krisis hipertensi aspek klinis dan pengobatan
DESCRIPTION
krisis hipertensiTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Hipertensi merupakan permasalahan kesehatan yang sering terjadi di
masyarakat dan sebagai praktisi kesehatan seperti klinik spesialis kerap menghadapi
pasien dengan hipertensi akut dan hipertensi berat Secara khusus hipertensi
emergensi dan hipertensi urgensi umumnya ditemui di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
kamar operasi unit perawatan pasca-anastesi dan Unit Perawatan Intensif (ICU)
Faktor yang paling penting terhadap morbiditas dan mortalitas hipertensi adalah
kecepatan dan kecermatan terapi Sayangnya hipertensi emergensi dan hipertensi
urgensi sering tidak dipahami dengan baik sehingga ketidaktepatan tatalaksana
merupakan permasalahan yang sering terjadi Memang refleks penurunan tekanan
darah tinggi yang cepat sering dikaitkan pada gangguan fisiologis dan kematian
Dokter yang sering berurusan dengan hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi
harus akrab dengan patofisiologis penyakit dan pengobatannya (12)
Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT
sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi
dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg
yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat
dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut
laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi
HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 1
ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini
karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1
dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
Berbagai gambaran klinis dapat menunjukkan keadaan krisis HT dan secara
garis besar The Fifth Report of the Joint National Comitte on Detection Evaluation
and Treatment of High Blood Pressure (JNCV) membagi krisis HT ini menjadi 2
golongan yaitu hipertensi emergensi (darurat) dan hipertensi urgensi (mendesak)
(345)
Membedakan kedua golongan krisis HT ini bukanlah dari tingginya TD tapi
dari kerusakan organ sasaran Kenaikan TD yang sangat pada seorang penderita
dipikirkan suatu keadaan emergensi bila terjadi kerusakan secara cepat dan progresif
dari sistem syaraf sentral miokardinal dan ginjal HT emergensi dan urgensi perlu
dibedakan karena cara penaggulangan keduanya berbeda (6)
Gambaran kilnis krisis HT berupa TD yang sangat tinggi (umumnya TD
diastolik gt 120 mmHg) dan menetap pada nilai-nilai yang tinggidan terjadi dalam
waktu yang singkat dan menimbulkan keadaan klinis yang gawat Seberapa besar TD
yang dapat menyebabkan krisis HT tidak dapat dipastikan sebab hal ini juga bisa
terjadi pada penderita yang sebelumnya nomortensi atau HT ringansedang
Walaupun telah banyak kemajuan dalam pengobatan HT namu para kilinisi harus
tetap waspada akan kejadian krisis HT sebab penderita yang jatuh dalam keadaan ini
dapat membahayakan jiwakematian bila tidak ditanggulangi dengan cepat dan tepat
Pengobatan yang cepat dan tepat serta intensif lebih diutamakan daripada prosesur 2
diagnostik karena sebagian besar komplikasi krisis HT bersifat reversibel Dalam
menanggulangi krisis HT dengan obat anti hipertensi diperlukan pemahaman
mengenai autoregulasi TD dan aliran darah pengobatan yang selektif dan terarah
terhadap masalah medis yang menyertai pengetahuan mengenai obat parenteral dan
oral anti hipertensi variasi regimen pengobatan untuk mendapatkan hasil pengobatan
yang memadai dan efek samping yang minimal Dalam makalah ini akan dibahas
klasifikasi aspek klinik prosedur diagnostik dan pengobatan krisis hipertensi (67)
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Defenisi dan Klasifikasi Krisis Hipertensi
Upaya untuk mengklasifikasikan hipertensi telah ada selama 100 tahun
terakhir Di Amerika Serikat Komite Pencegahan Deteksi Evaluasi dan Pengobatan
Tekanan Darah Tinggi Nasional telah mengklasifikasikan hipertensi sesuai dengan
tingkat tekanan darah Menurut laporan terbaru oleh panitia ini (JNC7) pasien
dengan hipertensi stadium 1 memiliki tekanan darah sistolik 140-159mmHg atau
tekanan darah diastolic 90-99mmHg Pasien dengan stadium2 memiliki tekanan darah
sistolik yang lebih besar dari 160mmHg atau tekanan darah diastole yang lebih besar
dari 100mmHg Meskipun tidak dibahas secara khusus dalam JNC7 pasien dengan
tekanan darah sistol yang lebih besar dari 179mmHg atau tekanan darah diastole yang
lebih besar dari 109 mmHg biasanya didefinisakan sebagai hipertensi parah atau
hipertensi terakselerasi (89)
Beberapa istilah berbeda telah digunakan untuk peningkatan tekanan darah
akut dan berat dan terminologi saat ini agak membingungkan Namun sebagian
pihak yang berwenang mengenai hal ini telah mendefinisakn krisis hipertensi atau
hipertensi emergensi sebagai peningkatan tekanan darah sistol dan diastol yang
mendadak dan berhubungan dengan kerusakan organ target (kardiovaskular ginjal
SSP) yang membutuhkan penanganan cepat Disisi lain istilah hipertensi urgensi 4
telah digunakan untuk pasien dengan tekanan darah sangat tinggi namun tidak
ditemukan kerusakan organ target akut Penting untuk menekankan bahwa perbedaan
klinis antara keadaan hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi terletak pada
kehadiran organ target akut daripada nilai absolut tekanan darah Tabel 1
mencantumkan kondisi klinis yang memenuhi kriteria diagnosis untuk hipertensi
emergensi Istilah hipertensi maligna telah digunakan untuk menggambarkan sindrom
yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi disertai dengan ensefalopati atau
nefropati akut Namun istilah ini telah dihapus oleh Pedoman Kontrol Tekanan
Darah Nasional dan Internasional dan untuk menggambarkan kondisi tersebut lebih
baik menggunakan istilah hipertensi emergensi atau hipertensi urgansi (101112)
Dinamika perubahan fisiologis yang terjadi pada awal periode pasca operasi
diistilahkan sebagai hipertensi pasca operasi Hipertensi pasca operasi didefinisikan
sebagai peningkatan tekanan darah sistol lebih besar dari 190mmHg dan atau tekanan
darah diastol lebih besar dari 100mmHg pada pemeriksaan dua kali berturut-turut
setelah operasi Hipertensi pasca operasi mungkin memiliki gejala sisa yang
merugikan secara signifikan baik pada jantung maupun organ selain jantung
Hipertensi pasca operasi bersifat sementara namun mengancam jiwa dan keunikan
faktor klinis yang hadir pada periode pasca operasi memerlukan perhatian penilaian
dan pertimbangan terhadap individu tersebut Kelompok lain yang memerlukan
perhatian khusus adalah pasien hamil yang mengalami peningkatan tekanan darah
selama segera sebelum atau setelah melahirkan Hipertensi ini diidentifikasi dengan
adanya tekanan darah sistolik lebih besar dari 169mmHg atau tekanan diastolic lebih 5
besar dari 109mmHg dalam kehamilan wanita tersebut dianggap sebagai hipertensi
emergensi yang membutuhkan manajemen farmakologis langsung (1012)
Secara praktis krisis hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan perioritas
pengobatan sebagai berikut (1012)
1 Hipertensi emergensi (darurat) ditandai dengan TD Diastolik gt 120 mmHg disertai
kerusakan berat dari organ sasaran yag disebabkan oleh satu atau lebih
penyakitkondisi akut (tabel I) Keterlambatan pengobatan akanmenyebebabkan
timbulnya sequele atau kematian TD harus diturunkan sampai batas tertentu dalam
satu sampai beberapa jam Penderita perlu dirawat di ruangan intensive care unit atau
(ICU)
6
2 Hipertensi urgensi (mendesak) TD diastolik gt 120 mmHg dan dengan tanpa
kerusakankomplikasi minimum dari organ sasaran TD harus diturunkan dalam 24
jam sampai batas yang aman memerlukan terapi parenteral (tabel II)
7
Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )
TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut
1048729 Pendarahan intra pranial trombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid
1048729 Hipertensi ensefalopati
1048729 Aorta diseksi akut
1048729 Oedema paru akut
1048729 Eklampsi
1048729 Feokhromositoma
1048729 Funduskopi KW III atau IV
1048729 Insufisiensi ginjal akut
1048729 Infark miokard akut angina unstable
1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain
- Sindrome withdrawal obat anti hipertensi
- Cedera kepala
- Luka bakar
- Interaksi obat
Dikenal beberapa istilah berkaitan dengan krisis hipertensi antara lain (1012)
1 Hipertensi refrakter respons pengobatan tidak memuaskan dan TD gt
200110 mmHg walaupun telah diberikan pengobatan yang efektif (triple drug) pada
penderita dan kepatuhan pasien
2 Hipetensi akselerasi TD meningkat (Diastolik) gt 120 mmHg disertai
dengan kelainan funduskopi KW III Bila tidak diobati dapat berlanjut ke fase
maligna
3 Hipertensi maligna penderita hipertensi akselerasi dengan TD Diastolik gt
120 ndash 130 mmHg dan kelainan funduskopi KW IV disertai papiledema peniggian
tekanan intrakranial kerusakan yang cepat dari vaskular gagal ginjal akut ataupun
kematian bila penderita tidak mendapat pengobatan Hipertensi maligna biasanya
pada penderita dengan riwayat hipertensi essensial ataupun sekunder dan jarang
terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai TD normal 8
Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )
1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi
dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan
tidak dijumpai keadaan pada tabel I
1048729 KW I atau II pada funduskopi
1048729 Hipertensi post operasi
1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif
4 Hipertensi ensefalopati kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan
keluhan sakit kepala yang sangat perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat
menjadi reversible bila TD diturunkan
Tingginya TD yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany
dari tingkatan TD aktual tapi juga dari tingginya TD sebelumnya cepatnya kenaikan
TD bangsa seks dan usia penderita Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir
kenaikan TD yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi sebagai contoh pada
penderita hipertensi kronis jarang terjadi hipertensi ensefalopati gangguan ginjal dan
kardiovaskular dan kejadian ini dijumpai bila TD Diastolik gt 140 mmHg Sebaliknya
pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan
penghentian obat yang tiba-tiba dapat timbul hipertensi ensefalopati demikian juga
pada eklampsi hipertensi ensefalopati dapat timbul walaupun TD 160110 mmHg
(1012)
B Patofisiologi
Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi
ensefalopati yaitu (1011)
1 Teori ldquoOver Autoregulationrdquo
Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole
mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi Meningginya permeabilitas
kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler udema di otak petekhie
pendarahan dan mikro infark9
2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo
Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi
mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole
Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami
perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan
pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan
hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg
sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan
mempercepat timbulnya oedema otak (1011)
10
C Diagnosis
Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil
terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil
pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah
dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)
1 Anamnesa
Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting
ditanyakan (16711)
1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya
1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya
1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun
1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)
1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )
1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan
oedem paru nyeri dada )
1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis
1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi
2 Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )
mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung
kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan
11
kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari
penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner
3 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)
1 Pemeriksaan yang segera seperti
a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD
b urine Urinelisa dan kultur urine
c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi
d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah
pengobatan terlaksana )
2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan yang pertama )
a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)
biopsi renald ( kasus tertentu )
b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab
CAT Scan
c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk
Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )
4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat
dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis
12
hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis
hipertensi antara lain (16711)
1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial
(tersering)
1048729 Hipertensi renovaskular
1048729 Glomerulonefritis akut
1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi
1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat
1048729 Renin-secretin tumors
1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO
Inhibitors
1048729 Penyakit parenkhim ginjal
1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor
simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID
ergot alk
1048729 Luka bakar
1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE
D Difrensial Diagnosis
Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis
hipertensi seperti (16711)
- Hipertensi berat
13
- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan
- Ansietas dengan hipertensi labil
- Oedema paru dengan payah jantung kiri
E Pengobatan Krisis Hipertensi
1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT
Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena
penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat
Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan
berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan
ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD
sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain
keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan
problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan
autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif
untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)
Autoregulasi
Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh
terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada
resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi
dilatasi pembuluh darah (671012)
14
Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak
dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi
otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika
TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih
tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun
dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari
darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal
maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap
pingsan dan sinkope (671012)
Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic
yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh
Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan
metabolisme di otak (671012)
Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas
hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit
cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan
bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD
yang lebih tinggi (671012)
Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada
13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang
normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group
15
normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol
cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)
Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun
hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25
dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi
pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari
apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut
ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit
dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita
hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan
infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih
lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100
mmHg (671012)
Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )
dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke
Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral
vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)
16
Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada
hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur
hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)
Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan
hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi
CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian
bagi disecting aneurysma aorta (10)
Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa
intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan
menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung
kongestive dan oedem paru (10)
Status volume cairan
Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler
volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara
klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau
oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta
diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion
sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)
Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi
non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)
17
2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi
Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera
diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)
1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether
(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status
volume intravaskuler
2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik
tentukan penyebab krisis hipertensi
singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT
tentukan adanya kerusakan organ sasaran
3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD
sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien
penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak
kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama
48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting
aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun
TD yang didapat
Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal
pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan
kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta
18
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini
karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1
dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
Berbagai gambaran klinis dapat menunjukkan keadaan krisis HT dan secara
garis besar The Fifth Report of the Joint National Comitte on Detection Evaluation
and Treatment of High Blood Pressure (JNCV) membagi krisis HT ini menjadi 2
golongan yaitu hipertensi emergensi (darurat) dan hipertensi urgensi (mendesak)
(345)
Membedakan kedua golongan krisis HT ini bukanlah dari tingginya TD tapi
dari kerusakan organ sasaran Kenaikan TD yang sangat pada seorang penderita
dipikirkan suatu keadaan emergensi bila terjadi kerusakan secara cepat dan progresif
dari sistem syaraf sentral miokardinal dan ginjal HT emergensi dan urgensi perlu
dibedakan karena cara penaggulangan keduanya berbeda (6)
Gambaran kilnis krisis HT berupa TD yang sangat tinggi (umumnya TD
diastolik gt 120 mmHg) dan menetap pada nilai-nilai yang tinggidan terjadi dalam
waktu yang singkat dan menimbulkan keadaan klinis yang gawat Seberapa besar TD
yang dapat menyebabkan krisis HT tidak dapat dipastikan sebab hal ini juga bisa
terjadi pada penderita yang sebelumnya nomortensi atau HT ringansedang
Walaupun telah banyak kemajuan dalam pengobatan HT namu para kilinisi harus
tetap waspada akan kejadian krisis HT sebab penderita yang jatuh dalam keadaan ini
dapat membahayakan jiwakematian bila tidak ditanggulangi dengan cepat dan tepat
Pengobatan yang cepat dan tepat serta intensif lebih diutamakan daripada prosesur 2
diagnostik karena sebagian besar komplikasi krisis HT bersifat reversibel Dalam
menanggulangi krisis HT dengan obat anti hipertensi diperlukan pemahaman
mengenai autoregulasi TD dan aliran darah pengobatan yang selektif dan terarah
terhadap masalah medis yang menyertai pengetahuan mengenai obat parenteral dan
oral anti hipertensi variasi regimen pengobatan untuk mendapatkan hasil pengobatan
yang memadai dan efek samping yang minimal Dalam makalah ini akan dibahas
klasifikasi aspek klinik prosedur diagnostik dan pengobatan krisis hipertensi (67)
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Defenisi dan Klasifikasi Krisis Hipertensi
Upaya untuk mengklasifikasikan hipertensi telah ada selama 100 tahun
terakhir Di Amerika Serikat Komite Pencegahan Deteksi Evaluasi dan Pengobatan
Tekanan Darah Tinggi Nasional telah mengklasifikasikan hipertensi sesuai dengan
tingkat tekanan darah Menurut laporan terbaru oleh panitia ini (JNC7) pasien
dengan hipertensi stadium 1 memiliki tekanan darah sistolik 140-159mmHg atau
tekanan darah diastolic 90-99mmHg Pasien dengan stadium2 memiliki tekanan darah
sistolik yang lebih besar dari 160mmHg atau tekanan darah diastole yang lebih besar
dari 100mmHg Meskipun tidak dibahas secara khusus dalam JNC7 pasien dengan
tekanan darah sistol yang lebih besar dari 179mmHg atau tekanan darah diastole yang
lebih besar dari 109 mmHg biasanya didefinisakan sebagai hipertensi parah atau
hipertensi terakselerasi (89)
Beberapa istilah berbeda telah digunakan untuk peningkatan tekanan darah
akut dan berat dan terminologi saat ini agak membingungkan Namun sebagian
pihak yang berwenang mengenai hal ini telah mendefinisakn krisis hipertensi atau
hipertensi emergensi sebagai peningkatan tekanan darah sistol dan diastol yang
mendadak dan berhubungan dengan kerusakan organ target (kardiovaskular ginjal
SSP) yang membutuhkan penanganan cepat Disisi lain istilah hipertensi urgensi 4
telah digunakan untuk pasien dengan tekanan darah sangat tinggi namun tidak
ditemukan kerusakan organ target akut Penting untuk menekankan bahwa perbedaan
klinis antara keadaan hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi terletak pada
kehadiran organ target akut daripada nilai absolut tekanan darah Tabel 1
mencantumkan kondisi klinis yang memenuhi kriteria diagnosis untuk hipertensi
emergensi Istilah hipertensi maligna telah digunakan untuk menggambarkan sindrom
yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi disertai dengan ensefalopati atau
nefropati akut Namun istilah ini telah dihapus oleh Pedoman Kontrol Tekanan
Darah Nasional dan Internasional dan untuk menggambarkan kondisi tersebut lebih
baik menggunakan istilah hipertensi emergensi atau hipertensi urgansi (101112)
Dinamika perubahan fisiologis yang terjadi pada awal periode pasca operasi
diistilahkan sebagai hipertensi pasca operasi Hipertensi pasca operasi didefinisikan
sebagai peningkatan tekanan darah sistol lebih besar dari 190mmHg dan atau tekanan
darah diastol lebih besar dari 100mmHg pada pemeriksaan dua kali berturut-turut
setelah operasi Hipertensi pasca operasi mungkin memiliki gejala sisa yang
merugikan secara signifikan baik pada jantung maupun organ selain jantung
Hipertensi pasca operasi bersifat sementara namun mengancam jiwa dan keunikan
faktor klinis yang hadir pada periode pasca operasi memerlukan perhatian penilaian
dan pertimbangan terhadap individu tersebut Kelompok lain yang memerlukan
perhatian khusus adalah pasien hamil yang mengalami peningkatan tekanan darah
selama segera sebelum atau setelah melahirkan Hipertensi ini diidentifikasi dengan
adanya tekanan darah sistolik lebih besar dari 169mmHg atau tekanan diastolic lebih 5
besar dari 109mmHg dalam kehamilan wanita tersebut dianggap sebagai hipertensi
emergensi yang membutuhkan manajemen farmakologis langsung (1012)
Secara praktis krisis hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan perioritas
pengobatan sebagai berikut (1012)
1 Hipertensi emergensi (darurat) ditandai dengan TD Diastolik gt 120 mmHg disertai
kerusakan berat dari organ sasaran yag disebabkan oleh satu atau lebih
penyakitkondisi akut (tabel I) Keterlambatan pengobatan akanmenyebebabkan
timbulnya sequele atau kematian TD harus diturunkan sampai batas tertentu dalam
satu sampai beberapa jam Penderita perlu dirawat di ruangan intensive care unit atau
(ICU)
6
2 Hipertensi urgensi (mendesak) TD diastolik gt 120 mmHg dan dengan tanpa
kerusakankomplikasi minimum dari organ sasaran TD harus diturunkan dalam 24
jam sampai batas yang aman memerlukan terapi parenteral (tabel II)
7
Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )
TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut
1048729 Pendarahan intra pranial trombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid
1048729 Hipertensi ensefalopati
1048729 Aorta diseksi akut
1048729 Oedema paru akut
1048729 Eklampsi
1048729 Feokhromositoma
1048729 Funduskopi KW III atau IV
1048729 Insufisiensi ginjal akut
1048729 Infark miokard akut angina unstable
1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain
- Sindrome withdrawal obat anti hipertensi
- Cedera kepala
- Luka bakar
- Interaksi obat
Dikenal beberapa istilah berkaitan dengan krisis hipertensi antara lain (1012)
1 Hipertensi refrakter respons pengobatan tidak memuaskan dan TD gt
200110 mmHg walaupun telah diberikan pengobatan yang efektif (triple drug) pada
penderita dan kepatuhan pasien
2 Hipetensi akselerasi TD meningkat (Diastolik) gt 120 mmHg disertai
dengan kelainan funduskopi KW III Bila tidak diobati dapat berlanjut ke fase
maligna
3 Hipertensi maligna penderita hipertensi akselerasi dengan TD Diastolik gt
120 ndash 130 mmHg dan kelainan funduskopi KW IV disertai papiledema peniggian
tekanan intrakranial kerusakan yang cepat dari vaskular gagal ginjal akut ataupun
kematian bila penderita tidak mendapat pengobatan Hipertensi maligna biasanya
pada penderita dengan riwayat hipertensi essensial ataupun sekunder dan jarang
terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai TD normal 8
Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )
1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi
dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan
tidak dijumpai keadaan pada tabel I
1048729 KW I atau II pada funduskopi
1048729 Hipertensi post operasi
1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif
4 Hipertensi ensefalopati kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan
keluhan sakit kepala yang sangat perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat
menjadi reversible bila TD diturunkan
Tingginya TD yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany
dari tingkatan TD aktual tapi juga dari tingginya TD sebelumnya cepatnya kenaikan
TD bangsa seks dan usia penderita Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir
kenaikan TD yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi sebagai contoh pada
penderita hipertensi kronis jarang terjadi hipertensi ensefalopati gangguan ginjal dan
kardiovaskular dan kejadian ini dijumpai bila TD Diastolik gt 140 mmHg Sebaliknya
pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan
penghentian obat yang tiba-tiba dapat timbul hipertensi ensefalopati demikian juga
pada eklampsi hipertensi ensefalopati dapat timbul walaupun TD 160110 mmHg
(1012)
B Patofisiologi
Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi
ensefalopati yaitu (1011)
1 Teori ldquoOver Autoregulationrdquo
Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole
mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi Meningginya permeabilitas
kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler udema di otak petekhie
pendarahan dan mikro infark9
2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo
Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi
mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole
Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami
perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan
pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan
hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg
sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan
mempercepat timbulnya oedema otak (1011)
10
C Diagnosis
Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil
terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil
pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah
dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)
1 Anamnesa
Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting
ditanyakan (16711)
1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya
1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya
1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun
1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)
1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )
1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan
oedem paru nyeri dada )
1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis
1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi
2 Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )
mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung
kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan
11
kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari
penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner
3 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)
1 Pemeriksaan yang segera seperti
a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD
b urine Urinelisa dan kultur urine
c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi
d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah
pengobatan terlaksana )
2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan yang pertama )
a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)
biopsi renald ( kasus tertentu )
b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab
CAT Scan
c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk
Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )
4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat
dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis
12
hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis
hipertensi antara lain (16711)
1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial
(tersering)
1048729 Hipertensi renovaskular
1048729 Glomerulonefritis akut
1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi
1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat
1048729 Renin-secretin tumors
1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO
Inhibitors
1048729 Penyakit parenkhim ginjal
1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor
simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID
ergot alk
1048729 Luka bakar
1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE
D Difrensial Diagnosis
Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis
hipertensi seperti (16711)
- Hipertensi berat
13
- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan
- Ansietas dengan hipertensi labil
- Oedema paru dengan payah jantung kiri
E Pengobatan Krisis Hipertensi
1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT
Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena
penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat
Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan
berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan
ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD
sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain
keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan
problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan
autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif
untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)
Autoregulasi
Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh
terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada
resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi
dilatasi pembuluh darah (671012)
14
Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak
dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi
otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika
TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih
tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun
dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari
darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal
maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap
pingsan dan sinkope (671012)
Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic
yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh
Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan
metabolisme di otak (671012)
Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas
hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit
cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan
bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD
yang lebih tinggi (671012)
Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada
13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang
normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group
15
normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol
cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)
Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun
hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25
dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi
pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari
apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut
ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit
dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita
hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan
infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih
lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100
mmHg (671012)
Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )
dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke
Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral
vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)
16
Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada
hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur
hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)
Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan
hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi
CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian
bagi disecting aneurysma aorta (10)
Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa
intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan
menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung
kongestive dan oedem paru (10)
Status volume cairan
Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler
volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara
klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau
oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta
diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion
sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)
Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi
non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)
17
2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi
Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera
diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)
1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether
(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status
volume intravaskuler
2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik
tentukan penyebab krisis hipertensi
singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT
tentukan adanya kerusakan organ sasaran
3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD
sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien
penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak
kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama
48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting
aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun
TD yang didapat
Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal
pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan
kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta
18
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
diagnostik karena sebagian besar komplikasi krisis HT bersifat reversibel Dalam
menanggulangi krisis HT dengan obat anti hipertensi diperlukan pemahaman
mengenai autoregulasi TD dan aliran darah pengobatan yang selektif dan terarah
terhadap masalah medis yang menyertai pengetahuan mengenai obat parenteral dan
oral anti hipertensi variasi regimen pengobatan untuk mendapatkan hasil pengobatan
yang memadai dan efek samping yang minimal Dalam makalah ini akan dibahas
klasifikasi aspek klinik prosedur diagnostik dan pengobatan krisis hipertensi (67)
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Defenisi dan Klasifikasi Krisis Hipertensi
Upaya untuk mengklasifikasikan hipertensi telah ada selama 100 tahun
terakhir Di Amerika Serikat Komite Pencegahan Deteksi Evaluasi dan Pengobatan
Tekanan Darah Tinggi Nasional telah mengklasifikasikan hipertensi sesuai dengan
tingkat tekanan darah Menurut laporan terbaru oleh panitia ini (JNC7) pasien
dengan hipertensi stadium 1 memiliki tekanan darah sistolik 140-159mmHg atau
tekanan darah diastolic 90-99mmHg Pasien dengan stadium2 memiliki tekanan darah
sistolik yang lebih besar dari 160mmHg atau tekanan darah diastole yang lebih besar
dari 100mmHg Meskipun tidak dibahas secara khusus dalam JNC7 pasien dengan
tekanan darah sistol yang lebih besar dari 179mmHg atau tekanan darah diastole yang
lebih besar dari 109 mmHg biasanya didefinisakan sebagai hipertensi parah atau
hipertensi terakselerasi (89)
Beberapa istilah berbeda telah digunakan untuk peningkatan tekanan darah
akut dan berat dan terminologi saat ini agak membingungkan Namun sebagian
pihak yang berwenang mengenai hal ini telah mendefinisakn krisis hipertensi atau
hipertensi emergensi sebagai peningkatan tekanan darah sistol dan diastol yang
mendadak dan berhubungan dengan kerusakan organ target (kardiovaskular ginjal
SSP) yang membutuhkan penanganan cepat Disisi lain istilah hipertensi urgensi 4
telah digunakan untuk pasien dengan tekanan darah sangat tinggi namun tidak
ditemukan kerusakan organ target akut Penting untuk menekankan bahwa perbedaan
klinis antara keadaan hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi terletak pada
kehadiran organ target akut daripada nilai absolut tekanan darah Tabel 1
mencantumkan kondisi klinis yang memenuhi kriteria diagnosis untuk hipertensi
emergensi Istilah hipertensi maligna telah digunakan untuk menggambarkan sindrom
yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi disertai dengan ensefalopati atau
nefropati akut Namun istilah ini telah dihapus oleh Pedoman Kontrol Tekanan
Darah Nasional dan Internasional dan untuk menggambarkan kondisi tersebut lebih
baik menggunakan istilah hipertensi emergensi atau hipertensi urgansi (101112)
Dinamika perubahan fisiologis yang terjadi pada awal periode pasca operasi
diistilahkan sebagai hipertensi pasca operasi Hipertensi pasca operasi didefinisikan
sebagai peningkatan tekanan darah sistol lebih besar dari 190mmHg dan atau tekanan
darah diastol lebih besar dari 100mmHg pada pemeriksaan dua kali berturut-turut
setelah operasi Hipertensi pasca operasi mungkin memiliki gejala sisa yang
merugikan secara signifikan baik pada jantung maupun organ selain jantung
Hipertensi pasca operasi bersifat sementara namun mengancam jiwa dan keunikan
faktor klinis yang hadir pada periode pasca operasi memerlukan perhatian penilaian
dan pertimbangan terhadap individu tersebut Kelompok lain yang memerlukan
perhatian khusus adalah pasien hamil yang mengalami peningkatan tekanan darah
selama segera sebelum atau setelah melahirkan Hipertensi ini diidentifikasi dengan
adanya tekanan darah sistolik lebih besar dari 169mmHg atau tekanan diastolic lebih 5
besar dari 109mmHg dalam kehamilan wanita tersebut dianggap sebagai hipertensi
emergensi yang membutuhkan manajemen farmakologis langsung (1012)
Secara praktis krisis hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan perioritas
pengobatan sebagai berikut (1012)
1 Hipertensi emergensi (darurat) ditandai dengan TD Diastolik gt 120 mmHg disertai
kerusakan berat dari organ sasaran yag disebabkan oleh satu atau lebih
penyakitkondisi akut (tabel I) Keterlambatan pengobatan akanmenyebebabkan
timbulnya sequele atau kematian TD harus diturunkan sampai batas tertentu dalam
satu sampai beberapa jam Penderita perlu dirawat di ruangan intensive care unit atau
(ICU)
6
2 Hipertensi urgensi (mendesak) TD diastolik gt 120 mmHg dan dengan tanpa
kerusakankomplikasi minimum dari organ sasaran TD harus diturunkan dalam 24
jam sampai batas yang aman memerlukan terapi parenteral (tabel II)
7
Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )
TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut
1048729 Pendarahan intra pranial trombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid
1048729 Hipertensi ensefalopati
1048729 Aorta diseksi akut
1048729 Oedema paru akut
1048729 Eklampsi
1048729 Feokhromositoma
1048729 Funduskopi KW III atau IV
1048729 Insufisiensi ginjal akut
1048729 Infark miokard akut angina unstable
1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain
- Sindrome withdrawal obat anti hipertensi
- Cedera kepala
- Luka bakar
- Interaksi obat
Dikenal beberapa istilah berkaitan dengan krisis hipertensi antara lain (1012)
1 Hipertensi refrakter respons pengobatan tidak memuaskan dan TD gt
200110 mmHg walaupun telah diberikan pengobatan yang efektif (triple drug) pada
penderita dan kepatuhan pasien
2 Hipetensi akselerasi TD meningkat (Diastolik) gt 120 mmHg disertai
dengan kelainan funduskopi KW III Bila tidak diobati dapat berlanjut ke fase
maligna
3 Hipertensi maligna penderita hipertensi akselerasi dengan TD Diastolik gt
120 ndash 130 mmHg dan kelainan funduskopi KW IV disertai papiledema peniggian
tekanan intrakranial kerusakan yang cepat dari vaskular gagal ginjal akut ataupun
kematian bila penderita tidak mendapat pengobatan Hipertensi maligna biasanya
pada penderita dengan riwayat hipertensi essensial ataupun sekunder dan jarang
terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai TD normal 8
Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )
1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi
dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan
tidak dijumpai keadaan pada tabel I
1048729 KW I atau II pada funduskopi
1048729 Hipertensi post operasi
1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif
4 Hipertensi ensefalopati kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan
keluhan sakit kepala yang sangat perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat
menjadi reversible bila TD diturunkan
Tingginya TD yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany
dari tingkatan TD aktual tapi juga dari tingginya TD sebelumnya cepatnya kenaikan
TD bangsa seks dan usia penderita Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir
kenaikan TD yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi sebagai contoh pada
penderita hipertensi kronis jarang terjadi hipertensi ensefalopati gangguan ginjal dan
kardiovaskular dan kejadian ini dijumpai bila TD Diastolik gt 140 mmHg Sebaliknya
pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan
penghentian obat yang tiba-tiba dapat timbul hipertensi ensefalopati demikian juga
pada eklampsi hipertensi ensefalopati dapat timbul walaupun TD 160110 mmHg
(1012)
B Patofisiologi
Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi
ensefalopati yaitu (1011)
1 Teori ldquoOver Autoregulationrdquo
Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole
mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi Meningginya permeabilitas
kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler udema di otak petekhie
pendarahan dan mikro infark9
2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo
Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi
mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole
Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami
perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan
pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan
hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg
sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan
mempercepat timbulnya oedema otak (1011)
10
C Diagnosis
Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil
terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil
pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah
dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)
1 Anamnesa
Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting
ditanyakan (16711)
1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya
1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya
1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun
1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)
1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )
1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan
oedem paru nyeri dada )
1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis
1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi
2 Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )
mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung
kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan
11
kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari
penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner
3 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)
1 Pemeriksaan yang segera seperti
a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD
b urine Urinelisa dan kultur urine
c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi
d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah
pengobatan terlaksana )
2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan yang pertama )
a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)
biopsi renald ( kasus tertentu )
b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab
CAT Scan
c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk
Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )
4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat
dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis
12
hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis
hipertensi antara lain (16711)
1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial
(tersering)
1048729 Hipertensi renovaskular
1048729 Glomerulonefritis akut
1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi
1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat
1048729 Renin-secretin tumors
1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO
Inhibitors
1048729 Penyakit parenkhim ginjal
1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor
simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID
ergot alk
1048729 Luka bakar
1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE
D Difrensial Diagnosis
Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis
hipertensi seperti (16711)
- Hipertensi berat
13
- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan
- Ansietas dengan hipertensi labil
- Oedema paru dengan payah jantung kiri
E Pengobatan Krisis Hipertensi
1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT
Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena
penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat
Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan
berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan
ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD
sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain
keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan
problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan
autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif
untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)
Autoregulasi
Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh
terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada
resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi
dilatasi pembuluh darah (671012)
14
Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak
dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi
otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika
TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih
tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun
dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari
darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal
maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap
pingsan dan sinkope (671012)
Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic
yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh
Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan
metabolisme di otak (671012)
Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas
hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit
cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan
bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD
yang lebih tinggi (671012)
Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada
13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang
normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group
15
normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol
cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)
Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun
hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25
dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi
pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari
apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut
ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit
dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita
hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan
infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih
lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100
mmHg (671012)
Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )
dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke
Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral
vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)
16
Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada
hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur
hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)
Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan
hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi
CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian
bagi disecting aneurysma aorta (10)
Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa
intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan
menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung
kongestive dan oedem paru (10)
Status volume cairan
Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler
volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara
klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau
oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta
diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion
sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)
Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi
non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)
17
2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi
Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera
diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)
1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether
(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status
volume intravaskuler
2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik
tentukan penyebab krisis hipertensi
singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT
tentukan adanya kerusakan organ sasaran
3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD
sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien
penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak
kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama
48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting
aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun
TD yang didapat
Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal
pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan
kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta
18
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Defenisi dan Klasifikasi Krisis Hipertensi
Upaya untuk mengklasifikasikan hipertensi telah ada selama 100 tahun
terakhir Di Amerika Serikat Komite Pencegahan Deteksi Evaluasi dan Pengobatan
Tekanan Darah Tinggi Nasional telah mengklasifikasikan hipertensi sesuai dengan
tingkat tekanan darah Menurut laporan terbaru oleh panitia ini (JNC7) pasien
dengan hipertensi stadium 1 memiliki tekanan darah sistolik 140-159mmHg atau
tekanan darah diastolic 90-99mmHg Pasien dengan stadium2 memiliki tekanan darah
sistolik yang lebih besar dari 160mmHg atau tekanan darah diastole yang lebih besar
dari 100mmHg Meskipun tidak dibahas secara khusus dalam JNC7 pasien dengan
tekanan darah sistol yang lebih besar dari 179mmHg atau tekanan darah diastole yang
lebih besar dari 109 mmHg biasanya didefinisakan sebagai hipertensi parah atau
hipertensi terakselerasi (89)
Beberapa istilah berbeda telah digunakan untuk peningkatan tekanan darah
akut dan berat dan terminologi saat ini agak membingungkan Namun sebagian
pihak yang berwenang mengenai hal ini telah mendefinisakn krisis hipertensi atau
hipertensi emergensi sebagai peningkatan tekanan darah sistol dan diastol yang
mendadak dan berhubungan dengan kerusakan organ target (kardiovaskular ginjal
SSP) yang membutuhkan penanganan cepat Disisi lain istilah hipertensi urgensi 4
telah digunakan untuk pasien dengan tekanan darah sangat tinggi namun tidak
ditemukan kerusakan organ target akut Penting untuk menekankan bahwa perbedaan
klinis antara keadaan hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi terletak pada
kehadiran organ target akut daripada nilai absolut tekanan darah Tabel 1
mencantumkan kondisi klinis yang memenuhi kriteria diagnosis untuk hipertensi
emergensi Istilah hipertensi maligna telah digunakan untuk menggambarkan sindrom
yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi disertai dengan ensefalopati atau
nefropati akut Namun istilah ini telah dihapus oleh Pedoman Kontrol Tekanan
Darah Nasional dan Internasional dan untuk menggambarkan kondisi tersebut lebih
baik menggunakan istilah hipertensi emergensi atau hipertensi urgansi (101112)
Dinamika perubahan fisiologis yang terjadi pada awal periode pasca operasi
diistilahkan sebagai hipertensi pasca operasi Hipertensi pasca operasi didefinisikan
sebagai peningkatan tekanan darah sistol lebih besar dari 190mmHg dan atau tekanan
darah diastol lebih besar dari 100mmHg pada pemeriksaan dua kali berturut-turut
setelah operasi Hipertensi pasca operasi mungkin memiliki gejala sisa yang
merugikan secara signifikan baik pada jantung maupun organ selain jantung
Hipertensi pasca operasi bersifat sementara namun mengancam jiwa dan keunikan
faktor klinis yang hadir pada periode pasca operasi memerlukan perhatian penilaian
dan pertimbangan terhadap individu tersebut Kelompok lain yang memerlukan
perhatian khusus adalah pasien hamil yang mengalami peningkatan tekanan darah
selama segera sebelum atau setelah melahirkan Hipertensi ini diidentifikasi dengan
adanya tekanan darah sistolik lebih besar dari 169mmHg atau tekanan diastolic lebih 5
besar dari 109mmHg dalam kehamilan wanita tersebut dianggap sebagai hipertensi
emergensi yang membutuhkan manajemen farmakologis langsung (1012)
Secara praktis krisis hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan perioritas
pengobatan sebagai berikut (1012)
1 Hipertensi emergensi (darurat) ditandai dengan TD Diastolik gt 120 mmHg disertai
kerusakan berat dari organ sasaran yag disebabkan oleh satu atau lebih
penyakitkondisi akut (tabel I) Keterlambatan pengobatan akanmenyebebabkan
timbulnya sequele atau kematian TD harus diturunkan sampai batas tertentu dalam
satu sampai beberapa jam Penderita perlu dirawat di ruangan intensive care unit atau
(ICU)
6
2 Hipertensi urgensi (mendesak) TD diastolik gt 120 mmHg dan dengan tanpa
kerusakankomplikasi minimum dari organ sasaran TD harus diturunkan dalam 24
jam sampai batas yang aman memerlukan terapi parenteral (tabel II)
7
Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )
TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut
1048729 Pendarahan intra pranial trombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid
1048729 Hipertensi ensefalopati
1048729 Aorta diseksi akut
1048729 Oedema paru akut
1048729 Eklampsi
1048729 Feokhromositoma
1048729 Funduskopi KW III atau IV
1048729 Insufisiensi ginjal akut
1048729 Infark miokard akut angina unstable
1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain
- Sindrome withdrawal obat anti hipertensi
- Cedera kepala
- Luka bakar
- Interaksi obat
Dikenal beberapa istilah berkaitan dengan krisis hipertensi antara lain (1012)
1 Hipertensi refrakter respons pengobatan tidak memuaskan dan TD gt
200110 mmHg walaupun telah diberikan pengobatan yang efektif (triple drug) pada
penderita dan kepatuhan pasien
2 Hipetensi akselerasi TD meningkat (Diastolik) gt 120 mmHg disertai
dengan kelainan funduskopi KW III Bila tidak diobati dapat berlanjut ke fase
maligna
3 Hipertensi maligna penderita hipertensi akselerasi dengan TD Diastolik gt
120 ndash 130 mmHg dan kelainan funduskopi KW IV disertai papiledema peniggian
tekanan intrakranial kerusakan yang cepat dari vaskular gagal ginjal akut ataupun
kematian bila penderita tidak mendapat pengobatan Hipertensi maligna biasanya
pada penderita dengan riwayat hipertensi essensial ataupun sekunder dan jarang
terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai TD normal 8
Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )
1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi
dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan
tidak dijumpai keadaan pada tabel I
1048729 KW I atau II pada funduskopi
1048729 Hipertensi post operasi
1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif
4 Hipertensi ensefalopati kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan
keluhan sakit kepala yang sangat perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat
menjadi reversible bila TD diturunkan
Tingginya TD yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany
dari tingkatan TD aktual tapi juga dari tingginya TD sebelumnya cepatnya kenaikan
TD bangsa seks dan usia penderita Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir
kenaikan TD yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi sebagai contoh pada
penderita hipertensi kronis jarang terjadi hipertensi ensefalopati gangguan ginjal dan
kardiovaskular dan kejadian ini dijumpai bila TD Diastolik gt 140 mmHg Sebaliknya
pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan
penghentian obat yang tiba-tiba dapat timbul hipertensi ensefalopati demikian juga
pada eklampsi hipertensi ensefalopati dapat timbul walaupun TD 160110 mmHg
(1012)
B Patofisiologi
Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi
ensefalopati yaitu (1011)
1 Teori ldquoOver Autoregulationrdquo
Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole
mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi Meningginya permeabilitas
kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler udema di otak petekhie
pendarahan dan mikro infark9
2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo
Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi
mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole
Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami
perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan
pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan
hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg
sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan
mempercepat timbulnya oedema otak (1011)
10
C Diagnosis
Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil
terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil
pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah
dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)
1 Anamnesa
Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting
ditanyakan (16711)
1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya
1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya
1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun
1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)
1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )
1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan
oedem paru nyeri dada )
1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis
1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi
2 Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )
mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung
kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan
11
kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari
penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner
3 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)
1 Pemeriksaan yang segera seperti
a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD
b urine Urinelisa dan kultur urine
c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi
d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah
pengobatan terlaksana )
2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan yang pertama )
a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)
biopsi renald ( kasus tertentu )
b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab
CAT Scan
c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk
Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )
4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat
dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis
12
hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis
hipertensi antara lain (16711)
1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial
(tersering)
1048729 Hipertensi renovaskular
1048729 Glomerulonefritis akut
1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi
1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat
1048729 Renin-secretin tumors
1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO
Inhibitors
1048729 Penyakit parenkhim ginjal
1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor
simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID
ergot alk
1048729 Luka bakar
1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE
D Difrensial Diagnosis
Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis
hipertensi seperti (16711)
- Hipertensi berat
13
- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan
- Ansietas dengan hipertensi labil
- Oedema paru dengan payah jantung kiri
E Pengobatan Krisis Hipertensi
1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT
Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena
penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat
Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan
berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan
ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD
sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain
keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan
problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan
autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif
untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)
Autoregulasi
Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh
terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada
resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi
dilatasi pembuluh darah (671012)
14
Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak
dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi
otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika
TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih
tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun
dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari
darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal
maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap
pingsan dan sinkope (671012)
Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic
yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh
Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan
metabolisme di otak (671012)
Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas
hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit
cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan
bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD
yang lebih tinggi (671012)
Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada
13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang
normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group
15
normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol
cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)
Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun
hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25
dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi
pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari
apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut
ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit
dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita
hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan
infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih
lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100
mmHg (671012)
Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )
dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke
Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral
vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)
16
Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada
hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur
hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)
Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan
hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi
CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian
bagi disecting aneurysma aorta (10)
Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa
intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan
menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung
kongestive dan oedem paru (10)
Status volume cairan
Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler
volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara
klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau
oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta
diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion
sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)
Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi
non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)
17
2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi
Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera
diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)
1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether
(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status
volume intravaskuler
2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik
tentukan penyebab krisis hipertensi
singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT
tentukan adanya kerusakan organ sasaran
3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD
sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien
penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak
kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama
48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting
aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun
TD yang didapat
Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal
pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan
kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta
18
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
telah digunakan untuk pasien dengan tekanan darah sangat tinggi namun tidak
ditemukan kerusakan organ target akut Penting untuk menekankan bahwa perbedaan
klinis antara keadaan hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi terletak pada
kehadiran organ target akut daripada nilai absolut tekanan darah Tabel 1
mencantumkan kondisi klinis yang memenuhi kriteria diagnosis untuk hipertensi
emergensi Istilah hipertensi maligna telah digunakan untuk menggambarkan sindrom
yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi disertai dengan ensefalopati atau
nefropati akut Namun istilah ini telah dihapus oleh Pedoman Kontrol Tekanan
Darah Nasional dan Internasional dan untuk menggambarkan kondisi tersebut lebih
baik menggunakan istilah hipertensi emergensi atau hipertensi urgansi (101112)
Dinamika perubahan fisiologis yang terjadi pada awal periode pasca operasi
diistilahkan sebagai hipertensi pasca operasi Hipertensi pasca operasi didefinisikan
sebagai peningkatan tekanan darah sistol lebih besar dari 190mmHg dan atau tekanan
darah diastol lebih besar dari 100mmHg pada pemeriksaan dua kali berturut-turut
setelah operasi Hipertensi pasca operasi mungkin memiliki gejala sisa yang
merugikan secara signifikan baik pada jantung maupun organ selain jantung
Hipertensi pasca operasi bersifat sementara namun mengancam jiwa dan keunikan
faktor klinis yang hadir pada periode pasca operasi memerlukan perhatian penilaian
dan pertimbangan terhadap individu tersebut Kelompok lain yang memerlukan
perhatian khusus adalah pasien hamil yang mengalami peningkatan tekanan darah
selama segera sebelum atau setelah melahirkan Hipertensi ini diidentifikasi dengan
adanya tekanan darah sistolik lebih besar dari 169mmHg atau tekanan diastolic lebih 5
besar dari 109mmHg dalam kehamilan wanita tersebut dianggap sebagai hipertensi
emergensi yang membutuhkan manajemen farmakologis langsung (1012)
Secara praktis krisis hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan perioritas
pengobatan sebagai berikut (1012)
1 Hipertensi emergensi (darurat) ditandai dengan TD Diastolik gt 120 mmHg disertai
kerusakan berat dari organ sasaran yag disebabkan oleh satu atau lebih
penyakitkondisi akut (tabel I) Keterlambatan pengobatan akanmenyebebabkan
timbulnya sequele atau kematian TD harus diturunkan sampai batas tertentu dalam
satu sampai beberapa jam Penderita perlu dirawat di ruangan intensive care unit atau
(ICU)
6
2 Hipertensi urgensi (mendesak) TD diastolik gt 120 mmHg dan dengan tanpa
kerusakankomplikasi minimum dari organ sasaran TD harus diturunkan dalam 24
jam sampai batas yang aman memerlukan terapi parenteral (tabel II)
7
Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )
TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut
1048729 Pendarahan intra pranial trombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid
1048729 Hipertensi ensefalopati
1048729 Aorta diseksi akut
1048729 Oedema paru akut
1048729 Eklampsi
1048729 Feokhromositoma
1048729 Funduskopi KW III atau IV
1048729 Insufisiensi ginjal akut
1048729 Infark miokard akut angina unstable
1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain
- Sindrome withdrawal obat anti hipertensi
- Cedera kepala
- Luka bakar
- Interaksi obat
Dikenal beberapa istilah berkaitan dengan krisis hipertensi antara lain (1012)
1 Hipertensi refrakter respons pengobatan tidak memuaskan dan TD gt
200110 mmHg walaupun telah diberikan pengobatan yang efektif (triple drug) pada
penderita dan kepatuhan pasien
2 Hipetensi akselerasi TD meningkat (Diastolik) gt 120 mmHg disertai
dengan kelainan funduskopi KW III Bila tidak diobati dapat berlanjut ke fase
maligna
3 Hipertensi maligna penderita hipertensi akselerasi dengan TD Diastolik gt
120 ndash 130 mmHg dan kelainan funduskopi KW IV disertai papiledema peniggian
tekanan intrakranial kerusakan yang cepat dari vaskular gagal ginjal akut ataupun
kematian bila penderita tidak mendapat pengobatan Hipertensi maligna biasanya
pada penderita dengan riwayat hipertensi essensial ataupun sekunder dan jarang
terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai TD normal 8
Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )
1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi
dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan
tidak dijumpai keadaan pada tabel I
1048729 KW I atau II pada funduskopi
1048729 Hipertensi post operasi
1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif
4 Hipertensi ensefalopati kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan
keluhan sakit kepala yang sangat perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat
menjadi reversible bila TD diturunkan
Tingginya TD yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany
dari tingkatan TD aktual tapi juga dari tingginya TD sebelumnya cepatnya kenaikan
TD bangsa seks dan usia penderita Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir
kenaikan TD yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi sebagai contoh pada
penderita hipertensi kronis jarang terjadi hipertensi ensefalopati gangguan ginjal dan
kardiovaskular dan kejadian ini dijumpai bila TD Diastolik gt 140 mmHg Sebaliknya
pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan
penghentian obat yang tiba-tiba dapat timbul hipertensi ensefalopati demikian juga
pada eklampsi hipertensi ensefalopati dapat timbul walaupun TD 160110 mmHg
(1012)
B Patofisiologi
Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi
ensefalopati yaitu (1011)
1 Teori ldquoOver Autoregulationrdquo
Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole
mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi Meningginya permeabilitas
kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler udema di otak petekhie
pendarahan dan mikro infark9
2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo
Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi
mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole
Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami
perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan
pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan
hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg
sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan
mempercepat timbulnya oedema otak (1011)
10
C Diagnosis
Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil
terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil
pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah
dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)
1 Anamnesa
Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting
ditanyakan (16711)
1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya
1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya
1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun
1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)
1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )
1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan
oedem paru nyeri dada )
1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis
1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi
2 Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )
mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung
kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan
11
kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari
penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner
3 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)
1 Pemeriksaan yang segera seperti
a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD
b urine Urinelisa dan kultur urine
c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi
d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah
pengobatan terlaksana )
2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan yang pertama )
a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)
biopsi renald ( kasus tertentu )
b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab
CAT Scan
c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk
Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )
4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat
dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis
12
hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis
hipertensi antara lain (16711)
1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial
(tersering)
1048729 Hipertensi renovaskular
1048729 Glomerulonefritis akut
1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi
1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat
1048729 Renin-secretin tumors
1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO
Inhibitors
1048729 Penyakit parenkhim ginjal
1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor
simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID
ergot alk
1048729 Luka bakar
1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE
D Difrensial Diagnosis
Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis
hipertensi seperti (16711)
- Hipertensi berat
13
- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan
- Ansietas dengan hipertensi labil
- Oedema paru dengan payah jantung kiri
E Pengobatan Krisis Hipertensi
1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT
Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena
penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat
Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan
berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan
ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD
sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain
keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan
problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan
autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif
untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)
Autoregulasi
Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh
terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada
resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi
dilatasi pembuluh darah (671012)
14
Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak
dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi
otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika
TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih
tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun
dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari
darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal
maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap
pingsan dan sinkope (671012)
Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic
yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh
Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan
metabolisme di otak (671012)
Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas
hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit
cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan
bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD
yang lebih tinggi (671012)
Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada
13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang
normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group
15
normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol
cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)
Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun
hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25
dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi
pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari
apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut
ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit
dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita
hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan
infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih
lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100
mmHg (671012)
Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )
dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke
Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral
vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)
16
Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada
hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur
hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)
Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan
hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi
CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian
bagi disecting aneurysma aorta (10)
Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa
intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan
menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung
kongestive dan oedem paru (10)
Status volume cairan
Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler
volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara
klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau
oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta
diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion
sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)
Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi
non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)
17
2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi
Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera
diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)
1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether
(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status
volume intravaskuler
2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik
tentukan penyebab krisis hipertensi
singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT
tentukan adanya kerusakan organ sasaran
3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD
sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien
penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak
kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama
48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting
aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun
TD yang didapat
Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal
pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan
kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta
18
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
besar dari 109mmHg dalam kehamilan wanita tersebut dianggap sebagai hipertensi
emergensi yang membutuhkan manajemen farmakologis langsung (1012)
Secara praktis krisis hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan perioritas
pengobatan sebagai berikut (1012)
1 Hipertensi emergensi (darurat) ditandai dengan TD Diastolik gt 120 mmHg disertai
kerusakan berat dari organ sasaran yag disebabkan oleh satu atau lebih
penyakitkondisi akut (tabel I) Keterlambatan pengobatan akanmenyebebabkan
timbulnya sequele atau kematian TD harus diturunkan sampai batas tertentu dalam
satu sampai beberapa jam Penderita perlu dirawat di ruangan intensive care unit atau
(ICU)
6
2 Hipertensi urgensi (mendesak) TD diastolik gt 120 mmHg dan dengan tanpa
kerusakankomplikasi minimum dari organ sasaran TD harus diturunkan dalam 24
jam sampai batas yang aman memerlukan terapi parenteral (tabel II)
7
Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )
TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut
1048729 Pendarahan intra pranial trombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid
1048729 Hipertensi ensefalopati
1048729 Aorta diseksi akut
1048729 Oedema paru akut
1048729 Eklampsi
1048729 Feokhromositoma
1048729 Funduskopi KW III atau IV
1048729 Insufisiensi ginjal akut
1048729 Infark miokard akut angina unstable
1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain
- Sindrome withdrawal obat anti hipertensi
- Cedera kepala
- Luka bakar
- Interaksi obat
Dikenal beberapa istilah berkaitan dengan krisis hipertensi antara lain (1012)
1 Hipertensi refrakter respons pengobatan tidak memuaskan dan TD gt
200110 mmHg walaupun telah diberikan pengobatan yang efektif (triple drug) pada
penderita dan kepatuhan pasien
2 Hipetensi akselerasi TD meningkat (Diastolik) gt 120 mmHg disertai
dengan kelainan funduskopi KW III Bila tidak diobati dapat berlanjut ke fase
maligna
3 Hipertensi maligna penderita hipertensi akselerasi dengan TD Diastolik gt
120 ndash 130 mmHg dan kelainan funduskopi KW IV disertai papiledema peniggian
tekanan intrakranial kerusakan yang cepat dari vaskular gagal ginjal akut ataupun
kematian bila penderita tidak mendapat pengobatan Hipertensi maligna biasanya
pada penderita dengan riwayat hipertensi essensial ataupun sekunder dan jarang
terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai TD normal 8
Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )
1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi
dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan
tidak dijumpai keadaan pada tabel I
1048729 KW I atau II pada funduskopi
1048729 Hipertensi post operasi
1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif
4 Hipertensi ensefalopati kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan
keluhan sakit kepala yang sangat perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat
menjadi reversible bila TD diturunkan
Tingginya TD yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany
dari tingkatan TD aktual tapi juga dari tingginya TD sebelumnya cepatnya kenaikan
TD bangsa seks dan usia penderita Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir
kenaikan TD yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi sebagai contoh pada
penderita hipertensi kronis jarang terjadi hipertensi ensefalopati gangguan ginjal dan
kardiovaskular dan kejadian ini dijumpai bila TD Diastolik gt 140 mmHg Sebaliknya
pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan
penghentian obat yang tiba-tiba dapat timbul hipertensi ensefalopati demikian juga
pada eklampsi hipertensi ensefalopati dapat timbul walaupun TD 160110 mmHg
(1012)
B Patofisiologi
Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi
ensefalopati yaitu (1011)
1 Teori ldquoOver Autoregulationrdquo
Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole
mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi Meningginya permeabilitas
kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler udema di otak petekhie
pendarahan dan mikro infark9
2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo
Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi
mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole
Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami
perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan
pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan
hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg
sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan
mempercepat timbulnya oedema otak (1011)
10
C Diagnosis
Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil
terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil
pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah
dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)
1 Anamnesa
Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting
ditanyakan (16711)
1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya
1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya
1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun
1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)
1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )
1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan
oedem paru nyeri dada )
1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis
1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi
2 Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )
mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung
kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan
11
kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari
penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner
3 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)
1 Pemeriksaan yang segera seperti
a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD
b urine Urinelisa dan kultur urine
c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi
d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah
pengobatan terlaksana )
2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan yang pertama )
a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)
biopsi renald ( kasus tertentu )
b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab
CAT Scan
c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk
Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )
4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat
dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis
12
hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis
hipertensi antara lain (16711)
1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial
(tersering)
1048729 Hipertensi renovaskular
1048729 Glomerulonefritis akut
1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi
1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat
1048729 Renin-secretin tumors
1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO
Inhibitors
1048729 Penyakit parenkhim ginjal
1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor
simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID
ergot alk
1048729 Luka bakar
1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE
D Difrensial Diagnosis
Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis
hipertensi seperti (16711)
- Hipertensi berat
13
- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan
- Ansietas dengan hipertensi labil
- Oedema paru dengan payah jantung kiri
E Pengobatan Krisis Hipertensi
1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT
Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena
penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat
Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan
berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan
ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD
sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain
keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan
problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan
autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif
untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)
Autoregulasi
Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh
terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada
resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi
dilatasi pembuluh darah (671012)
14
Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak
dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi
otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika
TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih
tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun
dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari
darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal
maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap
pingsan dan sinkope (671012)
Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic
yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh
Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan
metabolisme di otak (671012)
Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas
hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit
cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan
bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD
yang lebih tinggi (671012)
Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada
13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang
normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group
15
normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol
cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)
Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun
hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25
dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi
pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari
apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut
ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit
dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita
hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan
infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih
lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100
mmHg (671012)
Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )
dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke
Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral
vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)
16
Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada
hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur
hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)
Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan
hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi
CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian
bagi disecting aneurysma aorta (10)
Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa
intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan
menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung
kongestive dan oedem paru (10)
Status volume cairan
Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler
volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara
klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau
oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta
diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion
sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)
Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi
non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)
17
2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi
Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera
diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)
1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether
(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status
volume intravaskuler
2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik
tentukan penyebab krisis hipertensi
singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT
tentukan adanya kerusakan organ sasaran
3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD
sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien
penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak
kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama
48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting
aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun
TD yang didapat
Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal
pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan
kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta
18
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
2 Hipertensi urgensi (mendesak) TD diastolik gt 120 mmHg dan dengan tanpa
kerusakankomplikasi minimum dari organ sasaran TD harus diturunkan dalam 24
jam sampai batas yang aman memerlukan terapi parenteral (tabel II)
7
Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )
TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut
1048729 Pendarahan intra pranial trombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid
1048729 Hipertensi ensefalopati
1048729 Aorta diseksi akut
1048729 Oedema paru akut
1048729 Eklampsi
1048729 Feokhromositoma
1048729 Funduskopi KW III atau IV
1048729 Insufisiensi ginjal akut
1048729 Infark miokard akut angina unstable
1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain
- Sindrome withdrawal obat anti hipertensi
- Cedera kepala
- Luka bakar
- Interaksi obat
Dikenal beberapa istilah berkaitan dengan krisis hipertensi antara lain (1012)
1 Hipertensi refrakter respons pengobatan tidak memuaskan dan TD gt
200110 mmHg walaupun telah diberikan pengobatan yang efektif (triple drug) pada
penderita dan kepatuhan pasien
2 Hipetensi akselerasi TD meningkat (Diastolik) gt 120 mmHg disertai
dengan kelainan funduskopi KW III Bila tidak diobati dapat berlanjut ke fase
maligna
3 Hipertensi maligna penderita hipertensi akselerasi dengan TD Diastolik gt
120 ndash 130 mmHg dan kelainan funduskopi KW IV disertai papiledema peniggian
tekanan intrakranial kerusakan yang cepat dari vaskular gagal ginjal akut ataupun
kematian bila penderita tidak mendapat pengobatan Hipertensi maligna biasanya
pada penderita dengan riwayat hipertensi essensial ataupun sekunder dan jarang
terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai TD normal 8
Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )
1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi
dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan
tidak dijumpai keadaan pada tabel I
1048729 KW I atau II pada funduskopi
1048729 Hipertensi post operasi
1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif
4 Hipertensi ensefalopati kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan
keluhan sakit kepala yang sangat perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat
menjadi reversible bila TD diturunkan
Tingginya TD yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany
dari tingkatan TD aktual tapi juga dari tingginya TD sebelumnya cepatnya kenaikan
TD bangsa seks dan usia penderita Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir
kenaikan TD yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi sebagai contoh pada
penderita hipertensi kronis jarang terjadi hipertensi ensefalopati gangguan ginjal dan
kardiovaskular dan kejadian ini dijumpai bila TD Diastolik gt 140 mmHg Sebaliknya
pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan
penghentian obat yang tiba-tiba dapat timbul hipertensi ensefalopati demikian juga
pada eklampsi hipertensi ensefalopati dapat timbul walaupun TD 160110 mmHg
(1012)
B Patofisiologi
Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi
ensefalopati yaitu (1011)
1 Teori ldquoOver Autoregulationrdquo
Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole
mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi Meningginya permeabilitas
kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler udema di otak petekhie
pendarahan dan mikro infark9
2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo
Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi
mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole
Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami
perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan
pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan
hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg
sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan
mempercepat timbulnya oedema otak (1011)
10
C Diagnosis
Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil
terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil
pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah
dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)
1 Anamnesa
Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting
ditanyakan (16711)
1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya
1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya
1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun
1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)
1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )
1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan
oedem paru nyeri dada )
1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis
1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi
2 Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )
mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung
kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan
11
kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari
penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner
3 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)
1 Pemeriksaan yang segera seperti
a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD
b urine Urinelisa dan kultur urine
c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi
d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah
pengobatan terlaksana )
2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan yang pertama )
a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)
biopsi renald ( kasus tertentu )
b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab
CAT Scan
c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk
Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )
4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat
dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis
12
hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis
hipertensi antara lain (16711)
1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial
(tersering)
1048729 Hipertensi renovaskular
1048729 Glomerulonefritis akut
1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi
1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat
1048729 Renin-secretin tumors
1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO
Inhibitors
1048729 Penyakit parenkhim ginjal
1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor
simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID
ergot alk
1048729 Luka bakar
1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE
D Difrensial Diagnosis
Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis
hipertensi seperti (16711)
- Hipertensi berat
13
- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan
- Ansietas dengan hipertensi labil
- Oedema paru dengan payah jantung kiri
E Pengobatan Krisis Hipertensi
1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT
Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena
penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat
Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan
berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan
ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD
sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain
keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan
problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan
autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif
untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)
Autoregulasi
Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh
terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada
resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi
dilatasi pembuluh darah (671012)
14
Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak
dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi
otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika
TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih
tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun
dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari
darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal
maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap
pingsan dan sinkope (671012)
Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic
yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh
Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan
metabolisme di otak (671012)
Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas
hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit
cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan
bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD
yang lebih tinggi (671012)
Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada
13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang
normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group
15
normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol
cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)
Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun
hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25
dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi
pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari
apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut
ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit
dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita
hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan
infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih
lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100
mmHg (671012)
Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )
dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke
Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral
vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)
16
Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada
hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur
hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)
Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan
hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi
CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian
bagi disecting aneurysma aorta (10)
Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa
intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan
menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung
kongestive dan oedem paru (10)
Status volume cairan
Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler
volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara
klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau
oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta
diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion
sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)
Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi
non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)
17
2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi
Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera
diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)
1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether
(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status
volume intravaskuler
2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik
tentukan penyebab krisis hipertensi
singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT
tentukan adanya kerusakan organ sasaran
3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD
sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien
penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak
kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama
48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting
aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun
TD yang didapat
Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal
pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan
kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta
18
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
Dikenal beberapa istilah berkaitan dengan krisis hipertensi antara lain (1012)
1 Hipertensi refrakter respons pengobatan tidak memuaskan dan TD gt
200110 mmHg walaupun telah diberikan pengobatan yang efektif (triple drug) pada
penderita dan kepatuhan pasien
2 Hipetensi akselerasi TD meningkat (Diastolik) gt 120 mmHg disertai
dengan kelainan funduskopi KW III Bila tidak diobati dapat berlanjut ke fase
maligna
3 Hipertensi maligna penderita hipertensi akselerasi dengan TD Diastolik gt
120 ndash 130 mmHg dan kelainan funduskopi KW IV disertai papiledema peniggian
tekanan intrakranial kerusakan yang cepat dari vaskular gagal ginjal akut ataupun
kematian bila penderita tidak mendapat pengobatan Hipertensi maligna biasanya
pada penderita dengan riwayat hipertensi essensial ataupun sekunder dan jarang
terjadi pada penderita yang sebelumnya mempunyai TD normal 8
Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )
1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi
dengan minimal atau tanpa kerusakan organ sasaran dan
tidak dijumpai keadaan pada tabel I
1048729 KW I atau II pada funduskopi
1048729 Hipertensi post operasi
1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif
4 Hipertensi ensefalopati kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan
keluhan sakit kepala yang sangat perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat
menjadi reversible bila TD diturunkan
Tingginya TD yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany
dari tingkatan TD aktual tapi juga dari tingginya TD sebelumnya cepatnya kenaikan
TD bangsa seks dan usia penderita Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir
kenaikan TD yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi sebagai contoh pada
penderita hipertensi kronis jarang terjadi hipertensi ensefalopati gangguan ginjal dan
kardiovaskular dan kejadian ini dijumpai bila TD Diastolik gt 140 mmHg Sebaliknya
pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan
penghentian obat yang tiba-tiba dapat timbul hipertensi ensefalopati demikian juga
pada eklampsi hipertensi ensefalopati dapat timbul walaupun TD 160110 mmHg
(1012)
B Patofisiologi
Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi
ensefalopati yaitu (1011)
1 Teori ldquoOver Autoregulationrdquo
Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole
mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi Meningginya permeabilitas
kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler udema di otak petekhie
pendarahan dan mikro infark9
2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo
Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi
mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole
Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami
perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan
pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan
hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg
sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan
mempercepat timbulnya oedema otak (1011)
10
C Diagnosis
Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil
terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil
pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah
dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)
1 Anamnesa
Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting
ditanyakan (16711)
1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya
1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya
1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun
1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)
1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )
1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan
oedem paru nyeri dada )
1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis
1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi
2 Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )
mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung
kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan
11
kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari
penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner
3 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)
1 Pemeriksaan yang segera seperti
a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD
b urine Urinelisa dan kultur urine
c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi
d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah
pengobatan terlaksana )
2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan yang pertama )
a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)
biopsi renald ( kasus tertentu )
b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab
CAT Scan
c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk
Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )
4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat
dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis
12
hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis
hipertensi antara lain (16711)
1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial
(tersering)
1048729 Hipertensi renovaskular
1048729 Glomerulonefritis akut
1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi
1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat
1048729 Renin-secretin tumors
1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO
Inhibitors
1048729 Penyakit parenkhim ginjal
1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor
simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID
ergot alk
1048729 Luka bakar
1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE
D Difrensial Diagnosis
Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis
hipertensi seperti (16711)
- Hipertensi berat
13
- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan
- Ansietas dengan hipertensi labil
- Oedema paru dengan payah jantung kiri
E Pengobatan Krisis Hipertensi
1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT
Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena
penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat
Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan
berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan
ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD
sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain
keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan
problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan
autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif
untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)
Autoregulasi
Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh
terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada
resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi
dilatasi pembuluh darah (671012)
14
Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak
dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi
otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika
TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih
tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun
dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari
darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal
maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap
pingsan dan sinkope (671012)
Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic
yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh
Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan
metabolisme di otak (671012)
Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas
hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit
cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan
bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD
yang lebih tinggi (671012)
Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada
13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang
normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group
15
normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol
cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)
Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun
hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25
dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi
pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari
apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut
ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit
dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita
hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan
infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih
lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100
mmHg (671012)
Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )
dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke
Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral
vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)
16
Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada
hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur
hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)
Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan
hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi
CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian
bagi disecting aneurysma aorta (10)
Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa
intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan
menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung
kongestive dan oedem paru (10)
Status volume cairan
Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler
volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara
klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau
oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta
diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion
sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)
Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi
non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)
17
2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi
Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera
diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)
1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether
(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status
volume intravaskuler
2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik
tentukan penyebab krisis hipertensi
singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT
tentukan adanya kerusakan organ sasaran
3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD
sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien
penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak
kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama
48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting
aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun
TD yang didapat
Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal
pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan
kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta
18
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
4 Hipertensi ensefalopati kenaikan TD dengan tiba-tiba disertai dengan
keluhan sakit kepala yang sangat perubahan kesadaran dan keadaan ini dapat
menjadi reversible bila TD diturunkan
Tingginya TD yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany
dari tingkatan TD aktual tapi juga dari tingginya TD sebelumnya cepatnya kenaikan
TD bangsa seks dan usia penderita Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir
kenaikan TD yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi sebagai contoh pada
penderita hipertensi kronis jarang terjadi hipertensi ensefalopati gangguan ginjal dan
kardiovaskular dan kejadian ini dijumpai bila TD Diastolik gt 140 mmHg Sebaliknya
pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan
penghentian obat yang tiba-tiba dapat timbul hipertensi ensefalopati demikian juga
pada eklampsi hipertensi ensefalopati dapat timbul walaupun TD 160110 mmHg
(1012)
B Patofisiologi
Ada 2 teori yang dianggap dapat menerangkan timbulnya hipertensi
ensefalopati yaitu (1011)
1 Teori ldquoOver Autoregulationrdquo
Dengan kenaikan TD menyebabkan spasme yang berat pada arteriole
mengurangi aliran darah ke otak (CDF) dan iskemi Meningginya permeabilitas
kapiler akan menyebabkan pecahnya dinding kapiler udema di otak petekhie
pendarahan dan mikro infark9
2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo
Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi
mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole
Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami
perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan
pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan
hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg
sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan
mempercepat timbulnya oedema otak (1011)
10
C Diagnosis
Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil
terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil
pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah
dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)
1 Anamnesa
Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting
ditanyakan (16711)
1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya
1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya
1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun
1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)
1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )
1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan
oedem paru nyeri dada )
1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis
1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi
2 Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )
mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung
kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan
11
kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari
penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner
3 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)
1 Pemeriksaan yang segera seperti
a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD
b urine Urinelisa dan kultur urine
c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi
d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah
pengobatan terlaksana )
2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan yang pertama )
a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)
biopsi renald ( kasus tertentu )
b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab
CAT Scan
c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk
Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )
4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat
dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis
12
hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis
hipertensi antara lain (16711)
1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial
(tersering)
1048729 Hipertensi renovaskular
1048729 Glomerulonefritis akut
1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi
1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat
1048729 Renin-secretin tumors
1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO
Inhibitors
1048729 Penyakit parenkhim ginjal
1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor
simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID
ergot alk
1048729 Luka bakar
1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE
D Difrensial Diagnosis
Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis
hipertensi seperti (16711)
- Hipertensi berat
13
- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan
- Ansietas dengan hipertensi labil
- Oedema paru dengan payah jantung kiri
E Pengobatan Krisis Hipertensi
1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT
Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena
penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat
Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan
berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan
ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD
sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain
keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan
problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan
autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif
untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)
Autoregulasi
Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh
terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada
resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi
dilatasi pembuluh darah (671012)
14
Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak
dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi
otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika
TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih
tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun
dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari
darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal
maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap
pingsan dan sinkope (671012)
Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic
yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh
Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan
metabolisme di otak (671012)
Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas
hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit
cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan
bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD
yang lebih tinggi (671012)
Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada
13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang
normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group
15
normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol
cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)
Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun
hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25
dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi
pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari
apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut
ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit
dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita
hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan
infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih
lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100
mmHg (671012)
Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )
dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke
Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral
vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)
16
Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada
hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur
hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)
Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan
hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi
CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian
bagi disecting aneurysma aorta (10)
Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa
intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan
menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung
kongestive dan oedem paru (10)
Status volume cairan
Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler
volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara
klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau
oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta
diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion
sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)
Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi
non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)
17
2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi
Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera
diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)
1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether
(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status
volume intravaskuler
2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik
tentukan penyebab krisis hipertensi
singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT
tentukan adanya kerusakan organ sasaran
3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD
sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien
penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak
kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama
48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting
aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun
TD yang didapat
Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal
pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan
kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta
18
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
2 Teori ldquoBreakthrough of Cerebral Autoregulationrdquo
Bila TD mencapai threshold tertentu dapat mengakibtakan transudasi
mikoinfark dan oedema otak petekhie hemorhages fibrinoid dari arteriole
Aliran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami
perubahan bila Mean Arterial Pressure ( MAP ) 120 mmHg ndash 160 mmHg sedangkan
pada penderita hipertensi baru dengan MAP diantara 60 ndash 120 mmHg Pada keadaan
hiper kapnia autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 125 mmHg
sehingga perubahan yang sedikit saja dari TD menyebabkan asidosis otak akan
mempercepat timbulnya oedema otak (1011)
10
C Diagnosis
Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil
terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil
pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah
dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)
1 Anamnesa
Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting
ditanyakan (16711)
1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya
1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya
1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun
1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)
1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )
1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan
oedem paru nyeri dada )
1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis
1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi
2 Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )
mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung
kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan
11
kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari
penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner
3 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)
1 Pemeriksaan yang segera seperti
a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD
b urine Urinelisa dan kultur urine
c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi
d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah
pengobatan terlaksana )
2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan yang pertama )
a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)
biopsi renald ( kasus tertentu )
b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab
CAT Scan
c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk
Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )
4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat
dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis
12
hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis
hipertensi antara lain (16711)
1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial
(tersering)
1048729 Hipertensi renovaskular
1048729 Glomerulonefritis akut
1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi
1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat
1048729 Renin-secretin tumors
1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO
Inhibitors
1048729 Penyakit parenkhim ginjal
1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor
simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID
ergot alk
1048729 Luka bakar
1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE
D Difrensial Diagnosis
Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis
hipertensi seperti (16711)
- Hipertensi berat
13
- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan
- Ansietas dengan hipertensi labil
- Oedema paru dengan payah jantung kiri
E Pengobatan Krisis Hipertensi
1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT
Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena
penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat
Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan
berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan
ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD
sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain
keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan
problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan
autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif
untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)
Autoregulasi
Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh
terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada
resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi
dilatasi pembuluh darah (671012)
14
Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak
dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi
otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika
TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih
tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun
dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari
darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal
maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap
pingsan dan sinkope (671012)
Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic
yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh
Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan
metabolisme di otak (671012)
Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas
hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit
cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan
bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD
yang lebih tinggi (671012)
Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada
13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang
normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group
15
normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol
cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)
Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun
hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25
dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi
pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari
apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut
ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit
dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita
hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan
infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih
lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100
mmHg (671012)
Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )
dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke
Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral
vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)
16
Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada
hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur
hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)
Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan
hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi
CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian
bagi disecting aneurysma aorta (10)
Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa
intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan
menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung
kongestive dan oedem paru (10)
Status volume cairan
Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler
volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara
klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau
oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta
diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion
sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)
Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi
non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)
17
2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi
Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera
diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)
1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether
(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status
volume intravaskuler
2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik
tentukan penyebab krisis hipertensi
singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT
tentukan adanya kerusakan organ sasaran
3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD
sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien
penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak
kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama
48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting
aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun
TD yang didapat
Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal
pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan
kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta
18
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
C Diagnosis
Diagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil
terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat Tidak perlu menunggu hasil
pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah
dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi (16711)
1 Anamnesa
Sewaktu penderita masuk dilakukan anamnesa singkat Hal yang penting
ditanyakan (16711)
1048729 Riwayat hipertensi lama dan beratnya
1048729 Obat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya
1048729 Usia sering pada usia 40 ndash 60 tahun
1048729 Gejala sistem syaraf ( sakit kepala hoyong perubahan mental ansietas)
1048729 Gejala sistem ginjal ( gross hematuri jumlah urine berkurang )
1048729 Gejala sistem kardiovascular ( adanya payah jantung kongestif dan
oedem paru nyeri dada )
1048729 Riwayat penyakit glomerulonefrosis pyelonefritis
1048729 Riwayat kehamilan tanda eklampsi
2 Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran TD ( baring dan berdiri )
mencari kerusakan organ sasaran ( retinopati gangguan neurologi payah jantung
kongestif altadiseksi ) Perlu dibedakan komplikasi krisis hipertensi dengan
11
kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari
penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner
3 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)
1 Pemeriksaan yang segera seperti
a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD
b urine Urinelisa dan kultur urine
c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi
d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah
pengobatan terlaksana )
2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan yang pertama )
a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)
biopsi renald ( kasus tertentu )
b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab
CAT Scan
c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk
Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )
4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat
dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis
12
hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis
hipertensi antara lain (16711)
1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial
(tersering)
1048729 Hipertensi renovaskular
1048729 Glomerulonefritis akut
1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi
1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat
1048729 Renin-secretin tumors
1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO
Inhibitors
1048729 Penyakit parenkhim ginjal
1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor
simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID
ergot alk
1048729 Luka bakar
1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE
D Difrensial Diagnosis
Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis
hipertensi seperti (16711)
- Hipertensi berat
13
- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan
- Ansietas dengan hipertensi labil
- Oedema paru dengan payah jantung kiri
E Pengobatan Krisis Hipertensi
1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT
Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena
penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat
Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan
berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan
ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD
sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain
keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan
problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan
autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif
untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)
Autoregulasi
Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh
terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada
resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi
dilatasi pembuluh darah (671012)
14
Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak
dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi
otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika
TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih
tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun
dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari
darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal
maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap
pingsan dan sinkope (671012)
Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic
yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh
Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan
metabolisme di otak (671012)
Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas
hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit
cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan
bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD
yang lebih tinggi (671012)
Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada
13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang
normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group
15
normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol
cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)
Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun
hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25
dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi
pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari
apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut
ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit
dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita
hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan
infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih
lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100
mmHg (671012)
Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )
dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke
Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral
vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)
16
Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada
hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur
hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)
Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan
hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi
CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian
bagi disecting aneurysma aorta (10)
Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa
intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan
menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung
kongestive dan oedem paru (10)
Status volume cairan
Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler
volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara
klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau
oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta
diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion
sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)
Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi
non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)
17
2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi
Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera
diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)
1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether
(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status
volume intravaskuler
2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik
tentukan penyebab krisis hipertensi
singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT
tentukan adanya kerusakan organ sasaran
3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD
sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien
penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak
kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama
48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting
aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun
TD yang didapat
Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal
pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan
kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta
18
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
kegawatan neurologi ataupun payah jantung kongestif dan oedema paru Perlu dicari
penyakit penyerta lain seperti penyakit jantung koroner
3 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan dua cara yaitu (16711)
1 Pemeriksaan yang segera seperti
a darah rutin BUN creatirine elektrolik KGD
b urine Urinelisa dan kultur urine
c EKG 12 Lead melihat tanda iskemi
d Foto dada apakah ada oedema paru ( dapat ditunggu setelah
pengobatan terlaksana )
2 Pemeriksaan lanjutan ( tergantung dari keadaan klinis dan hasil
pemeriksaan yang pertama )
a sangkaan kelainan renal IVP Renald angiography ( kasus tertentu)
biopsi renald ( kasus tertentu )
b menyingkirkan kemungkinan tindakan bedah neurologi Spinal tab
CAT Scan
c Bila disangsikan Feokhromositoma urine 24 jam untuk
Katekholamine metamefrin venumandelic Acid ( VMA )
4 Faktor Presifitasi pada Krisis Hipertensi
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang dapat
dibedakan hipertensi emergensi urgensi dan faktor-faktor yang mempresipitasi krisis
12
hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis
hipertensi antara lain (16711)
1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial
(tersering)
1048729 Hipertensi renovaskular
1048729 Glomerulonefritis akut
1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi
1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat
1048729 Renin-secretin tumors
1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO
Inhibitors
1048729 Penyakit parenkhim ginjal
1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor
simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID
ergot alk
1048729 Luka bakar
1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE
D Difrensial Diagnosis
Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis
hipertensi seperti (16711)
- Hipertensi berat
13
- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan
- Ansietas dengan hipertensi labil
- Oedema paru dengan payah jantung kiri
E Pengobatan Krisis Hipertensi
1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT
Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena
penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat
Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan
berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan
ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD
sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain
keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan
problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan
autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif
untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)
Autoregulasi
Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh
terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada
resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi
dilatasi pembuluh darah (671012)
14
Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak
dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi
otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika
TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih
tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun
dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari
darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal
maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap
pingsan dan sinkope (671012)
Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic
yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh
Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan
metabolisme di otak (671012)
Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas
hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit
cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan
bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD
yang lebih tinggi (671012)
Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada
13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang
normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group
15
normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol
cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)
Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun
hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25
dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi
pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari
apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut
ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit
dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita
hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan
infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih
lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100
mmHg (671012)
Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )
dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke
Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral
vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)
16
Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada
hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur
hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)
Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan
hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi
CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian
bagi disecting aneurysma aorta (10)
Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa
intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan
menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung
kongestive dan oedem paru (10)
Status volume cairan
Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler
volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara
klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau
oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta
diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion
sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)
Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi
non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)
17
2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi
Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera
diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)
1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether
(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status
volume intravaskuler
2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik
tentukan penyebab krisis hipertensi
singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT
tentukan adanya kerusakan organ sasaran
3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD
sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien
penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak
kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama
48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting
aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun
TD yang didapat
Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal
pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan
kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta
18
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
hipertensi Keadaan-keadaan klinis yang sering mempresipitasi timbulnya krisis
hipertensi antara lain (16711)
1048729 Kenaikan TD tiba-tiba pada penderita hipertensi kronis essensial
(tersering)
1048729 Hipertensi renovaskular
1048729 Glomerulonefritis akut
1048729 Sindroma withdrawal anti hypertensi
1048729 Cedera kepala dan ruda paksa susunan syaraf pusat
1048729 Renin-secretin tumors
1048729 Pemakaian prekusor katekholamine pada pasien yang mendapat MAO
Inhibitors
1048729 Penyakit parenkhim ginjal
1048729 Pengaruh obat kontrasepsi oral anti depressant trisiklik MAO Inhibitor
simpatomimetik ( pil diet sejenis Amphetamin ) kortikosteroid NSAID
ergot alk
1048729 Luka bakar
1048729 Progresif sistematik sklerosis SLE
D Difrensial Diagnosis
Krisis hipertensi harus dibedakan dari keadaan yang menyerupai krisis
hipertensi seperti (16711)
- Hipertensi berat
13
- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan
- Ansietas dengan hipertensi labil
- Oedema paru dengan payah jantung kiri
E Pengobatan Krisis Hipertensi
1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT
Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena
penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat
Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan
berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan
ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD
sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain
keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan
problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan
autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif
untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)
Autoregulasi
Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh
terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada
resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi
dilatasi pembuluh darah (671012)
14
Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak
dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi
otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika
TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih
tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun
dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari
darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal
maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap
pingsan dan sinkope (671012)
Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic
yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh
Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan
metabolisme di otak (671012)
Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas
hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit
cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan
bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD
yang lebih tinggi (671012)
Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada
13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang
normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group
15
normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol
cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)
Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun
hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25
dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi
pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari
apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut
ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit
dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita
hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan
infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih
lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100
mmHg (671012)
Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )
dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke
Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral
vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)
16
Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada
hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur
hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)
Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan
hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi
CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian
bagi disecting aneurysma aorta (10)
Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa
intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan
menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung
kongestive dan oedem paru (10)
Status volume cairan
Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler
volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara
klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau
oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta
diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion
sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)
Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi
non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)
17
2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi
Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera
diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)
1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether
(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status
volume intravaskuler
2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik
tentukan penyebab krisis hipertensi
singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT
tentukan adanya kerusakan organ sasaran
3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD
sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien
penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak
kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama
48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting
aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun
TD yang didapat
Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal
pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan
kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta
18
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan
- Ansietas dengan hipertensi labil
- Oedema paru dengan payah jantung kiri
E Pengobatan Krisis Hipertensi
1 Dasar-dasar penanggulangan krisis HT
Tekanan darah yang sedemikian tinggi haruslah segera diturunkan karena
penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul baik cepat maupun lambat
Tetapi dipihak lain penurunan yang terlalu agresif juga dapat menimbulkan
berkurangnya perfusi dan aliran darah ke organ vital terutama otak jantung dan
ginjal Sampai sejauh mana tekanan darah diturunkan Untuk menurunkan TD
sampai ke tingkat yang diharapkan perlu diperhaikan berbagai faktor antara lain
keadaan hipertensi sendiri ( TD segera diturunkan atau bertahap pengamatan
problema yang menyertai krisis hipertensi perubahan dari aliran darah dan
autoregulasi TD pada organ vital dan pemilihan obat anti hipertensi yang efektif
untuk krisis hipertensi dan monitoring efek samping obat (671012)
Autoregulasi
Yang dimaksud autoregulasi adalah penyesuaian fisiologis organ tubuh
terhadap kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada
resistensi terhadap aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontriksi
dilatasi pembuluh darah (671012)
14
Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak
dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi
otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika
TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih
tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun
dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari
darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal
maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap
pingsan dan sinkope (671012)
Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic
yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh
Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan
metabolisme di otak (671012)
Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas
hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit
cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan
bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD
yang lebih tinggi (671012)
Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada
13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang
normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group
15
normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol
cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)
Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun
hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25
dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi
pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari
apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut
ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit
dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita
hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan
infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih
lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100
mmHg (671012)
Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )
dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke
Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral
vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)
16
Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada
hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur
hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)
Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan
hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi
CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian
bagi disecting aneurysma aorta (10)
Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa
intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan
menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung
kongestive dan oedem paru (10)
Status volume cairan
Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler
volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara
klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau
oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta
diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion
sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)
Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi
non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)
17
2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi
Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera
diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)
1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether
(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status
volume intravaskuler
2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik
tentukan penyebab krisis hipertensi
singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT
tentukan adanya kerusakan organ sasaran
3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD
sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien
penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak
kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama
48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting
aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun
TD yang didapat
Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal
pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan
kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta
18
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
Dengan pengetahuan autoregulasi dalam menurunkan TD secara mendadak
dimaksudkan untuk melindungi organ vital dengan tidak terjadi iskemi Autoregulasi
otak telah cukup luas diteliti dan diterangkan Bila TD turun terjadi vasodilatasi jika
TD naik timbul vasokonstriksi Pada individu normotensi aliran darah otak masih
tetap pada fluktuasi Mean Arterial Pressure ( MAP ) 60 ndash 70 mmHg Bila MAP turun
dibawah batas autoregulasi maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari
darah untuk kompensasi dari aliran darah yang berkurang Bila mekanisme ini gagal
maka dapat terjadi iskemi otak dengan manifestasi klinik seperti mual menguap
pingsan dan sinkope (671012)
Autoregulasi otak ini kemungkinan disebabkan oleh mekanisme miogenic
yang disebabkan oleh stretch receptors pada otot polos arteriol otak walaupun oleh
Kontos dkk Mengganggap bahwa hipoksia mempunyai peranan dalam perubahan
metabolisme di otak (671012)
Pada cerebrovaskuler yang normal penurunan TD yang cepat sampai batas
hipertensi masih dapat ditolelir Pada penderita hipertensi kronis penyakit
cerebrovaskular dan usia tua batas ambang autoregulasi ini akan berubah dan
bergeser ke kanan pada kurva sehingga pengurangan aliran darah terjadi pada TD
yang lebih tinggi (671012)
Straagaard pada penelitiannya mendapatkan MAP rata-rata 113 mmHg pada
13 penderita hipertensi tanpa pengobatan dibandingkan dengan 73 mmHg pada orang
normotensi Penderita hipertensi denga pengobatan mempunyai nilai diantar group
15
normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol
cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)
Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun
hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25
dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi
pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari
apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut
ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit
dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita
hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan
infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih
lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100
mmHg (671012)
Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )
dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke
Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral
vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)
16
Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada
hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur
hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)
Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan
hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi
CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian
bagi disecting aneurysma aorta (10)
Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa
intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan
menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung
kongestive dan oedem paru (10)
Status volume cairan
Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler
volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara
klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau
oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta
diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion
sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)
Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi
non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)
17
2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi
Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera
diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)
1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether
(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status
volume intravaskuler
2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik
tentukan penyebab krisis hipertensi
singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT
tentukan adanya kerusakan organ sasaran
3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD
sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien
penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak
kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama
48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting
aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun
TD yang didapat
Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal
pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan
kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta
18
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
normotensi dan hipertensi tanpa pengobatan dan dianggap bahwa TD terkontrol
cenderung menggeser autoregulasi kearah normal (671012)
Dari penelitian didapatkan bahwa baik orang yang normotensi maupun
hipertensi ditaksir bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira 25
dibawah resting MAP Oleh karena itu dalam pengobatan krisis hipertensi
pengurangan MAP sebanyak 20ndash25 dalam beberapa menitjam tergantung dari
apakah emergensi atau urgensi penurunan TD pada penderita aorta diseksi akut
ataupun oedema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15ndash30 menit
dan bisa lebir rendah lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainnya Penderita
hipertensi ensefalopati penurunan TD 25 dalam 2ndash3 jam Untuk pasien dengan
infark cerebri akut ataupun pendarahan intrakranial pengurangan TD dilakukan lebih
lambat (6 ndash 12 jam) dan harus dijaga agar TD tidak lebih rendah dari 170 ndash 180100
mmHg (671012)
Gangguan Hemodinamik pada Krisis Hipertensi
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor utama yaitu Cardiac output ( CO )
dan systemic vasculer resistance ( SVR ) Cardiac output ditentukan oleh Stroke
Volume ( SV ) dan Hearth Rate ( HR ) Resistensi perifer terjadi akibat peripheral
vascular resistensi ( PVRB) dan renal vascular resistence ( RVR ) (10)
16
Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada
hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur
hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)
Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan
hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi
CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian
bagi disecting aneurysma aorta (10)
Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa
intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan
menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung
kongestive dan oedem paru (10)
Status volume cairan
Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler
volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara
klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau
oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta
diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion
sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)
Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi
non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)
17
2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi
Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera
diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)
1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether
(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status
volume intravaskuler
2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik
tentukan penyebab krisis hipertensi
singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT
tentukan adanya kerusakan organ sasaran
3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD
sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien
penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak
kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama
48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting
aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun
TD yang didapat
Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal
pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan
kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta
18
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
Pada HT primer CO berkurang 25 dan VR bertambah 20 ndash 25 Pada
hipertensi maligna SVR bertambah akibat sekunder dari perubahan struktur
hipertensi kronis dan perubahan perubahan vasekonstriksi akut (10)
Secara logika disukai obat anti hipertensi yang dapat memperbaiki gangguan
hemodinamik pada krisis hipertensi Obat yang mengurangi SVR tanpa mengurangi
CO lebih disukai oleh sebagian besar penderita krisis hipertensi dengan kekcualian
bagi disecting aneurysma aorta (10)
Obat yang menambah SVR dan mengurangi CO seperti beta blocker tanpa
intrinsic sympathomimetic activity ( ISA ) haruslah dihindari karena akan
menyebabkan eksaserbasi gangguan hemodinanamik seperti payah jantung
kongestive dan oedem paru (10)
Status volume cairan
Umumnya kebanyakan penderita krisis hipertensi mempunyai intravaskuler
volume depletion oleh karena itu jangan diberi terapi diuretika kecuali bila secara
klinis dibuktikan adanya volume over load seperti payah jantung kongestif atau
oedema paru Perlu diketahui bahwa pembatasan cairan dan garam ( natrium ) serta
diretika pada hipertensi maligna akan menyebabkan bertambahnya volume depletion
sehingga bukannya menurunkan TD malah meningkatkan TD (610)
Pemberian diuretika dapat dilakukan bila setelah diberikan obat anti hipertensi
non diuretikal beberapa hari dan telah terjadi reflex volume retention (610)
17
2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi
Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera
diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)
1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether
(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status
volume intravaskuler
2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik
tentukan penyebab krisis hipertensi
singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT
tentukan adanya kerusakan organ sasaran
3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD
sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien
penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak
kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama
48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting
aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun
TD yang didapat
Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal
pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan
kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta
18
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
2 Penanggulangan Hipertensi Emergensi
Bila diagnosis hipertensi emergensi telah ditegakkan maka TD perlu segera
diturunkan Langkah-langkah yang perlu diambil adalah (6710)
1 Rawat di ICU pasang femoral intraarterial line dan pulmonari arterial catether
(bila ada indikasi ) Untuk menentukan fungsi kordiopulmonair dan status
volume intravaskuler
2 Anamnese singkat dan pemeriksaan fisik
tentukan penyebab krisis hipertensi
singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis HT
tentukan adanya kerusakan organ sasaran
3 Tentukan TD yang diinginkan didasari dari lamanya tingginya TD
sebelumnya cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi masalah klinis yang
menyertai dan usia pasien
penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg TD sistolik tidak
kurang dari 160 mmHg ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama
48 jam pertama kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal disecting
aortic aneurysm ) Penurunan TD tidak lebih dari 25 dari MAP ataupun
TD yang didapat
Penurunan TD secara akut ke TD normal subnormal pada awal
pengobatan dapat menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak jantung
dan ginjal dan hal ini harus dihindari pada beberapa hari permulaan
kecuali pada keadaan tertentu misal dissecting anneurysma aorta
18
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu
Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
Obat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi
tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi Jika
hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita
dirawat diruangan intensive care unit (ICU ) dan diberi salah satu dari obat anti
hipertensi intravena ( IV ) (67810)
1 Sodium Nitroprusside merupakan vasodelator direkuat baik arterial maupun
venous Pemberian secara intravena
Onset of action yang cepat yaitu 1 ndash 2 dosis 1 ndash 6 ug kg menit
Efek samping mual muntah keringat foto sensitif hipotensi
2 Nitroglycerini merupakan vasodilator vena pada dosis rendah tetapi bila
dengan dosis tinggi sebagai vasodilator arteri dan vena
Onset of action 2 ndash 5 menit duration of action 3 ndash 5 menit
Dosis 5 ndash 100 ug menit secara infus i V
Efek samping sakit kepala mual muntah hipotensi
3 Diazolxide merupakan vasodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i V
bolus
Onset of action 1 ndash 2 menit efek puncak pada 3 ndash 5 menit duration of action 4
ndash 12 jam
19
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
Dosis permulaan 50 mg bolus dapat diulang dengan 25 ndash 75 mg setiap 5
menit sampai TD yang diinginkan
Efek samping hipotensi dan shock mual muntah distensi abdomen
hiperuricemia aritmia dll
4 Hydralazine merupakan vasodilator direk arteri
Onset of action oral 05 ndash 1 jam iv 10 ndash 20 menit duration of action 6 ndash 12
jam
Dosis 10 ndash 20 mg iv bolus 10 ndash 40 mg im
Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun Beta Blocker
untuk mengurangi refleks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi volume
intravaskular
Efeksamping refleks takhikardi meningkatkan stroke volume dan cardiac out
put eksaserbasi angina MCI akut dll
5 Enalapriat merupakan vasodelator golongan ACE inhibitor Onsep on action
15 ndash 60 menit
Dosis 0625 ndash 125 mg tiap 6 jam iv
6 Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers
Terutama untuk mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin
Dosis 5 ndash 20 mg secar iv bolus atau im
Onset of action 11 ndash 2 menit duration of action 3 ndash 10 menit
7 Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi
sistem simpatis dan parasimpatis
20
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
Dosis 1 ndash 4 mg menit secara infus iv
Onset of action 1 ndash 5 menit
Duration of action 10 menit
Efek samping opstipasi ileus retensia urine respiratori arrest glaukoma
hipotensi mulut kering
8 Labetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent
Dosis 20 ndash 80 mg secara iv bolus setiap 10 menit 2 mg menit secara infus
iv
Onset of action 5 ndash 10 menit
Efek samping hipotensi orthostatik somnolen hoyong sakit kepala
bradikardi dll
Juga tersedia dalam bentuk oral dengan onset of action 2 jam duration of
action 10 jam dan efek samping hipotensi respons unpredictable dan
komplikasi lebih sering dijumpai
9 Methyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem
syaraf simpatis
Dosis 250 ndash 500 mg secara infus iv 6 jam
Onset of action 30 ndash 60 menit duration of action kira-kira 12 jam
Efek samping Coombs test ( + ) demam gangguan gastrointestino with
drawal sindrome dll Karena onset of actionnya bisa takterduga dan kasiatnya
tidak konsisten obat ini kurang disukai untuk terapi awal
10Clonidine termasuk golongan alpha agonist sentral
21
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
Dosis 015 mg iv pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose 5 atau im150 ug
dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis
Onset of action 5 ndash10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau
beberapa jam
Efek samping rasa ngantuk sedasi hoyong mulut kering rasa sakit pada
parotis Bila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus
obat
Walaupun akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk memberikan obat-obat
oral yang cara pemberiannya lebih mudah tetapi pemberian obat parenteral adalah
lebih aman Dengan Sodium nitrotprusside Nitroglycirine Trimethaphan TD dapat
diturunkan baik secara perlahan maupun cepat sesuai keinginan dengan cara menatur
tetesan infus Bila terjadi penurunan TD berlebihan infus distop dan TD dapat naik
kembali dalam beberapa menit (67810)
Demikian juga pemberian labetalol ataupun Diazoxide secara bolus
intermitten intravena dapat menyebabkan TD turun bertahap Bila TD yang
diinginkan telah dicapai injeksi dapat di stop dan TD naik kembali Perlu diingat
bila digunakan obat parenteral yang long acting ataupun obat oral penurunan TD
yang berlebihan sulit untuk dinaikkan kembali (67810)
Hal yang kurang menguntungkan dengan obat parenteral adalah perlu
pengawasan yang tepat bagi pasien di ICU Yang menjadi permasalahan adalah
kebanyakan obat-obat parenteral tidak dapat diperoleh secara komersil di Indonesia
Obat parenteral yang tersedia adalah clonidine Pengguna clonidone untuk krisis
22
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
hipertensi lebih banyak dipakai di Eropa sedangkan di Amerika bentuk injeksi
clonidine tidak tersedia (10)
Van Der Hem ( Belanda 1973 ) menggunakan clonidine intra vena 015 mg
dan bagi pasien yang tidak respons dengan satu kali injeksi digunakan clonidine 09
ndash 105 mg dalam 500 ml Dekstrose dan disis ditittrasi Hasil yang diperoleh cukup
baik dan efek samping yang minimal (67810)
Penelitian lain di Australia ( 1974 ) menggunakan clonidine intra vena 150 mg
atau 300 mg dalam 10ml NaCl 09 secara iv 5 menit dan mendapat respons yang
baik dan efek samping maksimum dalam 30-60 menit (2)
Pilihan obat-obatan pada hipertensi emergensi
Dari berbagai jenis hipertensi emergensi obat pilihan yang dianjurkan
maupun yang sebaiknya dihindari adalah sebagai berikut (6710)
1 Hipertensi ensenpalopati
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol diazoxide
Hindarkan B-antagonist Methyidopa Clonidine
2 Cerebral infark
Anjuran Sodium nitropsside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonidine
3 Perdarahan intacerebral perdarahan subarakhnoid
Anjuran Sodiun nitroprusside Labetalol
Hindarkan B-antagonist Methydopa Clonodine
4 Miokard iskemi miokrad infark
23
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
Anjuran Nitroglycerine Labetalol Caantagonist Sodium
Nitroprusside dan loopdiuretuk
Hindarkan Hyralazine Diazoxide Minoxidil
5 Dedem paru akut
Anjuran Sodium nitroroprusside dan loopdiuretik
Hindarkan Hydralacine Diazoxide B-antagonist Labetalol
6 Aorta disseksi Anjuran Sodium nitroprussidedan B-antagonist
Trimethaohaan dan B-antagonist labetalol
Hindarkan Hydralazine Diaozoxide Minoxidil
7 Eklampsi
Anjuran Hydralazine Diazoxxide labetalolcantagonist sodium
nitroprusside
Hindarkan Trimethaphan Diuretik B-antagonist
8 Renal insufisiensi akut
Anjuran Sodium nitroprusside labetalol Ca-antagonist
Hindarkan B- antagonist Trimethaphan
9 Retinopati KW III-IV
Anjuran Sodium nitroprusside Labetalol Ca ndash antagonist
Hindarkan B-antagonist Clonidine Methyldopa
10 Mikroaangiopati hemolitik anemia
Anjuran Sodium nitroprosside Labetalol Caantagonist
Hindarkan B-antagonist
24
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
Dari berbagai sediaan obat antu hipertensi parenteral yang tersedia Sodium
nitroprusside merupakan drug of choice pada kebanyakan hipertensi emergensi
Karena pemakaian obat ini haruslah dengan cara tetesan intravena dan harus dengan
monitoring ketat penderita harus dirawat di ICU karena dapat menimbulkan
hipotensi berat (6710)
Alternatif obat lain yang cukup efektif adalah Labetalol Diazoxide yang dapat
memberikan bolus intravena Phentolamine Nitroglycerine Hidralazine
diindikasikanpada kondisi tertentu (6710)
Nicardipine suatu calsium channel antagonist merupakan obat baru yang
diperukan secara intravena telah diteliti untuk kasus hipertensi emergensi (dalam
jumlah kecil) dan tampaknya memberikan harapan yang baik (6710)
Obat oral untuk hipertensi emergensi
Dari berbagai penelitian akhir-akhir ini ada kecenderungan untuk
menggunakan obat oral seperti Nifedipine ( Ca antagonist ) Captopril dalam
penanganan hipertensi emergensi Bertel dkk 1983 mengemukakan hal yang baik
pada 25 penderita dengan dengan pemakaian dosis 10mg yang dapat ditambah 10mg
lagi menit Yang menarik adalah bahwa 4 dari 5 penderita yang diperiksa aliran
darah cerebral meningkat sedang dengan clonidine yang diselidiki menurun
walaupun tidak mencapai tahap bermakna secara statistic (3459)
Pada tahun 1993 telah diteliti penggunaan obat oral nifedipine sublingual dan
captoprial pada penderita hipertensi krisis memberikan hasil yang cukup memuaskan
25
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
setelah menit ke 20 Captoprial dan Nifedipine sublingual tidak berbeda bermakna
dam Menurunkan TD (3459)
Captoprial 25mg atau Nifedipine 10mg digerus dan diberikan secara
sublingual kepada pasien TD dan tanda Vital dicatat tiap lima menit sampai 60 menit
dan juga dicatat tanda-tanda efek samping yang timbul Pasien digolongkan
nonrespons bila penurunan TD diastolik lt10mmHg setelah 20 menit pemberian obat
Respons bila TD diastolik mencapai lt120mmHg atau MAP lt150mmHg dan adanya
perbaikan simptom dan sign dari gangguan organ sasaran yang dinilai secara klinis
setelah 60 menit pemberian obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit pemberian
obat Inkomplit respons bila setelah 60 menit TD masih gt120mmHg atau MAP masih
gt150mmHg tetapi jelas terjadi perbaikan dari simptom dan sign dari organ sasaran
(3459)
3 Penaggulangan hipertensi urgensi
Penderita dengan hipertensi urgensi tidak memerlukan rawat inap di rumah
sakit Sebaiknya penderita ditempatkan diruangan yang tenang tidak terang dan TD
diukur kembali dalam 30 menit Bila TD tetap masih sangat meningkat maka dapat
dimulai pengobatan Umumnya digunakan obat-obat oral anti hipertensi dalam
menggulangi hipertensi urgensi ini dan hasilnya cukup memuaskan (6710)
Obat-obat oral anti hipertensi yang digunakan antara lain (6710)
Nifedipine pemberian bisa secara sublingual (onset 5-10 menit)Buccal
(onset 5 ndash10 menit)oral (onset 15-20 menit)duration 5 ndash 15 menit secara
26
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
sublingualbuccal) Efek samping sakit kepala takhikardi hipotensi flushing
hoyong
Clondine Pemberian secara oral dengan onset 30 ndash 60 menit Duration of
Action 8-12 jam Dosis 01-02 mgdijutkan 005mg-01 mg setiap jam sd 07mg
Efek samping sedasimulut keringHindari pemakaian pada 2nd degree atau 3rd
degree heart block brakardisick sinus syndromeOver dosis dapat diobati dengan
tolazoline
Captopril pemberian secara oralsublingual Dosis 25mg dan dapat diulang
setiap 30 menit sesuai kebutuhan Efek samping angio neurotik oedema rash gagal
ginjal akut pada penderita bilateral renal arteri sinosis
Prazosin Pemberian secara oral dengan dosis 1-2mg dan diulang perjam bila
perluEfek samping first dosyncope hiponsi orthostatik palpitasi takhikaro sakit
kepala
Dengan pemberian Nifedipine ataupun Clonidine oral dicapai penurunan
MAP sebanyak 20 ataupun TDlt120 mmHg Demikian juga Captopril Prazosin
terutama digunakan pada penderita hipertensi urgensi akibat dari peningkatan
katekholamine (6710)
Perlu diingat bahwa pemberian obat anti hipertensi oralsublingual dapat
menyebabkan penurunan TD yang cepat dan berlebihan bahkan sampai kebatas
hipotensi (walaupun hal ini jarang sekali terjadi) Dikenal adanya ldquofirst doserdquo effek
dari Prozosin Dilaporkan bahwa reaksi hipotensi akibat pemberian oral Nifedifine
27
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
dapat menyebabkan timbulnya infark miokard dan stroke Dengan pengaturan titrasi
dosis Nifedipine ataupun Clonidin biasanya TD dapat diturunkan bertahap dan
mencapai batas aman dari MAP (6710)
Penderita yang telah mendapat pengobatan anti hipertensi cenderung lebih
sensitive terhadap penambahan terapiUntuk penderita ini dan pada penderita dengan
riwayat penyakit cerebrovaskular dan koroner juga pada pasien umur tua dan pasien
dengan volume depletion maka dosis obat Nifedipine dan Clonidine harus
dikurangiSeluruh penderita diobservasi paling sedikit selama 6 jam setelah TD turun
untuk mengetahui efek terapi dan juga kemungkinan timbulnya orthotatis Bila TD
penderita yang obati tidak berkurang maka sebaiknya penderita dirawat dirumah sakit
(6710)
F Prognosis
Sebelum ditemukannya obat anti hipertensi yang efektif survival penderita
hanyalah 20 dalam 1 tahunKematian sebabkan oleh uremia (19) payah jantung
kongestif (13) cerebro vascular accident (20)payah jantung kongestif disertai
uremia (48) infrak Mio Card (1) diseksi aorta (1) Prognose menjadi lebih
baik berkat ditemukannya obat yang efektif dan penaggulangan penderita gagal ginjal
dengan analysis dan transplanta ginjal (1012)
Whitworth melaporkan dari penelitiannya sejak tahun 1980 survival dalam 1
tahun berkisar 94 dan survival 5 tahun sebesar 75Tidak dijumpai hasil perbedaan
diantara retionopati KWIII dan IVSerum creatine merupakan prognostik marker
28
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
yang paling baik dan dalam studinya didapatkan bahwa 85 dari penderita dengan
creatinite lt300 umoll memberikan hasil yang baik dibandingkan dengan penderita
yang mempunyai fungsi ginjal yang jelek yaitu 9 (1012)
29
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
BAB III
KESIMPULAN
Hipertensi urgensi perlu dibedakan dengan hipertensi emergensi agar dapat
memilih pengobatan yang memadai bagi penderita Hipertensi emergensi disertai
dengan kerusakan organ sasaran sedangkan hipertensi urgensi tanpa kerusakan organ
sasaran kerusakan minimal Pada kebanyakan penderita krisis hipertensi TD
diastolik gt 120 ndash mmHg
Dalam memberikan terapi perlu diperhatikan beberapa faktor
o Apakah penderita dengan hipertensi emergensi atau urgensi
o Mekanisme kerja dan efek hemodinamik obat
o Cepatnya TD diturunkan TD yang diinginkan dan lama kerja dari
obat
o Autoguralsi dan perfusi dari vital oragan(otak jantung dan ginjal) bila
TD diturunkan
o Faktor klinis lain obat lain yan gdiberikan status volum dll
o Effek sqamping obat
Besarnya penurunan TD umumnya kira-kira 25 dari MAP ataupun tidak
lebih rendah dari 170-180100mmHg
30
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
Pemakaian oabat parenteral untuk hipertensi emergensi lebih aman karena TD
dapat diatur sesuai dengan keinginan sedangkan dengan obat oral kemungkinan
penurunan TD melebihi diingini sehingga dapat terjadi hipoperfusi organ
Drug of choice untuk hipertensi emergensi adalah Sodium Nitroprusside
Nifedipine Clinidine merupakan oral anti hipertensi yang terpilih untuk hipertensi
urgensi
Dari berbagai penelitian (dalam dan luar negri ) bahwa obat oral Nifedipine
dan Captopril cukup efektif untuk mengatasi hipertensi emergensi Pemberiaan
diuretika pada hipertensi emergensi dimana dibuktikan adanya volume overload
seperti payah jantung kongestif dan oedema paru Pemberian Beta Blocker tidak
dianjurkan pada krisis hipertensi kecuali pada aorta disekasi akut
31
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
DAFTAR PUSTAKA
1 Alpert J S Rippe JM 1980 Hype tensive Crisis in manual of Cardiovascular
Diagnosis and Therapy Asean Edition Little Brown and Coy Boston 149-60
2 Anavekar SN Johns CI 1974 Management of Acute Hipertensive Crissis
with Clonidine (catapres ) Med J Aust 1 829-831
3 AngeliP Chiese M Caregaroet al 1991 Comparison of sublingual Captopril
and Nifedipine in immediate Treatment of hypertensive Emergencies Arch
Intren Med 151 678-82
4 Anwar CH Fadillah A Nasution M Y Lubis HR 1991 Efek akut obat anti
hipertensi (Nifedipine Klonodin Metoprolol ) pada penderita hipertensi sedang
dan berat naskah lengkap KOPARDI VIII Yogyakarta 279-83
5 Bertel O Conen D Radu EW Muller J Lang C 1983Nifedipine in
Hypertensive Emergencies BrMmmed J 286 19-21
6 Calhoun DA Oparil S 1990 Treatmenet of Hypertensive Crisis New Engl J
Med 323 1177-83
7 Gifford RW 1991 Mamagement of Hypertensivi Crisis JAMA SEA266 39-
45
8 Gonzale DG Ram CSVS 1988 New Approaches for the treatment of
Hypertensive Urgencies and Emergencies Cheast I 193-5
9 Haynes RB 1991 Sublingual Captopril and Nifedipine on Hipertensive
Emergencies ACP Journal Clib 45
32
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
10 Houston MC 1989 Pathoplysiology Clinical Aspects and tereatment Dis 32
99-148
11 Kaplan NM 1986 Clinical Hypertention 4th Edition William amp Elkins
Baltimore 2273-89
12 Langton D Mcgrath B 1990 Refractory Hypertantion and Hypertensive
Emergencies in Hypertention Management Mc Leman amp Petty Pty Limited
Australia169-7
33
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
34
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-
35
- BAB I
- PENDAHULUAN
- Dari populasi Hipertensi (HT) ditaksir 70 menderita HT ringan 20 HT sedang dan 10 HT berat Pada setiap jenis HT ini dapat timbul krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD) diastolik sangat meningkat sampai 120 ndash 130 mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita Angka kejadian krisis HT menurut laporan dari hasil penelitian dekade lalu di negara maju berkisar 2 ndash 7 dari populasi HT terutama pada usia 40 ndash 60 tahun dengan pengobatan yang tidak teratur selama 2 ndash 10 tahun Angka ini menjadi lebih rendah lagi dalam 10 tahun belakangan ini karena kemajuan dalam pengobatan HT seperti di Amerika hanya lebih kurang 1 dari 60 juta penduduk yang menderita hipertensi (34)
- C Diagnosis
- E Pengobatan Krisis Hipertensi
-
- Autoregulasi
-
- Pemakaian obat-obat untuk krisis hipertensi
-