komputer grafis 1

133
i BUKU BAHAN AJAR KOMPUTER GRAFIS 1 Disusun oleh : Andreas Slamet Widodo NIP. 19751201 200112 1002 JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: andreas-slamet-widodo

Post on 07-Sep-2015

286 views

Category:

Documents


91 download

DESCRIPTION

Prodi Desain Komunikasi Visual FSRD UNS

TRANSCRIPT

  • i

    BUKU BAHAN AJAR

    KOMPUTER GRAFIS 1

    Disusun oleh :

    Andreas Slamet Widodo

    NIP. 19751201 200112 1002

    JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

    FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2010

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Desain Komunikasi Visual memang kaya akan perspektif, premis, maupun

    paradigma. Penulis mencoba memaparkan khasanah desain khususnya komputer grafis dari

    kacamata pragmatis yang objektif mengenai peran dan kompetensi. Materi bahan ajar ini

    menjadi media dan pembuka wacana bagi mahasiswa mengenai definisi/ruang lingkup

    komputer grafis, fungsinya sebagai media penunjang dalam desain, apa yang perlu dipelajari.

    Dengan menyimak materi yang ada didalam buku ini, mahasiswa akan menyadari bahwa

    komputer grafis 1 menjadi kebutuhan bagi siapa saja, untuk keperluan apa saja, melalui

    media apa saja, dan bisa berubah kapan saja, dalam konteks wilayah dunia kesenirupaan

    maupun desain.

    Pembahasan materi bahan ajar buku ini diawali dengan mengidentifikasi menu dan

    ikon pada perangkat lunak pengolah grafis, dilanjutkan dengan menjelaskan fungsi menu dan

    ikon pada perangkat lunak pengolah grafis, dan penggunaan menu serta ikon pokok

    perangkat lunak grafis dan diakhiri dengan merancang karya grafis sederhana. Mahasiswa

    dipandu menggunakan skill dan knowledge agar bisa membuat desain yang proporsional.

    Bagian-bagian selanjutnya merupakan contoh implementasi berbagai karya grafis sederhana.

    Semoga materi dalam buku ini mampu membuka wawasan kita mengenai komputer

    grafis 1 yang ternyata memiliki khasanah yang sangat luas. Demikian juga semoga materi

    dalam buku ini bukan hanya mampu berperan sebagai pengetahuan tentang teknis

    penguasaan software komputer semata, tetapi juga bisa sebagai pembangkit adrenalin bagi

    para mahasiswa untuk selalu kreatif dalam menciptakan karya-karya lanjutan yang berguna

    bagi dunia desain komunikasi visual di Indonesia.

    Surakarta, Agustus 2010

    Penulis

  • iii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Halaman Judul i

    Kata Pengantar ii

    Daftar Isi iii

    TINJAUAN MATAKULIAH 1

    BAB I TRANSFORMASI DAN PEWARNAAN OBJEK ........................................... 3

    BAB II PENGATURAN OBJEK ................................................................................ 15

    BAB III GARIS DAN KURVA ................................................................................... 22

    BAB IV TEKS ARTISTIK DAN PARAGRAF ........................................................... 28

    BAB V SHAPING OBJEK .......................................................................................... 33

    BAB VI EFEK VEKTOR DAN BITMAP ................................................................... 36

    BAB VII MENGEKSPOR DAN MENCETAK CORELDRAW .................................. 45

    BAB VIII KOREKSI WARNA DAN TONAL ............................................................. 48

    BAB IX TEKNIK SELEKSI ........................................................................................ 58

    BAB X TRANSFORMASI DAN RETOUCHING IMAGE ......................................... 65

    BAB XI BEKERJA DENGAN LAYER ....................................................................... 80

    BAB XII PAINTING, DRAWING DAN TYPING ...................................................... 93

    BAB XIII DIGITAL COLORING ................................................................................ 102

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 130

  • 1

    TINJAUAN MATAKULIAH

    A. Deskripsi Singkat Mata kuliah

    Mata kuliah Komputer Grafis 1 adalah mata kuliah dasar implementatif, yang

    lebih menitik beratkan pada kompetensi skill penguasaan software grafis untuk

    menciptakan karakter maupun layout desain yang berfungsi untuk penerapan

    berbagai media, dengan penggunaan media komputer dan software grafis yaitu

    CorelDraw dan Photoshop. Kuliah Komputer Grafis 1 dilakukan didalam kelas dan

    penyelesaian pekerjaan lain dalam bentuk tugas dirumah, hasil yang dikerjakan

    berupa rancangan karya yang berbasis vektor dan bitmap dimulai dari kemampuan

    penguasaan perangkat vector art hingga coloring dan penggunaan spesial efek.

    B. Kegunaan Mata kuliah

    Mata kuliah Komputer Grafis 1 ini memiliki kegunaan bagi mahasiswa untuk

    memberikan dasar dalam penciptaan karakter ilustrasi maupun layout desain yang

    berfungsi untuk penerapan diberbagai media, hal ini bertujuan agar dapat

    memberikan kemampuan kepada mahasiswa dalam menciptakan desain lanjutan

    secara implementatif dalam mata kuliah lain yang membutuhkan perancangan grafis

    melalui media komputer grafis, selain teknis penguasaan perangkat keras dan lunak

    komputer juga dapat membantu mahasiswa dalam berkreasi untuk menciptakan pra

    desain yang memiliki fungsi terapan bagi media.

    C. Standar Kompetensi Mata kuliah

    Mahasiswa mampu mengoperasikan perangkat lunak komputer grafis,

    khususnya software grafis CorelDraw dan Photoshop dalam pengolahan image

    vecktor dan bitmap.

    D. Susunan Urutan Bahan Ajar

    Transformasi dan Pewarnaan Objek

    Pengaturan Objek

    Garis dan Kurva

    Teks Artistik dan Paragraf

    Shaping Objek

    Efek Vektor dan Bitmap

    Mengekspor dan Mencetak CorelDRAW

    Koreksi Warna dan Tonal

    Teknik Seleksi

    Transformasi dan Retouching Image

    Bekerja dengan Layer

    Painting, Drawing dan Typing

    Digital Coloring

  • 2

    E. Petunjuk bagi Mahasiswa untuk Mempelajari Bahan Ajar

    Mahasiswa terlebih dahulu membaca Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar

    yang ingin dicapai pada mata kuliah ini.

    Mahasiswa mempelajari secara seksama materi kuliah dan buku-buku yang

    menjadi acuan dari materi bahan ajar pada mata kuliah ini.

    Mahasiswa mengerjakan tugas-tugas mandiri, berdasarkan instruksional dari

    dosen pengampu mata kuliah ini, dengan menggunakan bahan pada materi buku

    ajar ini.

    Mahasiswa yang mendapatkan kesulitan dalam mempelajari materi bahan ajar ini,

    dapat mendiskusikan kepada teman atau dosen yang bersangkutan pada saat

    kuliah atau tatap muka saat konsultasi. Apabila mahasiswa tidak mendapat

    kesulitan, diharapkan mempelajari materi-materi baru pada bab berikutnya.

    Mahasiswa setelah selesai mempelajari materi pada buku ajar ini, diwajibkan

    untuk menempuh uji kompetensi, sesuai dengan kompetensi dasar yang sudah

    direncanakan agar tercapai standar kompetensi sesuai dengan mata kuliah ini.

  • 3

    BAB I

    TRANSFORMASI DAN PEWARNAAN OBJEK

    A. Transformasi Objek

    Objek-objek yang anda buat di dalam CorelDraw dapat diatur posisi

    dan ukurannya. Perintah yang digunakan untuk mengatur adalah perintah

    tranformasi. Ada beberapa macam perintah tranformasi yang berkaitan

    dengan pengaturan objek, yaitu :

    1. Move

    Secara Realtime :

    - Objek yang akan dipindah posisinya harus diaktifkan terlebih dahulu

    dengan menggunakan pick tool.

    - Perhatikan tanda silang yang muncul di tengah-tengah objek.

    Gambar 5.1. Tanda silang (x) yang berada ditengah-tengah objek

    - Gerakkan pointer mouse ke arah tanda silang tersebut hingga berubah

    tanda

    - Klik kiri dan geser objek ke posisi yang diinginkan. Atau anda bisa

    mengkombinasikan sambil menekan tombol Shift atau Ctrl agar objek

    bergerak secara orthogonal.

    Gambar 5.2. Memindahkan objek ke posisi baru

    Melalui Property Bar :

    - Aktifkan objek dengan menggunakan pick tool.

    - Perhatikan pada property bar.

    Gambar 5.3. Kotak isian untuk perpindahan objek berdasarkan

    sumbu x dan y

  • 4

    - Masukkan angka pada sumbu x untuk menggerakkan objek secara

    horizontal dan sumbu y untuk menggerakkan objek secara vertikal.

    Nilai positif untuk bergerak ke kanan dan ke atas. Nilai negatif untuk

    bergerak ke kiri dan ke bawah.

    - Tekan tombol Enter untuk memindahkan objek sejauh angka yang

    diisikan.

    2. Resize

    Secara Realtime :

    - Aktifkan objek dengan menggunakan pick tool.

    - Perhatikan pada titik-titik kotak hitam yang ada disekitar objek.

    - Arahkan pointer mouse pada salah satu titik yang berada di samping

    kiri dan kanan objek untuk merubah ukuran lebar dan titik yang

    berada di bawah dan atas objek untuk merubah ukuran tinggi.

    Gambar 5.4. Posisi pointer untuk me-resize lebar dan tinggi objek

    - Gerakkan ke arah keluar objek untuk memperbesar ukuran objek dan

    ke dalam objek untuk memperkecil ukuran objek. Atau sambil

    menekan tombol Shift agar posisi titik tengah objek terkunci.

    Melalui Property Bar :

    - Aktifkan objek dengan menggunakan pick tool dan perhatikan pada

    property bar.

    - Masukkan nilai ukuran lebar dan tinggi yang dikehendaki dan tekan

    tombol Enter untuk melihat hasilnya.

    Gambar 5.5. Mengisikan nilai lebar dan tinggi objek pada property

    bar

    3. Scale

    Secara Realtime

    - Aktifkan objek dengan menggunakan pick tool dan perhatikan pada

    titik-titik hitam pada bagian sudut-sudut objek.

  • 5

    - Gerakkan pointer mouse ke salah satu titik yang berada pada bagian

    sudut-sudut objek dan geser ke luar objek untuk memperbesar objek

    atau ke dalam objek untuk memperkecil objek. Gunakan tombol Shift

    untuk mengunci objek agar tetap pada titik pusat yang sama.

    Gambar 5.6. Posisi pointer mouse untuk memperbesar atau

    memperkecil ukuran objek

    Melalui Property Bar

    - Aktifkan objek dengan menggunakan pick tool dan perhatikan pada

    property bar.

    - Masukkan nilai ukuran untuk menentukan rasio ukuran objek agar

    menjadi lebih besar atau lebih kecil. Tekan Enter untuk melihat

    hasilnya.

    Gambar 5.7. Mengisikan nilai rasio ukuran objek pada property bar

    4. Rotate

    Secara Realtime

    - Aktifkan objek dengan cara double klik pada objek dengan

    menggunakan pick tool dan perhatikan tanda panah pada bagian sudut

    objek.

    - Gerakkan pointer mouse ke salah satu tanda panah yang berada pada

    bagian sudut-sudut objek dan geser memutari objek secara searah

    jarum jam atau berlawanan jarum jam. Tekan tombol Ctrl untuk

    mengunci putaran pada sudut-sudut istimewa.

  • 6

    Gambar 5.8. Posisi pointer mouse untuk memutar objek

    Melalui Property Bar

    - Aktifkan objek dengan menggunakan pick tool dan perhatikan pada

    property bar.

    - Masukkan nilai sudut positif untuk memutar objek berlawanan jarum

    jam dan negatif untuk searah jarum jam. Tekan Enter untuk melihat

    hasilnya.

    Gambar 5.9. Mengisikan nilai sudut untuk memutar objek pada property

    bar

    5. Mirror

    Secara Realtime

    - Aktifkan objek dengan menggunakan pick tool dan perhatikan titik-

    titik hitam pada bagian samping kiri kanan dan atas bawah objek.

    - Gerakkan pointer mouse ke salah satu titik pada bagian samping

    untuk membalik objek secara horisontal dan titik pada bagian atas

    untuk membalik objek secara vertikal. Geser titik tersebut ke dalam

    hingga melewati sisi yang lainnya dan gambar objek akan terbalik.

    Tekan tombol Ctrl untuk mengunci rasio ukuran objek.

    Gambar 5.10. Posisi pointer mouse untuk membalik objek

  • 7

    Melalui Property Bar

    - Aktifkan objek dengan menggunakan pick tool dan perhatikan pada

    property bar.

    - Tekan tombol mirror horisontal untuk membalik objek secara

    horisontal dan tombol mirror vertikal untuk membalik objek

    secara vertikal.

    Gambar 5.11. Tombol mirror horisontal dan vertikal pada property

    bar

    6. Skew

    Secara Realtime

    - Aktifkan objek dengan cara double klik pada objek dengan

    menggunakan pick tool dan perhatikan tanda panah pada bagian

    samping kiri kanan dan atas bawah objek.

    - Gerakkan pointer mouse ke salah satu tanda panah yang berada pada

    bagian samping kiri kanan ke atas atau ke bawah untuk skew secara

    vertikal dan bagian atas bawah ke kiri atau ke kanan untuk skew

    secara horisontal

    Gambar 5.12. Posisi pointer mouse untuk skew objek

    B. Pewarnaan Objek

    Objek yang anda buat di dalam CorelDraw terdiri dari bagian fill

    yang terletak pada objek yang dikelilingi oleh sebuah garis yang disebut

    outline. Masing-masing komponen objek ini baik fill maupun outline dapat

    diwarnai melalui alat pada toolbox. Alat pewarnaan fill disimbolkan dengan

    gambar dan alat pewarnaan outline dengan gambar . Di bawah ini

    adalah penjelasan dari masing-masing alat.

    1. Fill

    a) Uniform

    Warna uniform pada objek dapat dilakukan dengan melalui

    klik kiri pada salah satu warna pada color palette atau melalui alat

    uniform fill pada toolbox atau dengan menekan tombol Shift + F11.

  • 8

    Gambar 5.13. Dialog window alat uniform fill.

    b) Fountain

    Ada 2 macam warna fountain (gradasi) yaitu gradasi 2 warna

    dan custom (gradasi lebih dari 2 warna). Masing-masing memiliki tipe

    gradasi seperti linear, radial, conical dan square. Pewarnaan gradasi

    dilakukan dengan cara menekan tombol Fountain fill pada toolbox

    atau dengan menekan tombol F11.

    Gradasi 2 warna :

    Gradasi 2 warna dilakukan dengan cara memilih warna from

    (warna 1) dan warna to (warna 2) pada dialog window fountain fill

    dan menentukan midpoint serta tipe yang akan digunakan pada objek.

    Gambar 5.14. Dialog window alat fountain fill 2 warna.

  • 9

    Gambar 5.15. Tampilan tipe gradien pada objek dengan warna from

    hitam dan warna to putih.

    Gradasi warna custom :

    Gradasi warna custom dilakukan dengan cara mengaktifkan

    tombol custom pada dialog window fountain fill sehingga muncul pita

    warna. Double Klik di atas pita warna untuk memunculkan kotak isian

    warna pada posisi disepanjang pita warna. Untuk menggeser posisi

    dapat dilakukan dengan cara mengaktifkan kotak warna dan

    menggesernya pada posisi pada pita warna yang diinginkan. Double

    klik kembali untuk menghapus kotak warna tersebut.

    Gambar 5. 16. Kotak dialog window fountain fill dengan warna

    custom.

    Gambar 5. 17. Tampilan tipe gradien warna custom (5 warna).

  • 10

    c) Pattern

    Pewarnaan fill dengan bentuk-bentuk pola seperti gambar-

    gambar pola 2 warna, pola full color dan pola bitmap. Anda bisa

    memilih bentuk-bentuk pola dan warna pola melalui paterrn fill pada

    toolbox.

    Gambar 5.18. Kotak dialog window untuk pattern fill.

    Gambar 5. 19. Tampilan warna dengan bentuk pola pattern pada

    objek.

    d) Texture

    Pewarnaan fill berupa berbagai macam texture. Warna texture

    ini berupa bitmap dan bisa diedit komposisi warnanya. Anda bisa

    mengaplikasikan warna texture pada objek melalui alat texture fill

    pada toolbox.

  • 11

    Gambar 5.20. Kotak dialog window untuk texture fill.

    Gambar 5. 21. Tampilan warna-warna texture pada objek.

    e) Postscript

    Berupa pewarnaan pada fill objek dengan berbagai macam

    bentuk script arsiran. Pengaplikasian warna ini pada objek melalui

    alat postscript fill pada toolbox.

  • 12

    Gambar 5.22. Kotak dialog window untuk postscript fill.

    Gambar 5.23. Tampilan objek yang telah diberi warna postscript.

    f) None

    Perintah ini untuk menghilangkan bagian fill pada objek

    sehingga objek hanya berupa komponen outline saja.

    Gambar 5.24. Tampilan objek dengan atau tanpa fill.

    2. Outline

    a) Outline Color

    Pewarnaan komponen outline pada objek dapat dilakukan

    dengan klik kanan pada salah satu warna pada color palette atau

    dengan menekan tombol Shift + F12.

    b) Outline Pen Dialog

    Berfungsi untuk membuka dialog window untuk pengaturan outline

    berupa warna, tebal, style, corner, line caps, arrow head dan

    calligraphy (Nib shape, strecth dan angle).

    Gambar 5.25. Tampilan jendela outline pen dialog.

  • 13

    Gambar 5.26. Tampilan outline pada objek yang telah diedit dengan

    outline pen dialog.

    c) None

    Berfungsi untuk menghilangkan komponen outline pada objek

    sehingga objek hanya berupa komponen fill saja.

    Gambar 5.27. Tampilan objek dengan atau tanpa outline.

    Daftar Bacaan Tambahan

    Ian Chandra. 2006. Desain Grafis dengan CorelDRAW X3, Elex Media,

    Jakarta

    Ian Chandra. 2007. Desain Logo dengan CorelDRAW X3, Elex Media,

    Jakarta

    Island Script. 2008. Ilustrasi Objek CorelDRAW X3, Elex Media, Jakarta

    Wahana Komputer. 2007. Corel Draw X3: Desain Grafis Suite, Salemba

    Empat, Jakarta

    Soal

    Buatlah objek-objek berikut ini :

  • 14

    Buatlah objek-objek berikut ini :

  • 15

    BAB II

    PENGATURAN OBJEK

    A. Pengaturan Urutan Objek

    Objek-objek yang anda buat di dalam CorelDraw secara otomatis

    akan saling bertumpukan mulai dari objek yang pertama dibuat hingga yang

    terakhir. Objek yang pertama kali dibuat secara otomatis akan berada paling

    belakang. Objek berikutnya akan dibuat di depannya dan seterusnya. Akan

    tetapi anda dapat mengatur urutannya sesuai dengan keinginan anda dengan

    menggunakan perintah Arrange Order. Sebelum melakukan perintah ini,

    objek yang bersangkutan harus diseleksi atau diaktifkan terlebih dahulu.

    Berikut ini adalah perintah-perintah yang berhubungan dengan pengurutan

    objek :

    1. To Front of Page (Ctrl + Home)

    Perintah ini berfungsi untuk mengatur susunan objek yang dipilih agar

    berada di depan halaman.

    Gambar 6.1. Objek yang dipilih dikirim ke depan halaman.

    2. To Back of Page (Ctrl + End)

    Perintah ini berfungsi untuk mengatur susunan objek yang dipilih agar

    berada di belakang halaman.

    Gambar 6.2. Objek yang dipilih dikirim ke belakang halaman.

  • 16

    3. To Front of Layer (Shift + PgUp)

    Perintah ini berfungsi untuk mengatur objek yang dipilih berpindah ke

    layer paling depan.

    Gambar 6.3. Objek yang dipilih dipindah ke layer paling depan.

    4. To Back of Layer (Shift + PgDn)

    Perintah ini berfungsi untuk mengatur objek yang dipilih berpindah ke

    layer paling belakang.

    Gambar 6.4. Objek yang dipilih dipindah ke layer paling belakang.

    5. Forward One (Ctrl + PgUp)

    Perintah ini berfungsi untuk mengatur objek yang dipilih berpindah ke

    layer di depannya.

    Gambar 6.5. Objek yang dipilih dipindah ke layer di depannya.

    6. Back One (Ctrl + PgDn)

    Perintah ini berfungsi untuk mengatur objek yang dipilih berpindah ke

    layer di belakangnya.

  • 17

    Gambar 6.6. Objek yang dipilih dipindah ke layer di belakangnya.

    7. In Front of .

    Perintah ini berfungsi untuk mengatur objek yang dipilih berpindah ke

    layer di depan objek yang ditentukan.

    Gambar 6.7. Objek yang dipilih dipindah ke layer di depan objek

    lingkaran.

    8. Behind .

    Perintah ini berfungsi untuk mengatur objek yang dipilih berpindah ke

    layer di belakang objek yang ditentukan.

    Gambar 6.8. Objek yang dipilih dipindah ke layer di belakang objek

    lingkaran.

    9. Reverse Order

    Perintah ini berfungsi untuk mengatur susunan objek-objek yang dipilih

    menjadi berkebalikan susunannya.

    Gambar 6.8. Objek-objek yang dipilih menjadi berkebalikan

    susunannya.

  • 18

    B. Alinyemen Objek

    Pengaturan alinyemen digunakan untuk menata objek agar saling

    bersejajar sesuai dengan keinginan anda. Sebelum melakukan perintah ini,

    objek-objek harus diseleksi semuanya terlebih dahulu. Perintah ini dapat

    diakses melalui menu Arrange Align and Distribute . Ada beberapa

    macam perintah alinyemen yang digunakan, yaitu :

    1. Align Left (L)

    Perintah ini digunakan untuk membuat objek-objek yang diseleksi

    menjadi rata kiri.

    Gambar 6.9. Objek-objek yang terseleksi menjadi rata kiri.

    2. Align Right (R)

    Perintah ini digunakan untuk membuat objek-objek yang diseleksi

    menjadi rata kanan.

    Gambar 6.10. Objek-objek yang terseleksi menjadi rata kanan.

    3. Align Top (T)

    Perintah ini digunakan untuk membuat objek-objek yang diseleksi

    menjadi rata atas.

    Gambar 6.11. Objek-objek yang terseleksi menjadi rata atas.

  • 19

    4. Align Bottom (B)

    Perintah ini digunakan untuk membuat objek-objek yang diseleksi

    menjadi rata bawah.

    Gambar 6.12. Objek-objek yang terseleksi menjadi rata bawah.

    5. Align Centres Horizontally (E)

    Perintah ini digunakan untuk membuat objek-objek yang diseleksi

    menjadi rata pusat secara horisontal.

    Gambar 6.13. Objek-objek yang terseleksi menjadi rata pusat secara

    horisontal.

    6. Align Centres Vertically (C)

    Perintah ini digunakan untuk membuat objek-objek yang diseleksi

    menjadi rata pusat secara vertikal.

    Gambar 6.14. Objek-objek yang terseleksi menjadi rata pusat secara

    vertikal.

    7. Allign to Page (P)

    Perintah ini digunakan untuk membuat objek yang diseleksi menjadi di

    tengah-tengah kertas.

    Gambar 6.15. Objek-objek yang terseleksi menjadi di tengah-tengah

    kertas.

  • 20

    8. Allign to Page Horizontally

    Perintah ini digunakan untuk membuat objek yang diseleksi menjadi rata

    ke kertas secara horisontal.

    9. Align to Page Vertically

    Perintah ini digunakan untuk membuat objek yang diseleksi menjadi rata

    ke kertas secara vertikal.

    C. Distribusi Jarak

    Perintah ini digunakan untuk mengatur distribusi jarak antar objek.

    Sebelum melakukan perintah ini, objek-objek yang akan diatur jaraknya

    harus diseleksi semuanya terlebih dahulu. Perintah ini dapat diakses melalui

    Arrange Align and Distribute Align and Distribute. . Perintah ini

    akan membuka dialog untuk perataan dan distribusi jarak.

    Gambar 6.16. Tab perintah distribute pada jendela dialog Align and

    Distribute.

    D. Pengelompokan Objek

    Objek-objek yang telah dibuat dapat dikelompokkan dalam suatu

    group. Fungsi pengelompokan ini adalah untuk memudahkan dalam

    menyeleksi objek ketika suatu komposisi desain sudah mulai membutuhkan

    banyak objek gambar.

    Untuk melakukan pengelompokkan objek adalah dengan cara

    menyeleksi seluruh objek yang akan dikelompokkan dengan menggunakan

    pick tool sambil menekan tombol Shift dan klik kiri pada masing-masing

    objek (atau dengan cara seleksi marquee/jejaring). Setelah semua objek

    terpilih jalankan perintah Arrange Group atau tekan Ctrl + G. Perhatikan

    objek setelah dikelompokkan akan terseleksi dengan satu kali klik pada objek

    kelompok tersebut. Jalankan perintah Arrange Ungroup (Ctrl +

    U)/Ungroup All untuk membubarkan kelompok. Komponen anggota

    kelompok bisa berupa objek tunggal atau sekumpulan kelompok objek.

    E. Penyatuan Objek

    Penyatuan objek digunakan apabila anda ingin membuat suatu

    kesatuan objek dari sekumpulan objek-objek. Perbedaan dengan kelompok

  • 21

    objek adalah terjadinya kesatuan bentuk objek dimana masing-masing

    properti warna fill dan ukuran outline telah menjadi satu kesatuan unsur

    objek sedangkan pengelompokkan objek masing-masing anggota kelompok

    masih memiliki properti-properti yang sama seperti sebelum dilakukan

    pengelompokkan.

    Untuk melakukan penyatuan objek adalah dengan cara menyeleksi

    seluruh objek yang ingin dilakukan penyatuan kemudian jalankan perintah

    Arrange Combine (Ctrl + L). Perhatikan untuk objek yang saling

    bertumpukan maka area yang saling berpotongan akan hilang dan menjadi

    sebuah area yang berlubang. Untuk membubarkan kesatuan objek dengan

    menjalankan perintah Arrange Break Apart (Ctrl + K).

    Gambar 6.17. Objek-objek sebelum dan sesudah dilakukan perintah

    combine.

    Daftar Bacaan Tambahan

    Ian Chandra. 2006. Desain Grafis dengan CorelDRAW X3, Elex Media,

    Jakarta

    Ian Chandra. 2007. Desain Logo dengan CorelDRAW X3, Elex Media,

    Jakarta

    Island Script. 2008. Ilustrasi Objek CorelDRAW X3, Elex Media, Jakarta

    Wahana Komputer. 2007. Corel Draw X3: Desain Grafis Suite, Salemba

    Empat, Jakarta

    Soal

    Buatlah objek-objek seperti di bawah ini :

    Lakukan pengelompokan (Group) pada masing-masing gambar di atas!

  • 22

    BAB III

    GARIS DAN KURVA

    A. Objek Garis

    Salah satu komponen desain adalah garis. Garis yang digunakan bisa

    berupa garis lurus atau garis lengkung. CorelDraw dilengkapi dengan alat-

    alat untuk membuat garis yang diletakkan pada toolbox. Garis yang

    dihasilkan bisa sebuah garis yang membentuk kurva terbuka dengan satu

    segment atau lebih. Bisa juga berupa sebuah kurva yang tertutup yang terdiri

    dari beberapa segmen. Garis dianggap sebagai outline dimana memiliki

    warna, style, lebar, line cap, corner dan nib shape.

    Komponen dalam sebuah garis yaitu segmen dan node. Segmen

    merupakan perwujudan dari garis yang dibentuk diantara dua node baik yang

    berupa segmen lurus (line) atau segmen lengkung (curve). Node merupakan

    titik-titik pemisah antara segmen yang satu dengan yang lain. Selain itu node

    juga merupakan suatu titik awal dan titik akhir suatu garis. Kurva terbuka

    terbentuk apabila node pada titik awal tidak bertemu (menutup) node pada

    titik terakhir. Sebaliknya kurva tertutup terbentuk apabila node titik awal dan

    terakhir saling terhubung dengan suatu segmen.

    Gambar 7.1. Komponen pembentuk garis adalah segmen

    Node pada suatu garis lurus menjadi titik sudut diantara dua segmen.

    Sedangkan pada garis lengkung (curve), node merupakan titik pengaturan

    kelengkungan segmen-segmen yang mengapitnya. Kelengkungan segmen

    tersebut tergantung pada arah dan panjang tuas node tersebut. Shape tool

    digunakan untuk mengedit segmen maupun node suatu garis.

    Gambar 7.2. Node pada segmen garis lurus dan lengkung.

  • 23

    Adapun beberapa alat yang biasa dipakai dalam CorelDraw untuk

    membuat suatu garis, adalah sebagai berikut :

    Freehand Tool

    Alat ini berfungsi untuk membuat garis lurus satu segmen

    (diantara 2 node) atau untuk membuat garis bebas yang terdiri dari

    banyak segmen dan node. Garis satu segmen dibuat dengan cara klik kiri

    pada titik 1 satu kali dan klik kiri pada titik 2 satu kali. Sedangkan untuk

    garis bebas dengan cara klik + gerakkan mouse untuk membuat suatu

    gambar garis kurva baik terbuka maupun tertutup. Double klik alat

    freehand pada toolbox untuk membuka option pengaturan.

    Bezier Tool

    Alat ini berfungsi untuk membuat rangkaian segmen baik segmen

    lurus maupun segmen lengkung. Apabila ingin menghasilkan sebuah

    segmen lurus cukup melakukan klik kiri satu kali untuk membuat titik 1

    dan klik kiri satu kali pada titik 2. Sedangkan apabila ingin membuat

    suatu node yang menghasilkan segmen lengkung dengan cara klik +

    geser dan arahkan posisi tuas sehingga didapat kelengkungan yang

    diinginkan. Jika anda ingin membuat suatu kelengkungan yang tidak

    simetris atau smooth, tekan tombol C satu kali ketika tuas pada node

    yang anda buat muncul kemudian arahkan tuas untuk menuju node

    berikutnya. Kelengkungan node yang tidak simetris atau smooth disebut

    node cusp. Double klik pada alat bezier untuk membuka option.

    Pen Tool

    Prinsipnya hampir sama dengan bezier hanya saja garis yang

    dihasilkan dapat dilihat secara langsung. Tekan tombol Alt apabila anda

    ingin melakukan penentuan letak node yang akan dibuat pada suatu

    kurva. Tekan tombol Shift ketika ingin membuat suatu segmen lurus

    dengan arah sudut istimewa atau ketika ingin membuat suatu node

    kelengkungan yang smooth. Tekan tombol Ctrl untuk mengakhiri suatu

    kurva dan memulai membuat kurva yang lain.

    Polyline Tool

    Prinsipnya hampir sama dengan freehand tool hanya saja anda

    dapat membuat garis yang multi segmen langsung sekaligus baik itu

    segmen lurus maupun segmen lengkung untuk garis bebas. Lakukan klik

    + geser ketika akan membuat suatu kurva dan klik kiri satu kali ketika

    ingin membuat suatu garis lurus.

  • 24

    Spiral Tool

    Spiral sendiri merupakan sebuah bentuk garis lengkung yang

    mempunyai bentuk simetris atau logaritmik dan jumlah putaran garis

    melingkar. Jumlah suatu putaran adalah banyaknya putaran membentuk

    lingkaran kembali sejajar ke titik awal.

    B. Konversi Kurva

    Dalam suatu pembuatan kurva dapat dilakukan selain melalui garis

    dapat juga melalui bentuk suatu objek yang lain misalnya rectangle, ellipse,

    polygon ataupun artistik text. Hal ini berguna untuk mempercepat

    pembentukan kurva dalam suatu pekerjaan desain seperti desain logo atau

    ilustrasi. Hal ini dinamakan konversi. Ada 2 macam konversi yaitu :

    Konversi Objek Ke Kurva

    Ketika anda ingin membuat suatu kurva dari sebuah bentuk

    objek, dapat dilakukan dengan cara mengaktifkan objek tersebut dengan

    pick tool kemudian jalankan perintah Arrange Convert to Curves (Ctrl

    + Q). Setelah objek telah menjadi kurva (ditandai dari property bar)

    maka bentuk kurva bisa diedit dengan menggunakan shape tool.

    Gambar 7.3. Property bar sebuah kurva.

    Konversi Outline Ke Objek

    Hal ini dilakukan apabila ingin mendapatkan suatu bentuk objek

    yang dibuat dari suatu bentuk kurva baik kurva terbuka maupun kurva

    tertutup sehingga akan membentuk suatu fill dan outline. Biasanya ketika

    ingin memberikan jenis pewarnaan fill yang lain pada suatu garis kurva

    (fountain, pattern, texture, postscript maupun powerclip) dimana garis

    kurva atau outline hanya memiliki satu jenis pewarnaan saja. Perintah ini

    dapat dijalankan melalui Arrange Convert Outline To Object (Ctrl +

    Shift + Q) pada outline atau garis kurva yang diaktifkan.

    Gambar 7.4. Outline atau garis kurva yang telah dikonversi menjadi

    objek.

  • 25

    C. Editing Kurva

    Kurva yang telah dibuat dapat diedit dengan menggunakan shape tool. Ada

    beberapa hal yang dilakukan dalam editing kurva seperti sebagai berikut :

    Menambah dan mengurangi node

    Apabila ingin menambahkan suatu node pada segmen dapat

    dilakukan dengan cara double klik pada lokasi segmen yang ingin

    diberi node tambahan. Apabila ingin menghapusnya dengan cara

    double klik pada node yang akan dihapus.

    Gambar 7.5. Menambahkan node pada suatu segmen dengan cara

    double klik.

    Konversi segmen line dan curve

    Apabila ingin merubah suatu segmen dari line ke curve atau

    sebaliknya, dengan cara klik kiri 1x pada segmen yang ingin dirubah,

    setelah muncul bulatan hitam klik kanan bulatan tersebut. Setelah

    muncul list menu, pilih convert to line atau curve .

    Gambar 7.6. Konversi segmen line menjadi curve.

    Menentukan mode node cusp, smooth atau simetrikal

    Klik kiri 1x pada suatu node dimana merupakan node dari

    segmen curve. Klik kanan pada node tersebut dan setelah muncul list

    menu, tentukan apakah mode cusp , smooth atau simetrikal

    .

  • 26

    Menggabungkan dan memisahkan node

    Sebelum menggabungkan node dari 2 buah kurva terbuka,

    anda harus melakukan combine (Ctrl + L) pada 2 kurva tersebut dan

    seleksi node yang ingin digabungkan pada 2 buah kurva tersebut.

    Setelah node-node tersebut terseleksi klik kiri tombol Join Two

    Nodes pada property bar. Untuk memisahkan kembali klik kiri

    tombol Break Curve .

    Menutup kurva terbuka

    Apabila anda ingin membuat kurva tertutup dari suatu kurva

    terbuka dapat dilakukan dengan cara mengaktifkan kurva tersebut dan

    klik kiri tombol Auto Close-Curve pada property bar. Secara

    otomatis akan muncul segmen yang menghubungkan node awal dan

    node terakhir yang akan menjadikan kurva tersebut menutup.

    Membuat segmen antara 2 node yang terpisah

    Ketika 2 buah node ujung pada 2 buah kurva terbuka yang di-

    combine diseleksi bersama-sama. Lakukan klik kiri tombol Extend

    Curve to Close pada property bar.

    Ekstrak subpath

    Ketika sebuah kurva terbentuk dari combine beberapa kurva

    maka masing-masing kurva dapat dipisahkan kembali. Lakukan klik

    kiri pada sebuah subpath dan klik kiri tombol Extract Subpath

    pada property bar.

    Menggerakkan, skalasi, memutar dan skew node

    Anda dapat melakukan transformasi suatu node pada sebuah

    kurva. Hal ini dapat dilakukan dengan mengarahkan pointer mouse ke

    node yang ingin ditransformasi atau menyeleksinya dengan klik kiri

    1x pada node tersebut. Setelah node aktif, anda dapat melakukan

    transformasi pada node tersebut.

    Daftar Bacaan Tambahan

    Ian Chandra. 2006. Desain Grafis dengan CorelDRAW X3, Elex Media,

    Jakarta

    Ian Chandra. 2007. Desain Logo dengan CorelDRAW X3, Elex Media,

    Jakarta

    Island Script. 2008. Ilustrasi Objek CorelDRAW X3, Elex Media, Jakarta

    Wahana Komputer. 2007. Corel Draw X3: Desain Grafis Suite, Salemba

    Empat, Jakarta

  • 27

    Soal

    Buatlah objek kurva dengan menggunakan freehand tool di bawah ini :

    Buatlah objek kurva dengan menggunakan bezier tool di bawah ini :

    Buatlah objek-objek di bawah ini :

  • 28

    BAB IV

    TEKS ARTISTIK DAN PARAGRAF

    A. Teks Artistik

    Berfungsi untuk membuat objek ilustrasi berbentuk huruf/tulisan. Alat

    yang digunakan untuk membuat artistik adalah text tool. Cara pembuatan

    teks artistik adalah dengan cara mengaktifkan text tool pada toolbox

    kemudian klik kiri 1x pada area yang akan dipakai untuk menuliskan teks.

    Setelah muncul kursor ketik, mulailah mengetik teks dan tekan Enter untuk

    berganti baris.

    Anda dapat mengatur jenis, ukuran dan style dari font serta alinyemen

    baris melalui property bar setelah anda mengaktifkan teks dengan

    menggunakan pick tool. Teks artistik pada dasarnya sama dengan objek

    bentuk yang lain dimana fungsi transformasi objek dan pewarnaan objek (Fill

    dan outline) dapat diaplikasikan pada objek tersebut.

    Gambar 8.1. Teks artistik dan property bar untuk pengaturan teks.

    Pengeditan dengan shape tool pada teks berfungsi untuk mengatur

    jarak spasi baris dan kerning (jarak antar karakter) serta baseline dari teks.

    Masing-masing huruf pada teks artistik mempunyai titik-titik yang mewakili

    huruf yang bersangkutan yang berfungsi sebagai tempat tanda pengaktifan

    huruf tersebut.

    Gambar 8.2. Pengaktifan teks dengan menggunakan shape tool dan property

    bar-nya.

  • 29

    B. Teks Pada Path/Kurva

    Selain teks diketik secara urutan baris, teks juga dapat diketik pada

    suatu path/kurva. Terkadang area yang ditempati oleh teks tidak selalu datar

    seperti kertas garis melainkan banyak variasi penempatan dan penulisan teks

    berdasarkan konsep lay outnya. Misalnya seperti tulisan Bhinneka Tunggal

    Ika, teks pada stempel, teks pada dekorasi, logotype dan lain-lain.

    Cara yang biasa digunakan untuk menuliskan teks pada sebuah path

    adalah dengan menuliskan teks artistik terlebih dahulu dan menentukan

    formatnya. Setelah itu anda dapat membuat suatu path/kurva atau membuat

    objek dimana nantinya teks tersebut akan ditempatkan.

    Setelah teks artistik dan path telah disiapkan maka anda harus

    menyeleksi teks dan path tersebut dengan pick tool. Ketika kedua objek

    tersebut telah aktif, jalankan perintah Text Fit Text to Path. Pengaturan

    letak teks dapat diatur melalui property bar atau dengan menggunakan pick

    tool.

    Gambar 8.3. Kedua objek diaktifkan bersama-sama kemudian perintah fit

    text to path dijalankan.

    Gambar 8.4. Property bar untuk format teks seperti orientasi penulisan,

    jarak teks dan pencerminan teks.

    C. Teks Paragraf

    Perbedaan teks artistik dan paragraf yang utama adalah pada teks

    paragraf mempunyai pengaturan tabulasi dan indent. Selain fungsinya

    digunakan untuk menuliskan sebuah paragraf seperti pada body copy atau

    alinea utama. Seperti halnya juga dalam membuat alinea pada microsoft

    word, anda juga dapat membuat kolom paragraf seperti pada penulisan artikel

    suatu newsletter atau koran.

    Dalam pembuatannya pun lain dengan pembuatan teks artistik meski

    masih menggunakan alat yang sama yaitu text tool. Apabila anda ingin

    membuat sebuah paragraf dengan cara menyiapkan dulu teks frame. Teks

    frame merupakan area dimana anda nantinya menuliskan sebuah paragraf.

    Cara pembuatan teks frame dengan cara klik kiri + geser pointer mouse

    seperti membuat objek rectangle. Setelah muncul teks frame barulah anda

    ketikkan teks paragrafnya.

  • 30

    Gambar 8.5. Teks frame yang telah diketikkan 2 buah paragraf dan

    pengaturan tab dan indent pada ruler.

    D. Teks Frame

    Sebuah teks frame untuk paragraf tidak selalu berbentuk kotak. Akan

    tetapi bisa berbentuk objek apapun misalnya digunakan sebagai alinea

    ilustrasi suatu paparan naskah pada cerpen dimana teks frame bisa berbentuk

    oval.

    Cara pembuatan teks frame tersebut adalah dengan mempersiapkan

    objek bentuk yang akan dipakai untuk menuliskan paragraf. Setelah bentuk

    objek telah disiapkan maka anda bisa mengaktifkan text tool dan arahkan

    pointer ke dalam objek yang dibuat. Klik kiri 1x pada area di dalam objek

    agar muncul kursor dan teks frame.

    Gambar 8.6. Teks frame yang berbentuk oval.

  • 31

    E. Insert Symbol Character (Ctrl + F11)

    Perintah ini berfungsi untuk menginput simbol dan karakter dimana

    tidak terdapat pada papan keyboard. Misalnya anda ingin memberikan simbol

    gambar telepon daripada mengetik kata telepon yang memakan tempat atau

    ingin memasukkan simbol-simbol yunani seperti dalam penulisan rumus-

    rumus fisika atau matematika dan lain-lain.

    Ketika perintah ini dijalankan maka akan membuka jendela docker

    simbol dan karakter disebelah color palette. Anda bisa mencari jenis font

    yang mengandung gambar simbol seperti webding, winding dan lain-lain.

    Setelah anda mendapatkan gambar simbol yang diinginkan, klik kiri pada

    tombol insert. Simbol dianggap seperti objek CorelDraw yang lain.

    Gambar 8.7. Docker jendela perintah insert symbol and character.

    Gambar 8.8. Contoh penggunaan simbol dalam suatu penulisan teks.

  • 32

    Daftar Bacaan Tambahan

    Ian Chandra. 2006. Desain Grafis dengan CorelDRAW X3, Elex Media,

    Jakarta

    Ian Chandra. 2007. Desain Logo dengan CorelDRAW X3, Elex Media,

    Jakarta

    Island Script. 2008. Ilustrasi Objek CorelDRAW X3, Elex Media, Jakarta

    Wahana Komputer. 2007. Corel Draw X3: Desain Grafis Suite, Salemba

    Empat, Jakarta

    Soal

    Buatlah teks artistik di bawah ini :

    Buatlah teks pada path di bawah ini :

  • 33

    BAB V

    SHAPING OBJEK

    A. Perintah Shaping Objek

    Dalam pembentukan suatu objek gambar dalam CorelDraw tidak

    hanya melalui bangun dasar, kurva dan teks saja. Melainkan juga melalui

    proses operasional vektor untuk mempermudah pembentukan objek-objek

    yang kompleks misalnya gambar logo.

    Tiap-tiap objek dapat saling dioperasikan misalnya seperti operasi

    penggabungan, pemotongan, perpotongan antar objek dan lain-lain

    berdasarkan hasil objek yang akan dicapai dalam suatu desain. Meskipun

    dalam pembuatan objek bisa saja melalui jalan pembuatan kurva secara

    manual akan tetapi juga akan lebih efisien dengan penggunaan perintah

    shaping.

    Sebelum melakukan shaping, objek-objek yang telah dibuat diseleksi

    secara bersama-sama dengan menggunakan pick tool terlebih dahulu. Dalam

    sebuah perintah shaping minimal ada 2 objek yang akan dioperasikan.

    Setelah kesemua objek telah aktif maka objek-objek tersebut telah siap untuk

    dilakukan perintah shaping objek. Perintah ini dapat dijalankan melalui

    Arrange Shaping . Atau melalui property bar. Adapun perintah-

    perintah shaping objek adalah sebagai berikut :

    Weld

    Perintah ini berfungsi untuk menyatukan objek-objek agar menjadi

    bentuk objek yang baru.

    Gambar 9.1. Objek yang dihasilkan dari perintah weld.

    Trim

    Perintah ini berfungsi untuk memotong objek dengan bentuk objek yng

    ada di depannya agar menjadi bentuk objek yang baru.

    Gambar 9.2. Objek yang dihasilkan dari perintah trim.

  • 34

    Intersect

    Perintah ini berfungsi untuk membuat objek baru yang terbentuk dari

    area perpotongan antar objek.

    Gambar 9.3. Objek yang dihasilkan dari perintah intersect.

    Simplify

    Perintah ini berfungsi untuk membuat objek yang baru yang terbentuk

    dari area yang selain area perpotongan antar objek.

    Gambar 9.4. Objek yang dihasilkan dari perintah simplify.

    Front minus back

    Perintah ini berfungsi untuk memotong bentuk objek yang ada di

    depan dengan objek yang di belakang dan objek pemotong secara

    otomatis terhapus.

    Gambar 9.5. Objek yang dihasilkan dari perintah front minus back.

    Back minus front

    Perintah ini berfungsi untuk memotong bentuk objek yang ada di

    belakang dengan objek yang ada di depan dan objek pemotong secara

    otomatis terhapus.

    Gambar 9.6. Objek yang dihasilkan dari perintah back minus front.

  • 35

    Daftar Bacaan Tambahan

    Ian Chandra. 2006. Desain Grafis dengan CorelDRAW X3, Elex Media,

    Jakarta

    Ian Chandra. 2007. Desain Logo dengan CorelDRAW X3, Elex Media,

    Jakarta

    Island Script. 2008. Ilustrasi Objek CorelDRAW X3, Elex Media, Jakarta

    Wahana Komputer. 2007. Corel Draw X3: Desain Grafis Suite, Salemba

    Empat, Jakarta

    Soal

    Lakukan perintah weld untuk objek-objek di bawah ini :

    Lakukan perintah trim untuk objek-objek di bawah ini :

    Lakukan perintah intersect untuk objek-objek di bawah ini :

    Buatlah objek-objek di bawah ini :

  • 36

    BAB VI

    EFEK VEKTOR DAN BITMAP

    A. Efek Vektor

    Dalam pembuatan komposisi objek terkadang dibutuhkan beberapa

    teknik tertentu untuk mencapai bentuk komposisi yang diinginkan. Salah

    satunya adalah dengan memberikan efek. Ada beberapa teknik pembuatan

    efek vektor dalam CorelDraw seperti berikut ini :

    1. Blend

    Efek ini berfungsi untuk membuat campuran bentuk objek.

    Dalam pencampuran objek ini harus memiliki 2 buah objek vektor.

    Objek pertama sebagai objek awal dan objek kedua sebagai objek akhir.

    Hasil dari efek ini adalah adanya objek-objek yang terjadi dari

    pencampuran objek pertama dan kedua. Jumlah objek dan warna dapat

    ditentukan pula melalui property bar.

    Alat yang digunakan untuk mengaplikasikan efek ini adalah

    interactive blend tool. Cara pengaplikasiannya adalah dengan klik kiri

    pada objek pertama dan geser menuju ke objek kedua. Setelah itu

    tentukan jumlah objek blend melalui property bar.

    Gambar 10.1. Property bar dan contoh hasil objek blend.

    2. Contour

    Efek ini berfungsi untuk membuat objek offset dari sebuah

    bentuk objek baik itu ke arah luar, dalam dan pusat objek. Jumlah objek

    dan jarak offset objek contour dapat ditentukan melalui property bar.

    Alat yang digunakan untuk mengaplikasikan efek ini adalah

    interactive contour tool. Cara pengaplikasiannya adalah dengan klik kiri

    1x pada objek dan tentukan arah, jumlah objek dan jarak offset pada

    property bar.

    Gambar 10.2. Property bar dan contoh hasil objek contour.

  • 37

    3. Distort

    Efek ini berfungsi untuk mendistorsi bentuk dari suatu objek

    dengan metode-metode tertentu seperti ditarik, ditekan, bergerigi dan

    dipuntir. Metode distorsi dapat ditentukan melalui property bar.

    Alat yang digunakan untuk mengaplikasikan efek ini adalah

    interactive distortion tool. Cara pengaplikasiannya adalah dengan

    menentukan metode distortion pada property bar dan klik kiri + geser

    objek yang akan didistort. Area klik kiri dan arah penggeseran

    tergantung dari metode distort.

    Gambar 10.3. Property bar dan contoh hasil objek distort twist.

    4. Drop Shadow

    Efek ini berfungsi untuk membuat efek bayangan jatuh sebuah

    objek. Bayangan yang dihasilkan dapat ditentukan letak posisinya,

    tingkat kehitaman (opacity) dan kehalusan bayangan (feathering) dan

    arah bayangan pada property bar. Hasil objek efek ini berupa bitmap.

    Alat yang digunakan untuk mengaplikasikan efek ini adalah

    interactive drop shadow tool. Cara pengaplikasiannya adalah

    menentukan posisi bayangan apakah berada di pusat objek atau pada sisi

    objek. Setelah itu klik+geser pada posisi awal bayangan dan arahkan ke

    lokasi jatuhnya bayangan. Set tingkat kegelapan (opacity) dan kehalusan

    (feathering) melalui property bar.

    Gambar 10.4. Property bar dan contoh hasil objek drop shadow.

    5. Envelope

    Efek ini berfungsi untuk membuat efek wraping envelope pada

    objek dimana bisa diatur segmen maupun node dari envelopenya. Tipe

    dan metode envelope dapat diatur melalui property bar.

  • 38

    Alat yang digunakan adalah interactive envelope tool. Cara

    mengaplikasikannya adalah dengan mengaktifkan objek yang akan

    dienvelope dan tentukan metode atau tipe pada property bar. Bisa juga

    secara langsung mengedit segmen dan node envelope pada objek yang

    ditunjukkan dengan garis titik-titik warna biru. Cara pengeditan sama

    seperti pengeditan pada kurva.

    Gambar 10.5. Property bar dan contoh hasil objek envelope

    6. Extrude

    Efek ini berfungsi untuk memberikan ketebalan secara 3D pada

    objek. Objek yang telah diextrude akan memilki ketebalan. Arah extrude

    dan warna objek extrude dapat ditentukan melalui property bar.

    Alat yang digunakan adalah interactive extrude tool. Cara

    pengaplikasiannya dengan mengaktifkan objek kemudian klik + geser

    pada objek ke arah extrude yang diinginkan. Atur ketebalan dan warna

    extrude melalui property bar.

    Gambar 10.6. Property bar dan contoh hasil objek extrude.

    7. Transparency

    Efek ini berfungsi untuk membuat objek menjadi memiliki area

    yang transparan. Tipe, tingkatan opacity dan operasi transparan dapat

    ditentukan melalui property bar.

    Alat yang digunakan adalah interactive transparency tool. Cara

    pengaplikasiannya dengan cara mengaktifkan objek yang akan diberi

    efek transparan dan pilih tipe, operasi transparan dan tingkatan opacity

    objek melalui property bar.

  • 39

    Gambar 10.7. Property bar dan contoh hasil objek transparency.

    8. Bevel

    Efek ini berfungsi untuk membuat objek menjadi memiliki sisi

    yang bersudut. Pengaturan offset, bayangan dan cahaya bevel dapat

    diatur melaui docker bevel.

    Aktifkan objek yang akan diberi efek bevel. Kemudian jalankan

    perintah bevel melaui Effects Bevel. Setelah perintah dijalankan akan

    muncul docker bevel disebelah kanan. Set offset bevel, bayangan bevel

    dan cahaya bevel pada docker tersebut.

    Gambar 10.8. Jendela docker dan contoh hasil objek bevel.

    9. Lens

    Efek ini akan mengakibatkan objek menjadi sebuah lensa efek.

    Objek yang berada di belakang objek lensa akan terkena efek lensa.

    Pengaturan efek lensa dapat diatur melalui docker lens effects.

    Untuk mengaplikasikan harus membuat objek lens terlebih

    dahulu. Jalankan perintah Effects Lens (Alt + F3). Set parameter lens

    melalui docker lens effects.

  • 40

    Gambar 10.9. Jendela docker dan contoh hasil objek lens.

    10. Perpective

    Efek ini akan menimbulkan efek perspective dimana objek akan

    terlihat berdasarkan titik lenyap (Vanishing Point = VP). Jarak dan

    jumlah titik lenyap dapat diatur melalui property bar.

    Objek yang akan diberi efek perspective harus diaktifkan terlebih

    dahulu. Jalankan perintah Effects Add Perspective. Klik + geser pada

    objek menuju ke arah titik lenyap.

    Gambar 10.10. Contoh hasil objek perspective.

    11. Powerclip

    Efek ini berfungsi untuk memasukkan objek sebagai content ke

    dalam objek lain yang berfungsi sebagai container. Anda harus

    mempunyai 2 buah objek terlebih dahulu. Objek pertama sebagai objek

    content dan kedua sebagai container.

    Objek yang akan dijadikan content diaktifkan terlebih dahulu

    kemudian jalankan peritah Effects Powerclip Place Inside

    Container. Setelah pointer berubah menjadi tanda panah, klik kiri 1x

    pada objek kedua (container). Edit content melalui perintah Effects

    Powerclip Edit Content. Untuk mengakhiri jalankan perintah Effects

    Powerclip Finish Editing This Level.

  • 41

    Gambar 10.11. Contoh hasil objek powerclip

    B. Efek Bitmap

    Objek-objek yang dibuat dan dikomposisi di dalam CorelDraw terdiri

    dari objek vektor dan bitmap. Objek-objek vektor dihasilkan dari alat-alat

    dari toolbox. Sedangkan untuk objek bitmap dapat dihasilkan dari proses

    import data dari software lain misalnya Adobe Photoshop, proses scanning

    dari alat scanner atau data dari kamera digital. Objek bitmap selain diimpor

    juga terkadang memerlukan beberapa tambahan efek agar bisa dikomposisi

    sesuai konsep dan tema desain yang digunakan. Untuk mencapai hal tersebut

    dapat dilakukan beberapa teknik berikut ini :

    1. Konversi ke Bitmap

    Konversi bitmap dilakukan untuk merubah format objek baik dari

    objek vektor maupun objek bitmap agar sesuai resolusinya dan mode

    warnanya. Perintah ini dapat dijalankan melalui menu Bitmaps

    Convert To Bitmap. Setelah perintah dijalankan akan muncul jendela

    dialog convert to bitmap. Tentukan besar resolusi dan mode warna yang

    diinginkan kemudian tekan OK.

    Gambar 10.12. Jendela dialog convert to bitmap.

    2. Bitmap Color Mask

    Perintah ini digunakan untuk menutupi warna-warna tertentu

    pada bitmap sehingga akan terlihat tidak tampak pada komposisi.

    Terkadang objek bitmap yang diimpor baik dari data digital maupun

  • 42

    proses scanner akan muncul objek-objek warna yang seharusnya tidak

    tampak. Untuk menyembunyikan warna-warna tersebut melalui perintah

    Bitmap Bitmap Color Mask. Anda bisa memilih warna-warna apa saja

    yang akan disembunyikan melalui docker bitmap color mask kemudian

    tekan tombol Apply.

    Gambar 10.13. Jendela docker bitmap color mask.

    3. Resample

    Perintah ini untuk merubah ukuran dimensi dan resolusi dari

    bitmap. Terkadang objek bitmap yang diimpor ke CorelDraw memiliki

    dimensi dan resolusi yang berbeda-beda. Gunakan perintah resample

    melaui Bitmaps Resample untuk merubah dimensi ukuran dan

    resolusi bitmap yang akan dipakai.

    Gambar 10.14. Jendela dialog resample bitmap.

  • 43

    4. Mode Bitmap

    Perintah ini digunakan untuk merubah mode warna bitmap.

    Masing-masing mode warna memiliki kebutuhan dan metode sendiri-

    sendiri yang berbeda. Perintah ini dapat dijalankan melalui Bitmaps

    Mode pilih mode warna yang akan dipakai. Set parameter mode

    warna pada jendela dialog kemudian tekan OK.

    Gambar 10.15. Jendela dialog mode bitmap

    5. Trace

    Perintah trace digunakan untuk mengkonversi objek bitmap

    menjadi objek vektor berdasarkan bentuk-bentuk warna yang ada pada

    objek bitmap. Dengan konversi objek bitmap ke vektor maka anda dapat

    mengedit bentuk maupun warna pada objek gambar tersebut. Perintah

    trace dapat dijalankan dengan memilih teknik trace melalui Bitmaps

    Quick Trace/ Centerline Trace/ Outline Trace.

    Gambar 10.16. Jendela dialog PowerTRACE.

  • 44

    6. Efek Filter Bitmap

    Efek filter digunakan untuk memberikan kesan tambahan efek

    gambar pada objek bitmap. Ada beberapa filter yang bisa digunakan

    melalui perintah Bitmaps ..

    3D Effects

    Art Stroke

    Blur

    Camera

    Color Transform

    Contour

    Creative

    Distort

    Noise

    Sharpen

    Daftar Bacaan Tambahan

    Ian Chandra. 2006. Desain Grafis dengan CorelDRAW X3, Elex Media,

    Jakarta

    Ian Chandra. 2007. Desain Logo dengan CorelDRAW X3, Elex Media,

    Jakarta

    Island Script. 2008. Ilustrasi Objek CorelDRAW X3, Elex Media, Jakarta

    Wahana Komputer. 2007. Corel Draw X3: Desain Grafis Suite, Salemba

    Empat, Jakarta

    Soal

    Buatlah efek vektor di bawah ini :

  • 45

    BAB VII

    MENGEKSPOR DAN MENCETAK CORELDRAW

    A. Mengekspor CorelDraw

    Perintah ini berfungsi untuk membuat hasil kerja desain atau artwork

    CorelDraw dapat digunakan untuk aplikasi lain seperti Ms. Word atau Adobe

    Photoshop. Dalam perintah export, anda dapat menentukan format apa yang

    akan dipakai dalam penyimpanan data.

    Dalam menentukan suatu format file, anda harus tahu terlebih dahulu

    format apa yang didukung oleh software yang bersangkutan. Misalnya Ms.

    Word hanya bisa mendukung format gambar vektor dalam bentuk wmf

    (windows metafile) dan format gambar bitmap dalam bentuk JPEG

    (Windows standard bitmap), Adobe Photoshop hanya mendukung format

    dalam bentuk JPEG atau PSD.

    Sebelum anda mengekspor artwork, objek yang akan diekspor harus

    diseleksi semuanya terlebih dahulu. Jalankan perintah ekspor melalui File

    Export (Ctrl + E). Jendela dialog export akan terbuka. Pastikan kotak selected

    only anda centang. Cari lokasi penyimpanan file pada save in dan beri nama

    file tersebut pada file name. Pilih format apa yang akan digunakan pada save

    as type dan tekan tombol export. Untuk menggunakan file tersebut, buka

    software lain yang akan menggunakannya. Jalankan perintah open file atau

    import file untuk menggunakan file yang telah diekspor tadi.

    Gambar 11.1. Jendela dialog export.

  • 46

    B. Mencetak CorelDraw

    Setelah desain artwork telah selesai dan anda ingin mencetaknya

    secara langsung maka pastikan bahwa seluruh elemen desain telah masuk ke

    ukuran kertas. Tentukan alat cetak yang dipakai pada perintah File Print

    (Ctrl + P). Jendela dialog printer akan terbuka. Pilih merk printer yang akan

    digunakan pada kotak name dan set properti untuk menyamakan ukuran

    kertas pada CorelDraw dengan ukuran kertas pada printer. Tekan tombol

    print preview untuk melihat apakah layout pada kertas sudah sesuai dengan

    yang diinginkan.

    Gambar 11.2. Jendela dialog print.

    Setelah masuk print preview area dan lay out sudah dinyatakan benar.

    Cetak dokumen artwork melalui perintah File Print This Sheet Now (Ctrl

    + T) pada jendela print preview.

    Gambar 11.3. Jendela print preview.

    Daftar Bacaan Tambahan

    Ian Chandra. 2006. Desain Grafis dengan CorelDRAW X3, Elex Media,

    Jakarta

    Ian Chandra. 2007. Desain Logo dengan CorelDRAW X3, Elex Media,

    Jakarta

    Island Script. 2008. Ilustrasi Objek CorelDRAW X3, Elex Media, Jakarta

  • 47

    Wahana Komputer. 2007. Corel Draw X3: Desain Grafis Suite, Salemba

    Empat, Jakarta

    Soal

    Buat objek artwork, kemudian ekspor dalam format wmf dan JPEG!

    Buka Microsoft Word dan impor file yang telah anda buat tadi!

  • 48

    BAB VIII

    KOREKSI WARNA DAN TONAL

    A. Pengertian Warna dan Tonal

    Tonal berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti nada atau

    karakter sebuah sumber. Dalam dunia desain grafis, tonal digunakan sebagai

    istilah untuk menyatakan karakter dari suatu gambar. Yang dimaksud di sini

    adalah karakter yang berhubungan dengan tingkat pencahayaan. Gelap terang

    dan tingkat kontras pada sebuah gambar. Gambar yang kekurangan cahaya

    kurang menarik untuk dilihat, namun jika kelebihan cahaya juga kurang

    bagus.

    Foto yang kekurangan cahaya akan terlihat gelap. Bagian gelap dan

    terang dalam gambar tersebut yang sering disebut sebagai brightness dalam

    dunia desain grafis. Sedangkan jarak tingkat kesamaan (density range) dari

    titik terang ke titik gelap disebut contrast. Brightness dan Contrast

    merupakan elemen dari tonal. Jadi, ketika anda melakukan koreksi tonal

    maka yang anda koreksi adalah yang berhubungan dengan brightness dan

    contrast.

    Dalam sebuah kasus, mungkin anda pernah mencetak foto yang

    warnanya kurang cerah, maksudnya adalah terdapat beberapa warna yang

    tidak muncul sebagaimana mestinya. Kesalahan hasil warna tersebut dapat

    dibuktikan dengan membandingkan antara hasil foto dengan objek aslinya.

    Sebagai contoh, ketika anda memfoto sebuah bunga coba bandingkan

    hasilnya dengan objek aslinya, apakah warnanya sama? Jika tidak, berarti

    warna tersebut mengalami distorsi.

    Untuk memperbaiki warna tersebut diperlukan sebuah alat koreksi.

    Dalam dunia desain grafis terdapat beberapa alat koreksi bergantung pada

    aplikasi yang digunakan. Adobe Photoshop memiliki beberapa alat koreksi

    yang sangat fleksibel dan komprehensif untuk memperbaiki warna yang

    pudar, pucat, gelap, dan kesalahan lain yang berhubungan dengan warna.

    B. Koreksi Warna dan Tonal

    Keserasian warna dan tonal menjadi hal yang sangat penting dalam

    dunia desain grafis karena menentukan indah atau tidaknya sebuah gambar

    yang dibuat. Bukan saja untuk dunia desain grafis, namun mencakup segala

    aspek kehidupan manusia. Jika tidak ada keserasian antara warna dan tonal,

    segala sesuatu akan nampak aneh dan kurang menarik. Mungkin tidak semua

    pengguna komputer grafis memahami arti koreksi warna dan koreksi tonal.

    Koreksi warna adalah penyesuaian warna dalam sebuah gambar yang

    diolah menggunakan komputer sehingga nampak serasi dan menarik namun

    tidak memiliki kesan aneh. Sebagai contoh, ketika Anda mengambil gambar

    menggunakan kamera digital dengan kemampuan resolusi yang rendah

  • 49

    mungkin hasilnya terlalu banyak warna merahnya. Dengan alat koreksi warna

    yang disediakan masing-masing aplikasi komputer grafis dapat disesuaikan

    warna agar menghasilkan keserasian warna.

    Koreksi tonal adalah hal-hal yang berhubungan dengan brightness dan

    contrast serta beberapa efek akibat adanya pencahayaan. Dalam bidang

    desain grafis, koreksi tonal memerlukan perhatian khusus terutama ketika

    melakukan penggabungan beberapa gambar (kolase/montase).

    Aplikasi pengolah gambar seperti Adobe Photoshop menyediakan

    fasilitas yang lengkap untuk koreksi tonal yang menyangkut tingkat

    pencahayaan (brightness) dan kontras (contrast) dari tiga sisi yaitu sisi terang

    (highlight), sisi tengah (midtones), dan sisi gelap (shadows). Dalam

    melakukan koreksi warna perlu diperhatikan bahwa dengan melakukan

    perubahan nilai variabel sebuah warna maka secara otomatis mempengaruhi

    keseimbangan warna dalam gambar tersebut karena dalam spektrum warna,

    semua warna saling mempengaruhi. Sebagai contoh, warna hijau

    berseberangan dengan warna magenta sehingga ketika anda meningkatkan

    persentase warna hijau maka nilai persentase warna magenta akan berkurang.

    C. Perintah Koreksi Warna dan Tonal

    Perintah-perintah koreksi warna dan tonal dapat diakses melalui menu

    Image Adjustment (pilih perintah adjustment). Berikut ini adalah

    penjelasan perintah-perintah adjustment :

    1. Levels (Ctrl + L)

    Fasilitas ini disediakan untuk mengatur brightness, contrast, serta dan

    interval (posisi highlight, midtones, shadows).

    Gambar 4.1. Image sebelum dan sesudah adjustment levels.

    2. Auto Levels (Shift + Ctrl + L)

    Fasilitas ini berguna untuk mengatur menu Levels secara otomatis. Anda

    dapat pula menggunakan Autolevels dengan cara mengklik ikon Auto

    pada kotak dialog Levels.

    3. Auto Contrast (Alt + Shift + Ctrl + L)

    Fasilitas ini berguna untuk mengatur Contrast (kontras) secara otomatis.

  • 50

    4. Auto Color (Shift + Ctrl + B)

    Fasilitas ini berguna untuk mengatur Colors (warna) secara otomatis.

    5. Curves (Ctrl + M)

    Fasilitas ini tidak jauh berbeda dengan fasiltas Levels yaitu untuk

    mengatur brightness dan contrast pada highlight, midtones, dan shadows.

    Perbedaannya pada pengaturan Curves digambarkan dengan kurva

    sedangkan pada Levels digambarkan dengan nilai nominal dan

    histogram.

    Gambar 4.2. Image sebelum dan sesudah adjustment curves.

    6. Color Balance (Ctrl + B)

    Fasilitas ini berguna untuk meningkatkan suatu warna atau beberapa

    warna dengan cara menggeser slider yang telah disediakan. Pengaturan

    yang dimaksud adalah untuk mengatur sisi gelap (shadows), sisi tengah

    (midtones), dan sisi terang (highlight). Terdapat pula ikon Preserve

    Luminosity secara otomatis, nilai brightness dalam gambar tersebut akan

    menyesuaikan perubahan warnanya.

  • 51

    Gambar 4.3. Image sebelum dan sesudah adjustment color balance.

    7. Brightness/Contrast

    Fasilitas ini berguna untuk mengatur tingkat pencahayaan (brightness)

    dan kontras (contrast). Bentuk fasilitas ini sangat sederhana karena hanya

    menyediakan dua buah sisi saja.

    8. Hue/Saturation (Ctrl + U)

    Fasilitas ini berguna untuk mengatur Hue Saturation dan Lightness dari

    warna-warna utama spektrum warna dalam Adobe Photoshop. Fasilitas

    ini sering digunakan untuk mengubah foto hitam putih menjadi

    berwarna, yang telah diubah mode warnanya dari grayscale menjadi

    RGB atau CMYK.

    Gambar 4.4. Image sebelum dan sesudah adjustmeet hue/saturation.

    9. Desaturate (Shift + Ctrl + U)

    Fasilitas ini berguna untuk membuat gambar berwarna menjadi hitam

    putih tanpa harus mengubah mode warnanya.

    10. Match Color

    Perintah Match Color dapat menyesuaikan warna terang, warna jenuh

    (saturasi), dan menyeimbangkan warna dalam sebuah image.

  • 52

    Mengedepankan perintah Match Color akan memberikan keleluasaan

    mengatur lebih banyak luminance dan komponen warna dalam sebuah

    image. Oleh karena itu anda dapat mengatur warna dalam gambar

    tunggal dibandingkan mencocokkan antar warna dalam dua gambar,

    kedua gambar akan terkoreksi secara tepat. Hal ini sangat berguna ketika

    ingin menggabungkan kedua gambar yang memiliki warna yang agak

    berbeda.

    11. Replace Color

    Fasilitas ini berguna untuk membuat virtual seleksi pada gambar

    berdasarkan tingkat kemiripan warna kemudian mengedit dengan Hue

    saturation dan Lightness.

    12. Selective Color

    Fasilitas ini berguna untuk mengoreksi warna utama dalam sebuah

    gambar. Ketika mencetak, alat cetak yang digunakan akan mencetak

    berdasarkan tabel proses pembentukan warna-warna primer baik aditif

    maupun substraktif.

    13. Channel Mixer

    Channel Mixer memberikan anda keleluasaan untuk mengatur sebuah

    image dengan kualitas grayscale yang tinggi dengan cara memilih

    persentase pada masing-masing channel warna. Anda dapat pula

    membuat keseimbangan sephia berkualitas tinggi atau gambar lain yang

    diwarnai. Dengan menggunakan Channel Mixer, anda juga dapat

    menyesuaikan warna secara kreatif yang mudah dilakukan dibandingkan

    alat koreksi warna lain. Channel Mixer memodifikasi target keluaran

    (output) warna channel yang menggunakan campuran warna channel

    yang ada (source) dalam sebuah gambar. Ketika anda menggunakan alat

    koreksi warna dengan Channel Mixer, anda sebenarnya sedang

    menambahkan atau mengurangi data grayscale dari suatu channel sumber

    ke target channel.

    Gambar 4.5. Image sebelum dan sesudah adjustment channel mixer.

  • 53

    14. Gradient Map

    Alat koreksi warna ini akan memetakan cakupan batas grayscale dalam

    sebuah image pada warna yang telah ditetapkan warna gradasinya.

    Sebagai contoh, jika anda mengatur gradasi dua warna, maka bayangan

    akan dipetakan ke titik angka salah satu warna gradasi sedangkan warna

    terang (highlight) akan dipetakan ke titik angka salah satu warna gradasi

    yang lainnya

    Gambar 4.6. Image sebelum dan sesudah adjustment gradient map.

    15. Photo Filter

    Alat koreksi warna ini menggunakan teknik meniru pengambilan filter

    yang diwarnai dalam lensa kamera bagian depan untuk menyesuaikan

    keseimbangan warna dan temperature warna yang memancar melalui

    lensa dan membuka film tersebut. Perintah ini juga mengijinkan anda

    untuk memilih warna yang ditetapkan untuk digunakan pengaturan Hue

    dalam sebuah gambar.

    16. Shadow/Highlight

    Fasilitas ini berguna untuk mengoreksi foto yang memiliki efek siluet

    menjadi pencahayaan latar belakang (backlighting) yang kuat atau

    mengoreksi subyek yang terlalu dekat dengan cahaya kamera.

    Penyesuaian ini juga berguna untuk menerangi daerah bayangan

    (shadow) menjadi kebalikannya.

  • 54

    Gambar 4.7. Image sebelum dan sesudah adjustment shadow/highlight.

    17. Exposure

    Alat koreksi warna ini memang dirancang untuk membuat penyesuaian

    pada gambar HDR (format file untuk program Radiance), namun bekerja

    dengan gambar 8-bit dan 16-bit. Exposure bekerja dengan cara

    mengkalkulasikan dalam ruang warna linier (gamma 1.) bukan pada

    ruang warna gambar saat itu.

    Gambar 4.8. Image sebelum dan sesudah adjustment exposure.

    18. Invert (Ctrl + I)

    Fasilitasi ini berguna untuk membuat efek negatif film dari image yang

    aktif. Ketika menggunakan fasilitas ini, Adobe Photoshop secara

    otomatis akan membalik posisi batas maksimal sisi gelap menjadi batas

    sisi terang.

  • 55

    Gambar 4.9. Image sebelum dan sesudah adjustment invert.

    19. Equalize

    Fasilitas ini berguna untuk mendatarkan brightness dari gambar ke posisi

    terdekat rata-rata. Fasilitas ini berguna ketika ingin meningkatkan nilai

    brightness suatu gambar.

    Gambar 4.10. image sebelum dan sesudah adjustment equalize.

    20. Threshold

    Fasilitas ini berguna untuk mengubah gambar hitam putih (B/W) atau

    gambar berwarna secara normal menjadi hitam putih atau berwarna

    dengan nilai contrast tinggi.

  • 56

    Gambar 4.11. Image sebelum dan sesudah adjustment threshold.

    21. Posterize

    Fasilitas ini berguna untuk mengelompokkan pixel yang berdekatan dan

    nilai brightness-nya.

    Gambar 4.12. Image sebelum dan sesudah adjustment posterize.

    22. Variatons

    Fasilitas ini berguna untuk mengatur tonal dan warna secara mudah

    karena hanya mengklik elemen yang akan dikoreksi.

  • 57

    Gambar 4.13. Jendela dialog adjustment variatons

    Daftar Bacaan Tambahan

    MADCOMS. 2006. Seri Panduan Lengkap: Adobe Photoshop CS2, Andi

    Publisher, Yogyakarta

    MADCOMS. 2010. Manipulasi dan Memperbaiki Foto Digital dengan Adobe

    Photoshop, Andi Publisher, Yogyakarta

    Puguh Raharjo. 2004. Step by Step Digital Coloring, Nexx Media Inc., Jakarta

    Rachmad Saleh. 2009. Pengenalan Adobe Photoshop CS2, Andi Publisher,

    Yogyakarta

    Soal

    Apa yang dimaksud tentang pengertian koreksi warna?

    Apa yang dimaksud tentang pengertian koreksi tonal?

    Tugas

    Carilah foto yang memiliki masalah karena hasil pengambilan gambar foto

    yang kurang optimal, lalu koreksilah warna dan tonal-nya!

  • 58

    BAB IX

    TEKNIK SELEKSI

    A. Teknik Seleksi Gambar Bitmap

    Ketika anda ingin mengambil salah satu objek dalam sebuah

    foto/gambar tentu merasa kesulitan. Objek yang diambil sebesar objek

    tersebut.

    Gambar 5.1. Contoh gambar foto yang akan diganti latar belakangnya.

    Dari contoh gambar di atas, anda tentu merasa kesulitan ketika

    hendak mengambil objek image tersebut sebesar objek tanpa ada objek lain

    (background). Adobe Photoshop memiliki dua teknik untuk membuat seleksi

    ketika mengedit (mengkopi, menghapus, dan memodifikasi) sebuah gambar.

    Yang pertama adalah teknik seleksi bitmap dan vektor.

    Untuk gambar bitmap, anda dapat menggunakan alat seleksi yang

    telah disediakan (Rectangle Marquee tool, Marquee tool, Magic Wand tool ,

    Lasso tool, Polygon tool, dan Magnetic tool). Sedangkan teknik vector adalah

    menggunakan Pen tool dan Shape tool kemudian diubah menjadi seleksi.

    B. Seleksi Marquee

    Marquee tool menyediakan beberapa tipe yang dapat digunakan untuk

    membuat seleksi, menambah seleksi, dan mengurangi seleksi yang sudah ada.

    1. Pilihlah salah satu alat seleksi pada Marqee tool.

    Gambar 5.2. Memilih salah satu alat seleksi marquee.

  • 59

    2. Buatlah seleksi pada gambar yang dimaksud.

    Gambar 5.2. Membuat seleksi marquee rectangular sambil dengan dan

    tanpa menekan tombol Alt.

    3. Untuk Rectangle tool, Rounded Rectangle tool, atau Elliptical Marquee

    tool, pilihlah jenis seleksi.

    Normal berguna untuk membuat seleksi secara normal

    Fixed Aspect Ration untuk mengatur nilai panjang dan lebar seleksi

    secara rasio, sehingga panjang dan lebar akan proporsional sesuai

    nilai panjang dan lebar.

    Fixed Size untuk mengatur nilai panjang dan tinggi seleksi dalam

    bentuk pixel, sehingga akan membuat seleksi secara otomatis sesuai

    panjang dan tinggi seleksi.

    4. Tentukan salah satu pilihan pada Option bar (add) untuk menambah

    seleksi, (subtract) untuk mengurangi seleksi dan (intersect) untuk

    memotong irisan seleksi.

    5. Tentukan pengaturan Feather, yang berfungsi untuk memperhalus batas

    tepi dengan gambar. Semakin besar nilai feather, maka semakin halus

    bagian tepinya.

    Gambar 5.3. Isian untuk menentukan besar feather pada option bar

    seleksi marquee.

    C. Seleksi Lasso

    Lasso tool menyediakan beberapa tipe alat yang dapat digunakan

    untuk membuat seleksi, menambah seleksi, dan mengurangi seleksi yang

    sudah ada. Beberapa tipe Lasso tool tersebut adalah: Lasso tool, Polygonal

    Lasso tool, dan Magnetic Lasso tool.

  • 60

    Lasso Tool

    Berfungsi untuk membuat seleksi secara bebas (freeform).

    1. Pertama kali, aktifkan Lasso tool.

    2. Klik dan Drag pada daerah yang ingin dibuat seleksi. Klik pada titik awal

    seleksi atau double klik untuk mengakhiri seleksi.

    Gambar 5.4. Seleksi lasso pada area image secara bebas.

    Polygonal Lasso Tool

    Berfungsi untuk membuat seleksi berbentuk polygon (segi banyak).

    Teknik ini biasa digunakan untuk membuat seleksi pada objek yang

    berbentuk kotak (meja, kursi, almari, buku, dll).

    1. Pertama kali, aktifkan Polygon Lasso tool.

    2. Klik pada objek yang akan dibuat seleksi. Buatlah seleksi disekitar batas

    area iamge dengan klik untuk membuat titik seleksi lainnya. Klik pada

    titik awal seleksi atau double klik untuk mengakhiri seleksi.

    Gambar 5.5. Seleksi polygonal lasso pada area image.

    Magnetic Lasso Tool

    Berfungsi untuk membuat seleksi yang berorientasi pada kedekatan

    kesamaan warna. Warna yang dipilih sesuai dengan warna yang berdekatan

  • 61

    pada radius warna yang telah ditentukan. Pada Option bar, aturlah Feather

    (memperhalus bagian tepi) dan Frequency (tingkat kesamaan warna).

    1. Pertama kali, aktifkan Magnetic Lasso tool.

    2. Klik pada objek yang akan dibuat seleksi. Gerakkan mouse mengelilingi

    area tepian pada image yang akan diseleksi atau klik pada posisi-posisi

    titik pada area tertentu. Klik pada titik awal seleksi atau double klik

    untuk mengakhiri seleksi

    Gambar 5.6. Seleksi magnetic lasso pada area image.

    D. Seleksi Magic Wand

    Teknik seleksi secara cepat dengan cara mengambil sampel warna

    yang berdekatan. Hampir sama dengan Magnetic Lasoo tool, namun Magic

    Wand tool lebih simple dan efisien.

    1. Aktifkan Magic Wand tool

    2. Aturlah tingkat tolerance warna pada Option bar.

    3. Klik pada daerah yang dimaksud. Gunakan tombol Shift untuk

    menambah area seleksi.

    Gambar 5.7. Seleksi magic wand pada area image.

  • 62

    E. Seleksi Path

    Teknik seleksi menggunakan Pen tool sangat efektif ketika

    mengambil objek yang berada di antara objek lain. Untuk membuat seleksi,

    anda harus membuat path menggunakan Pen tool sesuai bidang yang akan

    diseleksi kemudian path tersebut diubah menjadi seleksi. Teknik ini sering

    digunakan pada desainer ketika membuat seleksi karena mudah digunakan

    dan hasilnya pun lebih akurat dibandingkan menggunakan alat seleksi yang

    sudah ada.

    1. Pertama kali aktifkan Pen tool.

    Gambar 5.8. Mengaktifkan pen tool pada toolbox.

    2. Pada Option bar, pilihlah tipe Path bukan Shape Layers.

    Gambar 5.9. Mengakstifkan opsi untuk membuat path.

    3. Klik pada objek yang dimaksud, kemudian klik di tempat lain, selanjutnya

    klik di tempat lain lagi sampai seluruh objek yang akan diseleksi berada di

    dalam path. Perlu diingat bahwa bentuk path harus tertutup.

    Gambar 5.10. Membuat path pada titik-titik disekitar area image yang

    akan diseleksi.

    4. Bentuk path tersebut masih kurang akurat. Untuk membuat path lengkung,

    aktifkan Convert Point tool.

  • 63

    Gambar 5.11. Mengaktifkan convert point tool.

    5. Klik salah satu titik path, kemudian seret (drag) mouse agar bentuk path

    menjadi lengkung. Lakukan hal sama di tempat lain sehingga bentuk path

    benar-benar sesuai dengan bidang objek yang akan diseleksi.

    Gambar 5.12. Path yang telah dibuat menjadi garis lengkung

    menyesuaikan image yang diseleksi.

    6. Langkah selanjutnya adalah mengubah path tersebut menjadi seleksi.

    Pertama kali tampilkan palette Path, jika belum muncul, pilih menu

    Window Path. Secara default, ketika anda mengaktifkan palette Layers,

    maka secara otomatis palette Channels dan Path akan muncul karena

    ketiga palette tersebut dalam satu kelompok.

    Gambar 4.13. Layer work path pada palettete path.

    7. Klik icon Load path to selection , di bagian bawah palette Path.

  • 64

    Daftar Bacaan Tambahan

    MADCOMS. 2006. Seri Panduan Lengkap: Adobe Photoshop CS2, Andi

    Publisher, Yogyakarta

    MADCOMS. 2010. Manipulasi dan Memperbaiki Foto Digital dengan Adobe

    Photoshop, Andi Publisher, Yogyakarta

    Puguh Raharjo. 2004. Step by Step Digital Coloring, Nexx Media Inc., Jakarta

    Rachmad Saleh. 2009. Pengenalan Adobe Photoshop CS2, Andi Publisher,

    Yogyakarta

    Soal

    Buatlah kolase dengan melakukan seleksi dari dua objek gambar yang

    berbeda!

    Buatlah logo dengan menggunakan fasilitas path!

  • 65

    BAB X

    TRANSFORMASI DAN RETOUCHING IMAGE

    A. Cropping

    Cropping adalah salah satu teknik editing yang dapat memperbaiki

    gambar anda. Cropping membantu menampilkan fitur paling penting pada

    gambar anda dan memfokuskan pada perhatian penikmat pada fitur-fitur

    tersebut. Cropping juga dapat membuat gambar anda pada ukuran foto

    standar. Ada beberapa cara untuk cropping image di dalam Adobe

    Photoshop:

    Cropping Dengan Crop Tool

    Crop Tool dapat membuat seleksi yang tepat pada gambar yang ingin

    anda edit. Untuk cropping dengan Crop Tool, langkah-langkahnya sebagai

    berikut :

    1. Bukalah gambar yang akan dilakukan Cropping menggunakan perintah

    File Open.

    2. Aktifkan Crop Tool pada toolbox.

    3. Klik pada gambar anda sekali dan drag mouse hingga muncul sebuah

    cropping border.

    Gambar 6.1. Cropping Border yang muncul pada image.

    4. Resize ukuran border dengan menggeser kotak-kotak pada sisi dan pojok

    border hingga didapat ukuran yang anda inginkan. Perhatikan juga bahwa

    anda dapat memutar cropping border. Gerakkan mouse ke arah luar

    border, anda akan melihat pointer mouse berubah menjadi double headed

    arrow. Drag ke arah putaran yang anda inginkan.

  • 66

    Gambar 6.2. Cropping Border yang telah diputar.

    5. Setelah ukuran border telah sesuai yang diinginkan, tekan Enter.

    Cropping Dengan Ukuran Tertentu

    Jika anda ingin mencetak foto digital atau gambar anda pada ukuran

    standar kertas foto, anda harus melakukan crop pada gambar dengan ukuran

    yang ditentukan, seperti 8x10 inchi. Untuk cropping dengan ukuran tertentu

    lakukan langkah-langkah berikut :

    1. Bukalah gambar yang akan dilakukan Cropping menggunakan perintah

    File Open.

    2. Aktifkan Crop Tool pada toolbox.

    3. Pada option bar, tentukan nilai untuk lebar (Widht) dan tinggi (Height).

    Gambar 6.3.Option Bar Crop Tool.

    4. Klik pada gambar dan drag untuk membuat cropping border. Perhatikan

    bahwa ukuran border selalu constrain pada perbandingan lebar dan tinggi

    yang sama.

    Gambar 6.4. Cropping Border dengan ukuran 400x400 pixel.

  • 67

    5. Setelah ukuran border telah sesuai yang diinginkan, tekan Enter

    Cropping Dengan Marquee Tool

    Jika anda ingin membuat crop yang simpel dan cepat, gunakan Marquee Tool

    dan perintah pada menu. Untuk Cropping dengan Marquee Tool dengan

    langkah-langkah sebagai berikut :

    1. Bukalah gambar yang akan dilakukan Cropping menggunakan perintah

    File Open.

    2. Aktifkan Rectangular Marquee Tool pada toolbox.

    3. Buat area seleksi dengan Marquee Tool pada gambar yang ingin di crop.

    Gambar 6.5. Area seleksi yang dibuat dengan Rectangular Marquee

    Tool.

    4. Jalankan perintah Image Crop.

    B. Resizing

    Resizing dalam Photoshop dapat membantu anda dalam mencetak

    gambar dengan ukuran foto standar, menjaga kualitas foto yang tetap tinggi

    dan memperbesar gambar ukuran kecil ke ukuran poster.

    Resizing Dengan Ukuran Tertentu

    Untuk resize ke ukuran preset, lakukan langkah-langkah berikut :

    1. Buat File New (Ctrl + N).

    2. Pada dialog box, klik pada preset dropdown menu. Anda akan melihat

    beberapa ukuran preset seperti 2x3, 4x6 dan 5x7 dengan resolusi yang

    ditetapkan sebesar 300 dpi.

  • 68

    Gambar 6.6. Dialog Box dokumen baru.

    3. Pilih ukuran yang anda inginkan dan tekan OK.

    Resizing Foto Digital

    Foto digital biasanya mempunyai ukuran yang besar tapi resolusi

    kecil (72 dpi) dimana berpengaruh pada kualitasnya ketika ukuran diperkecil

    atau diperbesar. Ketika dicetak foto dengan ukuran yang berubah akan

    terlihat pixelnya. Untuk resize foto digital lakukan langkah-langkah berikut :

    1. Buka foto yang ingin anda resize.

    2. Jalankan View Rulers. Anda akan dapat melihat ukuran dimensi foto

    anda.

    Gambar 6.7. Ruler yang menunjukkan ukuran gambar.

    3. Jalankan Image Image Size.

    4. Pada image size dialog box, centang pada resample image. Isikan resolusi

    yang anda inginkan berapa saja antara 150 dpi hingga 300 dpi.

  • 69

    Gambar 6.8. Dialog box image size dengan opsi resample telah

    dicentang.

    Pembesaran

    Jika anda ingin membuat ukuran foto digital anda seukuran poster,

    anda dapat melakukannya melalui image size dialog box. Bagaimanapun

    memperbesar ukuran akan membuat gambar menjadi kabur dan terlihat

    pixelnya. Untuk memperbesar gambar tanpa kehilangan kualitasnya dapat

    dilakukan dengan cara :

    1. Buka gambar yang ingin anda perbesar.

    2. Jalankan Image Image Size.

    3. Pada image size dialog box pastikan resample image dicentang dan pilih

    bicubic smoother dari dropdown box.

    4. Rubah pengukuran document size ke percent. Isikan 110, hal ini akan

    memperbesar ukuran gambar sebesar 10 persen.

    Gambar 6.9. Mengisikan 110 percent dan resample image bicubic

    smoother.

    5. Lanjutkan memperbesar hingga 10 persen hingga anda puas dengan

    ukurannya.

  • 70

    Resizing Ukuran Kanvas

    Adakalanya ketika membuat sebuah dokumen mengalami perubahan

    ukuran kanvas. Anda tidak dapat mengubah ukuran image untuk

    memperbaiki ukuran kanvas.

    1. Pertama kali bukalah file yang akan diubah ukuran kanvasnya.

    Gambar 6.10. Image yang akan dirubah ukuran kanvasnya.

    2. Pilih menu Image Canvas Size.

    3. Setelah kotak dialog Canvas Size muncul, aturlah beberapa spesifikasi.

    4. Untuk menambah kanvas pada bagian bawah, klik tanda panah ke atas.

    Gambar 6.11. Pengisian dialog box Canvas Size.

    5. Setelah selesai klik OK, maka akan terbentuk kanvas dengan ukuran yang

    telah dimodifikasi.

  • 71

    Gambar 6.12. Ukuran kanvas yang telah dimodifikasi.

    C. Transforming

    Perintah untuk mentransformasikan gambar dapat dijalankan melalui menu

    Edit Transform (pilih perintah yang ingin dilakukan).

    Scale

    Memperbesar skala atau memperkecil skala sebuah item pada titik tertentu.

    Anda dapat mengubah skala secara vertikal, horisontal, maupun keduanya

    (vertikal dan horisontal).

    Gambar 6.13. Transformasi Scale.

    Rotate

    Mengaktifkan pemutaran sebuah item dari salah satu titik. Secara default,

    titik ersebut berada di pusat, meskipun begitu Anda dapat memindahkan titik

    tersebut ke tempat lain.

  • 72

    Gambar 6.14. Transformasi Rotate.

    Skew

    Teknik Skewing menghasilkan efek miring secara vertikal dan horisontal.

    Gambar 6.15. Transformasi Skew.

    Distort

    Mendistorsi sebuah objek dari seluruh titik.

    Gambar 6.16. Transformasi Distort.

  • 73

    Perspective

    Mengubah bentuk secara perspektif dari satu titik.

    Gambar 6.17. Transformasi Perspective.

    Rotate Canvas

    Ketika Anda menggunakan perintah Rotate Canvas memberikan

    keleluasaan Anda untuk memutar dan mencerminkan gambar. Perintah

    tersebut tidak bekerja pada layer individu atau salah satu bagian dari layer,

    path, atau tepi seleksi.

    Perintah ini sering digunakan untuk membalikkan posisi image

    (misalnya: mengubah posisi objek yang menghadap ke kanan menjadi ke

    kiri). Selain itu, sering digunakan pula ketika membuat beberapa efek special,

    misalnya efek api.

    Jadi, perintah Rotate Canvas berlaku untuk satu dokumen yang berisi

    beberapa objek di dalamnya. Untuk menjalankan perintah tersebut, ikuti

    langkah-langkah berikut:

    1. Bukalah gambar yang ingin diubah kanvasnya.

    2. Jalankan perintah Image Rotate Canvas.

    D. Correcting And Retouching

    Kamera digital cenderung mebuat beberapa masalah seperti red eye

    atau hotspot, bila anda menggunakan lampu flash atau foto menjadi

    underexpose bila tidak. Di dalam Photoshop anda dapat memperbaiki

    masalah ini dan juga memperbaiki overall color pada foto digital anda.

    Red Eye Removal

    Lampu flash kamera digital terletak tepat di atas lensa kamera

    sehingga menyebabkan red eye. Tetapi anda dapat menghapus red eye

    dengan mudah melalui Photoshop. Langkahnya sebagai berikut :

    1. Buka foto anda yang ingin diperbaiki.

  • 74

    2. Aktifkan Zoom Tool pada Toolbox, klik dan drag untuk menggambar

    sebuah rectangle disekitar mata.

    Gambar 6.18. Area mata yang telah dizoom in.

    3. Pastikan warna default Foreground dan Background adalah hitam dan

    putih

    .

    Gambar 6.19. Warna Default.

    4. Klik pada segitiga kecil pada Healing Brush Tool pada toolbox dan pilih

    Red Eye Tool.

    Gambar 6.20. Red Eye Tool.

    5. Klik pada red eye dan kuaskan, tahan tombol mouse. Anda akan melihat

    bagaimana warna merah pada mata akan hilang.

    Gambar 6.21. Warna mata yang terkoreksi.

  • 75

    Hotspot Removal

    Menggunakan lampu flash dapat mengakibatkan masalah yang lain

    seperti area yang mengkilau pada wajah atau lampu flash terpantul pada

    permukaan yang berkilau. Untuk memperbaikinya dengan cara :

    1. Buka foto anda yang ingin diperbaiki.

    2. Pilih Clone Stamp Tool pada toolbox.

    Gambar 6.22. Option bar Clone Stamp Tool.

    3. Pada option bar rubah Blend Mode dari Normal menjadi Darken.

    4. Set Opacity menjadi 50 persen.

    5. Pilih soft edged brush dengan diameter 40 atau 50.

    6. Tekan tombol Shift dan klik pada area yang tanpa hotspot untuk

    mendapatkan warna sampel.

    Gambar 6.23. Sampel warna pada area non hotspot.

    7. Kuaskan pada area hotspot, area yang terang secara perlahan menjadi

    gelap.

    Gambar 6.24. Foto yang telah diperbaiki.

  • 76

    Penambahan Flash

    Jika anda mengambil gambar secara indoor tanpa menggunakan flash

    maka akan terlihat underexpose dan gelap. Anda dapat membuat foto anda

    lebih bercahaya dalam Photoshop. Langkahnya sebagai berikut :

    1. Buka foto anda yang ingin diperbaiki.

    Gambar 6.25. Foto yang akan diperbaiki.

    2. Jalankan menu Layers Duplicate. Pada dialog box duplicate layer, beri

    nama sebagai Layer 1.

    3. Pastikan Layer 1 aktif pada palette layer. Pada Blending Mode drop down

    menu, rubah Blending Mode menjadi Screen. Seluruh tampilan gambar

    menjadi lebih bercahaya.

    4. Terus duplikasi Layer 1 hingga anda mendapatkan gambar yang sesuai

    seperti yang diharapkan.

    Gambar 6.26. Foto yang telah diperbaiki.

  • 77

    Color Adjustment

    Color adjustment menjadikan foto digital anda menjadi terlihat lebih

    natural. Langkahnya adalah sebagai berikut :

    1. Buka foto anda yang ingin diperbaiki.

    2. Jalankan Image Adjustment Levels.

    3. Pastikan Preview dicentang. Pilih channel yang ingin anda