memperkenalkan Profilnya sebagai salah satu Alumni Teknik Sipil UNS
dan lulus tahun 2004, kemudian melanjutkan Pendidikan S2 di UGM mengambil
jurusan Perencanaan Kota dan Daerah lulus pada tahun 2009, lalu mengambil
Pendidikan S3 di Institute for Housing and Urban Development Studies HIS,
Rotterdam dan lulus tahun 2010.
Yang melatarbelakangi Penyaji menulis buku ini adalah Isu dan tantangan
strategis yang merupakan Peran penting Pembangunan Infrastruktur PU dan
Permukiman, yaitu Pertumbuhan Ekonomi, Kesejahteraan Masyarakat, dan
Peningkatan Kualitas Hidup. Kemudian ini menjadi Kinerja Infrastruktur. Sehingga
ada yang dinamakan Output dan Outcome, kemudian inilah yang merupakan
dasar dibuatlah Instrument Pengukuran Outcome.
Sistematika buku ini adalah :
Bab 1) Pembangunan Infrastruktur PU dan Permukiman
Bab 2) Bagaimana Cara Menyusun Outcome?
Bab 3) Contoh Perumusan Variable dan Indikator Outcome
Bab 4) Pengukuran Outcome : Refleksi Beberapa Proyek Infrastruktur PU dan
Permukiman
Bab 5) Penutup
Menurut Penyaji yang membedakan Output dan Outcome ditunjukan pada bagan
piramida berikut :
Dengan mengambil contoh
1. Jaringan Irigasi:
a. Kuantitas, kualitas dan kontinuitas layanan air irigasi
b. Peningkatan kapasitas SDM petani/kelembagaan pengelola
c. Peningkatan produksi hasil pertanian
2. Air Limbah/Sewerage :
a. Layanan IPAL kepasa masyarakat
b. Peningkatan kualitas operasional IPAL
c. Pengurangan risiko penyakit (waterborne disease
d. Pencemaran air
3. Infrastruktur Jalan :
a. Arus lalu lintas lancer
b. Waktu tempuh singkat
c. Tingkat terjasinya kecelakaan kecil (road safety)
B. “Sewindu GN-KPA Mendukung Pengelolaan SDA Berkelanjutan : Suatu Konsep dan Realita” Oleh : Nanang Rianto, S. Ant, Peneliti Puslitbang Sosekling Kementerian PU
Beberapa Riset dan Publikasi oleh penyaji sebagai Peneliti Kepakaran Sosiologi
antara lain sebagai berikut :
1. Towards a Community Knowledge-Based Spatial Planning (UGM-ITB
National Joint Seminar, 2010)
2. Relocation of the Wonokromo River Community in Surabaya (Jurnal
Komunitas, 2010)
3. Spatial Planing Policy in Aek Latong Village Due To Landslide on Tarutung-
Sipirok Road (CITIES,2010)
4. Indicators Of Welfare Changes After Land Acquisition For Infrastructure
Development (2011)
5. From Zero to Hero: Evaluation Studies on Implementation of Big Gun
Sprinkler Irrigation System at Akar-akar Village, West Nusa Tenggara (2012)
6. Proceeding International Commission on Irrigation and Drainage (ICID),
Australia (2012)
7. Developing Organizational Aspects of Polder Institution, Case Study: Banger
River, Semarang (Widya Riset Journal,LIPI, Volume 15 No 1, April 2012)
8. Irrigation Maintenance Model to Support Cooperative Farming (2013)
Sistematika buku ini yaitu :
1. GN-KPA dari Konsep hingga Permasalahan
2. Instrumen Evaluasi
3. Mozaik Realita GN-KPA
4. GN-KPA di Masa yang akan Datang
Menurut penyaji penyusunan buku GN-KPA ini merupakan latar belakang dan
bentuk Implementasi dari beberapa Petikan Kebijakan GN-KPA Presiden RI,
Surat Keputusan Bersama Menteri Kehutanan, Menteri Pertanian tanggal 9 Mei
2007 tentang Rehabilitasi DAS Kritis untuk Konservasi Sumber Daya Lahan dan
Air dan Surat Edara Menteri Pekerjaan Umum No.02/SE/2012, Pemberlakuan
Pedoman Manajemen Konservasi SDA Partisiatif di Wilayah Sungai.
Isi buku meliputi :
Pembahas: 1. DR. Hera Susanti, SE, M.Sc (FAkultas Ekonomi UI)
2. DR. Ruchyat Denny Djaka Permana, M.Eng
Sesi 2
C. “Perhitungan Cepat dan Tepat Sewa Tarif Rusun” Oleh : Dimas Hastama Nugraha, Peneliti Puslitbang Sosekling Kementerian PU
Beberapa Pengalaman Riset :
- Permukiman Tradisional
- Air Limbah dan Air Minum Perkotaan
- Teknologi Tepat Guna Bidang Permukiman dan Difusi
- Permukiman dan Studi Perkotaan
Sistematika Buku adalah sebagai berikut :
1. Rumahku Istanaku
2. Legenda Kaum Urban
3. Kisah Rusun dan Penghuninya
4. Rusun Sewa
5. Bagaimana Menentukan Tarif Sewa Rusun
6. Software FAST 325
7. Langkah – langkah Pengoperasian Software
Latar belakang disusunnya Buku dan Software ini yaitu :
1. Banyak Rusun terbangun belum dihuni
2. Biaya Operasi dan Pemeliharaan belum mencukupi
3. Kemamampuan MBR masih lemah
4. Tarif sewa belum mengakomodir biaya OP, kemampuan MBR & kapasitas
fiscal (beban subsidi).
Konsepsi Dasar
Kemampuan rumah tangga tergantung pada tingkat pendapatannya dan asumsi
berapa yang dialokasikan untuk perumahan (Mc Clure, 2005).
Permen PU No. 5/PRT/M?2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rusun
Sederhana Bertingkat Tinggi mengamanatkan keandalan teknis bangunan
sebagai wujud layanan rusun yan terdiri dari aspek keselamatan, kesehatan,
kenyamanan, dan kemudahan.
Subsidi dalam bentuk spesifik (unit rumah) , dapat mendorong sebagian
masyarakat untuk meningkatkan tingkat konsumsi yang rendah terutama bagi
MBR baik dalam jumlah maupun kualitasnya (Sari , 2012)
Solusi
Solusi yang ditawarkan yaitu Software Fast 325. Software FAST®325 adalah
software hitung cepat dan tepat tariff sewa rusun dengan pertimbangan subsidi
(fiscal), daya jangkau para MBR (affordability) dan standar minimal kualitas
layanan rusunawa yang dianggap layak (service).
Keunggulan FAST 325
1. Menyediakan 5 Skenario Tarif
2. Sesuai dengan kemampuan MBR, kaakter local dan koalisi lokasi (APBD &
zona lokasi rusun)
3. Menjaga keandalan bangunan
4. Dapat dihitung cepat
5. Data mudah diperoleh
6. Murah
D. “Model Pemetaan Kerentanan Fungsi Jalan : Pendekatan Optimasi Fungsi Jalan Dalam Upaya Pengurangan Kemacetan Perkotaan ” Penyaji : Arvian Zanuardi, ST, Peneliti Puslitbang Sosekling,di Balai Litbang
Sosekling Bidang Jalan dan Jembatan,Surabaya Kementerian PU
Topik Kajian : Optimasi rumaja, PKL KKJS, LARAP, Optimasi Drainase & Trotoar,
MAPI Bidang Jalan
Konten Buku ini adalah sebagai berikut :
Bab I
- Permasalahan Kemacetan
- Upaya Optimasi Fungsi Jalan
- Konsep Pemetaan Kerentanan Fungsi Jalan
Bab II
- Pengembangan Instrument Pemetaan
- Model INdeks Kerentanan
Bab III
- Simulasi Pemetaan
- Pemanfaatan Hasil Pemetaan
Bab IV
- Dukungan Aplikasi Pemetaan
Problema
Masalah yang menjadi Latar Belakang pembuatan buku ini adalah :
Masalah kemacetan di kawasan di kawasan perkotaan semakin parah
Akibat peningkatan mobilitas ledakan jumlah kendaraan bermotor, dan
gangguan jalan.
Tidak optimalnya fungsi jalan sebagai pemicu utama kemacetan tersebut
Gangguan fungsi jalan sangat dipengaruhi aspek social, ekonomi, dan
lingkungan.
Ide
Membuat Alat Bantu Pemetaan Gangguan Fungsi Jalan untuk :
- Visualisasi kondisi fungsi jalan
- Penetapan prioritas (ruas jalan, factor pemicu macet,critical events)
- Guna mendukung perencanaan program dan implementasi kebijakan agar
lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran.
Konsep
Kemacetan dicirikan dari arus yang tidak stabil, kecepatan tempuh lambat,
antrian kendaraan yang panjang. Biasanya terjadi pada konsentrasi kegiatan
social-ekonomi atau pada persimpangan lalu lintas di pusat-pusat perkotaan
(Imam SE, 2010). Sehingga Pemetaan Gangguan Fungsi Jalan di kategorikan
menjadi 4 Dimensi Pemetaan (dari 68 Critical Event) sebagai berikut :
F1. Kondisi fisik insfrastruktur jalan
F2. Perilaku pengguna dan pemanfaat jalan
F3. Manajemen lalu lintas dan OP jalan
F4. Tata ruang dan fungsi sekunder jalan
Metode
Indeks
Indeks kerentanan fungsi jalan , yaitu Penanda terntentu (angka, istilah, symbol,
atau pencitraan lain) untuk menunjukan besarnya tingkat kerentanan suatu ruas
jalan terhadap berbagai bentuk gangguna yang berdampak pada penurunan
fungsi jalan dimaksud.
Prioritas Target Penanganan Kerentanan (Locus : Semarang)
Faktor Determinan
Critical events (28 faktor)
Simpulan
Buku Model Indeks Kerentanan Fungsi Jalan, menyajikan alat bantu untuk :
Penetapan prioritas (ruas jalan , factor determinan, critical events) mendukung
perencanaan program dan implementasi kebijakan – lebih efektif, efisien dan
tepat sasaran.
Kelebihan :
- Alat ukur yang jelas (Measurement)
- Hasil tervisualisasi dan termonitoring (Reporting)
- Akurasi hasil untuk masukan kebijakan user (Verification)
Lingkup Buku
- Melihat masalah kemacetan pada 4 (empat) factor determinan yang sering
kali bersifat temporer. Menyebabkan observasi untuk pengumpulan data
sering kali bias.
- Meskipun dasar pemikiran awal adalah isu MAPI (Mitigasi dan Adaptasi
Perubahan Iklim), namun belum dikaji lebih jauh pengaruhdari tingkat
kerentanan fungsi jalan ini terhadap dengan tingkat emisi karbon.
- Mekanisme pemetaan tidak ditulis secara terperinci , karena tata cara yang
mendetail mengenai langkah-langkah pemetaan dan penggunaan aplikasi
pendukung ada di buku Manual Aplikasi.
Pembahas: 1. Ir. Gandhi Harahap, M.Sc
2. DR. Ir. Bambang Riyanto, CES, DEA
VII. Penutup
Apresiasi yang tinggi kepada Balitbang dalam membuahkan inovasi-inovasi teknologi
untuk mendukung pelaksanaan pembangunan infrastruktur bidang ke-PUan. Dalam
sejarah perjalanannya, Balitbang telah membuktikan merubah pandangan yang
skeptis menjadi insitusi yang patut dibanggakan melalui produk-produk litbang yang
telah dihasilkan.
Untuk Perum Perumnas, bisa sebagai pedoman analisis bahan, alat, dan tenaga
kerja konstruksi bangunan serta sudah termasuk perhitungan biaya overhead dan
profit. Inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi Balitbang Kementerian Pekerjaan
Umum tersebut perlu dikaji kembali untuk bisa diaplikasikan di wilayah kerja Perum
Perumnas.
Demikian Laporan disampaikan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.