lampiran-lampira transkrip wawancara pra penelitian€¦ · 4. 17 oktober 2014 di gedung intelkam...

29
61 LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian : 1. Pada hari kamis 8 Oktober 2014 di Cafetaria kampus UKSW tepatnya pukul 15:45 WIB, Penulis melakukan wawancara dengan salah satu mahasiswa Etnis Maluku Rifort Pormes berusia 26 thn, mahasiswa FTI UKSW. Penulis bertanya “Kaka sebagai Senior anak Maluku di UKSW, pasti tahu Etnis Maluku pernah berkonflik dengan etnis dari mana saja ?”. Sambil menghisap rokok dan minum segelas kopi kemudian menjawab “ adik, anak Maluku di Salatiga tuh hampir dengan semua etnis pernah berkonflik” jawab Rifort dengan suara agak keras, karena keadaan kafetaria yang saat itu sedang rame. “kalau adik mau tahu anak Maluku tahun 2009 pernah konflik dengan anak dari Kupang dan Sumba”. Kemudian penulis bertanya lagi ke Rifort yang sedang meneguk segelas kopi. “kenapa bisa sampai konflik dengan Kupang dan Sumba, konfliknya cuman masalah kecil atau masalah besar?” sambil mengganguk Rifort menjawab “ kalau dari Kaka pribadi itu Konflik paling besar paling heboh di tahun 2009, karena penasaran dengan konflik yang terjadi penulis bertanya lagi sambil menatap Rifort dengan serius. “waktu itu ceritanya bagaimana sampai bisa jadi konflik yang besar ?”. Rivort mulai bercerita secara pelan-pelan “ jadi waktu itu pas malam-malam anak Kupang dan Sumba ada yang lewat Burjo, nah ketemu anak Maluku yang lagi minum miras, karena dalam keadaan mabuk anak Maluku ada yang ganggu anak Kupang dan Sumba, kalau sudah mabuk kata-kata yang keluar pasti kata-kata kebun binatang semua, dari anak Kupang dan Sumba tidak terima, akhirnya Anak Maluku ditikam pakai pisau”. Penulis kemudian mengangguk mengerti sambil menulis jawaban berdasarkan cerita dari Rifort. 2. Hari Jumat 25 September 2014 penulis melakukan Wawancara dengan Senior mahasiswa Papua dan juga mantan pengurus perkumpulan HIMPAR 2005-2013, Yobo 29 thn Mahasiswa Pasca Sarjana Studi Pembangunan UKSW pada jam 11:00 WIB di Cafetaria Kampus. Ketika penulis melakukan wawancara Yobo baru saja selesai makan, kemudian penulis bertanya “Kaka, Etnis Papua pernah konflik dengan etnis dari mana saja ?” karena Yobo baru selesai makan dia mengusap mulut kemudian

Upload: others

Post on 19-Nov-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

61

LAMPIRAN-LAMPIRA

Transkrip Wawancara Pra Penelitian :

1. Pada hari kamis 8 Oktober 2014 di Cafetaria kampus UKSW tepatnya pukul 15:45

WIB, Penulis melakukan wawancara dengan salah satu mahasiswa Etnis Maluku Rifort

Pormes berusia 26 thn, mahasiswa FTI UKSW. Penulis bertanya “Kaka sebagai Senior

anak Maluku di UKSW, pasti tahu Etnis Maluku pernah berkonflik dengan etnis dari

mana saja ?”. Sambil menghisap rokok dan minum segelas kopi kemudian menjawab

“ adik, anak Maluku di Salatiga tuh hampir dengan semua etnis pernah berkonflik”

jawab Rifort dengan suara agak keras, karena keadaan kafetaria yang saat itu sedang

rame. “kalau adik mau tahu anak Maluku tahun 2009 pernah konflik dengan anak dari

Kupang dan Sumba”. Kemudian penulis bertanya lagi ke Rifort yang sedang meneguk

segelas kopi. “kenapa bisa sampai konflik dengan Kupang dan Sumba, konfliknya

cuman masalah kecil atau masalah besar?” sambil mengganguk Rifort menjawab “

kalau dari Kaka pribadi itu Konflik paling besar paling heboh di tahun 2009, karena

penasaran dengan konflik yang terjadi penulis bertanya lagi sambil menatap Rifort

dengan serius. “waktu itu ceritanya bagaimana sampai bisa jadi konflik yang besar ?”.

Rivort mulai bercerita secara pelan-pelan “ jadi waktu itu pas malam-malam anak

Kupang dan Sumba ada yang lewat Burjo, nah ketemu anak Maluku yang lagi minum

miras, karena dalam keadaan mabuk anak Maluku ada yang ganggu anak Kupang dan

Sumba, kalau sudah mabuk kata-kata yang keluar pasti kata-kata kebun binatang

semua, dari anak Kupang dan Sumba tidak terima, akhirnya Anak Maluku ditikam

pakai pisau”. Penulis kemudian mengangguk mengerti sambil menulis jawaban

berdasarkan cerita dari Rifort.

2. Hari Jumat 25 September 2014 penulis melakukan Wawancara dengan Senior

mahasiswa Papua dan juga mantan pengurus perkumpulan HIMPAR 2005-2013, Yobo

29 thn Mahasiswa Pasca Sarjana Studi Pembangunan UKSW pada jam 11:00 WIB di

Cafetaria Kampus. Ketika penulis melakukan wawancara Yobo baru saja selesai

makan, kemudian penulis bertanya “Kaka, Etnis Papua pernah konflik dengan etnis

dari mana saja ?” karena Yobo baru selesai makan dia mengusap mulut kemudian

Page 2: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

62

menjawab pertanyaan “Aduh, kalau anak Papua itu sering sekali buat konflik. Dengan

orang Jawa anak Papua pernah, dengan Sumba juga pernah, dengan teman-teman dari

Maluku juga pernah, jadi kalau mau dibilang hampir sebagian Etnis yang ada pernah

konflik dengan kami”. Sambil mengangguk dan menulis, penulis bertanya lagi “lalu

yang paling sering Etnis Papua berkonflik itu dengan Etnis dari mana ? sambil

tersenyum Yobo menjawab “ anak Papua itu paling sering konflik dengan anak dari

Sumba, kejadian kemarin kalau tidak salah bulan Juli 2014 kami barusan konflik kecil

dengan teman-teman dari Sumba” dengan ketawa penulis bertanya pada Yobo sambil

mengipas-ngipas menggunakan kertas karena keadaan café yang saat itu sangat panas,

“konflik kecilnya yang kayak apa kaka ?” tanpa menuggu lama Yobo langsung

menjawab “ Mabuk punya kerja to adik “ kemudian Yobo tertawa dan penulis pun

mengangguk mengerti sambil menulis.

3. Selasa 22 September 2014 penulis melakukan wawancara dengan mantan Ketua

HIPMA 2013 - 2014 Rio Tamagola 25 thn Mahasiswa Hukum UKSW pada sore hari

pukul 16:55 WIB di Taman Kampus samping Balaiurung Utama. Sambil duduk di

taman penulis mulai bertanya “ Onco sebagai mantan ketua HIPMA, tahu berapa

banyak konflik yang yang terjadi dari Etnis Maluku dengan Etnis yang lain?” Sambil

mengeluarkan handphone dari dalam tas kemudia Rio menjawab “Ada, salah satunya

itu kejadiannya tanggal 23 Agustus 2014 dan juga di bulan Juli, ada anak Maluku dan

Sumba berkelahi, gara-gara ada yang mabuk terus karena sudah tidak sadar lalu

bakuhantam satu dengan yang lain. Penulis kemudian menulis dan bertanya lagi “

berarti cuman selang beberapa bulan konflik ada lagi ? Rio langsung menjawab “ iya,

binggung juga kenapa Anak Maluku itu sering sekali konflik dengan anak Sumba “

Penulis kemudian mengangguk-angguk

4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan

wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang bertugas pada Bagian Fungsi

INTELKAM Polres Salatiga, pada pukul 13:35 . Dalam ruangan beliau penulis

kemudian bertanya dengan pelan-pelan “dari bagian INTELKAM sering menangani

kasus konflik antar Etnis dan yang sering berkonflik dari Etnis mana saja ?” sambil

melipat kedua tangan diatas meja Aiptu.Bayu menjawab “Etnis yang sering berkonflik

yang sering ditangani bagian Intelkam Polres yaitu konflik antar Mahasiswa Maluku

Page 3: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

63

dan Sumba, penyebabnya yah itu karena mabuk akibat minum miras ada juga karena

saling tidak suk kemudian balas dendam” sambil menulis penulis bertanya lagi “

menurut Bapak kenapa yang sering konflik Etnis Maluku dan Sumba ?” sambil

mengangguk “orang Maluku dan Sumba itu yang saya lihat yah mbak ,orangnya itu

cepat emosi, dibakar sedikit pasti cepat menyala” penulis kemudian tersenyum kecil

sambil menggeleng-geleng kepala.

5. 7 November 2014 di Gedung Administrasi Pusat kampus, penulis melakukan

wawancara dengan Kepala Bagian Keamanan Kampus Ekayoga 45 thn dan Budi Juandi

Keamanan Parkir Kampus. Penulis duduk bertiga di lantai dua GAP kemudian

bertanyaa “ Setahu Bapak Konflik apa saja yang pernah terjadi di lingkungan kampus

?” dalam keadaan diam kemudia Bpk. Ekayoga menjawab “Konflik yang pernah

terjadi di kampus biasanya konflik yang kejadiannya di luar daerah kampus mbak, tapi

karena ada hubungan ikatan dengan kampus kemudian masalah dibawa ke kampus,

dan kalau bisa diselesaikan saat itu mediasi dilakukan langsung oleh Pembantu Rektor

3 “ sambil mengangguk penulis bertanya lagi “ Etnis mana saja yang sering berkonflik

?” “Kalau Etnis yang sering konflik itu selama beberapa tahun ini Etnis Sumba dan

Maluku itu yang paling sering sekali” jawab Bpk. Ekayoga. “ konflik yang sering

terjadi biasanya itu mahasiswa dari Indonesia Timur, bukannya mau menjelekan ya

mbak tetapi pada kenyataannya seperti itu. Kadang masalahnya hanya masalah

sepele,kayak minum miras eh kok sampai jadi besar sampai masuk polisi segala”

sambung Bpk Budi Juandi

Transkrip Wawancara Penelitian :

1. Pada tanggal 20 Maret 2015 Penulis melakukan Wawancara dengan 4 orang

dari Etnis Sumba Umbu Jimmi Mahasiswa 23 thn , Roni Kanaridi Mahasiswa

26 thn, Umbu Ola Mahasiswa 25 thn , Fredrick Pekuwajang 28 thn Mahasiswa,.

Wawancara dilakukan di Cafetaria kampus pukul 12:45 WIB. Penulis mulai

bertanya “apa yang menjadi kebiasaan dari orang Sumba” Ude langsung

menjawab “Di Sumba itu orang-orangnya suka kumpul-kumpul dengan

keluarga atau tidak dengan kawan. Penulis bertanya lagi “Apa yang dilakukan

Page 4: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

64

pada saat kumpul-kumpul?” “Kami kalau yang laki-laki kumpul itu yah tidak

jauh-jauh dari minum tuak,kalau tidak minum miras, cerita-cerita kita di Sumba

suka minum sama-sama karena itu juga bisa mengeratkan hubungan

persaudaraan” jawab Umbu Jimmi. Penulis bertanya lagi “apa yang menjadi

karakter Etnis Sumba ?” suasana diam kemudian Umbu Ola menjawab

“Hampir semua orang Sumba itu wataknya keras, cepat emosi ditambah lagi

temperamental tinggi, ego juga tinggi. Jadi jangan heran kalau orang Sumba

itu suka berkelahi karena karakter kami seperti ini”. Sambil menulis kemudian

penulis bertanya “ orang Sumba yang sering mabuk itu hubungannya berarti

tidak baik dengan orang lain ? dengan suara agak pelan Roni menjawab “Orang

Sumba itu memang suka minum miras, buat onar, tapi tidak semua dari kami

seperti itu, kami juga punya solidaritas yang baik dengan sesama orang Sumba,

kalo ada satu orang dari kami yang dipukul kami sebagai saudara yang sama-

sama dari Sumba kita pasti akan bantu”. Setelah Roni menjawab penulis

mencatat dan kemudian bertanya lagi “bagaiman Etnis Sumba menjalani

hubungan komunikasi dengan Etnis Maluku?” sambil meminum Es Teh

Frederick menjawab “Kita sebagai orang Sumba sangat senang bergaul

dengan orang dari etnis mana saja apalagi dengan orang dari Maluku karena

kita sama-sama dari daerah Indonesia Timur, kita harus bisa menjalin

hubungan yang baik dan apalagi kita disini sama-sama berstatus anak

perantau,yang jauh dari orang tua kita harus bisa membangun komunikasi

yang baik dan saling menjaga satu dengan yang lain” pada saat penulis sedang

mencatat Frederick kemudian mengatakan “Kami kalau berkomunikasi dengan

anak-anak Maluku ataupun etnis mana saja, kami selalu berpikir kalau kami

ini anak Sumba jadi kalian mau terima atau tidak juga kita tidak peduli, yang

penting kita bangga jadi orang Sumba”.

Penulis kembali bertanya “Bagaimana penilaian dari Etnis Sumba kepada Etnis

Maluku ?” Jimmi dengan cepat menjawab “Kalau lihat orang Maluku itu pasti

kelihatan ‘sok’, terlalu banyak gayanya, banyak omong, apalagi merasa paling

keren dari pada yang lainnya. Pertanyaan pun kembali ditanyakan oleh penulis

“Bagaimana gaya bicara atau intonasi yang ada pada Etnis Sumba ?” “Gaya

bicara kami orang Sumba, dalam berkomunikasi itu bisa dibilang sangat datar

dan juga pelan- pelan intonasinya” jawab Roni. Penulis kembali bertanya

“Bagaimana Etnis Sumba mengartikan gaya bicara dari Etnis Maluku ?” sambil

Page 5: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

65

menghisap rokok Umbu Ola menjawab “Orang Maluku itu kalau bicara nada

bicaranya tinggi, kayak orang yang marah-marah, apalagi gaya bicaranya cepat

sekali”. Penulis terus bertaya “ Bagaimana penilaian Etnis Sumba dalam menilai

gaya berpenampilan Etnis Maluku ?” sambil tersenyum Jimmi menjawab “Ketika

kami orang Sumba melihat orang Maluku , kami lihat mereka sangat mementingkan

penampilan, lihat saja barang-barang yang mereka pakai, semua barang-

barangnya jauh dari kata sederhana, hampir semua orang Maluku di Salatiga,

memiliki karakter berpenampilan yang sama, baik itu perempuan juga laki-

lakinya. Selanjutnya penulis bertanya tentang konflik yang pernah terjadi anatar

Etnis Sumba dan Etnis Maluku. “Bagaimana awalnya sampai konflik dapat terjadi

?“ Frederik langsung menjawab “Awal terjadinya konflik antara kami dan Etnis

Maluku yah karena kurangnya komunikasi yang baik saja sehingga ada salah

pahaman antara kami orang Sumba dan mereka orang Maluku”. Penulis kemudian

bertanya “ kenapa samapi konflik bisa terjadi pada hal sama-sama anak perantau”

? “Kami itu wataknya keras, ego kami orang Sumba juga tinggi dan juga

temperamental, karakter kita seperti itu yang membuat kita juga menjadi gampang

sekali terpancing emosi sampai buat konflik” jawab Roni. Penulis kemudian

mencatat cerita yang di jawab oleh para narasumber.

2. 14 April 2015 Gapenulis melakukan wawancara dengan 3 orang Etnis Maluku

Ganes Maloy 23 thn Mahasiswa, Art Saherlatu 23 thn Mahasiswa, dan Rifort

Pormes 26 thn Mahasiswa di samping BU UKSW pukul 10:00 WIB . “Kenapa

orang Maluku suka minum miras “ . Ganes langsung menjawab “Orang Maluku

itu dari kecil sudah suka miras, jadi sampai besar juga kebiasaan miras tidak

bisa hilang, apalagi pengaruhnya besar dari lingkungan tempat tinggal dan

pergaulan, jadi sudah menjadi kebiasaan orang Maluku. Penulis kemudian

bertanya lagi “Apa pernah minum miras sampai membuat kegaduhan yang

parah ?” “Kalau kita di Maluku minum miras itu sama teman-teman di

lingkungan rumah, kalau sudah mabuk parah pasti ujung-ujungnya bisa konflik

dengan kampung lain, kalau salah satu sudah ada yang dipukul kita juga pasti

harus balas” jawab Art. Sambil mencatat penulis bertanya “Apa yang menjadi

karakter dari Etnis Maluku ?” Rifort menjawab “Kalau kita orang Maluku itu

terkenal dengan cepat emosi, darah tinggi, suka berantam, selain itu juga cepat

temperament”. Penulis bertanya lagi “ Bagaimana hubungan dalam

Page 6: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

66

komunikasi antar Etnis Maluku dan Etnis Sumba ?” Art langsung menjawab

“Selama ini kami dari etnis Maluku berusaha untuk bisa menjalin komunikasi

dengan orang dari etnis mana saja begitu juga menjalain hubungan dan

komunikasi yang baik dengan teman-teman dari Etnis Sumba, kami anak

Maluku berusaha untuk menghilangkan pandangan orang-orang bahwa kami

ini adalah orang-yang suka berkelahi”. Pertanyaan selanjutnya dari penulis

“bagaimana hubungan komunikasi yang terjadi antara Etnis Maluku dan Etnis

Sumba? Art menjawab “Kami beberapa kali, pernah menjalin hubungan baik

dengan teman-teman dari Etnis Sumba, dalam kegiatan Pentas Seni Budaya

Indonesia (PSBI) dan komunikasi yang terjalin juga sangat baik dan aman-

aman saja. Selanjutnya penulis bertanya “bagaimana Penilain dari Etnis

Maluku kepada Etnis Sumba ? Ganes menjawab “Dari kami itu melihat orang

Sumba bicaranya kasar, merasa paling jago dari yang lainnya, dan

pemikirannya masih primitif". Sambil mengangguk peulis bertanya lagi

“Bagaimana gaya bicara atau intonasi yang ada pada Etnis Maluku ? Art

menjawab “Gaya bicaranya sebetulnya datar dan pelan tapi banyak orang

yang bilang kalau bicara orang Maluku itu terlalu sangat cepat intonasnya”.

Lalu bertanya “Bagaimana Etnis Maluku mengartikan gaya bicara dari Etnis

Sumba” orang Sumba biasanya bicara dengan dialek khas Sumba yang intonasi

bicaranya ditekan-tekan, dan gaya berbicaranya sangat cepat.”. penulis terus

bertanya “Bagaimana penilaian Etnis Maluku dalam menilai gaya

berpenampilan Etnis Sumba?”jawab Rifort “Orang sumba itu gayanya kayak

orang yang tidak terurus, semua gayanya ala rasta, rambut gondrong tidak

terawat”. Kemudian bertanya tentang konflik yang terjadi antar Etnis Sumba

dan Etnis Maluku “Bagaimanakah awal konflik dapat terjadi antar Etnis

Sumba dan Etnis Maluku?” Ganes menjawab “Selama ini konflik yang terjadi

antara kami Etnis Maluku dan Etnis Sumba dari satu orang dulu, kemudian

nanti dari satu orang itu yang akan membuat menjadi bertambah besar sampai

ke kelompok etnis”. selang beberapa detik Art menjawab “Hampir semua dari

kami orang Maluku itu emosinya tinggi, jadi gampang untuk ‘naik darah’ dan

potensi terjadi konflik juga besar, apalagi kalau Etnis Sumba salah paham

dengan cara berkomunikasi kami yang seperti ini”. “Ada juga anak Maluku

yang dulunya tidak pernah minum minuman keras tapi karena pergaulan

sehari-hari di lingkungan tempat tinggal (kos/kontrakan) lama-kelamaan

Page 7: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

67

menjadi terpengaruh yang pertama coba-coba menjadi ketagihan minum

miras, kalau sudah mabuk berat pasti bikin onar” sambung si Ganes. Rifort

menambahkan “kebiasaan kami bicara secara spontan sesuai dengan yang

dilihat itu yang kami katakan secara langsung, jadi kadang membuat orang

Sumba merasa tidak nyaman dan marah dari penilaian yang kami berikan”.

Kemudian penelis bertanya “Apabila ada salah satu anggota etnis yang dipukul

apa yang dilakukan sebagai teman satu etnis? “ Ganes menjawab “Kami

sebagai Etnis Sumba kami punya prinsip “pukulan diganti pukulan, luka

diganti dengan luka”, kalau ada teman kami yang diserang dan dipukul kami

harus membalas karena sudah diperlakkan tidak baik”. Art juga

menambahkan “Pasti bantu dan balas ke orang yang sudah berani pukul, kami

harus menolong teman yang susah, apalagi kita orang Maluku itu punya istilah

“ Maluku satu darah ale rasa beta rasa”. Penulis kemudian mengangguk

paham.

Page 8: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

68

Page 9: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

69

Page 10: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

70

Page 11: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

71

Page 12: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

72

Page 13: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

73

Page 14: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

74

Page 15: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

75

Page 16: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

76

Page 17: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

77

Page 18: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

78

Page 19: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

79

Page 20: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

80

Page 21: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

81

Page 22: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

82

Page 23: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

83

Page 24: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

84

Page 25: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

85

Page 26: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

86

Page 27: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

87

Page 28: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

88

Page 29: LAMPIRAN-LAMPIRA Transkrip Wawancara Pra Penelitian€¦ · 4. 17 Oktober 2014 di Gedung INTELKAM Polres Salatiga penulis melakukan wawancara dengan Aiptu.Y.Agung Bayu.Sn 43 thn yang

89