kelompok 6 pelayanan obstetri di indonesia
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
1/37
PELAYANAN OBSTETRI DI
INDONESIA
KELOMPOK : 6
1. Brent Morgan Heumase
2. Frida Marci Suruan
3. Gafri B. Tandililing
4. Kurnia Sari
5. Meldiana Ranterura
6. Meri Okta Panjaitan
7. Metty Wonda
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
2/37
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
3/37
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
4/37
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
5/37
PROGRAM KIA DI INDONESIA
Upaya untuk menurunkan angka kematian ibutelah dicanangkan oleh badan internasional danpemerintah guna meningkatkan kesadaran duniatentang pengaruh kematian dan kesakitan ibu
serta untuk mendapatkan pemecahanmasalahnya.
Upaya tersebut antara lain dibuatnya strategi yangmengacu pada Indonesia sehat 2010 MakingPregnancy Safer(MPS dan di susunnya Millennium
!e"elopment #oal$s (M!#$s yang bertu%uanmengatasi permasalahan perkembangan globaldan harus tercapai pada tahun 201&
Program terbaru 201&'200 adalah Sustainable!e"elopment #oal$s (S#!$s
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
6/37
LATAR BELAKANG
SDKI tahun 1990-2007 (exponensial),
diperkirakan AKI th 2015 = 161/100.000 KH.
Target MDGs Indonesia 102/100.000 KH.
MDGs 5 ; upaya peningkatan derajat kesehatanibu.
MDGs 5a ; penurunan AKI dengan peningkatan
persalinan oleh tenaga kesehatan.
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
7/37
8 TARGET MDGS
5A. Menurunkan MMR tahun 1990-2015
5B. Mencapai akses untuk kesehatan Reproduksi
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
8/37
SGDS (SUS)*I+*,- !/-PM+)#*-$S
SDGs adalah:
(a)sebuah kesepakatan pembangunan baru
pengganti MDGs. Masa berlakunya 2015–2030;
(b)sebuah dokumen setebal 35 halaman yangdisepakati oleh lebih dari 190 negara;
(c)berisikan 17 goals dan 169 sasaran
pembangunan.
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
9/37
17 TARGET SGDS
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
10/37
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
11/37
Prinsip pengelolaan program I*
Pengelolaan program I* bertu%uan memantapkan dan
meningkatkan %angkauan serta mutu pelayanan I*secara efektif dan esien. Pemantapan pelayanan I*de3asa ini diutamakan pada kegiatan pokok sebagaiberikut4
1. Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitaspelayanan dengan mutu sesuai standar serta men%angkauseluruh sasaran
2. Peningkatan pertolongan persalinan ditu%ukan kepadapeningkatan pertolongan oleh tenaga kesehatan secaraberangsur.
. Peningkatan deteksi dini resiko tinggi atau komplikasikebidanan baik oleh tenaga kesehatan maupunmasyarakat oleh kader dan dukun bayi serta penganandan pengamatannya secara terus menerus
5. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan secaraadekuat dan pengamatan secara terus menerus oleh
tenaga kesehatan&. Peningkatan pelayanan neonatal dan ibu nifas dengan
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
12/37
a. Pelayanan *ntenatal
Pelayanan antenatal selengkapnya mencangkupbanyak hal yang meliputi anamnesis6pemeriksaan sik(umum dankebidanan6pemeriksaan laboratorium sesuaiindikasi6 serta inter"ensi dasar dankhusus( sesuai resiko yang ada termasukpenyuluhan dan konseling.+amun dalampenerapan operasionalnya dikenal standarminimal 7&)8 untuk pelayanan antenatal6 yangterdiri atas4
1. )imbang berat badan dan ukur tinggi badan2. (Ukur )ekanan darah. (Ukur )inggi fundus uteri
5. (Pemberian imunisasi )etanus toksoid lengkap&. (Pemberian )ablet tambah darah minimal 90
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
13/37
!itetapkan pula bah3a frekuensi pelayananantenatal adalah minimal 5 kali selamakehamilan6 dengan ketentuan 3aktu sebagaiberikut4
: Minimal 1 kali pada tri3ulan pertama
: Minimal 1 kali pada tri3ulan kedua
: Minimal 2 kali pada tri3ulan ketiga
Standar 3aktu pelayanan antenatal tersebutditentukan untuk men%amin mutu pelayanan6khususnya dalam memberi kesempatan yangcukup dalam menangani kasus resiko tingiyang ditemukan.
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
14/37
b. Pertolongan Persalinan !alam program I* dikenal beberapa %enis tenaga
yang memberikan pertolongan persalinan kepadamasyarakat6 %enis tenaga tersebut adalah4 dokterspesialis kebidanan6dokter umum6bidan6 pera3atmaternitas.
Selain itu masih ada penolong persalinan yangberasal dari anggota keluarga dalam masyarakat
terpencil seperti yang banyak ditemukan dipropensi papua6 namun penolong persalinan iniumumnya tidak tercatat dan sulit untuk diidentikasi.
Pada prinsipnya6 penolong persalinan harus
memperhatikan hal'hal sebagai berikut41. Sterilitas atau pencegahan infeksi2. Metode pertolongan persalinan yang sesuai
dengan standar pelayanan. Meru%uk kasus yang memerlukan tingkat
pelayanan yang lebih tinggi
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
15/37
c. !eteksi dini ibu hamil beresiko
;aktor resiko pada ibu hamil diantaranya adalah4
1. Primigra"ida kurang dari 20 tahun atau lebihdari & tahun
2. *nak lebih dari 5. . ?i3ayat keluarga menderita kencingmanis6hipertensi dan ri3ayat cacat kongenital
@. elainan bentuk tubuh misalnya kelainan tulangbelakang atau panggul
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
16/37
d. Penanganan komplikasi kebidanane%adian komplikasi kebidanan dan resikotinggi diperkirakan terdapat pada sekitarantara 1&'20A ibu hamil. omplikasi padakehamilan dan persalinan tidak selalu
dapat diduga sebelumnya6 sehingga ibuhamil harus selalu berada sedekatmungkin dengan sarana pelayanan yangmampu memberikan pelayanan obstetridan neonatal emergensi dasar(P+!
ebi%akan !epkes dalam penyediaanpuskesmas mampu P+! adalah bah3asetiap kabupaten atau kota harusmempunyai minimal 5 puskesmas mampu
P+!.
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
17/37
Untuk keperluan tersebut !epkes ?I telahmenerbitkan pedoman khusus yang dapat
men%adi acuan pengembangan puskesmasmampu P+!
Pelayanan medis yang dapat dilakukan dipuskesmas mampu P+! meliputi
pelayanan obstetri yang terdiri dari4
1. Pencegahan dan penangananperdarahan
2. Pencegahan dan penanganan preeklamsidan eklamsi. Pencegahan dan penanganan infeksi5. Penanganan partus lamaBmacet&.
Pencegahan dan penanganan abortus
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
18/37
Sedangkan pelayanan neonatal meliputi4
1. Pencegahan dan penanganan asksia
2. Pencegahan dan penanganan hipotermi
. Pencegahan dan penaganan ,,-?
5. Pencegahan dan penanganan ke%angatau ikterus
&. Pencegahan dan penanganan gangguanminum
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
19/37
Untuk mendukung puskesmas mampu
P+! ini maka diharapkan bah3a ?SUkabupaten atau kota mampumelaksanakan pelayanan obstetri danneonatal emergensi komprehensif (P+
yang siap selama 25 %am. !alam P+ ?SU harus mampu
memberikan pelayanan operasi sesar dantransfusi darah. !engan adanya
puskesmas mampu P+! dan ?S mampuP+ maka kasus Ckasus komplikasikebidanan dapat ditangani secara optimalsehingga dapat mengurangi kematian ibudan bayi baru lahir.
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
20/37
e. Pelayanan kesehatan neonatal danibu nifas
!e3asa ini 2B kematian bayi ( >0Ater%adi pada usia kurang dari I bulan6menurut S?) 20016 penyebab utamakematian neonatal adalah ,,-?29A6asksia2@A6dan )etanusneonaturum 10A.
Upaya yang dilakukan untukmencegah kematian neonataldiutamakan pada pemeliharaankehamilan sebaik mungkin6pertolongan sesuai dengan standar
pelayanan dan pera3atan bayi baru
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
21/37
Selain hal tersebut diatas dilakukan upaya deteksidini dan penanganan neonatal resiko tinggi agar
segera dapat diberikan pelayanan yangdiperlukan
?esiko tinggi pada neonatal meliputi4
1. ,,-?2. ,ayi dengan tetanus neonaturum. ,ayi baru lahir dengan asksia5. ,ayi dengan ikterus neonatorum( ikterus lebih
dari 10 hari setelah lahir&. ,ayi baru lahir dengan sepsis
>. ,ayi lahir denagan berat lebih dari 50oogr@. ,ayi preterm dan posterm=. ,ayi baru lahir dengan cacat ba3aan9. ,ayi lahir dengan persalinan dengan tindakan
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
22/37
PILAR SAFE MOTHERHOOD
Safe motherhood
Keluarga
berencana Asuhan
anternal
Persalinan yg
aman dan
bersih
Persalinan
obstetrik dan
persalinan
Pelayanan kebidanan dasar
Pelayanan kesehatan dasarPemberdayaan perempuan
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
23/37
PENYEBAB KEMATIAN IBU
1. Penyebab Langsung : Kematian ibu merupakan aspek
medis yang harus ditangani oleh tenaga medis atau
tenaga kesehatan. Kasus- kasus tersebut antara lain
pendarahan, eklampsia, partus lama, komplikasi aborsi
dan infeksi (Kementerian Kesehatan RI, !!"#
. Penyebab Langsung : Kematian ibu merupakan aspek
medis yang harus ditangani oleh tenaga medis atau
tenaga kesehatan. Kasus- kasus tersebut antara lain pendarahan, eklampsia, partus lama, komplikasi aborsi
dan infeksi (Kementerian Kesehatan RI, !!"#
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
24/37
PENYEBAB KEMATIAN IBU
DI INDONESIA
50% kematianmaternaldisebakan oleh
perdarahan &eklampsia
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
25/37
THREE DELAYS MODEL
Terlambatmengambilkeputusan
• Keterbatasanpengetahuantentangkomplikasi
• Low status ofwomen
• Kendala sosialkultural
Terlambatmencapai tempat
rujukan
• Pengorganisasianyang buruk
Terlambatmendapatpelayanan
• Saran• Ketenangan• Keterbatasantenaga terlatih
• Perilaku• keuangan
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
26/37
PENOLONG PERSALINAN
$alam program KI% (kartu insentif anak# dikenal beberapa &enis tenaga yang memberikan pertolongan persalinan kepadamasyarakat, &enis tenaga tersebut adalah: dokter spesialiskebidanan,dokter umum,bidan, pera'at maternitas.
elain itu masih ada penolong persalinan yang berasal darianggota keluarga dalam masyarakat terpen)il seperti yang
banyak ditemukan di pro*insi papua, namun penolong persalinan ini umumnya tidak ter)atat dan sulit untuk diidentifikasi.
Pada prinsipnya, penolong persalinan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: terilitas atau pen)egahan infeksi +etode pertolongan persalinan yang sesuai dengan standar pelayanan +eru&uk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan yang lebih tinggi
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
27/37
PENANGANAN KOMPLIKASI
KEBIDANAN
Ke&adian komplikasi kebidanan dan resiko tinggidiperkirakan terdapat pada sekitar antara 1-! ibuhamil. Komplikasi pada kehamilan dan persalinan tidakselalu dapat diduga sebelumnya, sehingga ibu hamilharus selalu berada sedekat mungkin dengan sarana
pelayanan yang mampu memberikan pelayanan obstetridan neonatal emergensi dasar(P/0$#
Kebi&akan $epkes dalam penyediaan puskesmas mampuP/0$ adalah bah'a setiap kabupaten atau kota harusmempunyai minimal puskesmas mampu P/0$.
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
28/37
%L%2 %34 4P%5% 3R%306I $%L%+
+0/4R4/K%/ %KI
Peningkatan akses terhadap pelayanan persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan yang berkompeten
memberikan pelayanan yang berkualitas dan sesuai
standar serta di fasilitas kesehatan.
Kendala akses ke fasilitas pelayanan kesehatan dapat
meliputi kendala biaya, geografi, informasi maupun
budaya.
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
29/37
MENURUNKAN AKI DAN AKB
(REKOMENDASI RAKERKESNAS 2013)
Penguatan Puskesmas PONED dan RS PONEK
termasuk peningkatan kolaborasinya.
Penguatan sistem rujukan.
Pengembangan Sistem Komunikasi - Informasi
Maternal
Pada daerah tertentu diperlukan pelayanan
flying health care, Puslingair dan darat.
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
30/37
MANAJEMEN KIA
$alam rangka upaya penurunan %KI di
Indonesia,mana&emen KI% merupakan komponen yang
sangat penting
istem pen)atatan dan pelaporan KI%.
Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
Ketersediaan sarana prasarana fasilitas kesehatan yangmenun&ang terlaksananya pelayanan KI% sesuai standar.
PRI/IP P0/60LL%%/ PR6R%+ KI%
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
31/37
PRI/IP P0/60LL%%/ PR6R%+ KI%
$I43%+%K%/ P%$% K06I%3%/ PKK 07%6%I
70RIK43:
1. Peningkatan pelayanan antenatal di semua fasilitas pelayanan dengan mutu sesuai standar serta men&angkauseluruh sasaran
. Peningkatan pertolongan persalinan ditu&ukan kepada
peningkatan pertolongan oleh tenaga kesehatan se)ara berangsur.
8. Peningkatan deteksi dini resiko tinggi atau komplikasikebidanan baik oleh tenaga kesehatan maupun masyarakatoleh kader dan dukun bayi serta penganan dan
pengamatannya se)ara terus menerus
. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan se)araadekuat dan pengamatan se)ara terus menerus oleh tenagakesehatan
. Peningkatan pelayanan neonatal dan ibu nifas dengan mutu
sesuai standar dan men&angkau seluruh sasaran
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
32/37
PUSKESMAS PONED
Puskesmas ra'at inap yang memiliki kemampuan serta
fasilitas P/0$ siap &am untuk memberikan
pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin dan nifas serta
kega'atdaruratan bayi baru lahir dengan komplikasi
baik yang datang sendiri atau atas ru&ukan kader dimasyarakat, 7idan di $esa, Puskesmas.
+elakukan ru&ukan ke R9R P/0K pada kasus yang
tidak mampu ditangani
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
33/37
BAGAIMANA PELAKSANAAN
RUJUKAN DI PUSKESMAS PONED?
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
34/37
SISTEM RUJUKAN MATERNAL & NEONATAL
RECOGNITION
• Menentukan
permasalahan• Stabilisasi pasien• oordinasi
den!an tempattu"uan ru"ukan
• #dministrasi
• Melakukan
ru"ukan$an! aman
• esiapan dan
sarana tu"uanru"ukan kemun!kinanpasien mendapatpertolon!an $!memadai lebihtin!!i
REERR#' RES(ONSI)ENESS
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
35/37
MANFAAT SISTEM RUJUKAN MATERNAL &
NEONATAL
Perbaikan sistem pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal tidak )ukup dengan hanya melakukan
standardisasi pelayanan dan peningkatan kemampuan
sumber daya manusia,
tetapi &uga perbaikan sistem ru&ukan maternal dan neonatal
yang akan men&adi bagian dari tulang punggung sistem
pelayanan se)ara keseluruhan.
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
36/37
ALUR PELAYANAN RUJUKAN
KEGAWATDARURATAN OBSTETRI & NEONATAL
Puskesmas non-P/0$ harus mampu melakukan stabilisasi pasien
dengan kega'atdaruratan obstetri dan neonatal sebelum melakukan
ru&ukan
Puskesmas P/0$ mampu memberikan pelayanan langsung terhadap ibu
hamil 9 ibu bersalin dan ibu nifas dengan komplikasi tertentu sesuaidengan tingkat ke'enangan dan kemampuannya atau melakukan ru&ukan
pada R P/0K.
R P/0K am mampu memberikan pelayanan P/0K langsung
terhadap ibu hamil 9 ibu bersalin dan ibu nifas baik yang datang sendiriatau atas ru&ukan.
Pemerintah Propinsi9Kabupaten memberikan dukungan se)ara
mana&emen, administratif maupun kebi&akan anggaran terhadap
kelan)aran pelayanan kega'atdaruratan obstetrik dan neonatal
-
8/17/2019 Kelompok 6 Pelayanan Obstetri Di Indonesia
37/37
TERIMA KASIH