lampiran 1. pengambilan sampel daun lamk. dari kawasan...
TRANSCRIPT
66
Lampiran 1. Pengambilan Sampel Daun Rhizophora mucronata Lamk. dari
Kawasan Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta Utara.
a. Stasiun Pengambilan Sampel Daun Rhizophora mucronata Lamk.
No Stasiun Plot Kualitas Air
1 Stasiun 1 S : 06° 06’ 14.9” S : 06° 06’ 12.6”
E : 106° 44’ 05.9”
Suhu : 33° C
pH : 7.49
Salinitas : 27-28 ‰
E : 106° 44’ 10.8”
2 Stasiun 2 S : 06° 06’ 15.3”
E : 106° 44’ 10.5”
3 Stasiun 3 S : 06° 06’ 11.4”
E : 106° 44’ 07.4”
b. Lokasi Pengambilan Sampel Daun Rhizophora mucronata Lamk.
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
67
Lampiran 2. Pembuatan Serbuk Kering Daun Rhizophora mucronata Lamk.
Sampel Basah Sampel Kering
Sampel Dihaluskan Serbuk Kasar Sampel Diayak
Serbuk Halus Daun Rhizophora mucronata Lamk.
68
Lampiran 3. Ekstraksi Daun Rhizophora mucronata Lamk. dengan Metode
Maserasi Bertingkat
Proses Maserasi Pemisahan Filtrat Pemasangan
dan Residu Labu Evaporasi
Filtrat n-heksan Hasil Maserasi ke- 1, ke-2, dan ke- 3
69
Filtrat Etil Asetat Hasil Maserasi ke- 1, ke-2, dan ke- 3
Filtrat Butanol Hasil Maserasi ke- 1, ke-2, dan ke- 3
Proses Evaporasi
70
Lampiran 4. Perhitungan Nilai Rendemen Ekstrak Daun Rhizophora
mucronata Lamk.
a.
b.
c.
71
Lampiran 5. Pembuatan Larutan Stok dan Pengenceran pada Uji In Vitro
A. Larutan Stok Ekstrak n-heksan/Ekstrak Etil Asetat/Ekstrak n-butanol 10.000
ppm dalam Akuades Steril
Konsentrasi Ekstrak 10.000 ppm =
x
x 10 ml
= 100 mg = 0,1 g
= ekstrak 0,1 g dilarutkan hingga 10 ml
B. Pengenceran Konsentrasi Ekstrak n-heksan/Ekstrak Etil Asetat/Ekstrak n-
butanol dari Larutan Stok 10.000 ppm
Konsentrasi 1000 ppm
V1 x M1 = V2 x M2
10 ml x 1000 = V2 x 10.000
V2 = 1 ml
1 ml dari larutan stok Ekstrak n-heksan/Ekstrak Etil Asetat/Ekstrak n-butanol
10.000 ppm ditambah akuades steril hingga 10 ml
Konsentrasi 100 ppm
V1 x M1 = V2 x M2
10 ml x 100 = V2 x 10.000
V2 = 0,1 ml
0,1 ml dari larutan stok Ekstrak n-heksan/Ekstrak Etil Asetat/Ekstrak n-
butanol 10.000 ppm ditambah akuades steril hingga 10 ml
Konsentrasi 10 ppm
V1 x M1 = V2 x M2
10 ml x 10 = V2 x 10.000
V2 = 0,01 ml
0,01 ml dari larutan stok Ekstrak n-heksan/Ekstrak Etil Asetat/Ekstrak butanol
10.000 ppm ditambah akuades steril hingga 10 ml
72
C. Larutan Kloramfenikol 30 ppm
Konsentrasi 30 ppm =
= 0,3 mg = 0,0003 g
= kloramfenikol 0,0003 g dilarutkan dalam 10 ml
Pengenceran Ekstrak n-heksan
Pengenceran Ekstrak Etil Asetat
Larutan konsentrasi dihomogenkan
73
Lampiran 6. Pembuatan Media Nutrien Agar Laut (NA Laut)
1. Siapkan erlenmeyer yang sudah steril
2. Masukkan Nutrien Agar (NA) sebanyak 7 gram ke dalam 250 ml air laut
yang sudah steril.
3. Letakkan erlenmeyer yang sudah berisi NA laut tersebut ke atas hot plate,
panaskan sampai mendidih sambil diaduk dengan menggunakan magnet
stirrer.
4. Setelah mendidih, Nutrien Agar Laut diangkat kemudian ambil magnet
stirrer. Nutrien Agar Laut siap digunakan.
Media Nutrien Agar Laut
74
Lampiran 7. Pembiakan Bakteri Vibrio harveyi
1. Siapkan stok koloni bakteri Vibrio harveyi awal.
2. Siapkan media Nutrien Agar (NA) laut.
3. Siapkan cawan petri yang sudah steril, kemudian masukkan media NA laut
ke dalam cawan petri.
4. Tunggu media NA laut sampai berbentuk agar.
5. Setelah terbentuk agar, ambil koloni bakteri Vibrio harveyi pada media
stok dengan menggunakan jarum ose (1-2 ose) dan oleskan ke media NA
laut.
6. Kemudian tutup kembali cawan petri media NA laut dan media stok koloni
bakteri Vibrio harveyi.
7. Media NA laut pembiakan bakteri Vibrio harveyi dimasukkan ke dalam
inkubator dengan temperatur 37° C sedangkan media stok koloni bakteri
Vibrio harveyi dimasukkan ke dalam lemari pendingin.
8. Tunggu sampai 1-2 hari biakan bakteri di inkubator.
9. Pembiakan berhasil dapat dilihat dari permukaan media berwarna putih.
10. Pembiakan siap digunakan dan apabila belum dipakai masukkan ke dalam
lemari pendingin.
Semua proses yang dilakukan berada di ruang laminar dan aseptis, hal ini
dilakukan untuk menjaga setiap perlakuan tidak terjadi kontaminasi.
Bakteri Vibrio harveyi yang telah diremajakan
75
Lampiran 8. Pembuatan Larutan Bakteri Vibrio harveyi Kepadatan 107
CFU/ml
1. Isolat bakteri uji dengan kepadatan 107
sel bakteri yang telah dikultur
diambil dengan menggunakan jarum ose (2-3 ose) kemudian dilarutkan ke
dalam air laut steril sebanyak 10 ml.
2. Bandingkan larutan bakteri yang telah dilakukan dengan larutan Mc
Farland.
Larutan Mc Farland 0,5 terdiri dari:
0,05 ml larutan BaCl2 + 9,95 ml larutan H2SO4
Perbandingan kekeruhan Larutan Bakteri dengan Mc Farland 0,5
76
Lampiran 9. Proses Uji In Vitro
(a) (b)
(a) Proses Penambahan Larutan Bakteri sebanyak 0,1 ml
(b) Larutan Bakteri diratakan dengan Menggunakan L glass
Perendaman paper disk pada masing-masing konsentrasi ekstrak
Paper disk diangin-anginkan sebelum diletakkan pada media NA
yang telah dioleskan larutan bakteri Vibrio harveyi
77
Lampiran 10. Pengukuran Besar Zona Hambat pada Uji In Vitro
Pengukuran Besar Zona Hambat dengan Menggunakan Jangka Sorong
a. Zona Hambat Ekstrak n-heksan
10 ppm 100 ppm
1000 ppm 10.000 ppm
78
b. Zona Hambat Ekstrak Etil Asetat
10 ppm 100 ppm
1000 ppm 10.000 ppm
c. Zona Hambat Ekstrak Butanol
10 ppm 100 ppm
79
1000 ppm 10.000 ppm
d. Zona Hambat Kontrol Positif
Kloramfenikol (Kontrol +)
80
Lampiran 11. Pengenceran Konsentrasi Ekstrak Butanol Daun Rhizophora
mucronata Lamk. pada saat LC50
Larutan Stok Ekstrak Butanol 10.000 ppm dalam 300 ml Air Laut
Konsentrasi Ekstrak 10.000 ppm =
x
x 300 ml
= 3000 mg = 3 g
= ekstrak 3 g dilarutkan dalam 300 ml air laut
Pengenceran Konsentrasi Ekstrak Butanol dari Larutan Stok 10.000 ppm
Konsentrasi 1000 ppm
V1 x M1 = V2 x M2
300 ml x 1000 = V2 x 10.000
V2 = 30 ml
30 ml dari larutan stok Ekstrak butanol 10.000 ppm ditambah air laut hingga
300 ml
Konsentrasi 100 ppm
V1 x M1 = V2 x M2
300 ml x 100 = V2 x 10.000
V2 = 3 ml
3 ml dari larutan stok Ekstrak butanol 10.000 ppm ditambah air laut hingga
300 ml
Konsentrasi 10 ppm
V1 x M1 = V2 x M2
300 ml x 10 = V2 x 10.000
V2 = 0,3 ml
0,3 ml dari larutan stok Ekstrak butanol 10.000 ppm ditambah air laut hingga
300 ml
81
Pengenceran Ekstrak Butanol
Pengamatan Mortalitas Udang Windu pada Saat LC50
82
Lampiran 12. Mortalitas Udang Windu pada Saat LC50 48 jam
Menggunakan Ekstrak Butanol Daun Rhizophora
mucronata Lamk.
Waktu
Dedah
Konsentrasi
Kontrol 10 ppm 100 ppm 1000 ppm 10000 ppm
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
15 menit - - - - - - - - - -
30 menit - - - - - - - - 1 -
1 jam - - - - - - - - - -
2 jam - - - - - - - - 1 1
4 jam - - - - - - 1 - 4 -
6 jam - - - - - - - - - 4
8 jam - - - - - - - - - -
16 jam - - - - - 1 2 1 - 1
24 jam - - - - - 1 1 1 - -
48 jam - - - - - - 1 1 - -
Total - - - - - 2 5 3 6 6
Keterangan: dalam setiap akuarium terdapat 6 ekor benih udang windu
83
Lampiran 13. Hasil Perhitungan LC50 dengan Menggunakan EPA Probit
EPA PROBIT ANALYSIS PROGRAM
USED FOR CALCULATING LC/EC VALUES
Version 1.5
LC5048_Penaeusmonodon_EkstrakButanol
Chi - Square for Heterogeneity (calculated) = 0.411
Chi - Square for Heterogeneity
(tabular value at 0.05 level) = 5.991
Mu = 2.658747
Sigma = 0.604690
Parameter Estimate Std. Err. 95% Confidence Limits
---------------------------------------------------------------------
Intercept 0.603124 1.139670 ( -1.630629, 2.836878)
Slope 1.653740 0.416391 ( 0.837612, 2.469867)
Theoretical Spontaneous Response Rate = 0.0000
Conc. Number
Exposed
Number
Resp.
Observed
Proportion
Responding
Proportion
Responding
Adjusted
for Controls
Predicted
Proportion
Responding
10.0000 12 0 0.0000 0.0000 0.0030
100.0000 12 2 0.1667 0.1667 0.1380
1000.0000 12 8 0.6667 0.6667 0.7137
10000.0000 12 12 1.0000 1.0000 0.9867
84
LC5048_Penaeusmonodon_EkstrakButanol
Estimated LC/EC Values and Confidence Limits
Point Exposure
Conc.
95% Confidence Limits
Lower Upper
LC/EC 1.00 17.867 0.646 61.680
LC/EC 5.00 46.142 3.950 123.948
LC/EC 10.00 76.520 10.157 183.629
LC/EC 15.00 107.658 18.932 242.951
LC/EC 50.00 455.772 192.028 1087.165
LC/EC 85.00 1929.515 852.930 11109.386
LC/EC 90.00 2714.677 1127.719 20721.266
LC/EC 95.00 4501.962 1669.646 53311.152
LC/EC 99.00 11626.200 3353.197 326115.875
85
Lampiran 14. Konsentrasi Ekstrak Butanol Daun Rhizophora mucronata
Lamk. pada saat Uji In Vivo
Berdasarkan hasil dari LC50 didapat nilai konsentrasi yang digunakan adalah
455,772 ppm, maka:
A. Kontrol 0% = (tanpa perendaman ekstrak)
B. Konsentrasi 25% = 455,772 x 0,25 = 113,943 ppm
C. Konsentrasi 50% = 455,772 x 0,5 = 227,886 ppm
D. Konsentrasi 75% = 455,772 x 0,75 = 341,829 ppm
E. Konsentrasi 100% = 455,772 x 1 = 455,772 ppm
Larutan Ekstrak Butanol Untuk Perendaman Udang Windu Saat In Vivo
Tata Letak Penempatan Akuarium Saat Uji In Vivo