kewirausahaan
DESCRIPTION
bagusTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ikan merupakan sumber protein yang lebih baik dibanding hewan ternak lainnya
karena rendahnya kadar kandungan kolestrol. Ikan sidat salah satu jenis hewan yang
potensial untuk dikembangkan. Sebagian besar masyarakat di Indonesia menyebut
jenis ikan ini dengan nama yang berbeda-beda, misalnya Sumatera menyebutnya
sogili, Betawi menyebutnya moa, Sunda menyebutnya lubang, Jawa Tengah
menyebutnya pelus, dan ada juga yang menyebut dengan belut bertelinga karena
bentuknya mirip dengan belut. Tetapi, hanya saja ikan ini memiliki ukuran yang lebih
besar dan memilki semacam telinga atau sirip di bagian telinga.
Ikan ini hidup di air tawar.Ikan sidat yang bisa hidup di dua alam yang berbeda yaitu
air tawar dan air laut yang menjadikan ikan tersebut istimewa. Karena proses yang
hidup di dua tempat tersebut menjadikan ikan sidat memiliki keunggulan gizi.
Kandungan gizi yang ada dalam ikan sidat dibanding dengan daging lainnya,
termasuk ikan salmon yang sampai saat ini diklaim memiliki kandungan gizi paling
baik.
1.2 Tujuan Dan Manfaat
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui manfaat ikan sidat
2. Mengetahui cara pendederan ikan Sidat
3. Untuk mengetahui potensi bisnis pendederan ikan Sidat
BAB II
ASPEK PEMASARAN
2.1.1 Produk Pemasaran
Sidat adalah ikan yang ketika dewasa hidup di air tawar, tetapi setelah matang gonad
akan beruaya atau pindah ke laut dalam dalam untuk memijah. Kehidupan sidat
sangat unik karena ikan ini bisa hidup dalam kadar garam yang berbeda. Di seluruh
dunia, terdapat 18 spesies sidat, tetapi tidak semua spesies sidat berpotensi untuk
dibudidayakan, hanya beberapa spesies saja.Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan
sebagian besar spesies sidat terbilang lambat.Selain itu tidak semua spesies sidat yang
laku d pasaran, baik pasar dalam negri maupun pasar international.Setiap spesies sidat
mempunyai ciri khas tersendiri, termasuk tingkah lakunya.Untuk mengenal sidat
lebih dekat lagi, dapat dipelajari dari klasifikasi, morfologi dan anatomi, habitat dan
siklus hidup, makan, serta perkembangbiakan.
Sidat memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi
komoditi perikanan unggulan karena permintaan dunia yang sangat tinggi.
Masyarakat Jepang merupakan konsumen ikan sidat terbesar dunia, dimana setiap
tahunnya membutuhkan 150 ribu ton dari 250 ribu ton kebutuhan dunia.
Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, populasi sidat populer dunia seperti
Anguilla Japonica, Anguilla anguilla dan Anguilla rostrata mulai menurun drastis
karena konsumsi berlebihan, ditambah siklus hidup yang rumit menyebabkan
stok benih budidaya ikan ini masih mengandalkan hasil tangkapan alam.
Menurunnya produksi sidat membuat dunia mulai melirik ke spesies sidat
tropik di Indonesia yang ternyata merupakan pusat sidat dan memiliki 12
spesies dari 18 spesies yang ada di dunia. Indonesia yang memiliki sidat dengan
jenis yang cukup beragam belum dimanfaatkan secara optimal. Kebanyakan sidat
yang dipasarkan merupakan hasil tangkapan dari alam. Sampai saat ini jumlah
pembudidaya sidat masih sangat terbatas, padahal potensi benih sidat (glass eel) di
Indonesia cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa antara jumlah produksi
benih yang dihasilkan dari alam belum sepadan dengan pemanfaatannya
untuk pembesaran. Dengan demikian perlu diwaspadai karena kenyataan di
lapangan justru permintaan ekspor terhadap benih sidat (glass eel) semakin
meningkat, misalnya dengan dalih untuk penelitian.
Dengan adanya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan, tentang
larangan Pengeluaran Benih Sidat Dari Wilayah Negara Republik Indonesia, ke Luar
Wilayah Negara Republik Indonesia NOMOR PER. 18/MEN/2009.
Ukuran dan benih sidat yang dilarang adalah:
1. Benih adalah ikan dalam umur, bentuk, dan ukuran tertentu yang belum dewasa.
2. Benih sidat adalah sidat kecil dengan ukuran panjang sampai 35 cm
dan/atau berat sampai 100 gram per ekor dan/atau berdiameter sampai 2,5 cm.
Jadi ada batasan berat 100 gram, atau diameter s/d 2,5 cm, dan panjang 35 cm. Hal itu
memungkinkan perkembangan pemeliharaan sidat dalam negeri sampai ukuran (100
gr, diameter 2,5 cm, panjang 35 cm), dan dapat dilepas ke pasar internasional
untuk ukuran yang lebih besar.
Pasaran di Jepang menghendaki ukuran konsumsi 190 gr/ sd 200 gr per ekor yang
disebut 'boko' [150 gr s/d 220 gr, panjang s/d 80 cm sekilo 6 ekor], untuk
ukuran small marketsize adalah 'futo' [100 gr - 150 gr, panjang mencapai 50 cm,
sekilo 8 ekor].
Jika sudah dipaket menjadi sidat panggang (unagi kabayaki) kemasan adalah 110gr-
120 gr, dan 150gr-160gr, dalam bentuk sudah dikemas dalam kemasan vakum,
dari sidat hidup kabayaki susut beratnya 20%. Harga sidat di Tsukiji Market -
Jepang, mencapai 7.000 yen per kg, sekitar Rp. 739.865 per kilo gram, untuk
unagi kabayaki (panggang di vakum) harga 110gr - 120 gr sekitar 1.260-1.500
yen (133 ribu s/d 158 ribu rupiah).
Jadi dapat diperhitungkan harga jual ke Jepang, tentu akan memudahkan jika
di Indonesia yang di eksport adalah produk olahan (unagi kabayaki), bisa juga
dalam bentuk fresh frozen eel, frozen roasted eel (unagi kabayaki). Untuk pasaran
dunia biasanya mereka menghendaki sidat hidup untuk pasar lokal, dan frozen eel.
KANDUNGAN GIZI & MANFAAT IKAN SIDAT
Penelitian kedokteran moderen menemukan bahwa kandungan vitamin dan
mikronutrien dalam ikan sidat sangat tinggi, di antaranya:
-). vitamin B1, 25 kali lipat susu sapi
-). vitamin B2, 5 kali lipat susu sapi
-). vitamin A, 45 kali lipat susu sapi,
-). kandungan zinc (emas otak) 9 kali lipat susu sapi.
1. Mengandung berbagai asam lemak tak jenuh yang tinggi yang tak ada pada hewan
lainnya, sehingga dapat merupakan makanan utama yang memenuhi nafsu makan
manusia, tanpa perlu kuatir badan akan menjadi gemuk. Rasa ikan sidat harum dan
enak.
2. Disebut sebagai “ginseng air”, fungsinya dalam memperpanjang umur dan
melawan kelemahan dan penuaan tak ternilai. Sidat memiliki kandungan nutrisi
protein, karbohidrat, serta omega 3 yang tinggi.Sehingga menguatkan fungsi otak dan
memperlambat terjadinya kepikunan. Ikan sidat mempunyai kandungan asam lemak
Omega 3 tinggi, yakni sekitar 10,9 gram per 100 gram. Omega 3 ini dipercaya
mampu meningkatkan fungsi mental, memori, dan konsentrasi manusia.Zat yang
banyak terdapat dalam lemak sidat ini juga terbukti mampu mengobati depresi, gejala
penyakit kejiwaan atau schizophrenia.Mengkonsumsi ikan sidat dapat mengatur
imunitas tubuh manusia, sebagai anti oksidan, menghilankan racun tubuh, serta
memperlambat penuaan.
3. Teknologi menemukan bahwa daya hidup ikan sidat yang ajaib bersumber dari
tulang sum-sumnya yang besar dan kuat. Penelitian modern menunjukkan bahwa
tulang sum-sum ikan sidat mengadung beratus-ratus jenis zat bergizi, gizi dan nilai
farmakologinya yang istimewa telah mendapat perhatian yang luas dari para pakar.
4. Sudah banyak terbukti, mengkonsumsi ikan sidat secara teratur dapat mendorong
terbentuknya lemak fosfat dan perkembangan otak besar, bermanfaat untuk
meningkatkan daya ingat. Juga memperbaiki sikulasi kapiler, mempertahankan
tekanan darah normal, mengobati pembuluh darah otak.
5. Banyak orang merasakan manfaat mengkonsumsi ikan sidat untuk penyakit rabun
jauh, rabun dekat, glukoma dan penyakit mata kering di sebabkan karena mata terlalu
lelah.
6. Minyak Ikan sidat dibuat dari ekstrak sum-sum ikan sidat segar, mengandung tiga
jenis nutrient penting yaitu: asam lemak omega 3 (DHA & EPA) , Phospholipids dan
antioksidan Vitamin E.
Potensi Ikan Sidat di Indonesia
Berkembangnya budi daya ikan sidat sangat dipengaruhi oleh kondisi alam.
Di Negara – Negara yang kondisi alamnya kurang mendukung sangat sulit
mengembangkan budi daya ikan ini. Hal ini karena negara tersebut harus bisa
menciptakan lingkungan hidup yang dinginkan ikan ini.Kalaupun bisa, hanya
dilakukan dalam beberapa bulan saja, itupun membutuhkan biaya yang sangat
besar.Sementara Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat mendukung
dalam kegiatan ini.
Pertama, Indonesia beriklim tropis dengan dua musim yang silih berganti,
yaitu musim hujan dan musim kemarau.Kondisi ini sangat baik bagi kehidupan sidat.
Suhu udara dan suhu air di musim hujan dan musim kemarau tidak jauh berbeda dan
sangat membantu dalam meningkatkan aktivitas hidup sidat dan membantu dalam
proses metabolism tubuh dengan baik. Dengan demikian, budi daya sidat dapat
dilakukan sepanjang tahun.
Kedua, Indonesia memiliki ptensi sumber benih yang sangat melimpah.
Benih – benih ikan sidat banyak di temukan di pantai – pantai yang menghadap ke
laut dalam.Ada banyak daerah yang bisa dijadikan sebagai sumber benih di
anttaranya sepanjang pantai selatan pulau Jawa, sepanjang Pantai Timur Sumatera,
dan sepanjang Pantai Tenggara Sulawesi.Memang belum ada data yang akurat,
berapa potensi ikan sidat di Indonesia karena penelitian kearah itu masih jarang
dilakukan.Penilitian hanya dilakukan di beberapa daerah saja, seperti Pelabuhan Ratu
di Sukabumi dan Poso.
Itulah dua faktor penting yang dimiliki Indonesia sebagai modal dalam
mengembangkan budi daya sidat, di samping faktor – faktor lainya, seperti lahan
yang luas, air yang melimpah, dan sumber sarana produksi, seperti pakan tambahan
sidat yang sangat melimpah.Oleh karena itu, suatu hal yang sangat mustahil bila hasil
budi daya sidat di Indonesia tidak tinggi.
Proses Pendederan ikan Sidat
Panen dan Seleksi
Pemanenan dilakukan setelah 2 minggu masa pendederan. Caranya dengan
menyurutkan air bak secara perlahan dengan memasang pipa pembuangan. Pipa
pembuangan diberi puluhan lubang kecil, lebih kecil dari ukuran elver. Pipa tersebut
berfungsi sebagai saringan.
Panen parsial juga bisa dilaksanakan, terutama bila terlihat adanya pertumbuhann
yang tidak seragam. Elver/benih yang sudah lebih besar bisa dipanen terlebih
dahulu dan dipindahkan ke kolam pendederan 2.
Penangkapan dilakukan dengan sekup halus setelah air perlahan surut kemudian
dimasukkan ke dalam ember. Setelah ember penuh, elver/benih dimasukkan ke
dalam hapa yang dipasang di bak lain dengan aliran lebih deras. Hapa berukuran
panjang 2 m, lebar 1 m, tinggi 60 cm. demikian penangkapan dilakukan berulang-
ulang hingga semua benih tertangkap
Seleksi
Seleksi dilakukan setelah benih dibiarkan selama dua jam agar kondisi tubuh
benih pulih. Seleksi dilakukan untuk memisahkan benih yang besar dan kecil untuk
dibudidayakan dalam kolam berbeda. Hal ini menghindari kanibalisme.
cara melakukan seleksi:
•siapkan dua buah ember, sebuah saringan aluminium, dan 1 sekup net
•isi air ke dalam ember besar tersebut setengahnya
•tangkap benih dengan sekup net dan masukan ke saringan alumunium yang
diletakkan di permukaan air dalam ember.
•biarkan selama 1 - 2 menit.
•benih yang kecil akan keluar dengan sendirinya dan yang besar tertahan.
•masukkan benih besar ke dalam ember kedua
•ulangi cara tersebut sampai semua benih diseleksi
Perawatan pemeliharaan
Pemberian Pakan
Pakan tambahan diberikan keesokan harinya atau sehari setelah penebaran. Selama
semalam elver dibiarkan beradaptasi dengan lingkungan barunya. Pakan tambahan
berupa cacing sutra yang masih hidup Diberikan empat kali sehari, yaitu pukul
09.00, pukul 12.00, pukul 15.00, dan pukul 19.00. dosisnya masing-masing 20% dari
berat total atau 20 g/5000 ekor elver pada minggu pertama, 40 g pada minggu
kedua, 60 g pada minggu ketiga, dan 80 g pada minggu keempat
Pemberian pakan tambahan sebagai erikut:
ambil cacaing sutra dari tempat penyimpanan dengan sekup net dan biarkan
beberapa saat agar airnya turun.
timbang cacing sutra seberat 20 g, 5 sendok makan (dosis untuk 1000 ekor).
letakkan cacing sutra pada baki plastik, kemudian letakkan baki plastik di
sudut-sudut bak dekat pembuangan, di bawah peneduh, atau saung pemberi
pakan tambahan 10 cm di bawah permukaan air
Pengontrolan
Pengontrolan dilakukan minimal empat kali sehari. Pengontrolan dilakukan dengan
memeriksa kebocoran bak, kualitas air, debit air, dan ancaman penyakit terhadap
elver.
Untuk menjaga kualitas air tetap baik, sebagian air dalam bak harus diganti dengan
air baru. Sebelum melakukan pembuangan air, kotoran harus dibuang dengan cara
disipon.
cara menyipon:
isi selang air dengan air dari lubang pemasukan.
pegang/tutup kedua ujungnya, masukkan ujung yang satu ke dalam air dan
yang
satu di luar bak, kemudeain dibuka; dengan demikian air keluar dengan
sendirinya.
lekatkan ujung selang dengan kotoran pada dasar bak
kotoran-kotoran itu akan terbawa dengan aliran air.
untuk mempermudah menyipon, beri tongkat kayu pada ujung tersebut.
Pencegahan penyakit :
timbang 2,5 g atau satu sendok teh oxytetracyclin.
larutkan dalam 20 L air dan aduk sampai merata.
tambahkan 2 kg garam dan aduk lagi sampai merata.
tebarkan larutan ke seluruh permukaan air bak dan aduk dengan tangan secara
perlahan.
selama pencegahan penyakit, kurangi debit air menjadi setengahnya.
Penebaran benih
Waktu yang baik untuk menebar elver adalah pada pagi hari saat suhu air masih
rendah, yaitu antara pukul 07.00 - 09.00. tujuannya agar elver tidak stres akibat suhu
tinggi. Kepadatan elver pada pendederan pertama 4-5 ekor liter air atau 4.000 - 5.000
ekor/m .
Cara menghitung elver:
•tangkap seluruh elver, masukkan dalam ember besar yang diberi air sebanyak 20
Liter
•aduk elver dalam ember secara perlahan agar merata
•ambil satu Liter sebagai sampel dan hitung
•untuk mengetahui jumlah keseluruhan, dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Ket: A = Jumlah total elver (ekor)
B = Jumlah elver dalam 1 Liter (ekor)
C = Volume air dalam ember besar (Liter)
Elver yang akan ditebar harus diadaptasikan terlebih dahulu dalam bak berisi larutan
garam/-10 ppt (sesuai di penampungan) selama 24 jam.
siapkan bak berukuran panjang 4 m, lebar 2 m, dan tinggi 1 m.
isi bak tersebut dengan air bersih setinggi 60 cm.
masukkan 48 kg gram murni dan aduk sampai merata.
memasukkan sedikit demi sedikit air dari bak ke dalam wadah angkut
setelah suhunya sama, masukkan elver yang baru datang secara perlahan-
lahan
pasang aerasi sekeliling bak agar oksigen tetap tinggi.
setelah 24 jam, alirkan air untuk membuang sedikit demi sedikit partikel-
partikel garam hingga kandungan garamnya menjadi nol atau menjadi air
tawar.
bila sudah diadaptasikan, elver sudah bisa ditebar
Kolam dan media budidaya
Kolam berukuran kurang lebih 2 x 3 x 0,6 m. Kolam Pendederan 1 sebaiknya
ditempatkan dalam ruangan (indoor) maksudnya agar suhu air media budidaya
dapat lebih stabil. Suhu yang tidak stabil atau goncangannya besar kurang
baik untuk elver (ikan pada umumnya), karena nafsu makan dapat terganggu.
Pembersihan bak dilakukan dengan menyikat dinding dan dasar bak.
Pemberantasan penyakit dilakukan dengan mengosok dinding dengan busa yang
sudah dicepul dalam larutan kaporit 30-100 ppm
Pengeringan dilakukan hingga kering benar, antara 2-3 hari bergantung pada cuaca.
Pengisian air dilakukan hingga kedalaman +/- 30 cm. Sudah barang tentu air adalah
air yang sudah disiapkan dalam tandon.
2.1.2 Sasaran pembeli
Budi daya ikan sidat mungkin masih kalah populer dengan ikan-ikan jenis
lainnya seperti ikan lele, gurame, Ikan mas dan ikan lainnya. Meski demikian potensi
bisnis budidaya ikan sidat cukup cerah untuk dicoba. Di dalam negeri ikan sidat
memang belum menempati posisi yang bagus, karena harganya sangat mahal tapi di
negara Jepang, Macau, Taiwan, China dan Hongkong, Ikan Sidat merupakan ikan
yang banyak digemari. Selain digemari karena kandungan gizi yang tinggi harga ikan
sidat sangatlah fantastis, masakan Ikan sidat di restoran Jepang bisa mencapai 400
ribu satu porsi, sehingga peluang bisnis ikan sidat sangat bagus untuk ditekuni.
Menurut data BPPT setiap tahunnya Jepang membutuhkan 150 ribu ton dari
250 ribu ton kebutuhan Ikan sidat dunia, padahal produksi negara sakura itu hanya 21
ribu ton per tahun. Data ini menunjukkan peluang usaha eksport ikan sidat yang
masih terbuka lebar.
Karena peluang usaha ikan sidat di luar negeri cukup besar sedangkan di
dalam negeri kurang diminati, Maka sasaran utama bisnis ini adalah pihak luar
negeri, lebih spesifiknya yaitu Negara – Negara di asia timur seperti Jepang China
dan Hongkong, karena harga ikan sidat benih dan ukuran konsumsi terpaut cukup
jauh. Nilai ikan sidat akan semakin tinggi jika ukuran dan bobotnya semakin besar.
Waktu yang diperlukan di dalam budidaya ikan sidat tergantung ukuran benih
yang ditabur. Untuk benih ukuran 200 gram untuk menghasilkan panen ukuran 500
gram memerlukan waktu maksimal lima bulan.
Tingkat produktivitasnya juga cukup bagus.Untuk satu ton benih,
diperkirakan bisa menghasilkan 5 ton ikan sidat.Sekarang, semakin banyak investor
yang berkeinginan membudidayakan ikan sidat, sebab, budidaya ikan sidat dipastikan
menguntungkan.
.2.1.3 Daerah/Lokasi Pemasaran
Untuk daerah atau lokasi pemasaran ikan sidat ini, pemasaran lebih
dipusatkan ke pasar internasional karena permintaan ikan sidat sangat besar di pasar
internasional terutama ke Negara – Negara di asia seperti China, jepang dan
Hongkong.
2.2 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran dapat dilakukan dengan melakukan kerja dengan
UPPB(Unit Pengelola Perikanan Budidaya) . Sistem pemasaran yang dilakukan
oleh UPPB (Unit Pengelola Perikanan Budidaya)sekitardengan cara distributor
pemesan datang langsung ke UPPB dan pemesanan sebelumnya melalui telefon.
Kemudian UPPB melakukan pengepakkan ikan sidat ke dalam sterofoam sebelum di
didistribusikan, ikan sidat yang dihasilkan UPPB yang dipasarkan untuk intern yaitu
sekitar Bogor, Surabaya, Jogja dan Jakarta. Yang kemudian oleh perusahan eksportir
diolah menjadi makanan siap saji (unagi) yang siap dikirim ke luar Negeri seperti
Jepang, Korea, Amerika, Cina, dan Hongkong, jadi untuk proses ekspor diluar
kendali dari UPPB karena sudah menjadi tanggung jawab eksportir. Berikut saluran
distribusi pemasaran ikan sidat yang dijalankan oleh UPPB.Dalam menentukan harga
ikan sidat, UPPB sebelumnya dilakukan sistem semi lelang terlebih dahulu kemudian
disesuaikan dengan kesepakatan harga tertinggi itu yang dipilih. Untuk promosi
UPPB menyiapkan ikan sidat hidup dalam berbagai macam ukuran sesuai dengan
permintaan pemesan, tetapi biasanya UPPB memasarkan ikan sidat dengan ukuran 3-
4 ekor per kilo dengan tujuan untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan
karena semakin besar ukuran ikan sidat semakin digemari oleh pembeli. Sistem
distribusi ikan sidat untuk tujuan Surabaya diantar langsung ke tempat tujuan dengan
menggunakan transportasi berupa mobil dinas milik UPPB, sedangkan untuk Jogja,
Bogor, dan Jakarta hanya diantar sampai ke bandara Juanda Surabaya kemudian
dilanjutkan oleh perusahaan kargo dengan menggunakan pesawat udara.
Atau alternatif lain, pemasaran dapat dilakukan melalui kerja sama
antarsesama investor dengan membentuk perhimpunan atau asosiasi yang tujuannya
untuk menyusun kekuatan sehingga jumlah permintaan dari Negara – Negara sidat
dapat dipenuhi.
BAB III
ANALISIS USAHA
Analisa Usaha
Usaha pembesaran sidat ini dilakukan pada bak fiber bundar kapasitas 1000 liter
air.Analisa ini berdasarkan pemeliharaan dalam 1 tahun (2 siklus produksi).Investasi
pembesaran sidat muda ini meliputi pembuatan hatchery, pembelian bak fiber bundar,
heater, Hiblow, Genset, dan pembelian peralatan perikanan.
Untuk Skala Kecil
1. Investasi
INVESTASI
NILAI
INVESTASI
(Rp.)
Sewa lahan 100 m (selama 1 tahun) 50.000
Pembuatan gubug (umur pakai 5 tahun) 600.000
Kolam Terpal (masa pakai 5 tahun) 4 kolam
@200rb800.000
Selang 20 m (masa pakai 5 tahun) 50.000
Aerator, 4 buah @100.000 400.000
TOTAL INVESTASI 2.100.000
II. Biaya operasional
BIAYA OPERASIONAL
NILAI
INVESTASI
(Rp)
Bibit 120 ekor untuk 4 kolam 1.600.000
Pakan keong mas (8bln) @ 75.000 600.000
Cacing lumbricus rubellus (4 kg)
@30.000120.000
Probiotik 100.000
Garam 10.000
TON 2 botol @43.500 87.000
Rekening listrik (8 bulan) @10.000 80.000
Biaya penyusutan kolam 160.000
Biaya penyusutan sewa lahan 50.000
Biaya penyusutan gubug 120.000
TOTAL BIAYA OPERASIONAL 2.927.000
III. Penerimaan : 120 ekor 0,9 (SR 90%) @Rp. 50.000/ekor : Rp. 5.400.000
IV. Keuntungan : Rp 5.400.000 - Rp 2.927.000 : Rp 2.473.000
V. Pertimbangan usaha :
a. BEP (Break Even Point)
BEP untuk harga produksi :
BEP : Rp 2.927.000 : 108 ekor (: Rp. 27.102)
Dengan produksi ikan sidat sebanyak 108 ekor (86,4 kg), titik baik modal akan
tercapai jika harga penjualan : Rp 27.102
BEP untuk jumlah produksi :
BEP : Rp 2.927.000 : Rp 50.000/ekor : 59 ekor
Dengan harga penjualan ikan sebesar Rp 50.000/ekor, titik balik modal akan
tercapai jika jumlah panen mencapai 59 ekor
b. B/C Ratio (Perbandingan Penerimaan dan Biaya)
B/C : Rp 5.400.000 : 2.927.000 : 1,85
Setiap penambahan biaya Rp.1 memperoleh penerimaan RP. 1,85.
Untuk Skala Besar ( banyak benih)
1. Luas kolam 100 m2 ( kolam tembok, tinggi 100cm – 150cm ) diajurkan
pemanfaatan kolam air deras yang kurang berfungsi.
2. Benih sidat ynag ditebar 25 ekor/m2 ukuran 30-5- gr atau padat tebar 1 kg/m2.
3. Total tebar ± 2.500 ekor (100 kg).
4. Lama pemeliharaan 5-6 bulan
5. Estimasi tingkat kelangsungan hidup (SR) 70%.
6. Pakan utama cacing kalung (Rumbricus), minimal sebanyak 60 % dari total
pemberian pakan selama satu periode, dan sebanyak 40% (ikan rucah, pellet, keong
mas) tingkat konversi pakan 2.
7. Jumlah pemberian pakan perhari 3-5 % dari berat total.
8. Budidaya cacing kalung (Rumbricus) perlu dilaksanakan karena merupakan pakan
utama dan telah disetujui eksportir sidat. Tempat budidaya cacing (bak tembok/bak
kayu/bak terpal) media hidup kotoran sapi. (segmen khusus penyefiaan
pakan/budidaya cacing kalung (Rumbricus).
9. Estimasi panen sidat 70% x 2.500 ekor = 1.750 ekor dengan ukuran per ekor 400-
600 gr atau total sekitar 875 kg.
10 Biaya operasional
a. Benih sidat 2.500 ekor (100kg) @ Rp. 100.000,- = Rp. 10.000.000,-
b. Pakan cacing 1050 kg @ Rp. 15.000,- = Rp. 15.750.000,-
c. Pakan lain (Pellet,ikan rucah,keong) 700kg @ Rp.10.000 = Rp. 7.000.000,-
d. Biaya persiapan kolam(perbaikan kolam,peralon/bambu,dll) = Rp. 5.650.000,-
e. Benih cacing 20 kg @ Rp. 30.000,- = Rp. 600.000,-
f. Biaya Panen = Rp. 1.000.000,-
g. Biaya tenaga kerja @ Rp. 500.000/bulan = Rp. 3.000.000,-
h. Biaya sewa kolam @ Rp. 200.000/bulan = Rp. 1.200.000.-
i. Biaya penyusutan peralatan 1 paket = Rp. 800.000,-
TOTAL BIAYA = Rp 45.000.000,-
11. Pendapatan Usaha
a. Panen Sidat 1.750 ekor (875 Kg) @ Rp. 70.000 / kg = Rp. 61.250.000,-
b. Penjualan cacing = Rp. 10.000.000,-
TOTAL PENDAPATAN = Rp. 71.250.000,-
12. Keuntungan usaha Total Biaya – Total Pendapatan = Rp. 26.250.000,-
BAB IV
KESIMPULAN
- Bisnis ikan sidat memiliki keuntungan yang cukup besar di pasar
Internasional
- Potensi bisnis ikan sidat memiliki potensi yang besar di Indonesia karena
iklim atau habitat yang mendukung terhadap ikan sidat, sehingga memiliki
peluang lebih untuk melakukan bisnis ini
- Sidat memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi
komoditi perikanan unggulan karena permintaan dunia yang sangat tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
- Arie Usnie, Mu’minah Siti, Purwanto Joko, Sasongko Agus, 2007 .“ Sidat
panduan penangkapan, pendederan , dan pembesaran “ , Penebar Swadaya .
Jakarta
- http://www.mypangandaran.com/artikel/detail/olahraga-dan-kesehatan/154/
mengintip-kandungan-ikan-sidat.html
- http://ndkbluefin89.wordpress.com/2013/07/06/analisa-usaha-pembesaran-
sidat-muda-anguilla-marmorata-pada-bak-fiber/
- http://mazara30.wordpress.com/2012/06/03/160/
- http://adia-luhkan.blogspot.com/2010/03/analisa-usaha-pembesaran-sidat-
angguila.html
- http://www.viternaplus.com/2013/05/analisis-budidaya-ikan-sidat.html