ke al khairatan

Upload: samanuddin-manawari

Post on 03-Apr-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    1/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 1

    BAB I

    PENDAHULUAN.

    1.1 Latar Belakang Berdirinya Al-khairaat

    Sayed Idrus Bin Salim Al-Djufri yang populer dikalangan masyarakat

    dengan sebutan Guru Tua adalah pendiri dari perguruan islam Al-Khairaat.

    Beliau dapat digolongkan sebagai seorang tokoh dan pejuang dimana

    dalam penampilannya tetap sederhana, bersikap toleran dan berwibawa.

    Dijadikannya perasaan umat manusia untuk dapat simpatik dan bisa

    menjalankan ajaran agama yang bersumber dari Al-Quran dan Hadist

    Arti perkataan Alkhairaat adalah serumpun maknanya dengan kata-kata

    Al Birro, Al-Khasanah, Al-Ishlah, Al-Kautsar, Al-Maruuf, dan Al-Thayyib.

    Kata Alkhairaat terdiri atas 7 (tujuh) huruf : (Alif, Lam, Kha, Ya, Ra, Alif, Ta).

    Kata ini berasal dari perkataan arab asli bukan pinjaman dari bahasa asing.

    1.2 Tujuan Berdirinya Al-khairaat

    Untuk mencerdaskan umat manusia. Dengan melalui pendidikan, maka

    manusia bisa lepas dari kebodohan dan kemelaratan sehingga

    kesejahteraan dan kebahagiaan akan diperoleh dan sekaligus akanterwujud masyarakat yang maju dan bertanggungjawab atas terlaksananya

    cita-cita bangsa. Melalui pendidikan ini pulalah akan dibentuk jiwa dan

    semangat keagamaan bagi seiap umat sehingga perilaku setiap insan akan

    mewarnai kepribadiannya yang sesuai ajaran agama islam.

    1.3 Sistem Pendidikan Yang Dianut Alkhairaat

    Dalam kegiatan Alkhairaat yang mengutamakan dakwah dan pendidikan,

    maka sistem pendidikan yang dilaksanakan dengan cara belajar aktif.

    Artinya, para murid dapat belajar sendiri yakni memilih pelajaran apa yang

    diminatinya dengan bimbingan guru.

    1.4 Riwayat Hidup Pendiri Alkhairaat

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    2/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 2

    Sayed Idrus Bin Salim Al-Djufri, yaitu hadhramaut merupakan negeri

    yang indah. Di negeri inilah asal-usul tumpah darah leluhur Sayed Idrus

    yang mulai dan ternama itu (taris, sebuah daerah yang sederhana yang

    letaknya kira-kira 3 km dari saiywun di wilayah hadhramaut. Sayed Idrus

    lahir hari Senin, 15 syaban 1309 H, bertepatan dengan tahun 1880 M.

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    3/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Sifat Kepemimpinan dan Kepribadian Sayed Idrus

    Sayed Idrus yang dilahirkan pada pertengahan bulan syaban, dari kecil

    sudah memperlihatkan bakat dan kepemimpinan pada dirinya. Hal itu

    diperlihatkan atau tergambar dalam tingkah lakunya terutama dalam

    pergaulan. Dalam pergaulan beliau tidak tampak menbedakan orang yang

    menjadi temannya. Kepada yang lebih tua atau kedudukannya terhormat,

    diberikannya penghormatan dan penghargaan, sedangkan bagi yang

    sebayanya ditunjukkannya sifat pengayom.

    Guru tua dalam kehidupannya tidak ego, tidak menang sendiri, contohnya

    yaitu guru tua setiap perjalanan dawah beliau selalu disertai barang

    dagangannya, terutama tujuannya untuk mendapatkan keuntungan dalam

    membiayai madrasah dan pelajar selain untuk pedekatan dengan semua

    orang.

    2.2 Beberapa yang bisa diteladani dari kehidupan Sayed Idrus

    2.2.1 Keihlasan hati dan bertaqwa

    Menghadapi masyarakat yang masih banyak dipengaruhi keadaan

    lingkungannya. Sayed Idrus selalu menunjukkan sifat yang bijaksana

    dangan cara menuntun dan membimbing masyarakat kejalan yang

    sesuai dengan ajaran agama. Keihlasan dan tingkah laku yang

    peramah sehingga membawa orang menjadi simpatik. Kesimpatisan

    inilah yang banyak mendukung sehingga apa yang menjadi cita-cita

    beliau bisa terlaksanan.

    2.2.2 Sifat patuh menerima perintah Allah SWT

    Dalam memberikan petunjuk dan perintah atau tugasnya kepada

    muridnya, Guru tua selaluy berdasarkan peraturan yang telah

    digarisakan dalam Al-Quran dan hadist. Itulah sebabnya para muridnya

    dengan patuh memenuhi apa yang ditugaskan kepadanya

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    4/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 4

    2.2.3 Satu kata dengan perbuatan

    Selama dalam pergaulan antara guru tua dengan masyarakat dari

    tingkat atas sampai kepada rakyat biasa, beliau selalu menunjukkan

    sikap yang merakyat artinya dapat memahami apa keinginan orang

    banyak itu. Apabila guru tua memberikan petunjuknya, diusahakannya

    ditepatinya.

    2.2.4 Dapat mengendalikan hawa nafsu

    Sebagai seorang amnusia, guru tua banyak mendapat cobaan dan

    godaan dari berbagai pihak. Tetapi semua itu dikendalikannya dengan

    usaha menguatkan keimanan dan keteguhan pendirian, bahwa

    semuanya itu adalah kehendak maha pencipta, Allah SWT.

    2.2.5 Teguh pendirian dan berani

    Sifat teguh pendirian, kuat keyakinan dan percaya pada diri sendiri

    adalah prinsip yang dianut guru tua, pengaruh dan bujukan untuk

    merubah pendirian tidak menggoyahkan, maupun ancaman dan

    tekanan yang diberikan untuk daoat merubah pendirian tidak

    menurunkan semangat dalam perjuangannya terutama dalam

    menegakkan yang benar.

    2.2.6 Mengagumkan ilmu pengetahuan

    Banyak orang mengatakan selama hidupnya guru tua menghabiskan

    waktunya untuk belajar, bekerja, dan beribadah yang banyak

    melaluinya adalah murid-muridnya yang biasa menyertainya apabila

    guru tua berkunjung ke lembaga-lembaga Al-Khairaat.

    2.3 Perkembangan Al-Khairat Dari Tahun ke Tahun

    2.3.1. Masa Perintisan (sampai dengan 1933)

    2.3.1.1. Usaha dan Jalan yang Ditempuh

    Setiba Sayed Al-Idrus di Indonesia, beliau mengadakan perjalanan

    ke Menado dengan maksud mengunjungi keluarga. Telah menjadi

    kebiasaan beliau selalu berjalan dengan disertai barang-barang

    dagangan. Karena membawa barang dagangan tersebut, beliau

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    5/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 5

    harus singgah ke beberapa pelabuhan, seperti Makassar,

    Donggala, dan terus ke Menado.

    Kedatangan di daerah Donggala dan Wani lebih mendorong beliau

    untuk sekiranya menetap oleh desakan umat islam. Semua usul

    dan permintaan dari tokoh-tokoh islam diterimanya. Setelah

    beberapa pertimbangan dengan bijaksana, diputuskanya di Palu

    akan didirikan sebuah Madrasah Islamiyah. Ini juga diputuskanya

    setelah kedatangan utusan masyarakat Arab Wani di Pekalongan.

    Diperkirakan Beliau menjadi guru di Wani pada tahun 1929. Karena

    beberapa hal yang sulit diatur dan pengawasan Belanda sangat

    ketat,maka kegiatan dialihkan ke Palu.

    Awalnya kegiatan beliau di Palu yakni melalui jalan pendekatan dan

    penyesuaian. Dengan tokoh masyarakat, kelompok orang Arab

    penguasa dan pemerintah dengan cara mendatangi kediaman atau

    rumah raja dan keluarganya atau juga tokoh masyarakat. Semua

    undangan beliau penuhi,karena itu merupakan tempat untuk

    menjalin komunikasi saling mengenal sesamanya dan selalu

    menyempatkan waktu untuk member ceramah, terutama agama

    yang dikaitkan dengan kebutuhan kemasyarakatan.

    Demikian halnya saat beliau melaksanakan shalat di masjid selalu

    digunakan kesempatan untuk memberikan ceramah-ceramah yang

    banyak mengajak, menggerakkan dan mendorong masyarakat

    untuk lebih maju.

    Rencana beliau untuk mendirikan Madrasah Islamiyah pun

    disampaikan dengan dasar pemikiran dengan melalui pendidikan

    masyarakat akan lebih cepat dan maju cara berpikir dan bertindak

    selalu teliti,karena pertimbangan pikiran disertai ilmu yang selalu

    menyertainya. Tindakan pikiran yang tidak masuk akal akan sulit

    terjadi.

    Dari hasil pendekatan melalui kunjungan, ceramah, dan cara lain

    telah diperoleh buahnya, antara lain:

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    6/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 6

    1. Adanya masyarakat/orang tua yang telah simpatik terhadap

    rencana pendirian madrasah ini. Dukungan diwujudkan dengan

    memasukkan anaknya ke madrasah untuk menjadi murid. Lama

    kelamaan jumlah siswa semakin banyak dan meningkat bukan

    hanya di kota Palu, tapi juga di berbagai lembah di kota Palu,

    seperti Donggala,Wani,Kalukubula,Dolo,Biromaru,dan lain-lain.

    2. Untuk tempat belajar pertama tuan haji Quraiys (orang Bugis

    Donggala) telah menyediakan tokonya untuk menjadi tempat

    belajar (letak took tersebut sekarang berada di kelurahan

    Ujuna) tanpa memungut biaya sewa. Tidak lama belajar di took

    tersebut, pindah lagi ke rumah Hj.dg.Marotja yang berhadapan

    dengan masjid jami Palu. Rumah itu juga dijadikan sebagai

    tempat tinggal Guru Tua juga dijadikan sebagai tempat belajar

    dan sekaligus asrama bagi para murid.

    3. Kegiatan dawah dan ceramah beliau juga banyak dibantu oleh

    Magau Idjazah, Abd.Rahim Pakamundi (khatib Mesjid

    dikampung Baru) dan beberapa simpatisan orang Arab yang

    ada di Palu,Donggala,Wani dan sekitarnya.

    4. Dari hasil kunjungan beliau di Biromaru ,Sigi Dolo, maka Magau

    Biromaru dan tokoh masyarakat disana member mandat

    kepada beliau untuk member petunjuk fatwah yang erat dengan

    agama dan kemasyarakatan kepada masyarakat didaerah itu.

    5. Sambil berdakwah beliau menggunakan waktunya untuk

    menjual barang dagangan untuk bisa mendapatkan dana untuk

    membiayai seperti: membeli tanah dan membangun gedung

    sekolah walaupun sederhana.

    6. Karena banyak penduduk kota Palu yang telah simpatik

    terhadap beliau maka ada beberapa tokoh masyarakat yang

    berupaya menjodohkan beliau dengan seorang puteri

    bangsawan kaili bernama Intje Aminah Daeng Sute yang

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    7/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 7

    dalam silsilahnya masih ada hubungan kekeluargaan dengan

    Magau Ijazah dan Madika Malolo Daeng Malindu.

    Dalam pernikahan beliau dengan Intje Aminah Daeng Sute, Guru

    Tua selalu berdialog dengan Hi.Jato Paminda untuk perbaikan

    orang banyak. Itulah sebabnya keluarga Inte Aminah banyak

    membantu dalam pengembangan Al-Khairaat untuk menjadi maju

    dan pesat melalui tanah,dana,dan dorongan kepada Sayed Idrus

    sampai Al-Khairaat berkembang di Indonesia bagian Timur dan

    dikenal sampai daerah Jazirah Arab.

    2.3.1.2. Hambatan dan Tantangan yang Diperoleh:

    Diketahui bahwa saat Sayed Idrus dating ke kota Palu, daerah ini

    masih dibawah kekuasaan Belanda. Belanda terus melakukan

    pengawasan dan pengamatan dalam seluruh kegiatan Al-Khairat.

    Belanda sangat waspada dan curiga terhadap beliau karena

    dianggap kegiatan Al-khairat yang bertitik berat pada dawah dan

    pendidikan berselubung dengan politik yang nadanya mendorong

    masyarakat untuk bisa menentang penjajah Belanda.

    1. Masyarakat kota Palu memang telah lama memeluk agama

    Islam, hanya masih dipengaruhi oleh beberapa faham, seperti

    kepercayaan animismeyang berkembang dimasyarakat.

    2. Masih kurangnya anggota masyarakat yang bisa menjadi

    Mubaliq,karena sekolah?Madrasah islam belum ada didaerah

    ini.

    2.3.1.3. Hasil-Hasil yang Dicapai

    Dalam periode masa perintisan,sangat banyak tantangan dan

    cobaan yang dihadapi Sayed Idrus,seperti kebiasaan orang-orang

    yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam,maupun tantangan

    langsung dari orang-orang yang tidak menyukai ajaran agama

    Islam. Yang dibuat oleh Al-Khairat.

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    8/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 8

    Tetapi karena tekad dan niat yang kuat maka beliau berhasil

    melewati semua itu demi kepentingan Agama Islam. Didapatkanlah

    beberapa hasil seperti berikut:

    1. Masyarakat mulai sadar bahwa agama islam adalah agama

    dengan ajaran yang benar. Pengikut Sayed mulai banyak baik

    dari golongan masyarakat biasa,bangsawan maupun pejabat

    didaerah ini.

    2. Mulai terkumpulnya dana baik dari sumbangan para simpatisan,

    dermawan maupun hasil dari usaha dagang Sayed Idrus.

    3. Sudah dapat mendirikan gedung Madrasah sendiri utnuk

    tempat belajar murid sekaligus sebagai tempat tinggal Guru Tua

    dikompleks sekolah tersebut.

    4. Dalam waktu singkat pembuatan gedung Madrasah selesai dan

    diresmikan pada tanggal 30 Juni 1930, bertepatan 14

    Muharram 1349 H. waktu ini dijadikan berdirinya Perguruan

    Islam Al-khairat. Hadir juga beberapa tokoh dalam peresmiah

    Madrasah ini sekaligus member nama lembaga ini dengan

    nama Madrasah Al-Khairaat Al Islamiyah

    5. Madrasah sudah dapat menamatkan 2 muridnya, yaitu Syach

    Abd.Rahman Bin Syah Al-djufri dan Muhammad Gasim

    Maragau dan keduanya dari Pekalongan

    2.3.2. Masa Pembangunan

    2.3.2.1. Usaha-Usaha yang Dilakukan

    Pada masa ini Sayed Idrus masih tetap melakukan dawah dan

    ceramah. Cara ini masih dilakukan karena masyarakat masih

    memerlukan masa pendekatan. Daerah ceramah dan dawah

    semakin meluas seperti ke Poso-Ampana, Luwuk Banggai,

    Tinombo, Parigi,Gorontalo,Menado,dan wilayah Ternate Juga

    daerah Kalimantan dan pulau Jawa.

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    9/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 9

    Pendekatan dilakukan melalui raja-raja atau kepala pemghulu

    agama maupun tokoh-tokoh agama di daerah-daerah tersebut.

    Karena pendekatan yang dilakukan melalui raja dan para pemuka-

    pemuka agama maka masyarakat banyak yang mengikuti dan

    mendukung apa yang diperintahkan.

    Desakan yang paling besar adalah pembangunan gedung baru

    karena gedung yang ada sudah tidak mampu menampung jumlah

    murid Madrasa Islamiyah yang ada di lembaga Al-Khairat yang

    masih membutuhkan pendidikan keagamaan.

    2.3.2.2. Hambatan dan Tantangan yang di Hadapi

    Guru Tua yang semakin terkenal di Masyarakat membuat para

    penguasa merasa khawatir dan tidak senang dengan peranan Al-

    Khairat yang dapat mempengaruhi masyarakat nantinya yang akan

    berani menentang penjajah Belanda di daerah tersebut.

    Kita mengalami 4 corak pemerintahan,yaitu masa

    Belanda,Jepang,Nica dan Republik. Keempat corak ini

    mempengaruhi masyarakat sehingga Al-Khairatpun ikut terseret.

    Pada masa Belanda terjadi peristiwa yang dikenal Al-khairat

    dengan sebutan : Instruksi Peringatan hal ini dimaksudkan bahwa

    Belanda merasa curiga terhadap kegiatan yang dilakukan Al-Khairat

    dan merupakan salah satu saingan dari pada Zending dalam

    penyebaran agama Kristen yang didukung oleh pemerintah

    Belanda.

    Terdengar kabar bahwa Al-Khairat dalam menyajikan pengajaranya

    melalui buku Izdhatun Nasyiin karangan Mustafah Algalayin dari

    Libanon setelah Inspektur pengajaran dari Menado mendatangi Al-

    Kairat untuk melihat bagaimana jadwal dan buku pegangan di

    Madrasah Islamiyah tersebut pada tahun 1939.

    Hal ini semakin membuat Belanda khawatir dan geram, apalagi

    setelah mengetahui sudah banyak lulusan yang ditamatkan oleh

    Al-Khairat yang menjadi anggota dan pengurus serikat Islam di

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    10/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 10

    daerah ini yang kokoh dalam menuntut kebebasan. Maka Belanda

    melakukan tindakan terhadap beberapa tokoh Al-Khairat,yakni:

    - Desember 1939, M.S.Patimbang dituduh mengadakan rapat

    gelap didalam masjid kampong Soho kota Luwuk saat beliau

    menjadi guru Al-Khairat di Ampana-Poso. M.S.Patimbang diberi

    hukuman dan masjid tidak diperbolehkan untuk dipakai

    sembahyang Jum;at oleh masyarakat.

    - Tahun 1942, tentara Belanda yang keji menghukum kepada

    Ustad Abdussamad (kepala madrasah cabang Dondo-Ampana)

    beserta 5 karyawanya dibuang kelaut antara Tojo dan Poso

    perairan Teluk Tomini.

    Dijaman kekuasan Jepang terjadi persoalan,seperti:

    - Jepang menuduh Guru Tua menyimpan radio. Karena apa yang

    dituduhkan tidak benar,maka Belanda mengalihkan lagi

    tindakanya

    - Belanda memaksa Guru Tua secara mendadak untuk

    meliburkan Madrasah dengan alasan gedungnya akan

    dijadiakan gedung nantako oleh tentara Jepang. Dengan

    terpaksa Guru Tua membuat instruksi sampai ke cabang bahwa

    Al-Khairaat dalam unsure waktu yang tidak ditentukan

    Setelah proklamir kemerdekaan Guru Tua secara resmi membuka

    dan mengaktifkan kembali Al-Khairat. Instruksi itu resmi pada 17

    Desember 1945 dan mengaktifkan kembali pembelajaran dan Guru

    Tua membuat syair tentang kemerdekaan RI.

    Lepas dari Jepang, daerah ini dikuasai tentara NICA. Untuk

    mematahkan semangat juang para kaum pergerakan, tentara NICA

    melakukan penangkapan pada orang yang dicurigai,tanpa

    pemeriksaan dimasukan dalam tahanan dengan alasan keamanan.

    Ditahun 1950an keadaan tidak stabil karena gangguan gerombolan

    Kahar Muzza kar/Rasjid.

    2.3.2.3. Hasil-Hasil yang dicapai

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    11/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 11

    Al-Khairat secara tetap telah menamatkan muridnya dari sejak

    tahun 1934 sejumlah 2 orang.

    Kemudian pada tahun 1935 menamatkan 12 orang lalu menyusul

    lagi 19 orang lalu menyusul lagi 32 orang ditahun berikutnya. Para

    tamatan Al-Khairat ditempatkan didaerah-daerah terpencil atas

    permintaan kaum muslimin.

    Tidak heran perkembangan Al-Khairat semakin pesat dan terkenal

    karena peran daln lepasan Al-Khairat yang aktif dan menonjol

    apakah mereka sebagai mubaliq atau sebagai tokoh pergerakan

    ikut dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

    Sementara di masa transisi mengadakan gerakan yang pada

    puncaknya melakukan demonstrasi dihadapan pemerintah NIT Palu

    untuk menyampaikan maklmuat 6 Mei 1950 ini mendorong Al-

    Khairat untuk aktif,maka 15 Juni 1951 diadakan konferensi . pokok

    acaranya antara lain:

    1. Menyatakan kebulatan pendapat dan tindakan mendukung

    maklumat 6 Mei 1950 dan menentang setiap ancaman yang

    merongrong pemerintah RI di Yogya

    2. Membangun,membina,srta mengembangkan Al-Khairat sebagai

    suatu wadah yang begerak untuk kepentingan umat islam

    khususnya bangsa Indonesia umumnya.

    Konferensi 1 hari dihadiri 100 orang yang hasiknya disimpulkan

    seoakat untuk merapatkan barisan untuk menentang segala bentuk

    ancama dan terus membangun Al-Khairat dan RI. Usaha baru yang

    dilakukan yakni menambah bangunan gedung untuk menampung

    murid-murid yang semakin banyak dan ada yang dating dari luar

    Palu.

    Pada tahun 1953 Guru Tua sekembalinya dari mengunjungi

    cabang-cabang Al-Khairat mendirikan gedung bertingkat dua yang

    bermotif Arab dengan biaya dari sumbangan,bantuan kaum

    muslimin dan juga usaha Guru Tua sendiri.

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    12/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 12

    Tingkatan Madrasah juga ditingkatkan. Tidak hanya pada tingkatan

    Ibtidauyah sekembalinya Hi. Rustam Arsjad atas restu Guru Tua

    maka membuka Madrasah setingkat lebih tinggi ,yakni Madrasah

    Mualimin waktu belajar 3 tahun.mata pelajaran juga disajikan mata

    pelajaran keguruan. Prinsip Hi.Arsjad bahwa bahasa Arab harus

    dikasai oleh seluruh murid Al-Khairat sehingga Madrasah menjadi

    dikenal mutunya.

    Selain memajukan kegiatan belajar disekolah, Al-Khairat juga aktif

    ikut dalam kegiatan diluar sekolah,seperyi kegiatan olahraga juga

    mengaktifkan kegiatan kepanduang dengan nama Pemuda Pelajar

    Madrasah Al-Khairat Alislamiyah. Lalu aktif juga dalam peringtan

    keagamaan dan organisasi pelajar PPIA (Persatuan Pelajr Islam Al-

    khairat) yang juga turut aktif.

    2.3.3. Masa Koordinasi dan Integrasi (tahun 1956-sampai dengan)

    Al-Khairat mulai merubah cara kegiatan dan mulai menatanya dengan

    mengkoordinasikan segala potensi yang ada melalui jalan pertemuan

    antara siswa dengan pimpinanya. Kegiatan sesungguhnya mulau

    dilakukan pada tahun 1951 tapi masih terbatas luang lingkupnya.

    2.3.3.1. Pelaksanaan Muktamar I tahun 1956

    Dibuatlah keputusan mengenai penentuan waktu,tempat,rencana

    anggaran, dan penyusunan panitia muktamar. Lalu dilakukan

    pembuatan muktamar yang ditujukan kepada umat islam agar

    mempersiapkan diri menyambut hari akbar, kepada panitia dan

    guru akan juga siap-siap menyambut hari akbar ini. Maklumat

    disebarluaskan melalu selebaran,Koran,maupun studio lokal. Lalu

    dibuatlah jadwal dan tata tertib muktamar, mengusahakan dana dan

    tempat penampungan peserta, dan administrasi yang dibutuhkan

    dalam kegiatan Muktamar ini.

    Lalu dibuatlah konsep naskah anggaran dasar yang terdiri atas 12

    BAB.,susunan acara, tata tertib, undangan utusan istimewa, dll.

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    13/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 13

    Acara berlangsung dari tanggal 21-25 Agustus 1959 bertempat di

    Gasr Al-Khairat ruangan atas. 2 hari sebelum acara dimulai, para

    panitia telah datang ke kota Palu melalui berbagai macam sarana

    transportasi, darat dan laut,ada juga yang berjalan kaki atau naik

    sepeda. Mereka ditampung dengan sukacita oleh masyarakat kota

    Palu yang sangat antusia dalam menyambut acara ini sebagai

    bentuk partisipasi penduduk terhadap Al-Khairat dalam

    memperingati Muktamar dan hari ulang tahun Al-Khairat ke 25.

    Pada pembukaan secara singkat panitia menyampaikan jalanya

    acara. Acara dimulai tepat waktu sebagaimana ditentukan, yaitu

    pada hari Sabtu siang jam 13.00. acara ini dihadiri oleh Guru Tua,

    pendiri Al-Khairat Sayed Idrus bin Salin yang dibacakan secara

    singkat riwayat hidupnya yang naskah bahasa Arabnya disusun

    oleh H. Rustam Arsjad yang intinya mengenai mula-mula

    kedatangan Sayed Idrus,usaha dan hambatan yang dihadapi

    selama pengembangan Al-Khairat, dan bantuan para dermawan

    hingga Al-Khairat bisa berkembang.

    Jumlah undangan diperkirakan sekitar 500 orang dari unsure

    pemerintah,masyarakat, para peserta Muktamar dan khalayak

    ramai. Acara pembukaan didahului dengan pembacaan ayat suci

    Al-Quran dan disusul dengan amanat dari Guru Tua. Setelah Guru

    Tua selesai membaca Al-Fatihah beliau meninggalkan Muktamar

    dan dilanjut oleh presidium secara bergilir lalu disusul dengan

    pembacaan tata tertib. Dengan aklamasi tata tertib disetujui,maka

    berakhirlah acara malam itu dan dilanjutkan keeseokan harinya.

    Kegiatan Muktamar hari kedua, yakni pembahasan terutama materi

    pokok. Banyak peserta yang menggunakan waktunya untuk

    menyampaikan beberapa saran dan masukan.

    Karena tujuan pokok muktamar ini adalah untuk mempertemukan

    dan mengadakan musyawarah bagaimana cara meningkatkan,

    memajukan lembaga pendidikan ini, maka semua persoalan dapat

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    14/27

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    15/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 15

    pembacaan semua keputusan Muktamar oleh Nwawian Abdullah

    dengan suara yang lantang. Semua hadiri berdecak kagum

    mendengar isi Muktamar tersebut.

    Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari unsure

    pemerintah yang diawali oleh sambutan dari Kepala Daerah

    Kabupaten Donggala yang diwakili oleh Pua Tjatjo Idjazah lalu

    disusul sambutan dari Kepala Polisi Kabupaten Donggala,

    dibawakan oleh R.Daroedono, setelah itu dilanjutkan dengan

    sambutan dari Kepala Jawatan Pengajaran Kabupaten Donggala

    yang dibawakan oleh Supit,lalu disusul dengan sambutan dari

    Kepala Kantor Pendidikan Agama Kabupaten Donggala yang

    dibawakan oleh Z.A.Batalembah.

    Setelah semua pejabat selesai member sambutanya, maka amanat

    terakhir yang utama disampaikan oleh Guru Besar Sayed Idrus Bin

    Salim Aldjufri yang menjadi butir-butir kemenangan yang dijadikan

    pedoman untuk memacu,sehingga ketinggalan dapat dicapai dan

    hasil tersebut akan dievaluasi pada Muktamar ke II. Pada

    pembacaan hasil Muktamar juga dibacakan pernyataan kawat

    kepada presiden Mesir, Djamal Abdunaser di Cairo yang isinya Al-

    Khairat ikut berperan dalam perjuangan Mesir menasionalisasi

    Teruz Suez.

    Para wanita juga tidak ketinggalan dalam menyambut acara

    Muktamar dan peringatan hari ulang tahun Al-Khairat yang ke 25

    ini. Para wanita mengadakan rapa umum pada Senin 26 Agustus

    1956 dibuka jam 22.00 selesai pada 23.00. undangan yang hadir

    baik dari ribuan kaum wanita dari organisasi maupun perorangan

    serta istri para pejabat sipil dan militer di kota Palu.

    Walaupun situasi di daerah dalam keadaan genting, Al-Khairat tetap

    melaksanakan programnya terutama dalam pelayanan di sekolah-

    sekolah dan membuka cabagng-cabangnya di daerah yang

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    16/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 16

    membutuhkan. Pada masa ini jumlah Madrasah bertambah 45 buah

    sedangkan guru bertambah menjadi 100 orang.

    Dengan usaha keras disertai keyakinan, ada beberapa langkah

    maju yang dicapai Al-Khairat, yakni:

    1. Al-Khairat sebagai satu wadah, mulai membenahi diri mengatir

    administrasi dan perkantorang serta kepemimpinan Al-Khairat

    tidak lagi dibebankan hanya melalui Guru Tua tetapi telah

    terbagi melalui pengurus besar

    2. Sebagai realisasi dari kunjungan tokoh Al-Khairat M.S

    Patimbang ke Departemen Agama di Jakarta tahun 1953, maka

    September 1956 Menteri Agama mengirim surat kepada kepala

    kantor Pendidikan Agama Sulawesi di Makassar yang isi

    instruksinya untuk memperhatikan perkembangan dan

    membantu Al-Khairat. Ini menujukan perhatian khusus dari

    pemerintah pusat terhadap kehadiran Al-Khairat di tanah air RI

    ini.

    3. Untuk peningkatan mutu pendidik, sebagai langkah awal dalam

    persiapan berdirinya Universitas Islam Al-Khairat di Sulawesi

    Tengah diadakan kuliah hokum-hukum islam dan bahasa Arab.

    Guru tua sebagai pemberi materi sendiri karena lebih dianggap

    dan dipercaya. Al-Khairat telah mengadakan hubungan

    administrasi dengan Departemen untuk mendapatkan restu.

    Diurusi oleh bagian Perguruan Tinggi Pengurus Besar Al-

    Khairat. Smua mualimin diharuskan mengikuti seluruh syarat

    mahasiswa yakni harus menempuh pendidikan selama 3 tahun

    ditambah 1 tahun telah mengikuti pelajaran khusus dari Guru

    Tua

    4. Al-Khairat telah menjadi organisasi lalu ditunuklah Z.A

    Batalembah dan M.Nawawian Abdullah sebagai ketua dan

    sekertaris dalam pembuatan akte yayasan Al-Khairat ini (tahun

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    17/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 17

    1958). Keduanya menghadap Bupati , Bidin sebagai kuasa

    pembuat akte

    5. Telah memberikan harapan dan dorongan kepada Massa Al-

    Kairat untuk memulai usaha dibidang agama didaerah ini.

    Dengan adanya akte yayasan 22 Agustus 1959, dan dimuat

    dalam berita resmi berita Negara RI no.84 tanggal 20 Oktober

    1959, maka secara formil Al-Kairat telah kuat kedudukanya dan

    lebih leluasa bergerak dalam pengembanganya. Lalu menyusul

    surat berita tanggal 30 Agustus 1958 yang memuat daftar

    pembagian jatah mahasiswa Indonesia yang ingin melanjytkan

    studi ke perguruan tinggi Islam Al-Azhar di Ciro-Mesir dan

    terpilihlah Sagaf bin Muhammad Idrus Aldjufri dan Abd.Hamid

    Mahmudi sebagai perwakilan sulawei tengah yang beramgkat

    bersama 13 orang mahasiswa Indonesia menuju Mesir pada

    tanggal 3 Oktober 1959

    6. Mahfud Godal (seorang pengurus besar Al-Khairat) mendatangi

    Singapura lalu memperkenalkan Al-Khairat . kedatangan dan

    kegiatan yang dilaksanakan Mahfud Godal ini ,enjadi berita

    utama dalam majalah Qalam terbitan Singapura, Juli 1959.

    7. Pada tahun 1960 Guru Tua membangun Masjid Al-Khairat yang

    letaknya di kompleks perguruan Islam Al-Khairat berdampingan

    dengan rumah kediaman beliau untuk kepentingan pelajar

    melaksanakan ibadah

    8. Secara nyata, Al-Kairat mendorong dan membantu secara

    positive kepada para delegasi penuntut daerah propinsi untuk

    menghadap menteri dalam negeri.

    9. Pemerintah memberikan beberapa bantuan berupa kesempatan

    kepada guru-guru tamatan Al-Khairat untuk mengikuti ujian guru

    agama yang memberikan kesempatan nantinya bagi mereka

    untuk menjadi guru tetap melalui Departemen Agama.

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    18/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 18

    10. Al-Khairat mendapat kesempatan untuk menghadiri

    musyawarah di Menado pada bulan Desemberb 1962 untuk

    meningkatkan solidaritas ukhuwah Islamiyah untuk memajukan

    bangsa dan menjamin kestabilan keamanan. Guru Tua diberi

    kesempatan memberikan pandangan dan petunjuk serta buah

    pikiran terutama dalam masalah keagamaan yang erat

    hubunganya dengan pembangunan bangsa. Pada saat itu,

    diangkatlah Guru Tua sebagai Penasihat Ahli.

    11. Pembangunan Asrama untuk pemenuhan tempat tinggal bagi

    murid-murid Al-Khairat yang berasal dari luar kota Palu. Lokasi

    pembangunan tersebut direncanakan di wilayah kompleks

    persawahan jurusan jala Bayoge yang biaya tanahnya berasala

    dari usaha Guru Tua sendiri juga sumbangan dari para

    dermawan.

    Tahun 1663 dimulailah pekerjaan bangunan tersebut dengan

    gotong royong masyarakat yang berasala dari

    Biromaru,Dolo,kalukubula,Palu serta beberapa desa sekitar

    kota Palu

    2.3.3.2. Pelaksanaan Muktamar II, tahun 1963

    Telah menjadi keputusan Muktamar I pada tahun 1956 bahwa

    Muktamar II akan dilaksanakan di Ampana-Poso, mengahadapi ini

    maka dilakukan:

    1. Persiapan menjelang Muktamar

    2. Pelaksanaan Muktamar

    3. Hasil Muktamar

    Direncanakan pada Agustus 1963 dan membuahkan sambutan dari

    semua pihak yang ingin menyukseskan acara tersebut. Lalu

    dibuatlah mandate pada S.M.Almahdaly dan M.S.Panjili sebagai

    ketua dan sekertaris untuk segera membentuk panita dan

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    19/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 19

    mempersiapkansegala sesuatu yang ada hubunganya dengan

    pelaksanaan Muktamar.

    Waktunya ditetapkan dari tanggal 10-15 Agustus 1963 pelaksanaan

    Muktamar.

    Tepat Pada waktunya pelaksanaan Muktamar dibuka oleh Guru

    Tua dihadiri oleh pesarta dari cabang-cabang Al-Khairat,unsure

    pemerintah, tokoh masyarakat, dan umat Islam di Ampana.

    Bertambahnya 246 Madrasah dari 45 cabang Al-Khairat

    menimbulkan masalah dalam tubuh Al-Khairat, seperti: mekanisme

    pengurus besar belum memadai, nama Madrasah belum seragam,

    gedung Madrasah masih banyak meminjam gedung sekolah rakyat

    negeri (SDN) semua materinya dibocarakan dibahasa dan

    disimpulkan selama 5 hari dalam Muktamar tersebut.

    Pada acara pembahasan tentang organisasi menghasilkan:

    1. Disempurnakan AD menjadi 8 Bab yang bermakna 8 pucuk

    bendera, jumal pasal 13,rukun Islam 5, rukun iman 6 dan rukun

    ikhsan 2 skaligus melengkapkan ART dan menentukan logo

    bersama penjelasa yang dibuat oleh Abdullah Sikopa dari Palu.

    2. Perubahan struktur atau bagian organisasi

    3. Komposisi pengurus besar berubah dan personalianya juga

    diubah sesuai dengan keadaan.

    Sebagai tanda ucapan terima kasih Muktamar diberikan kepada

    Guru Tua maka Muktamar mengambil kepurusan 15 Agustus 1963

    yang menyatakan member gelar kepada Sayed Idrus bin Salim

    Aldjufri pendidik agung Al-Khairat dengan gelar Al-Uztads-Akbar.

    Lencana Al-Khairat

    Lencana Al-Khairat yang ditetapkan pada Muktamar Al-Khairat ke II

    di Ampana sebagimana termuat dalam Anggaran Rumah Tangga

    Bab I pasal 2 dengan pencipta logonya adalah Abd. Sikopa.

    1. Bentuk dasar adalah segitiga yang mengartikan kepada azas

    ajaran agama Islam yang tiga, ialah Islam, Iman,Dan Ihsan.

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    20/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 20

    2. Bulan sabit mengartikan bahwa perguruan islam Al-Khairat

    hendak menuju ketaraf kesempurnaanya

    3. Bintang yang kerkejora lima, mengartikan bahwa Al-Khairat

    dibawah lindungan dasar Negara pancasila dan dasar agama

    islam, rukum Islam.

    4. Kuba melambangkan kemegahan Islam

    5. Pintu Gerbang adalah gapura kebahagiaan

    6. Dua buah kitab adalah dasar ide Islam Al-Quran dan Al-Hadis

    7. Bulu ayam dan botol tinta adalah symbol pendidikan

    8. Pita yang lengkunganya dibawah menunjukkan senyuman

    warga Al-Khairat setiap saat

    9. Garis melintang menunjukkan bahwa Al-Khairat dibangun dikota

    khatulistiwa (Palu)

    10. Garis kecil berjumlah 30 menunjukkan tahun berdirinya Al-

    Khairat tahun 1930

    11. Warna dasar kuning menunjukkan keluhuran budi Al-Khairat

    dan warna merah adalah semangat yang tak kunjung padam

    Dengan selesainya Muktamar, maka Guru Tua melaksanakan

    perjalanan ke Utara Sulawesi dan Ternate. Dengan semangatnya,

    pengurus besar hasil Muktamar 2 mengadakan beberapa kegiatan,

    antara lain:

    1. Diskusi 27 Desember 1963 dilanjutkan 29 Desember 1963 di

    gedung Al-Khairat pusat Palu. Untuk membentuk Yayasan

    Pendidikan Islam Al-Khairat Palu.

    2. Gubernur Anwar Gelar Dato Madjo basah Nan Kuning secara

    resmi pada tanggal 27 April 1964 melantik Guru Tua menjadi

    Rektor Universitas Islam Al-Khairat Palu sebagai hasil kegiatan

    perkuliahan Universitas Islam Al-Khairat yang dimulai sejak

    tahun 1957

    3. Pada tahun 1966 kondisi fisik guru tua agak mulai

    menurun,namun beliau masih senantiasa aktif mengunjungi

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    21/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 21

    cabang-cabang Al-Khairat di daerah-daerah yang tersebar

    maupun memenuhi undangan-undangan

    4. Z.Abidin Betalembah diganti oleh M.Gasim Maragau sebagai

    Sekjen Al-Khairat dengan alasan kepentingan Al-khairat karena

    beliau terlalu sibuk dengan jabatan institutionalnya di jajaran

    pemerintah, yaitu sebagai kepala kantor inspeksi pendidikan

    agama Sulawsi tengah dan wakil rakyat

    5. Dengan selesainya tugas belajar S.Sagaf bin Muhammad

    Aldjufri masyarakat kota Palu menyambutnya dengan suka cita.

    Ia kembali dengan gelar Master of Arst (M.A) pada tahun 1967.

    Hanya 2 minggu setelah kedatanganya, Guru Tua langsung

    mengajaknya mengadakan perjalanan berkeliling untuk melihat

    perkembangan Al-Khairat selama cucunya tersebut menempuh

    pendidikan di Cairo,Mesir.

    6. Untuk menjamin mutu pelajar/tamatan Al-Khairat maka dibentuk

    Panitia Ujian Kahir untuk Madrasah Mualimin pada tahun 1968

    yang diketuai H. Rustam Arsjad beserta sekertaris umum

    S.B.Kambay

    7. Sekembalinya rombongan Guru Tua beserta S.Sagaf cucunya

    ada berita gembira bahwa melalui Umar Bin Alwi Idrus

    (C.V.ALBA) bahwa keluarga Alidrus (almarhum) atas dasar niat

    suci diatas namakan Mohammad Alidrus maka Guru Tua

    bersama 3 murid pilihanya akan diberangkatkan ketanah suci

    untuk beribadah Haji. Guru Tua tiba di Palu pada bulan Februari

    1968 dan menentukkan ketiga murid pilihan yang akan naik haji

    bersamanya. Terpilihlah Mahfud Godal yang dianggap lurah

    bicara, Hasbullah Arsjad yang membacanya baik, dan Sjakir

    yang kuat untuk berurusan termasuk menjunjung Guru Tua.

    Samoai di Jakarta rombongan Guru Tua disambut oleh Mentri

    Agama RI dan sesampainya di Mekkah beliau diundang dan

    dijamu bersama ulama-ulama besar. Setelah selesai

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    22/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 22

    menunaikan ibadah Haji, rombongan kembali ke tanah air.

    Rombongan disambut oleh M. Gasim Maragau di Jakarta dan

    setibanya di Palu disambut dengan meriah oleh para jemaah

    dan umat Islam Al-Khairat Palu.

    8. Guru Tua terus ke pulau Jawa untuk melanjutkan pengobatanya

    karena kondisi Guru Tua semakin menurun. Mei 1969

    menganjurkan kepada murid-muridnya untuk membuat kamar

    khusus diantara rumah Awad Basalamah dengan kubur Sjarifah

    yang berdempetan dengan dinding masji Al-Khairat Palu.

    Pertengahan bulan Juni 1969 kamar selesai. Beliau terus

    menerus menempati maker tersebut sejak kepulanganya

    berobat dari Jawa dan dengan tenangnya beliau

    menghembuskan napas terakhir sesudah lebaran puasa pada

    hari Senin 22 Desember 1969 atau 12 Sjawal 1389 pukul 02.40.

    2.3.3.3. Pelaksanaan Muktamar III, Tahun 1979

    Pelaksanaan tertunda karena beberapa hal, antara lain:

    1. Kesibukan Al-Khairat dalam menyambut kedatangan S.Sagaf

    disusul dengan keberangkatan Guru Tua bersama rombongan

    untuk ibadah Haji

    2. Keadaan yang kurang aman karena pemberontakan G 30 S/PKI

    3. Dana yang belum memungkinkan untuk pelaksanaaan

    Muktamar tersebut

    Dalam waktu singkat muktamar akan dilaksanakan pada tahun

    1970. Setelah pembentukan panitia,maka diputuskan Muktamar

    dilaksanakan pada tanggal 1-5 Agustus 1969. Muktamar ini tidak

    lagi dihadiri oleh Guru Tuakarena beliau telah wafat. Itulah

    sebabnya sehingga pelaksanaa Muktamar disertai dengan

    perayaan HUT Al-Khairat ke 40 dan Hould Guru Besar.

    Selama Muktamar Banyak masalah yang dibahas terutama

    masalah kepemimpinan program kerja dari Al-Khairat. Wlaupun

    selama erjalan, Muktamar nampaknya ada hal-hal yang

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    23/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 23

    menegangkan tetapi semua mempunyai tujuan yang sama yaitu

    untuk memajukan Al-Khairat. Hasil keputusan itu dilengkapi dengan

    saran dan pendapat dari peserta maupun dari pejabat pemerintah.

    Mereka juga datang untuk menziarahi makam Guru Tua.

    Semua masalah tiap seksi telah dibicarakan melalui siding komisi

    dan diselesaikan melalui keputusan tentang AD/ART ada beberapa

    perubahan sekaligus merubah logo yang berbentuk segitiga

    menjadi segilima, menyusun program kerja,umum dan khusus di

    bidang pendidikan yang disesuaikan dengan keadaan,lingkungan

    dan dukungan dana Al-Khairat juga membuat pernyataan

    kebulatan tekad dalam meneruskan perjuangan Al-Khairat.

    Komposisi personalia pengurus besar terakhir deselesaikan malam

    tanggal 5 Agustus 1970 jam 24.00 tim perumus yang diketuai oleh

    Zainuddin Abd. Rauf secara khusu mengambil tempat di kamar

    husus: Guru Tua dan hasilnya dapat dibicarakan pada tanggal 6

    Agustus 1970

    Lencana Al-Khairat

    Lencana Al-Khairat yang ditetapkan pada Muktamar Al-Khairat ke III

    pada tanggal 6 Agustus 1970.

    1. Bentuk dasar adalah segilima sudut yang mengartikan kepada

    lima rukun islam

    2. Bulan sabit mengartikan bahwa perguruan islam Al-Khairat

    hendak menuju ketaraf kesempurnaanya

    3. Bintang yang kerkejora lima, mengartikan bahwa Al-Khairat

    dibawah lindungan dasar Negara pancasila dan dasar agama

    islam, rukum Islam.

    4. Kuba melambangkan kemegahan Islam

    5. Pintu Gerbang adalah gapura kebahagiaan

    6. Dua buah kitab adalah dasar ide Islam Al-Quran dan Al-Hadis

    7. Bulu ayam dan botol tinta adalah symbol pendidikan

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    24/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 24

    8. Pita yang lengkunganya dibawah menunjukkan senyuman

    warga Al-Khairat setiap saat

    9. Garis melintang menunjukkan bahwa Al-Khairat dibangun dikota

    khatulistiwa (Palu)

    10. Garis kecil berjumlah 30 menunjukkan tahun berdirinya Al-

    Khairat tahun 1930 (muharram 1349 H)

    11. Warna dasar kuning menunjukkan keluhuran budi dan

    melambangkan cinta yang tidak terbatas

    Usaha-Usaha dan keberhasilan Al-khairat dalam hal mengendalikan

    organisasi maupun masyarakat dibidang Agama dapat

    dicatat,antara lain:

    1. Setelah termepasnya G 30 S/PKI dengan sukses, pemerintah

    menata system ketata negaraan melalui system pemilihan

    umum )pemilu). Al-Khairat banyak menunjukan partisipasi

    dalam kegiatan pemilu

    2. Terobosan baru yang ditempuh ketua umum P.B.Al-Khairat

    Palu S.Sagaf bin Moh.Aldjufri mengunjungi Negara-negara

    diTimur Tengah hadilnya adalah member beasiswa kepada

    murid-murid Al-Khairat untuk belajar kenegara tersebut dan ada

    pula presiden RI membantu dana berupa uang untuk

    pembangunan Al-Khairat

    3. Menelusuri dengan teliti perkembangan Al-Khairat, ditemukan

    bahwa selama ini agak kurang lancer terutama dalam kegiatan

    administrasi, maka ketua mangamibil kebijakan dengan

    memberhentikan Lukman makmur secara hormat sebagai

    Sekjen dan diganti oleh Moh.Idris Siara.

    Tanggal 26 September 1973 atas wewenang ketua utama

    mengeluarkan SK tentang komposisi dan personalianya.

    Dengan wajah baru hasil SK inilah, PB mulai mmenata,nekerja

    keras terutama di bidang administrasi, lalu diadakan juga Rapat

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    25/27

    Samanuddin Manawari 10 777 011 Page 25

    kerja GUPPI yang pertama tingkat propinsi Sulawesi Tengah

    dimana Al-Khairat menjadi pelaksananya.

    4. Dimasa orde baru banyak mendapat perhatian dari pemerintah

    sehingga pada tahun 1975 , menteri agama secara khusus

    ditunjuk oleh presiden mewakili pemerintah untuk untuk

    meresmikan gedung pesantren Al-Khairat yang biayanya dari

    bantuan presiden dengan wewenang P.B. Al-Khairat Hi.Rustam

    Arsjad menjadi pemimpinya. Lalu diberikan sebuah mobil

    Toyota yang digunakan untuk kegiatan oprasional.

    5. Pada tahun 1976 wakil presiden RI bapak Hamengkubowono IX

    dan beberapa mentri Negara mengadakan kunjungan ke

    Sulawesi Tengah di Palu dan juga berkunjung ke keluarga

    besar Al-Khairat untuk bersilaturahmi.

    6. Telah jadi ketetapan bahwa setiap 5 tahun diadakan pemilu

    untuk pemilihan wakil-wakil rakyat. Tahun 1977 Al-Khairat juga

    ikut aktif dalam kegiatan ini

    7. Diantara 1866 dan 1975 juga telah membuka sekolah umum

    ,seperti TK, SD,SMP,SMA, dan SSSPG

    8. Beberapa para pengurus besar dan tokoh-tokoh Al-Khairat telah

    banyak yang wafat, maka disinilah ditemukan beberapa

    gambarang pasang surutnya Al-Khairat pada periode Majelis ke

    II.

    2.3.3.4. Pelaksanaan Muktamar IV tahun 1980

    Dua kali warga Indonesia selesai melaksanakan pesta demokrasi

    dengan hasil yang sukses. Al-Khairat sebagi salah satu lembaga

    kemasyarakatan yang ikut aktif dengan kekuatan social lainya

    dimasyarakat ikut bergandengan tangan dalam kegiatan ini.

    Walaupun dalam ukuranya, sepuluh tahun merupakan waktu yang

    lama untuk mengevaluasi kegiatan suatu organisasi. Demikian pula

    yang terjadi di Al+khairat mengakibatkan banyak rencana selalu

    tertunda pelaksanaanya. Ada beberapa hal yang mengakibatkanya:

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    26/27

  • 7/28/2019 Ke Al Khairatan

    27/27

    2. Tentang program kerja

    3. Susunan pengurus besarTersusun juga komposisi dan

    personalia 1980-1986 pada dewan pertimbangan dan dewan

    ulama Al-Khairat