kimia fisik
DESCRIPTION
SIFAT KOLIGATIF LARUTANTRANSCRIPT
ASSALAMUALAIKUM WR.WB.
LARUTANKelompok :5Anggota :Alnabila Fasya D (123020303)Dwi Putra A.R (123020308)R.A Aisha Dewi S(123020310)Habiburohman (123020312)Devi Ramadhani(123020315)Deska Fikania (123020323)
Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih zat.
Zat Terlarut (solut): zat yang jumlahnya lebih sedikit.
Zat Perlarut (solven): zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat yang lain.
Jenis-Jenis Larutan
Larutan dapat diklasifikasikan misalnya berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya. Tabel berikut menunjukkan contoh-contoh larutan berdasarkan fase komponen-komponennya
ISTILAH-ISTILAH1. Pelarut = Pendispersi = Solvent2. Zat Terlarut = Zat Dispersi =
Solut3. Larutan Pekat dan Larutan
Encer4. Kelarutan5. Larutan Jenuh6. Larutan Tepat Jenuh7. Larutan Lewat Jenuh8. Misibel dan Immisibel
Ada 2 reaksi pada larutan:Eksoterm
Proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur dari campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat kimia yang bersangkutan akan turun.
Contoh: reaksi pembakaran, reaksi penetralan.Endoterm
Menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari campuran reaksi akan turun dan energi potensial dari zat-zat kimia yang bersangkutan akan naik.
Contoh: penguraian garam karbonat, pelarutan garam nitrat.
Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan dapat dibedakan secara kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif,
larutan dapat dibedakan menjadi larutan pekat dan larutan encer. Dalam larutan encer, massa larutan sama dengan massa pelarutnya karena massa jenis larutan sama dengan massa jenis
pelarutnya. Secara kuantitatif, larutan dibedakan berdasarkan satuan
konsentrasinya.
Ada beberapa proses melarut (prinsip kelarutan), yaitu:
Cairan-cairanKelarutan zat cair dalam zat
cair sering dinyatakan “Like dissolver like” maknanya zat- zat cair yang memiliki struktur serupa akan saling melarutkan satu sama lain dalam segala perbandingan. Contohnya: heksana dan pentana, air dan alkohol => H- OH dengan C2H5- OH.
Padat-cair
Padatan umumnya memiliki kelarutan terbatas di cairan hal ini disebabkan gaya tarik antar molekul zat padat dengan zat padat > zat padat dengan zat cair. Zat padat non- polar (sedikit polar) besar kelarutannya dalam zat cair yang kepolarannya rendah. Contohnya: DDT memiliki struktur mirip CCl4 sehingga DDT mudah larut di dalam non- polar (contoh minyak kelapa), tidak mudah larut dalam air (polar).
Gas-cairan
Ada 2 prinsip yang mempengaruhi kelarutan gas dalam cairan, yaitu:
Makin tinggi titik cair suatu gas, makin mendekati zat cair gaya tarik antar molekulnya. Gas dengan titik cair lebih tinggi, kelarutannya lebih besar.
Pelarut terbaik untuk suatu gas ialah pelarut yang gaya tarik antar molekulnya sangat mirip dengan yang dimiliki oleh suatu gas.
Titik didih gas mulia dari atas ke bawah dalam suatu sistem periodik, makin tinggi, dan kelarutannya makin besar.
Larutan Ideal
Bila interaksi antarmolekul komponen komponen larutan sama besar dengan interaksi antarmolekul komponen-komponen tersebut pada keadaan murni, terbentuklah suatu idealisasi yang disebut larutan ideal.
Larutan ideal mematuhi hukum Raoult, yaitu bahwa tekanan uap pelarut (cair) berbanding tepat lurus dengan fraksi mol pelarut dalam larutan.
SATUAN KONSENTRASI1. Persentase (%) : jumlah gram zat terlarut dalam tiap 100
gram larutan.
2. Fraksi mol (X) : perbandingan jumlah mol suatu zat dalam larutan terhadap jumlah mol seluruh zat dalam larutan.
3. Kemolaran (M) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.
4. Molalitas (m) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000 gram pelarut.
5. Normalitas (N) : jumlah grek zat terlarut dalam tiap liter larutan.
6. Persen Volume (% V) : bagian volume zat terlarut tiap 100
bagian volume larutan.
7. Ppm : bagian persejuta
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan, tetapi tidak tergantung pada jenis pelarutnya.terdiri 4 hal yaitu :
1. Kenaikan titik didih ( ΔTd)
2. Penurunan titik beku (ΔTb)
3. Tekanan osmose ( π )4. Penurunan tekanan uap
(Δp)
Penurunan Titik Uap Pelarut
Jika ke dalam suatu ruangan tertutup dimasukan pelarut pada suhu tertentu, sebagian pelarut
tersebut akan menguap dan memenuhi ruangan . Uap yang
dihasilkan menimbulkan tekanan dalam ruangan tersebut. Nilai
tekanan uap tersebut dinamakan tekanan uap jenuh pelarut murni,
dan di beri notasi Pº
Tekanan uap jenuh larutan : PDan fraksi mol nya Xp
Tekanadikalikan dikalikan dengan tekanann n uap jenuh larutan sama dengan fraksi mol
pelarut dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni
P= Pº x Xp
Kenaikan titik didih ( ΔTb)
Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh suatu cairan sama dengan tekanan atmosfer disekitarnya.Hubungan kemolalan dan kenaikan titik didih larutan sebagai berikut :
∆Tb = Kb × m
Keterangan : ∆Tb= Kenaikan titid didihKb = Konstanta (tetapan) kenaikan titik didih molal pelarut (oCm-1)m = kemolalan (m)
Diagram kenaikan Titik Didih
Untuk titik E dan F berlaku persamaan :
∆HV = Panas laten penguapan atau mol pelarut dari larutan untuk larutan yang encer.
∆HV (Larutan) = ∆HV(pelarut)
ln [PO/P] = [∆HV/R] ×[∆Tb/(TO)2]
A
C
E
D
G FPO
B
∆Tb
ln [PO/P] = [∆HV/R] × [(Td-TdO)/Td TdO]
Tetapan Kenaikan Titik Didih Molal (Kb)
Pelarut Titik Didih (°C) Kb (°C m–1)
Air (H2O)Benzena (C6H6)Karbon tetraklorida (CCl4)Etanol (C2H6O)Kloroform (CHCl3)Karbon disulfida (CS2)
10080,176,878,461,246,2
0,522,535,021,223,632,34
Sumber: General Chemistry, 1990
Contoh Soal Menghitung Titik Didih Larutan :
1. Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 5 g gliserol (C3H8O3, Mr = 92) ke dalam 150 g air.
Berapakah titik didih larutan, jika titik didih air 100 °C? (Kd air = 0,52 °C m–1)
Jawaban :Dik : molalitas larutan = = 0,36 m Kd air = 0,52 °C m–1
ΔTd = Kd x m = 0,52 °C m–1 x 0,36 m = 0,19 °C
Jadi, titik didih larutan adalah 100,19 °C.
Penurunan titik beku ( ΔTf)
Titik beku adalah suhu pada nilai tekanan tertentu, saat terjadi perubahan wujud zat dari cair menjadi padat.
Selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan disebut penurunan titik beku larutan.
Keterangan : ∆Tf= Penurunan titik beku larutan (oC )Kf = Konstanta (tetapan) penurunan titik
beku pelarut (oC m-1)m = kemolalan (m)
∆Tf = Kf × m
Contoh soal :Penurunan Titik Beku Naftalen
t (menit)
T (ºC)
1 83ºC
2 82ºC
3 79ºC
4 78ºC
5 77ºC
6 76ºC
7 75ºC
8 74ºC
9 72ºC
10 70ºC
molal C10H8 = x = = 0,195 m ∆Tf = Kf x m
= 6,8 x 0,195= 1,326ºC
Tf naftalen = Tf pelarut – Tf larutan
= 0 – 1,326= -1,326ºC
Tabel Penurunan Titik Beku (Kf)
Pelarut Titik Beku Tetapan (Kf)
Aseton -95,35 2,40
Benzena 5,45 5,12
Kamfer 179,8 39,7
Karbon tetraklorida
-23 29,8
Sikloheksana 6,5 20,1
Naftalena 80,5 6,8
Fenol 43 7,27
Air 0 1,86
Grafik 1. Penurunan Titik Beku Naftalen
0 2 4 6 8 10 1260
65
70
75
80
85
Penurunan Titik Beku NaftalenTºC
t(menit)
Tekanan osmose ( π )
Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis) seperti ditunjukkan pada gambar :
Larutan Pelarut (air)
Membran semipermeabel
Pelarut (air) Larutan
Tekanan osmosis Larutan yang mempunyai tekanan osmosis
lebih rendah dari yang lain disebut larutan Hipotonis.
Larutan yang mempunyai tekanan lebih tinggi dari yang lain disebut larutan Hipertonis.
Larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama disebut Isotonis.
Contoh tekanan osmosis : didalam bahan pangan yaitu
pada wortel di pembuatan sop. Cairan infus.
Terima Kasih