pkm meniran temu

34
USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM UJI HEPATOPROTEKTOR KOMBINASI MENIRAN (Phyllanthus niruri Linn) DAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) YANG DIBERIKAN BERSAMAAN DENGAN SIMVASTATIN PADA HEWAN UJI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) BIDANG KEGIATAN : PKM-PENELITIAN Diusulkan Oleh : MUHAMMAD ILHAM (150 2013 0009) / Angkatan 2013 ANDI MIFTAHULJANNAH (150 2012 0122) / Angkatan 2012 KENANGA (150 2014 0272) / Angkatan 2014 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2015

Upload: ilham-achtzehn

Post on 09-Dec-2015

330 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Hepatoprotektor Meniran Dan Temulawak

TRANSCRIPT

Page 1: Pkm Meniran Temu

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWAJUDUL PROGRAM

UJI HEPATOPROTEKTOR KOMBINASI MENIRAN (Phyllanthus niruri Linn) DAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) YANG DIBERIKAN

BERSAMAAN DENGAN SIMVASTATIN PADA HEWAN UJI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

BIDANG KEGIATAN :PKM-PENELITIAN

Diusulkan Oleh :MUHAMMAD ILHAM (150 2013 0009) / Angkatan 2013

ANDI MIFTAHULJANNAH (150 2012 0122) / Angkatan 2012KENANGA (150 2014 0272) / Angkatan 2014

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIAMAKASSAR

2015

Page 2: Pkm Meniran Temu

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : UJI HEPATOPROTEKTOR KOMBINASI MENIRAN (Phyllanthus niruri Linn) DAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) YANG DIBERIKAN BERSAMAAN DENGAN SIMVASTATIN PADA HEWAN UJI TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

2. Bidang Kegiatan : PKM-P3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : MUHAMMAD ILHAMb. NIM : 150 2013 0009c. Jurusan : Farmasid. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Muslim Indonesiae. Alamat Rumah dan No Tel./HP : 0896506740647f. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: 3 orang5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : b. NIDN : c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :

6. Biaya Kegiatan Totala. Dikti : Rp 12.250.000.00,-

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

Makassar, 22 September 2015

Menyetujui,

Ketua Program Studi, Ketua Pelaksana Kegiatan

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

Page 3: Pkm Meniran Temu

DAFTAR ISIHALAMAN SAMPULHALAMAN PENGESAHANDAFTAR ISIRINGKASAN PENELITIANBAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hepatoprotektor2.2 Tanaman Meniran dan Temulawak2.3 Fisiologi dan Fungsi Hati2.4 Simvastatin Sebagai Hepatotoksin

BAB 3. METODE PENELITIAN3.1 Lokasi Penelitian3.2 Desain Penelitian3.3 Alat dan Bahan

a. Alatb. Bahan

3.4 Prosedur Penelitiana. Pembuatan Ekstrakb. Pembuatan Larutan Koloid dan Natrium CMC 1% b/vc. Pembuatan Suspensid. Pengujian Hepatoprotektor Terhadap Tikus

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN4.1 Anggaran Biaya4.2 Jadwal Kegiatan

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN 1. Biodata Ketua dan AnggotaLAMPIRAN 2. Justifikasi Anggaran KegiatanLAMPIRAN 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian TugasLAMPIRAN 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Page 4: Pkm Meniran Temu

RINGKASAN

Meniran (Phyllanthus niruri Linn) dan temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) merupakan tumbuhan yang memiliki efek hepatoprotektor,kerusakan hati disebabkan oleh agen hepatoksik, seperti virus,senyawa kimia,dan penggunaan obat-obatan dalam jangka waktu yang panjang. Kandungan flavanoid dalam temulawak diduga dapat berkhasiat melindungi sel sekaligus memperbaiki jaringan yang rusak akibat pengaruh toksik,sedangkan pada Meniran (Phyllanthus niruri Linn) mengandung senyawa flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan dan mengandung phyllanthin , hipophyllanthin dan corilagin yang mempunyai potensi hepatoprotektif serta mencegah pelepasan enzim-enzim hepar, menurunkan kadar peroksidasi lipid, dan meningkatkan kadar Glutation.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efek hepatoprotektor kombinasi Meniran (Phyllanthus niruri Linn) dan temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) terhadap kerusakan hati tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberikan secara bersamaan simvastatin serta menentukan konsentrasi efektif kombinasi Meniran (Phyllanthus niruri Linn) dan temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) sebagai hepatoprotektor terhadap kerusakan hati tikus putih (Rattus norvegicus). Parameter uji biokimia yang digunakan untuk menganalisis aktivitas hepatoprotektor adalah enzim Transaminase Alanin Aminotransferase (ALT) dan Aspartat Amino Transferase (AST).Kelompok hewan uji terdiri dari 20 ekor tikus putih jantan galur Wistar yang yang dibagi dalam 4 kelompok. 1 kelompok kontrol negatif yang diberikan suspensi Na.CMC 1% dan 3 kelompok uji yang diberikan kombinasi ekstrak etanol Meniran (Phyllanthus niruri Linn) dan temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) konsentrasi 1%, 3%, dan 5%. Setiap kelompok terdiri dari 5 hewan coba. Sebelum perlakuan semua hewan uji diukur kadar ALT dan AST pada Human Analyzer sebagai kadar awal, kemudian dilakukan pemberian suspensi Na.CMC 1% untuk kelompok kontrol dan pemberian ekstrak untuk 3 kelompok lainnya. Pemberian dilakukan selama 14 hari dan pada hari ke 15 hewan uji diinduksi kerusakan hatinya dengan menggunakan suspensi Simvastatin 20 mg selama 7 hari berturut-turut kemudian dilakukan pengukuran kadar ALT dan AST pada Human Analyzer setelah induksi sebagai kadar akhir. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis statistik menggunakan metode One Way Anova. Dari penelitian ini diharapkan pemberian kombinasi ekstrak etanol Meniran (Phyllanthus niruri Linn) dan temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) dapat memiliki aktivitas hepatoprotektor yang disebabkan oleh agen hepatoksik seperti simvastatin.

Page 5: Pkm Meniran Temu

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangHati merupakan organ tubuh yang berkaitan dengan metabolisme

nutrisi . hati sangat sering terpapar senyawa senyawa yang masuk kedalam tubuh,sehingga rentan terjadi kerusakan pada hati yang akan menyebabkan fungsi hati terganggu.

Kerusakan hati dapat disebabkan oleh obat (Lindgren et al., 1997; Mitra et al., 1998), ,senyawa kimia (Jeon et al., 2003; Lee et al., 2003) dan virus (Day et al.,2004)., namun sekarang ini berbagai pengobatan telah dilakukan ,untuk pengobatan penyakit hati seperti sirosis, nekrosis, maupun hepatitis menimbulkan banyak masalah. Hepatitis yang disebabkan virus merupakan penyakit endemis di Indonesia, dan hingga kini masih belum ditemukan obat spesifik untuk penyakit tersebut (Sindo, 2007). Pengobatan gangguan fungsi hati secara klinis memerlukan biaya yang tidak sedikit serta obat-obat yang digunakan dan pengobatan dengan anti-virus namun hal tersebut menimbulkan efek samping dengan penggunaan jangka panjang.

Secara empiris Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) merupakan salah satu tumbuhan obat suku Zingiberaceae yang banyak tumbuh di Indonesia. Temulawak diketahui memiliki banyak manfaat antara lain sebagai antihepatitis, antikarsinogenik, antimikroba, antioksidan, antihiperlipidemia, antiviral, antiinflamasi, dan detoksikasi (Moelyono 2007)sedangkan meniran Secara empiris digunakan sebagai obat sakit kuning, malaria, ayan, demam, batuk, disentri, luka, dan jerawat (BCCS Herbal Collection).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sumardi 2010 Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengobati penyakit hati,pengobatan tradisional merupakan alternatif yang dianggap lebih alami dan efektif yang mampu meminimalkan resiko efek samping akibat pengobatan dalam jangka waktu yang lama. Berdasarkan penelitian Sirait dkk 2015 ekstrak temulawak memberikan efek hepatoprotektor ,sedangkan berdasarkan Chodijah dkk 2007 air rebusan meniran dapat memperbaiki kerusakan sel hati tikus galur Wistar.

Pentingnya penelitian ini, karena hepatitis merupakan jenis penyakit hati yang sering terjadi pada masyarakat.Walaupun angka pasti prevalensi dan insidens penyakit hati di Indonesia belum diketahui, data WHO menunjukkan bahwa untuk penyakit hati termasuk dalam peringkat endemik yang tinggi (Depkes RI.2007).Hingga saat ini belum ada obat yang efektif dalam merangsang fungsi hati untuk membantu meregenerasi sel hati dan melindungi sel hati terhadap kerusakan.Seiring dengan perkembangan zaman berbagai obat-obatpun mulai dikembangkan termasuk obat tradisional yang umumnya berasal dari berbagai tanaman khas Indonesia..Tanaman mengandung bahan

Page 6: Pkm Meniran Temu

aktif yang beragam dengan kegunaan berbeda-beda.Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan tanaman berkhasiat obat supaya lebih dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Temuan yang ditargetkan adalah suatu ekstrak yang dikombinasikan yang nantinya bisa menjadi salah satu bahan obat tradisional bersifat hepatoprotektor dan hepatoterapi yang penggunaannya dalam konsentrasi kecil namun memiiki efektivitas yang besar dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Apakah kombinasi ekstrak meniran (Phyllanthus niruri Linn) dan

temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) dapat meningkatkan efek hepatoprotektor (untuk melindungi hati) terhadap kerusakan hati tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi simvastatin?

1.2.2 Berapakah konsentrasi ekstrak etanol kombinasi meniran dan temulawak efektif sebagai hepatoprotektor terhadap kerusakan hati tikus putih (Rattus norvegicus)?

1.3 TujuanTujuan umum dari penelitian ini, adalah untuk menentukan efek

hepatoprotektor kombinasi meniran (Phyllanthus niruri Linn) dan temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) terhadap kerusakan hati tikus putih (Rattus norvegicus) yang diberikan secara bersamaan dengan simvastatin..

Tujuan khusus menentukan konsentrasi efektif kombinasi ekstrak meniran (Phyllanthus niruri Linn) dan temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) yang berefek hepatoprotektor terhadap kerusakan hati tikus putih (Rattus norvegicus).

1.4 LuaranLuaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mempublikasikan melalui jurnal nasional atau jurnal internasional dan mendapatkan artikel pengembangan ilmu pengetahuan.

1.5 ManfaatAdapun manfaat dari penelitian ini yaitu :1.5.1 Manfaat teoritis

Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini adalah sebagai sumber data ilmiah, yang bisa dijadikan rujukan bagi peneliti lain, dan sebagai informasi tentang pengembangan pemanfaatan kombinasi temulawak dan meniran dalam dunia farmasi, utamanya sebagai hepatoprotektor.

1.5.2 Manfaat praktis

Page 7: Pkm Meniran Temu

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi masyarakat untuk menggunakan kombinasi temulawak dan meniran sebagai alternatif untuk mencegah kerusakan hati (hepatoprotektor).

.

Page 8: Pkm Meniran Temu

BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA

II.1 HepatoprotektorHepatoprotektor merupakan suatu zat atau senyawa yang dapat

melindungi sel dan memperbaiki jaringan hati yang rusak akibat pengaruh zat toksik (Scott LND. 1998) , dilihat dari strukturnya, senyawa yang bersifat hepatoprotektor meliputi senyawa golongan fenil propanoid, kumarin, lignan, minyak atsiri, terpenoid, saponin, flavonoid, alkaloid dan xantin (Patrick, 1999).

II.2 Fisiologi dan Fungsi HatiHati merupakan organ tubuh yang besar, berwarna cokelat, kemerah-

merahan dan bobot sekitar 1,4 kg pada manusia dewasa. Organ ini terletak di dalam rongga perut kanan atas, dibawah diafragma kanan, dan dilindungi tulang iga kanan bawah. Hati terbagi menjadi dua lobus, lobus kanan besarnya enam kali bagian kirinya. Setiap lobus terdiri atas ribuan lobulus yang merupakan unit fungsional. Setiap lobulus terdiri atas sel-sel hepatosit yang berbentuk kubus dan tersusun melingkar mengelilingi vena sentralis. Diantara lobulus (interlobular) terdapat saluran empedu dan kapiler (sinusoid) yang merupakan cabang vena porta dan arteria hepatika. Sinusoid dibatasi oleh sel kupffer yang merupakan sistem retikuloendotelial yang mempunyai fungsi serupa dengan sel makrofag (Stockham dan Scott, 2002).

II.3 Tanaman Meniran danTemulawaka. Klasifikasi Meniran (itis.gov)

Kingdom : Plantae Subkingdom : Viridiplantae Infrakingdom : Streptophyta Superdivision : Embryophyta Division : TracheophytaSubdivision : Spermatophytina Class : Magnoliopsida Superorder : Rosanae Order : Malpighiales Family : Phyllanthaceae Genus : Phyllanthus L. Species : Phyllanthus niruri L

Meniran ( Phyllanthus sp. ) merupakan tanaman liar yang berasal dari Asia tropik yang tersebar di seluruh daratan Asia termasuk Indonesia. Meniran memiliki rasa pahit, agak asam, serta bersifat sejuk atau

Page 9: Pkm Meniran Temu

mendinginkan. Secara empiris dan klinis, herba meniran berfungsi sebagai antibakteri atau antibiotik, antihepatotoksik, antipiretik, antiradang, antivirus, diuretik, ekspentoran dan hipoglikemik (Kardinan, 2004).

Meniran mengandung senyawa-senyawa golongan lignan antara lain filantin, hipofilantin, niranin, nirtretalin, dan fitetralin. Akar dan daunnya mengandung suatu senyawa pahit dan beracun yang diduga merupakan suatu alkaloid, selain itu akar dan daunnya juga kaya senyawa flavonoid antara lain quercetin, qeurcetrin, isoquercetrin, astragalin, dan rutin. Disamping itu juga mengandung saponin, kalium, damar, dan zat samak. Senyawa flavonoid yang terkandung dalam meniran berkhasiat sebagai antioksidan dan antikarsinogen. Sedangkan nirurin dan quercetin yang terdapat di dalam meniran berkhasiat sebagai peluruh air seni (diuretik). Filantin, hipofilantin, vitamin K, tanin, dan damar berperan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan sebagai hepatoprotektor (Kardinan, 2004)

b. Klasifikasi temulawak (plantamor.com)Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : SpermatophytaDivisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Sub Kelas : CommelinidaeOrdo : ZingiberalesFamili : ZingiberaceaeGenus : CurcumaSpesies : Curcuma xanthorrhiza Roxb.

Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) merupakan salah satu tanaman rempah. Temulawak termasuk familia Zingiberaceae. Tumbuh di daerah dengan ketinggian antara 5 - 750 meter di atas permukaan laut. Dapat ditemui di hutan jati, di tempat yang beralang-alang, atau ditanam di halaman rumah (Ramdja Dkk, 2009).

Temulawak dalam obat tradisional Indonesia digunakan sebagai simplisia tunggal atau merupakan salah satu komponen dari suatu ramuan. Dalam konteks penggunaan tradisional, temulawak digunakan sebagai obat untuk mengatasi penyakit tertentu, atau juga digunakan sebagai penguat daya tahan tubuh. Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) merupakan salah satu tumbuhan obat suku Zingiberaceae yang banyak tumbuh di Indonesia. Temulawak diketahui memiliki banyak manfaat antara lain sebagai antihepatitis, antikarsinogenik, antimikroba, antioksidan, antihiperlipidemia, antiviral, antiinflamasi, dan detoksikasi (Moelyono, 2007).

Page 10: Pkm Meniran Temu

II.4 Simvastatin sebagai HepatotoksinHepatoksin adalah senyawa yang dapat menyebabkan gangguan pada

jaringan hati. Hepatotoksin mempunyai efek toksik terhadap hati dengan dosis berlebihan atau dalam jaangka waktu yang lama. Hepatotoksin dapat menyebabkan gangguan pada jaringan hati tergantung pada dosis pemberian, interval waktu pemberian yang singkat antara pencernaan obat dan reaksi melawan, serta kemampuan untuk menimbulkan perubahan yang sama pada jaringan hati (Gibson, 1991).

Berdasarkan mekanismenya terhadap perusakan hati, hepatotoksin dibagi menjadi dua macam, yaitu hepatotoksin intrisik dan ekstrinsik. Hepatotoksin intrisik merupakan hepatotoksin yang dapat diprediksi, tergantung pada dosis dan melibatkan mayoritas individu yang menggunakan obat dalam jumlah tertentu. Rentang waktu antara mulainya dan timbulnya kerusakan hati sangat bervariasi, dari beberapa jam sampai beberapa minggu. Salah satu contohnya adalah parasetamol yang menyebabkan nekrosis hati yang dapat diprediksi pada pemberian over dosis. Hepatotoksin ekstrinsik atau idiosinkratik merupakan hepatotoksin yang tidak dapat diprediksi. Hepatotoksin ini terkait dengan hipersensitivitas atau kelainan metabolisme (Gibson, 1991).

Simvastatin merupakan analog 3-hidroksi-3 metilglutarat, suatu precursor kolesterol, lovastatin dan simvastatin adalah lakton yang dihidrolisis menjadi obat aktif

Page 11: Pkm Meniran Temu

BAB 3. METODE PENELITIANIII.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia.

III.2 Desain PenelitianJenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental

laboratorium.III.3 Alat dan Bahan

3.3.1 AlatBatang pengaduk, bejana, Human analyzer, kandang, kertas saring,

penangas air, pengaduk elektrik, rotavapor, timbangan analitik, timbangan hewan, dan wadah maserasi.

3.3.2 BahanAir suling, Etanol 96%, Natrium CMC, simplisia meniran

(Phyllanthus niruri), simplisia temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb), dan tablet simvastatin.

3.4 Prosedur Kerjaa. Pembuatan Ekstrak

Ekstrak yang dibuat adalah ekstrak meniran (Phyllanthus niruri) dan temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb). Cara pembuatan ekstrak meniran (Phyllanthus niruri) dan temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) yaitu sebanyak 300 gram dimasukkan dalam wadah maserasi, ditambahkan etanol 96% sehingga simplisia tersebut terendam, dibiarkan selama 5 hari dalam bejana tertutup dan terlindung dari cahaya sambil berulang-ulang diaduk. Setelah 5 hari simplisia disaring dan ampasnya direndam lagi dengan cairan yang baru hal ini dilakukan sebanyak 3 kali. Hasil penyarian yang didapat kemudian dikumpulkan dan di uapkan dengan menggunakan rotavapor hingga diperoleh ekstrak etanol yang kental (Ditjen POM, 1996).

b. Pembuatan larutan Koloidan Natrium CMC 1% b/vNatrium CMC ditimbang sebanyak 1 gram keudian dimasukkan sedikit demi sedikit kedalam 50 ml air suling panas (70oC) sambil diaduk dengan pengaduk elektrik hingga terbentuk larutan koloidal serta homogeny, volume dicukupkan dengan air suling sampai 100 ml (Parrot E. L, 1979)

c. Pembuatan Suspensi SimvastatinSebanyak 0,411 mg simvastatin ditimbang kemudian dilarutkan dalam 50 ml NaCMC.

d. Pengujian hewan ujiUntuk mengetahui peranan ekstrak etanol meniran (Phyllanthus niruri) dan temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) sebagai hepatoprotektor

Page 12: Pkm Meniran Temu

pada individu, maka dilakukan pengujian menggunakan hewan uji. Prinsip metode ini adalah dilakukan pengambilan cuplikan darah awal pada semua hewan uji. Kemudian semua hewan uji diukur kadar ALT dan AST awal (t=0). Hewan uji dibagi secara acak dalam 4 kelompok, kelompok 1 (control negative) diberikan NaCMC 1%, kelompok 2 diberikan kombinasi ekstrak etanol meniran dan temulawak 1%, kelompok 3 diberikan dengan konsentrasi 3%, dan kelompok 4 diberikan dengan konsentrasi 5%. Semua pemberian dilakukan secara oral sebanyak 2 kali sehari selama 14 hari secara berturut-turut. Pada hari kelima belas semua hewan uji diberikan bersamaan dengan simvastatin 20 mg selama 7 hari berturut-turut. Kemudian dilakukan pengukuran ALT dan AST setelah induksi pada Human Analyzer sebagai kadar akhir.

Page 13: Pkm Meniran Temu

BAB. 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN4.1 Anggaran BiayaRekapitulasi Biaya:

No. Uraian Jumlah1 Biaya peralatan penunjang 3.000.0002 Belanja Bahan Habis Pakai 4.200.0003 Biaya perjalanan 3.000.0004 Biaya lain-lain 1.800.000

Jumlah biaya 12.000.000

Page 14: Pkm Meniran Temu

DAFTAR PUSTAKA Day L, Shikuma C, Gerschenson M. 2004. Mithochondrial injury in the

pathogenesis of antiretroviral-induced hepatic steatosis and lactic acidemia. Mithochondrion 4: 95-109

Depkes RI. 2007. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hati. Bakti Husada. Jakarta.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1996, Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Kardinan A, Kusuma FR. Meniran penambah daya tahan tubuh alami. Jakarta: Agromedia Pustaka, 2004

Lindgren A, Aldenborg F, Norkrans G, Olaison L, Olsson R. 1997. Paracetamol-induced cholestatic and granulomatous liver injuries. Journal of Internal Medicine 241:435-439

Mitra SK, Venkataranganna MV, Sundaram R, Dopumadhavan. 1998. Protective effect of HD-03, a herbal formulation, against various hepatic agents in rats. Abstract. Journal of Ethnopharmacology 63(3): 181-186

Moelyono M. W. 2007. Temulawak, ikon obat herbal Indonesia. http;//blogs.unpad.ac.id/moelyono/?=14.htm (diakses 14 september 2015)

Scott LND. 1998. A review of plant used in the treatment of liver disease: Part 1. Alternative medicine review 3(6):410-421

Sindo (Seputar Indonesia). 2007. Indonesia Urutan Ketiga Dunia Pengidap Hepatitis.

Sirait dkk .2015. EFFECT OF ORAL ROUTE RHIZOME TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb.) ON LIVER DAMAGE OFWHITE MALE RATS (Rattus norvegicus) Sprague dawley STRAIN INDUCED BY ASPIRIN. Faculty of medicine Lampung University

Sumardi, M. 2010. Efek meniran (Phyllanthus niruri L) terhadap kadar AST dan ALT mencit BABL/C yang diinduksi asetaminofen. Skripsi. Fakultas kedokteran. Universitas Diponegoro. Indonesia. 19. Surya, A.E.

Page 15: Pkm Meniran Temu
Page 16: Pkm Meniran Temu

Gibson .Stockham dan Scott, 2002

Page 17: Pkm Meniran Temu

LAMPIRAN 1 BIODATA KETUA DAN ANGGOTA1.1 Biodata Ketua

A. Identitas Diri1 Nama Lengkap2 Jenis Kelamin3 Program Studi4 NIM5 Tempat dan Tanggal Lahir6 E-mail7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat PendidikanSD SMP SMA

Nama InstitusiJurusanTahun Masuk-Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

NoNama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

1. - - -

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

PenghargaanTahun

1. - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian.

Makassar, 23 Oktober 2013

Pengusul,

Page 18: Pkm Meniran Temu

()

1.2 Biodata AnggotaA. Identitas Diri

1 Nama Lengkap2 Jenis Kelamin3 Program Studi4 NIM5 Tempat dan Tanggal Lahir6 E-mail7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat PendidikanSD SMP SMA

Nama InstitusiJurusanTahun Masuk-Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

NoNama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

1. - - -

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

PenghargaanTahun

1. - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian.

Makassar, 23 Oktober 2013

Pengusul,

Page 19: Pkm Meniran Temu

()

A. Identitas Diri1 Nama Lengkap2 Jenis Kelamin3 Program Studi4 NIM5 Tempat dan Tanggal Lahir6 E-mail7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat PendidikanSD SMP SMA

Nama InstitusiJurusanTahun Masuk-Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah

NoNama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

1. - - -

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir

No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

PenghargaanTahun

1. - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian.

Makassar, 23 Oktober 2013

Pengusul,Muhammad

Page 20: Pkm Meniran Temu

I.3. Biodata Dosen Pendamping Nama Lengkap : Nips : Tempat/Tanggal Lahir : Jenis Kelamin : Bidang keahlian : Unit kerja : Alamat kantor : Alamat Rumah : Email : Pendidikan :

No. TingkatNama

PendidikanJurusan

Ijazah Tahun

Tempat

01. SD02. SMP

03. SMA

04. Perguruan Tinggi

05 Pasca Sarjana

Pengalaman PenelitianNo Tahu

nJudul Ketua/

anggotaSumber dana

1. 2011

Pengalaman PublikasiNo Tahun Judul1. 2011

Page 21: Pkm Meniran Temu

2.

3.

2012

2012

Makassar, 23 Oktober 2013

Pengusul,

()

LAMPIRAN 2. JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN1. Belanja habis pakai

Page 22: Pkm Meniran Temu

No. Uraian Volume Biaya Satuan

(Rp)

Biaya (Rp)

1 Sampel daun kejibeling

1 paket 100.000 100.000

2 Serum ALT 2 box 900.000 1.800.0003 Serum AST 2 box 900.000 1.800.0004 Tablet paracetamol 20 biji 1.000 20.0005 Tablet amoksisilin 20 biji 1.000 20.0006 Aquadest 3 liter 5.000 15.0007 Etanol 95% 3 liter 50.000 150.0008 Natrium CMC 10 gram 5000 50.000

9 Spoit 5 ml 20 buah 5000 100.00010 Spoit 3 ml 20 buah 3000 60.00011 Spoit 1 ml 50 buah 2500 125.00012 Kanula/sonde oral 10 buah 35.000 350.00013 Tabung sentrifuge 10 buah 7.000 70.00014 Tabung effendorf 30 buah 3.000 90.00015 Tikus 30 ekor 85.000 2.550.00016 Pakan tikus 10 bungkus 35.000 350.00017 Masker 1 box 20.000 20.00018 Sarung tangan 1 box 50.000 50.000

Jumlah 7.720.0002. Penyewaan penggunaan alat

No.Uraian Unit/Set Biaya

Satuan (Rp)Biaya

1 Rotavapor 1 buah 300.000 300.0002 Human Analyzer 1 buah 350.000 350.0003 Sentrifuge 1 buah 100.000 100.0004 Peralatan gelas 1 paket 125.000 125.0005 Timbangan analitik 1 buah 50.000 50.0006 Timbangan hewan 1 buah 50.000 50.0007 Kandang 5 buah 50.000 50.000

Jumlah 1.025.000

3. Biaya perjalananNo. Uraian Volume Biaya Biaya (Rp)

Page 23: Pkm Meniran Temu

Satuan (Rp)1 Transport

pengambilan sampel

2 80.000 160.000

2 Akomodasi Seminar 3 350.000 350.000Jumlah 510.000

4. Belanja Lain-lainNo. Uraian Volume Biaya Satuan

(Rp)Biaya (Rp)

1 Seminar 5 200.000 1.000.0002 Publikasi 1 500.000 500.000

Jumlah 1.500.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama/NIMProgram

StudiJabatan

Struktural

Alokasi Waktu (Jam/

Minggu)

Uraian Tugas

1.2.3.

SKEMA KERJAPembuatan Ekstrak

Temulawak dan meniran

Page 24: Pkm Meniran Temu

Sortasi Basah Dikeringkan Dirajang

Perlakuan Hewan Coba

Maserasi dengan Etanol 70 %

Ampas Ekstrak Etanol

Tikus Jantan

Pengukuran Kadar ALT dan AST Awal

Pengelompokan

Dipuasakan Perlakuan Hewan CobaKelompok 1NaCMC 1%

Kelompok 2Ekstrak 1%

Kelompok 3Ekstrak 3%

Kelompok 4Ekstrak 5%

Pemberian dilakukan selama 14 hari

Induksi Paracetamol 500 mg/kgBB

Pengukuran ALT dan AST Akhir

Data

Analisis Data

Pembahasan

Kesimpulan

Page 25: Pkm Meniran Temu
Page 26: Pkm Meniran Temu