konstruksi tes prestasi belajar siswa
DESCRIPTION
Konstruksi Tes Prestasi Belajar SiswaTRANSCRIPT
KONSTRUKSI TES PRESTASI BELAJAR SISWA
1. Konsepsi Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai
siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik
berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian
akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau
pernyataan. Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa
pemecahan lisan maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan
masalah langsung dapat diukur atau dinilai, baik dengan tes atau pun non
tes.
Benyamin Bloom (Sudjana, 1989) membagi hasil belajar atau prestasi
belajar menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotor.Ranah kognitif tersebut terdiri dari enam (6) tipe hasil
belajar,yaitu: tipe hasil belajar pengetahuan, tipe hasil belajar pemahaman,
tipe hasil belajar aplikasi, tipe hasil belajar analisis, tipe hasil belajar
sintesis, dantipe hasil belajar evaluasi. Dapat disimpulkan hasil belajar atau
prestasi belajar diklasifikasikan menjadi tiga ranah atau aspek yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotor.Ranah kognitif terdiri dari
pengetahuan/ingatan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4),
sintesis (C5), dan evaluasi (C6). Dalam pembahasan ini, dibatasi pada
prestasi belajar dalam ranah kognitif.
Definisi operasional prestasi belajar fisika adalah kemampuan siswa
dalam menyelesaikan soal-soal fisika. Prestasi belajar fisika dinyatakan
dalam skor perolehan hasil pengukuran kemampuan fisika siswa
berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan yang dapat diukur
melalui kemampuan mamahami prinsip-prinsip yang berhubungan dengan
gerak lurus. Prestasi belajar fisika diukur dengan tes prestasi belajar dalam
bentuk tes objektif pilihan ganda pada tingkat ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis dan sintesis. Skoring menggunakan skala dikotomi, yaitu
jika benar diberi skor 1 (satu), dan jika salah diberi skor 0 (nol). Skor
prestasi belajar fisika adalah total skor yang diperoleh siswa yang tergolong
pada skala interval.
Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar Fisika
Materi
Pokok
Dimensi
(K D)Indikator
Jenjang
No
.
Bu
tir
C1 C2 C3 C4 C5
Gerak
lurus
Menganali
sis besaran
fisika pada
gerak
dengan
kecepatan
dan
percepatan
konstan
1. Menjelaskan
pengertian
perpindahan
X 1
2. Memberikan
contoh peristiwa
sehari-hari yang
menunjukkan
jarak dan
perpindahan
X 2
3. Memahami
konsep gerak
lurus beraturan
dan gerak lurus
berubah
beraturan
X 3,4
4. Memahami
grafik dari gerak
X 5
Satuan
Pendidikan
: SMA Kelas X
Mata Pelajaran : Fisika
Program Studi : IPA
Kurikulum : Tingkat Satuan Pendidikan
Alokasi Waktu : 40 Menit
Jumlah Soal : 15 Pilihan Ganda
lurus.
5. Menjelaskan
contoh gerak
lurus beraturan
(GLB) dan gerak
lurus berubah
beraturan
(GLBB)
X 6,7
6. Menganalisis
grafik pada
gerak lurus
beraturan (GLB)
dan gerak lurus
berubah
beraturan
(GLBB)
X 8,9
,10
7. Menyelesaikan
persoalan
tentang gerak
vertikal ke atas
X 11
8. Menyelesaikan
persoalan pada
GLB dan GLBB
X 12,
13
9. Menyelesaikan
soal gabungan
antara GLB dan
GLBB
X 14
10. Menyelesaikan
soal perpaduan
antara gerak
jatuh bebas dan
gerak vertikal
X 15
ke atas
Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar Fisika
KOMPETENSI
DASAR
MATER
IINDIKATOR
DIMENSI
JML NO
C1 C2 C3 C4 C5
Menganalis
besaran fisika
pada gerak
dengan
kecepatan dan
percepatan
konstan
Gerak
Lurus
1. Menganalisis
grafik gerak lurus
berubah beraturan
X 1 1
2. Menghitung
besaran fisika
pada gerak lurus
berubah
beraturan.
X 1 2
3. Menganalisis
grafik dari gerak
lurus
X 1 3
Satuan
Pendidikan
: SMA Kelas X
Mata Pelajaran : Fisika
Program Studi : IPA
Kurikulum : Tingkat Satuan Pendidikan
Alokasi Waktu : 30 Menit
Jumlah Soal : 5 Uraian
4. Menyelesaikan
soal gabungan
antara GLB dan
GLBB
X 1 4,
5. Menyelesaikan
soal perpaduan
antara gerak jatuh
bebas dan gerak
vertikal ke atas
X 1 5
3. Instrumen Prestasi Belajar Fisika
TES PRESTASI BELAJAR FISIKA KELAS X SMA
WAKTU : 70 MENIT
-------------------------------------------
Petunjuk umum pengisian:
1. Sebelum menulis jawaban bacalah setiap pernyataan baik objektif maupun
esay dengan sebaik-baiknya
2. Jumlah pertanyaan terdiri dari 15 butir objektif dan 5 butir uraian
3. Silang pilihan jawaban objektif yang tersedia sesuai dengan pilihan anda
Contoh soal: Di antara kelompok-kelompok warna-warna di bawah ini yang
frekuensinya merupakan urutan yang naik adalah
A. biru-hijau-kuning-merah
B. hijau-merah-kuning-biru
C. merah-kuning-hijau-biru
D. merah-biru-hijau-kuning
E. kuning-merah-biru-hijau
Jawaban:
1. A B C D E
4. Jika anda ingin mengganti jawaban B dengan A, lakukan seperti berikut.
1. A B C D E
A. SOAL OJEKTIF :
1. Perpindahan didefinisikan sebagai …
a. perubahan kedudukan (posisi) suatu benda dalam selang waktu tertentu.
b. panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam waktu tertentu
c. jarak antara dua posisi
d. hasil kali antara kcepatan dan waktu
e. hasil kali percepatan dan waktu
2. Perhatikan pernyataan di bawah ini.1) Ani mengendarai mobil dari titik A dan kembali ke titik A2) Bayu melembar bola ke atas setinggi 5 meter dan jatuh kembali3) Cika berjalan ke timur sejauh 4 meter, kemudian ke utara sejauh 3 meter4) Doni bersepada dari rumah ke taman sejauh 100 meter
Diantara pernyataan di atas, yang termasuk peistiwa perpindahan adalah …
a. 1 dan 2b. 1 dan 3c. 1 dan 4d. 2 dan 4e. 3 dan 4
3. Suatu benda bergerak lurus berubah beraturan memiliki …
a. Kecepatan tetap dan percepatan berubah
b. Kecepatan berubah dan percepatan tetap
c. Kecepatan dan percepatan tetap
d. Kecepatan dan percepatan berubah
e. Kecepatan tetap dan percepatan nol
4. Perhatikan pernyataan berikut ini1) Benda bergerak dengan kecepatan tetap2) Benda bergerak dengan kecepatan berubah-ubah3) Benda bergerak dengan percepatan tetap4) Benda bergerak pada lintasan lurus
Diantara pernyataan di atas, yang termasuk karakteristik gerak lurus beraturan (GLB)adalah …
a. 1 dan 2b. 1 dan 3c. 1 dan 4d. 2 dan 3e. 3 dan 4
5. Perhatikan grafik berikut ini.
Diantara grafik di atas, yang menunjukkan grafik hubungan v-t gerak lurus beraturan adalah …a. 1 sajab. 1 dan 2c. 1 dan 3d. 1 dan 4e. 2 dan 4
6. Dalam suatu praktikum dengan menggunakan ticker timer dihasilkan berkas titik-titik pada kertas seperti gambar di bawah ini.
Dari gambar tersebut, disimpulkan bahwa benda mengalami …
a. gerak dengan kecepatan konstanb. gerak dengan perepatan konstanc. gerak dengan pertambahan kecepatand. gerak dengan percepatan berubah-ubahe. gerak dengan pengurangan kecepatan
7. Perhatikan pernyataan berikut ini.1) Sebuah apel jatuh dari pohonnya2) Meteor yang jatuh ke bumi3) Gerak electron pada bidang bebas medan megnet dan medan listrik4) Batu yang dilempar ke atas5) Bola yang menuruni bidang miring yang licin
Diantara pernyataan tersebut, yang termasuk gerak lurus berubah beraturan adalah …
a. 1, 2, 3 dan 4b. 1, 2, 3 dan 5c. 1, 2, 4 dan 5d. 2, 3, 4 dan 5e. 3, 4 dan 5
8. Perhatikan grafik hubungan v-t di bawah ini.
Berdasarkan grafik di atas, berapakah percepatan yang dialami benda pada saat
detik ke 2 sampai ke 4?
a. 10 m/s2
b. 15 m/s2
c. 20 m/s2
d. 40 m/s2
e. 60 m/s2
9. Berdasarkan grafik pada soal no. 8, besar perlambatan yang dialami pada detik ke 5 sampai ke 7 adalah …a. 10 m/s2
b. 20 m/s2
c. 25 m/s2
d. 50 m/s2
e. 60 m/s2
10. Berdasarkan grafik pada soal no. 8, berapakah jarak yang ditempuh oleh benda tersebut?a. 200 mb. 210 mc. 220 md. 240 me. 260 m
11. Anton melepar sebuah bola secara vertical dengan kecepatan awal 40 m/s, jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2, maka berapakah ketingggian maksimum yang dicapai oleh bola?a. 40 mb. 60 mc. 80 md. 100 me. 120 m
12. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan 10 m/s ke arah timur selama 10 detik. Berapakah jarak yang ditempuh oleh benda tersebut?a. 1 mb. 10 mc. 20 md. 100 me. 200 m
13. Sebuah motor bergerak dengan kecepatan awal 10 m/s ke arah utara. Jika motor mengalami percepatan sebesar 4 m/s2, berapakah jarak yang ditempuh oleh motor tersebut selama 10 detik?a. 100 mb. 150 mc. 200 md. 250 me. 300 m
14. Sebuah motor bergerak dengan kecepatan 20 m/s ke utara selama 10 detik. Karena suatu hal, pengendara motor mempercepat kendaraannnya hingga mencapai kecepatan 30 m/s pada 5 detik kemudian. Berapakah jarak total yang ditempuh oleh motor selama 15 detik tersebut?a. 200 mb. 250 mc. 300 md. 325 me. 350 m
15. Sebuah batu dijatuhkan dari ketinggian 80 meter, pada saat yang bersamaan sebuah bola juga dilemparkan ke atas dengan kecepatan awal 40 m/s. Dimanakah bola dan batu akan bertemu?a. 20 meter dari tanahb. 40 meter dar tanahc. 50 meter dari tanahd. 60 meter dari tanahe. 70 meter dari tanah
B. URAIAN1. Gerak sebuah benda yang melakukan g e r a k l u r u s b e r a t u r a n
diwakili oleh grafik s-t di bawah. Berdasarkan grafik tersebut,
hitunglah jarak yang ditempuh oleh benda itu dalam waktu:
a. 3 sekon
b. 10 sekon
2. Sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan 72 km/jam mengalami
pengereman sehingga mengalami perlambatan 2 m/s2. Hitunglah jarak
yang ditempuh mobil sejak pengereman sampai berhenti!
3. Gerak sebuah sepeda motor dilukiskan dalam sebuah grafik v-t di bawah
ini. Berdasarkan grafik tersebut, tentukan:
a. Percepatan dari 0-1 detik
b. Perlambatan dari 4-5 detik
c. Jarak total yang ditempuh selama 5 detik.
4. Dua buah mobil bergerak pada arah yang berlawan. Mobil A bergerak ke
kanan dengan kecepatan 10 m/s dan dengan percepatan 2 m/s. Sedangkan
mobil B bergerak ke kiri dengan kecepatan 15 m/s dan percepatan 1 m/s.
Jika jarak awal kedua mobil adalah …. Kapan dan dimana kedua mobil
akan berpapasan?
5. Sebuah bola dijatuhakan dari ketinggian 125 meter dari tanah tanpa
kecepatan awal. Pada saat yang bersamaan sebuah peluru ditembakkan ke
atas dengan kecepatan awal 50 m/s. Maka kapan dan dimanakah bola dan
peluru berpapasan?
Kunci jawaban:
A. OBJEKTIF
1. B2. E3. B4. C5. A6. A7. C8. C9. C10. E11. C12. D13. E14. D15. D
Rubrik Penilaian Soal Objektif
No. Soal KRITERIA SKOR
1-15
Dijawab dengan benar 1
Tidak dijawab atau dijawab salah 0
B. URAIAN
1. Gerak sebuah benda yang melakukan g e r a k l u r u s b e r a t u r a n diwakili
oleh grafik s-t di bawah. Berdasarkan grafik tersebut, hitunglah jarak yang
ditempuh oleh benda itu dalam waktu:
a. 3 sekon
b. 10 sekon
Dari grafik di atas terlihat bahwa saat tinjauan terhadap beda ini dilakukan, benda
telah menempuh jarak sejauh S0 = 2 meter. Sehingga
Diketahui:
S0=2 meter
v=4 m/s
Ditanyakan:
a. Jarak yang ditempuh saat t = 3 sekon
b. Jarak yang ditempuh saat t = 10 sekon
Jawab:
a. St=S0+vt
St=2+4 .3 = 14 meter
b. St=S0+vt
St=2+4 .10= 42 meter.
2. Sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan 72 km/jam mengalami
pengereman sehingga mengalami perlambatan 2 m/s2. Hitunglah jarak yang
ditempuh mobil sejak pengereman sampai berhenti!
Diketahui:
v0=72 km / jam=72×10003600
=20 m /s
a=−2 m /s2( tanda negative menunjukkan perlambatan)
v t=0
Ditanyakan:
S = … meter
Jawab:
vt2=v
02+2 as
02=202+2(−2)s
400=4 s
S = 100 meter
3. Gerak sebuah sepeda motor dilukiskan dalam sebuah grafik v-t di bawah ini.
Berdasarkan grafik tersebut, tentukan:
d. Percepatan dari 0-1 detik
e. Perlambatan dari 4-5 detik
f. Jarak total yang ditempuh selama 5
detik.
Penyelesaian:
Dari grafik di atas terlihat bahwa sepeda motor telah memiliki kecepatan awal v 0
= 40 m/s
Diketahui:
v0=40m /s
Ditanyakan:
a. Percepatan dari 0-1 detik
b. Perlambatan dari 4-5 detik
c. Jarak total yang ditempuh selama 5 detik.
Jawab:
a. Kondisi pada t= 0-1 sekon
v0=40 m /s
v t=80 m /s
Δt=1detik
v t=v0+at
80=40+a
a = 40 m/s2
S1=v0 t+ 12
at 2
S1=40+ 12
40 .12
S1=60 meter
b. Kondisi 4-5 detik
v¿=80 m / s
v t=20 m /s
Δt=1detik
v t=v0+at
20=80+a . 1
a = - 60 m/s2
S4−5=v0 t+ 12
at 2
S4−5=80+ 12(−60 ) .12
= 50 meter
c. Jarak total yang ditempuh
Stotal=S0−1+S1−4+S4−5
Stotal=60+vt+50
Stotal=110+80 .3=110+240=350 meter
4. Dua buah mobil bergerak pada arah yang berlawan. Mobil A bergerak ke
kanan dengan kecepatan 10 m/s dan dengan percepatan 2 m/s. Sedangkan
mobil B bergerak ke kiri dengan kecepatan 15 m/s dan percepatan 1 m/s. Jika
jarak awal kedua mobil adalah 400 meter. Kapan dan dimana kedua mobil
akan berpapasan?
Penyelesaian:
Diketahui :
Stotal=400 meter
v A=10 m /s
vB=15 m /s
a A=2m /s2
aB=1 m /s2
Ditanyakan
Kapan dan dimana kedua mobil akan berpapasan?
Jawab:
Agar kedua mobil dapat berpapasan, maka total jarak yang ditempuh oleh
mobil A ditambah jarak yang ditempuh oleh mobil B adalah jarak total = 400
meter.
Stotal=S A+S B
400=v A t + 12
a A t2+vB t+ 12
aB t2
400=10 t+ 12
2 t2+15 t+ 12
1 t 2
32
t2+25 t−400=0
3 t2+50 t−800=0
(t−10 ) (3 t+80 )=0
t1 = 10 s
t2 = -80/3 sekon (nilai waktu yang negative tidak digunakan karena tidak
memiliki arti fisis)
Karena waktu untuk berpapasan adalah 10 sekon, maka tempat kedua mobil
berpapasan adalah
SA=v A t +12
at 2
SA=10 .10+ 12
2 .102
= 200 meter.
Jadi kedua mobil berpapasan ketika t = 10 s dan setelah mobil A menempuh
jarak 200 meter. Atau terletak di tengah-tengah jarak awal mobil.
5. Sebuah bola dijatuhakan dari ketinggian 125 meter dari tanah tanpa kecepatan
awal. Pada saat yang bersamaan sebuah peluru ditembakkan ke atas dengan
kecepatan awal 50 m/s. Maka kapan dan dimanakah bola dan peluru
berpapasan?
Diketahui :
Stotal=125 meter
vB=0 m / s
vP=50 m / s
g=10 m/ s2
Ditanyakan:
Kapan dan dimana bola dan peluru akan berpapasan?
Jawab:
Agar bola dan peluru dapat berpapasan, maka total jarak yang ditempuh
oleh peluru ditambah jarak yang ditempuh oleh bola adalah jarak total =
125 meter.
Stotal=SB+Sp
125=12
gt2+vP t−12
gt2
125=50t
t=2,5 sekon
Karena waktu untuk berpapasan adalah 2,5 sekon, maka:
SP=vP t−12
gt 2
SP=50 .2,5−12
10 .2,52
SP=125−31, 25 = 93,75 dari permukaan tanah.
Rubrik Penilaian Soal Uraian
No.
SoalUraian Jawaban Skor
1. Tidak menjawab sama sekali (kosong) 0
Diketahui:
S0=2 meter
v=4 m/s
Ditanyakan:
c. Jarak yang ditempuh saat t = 3 sekon
d. Jarak yang ditempuh saat t = 10 sekon
1,0
c. St=S0+vt 0,5
St=2+4 .3 = 14 meter0,5
d. St=S0+vt 0,5
St=2+4 .10= 42 meter.0,5
Skor total item 13
2. Tidak menjawab sama sekali (kosong) 0
Diketahui:
v0=72 km / jam=72×10003600
=20 m /s
a=−2 m /s2( tanda negative menunjukkan
perlambatan)
v t=0
Ditanyakan:
S = … meter
1,0
vt2=v
02+2 as 0,5
02=202+2(−2)s
400=4 s
1,0
S = 100 meter
0,5
Skor total item 23
3. Tidak menjawab sama sekali (kosong) 0
Diketahui:
v0=40 m /s
Ditanyakan:
d. Percepatan dari 0-1 detik
e. Perlambatan dari 4-5 detik
f. Jarak total yang ditempuh selama 5 detik.
1,0
d. Kondisi pada t= 0-1 sekon
v0=40 m /s
v t=80 m /s
Δt=1detik
1,0
v t=v0+at 0,5
80=40+a
a = 40 m/s2
0,5
S1=v0 t+ 12
at 2 0,5
S1=40+ 12
40 .12
S1=60 meter
0,5
e. Kondisi 4-5 detik
v¿=80 m / s
v t=20 m /s
Δt=1detik
1,0
v t=v0+at 0,5
20=80+a . 1
a = - 60 m/s2
0,5
S4−5=v0 t+ 12
at2 0,5
S4−5=80+ 12(−60 ) .12
= 50 meter
0,5
f. Jarak total yang ditempuh
Stotal=S0−1+S1−4+S4−5
Stotal=60+vt+50
Stotal=110+80 .3=110+240=350
meter
2,0
Skor total item 3 9
4. Tidak menjawab sama sekali (kosong) 0
Diketahui :
Stotal=400 meter
v A=10 m /s
vB=15 m /s
a A=2m /s2
aB=1m /s2
Ditanyakan
Kapan dan dimana kedua mobil akan
berpapasan?
1,0
Agar kedua mobil dapat berpapasan, maka
total jarak yang ditempuh oleh mobil A
ditambah jarak yang ditempuh oleh mobil
B adalah jarak total = 400 meter.
1,0
Stotal=S A+S B0,5
400=v A t + 12
a A t2+vB t+ 12
aB t2
400=10 t+ 12
2 t2+15 t+ 12
1 t2
32
t 2+25 t−400=0
3 t2+50 t−800=0
(t−10 ) (3 t+80 )=0
t1 = 10 s
t2 = -80/3 sekon (nilai waktu yang negative
tidak digunakan karena tidak memiliki arti
fisis)
1,5
Karena waktu untuk berpapasan adalah 10
sekon, maka tempat kedua mobil
berpapasan adalah
SA=v A t +12
at 2
SA=10 .10+ 12
2 .102
= 200 meter.
1,0
Jadi kedua mobil berpapasan ketika t = 10
s dan setelah mobil A menempuh jarak 200
meter. Atau terletak di tengah-tengah jarak
awal mobil
1,0
Skor total item 3 6
5. Tidak menjawab sama sekali (kosong) 0
Diketahui :
Stotal=125 meter
vB=0m / s
vP=50 m / s
g=10 m/ s2
Ditanyakan:
Kapan dan dimana bola dan peluru
akan berpapasan?
0,5
Agar bola dan peluru dapat
berpapasan, maka total jarak yang
ditempuh oleh peluru ditambah jarak
yang ditempuh oleh bola adalah jarak
total = 125 meter.
1,0
Stotal=SB+Sp0,5
125=12
gt2+vP t−12
gt2
125=50t
t=2,5 sekon
1,0
Karena waktu untuk berpapasan adalah
2,5 sekon, maka:
SP=vP t−12
gt 2
SP=50 .2,5−12
10 .2,52
SP=125−31, 25 = 93,75 dari
permukaan tanah
1,0
Skor total item 5 4
1. ANALISIS BUTIR TES PILIHAN GANDA
Tabel 1.Rekapitulasi Skor Responden (skor-skor responden terlampir).
No.
Responde
n
Nama RespondenJumla
h Skor
1 Gede Teja Wira Setiawan 12
2 Ni Made Sastri Dwisarini 9
3 Gusti Ayu Rai Tirta 6
4 I Gusti Bagus Indra
Mahayana
11
5 Dede Ari Saputra 6
6 Yulia Angga Dewi Putu 8
7 Suliasa I Komang 7
8 Ni Kadek Vingki Aryanti 12
9 A.A. Putri Pradnyawati 9
10 Ni Kd Mega Saridewi 3
11 Dewa Gede Purwitha 14
12 I Ngh Edi Budiarta 6
13 I Gede Hendra A 9
14 L Ayu Resita Dewi 3
15 Md Sri Marheni Ayu D 10
16 Ni Ketut Erna M 12
17 Nuris Fatayatil F 3
18 Rohman Qomarul Yakin 13
19 Sri Lestari 10
20 Herlina Fatma Dewi 9
21 I Made Tisna Sagita 3
22Ni Made Narasi Ghana Kumara
4
23 Wayan Maka Sara Atmaja 12
24 Muhayati 4
25 Luh Putu Septa Arisna Dewi 3
26Desak Putu Arimas Darmaswanti
2
27 Deviyanti Parwitasari 10
28 I Made Kusuma Mahadika 4
29 Kadek Ari Widya Astuti 10
30 Nira Prakasita 9
31 Yeniantika 2
32Ni Putu Septariani Sunia Dewi
11
33 Putu Tirta Utami 6
34 Putu Feraa Andriyani 9
35 Rezza Eka Sesanti 3
36 Ni Nyoman Yuli 12
37Luh Gede Ika Dewi
Kusumayanthi12
38 Made Sri Astika Dewi 2
39 Niluh Gede Sri Pratiwi 14
40 Komang Sri Mustika Dewi 3
41 Ni Putu Sri Candra Dewi 8
42 I Wayan Winarsa 6
43 Ni Luh Mita Antari 7
44 Putu Ayu Devi Astiawati 9
45I Putu Nanda Kusuma
Adnyana13
46 I Gede Buda Ariasa 3
47 Ketut Budiasa 11
48 Ni Kadek Egar Widiarini 6
49Gusti Ayu Putu Bakti
Mahayuni7
50 I Kadek Agus Putrawan 4
A. Uji Validitas Butir Soal Pilihan Ganda
Menurut teori yang ada, apabila variabel I berupa data diskret murni atau
data dikotomik, sedangkan variabel II berupa data kontinu, maka teknik korelasi
yang tepat untuk digunakan dalam mencari korelasi anatara variabel I dengan
variabel II itu adalah teknik korelasi point biserial, di mana angka indeks korelasi
yang diberi lambang rpbi dapat diperoleh dengan menggunakan rumus:
r pbi=M p−M t
SD t √ pq
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Butir Soal Pilihan Ganda
(Uji Validitas Terlampir)
B. Indeks Kesukaran Butir Dan Indek Daya Diskriminasi Item
Indeks kesukaran item adalah rasio atau perbandingan antara
No.
Itemr-pbi R Validitas
1 0.451 0.279 Valid
2 0.552 0.279 Valid
3 0.551 0.279 Valid
4 0.503 0.279 Valid
5 0.574 0.279 Valid
6 0.635 0.279 Valid
7 0.599 0.279 Valid
8 0.442 0.279 Valid
9 0.495 0.279 Valid
10 0.466 0.279 Valid
11 0.442 0.279 Valid
12 0.573 0.279 Valid
13 0.674 0.279 Valid
14 0.48 0.279 Valid
15 0.276 0.279 Invalid
penjawab
item dengan benar dan banyaknya penjawab item. Dapat ditulis:
P= n/N
Keterangan:
n= banyaknya responden yang menjawab dengan benar
N= banyaknya responden
Dalam analisis soal ini, digunakan kategori tingkat kesukaran
(Zainul & & Nasoetion, 1993) yaitu:
Untuk IKB bernilai 0,00 – 0,25 dikategorikan sukar
Untuk IKB bernilai 0,26 – 0,75 dikategorikan sedang
Untuk IKB bernilai 0,76 – 1,00 dikategorikan mudah
Dan digunakan pula krtiteria soal yang dianggap baik, yaitu soal-
soal yang mempunyai indek kesukaran 0,30 sampai 0,70 (Arikunto, 2009).
Daya diskriminasi item (daya beda) adalah perbedaan proporsi
penjawab item dengan benar antara kelompok atas (KA) dan kelompok
bawah (KB). Dapat ditulis:
d= nT/NT-nR/NR
Keterangan:
nT= jumlah kelompok atas yang menjawab benar
NT= jumlah kelompok atas (KA)
nR= jumlah kelompok bawah yang menjawab benar
NR= jumlah kelompok bawah (KB)
Sedangkan dalam analisis IDB, digunakan kriteria evaluasi menurut Ebel, yaitu :
Untuk IDB bernilai kurang dari 0,20 dikategorikan “Jelek dan harus dibuang”.
Untuk IDB bernilai 0,20 – 0,29 dikategorikan “Belum
memuaskan, perlu diperbaiki”
Untuk IDB bernilai 0,30 – 0,39 dikategorikan “Lumayan
bagus tapi masih perlu peningkatan”
Untuk IDB bernilai 0,40 atau lebih, dikategorikan “bagus sekali”
Dan digunakan pula krtiteria soal yang dianggap baik, yaitu butir-butir
soal yang mempunyai IDB 0,40 sampai 0,7 (Arikunto, 2009). Berikut
adalah rekapitulasi untuk IKB dan IDB masing-masing butir soal.
Tabel 3. Rekapitulasi IKB dan IDB (analisis IKB dan IDB terlampir)
No.
Item IKB Kategori IDB Kategori
1 0.76 Mudah 0.48 Bagus Sekali
2 0.76 Mudah 0.4 Bagus Sekali
3 0.68 Sedang 0.4 Bagus Sekali
4 0.58 Sedang 0.44 Bagus Sekali
5 0.54 Sedang 0.36
Lumayan bagus tapi masih
perlu peningkatan
6 0.44 Sedang 0.72 Bagus Sekali
7 0.52 Sedang 0.48 Bagus Sekali
8 0.5 Sedang 0.36
Lumayan bagus tapi masih
perlu peningkatan
9 0.56 Sedang 0.32
Lumayan bagus tapi masih
perlu peningkatan
10 0.54 Sedang 0.44 Bagus Sekali
11 0.36 Sedang 0.4 Bagus Sekali
12 0.46 Sedang 0.52 Bagus Sekali
13 0.32 Sedang 0.56 Bagus Sekali
14 0.42 Sedang 0.52 Bagus Sekali
15 0.04 Sukar 0.08 Jelek dan harus dibuang
C. Efektivitas Distraktor (Pengecoh)
Efektivitas distraktor dilihat dari dua kriteria, yaitu:
1. Distraktor cenderung dipilih oleh siswa dari Kelompok Bawah
2. Pemilih distraktor tersebar relatif proporsional pada masing-masing
distraktor yang ada. Suatu distraktor dapat dikatakan berfungsi
baik jika minimal dipilih oleh 5% dari jumlah pengikut tes
(responden). Distraktor dapat diperlakukan dengan 3 cara, yaitu:
1. Diterima, karena sudah baik
2. Ditolak, karena tidak baik
3. Ditulis kembali, karena kurang baik.
Kekurangannya mungkin hanya terletak pada rumusan kalimatnya
sehingga hanya perlu ditulis kembali, dengan perubahan seperlunya.
Jumlah pengikut tes (responden) sebanyak 50 orang, karena
jumlah responden sedikit maka diambil 50% (25 orang) yang memperoleh
skor tinggi sebagai kelompok atas, dan 50 % (25 orang) yang
memperoleh skor rendah sebagai kelompok bawah.
Tabel 4. Distribusi Pemilih Distraktor
No.
ItemKel. N
Alternatif Jawaban
A B C D E O
1H 25 - 25* - - - -
L 25 3 13* 3 3 3 -
2H 25 1 - - - 24* -
L 25 2 3 3 3 14* -
3H 25 2 22* 1 - - -
L 25 4 12* 2 3 4 -
4 H 25 - 2 20* 2 1 -
L 25 3 4 9* 5 3 -
5H 25 18* 6 - 1 - -
L 25 9* 2 4 4 6 -
6 H 25 20* 3 - 3 - -
L 25 2* 7 8 5 3 -
7H 25 1 3 19* 2 - -
L 25 3 9 7* 2 4 -
8H 25 4 3 17* 1 - -
L 25 4 4 8* 5 4 -
9H 25 1 4 18* 2 - -
L 25 2 6 10* 3 4 -
10H 25 2 2 - 2 19* -
L 25 2 5 3 7 8* -
11H 25 4 6 14* - 1 -
L 25 4 10 4* 3 4 -
12H 25 3 3 - 18* 1 -
L 25 3 4 10 5* 3 -
13H 25 1 2 5 2 15* -
L 25 3 6 7 8 1* -
14H 25 - 3 3 17* 2 -
L 25 5 5 9 4* 2 -
15H 25 6 10 2 2* 5 -
L 25 4 9 8 - 4 -
Alternatif jawaban yang baik adalah apabila dipilih sebanyak
5% (3 orang ) dari responden. O tidak memilih pilihan manapun (blangko)
dalam istilah evaluasi disebut omit, disingkat O. Berdasarkan tabel di
atas maka masing-masing distraktor soal dapat ditentukan disajikan pada
tabel berikut.
Tabel 5. Efektivitas Distraktor
No.Item
Efektifitas Distraktor
1
Distraktor cenderung dipilih oleh siswa dari Kelompok Rendah, danpemilih distraktor tersebar relatif proporsional pada masing-masing distraktor yang ada. Setiap distraktor dipilih lebih dari 5% dari jumlah sampel. Jadi semua distraktor efektif.
2
Distraktor cenderung dipilih oleh siswa dari Kelompok Rendah, danpemilihdistraktor tersebar relatif proporsional pada masing-masing distraktor yang ada. Setiap distraktor dipilih lebih dari 5% dari jumlah sampel. Jadi semua distraktor efektif.
3
Distraktor cenderung dipilih oleh siswa dari Kelompok Rendah, danpemilih distraktor tersebar relatif proporsional pada masing-masing distraktor yang ada. Setiap distraktor dipilih lebih dari 5% dari jumlah sampel. Jadi semua distraktor efektif.
4
Distraktor cenderung dipilih oleh siswa dari Kelompok Rendah, danpemilih distraktor tersebar relatif proporsional pada masing-masing distraktor yang ada. Setiap distraktor dipilih lebih dari 5% dari jumlah sampel. Jadi semua distraktor efektif.
5
Distraktor cenderung dipilih oleh siswa dari Kelompok Rendah, danpemilih distraktor tersebar relatif proporsional pada masing-masing distraktor yang ada. Setiap distraktor dipilih lebih dari 5% dari jumlah sampel. Jadi semua distraktor efektif
6
Distraktor cenderung dipilih oleh siswa dari Kelompok Rendah, danpemilih distraktor tersebar relatif proporsional pada masing-masing distraktor yang ada. Setiap distraktor dipilih lebih dari 5% dari jumlah sampel. Jadi semua distraktor efektif
7
Distraktor cenderung dipilih oleh siswa dari Kelompok Rendah, danpemilih distraktor tersebar relatif proporsional pada masing-masing distraktor yang ada. Setiap distraktor dipilih lebih dari 5% dari jumlah sampel. Jadi semua distraktor efektif.
8
Distraktor cenderung dipilih oleh siswa dari Kelompok Rendah, danpemilih distraktor tersebar relatif proporsional pada masing-masing distraktor yang ada. Setiap distraktor dipilih lebih dari 5% dari jumlah sampel. Jadi semua distraktor efektif.
9
Distraktor cenderung dipilih oleh siswa dari Kelompok Rendah, danpemilih distraktor tersebar relatif proporsional pada masing-masing distraktor yang ada. Setiap distraktor dipilih lebih dari 5% dari jumlah sampel. Jadi semua distraktor efektif.
10
Distraktor cenderung dipilih oleh siswa dari Kelompok Rendah, danpemilih distraktor tersebar relatif proporsional pada masing-masing distraktor yang ada. Setiap distraktor dipilih lebih dari 5% dari jumlah sampel. Jadi semua distraktor efektif
11
Distraktor cenderung dipilih oleh siswa dari Kelompok Rendah, danpemilih distraktor tersebar relatif proporsional pada masing-masing distraktor yang ada. Setiap distraktor dipilih lebih dari 5% dari jumlah sampel. Jadi semua distraktor efektif
12
Distraktor cenderung dipilih oleh siswa dari Kelompok Rendah, danpemilihdistraktor tersebar relatif proporsional pada masing-masing distraktor yang ada. Setiap distraktor dipilih lebih dari 5% dari jumlah sampel. Jadi semua distraktor efektif.
13
Distraktor cenderung dipilih oleh siswa dari Kelompok Rendah, danpemilih distraktor tersebar relatif proporsional pada masing-masing distraktor yang ada. Setiap distraktor dipilih lebih dari 5% dari jumlah sampel. Jadi semua distraktor efektif
14
Distraktor cenderung dipilih oleh siswa dari Kelompok Rendah, danpemilih distraktor tersebar relatif proporsional pada masing-masing distraktor yang ada. Setiap distraktor dipilih lebih dari 5% dari jumlah sampel. Jadi semua distraktor efektif.
15
Distraktor cenderung dipilih oleh siswa dari Kelompok Rendah, danpemilih distraktor tersebar relatif proporsional pada masing-masing distraktor yang ada. Setiap distraktor dipilih lebih dari 5% dari jumlah sampel. Jadi semua distraktor efektif
D. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir
Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir
No.
Item
Validitas Butir Daya Beda (d)Tingkat
Kesukaran (P)Efekti
vitas
Distr
aktorKeputusan
rpbi
Kualifi
kasi IDBKualifikasi
IKBKualifi
kasi
1 0.451 Valid 0.48 Bagus Sekali 0.76 Mudah Baik Dipakai
2 0.552 Valid 0.4 Bagus Sekali 0.76 Mudah Baik Dipakai
3 0.551 Valid 0.4 Bagus Sekali 0.68 Sedang Baik Dipakai
4 0.503 Valid 0.44 Bagus Sekali 0.58 Sedang Baik Dipakai
5 0.574 Valid 0.36
Lumayan bagus
tapi masih perlu
peningkatan
0.54 Sedang Baik Direvisi
6 0.635 Valid 0.72 Bagus Sekali 0.44 Sedang Baik Dipakai
7 0.599 Valid 0.48 Bagus Sekali 0.52 Sedang Baik Dipakai
8 0.442 Valid 0.36
Lumayan bagus
tapi masih perlu
peningkatan
0.5 Sedang Baik Direvisi
9 0.495 Valid 0.32
Lumayan bagus
tapi masih perlu
peningkatan
0.56 Sedang Baik Direvisi
10 0.466 Valid 0.44 Bagus Sekali 0.54 Sedang Baik Dipakai
11 0.442 Valid 0.4 Bagus Sekali 0.36 Sedang Baik Dipakai
12 0.573 Valid 0.52 Bagus Sekali 0.46 Sedang Baik Dipakai
13 0.674 Valid 0.56 Bagus Sekali 0.32 Sedang Baik Dipakai
14 0.48 Valid 0.52 Bagus Sekali 0.42 Sedang Baik Dipakai
15 0.276 Invalid 0.08Jelek dan harus
dibuang0.04 Sukar Baik Dibuang
E. Reliabilitas Tes
Dalam uji reabilitas ini, soal yang digunakan adalah seluruh soal yang ada
dalam tes. Reliabelitas tes prestasi belajar fisika siswa dihitung dengan rumus
Kuder-Richardson 20 (KR-20) melalui program Microsoft Excel yaitu:
r xy=n
n−1 [1−∑ pq
Sx2 ]
Dengan:
n = jumlah butir tes
p = persentase responden yang menjawab benar
q = persentase responden yang menjawab salah
S2x = varians keseluruhan tes.
r xy=1414−1 [1− 3 ,26
13 ,29 ]r xy=8 ,15
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa reliabilitas tes prestasi
belajar fisika adalah 0,815 (perhitungan reliabilitas tes terlampir).
2. ANALISIS BUTIR UNTUK TES URAIAN
Tabel 1.Rekapitulasi Skor
No.
Responde
n
Nama RespondenJumlah
Skor
1 Gede Teja Wira Setiawan 122 Ni Made Sastri Dwisarini 16,53 Gusti Ayu Rai Tirta 104 I Gusti Bagus Indra Mahayana 10
5 Dede Ari Saputra 106 Yulia Angga Dewi Putu 217 Suliasa I Komang 108 Ni Kadek Vingki Aryanti 69 A.A. Putri Pradnyawati 1410 Ni Kd Mega Saridewi 1111 Dewa Gede Purwitha 1012 I Ngh Edi Budiarta 813 I Gede Hendra A 814 L Ayu Resita Dewi 1015 Md Sri Marheni Ayu D 816 Ni Ketut Erna M 1117 Nuris Fatayatil F 2018 Rohman Qomarul Yakin 1719 Sri Lestari 1220 Herlina Fatma Dewi 821 I Made Tisna Sagita 7
22Ni Made Narasi Ghana Kumara 7
23 Wayan Maka Sara Atmaja 924 Muhayati 825 Luh Putu Septa Arisna Dewi 6
26Desak Putu Arimas Darmaswanti 8
27 Deviyanti Parwitasari 1728 I Made Kusuma Mahadika 1829 Kadek Ari Widya Astuti 1930 Nira Prakasita 16
Tabel 2. Skor-Skor Responden
No.Responden
Skor per butir soal Skor Total
1 2 3 4 5
1 2 1 4 3 2 122 2 2 5 4 3,5 16,53 2 2 3 2 1 10
4 1 1 2,5 4 1,5 105 1 2 3 2 2 106 3 3 7 5 3 217 2 1 2 3 2 108 1 1 1,5 1,5 1 69 2 1 5 4 2 1410 1 2 3,5 2 2,5 1111 2 2 2 2 2 1012 2 1 2 1 2 813 1 2 1 3 1 814 2 2 3 2 1 1015 2 1 2 2 1 816 1,5 2 3 2 2,5 1117 3 3 6 5 3 2018 3 2 6 4 2 1719 2 2 5 2 1 1220 2 1 2 1 2 821 1 1 1 3 1 722 1 1 3 1 1 723 1 3 1 3 1 924 1 3 2 1 1 825 2 1 1 1 1 626 1 2 2 2 1 827 2 3 5 4 3 1728 2 3 4 6 3 1829 2 3 6 4 4 1930 2 2 5 4,5 2,5 16
Jumlah 52,5 56 98,5 84 56,5 347,5
A. Uji Validitas Butir Soal Tes Essay
1. UJI VALIDITAS SOAL NOMOR 1
Tabel 2. Tabel Penolong untuk Menentukan Korelasi Product Moment
Responden
Nilai item(x)
Skor total(y)
x2 y2 xy
1 2 12 4 144 242 2 16,5 4 272,25 333 2 10 4 100 204 1 10 1 100 105 1 10 1 100 106 3 21 9 441 63
7 2 10 4 100 208 1 6 1 36 69 2 14 4 196 2810 1 11 1 121 1111 2 10 4 100 2012 2 8 4 64 1613 1 8 1 64 814 2 10 4 100 2015 2 8 4 64 1616 1,5 11 2,25 121 16,517 3 20 9 400 6018 3 17 9 289 5119 2 12 4 144 2420 2 8 4 64 1621 1 7 1 49 722 1 7 1 49 723 1 9 1 81 924 1 8 1 64 825 2 6 4 36 1226 1 8 1 64 827 2 17 4 289 3428 2 18 4 324 3629 2 19 4 361 3830 2 16 4 256 32
Jumlah 52,5 347,5 103,254593,2
5663,5
Rxy =NΣ XY - ( ΣX )(ΣY )
√(NΣX 2−( ΣX )2)( NΣY 2−(ΣY )2 )
Rxy =30×663,5-52,5×347,5
√(30×103,25-52,52)(30×4593,25-347,52 )
Rxy =1661,25√5815327
Rxy =1661,252411,5
Rxy = 0,689
r-kritis = 0,361 (taraf signifikan 0,05)
Kriteria valid jika rpbi> r-kritis
Maka soal nomor 1 valid.
2. UJI VALIDITAS SOAL NOMOR 2
Tabel 3. Tabel Penolong untuk Menentukan Korelasi Product Moment
Responden
Nilai item(x)
Skor total(y)
x2 y2 xy
1 1 12 1 144 122 2 16,5 4 272,25 333 2 10 4 100 204 1 10 1 100 105 2 10 4 100 206 3 21 9 441 637 1 10 1 100 108 1 6 1 36 69 1 14 1 196 1410 2 11 4 121 2211 2 10 4 100 2012 1 8 1 64 813 2 8 4 64 1614 2 10 4 100 2015 1 8 1 64 816 2 11 4 121 2217 3 20 9 400 6018 2 17 4 289 3419 2 12 4 144 2420 1 8 1 64 821 1 7 1 49 722 1 7 1 49 723 3 9 9 81 2724 3 8 9 64 2425 1 6 1 36 626 2 8 4 64 1627 3 17 9 289 5128 3 18 9 324 5429 3 19 9 361 5730 2 16 4 256 32
Jumlah 56 347,5 1224593,2
5 711
Rxy =NΣ XY - ( ΣX )(ΣY )
√(NΣX 2−( ΣX )2)( NΣY 2−(ΣY )2 )
Rxy =30×711-56×347,5
√(30×112-562 )(30×4593,25-347,52)
Rxy =1870√8929615
Rxy =1661,252988,25
Rxy = 0,626
r-kritis = 0,361 (taraf signifikan 0,05)
Kriteria valid jika rpbi> r-kritis
Maka soal nomor 2 valid.
3. UJI VALIDITAS SOAL NOMOR 3
Tabel 4. Tabel Penolong untuk Menentukan Korelasi Product Moment
No.Responden
Skor Item(x)
Skor Total(y)
x2 y2 xy
1 4 12 16 144 482 5 16,5 25 272,25 82,53 3 10 9 100 304 2,5 10 6,25 100 255 3 10 9 100 306 7 21 49 441 1477 2 10 4 100 208 1.5 6 2.25 36 99 5 14 25 196 7010 3,5 11 12,25 121 38,511 2 10 4 100 2012 2 8 4 64 1613 1 8 1 64 814 3 10 9 100 3015 2 8 4 64 1616 3 11 9 121 3317 6 20 36 400 12018 6 17 36 289 10219 5 12 25 144 6020 2 8 4 64 16
21 1 7 1 49 722 3 7 9 49 2123 1 9 1 81 924 2 8 4 64 1625 1 6 1 36 626 2 8 4 64 1627 5 17 25 289 8528 4 18 16 324 7229 6 19 36 361 11430 5 16 25 256 80
Jumlah 98,5 347,5 411,754593,2
5 1347
Rxy =NΣ XY - ( ΣX )(ΣY )
√(NΣX 2−( ΣX )2)( NΣY 2−(ΣY )2 )
Rxy =30×1347-98,5×347,5
√(30×411,75-98,52)(30×4593,25-347,52 )
Rxy =6181,25√45163573
Rxy =6181,256720,385
Rxy = 0,920
r-kritis = 0,361 (taraf signifikan 0,05)
Kriteria valid jika rpbi> r-kritis
Maka soal nomor 3 valid.
4. UJI VALIDITAS SOAL NOMOR 4
Tabel 5. Tabel Penolong untuk Menentukan Korelasi Product Moment
No.Responden
Skor Item(x
)
Skor Total(y
)x2 y2 xy
1 3 12 9 144 362 4 16,5 16 272,25 663 2 10 4 100 204 4 10 16 100 405 2 10 4 100 20
6 5 21 25 441 1057 3 10 9 100 308 1,5 6 2,25 36 99 4 14 16 196 5610 2 11 4 121 2211 2 10 4 100 2012 1 8 1 64 813 3 8 9 64 2414 2 10 4 100 2015 2 8 4 64 1616 2 11 4 121 2217 5 20 25 400 10018 4 17 16 289 6819 2 12 4 144 2420 1 8 1 64 821 3 7 9 49 2122 1 7 1 49 723 3 9 9 81 2724 1 8 1 64 825 1 6 1 36 626 2 8 4 64 1627 4 17 16 289 6828 6 18 36 324 10829 4 19 16 361 7630 4,5 16 20,25 256 72
Jumlah 84 347,5 290,54593,2
5 1123
Rxy =NΣ XY - ( ΣX )(ΣY )
√(NΣX 2−( ΣX )2)( NΣY 2−(ΣY )2 )
Rxy =30×1123-84×347,5
√(30×290,5-842 )(30×4593,25-347,52 )
Rxy =4500√28271434
Rxy =45005317,9
Rxy = 0,846
r-kritis = 0,361 (taraf signifikan 0,05)
Kriteria valid jika rpbi> r-kritis
Maka soal nomor 4 valid.
5. UJI VALIDITAS SOAL NOMOR 5
Tabel 6. Tabel Penolong untuk Menentukan Korelasi Product Moment
No.Responden
Skor Item (x)
Skor Total (y)
x2 y2 xy
1 2 12 4 144 242 3,5 16,5 12,25 272,25 57,753 1 10 1 100 104 1,5 10 2,25 100 155 2 10 4 100 206 3 21 9 441 637 2 10 4 100 208 1 6 1 36 69 2 14 4 196 2810 2,5 11 6,25 121 27,511 2 10 4 100 2012 2 8 4 64 1613 1 8 1 64 814 1 10 1 100 1015 1 8 1 64 816 2,5 11 6,25 121 27,517 3 20 9 400 6018 2 17 4 289 3419 1 12 1 144 1220 2 8 4 64 1621 1 7 1 49 722 1 7 1 49 723 1 9 1 81 924 1 8 1 64 825 1 6 1 36 626 1 8 1 64 827 3 17 9 289 5128 3 18 9 324 5429 4 19 16 361 7630 2,5 16 6,25 256 40
Jumlah 56,5 347,5 129,254593,2
5748,7
5
Rxy =NΣ XY - ( ΣX )(ΣY )
√(NΣX 2−( ΣX )2)( NΣY 2−(ΣY )2 )
Rxy =30×784,775-56,5×347,5
√(30×129,25-56,52)(30×4593,25-347,52 )
Rxy =2828,75√11677517
Rxy =2828,743417,29
Rxy = 0,828
r-kritis = 0,361 (taraf signifikan 0,05)
Kriteria valid jika rpbi> r-kritis
Maka soal nomor 5 valid.
B. Uji Indeks Kesukaran Butir (IKB) dan Indeks Daya beda Butir (IDB)
Adapun langkah-langkah uji IKB dan IDB pada tes uraian sebagai berikut:
1. Mengurutkan skor-skor responden tersebut dari yang tertinggi ke yang
terendah, seperti pada tabel berikut ini
Tabel 7. Urutan Responden Berdasarkan Skor Total
NoNo.Responden
Skor per butir soal Skor Total1 2 3 4 5
1 6 3 3 7 5 3 212 17 3 3 6 5 3 203 29 2 3 6 4 4 194 28 2 3 4 6 3 185 18 3 2 6 4 2 176 27 2 3 5 4 3 177 2 2 2 5 4 3,5 16,58 30 2 2 5 4,5 2,5 169 9 2 1 5 4 2 1410 1 2 1 4 3 2 1211 19 2 2 5 2 1 1212 10 1 2 3,5 2 2,5 1113 16 1,5 2 3 2 2,5 1114 3 2 2 3 2 1 1015 4 1 1 2,5 4 1,5 1016 5 1 2 3 2 2 10
17 7 2 1 2 3 2 1018 11 2 2 2 2 2 1019 14 2 2 3 2 1 1020 23 1 3 1 3 1 921 12 2 1 2 1 2 822 13 1 2 1 3 1 823 15 2 1 2 2 1 824 20 2 1 2 1 2 825 24 1 3 2 1 1 826 26 1 2 2 2 1 827 21 1 1 1 3 1 728 22 1 1 3 1 1 729 8 1 1 1,5 1,5 1 630 25 2 1 1 1 1 6
Jumlah 52,5 56 98,5 84 56,5 347,5
2. Menetapkan urutan nomor 1 sampai 15 sebagai kelompok atas (KA) dan urutan
nomor 16 sampai 30 sebagai kelompok bawah (KB) pada tabel 7.
Jumlah Respondennya adalah 30, Maka KA Dan KB adalah
Tabel 8. Skor Kelompok Atas
NoNo.Responden
Skor per butir soal Skor Total1 2 3 4 5
1 6 3 3 7 5 3 212 17 3 3 6 5 3 203 29 2 3 6 4 4 194 28 2 3 4 6 3 185 18 3 2 6 4 2 176 27 2 3 5 4 3 177 2 2 2 5 4 3,5 16,58 30 2 2 5 4,5 2,5 169 9 2 1 5 4 2 1410 1 2 1 4 3 2 1211 19 2 2 5 2 1 1212 10 1 2 3,5 2 2,5 1113 16 1,5 2 3 2 2,5 1114 3 2 2 3 2 1 1015 4 1 1 2,5 4 1,5 10
Tabel 9. Skor Kelompok Bawah
NoNo,Responden Skor per butir soal
Skor Total
16 5 1 2 3 2 2 1017 7 2 1 2 3 2 1018 11 2 2 2 2 2 1019 14 2 2 3 2 1 1020 23 1 3 1 3 1 921 12 2 1 2 1 2 822 13 1 2 1 3 1 823 15 2 1 2 2 1 824 20 2 1 2 1 2 825 24 1 3 2 1 1 826 26 1 2 2 2 1 827 21 1 1 1 3 1 728 22 1 1 3 1 1 729 8 1 1 1,5 1,5 1 630 25 2 1 1 1 1 6
3. Menentukan Indeks Kesukaran Butir (IKB) dan Untuk Indeks Daya
beda Butir(IDB) masing-masing butir soal dengan formula-formula
berikut.
1. IKB dan IDB untul butir soal nomor 1
SkorButir (S)
KA KB
f f x S F f x S
3 3 9 0 0
2 9 18 7 14
1,5 1 1,5 0 0
1 2 2 8 8
Total 15 30,5 15 22
IKB nya adalah :
IKB =
∑ H+∑ L−(2 N×Scoremin)2N ( Scoremax−Scoremin)
IKB =
30 , 5+22−(2 ×15 × 0 )2 × 15 {3−0 }
IKB = 0,583
Sedangkan IDB nya adalah :
IDB =
∑ H−∑ L
N (Scoremx−Scosemin )
IDB =
30 , 5−2215(3−0 )
IDB =0,189
2. IKB dan IDB untul butir soal nomor 2
SkorButir (S)
KA KB
f f x S F f x S
3 5 15 2 6
2 7 14 5 10
1 3 3 8 8
Total 15 32 15 24
IKB nya adalah :
IKB =
∑ H+∑ L−(2 N×Scoremin)2N ( Scoremax−Scoremin)
IKB =
32+24−(2 ×15 × 0 )2 × 15 {3−0 }
IKB = 0,622
Sedangkan IDB nya adalah :
IDB =
∑ H−∑ L
N (Scoremx−Scoremin )
IDB =
32−2415(3−0 )
IDB =0,178
3. IKB dan IDB untul butir soal nomor 3
SkorButir (S)
KA KB
f f x S F f x S
7 1 7 0 0
6 3 18 0 0
5 5 25 0 0
4 2 8 0 0
3,5 1 3,5 0 0
3 2 6 3 18
2,5 1 2,5 0 0
2 0 0 7 14
1,5 0 0 1 1,5
1 4 4
Total 15 70 15 37,5
IKB nya adalah :
IKB =
∑ H +∑ L−(2 N×Scoremin)2 N ( Scoremax−Scoremin)
IKB =
70+37 ,5−(2 ×15 × 0)2 × 15 {9−0 }
IKB = 0,398
Sedangkan IDB nya adalah :
IDB =
∑ H−∑ L
N (Scoremx−Scoremin )
IDB =
70−37 ,515(9−0 )
IDB =0,240
4. IKB dan IDB untul butir soal nomor 4
SkorButir (S)
KA KB
f f x S F f x S
6 1 6 0 0
5 2 10 0 0
4,5 1 4,5 0 0
4 6 24 0 0
3 1 3 4 12
2 4 8 5 10
1,5 0 0 1 1,5
1 0 0 5 5
Total 15 55,5 15 28,5
IKB nya adalah :
IKB =
∑ H +∑ L−(2 N×Scoremin)2 N ( Scoremax−Scoremin)
IKB =
55 , 5+28 , 5−(2 ×15 × 0 )2 × 15 {6−0 }
IKB = 0,467
Sedangkan IDB nya adalah :
IDB =
∑ H−∑ L
N (Scoremx−Scoremin )
IDB =
55 , 5−28 , 515(6−0 )
IDB =0,3
5. IKB dan IDB untul butir soal nomor 5
SkorButir (S)
KA KB
f f x S F f x S
4 1 4 0 0
3,5 1 3,5 0 0
3 4 12 0 0
2,5 3 7,5 0 0
2 3 6 5 10
1,5 1 1,5 0 0
1 2 2 10 10
Total 15 36,5 15 20
IKB nya adalah :
IKB =
∑ H +∑ L−(2 N×Scoremin)2 N ( Scoremax−Scoremin)
IKB =
36 ,5+20−(2 ×15 × 0)2 × 15 {4−0 }
IKB = 0,47
Sedangkan IDB nya adalah :
IDB =
∑ H−∑ L
N (Scoremx−Scoremin )
IDB =
36 , 5−2015( 4−0)
IDB =0,275
Dimana dalam analisis soal ini, digunakan kategori tingkat kesukaran yang
dikemukakan oleh Zainul,A. Dan Nasoetion, N. 1993:154, yaitu :
Untuk IKB bernilai 0,00 – 0,25 dikategorikan sukar
Untuk IKB bernilai 0,26 – 0,75 dikategorikan sedang
Untuk IKB bernilai 0,76 – 1,00 dikategorikan mudah
Dan digunakan pula krtiteria soal yang dianggap baik, yaitu soal-soal yang
mempunyai indek kesukaran 0,30 sampai 0,70 (Arikunto, 2009).
Sedangkan dalam analisis IDB, digunakan kriteria evaluasi menurut Ebel, yaitu :
Untuk IDB bernilai Kurang dari 0,20 dikategorikan “Jelek dan harus
dibuang”
Untuk IDB bernilai 0,20 – 0,29 dikategorikan “Belum memuaskan,
perlu diperbaiki”
Untuk IDBbernilai 0,30 – 0,39 dikategorikan “Lumayan bagus tapi
masih perlu peningkatan”
Untuk IDB bernilai 0,40 atau lebih, dikategorikan “bagus sekali”
Dan digunakan pula krtiteria soal yang dianggap baik, yaitu butir-butir
soal yang mempunyai IDB 0,40 sampai 0,7.(Arikunto,2009)
Adapun kategori dari IKB dan IDB dari masing-masing butir soal adalah pada
tabel 5 sebagai berikut.
Kategori IKB dan IDB
Nomor
item soal
IKB Kategori IDB Kategori
1 0,583 Sedang 0,189 Jelek
2 0,622 Sedang 0,178 Jelek
3 0,398 Sedang 0,240 Belum memuaskan, perlu
diperbaiki
4 0,467 Sedang 0,3 Lumayan bagus tapi masih perlu
peningkatan
5 0,47 Sedang 0,275 Bagus sekali
REKAPITULASI HASIL ANALIS SOAL
Nomor
Soal
Validitas
Butir
Indeks
Kesukaran
Butir(IKB)
Indeks Daya beda Butir
(IDB)Keputus
an
rhit Kuali-
fikasi
(IKB) Kuali-
fikasi
(IDB) Kualifikasi
1 0,689 valid 0,583 Sedang 0,189 Jelek Direvisi
2 0,626 valid 0,622 Sedang 0,178 Jelek Direvisi
3 0,920 valid 0,398 Sedang 0,240 Belum memuaskan,
perlu diperbaiki
Direvisi
4 0,846 valid 0,467 Sedang 0,3 Lumayan bagus tapi
masih perlu
peningkatan
Diambil
5 0,828 valid 0,47 Sedang 0,275 Belum memuaskan,
perlu diperbaiki
Diambil
C. Uji Reliabilitas Tes
Tabel 9. Tabel Bantu Perhitungan Reliabilitas Tes
No.Responden Skor per butir soal Skor Total
1 2 3 4 5 1 2 1 4 3 2 122 2 2 5 4 3,5 16,53 2 2 3 2 1 104 1 1 2,5 4 1,5 105 1 2 3 2 2 106 3 3 7 5 3 217 2 1 2 3 2 108 1 1 1,5 1,5 1 69 2 1 5 4 2 1410 1 2 3,5 2 2,5 1111 2 2 2 2 2 1012 2 1 2 1 2 813 1 2 1 3 1 814 2 2 3 2 1 1015 2 1 2 2 1 816 1,5 2 3 2 2,5 1117 3 3 6 5 3 2018 3 2 6 4 2 1719 2 2 5 2 1 1220 2 1 2 1 2 821 1 1 1 3 1 722 1 1 3 1 1 723 1 3 1 3 1 924 1 3 2 1 1 825 2 1 1 1 1 626 1 2 2 2 1 827 2 3 5 4 3 1728 2 3 4 6 3 1829 2 3 6 4 4 1930 2 2 5 4,5 2,5 16
Jumlah 52,5 56 98,5 84 56,5 347,5n 5
S2i 0,39224 0,60229 3,04626 1,90689
0,787644
∑S2i 6,73534
S2x 19,587
Dalam menghitung besar nilai reliabilitas dari tes berbentuk esai menggunakan persamaan Alpha Crownbach, yaitu:
r xy=n
n−1 [1−∑ Si2
Sx2 ]
r xy=5
5−1 [1−6 ,73534519 ,58764 ]
r xy=0 ,82
Kriteria yang dapat diacu adalah koefesien reliabilitas 0,80 menyatakan tes
tersebut acceptable (Long et al, 1985). Oleh karena koefesien reliabilitas
secara wajar bergerak pada interval 0,00-1,00, maka kriteria-kriteria: 0,00-
0,20 adalah sangat rendah, 0,20-0,40 rendah, 0,40-0,60 sedang, 0,60-0,80
tinggi, dan 0,80-1,00 sangat tinggi. Karena dalam tes ini, besar reliabilitasnya
adalah 0,82 maka tes ini dikategorikan memiliki reliabilitas yang sangat
tinggi.