kata pengantar - mitrakab.go.id · lampiran-lampiran . executive summary ... diklat pim eselon...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, maka Dinas Pendidikan sebagai SKPD yang merupakan
bagian dalam Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara wajib menyusun Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.
LKIP ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Dinas Pendidikan yang telah ditetapkan, sekaligus sebagai alat umpan balik yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Dengan segala
kerendahan hati dan juga harapan, semoga LKIP ini dapat digunakan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan (stakeholder) dalam menilai kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten
Minahasa Tenggara serta dapat memenuhi harapan masyarakat yaitu terwujudnya
“Clean government dan good governance”.
Ratahan, Maret 2018 KEPALA DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN MINAHASA TENGGARA,
DJELLY WARUIS,S.Pt, MM PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19700724 199503 2 005
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
EXECUTIVE SUMMARY
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum
1.2. Tugas Pokok dan Fungsi
1.3. Struktur Organisasi
1.4. Ketenagaan
1.5. Strategi Organisasi
1.6. Permasalahan Utama (Strategic Issue)
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
2.1. Perencanaan Strategis
2.2. Rencana Kinerja Tahun 2017
2.3. Penetapan Kinerja Tahun 2017
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
1. Target dan Realisasi Tahun 2017
2. Perbandingan Realisasi/Capaian Kinerja Tahun 2017 dengan
Tahun-Tahun Sebelumnya
3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2017 dengan Target
Jangka Menengah Sesuai Dokumen Renstra dan dengan Standar
Nasional
4. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan serta Alternative dan
Solusinya
5. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumberdaya
6. Analisis Program/Kegiatan Penunjang Keberhasilan/Kegagalan
Pencapaian Pernyataan Kinerja
3.2. Realisasi Anggaran Kinerja Organisasi sesuai Dokumen Perjanjian
Kinerja
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
EXECUTIVE SUMMARY
(IKHTISAR EKSEKUTIF)
Setiap instansi pemerintah dibentuk untuk mengemban tugas dan tanggung
jawab tertentu berdasarkan pendelegasian kewenangan atau mandat untuk
melaksanakan tugas itu. Pada akhirnya kewenangan dan mandat yang didelegasikan
tersebut harus dipertanggungjawabkan kepada yang memberikan kewenangan dan
mandat tersebut. Disamping itu masyarakat umum juga mengehendaki agar instansi
pemerintah menyelenggarakan sistem akuntabilitas kinerja instansi yang baik, tertib dan
teratur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Setiap instansi akan selalu
berusaha untuk melakukan perbaikan sehingga terselenggara praktek-praktek yang
sehat, ekonomis, efisien, produktif, demokratis, demokratis, adil, bertanggung jawab,
transparan dan tanggap terhadap perubahan.
Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Tenggara merupakan salah satu instansi
pemerintah yang mempunyai tugas pokok melakukan kewenangan daerah di bidang
pendidikan pelajar di Kabupaten Minahasa Tenggara yang diserahkan oleh Bupati.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Bupati, Dinas Pendidikan menyusun
dan menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang mencerminkan
capaian kinerja sesuai dengan Penetapan Kinerja dan menginformasikan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsinya serta merupakan penjabaran dari Perencanaan Strategis yang
merupakan komitmen bersama.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum
Gambaran atau kondisi Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Tenggara secara
umum sebagai berikut :
- Ketenagaan
Tenaga Aparatur Dinas Pendidikan yang menjalankan Program dan Kegiatan
sebagai berikut :
Jabatan Struktural
Menurut Jenis Kelamin
Jumlah
Jumlah aparatur yg sdh
mengikuti Diklat PIM
Eselon Golongan L P
Kepala Dinas IIb IVc 1 1 sudah
Sekretaris IIIa IVb 1 1 sudah
Kepala Bidang
IVb 1 1 sudah
IIId 1 1
IIIc 1 1
Kepala Cabang Dikpora Kecamatan IVa
IVb 1 1
IVa 2 5 7
IIId 2 2 4
Kepala SKB IVa IVa 1 1
Kasubag
IVa
IIId 1 1 sudah
IIIb 1 1
Kepala Seksi
IVa
IVa 1 1
IIId 2 2
IIIc 1 3 4
IIIb 1 1
Fungsional Umum di Dinas Dikpora
IIIc 1 1
IIIa 2 2
IId 1 1
IIc 1 1
IIa 3 3
Fungsional Umum di Cabang Dinas Dikpora Kecamatan
IIIc 1 1 2
IIIb 2 1 3
IIIa 4 4 8
IId 2 2
IIc 3 3
IIb 3 3
IIa 6 8 14
Id 4 4
Fungsional Umum di SKB
IIIa 1 1 2
IIb 1 1
Jumlah
Kelompok Pengawas Jenis Kelamin
Jumlah L P
Pengawas TK/SD/MI 2 2
Pengawas SMP/MTs 9 21 30
Jumlah
Tingkat Pendidikan Formal Aparatur :
Jenjang
Unit Kerja
SMA/SMK
D III
S1
S2
Dinas Dikpora 4 3 3
UPTD Cabdin Kecamatan
UPTD SKB
Pengawas 32
JUMLAH 4 3 32 3
Keadaan Jumlah Sekolah, Guru dan Siswa Tahun 2017
Jenjang Pendidikan
Jumlah Bangunan Sekolah (Unit)
Jumlah Tenaga Pendidik Jumlah
Siswa PNS
Non PNS
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) :
- Taman Kanak-kanak (TK) 86 43 110 2338
- Kelompok Bermain (KB) 53 159 1110
- Satuan Paud Sejenis (SPS) 32 123 823
- Tempat Penitipan Anak (TPA)
Pendidikan Dasar :
- Sekolah Dasar (SD) 93 611 286 13.619
- Sekolah Menengah Pertama (SMP) 41 418 124 6.194
- Struktur Organisasi
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Perencanaan Strategis
Rencana strategis pembangunan pendidikan berpijak pada Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran sebagai berikut :
VISI
“Mewujudkan Minahasa Tenggara yang Cerdas, Kreatif, Inovatif, dan
Unggul dalam Segala Bidang”
MISI
1. Mengembangkan kualitas aparatur pendidik dan tenaga kependidikan
2. Meningkatkan pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh
pendidikan dengan dukungan sarana prasarana yang bermutu semua jenjang
pendidikan baik formal, non formal dan informal
3. Meningkatkan pelayanan pendidikan
4. Mengembangkan pendidikan yang berbasis kearifan dan keunggulan lokal
Tujuan
1. Mewujudkan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan merata bagi
masyarakat
2. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat
Sasaran
Adapun sasaran yang ingin dicapai sebagai berikut :
1. Tersedianya sarana dan prasarana gedung sekolah yang memadai hingga
keseleruh pedesaan
2. Terwujudnya akses dan mutu pendidikan yang berkualitas
3. 75% dari jumlah seluruh guru sudah bersertifikasi pada tahun 2018
4. Angka Melek Huruf (AMH) mencapai 99,99% pada tahun 2018
5. Meningkatnya jumlah lulusan siswa melanjutkan pendidikan pada jenjang
yang lebih tinggi
2.2 Rencana Kinerja Tahun 2017
Rencana Kinerja Tahun 2017 Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Tenggara
sebagai berikut :
Tabel
Rencana Kinerja Tahun 2017
Sasaran Indikator Program dan Kegiatan Target
Tersedianya sarana dan prasarana gedung sekolah yang memadai hingga keseluruh pedesaan
SPM PENDIDIKAN FORMAL
SD/MI Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Rehabilitasi Ruang Kelas Pembangunan Ruang Kelas Baru Pengadaan Meubeleur
13 Sek
4 Sek
3 Sek
SMP/MTs Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Pembangunan Ruang Serba Guna/Aula
1 Sek
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Pembangunan Ruang Laboratorium IPA
6 Sek
PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis
Program Pendidikan Anak Usia Dini Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa
10 Sek
Terwujudnya akses dan mutu pendidikan yang berkualitas
PENDIDIKAN FORMAL
SD/MI Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Murni (APM)
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Penyelenggaraan Ujian Akhir SD Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Penyediaan Beasiswa berprestasi
100%
91,35%
SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Murni (APM)
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Penyelenggaraan Ujian Akhir SMP Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Penyediaan Beasiswa berprestasi
95%
80%
Angka Melek Huruf (AMH) mencapai 99,99% pada Tahun 2018
Angka rata-rata lama sekolah
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Pembinaan minat,bakat, dan kreativitas sekolah
8,45 thn
PENDIDIKAN FORMAL
Meningkatnya Jumlah
Lulusan Siswa
Melanjutkan
Pendidikan Pada
Jenjang Yang Lebih
Tinggi
SD/MI Persentase Angka Putus Sekolah
Persentase lulusan yang melanjutkan ke SMP/MTs
Program Pendidikan Non Formal Publikasi dan Sosialisasi Pendidikan Non Formal Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Pengadaan Peningkatan Mutu
0,3%
99,70%
SMP/MTs Persentase Angka Putus Sekolah
Persentase lulusan yang melanjutkan SMA/SMK/MA
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Pengadaan buku-buku dan alat tulis siswa Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Pengadaan Peningkatan Mutu
0,45%
99,60%
75% dari jumlah seluruh guru sudah bersertifikasi pada tahun 2018
PENDIDIKAN FORMAL
SD/MI Persentase kualifiaksi guru yang sesuai kompetensi yang ditetapkan secara nasional
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pembinaan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Guru (PPPG)
80%
SMP/MTs Persentase kualifiaksi guru yang sesuai kompetensi yang ditetapkan secara nasional
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pelaksanaan sertifikasi pendidik
70%
PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK Presentase Guru PAUD alur Non Formal yang telah mengikuti pelatihan di Bidang PAUD
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pelaksanaan sertifikasi pendidik
40%
2.3 Penetapan Kinerja dan Realisasi Tahun 2017
Penetapan Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Tenggara seperti pada
tabel berikut :
Tabel
Penetapan Kinerja Tahun 2017
Sasaran Indikator Target
Tersedianya sarana dan prasarana gedung sekolah yang memadai hingga keseluruh pedesaan
SPM PENDIDIKAN FORMAL
SD/MI Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis
20 Sek
SMP/MTs Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis
7 Sek
PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis
10 Sek
Terwujudnya akses dan mutu pendidikan yang berkualitas
PENDIDIKAN FORMAL
SD/MI Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Murni (APM)
100%
91,35%
SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Murni (APM)
95%
80%
Angka Melek Huruf (AMH) mencapai 99,99% pada Tahun 2018
Angka rata-rata lama sekolah
8,45 thn
Meningkatnya Jumlah Lulusan
Siswa Melanjutkan Pendidikan
Pada Jenjang Yang Lebih Tinggi
PENDIDIKAN FORMAL
SD/MI Persentase Angka Putus Sekolah
Persentase lulusan yang melanjutkan ke SMP/MTs
0,3%
99,70%
SMP/MTs Persentase Angka Putus Sekolah
Persentase lulusan yang melanjutkan ke SMA/SMK/MA
0,45%
99,60%
75% dari jumlah seluruh guru sudah bersertifikasi pada tahun 2018
PENDIDIKAN FORMAL
SD/MI Persentase kualifiaksi guru yang sesuai kompetensi yang ditetapkan secara nasional
80%
SMP/MTs Persentase kualifiaksi guru yang sesuai kompetensi yang ditetapkan secara nasional
70%
PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK Persentase Guru PAUD alur Non Formal yang telah mengikuti pelatihan di Bidang PAUD
40%
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
2.1. Capaian Kinerja Organisasi
Untuk mencapai sasaran program dan kegiatan Dinas Pendidikan
Kabupaten Minahasa Tenggara diukur dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang
diberlakukan sebagai acuan dasar dalam mengukur capaian peningkatan kualitas
dan kuantitas pendidikan.
Penerapan SPM perlu ditetapkan dengan peraturan daerah (Perda). Dinas
Pendidikan di tahun 2017 ini rencananya akan mengusulkan Perda kepada DPRD
agar kebijakan pendidikan mendapat dukungan dana utamanya dari
pengalokasian anggaran.
Strategi penerapan SPM pendidikan dapat digambarkan sebagai berikut :
Secara bertahap Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan diharapkan
meningkat dari tahun ke tahun menuju Standar Nasional (SNP), seperti digambarkan
berikut ini :
SNP adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai isi pasal 1 ayat 3 dari Undang-Undang
nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dijabarkan lebih lanjut
dengan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 pasal 2 ayat (i) yaitu : “Lingkup
Standar Nasional Pendidikan yang meliputi :
1. Standar isi;
2. Standar proses;
3. Standar kompetensi lulusan;
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan;
5. Standar sarana dan prasarana;
6. Standar pengelolaan;
7. Standar pembiayaan; dan
8. Standar pembinaan.
1. Target dan Realisasi Tahun 2017
Target capaian dan realisasi kinerja Dinas Pendidikan sebagai berikut :
SPM 2015
Sasaran Indikator Target Realisasi
Tersedianya sarana dan prasarana gedung sekolah yang memadai hingga keseluruh pedesaan
SPM PENDIDIKAN FORMAL
SD/MI Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis
20 Sek
20 Sek
SMP/MTs Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis
7 Sek
7 Sek
PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis
10 Sek
10 Sek
Terwujudnya akses dan mutu pendidikan yang berkualitas
PENDIDIKAN FORMAL
SD/MI Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Murni (APM)
100%
91,35%
100%
91,35%
SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Murni (APM)
95%
80%
95%
80%
Angka Melek Huruf (AMH) mencapai 99,99% pada Tahun 2018
Angka rata-rata lama sekolah
8,45 thn
8,45 thn
Meningkatnya Jumlah
Lulusan Siswa
Melanjutkan
Pendidikan Pada
Jenjang Yang Lebih
Tinggi
PENDIDIKAN FORMAL
SD/MI Persentase Angka Putus Sekolah
Persentase lulusan yang melanjutkan ke SMP/MTs
0,3%
99,70%
0,3%
99,70%
SMP/MTs Persentase Angka Putus Sekolah
Persentase lulusan yang melanjutkan ke SMA/SMK/MA
0,45%
99,60%
0,45%
99,60%
75% dari jumlah seluruh guru sudah bersertifikasi pada tahun 2018
PENDIDIKAN FORMAL
SD/MI Persentase kualifiaksi guru yang sesuai kompetensi yang ditetapkan secara nasional
80%
80%
SMP/MTs Persentase kualifiaksi guru yang sesuai kompetensi yang ditetapkan secara nasional
70%
70%
PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK Persentase Guru PAUD alur Non Formal yang telah mengikuti pelatihan di Bidang PAUD
40%
40%
ANALISA CAPAIAN KINERJA:
1. Tersedianya sarana dan prasarana gedung sekolah yang memadai
hingga keseluruh pedesaan
Indikator Target Realisasi
Capaian
SPM PENDIDIKAN FORMAL
SD/MI Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis
20 Sek
20 Sek
100%
SMP/MTs Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis
7 Sek
7 Sek
100%
PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis
10 Sek
10 Sek
100%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah sekolah yang memiliki sarana dan
prasarana sesuai standar teknis untuk SD/MI, SMP/MTs dan Taman Kanak-kanak
telah mencapai 100% sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Recana
Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan. Hal ini disebabkan beberapa program dan
kegiatan yang menunjang sasaran diatas realisasi anggarannya rata-rata 90%.
Demikian pula untuk tahun 2015 dan 2016, realisasi program untuk menunjang
sasaran tersedianya sarana dan prasarana gedung sekolah yang memadai hingga
ke seluruh pedesaan diatas 90%. Sehingga diharapkan pada tahun 2018 semua
sekolah SD/MI, SMP/MTs sudah memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
2. Terwujudnya akses dan mutu pendidikan yang berkualitas
Indikator Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) dikategorikan
berhasil walaupun sesuai dengan data diatas masih perlu ditingkatkan lagi dalam
peningkatan partisipasi anak bersekolah. Dalam hal ini Dinas Pendidikan telah berupaya
didalam meningkatkan akses pendidikan melalui program dan kegiatan yang tertuang
dalam Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2017 dengan realisasi anggaran
mencapai 85% keatas. Melihat perbandingan APK dan APM SD/MI, SMP/MTs dari tahun
2015 dan 2016 dengan data sebagai berikut:
Indikator Target Realisasi (%) Capaian
PENDIDIKAN FORMAL
SD/MI Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Murni (APM)
100%
91,35%
100%
91,35%
100%
100%
SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka Partisipasi Murni (APM)
95%
80%
95%
80%
100%
100%
Maka menunjukkan bahwa partisapasi pendidikan dan kesadaran masyarakat dalam
memperoleh pendidikan di kabupaten minahasa tenggara relative tinggi.
3. Angka Melek Huruf (AMH) mencapai 99,99% pada Tahun 2018
Melihat tabel diatas maka menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah di kabupaten
minahasa tenggara pada tahun 2017 berada pada jenjang sekolah menengah umum.
Jika dibandingkan dengan tahun 2016 dan 2015 seperti pada tabel dibawah ini:
Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2015 – 2017 Kabupaten Minahasa Tenggara
URAIAN 2015 2016 2017
Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 8,38 8,39 8,45
Maka dapat dilihat bahwa Rata-rata lama sekolah Penduduk Minahasa Tenggara tahun
2015 - 2017 belum menamatkan Pendidikan Dasar 9 tahun. Dimana Tahun 2016 rata-
rata lama sekolah 8,39 tahun dan pada tahun 2017 menjadi 8,45 tahun.
Penerapan kebijakan pemerintah dalam upaya memberikan stimulus baik di tingkat pusat
maupun daerah berupa kebijakan pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun,
pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Biaya Operasional Pendidikan (BOP)
belum memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pencapaian ini.
SATUAN
PENDIDIKAN
TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017
APK APM APK APM APK APM
SD/MI 113,85% 93,97% 114,50% 91,25% 100% 91,35%
SMP/MTs 80,19% 65,86% 91,90% 78,06% 95% 80%
Indikator Target Realisasi
Capaian
Angka rata-rata lama sekolah 8,45 thn
8,45 thn
100%
4. Meningkatnya Jumlah Lulusan Siswa Melanjutkan Pendidikan Pada
Jenjang Yang Lebih Tinggi
Indikator Target Realisasi
Capaian
SPM PENDIDIKAN FORMAL
SD/MI Persentase Angka Putus Sekolah
Persentase lulusan yang melanjutkan ke SMP/MTs SMP/MTs Persentase Angka Putus Sekolah
Persentase lulusan yang melanjutkan ke SMA/SMK/MA
0,4%
99,54%
0,4%
99,54%
100%
104%
0,57%
99,33%
0,57%
99,33%
100%
104%
Angka Putus Sekolah (%)
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2015 - 2017
NO Jenjang
Pendidikan
Angka Putus Sekolah (%)
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
1 SD 0,35 0,3 0,4
2 SMP 0,9 0,85 0,57
3 SMA/SMK 2,75 2,65 0,55
Persentase Kelulusan (%)
Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2014 - 2016
NO Jenjang
Pendidikan
Angka Kelulusan (%)
Tahun
2015
Tahun
2016
Tahun
2017
1 SD 99,51 99,54 99,70
2 SMP 99,03 99,03 99,60
Melihat perbandingan dari tahun 2014, 2015, 2016 seperti pada tabel diatas
menunjukkan bahwa angka putus sekolah tiap tahun cenderung menurun. Artinya
kualitas pendidikan di kabupaten minahasa tenggara semakin baik. Sedangkan angka
lulusan untuk melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi melebihi dari target yang
ditetapkan disebabkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan sudah
cukup tinggi.
5. 75% dari jumlah seluruh guru sudah bersertifikasi pada tahun 2018
Indikator Target Realisasi
Capaian
SPM PENDIDIKAN FORMAL
SD/MI Persentase kualifiaksi guru yang sesuai kompetensi yang ditetapkan secara nasional SMP/MTs Persentase kualifiaksi guru yang sesuai kompetensi yang ditetapkan secara nasional
PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK Persentase Guru PAUD alur Non Formal yang telah mengikuti pelatihan di Bidang PAUD
80%
80%
100%
70%
70%
100%
40%
40%
100%
Rata-rata guru pendidikan formal SD/MTs yang bersertifikasi pada tahun 2017 telah
mencapai diatas 80%, SMP/MTs mencapai 70% dan tingkat pendidikan taman kanak-
kanak 40%, walaupun belum mencapai target tetapi dapat disimpulkan kualitas guru di
kabupaten minahasa tenggara semakin baik.
2. Analisis Penunjang Keberhasilan/Keberhasilan serta Alternatif Solusi
a. Analisis Penunjang Keberhasilan
Faktor-faktor penunjang keberhasilan program terdiri dari:
o Adanya koordinasi lintas SKPD tentang perencanaan penganggaran;
o Komitmen para pelaksana kegiatan yang serius dan bertanggung jawab;
o Dukungan para pimpinan untuk mencapai target sesuai rencana.
b. Analisis Penunjang Kegagalan
Faktor-faktor penunjang kegagalan program terdiri dari:
o Kurangnya data yang mendukung proses perencanaan penganggaran;
o Kompetensi dan kualifikasi SDM yang masih kurang professional dalam
perencanaan penganggaran maupun pelaksanaan kegiatan;
o Minimnya akses teknologi komunikasi informasi serta SDM yang
menguasainya yang mengakibatkan kelambatan proses pelaksanaan
program kegiatan.
o Angka kelulusan untuk mendapatkan sertikasi guru saat ini adalah 8.
3. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumberdaya
Sumberdaya dalam pelaksanaan program kegiatan di Dinas Pendidikan
mencakup sumber daya manusia (SDM) dan sarana prasarana yang tersedia di
kantor.
Dalam hal SDM, tendensi pergantian pejabat dalam waktu yang singkat
menyebabkan tidak maksimalnya pemahaman yang bersangkutan pada bidang
tugasnya, apalagi jika yang bersangkutan tidak memiliki kualifikasi dan
kompetensi pada bidang tugasnya.
Sedangkan dalam hal sarana prasarana, terlihat bahwa beberapa hal masih
perlu mendapat perhatian mengingat tuntutan kebutuhan demi kelancaran
pelaksanaan tugas, seperti: tenaga/daya listrik yang kurang, jumlah unit computer
dan kelengkapanya yang masih didominasi oleh kepemilikan pribadi, ditambah
dengan ketidakmampuan pelaksana program dalam mengoperasikan peralatan
teknologi.
Namun demikian semangat untuk menyelesaikan program terlihat jelas
selang tahun anggaran berjalan.
4. Analisis Program/Kegiatan Penunjang Keberhasilan/Kegagalan
Pencapaian Pernyataan Kinerja
Program/penunjang keberhasilan pernyataan kinerja yang utama adalah
Visi dan Misi Bupati Minahasa tenggara yang dituangkan dalam kebijakan-
kebijakan yang kemudian disesuaikan dengan program/kegiatan yang ada di
Dinas Pendidikan, yang antara lain menegaskan ketepatan waktu penyelesaian
program (tidak ada istilah luncuran); bersih dari KKN dan dapat
dipertanggungjawabkan secara administrasi maupun keuangan.
Di samping itu adanya proram/kegiatan pendukung dari tingkat provinsi
maupun tingkat pusat juga sangat membantu tercapainya target program yang
ada di Dinas Pendidikan.
Yang menjadi penghambat adalah SDM Dinas Pendidikan yang kurang
sigap mengantisipasi perubahan-perubahan program/kegiatan sehingga
khususnya di akhir tahun terlihat sangat tergesa-gesa dan tidak mencapai target
dan sasaran.
2.2. Realisasi Anggaran Kinerja Organisasi sesuai Dokumen Perjanjian
Kinerja
Realisasi Anggaran Kinerja Dinas Pendidikan sebagai berikut :
BAB IV
PENUTUP
Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Tenggara telah menyelesaikan RPJMD
Tahun 2009– 2013 dan telah memulai RPJMD Tahun 2014 – 2018 yang merupakan
penjabaran dari visi, misi dan program pemerintah di bawah kepemimpinan Bupati James
Sumendap,SH dan Wakil Bupati Ronald Kandoli (periode kepemimpinan 2013-2018).
Penyajian LKIP tahun 2017 ini menggambarkan capaian program kegiatan Dinas
Pendidikan Kabupaten Minahasa Tenggara dimana disadari masih banyak program yang
belum tercapai targetnya. Hal ini juga disebabkan karena masih minimnya anggaran yang
dialokasikan pemerintah daerah untuk pelaksanaan berbagai program kegiatan yang
menjadi tugas pokok Dinas Pendidikan. Ini harus menjadi catatan bersama eksekutif
dan legislatif agar ke depan pelaksanaan program kegiatan Dinas Pendidikan benar-
benar sesuai kebutuhan dan terukur.
Di bawah pemerintahan yang baru saat ini yakni sebagai Bupati Bapak James
Sumendap dan Wakil Bupati Bapak Ronald Kandoli yang mana telah mencanangkan visi
dan misi PERUBAHAN dan PEMBAHARUAN maka pembangunan bidang pendidikan juga
harus berubah dan diperlukan kaidah pelaksanaan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Renstra Tahun 2014 - 2018 diarahkan dan dikendalikan oleh Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Tenggara;
2. Dalam menyelenggarakan perencanaan Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa
Tenggara, Kepala Dinas dibantu oleh Sekretarias melalui Kepala Sub Bagian
Keuangan dan Perencanaan;
3. Seluruh Bidang Teknis/Fungsional yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan
Kabupaten Minahasa Tenggara agar melaksanakan program-program dalam Renstra
Tahun 2014 - 2018 dengan sebaik-baiknya;
4. Setiap Bidang Teknis/Fungsional Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Tenggara
sesuai dengan tugas dan fungsi bidang masing-masing berkewajiban untuk
menyusun program kegiatan yang mengandung visi, misi, tujuan dan strategi yang
ada dalam Renstra Tahun 2014 - 2018.
5. Agar Renstra Tahun 2014 - 2018 dapat dilaksanakan dan memberikan hasil yang
diharapkan, maka setiap bidang teknis/fungsional, sekretariat dan UPT perlu
mengupayakan penguatan peran stakeholder dalam mendukung pelaksanaan
Renstra Tahun 2014 - 2018 ini, di samping itu ditempuh melalui proses sosialisasi,
baik kepada seluruh komponen pegawai yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan
Kabupaten Minahasa Tenggara, instansi terkait maupun masyarakat luas.
6. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan Renstra Tahun 2014 - 2018,
dipandang perlu untuk melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan
Renstra tahun 2014 - 2018, sebagai berikut :
a. Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan bidang pendidikan dilakukan
oleh masing-masing kepala bidang teknis dan UPT.
b. Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan menghimpun dan menganalisis hasil
pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing bidang
dan UPT pelaksana sesuai tugas dan kewenangannya.
c. Kepala Dinas melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana kerja SKPD
periode sebelumnya.
d. Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan menyusun evaluasi rencana kerja
berdasar hasil evaluasi Kepala SKPD.
e. Hasil evaluasi sebagaimana tersebut diatas menjadi bahan bagi penyusunan
rencana kerja untuk periode berikutnya.
Apabila dalam periode pelaksanaan Renstra Tahun 2014 - 2018 dihadapkan pada
hal-hal diluar kendali Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Tenggara, maka konsepsi
strategi dan arah kebijakan yang telah ditetapkan agar dapat ditinjau melalui konsultasi
dengan Bappeda untuk mendapatkan pertimbangan lebih lanjut dalam proses
pelaksanaannya.
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Tenggara
ini, dimaksudkan sebagai pedoman, landasan dan alat ukur guna dapat mencapai
sasaran yang diinginkan dengan baik dan terarah, mengingat begitu banyak dan luasnya
jenis sasaran yang ingin dicapai, maka dibuat skala prioritas sasaran yang disesuaikan
menurut keadaan maupun dana yang tersedia, prioritas program kerja dituangkan dalam
program kerja tahunan.
Berkenaan dengan hal tersebut diharapkan kerjasama yang mantap serta
pengawasan yang terarah perlu terus ditingkatkan dan juga arahan dari Bapak Bupati
agar dapat mencapai hasil yang optimal.
Demikian LKIP ini kami susun sebagai dasar dan pedoman di dalam melaksanakan
tugas dan pelayanan terutama dalam pembangunan bidang pendidikan sesuai dengan
situasi dan kondisi yang ada.
Ratahan, Maret 2018 KEPALA DINAS,
DJELLY WARUIS, S.Pt, MM PEMBINA UTAMA MUDA
NIP. 19700724 199503 2 005
Indikator SPM terhadap pelayanan dasar DISDIK sebagai berikut :
JENIS PELAYANAN DASAR INDIKATOR SPM
1 BIDANG PENDIDIKAN
A PENDIDIKAN DASAR
1.Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil
2. Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis;
3. Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik;
4. Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya; dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru.
5. Di setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan;
6. Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran
7. Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik;
8. Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%;
9. Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris
Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik;
11. Di setiap kabupaten/kota semua kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik;
12. Di setiap kabupaten/kota semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik
13. Pemerintah kabupaten/kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif
14. Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan
JENIS PELAYANAN DASAR INDIKATOR SPM
C. PENDIDIKAN NON FORMAL
SPM pendidikan Keaksaraan
1. Semua penduduk usia pro-duktif (15-44 tahun) bisa membaca dan menulis.
2. Jumlah orang buta aksara dalam kelompok usia 15-44 tahun
tidak melebihi 7 persen.
3. Jumlah orang buta aksara dalam kelompok usia di atas 44
tahun tidak melebihi 30 persen.
4. Tersedianya data dasar keaksaraan yang diperbarui secara
terus menerus.
SPM kesetaraan Sekolah Dasar (SD)
a. Sebanyak 85 persen dari jumlah penduduk usia sekolah yang
belum bersekolah di SD/MI menjadi peserta didik Program Paket A
b. Peserta didik program paket A yang tidak aktif tidak melebihi 10
Persen.
c. Sebanyak 100 persen peserta didik memiliki modul Program
Paket A.
d. Sejumlah 95 persen peserta didik yang mengikuti ujian akhir
Program Paket A lulus ujian kesetaraan.
e. Sejumlah 95 persen lulusan Program Paket A dapat melan-
jutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (SMP, MTs, atau Program Paket B).
f. Sejumlah 90 persen peserta didik yang mengikuti uji sampel
mutu pendidikan men-dapat nilai memuaskan.
g. Sejumlah 100 persen dari tutor Program Paket A yang
diperlukan terpenuhi.
h. Sebanyak 90 persen tutor Program Paket A memiliki kualifikasi
sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional.
i. Sejumlah 90 persen pusat kegiatan belajar masyarakat memiliki
sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis pembelajaran.
j. Sebanyak 100 persen peserta didik memiliki sarana belajar.
k. Tersedianya data dasar kesetaraan sekolah dasar yang
diperbarui secara terus menerus
SPM Kesetaraan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
a. Sebanyak 90 persen dari jumlah penduduk usia sekolah yang belum bersekolah di SMP/MTs menjadi peserta didik Program Paket B.
b. Peserta didik Program Paket B yang tidak aktif tidak melebihi 10 Persen.
c. Sebanyak 100 persen peserta didik memiliki modul Program Paket B.
d. Sejumlah 80 persen peserta didik yang mengikuti ujian akhir Program Paket B lulus ujian kesetaraan.
e. Sejumlah 50 persen lulusan Program Paket B dapat memasuki dunia kerja.
JENIS PELAYANAN DASAR INDIKATOR SPM
f. Sejumlah 50 persen lulusan Program Paket B dapat me-lanjutkan ke jenjang pen-didikan yang lebih tinggi (SMA, SMK, MA, atau Program Paket C).
g. Sejumlah 90 persen peserta didik Program Paket B yang mengikuti uji sampel mutu pendidikan mendapat nilai memuaskan.
h. Sejumlah 100 persen tutor Program Paket B yang di-perlukan terpenuhi.
i. Sebanyak 90 persen tutor Program Paket B memiliki kualifikasi sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional.
j. Sejumlah 90 persen pusat kegiatan belajar masyarakat memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis pembelajaran.
k. Tersedianya data dasar ke-setaraan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang di-perbarui secara terus menerus