konka midship

38
Muh. Ichsan Hayatuddin D31114 002 KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta salawat dan salam kepada jujungan Nabiullah saw. Rasa syukur yang setinggi-tingginya atas terselesaikannya laporan Konstruksi Kapal I yang mencakup Midship ini. Laporan ini berisikan mengenai proses penggambaran Midship, memberitahukan langkah-langkah pembuatan midship, dan hal-hal yang harus ditentukan sebelum midship. Ucapan terima kasih yang sangat besar pula penulis sampaikan kepada Dosen konstruksi Kapal yang telah memberikan kesempatan, pengajaran, arahan bagi penulis untuk mengerjakan tugas ini, sehingga penulis menjadi lebih mengerti dan memahami tentang bagaiman menggambar midship, tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam upaya penyelesaian laporan ini baik mendukung secara moril maupun materi. Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan, kekurangan dan kekhilafan dalam penulisan laporan ini. Untuk itu, saran dan kritik tetap penulis harapkan demi perbaikan laporan ini agar kedepan lebih baik. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih. Gowa 11 Maret 2016 KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Upload: ichsanel-hayat

Post on 10-Jul-2016

79 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

laporan mengenai konstruksi kapal bagian midship

TRANSCRIPT

Page 1: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya serta salawat dan salam kepada jujungan Nabiullah saw. Rasa syukur yang setinggi-tingginya atas terselesaikannya laporan Konstruksi Kapal I yang mencakup Midship ini.

Laporan ini berisikan mengenai proses penggambaran Midship, memberitahukan langkah-langkah pembuatan midship, dan hal-hal yang harus ditentukan sebelum midship.

Ucapan terima kasih yang sangat besar pula penulis sampaikan kepada Dosen konstruksi Kapal yang telah memberikan kesempatan, pengajaran, arahan bagi penulis untuk mengerjakan tugas ini, sehingga penulis menjadi lebih mengerti dan memahami tentang bagaiman menggambar midship, tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam upaya penyelesaian laporan ini baik mendukung secara moril maupun materi.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan, kekurangan dan kekhilafan dalam penulisan laporan ini. Untuk itu, saran dan kritik tetap penulis harapkan demi perbaikan laporan ini agar kedepan lebih baik. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih.

Gowa 11 Maret 2016

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 2: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

DAFTAR ISI

Sampul Kata Pengantar……………………………………………….……..……................iLembar Pengesahan .................................................................................................iiLembar Penilaian .....................................................................................................iiiLembar Asistensi ......................................................................................................ivDaftar Isi………………………………………………………………….................vBAB I. Pendahuluan

1.1. Latar belakang ….........................................................................................11.2. Rumusan Masalah …....................................................................................21.3. Batasan Masalah …......................................................................................21.4. Maksud dan Tujuan …..................................................................................2

BAB II. Landasan Teori 2.1. Pengertian Konstruksi …..............................................................................3 2.2. Macam –macam Konstruksi Kapal …..........................................................3 2.3. Elemen – Elemen Konstruksi pada Midship Kapal .....................................7 2.4. Konstruksi Alas Tunggal dan Alas Ganda ................................................12BAB III. Penyajian Data 3.1. Ukuran Utama Kapal ….............................................................................15 3.2. Perhitungan Koefisien Dan Radius Bilga ..................................................15BAB IV. Pembahasan 4.1. Perhitungan Beban yang Bekerja pada Kapal ..........................................17 4.2. Perhitungan Pelat Kapal ...........................................................................19 4.3. Perhitungan Konstruksi Alas .....................................................................22 4.4. Perhitungan Konstruksi Gading ................................................................24 4.5. Perencanaan Konstruksi Geladak dan Ambang Palka .............................30BAB V. Penutup 5.1. Kesimpulan …............................................................................................31 5.2. Saran-saran …...........................................................................................31Daftar Pustaka .........................................................................................................32

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 3: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam pembangunan suatu kapal, diperlukan beberapa faktor yang harus

diperhatikan. Selain perencanaan bentuk dan karakteristik badan kapal, juga perencanaan kekuatan dan susunan kapal itu sendiri. Konstruksi kapal pada umumnya teridri dari dua bagian utama, yaitu badan kapal dan bangunan atas kapal atau rumah geladak.

Sedangkan pengertian konstruksi dalam kaitannya dengan disiplin ilmu perkapalan adalah bagaimana suatu kapal dibangun sesuai dengan urutan-urutannya, serta bagaimana hubungan dari bagian-bagian dari kapal serta bagaimana cara penyambungannya.

Pada umumnya konstruksi dari badan kapal, terdiri dari lambung kanan, dasar dan atau beberapa geladak. Sedangkan bangunan atas kapal atau rumah geladak adalah bangunan tambahan yang terletak di bagian atas badan kapal. Bangunan atas yang terletak di sebelah depan kapal, dimulai dari linggi muka disebut forecastle, sedangkan bangunan atas yang terletak di tengah adalah bridge dan yang di belakang disebut poop.

Pada dasarnya proses penggambaran konstruksi ini dapat dilakukan dengan tiga macam cara, yakni sistem konstruksi melintang, sistem konstruksi memanjang dan sistem konstruksi kombinasi. Penggambaran yang akan dilakukan disini adalah penggambaran terhadap bagian midship, detail, potongan dan bukaan kulit.

Fungsi dari penggambaran konstruksi ini adalah antara lain untuk memudahkan dalam proses pembangunan suatu type kapal karena memberikan petunjuk urutan-urutan pembangunan dan cara penyambungan dengan memperlihatkan penampang dari pelat-pelat dan ukuran dari tiap lajur pelat, serta menggambarkan letak dari seluruh lubang atau bukaan pada lambung kapal.

1.2 Rumusan Masalah

Kapal sebagai sarana transportasi, selain mengalami beban muatan juga mengalami beban konstruksinya sendiri. Permasalahan yang akan dihadapi disini adalah bagaimana merencanakan konstruksi untuk suatu kapal General cargo yang dapat memikul beban yang dialami oleh kapal itu sendiri.

1.3 Batasan Masalah

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 4: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

Untuk mencapai tujuan pembuatan tugas ini maka masalah yang dibahas akan dibatasi pada hal-hal berikut:

1. Type kapal, yakni kapal general cargo2. Elemen bentuk pada konstruksi3. Bukaan kulit

1.4 Maksud dan tujuanMaksud dan tujuan pembuatan laporan ini secara umum adalah agar :1. Mengetahui ukuran konstruksi yang dapat menahan beban yang dialami

oleh kapal2. Mengetahui berat baja yang diperlukan kapal3. Berfungsi sebagai pedoman/petunjuk dalam pembangunan kapal

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 5: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

BAB IILANDASAN TEORI

II.1 Pengertian KonstruksiKonstruksi secara umum berarti komponen-komponen suatu bangunan

yang mendukung suatu bangunan yang mendukung sutau desain. Dalam bidang perkapalan, konstruksi kapal merupakan susunan komponen-komponen pada bangunan kapal yang mana terdiri dari badan kapal beserta bangunan atas(super structure).

II.2 Macam-Macam Sistem KonstruksiPada dasar badan kapal terdiri dari komponen-komponen konstruksi

yang letaknya arah melintang dan memanjang. Dalam menyusun komponen-komponen di atas menjadi konstruksi badan kapal secara keseluruhan dikenal beberapa cara yang biasa dipakai dalam praktek antar lain:

A. Sistem Rangka Konstruksi Melintang

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 6: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

Sistem rangka konstruksi melintang ialah merupakan konstruksi dimana beban yang bekerja pada konstruksi diterima oleh pelat kulit dan balok-balok memanjang dari kapal dengan pertolongan balok-balok yang terletak melintang kapal. Fungsi balok-balok memanjang adalah:

1. Menjamin kestabilan bentuk lengkungan balok-balok melintang utama

2. Untuk pembagian gaya yang terpusat pada beberapa balok melintang utama yang berdekatan

Kebaikan dari rangka konstruksi melintang:1. Menghasilkan konstruksi yang sederhana 2. Mudah dalam pembangunannya3. Kekuatan melintang kapal baik sekali dengan adanya gading-

gading utama4. Jumlah dinding sekat melintang diperkecil5. Memperkecil ruang palka6. Mempergunakan ruang palka dengan baik

Kejelekan dari sistem rangka konstruksi melintang: 1. Modulus penampang melintang kapal adalah kecil dimana balok-

balok memanjang hanyalah pelat geladak, dasar ganda dan kulit dasar serta penumpu tengah yang tidak terpotong dan penumpu geladak.

2. Kestabilan dari pelat kulit lebih kecil.3. Sistem konstruksi ini hanya dipakai pada kapal-kapal yang pendek

dimana kekuatan memanjang kapal sebagai akibat momen lengkung kapal tidak besar dan tidak begitu berbahaya.

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 7: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

B. Sistem Rangka Konstruksi Memanjang

Sistem konstruksi rangka memanjang ialah konstruksi dimana padanya bekerja beban yang diterima oleh rangka konstruksi dan diuraikan pada hubungan-hubungan kaku melintang kapal dengan pertolongan balok-balok memanjang.Fungsi balok-balok memanjang adalah:

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 8: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

1. Menjamin kestabilan bentuk lengkungan balok-balok melintang utama.2. Untuk pembagian gaya yang terpusat pada beberapa balok melintang utama yang berdekatan.

Kebaikan dari sistem rangka konstruksi memanjang ialah: 1. Dengan adanya balok-balok memanjang yang tidak terpotong akan

memperbesar modulus penampang melintang kapal.2. Dengan melekatnya balok-balok memanjang pada pelat dasar

ganda berarti akan lebih kaku konstruksi-konstruksi tersebut serta memperbesar kestabilannya.

Kejelekan dari sistem rangka konstruksi memanjang ialah: 1. Mengharuskan membuat dinding sekat melintang yang banyak

pada kapal.2. Memperbesar jumlah lubang palka.3. Mempersatukan operasi pemuatan dan pembongkaran barang.4. Sulit mengangkat barang-barang berukuran besar.

C. Sistem rangka konstruksi kombinasi.

Mengingat akan kekurangan-kekurangan pada sistem konstruksi melintang maka timbul pemakaian sistem rangka konstruksi kombinasi. Sistem rangka konstruksi kombinasi ialah gabungan dari sistem rangka konstruksi melintang dan sistem rangka konstruksi memanjang.

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 9: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

II.3 Elemen Konstruksi pada Midship Section1. Wrang

Merupakan bagian konstruksi kapal yang menggunakan konstruksi alas ganda (double bottom) berupa pelat yang melintang sepanjang lebar kapal. Ada tiga jenis wrang yaitu wrang pelat(solid floor), wrang terbuka(open floor), dan water tight floor. Wrang sangat berguna dalam menambah kekuatan melintang kapal.

2. Lubang Manusia(man hole)Merupakan elemen konstruksi yang banyak dijumpai pada jenis wrang pelat(solid floor). Pemasangan man hole atau lubang manusia pada alas ganda berguna untuk tempat jalannya pekerja pada waktu pengelasan dan pemeriksaan alas kapal. Bentuk man hole adalah bulat atau lonjong dan dibuat secukupnya agar orang bisa masuk dan keluar lewat man hole.

3. Lubang PembebasanMerupakan elemen konstruksi yang banyak dijumpai pada kapal yamg memiliki konstruksi alas ganda dan jenis wrang terbuka. Lubang pembebasan yang berbentuk lingkaran berfungsi sebagai peringan pada konstruksi dasar ganda.

4. Penumpu Utama Merupakan pelat penumpu yang terletak vertikal pada bagian tengah konstruksi alas. Berfungsi agar di dalam ruang dasar ganda dapat dilaksanakan pekerjaan pada pembuatan, reparasi kapal, ketika kapal kandas pada dasar perairan dan terjadi pada pelat kulit, dasar sedapat mungkin dihindarkan dari kerusakan.

5. Penumpu SampingBentuknya vertikal merupakan pelat penumpu yang terletak dikiri dan kanan center girder(penumpu tengah) dimana bersama-sama center girder menambah kekuatan memanjang kapal dan ikut mengambil bagian pada lengkungan kapal.

6. Gading Besar (Web frame)Membentuk profil T, merupakan penegar-penegar sebagai penguat pelat lambung. Web frame berfungsi sebagai penerus gaya-gaya atau beban yang diterima oleh pelat sisi untuk disalurkan ke konstruksi dasar, terutama pada sistem rangka konstruksi melintang.

7. Gading UtamaBerbentuk profil L, sebagai penguat pelat lambung sisi kapal dalam arah melintang.

8. Gading Alas

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 10: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

Merupakan kelanjutan dari gading utama, maka profilnya adalah profil L, dipasang pada pelat alas. Jadi gading alas berfungsi untuk menumpu beban yang diterima pelat alas.

9. Gading BalikMerupakan kelanjutan dari gading-gading utama. Bentuk profilnya adalah profil L, gading balik diletakkan pada pelat alas dalam(inner bottom). Gading balik berfungsi untuk menumpu beban yang bekerja pada alas dalam.

10. Balok GeladakBalok geladak dipasang pada tiap jarak gading-gading. Ada dua cara pemasangan balok geladak:1. Arah melintang

Pemasangan balok geladak arah melintang berfungsi agar: a. Gading-gading dapat lebih berfungsi sebagai penguat

melintang dari gading-gading sehingga tidak melengkung ke arah dalam atau ke arah luar akibat adanya tekanan air atau gaya-gaya lain yang bekerja pada sisi kapal.

b. Menahan geladak sebanyak mungkin beserta muatan diatasnya, dalam hal ini balok geladak harus cukup tegar agar tidak melentur ke bawah.

2. Arah memanjang Pemasangan balok geladak secara memanjang berfungsi untuk:a. Penguatan memanjang, sehingga kekakuan seluruh struktur kapal

bertambah.b. Menyangga geladak sebanyak mungkin serta muatan diatasnya,

sehingga balok geladak memiliki ketegaran yang cukup. 11. Penumpu Geladak

Berbentuk profil T, terletak pada pelat geladak dan berfungsi untuk menumpu geladak.

12. BracketMerupakan pelat siku yang berfungsi sebagai penguat sambungan antara dua elemen konstruksi, misalnya digunakan pada sambungan antara balok geladak dengan gading besar(web Frame) atau dengan gading utama(main Frame).

13. Pelat KulitTerletak pada bagian terluar kapal yang membungkus gading-gading dimana berfungsi sebagai:a. Melindungi ruangan-ruangan kapal dari air laut.

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 11: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

b. Menahan tekanan air laut yang tegak lurus lambung kapalc. Menahan gaya-gaya lengkungan dan puntiran yang timbul dalam

pelayarand. Menahan beban-beban setempat, antara lain : pada waktu peluncuran

kapal, benturan-benturan dengan kapal lain, dan pukulan ombak di haluan kapal.

14. LunasLunas ialah balok memanjang di dasar kapal yang terletak pada bidang memanjang kapal, antara linggi haluan dan linggi buritan sepanjang kapal. Lunas merupakan bagian konstruksi terpenting pada suatu kapal, bersama-sama dengan lunas dalam pelat antar lunas.

15. Lunas BilgaLunas bilga adalah bagian konstruksi yang bebentuk sirip yang dipasang pada bilga kapal yang dipasang memanjang pada daerah bilga kapal, sepanjang seperdua sampai duapertiga panjang kapal. Berfungsi sebagai “anti rolling device” (alat untuk mengurangi keolengan kapal).

16. Kubu-kubu (Pagar)Kubu-kubu merupakan pagar pada tepi kapal yang berfungsi menjaga keselamatan penumpang dan awak kapal serta melindungi barang-barang diatas geladak agar tidak jatuh ke dalam laut pada saat kapal mengalami oleng.

17. GeladakGeladak disamping berfungsi untuk kekedapan kapal juga melindungi barang- barang muatan dan ruangan tempat tinggal anak buah kapal serta penumpang, selanjutnya geladak juga berfungsi menambah kekuatan memanjang kpal.

18. Ambang PalkaAmbang palka adalah lubang pada geladak kapal yang berfungsi sebagai tempat masuk keluarnya muatan ke ruang muat dan juga berfungsi menjamin kelancaran bongkar muat.

19. Penutup PalkaPenutup palka adalah kayu atau metal ringan atau baja yang menutup ambang palka yang mana berfungsi untuk melindungi muatan.

II.4 Konstruksi Alas Tunggal dan Konstruksi Alas Ganda1. Konstruksi alas tunggal (single bottom)

Rangka dasar dari konstruksi alas tunggal terdiri dari balok melintang kapal dan balok-balok memanjang yaitu : Lunas pada tengah yang terletak pada bidang memanjang tengah kapal dan lunas dalam samping yang terletak antara lambung kiri dan lunas dalam tengah.

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 12: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

2. Konstruksi alas ganda(double bottom)Pada pengoperasian kapal dengan sistem konstruksi alas tunggal ternyata

mengalami kesulitan. Untuk mencukupi kemampuan manuver kapal pada pelayaran tanpa muatan, kapal harus diisi dengan ballst padat. Pada abad ke-19 ballast padat diganti dengan ballast cair, untuk menyimpan ballast cair tersebut di atas ruang dibuat tangki-tangki yang dihubungkan satu sama lain dengan pipa-pipa. Untuk mengurangi kejelekan-kejelekan di atas maka konstruksi tangki dirubah yang mana di atas wrang diletakkan balok-balok memanjang. Di atas balok-balok tadi diletakkan pelat yang selanjutnya dinamai pelat dasar ganda. Pada sistem dasar ganda bentuk pertama ini dimana balok-balok memanjang biasanya 1,5 kali jarak antara wrang.

Bentuk kedua dari sistem dasar ganda adalah terdiri dari pelat vertikal memanjang setinggi ruang dasar ganda, memotong wrang dan dihubungkan sisi atasnya dengan pelat dasar ganda. Sistem dasar ganda ini memberikan kemungkinan memperkecil tingginya sampai ukuran yang efisien dan bersamaan dengan itu menghilangkan kerugian yang berlebihan dari volume yang berguna di ruang palka dengan adanya dasar ganda.

Bentuk ketiga adalah sistem rangka dasar berpetak-petak. Balok dasar sistem ini adalah wrang pelat yang lubang peringan diletakkan pada tiap-tiap gading dan kontinu dari lunas dalam tengah sampai pelat tepi lunas dalam samping terdiri dari pelat yang terpotong-potong yang diletakkan diantara wrang-wrang yang berarti juga menghilangkan sistem bracket. Sistem rangka dasar dengan wrang yang tidak terpotong-potong menjadi peraturan BKI untuk bangunan kapal dengan dua variasi:

a. Dengan wrang yang kontinu pada tiap gadingb. Dengan wrang yang kontinu berselang-selang dengan wrang yang

diberi peringan yang dinamai juga wrang terbuka. Konstruksi ini merupakan perkembangan sistem dasar ganda yang

berfungsi sebagai tangki ballast cair, di samping itu ruang dasar ganda dipakai untuk menyimpan air tawar, sebagai tempat cadangan air tawar dan tempat untuk menyimpan minyak pelumas yang dibatasi dengan dua wrang kedap air dengan jarak satu gading. Ruanagan ini disebut “cofferdam”.

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 13: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

BAB IIIPENYAJIAN DATA

III. 1. Ukuran Pokok Kapal (Main Dimention)- Type Kapal = General Cargo - Length Between Perpendicular (LBP) = 91,96 meter - Breath (B) = 16,45 meter - Defth (H) = 7,72 meter- Draught ( T) = 5,34 meter - Speed (Vs) = 12 knot

III. 2. Perhitungan Koefisien

a. Coefficient Block (CB)( Sabit Series 60 )

Cb = 1,173 - (( 0,368 x V(knot) ) / ( Lbp(m)0,5 ))

= 1,173 - (( 0,368 x 11,4) / (61,900,5 )) = 0,64

b. Coefficient Midship (CM)Dalam buku "Ship Design and Ship Theory" hal.52, untuk menentukan nilai CM yaitu menggunakan persamaan sebagai berikut:( Sabit Series 60 )

Cm = 0,93 + ( 0,08 x Cb )= 0,93 + ( 0,08 x 0,64)= 0,93 + 0,051= 0,981

c. Coefficien Waterline (CW)Dalam buku "Ship Design and Ship Theory ",hal.37 :

Cw = 0,97 x ( Cb0,5 ) = 0,97 x (0,640,5) = 0,78

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 14: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

d. Koefisien Prismatik Koefisien Prismatik Horizontal (Cph)

Dalam buku "Element of Ship Design" hal.53 :Cph = Cb / Cm

= 0,64/0,98= 0,65

Koefisien Prismatik Vertical (Cpv)Cpv = Cb / Cw

= 0,64/0,78= 0,83

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 15: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

BAB IVPEMBAHASAN

4.1 PERHITUNGAN BEBAN YANG BEKERJA PADA KAPAL

4.1.1 Beban geladak cuacaYang dianggap sebagai geladak cuaca adalah semua geladak yang bebas

kecuali geladak yang tidak efektif yang terletak di belakang 0,15 L dari garis tegak haluan. (BKI 2013 Vol. II Sec. 4.B.1.

Beban geladak Cuaca dihitung berdasarkan formula sebagai berikut :Rules BKI 2013, Volume II, Section 4,B.I

PD = Po x((20 x T)/(10+Z-T)x H) x CoDimana :Po = Beban Luas dasar DinamisPo = 2,1 (cb + 0,7) x Co x CL x fCo = 10,75 - (((300-L)/100)^1,5) x CrwCL =1 untuk L ≥ 90f1 = 1 untuk tebal plat geladak cuacaf2 = 0.75 untuk main frame, stiffner, dan balok geladakf3 = 0.6 untuk gading besar, senta, side girder, center girder,

stringersCrw =0.75 untuk daerah pelayarn local

- Untuk pelat geladak Cuaca (Po1)Po1 = 2,1 ( cb + 0,7 ) x Co x CL x f1= 24.99 KN/ m2

- Z = Jarak vertikal dari pusat beban ke base lineZ = H + Chamber= 8.0 m

o Beban geladak untuk menghitung plat kulit dan geladak cuaca

PD2 = Po1 x( (20xT)/(10 + Z - T) x H ) x CD2 = 27.20085878 KN/ m2

o Beban geladak untuk menghitung main frame, stiffener, dan deck beam

PD2 = Po2 x( (20xT)/(10 + Z - T) x H ) x CD2 =20.40 KN/ m^2

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 16: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

o Beban geladak untuk menghitung side girder, center girder, strong beam dan web frame

PD2 = Po3 x( (20xT)/(10 + Z - T) x H ) x CD2= 16.32051527 KN/ m2

4.2. KONSTRUKSI PELAT

4.2.1. Tebal Pelat sisi di bawah garis muat adalah sebagai berikut

( Rules BKI 2013 Volume II, Section 7, A 7-5/9 )

tS= 1,21 × a + tk ( mm )

dimana ;a = 0.6 m PS1 =80.32 KN/m^2 ( untuk buritan kapal )PS2 =35.56 KN/m^2 ( for midship )PS3 =147.45 KN/m^2 ( Forcastle deck )k = Faktor baja yaitu = 1tk = marjin Korosi yaitu = 2.5

Tebal Pelat Sisi Minimum (BKI Volume II Section 6-2)

ts min = (L x K) ^0,5 L ≥ 50 m

= 9.6 mm

a.     Tebal pelat sisi pada midship tidak boleh kurang dari

ts1 = 6.8 m

4.2.2. Pelat Lajur Alas( Rules BKI 2013 Volume II, Section 6, B 6-2/20 )

B = Lebar Pelat lajur alas tidak kurang dariB = 1259.8 mm atau 1.26 m

4.2.3. Pelat Kubu-kubu (Bulkwark)

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 17: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

( Rules BKI 2013 Volume II, Section 6, K 6-19/20 )

tebal pelat bulkwark tidak boleh kurang dari :t = 6.310 mm atau 6 mm

tinggi bulkwark tidak boleh kurang dari 1 metermodulus stay Bulkwark

w = 4.p.e.l2

di mana : PS = 16.32 KN/m2 (di gunakan p min)E = Jarak antara Stay = 3 x a0 = 1.80 m

Panjang stay = 1 mW = 117.51 cm3

profil = 180 × 90 × 10 mmbraket = 260 x 9 mm

4.2.4. Freeing ports

A = 0,07 l ( Untuk l > 20 m)

dimana :1 = 64.372

sehingga :A = 4.506 m2

4.3. PERHITUNGAN KONSTRUKSI ALAS

1. Perhitungan Konstruksi Alas

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 18: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

a. Pelat alas dalamTebal pelat alas dalam tidak kurang dari :Ti = 1.1 x a x (P x K)^0,5 + tk

= 8.45 mm atau 8 mm

di mana : P = Tekanan desain (KN/m2)k = 1.0 (untuk baja normal)Tk = 2.5 (corrosion allowance)P1 = 10 * (T-Hdb)P1 = 42.4975 KN/m2P2 = 10* (H-Hdb)P2 = 66.2975 KN/m2Ps = Beban alas dalamPs = 57.71 KN/m2a = 0.66 m (jarak antar gading)

Tekanan di sini diambil yang terbesar yaitu= 66.30

b. Pelat tepi (Margin Plate)

Tebal pelat tepi lebih tebal 20 % dari tebal pelat alas dalam

t = ti + 20% ti= 10.14 mm atau 11

Dimanatib = Tebal pelat alas = 8 mm

c. Penumpu tengah (Center girder)

Tinggi penumpu tengah tidak boleh kurang dari :Hdb = 1.090 m 11.9372h minimal = 600 mm

Tebal penumpu tengah 0.7 L dari tengah kapal :t = (0,07 x L)+ 5,5

= 12 mm(BKI VOL. II 2012 Section 8, B.2.2.1 Page 2)

d. Penumpu sisi (side girder)

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 19: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

t = (0,04 x L) + 5= 8.7504 mm atau 9

e. Wrang plate (plate floor)

tebal wrang plate tidak kurang dari :t = [Hdb / 100 - 1.0] K1/2

= 9.90 mm atau 10

f. Lubang lalu orang (man hole) pada wrang plate :

panjang (L) : 0,75 x Hdbpanjang (L) : 818 mm

Tinggi (H) : 0,5 x HdbTinggi (H) : 545 mm

Radius ® : (1/3)x HdbRadius ® : 182 mm

g. Wrang terbuka (Bracket floor)

Modulus penampang gading alas dan gading balik tidak kurang dari :

W = n x c x a x l2 x P x k

di mana : a 0.6639 (jarak antar gading)n 0.44 jika P = P2n 0.55 jika P = PIn 0.7 jika P = P3l panjang tak ditumpul= 2.741666667 m

Panjang untuk gading balik adalah nilai terbesar dari ketiga persamaan berikut :

P1 : Beban alas dalam P1 : 57.71 KN/m2P2 : 10 x (T-Hdb)P2 : 42.50 KN/m2P3 : 10xT + (P0 x Cf)

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 20: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

P3 : 70.49 KN/m2

Jadi nilai P adalah :Untuk gading alas : 70.49 KN/m2Untuk gading balik : 57.71 KN/m2

Modulus untuk gading balik adalah :W = 95.04 cm3profil = 100x65x11

Modulus untuk gading alas adalah :W = 147.74 cm3profil = 130x65x12

4.4. PERHITUNGAN KONSTRUKSI GADING-GADING

4.4.1 Gading - Gading Utama ( main Frame) ( Rules BKI 2013 Volume II, Section 9, A 9-2/12 )

Modulus gading utama tidak boleh kurang dari :

W = n × c × a × l2× ps × Cr × k

Dimana :k = 1n = 0,9 -0,0035 LBP = 0.58a = 0.66392 diambil = 0.6I = Panjang tak di tumpu( tergantung posisi)Imidship = 3.63 m (di bawah twindeck)Imidship = 3 m (di atas twin deck)PS1 = 73.96 KN/m^2 (untuk buritan kapal)Ps2 = 49.55 KN/m^2 (untuk midship kapal )PS3 = 104.96 KN/m^2 (untuk haluan Kapal )Crmin = 0.75c = 0.6

jadi :

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 21: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

1)          Modulus gading utama pada daerah midship di bawah tween deck

W = 101.9136608 cm^3profil = 120 x 80 x 8Bracket = 200 x 7,5

2)          Modulus gading utama pada daerah midship di atas tween deck

W = 69.61 cm^3profil = 100 x 50 x 10Bracket = 170 x 6,5

4.4.2. Gading –Gading Besar Pada Kapal ( Rules BKI 2013 Volume II, Section 9, A 9-5/12 )

Modulus gading besar tidak boleh kurang dari :W = 0,55 × e × l2 × Ps × n × k

Dimana :e = 1.8PS 1c = 64.03 KN/m^2 (untuk Buritan)PS 2c = 39.64 KN/m^2 (untuk midship)PS 3c = 88.84 KN/m^2 (untuk haluan)n = 0.5 for midshipk = 1

Modulus gading besar pada daerah midship di atas tween deck

W = 176.59Profil = 150 x 75 x 11 mmBracket = 240 x 8,5 mm

Perencanaan profil T Perencanaan profil T

h = 15 cms = 7.5 cmf = 0.05 xe x Ps x l x kf = 12.84 cm2Tebal pelat geladak (td) = 1.0 cm

b = 40 x s = 300

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 22: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

fs = h x s = 112.5F = b x td = 300.00b' = f / s = 1.71fs/F = 0.38f/F 0.04Dari diagram W = 0.45

Wo = 2025.0Jadi : Wo > W (Memenuhi)

jadi,profil = 150 x 17 x 75 mmBracket = 240 x 8,5 mm

Modulus gading besar pada daerah haluan di bawah tween deck

W = 579.45 profil = 320 x 26 mmBracket = 420 x 10.5 mm

Perencanaan profil TPerencanaan profil T

h = 32 cms = 2.6 cmf = 0.05 xe x Ps x l x kf = 29.02 cm2Tebal pelat geladak (td) = 1.0 cm

b = 40 x s = 104fs = h x s = 83.2F = b x td = 104.00b' = f / s = 11.16fs/F = 0.80f/F 0.28Dari diagram W = 0.6

Wo = 1996.8Jadi : Wo > W (Memenuhi)

jadi,profil = 320 mm x 112 mm x 26 mmBracket = 420 mm x 10.5 mm

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 23: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

4.5. KONSTRUKSI DECK

4.5.1. Menghitung Plat Geladak ( Rules BKI 2013 Volume II, Section 7, A 7-5/9 )Tebal pelat geladak cuaca pada kapal tidak boleh kurang dari :

tG = 1,21 × a + tk

dimana :a = 0.6PD 2 = 27.20 KN/m2 (for Midship )K = 1 Faktor untuk bajatk = 2.5 Marjin Korosi

Tebal Pelat minimuntG = (4,5 + 0,05 L) √ k

= 9.098 = 10 mm

Tebal pelat geladak pada Midship kapal tidak boleh kurang dari :

tG = 6.29 = 10 mm ( tebal pelat minimum)

4.5.2. Balok Geladak (Deck Beam) ( Rules BKI 2013 Volume II, Section 10.B.1 )

Balok geladak (deck beam) pada geladak atas dan geladak antara memiliki ukuran yang sama.Modulus balok geladak dihitung berdasarkan rumus

W = c × a × PD × l2 × k (cm3)

dimana :c = 0.75 untuk Beama = 0.6 jarak gading yg di recanakan untuk MIDSHIPk = 1 faktor materialPD2b = 20.40 KN/m^2 ( for Midship)I = 4.1125 Panjang Tak di tumpu

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 24: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

a.  Modulus penampang balok geladak pada midship

W = c × a × PD1b× l2 × kW = 155.2630863

Profil = 120 x 80 x 12Bracket = 230 x 8

4.5.3. Balok Geladak Besar (Strong Beam) Pada Upper/Main Deck

( Rules BKI 2013 Volume II, Section 10.B.1 )

W = c × e × PD × l2× k (cm3)

Dimana :c = 0.75e = 1.8k = 1PD2c = 16.32 KN/m^2 untuk midshipl = 4.1125 m

Modulus penampang strong beam untuk daerah Midship

W = 372.6314071Profil = 250 x 90 x 10Bracket = 310 x 10.5

Perencanaan profil Th = 25 cms = 9 cmf = 0.05 xe x Pd x l x kf = 6.04 cm2Tebal pelat geladak (td) = 1.0 cm

b = 40 x s = 360fs = h x s = 225F = b x td = 360.00

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 25: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

b' = f / s = 0.67fs/F = 0.63f/F 0.02Dari diagram W = 0.25

Wo = 2250.0Wo > W (Memenuhi)jadi,profil = 250 x 7 x 90 mmBracket = 310 x 10.5 mm

4.5.4. Balok Geladak Besar (Strong Beam) Pada Tween Deck

Jika Panjang tak di tumpu sama maka Perhitunga pada Twin deck sama dengan main deck/upper deck.

4.5.5. Pembujur Geladak (Longitudinal Deck)

( Rules BKI 2013 Volume II, Section 9.B.3.1 )

Rumus : W = 83,3/spr× m × a × l2× p (cm3)

dimana :K = 1mk = 0.5m = 0.125spr = 150 N/mml = 0.6a = 3PD2 = 20.40

Sehingga :W = 1.53 cm3

Profil = 60 x 40 x 6 mmBracket = 100 x 6.5 mm

4.5.6. Balok Palka (Hatchway Beam)

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 26: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

(BKI Vol. II 2006 Bab 17 Hal 17-9)

Modulus penampangnyaW = (125.c.a.l^2.P)/Tb

= 781.1979185

di mana :c = 1e = 1.8 ( jarak antar gading besar)l = 0.5 x B

= 8.225 mP = PD (Beban geladak cuaca)

= 27.20085878 KN/m2Tb = Reh/1.5

untuk = 0.91Reh =265

Tb = 176.6666667profil = 300 x 15 mmbracket= 400 x 13 mm

4.5.7. Penegar (Stay)

Modulus penampangnya :

W = 4 x e x Pa x l2 x k

di mana :e = 2,564 mP = PD (Beban geladak cuaca)

= 25,50 KN/m2l = 1 (tinggi bulkwark)k = 1,0 (untuk baja)

Jadi, W = 70,50 Profil = 100 x 50 x 10 mm

Bracket = 170 x 6,5 mm

4.5.8. Ambang palka

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 27: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

Tebal pelat ambang palka tidak boleh kurang dari :

t = 6.0 + 0.0833 x Lbp= 6,0 + 0,0833 x 91,96= 13,66 mm

tinggi ambang palka minimum 600 mm

4.5.9. Penutup Palka (Hatchway Cover)

Tebal penutup palka

t = 10 x a= 10 x 0,663= 6,63 mm

BAB V

PENUTUP

V.1. Kesimpulan

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 28: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

Perencanaan kekuatan dan susunan kapal adalah merupakan bagian dari

pembangunan suatu kapal, dimana ada beberapa faktor penentu yang harus di

perhatikan selain kekuatan dan susunan kapal tadi. Semuanya rancang pada

konstruksi kapal yang terdiri dari badan kapal dan bangunan atas kapal.

Konstruksi kapal tidak dibangun berdasarkan perasaan atau penglihatan

saja, pembangunan itu berdasarkan atas peraturan-peraturan yang telah disepakati

oleh Biro Klasifikasi. Dibangun sesuai dengan urutan-urutannya, cara

menghubungkan dari bagian satu ke bagian lainnya adalah pengertian konstruksi

dalam ilmu perkapalan.

V.2. Saran

Perlunya kerjasama yang baik

Perlunya penyusunan kerangka tugas dengan baik sebelum pemberian

tugas agar dapat terselesaikan sesuai perencanaan awal

Perlu adanya satu pedoman/acuan pada tugas ini

DAFTAR PUSTAKA

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION

Page 29: Konka Midship

Muh. Ichsan Hayatuddin

D31114002

1. BKI Vol. 2, (2006). Peraturan Lambung.

2. Djaya, Indra Kusna. Teknik Konstruksi Kapal Baja. Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Kejuruan.

Harvald. Phoels. Ship Design And Ship Theory, University of Hannnove

KONSTRUKSI KAPAL 1 MIDSHIP SECTION