kronologi kasus pembunuhan holly angela dan psikologi hukumnya.docx

Upload: rezkinugroho

Post on 10-Feb-2018

258 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx

    1/15

    Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela

    Jakarta - Kasus pembunuhan Holly Angela atau Niken Hayu Winanti (37) perlahan menjadi

    terang benderang dengan fakta-fakta yang mengejutkan. Pembunuhan itu telah direncanakan dan

    diduga melibatkan orang penting. Berikut kronologi pembunuhan Holly seperti yang

    dikumpulkan dari penyidikan polisi.

    Agustus 2013

    Pembunuhan itu sudah direncanakan 2 bulan sebelum akhirnya Holly dieksekusi. Kepala Bidang

    Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, untuk menyusun strategi

    pembunuhan ini, para pelaku menyewa satu unit di lantai 6BE tower Ebony atau beberapa lantaidi bawah Holly yang tinggal di lantai 9 tepatnya di unit 9AT.

    "Mereka menyewa kamar di lantai 6 sejak Agustus 2013 lalu," kata Rikwanto di Jakarta, Kamis

    (10/10/2013).

    Kamar tersebut disewa atas Elriski Yudhistira (34), pria yang ditemukan tewas di pelataran

    taman tower Ebony. Kamar tersebut disewa untuk 6 bulan ke depan hingga Januari 2014 dengan

    harga Rp 22 juta. Sepanjang bulan Agustus ini, pelaku pembunuhan melakukan perencanaan

    hingga pengintaian kepada korban.

    September 2013

    Sepanjang September pelaku masih mengintai korban hingga akhir September 2013 diputuskan

    melakukan eksekusi.

    30 September 2013

    Sebelum pukul 21.30 WIB

    Pada Senin malam ini, pelaku yang belakangan diketahui 4 orang itu rupanya menyamar menjadi

    anak band, membawa hard case yang berisi 2 gitar dan masuk ke kamar Holly, unit 09 AT Tower

    Ebony. Hard case ukuran besar berwarna hitam itu akan digunakan untuk menyimpan mayat

    Holly. Mereka juga telah menyiapkan kopi bubuk untuk menyamarkan bau anyir.

  • 7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx

    2/15

    Rupanya, mereka sudah membawa kunci duplikat unit apartemen Holly yang masih dicari tahu

    dari mana mendapatkan aslinya. Mereka saat itu menunggu kedatangan Holly.

    Pukul 21.30 WIB

    Holly baru saja pulang dari rumah ibu angkatnya di Cibubur. Sambil berkomunikasi lewat

    telepon dengan ibu angkatnya itu, Holly berjalan menapaki lorong menuju ke unitnya. Holly

    tidak tahu jika di dalam unitnya itu sudah ada beberapa 'tamu tak diundang' yang sudah

    menantinya. Holly lalu dianiaya oleh 4 pria begitu masuk ke unitnya. Keempat pelaku menarik

    tangan Holly, membekap mulutnya lalu memukuli menggunakan besi.

    Holly yang saat memasuki kamar sedang berkomunikasi dengan ibu angkatnya itu, berteriak

    minta tolong kepada ibu angkatnya karena diserang Elriski dan temannya.

    Teriakan Holly itu didengar melalui telepon genggam oleh ibu angkatnya dan kemudian Holly

    tidak bisa dihubungi lagi. Ibu angkat Holly yang cemas dengan teriakan Holly itu langsung

    menelepon ke pengelola apartemen dan adik angkat Holly untuk segera menolongnya.

    Menjelang pukul 00.00 WIB

    Pelaku lalu kabur melalui loteng, turun ke apartemen unit unit 08AS, pelaku kemudian mencoba

    melarikan diri dari situ. Ia kemudian memecahkan kaca pintu balkon unit 08AS. Setelah berhasil

    memecahkan kaca pintu balkon, pelaku berdiam diri sesaat di unit itu. Pelaku lalu mencuci

    tangannya yang berlumuran darah Holly di wastafel yang terletak di dekat pintu balkon. Mereka

    lalu menyampirkan handuk untuk turun di unit 09AS.

    Adik angkat Holly membuka paksa pintu unit apartemen Holly. Dan menemukan Holly sudah

    dalam keadaan terikat dan kepala belakang mengeluarkan darah.

    Pukul 00.00 WIB

    Seorang pria terjatuh dari tower ini. Pria itu diketahui bernama Elriski Yudhistira, yang

    belakangan diketahui menjadi salah satu dari 4 pembunuh Holly. Elriski diduga terjatuh dari

    tower Ebony saat kabur melalui balkon.

  • 7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx

    3/15

    Pukul 01.10 WIB

    Jasad Elriski dibawa ke RSCM sedangkan Holly meninggal dunia saat dibawa ke RS Tria Dipa.

    Jasad Holly lalu dibawa ke RSCM sebelum dimakamkan ke Semarang.

    Sumber : http://news.detik.com/read/2013/10/11/150835/2384726/10/kronologi-pembunuhan-holly-angela.html

    http://news.detik.com/read/2013/10/11/150835/2384726/10/kronologi-pembunuhan-holly-angela.htmlhttp://news.detik.com/read/2013/10/11/150835/2384726/10/kronologi-pembunuhan-holly-angela.htmlhttp://news.detik.com/read/2013/10/11/150835/2384726/10/kronologi-pembunuhan-holly-angela.htmlhttp://news.detik.com/read/2013/10/11/150835/2384726/10/kronologi-pembunuhan-holly-angela.html
  • 7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx

    4/15

    Cerita Lengkap dan Kronologis PembunuhanSadis Holy Angela di Kalibata City

    Pembunuhan terhadap Holly Angela Ayu Winanti (37) di unit 09AT tower Ebony ApartemenKalibata City, Jaksel, Senin 30 September lalu, direncanakan dengan matang oleh para pelaku.

    Para eksekutor yang berjumlah empat orang ini dipimpin oleh S. Dari empat orang itu dua di

    antaranya sudah tertangkap yakni S dan AL yang ditangkap di Karawang dan Depok. Sementara

    satu orang lainnya yang tidak disebutkan identitasnya, masih buron. Elriski yang tewas dari

    lantai 6 itu, dia juga eksekutornya.

    Polisi kini juga tengah mengincar sosok lain yang diduga terlibat dalam pembunuhan ini. Salah

    satu tersangka, S, mengaku pernah beberapa kali menjadi sopir seorang pria berinisial G yang

    diduga salah satu auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Berangkat dari kesaksian S, polisi

    pun melayangkan surat panggilan pemeriksaan untuk G yang juga diduga sebagai suami siri

    Holly.

    Gatot Supiartono resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Holly Angela

    Ayu (37) di Apartemen Kalibata City. Gatot dijerat dua pasal tentang pembunuhan dengan

    ancaman hukumat mati. Gatot dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana

    jo Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 55 KUHP tentang ikut serta. Auditor utama

    BPK itu kini ditahan di Mapolda Metro Jaya.

    Motifnya pun terungkap. Holly diketahui kerap menuntut dan meminta sesuatu pada Gatot.

    Bahkan, Holly juga sering menuntut Gatot agar menceraikan istri sahnya.

    Perencanaan

    Pembunuhan sadis itu sudah direncanakan beberapa bulan sebelumnya. Pada Agustus 2013,mereka menyewa satu unit di lantai 06BE tower Ebony Apartemen Kalibata City, untuk

    mengintai aktivitas Holly. Di kamar tersebut, para pelaku sudah mempersiapkan peti khusus

    untuk mengangkut jasar Holly. Peti berupa hardcase untuk peralatan musik itu berukuran

    100x50x50 cm, warna hitam.

  • 7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx

    5/15

    Para komplotan pembunuh Holly Angela menyamar sebagai musisi. Mereka sengaja menyewa

    kamar di lantai 6 apartemen itu untuk mengintai sang korban hingga hari eksekusi tiba. Dengan

    berpura-pura sebagai musisi, El Riski Yudhistiran (tewas), L, S dan R (DPO/buron), bisa leluasa

    memindahkan kotak gitar yang akan digunakan untuk menyimpan jenazah Holly. Peti berukuran100x50x50 cm berisi jenazah itu rencananya bakal dibuang ke laut. Kotak itu untuk membuang

    jasad korban ke laut,

    Kelompok penjahat itu menyiapkan dua buah gitar listrik. Gitar ini sedianya disiapkan sebagai

    kamuflase untuk menutupi mayat Holly di dalam hardcase itu nantinya disimpan di atas mayat

    Holly. Mereka juga menyiapkan kopi bubuk, tali tambang dan plastik.

    Keempatnya juga telah menyiapkan bubuk kopi seberat 1.750 gram untuk ditaburkan ke jasad

    Holly agar bau busuk mayat tak tercium. Holly yang ditemukan dalam kondisi kritis di Kamar E

    09 AT Tower Ebony, Kalibata City, sempat dibawa ke rumah sakit pada 30 September yang lalu.

    Namun sayang, nyawanya tidak tertolong.

    Para pelaku masuk kamar Holy menggunakan kunci palsu yang telah dipersiapkan. Masih belum

    diketahui bagaimana kunci palsu tersebut dapat dibuat. Saat menunggu beberapa lama kemudian

    Holy masuk dan dilakukan penyekapan dan pembunuhan tersebut.

    Holly dibunuh oleh dua eksekutor, Elriski Yudhistira dan Rusky. Wanita berusia 37 tahun itu

    dipukul menggunakan besi sepanjang 50 cm. Holly tewas di lokasi. Sementara Elriski yang

    berusaha kabur, terjatuh dari lantai 9 hingga tewas. Rusky bisa kabur dan saat ini masih buron.

    Tapi saat dilakukan pembunuhan ternyata Holy sedang menelpon. Saat terjadi pergumulan

    HPNya terlepas tetapi madih aktif. Saudaranya yang melakukan komunikasi telepon tersebut

    curiga dan mendengar suara-suara yang janggal dan mencurigakan. Langsung saja dia

    menghubungi satpam apartemen, Dengan sigap satpam apartemen mendobrak pintu kamar

    Holly. Mendengar dobarakan pintu tersebut para pelaku terbirit-birit melarikan diri. Saat

    melarikan diri satu pelaku terjatuh pelaku lainnya berhasil keluar ke kamar bahwah apartemen

  • 7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx

    6/15

    Holly. Seteleh berdiam diri menunggu suasana aman dalam beberapa jam akhirnya dia keluar

    dari persembunyiannya.

    Barang BuktiSehelai handuk disita polisi dari unit tetangga Holly Angela Ayu (37) di 09AS tower Ebony

    Apartemen Kalibata City, Kamis (10/10) sore tadi. Handuk tersebut digunakan salah seorang

    eksekutor, teman Elriski Yudhistira (34), yang ditemukan tewas di pelataran apartemen tersebut,

    untuk kabur.

    Handuk bermerek ellese itu berwarna hijau -putih-merah, berukuran panjang sekitar 90 cm dan

    lebar sekitar 30 cm. Handuk itu digunakan pemilik unit 09AS sebagai kain lap. Handuk itu

    dijemur di luar, di balkon unit 09 AS. Setelah mendengar saksi-saksi yang mencoba mendobrak

    pintu kamar Holly, Elriski dan temannya panik dan mencoba melarikan diri. Teman Elriski yang

    belum disebutkan identitasnya itu mencoba keluar lebih dahulu dengan cara merayap ke balkon

    unit 09AS yang berjarak sekitar setengah meter, dari balkon unit yang ditempati Holly. Setelah

    berhasil masuk ke balkon unit 09AS, pelaku ini diam dulu di situ, menunggu sampai situasi reda.

    Setelah beberapa menit kemudian, teman Elriski ini kemudian mencoba keluar dari unit 09AS

    itu. Dia melihat handuk tersebut yang tengah dijemur di unit tersebut, kemudian mengikatkan

    handuk itu ke besi pegangan yang berada di dinding balkon. Kemudian dia loncat pakai handuk

    itu ke kamar 08AS yang ada di bawah 09AS dan bersembunyi di situ. Pelaku itu berhasil lolos.

    Sementara Elriski yang mencoba menyusul temannya, beberapa saat setelah temannya masuk ke

    balkon unit 09AS, terjatuh.

    Elriski Sang Eksekutor

    Peristiwa jatuhnya Elriski Yudhistira (34) dari apartemen Kalibata City, terjawab sudah. Pria asal

    Lampung Utara, yang sebelumnya mayatnya tidak diketahui identitasnya itu adalah salah satu

    dari komplotan para pelaku yang membunuh Holly Angela Ayu di unit 09AT tower Ebony

    Apartemen Kalibata City, 30 September lalu. Elriski adalah salah satu dari dua orang yang

    bertugas mengeksekusi Holly di kamarnya. Teman Elriski yang juga bertugas mengeksekusi

  • 7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx

    7/15

    Holly saat itu, berhasil melarikan diri. Elriski, tidak berhasil melewati balkon tersebut, sehingga

    terpeleset dan terjatuh ke pelataran taman Apartemen Kalibata City.

    Nyawanya pun tidak dapat terselamatkan setelah tubuhnya terbentur keras ke tembok-temboktaman dari ketinggian sekitar 18 meter apartemen tersebut. Elriski adalah eksekutor yang

    melakukan pembunuhan terhadap Holly. Elriski bersama temannya yang masih buron itu masuk

    ke kamar Holly dengan menggunakan kunci duplikat.

    Nama Elriski belakangan muncul setelah keluarga melapor ke kepolisian dan mengakui bahwa

    pria yang jatuh dari apartemen, Mr X, adalah anggota keluarganya. Dari hasil pengenalan

    jenazah dan pencocokkan sidik jari Mr X dan sidik jari pada kartu identifikasi Polres Lampung

    Utara atas nama Elriski, adalah identik. Dengan hasil uji labfor itu, dipastikan, Mr X adalah

    Elriski. Kemudian, kepastian soal keterlibatan Elriski ini, didapat dari hasil olah TKP dan

    keterangan 2 tersangka yang sudah tertangkap.

    Kemudian, dari keterangan tersangka S dan AL yang ditangkap di Karawang dan Depok

    beberapa hari lalu, menyebut bahwa Elriski terlibat dalam pembunuhan Holly itu. Namun, teka-

    teki mengapa tidak ditemukan idenittas atau dompet yang berisi identitas pada jasad Elriski saat

    ditemukan tewas di pelataran apartemen, itu belum terjawab.

    Kisah Asmara

    Holly dan Gatot sudah dekat sejak tahun 2008. Hal ini terbukti dari foto mesra keduanya yang

    dipasang di apartemen Holly. Tampak di dalam foto, Gatot mengenakan kaos berkerah warna

    putih dan Holly memakai kaos warna kuning. Keduanya terlihat mesra. Tangan kanan Holly

    merangkul bahu sang auditor BPK. Sebaliknya, Gatot melingkarkan tangan kirinya di pinggang

    sang kekasih. Di bagian bawah foto, ada tulisan Singapore 2008. Bila diliha t dari latar

    belakangnya, kawasan tersebut diperkirakan berada di Mount Faber, Singapura.

    Gatot dan Holly menikah siri di Bandung, pada bulan April 2011. Mereka terdaftar di Pengadilan

    Agama. Sejumlah foto keduanya yang berpose bak pasangan pengantin. Ada juga gambar

  • 7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx

    8/15

    mereka berada di pelaminan. Holly memakai ronce melati di sanggulnya dan Gatot mengenakan

    blangkon dan setelan pakaian adat jawa lengkap plus kalung roncean melati. Namun lewat

    pengacaranya, Gatot membantah foto yang dipajang kepolisian itu gambar pernikahan mereka.

    Meski berpenampilan layaknya pengantin, foto disebut hanya pose pura-pura. Peralatan yangdikenakan pun hanya meminjam.

    Sekitar bulan September 2013, tetangga mendengar keributan di apartemen unit 09AT milik

    Holly. Wanita asal Semarang, Jateng, itu bertengkar dengan seorang pria. Menurut tetangga,

    pertengkaran sudah mulai ketika hari masih pagi. Keributan baru berhenti setelah seorang lelaki

    berteriak diam!. Dua hari kemudian, kegaduhan kembali terjadi. Kali ini, sekitar malam hari.

    Pertengkarannya lebih hebat. Bunyi piring pecah berulang kali terdengar. Juga ada suara

    perempuan berteriak, tapi tidak meminta tolong. Tombol darurat pun sempat ditekan. Para

    penghuni kemudian berteriak kita laporkan satpam saja .

    Sumber : http://newindonesiaonline.wordpress.com/2013/10/12/cerita-lengkap-dan-kronolgis-

    pembunuhan-sadis-holy-angelaa-di-kalibata-city.html

    http://newindonesiaonline.wordpress.com/2013/10/12/cerita-lengkap-dan-kronolgis-pembunuhan-sadis-holy-angelaa-di-kalibata-city.htmlhttp://newindonesiaonline.wordpress.com/2013/10/12/cerita-lengkap-dan-kronolgis-pembunuhan-sadis-holy-angelaa-di-kalibata-city.htmlhttp://newindonesiaonline.wordpress.com/2013/10/12/cerita-lengkap-dan-kronolgis-pembunuhan-sadis-holy-angelaa-di-kalibata-city.htmlhttp://newindonesiaonline.wordpress.com/2013/10/12/cerita-lengkap-dan-kronolgis-pembunuhan-sadis-holy-angelaa-di-kalibata-city.htmlhttp://newindonesiaonline.wordpress.com/2013/10/12/cerita-lengkap-dan-kronolgis-pembunuhan-sadis-holy-angelaa-di-kalibata-city.html
  • 7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx

    9/15

    Psikologi Hukum Kasus Pembunuhan Holly Angela Menurut Pengamatdan Psikologi Forensik.

    TEMPO.CO , Jakarta - Pengamat kriminal dan psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menilai tak ada kejanggalan pada kasus pembunuhan Holly yang didahului

    enam bulan pengintaian. Ia menganggap enam bulan pengintaian lebih sebagai

    ketidaksiapan atau ketidakmampuan pembunuh Holly.

    "Enam bulan mengintai dulu itu cerminan kalau ekesekutor maupun mastermind- nya

    tak siap. Kalau mereka siap, tak butuh pengintaian lama," ujar Reza ketika

    dihubungi Tempo , Kamis, 17 Oktober 2013.

    Gatot diketahui menyewa pembunuh bayaran untuk mengeliminasi Holly. Tiga

    eksekutor ia sewa untuk membunuh Holly. Tiga eksekutor itu mengintai Holly

    selama enam bulan dengan menyewa unit kamar di apartemen yang sama dengan

    Holly. Padahal, Gatot yang menyewa mereka tahu betul gerak-gerik Holly karena ia

    adalah suami siri Holly.

    Sudah mengintai selama enam bulan, eksekutor masih juga gagal membunuh Holly

    dengan rapi. Selain lengah karena tak menyadari Holly tengah kontak dengan ibu

    asuhnya, mereka juga gagal memanfaatkan keunggulan jumlah mereka.

    Meski Holly berhasil dibunuh, aksi mereka terendus. Barang bukti berserakan di

    TKP. Dua eksekutor, Surya dan Abdul, berhasil ditangkap, sementara El Rizky jatuh

    ke lantai dasar.

    Reza pun menilai rencana pembunuhan Holly yang dilakukan eksekutor tak efektif

    dan efisien. Selain persiapannya tergolong ribet, sampai harus menyiapkan

    berbagai alat jerat dan kotak gitar segala, barang bukti pun bertebaran di TKP.

    http://www.tempo.co/read/news/2013/10/16/064522248/Detik-detik-Pembunuhan-Holly-Angela-Versi-Polisihttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/16/064522248/Detik-detik-Pembunuhan-Holly-Angela-Versi-Polisihttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/16/064522248/Detik-detik-Pembunuhan-Holly-Angela-Versi-Polisihttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/16/064522248/Detik-detik-Pembunuhan-Holly-Angela-Versi-Polisihttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/16/064522248/Detik-detik-Pembunuhan-Holly-Angela-Versi-Polisihttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/16/064522248/Detik-detik-Pembunuhan-Holly-Angela-Versi-Polisihttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/16/064522248/Detik-detik-Pembunuhan-Holly-Angela-Versi-Polisi
  • 7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx

    10/15

    Walhasil, bukannya menghilangkan jejak dari jerat hukum, eksekutor dan otak

    pembunuhan malah gali kubur sendiri.

    "Coba, mereka butuh enam bulan untuk memantau gerak-gerik. Mereka butuh tigaorang untuk bunuh Holly yang hanya satu orang biasa, tanpa penjagaan, tinggal di

    apartemen biasa, dan masih gagal pula. Mereka tak terlatih," ujar Reza.

    Reza juga mengaku yakin Gatot tidak dijebak atau di-antasari-kan dalam kasus

    pembunuhan Holly. Ia berkata, kalau ada orang yang ingin membunuh Holly dan

    mengganggap dia berbahaya, maka pasti orang yang sangat dekat dengan Holly

    adalah otaknya--yang tak lain adalah Gatot

    Reza juga menambahkan, pembunuh bayaran kerap disewa untuk mengakhiri

    hubungan atau relasi gelap. Dengan adanya faktor pembunuh bayaran pada kasus

    Holly, jelas ada masalah antara Holly dengan Gatot yang memicu rentetan rencana

    pembunuhan yang berakhir berantakan.

    "Kecenderungan kita itu berpikir yang terlalu ribet untuk sebuah kasus pembunuhan.

    Sebenarnya kasus ini sederhana saja saya rasa, yakni karena ada faktor masalah

    pribadi," ujar Reza mengakhiri.

    Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/10/17/064522409/Pengamat-Tak-Ada-Kejanggalan-

    di-Kasus-Holly.html

    http://www.tempo.co/read/news/2013/10/17/064522409/Pengamat-Tak-Ada-Kejanggalan-di-Kasus-Holly.htmlhttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/17/064522409/Pengamat-Tak-Ada-Kejanggalan-di-Kasus-Holly.htmlhttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/17/064522409/Pengamat-Tak-Ada-Kejanggalan-di-Kasus-Holly.htmlhttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/17/064522409/Pengamat-Tak-Ada-Kejanggalan-di-Kasus-Holly.htmlhttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/17/064522409/Pengamat-Tak-Ada-Kejanggalan-di-Kasus-Holly.html
  • 7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx

    11/15

    Analisa Pembunuhan Holly AngelaRabu, 2 Oktober 2013 21:26 WIB

    Jakarta, Wartakotalive.com Polisi menduga pembunuh Holly Angela Hayu Winanti (37) adalah Mr X -- pria tanpa identitas

    yang tewas setelah melompat dari kamar apartemen yang dihuni Holly, Tower Ebony, Lantai 9,

    Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.

    Diduga, Mr X menganiaya Holly sebelum menemui ajal. Pakar Psikologi Forensik, Reza

    Indragiri Amriel, mengatakan jika pembunuhan itu memang kasus murder-suicide (kasus

    pembunuhan, dimana pelakunya kemudian memutuskan untuk bunuh diri), maka motif pelaku

    sangat kecil karena cemburu."Sebab dalam statistik, motif murder-suicide adalah karena hubungan lelaki dan perempuan atau

    di antaranya kecemburuan, sangat rendah," kata Reza kepada Wartakotalive.com, Rabu

    (2/10/2013).

    Menurut Reza, dalam kasus murder-suicide, yang dominan, konteks atau motifnya justru lebih

    dari sebatas relasi lelaki dan perempuan. "Yaitu karena beban hidup si pembunuh yang bunuh

    diri atau dalam hal ini si Mr X, sangat berat. Bisa saja tersangkut masalah hukum, maupun

    masalah keuangan atau masalah berat lain," kata Reza.Reza menuturkan dalam kasus ini, jika Mr X adalah pelakunya, maka motif pembunuhan

    dikarenakan beban hidup atau masalahnya yang berat, kemudian ia menjadi marah. "Sehingga

    Mr X yang sedang menghadapi masalah berat, menjadi sangat agresif dan membabi buta. Lalu

    bunuh diri adalah cara menghindari bertambahnya masalah atau menghindari rasa penyesalan

    dan atau menghindari proses hukum. Ini mirip kondisi tipikal di balik KDRT. Dimana pasangan

    dan anak adalah sansak hidup paling empuk atas problem yang menumpuk," tuturnya.

    Reza berpendapat, antara Mr X dan Holly memiliki hubungan asmara. "Kalau bukan suami, tapi punya hubungan asmara. Berarti selingkuhan," kata Reza.

    Dengan ini, Reza ingin menjelaskan bahwa asmara dan sejenisnya bukan motif tersering di balik

    kasus-kasus murder-suicide. "Jadi murder-suicide lebih sering terjadi pada pelaku dimana

  • 7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx

    12/15

    amarahnya terpicu sementara sebelummnya tersangkut masalah berat seperti kasus hukum,

    kehilangan pekerjaan dan masalah berat lainnya," tutur Reza.

    Yang pasti, kata Reza, akar masalahnya dalam murder-suicide bukan pada pasangan atau korban.

    "Akar masalahnya tidak berada pada si pasangan. Tapi pada kontek atau situasi yg meluas, yaknidengan adanya masalah hidup yang berat," kata Reza.

    Sumber: http://wartakota.tribunnews.com/2013/10/02/analisa-pembunuhan-holly-angela.html

    http://wartakota.tribunnews.com/2013/10/02/analisa-pembunuhan-holly-angela.htmlhttp://wartakota.tribunnews.com/2013/10/02/analisa-pembunuhan-holly-angela.htmlhttp://wartakota.tribunnews.com/2013/10/02/analisa-pembunuhan-holly-angela.htmlhttp://wartakota.tribunnews.com/2013/10/02/analisa-pembunuhan-holly-angela.html
  • 7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx

    13/15

    Pembunuhan Holly Tinggalkan Banyak Jejak

    JAKARTA, KOMPAS.com Kriminolog Universitas Indonesia Erlangga

    Masdiana mengatakan, pembunuhan Holly jelas kejahatan yang dilakukan secara

    tidak profesional.

    "Pelaku salah satunya adalah sopir seseorang yang diduga punya hubungan

    personal dengan Holly. Pelaku lebih dari satu orang yang menyebabkan banyak

    saksi meskipun itu saksi pelaku. Kemudian, kematian Holly juga tidak cepat,

    banyak unsur penganiayaan. Dugaannya, pelaku tidak tahu cara cepat membunuh

    korban," kata Erlangga, di Jakarta, Rabu (16/10/2013).Hal senada diungkapkan psikolog forensik Reza Indragiri Amriel.

    "Sejak awal, saya menduga, kasus ini adalah penganiayaan yang menjadi collateral

    damage . Namun, begitu ada info pelaku yang tertangkap menyiapkan peti mati,

    saya berpendapat ini adalah pembunuhan berencana dengan menggunakan

    pembunuh bayaran," kata Reza.

    Akan tetapi, menurut Reza, pembunuhan tersebut tidak efektif dan efisien. Misi

    pembunuhan yang bertujuan menghindari hukum ternyata justru menebarkan

    banyak bukti yang bisa menjerat pelaku.

    Barang bukti yang dikumpulkan polisi, di antaranya batang besi penuh darah, jejak

    kaki, dan handuk yang dibiarkan tergelantung di pagar besi, sampai fakta bahwa

    pembunuh menyewa tempat di menara yang sama dengan Holly, menunjukkan

    cara kerja yang tidak profesional. Terlebih dugaan bahwa salah satu dari empat

    pembunuh, yaitu Elrisky Yudhistira (34), terjatuh dan tewas saat mencoba

    melarikan diri dari unit apartemen Holly.

    Menurut Reza, dalam kasus-kasus yang menggunakan pembunuh bayaran, motif

    terbanyak yang ditemukan adalah untuk mengakhiri relasi. Relasi yang dimaksud

    bisa saja sebuah skandal yang terancam terbongkar, kehamilan di luar nikah, dan

  • 7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx

    14/15

    banyak lagi. Erlangga juga menyinggung adanya faktor kecemburuan yang terselip

    dalam relasi intens antardua manusia.

    "Faktor kecemburuan jelas mungkin terjadi. Apakah pasangan mendua atau

    lainnya. Di sisi lain, kemungkinan korban adalah orang yang banyak tahu tentang pelaku atau otak pembunuhan terencana. Informasi yang dimilikinya itu bisa amat

    berbahaya bagi korban," kata Erlangga.

    Berdasarkan analisis Reza dan Erlangga, kasus kematian Holly diyakini hanya

    terkait konflik antara korban dan pelaku atau otak pembunuhan terencana. Reza

    malah tegas mengatakan kasus Holly sama sekali tidak menyangkut isu besar,

    seperti terkait kasus korupsi simulator SIM yang melibatkan mantan pejabat di

    Mabes Polri. Atau terkait dugaan G, yang diduga suami Holly dan dituding sebagai

    otak kematian Holly, merupakan auditor BPK yang menangani kasus simulator

    SIM tersebut.

    Erlangga menduga ketidakprofesionalan pelaku, termasuk otak perencana

    pembunuhan, tidak terkait dengan latar belakang G yang berpendidikan dan

    memiliki jabatan penting.

    Menurut dia, rencana pembunuhan Holly dilatarbelakangi kepanikan sehingga pelaku tak berpikir jernih.

    Sumber:

    http://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/17/0813332/Pembunuhan.Holly.Tinggalkan.Banya

    k.Jejak.html

    http://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/17/0813332/Pembunuhan.Holly.Tinggalkan.Banyak.Jejak.htmlhttp://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/17/0813332/Pembunuhan.Holly.Tinggalkan.Banyak.Jejak.htmlhttp://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/17/0813332/Pembunuhan.Holly.Tinggalkan.Banyak.Jejak.htmlhttp://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/17/0813332/Pembunuhan.Holly.Tinggalkan.Banyak.Jejak.htmlhttp://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/17/0813332/Pembunuhan.Holly.Tinggalkan.Banyak.Jejak.html
  • 7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx

    15/15