kebijakan spmi -...
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : KB/SPMI/01
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 1 dari 10
KEBIJAKAN SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Proses Penanggung JawabNama Jabatan Tanda Tangan
1. Perumus Wiediartini, SE, MT Perumus2. Pemeriksa Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT Pemeriksa3. Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur 4. Pengendali Wibowo Arnin P, ST. Kom Kepala Pusat Jaminan
Mutu
KEBIJAKAN SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : KB/SPMI/01
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 2 dari 10
1. Visi dan Misi PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan danmengembangkan teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnyaserta berperan aktif mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidangteknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknikkeselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman,serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance-professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisisecara global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman sertaberbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yangkomprehensif (good governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajarandan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan danketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Tujuan dokumen tertulis kebijakan
Dokumen tertulis Kebijakan SPMI Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dimaksudkan sebagai :
1. Sarana untuk mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan tentang SPMI yang berlaku di dalam lingkungan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya ;
2. Landasan dan arah dalam menetapkan semua standar dan manual atau prosedur dalam SPMI, serta dalam melaksanakan dan meningkatkan mutu SPMI;
3. Bukti otentik bahwa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya telah memiliki dan melaksanakan SPMI sebagaimana diwajibkan menurut peraturan perundang -undangan.
3. Luas lingkup Kebijakan
Kebijakan SPMI mencakup semua aspek penyelenggaraan pendidikan tinggi di PPNS, dengan fokus utama pada aspek pembelajaran dan aspek lain yang mendukung aspek pembelajaran. Fokus pada aspek pembelajaran ini dimaksudkan sebagai langkah awal atau perintis, sebab secara bertahap fokus dari luas lingkup kebijakan SPMI akan dikembangkan sehingga tidak hanya mencakup Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan
KEBIJAKAN SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : KB/SPMI/01
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 3 dari 10
Standar Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat), tetapi juga Standar Pendidikan Tinggi, baik standar dalam bidang akademik maupun nonakademik yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
4. Pihak yang terkena kebijakan
Kebijakan SPMI berlaku untuk semua organisasi PPNS, yaitu: organ pengelola, senat, jurusan, program studi, bagian, pusat, unit pelaksana teknik, dan task force.
5. Istilah dan definisi
1. Kebijakan adalah pernyataan tertulis yang menjelaskan pemikiran, sikap, pandangan dari institusi tentang sesuatu hal.
2. Kebijakan SPMI adalah pemikiran, sikap, pandangan PPNS mengenai SPMI yang berlaku di PPNS .
3. Manual SPMI adalah dokumen tertulis berisi petunjuk praktis tentang bagaimana menjalankan atau melaksanakan SPMI.
4. Standar SPMI adalah dokumen tertulis berisi kriteria, patokan, ukuran, spesifikasi, mengenai sesuatu yang harus dicapai / dipenuhi.
5. Evaluasi Diri adalah kegiatan setiap unit dalam PPNS secara periodik untuk memeriksa, menganalisis, dan menilai kinerjanya sendiri selama kurun waktu tertentu untuk mengetahui kelemahan dan kekurangannya.
6. Audit SPMI adalah kegiatan rutin setiap akhir tahun akademik yang dilakukan oleh auditor internal PPNS untuk memeriksa pelaksanaan SPMI dan mengevaluasi apakah seluruh standar SPMI telah dicapai / dipenuhi oleh setiap unit dalam lingkungan PPNS .
6. Rincian kebijakan
Seluruh sivitas akademika Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya berkeyakinan bahwa SPMI bertujuan untuk :1. Menjamin bahwa seluruh organisasi dan tata Kerja di PPNS dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya mengacu pada standar yang ditetapkan.2. Menjamin bahwa setiap layanan pendidikan kepada mahasiswa dilakukan sesuai
standar yang ditetapkan, sehingga apabila diketahui bahwa standar tersebut tidak bermutu atau terjadi penyimpangan antara kondisi riil dengan standar akan segera diperbaiki;
3. Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat, khususnya orang tua / wali mahasiswa, tentang penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan standar yang ditetapkan;
4. Mengajak semua pihak dalam PPNS untuk bekerja mencapai tujuan dengan berpatokan pada standar dan secara berkelanjutan berupaya untuk meningkatkan mutu.
KEBIJAKAN SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : KB/SPMI/01
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 4 dari 10
Model Manajemen Pelaksanaan SPMI Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
SPMI pada Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dirancang, dilaksanakan, dan ditingkatkan mutunya berkelanjutan dengan berdasarkan pada model PDCA (Plan, Do, Check, Action). Dengan model ini, maka PPNS akan menetapkan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai melalui strategi dan serangkaian aktivitas yang tepat. Kemudian, terhadap pencapaian tujuan melalui strategi dan aktivitas tersebut akan selalu dimonitor secara berkala, dievaluasi, dan dikembangkan ke arah yang lebih baik secara berkelanjutan.
Dengan model manajemen PDCA, maka setiap unit dalam lingkungan PPNS secara berkala harus melakukan proses evaluasi diri untuk menilai kinerjanya sendiri dengan menggunakan standar dan prosedur yang telah ditetapkan.. Terhadap hasil evaluasi diri tersebut, Direktur PPNS bersama dengan unit terkait akan membuat keputusan tentang langkah atau tindakan yang harus dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu.
Melaksanakan SPMI dengan model manajemen PDCA juga mengharuskan setiap unit di PPNS bersikap terbuka, kooperatif, dan siap untuk diaudit atau diperiksa oleh tim auditor internal yang telah mendapat pelatihan khusus tentang audit SPMI. Audit yang dilakukan setiap akhir tahun akademik akan direkam dan dilaporkan kepada Direktur PPNS, untuk kemudian diambil tindakan tertentu berdasarkan hasil temuan dan rekomendasi dari tim auditor.
Semua proses di atas dimaksudkan untuk menjamin bahwa setiap kegiatan penyelenggaraan pendidikan tinggi di PPNS terjamin mutunya, dan bahwa SPMI PPNS pun juga selalu dievaluasi untuk menemukan kekuatan dan kelemahannya sehingga dapat dilakukan perubahan ke arah perbaikan secara berkelanjutan.
Hasil pelaksanaan SPMI dengan basis model manajemen PDCA adalah kesiapan PPNS beserta semua prodinya untuk mengikuti proses akreditasi atau penjaminan mutu eksternal baik oleh BAN- PT ataupun lembaga akreditasi asing yang kredibel.
Prinsip Dalam Melaksanakan SPMI Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya:
Untuk mencapai tujuan SPMI PPNS tersebut di atas dan juga untuk mewujudkan visi dan misi PPNS, maka sivitas akademika dalam melaksanakan SPMI di PPNS selalu berpedoman pada prinsip :
1. berorientasi kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal;2. mengutamakan kebenaran;3. tanggungjawab sosial;
KEBIJAKAN SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : KB/SPMI/01
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 5 dari 10
4. pengembangan kompetensi personel;5. partisipatif dan kolegial;6. keseragaman metode;7. inovasi, belajar dan perbaikan secara berkelanjutan.
Model Manajemen PDCA
Strategi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya di dalam melaksanakan SPMI adalah:
1. Melibatkan secara aktif semua sivitas akademika sejak tahap perencanaan hingga tahap evaluasi dan tahap pengembangan SPMI;
2. Melibatkan pula organisasi profesi, alumni, dunia usaha dan pemerintahan sebagai pengguna lulusan, khususnya pada tahap penetapan standar SPMI;
3. Melakukan pelatihan secara terstruktur dan terencana bagi para dosen dan staf administrasi tentang SPMI, dan secara khusus pelatihan sebagai auditor internal;
4. Melakukan sosialisasi tentang fungsi dan tujuan SPMI kepada para pemangku kepentingan secara periodik.
Pelaksanaan SPMIOrganisasi PPNS disusun dengan mengacu pada Permendikbud No 6 thn 2014 tentang OTK (Organisasi dan Tata Kerja PPNS). Dan dengan ditetapkannya SPMI ini, maka setiap unit dalam lingkungan PPNS harus menjalankan standar pada SPMI melalui strategi yang ada dengan pencapaian yang bertahap.
Pelaksanaan SPMI pada aras setiap Unit dan aras Politeknik
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya memiliki 3 jurusan yang mengelola 9 prodi, 2 unit kerja tingkat bagian politeknik, 2 pusat, 5 unit pelaksana teknik dan 9 Laboratorium. Politeknik menetapkan bahwa sejak tahun 2010 seluruh unit kerja
KEBIJAKAN SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : KB/SPMI/01
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 6 dari 10
akademik maupun non-akademik pada setiap aras harus melaksanakan SPMI dalam setiap aktivitasnya.
Agar pelaksanaan SPMI pada semua unit dan aras tersebut dapat berjalan lancar dan terkoordinasi secara efektif, maka untuk siklus pertama SPMI yaitu dari tahun 2010 – 2015, Politeknik membentuk sebuah unit kerja baru yang secara khusus bertugas untuk menyiapkan, merencanakan, merancang, menetapkan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan mengembangkan SPMI.
Berikut ini adalah uraian tentang struktur organisasi, tugas pokok, dan fungsi dari Unit SPMI.
Dengan dibentuknya unit SPMI, maka struktur organisasi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya adalah sbb :
KEBIJAKAN SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : KB/SPMI/01
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 7 dari 10
7. Daftar standar
A. STANDAR KOMPETENSI LULUSANSTD/SPMI/A.01 Standar Kompetensi Lulusan
B. STANDAR ISISTD/SPMI/B.01 Standar KurikulumSTD/SPMI/B.02 Standar Beban StudiSTD/SPMI/B.03 Standar Kalender Akademik
C. STANDAR PROSESSTD/SPMI/C.01 Standar Perkuliahan TeoriSTD/SPMI/C.02 Standar Perkuliahan PraktekSTD/SPMI/C.03 Standar Perkuliahan On The Job TrainingSTD/SPMI/C.04 Standar Perkuliahan Tugas AkhirSTD/SPMI/C.05 Standar Surat Pendamping Ijasah
D. STANDAR PENILAIAN PENDIDIKANSTD/SPMI/D.01 Standar Penilaian Proses Belajar oleh InstitusiSTD/SPMI/D.02 Standar Penilaian Proses Belajar oleh DosenSTD/SPMI/D.03 Standar Penilaian Proses Belajar oleh Mahasiswa
E. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKANSTD/SPMI/E.01 Standar DosenSTD/SPMI/E.02 Standar Tenaga Kependidikan
F. STANDAR SARANA DAN PRASARANASTD/SPMI/F.01 Standar Sarana dan Prsarana
G. STANDAR PENGELOLAAN STD/SPMI/G.01 Standar Pengelolaan OrganisasiSTD/SPMI/G.02 Standar Pengelolaan OperasionalSTD/SPMI/G.03 Standar Pengelolaan Akademik KurikulerSTD/SPMI/G.04 Standar Pengelolaan Akademik Ko-KurikulerSTD/SPMI/G.05 Standar Pengelolaan K3 dan Lingkungan STD/SPMI/G.06 Standar Pengelolaan Jasa ProduksiSTD/SPMI/G.07 Standar Pengelolaan Satuan Pengawas InternalSTD/SPMI/G.08 Standar Pengelolaan Penerimaan Mahasiswa Baru
KEBIJAKAN SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : KB/SPMI/01
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 8 dari 10
H. STANDAR PEMBIAYAANSTD/SPMI/H.01 Standar Pembiayaan InvestasiSTD/SPMI/H.02 Standar Pembiayaan OperasionalSTD/SPMI/H.03 Standar Pembiayaan Personal
I. STANDAR PENELITIANSTD/SPMI/I.01 Standar Penelitian
J. STANDAR PENGABDIAN PADA MASYARAKATSTD/SPMI/J.01 Standar Pengabdian pada Masyarakat Non Pelatihan PublikSTD/SPMI/J.02 Standar Pengabdian pada Masyarakat Pelatihan Publik
K. STANDAR SISTEM INFORMASISTD/SPMI/K.01 Standar Sistem Informasi
L. STANDAR KEMAHASISWAANSTD/SPMI/L.01 Standar Organisasi MahasiswaSTD/SPMI/L.02 Standar Kesejahteraan dan Bakti Sosial
M. STANDAR KERJASAMASTD/SPMI/M.01 Standar Kerjasama
8. Daftar manual / prosedur / SOP
9. Referensi
1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi3. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 49 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.6. Permendikbud No 6 Thn 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPNS7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2014 Tentang Statuta Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2009 Tentang Dosen10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 42 Tahun
2007 Tentang Sertifikasi Dosen.11. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
KEBIJAKAN SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : KB/SPMI/01
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 9 dari 10
12. Peraturan Presiden no 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
13. Peraturan Pemerintah RI Nomer 27 tahun 2014 (jo PP No 6 tahun 2006) tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/Pmk.06/2007 Tentang TataCara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, DanPemindahtanganan Barang Milik Negara.
15. PP No 53 tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil16. Peraturan Mendikbud No 16 tahun 2012 tentang Kode Etik Pegawai di
Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan17. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998
Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 26/Dikti/Kep/2002
Tentang Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik dalam Kehidupan Kampus
19. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen K320. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI no .Kep 245/MEN/1990 tentang Hari
Keselamatan dan Kesehatan Kerja21. Kepmenaker No.1/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat
Kerja22. Permenaker No. 03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan.23. PermenPan No.46 tahun 2013 tentang perubahan atas PerMenPan No.17 tahun
2013 tentang Jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya.24. Peraturan bersama Mendikbud dan Kepala BKN No. 004/VIII/PB/2014 dan
No.24 tahun 2014 tentang Jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya.25. Permendikbud No.92 tahun 2014 tentang petunjuk teknis pelaksanaan penilaian
angka kredit jabatan fungsional dosen.26. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 tahun 2008 tentang
Pendanaan Pendidikan27. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan
Hukum Pendidikan28. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2007 tentang Kerja
Sama Perguruan Tinggi di Indonesia dengan Perguruan Tinggi atau Lembaga Lain di Luar Negeri
29. Peraturan Presiden (PP) Nomor 103 Tahun 2007 tentang Konvensi Regional Mengenai Pengakuan Studi, Ijazah Dan Gelar Pendidikan Tinggi Di Asia Dan Pasifik
30. Keputusan Direktur PPNS Nomor: 3663/K12/PP/2009 tentang Kode Etik Dosen31. Surat Keputusan Direktur PPNS No. 4014/PL19/DT/2013 tentang Pedoman
Akademik & Kemahasiswaan PPNS32. BAN PT - Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi33. BAN PT - Akreditasi Program Studi 34. Renstra Kemendikbud
KEBIJAKAN SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : KB/SPMI/01
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 10 dari 10
35. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan
Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010
36. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Kemendiknas, 2010
MANUAL SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : M.Pntp/Std/01
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 1 dari 4
MANUAL PENETAPAN STANDAR
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Proses Penanggung JawabNama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Wiediartini, SE, MT PerumusPemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT. PemeriksaPenetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA DirekturPengendalian Wibowo Arnin P, ST. Kom Kepala Pusat Jaminan
Mutu
MANUAL SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : M.Pntp/Std/01
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 2 dari 4
1. Visi dan MisiPPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkanteknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktifmengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidangteknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknikkeselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman,serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance-professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisisecara global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagaiinstitusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Tujuan Manual Untuk merancang, merumuskan, dan menetapkan standar
3. Luas Lingkup Manual dan Penggunaannya
Manual ini berlaku:1. Ketika sebuah standar pertama kali hendak dirancang, dirumuskan, dan
ditetapkan;
2. Untuk semua standar.
4. Definisi dan istilah
1. Merancang standar adalah olah pikir untuk menghasilkan standar tentang hal apa yang dibutuhkan dalam SPMI. Kegiatan ini dapat berupa elaborasi / menjabarkan 8 standar Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. menjadi berbagai standar lain yang mengatur berbagai aspek secara lebih rinci;
MANUAL SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : M.Pntp/Std/01
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 3 dari 4
2. Merumuskan standar adalah menuliskan isi setiap standar ke dalam bentuk pernyataan lengkap dan utuh dengan menggunakan rumus Audience, Behaviour, Competence, dan Degree (ABCD).
3. Menetapkan standar adalah tindakan berupa persetujuan dan pengesahan standar sehingga standar dinyatakan berlaku;
4. Studi pelacakan adalah identifikasi terhadap adanya kebutuhan dari suatu kegiatan atau aktivitas pada suatu unit kerja yang membutuhkan adanya standar dalam pelaksanaannya.
5. Uji publik adalah proses mendapatkan masukan pada draft standar dari pemangku kepentingan internal dan atau eksternal yang berkaitan dengan standar yang dibuat.
5. Langkah-Langkah atau Prosedur
1. Jadikan visi dan misi PPNS sebagai titik tolak dan tujuan akhir, mulai dari merancang hingga menetapkan standar.
2. Kumpulkan dan pelajari isi semua peraturan perundang-undangan yang relevan dengan aspek kegiatan yang hendak dibuatkan standarnya.
3. Catat apa yang menjadi norma hukum atau syarat yang tercantum dalam peraturan perundang- undangan yang tidak dapat disimpangi.
4. Lakukan evaluasi diri dengan menerapkan SWOT analysis.
5. Laksanakan studi pelacakan atau survey tentang aspek yang hendak dibuatkan standarnya itu, terhadap pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal.
6. Lakukan analisis hasil dari langkah no.2 hingga 4 dengan mengujinya terhadap visi dan misi PPNS.
7. Rumuskan draft awal standar yang bersangkutan dengan menggunakan rumus ABCD.
8. Lakukan uji publik atau sosialisasi draft standar dengan mengundang pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal untuk mendapatkan saran.
9. Rumuskan kembali pernyataan standar dengan memerhatikan hasil dari no. 8
MANUAL SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : M.Pntp/Std/01
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 4 dari 4
10. Lakukan pengeditan dan verifikasi pernyataan standar untuk memastikan tidak ada kesalahan gramatikal atau kesalahan penulisan.
11. Sahkan dan berlakukan standar melalui penetapan dalam bentuk keputusan.
6. Kualifikasi Pejabat/Petugas yang menjalankan SOP
Tim SPMI PT atau Unit khusus SPMI sebagai perancang dan koordinator, dengan melibatkan unit terkait, masing-masing sesuai dengan tugas, kewenangan dan bidang keahliannya.
7. Catatan Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:
1. Daftar peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan standar yang dibuat.
2. Ketersediaan peraturan perundang-undangan yang tersebut pada poin 1.
3. Formulir / Template standar.
8. Referensi 1. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan
Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010
2. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Kemendiknas, 2010.
MANUAL SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : M.Plks/Std/02
Revisi : 00
Tanggal : 09-10 -2010
Halaman : 1 dari 3
MANUAL PELAKSANAAN/PEMENUHAN STANDAR
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Proses Penanggung JawabNama Jabatan Tanda Tangan
PerumusanPemeriksaanPenetapanPengendalian
MANUAL SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : M.Plks/Std/02
Revisi : 00
Tanggal : 09-10 -2010
Halaman : 2 dari 3
1. Visi dan Misi Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkanteknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktifmengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidangteknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknikkeselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman,serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance-professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisisecara global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman sertaberbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajarandan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan danketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moralvalue).
2. Tujuan Manual Untuk melaksanakan/memenuhi standar SPMI di PPNS
3. Luas Lingkup Manual dan Penggunaannya
Manual ini berlaku:
1. Ketika sebuah standar harus dilaksanakan dalam kegiatan atau aktivitas pada suatu unit.
2. Untuk semua standar SPMI
4. Definisi dan istilah 1. Melaksanakan standar adalah ukuran, spesifikasi, patokan, sebagaimana dinyatakan dalam pernyataan standar yang harus dipatuhi, dikerjakan, dipenuhi pencapaiannya.
MANUAL SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : M.Plks/Std/02
Revisi : 00
Tanggal : 09-10 -2010
Halaman : 3 dari 3
2.
5. Langkah-Langkah atau Prosedur
1. Lakukan persiapan teknis dan/atau administratif sesuai dengan isi standar .
2. Sosialisasikan isi standar kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, secara periodik dan konsisten.
3. Siapkan dan tuliskan dokumen tertulis sesuai dengan dokumen terkait pada standar tersebut, baik berupa Instruksi Kerja/Prosedur/SOP, buku pedoman, formulir ataupun dokumen lain sesuai isi standar.
4. Laksanakan kegiatan dengan sesuai standar sebagai acuan kerja, dengan menggunakan strategi pencapaian untuk mencapai standar dan indikator sebagai tolok ukur pencapaian.
6. Kualifikasi Pejabat/Petugas yang menjalankan SOP
Pihak yang harus melaksanakan standar adalah:
1. Unit khusus SPMI sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, dan/atau
2. Unit kerja dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar yang bersangkutan, dan/atau
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar yang bersangkutan.
7. Catatan Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis seperti yang tercantum pada dokumen terkait pada setiap standar.
8. Referensi 1. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan
Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010
2. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Kemendiknas, 2010.
MANUAL SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : M.Pgdl/Std/03
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 1 dari 4
MANUAL PENGENDALIAN STANDAR
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Proses Penanggung JawabNama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Wiediartini, SE, MT PerumusPemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT. PemeriksaPenetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur Pengendalian Wibowo Arnin P, ST. M. Kom Kepala Pusat Jaminan
Mutu
MANUAL SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : M.Pgdl/Std/03
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 2 dari 4
1. Visi dan Misi Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkanteknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktifmengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidangteknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknikkeselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman,serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance-professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisisecara global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagaiinstitusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif(good governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajarandan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan danketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moralvalue)..
2. Tujuan Manual Untuk mengendalikan pelaksanaan standar sehingga isi standar dapat tercapai/terpenuhi.
3. Luas Lingkup Manual dan Penggunaannya
Manual ini berlaku:1. Ketika pelaksanaan isi standar memerlukan pemantauan atau pengawasan,
pengecekan atau pemeriksaan, dan evaluasi secara rutin dan terus menerus
2. Untuk semua standar.
4. Definisi dan istilah 1. Pemantauan atau monitoring adalah mengamati suatu proses atau suatu kegiatan dengan maksud untuk mengetahui apakah proses atau kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan apa yang diharuskan dalam isi standar.
MANUAL SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : M.Pgdl/Std/03
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 3 dari 4
2. Pemeriksaan adalah kegiatan mengecek atau mengaudit secara detil semua aspek dari penyelenggaraan pendidikan yang dilakukan secara berkala, untuk mencocokkan apakah semua aspek penyelenggaraan pendidikan tersebut telah berjalan sesuai dengan isi standar.
5. Langkah-Langkah atau Prosedur
1. Lakukan pemantauan secara periodik, misalnya harian, mingguan, bulanan, atau semesteran terhadap pelaksanaan isi standar dalam semua aspek kegiatan penyelenggaraan pendidikan.`
2. Catat atau rekam semua temuan berupa penyimpangan, kelalaian, kesalahan, atau sejenisnya dari penyelenggaraan pendidikan yang tidak sesuai dengan isi standar.
3. Catat pula bila ditemukan ketidaklengkapan dokumen terkait seperti yang tercantum pada standar.
4. Catat jika formulir, dsbnya yang dibutuhkan dari setiap standar tidakdigunakan.
5. Periksa dan pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar, atau bila isi standar belum dapat atau gagal dicapai.
6. Ambil tindakan korektif terhadap setiap pelanggaran atau penyimpangan dari isi standar.
7. Catat atau rekam semua tindakan korektif yang diambil.
8. Pantau terus menerus efek dari tindakan korektif tersebut, misal: apakah kemudian penyelenggaraan pendidikan kembali berjalan sesuai dengan isi standar.
9. Buat laporan tertulis secara periodik tentang semua hal yang menyangkut pengendalian standar seperti diuraikan di atas.
10. Laporkan hasil dari pengendalian standar itu kepada pimpinan unit kerja dan Direktur PPNS, disertai saran atau rekomendasi.
6. Kualifikasi Pejabat/Petugas yang menjalankan
Pihak yang harus melaksanakan standar adalah:
1. Unit khusus SPMI sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, dan/atau
MANUAL SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : M.Pgdl/Std/03
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 4 dari 4
SOP2. Unit kerja dengan bidang pekerjaan yang diatur oleh standar yang
bersangkutan, dan/atau
3. Mereka yang secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar yang bersangkutan.
7. Catatan Untuk melengkapi manual ini, dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:1. Instruksi Kerja/Prosedur / SOP audit
2. Formulir Evaluasi Diri
3. Formulir/borang temuan hasil pemeriksaan/audit.
8. Referensi 1. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan
Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010
2. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Kemendiknas, 2010.
MANUAL SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : M.Pnkt/Std/04
Revisi : 00
Tanggal : 09-10 -2010
Halaman : 1 dari 3
MANUAL PENGEMBANGAN/PENINGKATAN STANDAR
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Proses Penanggung JawabNama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Wiediartini, SE, MT PerumusPemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT. PemeriksaPenetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA DirekturPengendalian Wibowo Arnin, ST. M.Kom Kepala Pusat Jaminan
Mutu
MANUAL SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : M.Pnkt/Std/04
Revisi : 00
Tanggal : 09-10 -2010
Halaman : 2 dari 3
1. Visi dan Misi Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkanteknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktifmengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidangteknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknikkeselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman,serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance-professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisisecara global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman sertaberbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajarandan/ atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan danketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moralvalue).
2. Tujuan Manual Untuk secara berkelanjutan meningkatkan mutu setiap standar setiap berakhirnya siklus masing-masing standar.
3. Luas Lingkup Manual dan Penggunaannya
Manual ini berlaku:
1. Ketika pelaksanaan isi setiap standar dalam satu siklus berakhir, dan kemudian standar tersebut ditingkatkan mutunya. Siklus setiap standar dapat ditentukan secara seragam atau berbeda-beda. Misalnya satu siklus adalah semesteran, tahunan, atau 5 tahunan;
2. Untuk semua standar.
4. Definisi dan istilah
1. Pengembangan atau peningkatan standar adalah upaya untuk mengevaluasi dan memperbaiki mutu dari isi standar, secara periodik dan berkelanjutan.
MANUAL SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : M.Pnkt/Std/04
Revisi : 00
Tanggal : 09-10 -2010
Halaman : 3 dari 3
2. Evaluasi standar adalah tindakan menilai isi standar didasarkan, antara lain, padaa. hasil pelaksanaan isi standar pada waktu sebelumnya;b. perkembangan situasi dan kondisi PPNS, tuntutan kebutuhan
pemangku kepentingan PPNS dan masyarakat pada umumnya,c. relevansinya dengan visi dan misi PPNS .
3. Siklus standar adalah durasi atau masa berlakunya suatu standar sesuai dengan aspek yang diatur didalamnya.
5. Langkah-Langkah atau Prosedur
1. Pelajari laporan hasil pengendalian standar.
2. Selenggarakan rapat atau forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut, dengan mengundang unit kerja yang terkait.
3. Evaluasi isi standar
4. Lakukan revisi isi standar sehingga menjadi standar baru.
5. Tempuh langkah atau prosedur yang berlaku dalam penetapan standar.
6. Kualifikasi Pejabat/Petugas yang menjalankan SOP
Pihak yang harus mengembangkan standar adalah:Unit khusus SPMI sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, bekerja sama dengan unit yang terkait seperti yang tercantum pada standar yang bersangkutan.
7. Catatan Manual ini digunakan secara bersamaan dengan Manual Penetapan Standar (M.Pntp/Std/01)
8. Referensi 1. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010
2. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Kemendiknas, 2010.
3. Manual Penetapan Stándar (M.Pntp/Std/01)
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/A.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 1 dari 7
STANDAR
KOMPETENSI LULUSAN
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Wibowo Arnin, ST, M.kom
Emy Sofia, ST, MT Perumus
Pemeriksaan Ir. Ratna Budiawati, MA Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/A.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 2 dari 7
1. Visi dan Misi
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan.
2. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan
kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai
dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
3. Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu
muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan
pendidikan tertentu.
4. Supervisor adalah seseorang yang menangani orang - orang yang memproduk-
si dan atau melakukan kinerja pelayanan. Seorang supervisor bertanggung jawab
untuk hasil atas orang-orang yang diawasi terutama mutu dan jumlah dari produk
dan pelayanan.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/A.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 3 dari 7
5. Teknisi Senior adalah pekerja terlatih yang menguasai bidang teknologi tertentu
dan lebih banyak memahami teori bidang tersebut.
6. Ahli Rancang adalah seorang pekerja yang ahli atau mampu untuk membuat atau
merancang suatu bentuk barang atau sistem yang hasilnya dapat digunakan.
7. TOEIC (Test of English for International Communication) adalah tes kompetensi
bahasa Inggris yang didesain khusus untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris
sehari hari yang digunakan oleh pekerja dalam lingkup internasional.
3. Rasional
Agar dapat mencapai misi Politeknik Perkapalan Negeri Perkapalan khusunya
misi yang pertama, yaitu melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian
terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan & kesehatan kerja, maka Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
sebagai pelaksanaan dari pelayanan tri dharma perguruan tinggi khususnya bidang
akademik perlu membuat standar kompetensi lulusan yang mampu mengakomodasi
kepentingan dari kalangan profesi, pengguna lulusan dan masyarakat umum, sesuai
dengan misi ketiga yaitu, membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu
berkompetisi secara global.
Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana
diamanahkan pada Permendikbud No.49 tahun 2014 merupakan kriteria minimal
tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan, yang akan
digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar
penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan dan standar pembiayaan pembelajaran.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Kompetensi Lulusan Pendidikan Tinggi berdasarkan KKNI untuk jenjang D-III
dan jenjang D-IV di PPNS dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.1. Jenjang pendidikan D-III masuk kedalam level 5, yaitu :
a. Lulusan PPNS harus dapat menyelesaikan pekerjaan dengan
minimal 3 variabel.
b. Lulusan PPNS mampu menyelesaikan permasalahan dengan
memilih metode terkait dan menganalisa data.
c. Lulusan PPNS mampu menunjukkan hasil kinerja yang dapat
terukur (waktu, operasi dan fungsi).
d. Lulusan PPNS mampu menguasai konsep teoritis untuk
menyelesaikan masalah prosedural dengan jumlah parameter
tertentu.
e. Lulusan PPNS mampu mengelola kelompok kerja (minimal lima
orang) dan dapat membuat laporan tertulis sesuai dengan aturan
penulisan yang berlaku.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/A.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 4 dari 7
1.2. Jenjang pendidikan D-IV masuk kedalam level 6, dimana lulusan
mempunyai keahlian level 5 dan ditambah :
a. Lulusan PPNS mampu memanfaatkan IPTEKS terbaru dalam
bidang keahlian- untuk menyelesaikan pekerjaannya.
b. Lulusan PPNS mampu beradaptasi terhadap segala situasi dalam
menyelesaikan masalah dan dapat mengambil keputusan strategis
berdasar analisa informasi.
2. Kompetensi Lulusan Pendidikan Tinggi yang diterapkan oleh PPNS akan
menunjang jenjang karir lulusan sebagai berikut :
Jenjang
Pendidikan
Jenjang Karir Lulusan
Teknisi Senior Supervisor Ahli Rancang
D-III
D-IV
2.1. Lulusan jenjang D-III minimal dapat menduduki jabatan sebagai teknisi
senior (pada industri menengah dan besar) atau paling tinggi sebagai
supervisor (pada industri kecil).
2.2. Lulusan jenjang D-IV minimal dapat menduduki jabatan sebagai
supervisor (pada industri menengah dan besar) atau paling tinggi sebagai
ahli rancang (pada industri kecil).
3. Kompetensi mahasiswa dalam Bahasa Inggris di tunjukkan dengan nilai TOEIC
5. Strategi Pencapaian
dan Pengendalian
Standar
1. Ketua Jurusan, Ketua Program Studi dan tim kurikulum melakukan rapat
koordinasi untuk menentukan / mengkaji ulang kurikulum setiap akhir tahun ajaran
untuk menyesuaikan dengan kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dan sesuai
dengan Pedoman Kompetensi Program Studi.
2. Tiap Program Studi melakukan uji kompetensi untuk menilai kompetensi
mahasiswa sesuai dengan kompetensi lulusan masing – masing program studi.
3. Agar mahasiswa yang mengikuti uji kompetensi dapat lulus dengan sekali uji
kompetensi, maka diadakan kelas penyegaran materi untuk uji kompetensi terkait
sesuai kompetensi dari program studi masing – masing.
4. Nilai minimal mata kuliah utama yang menjadi kompetensi masing – masing
program studi adalah nilai C.
5. Untuk membantu pencapaian nilai minimal 500 dalam kompetensi bahasa Inggris
(TOEIC), maka UPT Bahasa menyediakan fasilitas pemberian kursus untuk semua
mahasiswa.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/A.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 5 dari 7
6. Indikator 1. Jumlah mahasiswa (dalam %) yang mendapat nilai minimal C untuk mata kuliah
utama (sesuai kompetensi program studi) dalam tiap kelas.
2. Jumlah mahasiswa (dalam %) yang mendapat nilai 500 dalam uji kemampuan
Bahasa Inggris (TOEIC) dengan sekali tes.
3. Jumlah mahasiswa (dalam %) yang lulus uji kompetensi dengan satu kali proses uji
kompetensi
4. Persentase lulusan yang mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kompetensinya
7. Dokumen terkait
1. Pengendalian Perancangan dan Pengembangan Kurikulum Program Studi
2. Pedoman Kompetensi Program Studi
3. Prosedur Pelaksanaan Uji Kompetensi
4. Prosedur pelaksanaan tracer study
8. Referensi
1. UU No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. UU No. 12 tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi. Pasal terkait yaitu pasal 44
yang membahas tentang Sertifikasi Profesi dan Sertifikasi Kompetensi.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Permendikbud No.49 tahun 2014, tentang Standar Nasional Pedidikan Tinggi.
Pasal terkait yaitu pasal 5, 6 dan 7 yang membahas tentang Standar Kompetensi
Lulusan.
5. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.
9. Penanggungjawab
dan pihak terkait 1. Direktur
2. Wakil Direktur I
3. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi
4. Ka Lab/Ka Unit
5. Dosen
6. Tenaga kependidikan
7. Mahasiswa
8. Kepala Penjaminan Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/A.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 6 dari 7
LAMPIRAN :
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/A.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 7 dari 7
LAMPIRAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
No Indikator Capaian 2014 2015 2016
D-III D-IV D-III D-IV D-III D-IV
1 Jumlah variabel dari pekerjaan yang
dilakukan 2 3 3 5 3 5
3 Jumlah parameter permasalahan yang
dapat diselesaikan 2 4 3 6 3 6
4 Jumlah personal kelompok kerja yang
dikelola 5 15 10 20 15 30
5 Jumlah mahasiswa (dalam %) yang
mendapat nilai minimal C untuk mata
kuliah utama (sesuai kompetensi program
studi) dalam tiap kelas.
10% 8% 5%
6 Jumlah mahasiswa (dalam %) yang
mendapat nilai 500 dalam uji kemampuan
Bahasa Inggris (TOEIC)
25% 35% 50%
7 Jumlah mahasiswa (dalam %) yang lulus
uji kompetensi dengan satu kali proses uji
kompetensi
25% 35% 50%
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 1 dari 8
STANDAR ISI
KURIKULUM
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Adi Wirawan H, ST, MT
Wiediartini, SE, MT Perumus
Pemeriksaan Moh. Miftachul Munir, ST, MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin P, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 2 dari 8
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) adalah satuan standar yang meliputi
Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian dan
Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.
2. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada
jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hokum Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan
kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai
dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi.
5. Program Studi Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan
pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam
satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
6. Panduan Penyusunan/Pemutakhiran Kurikulum PPNS merupakan sebuah acuan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 3 dari 8
bagi program studi di lingkungan PPNS untuk menyusun atau memutakhirkan
kurikulum, dimana di dalamnya mencakup paling tidak panduan dan format
menyusun capaian pembelajaran, panduan dan format pemetaan bahan kajian dan
penyusunan bahan kajian, panduan dan format untuk mengkaji kesesuaian mata
kuliah dengan rumusan sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan
pengetahuan, panduan dan format menentukan skema pembentukan mata kuliah,
panduan dan format menentukan kode mata kuliah, panduan dan format menyusun
struktur kurikulum, dan panduan menetapkan besarnya SKS setiap mata kuliah.
7. Standar Kompetensi Lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang
diyantakan dalam rumusan capaian pembelajaran.
8. Satu sks setara dengan 160 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar per minggu
per semester.
9. Sikap merupakan perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan
aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial
melalui proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau
pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.
10. Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah
bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam
proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian
kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.
11. Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan
menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh
melalui pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau
pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran.
12. Ketrampilan Umum sebagai kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh
setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai
tingkat program dan jenis pendidikan tinggi.
13. Keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh
setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi.
14. Beban normal belajar adalah 8 (delapan) jam per hari atau 48 (empat puluh
delapan) jam per minggu setara dengan 18 (delapan belas) sks per semester, sampai
dengan 9 (sembilan) jam per hari atau 54 (lima puluh empat) jam per minggu
setara dengan 20 (dua puluh) sks per semester.
15. Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam
belas) minggu
16. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah rencana materi pengajaran disetiap
pertemuan yang dikembangkan dan dipersiapkan oleh dosen pengajar secara
mandiri atau bersama (dalam kelompok keahlian bidang ilmu) dan disampaikan
pada awal dan/atau setiap perkuliahan.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 4 dari 8
17. Metode pembelajaran yang dapat dipilih untuk pelaksanaan pembelajaran mata
kuliah antara lain: diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran
kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran
berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif
memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
3. Rasional
Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh PPNS adalah menghasilkan lulusan
dengan kompetensi yang sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) dan sesuai dengan kebutuhan industri maritim dan / atau industri penunjang
kemaritiman. Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut
adalah selalu berupaya untuk memutakhirkan kurikulum yang diimplementasikan
dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena kurikulum merupakan nilai
kualitas yang akan menjamin pelaksanaan proses pembelajaran dalam rangka
menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Agar proses pemutakhiran kurikulum dapat berjalan sesuai rencana dan
menghasilkan kurikulum yang berkualitas, maka dipandang perlu membuat sebuah
standar tentang bagaimana proses pemutakhiran kurikulum tersebut dilakukan.
Cakupan yang terdapat di dalam standar kurikulum harus mencakup semua kriteria
minimal yang mencerminkan nilai kualitas standar isi sebagaimana telah dituangkan
dalam Permendiknas No 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Ketentuan Umum
1.1. Bahwa semua kurikulum yang dijalankan oleh setiap program studi di
lingkungan PPNS harus mengacu pada Visi, Misi dan Tujuan PPNS
yang telah ditetapkan.
1.2. Bahwa proses penyusunan atau pemutakhiran kurikulum dilakukan
mengacu pada ketentuan Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang
terdapat di dalam Permendiknas No. 49 tahun 2014.
1.3. Dalam rangka proses penyusunan dan pemutakhiran kurikulum yang
efisien, maka perlu dibuat sebuah Panduan Penyusunan/ Pemutakhiran
Kurikulum.
1.4. Kurikulum suatu program studi disusun atas dasar upaya program studi
tersebut untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang telah
ditetapkan.
1.5. Bahwa semua upaya program studi dalam menyusun atau
memutakhirkan wajib menggunakan buku Panduan Penyusunan/
Pemutakhiran Kurikulum yang ditetapkan oleh Direktur PPNS.
1.6. Penetapan besarnya beban 1 SKS yang digunakan sepenuhnya harus
mengikuti ketentuan Permendiknas No.49 Tahun 2014 Bagian Keempat
Pasal 15 ayat (2) dan Pasal 16.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 5 dari 8
1.7. Penetapan besarnya beban normal mahasiswa dan jumlah minimal SKS
yang harus ditempuh untuk masing-masing program pendidikan
sepenuhnya mengikuti ketentuan Permendiknas No.49 Tahun 2014
Bagian Keempat Pasal 17.
2. Struktur Kurikulum
2.1. Satu kesatuan kurikulum pada setiap program studi paling tidak
mencakup:
a. Rumusan capaian pembelajaran masing-masing program studi;
b. Struktur mata kuliah;
c. Silabus;
d. Dokumen Rencana Pembelajaran Semester tiap mata kuliah; paling
tidak mencakup:
Nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks,
nama dosen pengampu;
Capaian pembelajaran per mata kuliah;
Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap
pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan;
Bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan
dicapai;
Metode pembelajaran;
Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap
tahap pembelajaran;
Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam
deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama
satu semester;
Kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan
Daftar referensi yang digunakan.
3. Mekanisme Penyusunan / Pemutakhiran Kurikulum
3.1. Proses penyusunan atau pemutakhiran kurikulum di lingkungan PPNS
dilakukan oleh Tim Kurikulum PPNS dan Tim Kurikulum program studi,
dimana Tim Kurikulum PPNS dibentuk dan ditetapkan oleh Wakil
Direktur Bidang Akademik dan Tim Kurikulum Program Studi dibentuk
dan ditetapkan oleh masing-masing Ketua Program Studi.
3.2. Tim Kurikulum (PPNS dan Program Studi) terdiri sekurang-kurangnya 4
(empat) orang dosen.
3.3. Proses penyusunan atau pemutakhiran kurikulum diawali dengan tahapan
perumusan capaian pembelajaran (CP) sesuai KKNI, kemudian diikuti
dengan tahap pembentukan bahan kajian dan penyusunan mata kuliah
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 6 dari 8
dan tahap penyusunan struktur/kerangka kurikulum.
3.4. Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam merumuskan capaian
pembelajaran (CP) adalah sebagai berikut:
a. Bagi program studi lama yang telah beroperasi:
Melakukan evaluasi terhadap kurikulum lama dengan cara
mengkaji seberapa jauh capaian pembelajaran sesuai dengan
KKNI telah terbukti dimiliki oleh lulusan, dan dapat
beradaptasi terhadap perkembangan kehidupan;
Informasi untuk pengkajian ini bisa didapatkan melalui
penelusuran lulusan, masukan pemangku kepentingan,
asosiasi profesi/keilmuan, dan perkembangan keilmuan/
keahlian.
Dalam tahap ini akan dihasilkan rumusan capaian
pembelajaran baru.
b. Pada program studi baru,
Melakukan analisis SWOT, penetapan visi keilmuan prodi,
melalui kebijakan universitas (PPNS) dalam pengembangan
prodi;
Melakukan analisis kebutuhan, serta mempertimbangkan
masukan pemangku kepentingan, asosiasi profesi/keilmuan.
c. Bahwa semua rumusan capaian pembelajaran yang dihasilkan
baik oleh program studi lama maupun program studi baru harus
memenuhi ketentuan yang tercantum dalam SNPT dan KKNI,
dimana di dalamnya memuat unsur sikap, pengetahuan,
keterampilan umum dan keterampilan khusus.
3.5. Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan pada tahap pembentukan
dan penyusunan mata kuliah adalah sebagai berikut:
3.5.1. Tahap awal adalah merumuskan ketrampilan khusus yang
harus dikuasai oleh lulusan.
3.5.2. Perumusan ketrampilan khusus harus didukung dengan tahap
rumusan pengetahuan yang harus dikuasai (diajarkan) dari
suatu program studi diurai menjadi bahan kajian dan ditetapkan
tingkat penguasan, keluasan, dan kedalamannya.
3.5.3. Penetapan ini perlu melibatkan kelompok/bidang/lab. yang ada
di program studi, dengan mengacu pada rumpun, cabang, dan
ranting keilmuan yang terkait dengan prodi.
3.5.4. Untuk membungkus bahan kajian menjadi mata kuliah, harus
dimulai dengan membuat matrik antara rumusan capaian
pembelajaran (sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus)
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 7 dari 8
dengan bahan kajian, untuk menjamin keterkaitan keduanya.
3.5.5. Penetapan besaran sks sebuah mata kuliah didasarkan pada
perkiraan waktu yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk dapat
memenuhi (bagian) capaian pembelajaran yang dibebankan
pada mata kuliah tersebut.
3.6. Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam tahap penyusunan
struktur/kerangka kurikulum adalah sebagai berikut:
3.6.1. Tahap ini adalah suatu tahap menyusun mata kuliah ke dalam
semester;
3.6.2. Pola susunan mata kuliah perlu memperhatikan hal berikut:
a. Beban sks rata-rata di setiap semester yakni 18-20 sks;
b. Ketepatan letak mata kuliah yang disesuaikan dengan
keruntutan tingkat kemampuan dan integrasi antar mata
kuliah;
c. Strategi pembelajaran yang direncanakan dalam usaha
memenuhi capaian pembelajaran lulusan.
3.7. Setelah semua draft dokumen kurikulum lengkap, maka Tim Kurikulum
masing-masing program studi melakukan sosialisasi kepada seluruh
dosen, tenaga kependidikan dan stakeholder.
3.8. Saran dan komentar dari dosen, tenaga kependidikan dan stakeholder
dijadikan acuan untuk melakukan perbaikan.
3.9. Dokumen kurikulum yang telah diperbaiki, kemudian diajukan kepada
Wakil Direktur bidang akademik PPNS dan selanjutnya kepada Direktur
PPNS untuk mendapat persetujuan untuk diimplementasikan dalam
kurun waktu 4 (empat) tahun ke depan.
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
Strategi yang harus dilakukan dalam pencapaian dan pengendalian standar adalah :
1. Mengadakan sosialiasi kurikulum baru kepada semua staf dosen, tenaga
kependidikan dan stakeholder;
2. Mengadakan pelatihan penyusunan dokumen Rencana Pembelajaran kepada
semua dosen;
3. Melakukan evaluasi secara berkala baik internal maupun eksternal terhadap
implementasi kurikulum baru, dengan melibatkan dosen, mahasiswa, alumni dan
stakeholder
6. Indikator 1. Tersusunnya dokumen kurikulum masing-masing program studi paling lama 1
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 8 dari 8
(satu) semester sebelum diimplementasikan;
2. Tersosialisasinya kurikulum baru dengan baik kepada seluruh dosen, tenaga
kependidikan dan stakeholder;
3. Adanya dokumen Rencana Pembelajaran Semester untuk semua mata kuliah
sebelum implementasi kurikulum baru.
4. Meningkatnya kualitas daya serap lulusan yang diukur dari lama waktu tunggu
lulusan dan rata-rata nilai pendapatan (gaji) pertama.
7. Dokumen Terkait
1. Standar Nasional Pendidikan sebagaimana tercantum di dalam Permendiknas No. 49
Tahun 2014 merupakan satu kesatuan yang utuh, maka dalam implementasinya,
Standar Kurikulum PPNS juga terkait dengan beberapa standar lain seperti:
a. Standar Kompetensi Lulusan;
b. Standar Proses Perkuliahan;
c. Standar Penilaian Pembelajaran;
d. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan;
e. Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran;
f. Standar Pengelolaan Akademik;
2. Pedoman Kurikulum
8. Referensi
1. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.49 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Pedoman Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT).
5. Pedoman Evaluasi Diri Akreditasi Program Studi yang dikeluarkan BAN PT.
9. Penanggungjawab
dan Pihak Terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur I
3. Ketua Jurusan/Koordinator prodi
4. Senat PPNS
5. Kepala Pusat Jaminan Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.02
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 1 dari 5
STANDAR ISI
BEBAN STUDI
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Adi Wirawan H, ST, MT
Wiediartini, SE, MT Perumus
Pemeriksaan Moh. Miftachul Munir, ST, MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin P, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.02
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 2 dari 5
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) adalah satuan standar yang meliputi
Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian dan
Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.
2. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada
jenjang pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi.
4. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan
akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
5. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat SKS, adalah takaran waktu
kegiatan belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam
proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya
pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler
di suatu program studi.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.02
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 3 dari 5
6. Satu SKS setara dengan 160 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar per
minggu per semester.
7. Beban normal belajar adalah 8 (delapan) jam per hari atau 48 (empat puluh
delapan) jam per minggu setara dengan 18 (delapan belas) sks per semester, sampai
dengan 9 (sembilan) jam per hari atau 54 (lima puluh empat) jam per minggu
setara dengan 20 (dua puluh) sks per semester.
8. Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam
belas) minggu.
3. Rasional
Dalam upaya menerapkan kurikulum sesuai dengan SNPT yang berbasis pada
KKNI, maka jelas disebutkan bahwa setiap jenjang kualifikasi yang ingin dicapai harus
terdefinisikan dengan jelas dalam Capaian Pembelajaran. Dalam tataran pelaksanaan
bahwa setiap Capaian Pembelajaran masing-masing program studi diwujudkan dalam
suatu struktur kurikulum dan diimplementasikan ke dalam tiap-tiap mata kuliah
penunjangnya. PPNS menyelenggarakan 3 (tiga) macam jenjang kualifikasi pendidikan
yaitu Dimploma 3, Dimploma 4 dan Magister Terapan yang mempunyai kualifikasi
Capaian Pembelajaran yang berbeda-beda. Jika diukur dalam jangka waktu
pembelajaran, maka masing-masing jenjang kualifikasi akan mempunyai jangka waktu
pembelajaran yang berbeda pula besarannya. Jika dilihat dalam ukuran SKS-pun juga
akan berbeda satu dengan yang lain. Oleh sebab itu agar dalam penetapan besarnya
total kredit pembelajaran (SKS) dan lama waktu pembelajaran mempunyai nilai yang
proporsional antara satu jenjang kualifikasi dengan jenjang kualifikasi yang lain, maka
perlu dibuat standar yang secara khusus mengatur hal tersebut. Standar ini nantinya
juga akan dijadikan sebagai salah satu acuan program studi di lingkungan PPNS untuk
menyusun atau mengembangkan kurikulumnya.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester (SKS);
2. Satu SKS setara dengan 160 (seratus enam puluh) menit kegiatan belajar per
minggu per semester.
3. Setiap mata kuliah paling sedikit memiliki bobot 1 (satu) sks.
4. 1 (satu) SKS pada bentuk pembelajaran kuliah, responsi dan tutorial, mencakup:
a. Kegiatan belajar dengan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per
semester;
b. Kegiatan belajar dengan penugasan terstruktur 50 (lima puluh) menit per
minggu per semester; dan
c. Kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester;
5. 1 (satu) SKS pada bentuk pembelajaran seminar atau bentuk pembelajaran lain
yang sejenis, mencakup:
a. Kegiatan belajar tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester;
dan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.02
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 4 dari 5
b. Kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester;
6. 1 (satu) sks pada bentuk pembelajaran praktikum, praktik studio, praktik bengkel,
praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau bentuk
pembelajaran lain yang setara, adalah 160 (seratus enam puluh) menit per minggu
per semester;
7. Besarnya beban belajar mahasiswa per-satuan waktu yang akan ditetapkan harus
mengacu pada ketentuan SNPT khususnya terkait dengan beban normal belajar
mahasiswa;
8. Besarnya beban belajar minimal yang harus ditempuh mahasiswa dalam rangka
mencapai Capaian Pembelajaran di lingkungan PPNS harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a. 108 sks untuk program diploma tiga;
b. 144 sks untuk program diploma empat;
c. 72 sks untuk program magister terapan;
9. Masa studi terpakai bagi mahasiswa adalah:
a. 3 (tiga) sampai 4 (empat) tahun untuk program diploma tiga;
b. 4 (empat) sampai 5 (lima) tahun untuk program diploma empat;
c. 1,5 (satu koma lima) sampai 4 (empat) tahun untuk program magister
terapan;
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Mengadakan sosialiasi kepada program studi (tim kurikulum) terkait dengan
ketentuan besarnya beban belajar mahasiswa atau beban normal belajar mahasiswa;
2. Mengevaluasi konsep kurikulum yang telah disusun oleh tim kurikulum program
studi;
6. Indikator 1. Tersusunnya dokumen kurikulum masing-masing program studi berbasis pada
ketentuan beban belajar mahasiswa dan beban normal belajar mahasiswa;
2. Persentase mahasiswa yang menyelesaikan studi tepat waktu
7. Dokumen Terkait
1. Standar Beban Belajar Mahasiswa juga terkait dengan beberapa standar lain
seperti:
a. Standar Kompetensi Lulusan;
b. Standar Kurikulum;
c. Standar Proses Perkuliahan;
2. Pedoman Kurikulum
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.02
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 5 dari 5
8. Referensi
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 49 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
3. Pedoman Evaluasi Diri Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT).
4. Pedoman Evaluasi Diri Akreditasi Program Studi yang dikeluarkan BAN PT.
9. Penanggungjawab
dan Pihak Terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur I
3. Ketua Jurusan/Koordinator Prodi
4. Senat PPNS
5. Kepala Pusat Jaminan Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.03
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 1 dari 6
STANDAR ISI
KALENDER AKADEMIK
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Wiediartini, SE, MT
Dewi Kurniasih, SKM, Mkes Perumus
Pemeriksaan Adi Wirawan H, ST, MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin P, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.03
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 2 dari 6
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Kalender Akademik mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif, dan hari libur baik libur nasional maupun libur
perkuliahan.
2. Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam
belas) minggu.
3. Tahun Akademik adalah satuan waktu kegiatan pendidikan yang terdiri dari 2
semester, yaitu semester ganjil dan semester genap.
4. Program Beasiswa adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan
kepada perorangan, mahasiswa atau pelajar yang digunakan demi keberlangsungan
pendidikan yang ditempuh.
5. Remedial Course adalah perkuliahan tambahan yang dilaksanakan dalam rangka
melakukan perbaikan atau penambahan materi kuliah yang belum memenuhi
persyaratan.
6. Masa pendaftaran adalah waktu yang disediakan institusi untuk calon mahasiswa
melakukan pendaftaran guna mengikuti prosedur yang telah di tentukan agar dapat
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.03
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 3 dari 6
menjadi mahasiswa PPNS
7. Ujian seleksi adalah seleksi bersama dalam penerimaan mahasiswa baru di
lingkungan politeknik negeri menggunakan pola ujian yang selama ini telah
dilakukan dan menunjukkan berbagai keuntungan serta keunggulan. Ujian seleksi
ini terbagi atas atas Program Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) dan
Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN)
8. Pengumuman hasil seleksi adalah penetepan nama mahasiswa yang berhasil lolos
masuk ke PPNS dan berhak melakukan registrasi ulang.
9. Registrasi (administrasi dan akademik) mahasiswa lama adalah kegiatan
pendaftaran ulang sebagai mahasiswa pada setiap awal semester sesuai dengan
kalender akademik, agar tetap mendapatkan status terdaftar sebagai mahasiswa
pada Jurusan yang bersangkutan
10. Registrasi (administrasi dan akademik) mahasiswa baru adalah urutan prosedur
administrasi yang wajib dijalani oleh setiap Calon Mahasiswa Baru yang telah lulus
Ujian Saringan Masuk PPNS dan memutuskan untuk menjalani Pendidikan Tinggi
di PPNS, dengan melengkapi persyaratan administrasi akademik dan melunasi
kewajiban keuangan sesuai jadwal yang tertera pada Surat Panggilan
11. Penjadwalan kuliah adalah proses penempatan waktu dan ruangan pada sejumlah
kuliah, dan kegiatan akademik sejenis yang berhubungan dengan kapasitas ruang,
waktu yang dibutuhkan, dan toleransi untuk ketersediaan dosen.
12. Periode kuliah adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan
kerja sesuai dengan penjadwalan kuliah yang telah di tetapkan
13. Yudisium kenaikan tingkat adalah suatu keputusan yang diberikan kepada
mahasiswa aktif yang telah menempuh UAS dan mempunyai nilai yang
dipersyaratkan untuk lulus naik kejenjang berikutnya.
14. Yudisium tingkat akhir adalah penetapan hasil studi mahasiswa mulai dari semester
pertama sampai semester terakhir pada suatu program tertentu
15. Minggu tenang adalah minggu yang digunakan untuk persiapan ujian semester
16. Jeda antar semester adalah waktu tanpa kegiatan pembelajaran secara resmi atau
terjadwal di antara semester ganjil dan semester genap dan sebaliknya.
17. Batas akhir penetapan lulusan adalah waktu yang digunakan untuk mengumpulkan
data mahasiswa untuk dimasukkan ke data yudisium
18. Wisuda adalah pengakuan akademik terhadap para lulusan yang telah
menyelesaikan pendidikannya.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.03
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 4 dari 6
19. Tugas Akhir (TA) adalah sebuah mata kuliah yang harus ditempuh oleh seorang
mahasiswa menjelang akhir studinya, yang berbentuk proyek mandiri yang
dilakukan oleh mahasiswa di bawah bimbingan dosen pembimbing
3. Rasional
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan perguruan tinggi, maka diperlukan
adanya suatu rencana kerja yang baik untuk mengelola komponen yang ada. Salah satu
cara untuk mengetahui rencana dan jadwal kegiatan pendidikan di perguruan tinggi
adalah dengan melihat kalender akademik. Kalender akademik merupakan pedoman
yang berlaku umum bagi jurusan dan program studi serta sivitas akademika di
lingkungan perguruan tinggi, yang berfungsi membantu kesuksesan suatu proses
pembelajaran dalam tahun akademik yang dijalankan secara langsung dengan
penjadwalan yang dibuat. Dengan terstrukturnya jadwal yang disusun dalam bentuk
kalender akademik akan menjamin berlangsungnya proses pembelajaran berjalan
dengan baik.
Satu tahun akademik terbagi menjadi 2 (dua) semester yaitu semester gasal dan
semester genap. Di dalam Kalender Akademik antara lain diatur jadwal kegiatan
akademik yang meliputi hal-hal seperti : Pendaftaran ulang mahasiswa; Pengisian
Kuesioner Indeks Prestasi Dosen dan Sarana Prasarana secara Online, Perkuliahan dan
ujian (UTS dan UAS, Minggu Pengganti, Minggu tenang , Yudisium dan Wisuda;
Liburan semester; dan Hari-hari libur.
Agar pembuatan Kalender Akademik memuat hal-hal standar yang seharusnya
ada, maka perlu ditetapkan Standar Kalender Akademik yang akan menjadi pedoman
bagi sivitas akademika selama tahun akademik berjalan.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Kalender Akademik PPNS meliputi ketetapan tentang :
a. Awal dan akhir tahun ajaran, dengan mempertimbangkan ujian akhir siswa
pada jenjang pendidikan menengah dan seleksi masuk perguruan tinggi.
b. Masa pendaftaran, ujian seleksi, pengumuman hasil seleksi, registrasi
(administrasi dan akademik) mahasiswa baru.
c. Program Beasiswa
d. Jadwal kegiatan Mahasiswa Baru.
e. Jadwal registrasi administrasi dan akademik mahasiswa lama.
f. Periode perkuliahan/minggu efektif satu tahun ajaran yang meliputi jumlah
minggu untuk kegiatan pembelajaran dalam waktu semester ganjil dan semester
genap.
g. Masa ujian dalam rangka kegiatan pembelajaran yang meliputi :
1) Ujian Tengah Semester untuk semester ganjil dan semester genap.
2) Ujian Akhir Semester untuk semester ganjil dan semester genap.
3) Ujian Tugas Akhir
h. Yudisium kenaikan tingkat dan Yudisium mahasiswa tingkat akhir.
i. Minggu tenang sebelum pelaksanaan Ujian Akhir Semester.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.03
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 5 dari 6
j. Jeda antar semester
k. Pendaftaran dan pelaksanaan Remedial Course untuk semester ganjil dan
genap.
l. Jadwal perwalian.
m. Batas akhir penetapan lulusan dan pendaftaran wisuda.
n. Hari-hari libur yang terdiri dari Libur nasional dan Libur keagamaan.
2. Tahun ajaran PPNS disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dengan
mempertimbangkan waktu untuk penerimaan mahasiswa baru dalam kaitannya
dengan penyelenggaraan ujian nasional tingkat pendidikan menengah atas.
3. Hari libur Nasional dan cuti bersama mengikuti Surat Keputusan Bersama (SKB)
tiga menteri, yaitu Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN dan
RB).
4. Kalender akademik ditetapkan oleh Direktur.
5. Implementasi Kalender Akademik tersebut pada Tahun Akademik berikutnya,
disertai monitoring dan evaluasi oleh BAKPSI dan Wakil Direktur I.
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. BAKPSI merancang kalender akademik menyesuaikan dengan peraturan yang
berlaku, penyelenggaraan ujian nasional, dan ketetapan hari libur nasional sesuai
SKB tiga menteri.
2. Kalender Akademik yang telah dirancang BAKPSI diperiksa oleh PD 1 dan
disetujui oleh Direktur.
3. Melakukan sosialisasi mengenai kalender akademik kepada seluruh civitas
akademika di PPNS.
4. Evaluasi kesesuaian jadwal kalender akademik dengan pelaksanaannya.
6. Indikator 1. Tersedia kalender akademik setiap tahun akademik yang telah di SK-kan oleh
Direktur paling lambat 1(satu) bulan sebelum Tahun Akademik Berjalan,
diantaranya.
2. Persentase kesesuaian jadwal pada kalender akademik dengan pelaksanaannya.
7. Dokumen Terkait
1. Prosedur Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Kalender Akademik
2. Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan PPNS
8. Referensi
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 49 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/B.03
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 6 dari 6
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
3. Keputusan Direktur PPNS ITS No. 4686/K12/KM/2007 jo No. 3738/K12/KM/2009
tentang peraturan akademik dan kemahasiswaan PPNS.
4. Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri
9. Penanggungjawab
dan Pihak Terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur I
3. Ketua Jurusan/Koordinator Prodi
4. Kepala Bagian Administrasi Kemahasiswaaan dan Perencanaan dan Sistem
Informasi (BAKPSI)
5. Kepala Pusat Jaminan Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.01
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 9
STANDAR PROSES
PERKULIAHAN TEORI
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan George Endri K, ST, Msc.Eng
Anda Iviana J, ST, MT Perumus
Pemeriksaan Ir. Ratna Budiawati, MA Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.01
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 9
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu
satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
2. Perkuliahan teori adalah kegiatan interaksi/tatap muka antara mahasiswa dengan
Dosen dan sumber belajar sebagai forum untuk transfer ilmu pengetahuan serta
pencapaian kompetensi tertentu dalam satu semester yang dilaksanakan di kelas
dan atau di lingkungan kampus.
3. Semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam
belas) minggu
4. Direktur adalah pemimpin Perguruan Tinggi pada Politeknik.
5. Politeknik adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi
dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dan jika memenuhi
syarat, Politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
6. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
7. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.01
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 9
8. Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung
program studi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan/atau olahraga.
9. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan
akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
10. BAKPSI adalah Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Sistem
Informasi yang bertugas melaksanakan urusan akademik, kemahasiswaan, alumni,
perencanaan, sistem informasi, dan kerjasama di lingkungan PPNS.
11. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi.
12. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah rencana materi pengajaran disetiap
pertemuan yang dikembangkan dan dipersiapkan oleh dosen pengajar secara
mandiri atau bersama (dalam kelompok keahlian bidang ilmu) dan disampaikan
pada awal dan/atau setiap perkuliahan.
13. Modul ajar merupakan materi ajar yang dikemas sebagai bahan untuk disajikan
dalam pembelajaran di kelas.
14. Surat Peringatan (SP) adalah surat yang berisi tentang peringatan ketidakhadiran
mahasiswa yang dikeluarkan berdasarkan rekapitulasi kehadiran dari BAKPSI.
15. Jadwal perkuliahan adalah daftar kegiatan belajar mengajar dalam satu minggu
yang harus dilaksanakan oleh sivitas akademik terkait tertentu.
16. Berita acara perkuliahan adalah lembar bukti persetujuan antara dosen pengajar
dan wakil mahasiswa bahwa perkuliahan telah dilaksanakan sesuai dengan RPS
yang direncanakan
17. Daftar Hadir adalah lembar bukti kehadiran pelaksanaan perkuliahan yang
dilakukan oleh sivitas akademik pada hari, tanggal, jam, dan tahun tertentu.
3. Rasional
Berkaitan dengan misi pertama PPNS, upaya dalam kegiatan pembelajaran
(perkuliahan) oleh sivitas akademik harus dibangun dengan mengindahkan proses
secara bertahap (enabling courses). Upaya dari kedua belah pihak (dosen dan
mahasiswa) dilakukan secara harmonis melalui koordinasi aktivitas dengan
mengedepankan obyektifitas, kejujuran, kesetaraan, serta keadilan; sesuai peran dan
tanggungjawabnya. Kegiatan belajar mengajar ini perlu didukung oleh lembaga dalam
bentuk prasarana-sarana untuk melancarkan proses tersebut; sehingga hasil yang
dicapai dapat optimal.
Hasil belajar adalah kompetensi tertentu yang dilandasi dengan pola pikir lojik-
terstruktur (logic-systematic). Kompetensi tersebut harus dapat diukur melalui
persoalan-persoalan teoritikal maupun kasus penerapannya. Bagi mahasiswa,
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.01
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 9
pencapaian hasil belajar secara bertahap dan komprehensif harus diperlihatkan melalui
aktivitas tatap-muka, tutorial, tugas mandiri, serta ujian tengah maupun akhir semester.
Bagi dosen, keberhasilan proses belajar mengajar juga dapat diukur melalui instrumen
yang dikenakan kepada mahasiswanya. Keberhasilan tersebut tercermin dari distribusi
pencapaian nilai belajar bersesuaian dengan rasional tingkat kesulitan soal yang
disampaikan dalam tutorial, tugas mandiri, serta evaluasi yang diberikan.
Berkaitan dengan visi PPNS, kompetensi yang dicapai melalui proses
pembelajaran (perkuliahan) ini perlu dicanangkan dan dikembangkan berorentasi pada
kualifikasi nasional maupun internasional. Secara nasional, Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) merupakan rumusan yang dipakai sebagai rujukan dalam
menyusun standar perkuliahan; hal ini sesuai dengan UU 12/2012 pasal 29 dan PerMen
Pendidikan dan Kebudayaan No.49 Tahun 2014.
Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada sivitas
akademik dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan teori. Penerapan standar ini
melalui masa transisi dengan pembimbingan selama dua tahun akademik. Hasil
evaluasi dan monitoring yang diperuntukkan untuk pengembangan dan pembakuan
dilakukan di triwulan terakhir perioda transisi.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Jurusan/Program Studi mengelola perkuliahan, sesuai dengan kurikulum dan
silabus yang telah ditetapkan Direktur.
2. Setiap awal semester, Jurusan/Program Studi menyelenggarakan rapat dosen
untuk penyusunan beban mengajar dan dosen pengajarnya.
3. Jurusan/Program Studi menyusun silabus setiap mata kuliah yang menjadi
rujukan materi utama dalam penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS).
4. Jurusan/Program Studi bersama-sama dengan BAKPSI menyusun jadwal
perkuliahan teori setiap semester.
5. Dosen pengampu membuat Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan bahan
ajar untuk mata kuliah yang diampu merujuk pada silabus, diberikan surat tugas
dan disetujui Ketua jurusan/prodi; selanjutnya disosialisasikan kepada mahasiswa
di awal perkuliahan.
6. Dosen melaksanakan proses pembelajaran teori mengacu pada RPS yang telah
disosialisasikan.
7. Dosen pengajar dan mahasiswa wajib hadir pada setiap mata kuliah yang dijalani
minimal 80% (sebagai persyaratan pelaksanaan evaluasi belajar) yang dicatat
dalam berita acara perkuliahan.
8. Mahasiswa yang belum menyelesaikan Ujian Tengah Semester (UTS) dan atau
memiliki kehadiran kurang dari 80% dalam satu semester untuk tiap mata kuliah,
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.01
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 9
tidak dapat mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS)
9. Dosen yang tidak melaksanakan perkuliahan teori sebanyak empat minggu
(berurutan maupun tidak) tanpa ijin, akan dicabut beban mengajarnya dan
digantikan oleh dosen lain yang ditunjuk oleh Direktur dengan memperhatikan
masukan Jurusan/Program Studi .
10. Sivitas akademik melaksanakan perkuliahan teori sesuai jadwal yang ditetapkan;
dengan toleransi kelambatan mulai pelaksanaan tidak lebih dari 15 menit di setiap
pertemuan.
11. Mahasiswa mengisi daftar hadir disetiap kegiatan tatap-muka maupun tutorial dan
divalidasi oleh dosen pengajar serta BAKPSI.
12. Mahasiswa yang tidak menghadiri kegiatan tatap-muka maupun tutorial tanpa ijin
akan diberikan Surat Peringatan (SP) yang diterbitkan selambat-lambatnya satu
minggu setelah jumlah ketidakhadiran tersebut dicapai (SP I = 10 jam, SP II = 20
jam, dan SP III >38 jam).
13. Dosen pengajar dan perwakilan mahasiswa mencatat kesesuaian materi kuliah
dengan RPS pada lembar berita acara perkuliahan setiap kehadiran tatap-muka
atau tutorial.
14. Jurusan/Program Studi/Ketua Kelompok Bidang Keahlian melakukan validasi
kesesuaian soal ujian dan tugas-tugas dengan RPS.
15. Dosen pengampu mengajar mata kuliah sesuai dengan kompetensinya.
16. Dosen pengajar/pengampu harus memiliki Sertifikat Pendidik Profesional.
17. Dosen pengajar harus memiliki Sertifikat Kompetensi/Profesi/ Keahlian Praktis
yang relevan dengan mata kuliah yang diampunya.
18. Jurusan/Program Studi bersama-sama BAKPSI melakukan monitoring
pelaksanaan perkuliahan.
19. Dosen melakukan evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa secara berkala
mencakup tugas/quiz, UTS (Ujian Tengah Semester), UAS (Ujian Akhir
Semester), dan kehadiran dalam perkuliahan teori.
20. Jadwal pelaksanaan UTS dan UAS mengikuti jadwal yang ditetapkan oleh
BAKPSI
21. Mahasiswa mengisi kuesioner Indeks Prestasi Dosen pada semester berjalan,
mengikuti jadwal yang telah ditentukan.
22. Jurusan/Program Studi bersama-sama Unit P2SMP melakukan evaluasi dan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.01
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 6 dari 9
perbaikan sistem pembelajaran (mencakup: materi, metode, alat bantu/teknologi,
dan cara evaluasi) secara rutin; sekurang-kurangnya setiap tahun.
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Pembekalan kepada semua Dosen pengajar dengan pelatihan AA/Pekerti.
2. Pengajuan Sertifikasi Profesi bagi dosen yang telah memiliki persyaratan sesuai
ketentuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
3. Pembentukan kelompok bidang keahlian bagi dosen sesuai dengan kebutuhan
pengembangan sains-teknologi berdasarkan RIP (Rencana Induk Pengembangan)
dan Renstra (Rencana Strategis) institusi yang telah ditetapkan.
4. Sosialisasi kurikulum dan silabus kepada seluruh dosen dan mahasiswa secara
periodik; setelah pengembangan dilakukan dan ditetapkan (Surat Keputusan
Direktur).
5. Pembagian beban kerja, jadwal perkuliahan, koordinasi mata kuliah dan dokumen
(tahun akademik T-1) RPS mata kuliah yang akan dilaksanakan pada semester
gasal/genap kepada dosen dibahas oleh Jurusan/prodi dalam Rapat dosen di setiap
awal semester genap/gasal.
6. Pemutakhiran (up-dating) RPS disesuaikan dengan kurikulum yang telah
ditetapkan; serta perbaikan metode pembelajaran menjadi lebih produktif.
7. Sosialisasi jadwal dan peraturan perkuliahan kepada mahasiswa.
8. Penyusunan Bahan Pembelajaran (Modul/Buku ajar) oleh masing-masing dosen
pengampu.
9. Sosialisasi RPS dan Modul/ Buku Ajar kepada mahasiswa; serta menggalang
koordinasi pelaksanaan perkuliahan teori yang lebih produktif dalam sivitas
akademik.
10. Peningkatan komunikasi yang lebih produktif antara dosen pengampu dan
mahasiswa dengan dosen wali; sebagai upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran.
11. Peningkatan komunikasi Jurusan/program studi dengan para orang tua/wali
berkaitan dengan mahasiswa teridentifikasi bermasalah; sebagai upaya menjaga
kualitas akademik.
12. Publikasi penerapan sains-teknologi baru yang relevan dengan perkuliahan
kepada sivitas akademik; melalui Journal dan forum-forum
seminar/lokakarya/simposium/bedah-buku dan yang sejenis sebagai upaya
meningkatan iklim belajar yang lebih kondusif (academic environment
improvement).
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.01
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 7 dari 9
6. Indikator 1. Jumlah kurikulum yang ditetapkan sesuai dengan jumlah Jurusan/Program Studi
yang melaksanakan perkuliahan..
2. Jumlah rapat pembebanan dosen untuk semester berikutnya tiap Jurusan/Program
Studi yang diselenggarakan di setiap akhir semester berjalan.
3. Persentase Rencana Pembelajaran Semester (RPS) sesuai dengan mata kuliah
pada kurikulum yang ditetapkan untuk dilaksanakan.
4. Persentase modul ajar sesuai dengan mata kuliah pada kurikulum yang ditetapkan
untuk dilaksanakan.
5. Jadwal perkuliahan dipublikasikan dan sudah bisa diakses melalui SIM satu
minggu sebelum minggu pertama dimulai
6. Jumlah kehadiran mahasiswa dalam melaksanakan perkuliahan minimal 80%.
7. Jumlah dosen pengampu yang rumpun keilmuan/ keahliannya sesuai dengan mata
kuliahnya yang dilaksanakan mencapai 90%.
8. Jumlah mahasiswa yang mengisi angket/kuesioner setiap akhir masa perkuliahan
>95%.
9. Surat peringatan ketidakhadiran yang melebihi ketentuan (SP I = 10 jam, SP II =
20 jam, dan SP III >38 jam) diterbitkan selambat-lambatnya satu minggu setelah
jumlah ketidakhadiran tersebut dicapai.
10. Evaluasi dan perbaikan sistem pembelajaran (mencakup: materi, metode, alat
bantu/teknologi, dan cara evaluasi) dilakukan sekurang-kurangnya setiap tahun.
11. 75% dari total Dosen memiliki Hasil Indeks Prestasi Dosen diatas nilai minimal
yang telah ditetapkan.
7. Dokumen Terkait
Untuk melaksanakan standar ini, diperlukan:
1. Kurikulum
2. Silabus
3. Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
4. Modul Ajar
5. Prosedur Penyusunan Beban Mengajar
6. Jadwal Kuliah
7. Berita Acara Rapat Jurusan/Program Studi
8. Surat Tugas Mengajar
9. Formulir Berita Acara Perkuliahan
10. Daftar Hadir Mahasiswa
11. Panduan Evaluasi Pembelajaran
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.01
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 8 dari 9
12. Daftar Kelompok Bidang Keahlian
8. Referensi
1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
4. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
6. BAN-PT
7. Surat Keputusan Direktur PPNS No. 4014/PL19/DT/2013 tentang Pedoman
Akademik & Kemahasiswaan PPNS
8. Panduan Penyusunan RPS dan Silabus
9. Pedoman Penyusunan Modul/ Hand-out
10. Pedoman Penyusunan Buku Ajar
11. Panduan Evaluasi Pembelajaran
9. Penanggungjawab
dan Pihak Terkait 1. Direktur
2. Wakil Direktur I
3. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi
4. BAKPSI
5. Dosen
6. Mahasiswa
7. Ka Unit P2SMP
8. Kepala Pusat Jaminan Mutu
LAMPIRAN :
STANDAR PROSES PERKULIAHAN TEORI
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.01
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 9 dari 9
LAMPIRAN STANDAR PROSES PERKULIAHAN TEORI
Kode Indikator Baseline
2014
Middle
2015
Final
2017
1 Jumlah kurikulum yang ditetapkan
sesuai dengan jumlah Jurusan/Program
Studi yang melaksanakan perkuliahan.
9 14 14
2 Jumlah rapat pembebanan dosen untuk
semester berikutnya tiap
Jurusan/Program Studi diselenggarakan
di setiap akhir semester berjalan.
4 x untuk 4
Jurusan atau
9x
untuk 9
program studi
4 x untuk 4
Jurusan atau
14 x untuk
14 program
studi
4 x untuk 4
Jurusan atau
14 x untuk
14 program
studi
3 Prosentase Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) sesuai dengan mata
kuliah pada kurikulum yang ditetapkan
untuk dilaksanakan
50% 60% 80%
4 Prosentase modul ajar sesuai dengan
mata kuliah pada kurikulum yang
ditetapkan untuk dilaksanakan
50% 60% 80%
5 Jadwal perkuliahan dipublikasikan dan
sudah bisa diakses melalui SIM satu
minggu sebelum minggu pertama
dimulai
Fix 1 minggu Fix 1 minggu Fix 2
minggu
6 Jumlah kehadiran maha-siswa dalam
melaksanakan perkuliahan minimal 80% 80% 85% 95%
7 Jumlah dosen pengampu yang rumpun
keilmuan/ keahliannya sesuai dengan
mata kuliahnya yang dilaksanakan
mencapai 90%.
90% 92,5% 96%
8 Jumlah mahasiswa yang mengisi
angket/kuisioner setiap akhir masa
perkuliahan >95%
95% 97% 100%
9 Surat peringatan ketidakhadiran yang
melebihi ketentuan (SP I= 10jam, SP II=
20jam, dan SP III>38 jam) diterbitkan
selambat-lambatnya satu minggu setelah
jumlah ketidakhadiran tersebut dicapai
1 minggu 1 minggu 3 hari
10 Evaluasi dan perbaikan sistem
pembelajaran (mencakup: materi,
metode, alat bantu/teknologi, dan cara
evaluasi) dilakukan sekurang-kurangnya
setiap tahun
3 tahun 2 tahun 1 tahun
11 Hasil Indeks Kuisioner terhadap proses
belajar mengajar ≥3 (skala 4) mencapai
>80%
80% 80% 85%
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.02
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 10
STANDAR PROSES
PERKULIAHAN PRAKTEK
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan George Endri K, ST, Msc.Eng
Anda Iviana J, ST, MT Perumus
Pemeriksaan Ir. Ratna Budiawati, MA Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.02
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 10
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu
satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
2. Perkuliahan praktek adalah kegiatan interaksi/tatap muka antara mahasiswa dengan
Dosen dan sumber belajar sebagai forum untuk transfer ilmu pengetahuan serta
pencapaian kompetensi tertentu dalam satu semester yang dilaksanakan di
laboratorium, bengkel dan studio.
3. Direktur adalah pemimpin Perguruan Tinggi pada Politeknik.
4. Politeknik adalah Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi
dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dan jika memenuhi
syarat, Politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
5. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
6. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi.
7. Unit Pelaksana Implementasi K3 dan Lingkungan adalah unit yang
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan K3 dan Lingkungan dalam kaitannya
dengan perannya sebagai Panitia Pembina K3 (P2K3).
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.02
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 10
8. Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung
program studi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan/atau olahraga.
9. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan
akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
10. BAKPSI adalah Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Sistem
Informasi yang bertugas melaksanakan urusan akademik, kemahasiswaan, alumni,
perencanaan, sistem informasi, dan kerjasama di lingkungan PPNS.
11. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi.
12. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah rencana materi pengajaran disetiap
pertemuan yang dikembangkan dan dipersiapkan oleh dosen pengajar secara
mandiri atau bersama (dalam kelompok keahlian bidang ilmu) dan disampaikan
pada awal dan/atau setiap perkuliahan.
13. Modul panduan praktek adalah materi ajar yang dikemas sebagai bahan untuk
disajikan dalam pembelajaran praktek di laboratorium/bengkel/studio.
14. Modul praktek adalah unit alat atau peralatan yang dipergunakan untuk belajar
mahasiswa di laboratorium./bengkel/studio.
15. Jadwal perkuliahan adalah daftar kegiatan belajar mengajar dalam satu minggu
yang harus dilaksanakan oleh sivitas akademik terkait.
16. Jadwal praktikum adalah daftar kegiatan praktek yang harus dilaksanakan oleh
mahasiswa dengan bimbingan dosen pengampu/ pengajar dibantu tenaga teknisi di
laboratorium/bengkel/studio tertentu.
17. Daftar Hadir adalah lembar bukti kehadiran pelaksanaan perkuliahan yang
dilakukan oleh sivitas akademik pada hari, tanggal, jam, dan tahun tertentu.
18. Berita acara perkuliahan adalah lembar bukti persetujuan antara dosen pengajar
dan wakil mahasiswa bahwa perkuliahan telah dilaksanakan sesuai dengan RPS
yang direncanakan
19. Surat Peringatan (SP) adalah surat yang berisi tentang peringatan ketidakhadiran
mahasiswa yang dikeluarkan berdasarkan rekapitulasi kehadiran dari BAKPSI.
20. Indeks Prestasi Dosen (IPD) adalah hasil penilaian mahasiswa terhadap kinerja
dosen pengampu matakuliah.
21. Indeks Prestasi Laboratorium/Bengkel/Studio adalah hasil penilaian mahasiswa
terhadap layanan serta sarana dan prasarana laboratorium/bengkel/studio.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.02
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 10
3. Rasional
Berkaitan dengan misi pertama PPNS, upaya dalam kegiatan pembelajaran
(perkuliahan) oleh sivitas akademik harus dibangun dengan mengindahkan proses
secara bertahap (enabling courses). Upaya dari kedua belah pihak (dosen dan
mahasiswa) dilakukan secara harmonis melalui koordinasi aktivitas dengan
mengedepankan obyektifitas, kejujuran, kesetaraan, serta keadilan; sesuai peran dan
tanggungjawabnya. Kegiatan belajar mengajar ini perlu didukung oleh lembaga dalam
bentuk prasarana-sarana untuk melancarkan proses tersebut; sehingga hasil yang
dicapai dapat optimal.
Hasil belajar adalah kompetensi tertentu yang dilandasi dengan pola pikir lojik-
terstruktur (logic-systematic). Kompetensi tersebut harus dapat diukur melalui
persoalan-persoalan teoritikal maupun kasus penerapannya. Bagi mahasiswa,
pencapaian hasil belajar secara bertahap dan komprehensif harus diperlihatkan melalui
aktivitas tatap-muka, tugas mandiri berupa laporan dan praktek maupun Evaluasi
Praktek. Bagi dosen, keberhasilan proses belajar mengajar juga dapat diukur melalui
instrumen yang dikenakan kepada mahasiswanya. Keberhasilan tersebut tercermin dari
distribusi pencapaian nilai belajar bersesuaian dengan rasional tingkat kesulitan materi
evaluasi praktek yang disampaikan dalam tutorial, tugas, serta evaluasi praktek yang
diberikan.
Berkaitan dengan visi PPNS, kompetensi yang dicapai melalui proses
pembelajaran (perkuliahan) ini perlu dicanangkan dan dikembangkan berorentasi pada
kualifikasi nasional maupun internasional. Secara nasional, Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) merupakan rumusan yang dipakai sebagai rujukan dalam
menyusun standar perkuliahan; hal ini sesuai dengan UU 12/2012 pasal 29 dan PerMen
Pendidikan dan Kebudayaan No.49 Tahun 2014.
Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada sivitas
akademik dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan praktek. Penerapan standar ini
melalui masa transisi dengan pembimbingan selama dua tahun akademik. Hasil
evaluasi dan monitoring yang diperuntukkan untuk pengembangan dan pembakuan
dilakukan di triwulan terakhir perioda transisi.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Jurusan/Program Studi mengelola perkuliahan, sesuai dengan kurikulum dan
silabus yang telah ditetapkan Direktur
2. Setiap awal semester, Jurusan/Program Studi menyelenggarakan rapat dosen
untuk penyusunan beban mengajar dan dosen pengajarnya
3. Dosen pengampu harus membuat Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan
bahan ajar untuk mata kuliah praktek yang diampu merujuk pada silabus,
diberikan surat tugas dan disetujui Ketua jurusan/prodi; selanjutnya
disosialisasikan kepada mahasiswa di awal perkuliahan.
4. Jurusan/Program Studi bersama-sama dengan BAKPSI, dan Kepala
Laboratorium dan Bengkel menyusun jadwal perkuliahan praktek setiap
semester.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.02
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 10
5. Kepala laboratorium/bengkel/studio membuat perencanaan kebutuhan bahan dan
peralatan yang diperlukan dalam rangkaian proses praktikum di
laboratorium/bengkel/studio untuk semester berikutnya pada akhir semester
berjalan;
6. Kepala Laboratorium menginvetarisasi serta menindaklanjuti kebutuhan bahan
dan peralatan praktikum yang akan dilaksanakan dengan mempertimbangkan
masukan dosen pengampu mata kuliah praktek.
7. Unit Pelaksana Implementasi K3 dan Lingkungan beserta Jurusan/prodi harus
memastikan memiliki standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di setiap
Laboratorium/Bengkel/Studio.
8. Dosen harus melaksanakan proses pembelajaran praktek mengacu pada RPS
yang telah disosialisasikan.
9. Jurusan/Program Studi dan Kepala Laboratorium/Bengkel/Studio bertanggung
jawab terhadap implementasi Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) pada
pelaksanaan proses perkuliahan praktikum dengan terjaminnya ketersediaan
pedoman, keefektifan pelaksanaannya dan kelengkapan peralatan dan bahan.
10. Dosen pengampu dan mahasiswa wajib mentaati SOP (Standard Operational
Procedure) Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diterapkan di
laboratorium/bengkel/studio dan selalu meningkatkan implementasi budaya K3.
11. Perbandingan jumlah mahasiswa/praktikan terhadap jumlah peralatan praktikum
harus proporsional untuk memberikan kesempatan akses belajar dan mengajar
yang efektif dan optimal.
12. Dosen pengampu dan mahasiswa wajib hadir pada setiap mata kuliah yang
dijalani minimal 80% (sebagai persyaratan pelaksanaan evaluasi belajar) yang
dicatat dalam berita acara perkuliahan.
13. Dosen yang tidak melaksanakan perkuliahan praktek sebanyak empat minggu
(berurutan maupun tidak) tanpa ijin akan dicabut beban mengajarnya dan
digantikan oleh dosen lain yang ditunjuk oleh Jurusan/Program Studi.
14. Sivitas akademik melaksanakan perkuliahan praktek sesuai jadwal yang
ditetapkan; dengan toleransi kelambatan mulai pelaksanaan tidak lebih dari 15
menit di setiap pertemuan.
15. Mahasiswa mengisi daftar hadir disetiap kegiatan tatap-muka maupun tutorial
dan divalidasi oleh dosen pengajar serta BAKPSI.
16. Mahasiswa yang tidak menghadiri kegiatan tatap-muka maupun tutorial tanpa
ijin akan diberikan Surat Peringatan (SP) yang diterbitkan selambat-lambatnya
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.02
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 6 dari 10
satu minggu setelah jumlah ketidakhadiran tersebut dicapai (SP I = 10 jam, SP II
= 20 jam, dan SP III >38 jam).
17. Dosen pengampu dan perwakilan mahasiswa mencatat kesesuaian materi kuliah
dengan RPS pada lembar berita acara perkuliahan setiap kehadiran tatap-muka
atau tutorial.
18. Jurusan/Program Studi/Ketua Kelompok Bidang Keahlian melakukan validasi
kesesuaian soal ujian dan tugas-tugas dengan RPS.
19. Dosen pengampu minimal berpendidikan (terakhir) S2 yang bidang keahliannya
sesuai dengan mata kuliah yang diampu.
20. Dosen pengampu harus memiliki Sertifikat Pendidik Profesional.
21. Dosen pengampu harus memiliki Sertifikat Kompetensi/Profesi/ Keahlian Praktis
yang relevan dengan mata kuliah yang diampunya.
22. Dosen pengampu mengajar mata kuliah sesuai dengan kompetensinya.
23. Jurusan/Program Studi bersama-sama BAKPSI melakukan monitoring
pelaksanaan perkuliahan.
24. Dosen pengampu melakukan evaluasi hasil pembelajaran mahasiswa secara
berkala mencakup tugas, Ujian Praktek I dan Ujian Praktek II dan kehadiran
dalam perkuliahan praktek.
25. Mahasiswa mengisi kuisioner tentang proses belajar mengajar dan sarana
prasarana Laboratorium/ Bengkel/Studio pada semester berjalan, mengikuti
jadwal yang telah ditentukan.
26. Unit Pelaksana Implementasi K3 dan Lingkungan bersama-sama Jurusan
melakukan monitoring, evaluasi dan perbaikan sistem implementasi standar
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara periodik dan berkesinambungan.
27. Jurusan/Program Studi bersama-sama Unit P2SMP melakukan evaluasi dan
perbaikan sistem pembelajaran (mencakup: materi, metode, alat bantu/teknologi,
dan cara evaluasi) secara rutin; sekurang-kurangnya setiap tahun.
5. Strategi
pencapaian dan
pengendalian
standar
1. Pembekalan kepada semua Dosen pengajar dengan pelatihan AA/Pekerti.
2. Pengajuan Sertifikasi Profesi bagi dosen yang telah memiliki persyaratan sesuai
ketentuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
3. Pembentukan kelompok bidang keahlian bagi dosen sesuai dengan kebutuhan
pengembangan sains-teknologi berdasarkan RIP (Rencana Induk Pengembangan)
dan Renstra (Rencana Strategis) institusi yang telah ditetapkan.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.02
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 7 dari 10
4. Sosialisasi kurikulum dan silabus kepada seluruh dosen dan mahasiswa secara
periodik; setelah pengembangan dilakukan dan ditetapkan (Surat Keputusan
Direktur).
5. Pembagian beban kerja, jadwal perkuliahan, koordinasi mata kuliah dan dokumen
(tahun akademik T-1) RPS mata kuliah yang akan dilaksanakan pada semester
gasal/genap kepada dosen dibahas oleh Jurusan/prodi dalam Rapat dosen di
setiap awal semester genap/gasal.
6. Pembekalan training ahli K3 pada tenaga pengajar dan teknisi yang mengampu
mata kuliah praktek.
7. Pemutakhiran (up-dating) RPS disesuaikan dengan kurikulum dan silabus yang
telah ditetapkan; serta perbaikan metode pembelajaran menjadi lebih produktif
dan dapat menghindari peluang mahasiswa bertindak plagiat dalam pelaksanaan
perkuliahan praktek.
8. Sosialisasi jadwal dan peraturan perkuliahan kepada mahasiswa.
9. Sosialisasi RPS dan Modul Ajar kepada mahasiswa; serta menggalang koordinasi
pelaksanaan perkuliahan praktek yang lebih produktif dalam sivitas akademik.
10. Peningkatan komunikasi yang lebih produktif antara dosen pengampu dan
mahasiswa dengan dosen wali; sebagai upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran.
11. Peningkatan komunikasi Jurusan/program Studi dengan para orang tua/wali
berkaitan dengan mahasiswa teridentifikasi bermasalah; sebagai upaya menjaga
kualitas akademik.
12. Publikasi penerapan sains-teknologi baru yang relevan dengan perkuliahan
kepada sivitas akademik; melalui forum-forum seminar/
lokakarya/simposium/bedah-buku dan yang sejenis sebagai upaya meningkatan
iklim belajar yang lebih kondusif (academic environment improvement).
6. Indikator 1. Jumlah kurikulum yang ditetapkan sesuai dengan jumlah Jurusan/Program Studi
yang melaksanakan perkuliahan.
2. Jumlah Rapat koordinasi Kepala Laboratorium/Bengkel/Studio dengan tim
pengampu praktikum yang diselenggarakan di setiap awal dan akhir semester.
3. Persentase Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan modul panduan praktek
sesuai dengan mata kuliah pada kurikulum yang ditetapkan untuk dilaksanakan.
4. Jadwal perkuliahan dipublikasikan selambat-lambatnya satu minggu sebelum
minggu pertama dimulai di setiap semester.
5. Jumlah kehadiran sivitas akademik dalam melaksanakan perkuliahan minimal
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.02
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 8 dari 10
80%.
6. Jumlah dosen pengampu yang rumpun keilmuan/ keahliannya sesuai dengan mata
kuliahnya yang dilaksanakan mencapai 90%.
7. Jumlah mahasiswa yang mengisi angket/kuisioner setiap akhir masa perkuliahan
>95%
8. Surat peringatan ketidakhadiran yang melebihi ketentuan (SP I = 10 jam, SP II =
20 jam, dan SP III >38 jam) diterbitkan selambat-lambatnya satu minggu setelah
jumlah ketidakhadiran tersebut dicapai.
9. Evaluasi dan perbaikan sistem pembelajaran (mencakup: materi, metode, alat
bantu/teknologi, dan cara evaluasi) dilakukan sekurang-kurangnya setiap tiga
tahun
10. 75% dari total Dosen memiliki Hasil Indeks Prestasi Dosen diatas nilai minimal
yang telah ditetapkan
11. 75% hasil Indeks sarana dan Prasarana Laboratorium/Bengkel/Studio diatas nilai
minimal yang telah ditetapkan.
7. Dokumen terkait
Pelaksanaan standar ini memerlukan:
1. Kurikulum
2. Silabus
3. Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
4. Panduan Modul Praktek/Praktikum
5. Prosedur Penyusunan Beban Mengajar (IK.PDI.002)
6. Jadwal Praktikum
7. Berita Acara Rapat Jurusan/Program Studi dan Lab./Bengkel/Studio
8. Surat Tugas Mengajar
9. Formulir Berita Acara Perkuliahan
10. Absensi Mahasiswa
11. Panduan Evaluasi Pembelajaran
12. Prosedur Pelaksanaan Evaluasi Praktek
13. Daftar Kelompok Bidang Keahlian
14. Pedoman K3
8. Referensi
1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.02
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 9 dari 10
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
4. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
6. BAN-PT
7. Surat Keputusan Direktur PPNS No. 4014/PL19/DT/2013 tentang Pedoman
Akademik & Kemahasiswaan PPNS
8. Panduan Penyusunan RPS dan Silabus
9. Pedoman Penyusunan Modul/ Hand-out
10. Pedoman Penyusunan Buku Ajar
11. Panduan Evaluasi Pembelajaran
9. Penanggung
jawab dan pihak
terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur I
3. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi
4. BAKPSI
5. Kepala Laboratorium dan Bengkel
6. UPI K3
7. Kepala Pusat Jaminan Mutu
8. Ka Unit P2SMP
9. Dosen
10. Mahasiswa
LAMPIRAN :
STANDAR PROSES PERKULIAHAN PRAKTEK
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.02
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 10 dari 10
LAMPIRAN STANDAR PROSES PERKULIAHAN PRAKTEK
Kode Indikator Baseline
2013
Middle
2015
Final
2017
1 Jumlah kurikulum yang ditetapkan
sesuai dengan jumlah Jurusan/Program
Studi yang melaksanakan perkuliahan.
9 14 14
2 Jumlah Rapat koordinasi Kepala
Lab./Bengkel/Studio dengan tim
pengampu praktikum diselenggarakan
di setiap awal dan akhir semester
1x 2x 2x
3 Persentase Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) dan jobsheet sesuai
dengan mata kuliah pada kurikulum yang
ditetapkan untuk dilaksanakan
50% 60% 80%
4 Jadwal perkuliahan dipublikasikan
selambat-lambatnya satu minggu
sebelum minggu pertama dimulai di
setiap semester.
Fix 1 minggu Fix 1 minggu Fix 2
minggu
5 Jumlah kehadiran sivitas akademik
dalam melaksanakan perkuliahan
minimal 80%
80% 85% 95%
6 Jumlah dosen pengampu yang rumpun
keilmuan/ keahliannya sesuai dengan
mata kuliahnya yang dilaksanakan
mencapai 90%.
90% 92,5% 96%
7 Jumlah mahasiswa yang mengisi
angket/kuisioner setiap akhir masa
perkuliahan >95%
95% 97% 100%
8 Surat peringatan ketidakhadiran yang
melebihi ketentuan (SP I= 10jam, SP II=
20jam, dan SP III>38 jam) diterbitkan
selambat-lambatnya satu minggu setelah
jumlah ketidakhadiran tersebut dicapai.
1 minggu 1 minggu 3 hari
9 Evaluasi dan perbaikan sistem
pembelajaran (mencakup: materi,
metode, alat bantu/teknologi, dan cara
evaluasi) dilakukan sekurang-kurangnya
setiap tiga tahun
3 tahun 2 tahun 1 tahun
10 Hasil Indeks Kuisioner terhadap proses
belajar mengajar Praktek ≥3 (pada skala
1- 4 )
80% 80% 85%
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.03
Revisi : 00
Tanggal : 28- 11 - 2014
Halaman : 1 dari 7
STANDAR PROSES
PERKULIAHAN ON THE JOB TRAINING
(OJT)
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan George Endri K, ST, Msc.Eng
Denny Dermawan, ST, MT Perumus
Pemeriksaan Ir. Ratna Budiawati, MA Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.03
Revisi : 00
Tanggal : 28- 11 - 2014
Halaman : 2 dari 7
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu
satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
2. On Job Training atau OJT adalah kegiatan perkuliahan mahasiswa yang wajib
dilaksanakan di industri; pada bidang yang relevan dengan ilmu
pengetahuan/kompetensi program studi yang sudah didapatkan dari kampus; untuk
mendapatkan pengetahuan terapan teknologi di industri yang menjadi tempat OJT
selama 16 minggu (600-640 jam).
3. D4 : 4 bulan (640 jam) mana yang dicapai duluan.
4. D3 : 3 bulan (480 jam).
5. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
6. Koordinator OJT adalah dosen yang ditunjuk dan diberi tanggung jawab oleh
institusi PPNS untuk mengkoordinasi proses administrasi dan pelaksanaan OJT
mahasiswa di industri.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.03
Revisi : 00
Tanggal : 28- 11 - 2014
Halaman : 3 dari 7
7. Dosen pembimbing OJT adalah dosen yang ditugaskan untuk membimbing
pelaksanaan dan penulisan laporan akhir OJT.
8. Pembimbing Lapangan adalah tenaga ahli yang ditugaskan oleh pihak industri
untuk membimbing dan mengevaluasi mahasiswa pelaksana OJT.
9. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi.
10. Form Penilaian OJT adalah lembar evaluasi proses OJT mahasiswa di industri yang
diberikan pihak PPNS dan diisi oleh pembimbing lapangan dari industri dimana
mahasiswa melaksanakan OJT dan dosen pembimbing OJT.
3. Rasional
Berkaitan dengan misi pertama PPNS, upaya dalam kegiatan pembelajaran
(perkuliahan) oleh sivitas akademik harus dibangun dengan mengindahkan proses
secara bertahap (enabling courses). Upaya dari kedua belah pihak (dosen dan
mahasiswa) dilakukan secara harmonis melalui koordinasi aktivitas dengan
mengedepankan obyektifitas, kejujuran, kesetaraan, serta keadilan; sesuai peran
dan tanggungjawabnya. Kegiatan belajar mengajar ini perlu didukung oleh lembaga
dalam bentuk prasarana-sarana untuk melancarkan proses tersebut; sehingga hasil
yang dicapai dapat optimal.
Hasil belajar adalah kompetensi tertentu yang dilandasi dengan pola pikir lojik-
terstruktur (logic-systematic). Kompetensi tersebut harus dapat diukur melalui
persoalan-persoalan teoritikal maupun kasus penerapannya di lapangan/industri. Bagi
mahasiswa, pencapaian hasil belajar secara bertahap dan komprehensif harus
diperlihatkan pada saat melakukan OJT dimana mahasiswa mampu berperan
menerapkan ilmu yang sudah diperoleh di kampus dan sekaligus menyerapkan
teknologi yang ada di industri.
Berkaitan dengan visi PPNS, kompetensi yang dicapai melalui proses
pembelajaran ini perlu dicanangkan dan dikembangkan berorentasi pada kualifikasi
nasional maupun internasional. Secara nasional, Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) merupakan rumusan yang dipakai sebagai rujukan dalam menyusun
standar perkuliahan; hal ini sesuai dengan UU 12/2012 pasal 29.
Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada sivitas
akademik dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan OJT. Penerapan standar ini
melalui masa transisi dengan pembibingan selama dua tahun akademik. Hasil evaluasi
dan monitoring yang diperuntukkan untuk pengembangan dan pembakuan dilakukan di
triwulan terakhir perioda transisi.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.03
Revisi : 00
Tanggal : 28- 11 - 2014
Halaman : 4 dari 7
4. Pernyataan Isi
Standar
1. PPNS melalui jurusan/program studi dan Unit P2SMP membuat Buku Panduan
Pelaksanaan OJT yang berisi jadwal dan prosedur pelaksanaan (persiapan,
pembimbingan, pelaporan dan penilaian hasil) OJT; yang berfungsi sebagai
petunjuk teknis pelaksanaan OJT.
2. Jurusan/Program Studi mengelola jadual pelaksanaan OJT, sesuai dengan
kurikulum dan silabus yang telah ditetapkan Direktur.
3. Jurusan/program studi menetapkan daftar industri terinstitusi oleh PPNS.
4. PPNS memberikan pembekalan etika profesi, budaya kerja dan pengetahuan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kepada mahasiswa agar siap
melaksanakan OJT dan memasuki dunia kerja di industri.
5. Peserta OJT adalah mahasiswa aktif PPNS semester tujuh untuk Diploma 4 dan
semester enam untuk Diploma 3.
6. Mahasiswa melaksanakan OJT pada industri yang relevan bidang kerjanya
dengan keilmuannya untuk mendapatkan pengetahuan terapan teknologi di
industri yang menjadi tempat OJT selama 16 minggu (600-640 jam) dan wajib
mempresentasikan laporan hasil pelaksanaan OJT di depan panelis penguji.
7. Dosen pembimbing OJT serendah-rendahnya memiliki jabatan akademik Asisten
Ahli (AA) dan pendidikan terakhir Magister/Spesialis I.
8. Pembimbing lapangan dari industri memberikan penilaian terhadap kinerja dan
kompetensi mahasiswa selama bekerja di industri pada Form Penilaian OJT yang
dibuat oleh PPNS.
9. Koordinator OJT dan pembimbing lapangan aktif memantau pelaksanaan dan
evaluasi OJT mahasiswa serta menerapkan sistem monitoring yang ditetapkan
industri terkait maupun PPNS.
10. Koordinator OJT PPNS mengkoordinasi visitasi ke industri lokasi OJT minimal 2
x dalam satu semester.
11. Project Work : 1 project work utk 1 mahasiswa
12. Penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran mahasiswa di OJT mencakup 2
sumber yaitu penilaian oleh pembimbing lapangan dari industri dan penilaian
oleh Dosen Pembimbing OJT terhadap hasil pelaporan akhir.
13. Jurusan/program studi bersama-sama unit P2SMP melakukan evaluasi dan
perbaikan sistem pembelajaran OJT (mencakup; materi, metode, alat
bantu/teknologi dan cara evaluasi) secara rutin sekurang-kurangnya setiap tiga
tahun.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.03
Revisi : 00
Tanggal : 28- 11 - 2014
Halaman : 5 dari 7
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Pembekalan kepada semua Dosen pengajar dengan pelatihan AA/Pekerti.
2. Pengajuan Sertifikasi Profesi bagi dosen yang telah memiliki persyaratan sesuai
ketentuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
3. Pembentukan kelompok bidang keahlian bagi dosen sesuai dengan kebutuhan
pengembangan sains-teknologi berdasarkan RIP (Rencana Induk Pengembangan)
dan Renstra (Rencana Strategis) institusi yang telah ditetapkan.
4. Sosialisasi kurikulum, silabus dan RPS kepada seluruh dosen dan mahasiswa
secara periodik; setelah pengembangan dilakukan dan ditetapkan (Surat
Keputusan Direktur).
5. Penyusunan Buku Panduan Pelaksanaan On the Job Training (OJT).
6. Sosialisasi Buku Panduan Pelaksanaan On the Job Training (OJT) kepada Dosen
dan Mahasiswa terkait sekurang-kurangnya satu semester sebelum dilaksanakan
OJT.
7. Peningkatan komunikasi yang lebih produktif antara koordinator OJT, dosen
pembimbing OJT, dan mahasiswa; sebagai upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran OJT.
8. Peningkatan komunikasi Institusi, Jurusan/program Studi dengan pihak industri
sebagai upaya peningkatan kualitas akademik dan pelaksanaan OJT . Peningkatan
jumlah kerjasama antara pihak PPNS dengan industri untuk memperbanyak
jumlah lokasi industri yang menjadi tempat mahasiswa melaksanakan OJT.
9. Publikasi penerapan sains-teknologi baru yang relevan dengan perkuliahan
kepada sivitas akademik; melalui forum-forum seminar/ lokakarya/ simposium/
bedah-buku dan yang sejenis sebagai upaya meningkatan iklim belajar yang lebih
kondusif (academic environment improvement).
6. Indikator 1. Rasio jumlah mahasiswa tiap industri
2. Jumlah industri terinstitusi oleh PPNS
3. Jumlah Industri yang menjadi mitra untuk menjadi tempat pelaksanaan OJT
4. Tingkat Kepuasan pelaksanaan OJT (Mahasiswa,industri, dosen)
5. Rasio jumlah Dosen Pembimbing OJT terhadap jumlah kelompok OJT
7. Dokumen terkait
Pelaksanaan standar ini memerlukan:
1. Kurikulum/silabus
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.03
Revisi : 00
Tanggal : 28- 11 - 2014
Halaman : 6 dari 7
2. Jadwal Kuliah
3. Buku Panduan Pelaksanaan OJT
4. Data MOU Kerjasama PPNS -Industri
5. Data pengajuan OJT ke industri lengkap dengan respon dan rekomendasinya
(F.PDI.001)
6. Form Penilaian OJT (F.PDI.002)
7. Data Evaluasi sistem pembelajaran OJT
8. Referensi
1. UU 12/2012
2. PP 19/2005 pasal 19 s/d 24
3. BAN-PT
4. KKNI
5. Buku Pedoman Pelaksanaan OJT
6. Panduan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan Silabus
7. Panduan Evaluasi Pembelajaran
9. Penanggungjawab
dan Pihak Terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur I
3. Ketua/Sekretaris Jurusan/Program Studi
4. Koordinator OJT
5. Dosen Pembimbing OJT
6. UP2SMP
7. Mahasiswa
LAMPIRAN :
STANDAR PROSES PERKULIAHAN ON THE JOB TRAINING (OJT)
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.03
Revisi : 00
Tanggal : 28- 11 - 2014
Halaman : 7 dari 7
LAMPIRAN STANDAR PROSES PERKULIAHAN ON THE JOB TRAINING (OJT)
Kode Indikator Baseline
2013
Middle
2015
Final
2017
1 Rasio jumlah mahasiswa tiap industri
2 Jumlah industri terinstitusi oleh PPNS
4 Jumlah Industri yang menjadi mitra
untuk menjadi tempat pelaksanaan OJT
3 Tingkat Kepuasan pelaksanaan OJT
(Mahasiswa,industri, dosen)
5 Rasio jumlah Dosen Pembimbing OJT
terhadap jumlah kelompok OJT
1.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.04
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 8
STANDAR PROSES
PERKULIAHAN TUGAS AKHIR
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan George Endri K, ST, Msc.Eng
Anda Iviana J, ST, MT Perumus
Pemeriksaan Ir. Ratna Budiawati, MA Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.04
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 8
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu
satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
2. Tugas Akhir (TA) adalah mata kuliah yang dilaksanakan pada semester akhir
berbentuk riset/penelitian teknologi terapan; yang dilakukan mahasiswa dibawah
bimbingan dosen tertentu.
3. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebar-luaskan ilmu pengetahuan,
dan teknologi terapan yang relevan dengan bidang perkapalan melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
4. Dosen Penguji TA adalah tenaga pengajar yang mendapat surat tugas dari jurusan
untuk menguji proposal/laporan TA mahasiswa sesuai dengan bidang rumpun ilmu
yang dimilikinya.
5. Dosen Pembimbing TA adalah tenaga pengajar yang mendapat surat tugas dari
jurusan untuk membimbing TA mahasiswa sesuai dengan bidang kompetensi yang
dikuasainya.
6. Buku Panduan adalah dokumen yang memuat pedoman terkait dengan pelaksanaan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.04
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 8
kegiatan tertentu.
7. BAKPSI adalah Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Sistem
Informasi yang bertugas melaksanakan urusan akademik, kemahasiswaan, alumni,
perencanaan, sistem informasi, dan kerjasama di lingkungan PPNS.
8. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi.
9. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi.
3. Rasional
Berkaitan dengan misi pertama PPNS, upaya dalam kegiatan pembelajaran
(perkuliahan) oleh sivitas akademik harus dibangun dengan mengindahkan proses
secara bertahap (enabling courses). Upaya dari kedua belah pihak (dosen dan
mahasiswa) dilakukan secara harmonis melalui koordinasi aktivitas dengan
mengedepankan obyektifitas, kejujuran, kesetaraan, serta keadilan; sesuai peran dan
tanggungjawabnya. Kegiatan belajar mengajar ini perlu didukung oleh lembaga dalam
bentuk prasarana-sarana untuk melancarkan proses tersebut; sehingga hasil yang
dicapai dapat optimal.
Hasil belajar adalah kompetensi tertentu yang dilandasi dengan pola pikir lojik-
terstruktur (logic-systematic). Kompetensi tersebut harus dapat diukur melalui
persoalan-persoalan teoritikal maupun kasus penerapannya. Bagi mahasiswa,
pencapaian hasil belajar secara bertahap dan komprehensif harus diperlihatkan melalui
aktivitas tatap-muka, tutorial, tugas mandiri, serta ujian tengah maupun akhir semester.
Bagi dosen, keberhasilan proses belajar mengajar juga dapat diukur melalui instrumen
yang dikenakan kepada mahasiswanya. Keberhasilan tersebut tercermin dari
pencapaian mahasiswa mengelaborasi obyek, topik, dan fokus pada teknologi
terpakai/terapan yang diminati menjadi sebuah gagasan Tugas Akhir (TA). Hasil
elaborasi ini diujikan di dalam forum formal berupa sidang TA untuk membuktikan
kompetensi yang dicapai layak dan akuntabel.
Berkaitan dengan visi PPNS, kompetensi yang dicapai melalui proses pembelajaran
(perkuliahan) ini perlu dicanangkan dan dikembangkan berorentasi pada kualifikasi
nasional maupun internasional. Secara nasional, Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) merupakan rumusan yang dipakai sebagai rujukan dalam menyusun
standar perkuliahan; hal ini sesuai dengan UU 12/2012 pasal 29 dan PerMen
Pendidikan dan Kebudayaan No.49 Tahun 2014.
Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada sivitas
akademik dalam melaksanakan penyusunan Tugas Akhir (TA). Penerapan standar ini
melalui masa transisi dengan pembimbingan selama dua tahun akademik. Hasil
evaluasi dan monitoring yang diperuntukkan untuk pengembangan dan pembakuan
dilakukan di triwulan terakhir perioda transisi.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.04
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 8
4. Pernyataan Isi
Standar
1. PPNS membuat Buku Panduan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) yang berisi
pemahaman Mata Kuliah Tugas Akhir; prosedur pelaksanaan (persiapan,
pembimbingan, pelaporan, dan pengujian) TA; format proposal dan buku laporan:
serta ketentuan lain yang diperlukan.
2. Jurusan/prodi menyusun dan menetapkan Kelompok Bidang Keahlian (KBK) dari
dosen pembimbing TA sesuai rumpun keilmuannya dan bidang keahliannya.
3. Setiap KBK mengusulkan ide penelitian (dengan obyek, topik, dan fokus yang
jelas/definit) yang proposional dapat dijadikan TA mahasiswa.
4. Dosen pembimbing melakukan pembimbingan TA sesuai dengan rumpun
keilmuan/kompetensinya.
5. Dosen pembimbing utama TA minimal memiliki jabatan akademik Lektor atau
Asisten Ahli yang memiliki gelar Magister/Spesialis I dan memiliki sertifikat
kompetensi/profesi.
6. Dosen pembimbing pendamping TA serendah-rendahnya memiliki jabatan
akademik Asisten Ahli (AA) dan pendidikan terakhir Magister/Spesialis I.
7. Mata kuliah Tugas Akhir mencakup ide atau gagasan yang diwujudkan dalam
bentuk proposal yang harus diseminarkan.
8. Pelaksanaan TA terbimbing efektif selama 16 minggu per semester.
9. Evaluasi TA dilaksanakan dalam forum Sidang TA yang terjadwal.
10. Jumlah mahasiswa bimbingan seorang Dosen mengikuti batas kewajaran Dikti,
dengan kebijakan tertentu jika terjadi kondisi tertentu.
11. Jurusan menetapkan daftar dosen pembimbing TA sesuai dengan rumpun
keilmuan/ keahlian dosen yang bersangkutan.
12. Apabila Dosen pembimbing juga menjadi tim penguji TA, maka dosen tersebut
memberikan nilai sebagai penguji dan sebagai pembimbing.
13. Penilaian TA diberikan oleh dosen pembimbing dan dosen penguji dengan
persentase seimbang, 50% dari Dosen Pembimbing dan 50% dari Dosen Penguji.
14. Selisih/range nilai antar dosen penguji TA adalah +/- 20%.
15. Selisih antara rata-rata nilai penguji dan pembimbing adalah +/- 20%.
16. Ketua sidang TA adalah pembimbing TA dari mahasiswa yang di uji.
17. Proposal mahasiswa mempunyai masa berlaku seperti yang diatur pada panduan
TA
18. Kualitas TA untuk jenjang lulusan D3 harus mampu mencerminkan pencapaian
kompetensi minimal level 5 KKNI.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.04
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 8
19. Kualitas TA untuk jenjang lulusan D4 harus mampu mencerminkan pencapaian
kompetensi minimal pada level 6 KKNI.
20. Jurusan/program studi bersama-sama Unit P2SMP melakukan evaluasi dan
perbaikan sistem pembelajaran TA (mencakup materi, metode, alat bantu/teknologi
dan cara evaluasi) secara rutin; sekurang-kurangnya setiap tahun.
5. Strategi
pencapaian dan
pengendalian
standar
1. Pembekalan kepada semua Dosen pengajar dengan pelatihan AA/Pekerti.
2. Pembentukan kelompok bidang keahlian bagi dosen sesuai dengan kebutuhan
pengembangan sains-teknologi berdasarkan RIP (Rencana Induk Pengembangan)
dan Renstra (Rencana Strategis) institusi yang telah ditetapkan.
3. Sosialisasi kurikulum dan silabus kepada seluruh dosen dan mahasiswa secara
periodik; setelah pengembangan dilakukan dan ditetapkan (Surat Keputusan
Direktur).
4. Pembagian beban kerja, jadwal seminar proposal TA dan sidang TA, yang akan
dilaksanakan pada semester ganjil/genap kepada dosen dibahas oleh Jurusan/prodi
dalam Rapat dosen di setiap awal semester ganjil/genap.
5. Penyusunan Buku Panduan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA).
6. Sosialisasi Buku Panduan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) kepada Dosen dan
Mahasiswa terkait sekurang-kurangnya satu semester sebelum dilaksanakan.
7. Peningkatan komunikasi yang lebih produktif antara kooordinator TA, dosen
pembimbing dan mahasiswa dengan dosen wali terkait; sebagai upaya
meningkatkan kualitas pengerjaan TA.
8. Peningkatan komunikasi Jurusan/program Studi dengan para orang tua/wali
berkaitan dengan mahasiswa teridentifikasi bermasalah; sebagai upaya menjaga
kualitas akademik.
9. Publikasi hasil tugas akhir mahasiswa (TA) dilakukan melalui jurnal ilmiah
dan/atau forum-forum seminar/lokakarya/simposium/bedah-buku dan yang sejenis
sebagai upaya meningkatan iklim belajar yang lebih kondusif (academic
environment improvement).
6. Indikator 1. Buku Panduan Pelaksanaan Tugas Akhir
2. Sosialisasi Buku Panduan Pelaksanaan Tugas Akhir
3. Persentase dosen pembimbing yang sesuai dengan rumpun
keilmuan/keahlian/kompetensinya.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.04
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 6 dari 8
4. Evaluasi dan perbaikan sistem pembelajaran mata kuliah Tugas Akhir
(mencakup: materi, metode, alat bantu/teknologi, dan cara evaluasi).
5. Persentase hasil tugas akhir mahasiswa (TA) yang dipublikasikan.
6. Pembentukan Kelompok Bidang Keahlian Dosen untuk mendukung
pengembangan sains dan teknologi.
7. Dokumen terkait
Pelaksanaan standar ini memerlukan:
1. Kurikulum dan Silabus
2. Buku Panduan Tugas Akhir
3. Daftar Kelompok Bidang Keahlian
4. Jadwal Perkuliahan
5. Berita Acara Rapat Jurusan/Program Studi terkait Pelaksanaan dan Evaluasi
Tugas Akhir
6. Surat Tugas Pembimbing Tugas Akhir
7. Surat Tugas Penguji Tugas Akhir
8. Formulir Daftar Kemajuan Tugas Akhir
8. Referensi
1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
5. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.
6. BAN-PT
7. Buku Panduan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA).
9. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur I
3. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.04
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 7 dari 8
4. BAKPSI
5. Dosen
6. Kepala Pusat Jaminan Mutu
7. Unit P2SMP
8. Mahasiswa
LAMPIRAN :
STANDAR PROSES PERKULIAHAN TUGAS AKHIR
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.04
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 8 dari 8
LAMPIRAN STANDAR PROSES PERKULIAHAN TUGAS AKHIR
Kode Indikator Baseline
2014
Middle
2015
Final
2017
1 Buku Panduan Pelaksanaan Tugas Akhir 1 1 1
2 Sosialisasi Buku Panduan Pelaksanaan
Tugas Akhir 1 1 1
3
Prosentase dosen pembimbing yang
sesuai dengan rumpun
keilmuan/keahliannya
80% 85% 90%
4
Evaluasi dan perbaikan sistem
pembelajaran mata kuliah Tugas Akhir
(mencakup: materi, metode, alat
bantu/teknologi, dan cara evaluasi)
1 1 1
5 Prosentase hasil tugas akhir mahasiswa
(TA) yang dipublikasikan 50% 70% 95%
6
Pembentukan Kelompok Bidang
Keahlian Dosen untuk mendukung
pengembangan sains dan teknologi.
7KBK 10KBK 13KBK
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.05
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 7
STANDAR PROSES
SURAT PENDAMPING IJAZAH
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan George Endri K, ST, Msc.Eng
Anda Iviana J, ST, MT Perumus
Pemeriksaan Ir. Ratna Budiawati, MA Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.05
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 7
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan.
2. Surat Pendamping Ijasah adalah surat penetapan dan pengakuan kompetensi
lulusan yang diberikan pada semester akhir melalui uji kompetensi dan atau profesi
3. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi melalui Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
4. Dosen Penguji kompetensi adalah tenaga pengajar yang mendapat surat tugas dari
jurusan untuk menguji kompetensi mahasiswa sesuai dengan bidang rumpun ilmu
yang dimilikinya.
5. Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu
muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan
pendidikan tertentu.
6. BAKPSI adalah Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Sistem
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.05
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 7
Informasi yang bertugas melaksanakan urusan akademik, kemahasiswaan, alumni,
perencanaan, sistem informasi, dan kerjasama di lingkungan PPNS.
7. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi.
8. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi.
9. Silabus merupakan pengembangan atau jabaran dari kurikulum yang berisikan;
sinopsis mata kuliah, kompetensi mata kuliah, indikator kompetensi, topik/sub
topik, dan referensi.
3. Rasional
Berkaitan dengan misi pertama PPNS, upaya dalam kegiatan pembelajaran
(perkuliahan) oleh sivitas akademik harus dibangun dengan mengindahkan proses
secara bertahap (enabling courses). Upaya dari kedua belah pihak (dosen dan
mahasiswa) dilakukan secara harmonis melalui koordinasi aktivitas dengan
mengedepankan obyektifitas, kejujuran, kesetaraan, serta keadilan; sesuai peran dan
tanggungjawabnya. Kegiatan belajar mengajar ini perlu didukung oleh lembaga dalam
bentuk prasarana-sarana untuk melancarkan proses tersebut; sehingga hasil yang
dicapai dapat optimal.
Hasil belajar adalah kompetensi tertentu yang dilandasi dengan pola pikir lojik-
terstruktur (logic-systematic). Kompetensi tersebut harus dapat diukur melalui
persoalan-persoalan teoritikal maupun kasus penerapannya. Bagi mahasiswa,
pencapaian hasil belajar secara bertahap dan komprehensif harus diperlihatkan melalui
aktivitas tatap-muka, tutorial, tugas mandiri, serta ujian tengah maupun akhir semester.
Bagi dosen, keberhasilan proses belajar mengajar juga dapat diukur melalui instrumen
yang dikenakan kepada mahasiswanya. Keberhasilan tersebut tercermin dari distribusi
pencapaian nilai belajar bersesuaian dengan rasional tingkat kesulitan soal yang
disampaikan dalam tutorial, tugas mandiri, serta ujian yang diberikan.
Berkaitan dengan visi PPNS, kompetensi yang dicapai melalui proses
pembelajaran (perkuliahan) ini perlu dicanangkan dan dikembangkan berorentasi pada
kualifikasi nasional maupun internasional. Secara nasional, Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) merupakan rumusan yang dipakai sebagai rujukan dalam
menyusun standar perkuliahan; hal ini sesuai dengan UU 12/2012 pasal 29.
Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada sivitas
akademik dalam proses mendapatkan Surat Pendamping Ijasah.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. PPNS membuat Buku Panduan Pelaksanaan Uji Kompetensi yang berisi
pemahaman kompetensi sesuai rumpun bidang ilmu; jadwal dan prosedur
pelaksanaan pengujian (persiapan, pelaporan, dan pengujian) serta borang-borang
yang diperlukan.
2. Jurusan/prodi menyusun dan menetapkan Kelompok Bidang Keahlian (KBK) dari
dosen penguji kompetensi sesuai rumpun keilmuannya dan bidang keahliannya
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.05
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 7
3. Dosen penguji kompetensi harus sesuai dengan rumpun keilmuan/ keahliannya.
4. Dosen penguji kompetensi minimal memiliki jabatan akademik Asisten Ahli yang
memiliki gelar Magister/Spesialis I dan memiliki sertifikat asesor kompetensi.
5. Tahapan pelaksanaan Uji kompetensi mencakup:
a. Pemenuhan syarat administrasi
b. Pelaksanaan uji kompetensi
c. Penerbitan surat pendamping ijasah
6. Jurusan/prodi menetapkan daftar Dosen penguji kompetensi.
7. Kompetensi untuk jenjang lulusan D3 harus mampu mencerminkan pencapaian
kompetensi minimal level 5 KKNI.
8. Kompetensi untuk jenjang lulusan D4 harus mampu mencerminkan pencapaian
kompetensi minimal pada level 6 KKNI.
9. Pelaksanaan uji kompetensi mengikuti Kalender Akademik.
10. Jurusan/program studi bersama-sama Unit P2SMP melakukan evaluasi dan
perbaikan sistem pengujian kompetensi (mencakup materi, metode, alat
bantu/teknologi dan mekanisme pengujian) secara rutin; sekurang-kurangnya setiap
tiga tahun.
5. Strategi
pencapaian dan
pengendalian
standar
1. Pembentukan kelompok bidang keahlian bagi dosen sesuai dengan kebutuhan
pengembangan sains-teknologi berdasarkan RIP (Rencana Induk Pengembangan)
dan Renstra (Rencana Strategis) institusi yang telah ditetapkan.
2. Sosialisasi kurikulum dan silabus kepada seluruh dosen dan mahasiswa secara
periodik; setelah pengembangan dilakukan dan ditetapkan (Surat Keputusan
Direktur).
3. Pembagian beban kerja, jadwal uji kompetensi yang akan dilaksanakan pada
semester ganjil/genap kepada dosen dibahas oleh Jurusan/prodi dalam Rapat dosen
di setiap awal semester ganjil/genap.
4. Penyusunan Buku Panduan Pelaksanaan Uji kompetensi.
5. Sosialisasi Buku Panduan Pelaksanaan Uji kompetensi kepada Dosen dan
Mahasiswa terkait, sekurang-kurangnya satu semester sebelum dilaksanakan.
6. Peningkatan komunikasi Jurusan/program Studi dengan para orang tua/wali
berkaitan dengan mahasiswa teridentifikasi bermasalah; sebagai upaya menjaga
kualitas akademik.
6. Indikator 1. Buku Panduan Pelaksanaan Uji kompetensi.
2. Sosialisasi Buku Panduan Pelaksanaan Uji kompetensi.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.05
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 7
3. Persentase dosen penguji kompetensi yang sesuai dengan rumpun
keilmuan/keahliannya.
4. Evaluasi dan perbaikan sistem pelaksanaan Uji kompetensi (mencakup: materi,
metode, alat bantu/teknologi, dan cara evaluasi).
5. Pembentukan Kelompok Bidang Keahlian Dosen untuk mendukung
pengembangan sains dan teknologi.
7. Dokumen terkait
Pelaksanaan standar ini memerlukan:
1. Kurikulum/silabus
2. Jadwal Perkuliahan
3. Buku Panduan Pelaksanaan Uji kompetensi
4. Kalender Akademik
8. Referensi
1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
5. Peraturan Presiden RI No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI)
6. BAN-PT
9. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur I
3. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi
4. BAKPSI
5. Dosen
6. Mahasiswa
7. Kepala Pusat Jaminan Mutu
8. Ka Unit P2SMP
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.05
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 6 dari 7
LAMPIRAN :
STANDAR PROSES SURAT PENDAMPING IJAZAH
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/C.05
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 7 dari 7
LAMPIRAN STANDAR PROSES SURAT PENDAMPING IJAZAH
Kode Indikator Baseline
2013
Middle
2015
Final
2017
1 Buku Panduan Pelaksanaan Uji
kompetensi & profesi
2 Sosialisasi Buku Panduan Pelaksanaan
Uji kompetensi & profesi
3 Jumlah dosen penguji kompetensi &
profesi yang sesuai dengan rumpun
keilmuan/keahliannya
4 Evaluasi dan perbaikan sistem
pelaksanaan Uji kompetensi & profesi
(mencakup: materi, metode, alat
bantu/teknologi, dan cara evaluasi)
5 Pembentukan Kelompok Bidang
Keahlian Dosen untuk mendukung
pengembangan sains dan teknologi.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/D.01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 8
STANDAR PENILAIAN
PROSES BELAJAR OLEH INSTITUSI
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan
Purwidi Asri, S.ST., MT
Perumus
Adhi Setiawan, ST., MT
Priyambodo N, ST., MT
Lusia Eni P, Spd., Mpd
Pemeriksaan Moh. Miftachul Munir, ST., MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/D.01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 8
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Penilaian Pendidikan adalah standar yang berkaitan dengan mekanisme,
prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (mahasiswa).
Sedangkan standar penilaian pendidikan oleh institusi diartikan sebagai tolok ukur
minimum yang ditetapkan oleh perguruan tinggi untuk mengukur hasil belajar
mahasiswa, berupa hasil belajar setiap mata kuliah, setiap semester, dan pada setiap
tahap studi hingga tahap studi terakhir yaitu kelulusan mahasiswa dari program
studi yang bersangkutan. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka PPNS
melalui P2SMP menetapkan standar penilaian pendidikan yang akan menjadi
pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan institusi, ketua jurusan/program studi, dan
dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai penilai proses
pembelajaran dan hasil belajar.
2. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan
dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi
mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan
program.
3. Semester adalah satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam
belas) minggu termasuk kegiatan evaluasi.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/D.01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 8
4. Satu Satuan Kredit Semester (SKS) adalah takaran waktu kegiatan belajar yang
dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran
melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan
usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi.
5. Yudisium adalah pengukuhan kelulusan mahasiswa yang dianggap telah memenuhi
syarat kelulusan pada suatu program studi. Yudisium ini dibagi menjadi yudisium
kenaikan tingkat dan yudisium kelulusan.
6. Indeks Prestasi (IP) adalah ukuran kemampuan mahasiswa yang dapat dihitung
berdasarkan jumlah sks mata kuliah yang diambil dikalikan dengan nilai bobot
masing masing mata kuliah dibagi dengan jumlah seluruh sks mata kuliah yang
diambil pada semester tersebut
7. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah ukuran kemampuan mahasiswa sampai
pada periode waktu tertentu yang dapat dihitung berdasarkan jumlah sks mata
kuliah yang diambil sampai pada periode waktu tertentu dikalikan dengan nilai
bobot masing masing mata kuliah dibagi dengan seluruh sks mata kuliah yang
diambil.
8. Surat Peringatan (SP) adalah surat yang diberikan dari direktur kepada mahasiswa
yang tidak masuk tanpa alasan sesuai tingkat ketidak hadirannya.
9. Evaluasi kemajuan studi mahasiswa adalah kriteria penilaian yang dilakukan secara
bertahap terhadap pencapaian IPK untuk menentukan mahasiswa akan mampu
melanjutkan studi atau dihentikan statusnya sebagai mahasiswa.
10. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah rencana materi pengajaran disetiap
pertemuan yang dikembangkan dan dipersiapkan oleh dosen pengajar secara
mandiri atau bersama (dalam kelompok keahlian bidang ilmu) dan disampaikan
pada awal dan/atau setiap perkuliahan.
3. Rasional
Penjaminan mutu seyogyanya meliputi semua proses dalam pendidikan, salah satu
proses penilaian pendidikan. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi
terdiri atas: Penilaian hasil belajar oleh dosen dan penilaian hasil belajar oleh institusi.
Standar Penilaian Pendidikan adalah standar yang berkaitan dengan mekanisme,
prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (mahasiswa). Sedangkan
standar penilaian pendidikan oleh institusi diartikan sebagai tolok ukur minimum yang
ditetapkan oleh perguruan tinggi untuk mengukur hasil belajar mahasiswa, berupa hasil
belajar setiap mata kuliah, setiap semester, dan pada setiap tahap studi hingga tahap
studi terakhir yaitu kelulusan mahasiswa dari program studi yang bersangkutan.
Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka PPNS melalui unit P2SMP menetapkan
standar penilaian pendidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi
pimpinan institusi, ketua jurusan/program studi, dan dosen yang bertanggung jawab
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/D.01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 8
dalam perannya sebagai penilai proses pembelajaran dan hasil belajar.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Ketua jurusan, koordinator program studi, dan dosen menyelenggarakan kegiatan
penilaian pendidikan atau kemajuan belajar mahasiswa sesuai jadwal yang dibuat
oleh BAKPSI.
2. Ketua jurusan, koordinator program studi, dan dosen menyelenggarakan kegiatan
penilaian pendidikan atau kemajuan belajar mahasiswa atau penilaian hasil belajar
mahasiswa sesuai Peraturan Akademik yang berlaku.
3. Ketua jurusan, koordinator program studi, dan dosen dalam menyelenggarakan
kegiatan penilaian pendidikan atau kemajuan belajar mahasiswa harus mencakup
kemampuan dalam ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif.
4. Komponen penilaian oleh institusi dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Proses Pembelajaran
1) Perkuliahan :
a) Mahasiswa mengisi daftar hadir disetiap kegiatan tatap-muka dan
divalidasi oleh dosen pengajar serta BAKPSI.
b) Mahasiswa yang tidak menghadiri kegiatan tatap-muka tanpa ijin akan
diberikan Surat Peringatan (SP) yang diterbitkan selambat-lambatnya
satu minggu setelah jumlah ketidakhadiran tersebut dicapai (SP I = 10
jam, SP II = 20 jam, dan SP III >38 jam).
c) Dosen pengajar dan mahasiswa wajib hadir pada setiap mata kuliah
yang dijalani minimal 80% (sebagai persyaratan pelaksanaan evaluasi
belajar) yang dicatat dalam berita acara perkuliahan.
2) Proses persiapan ujian :
a) BAKPSI mengatur dan mengumumkan jadwal ujian.
b) Dosen pengampu mata kuliah membuat soal ujian dan diserahkan
kepada administrasi jurusan minimal 3 hari sebelum pelaksanaan ujian.
c) Jurusan/Program Studi/Ketua Kelompok Bidang Keahlian melakukan
validasi kesesuaian soal ujian atau tugas-tugas dengan RPS.
d) Proses pembuatan soal mengikuti Panduan Evaluasi Pembelajaran.
e) Setelah divalidasi, soal digandakan oleh BAKPSI sesuai jumlah
mahasiswa dan diarsip di jurusan/prodi.
3) Pelaksanaan Ujian :
a) Mahasiswa yang memiliki kehadiran kurang dari 80% dalam satu
semester untuk tiap matakuliah, tidak dapat mengikuti Ujian Akhir
Semester (UAS).
b) Pengawas ujian bertugas melaksanakan pengawasan penyelenggaraan
ujian berpedoman pada peraturan yang berlaku.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/D.01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 8
4) Hasil ujian :
a) Mahasiswa yang telah melaksanakan ujian dapat melihat hasil ujian di
BAKPSI. Yang mendapatkan Nilai D dan E diwajibkan mengikuti RC,
kecuali mata kuliah tertentu yang diperbolehkan D sesuai ketetapan
jurusan/prodi .
b) Nilai akan dituangkan saat yudisium kenaikan tingkat.
b. Evaluasi Hasil Belajar
1) Evaluasi hasil belajar dilaksanakan setiap tengah dan akhir semester.
2) Mahasiswa dinyatakan lulus pada suatu semester bila:
a) Mempunyai IP 2,00;
b) Jumlah mata kuliah dengan nilai D maksimum 7 sks;
c) Tanpa nilai E;
d) Berperilaku baik.
3) Mahasiswa dinyatakan lulus dengan percobaan pada suatu semester bila
memenuhi salah satu syarat berikut ini :
a) IP 2,00 dan D 7 sks, tanpa nilai E;
b) 1,70 IP 2,00 dan D 7 sks, tanpa nilai E.
4) Pada setiap akhir semester mahasiswa berhak mendapatkan laporan
kemajuan akademik mahasiswa melalui dosen wali.
c. Derajat Keberhasilan
1) Derajat keberhasilan dalam satu semester dinyatakan dalam Indeks Prestasi
Semester (IPS).
2) Derajat keberhasilan mahasiswa dalam tahap pendidikan Diploma secara
kumulatif dinyatakan dalam Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
3) IPS dan IPK berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 4 (empat);
4) Perhitungan IPS dan IPK menggunakan rumus sebagai berikut :
1
1
i
Ki
n
i
NixKi
n
IPS
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/D.01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 6 dari 8
Dimana :
Ni = Nilai numerik hasil akhir evaluasi masing-masing mata kuliah
yang ditempuh.
Ki = Besar SKS pelajaran masing-masing mata kuliah perminggu.
n = Jumlah mata kuliah
5) IPS dihitung pada semester yang sedang berjalan
6) IPK dihitung kumulatif dari awal semester sampai semester yang berjalan
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Membekali semua dosen dengan pedoman akademik.
2. Membekali semua dosen dengan pengetahuan tentang metode dan komponen
penilaian.
3. Menjalin kerjasama yang terbuka dan komunikatif antara jurusan dan dosen.
6. Indikator 1. Persentase dosen pengampu yang menyerahkan soal ujian pada administrasi
jurusan minimal 3 hari sebelum pelaksanaan ujian.
2. Persentase mahasiswa yang menerima SP.
3. Persentase mahasiswa yang lulus pada suatu semester.
7. Dokumen Terkait
1. Pedoman akademik
2. Prosedur Pelaksanaan dan Penilaian Perkuliahan.
3. Prosedur Pelaksanaan dan Penilaian OJT.
4. Prosedur Pelaksanaan Yudisium.
5. Prosedur Pelaksanaan Remedial Course.
6. Prosedur Pelaksanaan Tugas Akhir.
7. Prosedur UAS.
8. Prosedur UTS.
9. Panduan Evaluasi Pembelajaran
8. Referensi
1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/D.01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 7 dari 8
4. Surat Keputusan Direktur PPNS No. 4014/PL19/DT/2013 tentang Pedoman
Akademik & Kemahasiswaan PPNS
5. Renstra PPNS
9. Penanggungjawab
dan Pihak Terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur I
3. Ketua Jurusan/KoordinatorProgram Studi
4. BAKPSI
5. Dosen
6. Mahasiswa
7. Kepala Pusat Jaminan Mutu
LAMPIRAN :
STANDAR PENILAIAN PROSES BELAJAR OLEH INSTITUSI
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/D.01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 8 dari 8
LAMPIRAN STANDAR PENILAIAN PROSES BELAJAR OLEH INSTITUSI
Tabel Persentase mahasiswa yang menerima SP
2014 (%) 2015 (%) 2016 (%) Keterangan
0.35 0.35 0.3 SP I
0.2 0.15 0.1 SP II
0.05 0.03 0.02 SP III
Standar SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD.SPMI.D-02
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 7
STANDAR PENILAIAN
PROSES BELAJAR OLEH DOSEN
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan
Purwidi Asri, S.ST., MT
Perumus
Adhi Setiawan, ST., MT
Priyambodo N, ST., MT
Lusia Eni P, Spd., Mpd
Pemeriksaan Moh. Miftachul Munir, ST., MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan
Mutu
Standar SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD.SPMI.D-02
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 7
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Penilaian Pendidikan adalah standar yang berkaitan dengan mekanisme,
prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (mahasiswa).
Sedangkan standar penilaian pendidikan oleh dosen diartikan sebagai tolok ukur
minimum yang ditetapkan berdasarkan proses evaluasi untuk mengukur hasil
belajar mahasiswa, berupa hasil belajar setiap mata kuliah, setiap semester, dan
pada setiap tahap studi hingga tahap studi terakhir yaitu kelulusan mahasiswa dari
program studi yang bersangkutan. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka
PPNS melalui P2SMP menetapkan standar penilaian pendidikan yang akan
menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan institusi, ketua jurusan/program
studi, dan dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai penilai proses
pembelajaran dan hasil belajar.
2. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan
dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi
mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan
program.
3. Semester adalah satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam
belas) minggu termasuk kegiatan evaluasi.
Standar SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD.SPMI.D-02
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 7
4. Satu Satuan Kredit Semester (SKS) adalah takaran waktu kegiatan belajar yang
dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran
melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan
usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi.
5. Evaluasi Tengah Semester adalah evaluasi formatif yang dimaksudkan untuk
melakukan improvement proses pembelajaran berdasarkan assesment yang telah
dilakukan.
6. Evaluasi Akhir Semester adalah evaluasi yang dilakukan di akhir semester untuk
mengetahui capaian akhir hasil belajar mahasiswa.
7. Yudisium pengukuhan kelulusan mahasiswa yang dianggap telah memenuhi syarat
kelulusan pada suatu program studi. Yudisium ini dibagi menjadi yudisium
kenaikan tingkat dan yudisium kelulusan.
8. On Job Training atau OJT adalah kegiatan perkuliahan mahasiswa yang wajib
dilaksanakan di industri; pada bidang yang relevan dengan ilmu
pengetahuan/kompetensi program studi yang sudah didapatkan dari kampus; untuk
mendapatkan pengetahuan terapan teknologi di industri yang menjadi tempat OJT
selama 16 minggu (600-640 jam).
9. Tugas Akhir adalah karya ilmiah berdasarkan suatu kegiatan penelitian mandiri
mahasiswa, disusun dalam jangka waktu satu semester dibawah bimbingan seorang
dosen pembimbing.
10. Indeks Prestasi (IP) adalah ukuran kemampuan mahasiswa yang dapat dihitung
berdasarkan jumlah sks mata kuliah yang diambil dikalikan dengan nilai bobot
masing masing mata kuliah dibagi dengan jumlah seluruh sksmata kuliah yang
diambil pada semester tersebut
11. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah ukuran kemampuan mahasiswa sampai
pada periode waktu tertentu yang dapat dihitung berdasarkan jumlah sks mata
kuliah yang diambil sampai pada periode waktu tertentu dikalikan dengan nilai
bobot masing masing mata kuliah dibagi dengan seluruh sks mata kuliah yang
diambil
12. Evaluasi kemajuan studi mahasiswa adalah kriteria penilaian yang dilakukan secara
bertahap terhadap pencapaian IPK untuk menentukan mahasiswa akan mampu
melanjutkan studi atau dihentikan statusnya sebagai mahasiswa
13. Tugas Terstruktur adalah tugas yang dilakukan oleh mahasiswa dibawah
pengawasan dosen dan dilakukan di dalam kelas / ruang belajar, dalam bentuk
tugas individu dan tugas kelompok.
Standar SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD.SPMI.D-02
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 7
14. Tugas Mandiri adalah tugas yang dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri di
luar jam perkuliahan misalnya membaca buku rujukan, memperdalam materi,
mencari jurnal.
15. Kuesioner evaluasi pembelajaran adalah media untuk mengevaluai proses
pembelajaran oleh dosen yang dilakukan mahasiswa pada setiap akhir semester
3. Rasional
Penjaminan mutu seyogyanya meliputi semua proses dalam pendidikan, salah satu
proses penilaian pendidikan. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi
terdiri atas: Penilaian hasil belajar oleh dosen dan penilaian hasil belajar oleh institusi.
Standar Penilaian Pendidikan adalah standar yang berkaitan dengan mekanisme,
prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (mahasiswa). Sedangkan
standar penilaian pendidikan oleh institusi diartikan sebagai tolok ukur minimum yang
ditetapkan oleh perguruan tinggi untuk mengukur hasil belajar mahasiswa, berupa hasil
belajar setiap mata kuliah, setiap semester, dan pada setiap tahap studi hingga tahap
studi terakhir yaitu kelulusan mahasiswa dari program studi yang bersangkutan.
Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka PPNS melalui unit P2SMP menetapkan
standar penilaian pendidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi
pimpinan institusi, ketua jurusan/program studi, dan dosen yang bertanggung jawab
dalam perannya sebagai penilai proses pembelajaran dan hasil belajar.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Dosen yang mengajar mata kuliah melakukan penilaian akademik terhadap
mahasiswa melalui dua kali evaluasi yang meliputi evaluasi tengah semester dan
evaluasi akhir semester.
2. Waktu penilaian, ujian tengah semester dan akhir semester dilakukan sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan oleh BAKPSI.
3. Teknik penilaian meliputi observasi, partisipasi, unjuk kerja, tertertulis, dan tes
lisan, disesuaikan dengan kebutuhan.
4. Dosen menyerahkan hasil evaluasi di BAKPSI pada akhir semester.
5. Nilai akhir semester diserahkan pada BAKPSI paling lambat 5 hari setelah
pelaksanaan evaluasi.
6. Nilai akhir yang telah diserahkan pada BAKPSI dapat diakses oleh mahasiswa dan
orang tua secara online.
7. Komponen penilaian dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Proses belajar mengajar dikelas (kuliah)
- Kehadiran : 5% - 10%
- Quiz/Tugas/presentasi : 10% - 30%
Standar SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD.SPMI.D-02
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 7
- UTS : 30 % - 40%
- UAS : 40% - 50%
b. Proses belajar mengajar di laboratorium (praktikum)
- Kehadiran : 5% - 10 %
- Tugas : 20% - 30%
- Ujian 1 : 25% - 35%
- Ujian 2 : 25% - 35%
c. Proses belajar mengajar di bengkel (praktek)
- Akurasi ukuran : 40% - 50%
- Proses pengerjaan : 20% - 30%
- Performansi produk : 10% - 20%
- Presensi : 5% -10%
- Ketepatan waktu : 10% – 20%
d. Proses belajar mengajar di studio gambar
- Proses pengerjaan : 40% - 50%
- Laporan : 20% - 30%
- Print out : 20% - 30%
- Presensi : 5% - 10%
e. On The Job Training
Penilaian OJT diberikan oleh perusahaan dan dosen pembimbing dengan
persentase:
1) Perusahaan 60% dengan aspek penilaian:
- Kognitif : 30%
- Psikomotorik : 30%
- Afektif : 40%
2) Politeknik 40% dengan aspek penilaian:
- Pra OJT : 20%
- Buku laporan : 30%
- Presentasi hasil OJT : 50%
f. Tugas Akhir/Proyek Akhir
Apabila Dosen pembimbing juga menjadi tim penguji TA, maka dosen
tersebut memberikan nilai sebagai penguji dan sebagai pembimbing.
Penilaian TA diberikan oleh dosen pembimbing dan dosen penguji dengan
prosentase : Dosen Pembimbing 50% dan Dosen Penguji 50%
Selisih/range nilai antar dosen penguji TA adalah +/- 20%.
Selisih antara rata-rata nilai penguji dan pembimbing adalah +/- 20%
Standar SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD.SPMI.D-02
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 6 dari 7
8. Atas dasar evaluasi keseluruhan tersebut, maka ditentukan derajat keberhasilan
mahasiswa, yang diberikan dalam nilai huruf dan indeks nilai, yaitu :
Nilai Angka Nilai
Huruf
Nilai
Numerik
91 – 100
86 - 90
A+
A
4,00
3.75
80 – 85 A- 3,50
76 – 79
73 - 75
B+
B
3,25
3,00
70 – 72 C+ 2,50
63 – 65
60 - 62
C
C-
2,25
2,00
56 – 59 D+ 1,75
53 – 55 D 1,50
9. Remedial Course (RC)
Remedial course diberikan apabila berdasarkan hasil evaluasi akhir, nilai
mahasiswa yang bersangkutan memiliki nilai kurang dari C (<C), kecuali untuk
mata kuliah tertentu boleh D sesuai ketentuan dari program studi masing-masing
serta mengikuti ketentuan tentang RC pada Pedoman Akademik dan
Kemahasiswaan PPNS.
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Direktur melalui Wakil Direktur bidang Akademik menyelenggarakan koordinasi
dengan para ketua jurusan dan kaprodi secara berkala.
2. Ketua jurusan, koordinator program studi menyelenggarakan sosialisasi dan
pelatihan untuk dosen yang berkaitan dengan metode dan mekanisme penilaian,
prosedur penilaian, dan instrumen penilaian.
3. Membekali semua dosen dengan pedoman akademik.
4. Membekali semua dosen dengan pengetahuan tentang metode dan komponen
penilaian.
5. Membekali mahasiswa dengan Pedoman Akademik & Kemahasiswaan PPNS dan
pengetahuan tentang SIM Akademik.
Standar SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD.SPMI.D-02
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 7 dari 7
6. Indikator 1. Persentase dosen yang menyerahkan/validasi nilai maksimal 5 hari setelah
pelaksanaan evaluasi.
2. Presentase mahasiswa yang mengikuti Remedial Course.
7. Dokumen terkait
1. Prosedur Pelaksanaan dan Penilaian Perkuliahan
2. Prosedur Pelaksanaan dan Penilaian OJT
3. Prosedur UAS
4. Prosedur Pelaksanaan Remidial Course
5. Formulir Daftar nilai dan Pedoman Penilaian OJT
6. Kalender Akademik
7. Jadwal Kuliah
8. Referensi
1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
4. Surat Keputusan Direktur PPNS No. 4014/PL19/DT/2013 tentang Pedoman
Akademik & Kemahasiswaan PPNS.
9. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur I
3. Ketua Jurusan dan Koordinator Program Studi
4. BAKPSI
5. Dosen
6. Mahasiswa
7. Kepala Pusat Jaminan Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/D.03
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 6
STANDAR PENILAIAN
PROSES BELAJAR OLEH MAHASISWA
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan
Purwidi Asri, S.ST., MT
Perumus
Adhi Setiawan, ST., MT
Priyambodo N, ST., MT
Lusia Eni P, Spd., Mpd
Pemeriksaan Moh. Miftachul Munir, ST., MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/D.03
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 6
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Penilaian Pendidikan adalah standar yang berkaitan dengan mekanisme,
prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (mahasiswa).
Sedangkan standar penilaian pendidikan oleh mahasiswa dapat diartikan sebagai
tolok ukur yang ditetapkan berdasarkan proses evaluasi untuk setiap mata kuliah,
setiap semester, dan pada setiap tahap studi oleh mahasiswa untuk mengukur dan
mengevaluasi proses pembelajaran yang dilakukan oleh dosen meliputi kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Dengan pertimbangan hal-hal
tersebut maka PPNS melalui UP2SMP menetapkan standar penilaian pendidikan
yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan institusi, ketua
jurusan/program studi, dan dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai
penilai proses pembelajaran dan hasil belajar.
2. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan
dengan menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi
mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan
program.
3. Semester adalah satuan waktu kegiatan pembelajaran efektif selama 16 (enam
belas) minggu termasuk kegiatan evaluasi.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/D.03
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 6
4. Satu Satuan Kredit Semester (SKS) adalah takaran waktu kegiatan belajar yang
dibebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses pembelajaran
melalui berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan
usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi.
5. Kompetensi pedagogik adalah kompetensi yang harus dimiliki dosen meliputi
pemahaman guru dan Dosen terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
6. Kompetensi kepribadian adalah merupakan kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
7. Kompetensi sosial adalah merupakan kemampuan guru dan Dosen untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
8. Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas
dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di
sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan
terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya.
9. Kuesioner evaluasi pembelajaran adalah media untuk mengevaluasi proses
pembelajaran oleh dosen yang dilakukan mahasiswa pada setiap akhir semester.
3. Rasional
Penjaminan mutu seyogyanya meliputi semua proses dalam pendidikan, salah satu
proses penilaian pendidikan. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi
terdiri atas: Penilaian hasil belajar oleh dosen dan penilaian hasil belajar oleh institusi.
Standar Penilaian Pendidikan adalah standar yang berkaitan dengan mekanisme,
prosedur dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (mahasiswa). Sedangkan
standar penilaian pendidikan oleh institusi diartikan sebagai tolok ukur minimum yang
ditetapkan oleh perguruan tinggi untuk mengukur hasil belajar mahasiswa, berupa hasil
belajar setiap mata kuliah, setiap semester, dan pada setiap tahap studi hingga tahap
studi terakhir yaitu kelulusan mahasiswa dari program studi yang bersangkutan.
Dengan pertimbangan hal-hal tersebut maka PPNS melalui unit P2SMP menetapkan
standar penilaian pendidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi
pimpinan institusi, ketua jurusan/program studi, dan dosen yang bertanggung jawab
dalam perannya sebagai penilai proses pembelajaran dan hasil belajar.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/D.03
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 6
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Mahasiswa wajib mengisi kuesioner evaluasi proses pembelajaran sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Mahasiswa melakukan penilaian evaluasi proses pembelajaran sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan.
3. Mahasiswa dalam melakukan penilaian proses belajar mencakup evaluasi sarana
prasarana dan evaluasi proses belajar mengajar.
4. Komponen penilaian yang terdapat dalam kuesioner evaluasi proses pembelajaran
dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Penilaian sarana prasarana,
Meliputi sarana/prasarana ruang kuliah, laboratorium/ bengkel, perpustakaan,
tempat ibadah, dan penunjang lainnya.
b. Penilaian evaluasi proses belajar mengajar
Meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi
kepribadian, dan kompetensi sosial dosen pengampu mata kuliah.
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Menginformasikan prosedur penilaian proses pembelajaran kepada mahasiswa.
2. Menjalin kerjasama yang terbuka dan komunikatif antara dosen dengan mahasiswa.
3. Kuesioner evaluasi pembelajaran dilakukan pada akhir semester untuk mata kuliah
praktek di laboratorium dan mata kuliah teori di kelas.
4. Hasil evaluasi oleh mahasiswa dituangkan dalam bentuk Indeks Prestasi Dosen
yang akan dibuat sebagai bahan evaluasi perbaikan kualitas proses pembelajaran.
6. Indikator 1. Tingkat penilaian mahasiswa terhadap sarana prasarana.
2. Tingkat penilaian mahasiswa terhadap Indeks Prestasi Dosen melalui kuesioner
evaluasi pembelajaran.
7. Dokumen Terkait
1. Pedoman akademik
2. Prosedur Pelaksanaan dan Penilaian Perkuliahan
3. Panduan Evaluasi Pembelajaran
4. Kuesioner Sarana dan Prasarana
5. Kuesioner Evaluasi Proses Belajar Mengajar
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/D.03
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 6
8. Referensi
1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
4. Surat Keputusan Direktur PPNS No. 4014/PL19/DT/2013 tentang Pedoman
Akademik & Kemahasiswaan PPNS.
9. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. BAKPSI
3. Dosen
4. Mahasiswa
5. Kepala Pusat Jaminan Mutu
LAMPIRAN :
STANDAR PENILAIAN PROSES BELAJAR OLEH MAHASISWA
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/D.03
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 6 dari 6
LAMPIRAN STANDAR PENILAIAN PROSES BELAJAR OLEH MAHASISWA
1. Tabel Tingkat Penilaian Mahasiswa terhadap Sarana Prasarana :
2014 2015 2016
3.5 4.0 4.5
2. Tabel Tingkat Penilaian Mahasiswa terhadap Evaluasi Proses Belajar Mengajar :
2014 2015 2016
3.0 3.3 3.5
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/E.01
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 8
STANDAR
DOSEN
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Perwi Darmajanti, SS, MPd
Dra. Endang Pudji P, MT Perumus
Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/E.01
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 8
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
2. Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus
dimiliki oleh guru atau dosen sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan
formal di tempat penugasan.
3. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan.
4. Beban Kerja Dosen (BKD) adalah sejumlah tugas yang wajib dilaksanakan oleh
seorang dosen sebagai tugas institusional dalam penyelenggaraan kegiatan pokok
dan fungsinya dalam pendidikan dalam kerangka Tri Darma Perguruan Tinggi,
yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian/pengembangan ilmu, serta pengabdian
kepada masyarakat.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/E.01
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 8
3. Rasional
Menurut Undang-Undang No 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
disebutkan bahwa pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian
masyarakat (Tri Darma Perguruan Tinggi).
Selain itu, sesuai UU 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, Kedudukan dosen
sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen
sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta
pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Untuk memenuhi kriteria dosen sebagaimana tersebut pada perundang-undangan
dalam upaya menghasilkan output lulusan Politeknik yang berkualitas sebagaimana
tertuang pada visi dan misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dibutuhkan
dosen yang bermutu, berkarakter, profesional, dan berkompeten.
Sehubungan dengan hal tersebut maka ditetapkan Standar Dosen, yang mengatur
tentang kualifikasi minimum, hak dan kewajiban serta jumlah ideal supaya dosen dapat
bertanggung jawab secara penuh terhadap tugasnya.
Agar dosen bertanggung jawab secara penuh terhadap tugas dan fungsinya, maka
dibutuhkan standar dosen, yang memuat kualifikasi dan kompetensi dosen dalam
upaya menghasilkan pendidikan yang bermutu seperti tercantum dalam Naskah
Akademik Sertifikasi Dosen yang meliputi Kompetensi Pedagogik, Kompetensi
Profesional, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian.
Dengan pertimbangan tersebut, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS)
menetapkan Standar Dosen yang akan menjadi pedoman dan acuan bagi semua pihak
yang terkait pengelolaan sumber daya dosen di lingkungan PPNS.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Dosen PPNS minimal lulusan program magister dari perguruan tinggi negeri atau
swasta yang terakreditasi minimal B untuk program Diploma dan lulusan program
doktor untuk program pascasarjana.
2. Jumlah dosen yang studi lanjut maksimal adalah 10% dari total dosen.
3. Dosen mempunyai kompetensi pedagogik, professional, personal dan sosial diatas
batas minimal yang ditetapkan.
4. Jumlah dosen yang mempunyai sertifikat kompetensi minimal 85%.
5. Dosen mengembangkan kompetensi pedagogik, professional, kepribadian dan
sosial sesuai bidang keahliannya melalui kegiatan ilmiah dan/atau menjadi anggota
dalam organisasi profesi nasional/internasional.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/E.01
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 8
6. Dosen PPNS berkewajiban membuat laporan Beban Kerja Dosen (BKD) sesuai
ketentuan perundang-undangan setiap semester.
7. Beban kerja dosen PPNS per semester sekurang-kurangnya sepadan dengan 12
(dua belas) satuan kredit semester dan sebanyak-banyaknya 16 (enam belas) satuan
kredit.
8. Beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran,
melaksanakan proses pembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran,
membimbing dan melatih, melakukan penelitian, melakukan tugas tambahan, serta
melakukan pengabdian kepada masyarakat.
9. Rasio jumlah dosen tetap dan jumlah mahasiswa sesuai dengan ketentuan BAN.
10. Setiap dosen tetap ataupun tidak tetap harus memiliki 4 kompetensi pedagogik,
professional, kepribadian dan sosial :
a. Kompetensi Pedagogik : kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik
yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengatualisasi berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi ini bisa
diwujudkan dengan :
Merancang dan menyajikan program pembelajaran yang koheren kepada
mahasiswa;
Memilih, menguasai, dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat
sesuai dengan kompetensi matakuliah yang diasuhnya;
Merancang, menggunakan, dan mengembangkan berbagai media
pembelajaran termasuk pemanfaatan teknologi;
Merancang, memilih, dan menggunakan metode penilaian hasil belajar
mahasiswa secara tepat;
Memantau dan mengevaluasi kinerja diri sendiri dalam hal proses
pembelajaran di kelas
Mengidentifikasi kebutuhan dan merencanakan pengembangan mutu diri
sendiri secara terus menerus dan berkelanjutan.
b. Kompetensi Profesional : kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan
c. Kompetensi Kepribadian : kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak
mulia. Pewujudan kompetensi ini melalui : - Pengembangan intuisi keagamaan
dan kebangsaan yang berkepribadian, - pemilikan sikap dan kemampuan
mengaktualisasi diri.
d. Kompetensi Sosial: kemampuan melakukan hubungan sosial dengan mahasiswa,
teman sejawat, karyawan dan masyarakat untuk menunjang pendidikan.Yang
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/E.01
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 8
terdiri dari kompetensi :
Kemampuan menghargai keragaman sosial dan konservasi lingkungan
Menyampaikan pendapat dengan runtut, efisien dan jelas
Kemampuan menghargai pendapat orang lain
Kemampuan membina suasana kelas
Kemampuan membina suasana kerja
Kemampuan mendorong peran serta masyarakat.
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. PPNS melakukan penilaian angka kredit dosen bagi yang mengajukan kenaikan
jabatan fungsional, sesuai Pedoman Pengelolaan SDM PPNS.
2. PPNS melakukan peningkatan kualifikasi akademik dosen hingga jenjang Doktor
untuk bidang tertentu
3. PPNS melakukan rekruitmen dosen dengan jumlah dan bidang keahlian sesuai
kebutuhan berdasarkan buku Pedoman Pengelolaan SDM PPNS.
4. Prodi membentuk Kelompok Bidang Keahlian Dosen.
5. Mahasiswa menilai kompetensi dosen melalui kuisioner Indeks Prestasi Dosen
setiap akhir semester sesuai jadual yang ditentukan.
6. PPNS melakukan peningkatan kompetensi teknis dosen melalui
pelatihan/sertifikasi sesuai kebutuhan.
7. Dosen PPNS melaporkan beban kerja dosen tiap akhir semester dengan
persetujuan Ketua Jurusan/Kordinator Prodi dan Wakil Direktur I sesuai dengan
Buku Pedoman Penyusunan Beban Kerja Dosen PPNS.
8. PPNS menyelenggarakan kegiatan ilmiah (seminar, workshop, lokakarya) sebagai
sarana untuk meningkatkan peran aktif dosen dalam pengembangan keilmuan.
9. PPNS mendukung keterlibatan dosen dalam organisasi profesi baik nasional
maupun internasional.
6. Indikator 1. Jumlah dosen yang selesai studi doktor selalu meningkat 5% setiap 2 (dua) tahun.
2. Setiap tahun selalu ada dosen yang menerima beasiswa.
3. Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan lektor kepala yang bidang keahliannya
sesuai dengan kompetensi Program Studi.
4. Jumlah dosen yang mempunyai kualifikasi akademik Doktor (S3).
5. Rasio mahasiswa terhadap dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan
bidang Program Studi.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/E.01
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 6 dari 8
6. Rata-rata skor dosen untuk kompetensi pedagogik.
7. Rata-rata skor dosen untuk kompetensi profesional.
8. Rata-rata skor dosen untuk kompetensi kepribadian.
9. Rata-rata skor dosen untuk kompetensi kompetensi sosial.
10. Jumlah Dosen tetap yang memiliki Sertifikat Kompetensi/Profesi/Keahlian
Praktis.
11. Rata-rata beban kerja dosen per semester.
12. Jumlah dosen yang mengikuti seminar ilmiah/ lokakarya/ penataran/ workshop/
pagelaran/ pameran/peragaan pada bidang yang sesuai dengan bidang.
13. Jumlah dosen tetap yang menjadi anggota masyarakat bidang ilmu tingkat
internasional.
7. Dokumen
Terkait
1. Pedoman Pengelolaan SDM
2. Pedoman Penyusunan Beban Kerja Dosen
3. Kuesioner Indeks Prestasi Dosen
4. Pedoman BAN PT – Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi
5. Pedoman BAN PT - Akreditasi Prodi
8. Referensi
1. Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 42 Tahun
2007 Tentang Sertifikasi Dosen
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2009 Tentang Dosen
5. UU No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
6. PP 4 thn 2014 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/E.01
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 7 dari 8
8. Keputusan Direktur PPNS Nomor: 3663/K12/PP/2009 tentang Kode Etik Dosen
9. PermenPan No.46 tahun 2013 tentang perubahan atas PerMenPan No.17 tahun
2013
10. Peraturan bersama Mendikbud dan Kepala BKN No. 004/VIII/PB/2014 dan No.24
tahun 2014 tentang Jabatan fungsional dosen dan angka kreditnya.
11. Permendikbud No.92 tahun 2014 tentang petunjuk teknis pelaksanaan penilaian
angka kredit jabatan fungsional dosen.
12. Pedoman BAN PT
9. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur I
3. Wakil Direktur II
4. Ketua Jurusan /Koordinator Program Studi
5. Kepala BUK
6. Dosen
LAMPIRAN :
STANDAR DOSEN
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/E.01
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 8 dari 8
LAMPIRAN STANDAR DOSEN
Kode Indikator Baseline
2013
Middle
2015
Final
2017
1 Jumlah dosen tetap yang memiliki
jabatan lektor kepala yang bidang
keahliannya sesuai dengan kompetensi
PS (KD2 > 50%)
2 Jumlah dosen yang mempunyai
kualifikasi akademik Doktor (S3)
3. Rasio mahasiswa terhadap dosen tetap
yang bidang keahliannya sesuai dengan
bidang PS (RMD) (17-23)
4. Rata-rata skor dosen untuk kompetensi
pedagogik
5 Rata-rata skor dosen untuk kompetensi
profesional
6 Rata-rata skor dosen untuk kompetensi
kepribadian
7 Rata-rata skor dosen untuk kompetensi
kompetensi sosial
8. Jumlah Dosen tetap yang memiliki
Sertifikat Kompetensi/Profesi/Keahlian
Praktis.
(KD4 > 80%)
9. Rata-rata beban kerja dosen per
semester (SKS). (11-13)
10. Jumlah dosen yang mengikuti seminar
ilmiah/ lokakarya/ penataran/
workshop/ pagelaran/
pameran/peragaan pada bidang yang
sesuai dengan bidang PS (SP > 1.5)
11. Jumlah dosen tetap yang menjadi
anggota masyarakat bidang ilmu tingkat
internasional (5%)
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/E.02
Revisi : 00
Tanggal : 01-11-2014
Halaman : 1 dari 7
STANDAR
TENAGA KEPENDIDIKAN
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Avy Luthfiana, SS. Perumus
Pemeriksaan Wiwik Dwi Pratiwi, ST., MT.
Purwo Darminto, SH.
Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/E.02
Revisi : 00
Tanggal : 01-11-2014
Halaman : 2 dari 7
1. Visi dan Misi
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman,
serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance-
professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi
secara global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif
(good governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan
pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Tenaga kependidikan adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah penyelenggara
pendidikan tinggi.
2. Jabatan tenaga kependidikan terdiri atas:
a. Jabatan administrasi
b. Jabatan fungsional
3. Jabatan administrasi jabatan yang berisi tugas pokok dan fungsi berkaitan
dengan pelayanan administrasi.
4. Jabatan fungsional yaitu jabatan yang berisi tugas pokok dan fungsi berkaitan
dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan
tertentu, misalnya: pustakawan, pranata komputer, dan pranata laboratorium
pendidikan.
5. Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh
melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas
dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/E.02
Revisi : 00
Tanggal : 01-11-2014
Halaman : 3 dari 7
perpustakaan.
3. Rasional
Menurut Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi,
dalam pasal 69 disebutkan bahwa ketenagaan perguruan tinggi terdiri dari dosen
dan tenaga kependidikan. Dengan tugas utama dosen adalah mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan tenaga kependidikan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi.
Merujuk pasal diatas, tenaga kependidikan memiliki peran penting dalam
kelancaran proses pada pendidikan tinggi. Agar tenaga kependidikan bertanggung
jawab secara penuh terhadap tugas dan fungsinya, maka dibutuhkan standar tenaga
kependidikan, yang memuat kualifikasi dan kompetensi dalam upaya mendukung
proses pembelajaran yang menghasilkan pendidikan bermutu.
Dengan pertimbangan tersebut, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
(PPNS) menetapkan Standar Tenaga Kependidikan yang akan menjadi pedoman
dan acuan bagi semua pihak yang terkait kompetensi dan kualifikasi mininal tenaga
kependidikan di lingkungan PPNS.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. PPNS menjamin hak tenaga kependidikan atas:
a. Penghasilan dan jaminan sosial yang pantas dan memadai,
b. Penghargaan sesuai tugas dan prestasi kerja,
c. Pembinaan karier,
d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan
e. Kesempatan menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
2. Tenaga kependidikan mempunyai kewajiban:
a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis,
b. Mempunyai komitmen professional untuk meningkatkan mutu pendidikan,
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan
sesuai peraturan kode etik yang berlaku
d. Melaksanakan tugas sesuai tugas pokok dan fungsi serta membuat laporan
kinerja sesuai peraturan perundangan
3. PPNS menetapkan kualifikasi minimum tenaga kependidikan sebagai berikut :
a. Sehat jasmani dan rohani
b. Memiliki kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi sesuai dengan bidang
tugasnya. Kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi tersebut dikembangkan
oleh BNSP dan ditetapkan dengan peraturan menteri.
4. Kualifikasi tenaga kependidikan fungsional khusus mengacu pada Kepmenpan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/E.02
Revisi : 00
Tanggal : 01-11-2014
Halaman : 4 dari 7
berikut :
a. No. 66 tahun 2003 untuk pranata komputer.
b. No. 132 tahun 2002 untuk pustakawan
c. Peraturan perundangan lain yang relevan
5. PPNS menetapkan kualifikasi akademik minimal D2 pada proses perekrutan
tenaga kependidikan fungsional umum dan minimal D3 untuk tenaga
kependidikan fungsional khusus
6. Rasio jumlah tenaga kependidikan dan jumlah mahasiswa sesuai ketentuan BAN.
5. Strategi Pencapaian
dan Pengendalian
Standar
1. Melakukan pembinaan tenaga kependidikan.
2. Memberikan pelatihan dan program peningkatan kompetensi.
3. Melakukan pemetaan kompetensi tenaga kependidikan dalam rangka
pengembangan kompetensi dan pembinaan karir.
4. Melakukan penghitungan beban kerja.
5. Membuat rencana rekrutmen tenaga kependidikan jangka pendek dan jangka
panjang (4-5 tahun).
6. Melakukan penilaian kinerja pegawai secara berkala.
7. Melakukan survei kepuasan dosen, pustakawan, teknisi dan tenaga administrasi
terhadap sistem pengelolaan sumber daya manusia.
6. Indikator 1. Jumlah minimal tenaga penunjang akademik (termasuk laboran, teknisi, dan
pustakawan) sebanyak 3 orang setiap program studi.
2. Jumlah minimal tenaga administrasi untuk prodi D3 sebanyak 3 orang dan prodi
D4 sebanyak 6 orang.
7. Dokumen Terkait
Standar ini dilengkapi dengan:
1. Dokumen Analisis Jabatan dan Penetapan Beban Kerja
2. Dokumen Rencana Pengembangan SDM
3. Pedoman Kepegawaian bagi Tenaga Kependidikan yang mencakup:
Prosedur Penerimaan Pegawai Baru/IK.BAUK.001
Prosedur Pencatatan Kehadiran Pegawai/IK.BAUK.002
Prosedur Mendapatkan Tunjangan Keluarga/IK.BAUK.003
Prosedur Ijin Pegawai/IK.BAUK.004
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/E.02
Revisi : 00
Tanggal : 01-11-2014
Halaman : 5 dari 7
Prosedur Cuti Pegawai/IK.BAUK.005
Prosedur Mutasi Pegawai/IK.BAUK.006
Prosedur Tugas Belajar/IK.BAUK.007
Prosedur Pendidikan dan Pelatihan/IK.BAUK.008
Prosedur Kenaikan Gaji Berkala/IK.BAUK
Prosedur Kenaikan Pangkat/IK.BAUK.010.009
Prosedur Kenaikan Jabatan Fungsional/IK.BAUK.011
Prosedur Sanksi Disiplin/IK.BAUK.012
Prosedur Pensiun/IK.BAUK.013
Prosedur Monitoring & Evaluasi Kinerja/IK.BAUK.028
8. Referensi 1. Undang-undang No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4. Undang-undang No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan
5. Perka BKN Nomor 3 tahun 2013 tentang kamus jabatan fungsional umum
pegawai negeri sipil
6. Keputusan Presiden RI Nomor 87 tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional PNS
7. Peraturan pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tentang Prestasi Kerja PNS
8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 53 tahun 2010 tentang Peraturan
Disiplin Pegawai Negeri Sipil
10. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang
undang nomor 43 tahun 2007
11. Permendikbud nomor 16 tahun 2012 tentang kode etik pegawai kemdikbud.
9. Penanggungjawab
dan Pihak Terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur II
3. Kepala BUK
4. Tenaga Kependidikan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/E.02
Revisi : 00
Tanggal : 01-11-2014
Halaman : 6 dari 7
LAMPIRAN :
STANDAR TENAGA KEPENDIDIKAN
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/E.02
Revisi : 00
Tanggal : 01-11-2014
Halaman : 7 dari 7
LAMPIRAN STANDAR TENAGA KEPENDIDIKAN
Kode Indikator Baseline
2013
Middle
2015
Final
2017
1 Jumlah tenaga penunjang akademik
2 Jumlah tenaga administrasi
3. Jumlah tenaga kependidikan berkualifikasi
D3
4. Jumlah tenaga kependidikan berkualifikasi
D4/S1
5. Jumlah tenaga kependidikan berkualifikasi
S2
6. Kepemilikan sertifikat kompetensi bagi
Laboran, teknisi, analis, operator,
programer dan pustakawan
7. Upaya peningkatan kualifikasi dan
kompetensi tenaga kependidikan; seperti
(1) pemberian kesempatan
belajar/pelatihan/workshop/seminar; (2)
pemberian fasilitas, termasuk dana; (3)
jenjang karir
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/F.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 1 dari 16
STANDAR
SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan
1. Moch. Luqman Ashari, ST.,
MT.
2. Isa Rachman, ST., MT
3. Imam Mahfudzi, S. Ag., M. Fil. I.
Perumus
Pemeriksaan Suryani Daeng N, SE.Ak Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto M.Sc. MRina Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin P, ST., M.Kom Kepala Pusat
Jaminan Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/F.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 2 dari 16
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria mengenai ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat
bermain, tempat berkreasi dan berekreasi serta sumber belajar lain, yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi.
2. Sarana pendidikan meliputi: perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,
buku dan sumber belajar, bahan habis pakai;
3. Prasarana pendidikan meliputi: lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik,
ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja,
ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya listrik, ruang olah raga, tempat
ibadah, tempat bermain, tempat rekreasi.
Untuk penjelasan istilah secara lebih detail sebagaimana berikut:
1. Perabot adalah sarana pengisi ruang.
2. Peralatan pendidikan adalah sarana yang secara langsung digunakan untuk
pembelajaran.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/F.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 3 dari 16
3. Media pendidikan adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk membantu
komunikasi dalam pembelajaran.
4. Buku adalah karya tulis yang diterbitkan sebagai sumber belajar.
5. Buku pengayaan adalah buku untuk memperkaya pengetahuan mahasiswa dan
dosen.
6. Buku referensi adalah buku rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu.
7. Sumber belajar lainnya adalah sumber informasi dalam bentuk selain buku meliputi
jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs (website), dan compact disk.
8. Bahan habis pakai adalah barang yang digunakan dan habis dalam waktu relatif
singkat.
9. Perlengkapan lain adalah alat mesin kantor dan peralatan tambahan yang digunakan
untuk mendukung fungsi kampus.
3. Rasional
Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(SNP) telah memberikan arahan tentang pentingnya peningkatan mutu yang
berkelanjutan. Penjaminan mutu meliputi semua proses dalam pendidikan, termasuk
di dalamnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung proses
pendidikan. Sarana prasarana pendidikan menurut pasal 42-48 meliputi: (1) sarana
pendidikan, yaitu perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan
sumber belajar, bahan habis pakai; (2) prasarana meliputi: lahan, ruang kelas, ruang
pimpinan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium,
ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya listrik, ruang olah
raga, tempat ibadah, tempat bermain, tempat berkreasi; (3) keragaman jenis dan jumlah
peralatan laboratorium, (4) jenis dan jumlah buku perpustakaan, (5) jumlah buku teks,
(6) rasio ruang kelas per-mahasiswa, (7) rasio luas bangunan permahasiswa, (8)
rasio luas lahan per-mahasiswa, (9) luas dan letak lahan, (10) akses khusus ke sarana
dan prasarana untuk mahasiswa yang berkebutuhan khusus, dan (11) pemeliharaan.
Standar sarana dan prasarana diperlukan untuk menjamin kecukupan terhadap
kebutuhan sehingga proses pendidikan berjalan secara efisien, efektif dan
berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya melalui Pusat Jaminan Mutu (PJM) menetapkan standar sarana dan prasarana
pendidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi Direktur, Wakil Direktur
Bidang II, Kabag Umum dan Keuangan, Kasubag Umum dan Kepala UPT PP.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/F.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 4 dari 16
4. Pernyataan Isi
Standar
Kebutuhan Sarana dan Prasarana Umum
Pusat Jamainan Mutu Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PJM PPNS) menetapkan
kebutuhan standar prasarana meliputi: gedung perkuliahan, laboratorium, perpustakaan,
bengkel mesin, fabrikasi dan perawatan, ruang dosen dan tenaga kependidikan, ruang
kegiatan mahasiswa, ruang administrasi pengajaran, ruang komputer, internet, dan
multimedia, ruang kantin, instalasi daya listrik, ruang olah raga, tempat ibadah, tempat
bermain dan berkreasi.
1. Bangunan memenuhi persyaratan keselamatan berikut:
a. Memiliki konstruksi yang stabil dan kukuh sampai dengan kondisi pembebanan
maksimum dalam mendukung beban muatan hidup dan beban muatan mati,
serta untuk daerah/zonatertentu kemampuan untuk menahan gempa dan
kekuatan alam lainnya, semuanya sesuai dengan standar yang berlaku.
b. Dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk mencegah dan
menanggulangi bahaya kebakaran dan petir
c. Dilengkapi peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat dengan lebar
minimum 1,2 meter, dan jalur evakuasi jika terjadi bencana kebakaran dan/atau
bencana lainnya.
d. Dilengkapi akses evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi
penunjuk arah yang jelas.
2. Bangunan memenuhi persyaratan kesehatan berikut:
a. Mempunyai fasilitas secukupnya untuk penghawaan dan pencahayaan sesuai
ketentuan yang berlaku.
b. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan gedung meliputi saluran air
bersih, saluran air kotor, sumber air bersih, instalasi pengolahan limbah, tempat
sampah, dan saluran air hujan.
c. Menggunakan bahan bangunan yang aman bagi kesehatan pengguna bangunan
dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
d. Menyediakan instalasi pengolahan limbah khusus sesuai kebutuhan dan
persyaratan program studi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
3. Bangunan menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman
termasuk bagi penyandang cacat dan pengguna lain yang memiliki keterbatasan
kemampuan bergerak.
4. Bangunan memenuhi persyaratan kenyamanan berikut:
a. Bangunan mampu meredam getaran dan kebisingan yang mengganggu
kegiatan pembelajaran.
b. Setiap ruangan memiliki pengaturan penghawaan yang baik.
c. Setiap ruangan dilengkapi dengan jendela yang tanpa atau dengan lampu
penerangan dalam ruangan tersebut dapat memberikan tingkat pencahayaan
yang memadai untuk melakukan kegiatan belajar.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/F.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 5 dari 16
5. Bangunan bertingkat dilengkapi tangga yang bentuk, lokasi dan jumlahnya
mempertimbangkan kemudahan, keamanan, keselamatan, dan kesehatan
pengguna.
6. Bangunan bertingkat lebih dari empat lantai dilengkapi dengan elevator.
7. Bangunan dilengkapi sistem keamanan dengan setiap ruangan dapat dikunci
dengan baik saat tidak digunakan.
8. Bangunan dilengkapi instalasi listrik dengan daya yang memadai untuk
menunjang seluruh peralatan listrik yang digunakan, minimum 20 VA/m luas
lantai bangunan (sumber dari PLN dan genset). Instalasi memenuhi ketentuan
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
9. Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan, dan diawasi
secara profesional.
10. Kualitas bangunan gedung minimum adalah kelas A, sesuai dengan Pasal 45
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, dan mengacu pada SNI konstruksi yang diterbitkan oleh
Kementerian Pekerjaan Umum.
11. Bangunan perguruan tinggi dapat bertahan minimum 20 tahun.
12. Pemeliharaan bangunan perguruan tinggi adalah sebagai berikut:
a. Pemeliharaan ringan, meliputi pengecatan ulang, perbaikan sebagian daun
jendela/pintu,
b. Penutup lantai, penutup atap, plafon, instalasi air dan listrik, dilakukan
minimum sekali dalam 5 tahun.
c. Pemeliharaan berat, meliputi penggantian sebagian kecil atau sebagian besar
angka angka bangunan terutama yang terbuat dari kayu, serta penutup atau
pelapis atap, dilakukan minimum sekali dalam 20 tahun.
13. Gedung wajib dilengkapi dengan jaringan internet (kabel dan Wireless), utilitas
(sanitasi air dan udara, air siap minum, listrik), dan sistem keamanan yang
memadai.
Kebutuhan Sarana Secara Khusus
1. Di Ruang Kelas Teori atau Ruang Kuliah
a. Rasio ruang kuliah adalah 2 m²/ mahasiswa. Adapun kapasitas maksimum
ruang kuliah adalah 30 orang.
b. Setiap ruang kuliah dilengkapi dengan kursi sesuai kapasitas, kursi dan meja
dosen, media pembelajaran (LCD, internet, dan PC/Laptop, whiteboard atau
blackboard dengan penghapus basah), serta sistem safety.
c. Setiap kampus perguruan tinggi menyediakan minimum satu buah ruang
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/F.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 6 dari 16
kuliah besar. Kapasitas minimum ruang kuliah besar adalah 80 orang, dengan
standar luas ruang 1.5 m²/mahasiswa.
d. Ruang kuliah dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 1.
2. Di Ruang Kelas Praktikum, Laboratorium dan Studio
a. Rasio ruang kelas praktikum, laboratorium dan studio adalah 3
m²/mahasiswa. Adapun luas minimum ruang kelas praktikum, laboratorium
dan studio adalah 64 m².
b. Ruang Kelas Praktikum, Laboratorium dan Studio harus memberikan
kenyamanan, dan ketenangan.
c. Rasio ruang Laboratorium dan Studio harus sesuai dengan Peraturan
Departemen Pendidikan Nasional RI
d. Pengadaan peralatan laboratorium harus mempertimbangkan kebutuhan dan
keefektifan penggunaanya.
e. Pengadaan peralatan laboratorium harus mempertimbangkan kemampuan
keuangan.
3. Di Ruang Bengkel
a. Rasio ruang bengkel adalah 3 m²/mahasiswa. Adapun luas minimum ruang
bengkel adalah 64 m².
b. Bengkel berfungsi sebagai tempat perbaikan dan perawatan peralatan.
c. Bengkel terdapat di perguruan tinggi yang memiliki program studi dengan
kegiatan pembelajaran menggunakan peralatan yang memerlukan perbaikan
dan perawatan secara berkala.
d. Luas minimum bengkel disesuaikan dengan jenis dan jumlah peralatan yang
memerlukan perbaikan dan perawatan pada setiap program studi.
e. Bengkel terdiri atas ruang kerja tempat melakukan perbaikan/perawatan dan
ruang penyimpanan alat.
4. Di Ruang Dosen
a. Ruang dosen berfungsi sebagai tempat dosen bekerja dan istirahat serta
menerima tamu, baik mahasiswa maupun tamu lainnya.
b. Ruang dosen dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 2.
5. Di Ruang Perpustakaan
a. Luas ruang perpustakaan minimum adalah 200 m², dengan rasio 0.5
m²/mahasiswa, dengan lebar minimum 8 m.
b. Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat mahasiswa dan dosen
memperoleh informasi dari berbagai media dan tempat pustakawan
mengelola perpustakaan.
c. Minimum terdapat satu ruang perpustakaan per kampus perguruan tinggi.
Perpustakaan dapat disediakan di tingkat Jurusan, dan program studi,
sepanjang memenuhi standar sesuai dengan jumlah sivitas akademika yang
menggunakannya.
d. Ruang perpustakaan terletak di tempat yang strategis dalam kampus
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/F.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 7 dari 16
sehingga mudah dicapai dan memperhatikan pemakai berkebutuhan khusus.
e. Sistem data base untuk pencarian judul secara elektronik, serta katalog dan
daftar buku/jurnal untuk pencarian secara manual.
f. Layanan proses peminjaman/booking buku/jurnal secara online maupun
langsung.
g. Ruang perpustakaan dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada
Tabel 3.
6. Di Ruang Manajemen / Pimpinan
a. Ruang pimpinan memiliki luas minimum 12 m²/pimpinan, dan lebar
minimum 3² m/pimpinan.
b. Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan
perguruan tinggi, pertemuan dengan pimpinan lembaga di bawahnya, dosen
dan karyawan, dan tamu lainnya.
c. Ruang pimpinan terdapat pada tingkat Perguruan Tinggi, Jurusan dan
Program Studi.
d. Ruang pimpinan mudah diakses oleh tamu.
e. Ruang pimpinan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 4.
7. Di Ruang Staf Administrasi / Tata Usaha
a. Rasio minimum ruang administrasi/ TU adalah 4 m²/orang, dengan lebar
minimum 6 m.
b. Ruang tata usaha berfungsi sebagai tempat bekerja pegawai tata usaha
untuk mengerjakan administrasi perdosenan tinggi.
c. Ruang tata usaha terdapat pada tingkat Perdosenan Tinggi dan Program
Studi.
d. Ruang tata usaha mudah dicapai dari halaman atau dari luar lingkungan
perdosenan tinggi, serta dekat dengan ruang pimpinan.
e. Ruang tata usaha dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 5.
8. Di Ruang Rapat
a. Ruang rapat memiliki luas 48 m², dengan lebar minimum 6 m.
b. Ruang rapat berfungsi sebagai tempat kegiatan pertemuan koordinasi
pimpinan baik dengan pejabat yang berada di bawahnya maupun pihak-
pihak mitra lainnya.
c. Ruang rapat terdapat pada tingkat Perdosenan Tinggi dan/atau Program
Studi.
d. Ruang rapat mudah diakses oleh pimpinan dan tamu/mitra kerja.
e. Ruang rapat dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 6.
9. Di Ruang Tamu dan Di Ruang Tunggu/Lobby
a. Ruang tamu dan/atau lobby berfungsi sebagai tempat untuk pelayanan awal
dan ruang tunggu bagi tamu
b. Luas ruang tamu sesuai dengan kebutuhan dan mudah diakses
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/F.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 8 dari 16
10. Di Ruang P3K/Poliklinik
a. Ruang Poliklinik memiliki luas minimum 12 m².
b. Ruang P3K/Poliklinik berfungsi sebagai tempat untuk pelayanan awal bagi
sivitas akademika yang mengalami gangguan kesehatan.
c. Luas ruang kesehatan sesuai dengan kebutuhan sivitas akademika
d. Ruang kesehatan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 7
11. Di Ruang Mushola/Tempat Ibadah
a. Ruang Musholla/tempat ibadah minimum adalah 24 m²
b. Tempat beribadah berfungsi sebagai tempat sivitas akademika melakukan
ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu
kuliah/kerja.
c. Tempat beribadah dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 8.
12. Di Ruang Kantin
a. Luas kantin sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, dengan luas total
minimum 20 m²
b. Kantin berfungsi sebagai tempat menjual makanan dan minuman bagi sivitas
akademika pada saat hari kerja/kuliah.
c. Kantin dilengkapi dengan konter makanan/minuman, tempat duduk untuk
makan dan minum, air bersih untuk mencuci tangan dan mencuci alat makan
dan minum, serta tempat sampah yang memadai.
13. Di Ruang Kegiatan Extra Kurikuler/tempat lain untuk menunjang proses
pembelajaran (Mahasiswa)
a. Ruang bersama berfungsi sebagai wadah untuk berbagai kegiatan informal
mahasiswa yang mendukung kegiatan pembelajarannya.
b. Ruang bersama dapat berupa ruang diskusi, ruang duduk, ruang berkumpul
dan bentuk-bentuk ruang lainnya yang dapat menjadi wadah terbentuknya
atmosfir akademik yang baik.
c. Ruang belajar bersama dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada
Tabel 9.
14. Tempat Olah Raga, dan Berkreasi
a. Tempat olah raga di kampus berfungsi sebagai wadah penyeluran hobi serta
pengembangan skil olahraga civitas akademika.
b. Tempat olah raga dapat berupa lapangan yang terintegrasi untuk beberapa
cabang olahraga yang populer.
c. Rasio minimum luas tempat bermain/berolahraga 3 m²/peserta didik, dengan
luas minimum tempat bermain/berolahraga 500 m². Di dalam luasan
tersebut terdapat ruang bebas untuk tempat berolahraga berukuran 20 m x
15 m. Ruang bebas yang dimaksud di atas memiliki permukaan datar,
drainase baik, dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta benda-benda lain
yang mengganggu kegiatan olahraga.
d. Tempat bermain/berolahraga diletakkan di tempat yang tidak mengganggu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/F.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 9 dari 16
proses pembelajaran di kelas.
e. Tempat bermain/berolahraga tidak digunakan untuk tempat parkir.
f. Tempat olah raga dilengkapi dengan ruang ganti dan/atau istirahat pemain
15. Toilet
a. Toilet berfungsi sebagai tempat buang air kecil atau besar bagi dosen,
karyawan, dan mahasiswa.
b. Luas minimum 1 unit toilet adalah 2 m².
c. Toilet harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan.
Tersedia air bersih di setiap unit toilet.
16. Peralatan Ruang Kuliah
a. Peralatan kuliah berfungsi sebagai sarana utama proses pembelajaran teori
bagi mahasiswa di dalam kelas
b. Peralatan ruang kuliah meliputi papan tulis/white board, penghapus, spidol,
meja dan kursi mahasiswa, meja dan kursi dosen, komputer, LCD, dan kipas
angin.
17. Peralatan Ruang Laboratorium dan/atau Studio, dsb
a. Peralatan ruang laboratorium berfungsi sebagai sarana utama proses
pembelajaran praktikum bagi mahasiswa di luar kelas
b. Ruang peralatan laboratorium meliputi, peralatan laboratorium, papan tulis,
spidol, penghapus, kursi mahasiswa, lemari alat, tools.
18. Perlengkapan Lain untuk menunjang proses pembelajaran : Standar perlengkapan
lain untuk menunjang proses pembelajaran adalah penggunaan internet dengan
sistem hot spot area.
19. Buku dan Sumber Belajar : Buku dan sumber belajar terdiri atas buku referensi,
teks book, jurnal, majalah ilmiah. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang
Perpustakaan sebagaimana tercantum pada tabel 3
Prosedur Pengadaan, Inventarisasi, Pengoperasian, Perawatan, Perbaikan, dan
Pemusnahan Alat/Barang BMN
1. Pengadaan alat
2. Inventarisasi alat
a. Inventarisasi alat/barang adalah kegiatan untuk melakukan pencatatan dan
pendaftaran barang milik/kekayaan negarapada suatu saat tertentu
b. BMN adalah semua barang milik negara di lingkungan Departemen
Pendidikan Nasional, baik yang berasal/dibeli denmgan dana yang
bersumber untuk seluruhnya atau sebagian dari APBN atau yang diperoleh di
luar APBN sesuai peraturan perundangan yang berlaku
3. Pengoperasian alat
Prengoperasian alat adalah proses penggunaan dan pemanfaatan BMN
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/F.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 10 dari 16
4. Perawatan alat danPerbaikan alat
Perawatan dan perbaikan alat merupakan tata cara pekerjaan perawatan yang
meliputi distribusi instalasi listrik, trafo, genset, hydrant, pompa air, AC, dan
komputer.
5. Pemusnahan alat
a. Pemusnahan alat/barang adalah proses penghancuran dan/atau pelelangan
BMN sehingga alat/barang dimaksud dapat dihapus dari inventaris.
b. Pelaksanaan penghancuran dan/atau pelelangan BMN dilakukan sesuai
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Manajemen PPNS menyelenggarakan koordinasi secara berkala.
2. Manajemen PPNS membentuk tim pengelola aset yang bertugas untuk merancang,
membangun dan memelihara sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang
ditentukan.
3. Manajemen PPNS bekerjasama dengan pihak ketiga atau lembaga donor dalam
penyediaan sarana dan prasarana yang kebutuhannya mendesak dan belum
teralokasi anggaran dari pemerintah.
4. Standar pengadaan yang terkait dengan sarana dan prasarana di PPNS mengikuti
peraturan perundangan yang berlaku.
5. Petunjuk penggunaan peralatan di laboratorium harus disediakan untuk memandu
dan menghindari terjadinya kerusakan alat akibat penggunaan yang salah.
6. PPNS harus mempunyai peraturan tertulis tentang kewajiban pemeliharaan sarana
dan prasarana pendidikan.
7. PPNS harus mempunyai peraturan tertulis tentang prosedur penggunaan dan
peminjaman fasilitas terkait dengan sarana dan prasarana pendidikan.
8. Ketrampilan (skill) teknisi laboratorium ditingkatkan dengan pelatihan dalam
perawatan dan perbaikan alat.
9. Menyediakan anggaran dana untuk perawatan dan perbaikan alat sarana dan
prasarana pendidikan.
6. Indikator 1. Jumlah keluhan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan terhadap layanan
sarana dan prasarana semakin rendah atau sedikit.
2. Tingkat layanan pendidikan, penelitian, dan administrasi semakin cepat dan
flexible.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/F.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 11 dari 16
3. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana umum
4. Terpenuhinya kebutuhan sarana khusus baik fasilitas maupun luasan minimalnya.
5. Pengadaan, Inventarisasi, Pengoperasian, Perawatan, Perbaikan, dan Pemusnahan
Alat/Barang BMN dilakukan sesuai prosedur dan didokumentasikan dengan baik
dan tertib.
7. Dokumen Terkait
Untuk melaksanakan standar ini diperlukan :
1. Instruksi Kerja:
a. Prosedur Keamanan
b. Prosedur Inventarisasi BMN
c. Prosedur Kebersihan
d. Presedur Parkir
e. Prosedur Pemeliharaan Sarana Gedung
f. Prosedur Penggunaan BMN
g. Instruksi Kerja Perawatan
h. Instruksi Kerja Perbaikan
i. Instruksi Kerja pengajuan bahan habis
j. Instruksi Kerja kartu perawatan mesin
k. Instruksi Kerja laporan kerusakan
l. Instruksi Kerja analisa masalah dan rekomendasi
m. Instruksi Kerja laporan
n. Instruksi Kerja pengajuan bahan perbaikan
o. Instruksi Kerja pengajuan bahan operasional
p. Penerimaan barang
q. Penyimpanan barang
r. Prosedur penerimaan dan pendistribusian
s. Instruksi Kerja pemusnahan alat/barang
2. Kuisioner penilaian sarana dan prasarana oleh mahasiswa
3. Daftar Inventaris
4. Denah lahan/ruangan
8. Referensi
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/F.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 12 dari 16
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
5. Peraturan Pemerintah RI Nomer 27 tahun 2014 (jo PP No 6 tahun 2006) tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/Pmk.06/2007 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, Dan Pemindahtanganan
Barang Milik Negara
7. Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan
Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010.
9. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur II
3. Ka BUK
4. Kasubag Umum
5. Kepala UPT PP
6. Kepala Pusat Jaminan Mutu
LAMPIRAN
STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/F.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 13 dari 16
LAMPIRAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
Tabel 1 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Kuliah
No. Jenis Rasio Deskripsi
1 Perabot 1 set/ruang Dapat menunjang kegiatan pendidikan secara tatap muka.
Minimum terdiri atas kursi mahasiswa dengan jumlah sesuai
kapasistas ruang, kursi dosen dan meja dosen
2 Media pendidikan 1 set/ ruang Dapat menunjang kegiatan pendidikan secara tatap muka.
Minimum terdiri atas papan tulis (1 set/ruang), OHP atau
LCD projector (minimum 1 set/ prodi), dan pengeras suara
untuk ruang kuliah besar
Tabel 2 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Dosen
No. Jenis Rasio Deskripsi
1 Perabot kerja 1 set/dosen Dapat menunjang kegiatan dosen menulis, membaca,
memeriksa dan memberikan konsultasi.
2 Media pendidikan 1 set/ ruang Dapat menyimpan perlengkapan untuk persiapan dan
pelaksanaan kegiatan dosen. Minimum terdiri atas lemari
yang dapat dikunci.
3 Peralatan informasi
dan komunikasi
1 set/ ruang Dapat menunjang kegiatan dosen termasuk mengakses
internet, komunikasi internal dan eksternal baik untuk susra
maupun data. Minimum terdiri atas komputer, peralatan
telepon-faksimili dan molile network/local area network.
Tabel 3 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Perpustakaan
No. Jenis Rasio Deskripsi
1 Buku dan sumber
belajar lain
a. Buku teks
kuliah
2 judul/mata
kuliah
Jumlah minimum adalah 10 % dari jumlah mahasiswa yang
mengikuti mata kuliah tersebut dengan memperhatikan
kemutakhiran literatur.
b. Buku
pengayaan
Minimum 1000
judul/perpustakaan
Rasio antara buku nonfiksi (ilmiah) dan buku fiksi (non-
ilmiah) adalah 90 : 10
c. Buku referensi
50 judul/
perpustakaan
Meliputi berbagai jenis buku rujukan seperti kamus,
ensiklopedi, indeks, direktori, kitab suci, bibliografi, dsb
d. Titik akses
internet (acces
point)
1 access point/
perpustakaan
Tersambung ke server internet kampus. Dapat mengakses
koleksi dalam bentuk digital.
e. Jurnal ilmiah 2 judul jurnal
internasional/
program studi
Berlangganan dan dapat diakses oleh mahasiswa
f. Sumber
belajar lain
50 judul/
perpustakaan
Meliputi majalah, surat kabar, dan bahan bukan buku (multi
media).
2 Perabot kerja 1 set/pengguna Dapat menunjang kegiatan memeroleh informasi dan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/F.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 14 dari 16
mengelola perpustakaan.
Minimum terdiri atas kursi dan meja baca pengunjung,
kursi dan meja kerja pustakawan, meja sirkulasi, dan meja
multimedia.
3 Perabot
penyimpanan
1 set/perpustakaan Dapat menyimpan koleksi perpustakaan dan peralatan lain
untuk pengelolaan perpustakaan.
Minimum terdiri atas rak buku, rak majalah, rak surat
kabar, lemari/laci katalog, dan lemari yang dapat dikunci.
4 Peralatan
multimedia
1 set/perpustakaan Sekurang-kurangnya terdiri atas 1 set komputer.
5 Perlengkapan lain 1 set/perpustakaan Minimum terdiri atas buku inventaris untuk mencatat
koleksi perpustakaan, buku pegangan pengolahan untuk
pengatalogan bahan pustaka yaitu Bagan Klasifikasi, Daftar
Tajuk Subjek
dan Peraturan Pengatalogan, serta papan pengumuman.
Tabel 4 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Pimpinan
No. Jenis Rasio Deskripsi
1 Perabot kerja 1 set/ruang Dapat menunjang pimpinan dalam bekerja, menerima tamu
terbatas, melakukan rapat kecil. Minimum terdiri atas meja
ukuran 1 biro, kursi kerja, kursi tamu dan meja tamu
2 Perabot penyimpanan 1 set/ ruang Dapat menyimpan dokumen dan peralatan yang perlu
diamankan. Minimum terdiri atas lemari yang dapat dikunci.
3 Peralatan kantor
1 set/ ruang Dapat menunjang kegiatan operasional pimpinan. Minimum
terdiri atas 1 set komputer.
4 Peralatan komunikasi
1 set/ruang Dapat menunjang komunikasi internal dan eksternal baik
untuk suara maupun data. Minimum terdiri atas peralatan
fixed dan/atau mobile phone untuk komunikasi suara serta
mobile network/local area network untuk komunikasi data.
5 Peralatan penunjang
system informasi mutu
pendidikan
1 set/ruang Dapat menunjang sistem informasi mutu pendidikan berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.
Tabel 5: Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Tata Usaha
No. Jenis Rasio Deskripsi
1 Perabot kerja 1 set/ruang Dapat menunjang pekerjaan administrasi perguruan tinggi.
Minimum terdiri atas kursi kerja dan meja setengah biro untuk
setiap petugas, serta kursi untuk tamu.
2 Perabot
penyimpanan
1 set/ ruang Dapat menyimpan dokumen dan peralatan yang perlu diamankan.
Minimum terdiri atas lemari, filing cabinet, dan brankas.
3 Peralatan kantor 1 set/ ruang Dapat menunjang kegiatan operasional administrasi. Minimum
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/F.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 15 dari 16
terdiri atas mesin ketik/komputer dan printer.
4 Peralatan
komunikasi
1 set/ruang Dapat menunjang komunikasi internal dan eksternal baik untuk
suara maupun data. Minimum terdiri atas peralatan fixed dan/atau
mobile phone untuk komunikasi suara serta mobile network/local
area network untuk komunikasi data.
5 Peralatan
penunjang system
informasi mutu
pendidikan
1 set/ruang Dapat menunjang sistem informasi mutu pendidikan berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.
Tabel 6 Jenis, Rasio dan Deskripsi Sarana Ruang Rapat
No. Jenis Rasio Deskripsi
1 Perabot 1 set/ruang Dapat menunjang kegiatan pertemuan. Minimum terdiri atas meja
dan kursi dengan jumlah sesuai kapasistas ruang
2 Peralatan media
informasi dan
komunikasi
1 set/ ruang Dapat menunjang kegiatan pertemuan dan menunjang komunikasi
internal dan eksternal baik untuk suara maupun data. Minimum
terdiri atas papan tulis, komputer, LCD projector dan layar, serta
peralatan fixed dan/atau mobile network/local area network untuk
komunikasi data.
Tabel 7 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Kesehatan
No. Jenis Rasio Deskripsi
1 Perabot 1 set/ruang Dapat menunjang kegiatan penanganan dini mahasiswa yang
mengalami gangguan kesehatan. Minimum terdiri atas tempat
tidur, meja, kursi dan lemari yang dapat dikunci.
2 Peralatan dan
perlengkapan
kesehatan
1 set/ ruang Dapat menunjang kegiatan penanganan dini mahasiswa yang
mengalami gangguan kesehatan.Minimum terdiri atas catatan
kesehatan peserta didik, perlengkapan P3K, tandu, selimut,
tensimeter, teermometer badan, timbangan badan, pengukur
tinggi badan, dan tempat cuci tangan.
Tabel 8 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Tempat Beribadah
No. Jenis Rasio Deskripsi
1 Perabot penyimpanan 1 set/ruang Dapat menyimpan perlengkapan ibadah. Minimum terdiri atas
lemari atau rak
2 Perlengkapan ibadah 1 set/ ruang Sesuai dengan kebutuhan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/F.01
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 16 dari 16
Tabel 9 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Bersama
No. Jenis Rasio Deskripsi
1 Perabot
1 set/ruang Dapat menunjang kegiatan mahasiswa menulis, membaca,
memeriksa dan memberikan konsultasi.
Minimum terdiri atas meja dan kursi dengan jumlah sesuai
kapasistas ruang
2 Peralatan informasi
dan komunikasi
1 set/ ruang Dapat menunjang kegiatan mahasiswa termasukmengakses
internet, komunikasi internal dan eksternalbaik untuk suara
maupun data. Minimum terdiri atas komputer dan peralatan
fixed dan/atau mobile phone untuk komunikasi suara serta
mobile network/local area network untuk komunikasi data.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 1 dari 7
STANDAR PENGELOLAAN
ORGANISASI
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Renanda Nia R, S.T.,M.T Perumus
Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi,
MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc,
MRINA
Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin P, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 2 dari 7
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau
kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Direktur adalah Direktur PPNS yang mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan
pendidikan, penelitian,dan pengabdian kepada masyarakat serta membina pendidik,
tenaga kependidikan, mahasiswa, dan hubungannya dengan lingkungan.
2. Senat adalah organ yang menjalankan fungsi pertimbangan dan melakukan
pengawasan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan bidang akademik.
3. Satuan Pengawas adalah organ yang menjalankan fungsi pengawasan non akademik
4. Dewan Penyantun adalah organ yang menjalankan fungsi pertimbangan bidang non-
akademik dan membantu pengembangan PPNS
5. Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung
program studi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan/atau olahraga.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 3 dari 7
6. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki
kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik,
pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
7. Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah unsur pelaksana
sebagian tugas PPNS bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
berada di bawah Direktur
8. Unit Pelaksana Teknis merupakan unsur penunjang penyelenggaraan kegiatan
tridharma di lingkungan PPNS
9. Wakil Direktur Bidang Akademik adalah WaDir I mempunyai tugas membantu
Direktur dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat
10. Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan adalah WaDir II yang mempunyai
tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang
administrasi umum dan keuangan
11. Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan adalah WaDir III yang mempunyai tugas
membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang
kemahasiswaan dan alumni.
3. Rasional Organisasi PPNS disusun dengan mengacu pada Permendikbud No 6 thn 2014
tentang OTK (Organisasi dan Tata Kerja PPNS). Organisasi merupakan sebuah tatanan
internal institusi berkaitan dengan kebutuhan pengelolaannya. Struktur organisasi
mencerminkan pola kerja manajemen dalam mengelola penerapan kebijakan, program,
dan kegiatan baik dalam lingkup akademik maupun non akademik.
Organisasi PPNS disusun untuk memenuhi 5 pilar pengelolaan perguruan tinggi
yaitu akuntabel, kredibel, transparan, tanggung jawab dan adil. Untuk memenuhi 5 pilar
tsb PPNS menyusun organisasi yang terdiri atas organ pengelola, organ pengawasan dan
pertimbangan kebijakan akademik, organ pertimbangan non akademik dan organ
pengawasan non akademik.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 4 dari 7
4. Pernyataan Isi
Standar
1. PPNS terdiri atas:
a. Direktur sebagai organ pengelola;
b. Senat sebagai organ yang menjalankan fungsi pertimbangan dan pengawasan
akademik;
c. Satuan Pengawasan sebagai organ yang menjalankan fungsi pengawasan non
akademik; dan
d. Dewan Penyantun sebagai organ yang menjalankan fungsi pertimbangan
non akademik dan membantu pengembamgan PPNS
2. Direktur sebagai organ pengelola terdiri atas
a. Direktur dan Wakil Direktur;
b. Bagian;
c. Jurusan;
d. Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat; dan
e. Unit Pelaksana Teknis
3. Direktur merupakan pimpinan dalam organ pengelola PPNS. Direktur mempunyai
tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat serta membina pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa,
dan hubungannya dengan lingkungan
4. Direktur menetapkan struktur organisasi berdasarkan ketentuan perundangan yang
berlaku
5. Direktur membentuk tim pelaksana (task force) jika organ Direktur PPNS sesuai
dengan permendikbud belum menjamin pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi.
6. Masing-masing komponen dalam organ direktur mempunyai tugas dan
tanggungjawab sesuai dengan lingkupnya
7. Direktur mengangkat Wakil Direktur I, II, III untuk membantu tugas-tugas Direktur
sesuai dengan Analisis jabatan
8. Wakil Direktur berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
9. Wakil Direktur I Bidang Akademik mempunyai tugas membantu Direktur
dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 5 dari 7
10. Wakil Direktur II Bidang Umum dan Keuangan mempunyai tugas membantu
Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum
dan keuangan
11. Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan mempunyai tugas membantu
Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang kemahasiswaan dan
alumni
12. Bagian merupakan unsur pelaksana PPNS yang menyelenggarakan pelayanan
administratif kepada seluruh unsur di lingkungan PPNS. Bagian dipimpin oleh
seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur dan dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Wakil Direktur sesuai dengan
bidang tugasnya. Bagian terdiri atas:
a. Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Sistem Informasi;
b. Bagian Umum dan Keuangan
13. Bagian Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Sistem Informasi
(BAKPSI) mempunyai tugas melaksanakan urusan akademik, kemahasiswaan,
alumni, perencanaan, sistem informasi, dan kerja sama di lingkungan PPNS
14. Bagian Umum dan Keuangan (BUK) mempunyai tugas melaksanakan urusan
ketatausahaan, kerumahtanggaan, barang milik negara, ketatalaksanaan,
hubungan masyarakat, kepegawaian, dan keuangan di lingkungan PPNS
15. Jurusan merupakan unsur pelaksana akademik yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur. Jurusan dipimpin oleh seorang Ketua
Jurusan yang dipilih diantara dosen dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur. Jurusan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan vokasi dalam 1
(satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan dan Teknologi
16. Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah unsur pelaksana
sebagian tugas PPNS bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
berada di bawah Direktur. Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
dipimpin oleh kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur dan sehari-hari
pembinaannya dilakukan oleh Wakil Direktur Bidang Akademik. Pusat Penelitian
dan Pengabdian Kepada Masyarakat mempunyai tugas menyelenggarakan
kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan ikut mengusahakan
sumber daya yang diperlukan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 6 dari 7
17. Unit Pelaksana Teknis disebut UPT merupakan unsur penunjang
penyelenggaraan kegiatan tridharma di lingkungan PPNS. UPT dipimpin oleh
seorang Kepala dan bertanggung jawab kepada Direktur. Kepala UPT diangkat dan
diberhentikan oleh Direktur.
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Direktur PPNS membentuk organ PPNS sesuai peraturan perundangan yang berlaku
2. Apabila organ Direktur PPNS sesuai dengan Permendikbud belum menjamin
pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi, maka Direktur membentuk tim pelaksana
(task force).
3. Pembentukan tim pelaksana (task force) ini disusun berdasarkan SK Direktur.
4. Dosen dan Tenaga Kependidikan yang diberi tugas tambahan, menjalankan
wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan job description yang telah
ditetapkan oleh Direktur.
5. Penunjukan atau pengangkatan seseorang dalam posisi organisasi tertentu dilakukan
dengan memperhatikan kemampuan yang bersangkutan sesuai dengan matriks
kompetensi jabatan.
6. Indikator
1. Adanya SK Direktur untuk organ pengelola dan tim pelaksana (task force)
2. Kesesuaian antara persyaratan jabatan dengan penempatan seseorang pada posisi
jabatannya.
7. Dokumen Terkait
1. Struktur Organisasi
2. Job description
3. Matriks kompetensi jabatan
4. Surat Keputusan Direktur
8. Referensi
1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 7 dari 7
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
5. Permendikbud No 6 Thn 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPNS
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2014 Tentang Statuta Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
7. PP No 53 tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil
8. Peraturan Mendikbud No 16 tahun 2012 tentang Kode Etik Pegawai di Lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
9. Keputusan Direktur PPNS Nomor: 3663/K12/PP/2009 tentang Kode Etik Dosen
10. Surat Keputusan Direktur PPNS No. 4014/PL19/DT/2013 tentang Pedoman
Akademik & Kemahasiswaan PPNS
9. Penanggungjawab
dan Pihak Terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur
3. Senat PPNS
4. Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan
5. Koordinator Program Studi dan Sekretaris Program Studi
6. Kepala Laboratorium/Bagian/Unit
7. Kepala Pusat Jaminan Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.02
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 1 dari 4
STANDAR PENGELOLAAN
OPERASIONAL
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Wiediartini, SE, MT Perumus
Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin P, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.02
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 2 dari 4
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan
2. Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan yang berisi visi, misi,
nilai-nilai yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima
tahun mendatang berpedoman pada Renstra Kemendikbud, disusun berdasarkan
analisis situasional untuk merumuskan strategi pengembangan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
3. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah sebuah laporan
yang berisikan akuntabilitas dan kinerja dari suatu instansi pemerintah.
3. Rasional
Dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, diperlukan input yang berupa
mahasiswa, tenaga pendidikan dan kependidikan, fasilitas, informasi dan keuangan.
Yang akhirnya akan menjadi output berupa lulusan, karya penelitian dan karya
pengabdian masyarakat.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.02
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 3 dari 4
Untuk mengelola keseluruhan proses dengan berbagai input dan output tersebut,
diperlukan suatu standar pengelolaan sebagai pedoman untuk mengelola keseluruhan
sistem supaya berjalan dengan harmonis. Salah satu turunan standar pengelolaan
tersebut adalah standar pengelolaan operasional.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Rencana Strategis PPNS disusun dengan mengacu pada Renstra Kemdikbud
2. Pelaksanaan Rencana Strategis dievaluasi setiap tahun dan dievaluasi secara
keseluruhan pada akhir pelaksanaannya.
3. Unit menyusun program kerja tahunan berdasarkan lingkup tugasnya dalam
analisis jabatan dengan mengacu pada rencana strategis lima tahunan.
4. Subbag Perencanaan dan Sistem Informasi mengkompilasi program kerja unit
untuk menjadi program kerja PPNS.
5. Program kerja tahunan untuk masing-masing unit kerja diajukan dengan tata cara
mengikuti Prosedur Pengajuan Usulan Program Kerja
6. Masing-masing unit kerja mengimplementasikan program kerja.
7. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh atasan langsung tiap unit kerja dengan tata
cara sesuai Prosedur Monitoring & Evaluasi Kinerja
8. Pada akhir tahun, laporan pelaksanaan program yang disusun oleh masing-masing
unit kerja kemudian dikompilasi oleh Subbag Perencanaan dan Sistem Informasi
menjadi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
9. Prosedur kerja unit-unit kerja di PPNS mengikuti instruksi kerja (IK) yang sudah
terbakukan dalam ISO 9001:2008.
10. Untuk penjaminan mutu, dilakukan audit internal secara berkala, yaitu audit
internal pengelolaan dan audit internal bidang non-akademik.
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Rencana Strategis PPNS disusun setiap lima tahun
2. Program kerja tahunan disusun oleh tiap unit sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
oleh Subbag Perencanaan
3. Unit Kerja mengimplementasikan program kerjanya
4. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh atasan langsung tiap unit kerja
5. Melakukan kerja sesuai dengan prosedur
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.02
Revisi : 00
Tanggal : 17- 11 - 2014
Halaman : 4 dari 4
6. Audit internal pengelolaan dan bidang non-akademik dilakukan secara rutin
6. Indikator 1. Rencana Strategis disusun maksimal 1 bulan setelah Renstra Kemdikbud
ditetapkan.
2. Program kerja tiap unit disusun tepat waktu
3. Program kerja unit dilaksanakan sesuai usulan
4. Monitoring dan evaluasi oleh atasan langsung tiap unit kerja dilakukan secara rutin
5. Audit internal pengelolaan dan bidang non-akademik dilakukan secara rutin.
7. Dokumen terkait
Untuk melaksanakan standar ini, diperlukan:
1. Prosedur Monitoring & Evaluasi Kinerja
2. Form Monitoring Pencapaian Kinerja Unit
3. Form Penilaian Kinerja Unit
4. Prosedur Pengajuan Usulan Program Kerja
5. Instruksi Kerja Pelaporan Kegiatan Bulanan
6. Prosedur Audit Internal
7. Formulir audit
8. Referensi
1. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
4. Renstra Kemendikbud
9. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur II
3. KaSubbag Perencanaan dan sistem informasi
4. Kepala Unit
5. Kepala Pusat Jaminan Mutu
6. Ketua Satuan Pengawas Internal
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.03
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 8
STANDAR PENGELOLAAN
AKADEMIK KURIKULER
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Renanda Nia R, S.T.,M.T Perumus
Pemeriksaan Ir. Ratna Budiawati, MA Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc.Eng Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin P, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.03
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 8
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan.
2. Direktur adalah Direktur PPNS yang bertugas memimpin penyelenggaraan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta membina
pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan hubungannya dengan lingkungan
3. Wakil Direktur Bidang Akademik adalah Wakil Direktur I mempunyai tugas
membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat
4. Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan adalah Wakil Direktur II yang
mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di
bidang administrasi umum dan keuangan
5. Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan adalah Wakil Direktur III yang
mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di
bidang kemahasiswaan dan alumni
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.03
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 8
6. Jurusan adalah himpunan sumber daya pendukung program studi dalam 1 (satu)
rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan/atau olahraga.
7. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan
akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
8. Kegiatan kurikuler adalah kegiatan pendidikan terstruktur dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi yang mendapat bimbingan baik langsung maupun tidak
langsung dalam ruang kuliah, laboratorium/bengkel/studio, maupun di lapangan
dalam rangka kerja praktik
9. Pendaftaran (Daftar) Ulang adalah prosedur akademik dan administrasi yang harus
dilakukan pada awal semester sebagai syarat keabsahan sebagai mahasiswa PPNS
10. Masa Studi adalah waktu bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studi di PPNS
11. Sanksi Akademik adalah segala sanksi bagi mahasiswa yang timbul akibat tidak
dipenuhinya persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan akademik yang
berlaku, yang dapat berupa peringatan akademik sampai dengan pemberhentian
studi
12. Standar Akademik adalah tolok ukur perencanaan, penetapan, pemenuhan,
pengendalian / evaluasi akademik yang berkelanjutan sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan perubahan kebutuhan dari pengguna
kelulusan dan masyarakat
13. Wisuda adalah upacara yang diselenggarakan oleh PPNS bagi mahasiswa yang
telah menyelesaikan pendidikan pada program studi tertentu
14. Kampus adalah tempat kegiatan kurikuler dan sebagian kegiatan kokurikuler
dilakukan
15. Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu
muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan
pendidikan tertentu.
16. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi.
17. Satuan Pengawasan Internal (SPI) merupakan organ PPNS yang menjalankan
fungsi pengawasan bidang non-akademik untuk dan atas nama Direktur
18. Pusat Jaminan Mutu sebagai unit kerja yang menetapkan dan menegakkan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.03
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 8
penerapan standar mutu penyelenggaraan PPNS serta melakukan evaluasi secara
berkala tingkat pemenuhannya.
19. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) adalah rencana materi pengajaran disetiap
pertemuan yang dikembangkan dan dipersiapkan oleh dosen pengajar secara
mandiri atau bersama (dalam kelompok keahlian bidang ilmu) dan disampaikan
pada awal dan/atau setiap perkuliahan.
3. Rasional
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) merupakan institusi Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) yang dikelola sesuai ketentuan termuat pada dokumen Organisasi
Tata Kelola (OTK) yang telah ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
melalui SK PerMen No. 6 tahun 2014. Pengelolaan akademik sebagaiman yang
termuat pada OTK tersebut menjadi tanggungjawab Bidang Akademik yang digawangi
oleh Wakil Direktur I (WaDir-I) sesuai pasal 8 ayat (3) pada PerMen tersebut; berserta
jajaran Jurusan/Program Studi serta Bagian Akademik Kemahasiswaan dan Sistem
Informasi (BAKPSI).
Pengelolaan akademik ini mengkait dalam tujuh fungsi kegiatan (pasal 11 PerMen
No. 6/2014) mulai dari penyusunan rencana, program, kegiatan, dan anggaran;
pelayanan administrasi akademik, registrasi dan penyusunan data serta informasi;
administrasi evaluasi kegiatan akademik; pembinaan kemahasiswaan; administrasi
kerjasama; serta pengelolaan system informasi. Secara teknis, kegiatan pengelolaan
tersebut mencakup penerimaan mahasiswa baru (registrasi-seleksi hingga daftar
ulang/re-registrasi), pengenalan/orentasi kampus, administrasi penyediaan kurikulum
dan turunannya serta perkuliahan teori dan praktek, dokumen inspeksi/monev
akademik, serta administrasi yudisium dan penyelenggaraan wisuda sesuai kalender
akademik yang dirancang. Rantai manajemen bidang akademik ini memerlukan standar
operasional untuk menjamin pelaksanaan program akademik yang efisien, efektif, dan
akuntabel (PP 19/2005 pasal 54). Realisasi standar pengelolaan bidang akademik ini
merupakan perwujudan yang rasional dalam upaya membangun good government and
governance.
Standar akademik ini dibuat mencakup perencanaan, pelaksanaan dan monitoring,
evaluasi dan pelaporan yang merupakan siklus pengelolaan (PP 19/2005 pasal 53-58).
Standar yang disusun ini harus diterapkan secara baik dan benar; ditumbuh-
kembangkan secara berkesinambungan sebagai konsekuensi tuntutan/menjaga kualitas.
PPNS sebagai perguruan tinggi memiliki visi menjadi politeknik unngul memberi
konsekuensi harus menjaga kepercayaan publik dengan berorientasi pada peningkatan
mutu akademik secara berkelanjutan dan menghasilkan lulusan yang memiliki daya
saing tinggi dalam kancah kehidupan profesi.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.03
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 8
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Pengelolaan penerimaan mahasiswa baru (MaBa) berazaskan pada peluang
mendapatkan kesempatan pendidikan/belajar di tingkat perguruan tinggi yang
sama bagi masyarakat, tidak berorentasi gender, dan berkeadilan terhadap
masyarakat/anak berkebutuhan khusus (ABK);
2. Seleksi MaBa dilakukan sebagai program awal pelaksanaan bidang akademik
yang terkait dengan kegiatan sosialisasi dan promosi;
3. Hasil pendaftaran ulang (re-registrasi) MaBa melalui Bagian Akdemik dijadikan
bahan untuk mempersiapkan kegiatan orientasi kampus dalam perioda satu bulan
sebelum kegiatan perkuliahan dimulai;
4. Perencanaan dan Pelaksanaan kegiatan orentasi kampus harus sesuai dengan nilai-
nilai kemanusiaan dan yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk membangun
disiplin dan komitmen belajar di PPNS;
5. Pelaksanaan kegiatan orientasi kampus berupa pengenalan prasarana, sarana, serta
program belajar difokuskan di masing-masing Jurusan/Program Studi; termasuk
pembekalan diri untuk membangun strategi menjadi mahasiswa yang berkualitas;
6. Orentasi kampus dilaksanakan oleh BAKPSI bekerjasama dengan unit kerja
terkait melalui sebuah kepanitiaan yang dibentuk dan diformalkan Direktur
dengan Surat Tugas yang mencantumkan perioda waktu kerja terbatas;
7. Direktur PPNS menetapkan Kurikulum dan Silabus yang diberlakukan kepada
mahasiswa baru dan lama;
8. Jurusan/Program Studi merencanakan, menyediakan, dan mengelola fasilitas yang
dibutuhkan (peralatan, bahan habis, maupun mebelair) dalam perkuliahan melalui
masing-masing laboratorium/bengkel/studio terkait sesuai kurikulum yang
ditetapkan;
9. Jurusan memberikan beban mengajar dosen sesuai kurikulum yang ditetapkan
serta bidang keilmuannya untuk menjalankan perkuliahan (teori dan praktek);
10. Jurusan bersama-sama BAKPSI menyusun rencana kebutuhan dan penggunaan
kelas yang rasional;
11. Standar kelas belajar mencakup jumlah meja dan kursi, papan tulis (white board),
LCD, dan pengkondisi/sirkulasi udara yang proposional sebagaimana
dicantumkan pada standar prasarana dan sarana.
12. Dosen mengelola perkuliahan mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
pengembangan mata kuliah sesuai dengan target pencapaian kompetensi yang
ditetapkan dalam kurikulum dan Silabus;
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.03
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 6 dari 8
13. Dosen sebagai fasilitator harus mengelola pelaksanaan perkuliahan (teori maupun
praktikum) sesuai RPS yang disusun dan sudah diverifikasi Jurusan bersama-sama
unit P2SMP serta disetujui pimpinan;
14. Semua kegiatan akademik yang direncanakan disusun dengan sistimatis lengkap
dengan anggaran yang rasional terhadap kebutuhan menjadi sebuah dokumen
rancangan program;
15. Dokumen rancangan program akademik ini harus diketahui dan disetujui oleh
Wakil Direktur I sebagai penanggungjawab program/kegiatan dan capaiannya; dan
Wakil Direktur II sebagai penanggungjawab pelaksanaan anggaran; serta disahkan
oleh Direktur sebagai penanggungjawab program dan anggaran PPNS;
16. Secara berkala, P2SMP melakukan audit (inspeksi dan koreksi) materi kuliah dan
evaluasi (Tugas, UTS, dan UAS) untuk verifikasi dengan kurikulum, silabus, dan
RPS sebagai jaminan pelaksanaan dan pencapaian target kompetensi yang
obyektif/rasional;
17. Secara berkala, SPI melakukan audit (inspeksi dan koreksi) program perkuliahan
untuk verifikasi dengan penyerapan dana sesuai perencanaan serta pencapaian
tujuan yang sudah ditargetkan sebagai jaminan pelaksanaan dan pencapaian target
pendanaan yang obyektif/rasional;
18. Secara berkala, Pusat Jaminan Mutu melakukan audit (inspeksi dan koreksi)
pengelolaan akademik secara komprehensif untuk verifikasi dengan standar yang
sudah ditetapkan sebagai jaminan mutu operasional dan kualitas lulusan;
19. Setiap semester, Jurusan/Program Studi melakukan evaluasi kelulusan yang
dicapai mahasiswa berdasarkan penilaian menggunakan instrumen kehadiran,
tugas, UTS, dan UAS; evaluasi ini dilakukan bersama-sama seluruh dosen terkait
pelaksanaan perkuliahan dan hasilnya dibawa dalam rapat evaluasi kelulusan di
tingkat Pimpinan;
20. Setiap akhir tahun pendidikan, Jurusan/Program Studi melakukan yudisium
mahasiswa semester enam (D-III), delapan (D-IV), dan semester akhir (Magister)
terkait pelaksanaan perkuliahan dan hasilnya dibawa dalam rapat yudisium di
tingkat Pimpinan;
21. Direktur membuat Surat Keputusan kelulusan hasil evaluasi semester dan
yudisium lengkap dengan predikat yang dicapai berdasarkan hasil rapat kelulusan
dan yudisium di tingkat Pimpinan;
22. Wisuda dikelola BAKPSI melalui sebuah kepanitiaan yang dibentuk dan
diformalkan Direktur dengan Surat Tugas yang mencantumkan perioda waktu
kerja terbatas;
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.03
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 7 dari 8
23. Mahasiswa berhak mengikuti wisuda setelah melalui proses yudisium dan
mendaftarkan diri ke BAKPSI;
24. Wisuda PPNS dapat dilaksanakan sebanyak-banyaknya dua kali dalam satu tahun
kalender
25. Pelaksanaan Wisuda sebagai upacara pelepasan lulusan dilakukan sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
5. Strategi Pencapaian
dan Pengendalian
Standar
1. Tiap Program Studi menentukan berapa mahasiswa yang akan diterima di setiap
tahun ajaran baru.
2. Tiap Program Studi melakukan sosialisasi program studi kepada mahasiswa baru.
3. Tiap Program Studi dalam menentukan beban studi mempertimbangkan standar
kurikulum mengenai alokasi pembebanan untuk kompetensi utama, kompetensi
pendukung dan kompetensi lainnya.
6. Indikator Pelaksanaan kegiatan akademik di setiap program studi telah sesuai dengan standar
kurikulum.
7. Dokumen terkait
Dalam melaksanakan isi standar ini harus diperhatikan pula kaitannya dengan :
1. Standar Isi
2. Peraturan Akademik PPNS
3. Prosedur Pelaksanaan dan Penilaian Perkuliahan
4. Prosedur Pelaksanaan dan Penilaian Tugas Gambar/Praktek
5. Prosedur Pelaksanaan Yudisium
6. Prosedur Pelaksanaan Wisuda
7. Prosedur Pelaksanaan Drop Out
8. Prosedur Daftar Ulang Mahasiswa Baru
9. Prosedur Legalisir Ijazah&Transkrip
10. Prosedur Pemberian SP
8. Referensi
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
3. Kepmendiknas Republik Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.03
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 8 dari 8
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 42 Tahun 2014
Tentang Statuta PPNS
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja PPNS
9. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur I
3. Wakil Direktur II
4. Wakil Direktur III
5. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi
6. Ka BAKPSI
7. Ka SPI
8. Ka UP2SMP
9. Dosen
10. Mahasiswa
11. Kepala Pusat Jaminan Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.04
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 4
STANDAR PENGELOLAAN
AKADEMIK KO-KURIKULER
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Renanda Nia R, S.T.,M.T Perumus
Pemeriksaan Ir. Heru Lumaksono, MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin P, ST., M.Kom Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.04
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 4
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan.
2. Kegiatan ko-kurikuler adalah semua kegiatan kampus yang tidak berdasarkan
unsur-unsur kurikulum, tetapi masih ada kaitannya, meliputi kegiatan studi ekskursi,
lomba karya ilmiah, lomba tulis ilmiah, bhakti masyarakat, kegiatan dalam organisasi
mahasiswa prodi, bimbingan belajar, penyelenggaraan kegiatan ilmiah dan lain-
lain; dan dilaksanakan di luar kegiatan intra-kurikuler tetapi sangat menunjang
kegiatan akademik.
3. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan
akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
4. Jurusan atau nama lain yang sejenis adalah himpunan sumber daya pendukung
program studi dalam 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan/atau olahraga
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.04
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 4
5. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi
3. Rasional
Mahasiswa sebagai peserta didik diharapkan tidak hanya menekuni ilmu dalam
bidangnya saja, tetapi juga beraktivitas untuk mengembangkan soft skills-nya agar
menjadi lulusan yang mandiri, penuh inisiatif, bekerja secara cermat, penuh tanggung
jawab, gigih, dan memiliki tradisi belajar yang tinggi sehingga mampu mengikuti
perkembangan jaman. Kemampuan ini dapat mahasiswa peroleh dari pembekalan salah
satunya adalah melalui aktivitas ko-kurikuler. Keunggulan dalam aspek soft
skills seringkali menentukan keberhasilan seseorang dalam meniti dan mencapai
puncak karirnya.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Kualitas dan intensitas kegiatan kemahasiswaan yang berorientasi pada bidang
penalaran untuk menunjang keilmuannya dilakukan setiap semester.
2. Mahasiswa berpartisipasi dalam lomba-lomba karya ilmiah, karya tulis, penelitian,
dan meningkatnya lifeskill mahasiswa purna belajar.
3. Mahasiswa baru diharapkan dapat beradaptasi dengan sistem dan budaya pada
Perguruan Tinggi sehingga mampu mempengaruhi motivasi dan orientasi belajar di
perguruan tinggi.
4. Segala kegiatan ko-kurikuler yang telah dilaksanakan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Adanya sistem pengendalian manajemen, evaluasi, serta audit yang baik bagi
kegiatan ko-kurikuler kemahasiswaan.
6. Efektifnya pola pembinaan serta monitoring dan evaluasi yang dilakukan bidang
kemahasiswaan untuk melakukan pencegahan, pendampingan, supervisi, hingga
pemberian sanksi bagi pelaksana kegiatan kokurikuler.
7. Sinergitas dan kerjasama dengan organisasi kemahasiswaan yang lain dapat dijalin
hubungan organisatoris antara Direksi/ Jurusan/Prodi.
8. Pelaksanaan program ko-kurikuler yang mendukung kegiatan akademik yang lebih
optimal.
9. Tersedianya dana kemahasiswaan yang cukup, sehingga akan menghasilkan output,
outcome, impact, dan benefit yang membanggakan almamater.
5. Strategi Pencapaian
dan Pengendalian
Standar
1. Kegiatan kemahasiswaan dievaluasi setiap akhir semester.
2. Kegiatan kemahasiswaan ditentukan disesuaikan dengan agenda kurikuler.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.04
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 4
6. Indikator Pelaksanaan kegiatan ko-kurikuler kemahasiswaan di setiap semester telah sesuai
dengan agenda
7. Dokumen terkait
Dalam melaksanakan isi standar ini harus diperhatikan pula kaitannya dengan :
1. Standar kurikulum dan Standar Pengelolaan Operasional
2. Peraturan Akademik PPNS
8. Referensi
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 155/U/1998 Tentang
Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi
4. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 26/Dikti/Kep/2002
Tentang Pelarangan Organisasi Ekstra Kampus atau Partai Politik dalam
Kehidupan Kampus
5. Pola Pengembangan Kemahasiswaan Direktorat Kemahasiswaan Pendidikan
Tinggi Kemdiknas.
9. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur I
3. Wakil Direktur II
4. Wakil Direktur III
5. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi
6. Pelaksana Organisasi Ko-kurikuler
7. Kepala Pusat Jaminan Mutu
8. Mahasiswa
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.05
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 9
STANDAR PENGELOLAAN
PERSONALIA
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Avy Lutfiana, SS Perumus
Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto,
S.Kom., M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.05
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 9
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan.
2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
3. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat PPPK
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat
berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
4. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi; antara lain :
pustakawan, tenaga administrasi, laboran, teknisi, serta pranata teknologi informasi
5. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.05
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 9
dan Teknologi melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
3. Rasional
Sejalan dengan disahkannya Undang-undang Aparatur Sipil Negara Nomor 5
Tahun 2014, sebagai pengganti Undang-undang Kepegawaian Nomor 8 tahun 1974,
manajemen pengelolaan sumber daya manusia pada instansi pemerintah juga semakin
kompleks. Kompleksitas pengelolaan tersebut ditandai dengan munculnya kualifikasi
baru bagi pegawai pemerintah yaitu pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau
pegawai kontrak.
Bagi instansi pemerintah di lingkup pendidikan tinggi seperti universitas dan
politeknik, sesuai dengan Undang-undang Pendidikan Tinggi No. 12 Tahun 2012
disebutkan bahwa ketenagaan perguruan tinggi terdiri dari dosen dan tenaga
kependidikan. Dengan tugas utama dosen adalah mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dan tenaga kependidikan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi.
Jumlah dosen harus memenuhi standar ideal rasio dosen mahasiswa agar dapat
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan baik. Sesuai Kepmen No. 234
tahun 2000 tentang pendirian perguruan tinggi, pasal 10 disebutkan bahwa rasio dosen
dan mahasiswa untuk bidang ilmu pengetahuan alam 1:20.
Saat ini dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan PPNS berjumlah sekitar
204 orang, dan jumlah ini terus bertambah sejalan dengan peningkatan jumlah
mahasiswa dan kegiatan pembelajaran. Untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan
dosen dan tenaga kependidikan serta meningkatkan indeks kepuasan dosen dan
karyawan dalam pengelolaan SDM di PPNS sejalan dengan ketentuan BAN-PT, PPNS
menetapkan Standar Personalia yang akan menjadi pedoman dan acuan bagi semua
pihak yang terkait pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan PPNS.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. PPNS mengusulkan NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) bagi dosen yang sudah
memenuhi persyaratan.
2. Dosen PPNS minimal lulusan program magister dari perguruan tinggi negeri atau
swasta yang terakreditasi minimal B untuk program Diploma dan lulusan program
doktor untuk program pascasarjana (pengelolaan personalia)
Pegawai PPNS terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dengan klasifikasi jabatan (1) Jabatan Pimpinan
Tinggi; (2) Jabatan Fungsional; dan (3) Jabatan Administrasi.
A. Status
1. PNS merupakan Pegawai PPNS yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh
Direktur PPNS dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.05
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 9
2. PPPK merupakan Pegawai PPNS yang diangkat sebagai pegawai dengan
perjanjian kerja oleh Direktur PPNS sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan
perundang-undangan. Jenis jabatan yang dapat diisi oleh PPPK diatur dengan
Peraturan Presiden.
B. Hak dan Kewajiban
Terkait dengan hak dan kewajiban, PPNS menetapkan:
1. Pegawai dengan kualifikasi PNS berhak memperoleh: (a) gaji, tunjangan, dan
fasilitas; (b) cuti; (c) jaminan pensiun dan jaminan hari tua; (d) perlindungan;
dan (e) pengembangan kompetensi.
2. PPPK berhak memperoleh: (a) gaji dan tunjangan; (b) cuti; (c) perlindungan;
dan (d) pengembangan kompetensi.
3. Kewajiban pegawai meliputi:
a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
C. Azas & Ruang Lingkup
1. PPNS menyelenggarakan pengelolaan pegawai pada asas:
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.05
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 9
j. Nondiskriminatif;
k. Persatuan dan kesatuan;
l. Keadilan dan kesetaraan; dan
m. Kesejahteraan.
2. Lingkup manajemen PNS:
a. Penyusunan dan penetapan kebutuhan;
b. Pengadaan;
c. Pangkat dan jabatan;
d. Pengembangan karier;
e. Pola karier;
f. Promosi;
g. Mutasi;
h. Penilaian kinerja;
i. Penggajian dan tunjangan;
j. Penghargaan;
k. Disiplin;
l. Pemberhentian;
m. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan
n. Perlindungan.
3. Lingkup manajemen PPPK:
a. Penetapan kebutuhan;
b. Pengadaan;
c. Penilaian kinerja;
d. Penggajian dan tunjangan;
e. Pengembangan kompetensi;
f. Pemberian penghargaan;
g. Disiplin;
h. Pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan
i. Perlindungan.
D. Rekrutmen Pegawai
1. PPNS menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS dan PPPK
berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja
2. Pengadaan PNS di PPNS dilakukan berdasarkan penetapan kebutuhan yang
ditetapkan oleh menteri. Pengadaan calon PPPK merupakan kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan.
3. Pengadaan PNS dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengumuman
lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi, masa percobaan, dan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.05
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 6 dari 9
pengangkatan menjadi PNS. Pengadaan calon PPPK dilakukan melalui tahapan
perencanaan, pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil
seleksi, dan pengangkatan menjadi PPPK.
4. Proses penerimaan pegawai diumumkan secara terbuka
5. Penerimaan pegawai dilaksanakan secara objektif berdasarkan kompetensi,
kualifikasi, kebutuhan, dan persyaratan lain yang dibutuhkan dalam jabatan.
E. Pengembangan Karir
1. PPNS memberikan kesempatan kepada setiap pegawai untuk mengembangkan
kompetensi, antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan
penataran
2. Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi,
penilaian kinerja, dan kebutuhan instansi, dengan mempertimbangkan integritas
dan moralitas
3. Kompetensi PNS dimaksud meliputi:
a. Kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi
pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara
teknis;
b. Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan
struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan; dan
c. Kompetensi sosial kultural yang diukur dari pengalaman kerja
berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan
budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan.
4. Integritas PNS diukur dari kejujuran, kepatuhan terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan, kemampuan bekerja sama, dan pengabdian kepada
masyarakat, bangsa dan negara.
5. Moralitas diukur dari penerapan dan pengamalan nilai etika agama, budaya,
dan sosial kemasyarakatan.
6. Dalam mengembangkan kompetensi, subbagian kepegawaian PPNS menyusun
rencana pengembangan kompetensi tahunan yang tertuang dalam rencana kerja
tahunan
7. Kenaikan pangkat pegawai fungsional dilakukan sesuai ketentuan Permenpan
8. Kenaikan pangkat pegawai fungsional umum berlangsung empat tahun sekali
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.05
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 7 dari 9
F. Penilaian Kinerja
1. Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat
individu dan tingkat unit atau organisasi, dengan memperhatikan target,
capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
2. Penilaian kinerja PNS dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel,
partisipatif, dan transparan.
3. Penilaian prestasi kerja PNS secara sistemik menggabungkan antara penilaian
Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil dengan penilaian perilaku kerja.
4. Penilaian SKP mengacu kepada ketentuan/peraturan kepegawaian yang berlaku
5. Apabila pencapaian Sasaran Kerja PNS (SKP) pada akhir tahun kurang dari
50%, akan dikenakan sanksi sesuai peraturan/perundangan yang berlaku
6. Penilaian SKP pegawai fungsional disesuaikan dengan ketentuan Permenpan.
5. Strategi Pencapaian
dan Pengendalian
Standar
1. PPNS membuat rencana pengadaan pegawai sesuai dengan penghitungan
berdasar pada analisis beban kerja.
2. PPNS melakukan layanan administrasi kepegawaian mencakup rekrutmen,
pengembangan karir, pembinaan, persiapan masa pensiun sampai dengan
pemensiunan.
3. PPNS membuat rencana pengembangan karir pegawai yang dituangkan pada
rencana kerja tahunan sesuai dengan alokasi anggaran
4. Dalam hal penilaian kinerja, setiap pegawai wajib menyusun Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) sebagai rancangan pelaksanaan kegiatan tugas jabatan sesuai
dengan rincian tugas, tanggung jawab dan wewenangnya sesuai dengan struktur
dan tata kerja organisasi.
5. SKP disusun dan ditetapkan sebagai rencana operasional pelaksanaan tugas
jabatan dengan mengacu pada Rencana Strategis dan Rencana Kerja.
6. Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil (SKP) disusun dan disetujui bersama antara
atasan langsung dengan PNS yang bersangkutan. SKP ditetapkan setiap awal
tahun sebagai kontrak prestasi kerja, dan dievaluasi pada akhir
7. Pelaksanaan layanan kepegawaian dibawah koordinasi Wakil Direktur II
(Bidang Umum dan Keuangan), dengan proses monitoring mengikuti
mekanisme penjaminan mutu internal dan satuan pengawasan internal.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.05
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 8 dari 9
8. PPNS mengusulkan NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) bagi dosen yang
sudah memenuhi persyaratan.
9. PPNS melakukan peningkatan kualifikasi akademik dosen hingga jenjang
Doktor untuk bidang tertentu, dengan jumlah dosen berpendidikan S3 pada
tahun 2015 minimal sebanyak 6 orang
10. PPNS menetapkan beban kerja dosen kurangnya sepadan dengan 12 (dua belas)
satuan kredit semester dan sebanyak-banyaknya 16 (enam belas) satuan kredit
semester.
11. PPNS menetapkan rasio jumlah dosen tetap dan jumlah mahasiswa 1 : 20.
12. PPNS melakukan penilaian angka kredit dosen bagi yang mengajukan kenaikan
jabatan fungsional
13. Rekrutmen dosen dilakukan dengan memperhatikan rasio jumlah dosen
terhadap mahasiswa dan bidang keahlian yang sesuai kebutuhan
14. Rekrutmen dosen minimal berjenjang pendidikan Magister (S2)
15. Rekrutmen tenaga kependidikan dilakukan sesuai analisis beban kerja, dengan
kualifikasi pendidikan minimal Diploma-3 (D3)
16. Peningkatan mutu dosen mempertimbangkan rasio jumlah dosen terhadap
beban pengajaran-penelitian berbasis bidang keahlian yang dibutuhkan.
6. Indikator 1. Tersedia Pedoman pengelolaan pegawai
2. Pedoman tertulis tentang sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak
kinerja dosen dan tenaga kependidikan, dan konsistensi pelaksanaannya
3. Jumlah Dosen tetap yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional
4. Peningkatan kemampuan dosen tetap melalui program tugas belajar dalam
bidang yang sesuai dengan bidang PS. (S3)
5. Kecukupan dan kualifikasi Tenaga non kependidikan
6. Upaya peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan
7. Adanya instrumen survei kepuasan dosen, pustakawan, teknisi dan tenaga
administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber daya manusia
7. Dokumen Terkait 1. Prosedur penerimaan pegawai baru (IK.BAUK.001)
2. Prosedur pencatatan kehadiran pegawai (IK.BAUK.002)
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.05
Revisi : 00
Tanggal : 17 - 11 - 2014
Halaman : 9 dari 9
3. Prosedur mendapatkan tunjangan keluarga (IK.BAUK.003)
4. Prosedur ijin pegawai (IK.BAUK.004)
5. Prosedur cuti pegawai (IK.BAUK.005)
6. Prosedur mutasi pegawai (IK.BAUK.006)
7. Prosedur tugas belajar (IK.BAUK.007)
8. Prosedur pendidikan dan pelatihan (IK.BAUK.008)
9. Prosedur kenaikan gaji berkala (IK.BAUK.009)
10. Prosedur kenaikan pangkat (IK.BAUK.010)
11. Prosedur kenaikan jabatan fungsional (IK.BAUK.011)
12. Prosedur sanksi disiplin (IK.BAUK.012)
13. Prosedur pensiun (IK.BAUK.013)
8. Referensi
1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
2. Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi kerja PNS
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2010 Tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2009 Tentang
Dosen
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
9. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur II
3. Kepala Subbagian Kepegawaian BUK
4. Dosen
5. Tenaga Kependidikan
6. Kepala Pusat Jaminan Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 10
STANDAR PENGELOLAAN
K3 DAN LINGKUNGAN
Proses PenanggungJawab
Nama Jabatan TandaTangan
Perumusan Lukman Handoko,S.KM, MT Perumus
Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, M Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 10
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman,
serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance-
professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi
secara global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif
(good governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan
pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi dan
istilah
1. Tempat kerja adalah tiap ruang atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak
atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki oleh tenaga
kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-
sumber bahaya; termasuk tempat kerja adalah semua ruangan lapangan, halaman
dan sekelilingnya di PPNS yang merupakan bagian-bagian atau yang
berhubungan dengan tempat kerja tersebut.
2. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan di PPNS
guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun masyarakat. Tenaga kerja ini meliputi civitas akademika dan orang lain
di PPNS (kontraktor, tamu, tenaga outsourcing).
3. Lingkungan kerja adalah tempat dimana civitas akademika melakukan aktivitas
setiap harinya, yang termasuk lingkungan kerja merupakan keadaan sekitar
tempat kerja baik secara fisik maupun non fisik yang dapat memberikan kesan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 10
yang menyenangkan, mengamankan, menentramkan, dan betah kerja.
4. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah pegawai teknis berkeahlian
khusus dari Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja
untuk mengawasi ditaatinya Undang-undang ini.
5. Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan
kerja termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah ke tempat kerja
dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.
6. Unit Pelaksana Implementasi K3 dan Lingkungan adalah unit yang
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan K3 dan Lingkungan dalam kaitannya
dengan perannya sebagai Panitia Pembina K3 (P2K3).
7. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disebut
dengan P2K3 adalah badan pembantu di tempat kerja yang merupakan wadah
kerjasama antara PPNS dan tenaga kerja untuk mengembangkan kerjasama
saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
8. Manajemen adalah jajaran direksi PPNS.
9. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, selanjutnya disebut
dengan Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sitem manajemen secara
keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab,
pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan, penerapan dan pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.
10. Bulan K3 Nasional merupakan Bulan K3 Nasional yang diperingati setiap
tanggal 12 Januari s.d 12 Febuari setiap tahunnya yang pelaksanaanya mengacu
pada peraturan perundangan yang berlaku.
11. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan
dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual,
mengiklankan, dan atau mempromosikan produk tembakau.
12. Ruang Terbuka adalah ruangan-ruangan dalam area kampus PPNS atau wilayah
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 10
yang lebih luas baik dalam area/kawasan maupun dalam bentuk area
memanjang/jalur dimana penggunaaanya lebih bersifat terbuka yang pada
dasarnya tanpa bangunan.
13. Ruang Terbuka Hijau adalah ruang yang berfungsi sebagai kawasan hijau
pertamanan, kawasan hijau hutan kampus, kawasan hijau rekreasi, kawasan hijau
jalur hijau, kawasan hijau pekarangan, dalam ruangan terbuka hijau
pemanfaatannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman atau tumbuhan-tumbuhan
secara alamiah ataupun busidaya tanaman.
3. Rasional Berkaitan dengan misi pertama PPNS, upaya dalam pelaksanaan program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh PPNS dan tenaga kerja harus dibangun
dengan mengindahkan proses secara bertahap (enabling courses). Upaya dari kedua
belah pihak (Civitas Akademika dan tenaga kependidikan) dilakukan secara
harmonis melalui koordinasi aktivitas dengan mengedepankan obyektifitas,
kejujuran, kesetaraan, serta keadilan; sesuai peran dan tanggungjawabnya.
Program K3 ini perlu didukung oleh lembaga dalam bentuk prasarana-sarana
untuk melancarkan proses tersebut; sehingga hasil yang dicapai dapat optimal.
Program K3 merupakan wujud penerapan Sistem Manajemen K3 dengan
melibatkan unsur manajemen, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam
rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
Berkaitan dengan visi PPNS, tujuan yang akan dicapai melalui penerapan sistem
manajemen K3 ini perlu dicanangkan dan dikembangkan berorentasi pada kecelakaan
nol (zero accident); hal ini sesuai dengan PP No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem
Manajemen K3.
Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada tenaga
kerja dan Unit Pelaksanaan Implementasi K3 dalam melaksanakan Sistem
Manajemen K3 di PPNS.
Penerapan standar ini melalui masa transisi dengan pembimbingan selama dua
tahun akademik. Hasil evaluasi dan monitoring yang diperuntukkan untuk
pengembangan dan pembakuan dilakukan di triwulan terakhir perioda transisi.
Untuk menyemarakkan Hari dan Bulan K3 Nasional, dapat diisi dengan
kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengenalan, kesadaran,
penghayatan dan pengamalan K3 sehingga membudaya di kalangan dan level civitas
akademika.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 10
Beberapa peraturan telah diterbitkan sebagai landasan hukum dalam
pengembangan Kawasan Tanpa Rokok,sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
pasal 113 sampai dengan116.
2. Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Nomor 440/1333/031/2005 tentang Kawasan
Tanpa Rokok (KTR).
3. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2008 Kawasan Tanpa Rokok
dan Kawasan Terbatas Rokok
Beberapa peraturan yang telah diterbitkan sebagai landasan hukum dalam
pengembangan Ruang Terbuka Hijau sebagai berikut :
1. Permendagri No. 1 Tahun 2007 tentnag Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan
Perkotaan
2. Perda Kota Surabaya No. 7 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Ruang Terbuka
Hijau
3. Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya Tahun 2013.
4. Pernyataan isi
standar
Komitmen PPNS di bidang K3 adalah Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
sebagai institusi pendidikan vokasi, bertekad memberikan hasil terbaik kepada
seluruh pihak yang berkepentingan dengan menerapkan praktek Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang terbaik dalam menjalankan proses pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat .
1. Komitmen PPNS didukung dengan penetapan kebijakan di bidang K3, adalah:
a. Menciptakan suasana kampus yang berbudaya K3.
b. Melaksanakan 5R (Rapi, Resik, Ringkas, Rajin, Rawat)
c. Mencegah dan menanggulangi kecelakaan kerja pada lingkungan kampus.
d. Mengkomunikasikan dan selalu berusaha mematuhi setiap hukum serta
kebijakan mutu dalam K3 kepada seluruh Civitas Akademika dan pihak
terkait lainnya.
e. Menerapkan dan mengembangkan sistem manajemen mutu dan K3
dengan benar, tepat dan konsisten.
2. Unit Pelaksana Implementasi K3 dan Lingkungan menyusun manual Sistem
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 6 dari 10
Manajemen K3, termasuk di dalamnya adalah penyusunan formulir dan
prosedur.
3. Tim inspeksi bertugas untuk melakukan safety patrol yang meliputi inspeksi
lingkungan kerja (1 bulan sekali) dan inspeksi APD dan APAR (2 minggu
sekali).
4. Prosedur dan formulir inspeksi mengacu pada prosedur dan inspeksi yang
disusun oleh Unit Pelaksana implementasi K3 dan Lingkungan.
5. Kepala Laboratorium/Bengkel/Studio dan teknisi yang bekerja pada
Laboratorium/Bengkel/Studio tersebut bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
program K3 di Laboratorium/Bengkel/Studio tempat bekerja.
6. Kepala Laboratorium/Bengkel/Studio dan teknisi yang bekerja pada
Laboratorium/Bengkel/Studio tersebut bertanggung jawab terhadap pelaporan
jika terjadi kecelakaan kerja/penyakit akibat kerja, pelaporan jika ada kondisi
darurat, pelaporan jika ada penambahan mesin/peralatan yang berpotensi bahaya
di Laboratorium/Bengkel/Studio tempat bekerja.
7. Prosedur dan formulir pelaporan mengacu pada prosedur dan pelaporan yang
disusun oleh Unit Pelaksana implementasi K3 dan Lingkungan.
8. Penetapan pelaksanaan Bulan K3 Nasional yang mengacu pada Petunjuk
Pelaksanaan sesuai Peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
9. Lingkungan Kerja yang tercukupi penerangan sesuai , suhu udara, suara bising,
penggunaan warna, ruang gerak yang diperlukan, keamanan kerja, dan hubungan
civitas akademika.
10. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok dilingkungan PPNS.
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Penyusunan manual Sistem Manajemen K3 termasuk prosedur dan formulir.
2. Sosialisasi Sistem Manajemen K3 kepada seluruh civitas akademika, tenaga
kependidikan dan orang lain di PPNS (kontraktor, tamu, pihak yang bekerjasama
dengan PPNS).
3. Pembentukan dan pelatihan tim inspeksi.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 7 dari 10
4. Identifikasi potensi bahaya di Laboratorium/Bengkel/Studio.
5. Pendidikan dan Pelatihan kepada Kepala Laboratorium/bengkel/Studio dan
teknisi mengenai 5R dan prosedur pelaporan kecelakaan kerja.
6. Pelatihan dan simulasi keadaan darurat kepada seluruh civitas akademika dan
orang lain di PPNS.
7. Peningkatan safety awareness (spanduk kebijakan K3, poster, papan 5R,
tanda/sign, garis demarkasi).
8. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok.
6. Indikator 1. Jumlah pelatihan tim inspeksi K3 dalam satu tahun.
2. Jumlah pelatihan Kepala Lab./Bengkel/Studio dan Teknisi tentang 5R, dan
prosedur pelaporan kecelakaan kerja.
3. Jumlah pelatihan dan simulasi keadaan darurat pada sivitas akademika dan orang
lain di PPNS.
4. Jumlah pemasangan plang kebijakan K3, poster, sign/tanda, papan 5R.
5. Terpenuhinya lingkungan kerja yang aman : penerangan, suhu udara, suara
bising, penggunaan warna, ruang gerak yang diperlukan, keamanan kerja, dan
hubungan civitas akademika.
6. Berjalannya Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
a. Tidak ada yang merokok di Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
b. Ada pengawasan dan sanksi
c. Ada pemantauan dan evaluasi
7. Terlaksananya Ruang Terbuka Hijau dalam pembangunan di PPNS.
7. Dokumen terkait Pelaksanaan standar ini memerlukan:
1. Kebijakan K3 di PPNS
2. Manual Sistem Manajemen K3
3. Struktur Organisasi UPIK3&L
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 8 dari 10
4. Petunjuk Pelaksanaan Bulan K3 Nasional
5. Pedoman K3
6. IK Kawasan Bebas Rokok
7. IK Pelaksanaan Inspeksi K3
8. IK Pelaporan Kecelakaan Kerja
9. Formulir laporan Kecelakaan
10. Form Tindakan Tidak Aman (TTA)
11. Form Kondisi Tidak Aman (KTA)
12. Form Alat Pelindung Diri (APD)
13. Form Kebisingan
14. Form Penerangan
8. Referensi 1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
pasal 113 sampai dengan116.
3. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen K3
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI no .Kep 245/MEN/1990 tentang Hari
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI no.Kep 372/MEN/XI/2009 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Bulan K3 2010 – 2014.
6. Kepmenaker No.1/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat
Kerja
7. Permenaker No. 03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan.
8. Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Nomor 440/1333/031/2005 tentang
Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
9. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2008 Kawasan Tanpa Rokok
dan Kawasan Terbatas Rokok
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 9 dari 10
10. Permendagri No. 1 Tahun 2007 tentnag Penataan Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan
11. Perda Kota Surabaya No. 7 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Ruang Terbuka
Hijau
12. Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya Tahun 2013.
9. Pihak yang
bertanggungjawab
untukmencapai/
memenuhistandar
1. Direktur
2. Ketua/Sekretaris Unit Pelaksana Implementasi K3
3. Kepala Laboratorium/Bengkel/Studio dan Teknisi
4. Seluruh civitas akademika dan orang lain di PPNS.
LAMPIRAN :
STANDAR PENGELOLAAN K3 DAN LINGKUNGAN
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.06
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 10 dari 10
LAMPIRAN STANDAR PENGELOLAAN K3 DAN LINGKUNGAN
Kode Indikator
1 Jumlah pelatihan tim inspeksi K3 dalam satu tahun
2 Jumlah Pelatihan Kepala Lab./Bengkel/Studio dan Teknisi tentang 5R, dan prosedur
pelaporan kecelakaan kerja.
3 Jumlah Pelatihan dan silulasi keadaan darurat pada civitas akademika dan orang lain di
PPNS.
4 Jumlah Pemasangan plang kebijakan K3, poster, sign/tanda, papan 5R.
5 Terpenuhinya lingkungan kerja yang aman : penerangan, suhu udara, suara bising,
penggunaan warna, ruang gerak yang diperlukan, keamanan kerja, dan hubungan
civitas akademika. 6 Berjalannya Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
1. Tidak ada yang merokok di Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
2. Ada pengawasan dan sanksi
3. Ada pemantauan dan evaluasi
7 Terlaksanakannya Ruang Terbuka Hijau dalam pembangunan di PPNS
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/ SPMI/G.07
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 1 dari 4
STANDAR PENGELOLAAN
JASA PRODUKSI
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Desi Tri C, SS, MPd Perumus
Pemeriksaan Ir. Wiwik Dwi Pratiwi, MT Pemeriksa Dokumen
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/ SPMI/G.07
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 2 dari 4
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan
2. Kegiatan Jasa dan produksi adalah kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan jasa
yang dilakukan oleh Unit Jasa dan Produksi PPNS dan produksi berbagai produk
manufaktur yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
3. Rasional
Salah satu aspek Tridarma Perguruan Tinggi yang harus dilaksanakan adalah
aspek pengabdian masyarakat yang melibatkan pihak luar atau masyarakat luas. Disisi
lain ada dorongan dari pemerintah agar perguruan tinggi mampu men-generating
revenue dengan melibatkan pihak luar yang dibebani biaya melalui berbagai
mekanisme pendanaan seperti biaya pendidikan, donasi atau kerjasama yang bersifat
revenue-generating bagi perguruan tinggi.
Hal ini selaras dengan visi misi PPNS untuk ikut berperan serta dalam kegiatan
kemasyarakatan secara aktif dan produktif, dan membentuk jejaring kerja dengan
sektor industri kemaritiman serta berbagai institusi terkait untuk merealisasikan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/ SPMI/G.07
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 3 dari 4
sistem pendidikan yang komprehensif (good governance-sustainability).
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Unit Jasa dan Produksi membuat target layanan jasa dan produksi yang harus
dicapai setiap tahun dalam jangka waktu lima tahun.
2. Unit Jasa dan Produksi mengakomodasi permintaan masyarakat akan layanan jasa
dan produksi yang dapat dilakukan oleh laboratorium, bengkel atau unit lain yang
terkait di PPNS.
3. Unit Jasa dan Produksi mendelegasikan permintaan masyarakat ke laboratorium
atau bengkel yang terkait.
4. Setiap kepala Laboratorium atau Bengkel bertanggung jawab akan kegiatan jasa
dan produksi yang dilakukan oleh masing-masing laboratorium atau bengkel.
5. Setiap kepala Laboratorium atau Bengkel mengusulkan pengadaan barang yang
dibutuhkan dalam kegiatan jasa dan produksi ke BUK.
6. Setiap kepala Laboratorium atau Bengkel mengusulkan biaya kegiatan jasa dan
produksi ke Kepala P3M.
7. Setiap kepala Laboratorium dan Bengkel harus mengikuti standar Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) yang terkait dengan kegiatan Jasa dan produksi.
8. Setiap Kepala laboratorium atau Bengkel memperhatikan kondisi kelayakan alat
yang digunakan dalam kegiatan layanan jasa dan produksi.
9. Setiap kepala Laboratorium atau Bengkel melaporkan kegiatan jasa dan produksi
yang dilakukan ke Kepala P3M.
10. Kepala P3M melaporkan hasil kegiatan Jasa dan produksi ke direksi yang terkait.
11. Unit Jasa dan Produksi melaporkan capaian target layanan jasa dan produksi
setiap tahun.
12. Satuan Pengawas Internal dan Pusat jaminan Mutu melakukan monitoring dan
evaluasi kegiatan.
5. Strategi pencapaian
dan pengendalian
standar
1. Standarisasi harga
2. Standarisasi waktu penyelesaian pekerjaan
3. Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan jasa dan produksi
4. Melakukan monitoring terhadap pelaporan hasil kegiatan jasa dan produksi
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/ SPMI/G.07
Revisi : 00
Tanggal : 09-10-2010
Halaman : 4 dari 4
5. Melakukan monitoring terhadap capaian target kegiatan jasa dan produksi
6. Melakukan monitoring pengadaan barang yang dibutuhkan lab atau bengkel
selama kegiatan jasa dan produksi.
6. Indikator 1. Terdapat laporan pelaksanaan kegiatan jasa dan produksi
2. Terdapat laporan hasil pelaksanaan kegiatan jasa dan produksi
3. Terdapat laporan kebutuhan pengadaan barang
4. Terdapat laporan capaian target kegiatan jasa dan produksi setiap tahun
7. Dokumen terkait
1. Form laporan kegiatan layanan jasa dan produksi di Lab atau Bengkel
2. Form pengusulan bahan habis
3. IK penerimaan dan penyerahan barang
4. IK Pembayaran biaya layanan jasa dan produksi
5. Form SPK (Surat Perintah kerja)
6. Form laporan perawatan peralatan
8. Referensi
Peraturan Presiden no 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
9. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur I
3. Wakil Direktur II
4. Ka. P3M
5. Ka. Laboratorium/Bengkel yang terkait
6. Ka. BUK
7. Kepala Pusat Jaminan Mutu
8. Ka SPI
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.08
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 9
STANDAR PENGELOLAAN
SATUAN PENGAWAS INTERNAL
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan
Ir. Ratna Budiawati, MA
Imam Mahfudzi, SAg. M.Th.
Dewi Kurniasih, S.KM., MKM
Renanda Nia, ST., MT.
Luqman Ashari, ST., MT
Perumus
Pemeriksaan Rahmat Tri S, ST, MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.08
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 9
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan.
2. Pengawasan Internal adalah seluruh proses kegiatan audit, review, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi yang bertujuan untuk mengendalikan kegiatan, mengamankan
harta dan aset, terselenggaranya laporan keuangan yang baik, meningkatkan
efektivitas dan efisiensi, dan mendeteksi secara dini terjadinya penyimpangan dan
ketidak patuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Satuan Pengawasan Intern yang selanjutnya disebut SPI adalah satuan pengawasan
yang dibentuk untuk membantu penyelenggaraan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas unit kerja di lingkungan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
(PPNS).
4. Audit adalah kegiatan yang dimulai dengan inspeksi melalui observasi yang
cermat; koreksi untuk mengidentifikasi ketidakbenaran/penyimpangan; dan
verifikasi sebagai upaya untuk perbaikan yang dapat dilakukan.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.08
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 9
5. Review adalah adalah kegiatan penelaahan atas penyelenggaraan Perguruan Tinggi
Negeri (PTN) oleh Auditor yang kompeten untuk memberikan keyakinan terbatas
bahwa Laporan Keuangan telah disajikan sesuai dengan SAP (Standar Akuntansi
Pemerintahan) dalam upaya menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.
6. Evaluasi adalah analisis terhadap pemanfaatan anggaran pada program sesuai
dengan perencanaannya serta mencermati efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraannya sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang relevan.
7. Pemantauan atau monitoring adalah upaya yang dilakukan secara rutin untuk
mengidentifikasi pelaksanaan dari berbagai komponen program sebagaimana telah
direncanakan, waktu pelaksanaan program sebagai mana telah dijadwalkan, dan
kemajuan dalam mencapai tujuan program.
8. Program adalah kumpulan kegiatan yang berhubungan dan telah dirancang untuk
melaksanakan sebuah tindakan yang harmonis dan integratif untuk mencapai
sasaran kebijaksanaan secara keseluruhan.
9. Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau lebih
unit kerja adalah tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa sumber daya
manusia, barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dan dana sebagai
masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) tertentu sebagai bagian dari
pencapaian sasaran terukur pada program tersebut.
3. Rasional
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) merupakan salah satu politekik
negeri yang dituntut mampu berperan dalam penyediaan sumberdaya manusia
berkualitas di bidang teknologi perkapalan dan penunjangnya. Institusi ini dilengkapi
dengan berbagai fasilitas untuk merealisasikan kegiatan belajar-mengajar; sehingga
dapat dijamin menghasilkan lulusan berkualitas. Penyediaan maupun operasional
fasilitas tersebut diarahkan untuk mencapai kondisi optimal; baik secara teknis maupun
ekonomis. Tidak dipungkiri saat ini, perguruan tinggi dituntut memiliki standar-standar
yang diakui; diterapkan; serta dapat dievaluasi secara obyektif (terukur) dan akuntabel.
Standar ini dicanangkan menjadi jaminan kondisi faktual yang dilaksanakan dan/atau
target yang harus dicapai pada kurun waktu tertentu. Standar Akademik Nasional
menjadi salah satu format standar yang harus dimiliki dan disusun oleh masing-masing
perguruan tinggi sebagai bentuk komitmen terhadap menjaminan mutu; sesuai
perundangan serta peraturan yang ditetapkan pemerintah.
Dalam upaya menjaga kualitas pengelolaan anggaran, perguruan tinggi negeri
harus melengkapi organ kelembagaan dengan Satuan Pengawas Internal (SPI). Organ
ini menjadi partner manajemen dalam perencanaan program yang sekaligus mengait
pada satuan biaya dan anggaran yang dibutuhkan serta harus diserap. Dalam
pelaksanaannya, organ ini harus dilengkapi dengan tim audit internal yang terampil dan
berkomitmen. Manfaat lain, tim audit ini dapat berperan di berbagai kegiatan auditing;
termasuk audit penerapan sistem ISO, audit kinerja SDM, audit fasilitas/teknologi,
maupun audit energi. Kelengkapan tim auditor di dalam organ SPI diperlukan untuk
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.08
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 9
menjamin pelaksanaan monitoring dan evaluasi (monev) yang obyektif dengan
mengedepankan azas fairness, transparences, accountability, equality, sustainability.
SPI harus dibentuk di Perguruan Tinggi merujuk pada PP 66/2010 ps. 58D
ayat.1.c. SPI sebagai organ yang berfungsi dalam pengawasan bidang non akademik
Fungsi ini dirincikan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 47/2011 ps. 4
sebagai berikut:
1. penyusunan program pengawasan;
2. pengawasan kebijakan dan program;
3. pengawasan pengelolaan kepegawaian, keuangan, dan barang milik negara;
4. pemantauan dan pengkoordinasian tindak lanjut hasil pemeriksaan internal dan
eksternal;
5. pedampingan dan review laporan keuangan;
6. pemberian saran dan rekomendasi;
7. penyusunan laporan hasil pengawasan; dan
8. pelaksanaan evaluasi hasil pengawasan.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. SPI menerima salinan perencanaan program dan Anggaran Tahun T+1 yang
telah diformalkan (SK) oleh Direktur sebagai rujukan dalam melakukan
pengawasan kebijakan dan implementasi anggaran pada bulan Desember tahun
anggaran berjalan;
2. SPI menerima rancangan penjadwalan penyerapan Anggaran tahun T+1
berdasarkan rencana Anggaran yang telah diformalkan (SK) oleh Direktur pada
bulan Desember tahun Anggaran berjalan;
3. SPI menerima perbaikan Anggaran (bila ada) dan penjadwalannya untuk tahun
T+1 yang terkait dengan kebijakan dan strategi Kementrian dan/atau DirJen satu
minggu setelah perbaikan dilaksanakan;
4. Dalam perencanaan, SPI dapat memberikan konsultasi anggaran kepada
kelompok kerja yang membutuhkan; peninjauan ulang dan evaluasi terhadap
program dan anggarannya yang beresiko tidak aman; arahan terkait upaya tindak
lanjut temuan pemeriksaan eksternal dalam perencanaan program dan anggaran;
5. Dalam pengawasan dan pengendalian, SPI dapat melakukan penilaian terhadap
pengelolaan program beresiko tidak aman; pemeriksaan terhadap unit kerja
secara berkala berdasarkan hasil analisis resiko; pengawasan terhadap tindak
lanjut temuan pemeriksaan ekternal;
6. Dalam evaluasi, SPI dapat memberikan rekomendasi untuk meningkatkan
pengelolaan organisasi; pendampingan dalam pemeriksaan ekternal; dan agenda
tindak lanjut temuan pemeriksaan ekternal;
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.08
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 9
7. SPI melakukan pengawasan atas program berdasarkan rencana anggaran dan
penjadwalan penyerapan;
8. SPI membuat review atas rencana dan penjadwalan penyerapan Anggaran tahun
berjalan sebagai bagian dari implementasi manajemen resiko untuk menghasilkan
skala prioritas obyek audit internal tahun anggaran tersebut pada bulan Februari
tahun anggaran berjalan;
9. SPI menyusun jadwal review/audit internal program berjalan merujuk pada poin
5;
10. SPI memberitahukan rencana pelaksanaan review kepada unit kerja yang
melaksanakan program terpilih (hasil poin 6) pada tahun anggaran berjalan;
11. SPI berkoordinasi dengan Wakil Direktur II untuk melaksanakan review yang
dijadwalkan supaya tidak mengganggu operasional program lainnya;
12. SPI menerima draft laporan Keuangan Semester Gasal (LKSGs) tahun anggaran
berjalan untuk di-review 2 (dua) minggu sebelum laporan tersebut di kirim ke
Jakarta;
13. SPI melakukan review atas LKSGs selama 1 (satu) minggu setelah dokumen
tersebut diterima untuk divalidasi; dan menyerahkan kembali kepada Wakil
Direktur II melalui Bagian Umum dan Keuangan (BUK);
14. SPI menyusun persiapan review kemajuan (progress) keuangan Semester Genap
tahun anggaran berjalan dengan mempertimbangkan pencapaian serapan
anggranan pada LKSGs;
15. SPI menerima jadwal audit eksternal dari Direktur melalui Wakil Direktur II
untuk pendampingan pemeriksaan penerapan anggaran (Laporan Keuangan);
16. SPI menerima hasil audit eksternal dari Direktur melalui Wakil Direktur II untuk
pedampingan perbaikan sesuai dengan catatan yang diberikan oleh auditor
eksternal (Irjen Kemendikbud maupun BPKP);
17. SPI memberikan saran dan rekomendasi terkait dengan pengelolaan
kepegawaian, keuangan, dan barang milik negara untuk peningkatan kualitas
perencanaan, penerapan, maupun pelaporan atas system pengelolaan tersebut;
18. SPI dapat menyampaikan hasil pengawasan (temuan) atas pengelolaan
kepegawaian, keuangan, dan barang milik negara yang berdampak jangka
pendek maupun panjang terhadap perencanaan program dan anggaran secara
tertulis kepada Direksi;
19. SPI menerima draft laporan Keuangan Semester Genap (LKSGn) tahun anggaran
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.08
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 6 dari 9
berjalan untuk di-review 2 (dua) minggu sebelum laporan tersebut di kirim ke
Jakarta;
20. SPI melakukan review atas LKSGn selama 1 (satu) minggu setelah dokumen
tersebut diterima untuk divalidasi; dan menyerahkan kembali kepada Wakil
Direktur II melalui Bagian Umum dan Keuangan (BUK);
21. SPI menyusun laporan dan evaluasi hasil pengawasan untuk disampaikan kepada
Direktur sebagai pertanggungjawaban tahunan;
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Pelatihan audit keuangan untuk membangun tim audit yang terampil mencermati
perencanaan, penyerapan, dan pelaporan anggaran;
2. Penyusunan dokumen SPI sesuai dengan kebutuhan dalam menjalankan tugas,
fungsi, dan peran sebagai satuan pengawasan internal;
3. Publikasi ke masyarakat internal kampus PPNS (sivitas akademik dan tenaga
kependidikan) mengenai tugas, fungsi, dan peran SPI dalam membangun sistem
pengelolaan yang transparan dan akuntabel; serta merealisasikan good and clean
government.
4. Pembuatan instrumen publikasi berupa leaflet/brosur, banner, spanduk, dan stiker;
5. Pernyataan ajakan/seruan/pengetahuan terkait anti korupsi, anti gratifikasi, anti
plagiat, anti narkoba; serta peduli lingkungan, peduli K-3, peduli kesetaraan
gender dan berkebutuhan khusus, peduli berkeadilan dan kebermanfaatan,
transparansi dan akuntabilitas;
6. Pembukaan sekretariat SPI sebagai senter poin untuk verifikasi gratifikasi,
temuan tindak korupsi dan manipulasi, serta konsultasi review terkait kegiatan
dan anggaran.
6. Indikator 1. Standar pengelolaan SPI
2. Sistem prosedur operasional SPI
a. Surat Keluar dan Masuk;
b. Tanda terima perencanaan anggaran dan penjadwalan penyerapan anggaran;
c. Konsultasi perencanaan anggaran program/kegiatan;
d. Pengawasan dan Pengendalian;
e. Evaluasi;
f. Permintaan Review dan Audit Anggaran;
g. Pelaksanaan dan Pelaporan Review dan Audit Anggaran
h. Pelaporan Gratifikasi
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.08
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 7 dari 9
i. Saran dan Rekomendasi;
j. Laporan Tahunan
3. Frekuensi konsultasi perencanaan kegiatan dan anggaran oleh unit kerja di
lingkungan PPNS
4. Review laporan keuangan semester dan akhir tahun tepat waktu
5. Jumlah temuan untuk berisiko tidak aman
6. Temuan pemeriksaan internal yang disampaikan/dikoordinasikan dengan SPI
7. Pendampingan peningkatan/perbaikan terkait temuan pemeriksaan eksternal
7. Dokumen terkait
Untuk melaksanakan standar ini, diperlukan:
1. Surat Keluar dan Masuk;
2. Tanda terima perencanaan anggaran dan penjadwalan penyerapan anggaran;
3. Konsultasi perencanaan anggaran program/kegiatan;
4. Pengawasan dan Pengendalian;
5. Evaluasi;
6. Permintaan Review dan Audit Anggaran;
7. Pelaksanaan dan Pelaporan Review dan Audit Anggaran
8. Pelaporan Gratifikasi
9. Saran dan Rekomendasi;
10. Laporan Tahunan
8. Referensi
1. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
4. Permendikbud No 6 Thn 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPNS
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2014 Tentang Statuta Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 47 Tahun
2011 Tentang Satuan Pengawasan Intern di Lingkungan Kementerian Pendidikan
Nasional.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.08
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 8 dari 9
9. Penanggung
jawab dan pihak
terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur II
3. Anggota Senat
4. Kepala BUK
5. Semua Ketua unit kerja yang memiliki program beranggaran mauapun tidak
6. Kepala Pusat Jaminan Mutu
7. Sivitas Akademik
8. Tenaga Kependidikan
LAMPIRAN :
STANDAR PENGELOLAAN SATUAN PENGAWAS INTERNAL
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/G.08
Revisi : 00
Tanggal : 28 - 11 - 2014
Halaman : 9 dari 9
LAMPIRAN STANDAR PENGELOLAAN SATUAN PENGAWAS INTERNAL
No. Indikator Baseline
2014
Middle
2015
Final
2017
1 Standar pengelolaan SPI
Ada versi 1.1 Ada versi
1.1
Ada versi
1.2
2 Sistem Prosedur Operasional SPI:
a) Surat Keluar dan Masuk;
b) Tanda terima perencanaan anggaran dan
penjadwalan penyerapan anggaran;
c) Konsultasi perencanaan anggaran
program/kegiatan;
d) Pengawasan dan Pengendalian;
e) Evaluasi;
f) Permintaan Reviu dan Audit Anggaran;
g) Pelaksanaan dan Pelaporan Reviu dan Audit
Anggaran
h) Pelaporan Gratifikasi
i) Saran dan Rekomendasi;
j) Laporan Tahunan
Ada versi 1.1 Ada versi
1.1
Ada versi
1.2
3 Frekuensi konsultasi perencanaan kegiatan dan
anggaran oleh unit kerja di lingkungan PPNS;
0% 30% 10%
4 Reviu laporan keuangan semester dan akhir tahun
tepat waktu;
Rasional
80%
Rasional
90%
Rasional
100%
5 Jumlah temuan untuk berisiko tidak aman;
3 sektor ada Tidak ada
6 Temuan pemeriksaan internal yang disampaikan/
dikoordinasikan dengan SPI ? Dilakukan Dilakukan
7 Pendampingan peningkatan/ perbaikan terkait
temuan pemeriksaan eksternal ? Dilakukan Dilakukan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.09
Revisi : 1
Tanggal : 30-11-2014
Halaman : 1 dari 7
STANDAR PENGELOLAAN
PENERIMAAN MAHASISWA BARU
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Indah Setyowati, SST
Perumus
Ir. Heru Lumaksono, MT
Pemeriksaan Projek Priyonggo S L, ST, MT Pemeriksa
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc.,
MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arninputranto, ST.,
M.Kom.
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.09
Revisi : 1
Tanggal : 30-11-2014
Halaman : 2 dari 7
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/ atau
kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi dan
Istilah
1. Penerimaan mahasiswa baru adalah serangkaian proses kegiatan yang dilakukan
dalam rangka mendapatkan mahasiswa baru
2. PMDK adalah penerimaan mahasiswa baru yang mana seleksinya berdasarkan nilai
raport dari semester I sampai dengan semester IV, tes skolastik dan tes
wawancara.
3. UMPN adalah penerimaan mahasiswa baru yang mana seleksinya berdasarkan hasil
tes tulis, tes skolastik dan tes wawancara.
4. Pada ke dua jalur seleksi baik PMDK maupun UMPN menerima Pendaftaran
mahasiswa bidikmisi.
5. Proses pendaftaran PMDK dan UMPN dilaksanakan secara online
6. Calon Mahasiswa Baru adalah pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi baik dari
jalur PMDK atau UMPN dan telah melaksanakan proses daftar ulang.
7. Mahasiswa Baru adalah calon mahasiswa baru yang telah ditetapkan oleh Senat
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.09
Revisi : 1
Tanggal : 30-11-2014
Halaman : 3 dari 7
PPNS.
8. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi yang terdaftar
mengikuti kegiatan belajar pada bidang studi tertentu di PPNS.
3. Rasional Berkaitan dengan misi kelima PPNS, maka PPNS memegang peranan penting dalam
mengembangkan mahasiswa sebagai aset bangsa, yang pada hakekatnya mencakup :
1. Pengembangan kemampuan intelektual, keseimbangan emosi, dan penghayatan
spiritual mahasiswa, agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab serta
berkontribusi pada daya saing bangsa;
2. Pengembangan mahasiswa sebagai kekuatan moral dalam mewujudkan
masyarakat madani (civil society) yang demokratis, berkeadilan dan berbasis
pada partisipasi public;
3. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana untuk mendukung pengembangan dan
aktualisasi diri mahasiswa, baik yang menyangkut aspek jasmani maupun
rohani.
Dengan demikian proses penerimaan masiswa baru mempunyai peranan dalam
menentukan kemampuan, bakat dan akhlak calon mahasiswa yang akan menjadi penerus
generasi yang sebelumnya yang lebih berkualitas dan lebih bermanfaat bagi lingkungan
sekitarnya
Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam proses
penerimaan mahasiswa baru sehingga jumlah pendaftar tiap tahunnya meningkat
sehingga bisa terjaring calon-calon mahasiswa yang lebih berkualitas dan betul-betul
sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
4. Pernyataan isi
standar
1. Jurusan/Program Studi menentukan jumlah mahasiswa baru yang dapat diterima
disesuaikan dengan kapasitas yang ada.
2. Jurusan/Program Studi melaksanakan promosi ke SMA/SMK/MA dibawah
koordinator Wakil Direktur III.
3. Penerimaan mahasiswa baru di PPNS dilaksanakan melalui jalur Penelusuran Minat
Dan Kemampuan (PMDK) dan jalur Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN).
4. Jadwal pendaftaran Mahasiswa Baru mengikuti Kalender Akademik PPNS dengan
mempertimbangkan waktu penyelenggaraan ujian nasional tingkat pendidikan
menengah atas.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.09
Revisi : 1
Tanggal : 30-11-2014
Halaman : 4 dari 7
5. Calon Mahasiswa melakukan pendaftaran dengan mengikuti prosedur, ketentuan
dan persyaratan yang berlaku.
a. Persyaratan Pendaftaran PMDK :
Persyaratan Umum :
1. Warga Negara Indonesia, berbadan sehat dan bebas narkoba;
2. Tidak buta warna (kecuali untuk program studi : Manajemen Industri);
3. Mempunyai minat yang serius dan motivasi yang tinggi untuk menempuh
studi di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
Persyaratan Akademik :
1. Siswa SMA/MA Jurusan IPA/IPS dan SMK Teknik baik negeri maupun
swasta kelas dua belas atau yang sudah lulus satu tahun sebelumnya;
2. Nilai raport rata-rata dari semester I s.d semester IV mata pelajaran
Matematika Fisika/Ekonomi, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
sekurang-kurangnya 7,00 (tujuh koma nol nol).
b. Persyaratan Pendaftaran UMPN :
1. Warga Negara Indonesia, berbadan sehat dan bebas narkoba
2. Lulusan SMA/MA Jurusan IPA/IPS dan SMK Teknik baik negeri
maupun swasta
3. Umur Maksimal 24 tahun pada saat mendaftar
4. Tidak buta warna (kecuali untuk program studi : Manajemen Industri)
5. Mempunyai minat yang serius dan motivasi yang tinggi untuk menempuh
studi di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
c. Tambahan Persyaratan untuk Pendaftar Bidikmisi :
1. Surat keterangan tentang prestasi atau peringkat siswa di kelas dan bukti
pendukung prestasi lain di bidang ko kurikuler dan ekstra kurikuler yang
di sahkan (legalisasi) oleh kepala sekolah
2. Surat penghasilan orangtua/wali/surat keterangan tidak mampu yang
dikeluarkan oleh Kepala Sekolah/ Kepala Dusun/ Instansi tempat orangtua
bekerja/Tokoh masyarakat.
3. Foto copy Kartu Keluarga
4. Foto copy rekening listrik bulan terakhir
5. Foto rumah tampak depan, belakang, ruang tamu, kamar tidur, dapur,
kamar mandi dan foto keluarga ukuran postcard.
6. Proses dan sistem seleksi mengikuti ketentuan pada Pedoman Pelaksanaan Sistem
Seleksi Mahasiswa Baru.
7. Jadwal ujian seleksi, pengumuman hasil seleksi, registrasi (administrasi dan
akademik) mahasiswa baru serta jadwal kegiatan Mahasiswa Baru mengikuti
Kalender Akademik PPNS
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.09
Revisi : 1
Tanggal : 30-11-2014
Halaman : 5 dari 7
8. Sistem dan seleksi penerimaan mahasiswa baru dievaluasi secara periodik.
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Membuat surat perihal pendaftaran mahasiswa baru jalur PMDK
2. Mencetak brosur perihal Informasi Pendaftaran mahasiswa baru jalur PMDK dan jalur UMPN
3. Mengirimkan surat dan brosur Pendaftaran mahasiswa baru ke SMA/SMK/MA
4. Membuat jadwal sosialisasi ke SMA/SMK/MA
5. Membuat jadwal workshop dalam rangka sosialisasi PPNS
6. Mengikuti berbagai pameran yang diadakan oleh SMA/SMK/MA
6. Indikator 1. Jumlah brosur yang terkirim ke SMA/SMK/MA
2. Jumlah SMA/SMK/MA yang dikunjungi untuk sosialisasi
3. Jumlah Workshop yang terlaksana untuk sosialisasi
4. Jumlah event /pameran yang diikuti
5. Jumlah Pendaftar
6. Jumlah yang daftar ulang
7. Dokumen Terkait Pelaksanaan standar ini memerlukan:
1. Pedoman Pelaksanaan Sistem Seleksi Mahasiswa Baru
2. Prosedur penerimaan mahasiswa jalur PMDK
3. Prosedur penerimaan mahasiswa jalur UMPN
4. Prosedur Pelaksanaan Promosi
8. Referensi 1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi Keputusan Direktur Politeknik Perkapalan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.09
Revisi : 1
Tanggal : 30-11-2014
Halaman : 6 dari 7
Negeri Surabaya Nomor 4014/PL19/DT/2013 tentang Pedoman Akademik dan
Kemahasiswaan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
9. Penanggungjawab
dan Pihak Terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur III
3. Kepala BAKPSI
4. Tim Promosi
5. Tim IT PPNS
5. Kepala Pusat Jaminan Mutu
LAMPIRAN :
STANDAR PENGELOLAAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/G.09
Revisi : 1
Tanggal : 30-11-2014
Halaman : 7 dari 7
LAMPIRAN STANDAR PENGELOLAAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU
Kode Indikator Baseline
2013
Middle
2015
Final
2017
1 Jumlah brosur yang terkirim ke
SMA/SMK/MA
840
2 Jumlah SMA/SMK/MA yang dikunjungi
untuk sosialisasi
43
3 Jumlah Workshop yang terlaksana untuk
sosialisasi
3
4 Jumlah event /pameran yang diikuti 10
5 Jumlah Pendaftar 10.533
6 Jumlah yang daftar ulang
783
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/H.01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 5
STANDAR
PEMBIAYAAN INVESTASI
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan
Ir. Irma Rustini Aju, MT
Perumus
Mardi Santoso, ST., M.Eng.Sc
Dika Rahayu, S.ST., MT
Pemeriksaan Mustofa, ST Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/H.01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 5
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Pembiayaan adalah kriteria mengenai komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Biaya operasi satuan
pendidikan adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai
kegiatan operasi satuan pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan
yang sesuai Standar Nasional Pendidikan secara teratur dan berkelanjutan.
2. Biaya investasi merupakan biaya pokok yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan utama dalam kehidupan perguruan tinggi.
3. Usulan kebutuhan alat/peremajaan alat dan gedung/laboratorium/bengkel
merupakan usulan kebutuhan investasi berupa alat atau gedung yang dibuat oleh
jurusan/kaprodi berdasarkan data jumlah student body dan kurikulum yang
digunakan pada semester yang akan datang.
4. Rencana Keuangan dan Anggaran Satuan Kerja (RAK Satker) merupakan daftar
rencana kegiatan PPNS yang merupakan dasar acuan pembiayaan untuk tahun
yang akan datang.
5. Kelayakan AMDAL merupakan syarat yang harus dilakukan untuk menilai apakah
penambahan suatu investasi itu layak dilakukan/diperlukan ataukah tidak. Studi
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/H.01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 5
kelayakan AMDAL ini dilakukan oleh tim sarana dan prasarana yang ditunjuk
oleh Direktur PPNS.
6. Student body adalah jumlah mahasiswa aktif pada tahun berjalan.
7. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi.
3. Rasional
Biaya investasi pada perguruan tinggi merupakan biaya yang dibutuhkan untuk
pengadaan sarana dan prasarana. Pada PPNS anggaran investasi dapat dibiayai dari
pemerintah dalam bentuk rupiah murni (RM), pinjaman luar negeri (PLN), hibah
maupun dibiayai dari dana masyarakat yang dihimpun oleh PPNS sendiri dalam bentuk
PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak). Besar kecilnya anggaran yang didapat
bergantung pada pembahasan atas usulan RKA Satker yang telah dibuat setahun
sebelumnya.
Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada sivitas
akademik dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pembiayaan
investasi alat/peremajaan alat dan investasi gedung/lab/bengkel. Penerapan standar ini
melalui masa transisi dengan pembimbingan selama dua tahun anggaran. Hasil
evaluasi dan monitoring yang diperuntukkan untuk pengembangan dan pembakuan
dilakukan di anggaran terakhir perioda transisi.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Jurusan/Program Studi mengajukan kebutuhan alat/peremajaan alat
kuliah/laboratorium/bengkel berdasarkan jumlah student body dan kurikulumnya
kepada Wakil Direktur II.
2. Usulan kebutuhan alat/peremajaan alat dari masing-masing Jurusan/Program
Studi tersebut dihimpun oleh Kepala Sub Bagian Perencanaan.
3. Kepala Sub Bagian Perencanaan mengusulkan pembangunan/perawatan gedung
untuk memenuhi kebutuhan
4. Direktur PPNS membentuk tim Sarana dan Prasarana untuk menguji kelayakan
amdal berdasarkan usulan alat/peremajaan alat dan gedung
kuliah/laboratorium/bengkel tersebut.
5. Berdasarkan hasil pengujian kelayakan amdal tersebut Wakil Direktur II, Kepala
Sub Bagian Perencanaan, beserta Ka BAKPSI melakukan perencanaan
pengadaan alat/peremajaan alat dan gedung kuliah/laboratorium/bengkel yang
akan dituangkan pada RKA Satker (DIPA) tahun berikutnya.
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
1. Pembekalan kepada staff perencanaan dengan pelatihan perencanaan
penganggaran.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/H.01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 5
standar
2. Pembekalan kepada Kepala Sub Bagian Perencanaan dan tim Perencanaan dalam
penyusunan RKA Satker.
3. Pembekalan kepada bendahara dan staf keuangan dengan pelatihan-pelatihan
akuntansi, perpajakan dan pengadaan barang & jasa.
4. Pembekalan kepada bendahara dan staf keuangan dengan sosialisasi-sosialisasi
peraturan pemerintah terbaru dalam bidang keuangan.
5. Pemutakhiran pengelolaan data keuangan dengan menggunakan SIM Keuangan
dan aplikasi-aplikasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.
6. Membuat rencana penyerapan anggaran sesuai analisis kebutuhan.
6. Indikator 1. Penyerapan biaya investasi dari anggaran pada DIPA (diukur pada akhir bulan
Desember)
2. Realisasi fisik pengadaan/peremajaan alat dan perawatan/pembangunan gedung.
6. Dokumen Terkait
Pelaksanaan standar ini memerlukan:
1. Usulan kebutuhan alat/peremajaan alat, gedung/lab/bengkel
2. Analisis kebutuhan berdasarkan jumlah student body
7. Referensi
8. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur II
3. Kepala Sub Bagian Perencanaan
4. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi
5. Ka BUK
LAMPIRAN :
STANDAR PEMBIAYAAN INVESTASI
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/H.01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 5
LAMPIRAN STANDAR PEMBIAYAAN INVESTASI
Kode Indikator Baseline
2013
Middle
2015
Final
2017
1 Penyerapan biaya investasi dari
anggaran pada DIPA (diukur pada akhir
bulan Desember)
95% 100% 100%
2
3
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/H.02
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 5
STANDAR
PEMBIAYAAN OPERASIONAL
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan
Ir. Irma Rustini Aju, MT
Perumus
Mardi Santoso, ST., M.Eng.Sc
Dika Rahayu, S.ST., MT
Pemeriksaan Mustofa, ST Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/H.02
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 5
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Pembiayaan adalah kriteria mengenai komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Biaya operasi satuan
pendidikan adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai
kegiatan operasi satuan pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan
yang sesuai Standar Nasional Pendidikan secara teratur dan berkelanjutan.
2. Usulan kebutuhan bahan habis praktek, bahan habis perkuliahan dan bahan habis
perkantoran merupakan usulan kebutuhan operasional yang dibuat oleh
jurusan/kaprodi berdasarkan data jumlah student body dan kurikulum yang
digunakan pada semester yang akan datang.
3. Rencana Keuangan dan Anggaran Satuan Kerja (RAK Satker) merupakan daftar
rencana kegiatan PPNS yang merupakan dasar acuan pembiayaan untuk tahun
yang akan datang
4. Student body adalah jumlah mahasiswa aktif pada tahun berjalan.
5. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/H.02
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 5
3. Rasional
Kegiatan pendidikan akan berjalan dengan lancar dan baik apabila ditunjang
oleh kecukupan anggaran diantaranya adalah anggaran atas operasional pendidikan.
Biaya operasional pendidikan meliputi gaji dan honorarium tenaga pengajar dan tenaga
kependidikan, biaya pengadaan bahan habis pakai pendidikan dan perkantoran, biaya
langganan jasa seperti air, listrik, jasa telekomunikasi dan jasa internet, biaya
transportasi perjalanan dinas.
Anggaran operasional pendidikan PPNS dapat dibiayai dari pemerintah dalam
bentuk rupiah murni (RM) maupun dibiayai dari dana masyarakat yang dihimpun oleh
PPNS sendiri dalam bentuk PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak). Besar kecilnya
anggaran yang didapat bergantung pada pembahasan atas usulan RKA Satker yang
telah dibuat setahun sebelumnya.
Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada sivitas
akademik dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pembiayaan
operasional. Penerapan standar ini melalui masa transisi dengan pembimbingan selama
dua tahun anggaran. Hasil evaluasi dan monitoring yang diperuntukkan untuk
pengembangan dan pembakuan dilakukan di anggaran terakhir perioda transisi.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Jurusan/Program Studi mengajukan usulan bahan habis pakai kegiatan praktek
laboratorium/bengkel berdasarkan jumlah student body dan kurikulumnya
kepada Wakil Direktur II. Usulan bahan habis dari jurusan/program studi ini
merupakan kumpulan dari usulan bahan habis pakai kegiatan praktek yang
diusulkan oleh masing-masing kepala laboratorium/kepala bengkelnya.
2. Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (KaBAKPSI)
mengajukan usulan bahan habis pakai kegiatan perkuliahan berdasarkan jumlah
student body dan kurikulumnya.
3. Kepala Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian (KaBUK) mengajukan
usulan bahan habis perkantoran dan biaya langganan jasa seperti air, listrik, jasa
telekomunikasi dan jasa internet berdasarkan kebutuhan bahan habis dan biaya
langganan jasa riil pada tahun sebelumnya.
4. Usulan kebutuhan bahan habis perkuliahan, bahan habis praktek, bahan habis
perkantoran dan biaya langganan jasa dihimpun oleh Kepala Sub Bagian
Perencanaan.
5. Berdasarkan usulan pengajuan bahan habis praktek, bahan habis perkuliahan,
bahan habis perkantoran dan biaya langganan jasa tersebut Wakil Direktur II,
Kepala Sub Bagian Perencanaan, dan KaBAKPSI, melakukan perencanaan
pengadaan bahan habis yang akan dituangkan pada RKA Satker (DIPA) tahun
berikutnya.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/H.02
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 5
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Pembekalan kepada staff Perencanaan dan tim Perencanaan dengan penyusunan
RKA Satker.
2. Pembekalan kepada bendahara dan staf keuangan dengan pelatihan-pelatihan
akuntansi, perpajakan dan pengadaan barang & jasa.
3. Pembekalan kepada bendahara dan staf keuangan dengan sosialisasi-sosialisasi
peraturan pemerintah terbaru.
4. Pemutakhiran pengelolaan data keuangan dengan menggunakan SIM Keuangan
dan aplikasi-aplikasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.
5. Membuat rencana penyerapan anggaran sesuai analisis kebutuhan.
6. Indikator 1. Penyerapan biaya operasional dari anggaran pada DIPA (diukur pada akhir bulan
Desember).
2. Realisasi fisik ketersediaan bahan habis praktek, bahan habis perkuliahan, bahan
habis perkantoran dan biaya langganan jasa.
7. Dokumen terkait
Pelaksanaan standar ini memerlukan:
1. Usulan kebutuhan bahan habis praktek (F.UPP.006)
2. Usulan kebutuhan bahan habis perkuliahan (F.UPP.006)
3. Usulan kebutuhan bahan habis kantor (F.UPP.006)
4. Analisis kebutuhan berdasarkan jumlah student body
8. Referensi
9. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur PPNS
2. Wakil Direktur II
3. Kepala Sub Bagian Perencanaan
4. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi
5. Kepala laboratorium/Kepala bengkel
6. Kepala Bagian Administrasi Keuangan dan Pusat Sistem Informasi (KaBAKPSI)
7. Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian (KaBUK)
LAMPIRAN :
STANDAR PEMBIAYAAN OPERASIONAL
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/H.02
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 5
LAMPIRAN STANDAR PEMBIAYAAN OPERASIONAL
Kode Indikator Baseline
2013
Middle
2015
Final
2017
1 Penyerapan biaya operasional dari
anggaran pada DIPA (diukur pada akhir
bulan Desember)
90% 90% 100%
2
3
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/H.03
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 5
STANDAR
PEMBIAYAAN PERSONAL
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan
Ir. Irma Rustini Aju, MT
Perumus
Mardi Santoso, ST., M.Eng.Sc
Dika Rahayu, S.ST., MT
Pemeriksaan Mustofa, ST Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/H.03
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 5
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Standar Pembiayaan adalah kriteria mengenai komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Biaya operasi satuan
pendidikan adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai
kegiatan operasi satuan pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan
yang sesuai Standar Nasional Pendidikan secara teratur dan berkelanjutan.
2. Usulan kebutuhan personal mahasiswa merupakan usulan kebutuhan mahasiswa
baru maupun mahasiswa lama yang diperlukan untuk mendukung kegiatan
akademik dan kemahasiswaan mahasiswa di kampus. Usulan kebutuhan personal
mahasiswa lama dapat berupa kebutuhan operasional pada kegiatan-kegiatan
kemahasiswaan, sedangkan kebutuhan personal mahasiswa baru dapat berupa
kebutuhan operasional dan kelengkapan yang dibutuhkan mahasiswa baru pada
kegiatan akademik dan kegiatan kemahasiswaan.
3. Rencana Keuangan dan Anggaran Satuan Kerja (RAK Satker) merupakan daftar
rencana kegiatan PPNS yang merupakan dasar acuan pembiayaan untuk tahun
yang akan datang
4. Student body adalah jumlah mahasiswa aktif pada tahun berjalan.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/H.03
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 5
5. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi.
3. Rasional
Kegiatan pendidikan akan berjalan dengan lancar dan baik apabila ditunjang
oleh kecukupan anggaran diantaranya adalah anggaran atas biaya personal mahasiswa.
Biaya personal mahasiswa merupakan biaya untuk memenuhi kebutuhan kegiatan
pendidikan bagi mahasiswa yaitu meliputi biaya konsumsi kegiatan, biaya alat tulis
kantor (ATK) kegiatan, biaya transportasi kegiatan, biaya pakaian dan sepatu praktek,
biaya seragam mahasiswa PPNS, biaya asuransi, jas almamater, kartu tanda mahasiswa,
dll.
Biaya personal mahasiswa pada perguruan tinggi merupakan biaya yang
dibutuhkan untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan mahasiswa yang mendukung
kegiatan akademik dan kegiatan kemahasiswaan. Pada PPNS anggaran personal
mahasiswa dapat dibiayai dari pemerintah dalam bentuk rupiah murni (RM) maupun
dibiayai dari dana masyarakat yang dihimpun oleh PPNS sendiri dalam bentuk PNBP
(Penerimaan Negara Bukan Pajak). Besar kecilnya anggaran yang didapat bergantung
pada pembahasan atas usulan RKAKL yang telah dibuat setahun sebelumnya.
Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada sivitas
akademik dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pembiayaan
personal mahasiswa. Penerapan standar ini melalui masa transisi dengan pembimbingan
selama dua tahun anggaran. Hasil evaluasi dan monitoring yang diperuntukkan untuk
pengembangan dan pembakuan dilakukan di anggaran terakhir perioda transisi.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Wakil Direktur III beserta staf kemahasiswaan dan wakil dari Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) mendiskusikan kegiatan-kegiatan mahasiswa yang
direncanakan akan dilaksanakan pada tahun anggaran depan. Berdasarkan hasil
diskusi tersebut dibuat usulan kebutuhan kegiatan kemahasiswaan.
2. Wakil Direktur II, Wakil Direktur III, beserta Ketua Jurusan/Program Studi
mendiskusikan kebutuhan personal mahasiswa terutama kebutuhan personal
mahasiswa baru, seperti pakaian dan sepatu praktek, seragam mahasiswa PPNS,
jas almamater, asuransi mahasiswa, kartu tanda mahasiswa (KTM), dll.
Berdasarkan diskusi tersebut dibuat usulan kebutuhan personal mahasiswa.
3. Usulan kegiatan kemahasiswaan dan usulan kebutuhan personal mahasiswa
disampaikan kepada Direktur yang kemudian dihimpun oleh Kepala Sub Bagian
Perencanaan.
4. Berdasarkan usulan kebutuhan kegiatan kemahasiswaan dan usulan kebutuhan
personal mahasiswa tersebut Wakil Direktur II, Wakil Direktur III, Ketua Sub
Bagian Perencanaan, dan Ka BAKPSI melakukan perencanaan pengadaan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/H.03
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 5
kebutuhan personal mahasiswa yang akan dituangkan pada RKA Satker (DIPA)
tahun berikutnya.
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Pembekalan kepada staff perencanaan dengan pelatihan perencanaan
penganggaran.
2. Pembekalan kepada Kepala Sub Bagian Perencanaan dan tim Perencanaan dalam
penyusunan RKA Satker.
3. Pembekalan kepada bendahara dan staf keuangan dengan pelatihan-pelatihan
akuntansi, perpajakan dan pengadaan barang & jasa.
4. Pembekalan kepada bendahara dan staf keuangan dengan sosialisasi-sosialisasi
peraturan pemerintah terbaru dalam bidang keuangan.
5. Pemutakhiran pengelolaan data keuangan dengan menggunakan SIM Keuangan
dan aplikasi-aplikasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.
6. Membuat rencana penyerapan anggaran sesuai analisis kebutuhan.
6. Indikator 1. Penyerapan biaya operasional dari anggaran pada DIPA (diukur pada akhir bulan
Desember).
2. Realisasi fisik barang kebutuhan personal.
6. Dokumen Terkait
Pelaksanaan standar ini memerlukan:
1. Usulan kebutuhan kegiatan kemahasiswaan
2. Usulan kebutuhan personal mahasiswa
7. Referensi
8. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur II
3. Wakil Direktur III
4. Kepala Subbag Perencanaan
5. Ka BUK
6. Ka BAKPSI
7. Bendahara
8. Mahasiswa
LAMPIRAN :
STANDAR PEMBIAYAAN PERSONAL
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/H.03
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 5
LAMPIRAN STANDAR PEMBIAYAAN PERSONAL
Kode Indikator Baseline
2013
Middle
2015
Final
2017
1 Penyerapan biaya operasional dari
anggaran pada DIPA (diukur pada akhir
bulan Desember)
90% 90% 100%
2
3
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.02 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 1 dari 6
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.02 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 2 dari 6
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.02 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 3 dari 6
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.02 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 4 dari 6
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.02 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 5 dari 6
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.02 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 6 dari 6
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.03 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 1 dari 6
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.03 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 2 dari 6
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.03 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 3 dari 6
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.03 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 4 dari 6
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.03 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 5 dari 6
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.03 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 6 dari 6
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.04 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 1 dari 6
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.04 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 2 dari 6
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.04 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 3 dari 6
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.04 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 4 dari 6
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.04 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 5 dari 6
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.04 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 6 dari 6
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.05 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 1 dari 5
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.05 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 2 dari 5
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.05 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 3 dari 5
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.05 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 4 dari 5
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.05 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 5 dari 5
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.06 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 1 dari 4
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.06 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 2 dari 4
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.06 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 3 dari 4
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.06 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 4 dari 4
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.07 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 1 dari 7
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.07 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 2 dari 7
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.07 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 3 dari 7
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.07 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 4 dari 7
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.07 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 5 dari 7
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.07 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 6 dari 7
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.07 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 7 dari 7
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.08 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 1 dari 5
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.08 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 2 dari 5
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.08 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 3 dari 5
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.08 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 4 dari 5
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No Revisi Tanggal Halaman
: STD/SPMI/I.08 : 00 : 29 - 03 - 2016 : 5 dari 5
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/K.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 1 dari 10
STANDAR
SISTEM INFORMASI
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan
Adianto, ST.MT.
Rona Riantini, ST. MSc. M. Khoirul Hasin, S.Kom. M.Kom.MSc.
Perumus
Pemeriksaan Wibowo Arnin P, ST.M.Kom. Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST., M.Kom Kepala Pusat
Jaminan Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/K.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 2 dari 10
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Provider adalah perusahaan atau badan usaha yang melayani penyediaan akses
Internet, mengatur pengalamatan jaringan pada saluran komunikasi publik dalam
hal ini berupa IP Addres
2. IP address adalah alamat numerik unik dari sebuah komputer di Internet. IP
address komputer sama dengan nomor telepon dalam fungsinya.
3. Bandwidth (Lebarpita) adalah suatu penghitungan konsumsi data yang tersedia
pada suatu telekomunikasi. Dihitung dalam satuan bits per seconds (bit per detik).
4. Jaringan Lokal (bahasa Inggris : Local Area Network biasa disingkat LAN) adalah
jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti
jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih
kecil.
5. Jaringan Area Luas (bahasa Inggris: Wide Area Network; WAN) merupakan
jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan
komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/K.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 3 dari 10
sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi
publik.
6. Internet adalah network atau jaringan tingkat dunia yang terdiri dari komputer dan
layanan servis atau sekitar 30 sampai 50 juta pemakai komputer dan puluhan
sistem informasi termasuk e-mail, FTP dan World Wide Web.
7. Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu
dalam sebuah jaringan komputer.
8. Client adalah perangkat yang menerima dan yang akan menampilkan antarmuka
pemakai dan menjalankan aplikasi (komputer ) dalam suatu jaringan komputer
9. Router adalah alat penghubung antara LAN dan Internet yang merutekan transmisi
antara keduanya.
10. E-mail adalah layanan surat menyurat melalui jaringan lokal / jaringan Internet
dimana untuk pengalamatannya berupa mailbox.
11. IP Public adalah IP address yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi
beberapa buah network ID yang dijamin unik yang digunakan untuk lingkup
internet.
12. AS Number atau Autonomous System Number adalah suatu kelompok yang terdiri
dari satu atau lebih IP Prefix yang terkoneksi yang dijalankan oleh satu atau lebih
operator jaringan dibawah satu kebijakan routing yang didefinisikan dengan jelas.
3. Rasional
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) adalah institusi pendidikan
perguruan tinggi yang berfokus pada pendidikan vokasi, dimana institusi ini
diharuskan peka terhadap perkembangan teknologi. Hal ini dilakukan untuk
memenuhi kriteria yang diinginkan industri terhadap kemampuan dan keahlian lulusan
perguruan tinggi. Jika kriteria tersebut dimiliki oleh lulusan PPNS maka lulusan
tersebut akan mempunyai daya saing terhadap lulusan dari perguruan tinggi lain lebih-
lebih dapat bersaing secara global seperti yang tertulis dalam Visi Misi PPNS.
Sedangkan, salah satu faktor yang mempunyai peran signifikan adalah penerapan
teknologi informasi dalam proses akademik dan non-akademik.
Oleh karena begitu pentingnya teknologi informasi dalam lingkungan PPNS
maka diperlukan suatu standar dalam bentuk kebijakan tata kelola teknologi
informasi. Standar tersebut mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Memberikan dukungan agar kegiatan akademik dan kegiatan non-akademik
institut dapat berjalan secara lebih baik.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/K.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 4 dari 10
2. Menjamin penggunaan sumberdaya informasi PPNS dilaksanakan berdasarkan
kriteria informasi yang berkualitas.
3. Mengantisipasi perkembangan kebutuhan sumberdaya informasi PPNS agar
dapat direncanakan secara lebih baik.
4. Mendukung ketersediaan pelayanan teknologi informasi dan komunikasi bagi
komunitas PPNS..
5. Melindungi aset PPNS yang berupa sumberdaya informasi.
Tujuan tersebut menjadi pegangan dasar dalam menentukan poin-poin standar yang
didefinisikan pada bagian selanjutnya.
4. Pernyataan Isi
Standar
Standarisasi Sistem Informasi meliputi :
1. Sistem Jaringan, meliputi:
1.1. Jaringan Internet
1.1.1. PPNS memiliki link jaringan ke luar dalam hal ini ke provider
minimal dua provider dengan tujuan untuk menjaga kontinuitas
layanan akses internet.
1.1.2. PPNS harus terkoneksi ke jaringan provider dengan
menggunakan fiber optik.
1.1.3. PPNS menyediakan router yang mampu untuk menangani
koneksi jaringan internasional (Global) maupun jaringan
nasional (Domestik).
1.1.4. PPNS memiliki IP Public dan AS number sendiri
1.1.5. PPNS memiliki server minimal webserver, mail server, dan DNS
server
1.1.6. PPNS memiliki rasio bandwidth dan user akses 1:4 (1 MB untuk
4 user)
1.1.7. Tiap user pengguna wifi di jaringan internet diwajibkan
memasukan identitas / account access untuk menjaga keamanan
jaringan dan sistem
1.2. Jaringan Intranet
1.2.1. PPNS memiliki backbone lokal antar gedung dengan jaringan
fiber optik
1.2.2. PPNS memiliki peralatan switching Gigabit
1.2.3. Seluruh area kampus PPNS terlingkupi jaringan internet baik
kabel maupun wifi
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/K.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 5 dari 10
2. Manajemen Hak Akses User
2.1. User MANAJEMEN dapat diberikan hak akses meliputi:
2.1.1. Hak akses internet
2.1.2. Hak akses sistem informasi akademik
2.1.3. Hak akses sistem informasi kepegawaian
2.1.4. Hak akses sistem informasi keuangan
2.1.5. Hak akses sistem informasi Bagian Umum
2.2. User DOSEN dapat diberikan hak akses meliputi:
2.2.1. Hak akses internet
2.2.2. Hak akses sistem informasi akademik
2.3. User KARYAWAN dapat diberikan hak akses meliputi:
2.3.1. Hak akses internet
2.3.2. Hak akses sistem informasi kepegawaian
2.3.3. Hak akses sistem informasi Bagian Umum
2.4. User MAHASISWA dapat diberikan hak akses meliputi
2.4.1. Hak akses internet
2.4.2. Hak akses sistem informasi akademik
3. Sistem Informasi Manajemen
3.1 Sistem Informasi PPNS digunakan sebagai media pengolahan data
3.2 Sistem informasi manajemen memiliki data center yang meliputi: data
kepegawaian, data mahasiswa, data aset, dan data keuangan.
3.3 Sistem informasi yang dapat diakses di jaringan internal meliputi :
Sistem Informasi Akademik, Sistem Informasi Kepegawaian, Sistem
Informasi Aset dan Sistem Informasi Keuangan
3.4 Sistem Informasi yang dapat diakses di jaringan luar dan internal
meliputi : meliputi Sistem Informasi Akademik, Sistem Informasi Aset
(Sistem Informasi Perpustakaan dan Sistem Informasi Penelitian)
4. Tata Kelola dan pengembangan Sistem Informasi
4.1 PPNS memiliki UPT komputer untuk pelaksanaan teknis Jaringan dan
Sistem Informasi.
4.2 Personil pendukung terdiri atas:
4.2.1 1 (satu) orang Network Administrator
4.2.2 1 orang System Administrator dan Database Administrator
4.2.3 1 orang Aplication Developer
4.2.4 2 orang Desktop Support
4.3 Pengembangan Sistem informasi mengacu pada Blue print system
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/K.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 6 dari 10
informasi PPNS yang pencapaiannya dievaluasi setiap tahun
4.4 Seluruh manual prosedur tersedia untuk seluruh proses bisnis
5. Disaster Management System
5.1. PPNS harus memiliki server redundancy untuk backup data supaya
kelangsungan layanan data bagus.
5.2. PPNS memenuhi syarat proteksi kebakaran meliputi
5.2.1. Smoke detection & Alarm System
5.2.2. APAR
5.2.3. Automatic fire extinguisher
5.2.4. Raised Floor
5.2.5. Emergency lighting
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Mengajukan pengadaan untuk memenuhi standar minimal provider yang
mulanya adalah satu buah menjadi dua buah provider. Setelah itu, network
administrator melakukan pengujian kinerja dari layanan yang disediakan oleh
kedua provider tersebut. Selanjutnya, network adminstrator
mengimplementasikannya ke semua lingkungan PPNS.
2. Mengajukan pengadaan untuk menentukan provider yang menyediakan fiber
optik. Setelah itu, network administrator melakukan pengujian kinerja jaringan
fiber optik tersebut. Selanjutnya, network administrator
mengimplementasikannya di lingkungan PPNS.
3. Mengajukan pengadaan core router yang mendukung BGP routing dan dapat
menangani koneksi jaringan global maupun domestik. Setelah itu, network
administrator melakukan pengujian kinerja router tersebut. Selanjutnya, network
administrator mengimplementasikannya di lingkungan PPNS.
4. Mengajukan pengadaan IP Public dan AS Number ke IDNIC. Setelah itu,
network administrator melakukan pengujian IP Public dan AS Number tersebut.
Selanjutnya, network administrator mengimplementasikannya di lingkungan
PPNS.
5. Network administrator merencanakan implementasi dari web server, mail server,
RADIUS server, Proxy Server dan DNS server. Setelah itu, network
administrator mengadakan percobaan kinerja secara lokal untuk memastiskan
bahwa webserver, mail server, dan DNS server berjalan sesuai dengan harapan.
Selanjutnya, network administrator mengimplementasikannya di lingkungan
PPNS.
6. Merencanakan untuk mengajukan penambahan bandwidth yang bermula 1 MB
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/K.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 7 dari 10
untuk 8 user menjadi hingga minimal 1 MB untuk 4 user dengan kondisi beban
puncak. Setelah itu, network administrator menguji bandwidth tersebut dengan
menggunakan simulasi tertentu. Selanjutnya, network administrator
mengimplementasikannya di lingkungan PPNS.
7. Network administrator merencanakan mekanisme terkait dengan hak akses
internet supaya non-Mahasiswa PPNS tidak dapat mengakses layanan internet
PPNS. Setelah itu, network administrator mencoba mekanisme tersebut denga
menggunakan aplikasi tertentu secara lokal. Selanjutnya, jika secara lokal
mekanisme tersebut berjalan dengan baik maka diterapkan di lingkungan PPNS.
8. Merencanakan untuk mengadakan pengajuan pengadaan dan pemasangan fiber
optik. Setelah itu, network administrator beserta timnya mendesain topologi
jaringan antar gedung. Selanjutnya, mereka memasang fiber optik tersebut
seperti topologi yang sudah didesain sebelumnya di lingkungan PPNS.
9. Merencanakan pengadaan switch Gigabit untuk menangani lalu lintas data
ukuran gigabit.
10. Melengkapi agar seluruh area terlingkupi jaringan internet baik menggunakan
kabel maupun wifi.
11. Merencanakan pengadaan storage server untuk mendukung web server maupun
aplikasi dalam hal penyimpanan data.
12. Merencanakan pengadaan IP Camera (CCTV) untuk mendukung keamanan di
lingkungan PPNS.
13. System Administrator mengatur dan mengupdate hak akses sesuai jabatan
pengguna
14. System administrator merancang perngembangan aplikasi sistem informasi untuk
membantu seluruh proses bisnis di PPNS
15. Membentuk Unit khusus yang terpusat menangani pelaksanaan teknis Jaringan
dan sistem informasi
16. Melakukan perekrutan personil pendukung untuk melengkapi kebutuhan personil
sesuai standar
17. Blueprint SI PPNS disusun dan pencapaiannya dievaluasi setiap tahun
18. Manual posedur disusun hingga seluruh proses bisnis yang memanfaatkan SI
telah memiliki manual.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/K.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 8 dari 10
19. PPNS merancang dan merintis sistem disaster recovery
20. PPNS melengkapi sistem proteksi kebakaran yang memadai
6. Indikator 1. Jumlah provider
2. Provider Fiber optic
3. Router yang mampu menangani jaringan Internasional & domestik
4. IP Publik dan AS number
5. Web, Mail, RADIUS, Proxy dan DNS server (fisik)
6. Rasio Bandwith
7. Pembuatan program registrasi account
8. Jaringan fiber optik
9. Jumlah switch gigabit
10. Cakupan area wifi
11. Jumlah Storage Server
12. Jumlah IP Camera (CCTV)
13. Pengaturan Hak akses
14. Aplikasi Bisnis
15. Unit khusus
16. Personil
17. Blue Print
18. Manual Prosedur
19. Sistem disaster recovery
20. Sistem Proteksi Kebakaran
6. Dokumen terkait ● 1. Blue Print Sistem Informasi PNS 2014-2019
● 2. Form Evaluasi tahunan pencapaian blue print
7. Referensi
1. Kementerian Pendidikan Nasional Dirjen DIKTI, Panduan Sistem Penjaminan Mutu
- Perguruan Tinggi (SPM-PT), 2010.
2. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Buku VI Matriks Penilaian Borang
dan Evaluasi Diri AIPT, 2011
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/K.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 9 dari 10
3. NFPA 75, Standard for the Protection of Information Technology Equipment, 2003
8. Penanggungjawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur II
3. UPT Komputer
LAMPIRAN :
STANDAR SISTEM INFORMASI
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/K.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 10 dari 10
LAMPIRAN STANDAR SISTEM INFORMASI
Kode Indikator 2013 2015 2017
1.1.1 Jumlah Provider 1 1 2
1.1.2 Provider Fiber Optik 1 2 2
1.1.3 Router yang mampu menangani jaringan
Internasional & domestik 1 1 2
1.1.4 IP Publik dan AS number 1 1 1
1.1.5 Web, Mail, RADIUS, Proxy dan DNS server
(fisik) 3 5 6
1.1.6 Rasio bandwith 1:8 1:6 1:4
1.1.7 Pembuatan progam registrasi account 1 1 1
1.2.1 Jaringan fiber optik 5 5 7
1.2.2 Jumlah switch gigabit 17 24 30
1.2.3 Cakupan area wifi 30% 60% 90%
1.2.4 Jumlah Storage Server 1 1 2
1.2.5 Jumlah IP Camera (CCTV) 10 15 20
2 Pengaturan Hak akses 100% 100% 100%
3 Aplikasi Bisnis 40% 60% 80%
4.1 Unit khusus 0 1 1
4.2 Personil 50% 80% 100%
4.3 Blue Print 1 1 1
4.4 Manual Prosedur 0% 50% 100%
5.1 Sistem disaster recovery 0% 30% 60%
5.2 Sistem Proteksi Kebakaran 0% 20% 50%
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/L.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 1 dari 7
STANDAR KEMAHASISWAAN
BIDANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan
Indri Santiasih, S.KM., MT
Perumus
Denny Dermawan, ST, MT
Mey Rohmadani, S.ST.,MT
Pemeriksaan Ir. Heru Lumaksono, MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/L.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 2 dari 7
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi dan
istilah
1. Organisasi kemahasiswaan adalah suatu wahana dan sarana pengembangan diri
mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan intelektualitas
mahasiswa, serta integritas kepribadian, diselenggarakan berdasarkan prinsip dari,
oleh, dan untuk mahasiswa, untuk mencapai tujuan pendidikan di Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya.
2. Organisasi kemahasiswaan yang dimaksud adalah Badan Eksekutif Mahasiswa
(BEM) dan Himpunan Mahasiswa (HIMA).
3. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah organisasi mahasiswa di tingkat
politeknik.
4. Presiden BEM adalah pimpinan organisasi mahasiswa di tingkat politeknik.
5. Himpunan Mahasiswa (HIMA) adalah organisasi mahasiswa di tingkat program
studi/jurusan.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/L.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 3 dari 7
6. Ketua HIMA adalah pimpinan organisasi mahasiswa di tingkat program studi.
7. Pendamping Kemahasiswaan adalah dosen atau pejabat lain yang bertugas untuk
memberikan pendampingan, pembinaan, pembimbingan, dan penyuluhan kepada
mahasiswa.
8. Pendamping Kemahasiswaan terdiri dari Koordinator Kegiatan Kemahasiswaan,
Tim Konsultasi Kemahasiswaan, Pembina Unit Kegiatan, dan Pendamping
Kegiatan Kemahasiswaan.
9. Koordinator Kegiatan Kemahasiswaan adalah dosen atau pejabat lain yang
bertugas untuk memberikan pendampingan, pembinaan, pembimbingan, dan
penyuluhan kepada organisasi mahasiswa di tingkat pusat.
10. Tim Konsultasi Kemahasiswaan (TKK) adalah suatu tim yang dibentuk di tingkat
jurusan/program studi yang beranggotakan dosen atau pejabat lain yang bertugas
untuk memberikan pendampingan, pembinaan, pembimbingan, dan penyuluhan
kepada organisasi mahasiswa di tingkat jurusan/program studi.
11. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah suatu wahana dan sarana pengembangan
diri mahasiswa ke arah minat, bakat dan kegemaran mahasiswa, diselenggarakan
berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa, untuk mencapai tujuan
pendidikan di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
12. Ketua UKM adalah pimpinan unit kegiatan mahasiswa.
13. Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa adalah dosen atau pejabat lain yang bertugas
membina pengembangan minat & bakat mahasiswa yang bersifat melembaga.
14. Pendamping Kegiatan Kemahasiswaan adalah dosen atau pejabat lain yang
bertugas membimbing suatu kegiatan mahasiswa yang bersifat insidentil.
15. Fasilitas adalah semua sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan
kemahasiswaan yang berupa bangunan dan ruangan maupun lapangan beserta
kelengkapannya.
16. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi.
17. Manajemen adalah jajaran Direksi PPNS.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/L.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 4 dari 7
3. Rasional Berkaitan dengan misi kelima PPNS, maka PPNS memegang peranan penting
dalam mengembangkan mahasiswa sebagai aset bangsa, yang pada hakekatnya
mencakup :
1. Pengembangan kemampuan intelektual, keseimbangan emosi, dan penghayatan
spiritual mahasiswa, agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab serta
berkontribusi pada daya saing bangsa;
2. Pengembangan mahasiswa sebagai kekuatan moral dalam mewujudkan
masyarakat madani (civil society) yang demokratis, berkeadilan dan berbasis pada
partisipasi public;
3. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana untuk mendukung pengembangan dan
aktualisasi diri mahasiswa, baik yang menyangkut aspek jasmani maupun rohani.
Dengan demikian kegiatan mahasiswa di dalam kampus harus mencakup
pengembangan organisasi mahasiswa yang sehat, pembinaan sumberdaya manusia
yang berkualitas, beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur.
Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada sivitas
akademik dalam melaksanakan kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan oleh BEM,
HIMA dan UKM.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Presiden BEM, Ketua HIMA, dan Ketua UKM dipilih oleh mahasiswa melalui
proses pemilihan langsung, terbuka, rahasia, jujur, dan adil.
2. Presiden BEM, Ketua HIMA, dan Ketua UKM terpilih menyusun
kepengurusannya.
3. Kepengurusan BEM, HIMA, dan UKM disahkan oleh pimpinan PPNS.
4. Dalam pelaksanaan kegiatannya organisasi kemahasiswaan dan unit kegiatan
mahasiswa (UKM) dapat menggunakan fasilitas dengan seijin pimpinan PPNS.
5. Masa kerja kepengurusan organisasi kemahasiswaan dan unit kegiatan
mahasiswa (UKM) adalah selama 1 tahun.
5. Strategi
Pencapaian dan 1. Pembekalan kepada semua mahasiswa baru dengan Latihan Keterampilan
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/L.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 5 dari 7
Pengendalian
Standar
Manajemen Mahasiswa Tingkat Pra Dasar (LKMM-Pra TD).
2. Pembekalan kepada mahasiswa terseleksi dengan Latihan Keterampilan
Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar dan Tingkat Menengah (LKMM-TD).
3. Pembekalan kepada mahasiswa terseleksi dengan Latihan Keterampilan
Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMM-TM).
4. Pembekalan kepada Pendamping Kemahasiswaan dengan Pelatihan Pemandu
Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (PP - LKMM).
5. Pembekalan kepada Pendamping Kemahasiswaan dengan Pelatihan Orientasi
Pengembangan Pendamping Kemahasiswaan (OPPEK).
6. Penyusunan Buku Panduan/Bahan Pelatihan Pelaksanaan Latihan Keterampilan
Manajemen Mahasiswa Tingkat Pra Dasar (LKMM-Pra TD).
7. Penyusunan Buku Panduan/Bahan Pelatihan Pelaksanaan Latihan Keterampilan
Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM-TD).
8. Penyusunan Buku Panduan/ Bahan Pelatihan Pelaksanaan Latihan Keterampilan
Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMM-TM).
9. Penyusunan Buku Panduan/ Bahan Pelatihan Pelaksanaan Pelatihan Pemandu
Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (PP - LKMM).
6. Indikator 1. Buku Panduan/ Bahan Pelatihan Pelaksanaan LKMM-Pra TD, LKMM-TD,
LKMM-TM dan PP – LKMM
2. Jumlah peserta yang mengikuti LKMM Pra TD
3. Jumlah peserta yang mengikuti LKMM TD
4. Jumlah peserta yang mengikuti LKMM TM
5. Jumlah peserta yang mengikuti PP LKMM
6. Jumlah mahasiswa yang aktif dalam BEM
7. Jumlah mahasiswa yang aktif dalam HIMA
8. Jumlah mahasiswa yang aktif dalam UKM
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/L.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 6 dari 7
7. Dokumen terkait Pelaksanaan standar ini memerlukan:
1. Prosedur Pelaksanaan LKMM Pra Tingkat Dasar
2. Prosedur Pelaksanaan LKMM Tingkat Dasar
3. Prosedur Pelaksanaan LKMM Tingkat Menengah
4. Prosedur Pelaksanaan PP LKMM
5. Panduan/ Bahan Pelatihan Pelaksanaan LKMM Pra Tingkat Dasar
6. Panduan/ Bahan Pelatihan Pelaksanaan LKMM Tingkat Dasar
7. Panduan/ Bahan Pelatihan Pelaksanaan LKMM Tingkat Menengah
8. Panduan/Bahan Pelatihan Pelaksanaan PP LKMM
9. Buku Panduan/ Bahan Pelatihan Penulisan Proposal Kegiatan
8. Referensi 1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 49 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
5. Buku Informasi dan Pengenalan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (IP3NS)
2014
9. Penanggungjawab
dan Pihak Terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan
3. Tim Konsultasi Kemahasiswaan
4. Ketua BEM, HIMA, dan UKM
LAMPIRAN :
STANDAR KEMAHASISWAAN BIDANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/L.01
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 7 dari 7
LAMPIRAN STANDAR KEMAHASISWAAN BIDANG ORGANISASI
KEMAHASISWAAN
Kode Indikator Baseline
2013
Middle
2015
Final
2017
1 Buku Panduan/ Bahan Pelatihan
Pelaksanaan LKMM-Pra TD, LKMM-
TD, LKMM-TM dan PP – LKMM
2 Jumlah peserta yang mengikuti LKMM
Pra TD
616
3 Jumlah peserta yang mengikuti LKMM
TD
50
4 Jumlah peserta yang mengikuti LKMM
TM
0
5 Jumlah peserta yang mengikuti PP
LKMM
50
6 Jumlah mahasiswa yang aktif dalam BEM 100
7 Jumlah mahasiswa yang aktif dalam
HIMA
450
8 Jumlah mahasiswa yang aktif dalam
UKM
235
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/L.02
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 1 dari 6
STANDAR KEMAHASISWAAN
BIDANG KESEJAHTERAAN DAN BAKTI SOSIAL
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan Indri Santiasih, S.KM., MT Perumus
Mey Rohmadani, S.ST., M.T
Pemeriksaan Ir. Heru Lumaksono, MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/L.02
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 2 dari 6
1. Visi dan Misi PPNS Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif (good
governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan mahasiswa dapat dilaksanakan dengan
pemberian beasiswa dan penghargaan bagi mahasiwa yang berprestasi.
2. Beasiswa yang dimaksud adalah beasiswa bidik misi, Peningkatan Prestasi
Akademik (PPA), Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM), Imhere, Supersemar, dan
beasiswa yang berasal dari instansi/perusahaan lain.
3. Kegiatan bakti sosial adalah kegiatan yang diutamakan untuk membantu atau
memberi pelayanan yang bersifat pengabdian masyarakat.
4. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang Pendidikan Tinggi.
5. Manajemen adalah jajaran Direksi PPNS.
3. Rasional Berkaitan dengan misi kelima PPNS, maka PPNS memegang peranan penting dalam
mengembangkan mahasiswa sebagai aset bangsa, yang pada hakekatnya mencakup :
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/L.02
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 3 dari 6
1. Pengembangan kemampuan intelektual, keseimbangan emosi, dan penghayatan
spiritual mahasiswa, agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab serta
berkontribusi pada daya saing bangsa;
2. Pengembangan mahasiswa sebagai kekuatan moral dalam mewujudkan
masyarakat madani (civil society) yang demokratis, berkeadilan dan berbasis
pada partisipasi public;
3. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana untuk mendukung pengembangan dan
aktualisasi diri mahasiswa, baik yang menyangkut aspek jasmani maupun
rohani.
Dengan demikian kegiatan mahasiswa di dalam kampus harus mencakup
pengembangan organisasi mahasiswa yang sehat, pembinaan sumberdaya manusia yang
berkualitas, beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur.
Penyusunan standar ini dimaksudkan untuk memberi arahan kepada sivitas akademik
dalam melaksanakan kegiatan kemahasiswaan.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. Persyaratan beasiswa diperuntukkan bagi mahasiswa yang berprestasi dan/atau
kurang mampu.
2. Prosedur pengajuan beasiswa dilakukan sesuai dengan prosedur pengajuan
beasiswa.
3. Penghargaan diberikan kepada mahasiswa berprestasi di setiap jurusan atau
program studi pada setiap tahun akademik dan kepada mahasiswa yang meraih
prestasi dalam bidang ekstrakurikuler minimal pada tingkat kodya/kabupaten.
4. Bentuk penghargaan dapat berupa piagam penghargaan, plakat, vandel maupun
bantuan kesejahteraan berupa beasiswa atau keringanan dalam pembayaran
sumbangan pembinaan pendidikan.
5. Bakti sosial dilakukan baik secara terencana dan periodik, dan secara insidental
dalam merespons situasi terkini.
5. Strategi Pencapaian
dan Pengendalian
Standar
1. Mengikuti kompetisi Program Kreatifitas mahasiswa (PKM)
2. Menjalin kerjasama dengan instansi pemberi beasiswa
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/L.02
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 4 dari 6
3. Sosialisasi beasiswa
4. Merencanakan kegiatan bakti sosial
6. Indikator 1. Jenis beasiswa yang tersedia
2. Jumlah penerima beasiswa
3. Jumlah mahasiswa berprestasi
4. Jumlah kegiatan bakti sosial
7. Dokumen Terkait Pelaksanaan standar ini memerlukan:
1. Prosedur pengajuan beasiswa
2. Formulir pendaftaran beasiswa
3. Persyaratan beasiswa.
4. Prosedur pemberian penghargaan.
8. Referensi 1. UU 20 thn 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. UU 12 thn 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. PP 32/2013 jo PP 19/2005 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 49 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan, Pasal 27 ayat (1)
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum
Pendidikan, Bab VI, Pasal 46 ayat (2)
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
8. Buku Informasi dan Pengenalan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (IP3NS)
2014
9. Penanggungjawab
dan Pihak Terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur II
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/L.02
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 5 dari 6
3. Wakil Direktur III
4. Ka BAKPSI
5. Tim Konsultasi Kemahasiswaan
6. Mahasiswa
LAMPIRAN :
STANDAR KEMAHASISWAAN BIDANG KESEJAHTERAAN DAN BAKTI SOSIAL
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No : STD/SPMI/L.02
Revisi : 00
Tanggal : 28-11-2014
Halaman : 6 dari 6
LAMPIRAN STANDAR KEMAHASISWAAN BIDANG KESEJAHTERAAN DAN
BAKTI SOSIAL
Kode Indikator Baseline
2013
Middle
2015
Final
2017
1 Jenis beasiswa yang tersedia 7
2 Jumlah penerima beasiswa 446
3 Jumlah mahasiswa berprestasi 16
4 Jumlah kegiatan bakti sosial 0
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/M.01
Revisi : 0
Tanggal : 05-01-2014
Halaman : 1 dari 6
STANDAR
KERJASAMA DALAM DAN LUAR NEGERI
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan
Catur Rakhmad H, ST, MT
Perumus
Thina Ardliana, ST, MT
Nurul Hidayati, S.S
Pemeriksaan Perwi Darmajanti, SS, M.Pd Pemeriksa Standar
Penetapan Ir.Eko Julianto, M.Sc, MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arninputra, ST, MT Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/M.01
Revisi : 0
Tanggal : 05-01-2014
Halaman : 2 dari 6
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik bereputasi global dalam melaksanakan dan mengembangkan
teknologi kemaritiman dan teknologi penunjangnya serta berperan aktif
mengimplementasikannya”
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang
teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk
mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman,
serta teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance-
professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi
secara global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta berbagai
institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang komprehensif
(good governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan
pada Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value).
2. Definisi Istilah 1. IAB merupakan (Industrial Advisory Board) yang dikoordinasi oleh Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). IAB dibentuk dari beberapa industri
perkapalan serta industri-industri pendukung lainnya, yang masih memiliki
keterkaitan erat dengan PPNS. IAB dibangun sebagai bentuk kerjasama antara
dunia pendidikan dengan dunia industri. Hal ini sebagai upaya untuk
menyelaraskan pendidikan, khususnya di PPNS, dengan kebutuhan nyata di
industri. Selama ini, bentuk kerjasama yang telah terjalin antara PPNS dengan
perusahaan-perusahaan anggota IAB berupa dialog dalam pertemuan-pertemuan
yang dilaksanakan secara reguler, penerimaan mahasiswa PPNS untuk magang
kerja serta pemberian beasiswa hingga rekruitmen langsung di beberapa
perusahaan.
2. Kerjasama Produksi merupakan kerjasama antara PPNS dengan swasta terkait
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/M.01
Revisi : 0
Tanggal : 05-01-2014
Halaman : 3 dari 6
dengan pemakaian sumber daya, alat-alat dan operasional yang berkaitan
dengan produksi.
3. MoU (Memorandum of Understanding): Nota Kesepahaman antara dua pihak.
Tingkatnya di bawah perjanjian dan dokumen ini hanya merupakan Nota
Kesepahaman dan tidak memiliki ikatan hukum bagi para pihak. MoU lebih
menunjukkan inisiasi dan keinginan bekerjasama para pihak sebelum perjanjian
yang lebih definitif atau lebih detail dibuat. Batas waktu MoU antara 1 -5 tahun.
Terkadang batas waktu MoU tidak terbatas kecuali salah satu pihak memiliki
keinginan untuk terminasi kerjasama. MoU dapat direvisi dan diperpanjang
secara bersama-sama dengan perjanjian definitif tertulis.
4. MoA (Memorandum of Agreement) : Biasanya merupakan tindakan lanjutan
setelah MoU (Nota Kesepahaman) dibuat. Secara harfiah MoA dapat
didefinisikan sebagai bentuk tertulis dari para pihak untuk sepakat (bukan hanya
sepaham) untuk melaksanakan sebuah aktivitas. Oleh karena itu dalam teknik
penyusunan MoA (perjanjian) berisi hal-hal secara rinci (objek perjanjian, tata
cara, jangka waktu, sanksi-sanksi, masalah dana dan lain sebagainya)
5. Joint Degree/Double Degree/Dual Degree: Salah satu bentuk kerjasama antar
universitas dimana mahasiswa PPNS dapat menghabiskan 1-2 tahun di
universitas mitra sehingga mahasiswa nantinya akan mendapatkan dua gelar dari
PPNS dan juga universitasmitra.
6. Credit Transfer : Sebuah mekanisme dimana mahasiswa dapat mengikuti
program pendek di universitas mitra dan mendapatkan credit dari universitas
mitra tersebut untuk menggantikan kredit/sks di PPNS
7. Joint Research: Sebuah bentuk kerjasama antara PPNS dengan institusi mitra
khususnya di bidang penelitian.
3. Rasional
Kerjasama merupakan upaya bersama yang dilakukan dengan sadar dengan saling
mendukung dan saling menguatkan sehingga dicapai sinergi yang baik. Kerjasama
yang sinergis dapat diidentifikasi melalui hasil yang terukur, dimana:
1. Kerjasama membutuhkan network yang hasilnya akan menguntungkan semua
pihak yang terkait dan memberikan win-win solution
2. Kerjasama diwujudkan dalam bentuk program maupun kegiatan yang
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/M.01
Revisi : 0
Tanggal : 05-01-2014
Halaman : 4 dari 6
disepakati dan dapat dilaksanakan bersama
3. Kerjasama yang dilakukan hendaknya mampu menerapkan unsur stakeholder
yang ada pada tridarma perguruan tinggi
4. Lingkup area kerjasama PPNS dapat dilakukan pada empat zona, yakni:
Industri (baik Industri dalam maupun luar negeri), departemen ataupun non
departemen, perguruan tinggi dan pendidikan dasar - menengah (dalam maupun
luar negeri), serta masyarakat umum.
4. Pernyataan Isi
Standar
1. PPNS menyelenggarakan kerjasama dengan sektor swasta maupun lembaga
pemerintah baik skala nasional maupun internasional.
2. Penyelenggaraan kerjasama harus diwujudkan dalam bentuk MOU institusi dan
program-program turunannya.
3. Pelaksanaan kerjasama bisa dilakukan oleh jurusan/laboratorium/UPT
4. Kerjasama harus dilaksanakan untuk :
a. Mendayagunakan sumberdaya yang dimiliki oleh PPNS.
b. Meningkatkan kinerja Jurusan/Laboratorium/Unit.
c. Menyediakan akses bagi tenaga dosen untuk dapat mengembangkan diri.
d. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Mengembangkan citra PPNS
f. Menyediakan akses bagi mahasiswa untuk berlatih/praktik.
g. Menciptakan peluang dan akses bagi mahasiswa/lulusan dalam
mendapatkan lapangan kerja.
h. Menciptakan revenue generating activity.
5. Kerjasama dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan:
a. Pengelolaan Perguruan Tinggi
b. Penelitian,
c. Pengabdian kepada masyarakat,
d. Tukar menukar dosen dan/ atau mahasiswa dalam penyelenggaraan
kegiatan akademik,
e. Pemanfaatan bersama sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan
akademik
f. Program pemindahan kredit (transfer of credits),
g. Penerbitan bersama karya ilmiah,
h. Penyelenggaraan bersama pertemuan ilmiah atau kegiatan ilmiah lain,
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/M.01
Revisi : 0
Tanggal : 05-01-2014
Halaman : 5 dari 6
i. Lain-lain yang dianggap perlu.
5. Strategi
Pencapaian dan
Pengendalian
Standar
1. Melibatkan semua unit kerja PPNS dalam implementasi standar mulai tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian sampai dengan tahap pengembangan.
2. Melaksanakan kunjungan ke Perguruan Tinggi dan instansi pemerintah /swasta
yang berpeluang menjadi mitra kerjasama.
3. Melakukan studi banding ke berbagai Perguruan Tinggi yang telah
mengimplementasikan standar kerjasama dengan baik.
4. Mensosialisasikan terkait fungsi dan tujuan standar kerjasama, SOP dan MoU
kepada para civitas akademika PPNS secara berkala.
5. Pihak manajemen PPNS merancang program kerja terkait implementasi standar
kerjasama.
6. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi standar kerjasama.
6. Indikator 1. Peningkatan jumlah MOU bertambah 10 persen per tahun, mulai dari tahun 2014,
2015 dana 2016
2. Adanya peningkatan jumlah anggota IAB, minimal 3 anggota per tahun
3. Jumlah Kerjasama Riset dan atau Produksi meningkat 15 persen per tahun
7. Dokumen terkait
1. Surat penawaran kerjasama (dokumen administrasi/dokumen usulan teknis)
2. MoU
8. Referensi
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik indonesia Nomor 49
tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
2. Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti,
Depdiknas, 2008
3. Tim Pengembangan SPMI-PT, "Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan
Tinggi"
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD/SPMI/M.01
Revisi : 0
Tanggal : 05-01-2014
Halaman : 6 dari 6
4. Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Tinggi. 2010. Direktorat Jenderal
Perguruan Tinggi-Departemen Pendidikan Nasional
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2007 tentang Kerja
Sama Perguruan Tinggi di Indonesia dengan Perguruan Tinggi atau Lembaga
Lain di Luar Negeri
6. Peraturan Presiden (PP) Nomor 103 Tahun 2007 tentang Konvensi Regional
Mengenai Pengakuan Studi, Ijazah Dan Gelar Pendidikan Tinggi Di Asia Dan
Pasifik
7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
8. Rencana Strategis PPNS 2010-2014
9. Penanggung-jawab
dan pihak terkait
1. Direktur
2. Ketua Jurusan/Koordinator Program Studi
3. Kepala Laboratorium/Bengkel/Unit
LAMPIRAN :
1. Peningkatan jumlah MOU bertambah 10 persen per tahun, mulai dari tahun 2014, 2015 dan
2016
2. Adanya peningkatan jumlah anggota IAB, minimal 3 anggota per tahun
3. Jumlah Kerjasama Riset dan atau Produksi meningkat 15 persen per tahun
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD.SPMI.N-01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 1 dari 6
STANDAR
SUASANA AKADEMIK
Proses Penanggung Jawab
Nama Jabatan Tanda Tangan
Perumusan
M. Ari, ST, MT
Perumus
George Endri Kusuma
Pemeriksaan Wiediartini, SE, MT Pemeriksa Standar
Penetapan Ir. Eko Julianto, M.Sc., MRINA Direktur
Pengendalian Wibowo Arnin Putranto, ST.,
M.Kom
Kepala Pusat Jaminan
Mutu
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD.SPMI.N-01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 2 dari 6
1. Visi dan Misi
PPNS
Visi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) :
“Menjadi Politeknik Unggul bereputasi global “
Misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
1. Melaksanakan program pendidikan vokasi dan penelitian terapan di bidang teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta teknik
keselamatan & kesehatan kerja (professionalism-sustainability);
2. Berperan dalam kegiatan kemasyarakatan secara aktif dan produktif, untuk mengembangkan teknologi kemaritiman, teknologi penunjang kemaritiman, serta
teknik keselamatan dan kesehatan kerja (good governance- professionalism);
3. Membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara global (sustainability-professionalism);
4. Membentuk jejaring kerja dengan sektor industri kemaritiman serta
berbagai institusi terkait untuk merealisasikan sistem pendidikan yang
komprehensif (good governance-sustainability).
5. Mengintegrasikan pengembangan kepribadian dalam proses pembelajaran dan/
atau kegiatan ekstra kurikuler untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa serta kemuliaan akhlak (moral value)
2. Definisi Istilah
Suasana akademik (academic atmosphere) merupakan kondisi yang tercipta
sehingga membuat proses pembelajaran di perguruan tinggi berjalan sesuai
dengan visi – misi dan tujuan dari institusi
Etika akademik adalah "norma" yang menjadi pedoman tentang bagaimana
orang harus hidup dan bertindak secara baik dan benar, sekaligus merupakan
tolok ukur mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan yang diambil
3. Rasional
Salah satu misi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) adalah
membangun masyarakat akademis berkualitas yang mampu berkompetisi secara
unggul dan global. Sesuai dengan visi PPNS untuk menjadikan “Politeknik Unggul
Global Bereputasi Unggul”. Untuk mengemban visi dan misi ini kampus PPNS harus
menciptakan iklim institusi yang memiliki budaya akademis dan menghargai
nilai-nilai dan etika akademis yang tercermin pada slogan besar “SUCCESS”.
Slogan PPNS “SUCCESS” tidak hanya memiliki arti “sukses” dalam bahasa
Indonesia melainkan dibalik kata SUCCESS mengandung makna yang lebih dalam
antara lain:
S merupakan kepanjangan dari Striving for Excellent yang bermaksud setiap
insan PPNS berkomitmen untuk selalu meraih keunggulan dalam bekerja.
U kepanjangan dari Uncompromised Integrity atau integritas tanpa kompromi.
C kepanjangan dari Conquering Problem with Innovation atau setiap masalah
kerja yang datang dianggap sebagai tantangan yang dapat diselesaikan dengan
inovasi bukan rintangan yang membuat putus asa.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD.SPMI.N-01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 3 dari 6
C selanjutnya adalah kepanjangan Consistently Discipline dimana insan PPNS
yang telah dikenal dengan budaya kerja disiplin tinggi diharapkan dapat selalu
menjaga kedisiplinan secara konsisten.
E memiliki kepanjangan Exceeding Costumer Expectation slogan ini berkaitan
erat dengan pelayanan prima yang diberikan PPNS kepada para stake holder.
S kepanjangan dari Synergistic Teamwork atau kerjasama yang bersinergi.
S yang terakhir memiliki kepanjangan dari Setting Down to Earth Result
komitmen yang terakhir ini berfokus pada hasil lulusan PPNS yang “membumi”
sehingga bisa cepat diterima dunia usaha dan dunia industri.
Pengembangan iklim ini menjadi penting dengan adanya sistem
penjaminan mutu proses pembelajaran yang melibatkan interaksi yang dinamis
antara dosen dan tenaga kependidikan yang berperan sebagai fasilitator dan
mahasiswa sebagai pembelajar yang memerlukan pendampingan.
Suasana akademik, seperti hanya komponen-komponen masukan dan
proses lainnya, merupakan salah satu komponen-komponen yang memberi pengaruh
signifikan dalam menghasilkan kualitas output perguruan tinggi. Suasana akademik
memang sebuah komponen fisik yang memiliki dimensi yang mudah diukur
dengan tolok ukur yang jelas, namun suasana a tmosfer akademik yang
berkualitas akan mampu dikenali dan dirasakan. Identifikasi serta daya upaya
untuk m elakukan perubahan dan perbaikan dari komponen pendukung terbentuknya
suasana akademik yang kondusif akan menghasilkan proses pembelajaran yang
berkualitas.
Suasana akademik menciptakan iklim y a n g kondusif bagi kegiatan akadernik, interaksi antara dosen-mahasiswa, tenaga kependidikan-mahasiswa,
antara sesama mahasiswa, maupun antara sesama dosen untuk mengoptimalkan
proses pembelajaran..
4. Pernyataan Isi Standar
Standar Perencanaan
PPNS dalam rangka menjaga dan meningkatan kualitas suasana akademik yang
baik memiliki standar perencanaan yang meliputi:
1. PPNS merencanakan dan menyediakan sarana, prasarana dan dana guna
mendukung terlaksananya peningkatan suasana akademik.
2. PPNS mengembangkan suasana akademik yang kondusif dengan rnembangun
hubungan antara sivitas akadernika, khususnya dosesn, tenaga kependidikan
dan mahasiswa, melalui kegiatan Tri Dharrna, khususnya Dharma
pendidikan/pengajaran.
3. PPNS menetapkan etika akademis sebagai pedoman berperilaku dan
berinteraksi bagi sivitas akadernik
4. PPNS mengembangkan kegiatan akadermik dosen bidang pembelajaran
berorientasi kepada mahasiswa dan mengembangkan intelektualitas hingga
profesionalitas.
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD.SPMI.N-01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 4 dari 6
Standar Pelaksanaan
Standar pelaksanaan meliputi kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik,
dan otonomi keilmuan.
1. Suasana akademik yang kondusif diciptakan melalui hubungan dosen dan
mahasiswa yang terbuka, dialogis, harmonis, dan profesional dengan sarana
kegiatan yang dapat mengintensifkan interaksi dosen-mahasiswa serta
monitoring dan evaluasi yang transfaran dan obyektif.
2. Kegiatan penelitian dan pengabdian dosen melibatkan tenaga kependidikan
maupun mahasiswa.
3. Dosen dan tenaga kependidikan berusaha maksimal untuk menciptakan
lingkungan sosial dan psikologis Suasana Akademik yang kondusif untuk
mendukung kegiatan akademik.
4. Dosen meningkatkan kompetensi akademik, ketrampilan interaktif dan kualitas
personalnya.
5. PPNS mendorong ditumbuhkannya sikap kepribadian ilmiah melalui keaktifan
mahasiswa dalam seluruh kegiatan yang bersifat akademik baik kurikuler
maupun ko-kurikuler.
6. Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa mematuhi dan menjunjung tinggi
kode etik
Kebebasan Akademis
PPNS menciptakan kebebasan akademik di lingkungan kampus dengan tetap
menjunjung etika dan moral akademik. Aktualisasi kebebasan akademik dalam lingkup
kampus antara lain:
1. Hubungan dosen dan mahasiswa yang terbuka, dialogis, harmonis, dan
profesional dengan sarana kegiatan yang dapat rnengintensifkan interaksi
dosen-mahasiswa serta monitoring dan evaluasi yang transparan dan obyektif.
2. Kegiatan penelitian dan pengabdian dosen mengikutsertakan mahasiswa dan
tenaga kependidikan.
3. Memanfaatkan secara optimal fasilitas Perguruan Tinggi dalam rangka
kelancaran proses belajar;
4. Mendapat bimbingan dari Dosen yang bertanggung jawab atas Program Studi
yang diikuti serta dalam penyelesaian studinya;
5. Mahasiswa memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan Program
Studi yang diikutinya serta hasil belajarnya;
6. Mahasiswa memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
7. Mahasiswa memanfaatkan sumber daya Perguruan Tinggi melalui bidang
kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat dan tata
kehidupan bermasyarakat;
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD.SPMI.N-01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 5 dari 6
8. Mahasiswa ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa Perguruan Tinggi
yang bersangkutan;
9. Mendapat pelayanan perkuliahan dan ujian secara penuh sesuai ketentuan
yang berlaku dan memperoleh pelayanan kesehatan;
Kebebasan mimbar akademik
PPNS menciptakan kebebasan mimbar akademik di lingkungan kampus dengan
tetap menjunjung etika dan moral akademik. Aktualisasi kebebasan mimbar akademik
dalam lingkup kampus antara lain.
1. PPNS menjamin kebebasan setiap anggota sivitas akademika dalam
menyebarluaskan hasil penelitian dan menyampaikan pandangan akademik
melalui kegiatan perkuliahan, ujian sidang, seminar, diskusi, simposium,
ceramah, publikasi ilmiah, dan pertemuan ilmiah lain yang sesuai dengan
kaídah keilmuan
2. Memberikan kebebasan dalam menentukan minat pengembangan Tri Dharma
selama berkontribusi
3. Memberikan kebebasan mengekspresikan pendapatnya dalam rapat, laman
program studi, media sosial seputar hal-hal yang berhubungan dengan
akademik
4. Memiliki hak bertanya, hak untuk mengkritisi atau hak untuk memberikan
masukan kepada program studi atas berbagai permasalahan akademik
5. Memberikan kebebasan untuk mengikuti aktivitas yang terkait dengan
pengembangan akademik baik di kampus maupun di luar kampus
Otonomi Keilmuan
PPNS menjamin kemandirian dan kebebasan sivitas akademika dalam menemukan,
mengembangkan, mengungkapkan, dan mempertahankan kebenaran menurut kaídah
keilmuannya untuk menjamin keberlanjutan perkembangan cabang ilmu pengetahuan
dan teknologi
Standar Monitoring dan Evaluasi
PPNS menyelenggarakan monitoring dan evaluasi suasana akademik mencakup
paramerer antara lain ; (1) tata hubungan antar pribadi, (2) kepedulian mengenai
tujuan kelembagaan, (3) kemampuan inovasi,(4) kepedulian pada peningkatan
berkelanjutan, dan (5) kenyamanan suasana kerja.
5. Strategi
pencapaian dan pengendalian standar
Strategi yang digunakan untuk memenuhi Standar Suasana Akademik :
1. Memastikan kegiatan-kegiatan terkait dengan akademik menjadi program kerja
jurusan/program studi/unit terkait
2. Meningkatkan keterlibatan tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam
penelitian dan pengabdian masyarakat
3. Mengalokasikan dana untuk kegiatan-kegiatan akademik
4. Menyediakan sarana dan prasarana pada kegiatan akademik
STANDAR SPMI
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
No. : STD.SPMI.N-01
Revisi : 00
Tanggal : 12 - 11 - 2014
Halaman : 6 dari 6
5. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mendukung kegiatan akademik.
6. Mendorong keaktifan mahasiswa dalam seluruh kegiatan yang bersifat
akademik baik kurikuler maupun ko-kurikuler.
7. Melakukan sosialisasi kode etik kepada Dosen, tenaga kependidikan dan
mahasiswa.
8. Mengelola jurnal maupun seminar nasional dan internasional sebagai salah satu
sarana untuk melakukan diseminasi hasil penelitian dan pengabdian masyarakat.
9. Memberi kebebasan dan wadah pada sivitas akademika dan tenaga kependidikan untuk mengekspresikan pendapat dan memberi masukan dengan
cara yang baik.
10. Memberikan kebebasan untuk mengikuti aktivitas yang terkait dengan
pengembangan akademik baik di kampus maupun di luar kampus.
6. Indikator 1. Jumlah kegiatan seminar, kuliah tamu dan sejenisnya pada tiap prodi
2. Jumlah tenaga kependidikan dan mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan penelitian
dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen.
3. Adanya alokasi dana untuk kegiatan-kegiatan akademik.
4. Jumlah mahasiswa yang mengikuti kegiatan kurikuler dan ko-kurikuler
5. Media sosialisasi kode etik kepada Dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.
6. Penerbitan jurnal dan pelakasanaan seminar nasional dan internasional secara
teratur.
7. Adanya wadah/kegiatan/fasilitas untuk menyampaikan saran dan pendapat dari
sivitas akademika dan tenaga kependidikan.
8. Meningkatnya jumlah partisipasi dosen dalam penelitian, pengabdian, pembicara
dan kegiatan akademik lainnya.
7. Dokumen terkait
1. Kode Etik dosen
2. Kode etik tenaga kependidikan
3. Pedoman Akademik 4. Pedoman pengelolaan Sarana dan Prasarana
5. Pedoman Kegiatan Kemahasiswaan
8. Referensi
1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi
3. Permendikbud No. 42 Tahun 2014 tentang Statuta PPNS
4. SK Direktur No. 5591/PL19/AK/2015 tentang Kebijakan Akademik PPNS
9. Penanggungjawab dan pihak terkait
1. Direktur
2. Wakil Direktur I