konsep bisnis dalam islam

14
MAKALAH PENGATAR BISNIS & FINANCE TEMA : KONSEP BISNIS DALAM ISLAM DOSEN PEMBIMBING H. M. Firdaus, Lc, MA DI SUSUN OLEH : NAMA : Jundi Hizrian NIM : 14.61. 206.092 KELAS : PS 1 A FAKULTAS AGAMA ISLAM PERBANKAN SYARI’AH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Upload: jundi-hizrian

Post on 18-Jul-2015

254 views

Category:

Education


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Bisnis Dalam Islam

MAKALAH PENGATAR BISNIS

& FINANCE

TEMA : KONSEP BISNIS DALAM ISLAM

DOSEN PEMBIMBING

H. M. Firdaus, Lc, MA

DI SUSUN OLEH :

NAMA : Jundi Hizrian

NIM : 14.61. 206.092

KELAS : PS 1 A

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PERBANKAN SYARI’AH

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Page 2: Konsep Bisnis Dalam Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bisnis selalu memegang peranan vital di dalam kehidupan sosial dan

ekonomi manusia sepanjang masa, sehingga kepentingan bisnis akan

mempengaruhi tingkah laku bagi semua tingkat individu, sosial, regional,

nasional, dan internasional.

Umat Islam telah lama terlibat dalam dunia bisnis, yakni sejak

empat belas abad yang silam. Fenomena tersebut bukanlah suatu hal yang

aneh, karena Islam menganjurkan umatnya untuk melakukan kegiatan

bisnis. Rasulullah Shallullahu Alaihi wa Sallam sendiri terlibat di dalam

kegiatan bisnis selaku pedagang bersama istrinya Khadijah.

Al Qur’an sebagai Kitab Suci Umat Islam bukan hanya mengatur

masalah ibadah yang bersifat ritual, tetapi juga memberikan petunjuk yang

sempurna (komprehensif) dan abadi (universal) bagi seluruh umat manusia.

Al Qur’an mengandung prinsip-prinsip dan petunjuk-petunjuk yang

fundamental untuk setiap permasalahan manusia, termasuk masalah-

masalah yang berhubungan dengan dunia bisnis. Maka dari sebab itu pada

makalah kali ini saya akan membahas mengenai konsep bisnis dalam islam.

B. Perumusan Masalah

A. Apa pengertian bisnis dalam Al-Qur’an ?

B. Bagaimana konsep dasar bisnis Islam ?

C. Apa maksud dan tujuan bisnis Islam ?

Page 3: Konsep Bisnis Dalam Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Bisnis Menurut Al;Qur’an

Kata bisnis dalam Al –Qur’an biasanya yang digunakan adalah Al-

Tijaarah, Al-Bai’, Tadayantum, dan Isytara. Tetapi yang sering digunakan

adalah Al-Tijarah, dimana dalam bahasa Arab, berasal dari kata tajara

Menurut Ar-Raghib Al-Asfahani dalam Al-Mufradat Fi Gharib Al-Qur’an,

At-Tijarah bermakna pengelolaan harta benda untuk mencari keuntungan.

Menurut Ibnu Farabi, yang dikutip dari Ar-Raghib, “fulanun tajirun bi

kadza”, yang berarti seseorang yang mahir dan cakap yang mengetahui arah

dan tujuan yang diupayakan dalam usahanya.

Dari penjelasan diatas, terlihat bahwa term bisnis dalam Al-Qur’an

dari tijarah pada hakikatnya tidak hanya bersifat material yang bertujuan

untuk mencari keuntungan material semata, namun juga bersifat immaterial

yang juga mengutamakan pada kualitas.

Aktivitas bisnis tidak hanya dilakukan sesama manusia tetapi juga

dilakukan antara manusia dengan Allah SWT, bahwa bisnis harus dilakukan

dengan ketelitian dan kecermatan dalam proses administrasi dan perjanjian-

perjanjian dan bisnis tidak boleh dilakukan dengan cara penipuan,

kebohongan, hanya demi memperoleh keuntungan.

Dalam hal ini, ada dua definisi tentang pengertian perdagangan, dari

dua sudut pandang yang berbeda, yaitu :

Menurut Mufassir, Bisnis adalah pengelolaan modal untuk

mendapatkan keuntungan.

b. Menurut Tinjauan Ahli Fikih, Bisnis adalah saling menukarkan

harta dengan harta secara suka sama suka, atau pemindahan hak milik

dengan adanya penggantian.

Page 4: Konsep Bisnis Dalam Islam

Perdagangan adalah satu bagian muamalat yang berbentuk transaksi

antara seorang dengan orang lain. Transaksi perdagangan itu dilaksanakan

dalam bentuk jual beli yang diwujudkan dalam bentuk ijab dan qabul.

Perdagangan yang dilaksanakan bertujuan atau dengan motif untuk mencari

keuntungan.

B. Konsep Dasar Bisnis Islam

Ketika islam diyakini sabagai suatu agama sekaligus suatu system,

maka pertanyaan yang terkait dengannya adalah dapatkah islam

memberikan tuntunan dalam beretika bisnis? Dengan adanya tuntunan

tersebut diharapkan mampu memberikan nuansa bisnis yang islam.

Islam memiliki pedoman dalam mengarahkan umatnya untuk

melaksanakan amalan. Pedoman tersebut adalah Al-Qur’an dan Sunnah

Nabi. Sebagai sumber ajaran islam, setidaknya dapat menawarkan nilai-

nilai dasar atau prinsip-prinsip umum yang penerapannya dalam bisnis

disesuaikan dengan perkembangan zaman dan mempertimbangkan dimensi

ruang dalam waktu. Islam seringkali dijadikan sebagai model tatanan

kehidupan. Hal ini tentunya dapat dipakai untuk pengembangan lebih lanjut

atas suatu tatanan kehidupan tersebut, termasuk tatanan kehidupan bisnis.

Al-Qur’an dalam mengajak manusia untuk mempercayai dan

mengamalkan tuntutan-tuntutannya dalam segala aspek kehidupan

seringkali menggunakan istilah-istilah yang dikenal dalam dunia bisnis,

seperti jual-beli, untung-rugi, dan sebagainya. Dalam konteks ini al-Qur’an

menjanjikan dalam surat At Taubah : 111 yang berbunyi:

Page 5: Konsep Bisnis Dalam Islam

Artinya: “ Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin harta

dan jiwa mereka dan sebagai imbalannya mereka memperoleh surga.

Siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) Allah maka bergembiralah

dengan Jual-Beli yang kamu lakukan itu. Itulah kemenangan yang

besar”.(QS At-Taubah :111)

Dan teradapat juga di surat Al Jumu’ah : 9 – 10 yang berbunyi :

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk

menunaikan sembahyang pada hari jum’at. Maka bergegaslah kamu

kepada mengingat Allah dan tinggalkan jual-beli. Yang demikian itu lebih

baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan sembah yang

maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah

Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”

Page 6: Konsep Bisnis Dalam Islam

(Q.S Al-Jumu’ah: 9-10)

Ayat ini memberi pengertian agar berbisnis (Mencari kelebihan

karunia Allah) dilakukan setelah melakukan shalat dan dalam pengertian

tidak mengesampingkan dan tujuan keuntungan yang hakiki yaitu

keuntungan yang dijanjikan Allah. Oleh karena itu, walaupun mendorong

melakukan kerja keras termasuk dalam berbisnis , Al-Qur’an menggaris

bawahi bahwa dorongan yang seharusnya lebih besar bagi dorongan bisnis

adalah memperoleh apa yang berada di sisi Allah. Karena itu pula pada

ayat yang berbicara tentang naluri manusia (hub asy-syahwati) diatas, di

akhiri dengan : Wallahu indahu husnul ma’ab “(Disisi Allah kesudahan

yang paling baik)”.

Atas dasar ini maka, pandangan orang yang bekerja dan berbisnis

harus melampaui masa kini dan masa depannya yang dekat. Dengan

demikian visi masa depan dalam berbisnis merupakan etika pertama dan

utama yang digariskan al-Qur’an, sehingga pelaku-pelakunya tidak sekedar

mengejar keuntungan sementara yang akan segera habis tetapi selalu

berorientasi masa depan.

Bisnis merupakan kegiatan muamalah. Bisnis yang sehat adalah

bisnis yang berlandaskan pada etika. Oleh karena itu, pelaku bisnis muslim

hendaknya memiliki kerangka etika bisnis yang kuat, sehingga dapat

mengantarkan aktivitas bisnis yang nyaman dan berkah.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam jual beli sehingga

dapat membawa pada pola transaksi jual beli yang sehat dan

menyenangkan. Oleh karena itu, tidaklah cukup mengetahui hukum jual

beli tanpa adanya pengetahuan tentang konsep pelaksanaan transaksi jual

beli tersebut. Sebenarnya, konsep yang penulis tawarkan tidaklah sulit

melainkan konsep yang sering ditemui di kalangan masyarakat. Hanya saja,

dalam hal ini, penulis ingin memperkenalkan konsep “JARAS” dalam

transaksi jual beli yang mengacu pada Fiqh Islam. Hal ini dimaksudkan

Page 7: Konsep Bisnis Dalam Islam

agar transaksi tersebut jauh dari perbuatan keji, kotor dan bahkan

merugikan.

Banyak para penjual dan pembeli tidak menghiraukan konsep di atas

padahal konsep tersebut merupakan awal untuk bangkit dan

menguntungkan. Di samping itu, konsep tersebut juga merupakan

komponen dalam konsep jual beli dalam fiqh Islam. Jika diperhatikan

secara global, memang perilaku tersebut kelihatan remeh, tetapi sebaliknya,

jika benar-benar diperhatikan, maka akan dapat membuat pola transaksi jual

beli yang sehat, menyenangkan dan bahkan menguntungkan. Konsep

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jujur

Sifat jujur merupakan sifat Rasulullah saw. yang patut ditiru.

Rasulullah saw dalam berbisnis selalu mengedepankan sifat jujur. Beliau

selalu menjelaskan kualitas sebenarnya dari barang yang dijual serta tidak

pernah berbuat curang bahkan mempermainkan timbangan. Maka, latihlah

kejujuran dalam pola transaksi jual beli karena kejujuran dapat membawa

keberuntungan. Sebagaimana penjelasan dalam Hadits;

Artinya: Dari Abdullah bin Harits. Ia mengadu kepada Hakim bin Hazim ra.

Dan beliau berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “penjual dan pembeli

dapat melakukan khiyar (memilih) selagi belum berpisah atau sampai

keduanya berpisah. Apabila keduanya telah setuju dan jelas maka jual

belinya mendapatkan berkah. Dan apabila keduanya saling menekan dan

berdusta maka dihapus keberkahan yang ada pada jual belinya (tidak

mendapatkan keberkahan)”. (HR. Al-Bukhari)

2. Amanah

Amanah dalam bahasa Indonesia adalah dapat dipercaya. Dalam

transaksi jual beli, sifat amanah sangatlah diperlukan karena dengan

amanah maka semua akan berjalan dengan lancar. Dengan sifat amanah,

para penjual dan pembeli akan memiliki sifat tidak saling mencurigai

Page 8: Konsep Bisnis Dalam Islam

bahkan tidak khawatir walau barangnya di tangan orang. Memulai bisnis

biasanya atas dasar kepercayaan. Oleh karena itu, amanah adalah komponen

penting dalam transaksi jual beli. Sebagaimana dalam Alquran:

Artinya : “ Sesungguh nya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan

amanat ini kepada yang berhak menerimanya.”

Terdapat juga disurat Al Anfal : 27 yang berbunyi :

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati

Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati

amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu

mengetahui.” (QS. Al-Anfal : 27)

3. Ramah

Banyak orang yang susah untuk berperilaku ramah antar sesama.

Sering kali bermuka masam ketika bertemu dengan orang atau bahkan

memilah milih untuk berperilaku ramah. Padahal, ramah merupakan sifat

terpuji yang dianjurkan oleh agama Islam untuk siapa saja dan kepada siapa

saja. Dengan ramah, maka banyak orang yang suka, dengan ramah banyak

pula orang yang senang. Karena sifat ramah merupakan bentuk aplikasi dari

kerendahan hati seseorang. Murah hati, tidak merasa sombong, mau

Page 9: Konsep Bisnis Dalam Islam

menghormati dan menyayangi merupakan inti dari sifat ramah. Oleh karena

itu, bersikap ramahlah dalam transaksi jual beli karena dapat membuat

konsumen senang sehingga betah atau bahkan merasa tentram jika

bertransaksi. Sebagaimana keterangan dalam Hadits.

Artinya: Dari Jabir Bin Abdullah ra. Sesungguhnya Rasulullah saw

bersabda: Allah swt akan mengasihi seseorang yang murah hati ketika

menjual, membeli dan meminta. (HR. Al-Bukhari)

4. Adil

Adil merupakan sifat Allah swt. Dan Rasulullah saw merupakan

contoh sosok manusia yang berlaku adil. Dengan adil, tidak ada yang

dirugikan. Bersikap tidak membeda-bedakan kepada semua konsumen

merupakan salah satu bentuk aplikasi dari sifat adil. Oleh karena itu, bagi

para penjual semestinya bersikap adil dalam transaksi jual beli karena akan

berdampak kepada hasil jualannya. Para konsumen akan merasakan

kenyamanan karena merasa tidak ada yang dilebihkan dan dikurangkan.

Sebagaimana keterangan dalam Alquran surat An Nisa : 58 yang berbunyi :

Artinya: “ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat

kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila

menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan

adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik -baiknya

kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha

melihat.” ( QS. An Nissa : 58 )

Page 10: Konsep Bisnis Dalam Islam

Sabar merupakan sikap terakhir ketika sudah berusaha dan

bertawakal. Dalam jual beli, sifat sabar sangatlah diperlukan karena dapat

membawa keberuntungan. Bagi penjual hendaklah bersabar atas semua

sikap pembeli yang selalu menawar dan komplain. Hal ini dilakukan agar si

pembeli merasa puas dan senang jika bertransaksi. Begitu pula dengan

pembeli, sifat sabar harus ditanamkan jika ingin mendapatkan produk yang

memiliki kualitas bagus plus harga murah dan tidak kena tipu. Sebagaimana

keterangan dalam Alquran surat Ali Imran : 120 yang berbunyi:

Artinya: “Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati,

tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika

kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak

mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui

segala apa yang mereka kerjakan. “(QS. Ali Imran : 120)

C. Maksud, Tujuan dan Orientasi Bisnis Islam

Page 11: Konsep Bisnis Dalam Islam

Artinya :“Hai orang-orang yang beriman apabila diseru untuk menunaikan

sembahyang pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat

Alloh dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika

kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan sembahyang maka

bertebarankah di muka bumi dan carilah karunia Alloh dan ingatlah alloh

banyaak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah : 9-10)

Dalam firman Alloh tersebut mengandung pengertian bahwa bisnis

dilakukan dengan tidak mengesampingkan tujuan hakiki. Visi masa depan

dalam berbisnis merupakan etika pertama dan utamayang digariskan Al-

Qur’an, sehingga pelakunya tidak sekedar mencari keuntungann sementara

yang akan segera habis, tetapi selalu berorientasi pada masa depan.

Dengan pernyataan di atas dapat diketahui maksud dilakukannya

bisnis secara Islami, antara lain :

1. Mencari ridho Alloh ( mardlotillah )

Bisnis yang dilakukan dengan niat mendapat ridlo Alloh, memiliki

manfaat selain dalam hal ekonomi, tetapi juga non ekonomi dan non

finansial dalam ikut serta memecahkan permasalahan sosial masyarakat.

2. Pleasure of Alloh ( memperoleh kesenangan Alloh )

Dengan meyakini bahwa bisnis yang dilakukan direstui dan

mendapatkan kesenangan dari-Nya, maka dapat diyakini pula kebenarannya

sesuai aqidah Islam dengan harapan bahwa bisnis yang dilakukan

mendatangkan kebahagiaan dan kesejahteraan dari Alloh.

3. Mercy from Alloh ( mencari rahmat Alloh )

Istilah rahmat diartikan sebagai karunia. Karunia dari Alloh

merupakan suatu kondisi kehidupan yang sangat menentramkan dan

menyenangkan bagi perikehidupan muslim beriman serta menjadi dambaan

oleh setiap manusia.

4. Mencari dan memperoleh pahala dari Alloh

Page 12: Konsep Bisnis Dalam Islam

Keuntungan materi dan ekonomik bukan satu-satunya tujuan yang

menjadi ujung tombak dalam meraih sukses. Tetapi lebih dari itu yang

meliputi pahala Alloh di dunia dan akhirat merupakan keuntungan yang

utama

5. Berdimensi dunia dan akhirat

Bisnis yang dilakukan berkonotasi dengan persiapan kehidupan

akhirat. Artinya lahan untuk beramal dan beribadah di dunia ini dengan

bisnis yang dilakukan disadari sebagai lahan untuk bekal kehidupan akhirat.

6. Bermanfaat dan dibutuhkan bagi kemaslahatan umat manusia

Segala aktivitas dan kiprah bisnis di masyarakat diharapkan

eksistensinya dibutuhkan masyarakat serta dapat memberikan kontribusi

atas permasalahan kemanusiaan.

7. Mendatangkan berkah dan rezeki dari Allah bagi semua pihak

Bisnis dengan menjalin hubungan yang saling menguntungkan antar

masyarakat dan pelaku bisnis maka dipastikan bahwa masing-masing pihak

akan saling memberikan dukungan dan perlindungan yang dibutuhkan

masing-masing pihak. Dengan demikian dapat mendatangkan berkah dari

Alloh bagi semua pihak.

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam bisnis Islam, yaitu :

1. Target hasil : profit materi dan benefit non materi

Tujuan perusahaan harus tidak hanya mencari profit setinggi-

tingginya, tetapi juga harus dapat memperoleh dan memberikan benefit

nonmateri kepada internal perusahaan dan eksternal (lingkungan), seperti

terciptanya suasana persaudaraan, kepedulian sosial dan sebagainya.

Benefit yang dimaksudkan tidaklah semata memberikan

manfaatkebendaan, tetapi juga dapat bersifat non materi.

2. Pertumbuhan

Apabila profit materi dan non materi telah diraih sesuai target,

perusahaahn akan mengupayakan pertumbuhan terus-menerus dari setiap

Page 13: Konsep Bisnis Dalam Islam

profitnya itu. Upaya penumbuhan ini tentu dijalankan sesuai dengan aturan

syariat.

3. Keberlangsungan

Belum sempurna orientasi bisnis jika hanya berhenti pada

pencapaian target hasil dan pertumbuhan. Sehingga perlu diupayakan agar

target yang telah dicapai tersebut dijaga keberlangsungannya dalam kurun

waktu lama.

4. Keberkahan atau keridloan Alloh

Faktor keberkahan merupakan puncak kebahagiaan hidup manusia muslim.

Bila ini tercapai, berarti telah terpenuhinya dua syarat diterimanya amal

manusia, yakni adanya elemen niat ikhlas dan cara yang sesuai dengan

syariat. Karenanya, para pengelola bisnis perlu mematok orientasi

keberkahan yang dimaksud agar pencapaian di atas senantiasa berada dalam

koridor syariat yang menjamin diraihnya keridhoan Alloh SWT.

Page 14: Konsep Bisnis Dalam Islam

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Konsep Dasar Ekonomi Islam :Sistem ekonomi dapat diibaratkan sebagai

sebuah bangunan rumah. Sebuah rumah akan berdiri tegak dan kokoh

apabila memiliki paduan tiga komponen yaitu Fondasi, Tiang dan Atap..

Konsep Dasar Bisnis Islam : Islam memiliki pedoman dalam

mengarahkan umatnya untuk melaksanakan amalan. Pedoman tersebut

adalah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Sebagai sumber ajaran Islam,

setidaknya dapat menawarkan nilai-nilai dasar atau prinsip-prinsip umum

yang penerapannya dalam bisnis disesuaikan dengan perkembangan zaman

dan mempertimbangkan dimensi ruang dan waktu.

Maksud Tujuan dan Orientasi Bisnis Islam : Target hasil, Pertumbuhan,

Keberlangsungan, Keberkahan atau keridloan Alloh

B. Saran

Dalam hal berbisnis selayaknya tidak hanya berorientasi pada

keuntungan duniawi, akan tetapi juga harus memperhatikan orientasi

akhirat. Jadi, dunia itu hanya sebagai lahan manusia untuk mencari

kebahagiaan akhirat.