kelompok 4
DESCRIPTION
AGAMA ISLAMTRANSCRIPT
kelompok 4“akhlak dalam ajaran islam”
Nafita Hana2213 038 019
Moch. Yogi M.2213 038 021
Rendy Nur Hidayatullah
2213 038 020
ASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAH
WABAROKATUH
Apa itu Akhlaq ?
Akhlaq merupakan salah satu dari tiga kerangka dasar ajaran Islam yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting.
Secara etimologis berarti ‘perbuatan’ , makna lebih dalam lagi akhlaq adalah perilaku yang sudah menjadi perangai dalam diri manusia.
Bagaimanakah tujuan akhlak ? Tujuan akhlak adalah menjadi dasar sebagai dasar kehidupan
yang baik, yang dapat di simpulkan dalam 3 dasar.
Moral knowing
Moral action Moral feeling
Asal Kata Akhlak : Secara etimologi akhlak (bahasa arab) adalah bentuk jamak
dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (pencipta), makhluk (yang diciptakan ) dan khalq(penciptaan).
Secara terminologis, menurut Imam Ghazali akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran.
Artinya: ”Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda:“Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.(HR. Ahmad).
Sedangkan dalam al-Quran ditemukan bentuk tunggal dari akhlaq yaitu khuluq
(QS. al-Qalam (68): 4).
Kata akhlak yang berasal dari bahasa Arab al-akhlaq (yang berarti tabiat, perangai, dan kebiasaan) banyak ditemukan dalam hadis Nabi saw :
Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi
pekerti yang agung.” (QS. al-Qalam (68): 4).
Akhlak sebagai Kewajiban Fitrah Yakni Berarti Akhlak Wajib dimiliki bagi setiap manusia sebagai
kewajiban yang Fitrah(suci).
Keharusan menjunjung tinggi akhlak karimah lebih dipertegas lagi oleh Nabi saw. dengan pernyataan yang menghubungkan akhlak dengan kualitas kemauan, bobot amal, dan jaminan masuk surga. Sabda Nabi saw.:
Artinya: “Sebaik-baik kamu adalah yang paling baik akhlaknya … (HR. al-Tirmidzi). Dalam hadis yang lain Nabi saw. menegaskan:
Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling cinta kepadaku di antara kamu sekalian dan paling dekat tempat
duduknya denganku di hari kiamat adalah yang terbaik akhlaknya di antara kamu sekalian ....” (HR. al-Tirmidzi).
Tapi dalam kenyataan hidup memang kita temui ada orang yang berakhlak karimah dan juga sebaliknya. Ini sesuai dengan fitrah dan hakikat sifat manusia yang bisa baik dan bisa buruk (khairun wa syarrun). Inilah yang ditegakkan al-Quran dalam firman-Nya:
Artinya: “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,” (QS. as-Syams [91]: 8).
Dalam surat al-Kahfi Allah Swt. berfirman:
Artinya: “Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman)
hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".” (QS. al-Kahfi [18]: 29).
Seorang sahabat Nabi saw., Wabishah bin Ma’bad, bertanya tentang albirr kepada Nabi saw. lalu Nabi saw. bersabda: “Engkau datang menanyakan kebaikan?” “Benar, Wahai Rasul”, jawab Wabishah. Tanyailah hatimu! Kebajikan adalah sesuatu yang tenang dalam jiwa, yang tentram dalam hati sedang dosa yang mengacaukan hati dan dada, walaupun setelah orang memberi fatwa.” (HR. Ahmad dan al-Darimi).
Dengan demikian, akhlak telah melekat dalam diri manusia secara fitriah. Dengan kemampuan fitriah ini ternyata manusia mampu membedakan batas kebaikan dan keburukan, dan mampu membedakan mana yang tidak bermanfaat dan mana yang tidak berbahaya
Menurut Ibnu Arabi, di dalam diri manusia terdapat tiga nafsu, yaitu:
Nafsu Syahwaniyah
Nafsu Ghadlabiyah
Nafsu Nathiqah
Al-Ghazali menjelaskan bahwa untuk mencapai akhlak yang baik ada tiga cara, yaitu: Akhlak yang merupakan anugerah dan rahmat Allah, yakni orang
memiliki akhlak baik secara alamiah (bit-thabi’ah wal fitrah). Sebagai sesuatu yang diberikan Allah kepada seseorang sejak ia dilahirkan.
Mujahadah, yaitu selalu berusaha keras untuk merubah dirimenjadi baik dan tetap dalam kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa.
Riyadlah, yaitu melatih diri secara spiritual untuk senntiasa dzikir (ingat) kepada Allah.
Untuk Melatih Akhlakul Karimah : Tasawuf = Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Allah dengan cara
mensucikan hati (tashfiyat al-qalbi). Hati yang suci bukan hanya bisa dekat dengan Allah (al-ma’rifah).
Menurut Dzun Nun al-Misri, ada tiga masanm pengetahuan tentang Allah, yaitu:
Pengetahuan awam: mengetahui Allah Esa dengan perantaraan kalimat syahadat.
Pengetahuan ulama: Mengetahui Allah Esa dengan logika/akal.
Pengetahuan kaum sufi: Mengetahui Allah Esa dengan perantaraan hati sanubari (pengalaman batin).
Metode penyucian hati (tashfiyat al-qalbi) dalam ilmu Tasawuf meliputi :
Ijinabul Manhiyat, ialah menjauhi larangan-larangan Alllah.
Ada’ul Wajibat, ialah melaksanakan kewajiban-kewajiban Allah.
Ada’un Nafilat, ialah melaksanakan hal-hal yang disunahka Allah.
Ar-Riyadlah, ialah latihan spiritual agar dapat istiqamah dalam menjalankan seluruh ajaran islam dan mendekatkan diri kepada Allah.
Menurut Ulama’ Sufi ‘Muhammad Zakir’ Untuk mewujudkan cita-cita mereka tersebutbentuk pendidikan akhlak yang disusun dalam tiga tingkatan, yaitu:
Pertama Takhalli, yaitu suatu usaha mengosongkan diri dari sifat-sifat yang tercela dan maksiat lahir maupun batin.
Kedua Tahalli, yaitu suatu usaha untuk mengisi diri dengan sifat-sifat yang terpuji dan taat lahir dan batin.
Ketiga Tajalli, yaitu suatu tingkatan dimana ia merasakan rada ketuhanan dengan mencapai kenyataan hakikat mengenal Allah.
Akhlak dan aktualisasinya dengan kehidupan manusia
Akhlak kepada Allah
Akhlak terhadap Rasulullah
Akhlak terhadap diri sendiri
Akhlak kepada keluarga
Akhlak kepada sesame manusia
Akhlak kepada sesame makhluk
Akhlak kepada tetangga
Akhlak dalam kepemimpinan
Akhlak kepada lingkungan
kesimpulan
Untuk bisa terealisasikannya nilai-nilai akhlak dalam kehidupan nyata dibutuhkan banyak hal, mulai dari pemahaman yang benar tentang akhlak beserta nilai-nilai di dalamnya, fasilitasi yang cukup, aturan-aturan yang tegas (law inforcement), dan keteladanan (role model).
WASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAH
WABAROKATUH