kronologi kasus pembunuhan holly angela dan psikologi hukumnya.docx
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx
1/15
Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela
Jakarta - Kasus pembunuhan Holly Angela atau Niken Hayu Winanti (37) perlahan menjadi
terang benderang dengan fakta-fakta yang mengejutkan. Pembunuhan itu telah direncanakan dan
diduga melibatkan orang penting. Berikut kronologi pembunuhan Holly seperti yang
dikumpulkan dari penyidikan polisi.
Agustus 2013
Pembunuhan itu sudah direncanakan 2 bulan sebelum akhirnya Holly dieksekusi. Kepala Bidang
Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, untuk menyusun strategi
pembunuhan ini, para pelaku menyewa satu unit di lantai 6BE tower Ebony atau beberapa lantaidi bawah Holly yang tinggal di lantai 9 tepatnya di unit 9AT.
"Mereka menyewa kamar di lantai 6 sejak Agustus 2013 lalu," kata Rikwanto di Jakarta, Kamis
(10/10/2013).
Kamar tersebut disewa atas Elriski Yudhistira (34), pria yang ditemukan tewas di pelataran
taman tower Ebony. Kamar tersebut disewa untuk 6 bulan ke depan hingga Januari 2014 dengan
harga Rp 22 juta. Sepanjang bulan Agustus ini, pelaku pembunuhan melakukan perencanaan
hingga pengintaian kepada korban.
September 2013
Sepanjang September pelaku masih mengintai korban hingga akhir September 2013 diputuskan
melakukan eksekusi.
30 September 2013
Sebelum pukul 21.30 WIB
Pada Senin malam ini, pelaku yang belakangan diketahui 4 orang itu rupanya menyamar menjadi
anak band, membawa hard case yang berisi 2 gitar dan masuk ke kamar Holly, unit 09 AT Tower
Ebony. Hard case ukuran besar berwarna hitam itu akan digunakan untuk menyimpan mayat
Holly. Mereka juga telah menyiapkan kopi bubuk untuk menyamarkan bau anyir.
-
7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx
2/15
Rupanya, mereka sudah membawa kunci duplikat unit apartemen Holly yang masih dicari tahu
dari mana mendapatkan aslinya. Mereka saat itu menunggu kedatangan Holly.
Pukul 21.30 WIB
Holly baru saja pulang dari rumah ibu angkatnya di Cibubur. Sambil berkomunikasi lewat
telepon dengan ibu angkatnya itu, Holly berjalan menapaki lorong menuju ke unitnya. Holly
tidak tahu jika di dalam unitnya itu sudah ada beberapa 'tamu tak diundang' yang sudah
menantinya. Holly lalu dianiaya oleh 4 pria begitu masuk ke unitnya. Keempat pelaku menarik
tangan Holly, membekap mulutnya lalu memukuli menggunakan besi.
Holly yang saat memasuki kamar sedang berkomunikasi dengan ibu angkatnya itu, berteriak
minta tolong kepada ibu angkatnya karena diserang Elriski dan temannya.
Teriakan Holly itu didengar melalui telepon genggam oleh ibu angkatnya dan kemudian Holly
tidak bisa dihubungi lagi. Ibu angkat Holly yang cemas dengan teriakan Holly itu langsung
menelepon ke pengelola apartemen dan adik angkat Holly untuk segera menolongnya.
Menjelang pukul 00.00 WIB
Pelaku lalu kabur melalui loteng, turun ke apartemen unit unit 08AS, pelaku kemudian mencoba
melarikan diri dari situ. Ia kemudian memecahkan kaca pintu balkon unit 08AS. Setelah berhasil
memecahkan kaca pintu balkon, pelaku berdiam diri sesaat di unit itu. Pelaku lalu mencuci
tangannya yang berlumuran darah Holly di wastafel yang terletak di dekat pintu balkon. Mereka
lalu menyampirkan handuk untuk turun di unit 09AS.
Adik angkat Holly membuka paksa pintu unit apartemen Holly. Dan menemukan Holly sudah
dalam keadaan terikat dan kepala belakang mengeluarkan darah.
Pukul 00.00 WIB
Seorang pria terjatuh dari tower ini. Pria itu diketahui bernama Elriski Yudhistira, yang
belakangan diketahui menjadi salah satu dari 4 pembunuh Holly. Elriski diduga terjatuh dari
tower Ebony saat kabur melalui balkon.
-
7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx
3/15
Pukul 01.10 WIB
Jasad Elriski dibawa ke RSCM sedangkan Holly meninggal dunia saat dibawa ke RS Tria Dipa.
Jasad Holly lalu dibawa ke RSCM sebelum dimakamkan ke Semarang.
Sumber : http://news.detik.com/read/2013/10/11/150835/2384726/10/kronologi-pembunuhan-holly-angela.html
http://news.detik.com/read/2013/10/11/150835/2384726/10/kronologi-pembunuhan-holly-angela.htmlhttp://news.detik.com/read/2013/10/11/150835/2384726/10/kronologi-pembunuhan-holly-angela.htmlhttp://news.detik.com/read/2013/10/11/150835/2384726/10/kronologi-pembunuhan-holly-angela.htmlhttp://news.detik.com/read/2013/10/11/150835/2384726/10/kronologi-pembunuhan-holly-angela.html -
7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx
4/15
Cerita Lengkap dan Kronologis PembunuhanSadis Holy Angela di Kalibata City
Pembunuhan terhadap Holly Angela Ayu Winanti (37) di unit 09AT tower Ebony ApartemenKalibata City, Jaksel, Senin 30 September lalu, direncanakan dengan matang oleh para pelaku.
Para eksekutor yang berjumlah empat orang ini dipimpin oleh S. Dari empat orang itu dua di
antaranya sudah tertangkap yakni S dan AL yang ditangkap di Karawang dan Depok. Sementara
satu orang lainnya yang tidak disebutkan identitasnya, masih buron. Elriski yang tewas dari
lantai 6 itu, dia juga eksekutornya.
Polisi kini juga tengah mengincar sosok lain yang diduga terlibat dalam pembunuhan ini. Salah
satu tersangka, S, mengaku pernah beberapa kali menjadi sopir seorang pria berinisial G yang
diduga salah satu auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Berangkat dari kesaksian S, polisi
pun melayangkan surat panggilan pemeriksaan untuk G yang juga diduga sebagai suami siri
Holly.
Gatot Supiartono resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Holly Angela
Ayu (37) di Apartemen Kalibata City. Gatot dijerat dua pasal tentang pembunuhan dengan
ancaman hukumat mati. Gatot dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana
jo Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 55 KUHP tentang ikut serta. Auditor utama
BPK itu kini ditahan di Mapolda Metro Jaya.
Motifnya pun terungkap. Holly diketahui kerap menuntut dan meminta sesuatu pada Gatot.
Bahkan, Holly juga sering menuntut Gatot agar menceraikan istri sahnya.
Perencanaan
Pembunuhan sadis itu sudah direncanakan beberapa bulan sebelumnya. Pada Agustus 2013,mereka menyewa satu unit di lantai 06BE tower Ebony Apartemen Kalibata City, untuk
mengintai aktivitas Holly. Di kamar tersebut, para pelaku sudah mempersiapkan peti khusus
untuk mengangkut jasar Holly. Peti berupa hardcase untuk peralatan musik itu berukuran
100x50x50 cm, warna hitam.
-
7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx
5/15
Para komplotan pembunuh Holly Angela menyamar sebagai musisi. Mereka sengaja menyewa
kamar di lantai 6 apartemen itu untuk mengintai sang korban hingga hari eksekusi tiba. Dengan
berpura-pura sebagai musisi, El Riski Yudhistiran (tewas), L, S dan R (DPO/buron), bisa leluasa
memindahkan kotak gitar yang akan digunakan untuk menyimpan jenazah Holly. Peti berukuran100x50x50 cm berisi jenazah itu rencananya bakal dibuang ke laut. Kotak itu untuk membuang
jasad korban ke laut,
Kelompok penjahat itu menyiapkan dua buah gitar listrik. Gitar ini sedianya disiapkan sebagai
kamuflase untuk menutupi mayat Holly di dalam hardcase itu nantinya disimpan di atas mayat
Holly. Mereka juga menyiapkan kopi bubuk, tali tambang dan plastik.
Keempatnya juga telah menyiapkan bubuk kopi seberat 1.750 gram untuk ditaburkan ke jasad
Holly agar bau busuk mayat tak tercium. Holly yang ditemukan dalam kondisi kritis di Kamar E
09 AT Tower Ebony, Kalibata City, sempat dibawa ke rumah sakit pada 30 September yang lalu.
Namun sayang, nyawanya tidak tertolong.
Para pelaku masuk kamar Holy menggunakan kunci palsu yang telah dipersiapkan. Masih belum
diketahui bagaimana kunci palsu tersebut dapat dibuat. Saat menunggu beberapa lama kemudian
Holy masuk dan dilakukan penyekapan dan pembunuhan tersebut.
Holly dibunuh oleh dua eksekutor, Elriski Yudhistira dan Rusky. Wanita berusia 37 tahun itu
dipukul menggunakan besi sepanjang 50 cm. Holly tewas di lokasi. Sementara Elriski yang
berusaha kabur, terjatuh dari lantai 9 hingga tewas. Rusky bisa kabur dan saat ini masih buron.
Tapi saat dilakukan pembunuhan ternyata Holy sedang menelpon. Saat terjadi pergumulan
HPNya terlepas tetapi madih aktif. Saudaranya yang melakukan komunikasi telepon tersebut
curiga dan mendengar suara-suara yang janggal dan mencurigakan. Langsung saja dia
menghubungi satpam apartemen, Dengan sigap satpam apartemen mendobrak pintu kamar
Holly. Mendengar dobarakan pintu tersebut para pelaku terbirit-birit melarikan diri. Saat
melarikan diri satu pelaku terjatuh pelaku lainnya berhasil keluar ke kamar bahwah apartemen
-
7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx
6/15
Holly. Seteleh berdiam diri menunggu suasana aman dalam beberapa jam akhirnya dia keluar
dari persembunyiannya.
Barang BuktiSehelai handuk disita polisi dari unit tetangga Holly Angela Ayu (37) di 09AS tower Ebony
Apartemen Kalibata City, Kamis (10/10) sore tadi. Handuk tersebut digunakan salah seorang
eksekutor, teman Elriski Yudhistira (34), yang ditemukan tewas di pelataran apartemen tersebut,
untuk kabur.
Handuk bermerek ellese itu berwarna hijau -putih-merah, berukuran panjang sekitar 90 cm dan
lebar sekitar 30 cm. Handuk itu digunakan pemilik unit 09AS sebagai kain lap. Handuk itu
dijemur di luar, di balkon unit 09 AS. Setelah mendengar saksi-saksi yang mencoba mendobrak
pintu kamar Holly, Elriski dan temannya panik dan mencoba melarikan diri. Teman Elriski yang
belum disebutkan identitasnya itu mencoba keluar lebih dahulu dengan cara merayap ke balkon
unit 09AS yang berjarak sekitar setengah meter, dari balkon unit yang ditempati Holly. Setelah
berhasil masuk ke balkon unit 09AS, pelaku ini diam dulu di situ, menunggu sampai situasi reda.
Setelah beberapa menit kemudian, teman Elriski ini kemudian mencoba keluar dari unit 09AS
itu. Dia melihat handuk tersebut yang tengah dijemur di unit tersebut, kemudian mengikatkan
handuk itu ke besi pegangan yang berada di dinding balkon. Kemudian dia loncat pakai handuk
itu ke kamar 08AS yang ada di bawah 09AS dan bersembunyi di situ. Pelaku itu berhasil lolos.
Sementara Elriski yang mencoba menyusul temannya, beberapa saat setelah temannya masuk ke
balkon unit 09AS, terjatuh.
Elriski Sang Eksekutor
Peristiwa jatuhnya Elriski Yudhistira (34) dari apartemen Kalibata City, terjawab sudah. Pria asal
Lampung Utara, yang sebelumnya mayatnya tidak diketahui identitasnya itu adalah salah satu
dari komplotan para pelaku yang membunuh Holly Angela Ayu di unit 09AT tower Ebony
Apartemen Kalibata City, 30 September lalu. Elriski adalah salah satu dari dua orang yang
bertugas mengeksekusi Holly di kamarnya. Teman Elriski yang juga bertugas mengeksekusi
-
7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx
7/15
Holly saat itu, berhasil melarikan diri. Elriski, tidak berhasil melewati balkon tersebut, sehingga
terpeleset dan terjatuh ke pelataran taman Apartemen Kalibata City.
Nyawanya pun tidak dapat terselamatkan setelah tubuhnya terbentur keras ke tembok-temboktaman dari ketinggian sekitar 18 meter apartemen tersebut. Elriski adalah eksekutor yang
melakukan pembunuhan terhadap Holly. Elriski bersama temannya yang masih buron itu masuk
ke kamar Holly dengan menggunakan kunci duplikat.
Nama Elriski belakangan muncul setelah keluarga melapor ke kepolisian dan mengakui bahwa
pria yang jatuh dari apartemen, Mr X, adalah anggota keluarganya. Dari hasil pengenalan
jenazah dan pencocokkan sidik jari Mr X dan sidik jari pada kartu identifikasi Polres Lampung
Utara atas nama Elriski, adalah identik. Dengan hasil uji labfor itu, dipastikan, Mr X adalah
Elriski. Kemudian, kepastian soal keterlibatan Elriski ini, didapat dari hasil olah TKP dan
keterangan 2 tersangka yang sudah tertangkap.
Kemudian, dari keterangan tersangka S dan AL yang ditangkap di Karawang dan Depok
beberapa hari lalu, menyebut bahwa Elriski terlibat dalam pembunuhan Holly itu. Namun, teka-
teki mengapa tidak ditemukan idenittas atau dompet yang berisi identitas pada jasad Elriski saat
ditemukan tewas di pelataran apartemen, itu belum terjawab.
Kisah Asmara
Holly dan Gatot sudah dekat sejak tahun 2008. Hal ini terbukti dari foto mesra keduanya yang
dipasang di apartemen Holly. Tampak di dalam foto, Gatot mengenakan kaos berkerah warna
putih dan Holly memakai kaos warna kuning. Keduanya terlihat mesra. Tangan kanan Holly
merangkul bahu sang auditor BPK. Sebaliknya, Gatot melingkarkan tangan kirinya di pinggang
sang kekasih. Di bagian bawah foto, ada tulisan Singapore 2008. Bila diliha t dari latar
belakangnya, kawasan tersebut diperkirakan berada di Mount Faber, Singapura.
Gatot dan Holly menikah siri di Bandung, pada bulan April 2011. Mereka terdaftar di Pengadilan
Agama. Sejumlah foto keduanya yang berpose bak pasangan pengantin. Ada juga gambar
-
7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx
8/15
mereka berada di pelaminan. Holly memakai ronce melati di sanggulnya dan Gatot mengenakan
blangkon dan setelan pakaian adat jawa lengkap plus kalung roncean melati. Namun lewat
pengacaranya, Gatot membantah foto yang dipajang kepolisian itu gambar pernikahan mereka.
Meski berpenampilan layaknya pengantin, foto disebut hanya pose pura-pura. Peralatan yangdikenakan pun hanya meminjam.
Sekitar bulan September 2013, tetangga mendengar keributan di apartemen unit 09AT milik
Holly. Wanita asal Semarang, Jateng, itu bertengkar dengan seorang pria. Menurut tetangga,
pertengkaran sudah mulai ketika hari masih pagi. Keributan baru berhenti setelah seorang lelaki
berteriak diam!. Dua hari kemudian, kegaduhan kembali terjadi. Kali ini, sekitar malam hari.
Pertengkarannya lebih hebat. Bunyi piring pecah berulang kali terdengar. Juga ada suara
perempuan berteriak, tapi tidak meminta tolong. Tombol darurat pun sempat ditekan. Para
penghuni kemudian berteriak kita laporkan satpam saja .
Sumber : http://newindonesiaonline.wordpress.com/2013/10/12/cerita-lengkap-dan-kronolgis-
pembunuhan-sadis-holy-angelaa-di-kalibata-city.html
http://newindonesiaonline.wordpress.com/2013/10/12/cerita-lengkap-dan-kronolgis-pembunuhan-sadis-holy-angelaa-di-kalibata-city.htmlhttp://newindonesiaonline.wordpress.com/2013/10/12/cerita-lengkap-dan-kronolgis-pembunuhan-sadis-holy-angelaa-di-kalibata-city.htmlhttp://newindonesiaonline.wordpress.com/2013/10/12/cerita-lengkap-dan-kronolgis-pembunuhan-sadis-holy-angelaa-di-kalibata-city.htmlhttp://newindonesiaonline.wordpress.com/2013/10/12/cerita-lengkap-dan-kronolgis-pembunuhan-sadis-holy-angelaa-di-kalibata-city.htmlhttp://newindonesiaonline.wordpress.com/2013/10/12/cerita-lengkap-dan-kronolgis-pembunuhan-sadis-holy-angelaa-di-kalibata-city.html -
7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx
9/15
Psikologi Hukum Kasus Pembunuhan Holly Angela Menurut Pengamatdan Psikologi Forensik.
TEMPO.CO , Jakarta - Pengamat kriminal dan psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menilai tak ada kejanggalan pada kasus pembunuhan Holly yang didahului
enam bulan pengintaian. Ia menganggap enam bulan pengintaian lebih sebagai
ketidaksiapan atau ketidakmampuan pembunuh Holly.
"Enam bulan mengintai dulu itu cerminan kalau ekesekutor maupun mastermind- nya
tak siap. Kalau mereka siap, tak butuh pengintaian lama," ujar Reza ketika
dihubungi Tempo , Kamis, 17 Oktober 2013.
Gatot diketahui menyewa pembunuh bayaran untuk mengeliminasi Holly. Tiga
eksekutor ia sewa untuk membunuh Holly. Tiga eksekutor itu mengintai Holly
selama enam bulan dengan menyewa unit kamar di apartemen yang sama dengan
Holly. Padahal, Gatot yang menyewa mereka tahu betul gerak-gerik Holly karena ia
adalah suami siri Holly.
Sudah mengintai selama enam bulan, eksekutor masih juga gagal membunuh Holly
dengan rapi. Selain lengah karena tak menyadari Holly tengah kontak dengan ibu
asuhnya, mereka juga gagal memanfaatkan keunggulan jumlah mereka.
Meski Holly berhasil dibunuh, aksi mereka terendus. Barang bukti berserakan di
TKP. Dua eksekutor, Surya dan Abdul, berhasil ditangkap, sementara El Rizky jatuh
ke lantai dasar.
Reza pun menilai rencana pembunuhan Holly yang dilakukan eksekutor tak efektif
dan efisien. Selain persiapannya tergolong ribet, sampai harus menyiapkan
berbagai alat jerat dan kotak gitar segala, barang bukti pun bertebaran di TKP.
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/16/064522248/Detik-detik-Pembunuhan-Holly-Angela-Versi-Polisihttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/16/064522248/Detik-detik-Pembunuhan-Holly-Angela-Versi-Polisihttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/16/064522248/Detik-detik-Pembunuhan-Holly-Angela-Versi-Polisihttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/16/064522248/Detik-detik-Pembunuhan-Holly-Angela-Versi-Polisihttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/16/064522248/Detik-detik-Pembunuhan-Holly-Angela-Versi-Polisihttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/16/064522248/Detik-detik-Pembunuhan-Holly-Angela-Versi-Polisihttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/16/064522248/Detik-detik-Pembunuhan-Holly-Angela-Versi-Polisi -
7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx
10/15
Walhasil, bukannya menghilangkan jejak dari jerat hukum, eksekutor dan otak
pembunuhan malah gali kubur sendiri.
"Coba, mereka butuh enam bulan untuk memantau gerak-gerik. Mereka butuh tigaorang untuk bunuh Holly yang hanya satu orang biasa, tanpa penjagaan, tinggal di
apartemen biasa, dan masih gagal pula. Mereka tak terlatih," ujar Reza.
Reza juga mengaku yakin Gatot tidak dijebak atau di-antasari-kan dalam kasus
pembunuhan Holly. Ia berkata, kalau ada orang yang ingin membunuh Holly dan
mengganggap dia berbahaya, maka pasti orang yang sangat dekat dengan Holly
adalah otaknya--yang tak lain adalah Gatot
Reza juga menambahkan, pembunuh bayaran kerap disewa untuk mengakhiri
hubungan atau relasi gelap. Dengan adanya faktor pembunuh bayaran pada kasus
Holly, jelas ada masalah antara Holly dengan Gatot yang memicu rentetan rencana
pembunuhan yang berakhir berantakan.
"Kecenderungan kita itu berpikir yang terlalu ribet untuk sebuah kasus pembunuhan.
Sebenarnya kasus ini sederhana saja saya rasa, yakni karena ada faktor masalah
pribadi," ujar Reza mengakhiri.
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/10/17/064522409/Pengamat-Tak-Ada-Kejanggalan-
di-Kasus-Holly.html
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/17/064522409/Pengamat-Tak-Ada-Kejanggalan-di-Kasus-Holly.htmlhttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/17/064522409/Pengamat-Tak-Ada-Kejanggalan-di-Kasus-Holly.htmlhttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/17/064522409/Pengamat-Tak-Ada-Kejanggalan-di-Kasus-Holly.htmlhttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/17/064522409/Pengamat-Tak-Ada-Kejanggalan-di-Kasus-Holly.htmlhttp://www.tempo.co/read/news/2013/10/17/064522409/Pengamat-Tak-Ada-Kejanggalan-di-Kasus-Holly.html -
7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx
11/15
Analisa Pembunuhan Holly AngelaRabu, 2 Oktober 2013 21:26 WIB
Jakarta, Wartakotalive.com Polisi menduga pembunuh Holly Angela Hayu Winanti (37) adalah Mr X -- pria tanpa identitas
yang tewas setelah melompat dari kamar apartemen yang dihuni Holly, Tower Ebony, Lantai 9,
Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
Diduga, Mr X menganiaya Holly sebelum menemui ajal. Pakar Psikologi Forensik, Reza
Indragiri Amriel, mengatakan jika pembunuhan itu memang kasus murder-suicide (kasus
pembunuhan, dimana pelakunya kemudian memutuskan untuk bunuh diri), maka motif pelaku
sangat kecil karena cemburu."Sebab dalam statistik, motif murder-suicide adalah karena hubungan lelaki dan perempuan atau
di antaranya kecemburuan, sangat rendah," kata Reza kepada Wartakotalive.com, Rabu
(2/10/2013).
Menurut Reza, dalam kasus murder-suicide, yang dominan, konteks atau motifnya justru lebih
dari sebatas relasi lelaki dan perempuan. "Yaitu karena beban hidup si pembunuh yang bunuh
diri atau dalam hal ini si Mr X, sangat berat. Bisa saja tersangkut masalah hukum, maupun
masalah keuangan atau masalah berat lain," kata Reza.Reza menuturkan dalam kasus ini, jika Mr X adalah pelakunya, maka motif pembunuhan
dikarenakan beban hidup atau masalahnya yang berat, kemudian ia menjadi marah. "Sehingga
Mr X yang sedang menghadapi masalah berat, menjadi sangat agresif dan membabi buta. Lalu
bunuh diri adalah cara menghindari bertambahnya masalah atau menghindari rasa penyesalan
dan atau menghindari proses hukum. Ini mirip kondisi tipikal di balik KDRT. Dimana pasangan
dan anak adalah sansak hidup paling empuk atas problem yang menumpuk," tuturnya.
Reza berpendapat, antara Mr X dan Holly memiliki hubungan asmara. "Kalau bukan suami, tapi punya hubungan asmara. Berarti selingkuhan," kata Reza.
Dengan ini, Reza ingin menjelaskan bahwa asmara dan sejenisnya bukan motif tersering di balik
kasus-kasus murder-suicide. "Jadi murder-suicide lebih sering terjadi pada pelaku dimana
-
7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx
12/15
amarahnya terpicu sementara sebelummnya tersangkut masalah berat seperti kasus hukum,
kehilangan pekerjaan dan masalah berat lainnya," tutur Reza.
Yang pasti, kata Reza, akar masalahnya dalam murder-suicide bukan pada pasangan atau korban.
"Akar masalahnya tidak berada pada si pasangan. Tapi pada kontek atau situasi yg meluas, yaknidengan adanya masalah hidup yang berat," kata Reza.
Sumber: http://wartakota.tribunnews.com/2013/10/02/analisa-pembunuhan-holly-angela.html
http://wartakota.tribunnews.com/2013/10/02/analisa-pembunuhan-holly-angela.htmlhttp://wartakota.tribunnews.com/2013/10/02/analisa-pembunuhan-holly-angela.htmlhttp://wartakota.tribunnews.com/2013/10/02/analisa-pembunuhan-holly-angela.htmlhttp://wartakota.tribunnews.com/2013/10/02/analisa-pembunuhan-holly-angela.html -
7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx
13/15
Pembunuhan Holly Tinggalkan Banyak Jejak
JAKARTA, KOMPAS.com Kriminolog Universitas Indonesia Erlangga
Masdiana mengatakan, pembunuhan Holly jelas kejahatan yang dilakukan secara
tidak profesional.
"Pelaku salah satunya adalah sopir seseorang yang diduga punya hubungan
personal dengan Holly. Pelaku lebih dari satu orang yang menyebabkan banyak
saksi meskipun itu saksi pelaku. Kemudian, kematian Holly juga tidak cepat,
banyak unsur penganiayaan. Dugaannya, pelaku tidak tahu cara cepat membunuh
korban," kata Erlangga, di Jakarta, Rabu (16/10/2013).Hal senada diungkapkan psikolog forensik Reza Indragiri Amriel.
"Sejak awal, saya menduga, kasus ini adalah penganiayaan yang menjadi collateral
damage . Namun, begitu ada info pelaku yang tertangkap menyiapkan peti mati,
saya berpendapat ini adalah pembunuhan berencana dengan menggunakan
pembunuh bayaran," kata Reza.
Akan tetapi, menurut Reza, pembunuhan tersebut tidak efektif dan efisien. Misi
pembunuhan yang bertujuan menghindari hukum ternyata justru menebarkan
banyak bukti yang bisa menjerat pelaku.
Barang bukti yang dikumpulkan polisi, di antaranya batang besi penuh darah, jejak
kaki, dan handuk yang dibiarkan tergelantung di pagar besi, sampai fakta bahwa
pembunuh menyewa tempat di menara yang sama dengan Holly, menunjukkan
cara kerja yang tidak profesional. Terlebih dugaan bahwa salah satu dari empat
pembunuh, yaitu Elrisky Yudhistira (34), terjatuh dan tewas saat mencoba
melarikan diri dari unit apartemen Holly.
Menurut Reza, dalam kasus-kasus yang menggunakan pembunuh bayaran, motif
terbanyak yang ditemukan adalah untuk mengakhiri relasi. Relasi yang dimaksud
bisa saja sebuah skandal yang terancam terbongkar, kehamilan di luar nikah, dan
-
7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx
14/15
banyak lagi. Erlangga juga menyinggung adanya faktor kecemburuan yang terselip
dalam relasi intens antardua manusia.
"Faktor kecemburuan jelas mungkin terjadi. Apakah pasangan mendua atau
lainnya. Di sisi lain, kemungkinan korban adalah orang yang banyak tahu tentang pelaku atau otak pembunuhan terencana. Informasi yang dimilikinya itu bisa amat
berbahaya bagi korban," kata Erlangga.
Berdasarkan analisis Reza dan Erlangga, kasus kematian Holly diyakini hanya
terkait konflik antara korban dan pelaku atau otak pembunuhan terencana. Reza
malah tegas mengatakan kasus Holly sama sekali tidak menyangkut isu besar,
seperti terkait kasus korupsi simulator SIM yang melibatkan mantan pejabat di
Mabes Polri. Atau terkait dugaan G, yang diduga suami Holly dan dituding sebagai
otak kematian Holly, merupakan auditor BPK yang menangani kasus simulator
SIM tersebut.
Erlangga menduga ketidakprofesionalan pelaku, termasuk otak perencana
pembunuhan, tidak terkait dengan latar belakang G yang berpendidikan dan
memiliki jabatan penting.
Menurut dia, rencana pembunuhan Holly dilatarbelakangi kepanikan sehingga pelaku tak berpikir jernih.
Sumber:
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/17/0813332/Pembunuhan.Holly.Tinggalkan.Banya
k.Jejak.html
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/17/0813332/Pembunuhan.Holly.Tinggalkan.Banyak.Jejak.htmlhttp://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/17/0813332/Pembunuhan.Holly.Tinggalkan.Banyak.Jejak.htmlhttp://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/17/0813332/Pembunuhan.Holly.Tinggalkan.Banyak.Jejak.htmlhttp://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/17/0813332/Pembunuhan.Holly.Tinggalkan.Banyak.Jejak.htmlhttp://megapolitan.kompas.com/read/2013/10/17/0813332/Pembunuhan.Holly.Tinggalkan.Banyak.Jejak.html -
7/22/2019 Kronologi Kasus Pembunuhan Holly Angela Dan Psikologi Hukumnya.docx
15/15