konferensi pers kur super mikro untuk pekerja phk dan ibu rt … 13.08.2020... · 2020. 8. 13. ·...
TRANSCRIPT
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 1
Kementerian Koordinator Bidang PerekonomianRepublik Indonesia
www.ekon.go.id perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI
KONFERENSI PERSKUR SUPER MIKRO UNTUK PEKERJA PHK DAN IBU RT
&PERPANJANGAN TAMBAHAN SUBSIDI BUNGA KUR HINGGA 31-12-2020
13 Agustus 2020
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia
2
Executive Summary – Keputusan Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM Tgl13 Agustus 2020
2
I. 1. Realisasi Penyaluran KUR Posisi 31 Juli 2020
II.Keputusan Perubahan Kebijakan KUR pada masa Covid-19
1. Penambahan Skema KUR Baru berupa KUR Super Mikro untuk Pekerja terkena PHK dan Ibu Rumah Tangga dengan Usaha Produktif:
• Skema kredit/pembiayaan lunak bagi pekerja formal terkena PHK dan usaha Ibu Rumah Tangga yang melakukan usaha produktif.
• Plafon sampai dengan Rp10 juta
• Suku bunga 0% sampai dengan 31 Desember 2020 (Pemerintah memberikan subsidi bunga 19% dengan rincia subsidi bunga reguler 13% dan
tambahan subsidi bunga 6% sd. Desember 2020).
Suku bunga 6% setelah 31 Desember 2020 (subsidi bunga KUR Super Mikro reguler sebesar 13%).
I.2. Realisasi Kebijakan KUR pada masa Covid-19
Berdasarkan data SIKP sampai dengan 8 Agustus 2020, realisasi kebijakan KUR pada masa Covid-19 sebagai berikut:
A. Tambahan subsidi bunga KUR diberikan kepada 5.944.348 debitur dengan baki debet Rp121 Triliun.
B. Penundaan angsuran pokok paling lama 6 bulan diberikan kepada 1.550.009 debitur dengan baki debet Rp46.3 Triliun.
C. Relaksasi KUR, berupa:
i. Perpanjangan jangka waktu diberikan kepada 1.557.271 debitur dengan baki debet Rp46.2 Triliun.
ii. Penambahan limit plafon KUR diberikan kepada 14 debitur dengan baki debet Rp3 Miliar.
2. Perpanjangan tambahan subsidi bunga 6 % KUR hingga akhir Desember 2020 dari sebelumnya tambahan subsidi
bunga KUR sebesar 6% untuk 3 bulan pertama dan 3% untuk 3 bulan berikutnya sampai dengan 31 Desember 2020.
3. Disetujui permintaan tambahan plafon KUR sebesar Rp22,2 triliun sehingga total plafon KUR tahun 2020 sebesar
Rp198,73 triliun.
• Realisasi KUR s.d. 31 Juli 2020 sebesar Rp 89,2 T dan diberikan kepada 2,67 juta debitur sehingga total outstanding sebesar Rp 167,87 T
dengan NPL sebesar 1,07%.
• Penyaluran KUR pada masa COVID-19 menurun tajam dari sebesar Rp18,9 triliun pada bulan Maret 2020 menjadi hanya sebesar Rp4,75
Triliun pada Mei 2020. Secara bertahap penyaluran KUR telah meningkat kembali dengan penyaluran di Juli sebesar Rp13 Triliun.
• Porsi penyaluran KUR per sektor terbesar disalurkan di sektor perdagangan (42%) disusul sektor pertanian (30%) dan jasa (15%).
3
I. Laporan Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat sampai dengan 31 Juli 2020
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia
4
41. PERKEMBANGAN KINERJA KUR• Realisasi KUR s.d. 31 Juli 2020 sebesar Rp 89,2 T dan diberikan kepada 2,67 juta debitur sehingga total outstanding sebesar Rp 167,87 T dengan
NPL sebesar 1,07%.
• Penyaluran KUR pada masa COVID-19 menurun tajam dari sebesar Rp18,9 triliun pada bulan Maret 2020 menjadi hanya sebesar Rp4,75 Triliun
pada Mei 2020. Secara bertahap penyaluran KUR telah meningkat kembali dengan penyaluran di Juli sebesar Rp13 Triliun.
• Penyaluran KUR masih didominasi untuk skema KUR Mikro (71,82%) diikuti dengan skema KUR Kecil (27,8%) dan KUR TKI (0,34%).
Penyaluran KUR per 31 Juli 2020 Berdasarkan Skema
KUR TKI
KUR KECIL
KUR MIKRO
Rp 24,8 Triliun
Rp64,1 Triliun71,82%
27,84%
0,34% Rp 301 Miliar
30
100110
120
140
190
22.75
94 96.7
120.3
140.1
89.2
2015 2016 2017 2018 2019 sd Juli 2020
Target (Rp T) Realisasi (Rp T) 2 per. Mov. Avg. (Realisasi (Rp T))
Target dan Realisasi KUR per Tahun(Rp Triliun)
1
4.44.1
4.44.1
2.67
2015 2016 2017 2018 2019 sd Juli2020
Debitur KUR per Tahun (Org juta)
Debitur (org juta)2 per. Mov. Avg. (Debitur (org juta))
TahunTarget
(Rp T)
Realisasi
(Rp T)
Debitur
(org juta)NPL (%)
2015 30 22.75 1
2016 100 94 4.4 0.24
2017 110 96.7 4.1 0.8
2018 120 120.3 4.4 1.24
2019 140 140.1 4.1 1.26
sd Juli 2020 190 89.2 2.67 1.07
Kinerja KUR per tahun
15.819.2 18.9
7.14.75 10.45 13 15.8
35
53.961
65.75
76.2
89.2
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
Penyaluran KUR Th. 2020 per Bulan
Per Bulan Akumulasi 2 per. Mov. Avg. (Per Bulan)
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia
5
5
24
1.65.6
58
0.005
11
23
2.07.0
54
0.2
14
26
1.58.2
48
0,2
16
30
2
11
42
0.1
15
Pertanian, Perburuan, danKehutanan
Perikanan Industri Pengolahan Perdagangan Konstruksi Jasa-jasa
Des-17
Des-18
Des-19
Juli-20
KOMPOSISI PENYALURAN KUR PER SEKTOR (%)
PENYALURAN KUR MENURUT SEKTOR EKONOMI (Posisi 31 Juli 2020)
Porsi penyaluran KUR tahun 2020 per sektor terbesar disalurkan di sektor perdagangan (42%) disusul sektor pertanian
(30%) dan jasa (15%).
*) Jasa-jasa = Pertambangan dan Penggalian; Listrik, Gas, dan air; Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum; Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi; Perantara
Keuangan; Real Estate, Usaha Persewaan, Jasa Perusahaan; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan, dan Perorangan
Lainnya (TKI); Kegiatan yang Belum Jelas Batasannya.
(Jan – Juli 2020)
Rp Triliun % Rp Triliun % Rp Triliun % Rp Triliun % Rp Triliun % Rp Triliun %
1 Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan 25.66 31.8 21.84 34.1 10.41 17.5 5.10 20.3 36.07 25.7 26.95 30.2
2 Perikanan 1.37 1.7 1.25 2.0 0.78 1.3 0.45 1.8 2.15 1.5 1.71 1.9
3 Industri Pengolahan 6.90 8.6 7.74 12.1 4.62 7.8 2.31 9.2 11.52 8.2 10.05 11.3
4 Perdagangan 37.28 46.2 24.34 38.0 30.55 51.4 12.94 51.5 67.82 48.4 37.29 41.8
5 Konstruksi 0.05 0.1 0.05 0.1 0.20 0.3 0.08 0.3 0.25 0.2 0.13 0.1
6 Jasa-jasa 9.36 11.6 8.84 13.8 12.92 21.7 4.25 16.9 22.28 15.9 13.09 14.7
Pariwisata 7.77 9.6 3.15 4.9 2.80 4.7 1.48 5.9 10.57 7.5 4.63 5.2
Total 80.61 100.0 64.07 100.0 59.48 100.0 25.14 100.0 140.1 100.0 89.21 100.0
No Sektor Ekonomi
KUR Mikro KUR Kecil Total
Desember 2019 s.d. 31 Juli 2020 Desember 2019 s.d. 31 Juli 2020 Desember 2019 s.d. 31 Juli 2020
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia
6
6(Posisi 8 Agustus 2020 - SIKP)
Berdasarkan data SIKP sampai dengan 8 Agustus 2020, realisasi kebijakan
KUR pada masa Covid-19 sebagai berikut:
A.Tambahan subsidi bunga KUR diberikan kepada 5,94 juta debitur dengan
baki debet Rp121 Triliun.
B.Penundaan angsuran pokok paling lama 6 bulan diberikan kepada 1,55 juta
debitur dengan baki debet Rp46.3 Triliun.
C.Relaksasi KUR, berupa:
• Perpanjangan jangka waktu diberikan kepada 1,56 juta debitur dengan
baki debet Rp46.2 Triliun.
• Penambahan limit plafon KUR diberikan kepada 14 debitur dengan baki
debet Rp3 Miliar.
REALISASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KUR COVID-19
Sumber: Sistem Informasi Kredit Program, 8 Agustus 2020
7
II. Skema KUR Super Mikro
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia
8
1. Latar Belakang Usulan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro
Sumber Risalah Ratas tanggal 3 Agustus 2020
Sumber : SIARAN PERS No. HM.4.6/36/SET.M.EKON.2.3/03/2020
“….Para pimpinan K/L agar dapat menggeser anggaran ke bidang yang lebih produktif, seperti
pinjaman dengan bunga 0%, terutama untuk para pekerja yang terkena pemutusan hubungan
kerja (PHK) atau bidang usaha yang terkena masalah. Berikan pinjaman antara Rp2,5 sampai
Rp5 juta dengan bunga 0%. Hal tersebut diperlukan, mengingat jumlah anggaran yang masih
banyak, terutama di bidang kesehatan dan sektoral K/L”.
Presiden RIJoko Widodo
Ratas3 Agustus 2020
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia
9
9
9.81
4.56
10.39
3.83
0.02
5.89
10.67
0.43
3.16
2.90
3.85
2.06
1.60
5.39
7.09
1.96
1.27
10.88
4.56
3.71
2.30
2.19
1.21
1.03
-2.72
-3.22
-5.39
-5.46
-6.19
-7.57
-12.09
-12.60
-22.02
-30.84
-40.00 -30.00 -20.00 -10.00 0.00 10.00 20.00
Infokom
Pengadaan Air
Jasa Kesehatan
Real Estat
Pertanian
Jasa Pendidikan
Jasa Keuangan
Pertambangan
Adm. Pemerintahan
Konstruksi
Pengadaan Listrik
Industri
Perdagangan
Jasa Perusahaan
Jasa Lainnya
Akomodasi & Mamin
Transportasi
Pertumbuhan Ekonomi Menurut Sektor (%YoY)
Pertumbuhan Tw II-2020 Pertumbuhan Tw I-2020
1. LATAR BELAKANG USULAN KUR SUPER MIKRO
5.06 5.27 5.17 5.18 5.07 5.05 5.02 4.97
2.97
-5.32
-6
-4
-2
0
2
4
6
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2018 2019 2020
2.84 3.74
-4.91
1.70 0.24
-2.19-5.51 -6.90 -7.76 -8.61
-11.66
-16.96-20.00
-15.00
-10.00
-5.00
0.00
5.00
KonsumsiRumah Tangga
KonsumsiPemerintah
KonsumsiLNPRT
PMTB Ekspor Impor
Pertumbuhan Ekonomi Menurut Pengeluaran (%YoY)
Pertumbuhan Tw I-2020 Pertumbuhan Tw II-2020
• Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksisebesar -5,32% (yoy) dari triwulan sebelumya 2,97% (yoy).
• Dari sisi sektoral, Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi terdalam -30,84%(yoy) disusul Akomodasi dan Mamin sebesar -22,02% (yoy), namun masih ada sektoryang masih mampu tumbuh positif diantaranya sektor Pertanian, Infokom, JasaKesehatan, Jasa Keuangan.
• Pandemi Covid-19 menyebabkan beberapa aktivitas ekonomi terhenti sehingga terjadiPHK dan berdampak kepada kelompok usaha mikro yang dikelola ibu rumah tangga.
9
• Dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi, khususnya bagiusaha mikro Rumah Tangga dan pekerja terkena PHK, maka perludiberi kredit lunak untuk pembiayaan usaha untuk kelompoktersebut dalam skema KUR Super Mikro.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia 131. Latar Belakang: Angka pengangguran tahun 2020 diperkirakan naik akibat Covid-19
Perkembangan Jlh. Pengangguran dan Tk. Pengangguran Terbuka (%) 1987-2020
Jum
lah
Peng
angg
uran
(Jut
aOr
ang)
Keterangan: Sejak tahun 2000 menggunakan dasar perhitungan yang disempurnakan. Data sampai tahun
1999 menggunakan backcast
Sumber: Badan Pusat Statistik
• Kementerian Ketenagakerjaan mencatat,
hingga 9 Agustus 2020 sebanyak 2,147
juta buruh terdampak pandemi COVID-19.
Terdiri dari:
a. 1,132 juta pekerja formal dirumahkan;
b. 384 ribu pekerja formal di PHK;
c. 631 ribu pekerja informal
• Kamar Dagang Industri (Kadin) mencatat
hingga Mei 2020, 6 juta pekerja sudah di-
PHK dan dirumahkan karena pengusaha
tak memiliki cashflow. (Sumber: Surat
Kadin kepada Presiden Nomor
390/KU/IV/2020 tanggal 14 April 2020)
• Bappenas memperkirakan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) menyentuh
8,19% - 9,2% pada 2020 atau naik
signifikan dari tahun 2019 sekitar 5,28%.
Bappenas memproyeksi angka
pengangguran tahun 2020 diperkirakan
naik 4 hingga 5,5 juta orang.tirto.id/fK3e
Sumber: BPS, tirto.id (23 Juni 2020)
Ting
kat P
enga
nggu
ran
Terb
uka
(%)
1.82
2.04
2.04
1.91
1.99
2.14
2.20
3.64
4.28
4.18
5.05 6.03
5.
81
8.01
9.
13
9.94
10
.25
10.8
5 11.
90
11.10
10
.93
10.5
5 10
.01
9.43
9.
39
9.26
8.
96
8.59
8.
32
8.12
7.
70
7.61
7.
24
7.17
7.
39
7.15
7.
24
7.45
7.
56
7.02
7.
03
7.01
7.
04
6.87
7.
00
6.82
7.
05
6.88
10.8
3.5
23
.83
3.7
93
.45
3.5
63
.73
3.8
05.
956
.64
6.4
27.
478
.66
8.3
48
.10 9
.06 9
.67
9.8
6 10.2
6 11.2
4 10
.45
10.2
8 9
.75
9.11
8
.46
8.3
9 8
.14
7.87
7.
41
7.14
6
.80
6.5
6 6
.32
6.14
5.
92
6.2
5 5.
70
5.94
5.
81
6.18
5.
50
5.61
5.
33
5.50
5.
13
5.34
5.
01
5.28
4.
99
8.19
0
2
4
6
8
10
12
1987
1988
1989
1990 1991
1992
1993
1994
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
Feb-
05
Nov-
05
Feb-
06
Aug-
06
Feb-
07
Aug-
07
Feb-
08
Aug-
08
Feb-
09
Aug-
09
Feb-
10
Aug-
10
Feb-
11
Aug-
11
Feb-
12
Aug-
12
Feb-
13
Aug-
13
Feb-
14
Aug-
14
Feb-
15
Aug-
15
Feb-
16
Aug-
16
Feb-
17
Aug-
17
Feb-
18
Aug-
18
Feb-
19
Aug-
19
Feb-
20
Des'
20 (p
)
Pengangguran Tingkat Pengangguran Terbuka - TPT
Beberapa lembaga memproyeksikan angka pengangguran tahun 2020 diperkirakan meningkat akibatCovid-19 sehingga perlu dukungan pembiayaan untuk pekerja yang terkena PHK yang ingin berusaha
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia
11
2. USULAN SKEMA KUR SUPER MIKRO
11
Skema KUR Super Mikro
Uraian KUR Super Mikro
Suku Bunga sd. 31 Desember 2020 0%
Suku Bunga sesudah 31 Des 2020 6%
Subsidi Bunga Reguler* 13%
Tambahan Subsidi Bunga sd Desember 2020 6%
Total Subsidi Bunga 2020**) 19%
Keterangan:
*) Setelah 2020, subsidi bunga KUR Super Mikro yang ditanggung pemerintah hanya subsidi bunga KUR regular yaitu 13% sehingga suku
bunga pada saat normal 6% seperti suku bunga KUR lainnya.
**)Sudah termasuk premi penjaminan sebesar 2% dengan coverage penjaminan 70% penjamin dan 30% bank
***)Besarnya plafon Rp12 triliun diberikan kepada 3 juta debitur.
A. Sasaran Penerima KUR Super Mikro
Diutamakan untuk Pekerja terkena PHK atau Ibu rumah tangga yang melakukan usaha.
B. Suku Bunga
0% sampai dengan 31 Desember 2020 dan 6% setelah 31 Desember 2020
C. Jumlah Kredit
Maksimum 10 juta.
Uraian KUR Super Mikro
Suku Bunga0% sampai dengan 31 Des’20 (Diberikan tambahan subsidi bunga KUR 6% sampai dengan 31 Desember2020), dan 6% setelah 31 Desember 2020.
Batas maksimum kredit Rp 10 juta
Total akumulasi plafon KUR Tidak dibatasi
Agunan Pokok Usaha atau proyek yang dibiayai KUR
Agunan Tambahan Tidak diperlukan agunan tambahan
Jangka Waktu• KMK = Paling lama 3 tahun dan jika suplesi dapat diperpanjang menjadi 4 tahun• KI = Paling lama 5 tahun dan jika suplesi dapat diperpanjang menjadi 7 tahunDengan grace period sesuai penilaian Penyalur KUR
Kriteria Penerima KURDiutamakan• Pekerja terkena PHK yang melakukan usaha produktif;• Ibu Rumah Tangga yang melakukan usaha produktif.
Persyaratan Penerima KUR
1. Usaha mikro2. Lama usaha calon penerima KUR Super Mikro tidak dibatasi minimal 6 bulan. Lama usaha dapatkurang dari 6 bulan atau usaha baru dengan persyaratan:• Mengikuti program pendampingan (formal atau informal); atau• Tergabung dalam suatu kelompok usaha; atau• Memiliki anggota keluarga yang telah memiliki usaha.3. Bagi pegawai PHK tidak diwajibkan memiliki usaha minimal 3 bulan dengan pelatihan 3 bulansebagaimana diatur dalam Permenko 8/2019 tapi dapat kurang dari 3 bulan atau usaha baru denganpersyaratan sebagaimana butir 2.4. Belum pernah menerima KUR.
Fitur KUR Super Mikro
12
13
III. Perpanjangan Tambahan Subsidi Bunga KUR pada masa Covid-19
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia
14
141. Penegasan Kebijakan Tambahan Subsidi Bunga/Marjin KUR pada masa Covid-19
1. Dalam Rapat Komite tanggal 1 Mei 2020 diputuskan untuk memberikan tambahan subsidi bunga untuk KUR lama dengankolektibilitas tanggal 29 Februari 2020 tergolong 1 atau 2 baik yang tidak direstrukturisasi maupun direstrukturisasi.
2. Keputusan tersebut dituangkan dalam Pasal 5A Permenko 8/2020 tentang Perubahan atas Permenko 6/2020 tentang PerlakuanKhusus bagi Penerima KUR terdampak pandemi Covid-19.
3. Masih terdapat perbedaan penafsiran oleh Penyalur KUR terkait ketentuan tambahan subsidi bunga KUR pada masa Covid-19sebagaimana diatur dalam Pasal 5A Permenko 8/2020 yaitu terkesan tambahan subsidi bunga diberikan hanya KUR yangdirestrukturisasi saja.
4. Dalam rangka percepatan pemberian tambahan subsidi bunga/marjin KUR pada masa Covid-19, Deputi Bidang KoordinasiEkonomi Makro dan Keuangan selaku Sekretaris Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM telah mengeluarkan suratpenegasan kepada Penyalur KUR bahwa tambahan subsidi bunga KUR diberikan kepada KUR lama dengan kolektibilitas tanggal29 Februari 2020 tergolong 1 atau 2 serta untuk seluruh KUR baik yang mengajukan maupun yang tidak mengajukan.
5. Untuk memberikan kepasatian hukum yang jelas maka diusulkan perubahan Pasal 5A Permenko 8/2020 tentang Perubahanatas Permenko 6/2020 tentang Perlakuan Khusus bagi Penerima KUR terdampak pandemi Covid-19 yang menyebutkan secarategas bahwa:• Tambahan subsidi bunga KUR pada masa Covid-19 diberikan kepada seluruh Penerima KUR Kol. 1 atau Kol. 2.• Tambahan subsidi bunga KUR diberikan baik kepada debitur non restrukturisasi maupun yang direstrukturisasi.• Tambahan subsidi bunga KUR diberikan baik kepada debitur yang mengajukan maupun yang tidak mengajukan.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia
15
2. USULAN PERUBAHAN KEBIJAKAN KUR PADA MASA COVID-19
15
Perpanjangan Tambahan subsidi bunga KUR pada masa pandemi Covid-19
• Rakor Komite tanggal 1 Mei 2020 telah menetapkan perubahan relaksasi kebijakan KUR yaitu:
“Pemberian tambahan subsidi bunga KUR sebesar 6% selama 3 bulan pertama dan 3% selama 3 bulan
kedua untuk semua debitur KUR terhitung sejak akad restrukturisasi kredit ditandatangani debitur dengan
lembaga penyalur KUR.
• Memperhatikan bahwa realisasi tambahan subsidi bunga/marjin KUR pada masa Covid-19 ini masih relatif
kecil serta kondisi usaha penerima KUR masih belum sepenuhnya pulih, maka diusulkan untuk dilakukan
perubahan kebijakan tambahan subsidi bunga KUR pada masa Covid-19:
Dari yang sebelumnya 6% selama 3 bulan dan 3% selama 3 bulan, menjadi 6% sampai dengan
Desember 2020.
• Perpanjangan tambahan subsidi bunga KUR pada masa Covid-19 menjadi 6% sampai dengan
Desember 2020.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik IndonesiaGedung Ali Wardhana, JL. Lapangan Banteng No. 2-4 Jakarta
Website : www.ekon.go.id
©2020
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
Subsidi Bunga01 |
Perbankan dan Perusahaaan Pembiayaan
Pagu: 35.3 T
Perbankan dan PerusahaaanPembiayaan
K U R | Pagu: Rp4,97 T N O N K U R | Pagu: Rp30,3 T
BUMN
BLU dan KOPERASI
27.197 M
2.592 M
526,00 M
Realisasi:
3,6 % (Rp1,3 T)
7,1 jutaDebitur
13,16 % (654,06 M)
42 Instansi (Bank, Lembaga Pembiayaandan Koperasi)
Realisasi:
2,1% (Rp642 M)
2,4 juta Debitur
Realisasi:
Keterangan:
Terdapat 14 Lembaga Penyalur (BRI,Mandiri, BNI, BPD Bali, KSP Guna PrimaDana, BTN, BPD Papua, BCA, BPD Jogja,BPD Jateng, BPD Jabar Banten, BankNobu, BPD Sumsel Babel dan BPDKalsel)
2,3 %(Rp642 M)
2,4 juta Debitur
Keterangan: Baru BRI yang mendapatkan persetujuan pembayaran
Keterangan:• Alokasi dana: PNM: 1.19 T; Mekaar: 1.09 T; ULaMM: 110 M;
ULaMM >500jt: 6 M; Pegadaian: 1.18 T• DIPA dalam proses persetujuan
102 Bank Umum, 1.570 BPR, 176 BPRS, dan 110 Perusahaan Leasing
PT. PNM (Umi, Mekaar, Ulamm) dan Pegadaian
4 BLU (PIP, LPDB, P2H, LPMUKP) dan 297 Koperasi Mitra BLU
Dalam proses verifikasi Lembaga Pelaksana/Penyalur
0 %(0 M)
0 Debitur
0 %(0 M)
0 Debitur
Data Kemenkeu tanggal 5 Agustus 202017
Realisasi dukunganbagi UMKM telahmencapai 26,33% atauRp 32,51T dari alokasiRp123,46T
26,33%
4,68 jutaDebitur
Realisasi Program PEN Untuk Subsidi Bunga UMKM
Target Penyaluran KUR Pada Tahun 2021 sebesar Rp220 triliun
1
8
• Target KUR tahun 2021 meningkat menjadi sebesar Rp220 Triliun. Target tersebut meningkat
sebesar Rp50 triliun atau 29,4% dibandingkan dengan perkiraan Realisasi KUR tahun 2020 sebesar
Rp170 triliun.
• Peningkatan KUR tersebut sebagian besar akan digunakan untuk pembiayaan sektor pangan.
• Telah dianggarkan subsidi bunga sebesar Rp16,14 triliun untuk target KUR Rp220 triliun.
190
220
250
285
325
2020 2021 2022 2023 2024
Target Penyaluran KUR 2020 - 2024 (Rp Triliun)
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia
19
19
197
224
266
355
380
452
498
505
513
663
827
909
956
995
1,058
1,072
1,132
1,310
1,337
1,547
1,660
1,785
1,787
1,799
2,244
2,449
2,721
2,722
2,998
3,889
5,220
11,166
16,367
17,210
0.22%
0.25%
0.30%
0.40%
0.43%
0.51%
0.57%
0.56%
0.58%
0.74%
0.93%
1.07%
1.12%
1.27%
1.19%
1.20%
1.02%
1.50%
1.47%
1.73%
2.00%
1.86%
2.02%
2.00%
2.52%
2.74%
3.05%
3.05%
3.36%
4.36%
5.85%
12.52%
18.35%
19.29%
Maluku Utara
Kalimantan Utara
Maluku
Kepulauan Riau
Gorontalo
Bangka Belitung
Sulawesi Barat
Papua Barat
Papua
Sulawesi Utara
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Sulawesi Tengah
NTT
Bengkulu
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Barat
Riau
Aceh
Banten
Kalimantan Selatan
NTB
Sumatera Selatan
D.I. Yogyakarta
DKI Jakarta
Sumatera Barat
Lampung
Jambi
Bali
Sumatera Utara
Sulawesi Selatan
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
PENYALURAN KUR MENURUT PROVINSI (Posisi 31 Juli 2020)
Menurut Provinsi (Rp Triliun)
Rp 17,8 triliun
20%
5,65%
Rp 5 triliun
Rp 50,3 triliun Rp 5,9 triliun
6,63%
Rp 8,6 triliun
9,67% Rp 1,5 triliun
1,6%
Jumlah Realisasi KUR (Rp)
Persentase Realisasi KUR
Jumlah Debitur KUR
124.111
254.506
35.980
141.113
441.682
1.675.144
56,42%
KALIMANTAN
SULAWESI
MALUKU & PAPUA
BALI & NUSA TENGGARAJAWA
SUMATERA