lampiran 1. kuesioner penelitian kueioner penelitian

15
1 LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUEIONER PENELITIAN “ANALISIS PERBANDINGAN EKUITAS MEREK TERHADAP PRODUK LIPSTIK WARDAH DAN LIPSTIK PIXY” Kepada, Yth. Saudara Responden Di Tempat Dengan hormat, Dalam rangka penyelesaian tugas akhir (skripsi) guna memenuhi syarat untuk menyelesaikan studi S1 di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jember. Dengan penelitian ini untuk mengetahui “Analisis Perbandingan Ekuitas Merek Terhadap Produk Lipstik Wardah dan Lipstik Pixy”. Dengan segenap kerendahan hati, saya memohon kesediaan saudara untuk mengisi kuisioner ini dengan jujur dan apa adanya. Informasi yang telah saudara berikan hanya digunakan untuk kepentingan terbatas yakni guna menyelesaikan penelitian ini saja. Sehingga mengenai identitas saudara akan dijamin kerahasiannya. Demikian saya sampaikan terimakasih atas kerjasama dan kesediaan saudara dalam pengisian kuisioner penelitian ini. Serta mohon maaf apabila terdapat kalimat yang kurang di mengerti dalam penelitian ini. Peneliti, Nuroh NIM: 1710411099

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

45 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUEIONER PENELITIAN

1

LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian

KUEIONER PENELITIAN

“ANALISIS PERBANDINGAN EKUITAS MEREK TERHADAP PRODUK LIPSTIK

WARDAH DAN LIPSTIK PIXY”

Kepada,

Yth. Saudara Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Dalam rangka penyelesaian tugas akhir (skripsi) guna memenuhi syarat

untuk menyelesaikan studi S1 di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Jember. Dengan penelitian ini untuk mengetahui

“Analisis Perbandingan Ekuitas Merek Terhadap Produk Lipstik Wardah dan

Lipstik Pixy”. Dengan segenap kerendahan hati, saya memohon kesediaan saudara

untuk mengisi kuisioner ini dengan jujur dan apa adanya.

Informasi yang telah saudara berikan hanya digunakan untuk kepentingan

terbatas yakni guna menyelesaikan penelitian ini saja. Sehingga mengenai identitas

saudara akan dijamin kerahasiannya.

Demikian saya sampaikan terimakasih atas kerjasama dan kesediaan

saudara dalam pengisian kuisioner penelitian ini. Serta mohon maaf apabila terdapat

kalimat yang kurang di mengerti dalam penelitian ini.

Peneliti,

Nuroh

NIM: 1710411099

Page 2: LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUEIONER PENELITIAN

2

ANALISIS PERBANDINGAN EKUITAS MEREK TERHADAP PRODUK

LIPSTIK WARDAH DAN LIPSTIK PIXY

Nuroh, Drs.M.Naely Azhad1, Akhmad Fahrur Rozi

2

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Jember

Email : [email protected], [email protected],

[email protected]

ABSTRACT

Brand is a very important component, especially in an era where there has been

increasingly sharp competition among the products (and services) offered by the

company. The brand is an important component, because the brand is a source of

information for consumers in identifying a product and differentiating that product

from competing products. With this fact, making brands need to get attention and be

considered as a formidable weapon in winning the competition, besides being able

to be used to show a product's superiority over other products. This study aims to

determine the comparison of brand equity to Wardah lipstick and Pixy lipstick

products. The population in this study were students of the management economics

faculty at the Muhammadiyah University of Jember with a total sample of 100

respondents using purposive sampling method. Data were collected by distributing

questionnaires to measure 20 indicators. The analysis technique used is the

Difference Test analysis with SPSS 23. The results of this study indicate that the

three elements of brand equity between Wardah and Pixy are brand awareness,

brand loyalty, and brand association which have no significant difference but the

perceived quality has a significant difference.

Keywords: brand, brand equity, brand awareness, brand loyalty, brand

association, perceived quality.

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi dan pasar bebas berbagai jenis barang dan jasa dengan

berbagai merek membanjiri pasar Indonesia. Persaingan antar merek setiap

produk akan menjadi tajam dalam memperebutkan konsumen. Bagi konsumen,

pasar menyediakan berbagai pilihan produk dan merek yang banyak.Pengaruh

globalisasi dalam dunia industri saat ini telah menyebabkan persaingan antar

perusahaan menjadi semakin ketat dan kompetitif. Berdasarkan hal itu, maka

perusahaan dituntut untuk dapat terus berkembang sehingga mampu

menghadapi persaingan yang ada. Semakin kuat merek produsen di pasar,maka

Page 3: LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUEIONER PENELITIAN

3

semakin eksis pula merek tersebut, terutama dalam hal mendominasi kesadaran

konsumen sehingga akan mengarahkan konsumen untuk mengkonsumsi produk

tersebut.

Sinamora (2001), mengatakan brand equity adalah kekuatan merek atau

kesaktian merek yang memberikan nilai kepada konsumen. Dengan brand

equity, nilai total produk lebih tinggi dari nilai produk sebenarnya secara

obyektif. Ini berarti, bila brand equitynya tinggi, maka nilai tambah yang

diperoleh konsumen dari produk tersebut akan semakin tinggi pula

dibandingkan merek-merek produk lainnya. Pada akhirnya brand akan mampu

menjadi sumber daya saing yang bisa berlangsung lama dan bisa menjadi

penghasil arus kas bagi perusahaan dalam jangka panjang (Janita,

2005).Produk yang telah memiliki brand yang kuat akan sulit ditiru. Lain dari

produk yang bisa dengan mudah ditiru oleh pesaing, sebuah brand yang kuat

akan sulit ditiru karena persepsi konsumen atas nilai suatu brand tertentu itu

tidak akan mudah diciptakan.

Kosmetik yang terjamin dalam segi kualitas dan keamanan adalah kosmetik

yang legal, yaitu yang telah terdaftar di badan pengawas obat dan makanan

(BPOM). Isu kosmetik semakin berkembang tidak hanya dalam segi kualitas

dan keamanan tetapi juga dalam segi kehalalan. Salah satu kosmetik dengan

brand halal adalah Wardah. persepsi konsumen terhadap produk wardah

antusiasme sangat besar terhadap kualitas produk wardah tersebut karena 3

tahun belakangan produk wardah buming dan mampu menjadi produk yang

paling diingat.Saat ini,wardah merupakan saingan dengan pixy.

Dilihat dari hasil top brand 2020, keduanya memperoleh top brand yang

tinggi dibandingkan dengan pesaing-pesaing lainnya.

Tabel 1.1 Top brand index ditahun 2018-2020

Merek 2018 2019 2020

Wardah 22,3% 25,0% 36,2%

Pixy 12,3% 13,7% 14,7%

Revlon 9,6% 9,5% 9,3%

Viva 8,9% 8,8% 7,6%

Sumber: www.topbrand.com

Data tabel diatas menunjukkan bahwa presentase Wardah sebesar 36,2%

Pixy sebesar 14,7%, Revlon sebesar 9,3%, Viva sebesar 7,6%. Berdasarkan

presentase tersebut dapat disimpulkan bahwa Wardah dan Pixy merupakan

yang paling diminati oleh konsumen.

Page 4: LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUEIONER PENELITIAN

4

Wardah dan pixy adalah merek produk yang sudah dipercaya oleh sebagian

besar masyarakat Indonesia. Khususnya bagi para wanita ini sangat diminati

dan sudah memiliki positioning yang kuat dibenak konsumen. Kondisi ini

membuat perusahaan melakukan berbagai upaya untuk dapat menguasai pangsa

pasar yang lebih luas. Kondisi ini membuat perusahaan melakukan berbagai

upaya untuk dapat menguasai pangsa pasar yang lebih luas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut,sehingga rumsan

masalah penelitian ini adalah:

1. Adakah perbedaan secara signifikan kesadaran merek produk lipstik

Wardah dan lipstik Pixy?

2. Adakah perbedaan secara signifikan Asosiasi merek produk lipstik

Wardah dan lipstik Pixy?

3. Adakah perbedaan secara signifikan persepsi kualitas produk lipstik

Wardah dan lipstik Pixy?

4. Adakah perbedaan secara signifikan loyalitas merek produk lipstik

Wardah dan lipstik Pixy?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain:

1. Untuk menjelaskan apakah ada perbedaan secara siginifikan antara

kesadaran merek produk lipstik Wardah dan lipstik Pixy.

2. Untuk menjelaskan apakah ada perbedaan secara signifikan antara

asosiasi merek produk lipstik Wardah dan lipstik Pixy.

3. Untuk menjelaskan apakah ada perbedaansecara signifikan antara

persepsi kualitas produk lipstik Wardah dan lipstik pixy.

4. Untuk menjelaskan apakah ada perbedaan secara signifikan antara

loyalitas merek produk lipstik Wardah dan lipstik Pixy.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori

Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan

pemasaran menururt (Korler& Amstrong) pemasaran adalah analisis,

perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang

dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang

menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Jadi dapat diartikan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai analisis,

perencanaan, penerapan dan pengendalian program yang dirancang untuk

Page 5: LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUEIONER PENELITIAN

5

membangun, dan mempertahankan pertukaran pada yang mengunyungkan

dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Merek memiliki arti yang sangat penting dan merupakan aset dari suatu

perusahaan. Sebagai suatu aset tentulah sangat penting bagi perusahaan,

sehingga menjadi tantangan bagi perusahaan untuk mempertahankan merek

tersebut. Konsumen akan memiliki kepedulian dan preferensi yang tinggi

terhadap merek, terutama merek yang memiliki reputasi yang baik. Merek

berbeda dengan aset perusahaan lainnya seperti hak paten atau hak cipta,

dimana keduanya memiliki tanggal kadaluarsa.

Ekuitas merek menurut Aaker (1991) merupakan seperangkat aset yang

berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau

mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada

perusahaan atau kepada para konsumen perusahaan. Aset dan liabilitas ekuitas

merek pada umumnya dapat menambah atau mengurangi nilai bagi konsumen.

Aset dalam merek dapat membantu konsumen untuk menafsirkan, memproses

dan menyimpan informasi dalam jumlah besar mengenai produk dan merek.

Aset dalam merek akan sangat bernilai jika aset tersebut mampu menghalangi

atau mencegah para pesaing mengambil (menggerogoti) loyalitas konsumen.

Kesadaran merek merupakan langkah awal untuk membangun sebuah

merek produk. Kesadaran merek menurut Aaker (1991) adalah kemampuan

dari seorang pembeli potensial untuk mengenali atau mengingat bahwa merek

adalah merupakan bagian/anggota dari kategori produk tertentu. Aaker (1999)

mendefinisikan kesadaran merek sebagai suatu penerimaan konsumen terhadap

sebuah merek dalam benak mereka di mana ditunjukkan dari kemampuan

mereka mengingat dan mengenali kembali sebuah merek ke dalam kategori

tertentu. Kesadaran menunjukkan kekuatan dari kehadiran sebuah merek dalam

ingatan pelanggan (Aaker, 1996).

Menurut Kertajaya (2005) asosiasi merek adalah “asosiasi apapun yang

terkait dengan sebuah merek tertentu”. Asosiasi merek bentuk informasi lain

yang berhubungan dengan merek dalam ingatan dan berisikan pengertian dari

merek untuk pelanggan. Asosiasi ini dapat diklasifikasikan ke dalam 3

kategori, yaitu attributes, benefits dan attitudes.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu sangat diperlukan untuk mendukung serta memiliki

keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Berikut beberapa penelitian

terdahulu yang meneliti mengenai elemen-elemen ekuitas merek dengan

metode uji beda mean (paired sample t-test) sebagai acuan. Studi Putra dan

Aksari (2018) membandingkan produk kopi Indocafe dengan Good Day

dengan hasil penelitian yaitu terdapat perbedaan pada beberapa elemen ekuitas

Page 6: LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUEIONER PENELITIAN

6

merek yaitu kesadaran merek (brand awareness), asosiasi merek (brand

association), persepsi kualitas (perceived quality), dan loyalitas merek (brand

loyalty) antara produk kopi bubuk instan merek Indocafe dengan merek Good

Day. Penelitian yang juga meneliti perbedaan elemen-elemen ekuitas merek

yang dilakukan oleh Aristyani dan Yasa (2013) memiliki hasil penelitian dari

keempat elemen ekuitas merek kesadaran merek (brand awareness), asosiasi

merek (brand association), persepsi kualitas (perceived quality), dan loyalitas

merek (brand loyalty) tetapi yang memiliki perbedaan signifikan yaitu elemen

persepsi kualitas (perceived quality). Penelitian yang sama dilakukan oleh

Widiananta dan Wardana (2016) pada elemen ekuitas merek produk olahraga

adidas dan nike dengan hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan signifikan

pada tiga elemen brand equity yaitu kesadaran merek (brand awareness),

asosiasi merek (brand association), persepsi kualitas (perceived quality) namun

pada loyalitas merek (brand loyalty) perbedaan yang ditunjukkan tidak

signifikan.

2.3 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

III. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dalam menyelesaikan penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan

deskriptif, artinya suatu bentuk penelitian yang berdasarkan data angka yang

dikumpulkan selama penelitian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan sifat-

sifat dari objek yang diteliti kemudian diinterprestasikan berdasarkan teori-teori

Lipstik Pixy Lipstik Wardah

Kesadaran

merek

Asosiasi

merek

Persepsi

kualitas

Loyalitas

merek

Page 7: LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUEIONER PENELITIAN

7

dan literatur yang berhubungan. Metode ini bertujuan untuk memberikan

gambaran perbedaan ekuitas merek pada produk lipstik Wardah dan lipstik

Pixy.

3.2 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Jember yang pernah menggunakan produk wardah

dan pixy. Oleh karena itu, populasi ini merupakan populasi yang tak terbatas

karena tidak dapat diketahui secara pasti jumlah sebenarnya dari Mahasiswi

Universitas Muhammadiyah Jember yang pernah yang pernah menggunakan

produk lipstik Wardah dan Pixy

3.3 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut(sugiyono, 2010). Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang

dipilih dari populasi. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.

Agar sampel yang diambil dapat mewakili populasi maka menentukan jumlah

sampel yang akan diambil dalam penelitian ini mengacu pada pendapat

Ferdinand (2006) mengemukakan bahwa ukuran sampel tergantung pada

jumlah indikator dikalikan 5 sampai 10. Dalam penelitian ini jumlah indikator

sebanyak 20 dikalikan dengan angka 5, yaitu sebanyak 100. Jadi jumlah

sampel yaitu 100 responden.

3.4 Analisis Data

3.4.1 Statistik Deskriptif

Sugiyono (2014:206) analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan

untuk menganalisis data dengan cara mendesjriptif atau menggambarkan

datadengan cara mendeskriptifkan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis deskriptif meliputi rata-rata

mean, nilai maksimum, nilai minimum.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

PT Paragon Technology and Innovation berdiri pada tanggal 28 Februari

1985 dengan nama awal PT Pusaka Tradisi Ibu. Perusahaan ini baru berganti

nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation pada tahun 2011.

Perusahaan ini didirikan oleh pasangan suami istri Drs. H. Subakat Hadi, M.Sc

dan Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt. Pada masa itu, pendiri melihat masih ada

peluang yang terbuka. Perusahaan ini dimulai dengan sederhana namun sudah

Page 8: LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUEIONER PENELITIAN

8

diusahakan dengan tata cara yang baik. PT Pusaka Tradisi Ibu (PTI) pada awal

berdirinya hanya memproduksi perawatan rambut. Pada tahun 1987,

perusahaan ini mengeluarkan produk perawatan rambut dengan merk Ega yang

dipasarkan ke salon-salon. Kemudian lahir produk Putri yang sampai sekarang

masih diproduksi.

PIXY merupakan merek kosmetik yang di produksi oleh PT Mandom

Indonesia Tbk yang merupakan bagian dari Mandom Coorporation Japan.

Seluruh produk PIXY dibuat dengan standarisasi kualitas dan teknologi

terkini dari Jepang serta sudah tersertifikasi Halal oleh LPPOM MUI. PT

Mandom Indonesia Tbk berdiri sebagai perusahaan joint venture antara

Mandom Corporation, Jepang dan PT The City Factory. Perseroan berdiri

dengan nama PT Tancho Indonesia dan pada tahun 2001 berganti menjadi PT

Mandom Indonesia Tbk.Pada tahun 1993, Perseroan menjadi perusahaan ke-

167 dan perusahaan joint venture Jepang ke-11 yang mencatatkan sahamnya

di Bursa Efek Indonesia. Saat ini jumlah saham Perseroan adalah

201.066.667 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500/saham. Kegiatan

produksi komersial Perseroan dimulai pada tahun 1971 dimana pada awalnya

Perseroan menghasilkan produk perawatan rambut, kemudian berkembang

dengan memproduksi produk wangi-wangian dan kosmetik. Saat ini

Perseroan berkantor pusat di Wisma 46 Kota BNI, Lt.7, Jl. Jend. Sudirman

Kav. 1, Jakarta. Perseroan mempunyai dua lokasi pabrik di Kawasan Industri

MM2100, Bekasi; Factory 1 yang berada di Jl. Irian khusus memproduksi

seluruh produk kosmetik Perseroan sementara Factory 2 yang berada di Jl.

Jawa berfungsi untuk memproduksi kemasan plastik dan juga sebagai pusat

logistik.

4.2 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Jember Fakultas Ekonomi yang pernah menggunakan lipstik

wardah dan pixy. Karakteristik responden dalam penelitian ini yaitu : Umur.

Berdasarkan usia responden pada usia 18 tahun berjumlah 1 responden

atau sebanyak (1%), umur 19 tahun berjumlah 8 responden atau sebanyak

(8%), umur 20 tahun berjumlah 35 responden atau sebanyak (35%),umur 21

tahun berjumlah 29 responden atau sebanyak (29%) , umur 22 tahun berjumlah

21 responden atau (21%) , sedangkan yang berumur 23 tahun berjumlah 6

responden atau sebanyak (6%) Total dari keseluruhan yaitu 100 responden dan

yang paling banyak yaitu responden yang berumur 20 tahun dan 21 tahun.

4.3 Analisis Data

4.3.1 Uji Beda Mean (Paired sample)

Page 9: LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUEIONER PENELITIAN

9

1. Perbandingan Kesadaran merek (Brand Awareness)

Uji beda mean dengan sampel berpasangan (paired sample) antara Wardah

dan Pixy pada variabel kesadaran merek (Brand Awareness)

Tabel 4.8

Hasil Uji Beda Mean pada sub Variabel kesadaran merek

Sub Variabel Mean

Paired

Differences

Mean

Sig (2-tailed)

Pixy kesadaran 735.40 -21.400 0,360

wardah kesadaran 756.80

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata kesadaran

merek (brand awareness) Pixy sebesar 735,40 lebih kecil jika

dibandingkan dengan rata-rata kesadaran merek (brand awareness)

Wardah sebesar 756.80 dengan perbedaan rata-ratanya -21,400 serta nilai

probabilitas sebesar 0,360 yang lebih besar dari 0,05. Dengan demikian,

tidak terdapat perbedaan (H1 ditolak) antara kesadaran merek lipstik

wardah dan pixy, yang mana konsumen sama-sama sadar akan keberadaan

merek produk lipstik merek Wardah dan Pixy.

2. Perbandingan Asosiasi Merek

Uji beda mean dengan sampel berpasangan paired sample) antara

Wardah dan Pixy. Hasil yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Uji Beda Mean pada sub Variabel asosiasi merek

Sub Variabel Mean

Paired

Differences

Mean

Sig (2-tailed)

Pixy asosiasi 678.60 10.600 0,476

Wardah asosiasi 668.00

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata asosiasi

merek lipstik merek Pixy sebesar 678,60 lebih besar jika dibandingkan

rata-rata kesadaran merek lipstik wardah sebesar 668,00 dengan

perbedaan rata-ratanya sebesar 10,600 serta nilai probabilitas sebesar

0,476 yang lebih besar dari 0,05. Dengan demikian, tidak terdapat

perbedaan (H2 ditolak) antara asosiasi merek lipstik merek wardah dan

pixy, yang mana konsumen menganggap merek produk lipstik wardah dan

lipstik pixy memiliki aosiasi merek produk yang sama.

3. Perbandingan Persepsi Kualitas

Page 10: LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUEIONER PENELITIAN

10

Uji beda mean dengan sampel berpasangan (paired sample) pada Wardah

dan Pixy.

Tabel 4.8

Hasil Uji Beda Mean pada sub Variabel persepsi kualitas

Sub Variabel Mean

Paired

Differences

Mean

Sig (2-

tailed)

Pixy persepsi kualitas 686.80 -35.600 0,002

Wardah persepsi kualitas 722.40

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata persepsi kualitas

lipstik merek Pixy sebesar 686,80 lebih kecil jika dibadingkan dengan rata-

rata peresepsi kualitas lipstik merek wardah sebesar 722,40 dengan

perbedaan rata-ratanya sebesar -35,600 serta nilai probabilitas sebesar 0,002

yang lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, terdapat perbedaan (H3

diterima) antara persepsi kualitas lipstik merek Wardah dan Pixy.

4. Perbandingan Loyalitas Merek

Uji beda mean dengan sampel berpasangan (paired sample) pada

Wardah dan Pixy.

Tabel 4.8

Hasil Uji Beda Mean pada sub Variabel loyalitas merek

Sub Variabel Mean

Paired

Differences

Mean

Sig (2-tailed)

Pixy loyalitas 662.00 -17.600 0,438

Wardah loyalitas 679.60

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata loyalitas merek

lipstik Pixy sebesar 662,00 lebih kecil jika dibandingkan rata-rata loyalitas

merek lipstik wardah sebesar 679,60 dengan perbedaan rata-ratanya sebesar

-17,600. Serta dengan nilai probabilitas sebesar 0,438 yang lebih besar dari

0,05. Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan (H4 ditolak) antara

loyalitas merek lipstik Wardah dan Pixy.

4.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji beda mean diketahui

bahwa tidak ada perbedaan ekuitas merek produk wardah dan pixy, hal

tersebut dapat diketahui dari penjelasan tiap-tiap indikator berikut ini:

Analisis perbandingan kesadaran merek wardah dan pixy diketahui

tidak memiliki perbedaan yang signifikan, yang mana konsumen sama-

sama sadar akan keberadaan merek lipstik wardah dan pixy. Hal ini

Page 11: LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUEIONER PENELITIAN

11

dikarenakan lipstik merek wardah dan pixy sama-sama gencar melakukan

berbagai kegiatan promosi sehinggan brand awareness-nya sama-sama

tinggi. Dalam penelitian ini yang lebih baik adalah brand awareness-nya

lisptik merek wardah dan pixy sebesar 756,40>735,80. Hasil penelitian ini

didukung oleh hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Makerti

(2010).

Analisis perbandingan aosiasi merek lipstik merek wardah dan pixy

diketahui tidak memiliki perbedaan yang signifikan, yang mana konsumen

menganggap merek lipstik wardah dan pixy memiliki asosiasi merek

produk yangsama, yaitu sama-sama diproduksi oleh perusahaan yang

memiliki reputasi yang baik yang telah memproduksi lipstik dengan mutu

yang baik. Dalam penelitian ini yang lebih baik adalah aosiasi merek Pixy.

Hal ini dapat diketahui dari mean aosiasi merek pixy yang lebih besar dari

lipstik wardah sebesar 678.60>668.00. Hasil penelitian ini didukung oleh

hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Makerti (2010).

Analisis persepsi kualitas lipstik wardah dan pixy diketahui memiliki

perbedaan yang signifikan, yang mana konsumen menganggap bahwa

lipstik wardah memiliki kualitas yang berbeda dari pada lipstik pixy. dalam

penelitian ini yang lebih baik adalah persepsi kualitas lipstik wardah. Hal

ini dapat diketahui dari mean persepsi kualitas lipstik wardah lebih besar

dari pixy 722.40>686.80. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Roseviyanthi (2011).

Analisis perbandingan loyalitas merek lipstik wardah dan pixy

diketahui tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Hal ini disebabkan

karena lipstik merek wardah maupun pixy memberikan kepuasan kepada

konsumennya secara konsisten. Loyalitas tidak terbentuk secara instan dan

pengalaman selama menggunakan brand tersebut (brand experience) akn

menjadi hal mendasar yang mendorong konsumen melakukan pembelian

ulang. Dalam hal ini wardah maupun pixy mampu mewujudkannya. Dalam

penelitian ini yang lebih baik adalah brand loyalty wardah yang lebih besar

dari pixy sebesar 679.60>662.00. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Roseviyanthi (2011), dan

Makerti (2010).

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan simpulan yang diperoleh, maka saran yang

dapat diberikan adalah kesimpulan sebagai berikut:

1. Perbandingan kesadaran merek

2. Perbandingan asosiasi merek

Page 12: LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUEIONER PENELITIAN

12

3. Perbandingan persepsi kualitas

4. Perbandingan loyalitas merek

Dari empat dimensi ekuitas merek, terdapat tiga dimensi, yaitu: kesadaran

merek, asosiasi merek, dan loyalitas merek tidak menunjukkan perbedaan yang

signifikan antara lipstik wardah dan lipstik pixy. Tidak adanya perbedaan pada

dimensi disebabkan karena kedua merek lipstik tersebut sama-sama gencar

melakukan promosi sehingga kesadaran pasar terhadap kedua merek tersebut

juga sama-sama tinggi. Demikian juga pada dimensi asosiasi merek tidak

menunjukkan perbedaan, karena kedua lipstik tersebut diproduksi oleh

perusahaan yang sudah terkenal dan punya citra baik, dan pada dimensi

loyalitas merek juga tidak menunjukkan perbedaan, hal ini disebabkan karena

lipstik merek wardah maupun pixy sama-sama memberikan kepuasan pada

konsumennya secara konsisten. Loyalitas tidak terbentuk secara instan dan

pengalaman selama menggunakan brand tersebut (brand experience) akan

menjadi hal mendasar yang mendorong konsumen melakukan pembelian

ulang. Hanya satu dimensi yang menunjukkan perbedaan signifikan yaitu

persepsi kualitas, yang mana konsumen menganggap bahwa lipstik merek

wardah memiliki kualitas yang berbeda dari pada lipstik merek pixy. Secara

keseluruhan ekuitas merek juga tidak menunjukkan perbedaan yang

signifikan. Hal ini disebabkan karena dari empat dimensi hanya satu dimensi

yang berbeda signifikan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dan simpulan yang diperoleh, maka saran

yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. wardah yang dipersepsikan konsumen lebih rendah kualitasnya

seharusnya terus melakukan inovasi produk, terutama pada kualitas

produknya. Untuk itu ke depan lipstik merek pixy perlu lebih

berorientasi pada warna-warna yang dikeluarkan agar mampu

menyamai atau melebihi inovasi lipstik merek wardah.

2. Untuk dapat meningkatkan loyalitas merek tersebut dapat dilakukan

pengembangan produk untuk menghasilkan produk yang berkualitas

dan sesuai dengan keinginan konsumen.

3. Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa faktor yang

dipertimbangkan dalam melakukan pembelian lipstik. Produsen

produk lipstik merek wardah dan pixy hendaknya memperhatikan

harga, kemasan, sistem distribusi, iklan serta promosi tidak dapat

diabaikan karena dapat pula menjadi keunggulan kompetitif dari

merek tersebut.

Page 13: LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUEIONER PENELITIAN

13

REFERENSI

Aaker, David. A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Penerbit Mitra Utama.

Aristyni, Ida Ayu R. dan Yasa, Ni Nyoman K, September 2013. Perbandingan

Brand Equity Produk Shampoo Merek Sunsilk dengan Merek Pantene.

JMK, Vol.15,No.2,p 179-190.

Budiarti, Anindhyta, Surachman, Djumilah Hawidjojo dan Djumahir. 2013. Brand

Equity and Customer Satisfaction the Mediation of Advertisment Influence

and The Service Quality to Loyalty The Passenger of International Flight

at Garuda International Airlines. Journal os Business and Managemen

Vol.9, No. 2, pp 1-15.

Daulay, F. A. 2006. Analisis Perbandingan Elemen-Elemen Ekuitas Merek Pada

Supermarket Macan dan Maju Bersama di Kota Medan Sebagai Salah

Satu Strategi Dalam Menentukan Keputusan Pemasaran. Jurnal Sistem

Teknik Industri.

Durianto, D., Sugiarto & Sitinjak, T. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui

Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Durianto, Darmadi. (2001). STRATEGI MENAKLUKAN PASAR melalui Riset

Ekuitas dan Perilaku. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Delgado-Ballester, E. & Munuera-Alemán, J. L. 2005. Does Brand Trust Matter to

Brand Equity? Journal of Product & Brand Management.

Fayrene & Lee, G. C. 2011. Customer-based Brand Equity: A Literature Review.

Journal of Arts Science & Commerce.

Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

21 Update PLS Regresi I, Edisi Ketujuh. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Humdiana. 2005. Strategi Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Mizan

Pustaka.

Hamid, Abdul dkk, 2010. Buku Panduan Penulisan Skripsi. Jakarta: FEB UIN

Syarif Hidayatullah.

Istijanto, 2005. Aplikasi Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kartajaya,Hermawan. 2010. Brand Operation. Jakarta : Esensi Erlangga Group.

Kotler, Philip, 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Jakarta : PT. Indeks

Kelompok Gramedia.

Page 14: LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUEIONER PENELITIAN

14

Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1 dan 2.Edisi 12.

Jakarta: Erlangga.

Keller, Kevin Lane. 1998. Strategic Brand Management: Building, Measuring,

and Managing Brand Equity. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Laboy, P. 2007. The Importance of Measuring Brand Value and Brand Equity.

Virginia: George Mason University Publisher.

Putra,Pramana M. dan Aksari, Ni Made, A, 2018. Analisis Perbandingan Brand

Equity Produk Indocafe dengan Good Day Di Kota Denpasar. JMU,

Vol.7, No.9, 5080-5107.

Priyatno Duwi, 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20.

Bandung: CV. ANDI OFFSET.

Rangkuti, F. 2002. Measuring Customer Satisfaction Teknik Mengukur dan

Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dan Analisis Kasus PLN-JP.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rizky Aditya dan Pantawis Setyo. 2011. Pengaruh Citra dan Sikap Merek

Terhadap Ekuitas Merek (Studi pada Pasar Handphone Nokia di Kota

Semarang) Jurnal Dinamika Ekonomi Vol. 7, No.2, pp 1-16.

Rangkuti, F. 2009. Mengukur Efektifitas Program Promosi & Analisis Kasus

Menggunakan spss, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Santoso, Y. & Resdianto, R. 2007. Brand sebagai Kekuatan Perusahaan dalam

Persaingan Global. Business and Management Journal Bunda Mulia.

Sarmanu, H. 2003. Materi Penelitian Structural Equation Modelling (Permodelan

Persamaan Struktural). Diktat Kuliah Lembaga Penelitian Universitas

Airlangga, Surabaya.

Smith, D. 2007. An Analysis of Brand Equity Deter-minants: Gross Profit,

Advertising, Research, and Development. Journal of Business & Eco-nomics

Research.

Simamora, Bilson. 2003. Aura Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung:Alfabeta

Tjiptono, Fandy, 2011. Brand Management & strategy. Yogyakarta: Penerbit Andi

Page 15: LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUEIONER PENELITIAN

15

https://www.globallavebookx.blogspot.com/2014/07/ekuitas-menurut-para-ahli.

www.topbrand-award.com

www.wardah.com

www.pixy.com