kemoterapi

4
Kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan menggunakan obat- obatan atau hormon. Penderita kanker yang menjalani kemoterapi mengalami kendala terhadap dirinya sendiri yang merasa putus asa dan merasa pengobatan ini hanya sia-sia, serta ketidakmampuan penderita dalam mengatasi ketakutannya untuk tidak bisa sembuh, karena itulah dukungan keluarga terhadap pengobatan kemoterapi sangatlah penting agar pengobatan kemoterapi dapat berjalan dengan lancar dan baik. Pada jurnal ini penulis bertujuan untuk mengetahui bagaimana dukungan keluarga dan koping pasien dengan penyakit kanker terhadap pengobatan kemoterapi di RB I RSUP Haji Adam Malik Medan Tahurt 2010. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer yang didapat dari kuesioner yang dilakukan kepada keluarga dan pasien-pasien yang menjalani pengobatan kemoterapi di RB 1 RSUP Haji Adam Malik Medan. Dimana populasinya adalah 103 orang dan sampel yang digunakan adalah 25% dari 103 orang yaitu 25 orang yang sedang menjalani pengobatan kemoterapi di RB l RSUP Haji Adam Malik Medan dari bulan Juni-Juli 2010. Pembahasan 3.1. Dukungan Keluarga Berdasarkan Emosional Penderita kanker yang menjalani kemoterapi akan mengalami kendala terhadap dirinya sendiri yang setiap Saat akan merasa putus asa dan takut karena penyakit tidak dapatdisembuhkan, sehingga dalam hal ini diperlukan peran keluarga yang memberikan dukungan emosoinal sebagai tempat pasien mengatakan isi hatinya, apa yang dia rasakan dan keluarga memberikan dukungan bahwa pasien harus percaya akan dapat sembuh.

Upload: ridho-fadila-alfajry

Post on 15-Sep-2015

15 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

definisi kemoterapi

TRANSCRIPT

Kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan menggunakan obat-obatan atau hormon. Penderita kanker yang menjalani kemoterapi mengalami kendala terhadap dirinya sendiri yang merasa putus asa dan merasa pengobatan ini hanya sia-sia, serta ketidakmampuan penderita dalam mengatasi ketakutannya untuk tidak bisa sembuh, karena itulah dukungan keluarga terhadap pengobatan kemoterapi sangatlah penting agar pengobatan kemoterapi dapat berjalan dengan lancar dan baik. Pada jurnal ini penulis bertujuan untuk mengetahui bagaimana dukungan keluarga dan koping pasien dengan penyakit kanker terhadap pengobatan kemoterapi di RB I RSUP Haji Adam Malik Medan Tahurt 2010. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer yang didapat dari kuesioner yang dilakukan kepada keluarga dan pasien-pasien yang menjalani pengobatan kemoterapi di RB 1 RSUP Haji Adam Malik Medan. Dimana populasinya adalah 103 orang dan sampel yang digunakan adalah 25% dari 103 orang yaitu 25 orang yang sedang menjalani pengobatan kemoterapi di RB l RSUP Haji Adam Malik Medan dari bulan Juni-Juli 2010.Pembahasan3.1. Dukungan Keluarga Berdasarkan Emosional Penderita kanker yang menjalani kemoterapi akan mengalami kendala terhadap dirinya sendiri yang setiap Saat akan merasa putus asa dan takut karena penyakit tidak dapatdisembuhkan, sehingga dalam hal ini diperlukan peran keluarga yang memberikan dukungan emosoinal sebagai tempat pasien mengatakan isi hatinya, apa yang dia rasakan dan keluarga memberikan dukungan bahwa pasien harus percaya akan dapat sembuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan emosional dalam kategori baik sebanyak 12 orang (52%), sedangkan kategori kurang baik sebanyak 11 orang (44%) dan tidak baik sebanyak I orang (4 %) yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pada keluarga. Hal ini didapat berdasarkan hasil observasi penelitian yang dilakukan terlihat dukungan keluarga dalam memberikan dukungan emosional baik yang berarti bahwa keluarga menipakan tempat pasien untuk mencurahkan isi hati yang paling efektif dalam membantu pasien terhadap penguasaan emosi yang dapat timbul saat menjalani kemoterapi.3.2. Dukungan Keluarga Berdasarkan Finansial Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan finansial dalam kategori baik sebanyak 19 orang (76%), sedangkan dalam kategori kurang baik sebanyak 5 responden (20%) dan tidak baik sebanyak 1 orang (4%) yang disebabkan karena keluarga berasal dari keluarga yang status perekonomian rendah. Hal ini didukung dari observasi dan basil penlitian dengan menggunakan kuesioner dan didapat sumber finansial yang dapat keluarga untuk memenuhi kebutuhan klien dan pengobatan dalam kategori baik dikarenakan responden mendapatkan sumber finansial dari bantuan keluarga lain, pemerintah berupa Jamkesmas maupun Askes sehingga keluarga mampu mengatasi pengobatan selama klien menjalani kemoterapi.3.3. Dukungan Keluarga Berdasarkan Spiritual Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan dukungan spiritual dalam kategori baik sebanyak 22 responden (88%), kurang baik 3 responden (12%) dikarenakan oleh keluarga mempunyai semangat dan yakin terhadap Tuhan mereka sehingga pasien mampu mengontrol rasa nyeri, status mental dan persepsi terhadap yang terjadi pada dirinya adalah yang terbaik untuknya dengan mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini didapat dari observasi penelitian dengan mengggunakan keusioner.3.4. Koping Pasien Berdasarkan Supresi Hasil penelitian menunjukkan bahwa koping pasien berdasarkan supresi dalam kategori kurang baik sebanyak 13 responden (52%), sedangkan kategori baik sebanyak 11 responden (44%) dan tidak baik sebanyak 1 responden (4%) yang disebabkan kareaa klien merasa terpaksa menjalani kemoterapi. Hal ini dilihat dari hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner. Hal ini dikarenakan klien merasa terpaksa menjalani kemoterapi dan merasa kemoterapi tidak ada gunanya hanya membuat klien tambah merasa sakit. 3.5. Koping Pasien Berdasarkan Cara Mengalihkan Rasa SakitHasil penelitian menunjukkan bahwa koping pasien berdasarkan cara mengalihkan rasa sakit dalam kategori tidak baik sebanyak 11 orang (44%), sedangkan dalam kategori kurang baik 9 orang (36%), dan kategori baik sebanyak 5 responden (20%) yang disebabkan klien tidak pemah merasa nyaman saat melakukan kemoterapi bahkan selalu merasakan sakit. Hal ini didapat dari hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner dan hal ini dikarenakan klien kurang dapat mengalihkan rasa sakit dimana klien hanya mengingkari apa yang dia rasakan (supresi) juga klien tidak mendapatkan perasaan nyaman setelah menjalani kemoterapi seperti merasa mual, demam juga tidak mendapatkan rekreasi keluarga untuk mendapatkan suasana atau udara yang sejuk, segar dan nyaman.3.7. Dukungan Keluarga Dan Koping Pasien Dengan Penyakit Kanker Terhadap Pengobatan Kemoterapi Hasil penelitian menunujukkan bahwa responden terhadap partisipasi keluarga dan koping pasien terhadap tindakan kemoterapi dalam kategori baik sebanyak 18 orang (72%) dan kurang baik sebanyak 7 orang (28%). Hal ini didapat dari observasi dari hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner dikarenakan hubungan keluarga dan pasien terjalin dengan baik.