lap siklus hidup drosophila
DESCRIPTION
GenetikaTRANSCRIPT
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk melakukan persilangan monohybrid, sample yang digunakan adalah
tanaman kedelai batang ungu dan tanaman kedelai batang putih. Sedangkan untuk
persilangan dihibrid, digunakan lalat Drosophila melanogaster sebagai sampelnya.
Banyak hal yang dapat dijadikan alasan kenapa dipilih lalat Drosophila melanogaster
sebagai sample. Penggunaan lalat Drosophila sebagai materi percobaan genetika sudah
berlangsung sejak awal abad ke 20 ini ( sekitar tahun 1903 ) dengan demikian data yang
terkumpul sudah sangat banyak. Diantara factor penentu penggunaan lalat ini untuk
sample yaitu karena pada lalat Drosophila melanogaster mempunyai suatu mekanisme
suatu penentuan kelamin yang seimbang. Suatu keseimbangan antara jumlah perangkat
autosom dan jumlah kromosom X, menentukan prototipe seksual lalat buah.
B. Prinsip Kerja
Prinsip kerja pada praktikum pengamatan siklus hidup drosophila menggunakan
prinsip eksprimen, yaitu dengan memelihara drosophila pada botol kultur hingga
berkembangbiak.
C. Tujuan
Melakukan pengamatan siklushidup Drosophila.
Membedakan stadia telur-larva-pupa-imago dalam siklus hidup lalat
Drosophila.
Membuat kesimpulan tentang siklus hidup Drosophila.
Laporan kelompok 1 1
Drosophila Sp.
Morfologi Drosophila sp
Lalat buah dan Artrophoda lainnya mempunyai kontruksi modular, suatu
seri segmen yang teratur. segmen ini menyusun tiga bagian tubuh utama, ayitu;
kepala, thoraks, dan abdomen. Drosophila sp merupakan hewan yang bersayap,
dan berukuran kecil. Genus Drosophila mempunyai banyak species. Species yang
paling banyak dan tersebar luas adalah Drosophila melanogaster. Selama musim
panas species ini terdapat di semua bagian dunia yang biasanya mengerumuni
buah-buahan yang ranum.
Lalat-lalat ini panjangnya 3-4 mm dan biasanya warnanya kekuning
kuningan. Tubuhnya berukuran sangat kecil, sayap satu pasang yang merupakan
sayap depan, sayap belakang mereduksi menjadi halter yang berfungsi sebagai
alat keseimbangan. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna
hitam di tubuh bagian belakang. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua
bagian yang terinteruptus dekat dengan tubuhnya.Sungut (arista) umumnya
berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan. Crossvein posterior umumnya lurus,
tidak melengkung. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana
merah. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil
dibanding mata majemuk. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih,
sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam. Sayap panjang,
berwarna transparan, dan posisi bermula dari thorax.
Kelompok ini adalah kelompok yang besar (190 jenis Amerika Utara),
dan banyak jenis sangat umum. Lalat buah sering kali adalah hama-hama di
dalam rumah tangga apabila didapatkan buah-buah. Larva dari kebanyakan jenis
terdapat di dalam buah-buah yang membusuk dan fungi. Pada kasus larva yang
hidup di dalam buah, telah ditunjukan bahwa larva sebenarnya makan ragi-ragi
yang tumbuh di dalam buah-buah itu. Beberapa jenis adalah bersifat ektoparasitik
(pada ulat-ulat) atau bersifat pemangsa (pada mealybugs dan Homoptera kecil
lainya) pada tahap larva. Beberapa jenis dalam kelompok ini karena waktu
Laporan kelompok 1 2
hidupnya yang pendek, kromosom-kromosom kelenjar ludah raksasa, dan
mudahnya dipelihara, telah dipakai secara luas dalam penelitian-penelitian
keturunan.
Perbedaan Antara Jantan dan Betina
Drosophila memiliki ciri morfologi yang berbeda antara jantan dan
betinanya.
Jantan Betina
Ukuran tubuh lebih kecil dari betina Ukuran tubuh lebih besar dari
jantan
Sayap lebih pendek dari sayap betina Sayap lebih panjang dari sayap
jantan
Pada kaki depan sekelompok rambut
yang agak tepat tersusun seperti sisir
atau di sebut sisir kelamin (sex comb)
Tidak terdapat sisir kelamin (sex
comb)
Ujung abdomen tumpul dan lebih hitam Ujung abdomen runcing
Materi Genetik
Pada drosophila ditemukan 4 pasang kromosom. Pada lalat jantan dan
lalat betina umumnya adalah sama, tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada salah
satu kromosom jantan terdapat lengkungan seperti mata pancing.
Pada Drosophila jantan dan betina dapat mudah dipisahkan dalam bentuk
segmen-segmen abdomen. Abdomen betina mempunyai ujung meruncing dan
pola garis-garis yang berbeda dari pada abdomen jantan. Inti sel lalat buah
Drosophila hanya memiliki 8 buah kromosom saja, sehingga mudah sekali di
amati dan dihitung. 8 buah kromosom itu dibedakan atas :
6 buah kromosom (atau 3 pasang) yang pada lalat betina maupun jantan
bentuknya sama. Karena itu kromosom-kromosom ini disebut autosom
(kromosom tubuh), disingkat dengan huruf A. 2 buah kromosom (atau satu
Laporan kelompok 1 3
pasang) disebut kromosom kelamin (sex kromosom), sebab bentuknya ada yang
berbeda pada lalat betina dan jantan.
Siklus Hidup
Di alam perkembangan dan siklus hidupnya, mengalami tingkat-tingkat
dari yang sangat sederhana sampai kompleks dan bahkan menakjubkan. Lalat
buah mengalami perubahan-perubahan agak jelas dalam perkembangan-
perkembangan mereka, baik pada penampilan dan kebiasaan. Seekor lalat
tumbuh dari seekor belatung kemudian tumbuh menjadi seekor lalat kecil (pada
stadium bersayap), tidak dapat tumbuh, menjadi seekor lalat yang lebih besar.
Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu
dari telur, larva instar I, larva instar II, larva instar III, pupa, imago. Fase
perkembangan dari telur Drosophila melanogaster dapat dilihat lebih jelas pada
gambar di bawah ini.
Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari
dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi
sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu
Laporan kelompok 1 4
kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti
untuk makan. Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan
disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva,
pupa, dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi
lainnya pada perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa.
Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya
diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua
setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina
meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10
hari. Telur Drosophila dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis
yang mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di
bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangkai tipis. Korion mempunyai
kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut.
Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit
untuk mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru
diperluas dengan kecepatan makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulit,
larva disebut instar. Instar pertama adalah larva sesudah menetas sampai
pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi
pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang kedua, larva (instar ketiga)
makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap terakhir, larva instar
ketiga merayap ke atas permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan
berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada Drosophila, destruksi sel-sel
larva terjadi pada prose pergantian kulit (molting) yang berlangsung empat kali
dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II ke
instar III, dari instar III ke pupa, dan dari pupa ke imago.
Selama makan, larva membuat saluran-saluran di dalam medium, dan jika
terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan berlangsung
baik. Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada
kertas tissue dalam botol. Dan disini larva akan melekatkan diri pada tempat
Laporan kelompok 1 5
kering dengan cairan seperti lem yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan
kemudian membentuk pupa.
Saat larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek,
kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva
instar 4. Formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan
kaki. Puparium (bentuk terluar pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga.
Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini,
larva berganti menjadi lalat dewasa.
Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil
jaringan dorman yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan jaringan
preadult (sebelum dewasa) disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk
perkembangan luar dari anlagen ke bentuk dewasa.
Dewasa pada Drosophila melanogaster dalam satu siklus hidupnya
berusia sekitar 9 hari. Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat
dan sayapnya belum terbentang. Sementara itu, lalat betina akan kawin setelah
berumur 8 jam dan akan menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak
dari lalat buah jantan.
Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke
dalam telur. Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi
hanya satu yang dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya
segera berabsorpsi dalam perkembangan jaringan embrio.
Cara Perkembangbiakan
Lalat-lalat ini berkembang dengan cepat dan dibawah kondisi yang ideal
dapat menghasilkan 25 keturunan tiap tahun. Tiap-tiap betina akan bertelur
sampai 100 butir, dari jumlah itu kira-kira separuh akan berkembang menjadi
jantan dan separuh menjadi betina. Andaikan kita mulai dengan sepasang lalat ini
dan membiarkan mereka meningkat jumlahnya dibawah kondisi ideal, tanpa ada
hambatan terhadap kenaikannya, untuk satu tahun dengan permulaan lalat betina
bertelur 100 butir sebelum ia mati dan tiap telur menetas, tumbuh menjadi
Laporan kelompok 1 6
dewasa dan bereproduksi lagi dengan perbandingan kelamin 50 : 50 dengan dua
lalat pada generasi pertama, akan ada 100 pada yang ke dua 5000 pada yang ke
tiga, dan sebagainya dengan generasi ke 25 terdiri kira-kira 1,192 x lalat. Bila
lalat sebanyak ini dikemas secara padat bersama, 1000 tiap inci kubik, mereka
akan membentuk satu bola lalat dengan garis tengah 96.372.988 mil atau sebuah
bola yang dapat terbentang kira-kira dari bumi sampai matahari.
Laki-laki dari genus ini diketahui memiliki sel sperma terpanjang dari
organisme apapun di Bumi, termasuk satu spesies, Drosophila bifurca , yang
memiliki sperma 58 mm (2,3) panjang. Sel sperma kebanyakan ekor, dan
disampaikan kepada perempuan dalam gulungan kusut. Para anggota lain dari
genus Drosophila juga membuat sel-sel sperma yang relatif sedikit raksasa,
dengan D. bifurca menjadi terpanjang. Drosophila melanogaster sel sperma yang
lebih sederhana 1,8 mm yang panjang, walaupun ini masih sekitar 300 kali lebih
lama daripada sperma manusia. Beberapa spesies di D.melanogaster kelompok
spesies yang dikenal untuk kawin dengan inseminasi trauma.
Drosophila sangat bervariasi dalam kapasitas reproduksi mereka. Mereka
seperti D.melanogaster yang berkembang biak dalam jumlah besar, langka
sumber daya relatif memiliki ovarium yang jatuh tempo 10-20 telur sekaligus,
sehingga mereka dapat diletakkan bersama di satu situs. Lain yang berkembang
biak di substrat lebih-berlimpah tetapi kurang bergizi, seperti daun, hanya dapat
meletakkan satu telur per hari. Telur memiliki satu atau lebih filamen pernapasan
dekat ujung anterior, ujung ini memperpanjang di atas permukaan dan
memungkinkan oksigen untuk mencapai embrio. Larva tidak makan dari bahan
sayuran itu sendiri, melainkan pada ragi danmikroorganisme hadir pada substrat
perkembangbiakan yang membusuk. Pengembangan waktu bervariasi antara
spesies (antara 7 dan lebih dari 60 hari) dan tergantung pada faktor-faktor
lingkungan seperti suhu, pembibitan substrat, dan berkerumun.
Laporan kelompok 1 7
Laporan kelompok 1 8
BAB II
METODE KERJA
A. Alat Bahan Dan Cara Kerja
Alat dan Bahan
Botol kultur yang berisi medium APRG (Agar-Pisang-Ragi-Guma merah)
Drosophila liar kurang lebih 20 pasang.
Mikroskop.
Kuas kecil.
Cara Kerja
Laporan kelompok 1 9
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Nery hartiningsih
Hari/Tanggal Jam Stadium Keterangan
Rabu, 28-9-2011 18.00 Induk Jumlah induk ± 35 ekor
Kamis, 29-9-2011
24.00 Induk
06.00 Telur Induk mati 5 ekor
12.00 Telur
18.00 Telur Induk mati 14 ekor
Jumat, 30-9-2011
24.00 Instar 1 Baru 3 ekor
06.00 Instar 1 ± 25
12.00 Instar 2 ± 30, instar 1 ± 40
18.00 Instar 2 ± 47
Sabtu, 1-10-2011
24.00 Instar 3 ± 23, instar 2 ± 62
06.00 Instar 3 ± 45
12.00 Instar 3 ± 73
18.00 Instar 3 ± 90
Minggu, 2-10-2011
24.00 Instar 3 ± 120
06.00 Pupa ± 16
12.00 Pupa ± 48, Induk dilepas
18.00 Pupa ± 76
Senin, 3-10-2011
24.00 Pupa ± 100
06.00 Pupa
12.00 Pupa
18.00 Pupa
Laporan kelompok 1 10
Selasa, 4-10-2011
24.00 Pupa
06.00 Pupa
12.00 Pupa
18.00 Pupa
Rabu, 5-10-2011
24.00 Pupa
06.00 Pupa
12.00 Pupa
18.00 Pupa
Kamis, 6-10-2011
24.00 Pupa
06.00 Pupa
12.00 Imago ± 8
18.00 Imago ± 15
Jumat, 7-10-2011
24.00 Dewasa ± 5, imago 30
06.00 Dewasa ± 40
12.00 Dewasa
18.00 Dewasa
Visa Annisa
Hari/Tanggal Jam Stadium Keterangan
Rabu, 28-9-2011 18.00 Induk ± 15 pasang
24.00 Induk
Kamis, 29-9-2011
06.00 Telur
12.00 Telur
18.00 Instar 1
24.00 Instar 1
Jumat, 30-9-2011
06.00 Instar 1
12.00 Instar 2
18.00 Instar 2
24.00 Instar 2
Laporan kelompok 1 11
Sabtu, 1-10-2011
06.00 Instar 3
12.00 Instar 3
18.00 Instar 3
24.00 Instar 3
Minggu, 2-10-2011
06.00 Instar 3
12.00 Instar 3
18.00 Instar 3
24.00 Instar 3
Senin, 3-10-2011
06.00 Pupa Induk dilepas
12.00 Pupa Masih ada yang instar 2 dan 3
18.00 Pupa
24.00 Pupa
Selasa, 4-10-2011
06.00 Pupa Semua sudah menjadi pupa
12.00 Pupa
18.00 Pupa
24.00 Pupa
Rabu, 5-10-2011
06.00 Pupa
12.00 Pupa Ada larva instar 3
18.00 Pupa
24.00 Pupa
Kamis, 6-10-2011
06.00 Pupa Ada larva instar 3
12.00 Pupa
18.00 Pupa
24.00 Pupa
Jumat, 7-10-2011
06.00 Imago
12.00 Imago
18.00 Dewasa Masih ada yang imago
18.00 Dewasa
Laporan kelompok 1 12
Visi Tinta Manik
Hari/Tanggal Jam Stadium Keterangan
Rabu, 28-9-2011 17.00 Induk ± 20 pasang
23.00 Induk
Kamis, 29-9-2011
05.00 Telur
11.00 Telur Banyak induk yang mati
17.00 Instar 1
23.00 Instar 1
Jumat, 30-9-2011
05.00 Instar 1
11.00 Instar 2
17.00 Instar 2
23.00 Instar 2
Sabtu, 1-10-2011
05.00 Instar 3
11.00 Instar 3
17.00 Instar 3
23.00 Instar 3
Minggu, 2-10-2011
05.00 Instar 3
11.00 Instar 3
17.00 Instar 3
23.00 Instar 3
Senin, 3-10-2011
05.00 Pupa Induk dilepas
11.00 Pupa Masih ada yang instar 1, 2 dan 3
17.00 Pupa
23.00 Pupa
Selasa, 4-10-2011
05.00 Pupa
11.00 Pupa
17.00 Pupa
23.00 Pupa
Laporan kelompok 1 13
Rabu, 5-10-2011
05.00 PupaSemua sudah menjadi pupa
11.00 Pupa
17.00 Pupa
23.00 Pupa
Kamis, 6-10-2011
05.00 Pupa
11.00 Pupa
17.00 Pupa
23.00 Pupa
Jumat, 7-10-2011
05.00 Imago
11.00 Imago
17.00 Dewasa Masih ada yang imago
23.00 Dewasa
Widdy Hardiyanti
Hari/Tanggal Jam Stadium Keterangan
Rabu, 28-9-2011 17.00 Induk ± 15 pasang
23.00 Induk
Kamis, 29-9-2011
05.00 Telur
11.00 Telur
17.00 Larva Instar 1 1 ekor
23.00 Telur Larva tidak terlihar lagi
Jumat, 30-9-2011
05.00 Telur
11.00 Instar 2
17.00 Instar 2
23.00 Instar 2
Sabtu, 1-10-2011
05.00 Instar 3
11.00 Instar 3
17.00 Instar 3
23.00 Instar 3
Laporan kelompok 1 14
Minggu, 2-10-2011
05.00 Instar 3
11.00 Instar 3
17.00 Instar 3
23.00 Instar 3
Senin, 3-10-2011
05.00 Pupa Induk dilepas
11.00 Pupa Masih ada yang instar 2 dan 3
17.00 Pupa
23.00 Pupa
Selasa, 4-10-2011
05.00 Pupa Semua sudah menjadi pupa
11.00 Pupa Ada larva
17.00 Pupa
23.00 Pupa
Rabu, 5-10-2011
05.00 Pupa
11.00 Pupa Ada larva instar 3
17.00 Pupa
23.00 Pupa
Kamis, 6-10-2011
05.00 Pupa Ada larva instar 3
11.00 Pupa
17.00 Pupa
23.00 Pupa
Jumat, 7-10-2011
05.00 Imago 2 ekor mati
11.00 Imago
17.00 Dewasa
23.00 DewasaBanyak yang mati karena sayap masih lemah
Laporan kelompok 1 15
Foto Hasil Pengamatan
Fase Instar 2 dan 3 Fase Pupa
Drosophila melanogaster Drosopila ananasase
Laporan kelompok 1 16
B. Pembahasan
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa siklus hidup Drosophila rata-
rata adalah sekitar 9 hari. Siklus hihup tersebut terdiri dari fase telur-larva (instar 1, 2,
dan 3)-pupa-imago-dewasa. Telur menetas setelah 24 jam yang kemudian menjadi
larva instar 1. Larva ini biasanya sangat kecil dan terletak diatas medium sehingga
sulit diamati, lamanya sekitar 24 jam. Larva tersebut kemudian menjadi larva instar 2
yang ukurannya lebih besar dari larva instar 1, larva ini biasanya terletak di dalam
medium, larva ini membuat lubang pada medium, lamanya sekitar 1 hari. Larva
tersebut kemudian menjadi semakin besar dan agak membulat, larva tersebut
biasanya mulai naik ke dinding tabung kultur mencari tempat yang lebih kerig untuk
berubah menjadi pupa, lamanya sekitar 2 hari. Setelar larva terletak di bagian dinding
atau di penutup tabung, larva tersebuat akan diam dan berubah menjadi pupa,
lamanya sekitar4-5 hari. Setelah itu, pupa tersebut mulai membuka dan mengeluarkan
imago, yaitu Drosophila kecil yang belum bisa terbang, setelah sekitar 6 jam, imago
tersebut sudah dapat terbang dan menjadi lalat dewasa.
Lamanya proses pengamatan sangat tergantung pada suhu, bila suhu rendah
maka Drosophila akan sulit melakkan reproduksi dan sulit tumbuh dan berkembang.
Namun bila suhu tinggi dapat menyebabkan medium mencair dan mematikan
Drosophila tersebut
C. Jawab Pertanyaan
1. Bandingkanlah stadium perkembangan hasil pengamatan saudara dengan hasil
pengamatan teman satu kelompok. Adakah persamaan dan perbedaannya?
Jawaban : Ada, persamaannya terletak pada lamanya pengamatan yaitu sekitar
9 hari. Perbeaannya yaitu setelah diamati dengan mikroskop, terdapat
perbedaan species yaitu Drosophila melanogaster dan Drosophila ananassae.
2. Berapa harikah rata-rata lama siklus hidup lalat Drosophila berdasarkan tabel
pengamatan semua anggota kelompok saudara?
Jawaban : Sekitar 9 hari.
Laporan kelompok 1 17
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Drosophila mangalami fase hidup yang singkat, hanya sekitar 9 hari. Siklus
hihup tersebut terdiri dari fase telur-larva (instar 1, 2, dan 3)-pupa-imago-dewasa.
Fase pupa merupakan fase yang paling lama yaitu 4-5 hari. Telur menetas setelah 24
jam kemudian menjadi larva instar 1 yang kemudian menjadi larva instar 2, masng-
masing sekitar 1 hari, setelah itu menjadi larva intar 3 sekitar 2 hari. Larva instar3
akan naik ke dinding tabung untuk mencari tempat yang lebih kering untuk menjadi
pupa selama 4-5 hari, kemudian pupa tersebut akan menjadi imago dan Drosopjila
dewasa.
B. Saran
Laporan yang kami buat mungkin masih terdapat kekurangan kami mengharapkan
saran dari pembaca supaya bisa menjadikan perbaikan untuk laporan selanjutnya
Laporan kelompok 1 18
DAFTAR PUSTAKA
Henuhili, Victoria dan Suratsih. 2003. Common Textbook Genetika. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Suryo. 2008. Genetika Strata-1. 12th ed. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
http://grandmall10.files.wordpress.com/ (8 April 2010)
http://pustakaaji.50webs.com/ (8 April 2010)
http://id.wikipedia.org/wiki/Genetika (8 April 2010)
Laporan kelompok 1 19