kordents vol. 2 edisi 14-27 maret 2016

2
LEMBAGA PERS MAHASISWA EDENTS Dari Redaksi Kordents Volume 2 Edisi 14-27 Maret 2016 Diterbitkan Oleh Lembaga Pers Mahasiswa Edents Pemimpin Umum: Akbar Sih Pambudhi; Pemimpin Redaksi: Nur Wahidin; Pemimpin Artistik: Anastania Shafira; Editor: Adevyo Reza; Reporter: Dewi H, Aradeya T, Septianus Angga, Lss Intan, Sequoia Satria, Vero ; Layouter: Henty Eka P Sekretariat: Gedung PKM lt. 1 FEB Undip, Tembalang Edents Call Center : 024 - 91181513 Vol. 2 Edisi 14-27 Maret 2016 Minggu Ini lpmedents.com di KORAN EDENTS www.lpmedents.com Dinamika Intelektual Mahasiswa Satu tahun masa kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB Undip 2015 telah berakhir dan saat ini memasuki kepengurusan yang baru periode 2016. Dengan demikian, BEM kembali menyusun program kerja (proker) untuk satu tahun masa bakti kedepan. Partisipasi mahasiswa bahkan dosen terhadap program kerja BEM bergantung dengan penyebaran informasi terkait program kerja bersangkutan. Kurangnya penyebaran informasi program kerja menjadi evaluasi BEM periode 2016 ini untuk menjadikan FEB lebih baik. “FEB Undip Goes To Global” menjadi tema besar yang diusung Dies Natalis tahun ini. Sejumlah acara guna menyemarakkan perayaan Dies ini telah sukses digelar. Salah satunya adalah acara jalan sehat dan gathering alumni. Bagaimana euphoria mahasiswa FEB terhadap rangkaian Dies tahun ini? Simak selengkapnya dalam rubrik kabar kampus yang tersaji di Koran Edents Volume 2 Edisi 14 – 27 Maret 2016. Kabar membanggakan juga turut mewarnai perayaan Dies FEB tahun ini. Pasalnya ada enam tim PKM FEB yang lolos pendanaan Dikti 2016 ini. Mulai dari bidang kewirausahaan hingga pengabdian masyarakat turut menjadi ide-ide kreatif mahasiswa FEB tersebut. Pun Gelar Best Conference Team sukses di bawa pulang oleh dua mahasiswa Manajemen kali ini. Ajang yang bertajuk The 12 th Mist FEUI tersebut memperebutkan tiga kategori lomba yaitu lomba paper, conference, dan gelar Optimist of the Year. Selain modal persiapan yang matang, komunikasi yang baik dengan sesama anggota tim menjadi kunci sukses dua mahasiswa Manajemen tersebut sabet gelar Best Conference Team. Terakhir, kami ucapkan selamat membaca dan selamat ulang tahun yang ke 56 untuk fakultas tercinta. Jaya ekonomi! Jalan Sehat Bersama Alumni, Pantia Sediakan Makanan Gratis dan Doorprize FEB Undip (12/3) - Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip memasuki usia ke-56 pada tahun ini. Berbagai acara mulai dari kegiatan akademik maupun non akademik digelar demi memeriahkan Dies Natalis ke-56 FEB. Salah satu rangkaian Dies Natalis ke-56 FEB adalah Jalan Sehat Bersama Alumni FEB. Antusiasme Tinggi, Peserta Donor Darah FEB Lebihi Ekspektasi FEB Undip (11/3) – Rangkaian acara Dies Natalis ke-56 FEB Undip turut diwarnai dengan kegiatan donor darah. Donor darah kali ini terselenggara berkat kerjasama Palang Merah Indonesia (PMI) Semarang dengan FEB Undip. Bertempat di Gedung Kewirausahaan FEB Undip, donor darah dibuka secara resmi oleh Suharnomo selaku Dekan FEB Undip pada pukul 08.44. Lomba Memancing : Ajang Kumpul Warga FEB Undip Dalam rangka memperingati Dies Natalies ke-56 FEB Undip, serangkaian acara pun kembali digelar. Salah satunya adalah lomba memancing yang dilaksanakan di kolam pancing FEB Undip. Lomba dimulai sekitar pukul 14.30 setelah sebelumnya peserta melakukan registrasi yang dibuka mulai pukul 14.00. Dalam lomba ini, peserta membawa alat pancing serta umpannya sendiri. Seminar Kewirausahaan: Ciptakan Inovasi Bisnis Untuk Peluang Masa Depan FEB Undip (11/3) - Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip menggelar Seminar Kewirausahaan di Hall Gedung C. Seminar yang bertemakan Inovasi Bisnis Peluang Usaha Masa Depan tersebut diadakan dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-56 FEB Undip. Tak terasa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) telah memasuki usia 56 tahun. Berbagai acara dan lomba – lomba digelar demi menyambut ulang tahun FEB yang ke-56 tahun ini. Salah satu nya adalah jalan sehat bersama alumni. Dalam rangkaian jalan sehat juga disisipkan penyerahan hadiah kepada 15 pemenang dalam lomba mancing hari sebelumnya (11/3) serta penyerahan penghargaan kepada Mawapres 1 FEB periode 2016. Sabtu kemarin salah satu gelaran acara puncak dilaksanakan, dimulai pukul 06.15 acara ini tidak hanya diikuti oleh seluruh keluarga besar FEB, tak ketinggalan pula para alumni turut ambil bagian. Sebagai acara pembuka, pihak panitia mengadakan senam bersama di lapangan dekanat FEB. Pada acara ini pihak panitia turut mengundang tokoh – tokoh penting, seperti, Dekan FEB Undip, Suharnomo, Rektor Universitas Diponegoro, Yos Johan Utama dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sujadmoko. Acara ini diresmikan oleh Heru Sujadmoko dengan melepas serangkaian balon setelah senam bersama. Acara selanjutnya yaitu jalan sehat dengan rute yang tempuh adalah FEB – Widya Puraya – Rektorat – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan - Fakultas Kedokteran – dan Finis kembali di FEB. Setelah mencapai garis finis pihak panitia memberikan sebelas medali kepada mereka yang memasuki garis finis terlebih dahulu sebagai tanda berakhirnya acara jalan sehat ini. Setelah melalukan jalan sehat, para peserta bebas memilih makanan dan minum yang sudah disediakan oleh pihak panitia. Selain TV dan sepeda motor, panitia juga menyediakan doorprize lain seperti sepeda gunung, kulkas, dispenser, minicompo, dan vacumcleaner untuk memeriahkan gelaran jalan sehat ini. Ditengah pembacaan nomor undian, peserta juga disuguhi dengan penampilan – penampilan dari Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) dan mahasiswa dari FEB. Suharnomo, selaku Dekan FEB ikut memeriahkan acara ini dengan menyumbangkan lagu untuk menghibur para peserta. Panitia acara ini tidak hanya melibatkan satu Ormawa saja, melainkan seluruh Ormawa yang ada di FEB, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Keluarga Mahasiswa Akuntansi (KMA) serta Kelompok Mahasiswa Wirausaha (KMW). Kendala yang dihadapi adalah mundurnya waktu acara Kemeriahan Dies Natalis ke – 56 FEB Mendulang Prestasi Melalui PKM “Awalnya kita itu ya emang nggak bisa tau dalamnya sesuatu kalau nggak membuka pintunya,”-ungkap Ulfa Wahyudiana, ketua tim PKM FEB Undip Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan ajang bergengsi yang selalu dinantikan mahasiswa-mahasiswi perguruan tinggi setiap tahunya. PKM merupakan wadah yang diberikan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Ditjen Dikti guna meningkatkan kreatifitas dan kualitas mahasiswa Indonesia. Fakultas Ekonomika dan Bisnis FEB Undip pada tahun 2016 ini berkesempatan mengirimkan 6 wakil terbaiknya setelah dinyatakan lolos pendanaan PKM Dikti. Salah satunya adalah tim yang diketuai Dara Ayu Ning Cahya, PKM yang diangkat merupakan PKM - K atau PKM - Kewirausahaan. PKM yang berjudul "Cat Apparel an Trash Exchange Center" lanjut Dara merupakan sebuah terobosan inovasi baru yaitu penjualan baju yang bergambar kucing tetapi dengan menggunakan metode pembayaran yang terbilang unik , yaitu dengan menggunakan barang-barang bekas. Dara mengatakan bahwa pihaknya berencana menggandeng bank sampah untuk menentukan nilai sampah yang dibawa oleh pembeli. "Kita itu cuma mengenakan HPP ( Harga Pokok Penjualan – red ) nya doang ke kalian, nah untuk keuntunganya sendiri kita peroleh dari pembayaran melalui via sampah seperti botol bekas , kertas bekas seperti itu," tandasnya. Kunci sukses Dara mengatakan bahwa kunci kesuksesan timnya lolos pendanaan PKM Dikti antara lain karena pemilihan dan pemaparan judul yang menarik serta desain abstrak yang harus totalitas. "Kalian tuh harus memaparkan judulnya yang menarik kayak gitu, terus buat temen-temen juga pada bilang iya utamanya itu kalian mereka nggak akan baca sampai akhir, abstraknya aja kalian totalitasin, disitu kalau emang pemaparanya kalian bagus ya mencukupi sih itu, " ungkap mahasiswi Akuntansi tersebut. Di tempat lain Ulfa Wahyudiana, mahasiswi FEB yang juga lolos PKM memaparkan ide dari PKM nya. Ulfa dan timnya mengangkat PKM-M atau PKM pengabdian masyarakat. PKM nya adalah "Smile Project", Ulfa menjelaskan PKM tersebut merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap kesehatan gigi anak - anak kecil usia Sekolah Dasar. Ulfa menyadari bahwa kepedulian menjaga kesehatan gigi di pedesaan masih rendah , bahkan menurutnya para orang tua pun kurang peduli terhadap kesehatan gigi anaknya. Smile Project akan diuji cobakan di Sekolah Dasar (SD) MI Ma'arif di daerah Banyubiru , Ambarawa. Acara tersebut berisi sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan animasi serta games untuk menumbuhkan ketertarikan anak - anak. Ulfa beserta tim juga membagikan kartu yang berisi absensi menyikat gigi, anak - anak yang sudah menyikat gigi pada hari itu diperbolehkan menempel sticker senyum pada kartu tersebut. Lanjutnya akan memantau perkembangan kebiasaan menyikat gigi anak selama 2 minggu Kunci sukses timnya berhasil lolos dalam pendanaan PKM Dikti menurut Ulfa adalah kerja keras serta koordinasi bagus yang dilakukan sebagai tim. Selain itu , Ulfa juga berpendapat bahwa ia tidak pernah menargetkan kemenangan sebagai target utama, ia menilai bahwa menang sebagai bonus kerja keras yang mereka lakukan. Kunci sukses yang terakhir menurutnya adalah pengerjaan PKM dengan santai tanpa ada rasa tegang dan tekanan. Kendala Sementara itu, Dara memaparkan kedala yang dihadapi timnya terutama berasal dari internal berupa kesibukan masing-masing anggota. Dara sempat mengungkapkan rasa kekecewaanya terhadap dukungan dari pihak fakultas yang menurutnya kurang maksimal, pasalnya hingga sekarang tidak ada pengarahan sama sekali dari fakultas. Menurut nya Fakultas hanya mengharapkan PKM lolos tetapi tidak diserta aksi nyata. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB sebenarnya juga sudah memfasilitasi dengan membuat kelompok school of pimnas, namun menurut Dara grup yang dibentuk oleh BEM tersebut sangat sepi dan ia merasa sama sekali tidak memperoleh informasi apapun. Oleh karena itu, ada inisiatif dari mahasiswa yang mengikuti PKM untuk membuat grup diskusi sendiri. Hal tersebut dinilai lebih efektif. Berbeda dengan yang disampaikan oleh Dara, Ulfa merasa dengan dukungan yang berasal dari pihak kampus sudah sangat baik. BEM FEB juga menurutnya ikut memberi dukungan bagus dengan membentuk grup school of pimnas. " Dari BEM itu tuh buat school of pimnas grup , terus ya informasi-informasi itu datangnya dai BEM, join ini join ini , kita suruh join pimnasnya Undip,” tandasnya Terakhir Ulfa berpesan kepada seluruh mahasiswa agar tidak pernah takut sebelum mencobanya. "Awalnya kita itu ya emang nggak bisa tau dalamnya sesuatu kalau nggak membuka pintunya," ungkap mahasiswi aktivis tersebut. Ulfa juga berpesan agar kita sebagai mahasiswa mampu memaksimalkan wahana berprestasi yang diberikan, salah satunya adalah PKM. (nw) dari jadwal yang telah ditentukan karena menunggu kehadiran Wakil Gubernur Jawa Tengah dan Dekan. Acara jalan sehat dan gathering alumni ini menuai tanggapan positif dari peserta. “Pecah abis. Maksudnya kan acaranya biasanya anak FEB kan apatis, nggak ini, ini benar-benar kayak meriah gitu. Benar-benar keliatan menyatu kayak kompak gitu, seru-seruan bareng, benar-benar have fun, jadi kayak pecah banget,” ujar Ali Ridho salah satu peserta. Selain itu, acara ini juga menghadirkan kios-kios makanan yang tanpa dipungut biaya. Hal ini membuat para peserta semakin antusias, terbukti dengan antrian yang panjang disetiap kiosnya. Makanan yang dihadirkan antara lain, pecel, nasi liwet, mie kopyok, soto ayam, bubur ayam serta bakso. Untuk minumannya, tersedia milo dan kopi yang dibagikan dengan gelas kertas. “Jadi, harapannya semoga dibagusin lagi, jadi tiap tahun kita makin satu, makin bisa asik-asik bareng, senang-senang bareng, pecah kayak gini,” ujar Ali tentang harapannya. Sedangkan Koordinator acara ini, Adryan Putra berharap, “Mungkin dananya cepet turun, lebih koordinasi sama dosen penanggung jawab, komunikasinya lebih bagus lagi sih,” ucapnya sebagai penutup. Acara ini berakhir setelah diumumkannya doorprize utama yakni TV 40 inch. (nw) Kabar Kampus doc. Dikti.go.id doc. Edents

Upload: lpm-edents

Post on 31-Jul-2016

229 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

"FEB Undip Goes To Global" menjadi tema besar yg diusung dalam Dies 2016 ini. Sejumlah acara guna menyemarakan perayaan Dies telah sukses digelar. Selain Dies FEB, Koran Edents Volume 2 (14 - 27 Maret 2016) juga menyajikan berita tentang prestasi mahasiswa FEB.

TRANSCRIPT

Page 1: Kordents Vol. 2 Edisi 14-27 Maret 2016

LEMBAGA PERS MAHASISWA EDENTS

Dari Redaksi

Kordents Volume 2Edisi 14-27 Maret 2016

Diterbitkan OlehLembaga Pers Mahasiswa Edents

Pemimpin Umum: Akbar Sih Pambudhi; Pemimpin Redaksi: Nur Wahidin;

Pemimpin Artistik: Anastania Shafira;Editor: Adevyo Reza;

Reporter: Dewi H, Aradeya T, Septianus Angga, Lss Intan, Sequoia Satria, Vero ;

Layouter: Henty Eka P

Sekretariat: Gedung PKM lt. 1 FEB Undip, Tembalang

Edents Call Center : 024 - 91181513

Vol. 2 Edisi 14-27 Maret 2016

Minggu Ini

lpmedents.comdi

KORAN EDENTSwww.lpmedents.comDinamika Intelektual Mahasiswa

Satu tahun masa kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB Undip 2015 telah berakhir dan saat ini memasuki kepengurusan yang baru periode 2016. Dengan demikian, BEM kembali menyusun program kerja (proker) untuk satu tahun masa bakti kedepan. Partisipasi mahasiswa bahkan dosen terhadap program kerja BEM bergantung dengan penyebaran informasi terkait program kerja bersangkutan. Kurangnya penyebaran informasi program kerja menjadi evaluasi BEM periode 2016 ini untuk menjadikan FEB lebih baik.

“FEB Undip Goes To Global” menjadi tema besar yang diusung Dies Natalis tahun ini. Sejumlah acara guna menyemarakkan perayaan Dies ini telah sukses digelar. Salah satunya adalah acara jalan sehat dan gathering alumni. Bagaimana euphoria mahasiswa FEB terhadap rangkaian Dies tahun ini? Simak selengkapnya dalam rubrik kabar kampus yang tersaji di Koran Edents Volume 2 Edisi 14 – 27 Maret 2016.

Kabar membanggakan juga turut mewarnai perayaan Dies FEB tahun ini. Pasalnya ada enam tim PKM FEB yang lolos pendanaan Dikti 2016 ini. Mulai dari bidang kewirausahaan hingga pengabdian masyarakat turut menjadi ide-ide kreatif mahasiswa FEB tersebut. Pun Gelar Best Conference Team sukses di bawa pulang oleh dua mahasiswa Manajemen kali ini. Ajang yang bertajuk The 12th Mist FEUI tersebut memperebutkan tiga kategori lomba yaitu lomba paper, conference, dan gelar Optimist of the Year. Selain modal persiapan yang matang, komunikasi yang baik dengan sesama anggota tim menjadi kunci sukses dua mahasiswa Manajemen tersebut sabet gelar Best Conference Team. Terakhir, kami ucapkan selamat membaca dan selamat ulang tahun yang ke 56 untuk fakultas tercinta. Jaya ekonomi!

Jalan Sehat Bersama Alumni, Pantia Sediakan Makanan Gratis dan DoorprizeFEB Undip (12/3) - Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip memasuki usia ke-56 pada tahun ini. Berbagai acara mulai dari kegiatan akademik maupun non akademik digelar demi memeriahkan Dies Natalis ke-56 FEB. Salah satu rangkaian Dies Natalis ke-56 FEB adalah Jalan Sehat Bersama Alumni FEB.

Antusiasme Tinggi, Peserta Donor Darah FEB Lebihi EkspektasiFEB Undip (11/3) – Rangkaian acara Dies Natalis ke-56 FEB Undip turut diwarnai dengan kegiatan donor darah. Donor darah kali ini terselenggara berkat kerjasama Palang Merah Indonesia (PMI) Semarang dengan FEB Undip. Bertempat di Gedung Kewirausahaan FEB Undip, donor darah dibuka secara resmi oleh Suharnomo selaku Dekan FEB Undip pada pukul 08.44.

Lomba Memancing : Ajang Kumpul Warga FEB UndipDalam rangka memperingati Dies Natalies ke-56 FEB Undip, serangkaian acara pun kembali digelar. Salah satunya adalah lomba memancing yang dilaksanakan di kolam pancing FEB Undip. Lomba dimulai sekitar pukul 14.30 setelah sebelumnya peserta melakukan registrasi yang dibuka mulai pukul 14.00. Dalam lomba ini, peserta membawa alat pancing serta umpannya sendiri.

Seminar Kewirausahaan: Ciptakan Inovasi Bisnis Untuk Peluang Masa DepanFEB Undip (11/3) - Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip menggelar Seminar Kewirausahaan di Hall Gedung C. Seminar yang bertemakan Inovasi Bisnis Peluang Usaha Masa Depan tersebut diadakan dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-56 FEB Undip.

Tak terasa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) telah memasuki usia 56 tahun. Berbagai acara dan lomba – lomba digelar demi menyambut ulang tahun FEB yang ke-56 tahun ini. Salah satu nya adalah jalan sehat bersama alumni. Dalam rangkaian jalan sehat juga disisipkan penyerahan hadiah kepada 15 pemenang dalam lomba mancing hari sebelumnya (11/3) serta penyerahan penghargaan kepada Mawapres 1 FEB periode 2016.

Sabtu kemarin salah satu gelaran acara puncak dilaksanakan, dimulai pukul 06.15 acara ini tidak hanya diikuti oleh seluruh keluarga besar FEB, tak ketinggalan pula para alumni turut ambil bagian. Sebagai acara pembuka, pihak panitia mengadakan

senam bersama di lapangan dekanat FEB. Pada acara ini pihak panitia turut mengundang tokoh – tokoh penting, seperti, Dekan FEB Undip, Suharnomo, Rektor Universitas Diponegoro, Yos Johan Utama dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sujadmoko. Acara ini diresmikan oleh Heru Sujadmoko dengan melepas serangkaian balon setelah senam bersama.

Acara selanjutnya yaitu jalan sehat dengan rute yang tempuh adalah FEB – Widya Puraya – Rektorat – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan - Fakultas Kedokteran – dan Finis kembali di FEB. Setelah mencapai garis finis pihak panitia memberikan sebelas medali kepada mereka yang memasuki garis finis terlebih dahulu sebagai tanda berakhirnya acara jalan sehat ini. Setelah melalukan jalan sehat, para peserta bebas memilih makanan dan minum yang sudah disediakan oleh pihak panitia. Selain TV dan sepeda motor, panitia juga menyediakan doorprize lain seperti sepeda gunung, kulkas, dispenser, minicompo, dan vacumcleaner untuk memeriahkan gelaran jalan sehat ini.

Ditengah pembacaan nomor undian, peserta juga disuguhi dengan penampilan – penampilan dari Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) dan mahasiswa dari FEB. Suharnomo, selaku Dekan FEB ikut memeriahkan acara ini dengan menyumbangkan lagu untuk menghibur para peserta. Panitia acara ini tidak hanya melibatkan satu Ormawa saja, melainkan seluruh Ormawa yang ada di FEB, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Keluarga Mahasiswa Akuntansi (KMA) serta Kelompok Mahasiswa Wirausaha (KMW). Kendala yang dihadapi adalah mundurnya waktu acara

Kemeriahan Dies Natalis ke – 56 FEB

Mendulang Prestasi Melalui PKM“Awalnya kita itu ya emang nggak bisa tau dalamnya sesuatu kalau nggak membuka pintunya,”-ungkap Ulfa Wahyudiana, ketua tim PKM FEB Undip

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan ajang bergengsi yang selalu dinantikan mahasiswa-mahasiswi perguruan tinggi setiap tahunya. PKM merupakan wadah yang diberikan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Ditjen Dikti guna meningkatkan kreatifitas dan kualitas mahasiswa Indonesia. Fakultas Ekonomika dan Bisnis FEB Undip pada tahun 2016 ini berkesempatan mengirimkan 6 wakil terbaiknya setelah dinyatakan lolos pendanaan PKM Dikti. Salah satunya adalah tim yang diketuai Dara Ayu Ning Cahya, PKM yang diangkat merupakan PKM - K atau PKM - Kewirausahaan.

PKM yang berjudul "Cat Apparel an Trash Exchange Center" lanjut Dara merupakan sebuah terobosan inovasi baru yaitu penjualan baju yang bergambar kucing tetapi dengan menggunakan metode pembayaran yang terbilang unik , yaitu dengan menggunakan barang-barang bekas. Dara mengatakan bahwa pihaknya berencana menggandeng bank sampah untuk menentukan nilai sampah yang dibawa oleh pembeli. "Kita itu cuma mengenakan HPP ( Harga Pokok Penjualan – red ) nya doang ke kalian, nah untuk keuntunganya sendiri kita peroleh dari pembayaran melalui via sampah seperti botol bekas , kertas bekas seperti itu," tandasnya.

Kunci suksesDara mengatakan bahwa kunci kesuksesan timnya lolos pendanaan PKM Dikti antara lain karena pemilihan dan pemaparan judul yang menarik serta desain abstrak yang harus totalitas. "Kalian tuh harus memaparkan judulnya yang menarik kayak gitu, terus buat temen-temen juga pada bilang iya utamanya itu kalian mereka nggak akan baca sampai akhir, abstraknya aja kalian totalitasin, disitu kalau emang pemaparanya kalian bagus ya mencukupi sih itu, " ungkap mahasiswi Akuntansi tersebut.

Di tempat lain Ulfa Wahyudiana, mahasiswi FEB yang juga lolos PKM memaparkan ide dari PKM nya. Ulfa dan timnya mengangkat PKM-M atau PKM pengabdian masyarakat. PKM nya adalah "Smile Project", Ulfa menjelaskan PKM tersebut merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap kesehatan gigi anak - anak kecil usia Sekolah Dasar. Ulfa menyadari bahwa kepedulian menjaga kesehatan gigi di pedesaan masih rendah , bahkan menurutnya para orang tua pun kurang peduli terhadap kesehatan gigi anaknya.

Smile Project akan diuji cobakan di Sekolah Dasar (SD)

MI Ma'arif di daerah Banyubiru , Ambarawa. Acara tersebut berisi sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan animasi serta games untuk menumbuhkan ketertarikan anak - anak. Ulfa beserta tim juga membagikan kartu yang berisi absensi menyikat gigi, anak - anak yang sudah menyikat gigi pada hari itu diperbolehkan menempel sticker senyum pada kartu tersebut. Lanjutnya akan memantau perkembangan kebiasaan menyikat gigi anak selama 2 minggu

Kunci sukses timnya berhasil lolos dalam pendanaan PKM Dikti menurut Ulfa adalah kerja keras serta koordinasi bagus yang dilakukan sebagai tim. Selain itu , Ulfa juga berpendapat bahwa ia tidak pernah menargetkan kemenangan sebagai target utama, ia menilai bahwa menang sebagai bonus kerja keras yang mereka lakukan. Kunci sukses yang terakhir menurutnya adalah pengerjaan PKM dengan santai tanpa ada rasa tegang dan tekanan.

KendalaSementara itu, Dara memaparkan kedala yang dihadapi timnya terutama berasal dari internal berupa kesibukan masing-masing anggota. Dara sempat mengungkapkan rasa kekecewaanya terhadap dukungan dari pihak fakultas yang menurutnya kurang maksimal, pasalnya hingga sekarang tidak ada pengarahan sama sekali dari fakultas. Menurut nya Fakultas hanya mengharapkan PKM lolos tetapi tidak diserta aksi nyata.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB sebenarnya juga sudah memfasilitasi dengan membuat kelompok school of pimnas, namun menurut Dara grup yang dibentuk oleh BEM tersebut sangat sepi dan ia merasa sama sekali tidak memperoleh informasi apapun. Oleh karena itu, ada inisiatif dari mahasiswa yang mengikuti PKM untuk membuat grup diskusi sendiri. Hal tersebut dinilai lebih efektif.

Berbeda dengan yang disampaikan oleh Dara, Ulfa merasa dengan dukungan yang berasal dari pihak kampus sudah sangat baik. BEM FEB juga menurutnya ikut memberi dukungan bagus dengan membentuk grup school of pimnas. " Dari BEM itu tuh buat school of pimnas grup , terus ya informasi-informasi itu datangnya dai BEM, join ini join ini , kita suruh join pimnasnya Undip,” tandasnya

Terakhir Ulfa berpesan kepada seluruh mahasiswa agar tidak pernah takut sebelum mencobanya. "Awalnya kita itu ya emang nggak bisa tau dalamnya sesuatu kalau nggak membuka pintunya," ungkap mahasiswi aktivis tersebut. Ulfa juga berpesan agar kita sebagai mahasiswa mampu memaksimalkan wahana berprestasi yang diberikan, salah satunya adalah PKM. (nw)

dari jadwal yang telah ditentukan karena menunggu kehadiran Wakil Gubernur Jawa Tengah dan Dekan.

Acara jalan sehat dan gathering alumni ini menuai tanggapan positif dari peserta. “Pecah abis. Maksudnya kan acaranya biasanya anak FEB kan apatis, nggak ini, ini benar-benar kayak meriah gitu. Benar-benar keliatan menyatu kayak kompak gitu, seru-seruan bareng, benar-benar have fun, jadi kayak pecah banget,” ujar Ali Ridho salah satu peserta. Selain itu, acara ini juga menghadirkan kios-kios makanan yang tanpa dipungut biaya. Hal ini membuat para peserta semakin antusias, terbukti dengan antrian yang panjang disetiap kiosnya. Makanan yang dihadirkan antara lain, pecel, nasi liwet, mie kopyok, soto ayam, bubur ayam serta bakso. Untuk minumannya, tersedia milo dan kopi yang dibagikan dengan gelas kertas. “Jadi, harapannya semoga dibagusin lagi, jadi tiap tahun kita makin satu, makin bisa asik-asik bareng, senang-senang bareng, pecah kayak gini,” ujar Ali tentang harapannya. Sedangkan Koordinator acara ini, Adryan Putra berharap, “Mungkin dananya cepet turun, lebih koordinasi sama dosen penanggung jawab, komunikasinya lebih bagus lagi sih,” ucapnya sebagai penutup. Acara ini berakhir setelah diumumkannya doorprize utama yakni TV 40 inch. (nw)

Kabar Kampus

doc. Dikti.go.id

doc. Edents

Page 2: Kordents Vol. 2 Edisi 14-27 Maret 2016

Kordents. 2 Edisi 14 - 27 Maret 2016www.lpmedents.comKunjungi !Laporan Utama

BEM FEB Undip Mulai BergerakPublikasi program kerja BEM menjadi penting untuk meningkatkan partisipasi

mahasiswa FEB dalam setiap kegiatannya

Satu tahun masa kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB Undip 2015 telah berakhir dan saat ini memasuki kepengurusan yang baru periode 2016. Dengan demikian, BEM kembali menyusun program kerja (proker) untuk satu tahun masa bakti kedepan. Berbagai proker BEM dipaparkan oleh Sayoga Anggoro selaku Kepala Departemen Minat dan Bakat (Mikat) BEM FEB Undip.

Proker departemen minat dan bakat dimulai dari Ecochamp (Economic Championship) yang merupakan kompetisi dibidang olahraga. Khusus untuk tahun ini telah disepakati adanya perubahan cabang olahraga tenis meja digantikan dengan panco. Selanjutnya adalah Economic Futsal Competition (E-fution ) yaitu proker yang berupa kejuaraan futsal antar jurusan di Undip. Disusul dengan Economic Carnival (Ecocar) sebagai ajang inagurasi mahasiswa baru yang sudah dilaksanakan beberapa tahun belakangan, serta perkenalan setiap organisasi mahasiswa (Ormawa) juga disebutkan menjadi proker departemen Mikat. Sebagai ajang pentas seni FEB, Sophomore (Sound Photography and More) turut menjadi rangkaian acara yang dimiliki BEM FEB 2016 ini.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, BEM memiliki inovasi baru dalam penyusunan proker. E-fution disebutkan sebagai program terobosan baru. Menurut Sayoga, kegiatan ini sebenarnya telah diagendakan sejak tahun lalu, namun karena adanya berbagai kendala menyebabkan harus ditundanya kompetisi futsal ini. BEM telah menjadwalkan E-fution akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 . Guna mensukseskan acara tersebut, BEM bekerjasama dengan Unit Pelaksana Tugas (UPK) Bola FEB.

PublikasiMelihat padatnya jadwal kegiatan BEM, hingga saat ini sudah terdapat beberapa proker yang mulai dipublikasikan kepada mahasiswa. Dimulai dari acara Dies Natalis pada bulan Maret. Acara yang digawangi oleh pihak Dekanat ini bekerja sama dengan BEM dan merangkul beberapa UPK dalam pelaksanaannya. Selain itu, kompetisi olahraga Ecochamp yang akan diselenggarakan bulan Mei 2016 mendatang juga telah dipublikasikan. Namun, masih terdapat juga program kerja bidang Mikat yang belum dipublikasikan oleh pihak BEM mengingat waktu pelaksanaan yang masih cukup lama. Proker tersebut diantaranya adalah Ecocar yang akan dilaksanakan saat inagurasi dan penyambutan mahasiswa baru 2016 serta Sophomore yang sebenarnya merupakan ajang inagurasi mahasiswa baru dalam kemasan yang lebih megah.

KerjasamaTidak kalah dengan Departemen Mikat, Departemen Ekonomi Bisnis (Ekobis) yang merupakan departemen baru dibawah pimpinan Irfan Priambodo juga memiliki proker yang siap diluncurkan. Bergerak di bidang bisnis dan kewirausahaan, departemen Ekobis akan bekerjasama dengan Kelompok Mahasiswa Wirausaha (KMW) untuk beberapa prokernya. Kerjasama ini dapat tercipta karena pada dasarnya kedua Ormawa tersebut membahas bidang yang sama. “Ada beberapa proker yang kerjasama sama KMW soalnya mereka itu ehmm apa ya antara Ekobis BEM dan KMW itu istilahnya hampir sama lah bidang nya gitu tentang kewirausahaan,” ujar Sayoga. Salah satu proker yang dimiliki oleh departemen Ekobis BEM FEB adalah acara Workshop Business Plan.

Mengenai proker BEM FEB yang dulunya dikenal sebagai Desa Binaan dengan melakukan bakti desa, di Desa Gemawang, Sayoga menjelaskan bahwa ada banyak kendala dalam pelaksanaannya (Desa Binaan - red), seperti kendala dalam hal transportasi, biaya, dan akses menuju Desa Gemawang itu sendiri. Maka pada kepengurusan BEM FEB 2016 muncul kebijakan baru mengenai program kerja desa binaan. Sayoga menjelaskan bahwa program kerja tersebut tahun ini tidak akan diberhentikan namun, akan diganti menjadi program kerja bernama Pengabdian Masyarakat. Departemen Kesejahteraan Mahasiswa dan Pengabdian Masyarakatlah yang akan menaungi proker tersebut. Pengabdian masyarakat itu sendiri, nantinya akan membidik sebuah desa bernama Desa Jabungan untuk dibina menggantikan Desa Gemawang pada program kerja desa binaan tahun lalu.

Mengenai gambaran dari proker tersebut, Sayoga menjelaskan bahwa, nantinya akan ada beberapa mahasiswa yang ditugaskan untuk menginap selama beberapa hari serta membina masyarakat di desa tersebut. Seperti memberikan bantuan pendidikan dalam hal mengajar teruntuk anak-anak Desa Jabungan, membantu masyarakat dalam bercocok tanam. “Mungkin kita membantu masyarakat – masyarakat yang di Desa Jabungan tersebut entah itu apa mengasih pelajaran ke anak – anak kecilnya, atau kita disana bercocok tanam bersama – sama seperti itu sih mbak gambaran besarnya,” ujar Sayoga.

Sehubungan dengan adanya beberapa proker baru di kepengurusan BEM FEB tahun ini, seperti proker Pengabdian Masyarakat yang sudah dijelaskan diatas, Sayoga menjelaskan tentang adanya beberapa kendala dalam penyusunannya. Diantaranya susah untuk mencari desa yang akan dibina sampai masalah perizinan kepada kepala desa setempat. Diakui Sayoga, walaupun ada beberapa kendala dalam penyusunan proker tersebut namun,proker tersebut sudah tercatat dalam daftar proker BEM FEB 2016. “Harapan keseluruhannya sih ya mudah – mudahan semua dilancarkan apalagi yang berhubungan dengan pihak eksternal seperti itu,” ujar Sayoga.

TanggapanMahasiswa FEB sendiri saat ditanyai pendapat dan pengetahuanya tentang proker BEM FEB 2016 mengapresiasi dengan baik. Khisnun Baani, mahasiswa Manajemen angkatan 2014, menjelaskan bahwa proker-proker BEM tahun ini sebagian besar sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Kinerja BEM FEB untuk mewujudkan proker tersebut pun dinilai Khisnun Baani sudah baik terlebih dengan adanya beberapa inovasi baru dalam proker tersebut seperti pada proker pengabdian masyarakat. “Ya khususnya sih kalo menurut saya ini aja sih partisipasinya buat mahasiswa, karna kan mahasiswa ekonomi agak kurang dalam ikut berpartisipasi dalam kegiatan – kegiatan ini gitu, paling itu aja sih ikut berpartisipasi itu lebih baik gitu,” tutupnya. (nw)

Kabar Prestasi

Kabar membanggakan untuk civitas akademika Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) datang dari jurusan Manajemen. Dua mahasiswa jurusan Manajemen, yakni M. Rizky Alcaesar dan Aulia Pradipta Prabandaru berhasil menyabet gelar Best Conference Team dari lomba The 12th MIST FEUI yang dilaksanakan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI). Menurut M. Rizky Alcaesar peserta lomba berasal dari Undip, Prasetiya Mulya, Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pelita Harapan (UPH), Universitas Bakrie, Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Andalas (Unand), dan Universtias Brawijaya yang totalnya sebanyak 20 tim.

20 tim yang berhasil lolos, 4 tim di antaranya berasal dari Undip. “Pesertanya itu banyak sih, pokoknya ada 20 tim, Undip itu yang lolos itu ada 4,” ujar mahasiswa yang kerap disapa Eki ini. Ia menambahkan bahwa dari 20 tim peserta digabung dan diacak untuk kemudian dibuat tim lagi untuk mengikuti

konferensi. “Yang conference itu timnya digabung atau diacak dari kelompok-kelompok atau delegates yang ada di MIST kemarin, kayak gitu,” ungkap Eki. Sebagai tambahan, Eki juga menjelaskan bahwa dalam perlombaan tersebut, selain juara satu, dua, dan tiga pada lomba paper serta penghargaan Best Conference Team, ada juga penghargaan untuk peserta yang aktif dan semangat saat mengikuti lomba yaitu Optimist of the Year.

Pengalaman LombaSecara garis besar, lomba tersebut terdiri dari presentasi paper, company visit ke Nestlé, kemudian konferensi. Eki mengakui bahwa sebelumnya ia tidak tahu apa-apa mengenai konferensi yang akan dilaksanakan. “Awalnya tuh cuma biasa aja conference-nya, kita belum tau mau ngapain, nah pas hari Senin kita presentasi paginya, habis itu kita company visit ke Nestlé, malamnya tuh di-share¬ case baru buat conference team-nya,” ujar Eki. Untuk konferensi terdapat dua kasus yang berbeda, tiap kelompok mendapatkan satu kasus.

Tim Eki mendapatkan case B, yaitu tentang Financial Technology. Diluar dugaan, Eki dan timnya berhasil menyabet juara

di kategori Best Confrence Team. Eki tidak menyangka akan mendapatkan penghargaan tersebut, karena kasus timnya merupakan permasalahan yang belum pernah ada di Indonesia. “Kalau yang case yang kedua itu bukan perusahaan riil, kalau yang pertama itu asuransi, benar-benar dari Astra, kasusnya Astra Life. Nah yang kedua itu benar-benar perusahaan yang belum ada di Indonesia, kayak gitu. Jadi emang kayak proyeksi doang,’’ ungkapnya.

KendalaEki mengaku tidak memiliki kendala di lomba paper karena menurutnya persiapan untuk sudah dilakukan sebelum dirinya berangkat ke FEUI. “Kalo paper sih nggak ada sih ya, soalnya kita persiapinnya disini. Ya pokoknya disana kita tinggal presentasi aja lah istilahnya,” ujarnya. Namun, lain hal dengan konferensi, walaupun ada keuntungan dari asal universitas yang berbeda yaitu memiliki pola pikir masing-masing, menurutnya ada beberapa kendala yang dirasakan, salah satunya adalah dari segi tempat tinggal anggota tim yang memang berasal dari universitas yang berbeda. “Untungnya pas kita masuk ke babak final itu, jurinya bilang kelompok kita yang paling siap kalau dari segi idenya lah istilahnya, paling siap. Terus paling rasional juga, dan ya kita bisa berekspektasi juga gitu,” ujar Eki.

Tips dan TrikEki memberikan sedikit tips untuk pembuatan paper. Di antaranya adalah perbanyak wawasan dengan membaca, dan meningkatkan kesempatan untuk mengikuti lomba-lomba “Kalau bisa kesempatan untuk ikut lomba kayak gitu tuh ditingkatin, karena kalau kita ikut kayak gitu, kita benar-benar kebuka lah wawasan yang awalnya kita nggak tahu apa-apa kita bisa tahu dengan apa yang mereka udah dapet di kuliahnya, atau pengalaman-pengalaman mereka,” tungkasnya. Ia juga menyatakan bahwa keberhasilannya dalam mendapatkan predikat Best Conference Team adalah karena inisiatif untuk memulai komunikasi terlebih dahulu dengan rekan setimnya melalui sosial media. Terakhir Eki mengatakan yang terpenting menurutnya adalah semangat, dan inisiatif untuk memulai lebih awal. (nw)

Tim Diacak, Dua Nama Mahasiswa FEB Undip Tetap Muncul sebagai Juara

Semangat dan inisiatif untuk memulai dari awal adalah kunci sukses

dua mahasiswa Manajemen FEB

Undip sabet gelar Best Conference

Team

doc. twitter.com/bemfebundip

doc.

HM

JM