konsep mine schedule

26
1 PENGEMBANGAN KONSEP MINE SCHEDULING DISTRICT ADARO

Upload: refki-m-rasyidin

Post on 09-Oct-2015

82 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mine scheduling

TRANSCRIPT

sesuai dengan kondisi progress actual di lapangan.
Dalam mensikapi masalah design dan target produksi, Customer
lebih fokus pada nilai stripping ratio sesuai dengan acuan
 budget tahunan yang telah ditetapkan.
Perbedaan konsep Mine Scheduling dapat menimbulkan dampak
yang sangat besar sekali pengaruhnya terhadap sistem dan pola
 penambangan.
 perhitungan berdasarkan produktivitas Super Shovel (total fleet) yang
secara actual akan sulit diterapkan, karena dalam aplikasinya
tidak dipertimbangkan masalah jumlah fleet dan alokasi
 penempatan unit dengan working face yang sangat terbatas.
 
diharapkan :
 penyimpangan atau deviasi secara lebih dini.
2. Hasil evaluasi bisa menjadi masukkan baik secara internal
maupun eksternal ke Customer untuk mencapai titik temu
dalam menentukan plan dan sasaran target produksi yang
ideal bagi kedua belah pihak.
3. Memberikan usulan perubahan design dan konsep
scheduling yang di sesuaikan dengan pendekatan kondisi
 progress actual di lapangan.
4
DESC.  JAN  FEB  MAR  APR  MEI  JUN  JUL  AGT  SEP  OKT  NOP  DES  TOTAL 
Waste Strip  3.650 3.180 3.750 3.820 3.520 3.570 4.090 4.060 3.970 3.450 2.880 2.960 42.900
Coal Mined  1.340 1.070 1.300 1.260 1.530 1.450 1.560 1.420 1.490 1.470 1.230 1.380 16.500
SR Mined 2,71 2,96 2,86 3,02 2,30 2,45 2,62 2,84 2,66 2,34 2,34 2,20 2,60
Opening Inventory  322 375 519 650 848 661 574 575 705 730 577 446 322
Coal Exposed  1.393 1.214 1.431 1.458 1.344 1.363 1.561 1.550 1.515 1.317 1.099 1.130 16.374
SR Exposed 2,62 2,62 2,62 2,62 2,62 2,62 2,62 2,62 2,62 2,62 2,62 2,62 2,62
Closing Inventory  375 519 650 848 661 574 575 705 730 577 446 196 196
DESC.  JAN  FEB  MAR  APR  MEI  JUN  JUL  AGT  SEP  OKT  NOP  DES  TOTAL 
Waste Strip  3.656 3.184 3.749 3.819 3.527 3.572 4.096 4.061 3.976 3.458 2.886 2.898 42.882
Coal Mined  1.348 1.077 1.309 1.264 1.534 1.461 1.562 1.429 1.493 1.480 1.235 1.320 16.512
SR Mined 2,71 2,96 2,86 3,02 2,30 2,45 2,62 2,84 2,66 2,34 2,34 2,20 2,60
Opening Inventory  322 54 228 (10)   605 691 369 (177)  (612)  (965)  (1.126)  (943)  322
Coal Exposed  1.081 1.251 1.071 1.879 1.620 1.138 1.016 995 1.140 1.319 1.418 2.025 15.953
SR Exposed 3,38 2,55 3,50 2,03 2,18 3,14 4,03 4,08 3,49 2,62 2,03 1,43 2,69
Closing Inventory  54 228 (10)  605 691 369 (177)  (612)  (965)  (1.126)  (943)  (238)  (238) 
Waste Strip = 45.340 Kbcm
Coal Exposed = 17.293 Kton
PAMA MINE SCHEDULING CONCEPT DEVELOPMENT
 
(Design dibuat dengan data progress yang
kadaluarsa).
Engineering Adaro membuat pola quarter
design dan konsep mine schedule
kemudian langsung mendistribusikan
Engineering Adaro di check dan di
pelajari oleh Engineering pama, apabila
ditemui adanya kejanggalan, Engineering
revisi design yang akan dibuat Adaro
4. Setelah revisi yearly design selesai dan
dinyatakan layak selanjutnya Engineering
konsep Mine Scheduling.
Evaluasi secara terus menerus secara
bulanan (cross section) progress dan
akan di re-schedule (perhitungan di reset)
setiap 3 bulan (Quarterly).
•Borehole (some boreholes, Optional)
-Low wall Area
Coal Insitu (per Bench, per Seam)
Coal Recovery (per Bench, per Seam)
Stripping Ratio
•Geo-technical Data (Slope stability)
•Infrastructurs : Ramp, S.Pond, Pump,
dalam metoda penambangan terjadi 3x proses
pusback ke seluruh sisi (HW LW SW & End Wall).
Actual di Lapangan :
langsung mengacu ke yearly design dengan
pola pushback hanya ke satu sisi (End wall).
 
Yearly Design
Push Back 2   Push Back 3  
Note : Q-1 (Jan - Mar) Q-2 (Apr - Jun) Q-3 (Jul - Sep) Q-4 (Oct - Dec) 
Plan Adaro Jan  –  Jun
Actual Progress Jan - Jun
Adaro Mining Concept Stage 1 (Quarter 1) Periode : Jan  –  Mar 
Q-1: RL 96
BL = 120
 
BL = 120
BL = 84
Q-3 Q-4
Q-3 Q-4
 
BL = 120
BL = 84
TL = 84
BL = 72
TL = 156
BL = 60
BL = 48
END
WALL
END
WALL
HIGH WALL
LOW WALL
 
BL = 120
BL = 84
TL = 84
BL = 72
TL = 156
BL = 60
BL = 48
BL = 12
B. level = 12
HIGH WALL
 
RELATIF DENSITY (AVERAGES, DEFAULT)
Notes : A = Block Sequence Highwall
B = Block Sequence Lowwall
A
B
C
A
B
C
B
A
C
section A, B & C
(Table Waste, Coal, Quality
(Quarterly), dengan base data
survey Progrress bulan terakhir.
FORMAT DATA MINE SCHEDULE
 Mine Schedule
BAHAN DISKUSI DAN KAJIAN
Untuk Monthly dan Weekly Plan menggunakan sistem koordinat sehingga memungkinkan untuk
dibuat planning yang lebih detail serta lebih mudah dalam aplikasi dan monitoring operasional
STEP LANJUTAN DARI MINE SCHEDULING (SHORT TERM PLANNING)
 
MINE SCHEDULING
DALAM APLIKASI
SPECIF IC ENERGY
GRAFI K SIM ULASI NI LAI
STRIP RATIO
HASIL PERBANDINGAN
GRAFI K SIM ULASI NI LAI
TOTAL MOISTURE
HASIL PERBANDINGAN
GRAFI K SIM ULASI NI LAI
SEAM DI STRIBUTI ON
quarterly dengan sequence penambangan yang
dibatasi oleh garis shell quarter design
Dasar perhitungan shell sequence scheduling
menggunakan produktivitas Super Shovel
unit.
terbentuk lorong yang sempit dan memanjang,
operasional akan sering mendapatkan
ke sisi high wall, hal ini akan berpengaruh sekali
terhadap kodisi dan performance tambang.
Banyaknya pemborosan dalam penggunaan jam
kerja alat general untuk perapihan dan
pembentukkan slope yang sebagian besar
hanya bersifat temporer.
ke pola yearly design
Perhitungan shell sequence disesuaikan
produktivitas dari masing-masing unit.
Progress dari sequence penambangan
dibuat front loading multi bench (berjenjang).
Tidak terjadi push back ke sisi high wall,
dalam proses final wall (design bench dan
slope) dapat langsung di finishing
Sehingga akan terbentuk performance
Jam kerja alat untuk general slope dapat di
reduce, karena hanya diperlukan satu kali
proses final slope
infra struktur dan access road baru akibat
terjadinya proses push back
level yang sama sepanjang 1500  – 2000 m, hal
ini secara teknis akan menyulitkan operasional
khususnya dalam penanganan sistem drainase
dan pit dewatering.
stripping ratio dari sequence yang sangat
fluktuatif sehingga selalu terjadi metoda drop cut
dalam pengambilan penggalian batubara.
Kecenderungan terjadinya peningkatan jumlah
Tidak sejalan dengan sasaran long term
planning, untuk proses in pit dump/ back fill ing
diperlukan infra struktur lagi.
dapat terbentuk sesuai dengan tahapan
progress penambangan dengan masa pakai
yang lebih panjang
berjenjang, pada area level tertentu dibentuk
kemiringan 2% ke arah sump yang secara
teknis akan memudahkan penanganan sistem
drainase dan pit dewatering.
Kesinambungan produksi batubara dapat
sequence dibuat lebih merata sehingga
kondisi coal inventory relatif lebih aman
 Angka coal losess akibat proses
penambangan dapat diperkecil
pit dump / back filling dapat memanfaatkan
infra struktur / ramp design yang ada.
 
Target produksi tetap mengacu pada Plan Adaro, sedangkan untuk sistem
operasional penambangan sudah diterapkan konsep Mine Scheduling yang di
inginkan Pama.
Konsep Mine Scheduling yang di buat Pama secara prinsip bisa di terima Adaro,
dalam hal ini Engineering Adaro mulai merasa yakin dengan setting target
bulanan yang dibuat Pama (Adaro selalu membuat revisi plan bulanan sesuai
target yang diajukan Pama)
Dengan penerapan konsep mine scheduling yang dibuat Pama telah terbukti
bisa meningkatkan performance tambang dan menghasilkan pola operasional
yang lebih baik dan lebih effisien.
Engineering Adaro lebih terbuka untuk melakukan evaluasi Mine Plan  – Mine
Scheduling bersama, dan membahas masalah dan kendala yang ada untuk
mencarikan solusi (dengan membuat alternatif design) secara bersama.
Engineering Adaro juga mulai mempertimbangkan input dan masukkan
mengenai design yang disampaikan Pama untuk mencapai tujuan effisiensi
bersama.
Sistem evaluasi dan analisa mine plan/mine schedule sangat diperlukan untuk
membuat prediksi dari operasional penambangan yang akan dilakukan serta
dapat dipergunakan untuk mencari penyebab penyimpangan atau deviasi secara
lebih dini agar dapat dicarikan solusi yang tepat untk mengatasi masalah tersebut.
Konsep Scheduling Adaro akan sulit diterapkan karena dalam aplikasinya tidak
mempertimbangkan mengenai alokasi penempatan unit, jumlah fleet dengan
working face yang sangat terbatas (sempit dan memanjang), serta banyaknya
kendala lainnya yang bisa menyebabkan operasional menjadi tidak effisien.
Sistem penambangan dengan pola quarterly design yang dibuat Adaro dengan
metoda push back akan menimbulkan biaya produksi tinggi, tidak effisien dan
cenderung tidak rapi akibat seringnya membuat Infra Struktur dan Access Road
baru serta tingginya jam pemakaian jam general alat untuk pebuatan ataupun
perapihan bench/slope yang sebenarnya hanya bersifat sementara.
 
Sebelum disampaikan ke level management, sebaiknya hasil evaluasi dan
analisa mine plan/mine schedule ini dibahas lebih dulu secara bersama di
level engineering, agar inti permasalahan yang ada bisa tertangkap secara
lebih obyektif tanpa bermaksud untuk mencari kesalahan dari masing-
masing pihak.
Harus diyakinkan betul bahwa solusi dan alternatif design maupun konsep
mine schedule yang dibuat pada dasarnya bukan hanya untuk kepentingan
atau keuntungan sepihak melainkan untuk mencapai effisiensi bersama.