konfigurasi bandara taxiway

31
KONFIGURASI BANDARA TAXIWAY

Upload: fadewae

Post on 20-Dec-2015

55 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

konfigurasi bandara

TRANSCRIPT

Page 1: Konfigurasi Bandara Taxiway

KONFIGURASI BANDARATAXIWAY

Page 2: Konfigurasi Bandara Taxiway

TAXIWAY Jalan rayap/Landas Hubung (taxiway)

adalah jalan penghubung antara landas pacu dengan pelataran pesawat (apron), kandang pesawat (hangar), terminal, atau fasilitas lainnya di sebuah bandar udara.

Sebagian besar Landas Hubung mempunyai permukaan keras yang merupakan lapisan aspal atau beton, walaupun bandar udara yang lebih kecil terkadang menggunakan batu kerikil atau rumput.

Page 3: Konfigurasi Bandara Taxiway

FUNGSI TAXIWAY

Fungsi utama taxiway adalah sebagai jalan keluar masuk pesawat dari runway ke apron dan sebaliknya atau dari runway ke hanggar pemeliharaan.

Taxiway diatur sedemikian hingga pesawat yang baru saja mendarat tidak mengganggu pesawat lain yang sedang taxi, siap menuju ujung lepas landas.

Di pelabuhan udara yang sibuk dimana lalu lintas pesawat taxi diperkirakan bergerak sama banyak dari dua arah, maka harus dibuat paralel taxiway terhadap landasan untuk taxi satu arah.

Rutenya dipilih jarak terpendek dari bangunan terminal menuju ujung landasan yang dipakai untuk awal lepas landas

Page 4: Konfigurasi Bandara Taxiway

JENIS-JENIS TAXIWAY

Jalan keluar Taxiway jenis ini memungkinkan pesawat memasuki runway dari arah

pelataran parkir pesawat. Biasanya dibangun tegak lurus runway. Pada kasus dimana tersedia jalan pesawat sejajar, dibangun sejumlah jalan keluar pesawat untuk mengurangi waktu pesawat menggunakan runway. Sudut belok berkisar antara 30o – 40o.

Jalan pesawat sejajar Merupakan taxiway yang sejajar dengan runway. Didesain untuk

mengurangi waktu penggunaan runway oleh pesawat dan sekaligus meningkatkan jumlah pergerakan untuk lepas landas.

Jalan pesawat sejajar dengan kecepatan tinggi Dibangun dengan sudut tertentu terhadap runway sehingga

memungkinkan pesawat yang baru mendarat untuk meninggalkan runway dengan kecepatan tinggi. Hal ini untuk mengurangi waktu penggunaan runway sehingga dapat meningkatkan kapasitas runway. Penentuan posisi dan jumlah rapid exit taxiway dilakukan setelah mengetahui jenis pesawat yang akan beroperasi serta jumlah pandaratan dan lepas landas.

Jalan pesawat pada pelataran parkir pesawat Merupakan bagian dari pelataran parkir yang berfungsi sebagai jalan

pesawat.

Page 5: Konfigurasi Bandara Taxiway
Page 6: Konfigurasi Bandara Taxiway

DUAL PARALLEL TAXIWAY ENTRANCE

Page 7: Konfigurasi Bandara Taxiway

CROSS OVERTAXIWAY

Page 8: Konfigurasi Bandara Taxiway
Page 9: Konfigurasi Bandara Taxiway

DUAL PARALLEL TAXIWAY ENTRANCE WITH BYPASS

Page 10: Konfigurasi Bandara Taxiway

DIMENSI TAXIWAY

SKEP No 77-VI-2005

ICAO ANEX 14 Tahun 2009

Code letter Taxiway width Clearance

A 7.5 m 1.5 m

B 10.5 2.25 m

C 15 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with a wheel base less than 18 m; 18 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with a wheel base equal to or greater than 18 m.

3 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with a wheel base less than 18 m; 4.5 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with a wheel base equal to or greater than 18 m.

D 18 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with an outer main gear wheel span of less than 9 m; 23 m if the taxiway is intended to be used by aeroplanes with an outer main gear wheel span equal to or greater than 9 m.

4.5 m

E 23 m 4.5 m

F 25 m 4.5 m

Page 11: Konfigurasi Bandara Taxiway

TAXIWAY SHOULDERS

Bagian yang lurus dari taxiway harus dilengkapi dengan bahu dengan luasan simetris pada setiap sisi dari taxiway jadi lebar dari keseluruhan taxiway dan bahu pada bagian lurus minimum seperti dalam tabel 3.1.18 berikut, Apabila pada taxiway dengan penggolongan pesawat III, IV, V dan VI untuk jenis pesawat jet propelled, harus menggunakan lebar bahu. Lebar bahu taxiway pada masing-masing ukuran minimum.

Page 12: Konfigurasi Bandara Taxiway

Straight portions of a taxiway where the code letter is C, D, E or F should be provided with shoulders which extend symmetrically on each side of the taxiway so that the overall width of the taxiway and its shoulders on straight portions is not less than: — 60 m where the code letter is F; — 44 m where the code letter is E; — 38 m where the code letter is D; and — 25 m where the code letter is C.

TAXIWAY SHOULDERS

SKEP No 77-VI-2005

ICAO ANEX 14 Tahun 2009

Page 13: Konfigurasi Bandara Taxiway

TAXIWAY LONGITUDINAL SLOPE

Where slope changes on a taxiway cannot be avoided, the transition from one slope to another slope should be accomplished by a curved surface with a rate of change not exceeding: — 1 per cent per 30 m (minimum radius of curvature of 3 000 m) where the code letter is C, D, E or F; and — 1 per cent per 25 m (minimum radius of curvature of 2 500 m) where the code letter is A or B.

SKEP No 77-VI-2005

ICAO ANEX 14 Tahun 2009

Page 14: Konfigurasi Bandara Taxiway

TRANSVERSE SLOPE. Berdasarkan SKEP No 77-VI-2005, Kemiringan melintang

taxiway harus cukup memadai untuk mencegah penambahan air dan tidak kurang dari 1%, nilai maksimumnya adalah:

The transverse slopes of a taxiway should be sufficient to prevent the accumulation of water on the surface of the taxiway but should not exceed: — 1.5 per cent where the code letter is C, D, E or F; and — 2 per cent where the code letter is A or B.

ICAO ANEX 14 Tahun 2009

Page 15: Konfigurasi Bandara Taxiway

A SLOPE AT RUNWAY AND TAXIWAY

Page 16: Konfigurasi Bandara Taxiway

AIRPLANE BRIDGE

Page 17: Konfigurasi Bandara Taxiway

CROSS-SECTION BRIDGE AND ROADWAY

Page 18: Konfigurasi Bandara Taxiway

TAXUWAY SURFACE & STRENGHT

Lapisan permukaan taxiway sama dengan landas pacu (runway)

Pada kekuatan taxiway sama dengan landas pacu (runway)

Page 19: Konfigurasi Bandara Taxiway

JARAK PANDANG TAXIWAY Berdasarkan SKEP No 77-VI-2005 , Jarak pandang dari titik dengan

ketinggian (h) 1,5 m sampai 2 m diatas taxiway harus dapat melihat permukaan pesawat sampai jarak (d) minimum dari titik tersebut

ICAO ANEX 14 Tahun 2009Where a change in slope on a taxiway cannot be avoided, the change should be such that, from any point: • 3 m above the taxiway, it will be possible to see the whole surface of the

taxiway for a distance of at least 300 m from that point, where the code letter is C, D, E or F;

• 2 m above the taxiway, it will be possible to see the whole surface of the taxiway for a distance of at least 200 m from that point, where the code letter is B; and

• 1.5 m above the taxiway, it will be possible to see the whole surface of the taxiway for a distance of at least 150 m from that point, where the code letter is A.

Page 20: Konfigurasi Bandara Taxiway

TAXIWAY MINIMUM SEPARATION DISTANCE

Pemisahan jarak minimum antara garis tengah taxiway sampai parkir taxiway dengan:

a. Garis tengah runway;

b. Garis tengah taxiway;

c. Gedung, bangunan, kendaraan, dinding, tanaman, peralatan, tempat pesawat;

Pemisahan jarak antara garis tengah dari taxiway dan garis tengah dari runway, garis tengah sejajar runway memiliki dimensi minimum yang spesifik dalam tabel berikut, kecuali untuk operasi dengan jarak pemisahan yang rendah diijinkan dan jika pemisahan jarak lebih rendah cenderung tidak mempengaruhi keamanan dalam operasi penerbangan

Page 21: Konfigurasi Bandara Taxiway

LANE WIDTH

Page 22: Konfigurasi Bandara Taxiway

SKEP No 77-VI-2005

ICAO ANEX 14 Tahun 2009

Page 23: Konfigurasi Bandara Taxiway

RAPID EXIT TAXIWAY

A rapid exit taxiway should be designed with a radius of turn-off curve of at least: — 550 m where the code number is 3 or 4; and — 275 m where the code number is 1 or 2; to enable exit speeds under wet conditions of: — 93 km/h where the code number is 3 or 4; and — 65 km/h where the code number is 1 or 2.

SKEP No 77-VI-2005

ICAO ANEX 14 Tahun 2009

Page 24: Konfigurasi Bandara Taxiway

TAXIWAY CURVES

Page 25: Konfigurasi Bandara Taxiway

FILLET DESIGN

Page 26: Konfigurasi Bandara Taxiway

FILLET

Page 27: Konfigurasi Bandara Taxiway

JARI-JARI FILLET

Page 28: Konfigurasi Bandara Taxiway

EXIT TAXIWAY

Lokasi jalan keluar pesawat pada jarak 450 m – 650m ambang landasan

Page 29: Konfigurasi Bandara Taxiway

TAXIWAY STRIPS Kemiringan jarak taxiway harus dibuat sedemikian agar air

dapat mengalir lancar pada tepi landas pacu, dan area yang diratakan harus mempunyai kemiringan melintang maksimum: Kemiringan keatas memberikan aturan kemiringan melintang berbatasan dari permukaan taxiway yang tidak horizontal. Kemiringan kebawah tidak mencapai 5% dari ukuran horizontal.

Jarak minimum bagian tengah darigaris tengah taxiway seperti dalam tabel 3.1.27 berikut,

Page 30: Konfigurasi Bandara Taxiway

JARAK MINIMUM SETELAH BELOKAN Jarak lurus minimum setelah belokan sehingga pesawat

dapat berhenti penuh sebelum melalui persimpangan dengan pesawat lain adalah

Page 31: Konfigurasi Bandara Taxiway

TAXIWAY MARKING Standar marka dan rambu pada daerah

pergerakan pesawat udara di Bandar udara, meliputi :

1. Taxiway centre line marking 2. Runway holding position marking 3. Taxiway edge marking 4. Taxiway shoulder marking 5. Intermediate holding position

marking 6. Exit guide line marking 7. Road holding position marking