kuliah k anorganik ii 2 (2)

Upload: nadya-hartasiwi

Post on 14-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • *KIMIA ANORGANIK IIOLEH :A. A. BAWA PUTRAPERTEMUAN 2

  • IKATAN IONIKIkatan yang terbentuk bila salah satu atom yang bergabung melepaskan satu / lebih elektron membentuk suatu ion positif, selanjutnya elektron tersebut ditangkap oleh atom lain sehingga terbentuk ion negatifAntara ion positif dan ion negatif yang terbentuk akan terjadi gaya tarik elektrostatik*

  • Ikatan Ion(interaksi ion positif dengan ion negatif)*

  • Senyawa Ionik dapat berada dalam fase gas, fase cair, dan fase padatSenyawa ionik pada fase gas terdiri dari pasangan-pasangan ionSenyawa ionik pada fase cair terdiri dari ion-ion positif dan ion-ion negatif yang tersusun secara tidak teraturr (acak)Senyawa ionik pada fase padat terdiri dari ion-ion positif dan ion-ion negatif yang tersusun secara teratur, bergantian, dan berulang*

  • Penggolongan Senyawa Ionik(Berdasarkan jenis-jenis ion)Senyawa ionik sederhanaSenyawa ionik yang mengandung kation sederhana dan anion poliatomikSenyawa ionik yang mengandung kation poliatomik dan anion sderhanaSenyawa ionik yang mengandung kation dan anion poliatomik*

  • Pembentukan Senyawa IonikIkatan Ion akan terbentuk antara dua atom yang berikatan memiliki selisih elektronegativitas cukup besar Atom pertama mempunyai potensial ionisasi rendah sehingga mudah melepaskan elektronAtom kedua harus memiliki afinitas elektron yang cukup besar sehingga mempunyai kemampuan yang cukup besar pula menangkap elektron yang terlepas tersebut*

  • Pembentukan Senyawa Ionik Dalam Fase GasTerbentuk dari atom-atomnya dalam fase gasTerjadi transfer satu atau lebih elektron valensi dari satu atom ke atom yang lainAtom yang sebagian elektronnya pindah ke atom lain akan menjadi ion positif (kation)Sedangkan atom yang menerima elektron dari atom lain akan menjadi ion negatif (anion)Transfer elektron disertai terjadinya gaya tarik antara kation dan anion sehingga terbentuk pasangan ion*

  • Dalam Tabel PeriodikUnsur-unsur Alkali (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr) dan Alkali Tanah (Be, Mg, Ca, Sr, Ba) merupakan unsur-unsur yang mempunyai elektronegativitas yang relatif rendah segingga mudah menjadi KationUnsur-unsur Oksigen (O, S, Se, Te) dan Halogen (F, Cl, Br, I) memiliki elektronegativitas yang relatif tinggi sehingga mudah menangkap elektron*

  • Contoh :Na (1s2 2s2 2p6 3s1)Na+ (1s2 2s2 2p6 3s0) +1e-F (1s2 2s2 2p5) + 1e- F- (1s2 2s2 2p6)

    Na + F NaF

    Dalam proses ini terlihat bahwa jumlah elektron yang mengelilingi Na maupun F sama dengan jumlah elektron terluar gas mulia (Aturan Oktet)*

  • Yang Mempengaruhi Pembentukan Senyawa Ion :Energi Sublimasi (S)Energi yang diperlukan untuk mengubah 1 mol zat padat menjadi atom gasEnergi Ionisasi Pertama (I)Energi yang diperlukan untuk mengubah atom dalam bentuk gas menjadi ionnyaEnergi Disosiasi (D)Energi yang diperlukan untuk memecahkan suatu ikatan kovalenAfinitas Elektron (E)Energi yang terlibat pada penambahan 1 elektron pada suatu atomEnergi Kisi (U)Energi yang terlibat pada pembentukan kristal dari ion-ionnya dalam bentuk gas*

  • Li(s) + F2(g) LiF(s)Siklus Born HaberTahap 1Li(s)Li(g)S = +155 kJUntuk mengubah 1 mol Li(s) menjadi Li(g) diperlukan energi sublimasi sebesar 155 kJ (proses endoterm)Tahap 2F2(g) F(g) D = 79 kJPemutusan ikatan mol F2(g) menjadi 1 mol F(g) diperlukan energi disosiasi sebesar 79 kJ (proses endoterm)*

  • Tahap 3Li(g)Li+(g) + 1e- I = +520 kJTerjadi pelepasan 1 e- 1 mol Li(g) menjadi Li+(g) Pelepasan 1 e- ini memerlukan nenergi ionisasi sebesar 520 kJ (proses endoterm)

    Tahap 4F(g) + e- F- (g) E = -328 kJPada perubahan atom Fluor dilepaskan energi sebesar 528 kJ (proses eksoterm) yang disebut Afinitas Elektron*

  • Tahap 5Li+(g) + F-(g) LiF(s) U = 1016 kJ

    Merupakan prose penggabungan 1 mol Li+(g) dengan 1 mol F-(g) menjadi 1 mol LiF(s)Penggabungan kedua ion ini dilepaskan energi sebesar 1016 kJ (proses eksoterm) yang disebut Energi Kisi*

  • Energi Kisi Pembentukan LiFLi(s) + F2(g) LiF(s)

    F(g) F- (g)+Li(g) Li+(g) *+ e-- e-54321EnergiPembentukan

  • Hukum HessH= H1 + H2 + H3 + H4 + H5= S + D + I - E - U= (155 + 79 + 520 - 320 - 1016) kJ= -590 kJ*

  • Tarikan atau Gaya Tarik antara Kation dan Anion dalam Senyawa Ionik disebut Ikatan IonikSecara energetik, pembentukan senyawa ionik dari atom-atomnya adalah menguntungkan apabila :Senyawa ionik yang terbentuk memiliki energi potensial yang lebih rendah dibandingkan atom-atom pembentuknyaStruktur yang diadopsi oleh senyawa ionik yang terbentuk merupakan struktur yang memiliki energi potensial yang terendah yaitu struktur dengan kestabilan termodinamika terbesar*

  • Kisi KristalSel satuan Primitif / sel satuan sederhana (P)Sel satuan berpusat badan (I)Sel satuan berpusat muka (F)Sel satuan berpusat pada semua muka (F)Sel satuan berpusat pada dua muka (A, B, atau C)*

  • Letak Atom Pada Sel SatuanAtom yang terdapat pada pojok sel satuanMerupakan milik dari 8 sel satuanSehingga fraksi atom yang dimiliki oleh sebuah sel satuan hanya 1/8 bagianAtom pada pusat sel satuanSepenuhnya milik sel satuan tersebutAtom pada pusat mukaMilik dari 2 sel satuan yang berdekatanSehingga fraksi atom yang dimiliki oleh sebuah sel satuan hanya bagianAtom terletak pada pada pusat sisiAtom tersebut milik 4 sel satuan yang berdekatanSehingga fraksi atom yang dimiliki oleh sebuah sel satuan hanya bagian*

  • Sel Satuan Primitif (P)

    *

  • Sel Satuan Berpusat Badan (I)

    *

  • Sel Satuan Berpusat Muka (F)

    *

  • Struktur Kristal Senyawa IonLinierTetrahedralSegitiga PlanarOktahedralHeksagonalKubus

    *

  • Kisi Kristal Senyawa IonNatrium klorida (NaCl)Sesium klorida (CsCl)Zink sulfida (ZnS)Fluorit CaF2)Rutil (TiO2)Perovskit (SrTiO3)*

  • Massa Jenis Kristal IonikMassa Jenis Hasil Eksperimen / Observasi (Dobs)

    Massa Jenis Teoritik / Hasil Perhitungan (D)*

  • Massa Jenis Hasil Eksperimen / Observasi (Dobs)Hasil bagi massa danb volume kristal hasil pengukuran

    mDobs = V*

  • Massa Jenis Teoritik /Hasil Perhitungan (D)Diperoleh berdasarkan data kristalografi

    Merupakan massa jenis kristal apabila di dalam kristal tersebut dianggap tidak ada cacat apapun

    *

  • Massa KristalD = Volume Kristal

    FW x ZD = V x N*

  • Dimana :FW adalah massa rumusZ adalah jumlah spesies dalam sel satuanV adalah volumesel satuanN adalah bilangan Avogadro

    *

  • Apabila volume sel satuan dinyatakan dalam satuan Ao3 dan massa jenis teoritik dalam g/cm3 maka dapat dihitung berdasarkan : FW x Z x 1,66D = V*

  • *

    ******************************