kimkot 2.4.2015

Upload: dewa-ayu-ketut-septika

Post on 09-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Permukiman kota

TRANSCRIPT

Dewa Ayu Ketut Septika2013420156Permukiman Kota Kelas C

Kota Bandung merupakan kota kembang, yang asri dan sejuk dan disebut-sebut sebagai Parisj Van Java. Namun seiring berjalannya waktu, hal tersebut menjadi tidak tampak lagi, digantikan oleh permasalahan- permasalahan yang sampai saat ini masih belum diselesaikan.

Permasalahan kota Bandung yang menurut saya paling mempengaruhi Kota Bandung salah satunya ialah infrastuktur kota yang menjadi semrawut. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya properti komersial yang dibiarkan tumbuh dan mendominasi ruang kota, hal itu juga menyebabkan masalah lain, yaitu krisis air bersih karena kurangnya daerah/hutan resapan air. Hal ini disebabkan juga oleh pembangunan illegal tanpa ijin yang seenaknya sehingga merusak tatanan kota. Dampaknya kepada daerah-daerah di Bandung ialah berkurangnya lahan untuk rumah tinggal sehingga banyak pembangunan illegal bangunan rumah tinggal yang sifatnya informal, sebagai contohnya rumah-rumah di pinggir sungai, di bawah jembatan, dan pinggir rel kereta api. Dampak lainnya ialah krisis air bersih terutama pada daerah-daerah yang sebelumnya sudah mengalami krisis, contohnya pada daerah-daerah industri seperti Gedebage, Soekarno-Hatta.

Lalu kedua, pemanfaatan ruang-ruang kota sebagai ruang publik belum dimanfaatkan dengan baik, hal tersebut karena belum adanya penggerak yang dapat mengaktifkan ruang-ruang mati di kota Bandung agar menjadi ruang publik yang dapat digunakan masyarakat Bandung untuk kegiatan rekreatif. Penyebab lainnya ialah ruang-ruang publik yang tidak dimanfaatkan dan tidak terawat sehingga kebanyakan orang merasa tidak nyaman di ruang publik tersebut. Dampaknya ialah tidak adanya tempat untuk melakukan kegiatan sosial di luar ruangan dan berkurangnya ruang hijau sehingga potensi polusi menjadi lebih tinggi.

Yang terakhir, lalu lintas dan transportasi yang belum memadai sehingga jalanan menjadi padat dan tidak terstruktur. Hal ini disebabkan sistem lalu lintas dan transportasi yang belum direncanakan. Selain itu, fasilitas kendaraan umum juga masih kurang memadai dan seenaknya, seperti angkot dan bus-bus yang sudah tidak layak digunakan sehingga menyebabkan macet. Banyaknya kendaraan pribadi juga mempengaruhi kepadatan jalan. Hal tersebut disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang tidak teratur. Dampaknya ialah jalanan umum menjadi sangat penuh terutama pada akhir minggu, padahal Bandung telah dijadikan kota wisata. Masyarakat juga tidak memiliki alternatif lain untuk bertransportasi karena fasilitas transportasi umum yang buruk dan belum teratur.

Namun saat ini masalah-masalah tersebut mulai diatasi oleh pemerintah. Dimulai dari infrastruktur kota yang semrawut, saat ini sedang direncanakan pembangunan pusat pemerintahan Kota Bandung di Gede Bage. Tujuan pemindahan ialah untuk mengurangi beban pusat kota dan memberikan pelayanan yang efisien dan terpusat. Pelestarian hutan di Babakan Siliwangi juga menambah ruang hijau di pusat kota. Dan rencana-rencana lainnya yang sudah mulai di lakukan, diantaranya Hutan Kota yang sedang dalam poses pembangunan di Kiara condong-Jln. Jakarta, dan lain sebagainya. Selain itu pemerintah juga sudah membuat penyaringan air yang akan menyaring air hujan dan membuatnya menjadi air yang dapat dipakai kembali. Daerah-daerah perumahan informal sudah ada beberapa yang ditindaklanjuti dengan cara digusur dan diganti dengan Hutan Kota di Kiara Condong-Jln.Jakarta. Pengemis dan gelandangan juga sudah mulai ditindaklanjuti dan dialokasikan sebagai petugas kebersihan di seluruh pelosok Kota Bandung.

Ruang-ruang publik juga sudah mulai diciptakan sehingga kota kembali asri. Dan kreativitas pemerintah kota untuk mengaktifkan kembali ruang-ruang mati di Kota Bandung patut diacungi jempol. Namun ada saja elemen yang masih harus diperbaiki dari ruang public tersebut, contohnya rumput sintetis yang ada di Alun-alun kota Bandung. Daerah seluas itu alangkah lebih baiknya jika bisa dimanfaatkan sebagai daerah resapan air. Tapi pemerintah mempertimbangkan pembongkaran beton yang sudah ada dari dulu akan memakan biaya dan waktu yang lebih lama jika ingin menanam rumput asli. Maintenance dan kebersihan ruang-ruang publik juga masih harus diperbaiki agar masyarakat merasa nyaman melakukan kegiatan sosial di ruang publik tersebut.

Untuk permasalahan sistem lalu lintas pemerintah sudah mencanangkan program bis sekolah gratis dan bis-bis kota keluaran terbaru yang layak digunakan sebagai fasilitas umum. Namun belum berjalan dengan sebagaimana seharusnya. Malahan, halte-halte bis kebanyakan terbengkalai dan menjadi shelter gelandangan dan pengemis. Mungkin lebih baik fasilitas transportasi umum ditingkatkan kualitasnya dengan harga terjangkau agar masyarakat rela berganti dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Karena hal tersebut dapat mengurangi kepadatan jalan.

Kesimpulannya, pemerintah sudah dapat mengatasi masalah-masalah dengan baik dan beberapa masih belum teratasi dengan baik. Beberapa masalah mungkin harus diselesaikan dahulu dari akar permasalahan yang paling berpengaruh. Dan selain pemerintah yang menyelesaikan masalah tersebut, lebih baik lagi jika masyarakat turut serta membantu untuk menjadikan Kota Bandung yang lebih baik.