keutamaan birrul walidain.doc

6
SEGALA PUJI HANYA BAGI ALLAH SEGALA PUJI HANYA BAGI ALLAH SUBHANAHU WA SUBHANAHU WA TA’ALA. TA’ALA. SHALAWAT DAN SALAM SEMOGA SELALU TERCURAH KEPADA SHALAWAT DAN SALAM SEMOGA SELALU TERCURAH KEPADA RASULULLAH RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM, SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM, PARA SAHABAT DAN PARA SAHABAT DAN SELURUH KAUM MUSLIMIN YANG SENANTIASA BERPEGANG TEGUH SELURUH KAUM MUSLIMIN YANG SENANTIASA BERPEGANG TEGUH PADA SUNNAH BELIAU SAMPAI HARI KIAMAT. PADA SUNNAH BELIAU SAMPAI HARI KIAMAT. KAUM MUSLIMIN YANG KAMI MULIAKAN, NABI IBRAHIM KAUM MUSLIMIN YANG KAMI MULIAKAN, NABI IBRAHIM ‘ALAIHIS ‘ALAIHIS SALAM SALAMPERNAH BERDO’A DENGAN MENGUCAPKAN : PERNAH BERDO’A DENGAN MENGUCAPKAN : ( ِ اءَ عُ دْ لَ بَ قَ تَ ا وَ بَ بَ رْ يِ تَ بِ رُ دْ نِ مَ وِ ةَ لاَ ص ل اَ مْ يِ قُ مْ يِ تْ لَ عْ ج اِ بَ ر( ِ اءَ عُ دْ لَ بَ قَ تَ ا وَ بَ بَ رْ يِ تَ بِ رُ دْ نِ مَ وِ ةَ لاَ ص ل اَ مْ يِ قُ مْ يِ تْ لَ عْ ج اِ بَ ر40 40 ) ( ُ ابَ سِ حْ ل اُ مْ وُ قَ تَ مْ وَ يَ نْ يِ بِ مْ < وُ مْ لِ لَ وَ يَ دِ الَ وِ لَ وْ يِ لْ رِ فْ غ ا اَ بَ بَ ر( ُ ابَ سِ حْ ل اُ مْ وُ قَ تَ مْ وَ يَ نْ يِ بِ مْ < وُ مْ لِ لَ وَ يَ دِ الَ وِ لَ وْ يِ لْ رِ فْ غ ا اَ بَ بَ ر41 41 ) “WAHAI RABB-KU, JADIKANLAH AKU DAN ANAK CUCUKU SEBAGAI ORANG “WAHAI RABB-KU, JADIKANLAH AKU DAN ANAK CUCUKU SEBAGAI ORANG YANG TETAP MENDIRIKAN SHALAT, WAHAI RABB-KU PERKENANKANLAH YANG TETAP MENDIRIKAN SHALAT, WAHAI RABB-KU PERKENANKANLAH DO’AKU. WAHAI RABB KAMI, BERIKANLAH AMPUNAN UNTUKKU DAN DO’AKU. WAHAI RABB KAMI, BERIKANLAH AMPUNAN UNTUKKU DAN KEDUA ORANG TUAKU, DAN SELURUH ORANG-ORANG MUKMIN PADA KEDUA ORANG TUAKU, DAN SELURUH ORANG-ORANG MUKMIN PADA HARI TERJADINYA HISAB (YAKNI HARI KIAMAT).” HARI TERJADINYA HISAB (YAKNI HARI KIAMAT).” (QS. IBRAHIM: 40- (QS. IBRAHIM: 40- 41). 41). DEMIKIAN PULA NABI NUH DEMIKIAN PULA NABI NUH ‘ALAIHIS SALAM ‘ALAIHIS SALAM PERNAH BERDO’A PERNAH BERDO’A ( ِ ابَ بِ مْ < وُ مْ ل اَ وَ نْ يِ بِ مْ < وُ مْ لِ لَ ا وً بِ مْ < ُ مَ يِ تْ يَ O بَ لَ خَ دْ نَ مِ لَ وَ يَ دِ الَ وِ لَ و يِ لْ رِ فْ غ اِ بَ ر( ِ ابَ بِ مْ < وُ مْ ل اَ وَ نْ يِ بِ مْ < وُ مْ لِ لَ ا وً بِ مْ < ُ مَ يِ تْ يَ O بَ لَ خَ دْ نَ مِ لَ وَ يَ دِ الَ وِ لَ و يِ لْ رِ فْ غ اِ بَ ر28 28 ) “WAHAI RABB-KU! AMPUNILAH AKU, IBU-BAPAKKU, ORANG YANG MASUK “WAHAI RABB-KU! AMPUNILAH AKU, IBU-BAPAKKU, ORANG YANG MASUK KE RUMAHKU DENGAN BERIMAN DAN SEMUA ORANG YANG BERIMAN KE RUMAHKU DENGAN BERIMAN DAN SEMUA ORANG YANG BERIMAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN…” LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN…” (QS. NUH: 28) (QS. NUH: 28)

Upload: faisal-rosid

Post on 29-Sep-2015

18 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Segala puji hanya bagi AllahSubhanahu wa Taala.Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullahshallallahu alaihi wa sallam,para sahabat dan seluruh kaum muslimin yang senantiasa berpegang teguh pada sunnah Beliau sampai hari Kiamat.

Kaum muslimin yang kami muliakan, Nabi Ibrahimalaihis salampernah berdoa dengan mengucapkan :

(40) (41)

Wahai Rabb-ku, jadikanlah aku dan anak cucuku sebagai orang yang tetap mendirikan shalat, wahai Rabb-ku perkenankanlah doaku. Wahai Rabb kami, berikanlah ampunan untukku dan kedua orang tuaku, dan seluruh orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (yakni hari kiamat).(QS. Ibrahim: 40-41).Demikian pula Nabi Nuhalaihis salampernah berdoa

(28)Wahai Rabb-ku! Ampunilah aku, ibu-bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan(QS. Nuh: 28)Sesungguhnya birrul walidain merupakan sikap menonjol para Nabi dan Rasulalaihimush sholatu was salam.Seluruh Nabi dan Rasul berbakti kepada kedua orang tua mereka. Hal ini menunjukkan bahwa birrul walidain adalah salah satu ajaran yang dibawa oleh seluruh Nabi dan Rasul. Setiap Nabi dan Rasul diutus oleh AllahSubhanahu wa Taaladan diperintahkan untuk menyeru kepada umatnya agar beribadah hanya kepada Allah semata, menjauhi segala bentuk ibadah kepada selain Allah, dan mereka juga diperintahkan untuk menyeru umatnya agar mereka berbakti kepada kedua orang tuanya. (Birrul Walidain,Yazid bin Abdul Qadir Jawas hafizhahullah, hal. 19).

Keutamaan Birrul WalidainKaum muslimin yang kami muliakan, birrul walidain adalah salah satu amal yang paling utama, yakni amal yang memiliki keutamaan dan ganjaran yang besar di sisi AllahSubhanahu wa Taala.Diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Masudradhiyallahu anhu, beliau mengatakan, Aku bertanya kepada Nabishalallahu alaihi wa sallam,

: : : : :

Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah Taala? Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda: Shalat pada waktunya. Aku bertanya, Kemudian apa? Beliau menjawab: Berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya, kemudian apa lagi? Beliau menjawab: Jihad di jalan jalan Allah.(Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, II/9Fat-hdan Muslim, no. 85).Apabila seorang muslim hendak melakukan berbagai macam amal ketaatan sesuai dengan kemampuannya, maka hendaklah ia mendahulukan amalan-amalan yang paling utama untuk dikerjakan, di antaranya adalah birrul walidain. Hadits yang mulia ini menunjukkan bahwa bakti seorang anak kepada kedua orang tuanya akan menjadi sebab datangnya kecintaan Allah kepadanya. Hadits di atas juga menunjukkan bahwa birrul walidain harus didahulukan dari pada jihad di jalan AllahSubhanahu wa Taala.

Kaum muslimin yang kami muliakan, begitu besarnya jasa kedua orang tua kita sehingga apapun yang kita lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tua tidak akan dapat membalas jasa keduanya. (Birrul Walidain, Yazid bin Abdul Qadir Jawashafizhahullah, hal. 27).

Suatu ketika Abdullah Ibnu Umarradhiyallahu anhumamelihat seorang laki-laki sedang mengendong ibunya thowaf mengelilingi kabah dan menggendong kemana saja sesuai keinginan ibunya. Orang tersebut bertanya, Wahai Ibnu Umar, apakah menurut Anda, aku sudah membalas jasa ibuku? Abdullah Ibnu Umarradhiyallahu anhuma menjawab,

.Belum, sedikit pun engkau belum dapat membalas kebaikan ibumu.(Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalamal-Adab al-Mufrad, no. 11 dan dinilai shohih oleh Al-Albani dalamShohiih al-Adab al-Mufrad, no. 9).Sungguh begitu besar jasa orang tua kepada kita sampai-sampai ridho AllahSubhanahu wa Taalatergantung kepada keridhoan mereka. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin al-Ashradhiyallahu anhumabahwa Rasulullahshallallahu alaihi wa sallambersabda:

.Ridho Allah tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua.(Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalamal-Adab al-Mufrad, no. 2 dan dinilai shohih oleh syaikh Al-Albani dalamShohiih al-Adab al-Mufrad, no. 2).Bentuk-Bentuk Berbakti Kepada Kedua Orang TuaKaum muslimin yang kami muliakan, berikut ini adalah sebagian bentuk birrul walidain yang dapat kita lakukan. Semoga Allah memudahkan kita untuk mengamalkannya.

1. Bergaul bersama kedua orang tua dengan cara yang baik. Sesungguhnya memberikan kegembiraan kepada seorang mukmin adalah shodaqoh. Maka lebih utama lagi kalau memberikan kegembiraan kepada kedua orang tua.

2. Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut.

3. Tawadhu (rendah hati) kepada kedua orang tua.

4. Memberikan infaq (shodaqoh) kepada kedua orang tua. Jika seorang muslim telah berkecukupan dalam masalah harta, maka hendaklah ia menafkahkannya pertama kali kepada kedua orang tuanya, kemudian barulah kepada yang lainnya. Lihat surat Al-Baqarah: 215

5. Mendoakan kebaikan kepada orang tua.

Ketika Orang Tua Sudah Lanjut UsiaKaum muslimin yang kamu muliakan, sesungguhnya kita diwajibkan berbuat baik kepada kedua orang tua kita. Dan perintah untuk birrul walidain ini lebih ditekankan ketika orang tua kita telah lanjut usia.

Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

(23)

(24)

Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepadamu agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu, maka janganlah kamu mengatakan kepada keduanya ucapan ah dan janganlah kamu membentak keduanya. Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: Wahai Rabb-ku, sayangilah keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku di waktu kecil.(QS. Al-Israa: 23-24).Imam al-Qurthubirahimahullahdi dalam kitab tafsirnya menjelaskan alasan tentang ditekankannya berbuat baik kepada orang tua yang sudah usia lanjut. Beliaurahimahullahmenyebutkan dua alasan, yakni:

1. Apabila orang tua kita telah lanjut usia, maka keadaan mereka mulai lemah dan semakin lemah. Maka pada saat itu mereka lebih membutuhkan bantuan kita dibandingkan ketika mereka masih kuat dan belum usia lanjut.

2. Semakin tua usia orang tua, maka semakin lama seorang anak menemani dan mengurusi kebutuhan mereka. Hal ini terkadang menyebabkan anak merasa bosan dan berat, sehingga dikhawatirkan akan berkurang sikap baik mereka kepada orang tuanya. Karena sudah bosan dan merasa berat, maka keluarlah perkataan, ah..! atau membentak, atau mengucapkan, Orang tua ini menyusahkan sekali.. atau dengan ucapan lainnya. Apalagi ketika orang tuanya sudah mulai pikun, tentu akan membuat anak mudah marah atau benci kepadanya. Oleh karena itu, AllahTaalaberwasiat agar manusia selalu berbuat baik kepada orang tuanya, terutama ketika mereka berusia lanjut. (Disarikan dariTafsiir al-Qurthubi, V/158