kelompok 5 dhed simulasi
DESCRIPTION
simulasi okeTRANSCRIPT
LAPORAN DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KOMUNITAS
PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA IBU HAMIL PADA KELUARGA BINAAN DI RT
002/004 DESA PANGKALAN, KECAMATAN TELUK NAGA, KABUPATEN
TANGERANG, PROVINSI BANTEN
Disusun oleh :
Dinda Putri 1102010081 Elga Elaskia 1102010087Hilyatus Shalihat 1102010125Muh. Rahmandika 1102010186
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
21 DESEMBER 2015 – 27 FEBRUARI 2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… i
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………… iii
DAFTAR GRAFIK..……………………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………… v
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………….. 1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….. 2
BAB I. LATAR BELAKANG……………………………………………………...... 4
1.1 Gambaran Umum Desa Secara Geografis………………………………… 4
1.2 Gambaran Umum Secara Demografi………………………………………… 5
1.3 Data KeluargaBinaan………………………………………………………… 17
1.4 Penentuan Area Masalah…………………………………………………….. 36
2
BAB ILATAR BELAKANG
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 GAMBARAN UMUM DESA SECARA GEOGRAFIS
1.1.1 Situasi Keadaan Umum
Desa Pangkalan terletak di wilayah Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten
Tangerang, Propinsi Banten. Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Propinsi
Banten, mempunyai luas wilayah 4.763.198 Ha (47,631 Km2), terdiri dari luas
daratan 2.170.120 Ha dan sawah 2.593.078 Ha dengan ketinggian dari permukaan
laut 2-3 meter. Desa Pangkalan merupakan salah satu desa binaan dari Puskesmas
Tegal Angus. Terdapat enam desa binaan Puskesmas :
a. Desa Lemo
b. Desa Tanjung Pasir
c. Desa Tanjung Burung
d. Desa Pangkalan
e. Desa Tegal Angus
f. Desa Muara
3
Gambar 1.1 Peta Desa Pangkalan
Batas Wilayah
Batas – batas wilayah Desa Pangkalan seperti yang terlihat pada gambar adalah
sebagai berikut :
1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tegal Angus
2. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Lemo dan Kampung Besar
3. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kalibaru
4. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kampung Melayu Barat
4
Gambar 1.2 Peta Batas Wilayah Desa Pangkalan
1.2GAMBARAN UMUM DESA SECARA DEMOGRAFI
1.2.1.1 Situasi Kependudukan
Jumlah penduduk Desa Pangkalan sampai dengan tahun 2013 tercatat
sebanyak 15.378 jiwa, terdiri dari laki-laki 7672 jiwa dan perempuan 7706 jiwa.
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Tangerang pada tahun 2013 jumlah
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus yang tersebar di 6 desa seperti
yang tercantum di tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk dan Kepadatan di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus 2013
5
Tabel 1.2 Klasifikasi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
1.2.1.2 Kondisi Sosial Ekonomi
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus terdiri dari campuran budaya
asli Tangerang dan budaya Cina yang sudah lama menetap di daerah Tangerang dan
sekitarnya.
Tabel 1.3 Jumlah Pemeluk Agama di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus Th
2013
No. Agama Jumlah Pemeluk
1 Islam 45481
2 Budha 3059
3 Kristen 671
6
4 Khatolik 105
5 Khonghucu 27
6 Hindu 1
Sumber : Kantor Statistik Puskesmas Tegal Angus,2013
Lapangan pekerjaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus cukup beragam, hal ini
berhubungan dengan geografis kecamatan Teluk Naga dimana terdapat persawahan dan
berbatasan dengan laut serta daerah kota Tangerang dan akses ke daerah Jakarta. Sebagian besar
wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus belum berkembang secara ekonomi. Mata pencaharian
penduduk didominasi oleh nelayan, petani dan buruh dengan pendapatan yang tidak tetap.
Jumlah penduduk miskin di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus pada tahun 2013 adalah
31.914 jiwa yaitu 59.7 % dari jumlah penduduk 53.444 jiwa. Hal ini menunjukkan hampir
separuh dari jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas.
Tabel 1.4 Lapangan pekerjaan penduduk
No. Lapangan Kerja Penduduk Jumlah
1. Petani pemilik 13316
2. Petani penggarap 6063
3. Buruh 4592
4. Nelayan 386
5. Pedagang 6373
6. Industri rakyat 13536
7. Buruh industri 13757
8. Pertukangan 4109
9. PNS 222
10. TNI/POLRI 65
11. Pensiunan PNS 45
7
12. Pensiunan TNI/POLRI 43
13. Perangkat Desa 141
14. Pengangguran 4004
1.2.1.3 Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat sangat berperan dalam membentuk sikap
dan perilaku masyarakat terhadap program kesehatan sehingga pendidikan sangat
berperan dalam pembangunan kesehatan
Tabel 1.5 Sarana Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus
NO NAMA DESAJUMLAH SEKOLAH
PAUD TK RA SD MI SMP MTS SMA SMK MA
1 Pangkalan 1 2 0 5 1 2 1 0 1 0
2Tanjung Burung 1 0 0 2 1 0 0 0 0 0
3 Tegal Angus 0 1 0 2 2 2 1 1 0 0
4 Tanjung Pasir 0 2 0 2 1 0 1 0 0 0
5 Muara 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0
6 Lemo 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0
PUSKESMAS 1 3 0 12 4 2 2 1 0 0
Tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus masih rendah, dari jumlah 53.444
penduduk hanya sebagian kecil yang mengenyam pendidikan.
8
Tabel 1.6 Penduduk 10 tahun keatas menurut jenjang Pendidikan di wilayah kerja
Puskesmas Tegal Angus Tahun 2013
Juml
ah penduduk yang tidak/belum pernah sekolah dan tidak/belum tamat SD masih cukup
besar yaitu 12.598 jiwa atau 25.5 % dari jumlah penduduk. Hal ini merupakan tantangan
dalam pembangunan kesehatan, pelaksanaan program-program puskesmas harus
disesuaikan dengan tingkat pendidikan dari penduduk yang menjadi sasaran agar lebih
diterima.
1.2.1.4 Kesehatan
Sepuluh Besar Penyakit
Berdasarkan hasil laporan bulanan Penyakit (LB1) Puskesmas Tegal Angus didapatkan
gambaran pola penyakit yang terjadi di Puskesmas Tegal Angus pada tahun 2013
menurut golongan semua umur seperti grafik berikut ini
9
No. Jenjang Pendidikan Jumlah
1. Tidak/belum tamat SD 12598
2. SD/MI 15738
3. SLTP/MTS 4060
4. SLTA/MA 3601
5. AK/Diploma 159
6. Universitas 130
Grafik 1.1. Sepuluh Besar Penyakit Puskesmas Tegal Angus th 2013
Sumber : Data surveillance Puskesmas Tegal Angus,2013
Penyakit terbanyak adalah penyakit-penyakit menular seperti ISPA, disusul dengan penyakit batuk dan demam. Penyakit tidak menular (PTM) yang masuk dalam sepuluh besar penyakit adalah hipertensi dan myalgia.
Sarana KesehatanBerikut sarana kesehatan yang ada di Wilayah Puskesmas Tegal Angus pada tahun 2013 :
Tabel 1.7. Sarana Kesehatan Yang ada di Puskesmas Tegal Angus Tahun
2013
No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah
1. a. Puskesmas 1
b. Puskesmas Pembantu 1
c. Poskesdes 1
2. Rumah Sakit Pemerintah 0
3. Rumah Sakit Swasta 0
10
No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah
4. Rumah Bersalin Swasta 0
5. Balai Pengobatan Swasta 2
6. Praktek Dokter Umum Swasta 5
7. Praktek Bidan Swasta 8
8. Dokter Gigi praktek swasta 0
9. Laboratorium Klinik Swasta 0
10. Apotik 0
11. Optikal 0
12. Gudang Farmasi0
13. Posyandu 45
14. Toko Obat 2
15. Pos UKK 0
16 Polindes 0
Sumber : Puskesmas Tegal Angus
Dari tabel diatas sarana kesehatan dan faktor pendukung yang ada di Puskesmas Tegal
Angus masih kurang.
Upaya Kesehatan
Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan instansi terkait, dalam hal ini, antara lain :
1 Peningkatan gizi keluarga Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita yang
ada di setiap posyandu, pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil.
2 Pencegahan penyakit, vaksinasi Filariasis (kaki gajah), imunisasi Polio bagi balita,
pemberian vitamin A.
3 Penyuluhan Kesehatan dan Penyakit antara lain Demam Berdarah Dengue, Flu
Burung, Chikungunya, dan sejenisnya.
4 Penanganan bagi balita yang kekurangan gizi dengan memberikan susu dan
makanan yang bernutrisi.
11
5 Penyuluhan kesehatan tentang bagaimana menjaga dan memelihara lingkungan
dengan membersihkan rumah masing-masing dan lingkungan sekitarnya.
6 Pemanfaatan pekarangan dengan ditanami sayur mayur dan Tanaman Obat Keluarga
(TOGA), Tabulapot dan Tabulakar.
7 Peningkatan kualitas kesehatan para LANSIA dengan diadakannya program senam
LANSIA dan POSBINDU
Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan sehat di Puskesamas dilakukan melalui
program promosi kesehatan yaitu penyebarluasan informasi kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat dapat menggambarkan derajat
kesehatan wilayah tersebut hal ini dapat disajikan dengan indikator PHBS,adapun dari
hasil kajian PHBS di wilayah Puskesmas Tegal angus pada Tahun 2013 dapat
digambarkan sebagai berikut :
Tabel 1.8. Indikator PHBS Puskesmas Tegal Angus Tahun
2014
INDIKATOR
Nama Desa Jumlah KK % Persalinan yang dibantu tenaga kesehatan
Pangkalan 210 57.6
Berdasar kajian PHBS diatas didapat ada beberapa yang cakupannya masih rendah hal ini
dikarenakan :
Penduduk miskin masih banyak, sehingga yang mepunyai akses air bersih dan
jamban sehat sedikit
Tingkat pendidikan yang masih rendah sehingga kurangnya kesadaran tentang ASI
Eksklusif, aktifitas fisik, merokok dalam rumah
Kurangnya kader jumantik sehingga kegiatan pemeriksaan jentik berkala kurang
optimal
12
Untuk meningkatkan pencapaian rumah tangga ber PHBS dilakukan
penyuluhan tentang PHBS yang terus menerus,meningkatkan kerjasama lintas program
dan lintas sector.
Salah satu indikator PHBS adalah Persalinan di bantu oleh tenaga kesehatan.
Indikator tersebut merupakan langkah yang tepat dalam meningkatkan derajat kesehatan
ibu dan bayi demi menuju masyarakat dan keluarga yang lebih baik.
Berikut ini upaya upaya peningkatan kualitas bagi kesehatan yang dilakukan
di Puskesmas Tegal Angus :
Tabel 1.9. Data Resiko Tinggi Ibu Hamil di Desa Pangkalan Bulan Januari –
Mei 2015
13
14
No Bulan Nama Resiko
1.
Januari
Ny. Y Anemia
2 Ny. S Anemia
3 Ny. M Kurang Energi
Kronis
4 Ny. F Kurang Energi
Kronis
5 Ny. T Anemia
6 Ny. M Kurang Energi
Kronis
7 Februari Ny. A Anemia
8 Ny. M Kurang Energi
Kronis
9 Ny. Y Kurang Energi
Kronis
10 Ny. A Anemia
11 Maret Ny. R Kurang Energi
Kronis
12 Ny. Y Anemia
13 April Ny. B Grande Multipara
14 Ny. S Grande Multipara
15 Ny. K Grande Multipara
16 Mei Ny. L Kurang Energi
Kronis
17 Ny. M Anemia
18 Ny. S Kehamilan
dibawah usia 20
tahun
Tabel 1.10. Data Resiko Tinggi Neonatus di Desa Pangkalan Bulan Januari – Mei 2015
15
No Bulan Nama Resiko
1 Januari By. Ny. H BBLR
2 By. Ny. L BBLR
3 By. Ny. S Asfiksia
4 Februari By. Ny. S Hiperbilirubinemia
5 By. Ny. S Hiperbilirubinemia
6 By. Ny. R Pustul
7 Maret By. Ny. T BBLR
8. By. Ny. H Hiperbilirubinemia
9 By. Ny. Y Hiperbilirubinemia
10 By. Ny. M Pustul
11 April By. Ny. M BBLR
12 By. Ny. M BBLR
13 By. Ny. E Hiperbilirubinemia
14 By. Ny. H Hiperbilirubinemia
15 Mei By. Ny. Y Hiperbilirubinemia
16 By. Ny. S Hiperbilirubinemia
17 By. Ny. A Hiperbilirubinemia
Tabel 1.11. Data Kematian Bayi di Desa Pangkalan Bulan Januari – Mei 2015
No Bulan Jumlah Kematian Bayi
16
Januari Tidak Ada
2 Februari 1 Orang
3. Maret 1 Orang
4 April Tidak Ada
5. Mei Tidak Ada
Sumber : Data Bidan Desa Pangkalan
Untuk menjadikan Desa Pangkalan memiliki keluarga serta masyarakat yang
sehat maka Puskesmas mempunyai program kesehatan yang beragam yang terdiri dari
program wajib seperti promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak
termasuk KB, Gizi, Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, upaya pengobatan,
serta program pengembangan seperti kesehatan gigi, mata, kesehatan kerja dan kesehatan
masyarakat. Berbagai tugas dan fungsi untuk menjalankan program-program tersebut
membutuhkan sumber daya kesehatan yang berkualitas dan tepat.
Akan tetapi karena keterbatasan sumber daya manusia tidak semua tenaga
kesehatan yang dibutuhkan ada di puskesmas sehingga sering terjadi pemegang program
tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
17
Grafik 2.1 Tenaga kesehatan di Puskesmas Tegal Angus Th.2013
Seperti terlihat pada diagram diatas jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Tegal
Angus cukup memadai. Jumlah tenaga kesehatan terbanyak adalah bidan. Hal ini dapat
menunjang kegiatan puskesmas yang fokus pada kesehatan ibu dan anak untuk
mendukung tercapainya indikator Indonesia Sehat dan Kabupaten Tangerang Sehat serta
tercapainya millennium development goals (MDGs) namun, pemerataan penyebaran
bidan desa masih belum baik, karena dalam satu desa hanya terdapat satu bidan dimana
hal tersebut menunjang masyarakat untuk mencari alternatif pengobatan. Demikian pula
Puskesmas Tegal Angus masih membutuhkan tenaga kesehatan lain untuk menunjang
kegiatannya seperti tenaga farmasi (apoteker atau asisten apoteker), sanitarian, tenaga
teknis medis seperti analis kesehatan, tenaga promosi kesehatan,tenaga administrasi dan
tenaga tehnik informatika .Dikarenakan tenaga kesling puskesmas ditarik ke dinas maka
perlu tenaga sanitasi lingkungan. Tidak adanya tenaga kesehatan maupun non kesehatan
tersebut menyebabkan banyak tenaga kesehatan di puskesmas yang mempunyai tugas
tidak sesuai pendidikan dan kompetensinya.
Tabel 1.12 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Dan
Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan dan Puskesmas Tegal Angus 2013
18
1.3 GAMBARAN KELUARGA BINAAN
1.3.1 Lokasi Keluarga Binaan
19
Keluarga binaan berada di RT 002/RW 04 Kampung suka sari, Desa Pangkalan,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Gambar 1.3. Denah Jalan Keluarga Binaan
1.3.2 Gambaran Keluarga Binaan
Pada Gambar 1.3 terdapat 5 rumah, dimana rumah pertama merupakan rumah
keluarga Tn. Dedi lalu, Tn. Surdi kemudian, Tn. Rosidi setelah itu, Tn. Tian, dan terakhir
rumah Tn. Narsin.
1.3.2.1. Keluarga Tn. Dedi
Data Dasar Keluarga Tn. Dedi
Keluarga binaan pertama adalah keluarga Tn. Dedi. Terdapat empat orang
anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Keempat anggota keluarga tersebut
adalah:
Tabel 1.13. Tabel Keluarga Tn. Dedi20
No Nama Status
keluarga
Jenis
kelamin
Usia Pendidikan Pekerjaan
1 Tn. Dedi Kepala
keluarga
Laki-laki 39 SD Supir
2 Ny. Raisah Istri Wanita 31 SD Ibu
Rumah
Tangga
3 Dewi Anak Perempuan 14 SMP Pelajar
4 Dira Anak Perempuan 7 SD Pelajar
Keluarga Tn. Dedi tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT 02 RW
04. Keluarga ini terdiri dari ayah, ibu, dan kedua orang anaknya. Tn. Dedi sebagai kepala
keluarga, berusia 39 tahun dan bekerja sebagai supir, sedangkan Ny. Raisah sebagai istri
sekaligus ibu rumah tangga berusia 31 tahun dengan latar belakang pendidikan terakhir
sekolah dasar. Tn. Dedi dan Ny. Raisah memiliki dua orang anak bernama An. Dewi dan
An. Dira.
Tn. Dedi bekerja sebagai supir dengan penghasilan dalam sebulan sebesar Rp.
1.500.000,00. Pendapatan Tn. Dedi digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari, seperti makanan, minuman, pengobatan dan lain-lain. Tn. Dedi dapat membaca dan
menulis. Istrinya, Ny. Raisah dapat bekerja sebagai ibu rumah tangga serta secara
sukarela menjadi kader di desa Pangkalan. Pasangan ini menikah saat Tn. Dedi berumur
24 tahun dan Ny. Ani berusia 20 tahun. Saat hamil, Ny. Raisah memeriksakan
kehamilannya di posyandu dan saat melahirkan kedua anaknya dibantu oleh bidan.
a. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Dedi tinggal di lingkungan padat penduduk, jarak antar rumah
kurang lebih 3 meter.dan menempati sebuah rumah bangunan permanen diatas tanah
seluas 60 m2 dengan luas bangunan 9 m x 6 m. Rumah ini merupakan rumah
peninggalan keluarga Tn. Dedi. Bangunan rumah ini tidak bertingkat, dinding rumah
terbuat dari batu bata, lantai menggunakan semen dan keramik. Atap rumah
21
menggunakan genteng dan plafon. Rumah Tn. Dedi terdiri dari dua buah kamar tidur,
satu ruang keluarga, satu dapur, memiliki kamar mandi dengan jamban. Tn. Dedi
membuat jamban didalam rumahnya yang disertai dengan keran air dan
pembuangannya di alirkan ke kali.
Ruang keluarga berukuran 2 x 3 m2 beralaskan semen dan keramik, terdapat TV
dan lemari dan meja untuk penyimpanan buku, jendela diruangan tersebut cukup
baik, ventilasi udara cukup, dan dapat dilewati cahaya matahari. Pada ruang tidur,
ventilasi udara kurang baik dan lembab berukuran 30 cm x 40 cm. Dapur terlihat
padat dan kurang rapih. Kamar mandi yang disertai jamban dan keran, cukup bersih.
Sumber air bersih menggunakan air PAM, air berwarna keruh dan berbau. Tn. Dedi
memiliki dua buah motor, satu buah televisi, dua buah kipas angin.
Jendela
Gambar 1.4 Denah rumah keluarga Tn. Dedi
b. Lingkungan Pemukiman
Rumah Tn. Dedi terletak di pemukiman yang padat penduduk. Di bagian depan
terdapat jalan setapak, di depan dan belakang rumah berbatasan dengan rumah tetangga.
c. Pola Makan
22
KAMAR ANAK
TERAS
RUANG KELUARGA
MUSHOLLAKAMAR ORANGTUA
DAPURTOILET
Keluarga Tn. Dedi memiliki pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari. Biasanya
menu yang biasa dimakan adalah tahu, tempe, sayur, dan ikan. Ny. Raisah mencuci bahan
makanan serta peralatan memasak dengan air keran dan ia memasak masakannya sampai
matang.
d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Tn. Dedi dan Ny. Raisah memiliki 2 orang anak. Anak yang pertama, seorang
perempuan bernama An. Dewi saat ini berusia 14 tahun, yang sekarang bersekolah SMP.
Proses kelahirannya ditolong oleh bidan setempat bernama bidan Ranti. Sejak lahir An.
Dewi tidak dibawa ke posyandu dan tidak mendapatkan imunisasi.
Anak kedua seorang perempuan bernama An. Dira yang sekarang berusia 7 tahun,
proses kelahiran juga dibantu oleh bidan Ranti. An. Dira juga mendapatkan imunisasi
tidak lengkap. Dari kedua anak Tn. Dedi dan Ny. Raisah semua nya mendapatkan ASI
eksklusif selama 6 bulan tanpa makanan dan minuman tambahan.
Sebagai salah satu kader Desa Pangkalan, Ny. Raisah selalu memeriksakan
kandungannya di Bidan selama mengandung kedua anaknya.
Ny. Raisah tidak pernah menggunakan KB.
e. Kebiasaan Berobat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya memilih berobat
ke bidan.
f. Riwayat Penyakit
Penyakit yang sering diderita anggota keluarga Tn. Dedi adalah batuk pilek dan
gatal-gatal yang sering dialami oleh kedua anak Tn. Dedi.
h. Perilaku Dan Aktivitas Sehari-Hari
Tn. Dedi dapat menghabiskan dua bungkus rokok dalam sehari, ia juga sering
merokok di dalam rumah. Keluarga Tn. Dedi terbiasa melakukan cuci tangan sebelum
makan dengan air mengalir dan sabun. Air yang digunakan keluarga Tn. Dedi adalah air
PAM dengan warna air keruh dan sedikit berbau alumunium. Keluarga Tn. Dedi
melakukan aktifitas mandi di kamar mandi miliknya dengan air tersebut, air PAM juga
23
digunakan untuk mencuci alat makan dan sayuran tetapi Ny. Raisah menyaring air PAM
yang keruh tersebut.
Ny. Raisah terbiasa mencuci pakaian seluruh anggota keluarganya di kali bersama
di belakang rumahnya, kali tersebut juga digunakan warga sekitar untuk membuang air
besar dan membuang sampah.
Keluarga Tn. Dedi memiliki kebiasaan membakar sampah rumah tangga di
samping rumahnya. Di samping rumah Tn. Dedi terdapat selokan tempat pembuangan
limbah rumah tangga dan dialirkan ke kali.
1.3.2.2. Keluarga Tn. Rosidi
a. Data Dasar Keluarga Tn. Rosidi
Tabel 1.14. Tabel Keluarga Tn. Rosidi
No Nama Status Keluarga Jenis
Kelamin
Usia Pendidikan Pekerjaan
1. Tn. Rosidi Kepala keluarga Laki-laki 35 tahun SD Buruh
2. Ny. Rasih Istri Perempuan 30 tahun SD Ibu
Rumah
Tangga
3. An. Amel Anak pertama Perempuan 6 tahun SD Pelajar
4. An. Abel Anak ke dua Perempuan 5 tahun SD Pelajar
Keluarga Tn. Rosidi tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT
002/004. Tn. Surdi sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny.
Rasih, mereka memiliki dua orang anak, anak pertama bernama An. Amel, dan anak
kedua bernama An. Abel.
24
Tn. Rosidi berusia 35 tahun dan bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan Rp
2.500.000 perbulan. Pendapatan ini tidak dapat disisihkan untuk menabung karena habis
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti bayar listrik, makanan, bensin
motor dan lain-lain. Tn. Rosidi pernah mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Dasar
tetapi tidak sampai tamat. Istrinya, Ny. Rasih berusia 30 tahun bekerja sebagai ibu rumah
tangga. Pendidikan terakhir Ny. Rasih hanya sampai tingkat Sekolah Dasar. Ny.Rasih
melahirkan kedua anaknya dan proses persalinannya di bantu oleh paraji/dukun beranak
setempat.
Anak pertama pasangan Tn.Rosidi dan Ny. Rasih adalah seorang Perempuan
bernama Amel berusia 6 tahun dan saat ini adalah pelajar di Sekolah Dasar (SD). Anak
kedua seorang perepuan bernama Abel berusia 5 tahun seorang pelajar tingkat Sekolah
Dasar (SD).
b. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Rosidi tinggal di rumah sendiri dengan luas bangunan berukuran
100 m2. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat dan terdiri dari satu ruang keluarga
yang berukuran 2 x 4 m, memiliki dua kamar tidur berukuran 4x3 m dan 2x2 m, memiliki
dapur berukuran 2x2 m, memiliki kamar mandi yang berada di dalam rumah berukuran
1x2 m dan tidak memiliki jamban di dalamnya.
Seluruh ruangan di dalam rumah ini berlantaikan ubin keramik, beratapkan
genteng, dan berdinding tembok. . Untuk ventilasi, rumah ini hanya memiliki dua buah
jendela di ruang tamu yang masing-masing berukuran 1,5 m x 1 m dan dua buah jendela
di kamar paling depan yang berukuran 1 m x 7,5 m sedangkan ruangan yang lain tidak
memiliki jendela, rumah ini hanya memiliki satu pintu depan. Didalam rumahnya
keluarga Tn. Rosidi memiliki barang elektronik berupa televisi, VCD player dan penanak
nasi.
c. Lingkungan Pemukiman
Rumah ini terletak di tengah pemukiman padat penduduk. Rumah tetangga Tn.
Rosidi menempel dengan rumahnya pada bagian sisi kanan tetangga yang jaraknya ±1 m.
25
Pada bagian depan rumah terdapat sungai yang biasanya digunakan sebagai tempat untuk
mencuci pakaian.
d. Pola Makan
Keluarga Tn. Rosidi memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Ny. Rasih
memasak makanan menggunakan kayu bakar dengan menu seadanya, contoh menu yang
disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan dan sayur asam. Tn. Rosidi dan keluarga jarang
mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan dan susu.
e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Tn. Rosidi dan Ny. Rasih memiliki dua orang anak. Anak pertama seorang
perempuan bernama An. Amel. Ny. Rasih melahirkan An. Amel di bidan, cukup bulan,
selama kehamilannya Ny. Rasih tidak pernah kontrol ke Bidan. Ny. Rasih mengaku
selama hamil anak pertama sering mengeluh pusing dan mual. Namun, tidak pernah
memeriksakan keluhannya ke bidan sampai proses menjelang kelahiran.
Anak kedua pasangan keluarga ini yaitu An. Abel juga dilahirkan secara normal
di bidan yang sama dan dengan perlakuan yang sama. Kedua anak Ny. Rasih tidak di
imunisasi. Ny. Rasih juga tidak menggunakan KB. Ny. Rasih juga mengatakan
mengalami keluhan pusing dan lemas saat kehamilan anak kedua dan tidak pernah
kontrol ke bidan terdekat. Ny. Rasih mengaku tidak pernah mengalami perdarahan
selama hamil.
f. Kebiasaan Berobat
Menurut penuturan Ny. Rasih, ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga
ini biasanya langsung membeli obat warung.
g. Riwayat Penyakit
Penyakit yang sering diderita Tn. Rosidi dan Keluarga adalah batuk-pilek, dan gatal-
gatal. Ny. Rasih pernah mengalami pusing ketika hamil anak pertama dan kedua.
h. Perilaku dan Aktifitas Sehari- Hari26
Tn. Rosidi melakukan aktifitas sehari-harinya sebagai buruh pabrik. Tn. Rosidi
memiliki kebiasaan merokok. Aktivitas sehari-hari Ny. Rasih yaitu memiliki kebiasaan
melakukan aktifitas rumah tangga seperti mencuci, memasak serta mengurus suami dan
anak. Aktifitas Amel dan Abel sehari-hari setelah sepulang sekolah ialah bermain
bersama teman-teman disekitar rumahnya. Keluarga Tn. Rosidi tidak ada yang memiliki
kebiasaan berolahraga.
Keluarga Tn. Rosidi memiliki sumber air yang berasal dari PAM. Air ini
ditampung dalam sebuah ember besar, digunakan untuk beberapa keperluan, seperti
memasak, dan mencuci alat masak. Rumahnya tidak memiliki jamban, sehingga jika
hendak buang air besar mereka harus pergi ke jamban umum atau dipinggir kali yang
jaraknya hanya ± 100 m dari rumah.
Sampah rumah tangga dibuang oleh Tn. Rosidi ke samping rumahnya, ketika
sudah tertimbun akan dibakar. Pembuangan limbah rumah tangga ia alirkan ke kali depan
rumah nya.
Belakang
Dapur WC
Kamar Ruang
Tidur TV
Ruang
Tamu Kamar Tidur
= Jendela
Depan
Gambar 1.5 Denah keluarga Tn. Rosidi
1.3.2.3. Keluarga Tn. Surdi
a. Data Dasar Keluarga Tn. Surdi
27
Tabel 1.15. Tabel Keluarga Tn. Surdi
No Nama Status
keluarga
Jenis
kelamin
Usia Pendidikan Pekerjaan
1 Tn. Surdi Kepala
keluarga
Laki-laki 37 tahun SD Pedagang
2 Ny. Marianih Istri Wanita 35 tahun SD Ibu Rumah
Tangga
3 An. M.Aprian T Anak Laki-laki 11 tahun SMP Pelajar
4 An. M. Dede R Anak Pria 7 tahun SD Pelajar
5 M. Abdila Anak Pria 2 bulan Bayi -
Keluarga Tn. Surdi tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT
002/004. Tn. Surdi sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny.
Marianih dan tiga orang anak, anak pertama bernama Aprian, anak kedua bernama dede
dan anak ketiga bernama Abdila.
Tn. Surdi berusia 37 tahun dan bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan Rp
60.000 perhari. Pendapatan Tn. Surdi ini tidak menentu setiap harinya namun dalam
sebulan biasanya sekitar Rp 1.800.000,00 per bulan. Pendapatan ini tidak dapat
disisihkan untuk menabung karena habis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
seperti bayar listrik, makanan, bensin motor dan lain-lain. Tn. Surdi pernah mengenyam
pendidikan di bangku Sekolah Dasar tetapi tidak sampai tamat. Istrinya, Ny. Marianih
berusia 35 tahun bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pendidikan terakhir Ny.Marianih
hanya sampai tingkat Sekolah Dasar.
Anak pertama pasangan Tn.Surdi dan Ny.Marianih adalah seorang laki-laki
bernama Aprian berusia 11 tahun dan saat ini adalah pelajar di Sekolah Menengah
Pertama (SMP). Anak kedua seorang laki-laki bernama Dede berusia 7 tahun seorang
28
pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD). Dan anak ketiganya seorang laki-laki bernama
Abdila berusia 2 bulan.
b. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Surdi tinggal di rumah sendiri dengan luas bangunan berukuran 80
m2 dan tidak bertingkat. Rumah ini terdiri dari satu kamar tidur yang masing-masing
berukuran 2,5 m x 2,5 m, ruang keluarga berukuran 3 m x 2 m,dan kamar mandi yang
menjadi satu dengan dapur berukuran 4 m x 2,5 m.
Rumah Tn. Surdi ini terletak di daerah pemukiman padat penduduk. Rumah ini
berlantaikan semen. Atap rumah terbuat dari seng, menurut Ny. Marianih terkadang jika
hujan besar rumahnya bisa terkena bocor. Sedangkan seluruh dinding rumah terbuat dari
bilik bambu. Jalan umum menuju rumah Tn. Surdi sudah bisa di akses dengan kendaraan.
Untuk ventilasi, rumah ini tidak memiliki ventilasi. Rumah ini sudah difasilitasi listrik
berdaya 450 watt, dengan fasilitas lima buah lampu dan satu buah televisi.
Keluarga ini memiliki kamar mandi tanpa jamban yang bergabung dengan dapur.
Oleh karena lahan yang tidak mencukupi di rumah tersebut sehingga untuk aktivitas
buang air besar keluarga ini dilakukan di jamban umum yang terdapat di pinggir kali
yang juga digunakan untuk mencuci pakaian.
Menurut keluarga Tn. Surdi jamban umum yang biasa digunakan kurang nyaman
dan tidak bersih karena dindingnya terbuat dari kain terpal, tanpa atap dan lantai yang
terbuat dari bambu untuk berpijak dengan luas 1 m x 1,5 m. Selain itu, tidak terdapat pula
sumber air yang digunakan untuk membersihkan kotoran. Mereka harus kembali
kerumah untuk membersihkan sisa kotoran dengan menggunakan air sumur sendiri dari
rumah.
Belakang
29
Kamar Tidur
Ruang
TV
WC
Dapur
Gambar 1.6 Denah keluarga Tn. Surdi
c. Pola Makan
Keluarga Tn.Surdi memiliki kebiasaan makan 2 kali sehari. Ny.Marni memasak
makanan menggunakan kompor gas dengan menu secukupnya, contoh menu yang
disajikan sehari-hari ialah nasi, ikan, tahu, tempe dan telur. Tn. Surdi dan keluarga jarang
mengkonsumsi buah-buahan dan sayur.
d. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Ibu dan Anak
Pada kehamilan pertama Ny. Marianih, ia tidak pernah kontrol satu kali pun. Ia
melahirkan anak pertamanya yang bernama An. Aprian di dukun. Saat persalinan, Ny.
Marianih mengatakan bahwa paraji/dukun tersebut tidak memakai pelindung seperti
sarung tangan, ia juga mengatakan merasa sakit ketika paraji/dukun tersebut menekan
perutnya untuk mengeluarkan ari-ari, Ny. Marianih mengaku tidak mengalami
pendarahan setelah persalinan. Saat hamil, ny. Marianih mengeluh mual dan muntah saat
awal-awal kehamilan. Menjelang proses lahiran, ny. Marianih mengeluh sering pusing
dan mata seperti berkunang-kunang. Namun, ny. Marianih tidak pernah berobat ke
puskesmas dan hanya mengkonsumsi ramuan herbal.
Anak kedua Ny. Marianih juga dilahirkan di bidan yang terletak jauh dari rumah.
Anak ketiga Ny.Marianih dilahirkan juga di paraji/dukun yang sama dengan anak-
anak pertama. Selama kehamilannya ia tidak pernah kontrol di bidan terdekat. ketiga
anaknya tidak mendapat imunisasi. Ny. Marianih mengaku bahwa anaknya mendapatkan
ASI sampai dengan usia 6 bulan.
e. Kebiasaan Berobat
30
Ruang Keluarga
Menurut penuturan Ny. Marianih, ketika ada anggota keluarga yang sakit,
keluarga ini biasanya berobat ke dukun terlebih dahulu, namun ketika keadaan tidak
kunjung membaik, keluarga ini segera berobat ke puskesmas.
f. Riwayat Penyakit
Pada keluarga Tn. Surdi mereka sering mengalami batuk pilek.
g. Perilaku dan Aktifitas Sehari- hari
Tn. Surdi memiliki aktifitas sehari-hari yaitu bekerja sebagai pedagang. Tn. Surdi
biasa berangkat bekerja pagi hari dan kembali kerumah sore hari.
Tn. Surdi memiliki kebiasaan merokok sejak usia 17 tahun, Tn. Surdi merokok
baik di dalam rumah maupun di luar rumah, dan rata-rata dapat menghabiskan kurang
lebih satu bungkus dalam sehari. Aktifitas sehari-hari Ny. Marianih yaitu melakukan
kegiatan rumah tangga yaitu mencuci, memasak dan mengurus anak dan suami. Aktifitas
sehari-hari Aprian dan Dede adalah bersekolah dan setelah sepulang sekolah bermain
bersama teman-temannya. Keluarga Tn. Surdi tidak ada yang memiliki kebiasaan
berolaraga.
Keluarga Tn.Surdi biasa mencuci pakaian menggunakan air di sungai setelah
selesai baru dibilas menggunakan air sumur. Keluarga Tn. Surdi memiliki sumber air
sendiri yaitu air sumur yang digunakan untuk minum, memasak, mandi dan mencuci
peralatan dapur.
Keluarga Tn. Surdi biasa membuang sampah di pekarangan sekitar rumah dan
membakarnya. Untuk pembuangan limbah cair maupun padat keluarga Tn. Surdi biasa
membuangnya ke tanah disekitar perkarangan rumah..
1.3.2.4. Keluarga Tn. Tian
a. Data Dasar Keluarga Tn. Tian
Keluarga binaan adalah keluarga Tn. Tian memiliki 2 orang anak, adalah:
Tabel 1.16. Tabel Keluarga Tn. Tian
No Nama Status
keluarga
Jenis
kelamin
Usia Pendidikan Pekerjaan
31
1 Tn. Tian Kepala
keluarga
Laki-laki 35 SD Pedagang
2 Ny. Narsih Istri Wanita 35 SD Ibu Rumah
Tangga
3 Sutiwi Anak Wanita 16 SMP Pelajar
4 M. Hanum Anak Pria 6 SD Pelajar
Keluarga Tn. Tian tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT 02/04.
Keluarga ini terdiri dari Satu kepala keluarga, satu orang istri dan 2 orang anak. Tn. Tian
sebagai pemilik rumah, berusia 35 tahun dan bekerja pedagang, sedangkan Ny. Narsih
sebagai istri berusia 35 tahun dengan latar belakang pendidikan terakhir sekolah dasar.
Sutiwi sebagai anak pertama yang berusia 16 tahun yang saat ini masih SMP. Anak
kedua yaitu M. Hanum yang berusia 6 tahun saat ini masih SD.
b. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Tian tinggal disebuah rumah bangunan permanen diatas tanah
seluas 15 x 10 m2. Dinding rumah terbuat dari semen dan batu bata, lantai menggunakan
keramik. Atap rumah menggunakan genteng dan terdapat plafon. Rumah Tn. Tian terdiri
dari 3 buah kamar tidur, satu ruang keluarga, satu ruang tamu, satu dapur, dan satu
kamar mandi. Ruang tamu berukuran 2 x 2 m2 beralaskan keramik dan terdapat sofa
sebanyak 3 buah dan 1 meja. Ditengah terdapat ruang keluarga, dimana terdapat TV,
diruangan tersebut tidak terdapat jendela yang dapat dilewati cahaya matahari pada sisi
rumah Tn. Tian terdapat adanya ventilasi udara yang cukup. Pada ruang tidur terdapat
ventilasi.
c. Lingkungan Pemukiman
Rumah keluarga Tn. Tian terletak di daerah yang padat penduduk dengan jarak
antar rumah 0,5 meter disebelah kanan dan kiri dan di depan terdapat empang yang
berjarak 5 meter dari rumahnya. Keluarga Tn. Tian memiliki kebiasaan membuang
sampah di dekat kali.
32
d. Pola Makan
Keluarga Tn. Tian memiliki pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari. Biasanya
menu yang biasa dimakan adalah tahu, tempe, dan telur. Keluarga tn. Tian mengaku
jarang mengkonsumsi sayur dan buah. Tn. Tian memiliki kebiasaan merokok. Seluruh
anggota keluarga mengaku jarang melakukan olahraga. Tn. Tian dan seluruh anggota
keluarga tidak mengetahui tentang mencuci tangan yang baik dan benar, sehingga mereka
hanya melakukan cuci tangan dengan air bersih saja.
e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Anak
Tn. Tian dan Ny. Narsih memiliki dua orang anak. Keduanya ia lahirkan di
puskesmas.
Ny. Narsih mengaku selama hamil sangat lemas dan sering mengeluh pusing
setiap hari. Ny. Narsih juga mengaku jarang memeriksa kandungannya ke puskesmas
karena lokasi puskesmas yang jauh.
Ny. Narsih mengatakan tidak mengalami pendarahan dan infeksi saat dan setelah
bersalin ketika melahirkan kedua anaknya.
e. Kebiasaan Berobat
Menurut penuturan Tn. Tian ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini
biasanya langsung membeli obat warung.
f. Riwayat Penyakit
Penyakit yang sering diderita Tn. Rosidi dan Keluarga adalah batuk-pilek, dan gatal-
gatal.
g. Perilaku dan Aktifitas Sehari- Hari
Tn. Tian memiliki kebiasaan merokok, sehari dapat menghabiskan sebungkus
rokok. Di rumah Tn. Tian terdapat WC ( jamban ) dan di sebelah dapur dan dalam ruang
tidur utama. Dapur Tn. Tian menggunakan kompor gas. Untuk sumber air bersih
menggunakan air sumur. Keluarga Tn. Tian terbiasa melakukan cuci tangan sebelum
makan, tetapi tidak menggunakan sabun, kemudian apabila selesai makan, keluarga Tn.
Tian terbiasa mencuci tangan menggunakan air cuci tangan dari bak tempat
penampungan air dikamar mandi rumahnya.
33
Gambar 1.7 Denah keluarga Tn. Tian
1.3.2.4 Keluarga Tn. Narsin
a. Data Dasar Keluarga Tn. Narsin
Keluarga binaan adalah keluarga Tn. Narsin yang memiliki delapan orang anggota
keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Kedelapan anggota keluarga tersebut adalah:
Tabel 1.17. Tabel Keluarga Tn. Narsin
No Nama Status
keluarga
Jenis
kelamin
Usia Pendidikan Pekerjaan
1 Tn. Narsin Kepala
keluarga
Laki-laki 42 SD Karyawan
2 Ny. Marsih Istri Wanita 39 SD Ibu Rumah Tangga
3 Mamat Anak Laki-laki 24 SMP Buruh
4 Mardi Anak Laki-laki 18 SMP Buruh
5 Ricky Anak Laki-laki 14 SMP Pelajar
6 Fitria Anak Perempuan 6 SD Pelajar
7 Titin Menantu Perempuan 22 SD Ibu Rumah Tangga
34
RUANG KELUARGA
8 Azam Cucu Laki-laki 5 Bulan
Keluarga Tn. Narsin tinggal di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga RT 02/04.
Keluarga ini terdiri dari seorang kakek nenek dengan empat orang anaknya dan salah satu
anaknya telah berkeluarga, serta satu orang cucu yang tinggal serumah.
Tn. Narsin sebagai pemilik rumah, berusia 42 tahun dan bekerja sebagai karyawan,
sedangkan Ny. Marsih sebagai istri berusia 39 tahun dengan latar belakang pendidikan terakhir
sekolah dasar.
Tn. Mamat sebagai anak pertama yang berusia 24 tahun dengan latar pendidikan SMP
mempunyai pekerjaan buruh, sudah menikah dengan Ny. Titin berusia 22 tahun dan memiliki
satu orang anak bernama An. Azam berusia 5 bulan. Anak kedua yaitu Tn. Mardi dengan latar
belakang pendidikan SMP mempunyai pekerjaan buruh, tinggal serumah dengan orang tuanya.
Anaknya yang ketiga bernama An. Ricky saat ini berusia 14 tahun, berstatus pelajar SMP. An.
Fitria sebagai anak keempat berusia 6 tahun dengan pendidikan saat ini SD, ia tinggal bersama
kedua orangtuanya.
Depan
Ventilasi
Belakang
Gambar 1.8 Denah keluarga Tn. Narsin
35
Ruang Tamu
Kamar 1
Ruang Keluarga
Jamban
Kamar 2 Dapur
Kamar Mandi
b. Bangunan Tempat Tinggal
Keluarga Tn. Narsin tinggal disebuah rumah bangunan permanen diatas tanah
seluas 15 x 10 m2. Dinding rumah terbuat dari bilik bambu dan batu bata, lantai
menggunakan semen. Atap rumah menggunakan genteng dan terdapat plafon. Rumah Tn.
Narsin terdiri dari 2 buah kamar tidur, satu ruang keluarga, satu ruang tamu satu dapur,
memiliki kamar mandi tanpa jamban. Tn. Narsin membuat jamban disamping rumahnya
dan pembuangannya di alirkan ke kali.
Ruang tamu berukuran 2 x 3 m2 beralaskan semen dan terdapat kursi kayu
sebanyak 3 buah. Ditengah terdapat ruang keluarga, dimana terdapat TV, diruangan
tersebut terdapat satu jendela yang dapat dilewati cahaya matahari. Pada ruang tidur tidak
terdapat ventilasi dan lembab.
c. Lingkungan Pemukiman
Rumah keluarga Tn. Narsin terletak di daerah yang padat penduduk dan terdapat
sungai yang berjarak 5 meter dari rumahnya. Keluarga Tn. Narsin memiliki kebiasaan
membakar sampah rumah tangga di samping rumahnya..
d. Pola Makan
Keluarga Tn. Narsin memiliki pola makan sebanyak 3 kali dalam sehari Biasanya
menu yang biasa dimakan adalah tahu, tempe, ikan. Keluarga Tn Narsin jarang
mengkonsumsi sayur dan buah-buahan.
e. Riwayat Obstetrik dan Pola Asuh Anak
Ny. Marsih melahirkan keempat anaknya di paraji/dukun, ia mengatakan
paraji/dukun tersebut sudah ia kenal turun-temurun. Paraji/dukun tersebut membantu
persalinan Ny. Marsih tidak menggunakan alat pelindung seperti sarung tangan. Ny.
Marsih juga merasa nyeri sesaat dan setelah persalinan, pendarahan tidak dihentikan dan
dibiarkan. Ny. Marsih menyangkal pendarahan berkelanjutan. Ny. Marsih juga tidak
mengimunisasi keempat anaknya. Saat hamil, ny. Marsih mengaku sering lemas dan mata
berkunang-kunang dan tidak pernah memeriksa kondisi kehamilannya ke puskesmas
terdekat.36
Ny. Titin, menantu Ny. Marsih juga melahirkan An. Azzam di paraji/bidan yang
sama. Ny. Titin direkomendasikan oleh Ny. Marsih karena tidak adanya komplikasi yang
dialami Ny. Marsih. An. Azzam baru diimunisasi sekali oleh Ny. Titin.
f. Kebiasaan Berobat
Menurut penuturan Tn. Narsin, ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga
ini biasanya langsung membeli obat warung kemudian dibawa ke puskesmas
g. Riwayat Penyakit
Menurut penuturan Tn. Narsin, tidak memiliki masalah kesehatan dalam sebulan
terakhir ini. Penyakit tersering pada keluarga Tn. Narsin adalah batuk dan gatal-gatal
h. Perilaku dan Aktifitas Sehari- Hari
Tn. Narsin memiliki kebiasaan merokok. Seluruh anggota keluarga mengaku
jarang melakukan olahraga. Sumber air bersih menggunakan air PAM, air berwarna
keruh dan berbau. Keluarga Tn. Narsin terbiasa melakukan cuci tangan sebelum makan,
tetapi tidak menggunakan sabun, kemudian apabila selesai makan, keluarga Tn. Narsin
terbiasa mencuci tangan menggunakan air cuci tangan dari bak tempat penampungan air
dikamar mandi rumahnya.
Keluarga Tn. Narsin mandi di kamar mandi miliknya dengan air tersebut. Ny.
Marsih terbiasa mencuci pakaian seluruh anggota keluarganya di kali bersama di
belakang rumahnya, kali tersebut juga digunakan keluarga mereka untuk membuang air
besar. Pakaian Cucu Tn. Narsin dicuci di kali tersebut, sebulan terakhir mengalami gatal-
gatal pada punggung.
1.3. PENENTUAN AREA MASALAH KESEHATAN
1.3.1. Alasan Pemilihan Area Masalah
Sebagai pendekatan awal untuk mengetahui area masalah yaitu dengan
menganalisis laporan tahunan Puskesmas mengenai data-data penderita 10 penyakit
terbesar yang ada di wilayah Puskesmas Tegal Angus.
37
Kemudian informasi tersebut dibandingkan dengan laporan kader desa
setempat. Setelah mengamati, mewawancarai, dan melakukan observasi masing-
masing keluarga binaan di Kampung Suka Sari, Desa Pangkalan terdapat berbagai
area permasalahan pada keluarga binaan tersebut, yaitu:
1. Kurangnya pengetahuan mengenai anemia pada ibu hamil
2. Kurangnya pengetahuan tentang gizi selama kehamilan
3. Kurangnya pengetahuan terhadap pemeriksaan/kontrol (ANC) selama kehamilan
4. Perilaku kurangnya mengkonsumsi makanan bergizi pada ibu hamil
5. Kurangnya pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat
6. Kurangnya pengetahuan tentang faktor risiko anemia pada ibu hamil
7. Kurangnya kesadaran berobat di tenaga kesehatan
8. Perilaku merokok di sudut rumah
Dari sekian masalah yang ada pada keluarga tersebut, diputuskan untuk
mengangkat permasalahan “KURANGNYA PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA
IBU HAMIL PADA KELUARGA BINAAN KAMPUNG SUKA SARI RT 002 / RW
04, DESA PANGKALAN”.
Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas berbagai pertimbangan,
yaitu:
Selama melakukan kunjungan beberapa kali ke rumah keluarga binaan,
didapatkan keeempat keluarga binaan memiliki riwayat keluhan serupa dengan
anemia pada ibu hamil.
Anemia yang terjadi selama kehamilan membuat resiko tinggi untuk terjadinya
komplikasi seperti, perdarahan sebelum atau saat persalinan, meningkatnya risiko
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR <2,5 kg). Pada anemia
berat, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu atau bayinya.
Pada keluarga binaan yang memiliki riwayat gejala anemia juga tak melakukan
kontrol kehamilan setiap bulan dimana hal tersebut juga sebagai salah satu
bentuk pencegahan komplikasi pada ibu dan bayi
38
Dari hasil survey ibu-ibu keluarga binaan memiliki tingkat pendidikan rata-rata
sampai sekolah dasar (SD). Tingkat rendahnya pendidikan erat kaitannya dengan
tingkat pengertian tentang zat besi (Fe) serta kesadarannya terhadap konsumsi
tablet zat besi (Fe) untuk ibu hamil. Keadaan defisiensi zat besi (Fe) pada ibu
hamil sangat ditentukan oleh banyak faktor antara lain tingkat pendidikan ibu
hamil. Tingkat pendidikan ibu hamil yang rendah mempengaruhi penerimaan
informasi sehingga pengetahuan tentang zat besi (Fe) menjadi terbatas dan
berdampak pada terjadinya defisiensi zat besi
Grafik 3.1 Data 10 Besar Penyakit di Puskesmas Tegal Angus
39
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KAMPUNG SUKASARI, DESA PANGKALAN, KECAMATAN TELUK NAGA, KABUPATEN TANGERANG,
PROVINSI BANTEN.
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama responden : …………………………………………
2. Alamat : ……………………………………………………
3. Umur
a. < 20 tahun
b. 20-30 tahun
c. 31-40 tahum
d. 41-50 tahun
e. Lebih dari 50 tahun
4. Pendidikan terakhir
a. Tidak sekolah atau tidak tamat SD
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. Akademi/Perguruan Tinggi
5. Pekerjaan
a. Pegawai Negeri/TNI/Polri
b. Pegawai Swasta
c. Wiraswasta
d. Petani
e. Buruh
f. Ibu Rumah Tangga
g. Tidak bekerja
40
6. Penghasilan perbulan
a. > Rp 1000.000
b. < Rp 1000.000
PENGETAHUAN
1. Apakah Ibu pernah mendengar tentang anemia ?
a. Ya
b. Tidak
2. Jika ya, dari mana Ibu mendengar tentang anemia ?
a. Penyuluhan
b. Televisi
c. Radio
d. Lain-lain (sebutkan)……………………………………
3. Menurut Ibu apakah yang dimaksud dengan anemia ?
a. Kurangnya darah dalam tubuh
b. Tekanan darah rendah
c. Lemas
d. Tekanan darah tinggi
4. Apa saja faktor yang menyebabkan anemia pada ibu hamil ?
a. Kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi
b. Kurangnya konsumsi air mineral
c. Kurangnya konsumsi makanan berlemak
d. Kurangnya konsumsi vitamin B
5. Apa saja gejala anemia pada ibu hamil?
a. Terdapat bintik-bintik merah di kulit
b. Tampak kulit dan telapak tangan pucat
c. Mual
d. Muntah
6. Makanan apa saja yang dapat mencegah anemia pada ibu hamil ?
a. Kentang
41
b. Daging ayam
c. Indomie
d. Bakso
7. Bagaimanan cara mencegah anemia pada ibu hamil ?
a. Berolahraga secara teratur
b. Mengurangi makanan berlemak
c. Mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna
d. Banyak beristirahat
SIKAP
1. Apakah menurut anda perlu mengkonsumsi makanan mengandung zat besi ?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat setuju
2. Apakah menurut anda tidak perlu memakan sayur-sayuran hijau?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat setuju
3. Setujukah anda bahwa anemia adalah penyakit berbahaya pada ibu hamil??
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat setuju
PERILAKU
1. Apakah kebiasaan makan pagi dapat mengurangi risiko anemia pada ibu hamil ?
a. Setuju
b. Kurang setuju
42
c. Tidak setuju
d. Sangat setuju
2. Apakah pemeriksaan kehamilan secara rutin dapat mengurangi perburukan dari anemia ?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat setuju
3. Apakah kebiasaan mengkonsumsi susu pada ibu hamil dapat mengurangi anemia pada ibu
hamil?
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Tidak setuju
a. Sangat setuju
Indikator Penilaian :
Jika jawaban Benar nilai : 2
Jika jawaban Salah nilai : 1
Total
Jumlah Total 5-8 : Pengetahuan Baik
Jumlah Total 1-4 : Pengetahuan Buruk
C. PENDIDIKAN
8. Pendidikan terakhir bapak/ibu?a. Tidak pernah sekolahb. SD/Sederajat
c. SLTP/Sederajat
d. SLTA/Sederajat
e. Akademi/Diploma
43
f. Perguruan Tinggi
Indikator Penilaian : a: 1 b : 2 c : 3 d : 4 e : 5 f : 6
Total :
Jumlah total 1-3 : pendidikan Rendah
Jumlah total 4-6 : pendidikan Tinggi
D. DUKUNGAN KELUARGA
9. Apakah ada anggota keluarga anda yang pernah mengalami gejala anemia?
a. Ya
b. Tidak
10. Apakah keluarga anda menyarankan untuk memeriksa kandungan di tenaga kesehatan?
a. Ya.
b. Tidak
11. Jika anak anda hamil, apakah anda akan menyarankan untuk memeriksa kandungan ke dokter atau bidan secara teratur?
a. Ya
b. Tidak
Indikator Penilaian :
1.Jika jawaban Ya nilai : 1
2.Jika jawaban Tidak nilai : 0
E. EKONOMI
12. Apakah penghasilan keluarga Ibu dapat mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari ?
a. Tidak mencukupi
b. Mencukupi
44
c. Berlebih (bisa menabung)
13. Apakah menurut ibu melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur di puskesmas atau bidan membutuhkan biaya yang mahal?
a. Ya
b. Tidak
Indikator Penilaian : a: 1 b : 2 c : 3
Total :
Jumlah total 1-2 : ekonomi Rendah
Jumlah total 3-5 : ekonomi Tinggi
45