konseling hipertensi
TRANSCRIPT
![Page 1: konseling hipertensi](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082809/55721106497959fc0b8e29e8/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan tingginya tekanan darah seseorang
( tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dab atau diastolik 90 mmHg) yang
diukur secara berulang-ulang.
Tekanan darah normal 120/80 mmHg. Naiknya tekanan darah pada
seseorang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor genetik,
hormone, kekurangan asupan kalium dan kalsium, obesitas. Hipertensi dapat juga
disebabkan oleh penyakit lain seperti diabetes, konsumsi obat-obat tertentu,
seperti pil KB, perubahan dalam sistem kerja organ tubuh, seperti: perubahan pada
tahanan pembuluh darah, gangguan pada tekanan darah, perubahan transport ion
dalam sel asupan garam yang berlebih.
Faktor resiko dari penyakit hipertensi dapat disebabkan oleh stress
merokok, minuman beralkohol, obesitas, umur, pola hidup yang tidak sehat,
seperti jarang berolahraga, suka makan makanan yang berlemak.
1.2 Patofisiologi Hipertensi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar
dari kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen.Pada
titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang
serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya
norepinefrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti
![Page 2: konseling hipertensi](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082809/55721106497959fc0b8e29e8/html5/thumbnails/2.jpg)
kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap
rangsang vasokontriktor.Korteks adrenal mengsekresi kortisol dan steroid lainnya,
yang dapt memperkuat respon vasokontriktor pembuluh darah. Renin merangsang
pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu
vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh
korteks adrenal.
1.3 Gejala Klinis
Secara umum pasien dapat terlihat sehat atau beberapa diantaranya sudah
mempunyai faktor resiko tambahan, tetapi kebanyakan asimptomatik.
Faktor resiko mayor
Hipertensi
Merokok
Obesitas (BMI ≥30)
Immobilitas
Dislipidemia
Diabetes mellitus
Mikroalbuminuria atau perkiraan GFR<60 ml/min
Umur (>55 tahun untuk laki-laki, >65 tahun untuk perempuan)
Riwayat keluarga untuk penyakit kardiovaskular prematur (laki-laki < 55
tahun atau perempuan < 65 tahun)
Kerusakan organ target
![Page 3: konseling hipertensi](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082809/55721106497959fc0b8e29e8/html5/thumbnails/3.jpg)
- Jantung : Left ventricular hypertrophy
- Angina atau sudah pernah infark miokard
- Sudah pernah revaskularisasi koroner
- Gagal jantung
- Otak : Stroke atau TIA
- Penyakit ginjal kronis
- Penyakit arteri perifer
- Retinopathy
- BMI = Body Mass Index; GFR= glomerular Filtration Rate; TIA =
transient
ischemic attack
1.4 Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium rutin yang direkomendasikan sebelum memulai
terapi antihipertensi adalah urinalysis, kadar gula darah dan hematokrit; kalium,
kreatinin, dan kalsium serum; profil lemak (setelah puasa 9 – 12 jam) termasuk
HDL, LDL, dan trigliserida, serta elektrokardiogram. Pemeriksaan opsional
termasuk pengukuran ekskresi albumin urin atau rasio albumin / kreatinin.
Pemeriksaan yang lebih ekstensif untuk mengidentifikasi penyebab hipertensi
tidak diindikasikan kecuali apabila pengontrolan tekanan darah tidak tercapai.
Kerusakan organ target didapat melalui anamnesis mengenai riwayat
penyakit atau penemuan diagnostic sebelumnya guna membedakan penyebab
yang mungkin, apakah sudah ada kerusakan organ target sebelumnya atau
disebabkan hipertensi. Anamnesis dan pemeriksaan fisik harus meliputi hal-hal
seperti:
• Otak: stroke, TIA, dementia
• Mata: retinopati
• Jantung: hipertropi ventrikel kiri, angina atau pernah infark miokard, pernah
revaskularisasi koroner
![Page 4: konseling hipertensi](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082809/55721106497959fc0b8e29e8/html5/thumbnails/4.jpg)
• Ginjal: penyakit ginjal kronis.
BAB II
2.1 RESEP
Nama pasien : -
Umur : 56 Th
Jenis kelamin : Laki-laki
R/ Captopril 12,5 XXX
1x1
Simvastatin XX
1x1
Plavix XX
1x1
![Page 5: konseling hipertensi](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082809/55721106497959fc0b8e29e8/html5/thumbnails/5.jpg)
Neurodex XXX
1x1
Alprazolam X
1x1
Pasien juga terkena flu, diberi resep:
R/ Fludexin IV
1x1
2.2 Analisa Obat
A. Captopril
Mekanisme kerja :
Captopril merupakan ACE-inhibitor yang menghambat perubahan angiostensin I
menjadi angiostensin II sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi
aldosteron. Selain itu degradasi bradikinin juga dihambat sehingga kadar
bradikinin dalam darah meningkat dan berperan dalam efek vasodilatasi ACE-
inhibitor. Vasodilatasi secara langsung akan menurunkan tekanan darah,
sedangkan berkurangnya aldosteron akan menyebabkan ekskresi air dan natrium
dan retensi urin.
Bentuk sediaan :
Captopril tersedia dalam bentuk sediaan tablet. Produk Captopril yang beredar
antara lain Acepress® (Bernofarm), Captensin® (Kalbe Farma) dan Cibacen®
(Sandoz).
Cara penggunaan :
Diminum 1 – 2 jam sebelum makan (diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam
sesudah makan, karena makanan dapat mengurangai absorbsi obat)
Cara penyimpanan :
Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya
![Page 6: konseling hipertensi](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082809/55721106497959fc0b8e29e8/html5/thumbnails/6.jpg)
Farmakokinetik obat :
Captopril diabsorbsi dengan baik pada pemberian oral dengan bioavaibilitas 70-
75%, Pemberian bersama makanan akan mengurangi absorbsi sekitar 30%, oleh
karena itu obat ini harus diberikan 1-2 jam sebelum makan. Sebagian besar ACE-
inhibitor mengalami metabolisme dihati, kecuali lisinopril yang tidak
dimetabolisme. Eliminasi umumnya melalui ginjal.
Interaksi:
Makanan dapat mengurangi bioavailabilitas kaptopril
Informasi:
Monitor tekanan darah pasien untuk mengamati jika terjadinya hipotensi
Warna obat dan kemasan :
Captopril tablet berwarna putih dan dikemas dalam kemasan blister.
B. Simvastatin
Mekanisme kerja :
Menghambat sintesis kolesterol dalam hati, dengan menghambat enzim HMG
CoA reduktase (3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A reduktase), di mana enzim
ini mengkatalisis perubahan HMG Co-A menjadi asam mevalonat yang
merupakan langkah awal dari sintesis kolesterol.
Bentuk sediaan :
Simvastatin tersedia dalam bentuk tablet salut selaput. Produk Simvastatin yang
beredar antara lain Cholestat® (Kalbe Farma), Detrovel® (Fahrenheit) dan
Esvat® (Dexa Medica).
![Page 7: konseling hipertensi](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082809/55721106497959fc0b8e29e8/html5/thumbnails/7.jpg)
Cara penggunaan :
Awal 5-10 mg/hari dosis tunggal pada malam hari
Cara penyimpanan :
Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya (pada suhu kamar)
Farmakokinetik obat :
Simvastatin diabsorbsi sekitar 40-75%, mengalami metabolisme lintas pertama di
hati. Waktu paruhnya berkisar 1-3 jam. Obat ini sebagian besar terikat oleh
protein plasma. Diekskresi oleh hati kedalam cairan empedu dan sebagian kecil
leat ginjal.
Informasi:
Obat diminum pada malam hari pada sat menjelang tidur, karena produksi
kolesterol dihati paling tinggi terjadi pada malam hari
Monitor kadar KT (kolesterol Tolat) pasien
Memberikan informasi terapi non farmakologi seperti olah raga teratur, diet
makanan, tidak merokok dan minum alkohol.
Warna obat dan kemasan :
Simvastatin tablet salu selaput berwarna merah muda dan dikemas dalam kemasan
blister.
C. Plavix® (Klopidogrel)
Mekanisme kerja :
Metabolit aktif dari klopidogrel atau bentuk 2-oxo-clopidogrel akan berikatan
secara kuat pada reseptor ADP di trombosit, sehingga metabolit ini mencegah
terjadinya aggregasi dari trombosit.
![Page 8: konseling hipertensi](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082809/55721106497959fc0b8e29e8/html5/thumbnails/8.jpg)
Bentuk sediaan :
Klopidogrel tersedia dalam bentuk tablet salut selaput. Produk Klopidogrel yang
beredar antara lain Plavix® (Sanofi Aventis), Pladogrel® (Fahrenheit) dan
Plavos® (Soho).
Cara penggunaan : (satu tablet sekali sehari tanpa makanan )Dapat diberikan
bersama atau tanpa makanan
Cara penyimpanan :
Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya (pada suhu kamar)
Farmakokinetik obat :
Didalam hati clopidogrel dimetabolisme menjadi 2-oxo-clopidogrel yang
merupakan metabolit aktif. Metabolit aktif 2-oxo-clopidogrel akan mengalami
hidrolisis menjadi asam karboksilat yang merupakan metabolit yang tidak aktif
(Informasi:
Tidak diberikan pada pasien tukak lambung
Warna obat dan kemasan :
Klopidogrel tablet salut selaput berwarna merah muda dan dikemas dalam
kemasan blister.
\
D. Neurodex® (Vitamin B1, B6, B12)
Mekanisme kerja :
![Page 9: konseling hipertensi](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082809/55721106497959fc0b8e29e8/html5/thumbnails/9.jpg)
Vitamin B1 berperan sebagai ko-enzim dari karboksilase (enzim essensial pada
metabolisme karbohidrat), pembentukan energi dan penting untuk beberapa fungsi
sistem saraf.
Vitamin B6 merupakan koenzim yang berperan penting dalam metabolisme
berbagai asam amino, diantaranya dekarboksilasi, transminasi, dan rasemisasi
triptofan, asam-asam amino bersulfur dan asam amino hidroksida.
Bentuk sediaan :
Neurodex tersedia dalam bentuk tablet.
Cara penggunaan : Dapat diberikan bersama makanan untuk mengurangi rasa
tidak nyaman pada GI.
Cara penyimpanan :
Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya
Farmakokinetik obat :
Warna obat dan kemasan :
E. Alprazolam
Mekanisme kerja : bekerja pada GABA (gamma-aminobutyric acid),
menghambat neurotransmitter, sehingga penghambatan saraf peningkatan dan
depresi SSP, terutama dalam sistem limbik dan pembentukan reticular
Bentuk sediaan : tablet
Cara penggunaan : per-oral 0.25 to 0.5 mg tiga kali sehari; max 4 mg/hari
dalam dosis terbagi.
![Page 10: konseling hipertensi](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082809/55721106497959fc0b8e29e8/html5/thumbnails/10.jpg)
Efek samping : hipotensi (sinergis dengan kaptopril, oleh karena itu TD perlu
dimonitor)
Cara penyimpanan : pada suhu kamar
Farmakokinetik obat :
Informasi:
Diberikan bersama makanan jika pasien bermasalah dengan saluran pencernaan
Jika pasien susah menelan, tablet boleh digerus
Memberitahukan pasien untuk tidak meminum alkohol dan obat antidepresan
lain
Warna obat dan kemasan :
F. Fludexin
Mekanisme kerja :
Bentuk sediaan :
Cara penggunaan :
Cara penyimpanan :
Farmakokinetik obat :
Warna obat dan kemasan :
2.3 Interaksi Obat
2.4 Konseling Pasien
![Page 11: konseling hipertensi](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082809/55721106497959fc0b8e29e8/html5/thumbnails/11.jpg)
Dianjurkan untuk pasien jangan menggunakan amfetamin bersamaan
dengan obat penurun tekanan darah (bahasa tergantung seni apoteker).
Dianjurkan untuk pasien yang menggunakan obat asma tidak bersamaan
dengan obat hipertensi. Dan apabila asma diperparah keadaannya oleh
obat, harap segera hubungi dokter (bahasa tergantung seni apoteker).
Pasien yang mengkonsunsi alholol tidak boleh mengkonsumsi alkohol
melebihi 100cc dalam 24 jam (bahasa tergantung seni apoteker).