kelompok 6 - laksansia

38
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Konstipasi merupakan hal yang sering dialami oleh setiap orang. Hal ini disebabkan oleh jenis makanan yang dikonsumsi, jumlah air yang diminum, dan kondisi patofisiologis lainnya. Penyembuhan konstipasi tidak selalu dalam waktu cepat, oleh karena itu penggunaan tanaman-tanaman herbal yang berfungsi sebagai laksansia sangat bermanfaat untuk menangani kasus ini. Berbagai sediaan yang terdapat di pasaran mengandung beberapa jenis tumbuhan obat yang telah terbukti secara klinis dapat memperlancar terjadinya defekasi maupun berbagai jenis tumbuhan yang memiliki aktivitas farmakologi atau kandungan kimianya belum secara jelas diketahui, namun bermanfaat secara klinis. Makalah ini berisi berbagai jenis tanaman herbal spesifik disertai dengan bagian tanaman yang digunakan, yang berkhasiat sebagai laksansia. I.2 Tujuan Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mngetahui penggunanaan berbagai tanaman herbal yang berkhasiat sebagai laksansia. I.3 Metode Penulisan 1

Upload: anita-natasya

Post on 24-Jul-2015

1.229 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 6 - Laksansia

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Konstipasi merupakan hal yang sering dialami oleh setiap orang. Hal

ini disebabkan oleh jenis makanan yang dikonsumsi, jumlah air yang

diminum, dan kondisi patofisiologis lainnya. Penyembuhan konstipasi tidak

selalu dalam waktu cepat, oleh karena itu penggunaan tanaman-tanaman

herbal yang berfungsi sebagai laksansia sangat bermanfaat untuk menangani

kasus ini. Berbagai sediaan yang terdapat di pasaran mengandung beberapa

jenis tumbuhan obat yang telah terbukti secara klinis dapat memperlancar

terjadinya defekasi maupun berbagai jenis tumbuhan yang memiliki

aktivitas farmakologi atau kandungan kimianya belum secara jelas

diketahui, namun bermanfaat secara klinis. Makalah ini berisi berbagai jenis

tanaman herbal spesifik disertai dengan bagian tanaman yang digunakan,

yang berkhasiat sebagai laksansia.

I.2 Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mngetahui penggunanaan

berbagai tanaman herbal yang berkhasiat sebagai laksansia.

I.3 Metode Penulisan

Makalah ini disusun berdasarkan referensi dari beberapa buku

elektronik, jurnal ilmiah, dan berbagai situs di internet. Data mengenai

sumber acuan yang kami pergunakan dicantumkan lengkap pada daftar

pustaka di halaman terakhir dari makalah ini.

I.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari tiga bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

I.2 Tujuan Penulisan

I.3 Metode Penulisan

1

Page 2: Kelompok 6 - Laksansia

I.4 Sistematika Penulisan

BAB II ISI

II. 1 Definisi dan Penggunaan Laksansia

II. 2 Penggolongan Laksansia

II. 3 Simplisia-simplisia Laksansia

II.3.1 Curcumae rhizoma

II.3.2 Zingiberis rizhoma

II.3.3 Paederia foetida L.

II.3.4 Curcuma domestica

II.3.5 Sennae obtusifolia

II.3.6 Centella asiatica

II.3.7 Baeckea frutescens L

II.3.8 Croton tiglium L.

II.3.9 Tamarindi Fructus ( Buah Asam)

II.3.10 Camellia sinensis (Teh Hijau)

II.3.11 Kaempferiae Rhizoma (Kencur)

II.3.12 Corrigen

II.3.13 Carbo Ligni

II.3.14 Aetherol Foeniculi

II.3.15 Coptici Flos

BAB III PENUTUP

III.1 Simpulan

III.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

2

Page 3: Kelompok 6 - Laksansia

BAB II

ISI

II.1 Definisi dan Penggunaan Laksansia

Laksansia atau obat pencahar merupakan zat-zat yang dapat

menstimulasi gerakan peristaltik usus sebagai refleks dari rangsangan

langsung terhadap dinding usus dan dengan demikian menyebabkan atau

mempermudah buang air besar (defekasi) dan meredakan sembelit.

Adapun sembelit atau konstipasi merupakan suatu keadaan yang

ditandai dengan gerakan peristaltik usus yang terganggu, sukar, dan

berkurang. Keadaan ini dapat disebabkan oleh makanan yang kurang sesuai

atau kurangnya akivitas fisik ataupun faktor-faktor yang bersifat subjektif

misalnya tegang, feses terlalu keras, dan rasa sakit pada waktu buang air

besar.

Di samping sembelit, laksansia juga digunakan pada sejumlah

keadaan tertentu, yaitu:

• Gangguan usus teriritasi (IBS) dengan keluhan sakit di bagian bawah

perut tanpa adanya kelainan organik

• Untuk mengosongkan usus (diagnosis) sebelum menjalani pembedahan

atau pemeriksaan dengan sinar Rontgen daei saaluran lambung-usus,

kandung empedu dan sebagainya

• Pada peristiwa keracunan oral akut guna mengeluarkan zat racunnya

dari tubuh secepat mungkin. Dalam hal ini terutama digunakan sebagai

pencahar garam-aram anorganik seperti MgSO4 dan natrium sulfat

• Terapi obat cacing, sebelum atau sesudah penggunaan obat cacing,

untuk mengekspose parasit-parasit terhadap obat cacing atau untuk

mengeluarkan cacing dan sisa-sisa obat cacing bila diberikan obat

sesudahnya.

II.2 Penggolongan Laksansia

Tanaman yang digunakan untuk mengatasi konstipasi adalah yang

bersifat laksatif, stimulan yang bekerja pada saluran pencernaan, bahan yang

3

Page 4: Kelompok 6 - Laksansia

dapat membentuk massa (biasanya mengandung serat) dalam usus, dan

dapat menarik air ke dalam usus sehinga feses menjadi lembek.

Laksansia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu laksan pembentuk

massa, laksan osmotik, dan laksan stimulan. Adapum masing-masing

mekanisme kerjanya dalam mengatasi sembelit adalah sebagai berikut:

Laksan Pembentuk Massa

Beberapa zat dalam tanaman dapat membentuk massa yang tanaman

kaya dengan polisakarida yang dapat mengembang dalam saluran

pencernaan. Laksatif pembentuk massa tidak akan melewati saluran

cerna atau diabsorpsi di saluran pencernaan melainkan akan melewati

saluran pencernaan tanpa mengalami perubahan. Perbedaan zat

pembentuk massa dan zat pengembang adalah bahan pembentuk massa

mengandung serat dalam jumlah besar, sedangkan bahan pengemban

berasal dari biji-bijian yang memiliki lapisan tebal polisakarida dalam

bagian luarnya. Kedua jenis senyawa ini dapat mengembang hingga

ukuran tertentu melalui proses pengambilan air. Menurut teori

konvensional, bahan pengembang hanya mencakup tanaan yang dapat

membentuk musilago atau gel. Zat pembentuk massa dikonsumsi seperti

komponen makanan lainnya,, terdiri dari karbohidrat yang sulit dicerna

dan diuraikan oleh bakteri usus seperti pektin. Zat ini merangsang

aktivitas usus melalui aksinya memproduksi massa, dan mempercepat

transit feses melalui saluran pencernaan.

Zat pengembang mirip dengan zat pengental yang digunakan dalam

memproses makanan dan zat pembentuk musilago dalam dunia farmasi

dan obat-obatan. Mucilaginous swelling agent tidak terkandung dalam

makanan melainkan hanya ditemukan dalam sediaan obat seperti

psylliumhusk atau dalam produk herbal mentah seperti karaya gum.

Seperti zat pembentuk massa, Mucilaginous swelling agent terbuat dari

karbohidrat yang sulit dicerna tetapi perbedaan dari keduanya yaitu

bahwa Mucilaginous swelling agent tidak atau sedikit saja didegradasi

oleh flora usus.

Contoh tanaman pembentuk massa antara lain:

4

Page 5: Kelompok 6 - Laksansia

a) Lini semmen (linseed) dari tanaman Linum usitatissium L.

b) Plantaginis Ovatae semen (Isphagula Seed) dari tanaman Plantago

ovata Forssk., (Plantago isphagula Roxb.)

c) Psylli Semen (Psyllium seed) dari tanaman Plantago afra L.,

(Plantago psyllium L) atau Plantago indica

Laksan Osmotik

Gambaran dari laksatif osmotik adalah garam-garam tertentu yang

sangat larut dalam air tetapi sulit dicerna, misalnya natrium sulfat dan

magnesium sulfat. Garam-garam ini menyimpan air dari dalam usus

dengan sifat osmotiknya sehingga meningkatkan kandungan air dalam

feses. Bila mengkonsumsi larutan hipertonik, air diambil dari tubuh dan

disimpan dalam usus.

Mekanisme yang sama terjadi pula pada gula yang tidak dapat

diserap (manosa) dan gula alkohol (manitol dan sorbitol) yang berasal

dari tanaman. Pada zat-zat ini terjadi mekanisme sekunder yang sama

yaitu gula gula yang tidak diserap masuk ke usus tanpa mengalami

perubahan, di mana diurai menjadi asam lemak rantai pendek. Proses ini

menghasilkan asam asetat, asam butirat, dan asam laktat yan merangsang

peristaltik dan meningkatkan retensi osmotik air. Poliferasi flora normal

usus mungkin berperan pula dalam kerja usus dengan meningkatkan

massa feses.

Gambaran dari kelompok laksatif ini yaitu laktulose, sebuah produk

transformasi sintetik dari laktosa yang bukan merupakan senyawa

tumbuhan. Manitol berasal dari tumbuhan dan banyak ditemukan pada

tanaman. Rumput laut mengandun manitol dalam jumlah cukup besar

dan manna, getah kering dari manna ash (Flaxinus ornus) mengandung

manitol hingga 13%. Manitol untuk obat merupakan zat sintetik yang

dihasilkan dari hidrasi invertosa.

Sorbitol merupakan gula alkohol yang juga terdapat dalam tanaman.

Konsentrasi relatif tinggi ditemukan pada apel, pir, plum, aprikot, ceri,

dan terutama mountain ash berry (Sorbus aucuparia). Tetapi produk

komersialnya merupakan zat sintetik yang dihasilkan dari reduksi

5

Page 6: Kelompok 6 - Laksansia

glukosa. Sorbitol bertindak sebagai laksatif ringan bila digunakan dalam

dosis oral 20-30 g.

Laksan Stimulan

Bila zat pembentuk massa beraksi terutama pada efek fisik dalam

lumen usus, laksan stimulan (terutama mengandung antranoid) bereaksi

langsung pada mukosa usus. Beberapa mekanisme yang terjadi pada efek

ini adalah:

a) Refleks dari stimulasi reseptor pada mukosa dan submukosa

mengakibatkan peningkatan dorongan motilitas usus, waktu transit

yang lebih pendek, dan penurunan jumlah absorpsi air dan elektrolit

b) Peningkaan cAMP dalam sel usus. Ketika konsentrai kalsium

intraseluler berubah, klorida masuk dalam lumen usus, diikuti oleh

natrium dan air untuk proses osmosis dan menjaga elektronetralisasi

(secretagogic action)

c) Kebocoran kompleks persambungan antar-antar sel endotelial usus

besar. Natrium dan air yang telah diproduksi dapat masuk kembali ke

dalam lumen usus melalui kompleks persambungan yang kurang baik

d) Blokade pompa natrium (Na-K-ATPase) pada epitel usus. Hal ini

menghambat absorpsi natrium dan air (aksi antiabsorpsi). Efek laksatif

dari tanaman dapat disebabkan karena adanya senyawa antranoid,

sehingga produk komersial yang mengandung antranoid perlu

distandarisasi. Dosis obat herbal yang diberikan berdasarkan jumlah

kandungan aktifnya antara lain antranoid dan tidak berdasarkan berat

simplisia kering atau ekstrak kasarnya. Secara farmakologi glikosida

antanoid bersifat inert, masuk ke usus tanpa menalami metabolisme,

kemudian di usus dimetabolisme oleh bakteri usus menghasilkan

antron bebas yang diduga merupakan zat aktif. sebagian besar

metabolit dieksresika ke dalam feses, sebagian kecil diabsorpsi dan

dapat ditemukan di urin dalam bentuk konjugat glukoronida atau

sulfat, sehingga urin menjadi berwarna kuning tua bahkan merah bila

positif terjadi reaksi alkali.

6

Page 7: Kelompok 6 - Laksansia

II.3 Simplisia-simplisia Laksansia

Beberapa simplisia di bawah ini merupakan simplisia-simplisia yang

terkandung dalam sediaan jamu yang beredar di Indonesia sebagai laksansia.

Simplisia-simplisia tersebut adalah:

II.3.1 Curcumae rhizoma

Simplisia curcuma rhizoma (rimpang temulawak) berupa

potongan rimpang yang telah dikeringkan berasal dari tanaman

Curcuma xanthorrhiza Roxb., suku Zingiberaceae. Kandungan

utama berupa kurkuminoid (1-2%), yaitu kurkumin dan

monodesmetoksikurkumin (tidak kurang dari 1,0% dihitung

sebagai kurkumin), bisdesmetoksimkurkumin ditemukan dalam

jumlah yang sanat kecil bahkan kadang tidak terdeteksi.

Kandungan lain adalah minyak atsiri: seskuiterpen 3-12% (tidak

kurang dari 5%) terutama ar-kurkumen, xanthorhizol, β-kurkumen,

dan germakron. Digunakan sebagai menaikkan pengeluaran

empedu, sembelit, ambeien, dan diare.

Menurut Luckner (1967) minyak atsiri temulawak bekerja

sebagai koleretik (meningkatkan produksi empedu), cairan empedu

ini membantu emulsi lemak dalam duodenum dan meningkatkan

gerak perstaltik.

II.3.2 Zingiberis rizhoma

Berasal dari tumbuhan Jahe (Zingiberis officinale Roscoe.,

suku Zingiberaceae.). Simplisia yang digunakan adalah rimpang

yang mengandung 0,25-3,3% minyak atsiri. Adapun kandungan

monoterpen utama adalah sitral a dan sitral b, serta seskuiterpen

(30-70%) yaitu gingerols, shogaols, α-zingiberene, β-bisabolene, β-

sesquiphellandrene, dan ar-kurkumen. Digunakan sebagai

karminatif, antiemetik, antiinflamasi, antiemetik, antiplatelet,

stimulan saluran cerna.

Pemberian secara per oral ekstrak jahe yang mengandung

shaogol dan gingerol meningkatkan motilitas saluran cerna pada

tikus. Namun bila dibandingkan dengan domperidon dan

7

Page 8: Kelompok 6 - Laksansia

metroklopramid, aktivitasnya lebih rendah. Dilaporkan bahwasanya

gingerol memiliki aktivitas antiserotoninergik dan diduga

bahwasanya efek jahe terhadap motilitas saluran cerna adalah

disebabkan oleh aktivitas ini. Berdasarkan penelitian, pemilihan

rute pemberian mempengaruhi motilitas saluran cerna. Contohnya,

shogaol dan gingerol menghambat motilitas usus ketika diberikan

secara intravena, namun motilitasnya meningkat saat setelah

diberikan secara per oral.

II.3.3 Paederia foetida L.

Paederia foetida L merupakan semak semusim, membelit,

batang masif beruas, berakar, dari buku-buku tumbuh akar, warna

cokelat. Herba tahunan, berbatang memanjat, pangkal berkayu,

panjang 3-5 m. Tumbuh liar di lapangan terbuka, semak belukar

atau di tebing sungai, kadang dirambatkan dipagar halaman sebagai

tanaman obat dan dapat ditemukan dari 1-2. 1 00 m dpi.

Perbanyakan dengan stek batang atau biji. Bagian yang digunakan

sebagai simplisia adalah daunnya.

Daun Paederia foetida L mengandung glikosida iridoid

asperulin, aukobin, paederosid dan arbutin, triterpen dan sistosteral,

paederon dan paederolon, peifridenalol asetat, metal merkaptan,

alkaloid indol; Paederina, Asperuloside, deacetylasperuloside,

scandoside, paederosidic acid dan gama-sitosterol, arbutin,

oleanolic acid dan minyak menguap. Tanaman ini biasa digunakan

sebagai laksansia.

Minyak jarak bekerja dengan mengurangi absorbsi cairan,

meningkatkan sekresi pada usus halus dan besar, dan

mempengaruhi kontraktilitas usus halus. Minyak jarak

menyebabkan diare karena kandungan aktifnya, yakni asam

resinoleat. Beberapa mekanisme diduga terlibat dalam efek minyak

jarak sebagai penyebab diare. Hal tersebut antara lain

penghambatan aktivitas Na+, K+-ATP-ase yang mengurangi

absorpsi cairan, aktivasi adenilat siklase atau Camp-mediated

8

Page 9: Kelompok 6 - Laksansia

active secretion, stimulasi pembentukan prostaglandin, dan yang

terbaru meliputi peranan nitrit oksida. Walaupun beberapa

mekanisme telah diperkirakan, namun untuk mendefinisikan

mekanisme yang paling tepat belum dapat dimungkinkan.

Prostaglandin mempengaruhi fungsi patologis dari saluran cerna

dan efek minyak jarak berdampak pada prostaglandin. Pada tikus,

pemberian 0.1-0.3 ml menyebabkan diare setelah 1-2 jam

pemberian. Pada dosis 1 ml, respon diare terjadi kurang dari satu

jam. Ekstrak Paederia foetida menggunakan etanol menyebabkan

diare pada dosis 100-500 mg/kg berat badan, namun menyebabkan

efek anti diare pada pemberian 500mg/kg berat badan. Hal ini

diduga karena terjadi penghambatan prostaglandin.

II.3.4 Curcuma domestica

Curcuma domestica merupakan tanaman yang terdiri atas

rimpang Curcuma domestica Val. Mempunyai bau khas aromatik,

rasa agak  pahit, agak pedas, warnanya kuning jingga

kemerahansampai kuning jingga kecoklatan. Bagian yang

dimanfaatkan adalah rhizom.

Beberapa kandungan kimia dari rimpang kunyit yang telah

diketahui yaitu minyak atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari

golongan senyawa monoterpen dan sesquiterpen (meliputi

zingiberen, alfa dan beta-turmerone), zat warna kuning yang

disebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin 50-60%,

monodesmetoksikurkumin dan bidesmetoksikurkumin), protein,

fosfor, kalium, besi dan vitamin C. Dari ketiga senyawa

kurkuminoid tersebut, kurkumin merupakan komponen terbesar.

Sering kadar total kurkuminoid dihitung sebagai % kurkumin,

karena kandungan kurkumin paling besar dibanding komponen

kurkuminoid lainnya. Karena alasan tersebut beberapa penelitian

baik fitokimia maupun farmakologi lebih ditekankan pada

kurkumin.

9

Page 10: Kelompok 6 - Laksansia

Beberapa penelitian secara in vitro dan in vivo menunjukkan,

kunyit memunyai aktivitas sebagai antiinflamasi (antiperadangan),

aktivitas terhadap peptic ulcer, antitoksik, antihiperlipidemia, dan

aktivitas antikanker. Ekstrak kurkuma juga dapat mencegah

hepatotoksisitas yang diinduksi senyawa kimia CCl4

(karbontetraklorida) dengan mekanisme berikatan dengan protein

dan reseptor pada permukaan membran sel menggantikan senyawa

toksik dan mencegah kerusakan sel. Ekstrak kurkuma dapat

menurunkan semua komposisi lipid (trigliserida, pospolipid dan

kolesterol) pada aorta, dan kadar trigliserida pada serum secara ex

vivo. Kurkumin dapat menghambat agregasi platelet (PAF) yang

distimulasi mediator endogen seperti faktor agregasi platelet dan

asam arakhidonat melalui penghambatan produksi tromboxan

(TXA2) dan memblok pelepasan second messenger Ca2+. Kunyit

dapat mencegah kanker usus dengan cara menginhibisi enzim-

enzim lipid peroksidase dan siklooksigenase-2 yang merupakan

implikasi perkembangan kanker dan menginduksi enzim glutation

S-transferase. Induksi siklooksigenase-2 dihubungkan dengan

produksi prostaglandin (hormon pengatur gerakan otot). Kunyit

juga menunjukkan aktivitas sebagai antioksidan yang dihubungkan

dengan mekanisme pemadaman singlet O2 yang dapat merusak

DNA, namun sifat antioksidan ini bukan sebagai penghambatan

superoksida anion atau radikal bebas hidroxil.

Serbuk kunyit yang diberikan secara oral pada 116 pasien

dengan kondisi dispepsia, flatulen, dan asam lambung

menunjukkan respon yang membaik secara signifikan dibanding

kelompok kontrol. Pasien menerima 500 mg serbuk obat empat kali

sehari selama tujuh hari, uji klinik yang diukur adalah efek obat

pada tukak peptik yang menunjukkan, rimpang kunyit

meningkatkan penyembuhan tukak dan menurunkan sakit pada

bagian perut. Uji klinik kedua yang diukur adalah menunjukkan,

kurkumin efektif sebagai antiinflamasi. Dalam waktu dua minggu,

10

Page 11: Kelompok 6 - Laksansia

dilakukan pengujian secara acak pada 18 pasien dengan penyakit

reumathoid arthritis yang terbagi dalam tiga kelompok pemberian

yang berbeda yaitu diberikan kurkumin (1200 mg/hari),

fenilbutazon (30 mg/hari), dan kelompok kontrol. Hasil yang

didapat yaitu kelompok yang diberi kurkumin dan fenilbutazon

menunjukkan respon antiinflamasi jauh lebih baik daripada

kelompok kontrol.

Serbuk kunyit yang diberikan secara oral pada 116 pasien

dengan kondisi dispepsia, flatulen, dan asam lambung

menunjukkan respon yang membaik secara signifikan dibanding

kelompok kontrol. Pasien menerima 500 mg serbuk obat empat kali

sehari selama tujuh hari, uji klinik yang diukur adalah efek obat

pada tukak peptik yang menunjukkan, rimpang kunyit

meningkatkan penyembuhan tukak dan menurunkan sakit pada

bagian perut. Uji klinik kedua yang diukur adalah menunjukkan,

kurkumin efektif sebagai antiinflamasi. Dalam waktu dua minggu,

dilakukan pengujian secara acak pada 18 pasien dengan penyakit

reumathoid arthritis yang terbagi dalam tiga kelompok pemberian

yang berbeda yaitu diberikan kurkumin (1200 mg/hari),

fenilbutazon (30 mg/hari), dan kelompok kontrol. Hasil yang

didapat yaitu kelompok yang diberi kurkumin dan fenilbutazon

menunjukkan respon antiinflamasi jauh lebih baik daripada

kelompok kontrol.

II.3.5 Sennae obtusifolia

Tanaman berupa perdu kecil yang tumbuh tegak dengan

tinggi sekitar 1 m. Tumbuh liar di pinggir kota, daerah tepi sungai,

semak belukar dan kadang-kadang ditanam sebagai tanaman hias.

Batangnya lurus, pangkal batang berkayu, banyak bercabang,

daerah ujung batang berambut jarang. Daun letak berseling, berupa

daun majemuk menyirip ganda terdiri dari 3 pasang anak daun

yang bentuknya bulat telur sungsang, panjang 2-3 cm, lebar 1 1/2 -

3 cm ujung agak membulat dan pangkal daun melancip, warna

11

Page 12: Kelompok 6 - Laksansia

hijau, permukaan bawah daun berambut halus. Bunganya banyak

berwarna kuning tersusun dalam rangkaian tandan yang tumbuh

pada ketiak daun. Buahnya buah polong berkulit keras berisi 20 -

30 biji yang bentuknya lengkung berwarna coklat kuning

mengkilat. Tanaman perdu ini berasal dari Amerika tropik dan

menyukai tempat terbuka atau agak teduh dapat tumbuh di dataran

rendah sampai 800 m di atas permukaan laut. Bagian yang

dimanfaatkan adalah daun. Kandungan utama pada daun adalah

antranoid, terutama tipe bi-antron. Sennae obtusifolia berkhasiat

sebagai laksatif, radang mata merah, luka kornea (ulcus cornea),

rabun senja, glaukoma, tekanan darah tinggi, hepatitis, sirosis,

ascites.

ß-glikosida adalah prodrug yang diabsorpsi dan dicerna pada

saluran cerna bagian atas. ß-glikosida ini dicerna secara enzimattis

oleh bakteri di kolon menjadi metabolit aktifnya rheinanthrone.

Rheinanthrone adalah metabolit laksatif. Efeknya terutama

disebabkan oleh kerjanya pada motilitas usus besar dengan

menghambat kontraksi stasioner dan peransangannya. Hal tersebut

berakibat pada percepatan gerakan daeri usus halus, dan karena

waktu kontak yang relatif singkat, terjadi pengurangan jumlah air

yang diabsorpsi di lumen. Selain itu, stimulasi sekresi klorida aktif

meningkatkan jumlah elektrolit dan air dalam usus halus. Dosis

Sennae obtusifolia adalah sebesar 20-30mg hidroksiantrasena

derivat harian, dihitung sebagai Sennoside B.

II.3.6 Centella asiatica

Pegagan (Centella asiatica) adalah tanaman liar yang banyak

tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, serta pematang sawah.

Pegagan merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar

dan berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila

tanah dan lingkungannya sesuai hingga dijadikan pennutup tanah.

Jenis pegagan yang banyak dijumpai adalah pegagan merah dan

pegagan hijau. Pegagan merah dikenal juga dengan antanan kebun

12

Page 13: Kelompok 6 - Laksansia

atau antanan batu karena banyak ditemukan di daerah bebatuan,

kering dan terbuka. Pegagan merah tumbuh merambat dengan

stolon (geragih) dan tidak mempunyai batang, tetapi mempunyai

rhizoma (rimpang pendek). Sedangkan pegagan hijau sering

banyak dijumpau di daerah pesawahan dan disela-sela rumput.

Tempat yang disukai oleh pegagan hijau yaitu tempat agak lembap

dan terbuka atau agak ternaungi. Selain itu, tanaman yang mirip

pegagan atau antanan ada empat jenis yaitu antanan kembang,

antanan beurit, antanan gunung dan antanan air. Bagian yang

dimanfaatkan adalah herba.

Pegagan yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella

Herba memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside,

isothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid,

brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside,

carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tanin serta garam mineral

seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Diduga

glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan

antilepra dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat vellarine

yang ada memberikan rasa pahit.

Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, memiliki

fungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh

kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan

pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti

bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida,

antialergi dan stimulan. Saponin yang ada menghambat produksi

jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya

keloid). Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi

darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat;

meningkatkan daya ingat, mental dan stamina tubuh; serta

menurunkan gejala stres dan depresi. pegagan pada penelitian di

RSU dr. Soetomo Surabaya dapat dipakai untuk menurunkan

13

Page 14: Kelompok 6 - Laksansia

tekanan darah, penurunan tidak drastis, jadi cocok untuk penderita

usia lanjut.

Ekstrak centella herba efektif untuk mengobati ulkus pada

usus halus. Pemberian ekstrak herba secara oral pada tikus

memberikan hasil penurunan ulkus dengan bergantung pada dosis.

Efektivitas anti ulkus setara dengan famotidine. Mekanismenya

diduga terkait dengan aktivitas penekanan system saraf pusat yang

meningkatkan konsentrasi GABA pada otak. Dosis harian adalah

0.33–0.68 gram tiga kali sehari.

II.3.7 Baeckea frutescens L.

Baeckea frutescens L berupa tumbuhan perdu, berumur

panjang (perenial), tinggi bisa mencapai +/- 5 m. Batang berkayu,

silindris, tegak, warna cokelat muda, percabangan banyak dan liat,

arah cabang miring ke atas. Daun tersusun berhadapan (folia

oposita), warna hijau, bentuk garis (linearis), panjang 0,5 - 1,5 cm,

helaian daun tebal kaku, ujung dan pangkal runcing Bunga muncul

di ketiak daun (axillaris), bertangkai pendek, kelopak berbentuk

lonceng (campanulatus), mahkota berjumlah 5 helai berwarna

putih, benang sari berjumlah 10 Buah jenis kotak sejati (capsula),

panjang +/- 2 mm. Bagian yang digunakan adalah daun.

Daun mengandung golongan seskuiterpena seperti humulen

epoksida, kariofilen, 4β, 5α-epoksida, dan klovan-2,9-dioal, C-

glikosida kromon, senyawa turunan floroglusionol, serta senywa

turunan golongan flavanona, minyak atsiri, fenkhol, tanin, dan

baekeol. Baeckea frutescens L digunakan untuk bengkak pada

kaki, sakit perut pada anak karena cacingan, demam setelah

bersalin.

Daun Baeckea frutescens L di China digunakan untuk

penyembuhan demam, sedangkan di Indonesia daun daun

keringnya digunakan untuk obat sakit kepala, rematik, dan dapat

berfungsi untuk mengurangi rasa sakit perut. Aktivitasnya sebagai

antioksidan bekerja menghambat oksidasi dengan cara bereaksi

14

Page 15: Kelompok 6 - Laksansia

dengan radikal bebas tidak reaktif dan relatif stabil. Radikal bebas

memiliki pasangan elektron bebeas yang reaktif dan mampu

bereaksi dengan protein, lipid, karbohidrat, atau DNA. Reaksi

antara radikal bebas dan molekul-molekul tersebut berujung pada

timbulnya sutau penyakit.

Penggunaan untuk bengkak pada kaki dan lengan dengan 112

ons jung rahab, remas halus, dan rebus di dalam setengah botol

cuka anggur. Gosokkan cairan rebusan ini pada kakil lengan yang

bengkak dalam keadaan panas-panas suam.

Sakit perut pada anak karena cacingan dengan sepotong

belerang sebesar biji asam. Setengah sendok teh jung rahab,

sepotong temu hitam sepanjang buku jari tangan, sebuah umbi

kecil temu kunci, tiga iris temu lawak, satu sendok teh kayu

masoyi, sepotong bengle sepanjang setengah buku jari tangan,

sepotong lempuyang wangi sepanjang setengah jari tangan dan

lima biji benih adas; kesemuanya ditumbuk halus, dibungkus daun

pisang clan dikukus selama lebih kurang sepuluh menit. Cairan

yang keiuar diminumkan si sakit. Kalau cairannya yang keluar

hanya sedikit, tambahkanlah sesendok air.

Demam pada wanita habis bersalin dengan segera sehabis

bersalin minum obat berikut, dibuat baru dan diminum tiap pagi

dan tiap sore. Rebus selembar daun pepaya muda segar dengan

satu sendok kecii asam segar dan sepotong gula jawa dalam satu

gelas kecil air sampai airnya tinggal setengah dan minum cairan

tersebut setelah cukup dingin.

II.3.8 Croton tiglium L.

Tanaman kamandrah merupakan tanaman semak, pohon

kecil, atau perdu, tinggi antara 5-24 m. batang tanaman kamandrah

tegak, bulat, berambut, dan berwarna hijau. Daun tanaman

dicirikan pada bagian pangkal daun tepinya bergerigi, berseling,

lonjong pada bagian ujung meruncing, pangkal membulat, berdaun

15

Page 16: Kelompok 6 - Laksansia

tunggal, pangkal daun 3-4.5 cm dan lebar 1-3.5 cm, pertulangan

menyirip dan berwarna hijau. Biji tanaman berbentuk bulat telur,

kecil, dan berwarna hitam. Akar termasuk akar tunggang dan

berwarna putih kotor. Bagian yang digunakan adalah biji.

Biji Kamandrah mengandung 3.4% resin, 37% oleat, 19%

linoleat, 1.5% arakidat, 0.3% stearat, 0.9% palmitat, 7.5% miristat,

0.8% format, laurat, linoleat, valerat, dan butirat, ditambah dengan

senyawa lainnya. Bijinya berkhasiat sebagai obat pencahar. Di

Filipina, air rebusan akarnya dikatakan bersifat abortif.

Keinginan defekasi dikendalikan oleh pengisian rectum.

Senyawa aktif yang bekerja terhadap usus halus melalui proses

hidrolisis dan kerja lipase membebaskan asam risinolat, asam 12-r-

hidroksioleat. Asam risinolat menyebabkan peransangan selaput

mukosa usus halus disertai penimbunan cairan didalam lumen,

serta memperkuat peristalsis melalui pembebasan histamine.

II.3.9 Tamarindi Fructus ( Buah Asam)

Tanaman asal adalah Tamarincus Indicus L. Dikenal juga

dengan nama Black Tamarinds, Indian Dates, Tamarinde,

Tamarindo dan Pulpa de Tamarindo. Simplisia yang digunakan

adalah buahnya yang mengandung mengandung Asam Tartrat serta

Acid Potassium Tartrat. Manfaat dari buah asam adalah sebagai

laksatif untuk keadaan yang ringan, refrigerant untuk menurunkan

suhu tubuh, mengobati demam, pereda nyeri haid serta untuk

mengobati wasir. Manfaat buah asam sebagai asam tartrat yang

dapat meningkatkan gerak pristaltik. Asam tartrat juga digunakan

untuk menghilangkan alergi, karena dalam keadaan agak pekat

merangsang selaput lendir dinding organ tubuh yang dilewatinya,

seperti tenggorokan, lambung dan usus.

II.3.10 Camellia sinensis (Teh Hijau)

Merupakan tanaman dengan batang tegak, berkayu,

bercabang-cabang serta ujung ranting daun daun muda berambut

16

Page 17: Kelompok 6 - Laksansia

halus. Tanaman tersebar di Asia Tenggara, tumbuh di India, Sri

Lanka, Indonesia, China, Jepang, afrika dan Amerika Selatan.

Bagian yang digunakan adalah daunnya yaitu dengan

simplisia daun teh pucuk yang telah dikeringkan. Simplisia daun

teh berbau aromatik dan rasa sedikit pahit. Kandungan yang

terdapat dalam simplisia daun teh adalah katekin sebesar 30 %,

kafein, teofilin, teobromin serta minya atsiri.

Daun teh digunakan sebagai stimulant diuretik yang

disebabkan kandungan kafein, astrigen dan antioksidan karena

kandungan polifenol, juga sebagai antidiare. Untuk tujuan

pengobatan lebih banyak digunakan sebagai teh hijau. Namun yang

menjadi perhatian adalah kafein merangsang susunan saraf pusat

dan aktivitas jantung. Selain itu sekarang dikembangkan daun teh

sebagai pencegah kanker serta untuk menurunkan kolesterol.

Penggunaan simplisia ini secara oral dan tidak toksik, namun

dalam penggunaannya harus diperhatikan karena bila terjadi

penghentian secara tiba-tiba dapat menyebabkan sakit kepala dan

perubahan suasana hati. Untuk itu untuk penghentian penggunaan

dilakukan penurunan dosis secara bertahap. Selain itu penggunaan

secara berlebihan menyebabkan gangguan pada proses pencernaan

dan aktivitas jantung. Penelitian yang dilakukan pada tikus yang

hiperglikemia, ekstrak teh hijau dan hitam yang diberikan dapat

menurunkan kadar gula darah pada tikus tersebut.

II.3.11 Kaempferiae Rhizoma (Kencur)

Tanaman asalnya adalah Kaempferia galanga yang berasal

dari suku Zingiberaceae. Simplisia yang digunakan adalah rimpang

segar atau yang telah dikeringkan. Kandungan kimia dari

Kaempferiae Rhizoma adalah minyak atsiri yang mengandung etil-

p-metoksisinamat, etil sinamat, borneol, karvon, kamfena,

eukaliptol serta sineol. Rimpang kencur dapat digunakan untuk

gangguan pernafasan serta ekstrak metanolit memiliki aktivitas

antinosiseptif pada hewan coba dengan dosis 50, 100 dan 200

17

Page 18: Kelompok 6 - Laksansia

mg/kg bb yang melalui pengujian dengan tes formalin, geliat, pelat

panas dan tail-flick. Ekstrak etanolit juga menunjukkan efek

analgesik pada mencit yang diinduksi asam asetat. Ekstrak etil

asetat menunjukkan toksisitas yang selektif pada sel kanker pada

uji menggunakan metoda MTT (Metil Tiazol Tetrazolium Bromide)

dan SRB (Sulforodamin B) pada sel line kanker kolon, ovarium,

prostat, kulit tikus dan toksisitas rendah pada sel normal kera,

sedangkan ekstra heksana toksik pada sel kanker kolon, dan tidak

toksik pada sel normal kera. Etilsinamt memberi efek vasorelaksan

pada otot polos aorta tikus yang diinduksi ion K dn fenilefrin dan

senyawa etil-p-metoksisinamat hasil isolasi super kritis memiliki

efek menginduksi apoptosis pada sel HepG2 manusia dan

menghambat proliferasi karsinoma hati sel HepG2 secara

signifikan.

II.3.12 Corrigen

Corrigent merupakan zat tambahan yang digunakan dalam

emulsi ataupun larutan. Beberapa jenis corrigen adalah corrigen

saporis untuk memperbaiki rasa, corrigen odiris untuk memperbaiki

bau dan corrigen colouris untuk memperbaiki warna. Sumber

corrigen adalah menthol sebagai corigen saporis dan oleum citri

sebagai corigen saporis dan corigen odoris.

Menthol merupakan kristal yang diperoleh dari hasil

penyulingan herba spesies mentha melalui proses kristalisasi.

Tanaman asalnya adalah Mentha piperita L dari suku Labiatae.

Menthol mengandung minyak atsiri dengan kandungan utama

adalah menthol, stereoisomer, menton, menoterpen danseskuiterpen

khususnya viridiflorol yang menjadi ciri khas Mentha piperitae.

Kandungan lain adalah luteolin, rutin, hesperidin, eriositrin,

triterpen dan tanin.

Secara farmakologis, menthol dapat memberi efek ekspetoran

karena minyak atsiri menstimulasi mukosa saluran pernafasan,

meningkatkan sekresi lendir, memberi rasa dingin serta enurunkan

18

Page 19: Kelompok 6 - Laksansia

tegangan permukaan sehingga memperbaiki aliran udara yang

masuk ke dalam paru-paru. Efek spasmolitik karena adanya

kontraksi pada otot polos longitudinal dari usus marmot, dihambat

oelh minyak pipermint. Menthol juga berefek antimikroba dan

antivirus pada Salmonella thypimurium, Staphylococcus aureus dan

Vibrio parahaemolyticum. Efek antinosiseptis ditunjukkan pada

ekstrak metanolik yang menunjukkan efek sedatif namun lemah.

Menthol banyak digunakan untuk membuat obat batuk,

minyak angin, pasta gigi, bedak gatal, permen pelega tenggorokan

dan rokok karena khasiatnya yang nyata dan telah terbukti tidak

ada efek samping.

Oleum Citri merupakan minyak yang berasal dari Citrus

lemon dan dikenal dengan nama minyak jeruk atau lemon oil.

Tanaman ini berasal dari famili Rutaceae, mengandung Sitral, d-

limonen serta felandren. Pemanfaatan minyak jeruk adalah untuk

obat batu, perangsang pristaltik pada mulas dan sebagai bahan

pewangi.

II.3.13 Carbo Ligni

Carbo ligni adalah arang dari kayu lunak yang kemudian

diserbukkan dan dimurnikan. Carbo ligni memiliki bentuk

dan tekstur menyerupai arang dari kayu asalnya. Dalam sediaan

farmasi arang yang digunakan berupa serbuk, hitam, tidak

berbau, tawar, dan tidak berpasir. Arang harus dimurnikan terlebih

dahulu untuk menghilangkan kontaminasi dari tanaman asal seperti

logam berat. Identifikasi kemurnian arang dilakukan dengan

merebus 1 g arang dengan campuran 3cc kalium hidrat dan 5 cc air

selama beberapa menit, filtrat yang dihasilkan harus tidak berwarna

(USP).

Carbo logni berfungsi sebagai adsorben cairan maupun gas.

Penggunaan arang sebagai laksansia sedikit irrasional karena

sifatnya yang merupakan adsorben. Arang justru akan menyerap air

dan menyebabkan feses menjadi lebih keras. Apabila arang akan

19

Page 20: Kelompok 6 - Laksansia

digunakan sebagai laksansia, maka fungsinya hanya sebagai

penyerap gas (flatus) dan harus dikombinasikan dengan tanaman

lain yang memiliki khasiat pencahar yang kuat, misalnya rhubarb.

Rhubarb memiliki efek katartrik yang akan meningkatkan kerja

otot saluran pencernaan sehingga efek mengejan akan menjadi

lebih kuat. Di sisi lain, arang akan menyerap flatus dan

menghilangkan bau tidak sedap.

II.3.14 Aetherol Foeniculi

Aetheriol Foeniculi merupakan minyak yang diambil dari biji

tanaman adas. Klasifikasi Adas adalah sebagai berikut :

• Kingdom : Plantae

• Divisio : Magnoliophyta

• Classis : Magnoliopsida

• Ordo : Apiales

• Familia : Apiaceae

• Subfamilia : Apioideae

• Tribus : Incertae sedis

• Genus : Foeniculum

• Species : Foeniculum vulgare

Tinggi tanaman adas dapat mencapai 1-2 m dengan percabangan

yang banyak dan batang beralur. Daun adas menyirip, berbentuk

bulat telur sampai segi tiga dengan panjang 3 dm, bunga berwarna

kuning membentuk kumpulan payung yang besar. Dalam satu

payung besar terdapat 15-40 payung kecil, dengan panjang tangkai

payung 1-6 cm. Bunga berbentuk oblong dengan panjang 3,5-4

mm. Dalam masing-masing biji terdapat tabung minyak yang

letaknya berselang-seling. Pada waktu muda, biji adas bewarna

hijau kemudian kuning kehijauan, dan kuning kecokelatan pada

saat panen.

Minyak adas mengandung anetol, fenkon, chavicol, dan

anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna dan bekerja

merangsang nafsu makan. Di sisi lain, anisaldehida juga mampu

20

Page 21: Kelompok 6 - Laksansia

meningkatkan gerak peristaltik saluran cerna dan merangsang

pengeluaran kentut (flatus).

II.3.15 Coptici Flos

Coptici flos berasal dari bunga tanaman Mungsi. Mungsi

memiliki klasifikasi sebagai berikut :

• Kingdom : Plantae 

• Subkingdom : Tracheobionta 

• Superdivision : Spermatopyta

• Division : Magnoliophyta

• Class : Magnoliopsida 

• Subclass : Rosidae

• Order : Apiales

• Family : Apiaceae

• Genus : Trachypersmum Link

• Species : Trachyspermum ammi (L) – Ajowan caraway

• Synonim : Ammi copticum L, Carum captivum L,

Trachyspermum copticum

Mungsi memiliki batang tegak, bercabang tahunan, dan

berdaun agak jauh. Bunga terletak di bagian terminal, berwarna

putih dan kecil. Buah berbentuk bulat telur. Minyak bungan mungsi

sering disebut dengan thymene. Thymene mengandung p-cymene,

50-55; g-terpinene, 30-35; a- and ß-pinenes; 4-5 dipentene 4-6%;

camphene, myrcene dan D3-carene. Thymene menyebabkan

kontraksi ileum sehingga memperkuat mengejan.

21

Page 22: Kelompok 6 - Laksansia

BAB III

PENUTUP

III.1 Simpulan

Laksansia atau obat pencahar merupakan zat-zat yang dapat

menstimulasi gerakan peristaltik usus sebagai refleks dari rangsangan

langsung terhadap dinding usus dan dengan demikian menyebabkan atau

mempermudah buang air besar (defekasi) dan meredakan sembelit.

Laksansia juga dapat digunakan dalam keadaan tertentu, yakni untuk

gangguna usus, keracunan oral ataupun pengosongan lambung.

Tanaman yang digunakan sebagai laksansia bersifat laksatif, stimulan

yg bekerja pada pernafasan atau dapat membentuk masa dan menarik air

kedalam usus agar feses menjadi lembek. Laksansia dibagi menjadi tiga

golongan, yaitu laksan pembentuk massa, laksan osmotik, dan laksan

stimulant yang memiliki mekanisme kerja masing-masing.

Simplisia-simplisia yang digunakan sebagai laksansia begitu banyak,

seperti Curcumae rhizome, Zingiberis rizhoma, Paederia foetida folium,

Curcumae domestica rhizome, Sennae folium, Centella herba, Baeckeae

folium, Croton tiglium semen, Ekstrak rhei, Carbo ligni pulvis, Aetherol

foeniculi, Aetherol menthol, Coptici flos, Ekstrak tamarindi fructus, Ekstrak

camelia sinensis , Kaempferiae rhizome dan Corrigent. Simplisia-simplisia

ini ada yang bekerja secara langsung memberi efek laksatif namun ada pula

yang memberi efek menenangkan untuk meredakan rasa tidak nyaman saat

sembelit.

22

Page 23: Kelompok 6 - Laksansia

DAFTAR PUSTAKA

Bensky, Dan., Gamble, Andrew. 1993. Chinese Herbal Medicine:Materia

Medica. Eastland Press: USA

Tjay, Tan Hoan., Rahardja, Kirana. 2007. Obat-Obat Penting: Khasiat,

Penggunaan Dan Efek-Efek Sampingnya. Gramedia: Jakarta

World Health Organization. 1999. WHO monographs on selected medicinal

plants, Vol. 1. World Health Organization: Geneva

“Aktivitas Antioksidan dan Analisis Kimia Ekstrak daun Jungrahab (Baeckea

frutrescens L.)” Tri Murningsih, Pusat Penelitian Biologi-LIPI

“Pharmacognostical and Phytochemical study on the leaves of Paederia

foetida linn.” Vikas kumar, Yadav Pankajkumar S, Udaya Pratap Singh,

Hans Raj Bhat, Md.Kamaruz Zaman, Department of Pharmaceutical

sciences, Allahabad Agricultural Institute – Deemed University,

Allahabad, 211007, Uttar Pradesh, India.

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0378874105006987

http://penjagaobat.blogspot.com/2009/10/paederiae-folium-nama-latin-

paederia.html

Mun’im, Abdul; Endang Hanani.2011. Fitoterapi Dasar. Jakarta: Dian Rakyat

A. Gornes, J.R. Vedasiromoni, M. Das, R.M. Sharma, D.K. Ganguly. 1994.

Anti-hyperglycemic effect of black tea (Camellia sinensis) in rat.

India :Journal of Ethno Pharmacology

Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1, dr Setiawan Dalimartha, Trubus

Agriwidya, Anggota

Ikapi, Jakarta, 1999

Carbo Ligni (U. S. P.)—Charcoal,

http://www.angelfire.com/tv2/lelaki/herbalA.html

http://chestofbooks.com/health/materia-medica-drugs/Textbook-Materia-

Medica/Tamarinds-Tamarindus-Fructus-Tamarindi.html

http://www.medicinenet.com/green_tea_camellia_sinensis-oral/page2.htm

http ://www.henriettesherbal.com/eclectic/kings/carbo-lign.html

http://www.ecoplanet.in/herbalextracts/Carum%20copticum.htm

23