konstruksi sosial siswa terhadap prestasi non...

22
KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON AKADEMIK (Studi Pada Siswa Berprestasi di SMA Negeri 5 Surabaya) Disusun oleh : ROCHMA AYU KARTIKA NIM: 071211433060 PROGRAM STUDI S1 SOSIOLOGI DEPARTEMEN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA SEMESTER GENAP TAHUN 2016

Upload: phungkien

Post on 07-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON AKADEMIK

(Studi Pada Siswa Berprestasi di SMA Negeri 5 Surabaya)

Disusun oleh :

ROCHMA AYU KARTIKA

NIM: 071211433060

PROGRAM STUDI S1 SOSIOLOGI

DEPARTEMEN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

SEMESTER GENAP TAHUN 2016

Page 2: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON AKADEMIK

(Studi Pada Siswa Berprestasi di SMA Negeri 5 Surabaya)

Oleh: Rochma Ayu Kartika

ABSTRAK

Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai dari kerja keras yang dilakukan,

dikerjakan dengan bersungguh-sungguh hingga dapat menyenangkan hati. Suatu

prestasi juga dapat mengukur kemampuan seseorang dengan orang lain. Dengan

berprestasi dapat melatih seseorang untuk berusaha semaksimal mungkin agar

mendapatkan hasil yang baik dan dapat membanggakan bagi orang tua dan orang-

orang terdekat. Berprestasi juga dapat mengembangkan potensi seseorang secara

maksimal karena berani untuk bermimpi yang tinggi, memiliki ambisi untuk menang,

selalu berusaha keluar dari zona nyaman agar dapat melatih diri untuk menjadi lebih

baik, dan selalu memberi yang terbaik dalam setiap kesempatan.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Konstruksi Sosial dari

Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Penelitian ini menggunakan metodologi

kualitatif dengan pendekatan fenomenologi sehingga menghasilkan temuan data yang

bersifat deskriptif dan mendalam dari konstruksi pemikiran para informan. Informan

yang terkait dengan penelitian ini diambil secara purposive dimana infoman memiliki

kriteria dalam penelitian ini. Informan yang dipilih berjumlah 7 orang. Data yang

dikumpulkan berasal dari wawancara mendalam terhadap informan serta melalui

observasi non-partisipan.

Hasil temuan data menunjukkan bahwa siswa SMA Negeri 5 Surabaya mulai

mengkonstruksi tentang berprestasi dari proses ekternalisasi, objektivasi, hingga pada

internalisasi. Berprestasi bermula pada didikan dari keluarga agar anaknya menjadi

yang terbaik dari orang lain. Dalam berprestasi, seorang anak bukan hanya

membutuhkan dukungan dari keluarga, namun dari sekolah dan teman-temannya juga

sangat penting.

Kata Kunci: Konstruksi, Prestasi Non Akademik, Siswa SMA Berprestasi

Page 3: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

ABSTRACT

Achievement is the result that has been achieved on the hard work is done, is

done so earnestly to be pleasing. An achievement can also measure the ability of a

person to another person. With achievers can train someone to try as much as possible

in order to get good results and can boast for the elderly and people nearby.

Achievement also can develop one's potential to the maximum for daring to dream

high, has the ambition to win, always trying to get out of your comfort zone in order

to train yourself to be better, and always give my best in every opportunity.

The theory used in this research is the theory of the Social Construction of

Peter L. Berger and Thomas Luckmann. This study uses a qualitative methodology

with a phenomenological approach resulting in finding the data that is descriptive and

depth of construction thinking of the informant. The informant associated with this

study was taken purposively where infoman have criteria in this study. Informants

have amounted to 7 people. The data collected comes from depth interviews with

informants as well as through non-participant observation.

The findings of the data shows that students SMA Negeri 5 Surabaya began to

construct on achievers from ekternalisasi process, objectivation, up to the

internalization. Achievement began in upbringing of a family for their child to be the

best of the others. In achievement, a child not only need the support of family, but

from school and her friends are also very important.

Keywords: Construction, Non Academic Achievement, Outstanding High School

Students

Page 4: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

A. Pendahuluan

Tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU RI NO. 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, sebagai berikut: Pendidikan nasional bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan

pendidikan yang hendak dicapai pemerintah Indonesia adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pemerintah sejak orde baru telah mengadakan

perluasan kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh Rakyat Indonesia. Hal ini

sesuai dengan bunyi pasal 31 ayat 1 UUD 1945, yang menyatakan bahwa: “Tiap-tiap

warga Negara berhak mendapat pengajaran”.

Fungsi pendidikan salah satunya adalah membentuk sikap dan orientasi siswa

terhadap belajar, menanamkan sikap positif dan haus akan pengetahuan serta untuk

mengembangkan keterampilan belajar secara efektif. Menurut Tu’u (2004)

pencapaian hasil prestasi belajar yang baik dari seorang siswa dipengaruhi oleh

banyak faktor antara lain : kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motivasi, cara

belajar, lingkungan keluarga dan sekolah. Adapun faktor yang menghambat prestasi

belajar siswa antara lain : kurangnya disiplin diri dan disiplin dalam belajar baik di

rumah maupun di sekolah, seperti kurangnya kesadaran diri untuk belajar sendiri,

kurang giat belajar, kurang banyak waktu untuk belajar, kurang teratur belajar, ada

rasa malas belajar di rumah pada sore atau malam hari, banyak waktu kosong tidak

dimanfaatkan dengan baik (Sunarsih, 2009).

Page 5: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

Salah satu keberhasilan siswa dalam pendidikan ditunjukkan dengan

prestasinya. Prestasi berarti hasil akhir dari satu satuan kegiatan belajar yang telah

ditetapkan. Hal ini didukung oleh pernyataan Soemantri (dalam Nurani, 2004) yang

menyatakan prestasi akademik adalah hasil yang dicapai siswa dalam kurun waktu

tertentu pada mata pelajaran tertentu yang diwujudkan dalam bentuk angka dan

dirumuskan dalam rapor. Prestasi non akademik adalah suatu prestasi yang tidak

dapat diukur dan di nilai menggunakan angka, biasanya dalam hal olah raga semisal

basket, voli, sepak bola, dan kesenian semisal drum band, melukis, tari. Prestasi ini

biasa di raih oleh siswa yang memiliki bakat tertentu dibidangnya. Karena itu prestasi

ini yang biasa dicapai oleh siswa sewaktu mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di

sekolah. Menurut Mulyono (2008) dalam bukunya prestasi non akademik adalah

“Prestasi atau kemampuan yang dicapai siswa dari kegiatan diluar jam atau dapat

disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler”. Kegiatan ekstrakurikuler adalah berbagai

kegiatan sekolah yang dilakukan dalam rangka kesempatan kepada peserta didik

untuk dapat mengembangkan potensi, minat, bakat, dan hobi yang dimilikinya yang

dilakukan diluar jam sekolah normal.

Pendidikan akademik dan non-akademik memang sangat diperlukan. Karena

seiring dengan jenjang tingkatan pendidikan yang bertambah. Semestinya pendidikan

akademik dan non-akademik harus berjalan seimbang. Artinya di mana siswa tidak

dituntut untuk mengikuti kelas yang sudah ada dengan pelajaran yang banyak.

Padahal tujuan dari ini adalah untuk mengembangkan potensi siswa tidak hanya

dalam bidang akademik saja melainkan pada bidang non akademik, sehingga bakat

Page 6: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

maupun minat peserta didik dapat berkembang secara optimal. Potensi dibidang

akademik dan non akademik dapat mengantarkan peserta didik berhasil mengahadapi

kehidupan nyata. Kuntiarti (dalam Artikelsiana.com, 2014) juga menjelaskan prestasi

dalam kegiatan non-akademik akan sangat diperhitungkan ketika kita memasuki

perguruan tinggi dan agar kegiatan akademik dan non-akademik berjalan seimbang,

yang harus dilakukan adalah pandai-pandai membagi waktu dan memaksimalkan

segala potensi yang ada dalam diri sehingga menghasilkan prestasi yang gemilang.

Seperti sekolah di Gianyar NusaBali yang menjaga keseimbangan antara

prestasi akademik - non akademik. Sekkab Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra saat

menghadiri HUT ke-16 SMAN 1 Tampaksiring, di wantilan Pura Pucak Tegeh, Desa

Manukaya, Tampaksiring, Gianyar, Selasa (20/10/2015) berpendapat bahwa "Anak

yang cerdas jika ia mempu mengembangkan potensi intelektual yang berpadu dengan

emosional, dan spiritual yang seimbang" dan “Apalagi untuk menjadi pemimpin,

tidak hanya diperlukan pandai dari sisi akademik, melainkan juga berprestasi di non

akademik,”. Oleh karena itu, Sekkab Gus Gaga mengingatkan jajaran sekolah tidak

mendiskriminasi kepada siswa yang kurang dalam akademik, padahal unggul dalam

non akademik. “Unggul di bidang seni, olahraga, dan keterampialn lain juga sebuah

prestasi. Sebab kualitas SDM juga dapat ditentukan dengan prestasi non akademis

itu,” (NusaBali.com, 2015).

B. Fokus Penelitian

1. Bagaimana konstruksi sosial siswa SMA Negeri 5 Surabaya terhadap prestasi

non akademik ?

Page 7: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

C. Kerangkah Teori

Dalam sosiologi pengetahuan atau konstruksi sosial Berger dan Luckmann,

manusia dipandang sebagai pencipta kenyataan sosial yang obyektif melalui proses

eksternalisasi, sebagaimana kenyataan obyektif mempengaruhi kembali manusia

melalui proses internalisasi. Dalam konsep berpikir dialektis (tesis-antitesis-sintesis).

Pada tahap pertama, yakni Eksternalisasi, merupakan usaha pencurahan atau

ekspresi diri manusia kedalam dunia, baik dalam kegiatan mental maupun fisik.

Proses ini merupakan bentuk ekspresi diri untuk menguatkan eksistensi individu

dalam masyarakat.

Tahap kedua adalah Objektifikasi, merupakan interaksi sosial dalam dunia

intersubyektif yang dilembagakan atau mengalami proses institusionalisasi. Semua

aktivitas manusia yang terjadi dalam eksternalisasi, menurut Berger dan Luckmann

dapat mengalami proses pembiasaan (habitualisasi) yang kemudian mengalami

pelembagaan (institusionalisasi).

Selanjutnya tahap ketiga adalah Internalisasi, merupakan proses penyerapan

ke dalam kesadaran dunia yang terobyektifasi sedemikian rupa sehingga struktur

dunia ini menentukan struktur subyektif kesadaran itu sendiri. Sejauh internalisasi itu

telah terjadi, individu kini memahami berbagai unsur dunia yang terobyektivasi

sebagai fenomena yang internal terhadap kesadarannya bersamaan dengan saat dia

memahami unsur-unsur itu sebagai fenomena-fenomena realitas eksternal ( Man is a

social product ).

Page 8: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

D. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif. Metode ini merupakan suatu

proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang

menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah yang terdapat pada kehidupan

manusia (Ardly, 2014). Pada penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi.

Fenomenologi lebih dikenal sebagai suatu disiplin ilmu yang kompleks karena

memiliki metode dan dasar filsafat yang komprehensif dan mandiri. Penelitian

fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkapkan makna konsep atau

fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa

individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi alami, sehingga tidak ada batasan

dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 5 Surabaya. Lokasi ini dipilih

karena pertimbangan bahwa SMA Negeri 5 Surabaya dipastikan banyak terdapat

siswa dan siswi yang berprestasi akademik maupun non-akademik dan merupakan

salah satu sekolah terbaik di Indonesia menurut situs www.toddoppuli.wordpress.com

dan menempati urutan nomer 7 dari daftar 69 sekolah terbaik se-Indonesia menurut

www.buruhtoday.com. Oleh karena itu SMA Negeri 5 Surabaya termasuk SMA yang

diminati oleh hampir seluruh siswa Surabaya maupun luar kota Surabaya yang akan

lulus dari sekolah menengah pertama ( SMP ), dengan ini SMA Negeri 5 Surabaya

dapat mencakup data yang peneliti butuhkan.

Page 9: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara

mendalam (indepth interview) dan observasi non partisipan untuk memperoleh data

untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya

E. Hasil Penelitian

Ekternalisasi Siswa Pada Prestasi Akademik

Jika melihat dari teori konstruksi sosial Peter L Berger dan Thomas

Luckmann, dapat dipahami bahwa ekternalisasi merupakan proses dimana semua

manusia yang mengalami sosialisasi dari lingkungan sekitar. Ekternalisasi merupakan

momen pencurahan kedirian individu secara terus-menerus kedalam dunia sosial

tempatnya berada baik dalam aktivitas fisik maupun mental. Manusia tidak bisa

terisolasi di dalam dunianya sendiri, ia bergerak keluar untuk mengekspresikan diri

dan menunjukkan eksistensi diri di dalam dunia di mana ia tinggal atau berada. Pada

dasarnya, masyarakat tercipta sebagai realitas objektif karena terdapat individu-

individu yang mengekternalkan dirinya masing-masing melalui aktivitasnya. Seperti

para siswa yang mendapat ekternal dari lingkungan keluarga, sekolah dan teman-

teman untuk berprestasi.

Ekternalisasi terjadi ketika terdapat suatu dorongan dari lingkungan yang

mempengaruhi individu untuk melakukan sesuatu. Dorongan tersebut bisa juga dari

dukungan dari keluarga, sekolah dan teman-teman. Pencurahan kedirian pun

berlangsung ketika informan melihat realitas yang ada dilingkungannya merupakan

Page 10: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

realitas dari berprestasi. Sejak kecil, individu akan di ajarkan bagaimana untuk

menjadi yang terbaik dari keluarga. Sama halnya pada para informan dalam

penelitian ini akan di ajarkan untuk menjadi yang terbaik. Berbagai fasilitas dari

orang tua yang diberikan kepada anaknya agar semua kebutuhan sekolah dan lainnya

terpenuhi, dengan begitu seorang anak tidak berpikir lain selain belajar dan menjadi

yang terbaik. Di lingkungan sekolah, untuk menjadi yang terbaik adalah dengan

berprestasi, jika sudah mendapat prestasi pasti ada perasaan bangga pada diri sendiri

dan di banggakan oleh orang lain. Suatu bentuk kebanggaan sekolah dari prestasi

yang didapat dari para siswanya yaitu dengan mengapresiasi prestasi siswa yang

sudah didapatkan. Karena dengan para siswa yang berprestasi, sekolah juga akan

mendapat nama baik dengan predikat sekolah dengan banyak anak yang berprestasi.

Dengan menyediakan keperluan-keperluan yang dirasa butuh untuk mendukung

seorang siswa agar dapat berkembang menjadi yang terbaik, seperti mendatangkan

guru yang ahli di bidangnya, ruangan kelas yang nyaman, kegiatan yang dapat

mengembangkan bakat dan keterampilan, kebebasan untuk mengikuti lomba, dan

adanya apresiasi untuk siswa yang sudah mendapat prestasi dapat memotivasi para

siswa untuk menjadi yang terbaik dalam berprestasi. Dengan berprestasi, seorang

individu akan dibanggakan oleh lingkungan sekitar tidak terkecuali adalah teman.

Teman akan selalu mendukung apa saja yang kita lakukan, teman juga akan selalu

membantu jika kita mengalami kesusahan. Seperti yang dialami oleh para informan

dalam penelitian ini yang selalu didukung oleh teman para informan agar mencapai

yang terbaik.

Page 11: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

Dengan memenuhi seluruh kebutuhan, informan mudah dalam menjalani

setiap kegiatan yang dilakukan oleh para informan. Memberikan fasilitasi apa saja

yang dirasa penting, memberikan nasehat serta kritikan agar dapat membangun para

informan agar berusaha lebih maksimal dalam melakukan kegiatan atau sebuah

perlombaan, dan selalu mendoakan para informan agar dapat mencapai cita-citanya.

Seorang anak melakukan sosialisasi pertama kali adalah dengan keluarga atau

orang tua, maka dari itu dukungan orang tua akan sangat mempengaruhi anak untuk

berkembang menjadi lebih baik. Meskipun seorang anak memiliki bakat atau

kemampuan yang lebih dari orang lain, jika tidak didukung oleh orang tua maka

bakat tersebut tidak akan dapat keluar secara maksimal atau bisa jadi akan terpendam.

Begitu pula dengan seorang anak yang tidak memiliki bakat khusus, jika orang

tuanya selalu memberi dukungan, masukan dan kritik maka anak tersebut akan

menciptakan bakat baru untuk dirinya.

Objektivasi Siswa Pada Prestasi Akademik

Objektivasi merupakan tahap kedua dari dialektika konstruksi sosial milik

Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Berbagai aktivitas yang berlangsung secara

terus-menerus akan membentuk habitualisasi, sehingga terjadi pembenaran terhadap

aktivitas dan perilaku manusia. Meskipun objektivasi dilaksanakan manusia secara

berkelanjutan, tidak berarti bahwa aktivitas yang dilakukan tidak mengalami

perubahan. Akan tetapi manusia selalu melakukan aktivitas yang sama berulang-

ulang. Habitualisasi menurut Berger adalah pengulangan tindakan atau aktivitas oleh

Page 12: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

manusia, melakukan suatu aktivitas di masa depan dengan cara yang kurang lebih

sama dengan yang di lakukan di masa lalu.

Pada proses terbentuknya siswa yang berprestasi, objektivasi terjadi sebagai

sebuah proses pembenaran atas pengetahuan yang dia lihat selama eksternalisasi.

Keputusan untuk menjadi yang terbaik dalam berprestasi dipahami dan di pelajari

melalui proses pemahaman dan pembelajaran dari lingkungan keluarga, sekolah dan

pertemanan. Suatu kelompok sosial mampu merubah pikiran individu dengan

mengekternalisasinya dan individu tersebut akan menolak atau menerima dalam

proses objektivasinya, dan para informan dalam penelitian ini memilih untuk

menerima dalam proses objektivasinya. Dalam lingkungan keluarga, sejak kecil anak

akan di didik dengan kasih sayang dari orang tuanya. Memberi contoh-contoh yang

akan membantu anak untuk meniru contoh tersebut. Jika sebuah keluarga memberi

contoh yang baik, maka anak tersebut akan tumbuh menjadi yang terbaik pula,

sedangkan jika keluarga tidak memberi contoh-contoh yang baik, tidak mendidiknya

dengan baik maka anak tersebut tidak akan berkembang dengan baik atau akan

melakukan penyimpangan. Di lingkungan sekolah, anak tersebut akan mendapat

pengajaran yang sempurna karena dengan bersekolah, seorang anak tersebut akan

dibandingkan dengan anak lain, dan secara tidak sadar anak tersebut akan berusaha

menjadi lebih baik atau lebih menonjol dari teman lainnya. Di dalam sebuah

pertemanan akan muncul perasaan bersaing dan mendukung. Karena rasa bersaing

akan membantu individu berusaha untuk mengalahkan saingannya dan rasa

Page 13: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

mendukung juga akan terbentuk karena merasakan hal yang sama, yakni sama-sama

berusaha untuk menjadi yang terbaik.

Para siswa di SMA Negeri 5 Surabaya mulai mengkonstruksi dirinya untuk

berprestasi. Mengingat bahwa SMA tersebut adalah sekolah menengah atas yang

terfavorit se-Surabaya, maka akan banyak siswa yang pandai ingin masuk di SMA

tersebut. Mayoritas siswa di SMA ini adalah siswa terpilih dari Surabaya maupun

dari luar Surabaya, tidak heran bahwa masing-masing siswanya ingin sekali menjadi

yang terbaik dari yang terbaik. Berbagai lomba-lomba atau olimpiade di ikuti agar

bisa mendapat kemenangan atau sebuah prestasi yang membanggakan.

Dengan berprestasi seseorang mampu menunjukkan diri kepada orang lain

bahwa dia bisa melakukan hal yang terbaik. Berprestasi adalah hasil dari kerja keras

yang telah dilakukan oleh individu dengan bersungguh-sungguh. Meskipun dalam

mendapat prestasi ada banyak sekali yang menghalangi, namun para informan dalam

penelitian ini tidak akan putus aja.

Internalisasi Siswa Pada Prestasi Akademik

Dalam proses internalisasi, para informan menyerap kembali semua hasil dari

ekternalisasi dan objektivikasi yang telah dilaluinya. Manusia senantiasa dituntut

untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya melalui sebuah proses. Proses

tersebut dapat disebut sebagai proses penyesuaian diri kedalam kehidupan sosial,

proses tersebut biasa disebut sosialisasi. Menurut Berger, sosialisasi dibagi dua, yakni

sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Sosialisasi primer adalah proses sosialisasi

Page 14: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

yang paling awal dari seoarang individu sebelum masuk ke dalam bagian masyarakat.

Jenis sosialisasi ini terjadi di dalam lingkungan keluarga dimana proses interaksinya

terjadi melalui agen sosialisasi keluarga. Di dalam keluarga seorang individu akan

bersosialisasi terhadap individu lainnya dengan diawali oleh sikap-sikap saling

menghormati, tolong-menolong, toleransi, jujur, dan juga kasih sayang. Dalam

sosialisasi primer ini seorang individu sedang menjalani sebuah tahapan sosialisasi

yang disebut dengan preparatory stage atau tahap persiapan. Tahap ini disebut

dengan tahap awal sosialisai karena dimulai sejak seseorang individu lahir ke dunia

ini. Oleh karena itu, di dalam jenis sosialisasi ini keluarga sangatlah penting terhadap

tumbuh dan kembang perilaku seoarang individu (kakakpintar.com).

Keluarga bisa menciptakan seorang individu dengan peran sosial tertentu di

dalam kehidupan masyarakat sosial. Apabila lingkungan keluarga baik, maka proses

sosialisasi yang berjalan juga baik, sehingga menciptakan individu yang baik, dan

begitu pula sebaliknya. Begitu pula para informan di dalam penelitian ini yang

melakukan sosialisasi primer dengan keluarga masing-masing. Sosialisasi primer

yang dilakukan oleh keluarga para informan dalam penelitian ini termasuk dalam

keluarga baik, sehingga menciptakan anak yang baik. Hal ini dapat diketahui dari

prestasi yang sudah didapatkan oleh para masing-masing informan.

Sosialisasi sekunder adalah kelanjutan dari proses sosialisasi primer. Jenis

sosialisasi ini terjadi di luar lingkungan keluarga, seperti di lingkungan sepermainan,

sekolah, dan masyarakat luas. Dalam sosialisasi ini, individu belajar lebih banyak

mengenai peran-peran yang ada di masyarakat. Selain itu, mereka juga telah mengerti

Page 15: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

akan peran dirinya sendiri dan peran yang dijalankan oleh orang lain. Sosialisasi

sekunder bisa mempengaruhi kepribadian seseorang. Seorang individu bisa menerima

atau menolak proses sosialisasi tersebut sesuai dengan kadar kepribadian yang

mereka miliki. Dalam proses sosialisasi sekunder yang dilakukan oleh sekolah dan

teman sepermainan ini termasuk proses sosialisasi yang diterima oleh para informan,

karena proses sekunder yang dilakukan oleh sekolah dan teman sebaya ini dapat

membantu proses primer yang sudah diberikan oleh keluarga. Terbukti dengan

prestasi yang sudah didapatkan para informan selama bersekolah.

Internalisasi yang di alami oleh informan adalah ketika ia mulai menyakini

bahwa berprestasi adalah sesuatu yang harus di capai untuk dapat menunjukkan diri

kepada orang lain dan bisa dibanggakan. Mereka mulai menganggap berprestasi

merupakan hal wajib dalam kehidupannya. Inspirasi-inspirasi yang selalu didapat dari

lingkungan sekitar juga akan membentuk diri untuk dapat melakukan prestasi juga.

Tanpa disadari sebuah tekat yang kuat akan muncul dalam diri setiap orang untuk

mencapai sebuah prestasi dari yang ingin mendapatkan hal yang sama hingga

berambisi untuk mengalahkan yang lainnya.

F. Kesimpulan

Pada bab ini dijelaskan mengenai penarikan kesimpulan yang didasarkan pada

fokus penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Dari hasil penelitian dan analisa

data, peneliti menemukan bagaimana proses siswa SMA dalam mengkontruksi

dirinya untuk berprestasi dan menjadi lebih baik. Proses konstruksi tersebut dianalisa

Page 16: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

secara mendalam dengan menggunakan perspektif teori konstruksi sosial Peter L.

Berger dan Thomas Luckmann. Dari hasil temuan data yang di dapat dari wawancara

mendalam terhadap ketujuh informan yang berprestasi diketahui bahwa ada beberapa

kesimpulan yang dapat ditarik, antara lain.

Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai dari kerja keras yang dilakukan,

dikerjakan dengan bersungguh-sungguh hingga dapat menyenangkan hati. Suatu

prestasi juga dapat mengukur kemampuan seseorang dengan orang lain. Dengan

berprestasi dapat melatih seseorang untuk berusaha semaksimal mungkin agar

mendapatkan hasil yang baik dan dapat membanggakan bagi orang tua dan orang-

orang terdekat. Dalam berprestasi juga dapat menjadi hiburan, karena setiap

perlombaan yang mereka ikuti mereka dapat bertemu dan berkenalan dengan orang

baru yang dapat memperluas hubungan pertemanan. Berprestasi juga dapat

mengembangkan potensi seseorang secara maksimal karena berani untuk bermimpi

yang tinggi, memiliki ambisi untuk menang, selalu berusaha keluar dari zona nyaman

agar dapat melatih diri untuk menjadi lebih baik, dan selalu memberi yang terbaik

dalam setiap kesempatan.

Sebuah prestasi tidak akan dapat tercipta atau terwujud bila tidak ada sesuatu

yang mendukung di dalamnya. Dalam penelitian ini telah diketahui bahwa prestasi

yang didapatkan oleh para informan selalu mendapat dukungan dari lingkungan

keluarga, sekolah dan teman sebaya. Dukungan orang tua yang tanpa henti untuk

memotivasi untuk dapat menjadi yang terbaik memberikan dampak yang positif pada

anaknya untuk giat dalam mendapatkan prestasi. Fasilitas dan semua keperluan akan

Page 17: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

disediakan oleh orang tua untuk memenuhi kebutuhan anaknya sekolah maupun

berprestasi. Sekolah juga ikut andil dalam memberi dukungan dengan pengajaran

materi yang lebih sempurna terhadap murid-muridnya agar dapat meraih prestasi.

Berbagai fasilitas juga akan disediakan oleh sekolah untuk mendukung prestasi

muridnya yakni dengan mendatangkan pengajar yang ahli dibidangnya, menyediakan

ruangan untuk belajar, dan menyediakan lapangan untuk latihan potensi fisik. Bukan

hanya itu, teman sebaya juga akan berpengaruh terhadap prestasi siswa. Teman yang

baik akan selalu mendukung jika temannya ingin menjadi lebih baik, selalu

mendukung dan membantu bila teman yang lain mendapat kesulitan. Teman juga

dapat menjadi pesaing dalam hal prestasi, karena jika tidak ada pesaing tidak akan

ada rasa ingin menjadi yang terbaik.

G. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan telah mengetahui tentang

konstruksi sosial siswa SMA yang berprestasi non akademik, maka peneliti mencoba

untuk memberikan saran sebagai berikut:

1) Peneliti berharap agar ada penelitian yang mengusung tema tentang

konstruksi sosial siswa terhadap prestasi non akademik lebih lanjut. Dengan

berbagai perspektif batu yang dapat digunakan untuk melengkapi kekurangan

pada penelitian ini.

2) Penelitian ini memiliki berbagai kekurangan, salah satunya adalah kekurangan

variasi perspektif teori dalam mengungkapkan fenomena siswa berprestasi

Page 18: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

non akademik. Diharapkan pada peneliti selanjutnya akan mengkaji mengenai

fenomena siswa berprestasi non akademik dengan perspektif teori yang lebih

bervariasi.

3) Sebuah prestasi yang didapatkan oleh anak tidak pernah lepas dari campur

tangan keluarga dan sekolah. Hendaknya para orang tua lebih memperhatikan

prestasi anaknya. Karena tidak ada anak yang tidak akan pernah berprestasi,

setiap anak akan mampu berprestasi bila pengajaran pada anak tersebut baik

dan diperhatikan.

Page 19: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arifin. 1990. Perilaku Dalam Organisasi. BPFE UNDIP. Semarang.

Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Idi, Abdullah dan HD, Safarina. 2011. Sosiologi Pendidikan: Individu, Masyarakat

dan Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Mulyono. 2008. Manaemen Admiistrasi & Organisasi. Jogjakara: Arruz Media

Padil, Moh dan Supriyatno, Troyono. 2007. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Uin-

Malang Press.

Paloma, Margaret M. 2010. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

Suparno. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Robinson, Philip. 1986. Beberapa Perspektif sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali

Skripsi

Aliffiana, Dewi. “Implementasi Program Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf

Internasional Di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Surabaya”. Skripsi

Administrasi Negara, Universitas Airlangga, 2011

Ardly, Reza Maulana. “Konstuksi Sosial Mahasiswa Terhadap Gaya Hidup

Metroseksual: Studi Pada Mahasiswa Metroseksual Di Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Airlangga”. Skripsi Sosiologi, Universitas Airlangga, 2014

Astuti, Novita Tri.”Pengaruh Manajemen Waktu Terhadap Prestasi Akademis

Dengan Moderasi Workplace Social Support dan Felf Efficacy Mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga”. Skripsi Manajemen,

Universitas Airlangga, 2015.

Hermanto, Bambang. “Makna Dan Sosialisasi Nilai Orang Tua Terhadap Anak

Page 20: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

Tunggal: Studi Kualitatif Tentang Makna Anak Dan Sosialisasi Nilai Orang

Tua Terhadap Anak Tunggal Di Surabaya”. Skripsi Sosiologi, Universitas

Airlangga, 2014

Mulyati, Deartma. “Konstruksi Sosial Media Internet Terhadap Penampilan Modis

Komunitas Jilbabers Surabaya”. Skripsi Antropologi, Universitas Airlangga,

2011

Pardosi, Hettyana M. “Sosialisasi Larangan Merokok Pada Remaja Oleh Ibu

Perokok Aktif Di Kota Surabaya”. Skripsi Sosiologi, Universitas Airlangga,

2010

Shintadewi, Dhini Cahyani. “Sosialisasi Nilai-Nilai Berprestasi Oleh Orang Tua

Pada Anak: Studi Kasus Pada Siswa Berprestasi Di SMPN 2 Nganjuk”.

Skripsi Sosiologi, 2012

Internet

Anonim. Di akses pada tanggal 7 April 2016 dari

https://ultimatesammy.wordpress.com/2013/03/10/bagaimana-meningkatkan-

prestasi-akademik-siswa/

Anonim. Di akses pada tanggal 9 Maret 2016 dari

http://www.kompasiana.com/estiseraorvin/prestasi-akademik-vs-prestasi-non-

akademik_551132f28133115042bc5fb4

Anonim. Di akses pada tanggal 9 Maret 2016 dari

https://jurnaltoddoppuli.wordpress.com/2012/06/24/sman-5-surabaya-

menjadi-sekolah terbaik-di-indonesia/

Anonim. Di akses pada tanggal 11 Maret 2016 dari

http://www.artikelsiana.com/2014/08/contoh-artikel-nonakademik-bukan-

anak.html

Anonim. Di akses pada tanggal 9 Maret 2016 dari

http://www.nusabali.com/berita/337/sekolah-wajib-seimbangkan-prestasi-

akademik-non- akademik

Anonim. Di akses pada tanggal 22 Februari 2016 dari

Page 21: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

http://www.buruhtoday.com/2015/02/inailah-daftar-69-sekolah-sma-

terbaik.html

Anonim. Di akses pada tanggal 15 April 2016 dari

http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-prestasi-akademik-

ciri.html

Anonim. Di akses pada tanggal 12 Mei 2016 dari

http://kakakpintar.com/definisi-sosialisasi-primer-dan-sekunder-beserta-

contohnya/

Anomim. Di akses pada tanggal 9 Mei 2016 dari

http://sman5surabaya.sch.id/html/index.php

Anomim. Di akses pada tanggal 27 Mei 2016 dari

http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/pengertian-dan-definisi-remaja-

dalam.html

Demartoto, Argyo. 2013. “Teori Konstruksi Sosial Dari Peter L. Berger Dan Thomas

Luckmann” Di akses pada tanggal 6 Januari 2016 dari

http://argyo.staff.uns.ac.id/2013/04/10/teori-konstruksi-sosial-dari-peter-l-

berger-dan-thomas-luckman/

Fhani, Risna. 2011. “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Tingkat

Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2008 Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Makassar”. Di akses pada tanggal 3 Januari 2016 dari

http://sosiologiuntukindonesia.blogspot.co.id/2011/01/contoh-proposal-

penelitian-kuantitatif.html

Sunarsih, Tri. 2009. “Hubungan antara motifasi belajar, kemandirian dan bimbingan

akademik terhadap prestasi belajar mahasiswa di stikes A. Yani Yogyakarta.

Di akses pada tanggal 3 Januari 2016 dari http://eprints.uns.ac.id/2537/

Saefurohman, Usep. 2012. “Prestasi Akademik Bukan Segalanya”. Di akses pada

tanggal 3 April 2016 dari http://septiardi-

prasetyo.blogspot.co.id/2012/04/prestasi-akademik-bukan-segalanya.html

Sugianto, 2016. “Pentingnya Motivasi Berprestasi Dalam Mencapai Keberhasilan

Akademik Siswa”. Di akses pada tanggal 14 Maret 2016 dari

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&c

Page 22: KONSTRUKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI NON …journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsab6b5bc60efull.pdf · Adapun faktor yang menghambat prestasi belajar siswa antara lain

ad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj95ODozcTLAhUBypQKHT_9DDoQFghcM

Ag&url=http%3A%2F%2Fstaff.uny.ac.id%2Fsites%2Fdefault%2Ffiles%2Fp

enelitian%2Fsugiyanto-mpd%2Fpentingnya-motivasi-berprestasi-dalam-

mencapai-keberhasilan-akademik-

siswa.pdf&usg=AFQjCNHiXRbwmOEfmw1NXp9B93m6fF2v-

g&bvm=bv.116954456,d.c2E

Yuni, 2014. “Potensi Akademik Dan Non-Akademik”. Di akses pada tanggal 3 April

2016 dari http://yuniyhunex.blogspot.co.id/