konferensi klinik eklampsia
DESCRIPTION
Obstetri dan GinekologiTRANSCRIPT
KONFERENSI KLINIK
PEB DAN HIPERTIROD DALAM KEHAMILAN
OLEH :Adika, Rima, Intan, Silvi, Hernina, Dona, Elanda, Andharu
PEMBIMBING:dr. Herlambang Noerjasin, Sp.OG (K)FM
KEPANITERAAN KLINIK SENIORBAGIAN OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM PENDIDIKAN RADEN MATTAHER/FKIK UNJA2015
LAPORAN JAGA VK31 Januari – 7 Februari 2015
3
KASUS Partus fisiologis
Partus patologis kamar Operasi penyPasien
Bermasalah
totalspontan ekstraks
i vakum
Mayor Minorginekologi
SC Gin Onkkureta
se
OBS 5 10 16
GYN 1 4 5
TOTAL 5 10 1 4 21
LAPORAN KASUS
Identitas PasienNama : Ny. PUsia : 31 tahunPekerjaan : IRTNama Suami : Tn. RUsia : 35 tahunMRS :27-10-2015
Keluhan UtamaOs rujukan dari Rumah Sakit Sungai Bahar dengan keluhan
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit DahuluPenyakit Tiroid (+), Hipertensi (-), DM (-),Asma (-), PJK (-),
2 Jam
Mengeluh : mual, pusing kejang di rumah
2 Jam
Os dibawa ke RS Pemeriksaan Fisik :TD : 160./100Pembukaan : -DJJ : 146 x/mntTerapi :IVFD RL + MgSO4 40 % Loading doseKejang berulang
MgSo4 2, gr IV,
MRS
Os memeriksa kehamilan, diketahui tekanan
darah tinggi (+)
1 bulan
Os sadar, nyeri perut menjalar kepinggang (-),
keluar air-air (-), keluar darah
campur lendir (-), riwayat
kejang SMRS, pusing, mual.
RIWAYAT OBSTETRI
• GPA : G1P0 A0
• HPHT : 22 Desember 2014
• UK : 38-39 minggu
• TP : 29 September 2015
• Menarche : Umur 12 tahun
• Lama haid : 7 hari.
• Riwayat Perkawinan :Pasien menikah satu
kali, lama 1 tahun
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran : CM
• TD : 170/100 mmHg
• N : 160x/menit
• RR : 28x/menit
• Suhu : 36,60C
Status Generalisata• Kepala : normocephale, rambut hitam tidak mudah
dicabut.
• Mata : conj. anemis -/-, sklera ikhterik -/-, reflek
cahaya +/+, eksopthalmus +/+
• THT : dalam batas normal
• Leher : teraba masa
• Thorak : pergerakan dada simetris statis dan
dinamis
• Pulmo : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
• Cor : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
• Abdomen : Bising usus (+)
• Ekstremitas : akral hangat, edema +/+, sianosis -/-
11
STATUS OBSTETRI
Pemeriksaan LuarInspeksi :Muka : cloasma gravidarum (-), edema (-)Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)Dada : pembesaran mammae simetris, puting susu
menonjol, hiperpigmentasi areola mammae,(+), colostrum (-)
Abdomen : perut tampak membesar ke depan, striae gravidarum (+), linea nigra (-), sikatrik (-)
Vulva : labia mayor/minor simetris, pembengkakan kel.bartholini (-)
Ekstremitas : edema (+/+)
13
Pemeriksaan Luar
Palpasi :
Leopold I : TFU 30 cm, massa lunak tidak melenting•Leopold II : Teraba bagian terbesar janin disebelah
kanan
Leopold III : Teraba massa keras melenting
Leopold IV : U
TBJ : 2790 gram
DJJ : 146x/ menit
His -
Pemeriksaan dalam
•Portio : -•Pendataran : -•Pembukaan : -•Ketuban : -•Penunjuk : -•Presentasi : -•Penurunan : -•Posisi : -
LaboratoriumDarah Rutin
• HB : 9,43gr %• WBC : 17,3
103/mm3
• HCT : 30,7%• PLT :
319.103/mm3
Kimia Darah• Ureum : 8,5 mg/dl• Kreatinin : 0,6 mg/dl• GDS : 81 mg/dl
Proteinuria : positif satu
15
16
Diagnosis
G1P0A0 gravida 38-39 minggubelum inpartu, JTH intrauterin preskep +
eklampsia antepartum
Penatalaksanaan
- Observasi keadaan umum, tanda-tanda vital,
- Observasi Denyut jantung janin, - IVFD RL 20 gtt/menit- O2 4 liter/menit- Metildopa 3 x 250 mg- Nifedipin 4 x 10 mg- Drip diazepam 2 amp- MgSO4 40% 2 gram (IV)- Rencana SC Cito jam 11.00
17
SC dimulai pukul 11.40 WIB• Pukul 11.40 Wib operasi mulai• Pasien terlentang dalam narkose umum,
lakukan aseptik antiseptik• Insisi pfannenstiel, insisi SBR, ketuban
dipecahkan, jernih, bayi dilahirkan dengan meluksir kepala
• Pukul : 11.45 WIB : bayi lahir hidup, JK: perempuan, BB: 2700 gr, PB: 48 cm, a/s: 5/6
• Plasenta dilahirkan secara manual• Dinding uterus ditutup• Dinding abdomen ditutup• Pukul 12.30 WIB operasi selesai
18
Instruksi Post Op• Observasi TTV• IVFD RL : D5% 30 gtt/i• Drip oksitosin 20 gtt/i• Kateter menetap, catat input output• Mobilisasi bertahap• Obat : Ceftriaxone 1 gr vial 2x1
Tramadol ampul 3x1 MgSO4 maintenence 1 gram/jam sampai
24 jam post SCRawat ICU12.40 Pasien pindah ke ICU
20
Tanggal Follow Up Ket
21-09-2015
S : Kejang (-)O : Kesadaran : dalam pengaruh obatTD : 130/90 mmHg N: 98x/i RR : 24x/i T: 36,5 C Paru : ronki -/- A : P1A0 Post op SCTP hari ke I a/i eklamsia P : Observasi KU, TTVTramadol ampul 3x1 MgSO4 RL 20 gtt/menit
21
FOLLOW UP ICU
Tanggal Follow Up Ket
22-09-2015
S : Nyeri bekas operasiO : Kesadaran : CMTD : 137/95 mmHg N:92x/i RR : 15x/i T: 36,4 C Paru : ronki -/- A :P1A0 Post op SCTP hari ke 2 a/i eklamsiaP : MgSO4 hentikan Cefadroxil 2x 500 mgAs. Mefenamat 3 x 500 mg RL 20 gtt/menitPindah bangsal
22
Tanggal Follow Up Ket
23-09-2015
S : nyeri bekas OperasiO : Kesadaran : CMTD : 130/90 mmHg N: 95x/i RR : 24x/i T: 36,5 C Paru : ronki -/- A : P1A0 Post op SCTP hari ke 3 a/i eklamsia P : Observasi KU, TTVCefadroxil 2x 500 mgAs. Mefenamat 3 x 500 mg RL 20 gtt/menit
23
FOLLOW UP Bangsal
Tanggal Follow Up Ket
24-09-2015
S : -O : Kesadaran : dalam pengaruh obatTD : 130/80 mmHg N: 93x/i RR : 22x/i T: 36,5 C Paru : ronki -/- A : P1A0 Post op SCTP hari ke 4 a/i eklamsia P : Observasi KU, TTV
Pasien Pulang APS
24
FOLLOW UP Bangsal
Diagnosis•Gejala prodromal/impending eclampsia :Bila preeklamsia dengan gejala nyeri
kepala hebat, gangguan visual, mual dan muntah, nyeri epigastrium, TD naik secara progresif
•Preklamsia dengan kejang menyeluruh•Dapat timbul ante, intra dan postpartum•Kejang dimulai dengan kejang tonik
disusul kejang klonik
Penatalaksanaan
•Medikamentosa • Pemberian obat antikejang MgSO4
▫ Loading dose : initial dose4 gram MgSO4 : intravena (40% dalam 10 cc) selama 15 menit.
▫ Maintenance dose : Diberikan infus 6 gram dalam larutan ringer setiap 6 jam sampai 24 jam postpartum; atau diberikan 4 atau 5 gram i.m. Selanjutnya maintanace dose diberikan 4 gram i.m. tiap 4-6 jam
▫ Apabila ada kejang lagi, diberikan 2 gram MgSO4 40% IV selama 5 menit, pemberian IV ulangan ini hanya SEKALI SAJA, apabila timbul kejang lagi , berikan pentotal 5mg/KgBB/IV pelan-pelan
▫ Bila ada tanda-tanda keracunan MgSO4, diberikan Ca Glukonas 10%, 10 ml IV pelan-pelan selama 3 menit atau lebih
Penatalaksaan
•Pemberian antihipertensi▫Nifedipin (Ca Channel Blocker) : 10 - 20 mg per oral,
diulangi setelah 30 menit, maksimum 120 mgdalam 24 jam.
▫Jika diastolic ≥110mmHg juga dapat diberikan metildopa, dosis efektif minimal 2x125 mg per hari dan dosis maksimal 3gr/hari
31
Prognosis
•Prognosis janin pada penderita eklamsia juga tergolong buruk. Seringkali janin mati intrauterine atau mati pada fase neonatal.
ANALISA KASUS
Anamnesis :
Os memiliki riwayat hipertensi 1 bulan yang lalu,
os hamil aterm, os kejang sebanyak + 3 kali
sebelum masuk rumah sakit, os tidak memiliki
riwayat hipertensi dan kejang sebelum hamil,
setelah dirumah sakit os kejang semakin
berulang dan tidak sadar
33
ANALISA KASUSPemeriksaan fisik :TD : 160/100 mmHg Generalisata edem +/+ Lokalisata abdomen :•Leopold I : TFU 30 cm, massa lunak tidak melenting•Leopold II : Teraba bagian terbesar janin disebelah kanan•Leopold III : Teraba massa keras melenting•Leopold IV : U•TBJ : 2.945 gram•DJJ : 146x/ menit •His : -
34
kehamilan disertai hipertensi dan proteinuriaHipertensi
ANALISA KASUSPemeriksaan dalam
• Portio : Tebal, lunak• Pendataran : -• Pembukaan : -• Ketuban : (+)• Penunjuk : tidak bisa dinilai• Presentasi : tidak bisa dinilai• Penurunan : -• Posisi : -
35
Belum inpartu
Pemeriksaan urine
Protein urin : positif satu
Proteinuria
Diagnosis Pre OpG1P0A0 gravida 38-39 minggu
belum inpartu, JTH intrauterin preskep + eklampsia antepartum
36
ANAMNESA
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnosis Post Operasi
P1A0 post SCTP a/i eklampsia antepartum