kelompok 5 dhed simulasi

59
LAPORAN DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KOMUNITAS PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA IBU HAMIL PADA KELUARGA BINAAN DI RT 002/004 DESA PANGKALAN, KECAMATAN TELUK NAGA, KABUPATEN TANGERANG, PROVINSI BANTEN Disusun oleh : Dinda Putri 1102010081 Elga Elaskia 1102010087 Hilyatus Shalihat 1102010125 Muh. Rahmandika 1102010186

Upload: hilyajae-hee

Post on 27-Jan-2016

239 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

simulasi oke

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 5 Dhed Simulasi

LAPORAN DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KOMUNITAS

PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA IBU HAMIL PADA KELUARGA BINAAN DI RT

002/004 DESA PANGKALAN, KECAMATAN TELUK NAGA, KABUPATEN

TANGERANG, PROVINSI BANTEN

Disusun oleh :

Dinda Putri 1102010081 Elga Elaskia 1102010087Hilyatus Shalihat 1102010125Muh. Rahmandika 1102010186

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

21 DESEMBER 2015 – 27 FEBRUARI 2016

DAFTAR ISI

Page 2: Kelompok 5 Dhed Simulasi

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… i

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………… iii

DAFTAR GRAFIK..……………………………………………………………………… iv

DAFTAR TABEL………………………………………………………………………… v

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………….. 1

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….. 2

BAB I. LATAR BELAKANG……………………………………………………...... 4

1.1 Gambaran Umum Desa Secara Geografis………………………………… 4

1.2 Gambaran Umum Secara Demografi………………………………………… 5

1.3 Data KeluargaBinaan………………………………………………………… 17

1.4 Penentuan Area Masalah…………………………………………………….. 36

2

Page 3: Kelompok 5 Dhed Simulasi

BAB ILATAR BELAKANG

BAB I

LATAR BELAKANG

1.1 GAMBARAN UMUM DESA SECARA GEOGRAFIS

1.1.1 Situasi Keadaan Umum

Desa Pangkalan terletak di wilayah Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten

Tangerang, Propinsi Banten. Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Propinsi

Banten, mempunyai luas wilayah 4.763.198 Ha (47,631 Km2), terdiri dari luas

daratan 2.170.120 Ha dan sawah 2.593.078 Ha dengan ketinggian dari permukaan

laut 2-3 meter. Desa Pangkalan merupakan salah satu desa binaan dari Puskesmas

Tegal Angus. Terdapat enam desa binaan Puskesmas :

a. Desa Lemo

b. Desa Tanjung Pasir

c. Desa Tanjung Burung

d. Desa Pangkalan

e. Desa Tegal Angus

f. Desa Muara

3

Page 4: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Gambar 1.1 Peta Desa Pangkalan

Batas Wilayah

Batas – batas wilayah Desa Pangkalan seperti yang terlihat pada gambar adalah

sebagai berikut :

1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tegal Angus

2. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Lemo dan Kampung Besar

3. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kalibaru

4. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kampung Melayu Barat

4

Page 5: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Gambar 1.2 Peta Batas Wilayah Desa Pangkalan

1.2GAMBARAN UMUM DESA SECARA DEMOGRAFI

1.2.1.1 Situasi Kependudukan

Jumlah penduduk Desa Pangkalan sampai dengan tahun 2013 tercatat

sebanyak 15.378 jiwa, terdiri dari laki-laki 7672 jiwa dan perempuan 7706 jiwa.

Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Tangerang pada tahun 2013 jumlah

penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus yang tersebar di 6 desa seperti

yang tercantum di tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus 2013

5

Page 6: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Tabel 1.2 Klasifikasi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

1.2.1.2 Kondisi Sosial Ekonomi

Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus terdiri dari campuran budaya

asli Tangerang dan budaya Cina yang sudah lama menetap di daerah Tangerang dan

sekitarnya.

Tabel 1.3 Jumlah Pemeluk Agama di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus Th

2013

No. Agama Jumlah Pemeluk

1 Islam 45481

2 Budha 3059

3 Kristen 671

6

Page 7: Kelompok 5 Dhed Simulasi

4 Khatolik 105

5 Khonghucu 27

6 Hindu 1

Sumber : Kantor Statistik Puskesmas Tegal Angus,2013

Lapangan pekerjaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus cukup beragam, hal ini

berhubungan dengan geografis kecamatan Teluk Naga dimana terdapat persawahan dan

berbatasan dengan laut serta daerah kota Tangerang dan akses ke daerah Jakarta. Sebagian besar

wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus belum berkembang secara ekonomi. Mata pencaharian

penduduk didominasi oleh nelayan, petani dan buruh dengan pendapatan yang tidak tetap.

Jumlah penduduk miskin di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus pada tahun 2013 adalah

31.914 jiwa yaitu 59.7 % dari jumlah penduduk 53.444 jiwa. Hal ini menunjukkan hampir

separuh dari jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas.

Tabel 1.4 Lapangan pekerjaan penduduk

No. Lapangan Kerja Penduduk Jumlah

1. Petani pemilik 13316

2. Petani penggarap 6063

3. Buruh 4592

4. Nelayan 386

5. Pedagang 6373

6. Industri rakyat 13536

7. Buruh industri 13757

8. Pertukangan 4109

9. PNS 222

10. TNI/POLRI 65

11. Pensiunan PNS 45

7

Page 8: Kelompok 5 Dhed Simulasi

12. Pensiunan TNI/POLRI 43

13. Perangkat Desa 141

14. Pengangguran 4004

1.2.1.3 Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat sangat berperan dalam membentuk sikap

dan perilaku masyarakat terhadap program kesehatan sehingga pendidikan sangat

berperan dalam pembangunan kesehatan

Tabel 1.5 Sarana Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus

NO NAMA DESAJUMLAH SEKOLAH

PAUD TK RA SD MI SMP MTS SMA SMK MA

1 Pangkalan 1 2 0 5 1 2 1 0 1 0

2Tanjung Burung 1 0 0 2 1 0 0 0 0 0

3 Tegal Angus 0 1 0 2 2 2 1 1 0 0

4 Tanjung Pasir 0 2 0 2 1 0 1 0 0 0

5 Muara 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0

6 Lemo 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0

  PUSKESMAS 1 3 0 12 4 2 2 1 0 0

Tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus masih rendah, dari jumlah 53.444

penduduk hanya sebagian kecil yang mengenyam pendidikan.

8

Page 9: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Tabel 1.6 Penduduk 10 tahun keatas menurut jenjang Pendidikan di wilayah kerja

Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013

Juml

ah penduduk yang tidak/belum pernah sekolah dan tidak/belum tamat SD masih cukup

besar yaitu 12.598 jiwa atau 25.5 % dari jumlah penduduk. Hal ini merupakan tantangan

dalam pembangunan kesehatan, pelaksanaan program-program puskesmas harus

disesuaikan dengan tingkat pendidikan dari penduduk yang menjadi sasaran agar lebih

diterima.

1.2.1.4 Kesehatan

Sepuluh Besar Penyakit

Berdasarkan hasil laporan bulanan Penyakit (LB1) Puskesmas Tegal Angus didapatkan

gambaran pola penyakit yang terjadi di Puskesmas Tegal Angus pada tahun 2013

menurut golongan semua umur seperti grafik berikut ini

9

No. Jenjang Pendidikan Jumlah

1. Tidak/belum tamat SD 12598

2. SD/MI 15738

3. SLTP/MTS 4060

4. SLTA/MA 3601

5. AK/Diploma 159

6. Universitas 130

Page 10: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Grafik 1.1. Sepuluh Besar Penyakit Puskesmas Tegal Angus th 2013

Sumber : Data surveillance Puskesmas Tegal Angus,2013

Penyakit terbanyak adalah penyakit-penyakit menular seperti ISPA, disusul dengan penyakit batuk dan demam. Penyakit tidak menular (PTM) yang masuk dalam sepuluh besar penyakit adalah hipertensi dan myalgia.

Sarana KesehatanBerikut sarana kesehatan yang ada di Wilayah Puskesmas Tegal Angus pada tahun 2013 :

Tabel 1.7. Sarana Kesehatan Yang ada di Puskesmas Tegal Angus Tahun

2013

No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah

1. a. Puskesmas 1

  b. Puskesmas Pembantu 1

  c. Poskesdes 1

2. Rumah Sakit Pemerintah 0

3. Rumah Sakit Swasta 0

10

Page 11: Kelompok 5 Dhed Simulasi

No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah

4. Rumah Bersalin Swasta 0

5. Balai Pengobatan Swasta 2

6. Praktek Dokter Umum Swasta 5

7. Praktek Bidan Swasta 8

8. Dokter Gigi praktek swasta 0

9. Laboratorium Klinik Swasta 0

10. Apotik 0

11. Optikal 0

12. Gudang Farmasi0

13. Posyandu 45

14. Toko Obat 2

15. Pos UKK 0

16 Polindes 0

Sumber : Puskesmas Tegal Angus

Dari tabel diatas sarana kesehatan dan faktor pendukung yang ada di Puskesmas Tegal

Angus masih kurang.

Upaya Kesehatan

Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan instansi terkait, dalam hal ini, antara lain :

1 Peningkatan gizi keluarga Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita yang

ada di setiap posyandu, pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil.

2 Pencegahan penyakit, vaksinasi Filariasis (kaki gajah), imunisasi Polio bagi balita,

pemberian vitamin A.

3 Penyuluhan Kesehatan dan Penyakit antara lain Demam Berdarah Dengue, Flu

Burung, Chikungunya, dan sejenisnya.

4 Penanganan bagi balita yang kekurangan gizi dengan memberikan susu dan

makanan yang bernutrisi.

11

Page 12: Kelompok 5 Dhed Simulasi

5 Penyuluhan kesehatan tentang bagaimana menjaga dan memelihara lingkungan

dengan membersihkan rumah masing-masing dan lingkungan sekitarnya.

6 Pemanfaatan pekarangan dengan ditanami sayur mayur dan Tanaman Obat Keluarga

(TOGA), Tabulapot dan Tabulakar.

7 Peningkatan kualitas kesehatan para LANSIA dengan diadakannya program senam

LANSIA dan POSBINDU

Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan sehat di Puskesamas dilakukan melalui

program promosi kesehatan yaitu penyebarluasan informasi kesehatan untuk

meningkatkan derajat kesehatan.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat dapat menggambarkan derajat

kesehatan wilayah tersebut hal ini dapat disajikan dengan indikator PHBS,adapun dari

hasil kajian PHBS di wilayah Puskesmas Tegal angus pada Tahun 2013 dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 1.8. Indikator PHBS Puskesmas Tegal Angus Tahun

2014

INDIKATOR

Nama Desa Jumlah KK % Persalinan yang dibantu tenaga kesehatan

Pangkalan 210 57.6

Berdasar kajian PHBS diatas didapat ada beberapa yang cakupannya masih rendah hal ini

dikarenakan :

Penduduk miskin masih banyak, sehingga yang mepunyai akses air bersih dan

jamban sehat sedikit

Tingkat pendidikan yang masih rendah sehingga kurangnya kesadaran tentang ASI

Eksklusif, aktifitas fisik, merokok dalam rumah

Kurangnya kader jumantik sehingga kegiatan pemeriksaan jentik berkala kurang

optimal

12

Page 13: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Untuk meningkatkan pencapaian rumah tangga ber PHBS dilakukan

penyuluhan tentang PHBS yang terus menerus,meningkatkan kerjasama lintas program

dan lintas sector.

Salah satu indikator PHBS adalah Persalinan di bantu oleh tenaga kesehatan.

Indikator tersebut merupakan langkah yang tepat dalam meningkatkan derajat kesehatan

ibu dan bayi demi menuju masyarakat dan keluarga yang lebih baik.

Berikut ini upaya upaya peningkatan kualitas bagi kesehatan yang dilakukan

di Puskesmas Tegal Angus :

Tabel 1.9. Data Resiko Tinggi Ibu Hamil di Desa Pangkalan Bulan Januari –

Mei 2015

13

Page 14: Kelompok 5 Dhed Simulasi

14

No Bulan Nama Resiko

1.

Januari

Ny. Y Anemia

2 Ny. S Anemia

3 Ny. M Kurang Energi

Kronis

4 Ny. F Kurang Energi

Kronis

5 Ny. T Anemia

6 Ny. M Kurang Energi

Kronis

7 Februari Ny. A Anemia

8 Ny. M Kurang Energi

Kronis

9 Ny. Y Kurang Energi

Kronis

10 Ny. A Anemia

11 Maret Ny. R Kurang Energi

Kronis

12 Ny. Y Anemia

13 April Ny. B Grande Multipara

14 Ny. S Grande Multipara

15 Ny. K Grande Multipara

16 Mei Ny. L Kurang Energi

Kronis

17 Ny. M Anemia

18 Ny. S Kehamilan

dibawah usia 20

tahun

Page 15: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Tabel 1.10. Data Resiko Tinggi Neonatus di Desa Pangkalan Bulan Januari – Mei 2015

15

No Bulan Nama Resiko

1 Januari By. Ny. H BBLR

2 By. Ny. L BBLR

3 By. Ny. S Asfiksia

4 Februari By. Ny. S Hiperbilirubinemia

5 By. Ny. S Hiperbilirubinemia

6 By. Ny. R Pustul

7 Maret By. Ny. T BBLR

8. By. Ny. H Hiperbilirubinemia

9 By. Ny. Y Hiperbilirubinemia

10 By. Ny. M Pustul

11 April By. Ny. M BBLR

12 By. Ny. M BBLR

13 By. Ny. E Hiperbilirubinemia

14 By. Ny. H Hiperbilirubinemia

15 Mei By. Ny. Y Hiperbilirubinemia

16 By. Ny. S Hiperbilirubinemia

17 By. Ny. A Hiperbilirubinemia

Page 16: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Tabel 1.11. Data Kematian Bayi di Desa Pangkalan Bulan Januari – Mei 2015

No Bulan Jumlah Kematian Bayi

16

Page 17: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Januari Tidak Ada

2 Februari 1 Orang

3. Maret 1 Orang

4 April Tidak Ada

5. Mei Tidak Ada

Sumber : Data Bidan Desa Pangkalan

Untuk menjadikan Desa Pangkalan memiliki keluarga serta masyarakat yang

sehat maka Puskesmas mempunyai program kesehatan yang beragam yang terdiri dari

program wajib seperti promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak

termasuk KB, Gizi, Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, upaya pengobatan,

serta program pengembangan seperti kesehatan gigi, mata, kesehatan kerja dan kesehatan

masyarakat. Berbagai tugas dan fungsi untuk menjalankan program-program tersebut

membutuhkan sumber daya kesehatan yang berkualitas dan tepat.

Akan tetapi karena keterbatasan sumber daya manusia tidak semua tenaga

kesehatan yang dibutuhkan ada di puskesmas sehingga sering terjadi pemegang program

tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

17

Page 18: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Grafik 2.1 Tenaga kesehatan di Puskesmas Tegal Angus Th.2013

Seperti terlihat pada diagram diatas jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Tegal

Angus cukup memadai. Jumlah tenaga kesehatan terbanyak adalah bidan. Hal ini dapat

menunjang kegiatan puskesmas yang fokus pada kesehatan ibu dan anak untuk

mendukung tercapainya indikator Indonesia Sehat dan Kabupaten Tangerang Sehat serta

tercapainya millennium development goals (MDGs) namun, pemerataan penyebaran

bidan desa masih belum baik, karena dalam satu desa hanya terdapat satu bidan dimana

hal tersebut menunjang masyarakat untuk mencari alternatif pengobatan. Demikian pula

Puskesmas Tegal Angus masih membutuhkan tenaga kesehatan lain untuk menunjang

kegiatannya seperti tenaga farmasi (apoteker atau asisten apoteker), sanitarian, tenaga

teknis medis seperti analis kesehatan, tenaga promosi kesehatan,tenaga administrasi dan

tenaga tehnik informatika .Dikarenakan tenaga kesling puskesmas ditarik ke dinas maka

perlu tenaga sanitasi lingkungan. Tidak adanya tenaga kesehatan maupun non kesehatan

tersebut menyebabkan banyak tenaga kesehatan di puskesmas yang mempunyai tugas

tidak sesuai pendidikan dan kompetensinya.

Tabel 1.12 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Dan

Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan dan Puskesmas Tegal Angus 2013

18

Page 19: Kelompok 5 Dhed Simulasi

1.3 GAMBARAN KELUARGA BINAAN

1.3.1 Lokasi Keluarga Binaan

19

Page 20: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Keluarga binaan berada di RT 002/RW 04 Kampung suka sari, Desa Pangkalan,

Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

Gambar 1.3. Denah Jalan Keluarga Binaan

1.3.2 Gambaran Keluarga Binaan

Pada Gambar 1.3 terdapat 5 rumah, dimana rumah pertama merupakan rumah

keluarga Tn. Dedi lalu, Tn. Surdi kemudian, Tn. Rosidi setelah itu, Tn. Tian, dan terakhir

rumah Tn. Narsin.

1.3.2.1. Keluarga Tn. Dedi

Data Dasar Keluarga Tn. Dedi

Keluarga binaan pertama adalah keluarga Tn. Dedi. Terdapat empat orang

anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Keempat anggota keluarga tersebut

adalah:

Tabel 1.13. Tabel Keluarga Tn. Dedi20

Page 21: Kelompok 5 Dhed Simulasi

No Nama Status

keluarga

Jenis

kelamin

Usia Pendidikan Pekerjaan

1 Tn. Dedi Kepala

keluarga

Laki-laki 39 SD Supir

2 Ny. Raisah Istri Wanita 31 SD Ibu

Rumah

Tangga

3 Dewi Anak Perempuan 14 SMP Pelajar

4 Dira Anak Perempuan 7 SD Pelajar

Keluarga Tn. Dedi tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT 02 RW

04. Keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, dan kedua orang anaknya. Tn. Dedi sebagai kepala

keluarga, berusia 39 tahun dan bekerja sebagai supir, sedangkan Ny. Raisah sebagai istri

sekaligus ibu rumah tangga berusia 31 tahun dengan latar belakang pendidikan terakhir

sekolah dasar. Tn. Dedi dan Ny. Raisah memiliki dua orang anak bernama An. Dewi dan

An. Dira.

Tn. Dedi bekerja sebagai supir dengan penghasilan dalam sebulan sebesar Rp.

1.500.000,00. Pendapatan Tn. Dedi digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-

hari, seperti makanan, minuman, pengobatan dan lain-lain. Tn. Dedi dapat membaca dan

menulis. Istrinya, Ny. Raisah dapat bekerja sebagai ibu rumah tangga serta secara

sukarela menjadi kader di desa Pangkalan. Pasangan ini menikah saat Tn. Dedi berumur

24 tahun dan Ny. Ani berusia 20 tahun. Saat hamil, Ny. Raisah memeriksakan

kehamilannya di posyandu dan saat melahirkan kedua anaknya dibantu oleh bidan.

a. Bangunan Tempat Tinggal

Keluarga Tn. Dedi tinggal di lingkungan padat penduduk, jarak antar rumah

kurang lebih 3 meter.dan menempati sebuah rumah bangunan permanen diatas tanah

seluas 60 m2 dengan luas bangunan 9 m x 6 m. Rumah ini merupakan rumah

peninggalan keluarga Tn. Dedi. Bangunan rumah ini tidak bertingkat, dinding rumah

terbuat dari batu bata, lantai menggunakan semen dan keramik. Atap rumah

21

Page 22: Kelompok 5 Dhed Simulasi

menggunakan genteng dan plafon. Rumah Tn. Dedi terdiri dari dua buah kamar tidur,

satu ruang keluarga, satu dapur, memiliki kamar mandi dengan jamban. Tn. Dedi

membuat jamban didalam rumahnya yang disertai dengan keran air dan

pembuangannya di alirkan ke kali.

Ruang keluarga berukuran 2 x 3 m2 beralaskan semen dan keramik, terdapat TV

dan lemari dan meja untuk penyimpanan buku, jendela diruangan tersebut cukup

baik, ventilasi udara cukup, dan dapat dilewati cahaya matahari. Pada ruang tidur,

ventilasi udara kurang baik dan lembab berukuran 30 cm x 40 cm. Dapur terlihat

padat dan kurang rapih. Kamar mandi yang disertai jamban dan keran, cukup bersih.

Sumber air bersih menggunakan air PAM, air berwarna keruh dan berbau. Tn. Dedi

memiliki dua buah motor, satu buah televisi, dua buah kipas angin.

Jendela

Gambar 1.4 Denah rumah keluarga Tn. Dedi

b. Lingkungan Pemukiman

Rumah Tn. Dedi terletak di pemukiman yang padat penduduk. Di bagian depan

terdapat jalan setapak, di depan dan belakang rumah berbatasan dengan rumah tetangga.

c. Pola Makan

22

KAMAR ANAK

TERAS

RUANG KELUARGA

MUSHOLLAKAMAR ORANGTUA

DAPURTOILET

Page 23: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Keluarga Tn. Dedi memiliki pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari. Biasanya

menu yang biasa dimakan adalah tahu, tempe, sayur, dan ikan. Ny. Raisah mencuci bahan

makanan serta peralatan memasak dengan air keran dan ia memasak masakannya sampai

matang.

d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak

Tn. Dedi dan Ny. Raisah memiliki 2 orang anak. Anak yang pertama, seorang

perempuan bernama An. Dewi saat ini berusia 14 tahun, yang sekarang bersekolah SMP.

Proses kelahirannya ditolong oleh bidan setempat bernama bidan Ranti. Sejak lahir An.

Dewi tidak dibawa ke posyandu dan tidak mendapatkan imunisasi.

Anak kedua seorang perempuan bernama An. Dira yang sekarang berusia 7 tahun,

proses kelahiran juga dibantu oleh bidan Ranti. An. Dira juga mendapatkan imunisasi

tidak lengkap. Dari kedua anak Tn. Dedi dan Ny. Raisah semua nya mendapatkan ASI

eksklusif selama 6 bulan tanpa makanan dan minuman tambahan.

Sebagai salah satu kader Desa Pangkalan, Ny. Raisah selalu memeriksakan

kandungannya di Bidan selama mengandung kedua anaknya.

Ny. Raisah tidak pernah menggunakan KB.

e. Kebiasaan Berobat

Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya memilih berobat

ke bidan.

f. Riwayat Penyakit

Penyakit yang sering diderita anggota keluarga Tn. Dedi adalah batuk pilek dan

gatal-gatal yang sering dialami oleh kedua anak Tn. Dedi.

h. Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari

Tn. Dedi dapat menghabiskan dua bungkus rokok dalam sehari, ia juga sering

merokok di dalam rumah. Keluarga Tn. Dedi terbiasa melakukan cuci tangan sebelum

makan dengan air mengalir dan sabun. Air yang digunakan keluarga Tn. Dedi adalah air

PAM dengan warna air keruh dan sedikit berbau alumunium. Keluarga Tn. Dedi

melakukan aktifitas mandi di kamar mandi miliknya dengan air tersebut, air PAM juga

23

Page 24: Kelompok 5 Dhed Simulasi

digunakan untuk mencuci alat makan dan sayuran tetapi Ny. Raisah menyaring air PAM

yang keruh tersebut.

Ny. Raisah terbiasa mencuci pakaian seluruh anggota keluarganya di kali bersama

di belakang rumahnya, kali tersebut juga digunakan warga sekitar untuk membuang air

besar dan membuang sampah.

Keluarga Tn. Dedi memiliki kebiasaan membakar sampah rumah tangga di

samping rumahnya. Di samping rumah Tn. Dedi terdapat selokan tempat pembuangan

limbah rumah tangga dan dialirkan ke kali.

1.3.2.2. Keluarga Tn. Rosidi

a. Data Dasar Keluarga Tn. Rosidi

Tabel 1.14. Tabel Keluarga Tn. Rosidi

No Nama Status Keluarga Jenis

Kelamin

Usia Pendidikan Pekerjaan

1. Tn. Rosidi Kepala keluarga Laki-laki 35 tahun SD Buruh

2. Ny. Rasih Istri Perempuan 30 tahun SD Ibu

Rumah

Tangga

3. An. Amel Anak pertama Perempuan 6 tahun SD Pelajar

4. An. Abel Anak ke dua Perempuan 5 tahun SD Pelajar

Keluarga Tn. Rosidi tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT

002/004. Tn. Surdi sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny.

Rasih, mereka memiliki dua orang anak, anak pertama bernama An. Amel, dan anak

kedua bernama An. Abel.

24

Page 25: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Tn. Rosidi berusia 35 tahun dan bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan Rp

2.500.000 perbulan. Pendapatan ini tidak dapat disisihkan untuk menabung karena habis

untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti bayar listrik, makanan, bensin

motor dan lain-lain. Tn. Rosidi pernah mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Dasar

tetapi tidak sampai tamat. Istrinya, Ny. Rasih berusia 30 tahun bekerja sebagai ibu rumah

tangga. Pendidikan terakhir Ny. Rasih hanya sampai tingkat Sekolah Dasar. Ny.Rasih

melahirkan kedua anaknya dan proses persalinannya di bantu oleh paraji/dukun beranak

setempat.

Anak pertama pasangan Tn.Rosidi dan Ny. Rasih adalah seorang Perempuan

bernama Amel berusia 6 tahun dan saat ini adalah pelajar di Sekolah Dasar (SD). Anak

kedua seorang perepuan bernama Abel berusia 5 tahun seorang pelajar tingkat Sekolah

Dasar (SD).

b. Bangunan Tempat Tinggal

Keluarga Tn. Rosidi tinggal di rumah sendiri dengan luas bangunan berukuran

100 m2. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat dan terdiri dari satu ruang keluarga

yang berukuran 2 x 4 m, memiliki dua kamar tidur berukuran 4x3 m dan 2x2 m, memiliki

dapur berukuran 2x2 m, memiliki kamar mandi yang berada di dalam rumah berukuran

1x2 m dan tidak memiliki jamban di dalamnya.

Seluruh ruangan di dalam rumah ini berlantaikan ubin keramik, beratapkan

genteng, dan berdinding tembok. . Untuk ventilasi, rumah ini hanya memiliki dua buah

jendela di ruang tamu yang masing-masing berukuran 1,5 m x 1 m dan dua buah jendela

di kamar paling depan yang berukuran 1 m x 7,5 m sedangkan ruangan yang lain tidak

memiliki jendela, rumah ini hanya memiliki satu pintu depan. Didalam rumahnya

keluarga Tn. Rosidi memiliki barang elektronik berupa televisi, VCD player dan penanak

nasi.

c. Lingkungan Pemukiman

Rumah ini terletak di tengah pemukiman padat penduduk. Rumah tetangga Tn.

Rosidi menempel dengan rumahnya pada bagian sisi kanan tetangga yang jaraknya ±1 m.

25

Page 26: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Pada bagian depan rumah terdapat sungai yang biasanya digunakan sebagai tempat untuk

mencuci pakaian.

d. Pola Makan

Keluarga Tn. Rosidi memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Ny. Rasih

memasak makanan menggunakan kayu bakar dengan menu seadanya, contoh menu yang

disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan dan sayur asam. Tn. Rosidi dan keluarga jarang

mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan dan susu.

e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak

Tn. Rosidi dan Ny. Rasih memiliki dua orang anak. Anak pertama seorang

perempuan bernama An. Amel. Ny. Rasih melahirkan An. Amel di bidan, cukup bulan,

selama kehamilannya Ny. Rasih tidak pernah kontrol ke Bidan. Ny. Rasih mengaku

selama hamil anak pertama sering mengeluh pusing dan mual. Namun, tidak pernah

memeriksakan keluhannya ke bidan sampai proses menjelang kelahiran.

Anak kedua pasangan keluarga ini yaitu An. Abel juga dilahirkan secara normal

di bidan yang sama dan dengan perlakuan yang sama. Kedua anak Ny. Rasih tidak di

imunisasi. Ny. Rasih juga tidak menggunakan KB. Ny. Rasih juga mengatakan

mengalami keluhan pusing dan lemas saat kehamilan anak kedua dan tidak pernah

kontrol ke bidan terdekat. Ny. Rasih mengaku tidak pernah mengalami perdarahan

selama hamil.

f. Kebiasaan Berobat

Menurut penuturan Ny. Rasih, ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga

ini biasanya langsung membeli obat warung.

g. Riwayat Penyakit

Penyakit yang sering diderita Tn. Rosidi dan Keluarga adalah batuk-pilek, dan gatal-

gatal. Ny. Rasih pernah mengalami pusing ketika hamil anak pertama dan kedua.

h. Perilaku dan Aktifitas Sehari- Hari26

Page 27: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Tn. Rosidi melakukan aktifitas sehari-harinya sebagai buruh pabrik. Tn. Rosidi

memiliki kebiasaan merokok. Aktivitas sehari-hari Ny. Rasih yaitu memiliki kebiasaan

melakukan aktifitas rumah tangga seperti mencuci, memasak serta mengurus suami dan

anak. Aktifitas Amel dan Abel sehari-hari setelah sepulang sekolah ialah bermain

bersama teman-teman disekitar rumahnya. Keluarga Tn. Rosidi tidak ada yang memiliki

kebiasaan berolahraga.

Keluarga Tn. Rosidi memiliki sumber air yang berasal dari PAM. Air ini

ditampung dalam sebuah ember besar, digunakan untuk beberapa keperluan, seperti

memasak, dan mencuci alat masak. Rumahnya tidak memiliki jamban, sehingga jika

hendak buang air besar mereka harus pergi ke jamban umum atau dipinggir kali yang

jaraknya hanya ± 100 m dari rumah.

Sampah rumah tangga dibuang oleh Tn. Rosidi ke samping rumahnya, ketika

sudah tertimbun akan dibakar. Pembuangan limbah rumah tangga ia alirkan ke kali depan

rumah nya.

Belakang

Dapur WC

Kamar Ruang

Tidur TV

Ruang

Tamu Kamar Tidur

= Jendela

Depan

Gambar 1.5 Denah keluarga Tn. Rosidi

1.3.2.3. Keluarga Tn. Surdi

a. Data Dasar Keluarga Tn. Surdi

27

Page 28: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Tabel 1.15. Tabel Keluarga Tn. Surdi

No Nama Status

keluarga

Jenis

kelamin

Usia Pendidikan Pekerjaan

1 Tn. Surdi Kepala

keluarga

Laki-laki 37 tahun SD Pedagang

2 Ny. Marianih Istri Wanita 35 tahun SD Ibu Rumah

Tangga

3 An. M.Aprian T Anak Laki-laki 11 tahun SMP Pelajar

4 An. M. Dede R Anak Pria 7 tahun SD Pelajar

5 M. Abdila Anak Pria 2 bulan Bayi -

Keluarga Tn. Surdi tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT

002/004. Tn. Surdi sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny.

Marianih dan tiga orang anak, anak pertama bernama Aprian, anak kedua bernama dede

dan anak ketiga bernama Abdila.

Tn. Surdi berusia 37 tahun dan bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan Rp

60.000 perhari. Pendapatan Tn. Surdi ini tidak menentu setiap harinya namun dalam

sebulan biasanya sekitar Rp 1.800.000,00 per bulan. Pendapatan ini tidak dapat

disisihkan untuk menabung karena habis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari

seperti bayar listrik, makanan, bensin motor dan lain-lain. Tn. Surdi pernah mengenyam

pendidikan di bangku Sekolah Dasar tetapi tidak sampai tamat. Istrinya, Ny. Marianih

berusia 35 tahun bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pendidikan terakhir Ny.Marianih

hanya sampai tingkat Sekolah Dasar.

Anak pertama pasangan Tn.Surdi dan Ny.Marianih adalah seorang laki-laki

bernama Aprian berusia 11 tahun dan saat ini adalah pelajar di Sekolah Menengah

Pertama (SMP). Anak kedua seorang laki-laki bernama Dede berusia 7 tahun seorang

28

Page 29: Kelompok 5 Dhed Simulasi

pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD). Dan anak ketiganya seorang laki-laki bernama

Abdila berusia 2 bulan.

b. Bangunan Tempat Tinggal

Keluarga Tn. Surdi tinggal di rumah sendiri dengan luas bangunan berukuran 80

m2 dan tidak bertingkat. Rumah ini terdiri dari satu kamar tidur yang masing-masing

berukuran 2,5 m x 2,5 m, ruang keluarga berukuran 3 m x 2 m,dan kamar mandi yang

menjadi satu dengan dapur berukuran 4 m x 2,5 m.

Rumah Tn. Surdi ini terletak di daerah pemukiman padat penduduk. Rumah ini

berlantaikan semen. Atap rumah terbuat dari seng, menurut Ny. Marianih terkadang jika

hujan besar rumahnya bisa terkena bocor. Sedangkan seluruh dinding rumah terbuat dari

bilik bambu. Jalan umum menuju rumah Tn. Surdi sudah bisa di akses dengan kendaraan.

Untuk ventilasi, rumah ini tidak memiliki ventilasi. Rumah ini sudah difasilitasi listrik

berdaya 450 watt, dengan fasilitas lima buah lampu dan satu buah televisi.

Keluarga ini memiliki kamar mandi tanpa jamban yang bergabung dengan dapur.

Oleh karena lahan yang tidak mencukupi di rumah tersebut sehingga untuk aktivitas

buang air besar keluarga ini dilakukan di jamban umum yang terdapat di pinggir kali

yang juga digunakan untuk mencuci pakaian.

Menurut keluarga Tn. Surdi jamban umum yang biasa digunakan kurang nyaman

dan tidak bersih karena dindingnya terbuat dari kain terpal, tanpa atap dan lantai yang

terbuat dari bambu untuk berpijak dengan luas 1 m x 1,5 m. Selain itu, tidak terdapat pula

sumber air yang digunakan untuk membersihkan kotoran. Mereka harus kembali

kerumah untuk membersihkan sisa kotoran dengan menggunakan air sumur sendiri dari

rumah.

Belakang

29

Kamar Tidur

Ruang

TV

WC

Dapur

Page 30: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Gambar 1.6 Denah keluarga Tn. Surdi

c. Pola Makan

Keluarga Tn.Surdi memiliki kebiasaan makan 2 kali sehari. Ny.Marni memasak

makanan menggunakan kompor gas dengan menu secukupnya, contoh menu yang

disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan, tahu, tempe dan telur. Tn. Surdi dan keluarga jarang

mengkonsumsi buah-buahan dan sayur.

d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak

Pada kehamilan pertama Ny. Marianih, ia tidak pernah kontrol satu kali pun. Ia

melahirkan anak pertamanya yang bernama An. Aprian di dukun. Saat persalinan, Ny.

Marianih mengatakan bahwa paraji/dukun tersebut tidak memakai pelindung seperti

sarung tangan, ia juga mengatakan merasa sakit ketika paraji/dukun tersebut menekan

perutnya untuk mengeluarkan ari-ari, Ny. Marianih mengaku tidak mengalami

pendarahan setelah persalinan. Saat hamil, ny. Marianih mengeluh mual dan muntah saat

awal-awal kehamilan. Menjelang proses lahiran, ny. Marianih mengeluh sering pusing

dan mata seperti berkunang-kunang. Namun, ny. Marianih tidak pernah berobat ke

puskesmas dan hanya mengkonsumsi ramuan herbal.

Anak kedua Ny. Marianih juga dilahirkan di bidan yang terletak jauh dari rumah.

Anak ketiga Ny.Marianih dilahirkan juga di paraji/dukun yang sama dengan anak-

anak pertama. Selama kehamilannya ia tidak pernah kontrol di bidan terdekat. ketiga

anaknya tidak mendapat imunisasi. Ny. Marianih mengaku bahwa anaknya mendapatkan

ASI sampai dengan usia 6 bulan.

e. Kebiasaan Berobat

30

Ruang Keluarga

Page 31: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Menurut penuturan Ny. Marianih, ketika ada anggota keluarga yang sakit,

keluarga ini biasanya berobat ke dukun terlebih dahulu, namun ketika keadaan tidak

kunjung membaik, keluarga ini segera berobat ke puskesmas.

f. Riwayat Penyakit

Pada keluarga Tn. Surdi mereka sering mengalami batuk pilek.

g. Perilaku dan Aktifitas Sehari- hari

Tn. Surdi memiliki aktifitas sehari-hari yaitu bekerja sebagai pedagang. Tn. Surdi

biasa berangkat bekerja pagi hari dan kembali kerumah sore hari.

Tn. Surdi memiliki kebiasaan merokok sejak usia 17 tahun, Tn. Surdi merokok

baik di dalam rumah maupun di luar rumah, dan rata-rata dapat menghabiskan kurang

lebih satu bungkus dalam sehari. Aktifitas sehari-hari Ny. Marianih yaitu melakukan

kegiatan rumah tangga yaitu mencuci, memasak dan mengurus anak dan suami. Aktifitas

sehari-hari Aprian dan Dede adalah bersekolah dan setelah sepulang sekolah bermain

bersama teman-temannya. Keluarga Tn. Surdi tidak ada yang memiliki kebiasaan

berolaraga.

Keluarga Tn.Surdi biasa mencuci pakaian menggunakan air di sungai setelah

selesai baru dibilas menggunakan air sumur. Keluarga Tn. Surdi memiliki sumber air

sendiri yaitu air sumur yang digunakan untuk minum, memasak, mandi dan mencuci

peralatan dapur.

Keluarga Tn. Surdi biasa membuang sampah di pekarangan sekitar rumah dan

membakarnya. Untuk pembuangan limbah cair maupun padat keluarga Tn. Surdi biasa

membuangnya ke tanah disekitar perkarangan rumah..

1.3.2.4. Keluarga Tn. Tian

a. Data Dasar Keluarga Tn. Tian

Keluarga binaan adalah keluarga Tn. Tian memiliki 2 orang anak, adalah:

Tabel 1.16. Tabel Keluarga Tn. Tian

No Nama Status

keluarga

Jenis

kelamin

Usia Pendidikan Pekerjaan

31

Page 32: Kelompok 5 Dhed Simulasi

1 Tn. Tian Kepala

keluarga

Laki-laki 35 SD Pedagang

2 Ny. Narsih Istri Wanita 35 SD Ibu Rumah

Tangga

3 Sutiwi Anak Wanita 16 SMP Pelajar

4 M. Hanum Anak Pria 6 SD Pelajar

Keluarga Tn. Tian tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT 02/04.

Keluarga ini terdiri dari Satu kepala keluarga, satu orang istri dan 2 orang anak. Tn. Tian

sebagai pemilik rumah, berusia 35 tahun dan bekerja pedagang, sedangkan Ny. Narsih

sebagai istri berusia 35 tahun dengan latar belakang pendidikan terakhir sekolah dasar.

Sutiwi sebagai anak pertama yang berusia 16 tahun yang saat ini masih SMP. Anak

kedua yaitu M. Hanum yang berusia 6 tahun saat ini masih SD.

b. Bangunan Tempat Tinggal

Keluarga Tn. Tian tinggal disebuah rumah bangunan permanen diatas tanah

seluas 15 x 10 m2. Dinding rumah terbuat dari semen dan batu bata, lantai menggunakan

keramik. Atap rumah menggunakan genteng dan terdapat plafon. Rumah Tn. Tian terdiri

dari 3 buah kamar tidur, satu ruang keluarga, satu ruang tamu, satu dapur, dan satu

kamar mandi. Ruang tamu berukuran 2 x 2 m2 beralaskan keramik dan terdapat sofa

sebanyak 3 buah dan 1 meja. Ditengah terdapat ruang keluarga, dimana terdapat TV,

diruangan tersebut tidak terdapat jendela yang dapat dilewati cahaya matahari pada sisi

rumah Tn. Tian terdapat adanya ventilasi udara yang cukup. Pada ruang tidur terdapat

ventilasi.

c. Lingkungan Pemukiman

Rumah keluarga Tn. Tian terletak di daerah yang padat penduduk dengan jarak

antar rumah 0,5 meter disebelah kanan dan kiri dan di depan terdapat empang yang

berjarak 5 meter dari rumahnya. Keluarga Tn. Tian memiliki kebiasaan membuang

sampah di dekat kali.

32

Page 33: Kelompok 5 Dhed Simulasi

d. Pola Makan

Keluarga Tn. Tian memiliki pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari. Biasanya

menu yang biasa dimakan adalah tahu, tempe, dan telur. Keluarga tn. Tian mengaku

jarang mengkonsumsi sayur dan buah. Tn. Tian memiliki kebiasaan merokok. Seluruh

anggota keluarga mengaku jarang melakukan olahraga. Tn. Tian dan seluruh anggota

keluarga tidak mengetahui tentang mencuci tangan yang baik dan benar, sehingga mereka

hanya melakukan cuci tangan dengan air bersih saja.

e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Anak

Tn. Tian dan Ny. Narsih memiliki dua orang anak. Keduanya ia lahirkan di

puskesmas.

Ny. Narsih mengaku selama hamil sangat lemas dan sering mengeluh pusing

setiap hari. Ny. Narsih juga mengaku jarang memeriksa kandungannya ke puskesmas

karena lokasi puskesmas yang jauh.

Ny. Narsih mengatakan tidak mengalami pendarahan dan infeksi saat dan setelah

bersalin ketika melahirkan kedua anaknya.

e. Kebiasaan Berobat

Menurut penuturan Tn. Tian ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini

biasanya langsung membeli obat warung.

f. Riwayat Penyakit

Penyakit yang sering diderita Tn. Rosidi dan Keluarga adalah batuk-pilek, dan gatal-

gatal.

g. Perilaku dan Aktifitas Sehari- Hari

Tn. Tian memiliki kebiasaan merokok, sehari dapat menghabiskan sebungkus

rokok. Di rumah Tn. Tian terdapat WC ( jamban ) dan di sebelah dapur dan dalam ruang

tidur utama. Dapur Tn. Tian menggunakan kompor gas. Untuk sumber air bersih

menggunakan air sumur. Keluarga Tn. Tian terbiasa melakukan cuci tangan sebelum

makan, tetapi tidak menggunakan sabun, kemudian apabila selesai makan, keluarga Tn.

Tian terbiasa mencuci tangan menggunakan air cuci tangan dari bak tempat

penampungan air dikamar mandi rumahnya.

33

Page 34: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Gambar 1.7 Denah keluarga Tn. Tian

1.3.2.4 Keluarga Tn. Narsin

a. Data Dasar Keluarga Tn. Narsin

Keluarga binaan adalah keluarga Tn. Narsin yang memiliki delapan orang anggota

keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Kedelapan anggota keluarga tersebut adalah:

Tabel 1.17. Tabel Keluarga Tn. Narsin

No Nama Status

keluarga

Jenis

kelamin

Usia Pendidikan Pekerjaan

1 Tn. Narsin Kepala

keluarga

Laki-laki 42 SD Karyawan

2 Ny. Marsih Istri Wanita 39 SD Ibu Rumah Tangga

3 Mamat Anak Laki-laki 24 SMP Buruh

4 Mardi Anak Laki-laki 18 SMP Buruh

5 Ricky Anak Laki-laki 14 SMP Pelajar

6 Fitria Anak Perempuan 6 SD Pelajar

7 Titin Menantu Perempuan 22 SD Ibu Rumah Tangga

34

RUANG KELUARGA

Page 35: Kelompok 5 Dhed Simulasi

8 Azam Cucu Laki-laki 5 Bulan

Keluarga Tn. Narsin tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT 02/04.

Keluarga ini terdiri dari seorang kakek nenek dengan empat orang anaknya dan salah satu

anaknya telah berkeluarga, serta satu orang cucu yang tinggal serumah.

Tn. Narsin sebagai pemilik rumah, berusia 42 tahun dan bekerja sebagai karyawan,

sedangkan Ny. Marsih sebagai istri berusia 39 tahun dengan latar belakang pendidikan terakhir

sekolah dasar.

Tn. Mamat sebagai anak pertama yang berusia 24 tahun dengan latar pendidikan SMP

mempunyai pekerjaan buruh, sudah menikah dengan Ny. Titin berusia 22 tahun dan memiliki

satu orang anak bernama An. Azam berusia 5 bulan. Anak kedua yaitu Tn. Mardi dengan latar

belakang pendidikan SMP mempunyai pekerjaan buruh, tinggal serumah dengan orang tuanya.

Anaknya yang ketiga bernama An. Ricky saat ini berusia 14 tahun, berstatus pelajar SMP. An.

Fitria sebagai anak keempat berusia 6 tahun dengan pendidikan saat ini SD, ia tinggal bersama

kedua orangtuanya.

Depan

Ventilasi

Belakang

Gambar 1.8 Denah keluarga Tn. Narsin

35

Ruang Tamu

Kamar 1

Ruang Keluarga

Jamban

Kamar 2 Dapur

Kamar Mandi

Page 36: Kelompok 5 Dhed Simulasi

b. Bangunan Tempat Tinggal

Keluarga Tn. Narsin tinggal disebuah rumah bangunan permanen diatas tanah

seluas 15 x 10 m2. Dinding rumah terbuat dari bilik bambu dan batu bata, lantai

menggunakan semen. Atap rumah menggunakan genteng dan terdapat plafon. Rumah Tn.

Narsin terdiri dari 2 buah kamar tidur, satu ruang keluarga, satu ruang tamu satu dapur,

memiliki kamar mandi tanpa jamban. Tn. Narsin membuat jamban disamping rumahnya

dan pembuangannya di alirkan ke kali.

Ruang tamu berukuran 2 x 3 m2 beralaskan semen dan terdapat kursi kayu

sebanyak 3 buah. Ditengah terdapat ruang keluarga, dimana terdapat TV, diruangan

tersebut terdapat satu jendela yang dapat dilewati cahaya matahari. Pada ruang tidur tidak

terdapat ventilasi dan lembab.

c. Lingkungan Pemukiman

Rumah keluarga Tn. Narsin terletak di daerah yang padat penduduk dan terdapat

sungai yang berjarak 5 meter dari rumahnya. Keluarga Tn. Narsin memiliki kebiasaan

membakar sampah rumah tangga di samping rumahnya..

d. Pola Makan

Keluarga Tn. Narsin memiliki pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari Biasanya

menu yang biasa dimakan adalah tahu, tempe, ikan. Keluarga Tn Narsin jarang

mengkonsumsi sayur dan buah-buahan.

e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Anak

Ny. Marsih melahirkan keempat anaknya di paraji/dukun, ia mengatakan

paraji/dukun tersebut sudah ia kenal turun-temurun. Paraji/dukun tersebut membantu

persalinan Ny. Marsih tidak menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan. Ny.

Marsih juga merasa nyeri sesaat dan setelah persalinan, pendarahan tidak dihentikan dan

dibiarkan. Ny. Marsih menyangkal pendarahan berkelanjutan. Ny. Marsih juga tidak

mengimunisasi keempat anaknya. Saat hamil, ny. Marsih mengaku sering lemas dan mata

berkunang-kunang dan tidak pernah memeriksa kondisi kehamilannya ke puskesmas

terdekat.36

Page 37: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Ny. Titin, menantu Ny. Marsih juga melahirkan An. Azzam di paraji/bidan yang

sama. Ny. Titin direkomendasikan oleh Ny. Marsih karena tidak adanya komplikasi yang

dialami Ny. Marsih. An. Azzam baru diimunisasi sekali oleh Ny. Titin.

f. Kebiasaan Berobat

Menurut penuturan Tn. Narsin, ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga

ini biasanya langsung membeli obat warung kemudian dibawa ke puskesmas

g. Riwayat Penyakit

Menurut penuturan Tn. Narsin, tidak memiliki masalah kesehatan dalam sebulan

terakhir ini. Penyakit tersering pada keluarga Tn. Narsin adalah batuk dan gatal-gatal

h. Perilaku dan Aktifitas Sehari- Hari

Tn. Narsin memiliki kebiasaan merokok. Seluruh anggota keluarga mengaku

jarang melakukan olahraga. Sumber air bersih menggunakan air PAM, air berwarna

keruh dan berbau. Keluarga Tn. Narsin terbiasa melakukan cuci tangan sebelum makan,

tetapi tidak menggunakan sabun, kemudian apabila selesai makan, keluarga Tn. Narsin

terbiasa mencuci tangan menggunakan air cuci tangan dari bak tempat penampungan air

dikamar mandi rumahnya.

Keluarga Tn. Narsin mandi di kamar mandi miliknya dengan air tersebut. Ny.

Marsih terbiasa mencuci pakaian seluruh anggota keluarganya di kali bersama di

belakang rumahnya, kali tersebut juga digunakan keluarga mereka untuk membuang air

besar. Pakaian Cucu Tn. Narsin dicuci di kali tersebut, sebulan terakhir mengalami gatal-

gatal pada punggung.

1.3. PENENTUAN AREA MASALAH KESEHATAN

1.3.1. Alasan Pemilihan Area Masalah

Sebagai pendekatan awal untuk mengetahui area masalah yaitu dengan

menganalisis laporan tahunan Puskesmas mengenai data-data penderita 10 penyakit

terbesar yang ada di wilayah Puskesmas Tegal Angus.

37

Page 38: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Kemudian informasi tersebut dibandingkan dengan laporan kader desa

setempat. Setelah mengamati, mewawancarai, dan melakukan observasi masing-

masing keluarga binaan di Kampung Suka Sari, Desa Pangkalan terdapat berbagai

area permasalahan pada keluarga binaan tersebut, yaitu:

1. Kurangnya pengetahuan mengenai anemia pada ibu hamil

2. Kurangnya pengetahuan tentang gizi selama kehamilan

3. Kurangnya pengetahuan terhadap pemeriksaan/kontrol (ANC) selama kehamilan

4. Perilaku kurangnya mengkonsumsi makanan bergizi pada ibu hamil

5. Kurangnya pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat

6. Kurangnya pengetahuan tentang faktor risiko anemia pada ibu hamil

7. Kurangnya kesadaran berobat di tenaga kesehatan

8. Perilaku merokok di sudut rumah

Dari sekian masalah yang ada pada keluarga tersebut, diputuskan untuk

mengangkat permasalahan “KURANGNYA PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA

IBU HAMIL PADA KELUARGA BINAAN KAMPUNG SUKA SARI RT 002 / RW

04, DESA PANGKALAN”.

Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas berbagai pertimbangan,

yaitu:

Selama melakukan kunjungan beberapa kali ke rumah keluarga binaan,

didapatkan keeempat keluarga binaan memiliki riwayat keluhan serupa dengan

anemia pada ibu hamil.

Anemia yang terjadi selama kehamilan membuat resiko tinggi untuk terjadinya

komplikasi seperti, perdarahan sebelum atau saat persalinan, meningkatnya risiko

melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR <2,5 kg). Pada anemia

berat, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu atau bayinya.

Pada keluarga binaan yang memiliki riwayat gejala anemia juga tak melakukan

kontrol kehamilan setiap bulan dimana hal tersebut juga sebagai salah satu

bentuk pencegahan komplikasi pada ibu dan bayi

38

Page 39: Kelompok 5 Dhed Simulasi

Dari hasil survey ibu-ibu keluarga binaan memiliki tingkat pendidikan rata-rata

sampai sekolah dasar (SD). Tingkat rendahnya pendidikan erat kaitannya dengan

tingkat pengertian tentang zat besi (Fe) serta kesadarannya terhadap konsumsi

tablet zat besi (Fe) untuk ibu hamil. Keadaan defisiensi zat besi (Fe) pada ibu

hamil sangat ditentukan oleh banyak faktor antara lain tingkat pendidikan ibu

hamil. Tingkat pendidikan ibu hamil yang rendah mempengaruhi penerimaan

informasi sehingga pengetahuan tentang zat besi (Fe) menjadi terbatas dan

berdampak pada terjadinya defisiensi zat besi

Grafik 3.1 Data 10 Besar Penyakit di Puskesmas Tegal Angus

39

Page 40: Kelompok 5 Dhed Simulasi

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KAMPUNG SUKASARI, DESA PANGKALAN, KECAMATAN TELUK NAGA, KABUPATEN TANGERANG,

PROVINSI BANTEN.

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama responden : …………………………………………

2. Alamat : ……………………………………………………

3. Umur

a. < 20 tahun

b. 20-30 tahun

c. 31-40 tahum

d. 41-50 tahun

e. Lebih dari 50 tahun

4. Pendidikan terakhir

a. Tidak sekolah atau tidak tamat SD

b. SD

c. SMP

d. SMA

e. Akademi/Perguruan Tinggi

5. Pekerjaan

a. Pegawai Negeri/TNI/Polri

b. Pegawai Swasta

c. Wiraswasta

d. Petani

e. Buruh

f. Ibu Rumah Tangga

g. Tidak bekerja

40

Page 41: Kelompok 5 Dhed Simulasi

6. Penghasilan perbulan

a. > Rp 1000.000

b. < Rp 1000.000

PENGETAHUAN

1. Apakah Ibu pernah mendengar tentang anemia ?

a. Ya

b. Tidak

2. Jika ya, dari mana Ibu mendengar tentang anemia ?

a. Penyuluhan

b. Televisi

c. Radio

d. Lain-lain (sebutkan)……………………………………

3. Menurut Ibu apakah yang dimaksud dengan anemia ?

a. Kurangnya darah dalam tubuh

b. Tekanan darah rendah

c. Lemas

d. Tekanan darah tinggi

4. Apa saja faktor yang menyebabkan anemia pada ibu hamil ?

a. Kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi

b. Kurangnya konsumsi air mineral

c. Kurangnya konsumsi makanan berlemak

d. Kurangnya konsumsi vitamin B

5. Apa saja gejala anemia pada ibu hamil?

a. Terdapat bintik-bintik merah di kulit

b. Tampak kulit dan telapak tangan pucat

c. Mual

d. Muntah

6. Makanan apa saja yang dapat mencegah anemia pada ibu hamil ?

a. Kentang

41

Page 42: Kelompok 5 Dhed Simulasi

b. Daging ayam

c. Indomie

d. Bakso

7. Bagaimanan cara mencegah anemia pada ibu hamil ?

a. Berolahraga secara teratur

b. Mengurangi makanan berlemak

c. Mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna

d. Banyak beristirahat

SIKAP

1. Apakah menurut anda perlu mengkonsumsi makanan mengandung zat besi ?

a. Setuju

b. Kurang setuju

c. Tidak setuju

d. Sangat setuju

2. Apakah menurut anda tidak perlu memakan sayur-sayuran hijau?

a. Setuju

b. Kurang setuju

c. Tidak setuju

d. Sangat setuju

3. Setujukah anda bahwa anemia adalah penyakit berbahaya pada ibu hamil??

a. Setuju

b. Kurang setuju

c. Tidak setuju

d. Sangat setuju

PERILAKU

1. Apakah kebiasaan makan pagi dapat mengurangi risiko anemia pada ibu hamil ?

a. Setuju

b. Kurang setuju

42

Page 43: Kelompok 5 Dhed Simulasi

c. Tidak setuju

d. Sangat setuju

2. Apakah pemeriksaan kehamilan secara rutin dapat mengurangi perburukan dari anemia ?

a. Setuju

b. Kurang setuju

c. Tidak setuju

d. Sangat setuju

3. Apakah kebiasaan mengkonsumsi susu pada ibu hamil dapat mengurangi anemia pada ibu

hamil?

a. Setuju

b. Kurang setuju

c. Tidak setuju

a. Sangat setuju

Indikator Penilaian :

Jika jawaban Benar nilai : 2

Jika jawaban Salah nilai : 1

Total

Jumlah Total 5-8 : Pengetahuan Baik

Jumlah Total 1-4 : Pengetahuan Buruk

C. PENDIDIKAN

8. Pendidikan terakhir bapak/ibu?a. Tidak pernah sekolahb. SD/Sederajat

c. SLTP/Sederajat

d. SLTA/Sederajat

e. Akademi/Diploma

43

Page 44: Kelompok 5 Dhed Simulasi

f. Perguruan Tinggi

Indikator Penilaian : a: 1 b : 2 c : 3 d : 4 e : 5 f : 6

Total :

Jumlah total 1-3 : pendidikan Rendah

Jumlah total 4-6 : pendidikan Tinggi

D. DUKUNGAN KELUARGA

9. Apakah ada anggota keluarga anda yang pernah mengalami gejala anemia?

a. Ya

b. Tidak

10. Apakah keluarga anda menyarankan untuk memeriksa kandungan di tenaga kesehatan?

a. Ya.

b. Tidak

11. Jika anak anda hamil, apakah anda akan menyarankan untuk memeriksa kandungan ke dokter atau bidan secara teratur?

a. Ya

b. Tidak

Indikator Penilaian :

1.Jika jawaban Ya nilai : 1

2.Jika jawaban Tidak nilai : 0

E. EKONOMI

12. Apakah penghasilan keluarga Ibu dapat mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari ?

a. Tidak mencukupi

b. Mencukupi

44

Page 45: Kelompok 5 Dhed Simulasi

c. Berlebih (bisa menabung)

13. Apakah menurut ibu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur di puskesmas atau bidan membutuhkan biaya yang mahal?

a. Ya

b. Tidak

Indikator Penilaian : a: 1 b : 2 c : 3

Total :

Jumlah total 1-2 : ekonomi Rendah

Jumlah total 3-5 : ekonomi Tinggi

45