kata pengantar ¯2Ù{´ g¡ +Ý o ¯2lµ...

64
KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡+Ýo ¯2lµo Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Berkat rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nyalah skripsi ini dapat terwujud. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah bagi Rasulullah Saw, beserta keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Karya tulis ini merupakan skripsi yang diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam Dalam menyelesaikan skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang dihadapi dan dialami penulis, baik yang menyangkut pengaturan waktu, pengumpulan bahan-bahan (data) maupun pembiayaan dan lain sebagainya. Namun berkat kesungguhan hati dan kerja keras disertai motivasi dan bantuan dari berbagai pihak, maka segala kesulitan dan hambatan itu dapat diatasi dengan sebaik-baiknya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sedalam- dalamnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan atas terselesaikannya skripsi ini. Terutama kepada Bapak Dr. Khalimi, M.Ag sebagai Dosen Pembimbing, yang telah mengarahkan dan memberikan bimbingan yang sangat berharga bagi penulis. Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada: 1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidatatullah Jakarta. 2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hifdayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan tuntunan kepada penulis.

Upload: duongbao

Post on 21-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta

alam. Berkat rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nyalah skripsi ini dapat terwujud.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah bagi Rasulullah Saw, beserta

keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Karya tulis ini merupakan skripsi yang diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

Dalam menyelesaikan skripsi ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang

dihadapi dan dialami penulis, baik yang menyangkut pengaturan waktu, pengumpulan

bahan-bahan (data) maupun pembiayaan dan lain sebagainya. Namun berkat

kesungguhan hati dan kerja keras disertai motivasi dan bantuan dari berbagai pihak,

maka segala kesulitan dan hambatan itu dapat diatasi dengan sebaik-baiknya sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sedalam-

dalamnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan atas terselesaikannya skripsi ini. Terutama kepada Bapak Dr.

Khalimi, M.Ag sebagai Dosen Pembimbing, yang telah mengarahkan dan memberikan

bimbingan yang sangat berharga bagi penulis.

Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula

kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidatatullah Jakarta.

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hifdayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan tuntunan kepada penulis.

Page 2: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

4. Pegawai perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah dan Iman Jama’ yang telah

membantu melengkapi literatur yang penulis perlukan dalam penyelesaian skripsi

ini.

5. Ayahanda (………) dan ibunda (………….), atas kesabaran dan keihklasan

merawat dan mendidik selama ini, dan do’a yang tak henti-hentinya selalu diberikan

kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Kakakku tercinta (……..) yang telah membantu dengan memberikan do’a, semangat

dan dorongan kepada penulis. Dan adikku tersayang (……….) terima kasih untuk

do’anya dan semoga adik tercapai cita-citanya dan menjadi anak yang sholeh.

7. Teman-teman di kelas A Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2003, terima

kasih atas do’a yang diberikan selama ini.

Akhirnya dengan segala keterbatasan, penulis hanya dapat mengembalikan

segalanya kepada Allah SWT, untuk membalas kebaikan mereka. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amiiin

Jakarta, Mei 2008

Penulis

Page 3: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

ABSTRAKSI

Iip Nur’afianti, Hubungan Motivasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Pada Siswa Kelas V di SDN Curug 2 Cimanggis Depok, Jurusan : Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Mei 2008 Masalah pokok dalam penelitian ini adalah adanya hasil prestasi belajar yang baik akibat pengaruh motivasi orang tua terhadap anaknya dalam menyongsong cita-cita di masa depan. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui sejauh mana pengaruh hubungan motivasi orang tua terhadap prestasi belajar pada siswa. Penelitian ini dilakukan di SDN Curug 2 Cimanggis Depok, dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang ingin mendapatkan gambaran yang sesungguhnya di lapangan dengan mengumpulkan data primer melalui riset dilapangan dan data sekunder dengan melalui riset kepustakaan. Populasi adalah seluruh siswa kelas 5 SDN Curug 2 Cimanggis Depok tahun ajaran 2007-2008. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling. Dari populasi sebanyak 111 siswa ditentukan sampel sebanyak 20%, sehingga diperoleh sampel sebanyak 20 orang siswa. Setelah diberikan sejumlah angket diperoleh hasil penelitian adanya pengaruh yang tinggi antara hubungan motivasi orang tua terhadap prestasi belajar pada siswa kelas V di SDN Curug 2 Cimanggis Depok.

Page 4: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………………......i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………….iii

HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………………v

ABSTRAKSI…………………………………………………………………..vi

KATA PENGANTAR…………………………………………………….......vii

DAFTAR ISI………………………………………………………………......ix

DAFTAR TABEL…………………………………………………………......xi

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………..1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………...1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah……………………...4

C. Metode Pembahasan……………………………………….5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………….5

E. Sistematika Penulisan……………………………………...6

BAB II KAJIAN TEORI……………………………………………….8

A. Motivasi Orang Tua………………………………………..8

1. Pengertian orang tua…………………………………...8

2. Tugas dan tanggung jawab orang tua…………………12

3. Pengertian dan Fungsi motivasi……………………….17

4. Motivasi Orang tua yang harus dilaksanakan…………24

5. Indikator motivasi orang tua yang baik……………….27

B. Prestasi Balajar Siswa…………………………………......28

1. Pengertian Prestasi Belajar Anak…………………....28

2. Macam-macam Prestasi Belajar……………………..32

3. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar………..34

4. Cara Menentukan Prestasi Belajar……………..........38

Page 5: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

5. Indikator Prestasi Belajar……………………………39

C. Asumsi / Anggapan Dasar……………………………….39

D. Hipotesis Penelitian……………………………………...40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………..42

A. Tempat dan Waktu………………………………………42

B. Variabel Penelitian………………………………………42

C. Populasi dan Sampel…………………………………….42

D. Teknik Pengumpulan Data……………………………...42

E. Teknik Analisis Data……………………………………44

BAB IV HASIL PENELITIAN……………………………………...46

A. Kondisi pendidikan SDN Curug 2 Cimanggis Depok….46

B. Deskripsi Data…………………………………………. 50

C. Analisis Data……………………………………………53

D. Interprestasi data……………………………………….57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………..60

B. Saran……..……………………………………………..60

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………62

LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………63

Page 6: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Keadaan guru SDN Curug 2 Cimanggis Depok………………...47

2. Tabel 2 Keadaan murid SDN Curug 2 Cimanggis Depok……………….48

3. Tabel 3 Data pemberian motivasi orang tua……………………………..50

4. Tabel 4 Data pendukung prestasi belajar siswa………………………….51

5. Tabel 5 Data nilai prestasi belajar siswa………………………………...51

6. Tabel 6 Data rata – rata pemberian motivasi orang tua SDN Curud 2….53

7. Tabel 7 Data penunjang prestasi hasil belajar siswa kelas V di SDN

Curug 2 Cimanggis Depok……………………………………..54

8. Tabel 8 Tabel rata – rata hasil prestasi belajar siswa SDN Curug 2……55

9. Tabel 9 Analisa statistik korelasi antara pemberian motivasi oleh orang

Tua dengan prestasi belajar siswa kelas V SDN Curug 2 Ci-

manggis Depok…………………………………………………55

Page 7: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:
Page 8: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak adalah anugerah Illahi yang biasa disebut buah hati yang dititipkan

Illahirobbi kepada setiap pasangan hidup atau orang tua atas dasar kehendak-Nya

untuk dibesarkan dan dididik dengan sebaik-baiknya dengan penuh perhatian dan

kasih sayang. Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya tumbuh menjadi

anak yang baik dan yang terbaik. Tidak ada orang tua yang tega melihat anaknya

hidup menderita, pasti setiap orang tua rela berkorban apapun demi kebahagiaan

anaknya, baik dari segi yang bersifat tenaga, moril ataupun material.

Orang tua adalah penanggung jawab utama dan pertama bagi sang anak

sejak mulai tumbuh dalam benih atau kandungan ibu, sampai sang anak lahir ke

muka bumi dan menjadi seorang bayi, yang kemudian tumbuh menjadi anak-anak,

remaja hingga dewasa. Orangtualah yang berkewajiban dan merasa bertanggung

jawab untuk memlihara anak tersebut, tahap demi tahap sehingga anak berkembang

menjadi mahluk yang dapat berkomunikasi dengan lingkungan sosialnya.

Peran kasih orang tua tidak pernah mengenal batas sampai kapanpun,

bahkan orang tua adalah pendidik pertama bagi anak di lingkungan keluarga.

Terutama peran seorang ibu sejak ia mengandung, ia akan berusaha menjaga

kandungannya dengan sebaik-baiknya karena ingin agar anaknya lahir dengan baik

dan sehat, seperti pepatah yang berbunyi “kasih ibu sepanjang masa hanya memberi

tak harap kembali”. Dari pepatah tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa

kasih sayang sang ibu terhadap anak-anaknya dilakukan dengan tulus murni dan

1

Page 9: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apapun dari anaknya, walaupun pada saat

melahirkan nyawa menjadi taruhannya.

Begitu pula seorang ayah sebagai kepala keluarga pasti juga akan

menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya, hal ini akan terlihat dari usaha sang

ayah dalam bekerja keras mencari nafkah demi untuk mencukupi kebutuhan hidup

keluarganya dan untuk kebaikan anak-anaknya.

Secara tidak sadar banyak orang tua yang menganggap bahwa ia telah

mendidik anaknya bila memasukkan anaknya ke sekolah, padahal kewajibannya

untuk mendidik itu belum cukup dengan memasukkannya ke sekolah saja, karena ia

merupakan penanggung jawab utamanya.

Untuk memahami arti pendidikan berikut ini dikemukakan beberapa

definisi yang diajukan oleh para ahli pendidikan.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional dijelaskan sebagai berikut: “ Pendidikan adalah usaha sadar untuk

menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan atau latihan

bagi peranannya pada masa yang akan datang”.1

Menurut Muhammad Daud Ali adalah sebagai berikut: “Pendidikan

adalah usaha sadar yang dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan potensi

manusia lain yang dimilikinya kepada orang lain dalam masyarakat.2

Menurut Amir Daien Inderakusuma adalah sebagai berikut: “Pendidikan

adalah suatu usaha yang sadar, yang teratur dan sistematis yang dilakukan oleh

orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar

mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.3

1A. Rajak Husein, Sistem Pendidikan Nasional (Solo: Angkasa, 1995),h. 14

2Mohammad Daud Ali, Lembaga-lembaga Islam Insonesia, (Jakarta: Grafindo, 1995), h.137 3Amir Daien Inderakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983),h.

162

2

Page 10: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

Dari ketiga definisi ini dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha

yang dilakukan dengan sengaja yaitu usaha untuk memproses siswa sebagai obyek

yang perlu ditingkatkan potensinya secara sistematis dengan nilai-nilai tertentu

dengan tujuan pendidikan.

Untuk membantu dalam belajar, banyak hal yang dapat dilakukan oleh

orang tua antara lain mengontrol, memberi petunjuk dan bimbingan, memberi

motivasi belajar. Motivasi dari orang tua yang sangat dibutuhkan anak, karena

dengan motivasi ini akan timbul kegairahan belajar. Dalam hal ini Ngalim Purwanto

mengemukakan sebagai berikut: Banyak bakat anak tidak berkembang karena tidak

diperolehnya motivasi yang tepat. Jika seseorang memperoleh motivasi yang tepat,

maka lepaslah tenaga yang luar biasa sehingga tercapai hasil yang semula tidak

terduga.4

Kiranya cukup jelas bahwa motivasi mempunyai peranan yang cukup

strategis dalam memacu prestasi belajar anak. Menyadari bahwa pemberian motivasi

belajar ialah orang tua sangat penting maka penulis tertarik untuk mencermati

bagaimana pengaruh motivasi orang tua terhadap prestasi belajar siswa di SDN

Curug 2 Cimanggis Depok. Sehingga skripsi ini diberi judul: “Hubungan Motivasi

Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas V di SDN Curug 2

Cimanggis Depok”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasakan identifikasi masalah tersebut di atas, maka masalah dibatasi

pada :

a. Peran dan fungsi orang tua dalam memberikan motivasi kepada anaknya

dalam belajar guna keberhasilan mencapai prestasi belajar yang baik.

b. Pemberian motivasi orang tua sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak.

4 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), h. 61

3

Page 11: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

2. Perumusan Masalah

Maka rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah :

a. Bagaimana motivasi orang tua terhadap siswa di SDN Curug 2 Cimanggis

Depok.

b. Bagaimana Prestasi belajar siswa di SDN Curug 2 Cimanggis Depok.

c. Apakah ada korelasi antara motivasi orang tua dengan prestasi belajar siswa

di SDN Curug 2 Cimanggis Depok.

C. Metode Pembahasan

Metode penelitian yang dipakai dalam penulisan skripsi ini yaitu

menggunakan metode :

1. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data penelitian penulis menggunakan penelitian

pustaka (Libery riset) dan penelitian lapangan (Field riset). Dengan penelitian

kepustakaan penulis ingin memperoleh data tentang konsep data dan teori yang

berkaitan dengan konsep pada judul yang dibahas pada skiripsi ini. Sedangkan

penelitian lapangan untuk memperoleh data mengenai motivasi orang tua dan

prestasi belajar siswa di SDN Curug 2 Cimanggis Depok.

2. Metode Penulisan

Adapun metode penulisan dilakukan dengan berpedoman pada buku

Pedoman Penulisan Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut di atas, maka secara khusus

penelitian ini bertujuan untuk :

a. Memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan Islam

(S.Pd.I)

b. Mendapatkan data secara empiris dan dapat dipercaya tentang adakah

hubungan atau pengaruh antara pemberian motivasi dari orang tua kepada

4

Page 12: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

anak sebagai siswa kelas V terhadap prestasi belajarnaya di SDN Curug 2

Cimanggis Depok.

c. Mengkaji pola pendidikan orang tua yang dapat memberiakn motivasi positif

maupun negatif pada anak.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan sebagai berikut :

a. Bagi orang tua, sebagai bahan masukan akan tanggung jawabnya dalam

memberikan motivasi yang baik terhadap anak.

b. Bagi guru dan kepala sekolah sebagai bahan masukan yang berguna untuk

kepentingan komunikasi dengan orang tua dan anak didik.

c. Bagi anak agar terjadi perubahan yang lebih baik dalam aktivitas belajar

disekolah dan dapat mencapai prestasi belajar yang baik serta dapat

mencapai cita-cita dengan bakat yang dimilikinya.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh dan jelas mengenai

penyusunan proposal skripsi ini, maka penulis menguraikannya dalam sistematika

penulisan sebagai berikut :

Bab I sebagai pendahuluan yang terdiri atas : Latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, Metode pembahasan, Tujuan penelitian dan

manfaat penelitian, sistematika penulisan.

Bab II merupakan kerangka teori yang membahas tentang kajian pustaka

yang terdiri dari dua sub pokok bahasan yaitu : Hubungan pemberian motivasi orang

tua dan prestasi belajar anak sebagai siswa. Bahan dari hasil kajian pustaka,

selanjutnya digunakan untuk menyusun kerangka berpikir yang kemudian

dirumuskan hipotesa penelitian.

Bab III akan membahas tentang waktu dan tempat penelitian, populasi

dan sampel, variable penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.

5

Page 13: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

6

Bab IV menjelaskan tentang pelaksanaan dan hasil penelitian yaitu :

Kondisi pendidikan SDN Curug 2 Cimanggis Depok, Deskripsi data, analisa dan

interprestasi data serta ulasan atau pembahasan hasil penelitian.

Bab V berisi kesimpulan dan saran-saran, serta daftar pustaka dan

lampiran-lampiran.

Page 14: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Motivasi Orang tua

1. Pengertian orang tua

Orang tua adalah orang yang pertama kali bertanggung jawab penuh

untuk membesarkan anaknya sehingga tumbuh menjadi besar dan dewasa,

dengan memberikan kasih sayang yang tulus baik berupa moril maupun

material, karena adanya pertalian darah yang erat. Dengan harapan kelak

anaknya tumbuh menjadi anak yang cerdas, berguna bagi keluarga, agama,

bangsa dan negara.

Orang tua dalam hal ini adalah ayah dan ibu yang mempunyai

kedudukan masing-masing. Dimana ayah sebagai kepala keluarga dan ibu

sebagai ibu rumah tangga atau orang tua kedua setelah ayah. Namun pada

hakekatnya keduanya mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sama dalam

memelihara, membina, mendidik dan memenuhi kebutuhan anak-anaknya.

Peran kasih orang tua tidak pernah mengenal batas sampai kapanpun,

bahkan orang tua adalah pendidik pertama bagi anak di lingkungan keluarga.

Page 15: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

9

Terutama peran seorang ibu sejak ia mengandung, ia akan berusaha menjaga

kandungannya dengan sebaik-baiknya karena ingin agar anaknya lahir dengan

baik dan sehat, seperti kata pepatah yang biasa kita dengar yang berbunyi

“kasih ibu sepanjang masa hanya memberi tak harap kembali”. Dari pepatah

tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kasih sayang sang ibu terhadap

anak-anaknya dilakukan dengan tulus murni dan ikhlas tanpa mengharapkan

imbalan apapun dari anaknya, walaupun pada saat melahirkan nyawa menjadi

taruhannya.

Begitu pula seorang ayah sebagai orang tua kandung laki-laki dan

sekaligus sebagai kepala keluarga pasti juga akan menginginkan yang terbaik

bagi anak-anaknya, hal ini akan terlihat dari usaha sang ayah dalam bekerja

keras mencari nafkah demi untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya dan

untuk kebaikan anak-anaknya, karena ayah merupakansosok manusia yang

sangat diandalkan dalam keluarga. Dalam hal ini Ngalim Purwanto menyatakan,

bahwa peranan ayah dalam pendidikan anak-nakanya yang lebih dominant

adalah sebagai berikut :1

a. Sumber kekuasaan di dalam keluarga.

b. Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar.

c. Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga.

d. Pelindung terhadap ancaman dari luar.

e. Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan

1 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,

1991, h. 91-92

Page 16: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

10

f. Pendidik dalam segi-segi rasional.

Sebagai kepala keluarga, ayah merupakan salah satu sumber kekuasaan

bagi anggota keluarganya. Sehingga dalam lingkup keluarga yang sangat

potensial untuk memberikan peraturan-peraturan terletak pada sang ayah.

Disinilah sebagai ayah diuji kemampuannya apakah mampu menjadi sumber

kekuasaan di dalam keluarga atau tidak.

Sebagai penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar,

maka ia harus tampil prima bagaimana cara terbaik untuk menghubungkan anak

dan isterinya dengan masyarakat di lingkungannya.

Sebagai pemberi rasa aman dan sebagai pelindung terhadap ancaman

dari luar bagi seluruh anggota keluarga, maka ia harus tampil terdepan diantara

anak dan isterinya, karena ia merupakan orang yang paling bertanggung jawab

terhadap keamanan dan keselamatan keluarganya.

Adapun sebagai hakim dalam keluarga maka ia harus mengadili dan

memberikan jalan keluar sebaik mungkin dalam memecahkan permasalahan

yang ada diantara anggota keluarganya.

Selain itu ayah juga berperan sebagai pendidik dalam segi-segi rasional

terhadap anak. Sebab jika anak tidak diberikan pendidikan sebaik mungkin,

maka pada akhirnya anak akan terjerumus kejalan yang sesat. Maka dari itu

pendidikan merupakan sesuatu yang harus diberikan kepada anak, dan yang

paling pertama adalah masalah keimanan. Hal ini sebagaimana dilaksanakan

oleh Luqman kepada anak-anaknya agar mereka tidak menyekutukan Allah.

Sesuai dengan firman-Nya yang temuat dalam Al-Quran sebagai berikut :

Page 17: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

11

Artinya : Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (Q.S.Luqman:13).2

Ayat Al-Quran di atas mempunyai pengertian bahwa sebagai orang tua

khususnya bagi seorang ayah dalam memberikan pendidikan kepada anaknya

yang paling pertama harus ditekankan adalah pendidikan keimanan. Dengan

pendidikan keimanan anak akan dapat membedakan antara yang baik untuk

dapat dilaksanakan dan yang buruk untuk ditinggalkan sesuai dengan tingkat

kemampuannya. Keimanan yang tertanam dalam diri anak merupakan salah satu

pondasi kuat untuk menangkal bujuk rayuan syaitan, yang pada akhirnya anak

akan berusaha untuk berbuat amar ma’ruf nahi munkar dalam kehidupan sehari-

hari.

Sebagai ayah selain berperan untuk memberikan pendidikan keagamaan

kepada anak-anaknya, juga sangat berperan untuk memberikan pengajaran

dalam arti luas, sehingga anak memperoleh peluang untuk memiliki pengetahuan

dan kecakapan seluas dan setinggi mungkin yang dapat dicapainya.3 Selain

2 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahnya, (Jakatra: PT. Syaamil Cipta

Media, 2006), h. 412 3 Zakiah Darazat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1991), h. 34

Page 18: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

12

pengetahuan agama, pengetahuan umum juga sangat dibutuhkan anak dalam

rangka untuk kemaslahatan dunia, sedangkan agama dibutuhkan dalam rangka

untuk kemaslahatan di akhirat nanti. Agar kemaslahatan di dunia dan diakhirat

dapat tercapai, maka ilmu keagamaan maupun ilmu pengetahuan sama-sama

dibutuhkan oleh anak.

Orang tua disebut juga sebagai pendidik kodrat. Namun karena pihak

orang tua tidak mempunyai kemampuan baik dari segi waktu dan sebagainya,

maka mereka menyerahkan sebagian tanggung jawabnya kepada orang lain yang

berkompeten untuk melaksanakan tugas mendidik.

Secara tidak sadar banyak orang tua yang menganggap bahwa ia telah

mendidik anaknya bila memasukkan anaknya ke sekolah, padahal kewajibannya

untuk mendidik itu belum cukup dengan memasukkannya ke sekolah saja,

karena ia merupakan penanggung jawab utamanya.

2. Tugas dan tanggung jawab orang tua

Sebelum anak dewasa, orang tua berkewajiban untuk mendidik anaknya

dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan. Seperti anak diajari

berbicara, diajari berhitung, diajari membaca dan sebagainya.

Ketika anak mencapai usia belajar, maka orang tua harus bertanggung

jawab memasukkan anknya ke sekolah dan membiayai pendidikannya di

sekolah. Terhadap hal ini Abu Ahmadi mengemukakan sebagai berikut :

“Keluarga adalah wadah yang sangat penting diantara individu dan grup, dan merupakan kelompok sosial individu yang pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya. Dan keluarga sudah barang tentu yang pertama menjadi tempat untuk mengadakan sosialisasi anak-anak. Ibu, ayah dan saudara-saudaranya

Page 19: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

13

adalah orang yang pertama dimana anak mengadakan kontak sosial dan pertama pula untuk mengajarkan hal-hal tertentu kepada anak itu sampai anak memasuki sekolah”.4

Dari keterangan ini dapat diketahui bahwa orang tua memegang peran

penting dalam pendidikan anaknya. Setelah anak masuk sekolah bukan berarti

tugas dan tanggung jawab orang tua mendidik anak berakhir, karena sekolah

tidak mungkin dapat membina anak dengan baik tanpa dukungan orang tua, dan

alokasi waktu yang tersedia di sekolah sangat terbatas.

Tanggung jawab orang tua khususnya ayah dalam merawat, mengasuh

dan mendidik anak, diharapkan pada akhirnya dapat membentuk anak menjadi

insan kamil (manusia yang sempurna). Baik sempurna dalam melaksanakan

perintah dalam kehidupan sehari-hari maupun melaksanakan perintah

(peraturan-peraturan) yang berlaku didalam lingkungan masyarakat sekitarnya.

Allah SWT berfirman :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S. At-Tahrim :6)5

4 Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1992), h.103 5 Departemen Agama RI, OP. Cit, h. 951

Page 20: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

14

Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa kita harus memelihara diri

kita dan keluarga kita dari api neraka. Oleh karena itu pendidikan agama sangat

penting untuk diberikan kepada anak sedini mungkin. Agar mereka tidak

terjerumus kepada perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama.

Peran orang tua dalam membina anak pada garis besarnya terbagi dua

yaitu mensejahterakan kebutuhan fisik dan kebutuhan mental rohani. Terhadap

hal ini redaktur majalah keluarga mengemukakan sebagai berikut : Diantara

bentuk perwujudan tanggung jawab dalam membina anak adalah dengan

mensejahterakan kehidupan mereka. Semua nara sumber sependapat bahwa

kesejahteraan anak itu meliputi segi fisik (jasmani) dan mental (rohani).6

Tanggung jawab dalam segi mental rohani merupakan masalah penting

karena kualitas pribadi anak merupakan hasil dari pembinaan mental rohaninya.

Salah satu bagian dari tanggung jawab pembinaan mental rohani anak adalah

menyekolahkan anak ke sekolah.

Untuk membina mental rohani anak di sekolah tidak memadai waktu dan

kemampuan guru yang harus melayani jumlah siswa yang cukup banyak. Karena

itu untuk memperoleh prestasi belajar yang baik maka orang tua harus

membantu anak dengan masalah-masalah yang dihadapinya. Adanya tanggung

jawab bersama antara sekolah dengan keluarga dikemukakan oleh Abu Ahmadi

sebagai berikut :

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengetahui bahwa sekolah dan keluarga itu membagi tanggung jawab untuk mendidik anak. Satu pendapat yang

6 Redaktur Majalah Keluarga, No. 207, 1989, h. 10

Page 21: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

15

ekstrim mengatakan bahwa tiap-tiap grup itu harus mengetahui keluarga tiap-tiap anak. Misalnya mengadakan diskusi, konferensi dengan orang tuanya untuk kemajuan si anak, disamping itu juga untuk memberanikan orang tua dan untuk mengunjungi sekolah dan sebagainya.7

Tanggung jawab orang tua dalam membina anaknya antara lain

membantu kesulitan belajar anaknya, mengontrol hasil belajar anaknya,

memberi saran dan petunjuk dalam belajar. Bantuan yang paling penting adalah

memberi motivasi belajar agar anaknya belajar dengan sungguh-sungguh dan

serius.

Dalam memberi motivasi kepada anaknya, orang tua dalam memberi

motivasi, maka tinggal menentukan teknik yang digunakannya, yaitu apakah

dengan cara memberi hadiah atau dengan cara memberi hukuman atau denga

cara kompetensi (persaingan). Melalui pilihan cara ini anak diberi motivasi agar

belajar lebih baik lagi, biasanya orang tua tahu dengan kelemahan anak karena

itu mereka dapat memilih cara pemberian motivasi yang benar.

Dari devinisi di atas motivasi adalah suatu dorongan yang timbul dari

diri suatu individu baik dari dalam maupun dari luar yang terbagi dalam dua

macam motivasi : intrinsik dan ekstrinsik.

Untuk membangkitkan motivasi seorang anak maka diperlukan peranan

orang tua agar motivasi dalam diri anak dapat mencapai tujuan yang maksimal.

Maka sintesis dari motivasi yang diberikan oleh orang tua adalah agar anak

7 Abu ahmadi, Sosiologi Pendidikan (Surabaya: PT.Bina Ilmu,1982), h. 106

Page 22: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

16

memiliki rasa tanggung jawab, disiplin yang tinngi, memiliki rasa percaya diri,

kepribadian yang baik dan memiliki kemampuan bekerja keras.

Adapun kewajiban-kewajiban orang tua (terutama ayah) terhadap anak

antara lain sebagai berikut :

1). Orang tua hendaknya memberi nama anak-anaknya dengan nama yang baik.

2). Memberikan pendidikan kepada anak-anaknya.

3). Memperlakukan dengan adil diantara anak-anaknya

4). Menolong mereka untuk berbuat kebaikan dan tidak segera menindak dengan

keras terhadap kenakalan anak-anaknya.8

Pada hakekatnya setiap orang tua mengharapkan anak-anaknya kelak

akan tumbuh dan berkembang supaya menjadi anak yang baik, memberikan

ilmu pendidikan yang benar, memperlakukan anak yang seadil-adilnya tanpa

membedakan yang satu dengan yang lainnya serta selalu menolong anak untuk

berbuat kebaikan. Mendidik sopan santun terhadap anak harus dilakukan sedini

mungkin, mengajarkan sopan santun termasuk pembentukan budi pekerti atau

akhlak mulia.

Akhlak terpuji bagi anak selalu didambakan oleh setiap orang tua. Oleh

karena itu maka sebagai orang tua berkewajiban untuk memberikan bimbingan

kepada anak secara terus-menerus, baik bersopan santun maupun tingkah laku

sehari-hari karena hal tersebut pada umumnya akan dilihat, ditiru dan diikuti

oleh anak-anaknya. Semua itu merupakan tugas dan tanggung jawab orang tua

8 Hussein, Bahreisy, Ajaran Akhlak, (Surabaya : Al-Ikhlas. 1980), h. 87

Page 23: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

17

selaku pendidik utama dan pertama sebelum anaknya dimasukkan ke lembaga

pendidikan.

3. Pengertian dan fungsi motivasi

a. Pengertian Motivasi

Istilah motivasi berasal dari kata motive yang artinya segala sesuatu

yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Dari

pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa motif adalah rangsangan

atau dorongan daya yang membangkitkan seseorang untuk melakukan

sesuatu.

Menurut Sarlito Wirawan Sarwono, istilah motivasi merupakan

istilah yang menunjukkan kepada seluruh proses gerakan itu, termasuk

situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah

laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan atau akhir dari

gerakan atau perbuatan.

Selanjutnya menurut M. Alisuf Sabri, motivasi adalah suatu yang

menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong untuk

memenuhi sesuatu kebutuhan dan sesuatu yang dijadikan motivasi itu

merupakan suatu kepuasan yang telah diterapkan individu sebagai suatu

kebutuhan akan tujuan nyata yang ingin dicapai.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, motivasi diartikan sebagai

“Dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar

untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu. Usaha yang dapat

Page 24: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

18

menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan

sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakunya atau mendapat

kepuasan dengan perbuatannya.10

Sehubungan dengan motivasi belajar, teori Behavior yang

dikemukakan oleh Waston sebagai berikut : Pengetahuan harus bersifat

positif sehingga objeknya harus dapat diamati ialah berupa tingkah laku.

Tingkah laku ialah reaksi organisme sebagai keseluruhan sebagai perangsang

dari luar.11

Dari beberapa devinisi yang dikemukakan dapat diketahui bahwa

istilah motivasi itu berhubungan dengan kekuatan yang timbul dalam diri

manusia untuk melakukan sesuatu karena dipengaruhi oleh rangsangan-

rangsangan. Rangsangan itu ada yang timbul dari diri sendiri karena naluri

atau karena dipengaruhi oleh pengaruh luar baik berupa saran, hukuman atau

ganjaran.

Melihat sumber yang mempengaruhi lahirnya motif, motivasi itu

dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu : motivasi intrinsik dan motivasi

ekstrinsik.

Motivasi intrinsik adalah motif yang berasal dari diri sendiri,

terhadap hal ini Amir Daien Indrakusuma mengemukakan sebagai berikut :

“Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ialah motivasi yang berasal dari

10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka 1988), h. 389

11 Roestiah NK, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta: PT. Bina Aksara,1986), h. 146

Page 25: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

19

dalam diri anak itu sendiri”.12 Faktor yang menimbulkan motivasi intrinsik

antara lain : adanya kebutuhan, adanya pengetahuan tentang kemajuan

sendiri dan adanya aspirasi atau cita-cita. Ketiga faktor inilah yang

melahirkan motivasi pada anak.

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang lahir karena adanya

dorongan atau pengaruh yang datang dari luar. Terhadap hal ini Amir Daien

mengemukakan sebagai berikut : “Yang dimaksud motivasi ekstrinsik ialah

motivasi atau tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar diri anak.

Motivasi ini ada pula yang menyebutnya incetive atau perangsang”. Motivasi

ekstrinsik terdiri dari beberapa kategori , yaitu ganjaran, hukuman dan

persaingan atau kopetisi.

Ganjaran merupakan motivator yang bersifat ekstrinsik, karena itu

ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif. Ganjaran

sebagai alat motivasi dapat menjadikan pendorong bagi anak-anak untuk

belajar lebih baik dan lebih giat lagi.

Hukuman dapat menjadi motivator yang bersifat ekstrinsik, yaitu bila

seorang anak mendapat hukuman karena nakal atau lalai maka ia tidak akan

mengulangi kembali kesalahan yang telah dilakukan sehingga dengan

adanya hukuman tersebut dapat mendorong anak berbuat baik dan positif.

Setiap manusia membutuhkan penghargaan dan kedudukan sebab

penghargaan dan kedudukan itu penting bagi pertumbuhan dan

12 Amir Daien Indrakusumah, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: PT. Usaha Nasional, 1983), h. 162

Page 26: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

20

perkembangan. Untuk memperoleh kedudukan dan penghargaan diperlukan

usaha yang serius karena mereka harus bersaing dengan sesamanya. Usaha

yang dilakukan untuk memperoleh kedudukan dan penghargaan didorong

oleh berkompetisi.

Menurut Gibson, Ivancevich dan Donnelly, dalam bukunya

Organization, mengemukakan sebagai berikut : Motivasi adalah suatu

konsep yang dapat digunakan ketika memulai dan berprilaku secara

langsung sesuai dengan yang dikehendaki oleh pemimpin.13

Dari keterangan ini dapat diketahui bahwa persaingan atau kompetisi

merupakan daya dorong atau motivasi untuk mencapai sesuatu.

Dilihat dari tujuan suatu motif, maka motivasi dapat digolongkan ke

dalam beberapa golongan. Berikut ini penggolongan yang dikemukakan oleh

Sarlito Wirasan Sarwono ; Sebenarnya banyak penggolongan motif menurut

para ahli dari yang hanya mengenal satu motif seperti K. Goldstein (1939)

yang hanya mengenal motif pertanyaan diri sendiri, sampai kepada yang

membuat dua motif seperti H.A. Murray (1938). Tetapi disini akan ditelaah

satu cara penggolongan motif saja yaitu yang dibuat oleh W.I. Thomas

(1923) sebagai berikut:

1). Motif rasa aman yaitu motif dasar dan primer, yang meliputi kebutuhan

akan rasa aman dan terhindar dari bahaya. Tergolong ke dalam motif ini

adalah motif yang didasri oleh kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut :

13 James L. Gibson, John M. Ivancevich dan James H. Donnely, Organization, (Texas: Businnes

Publication Inc, 1985), h. 100

Page 27: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

21

a). Kebutuhan fisiologis, misalnya lapar, haus, kebutuhan seksual.

Kebutuhan ini timbul sewaktu-waktu secara periodic dan ia akan reda

sendiri jika sudah dipenuhi. Dalam keadaan ekstreem, kebutuhan ini

menjadi vital dan bisa membahayakan bila tidak dipenuhi

kebutuhannya.

b). kebutuhan akan keselamatan, yaitu kebutuhan untuk melindungi diri

dari ancaman bahaya baik dari luar maupun dari diri sendiri.

c). kepercayaan dan kesesuaian diri dengan lingkungan. Kebutuhan ini

timbul karena manusia sering tidak cukup mengetahui gejala-gejala

alam disekelilingnya dantidak bisa menguasai gejala-gejala tersebut

sehingga manusia menyusun sistim kepercayaan seperti motis,

legenda dan sebagainya.

2). Motif respon, berasal dari kebutuhan akan keselamatan kemudian

berkembang dan menjadi motif sendiri. Motif respon merupakan

keinginan untuk berhubungan dengan manusia lain secara intim dan

bersahabat. Motif ini bersifat terus-menerus dan ada pada setiap saat.

Termasuk dalam motif ini adalah kasih sayang, cinta romantis, sosialitas

dan sebagainya.

3). Motif pengalaman baru adalah variasi seksual, keingintahuan, percaya

diri, motif untuk menyimpang dan dominasi.

4). Motif pengenalan diri didasarkan oleh kebutuhan yang dipandang oleh

masyarakat sebagai orang yang unik yaitu punya kepribadian sendiri,

Page 28: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

22

termasuk ke dalam motif ini adalah : harga diri, status, prestise dan

sebagainya.

Dari golongan menurut tujuannya ini dapat diketahui betapa

pentingnya model motif manusia yang dapat dijadikan sebagai pendorong

untuk memacu anak belajar. Anak dapat diancam dan diberi

imbalan melalui pemberdayaan faktor-faktor yang dapat dijadikan sebagai

motivatornya.

b. Fungsi Motivasi

Motivasi sangat berperan dalam belajar. Dengan motivasi inilah

siswa menjadi tekun dalam proses belajar, dan dengan motivasi itu pulalah

kualitas hasil belajar siswa juga kemungkinannya dapat diwujudkan. Sisiwa

yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti

akan tekun dan berhasil belajarnya. Kepastian itu dimungkinkan oleh sebab

adanya ketiga fungsi motivasi sebagai berikut :

1). Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan.

2). Penentu arah perbuatan yakni kea rah tujuan yang hendak dicapai.

3). Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai

motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin

dicapai.

Berdasarkan arti dan fungsi motivasi di atas dapat disimpulkan

bahwa motivasi itu bukan hanya berfungsi sebagai penentu terjadinya suatu

perbuatan tetapi juga merupakan penentu suatu hasil perbuatan. Sejalan

Page 29: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

23

dengan arti dan fungsi motivasi tersebut dalam agama islam ada sejenis

motivasi yang arti dan fungsinya sama yaitu “niat”, seperti yang

dikemukakan oleh Rosulullah SAW dalam sebuah hadits “Sesungguhnya

amal itu tergantung dari niatnya, dan setiap orang pasti akan mendapatkan

sesuatu (balasan perbuatan) sesuai dengan niatnya.”

Dengan demikian niat itu sama dengan motivasi akan mendorong

orang untuk bekerja atau melakukan sesuatu perbuatan dengan sungguh-

sungguh (tekun) dan selanjutnya niat/motivasiitu pulalah yang akan

menentukan pahala/balasan sebagai hasil perbuatannya.

4. Motivasi orang tua yang harus dilaksanakan

Motivasi orang tua yang harus dilaksanakan dapat dibagi menjadi dua yaitu :

a. Motivasi yang bersifat material, diantaranya :

1). Orang tua dapat memberikan buku-buku kepada anak sebagai pedoman

atau bahan masukan untuk belajar. Mungkin dengan adanya buku-buku,

pada saat waktu luang anak dengan kegiatan membaca. Dengan demikian

anak akan memperoleh wawasan atau ilmu pengetahuan baru dengan

membaca. Hal ini berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar anak di

sekolah.

2). Orang tua menyediakan media-media yang dibutuhkan oleh anak dalam

meningkatkan prestasi belajarnya. Media tersebut bukan saja keperluan

belajar yang primer saja seperti buku dan alat tulis lainnya, tetapi juga

bagi orang tua yang mampu dapat menyediakan media elektronik seperti

Page 30: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

24

computer. Dengan teknologi komputer dapat mengasah fungsi

psikomotorik anak.

b. Motivasi yang bersifat non material

1). Orang tua memberikan bimbingan yang baik kepada anak, bahkan dari hal-

hal yang sederhana. Membimbing anak bisa dilakukan dengan nasehat-

nasehat, nasehat tersebut dapat diberikan misalnya pada saat sambil

menyaksikan atau nonton televise, saat makan bersama, dan sebagainya.

2). Orang tua sebaiknya terlebih dahulu mengenalakan pemahaman mengenai

pembelajaran agama sebagai bekal dan pedoman penting bagi setiap

manusia (tua, muda, anak-anak maupun dewasa) dalam menjalani

kehidupan sehari-hari karena agar tujuan hidup dapat terlaksana dengan

baik maka tidak lepas dengan penegakkan syariah agama. Disinilah

sebagai orang tua sebaiknya memberikan pemahaman tersebut, contoh

misalnya saja dalam belajar dijelaskan bahwa belajar itu penting dan wajib

sesuai dengan hadits nabi yang berbunyi :

Artinya : “Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim laki-laki dan

muslim perempuan.” (H.R. Bukhori Muslim)

Dari hadits tersebut dijelaskan bahwa belajar itu penting untuk masa depan

kita, karena dengan belajar manusia akan tumbuh dengan cerdas dan akan

Page 31: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

25

menjadi manusia yang berguna sehingga dapat meraih masa depan yang

cemerlang.

Apabila motivasi orang tua tersebut dapat terlaksana maka prestasi

belajar anak akan semakin meningkat. Karena orang tua adalah pendidik

informal utama dan pertama bagi pelajar sebagai anak.

Menurut Dorothy Law Nolte, 1945 mengatakan “jika anak dibesarkan dengan celaan ia belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi. Jika anak dibesarkan denga cemoohan, ia belajar rendah diri. Jika anak dibesarkan dengan hinaan, ia belajar menyesali diri. Jika anak dibesarkan dengan teloransi, ia belajar menahan diri. Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri. Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai. Jika anak dibesarkan dengan kasih saying dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan”.14 Dorothy Law Nolte memang bukan seorang pakar pendidik anak, tetapi puisi

yang ia tuliskan menggambarkan tentang sebuah pola pendidikan dan hasilnya.

Dari sinilah maka orang tua harus pandai memilih motivasi mana dan

bagaimana yang terbaik yang harus diberikan kepada anaknya dalam rangka

meningkatkan prestasi balajarnya.

5. Indikator motivasi orang tua yang baik

Orang tua yang baik adalah orang tua yang sanggup memainkan peranan

dirinya sebagai orang tua seoptimal mungkin di mata anak-anaknya. Peranan

yang optimal itu ditandai salah satunya dengan kemampuannya dalam

memunculkan apa yang dalam teori pengetahuan disebut success factors.

Beberapa indikator motivasi orang tua yang baik, antara lain :

14 Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, PAUD Investasi Masa Depan Bangsa, (Jakarta:

2006), h. 39.

Page 32: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

26

a. Orang tua dapat memberikan buku-buku kepada anak sebagai pedoman atau

bahan masukan untuk belajar. Mungkin dengan adanya buku-buku, pada saat

waktu luang anak dengan kegiatan membaca. Dengan demikian anak akan

memperoleh wawasan atau ilmu pengetahuan baru dengan membaca. Hal

ini berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar anak di sekolah.

b. Orang tua menyediakan media-media yang dibutuhkan oleh anak dalam

meningkatkan prestasi belajarnya. Media tersebut bukan saja keperluan

belajar yang primer saja seperti buku dan alat tulis lainnya, tetapi juga bagi

orang tua yang mampu dapat menyediakan media elektronik seperti

computer. Dengan teknologi komputer dapat mengasah fungsi psikomotorik

anak.

c. Orang tua memberikan bimbingan yang baik kepada anak, bahkan dari hal-

hal yang sederhana. Membimbing anak bisa dilakukan dengan nasehat-

nasehat, nasehat tersebut dapat diberikan misalnya pada saat sambil

menyaksikan atau nonton televise, saat makan bersama, dan sebagainya.

d. Orang tua sebaiknya terlebih dahulu mengenalakan pemahaman mengenai

pembelajaran agama sebagai bekal dan pedoman penting bagi setiap manusia

(tua, muda, anak-anak maupun dewasa) dalam menjalani kehidupan sehari-

hari karena agar tujuan hidup dapat terlaksana dengan baik maka tidak lepas

dengan penegakkan syariah agama. Disinilah sebagai orang tua sebaiknya

memberikan pemahaman tersebut.

Page 33: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

27

B. Prestasi Belajar Siswa

1. Pengertian prestasi belajar

Prestasi adalah daya penggerak yang memotivasi semangat seseorang,

karena kebutuhan berprestasi mendorong seseorang mengembangkan kreatifitas

dan pengaktualan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi

mencapai prestasi yang maksimal. Orang akan antisius berprestasi tinggi,

asalkan kemampuan untuk itu diberikan kesempatan. Seseorang menyadari

bahwa dengan mencapai prestasi yang tinggi akan dapat memperoleh reward

(hadiah) yang besar.

Ashar Suntoyo berpendapat bahwa seseorang yang memiliki kebutuhan

berprestasi yang lebih tinggi lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan dimana

mereka memiliki tanggung jawab pribadi, akan memperoleh balikan dan tugas-

tugas pekerjaannya memiliki resiko yang sedang.15

Prestasi merupakan hasil dari suatu kegiatan atau aktivitas manusia,

seperti yang terdapat dalam kamus besar Bahasa Indonesia bahwa prestasi

adalah hasil yang telah dicapai dari yang pernah dilakukan atau dikerjakan.

Banyak kegiatan yang dijadikan sarana untuk mendapatkan prestasi tergantung

profersi masing–masing individu, dalam pendidikan prestasi merupakan hasil

kegiatan belajar siswa yang berupa nilai-nilai, seperti pendapat para ahli berikut

ini, yaitu prestasi adalah ”penilaian pendidikan tentang perkembangan dan

15 Ashar Sunyoto Munandar, Psikologi Industri dan Organisasi (Jakarta: UI Press, 2001), h. 133.

Page 34: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

28

kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang

disajikan serta nilai-nilai dalam kurikulum.16

Hakekat prestasi siswa menurut para ahli sebagai berikut :

Dalam bukunya yang berjudul Prestasi Belajar dan Kompetensi

Guru, Syaiful Bahri Djamarah mengutip pendapat beberapa ahli tentang prestasi,

yaitu sebagai berikut:

a. W.J.S. Poerwadarminto berpendapat bahwa prestasi adalah hasil yang telah

dicapai (dilakukan, dikerjakan).

b. Mas’ud Khasan Abdul Qahar berpendapat bahwa prestasi adalah penilaian

yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati

yang diperoleh dengan jalan keulatan kerja.

c. Nasrun Harahap memberikan batasan bahwa prestasi adalah penilaian

pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang

c. berkenaan dengan penguasaan bahan belajar kepada mereka serta nilai-

nilai yang terdapat dalam kurikulum.17

Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi

adalah hasil dari sesuatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang

menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara

individu maupun kelompok dalam bidang tertentu.

16 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional,

1994), h. 20. 17 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional,

1994), h. 19-21.

Page 35: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

29

Menurut Utami Munandar prestasi adalah perwujudan atau hasil dari

bakat dan kemampuan seseorang.18 Pendapat tersebut dapat menerangkan bahwa

prestasi merupakan suatu hasil yang telah dicapai oleh seseorang karena

melakukan suatu kegiatan. Tinggi rendahnya prestasi yang dimiliki seseorang

dapat berubah sesuai dengan kemampuan seseorang saat melakukan perbuatan

atau kegiatan yang dibebankan kepadanya.

Jadi prestasi adalah hasil yang dicapai seseorang dari yang pernah

dikerjakan sesuai dengan masing-masing individu. Bagi siswa prestasi yang

diperoleh merupakan hasil dari kegiatan belajar termasuk dalam pemanfaatan

sarana belajar.

Prestasi belajar merupakan prestasi siswa yang telah melakukan kegiatan belajar dalam jangka waktu tertentu dan memperoleh nilai yang diberikan guru. Senada dengan itu Ign Masidjo mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian guru terhadap siswa untuk mengetahui seberapa jauh pnguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan.19

Penilaian belajar harus bersifat terukur dan dapat dilakukan dengan

melalui tes, seperti yang dikemukakan D.C Marquis bahwa prestasi belajar

adalah “kemampuan yang telah menyatu dan dapat diukur melalui tes”.20

Sejalan dengan itu ahli lain mengatakan bahwa “penilaian tidak bersifat edukatif

danbiasanya dibuktikan dengan angka-angka sebagai indikasi dari hasil

18 Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak, (Jakarta: Gramedia, 1984), h.

162. 19 Ign. Masidjo, Penelitian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah, (Yogyakarta: Kanisius,

1995), h. 26. 20 Donald C. Marqius, Pshycology, (New York: Hend Hold Coy, 1997), h. 158.

Page 36: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

30

belajar.21 Jadi prestasi belajar diperoleh dari tes-tes dan tugas-tugas yang

diberikan oleh guru mata pelajaran yang berbentuk penilaian.

Dari beberapa pengertian para ahli tersebut di atas mengenai prestasi

belajar, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah penilaian-

penilaian terhadap tingkat penguasaan yang dicapai siswa yang bersifat edukatif

yang dibuktikan dengan angka-angka, data-data prestasi dari setiap mata

pelajaran yang dikumpulkan kemudian disusun menjadi sebuah raport dan

dilaporkan kepada orang tua siswa setiap akhir semester.

2. Macam-macam prestasi belajar

Baik tidaknya pretasi belajar individu tergantung kepada bermacam-

macam factor, antara lain :

a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor

individual, seperti pertumbuhan dan kematangan, kecerdasan, latihan,

motivasi dan factor pribadi.

b. Faktor yang ada di luar individu yang disebut factor social, seperti keluarga,

guru, alat yang digunakan dalam proses belajar mengajar, lingkungan dan

kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.

Dalam belajar pemahaman merupakan factor yang penting. Sehingga

dengan belajar diharapkan siswa dapat memahami hubungan antara pengetahuan

dan pengalaman. Dengan belajar individu atau organisme memegang peranan

21 Winarno Surachmad, Pengantar Interaksi Mengejar Belajar Dasar dan Teknik Metodologi

Pengajaran, (Bandung: Tarsito, 1992), h. 82.

Page 37: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

31

yang sangat sentral, karena belajar tidak hanya dilakukan secara reaktif dan

mekanisme saja, tetapi dilakukan secara sadar, bermotif dan bertujuan.

Setelah mengetahui makna kata prestasi dan belajar maka dapat

dipahami bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh yang berupa

kesuksesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil

dari kreativitas dalam belajar.

Syaiful Bahri Djamarah mengatakan bahwa prestasi belajar adalah

“Penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari

di Sekolah yang menyangkut pengetahuan, kecakapan atau keterampilan yang

dinyatakan sesudah hasil penelitian.

Menurut Permana Ahmadi prestasi belajar adalah “tingkat keberhasilan

siswa dalam mempelajari materi di Sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor

yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran”.22

Wujud prestasi belajar digunakan dalam kegiatan pengajaran di Sekolah

adalah nilai raport. Nilai raport dalam penelitian ini adalah jumlah nilai raport

kelas 5 selama satu tahun. Jumlah nilai raport tersebut mencerminkan

kemampuan belajar siswa dalam mengikuti berbagai macam mata pelajaran

selama satu tahun.

Untuk memperoleh prestasi di Sekolah siswa mwmwrlukan bantuan dan

perhatian orang tua agar dapat menangkap atau mengikuti apa yang diajarkan

gurunya di Sekolah. Jika belajar di Sekolah dipandang sebagai persiapan hidup

22 Permana Ahmadi, Pengukuran dan Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Lembaga Pembina UGM, 1998), h. 5.

Page 38: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

32

di kemudian hari mempunyai arti bagi individu yang bersangkutan maupun

masyarakat, maka prestasi belajar meliputi ruang lingkup yang sangat luas dan

bervariasi.

Sebenarnya prestasi belajar pada tahap terakhir merupakan

perkembangan kepribadian yang menjadi tujuan terakhir dari proses pendidikan

dan pengajaran itu. Tetapi tujuan itu dicapai melalui interaksi siswa dengan

kurikulum yang ada.

Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu proses

perubahan yang menggambarkan tingkat kemampuan penguasaan, pengetahuan,

keterampilan, kebiasaan, sikap serta penguasaan diri dalam belajar yang

ditunjukan dengan nilai atau hasil tes yang diberikan guru yang kemudian hasil

tes tersebut dituangkan dalam raport.

Orang tua yang menginginkan anaknya mempunyai perubahan untuk

berprestasi diharapkan agar memperhatikan dan memperkecil factor-faktor

penghambat serta berusaha melengkapi factor-faktor pendukungnya.

3. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Aktivitas belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai factor, baik

factor yang berasal dari dirinya (internal) maupun yang berasal dari luar dirinya

(eksternal). Aktifitas belajar yang dicapai siswa pada hakekatnya merupakan

interaksi antara dua factor tersebut.

Oleh karena itu, pengenalan orang tua terhadap factor yang dapat

mempengaruhi aktifitas belajar siswa penting sekali artinya dalam rangka

Page 39: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

33

membantu siswa dalam melakukan aktifitas belajar yang seoptimal mungkin

sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

Adapun factor-faktor yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut :

- Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)

a. Faktor jasmani (fisiologi), baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh termasuk factor ini ialah panca indera yang berfungsi

sebagaimana mestinya seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau

perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh yang

membawa kelainan tingkah laku.

b. Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh,

terdiri dari :

1). Faktor in-efektif, yang meliputi factor potensial, yaitu kecerdasan dan

bakat serta factor kecakapan nyata yaitu aktifitas yang dimiliki.

2). Faktor non in-efektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti

sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi dan penguasaan

diri.

- Faktor yang berasal dari luar ( eksternal)

c. Faktor sosial yang terdiri dari :

1). Lingkungan sekolah

2). Lingkungan masyarakat

3). Lingkungan kelompok

d. Fator budaya seperti adapt istiadat, ilmu pengetahuan dan kesenian.

Page 40: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

34

e. Faktor lingkungan fisik seperti lingkungan rumah dan fasilitas belajar.

f. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.

Faktor dari lingkungan sekolah yang mempengaruhi belajar antara lain:

kondisi ruangan, jumlah siswa, kondisi guru, kondisi peralatan belajar mengajar,

alat peraga, cara guru mengajarnya dan manajemennya. Terhadap hal ini Ngalim

Purwanto mengemukakan sebagai berikut :

Pengaruh factor lingkungan sekolah seperti guru, cara mengajarnya, alat

yang digunakannya, lingkungan/susunan belajarnya, kesempatan yang tersedia

dan motivasi sosialnya.

Dari keterangan ini dapat diketahui bahwa factor lingkungan sekolah

berpengaruh terhadap aktivitas belajar dan prestasinya.

Faktor lingkungan yang paling dominant dalam mempengaruhi

pendidikan anak adalah keluarga. Kondisi lingkungan keluarga berbeda-beda

baik dilihat dari kondisi social ekonominya, status sosialnya maupun kondisi

intelektualnya. Bila diperhatikan factor-faktor yang mempengaruhi proses

belajar, maka pada garis besarnya kendala yang timbul bersumber dari tiga

factor pula yaitu dari kondisi individu itu sendiri, dari lingkungan sekolah dan

dari lingkungan social atau masyarakat termasuk keluarga.

Penghambat prestasi belajar yang bersumber dari individu cukup banyak

antara lain : kematangan, kecerdasan, kemalasan, motivasi, kesehatan dan factor

bawaan. Terhadap hal ini Ngalim Purwanto mengemukakan sebagai berikut :

Page 41: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

35

Faktor penghambat dalam belajar antara lain kematangan yang belum

cukup, kecerdasan yang rendah, kemalasan, motivasi yang rendah, kondisi fisik

yang sakit dan factor bawaan seperti tingkat IQ yang rendah.

Faktor guru ini dijelaskan oleh 1 Jumhur sebagai berikut : Guru

merupakan factor penting yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar,

karena itu guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar, disamping menguasai

materi yang diajarkannya.

Dari keterangan ini dapat diketahui bahwa kondisi guru dapat menjadi

penghambat dalam belajar. Guru ada yang disenangi oleh siswa ada juga yang

membuat siswa merasa takut dan jenuh, karena pribadi guru itu berbeda-beda

yaitu ada yang baik, ada yang galak, ada yang dapat memberikan penjelasan

secara jelas dan ada guru yang Cuma memberi perintah untuk mencatat saja.

Belajar dalam ruang yang sempit karena jumlah siswa yang terlalu

banyak dan dengan cuaca yang panas akan menjadi kendala juga dalam proses

belajar mengajar. Sekolah yang peralatan belajarnya kurang, dapat menjadi

penghambat dalam belajar. Seperti kekurangan buku pelajaran akan menyulitkan

guru dalam memberi penjelasan. Kekurangan alat belajar dapat menjadi

penghambat dalam proses belajar mengajar, sehingga prestasi yang diharapkan

akan sulit untuk dicapai.

Seorang anak yang belum memenuhi kewajibannya kepada sekolah

seperti membayar SPP, akan merasa takut atau malu dalam belajar karena

biasanya kebijakkan sekolah yang cukup ketat, sehingga bila seorang siswa yang

Page 42: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

36

belum memenuhi kewajibannya, lebih baik bolos dari pada terkena hukuman.

Hal ini juga dapat menjadi penghambat keberhasilan prestasi siswa dalam proses

belajar mengajar.

Lingkungan keluarga dapat menjadi penghambat balajar anak yaitu bila

keluarga yang kurang memperhatikan kebutuhan belajar anak. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa aktivitas belajar seseorang berbeda-beda hal ini dikarenakan

oleh factor pendukungnya. Aktivitas belajar anak akan tercapai dengan baik bila

factor pendukungnya baik pula. Factor- factor pendukung dari dalam diri anak

sendiri maupun factor-faktor yang datang dari luar yaitu lingkungan sekolah

maupun lingkungan social masyarakatnya.

Seberapa besar keberhasilan siswa dalam aktivitas belajar dapat dilihat

dari kehadiran anak di sekolah, aktif dalam kegiatan belajar mengajar,

kegemaran atau hobi yang positif dan memiliki kepribadian yang baik dalam

kehidupan sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah.

4. Cara menentukan prestasi belajar

Banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk menentukan prestasi

belajar, diantaranya yaitu dengan evaluasi dari guru. Setelah siswa melakukan

proses belajar secara rutin, maka untuk mengetahui apakah hasil belajar yang

dilakukan oleh siswa tersebut berhasil atau tidak maka guru melakukan evaluasi

dengan berbagai cara diantaranya dilakukan dengan :

Page 43: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

37

- Tes lisan

- Tulisan

- Pilihan Ganda

- Esai, dan lain-lain.

Dengan adanya evaluasi seperti yang dilakukan di atas maka dapat diukur sejauh

mana kemampuan siswa dalam menerima pelajaran di sekolah.

5. Indikator prestasi belajar

Sampai saat ini masalah yang paling mendasar dalam system pendidikan

nasional adalah efisiensi dalam menejemen pendidikan. Oleh karena itu berbagai

ukuran efisiensi dan optimasi dalam manajemen pendidikan perlu dipantau dan

dievaluasi secara terus menerus dan dalam waktu yang teratur.

Dalam skripsi ini indicator disimpulkan dalam bentuk raport. Raport

diberikan kepada siswa setiap akhir semester. Dalam raport dijelaskan hasil nilai

belajar siswa dari semua mata pelajaran yang telah diterima. Baik nilai harian

maupun nilai ulangan-ulangan semester atau THB semua hasil tersebuat tertuang

dalam bentuk nilai dan tertulis di buku raport tersebut. Jadi raport harus dimiliki

oleh setiap siswa.

C. Asumsi / Anggapan Dasar

Dalam memacu anak giat belajar, orang tua harus memberikan motivasi

sesuai dengan kondisi anak yaitu anak ada yang menjadi aktif bila diberi ganjaran,

ada yang menjadi aktif bila diancam dengan hukuman, ada juga yang menjadi aktif

bila dirangsang dengan persaingan.

Page 44: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

38

Motivasi orang tua akan sangat berperan terutama dalam bentuk materil

dan non materil, karena dengan adanya motivasi ini akan mempengaruhi semangat

belajar anak. Semakin tinggi motivasi yang diberikan orang tua maka semakin tinggi

pula semangat belajar anak guna mencapai prestasi yang baik. Begitu pula

sebaliknya, semakin rendah motivasi yang diberikan orang tua maka semangat

belajar anak akan semakin rendah pula. Untuk itu diduga terdapat hubungan antara

pemberian motivasi oleh orang tua dengan prestasi belajar anak sebagai siswa.

Dalam memberikan motivasi, orang tua harus konsekwen yaitu harus

menepati janji sebab bila orang tua tidak menepati janji, maka untuk selanjutnya

pemberian motivasi oleh orang tua menjadi tidak ditanggapi. Bila orang tua

menepati janjinya baik yang bersifat ganjaran ataupun yang bersifat hukuman maka

anak akan merasakan bahwa ia harus sungguh-sungguh belajar.

Pemberian motivasi harus disertai oleh control secara berkesinambungan

sehingga pengaruh pemberian itu dirasakan terus oleh anak. Disamping itu orang tua

harus membantu belajar anak di rumah sebab salah satu kemungkinan lemahnya

belajar anak adalah karena potensi yang dimiliki anak sangat lemah. Dengan

bantuan yang diberikan oleh orang tua maka anak akan timbul kepercayaan dirinya

untuk dapat bersaing dengan kawan-kawannya.

D. Hipotesis Penelitian

Ha : Ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi orang tua

dengan prestasi belajar siswa.

Page 45: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

39

Ho : Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi orang tua

dengan prestasi belajar siswa.

Page 46: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

45

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian dilakukan di SDN Curug 2 yang terletak di jalan Pondok

Cibubur Komplek Pertamina Kelurahan Curug Kecamatan Cimanggis Depok.

2. Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2008 sampai dengan Mei

2008.

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Pemberian motivasi oleh orang tua adalah variabel bebas = variabel x

2. Prestasi belajar siswa sebagai variabel terikat = variabel y

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian

ini berjumlah 664 siswa dari seluruh siswa kelas V SDN Curug 2 Cimanggis Depok.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Adapun yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V

sebanyak 111 siswa. Sampel ini diambil secara purposive sampling karena

merupakan sampel bertujuan.

Page 47: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

46

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan

instrument angket (kuisioner). Angket tentang pemberian motivasi oleh orang tua

dan prestasi belajar masing-masing 20 item, masing-masing item disediakan empat

alternatif jawaban dengan pemberian skor sebagai berikut :

No Alternatif Skor

Pernyataan + Pernyataan –

1. Sangat Sering (SS) 4 1

2. Sering (S) 3 2

3. Jarang (J) 2 3

4. Tidak Pernah (TP) 1 4

Page 48: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

47

KISI – KISI INSTRUMEN

No Variabel Dimensi Indikator

Variabel Variabel Positif Negatif Jumlah

1 Pemberian 1. Ekstrinsik - Perhatian 1, 2, 4 3, 5, 6 6

Motivasi orang orang tua

tua (variable x) - Pemberian 8, 10 7, 9, 11 5

diukur skala hadiah

sikap - Pemberian 14, 6 12, 13, 5 5

hukuman

- Pelayanan 17, 18, 20 4

orang tua 19

20

2 Variabel y 2. Aktvitas - Merencana- 1, 2 3, 4, 5 5

aktivitas belajar Belajar kan belajar

anak (diukur - Menyiap- 6, 8 7, 9, 10 5

dengan skala kan buku

perilaku) - Mengerja- 11, 13 12, 14 5

kan tugas 15

atau PR

- Waktu anak 16, 17 18, 20 5

belajar 19

20

E. Teknik Analisa Data

Page 49: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

48

Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan diimterorestasikan.

Dalam proses ini digunakan statistic yang salah satu fungsi pokoknya

adalah menyederhanakan data penelitian. Setelah data terkumpul kemudian data

dikelompokkan dan ditabulasikan sesuai dengan variable masing-masing, yaitu :

Variabel x (variabel bebas), yaitu pemberian oleh orang tua.

Variabel y (variabel terikat), yaitu aktivitas belajar anak.

Untuk mengukur kegiatan hubungan antara x dan y, digunakan rumus

koefisien korelasi sebagai berikut :

N ( ∑xy) – (∑x)(∑y)

rxy =

{N∑x2 _ (∑x)2} {N∑y2 – (∑y)2 }

Keterangan :

r xy = Angka indeks korelasi antara variabel x dan y

∑x = Jumlah skor x

∑y = Jumlah skor y

∑xy = Jumlah perkalian x dan y

N = Jumlah responden

∑x2 = Jumlah kuadrat skor x

∑y2 = Jumlah kuadrat skor y

Variabel x (variabel bebas)

Page 50: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

BAB 1V

HASIL PENELITIAN

A. Kondisi Pendidikan SDN Curug 2

1. Sejarah berdirinya SDN Curug 2

Awal berdirinya SDN Curug 2 bernama SDN INPRES yang didirikan

pada tahun 1977 -1978, dengan tanah seluas 1012 m2. Tanah tersebut adalah

hibah dari PERTAMINA. Jumlah lokal SDN INPRES sebanyak 7 lokal yang

digunakan untuk ruang kelas atau ruang belajar siswa, lalu ditambah 3 lokal dari

hasil swadaya wali murid. 3 lokal hasil swadaya wali murid tersebut yaitu terdiri

dari :

- Ruang Drum Band

- Ruang Perpustakaan

- Ruang guru dan kantor Kepala Sekolah

Perhatian dan kepedulian wali murid terhadap lokal pendidikan sangatlah

positif, sehingga hasil swadaya wali murid setiap tahun semakin meningkat dan

lokal SDN Curug 2 pun semakin bertambah. Saat ini SDN Curug 2 mampu

memiliki lokal ibadah sendiri yaitu berupa Musholla serta kantin, ruang

komputer dan kamar mandi.

Adapun ekstrakulikuler unggulan SDN Curug 2 saat ini yaitu Pramuka dan

Drum Band.

46

Page 51: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

2. Letak Geografis (lokal) dan Sarana Prasarana SDN Curug 2

a. Letak Geografis SDN Curug 2

SDN Curug 2 terletak di Komplek Pertamina kelurahan Curug kecamatan

Cimanggis Depok. Disebelah kanan berbatasan dengan Komplek Pertamina,

sebelah kiri berbatasan dengan SDN Curug 5, di depan berbatasan dengan

Komplek Pertamina dan di belakang berbatasan dengan Perumahan Pondok

Cibubur.

b. Sarana dan Prasarana SDN Curug 2

Sarana dan Prasarana yang dimiliki SDN Curug 2 yaitu : Ruang kelas,

ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang komputer, ruang Drum band, ruang

UKS, ruang kantin, Lapangan Upacara, Lapangan olah raga, Musholla dan

kamar mandi.

3. Keadaan guru dan murid SDN Curug 2 Cimanggis Depok

Keadaan guru dan murid di SDN Curug 2 Cimanggis Depok dapat

dikemukakan dalam tabel sebagai berikut :

a. Guru

Tabel 1

Keadaan Guru SDN Curug 2

Status Guru Jumlah Jumlah Guru

Keseluruhan

Pegawai Negeri 14 21

Guru Kontrak 7

atau

Guru Bantu

47

Page 52: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

b. Murid

Tabel 2

Keadaan murid SDN Curug 2

Kelas Pembagian Jumlah Siswa Jumlah Siswa

Kelas Perkelas Keseluruhan

I A 40 119

B 40

B 39

II A 40 118

B 39

C 39

III A 39 117

B 39

C 39

IV A 39 116

B 39

C 38

V A 37 111

B 37

C 37

VI A 42 83

B 41

Jumlah seluruh siswa SDN Curug 2 664

48

Page 53: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

4. Struktur Organisasi SDN Curug 2

49

Page 54: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

B. Deskripsi Data

Data Penelitian ini diambil dari siswa kelas V, dengan sample sebanyak

kurang lebih 20 %. Data penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut

1. Pemberian motivasi oleh orang tua

Data tersebut akan dianalisa dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 3

(Data pemberian motivasi orang tua)

ITEM FREKWENSI (F)

SS S J TP

1 10 5 3 2

2 9 9 2 -

3 11 7 1 1

4 16 3 1 -

5 7 10 3 -

6 13 5 1 1

7 10 8 2 -

8 11 8 - 1

9 13 6 1 -

10 9 10 1 -

11 13 7 - -

12 14 6 - -

13 13 7 - -

14 16 4 - -

15 15 5 - -

Maksud dari tabel ini untuk mengetahui sejauh mana pemberian motivasi

orang tua terhadap siswa di SDN Curug 2 Cimanggis Depok.

50

Page 55: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

2. Prestasi belajar siswa

Data tersebut akan dianalisa dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 4

Data pendukung prestasi belajar siswa

ITEM FREKWENSI

SS S J TP

16 12 8 - -

17 10 9 1 -

18 13 7 - -

19 16 4 - -

20 9 8 3 -

21 18 1 1 -

22 19 1 - -

23 15 5 - -

24 18 2 - -

25 15 3 1 1

Maksud dari tabel ini untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar siswa

di SDN Curug 2 Cimanggis Depok.

Adapun data tentang nilai prestasi belajar siswa di SDN Curug 2

sebagai berikut :

51

Page 56: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

Tabel 5

Data nilai prestasi belajar siswa

No Responden Nilai

1 82

2 85

3 89

4 80

5 78

6 82

7 73

8 75

9 89

10 96

11 73

12 80

13 85

14 89

15 84

16 72

17 78

18 72

19 80

20 85

Jumlah Nilai 1627

Nilai rata-rata 1627 : 20 81,35

Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara dengan wali kelas kelas V di SDN

Curug 2 Cimanggis Depok pada 14 – 17 April 2008.

52

Page 57: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

C. Analisa Data

1. Analisa data pemberian motivasi oleh orang tua

Setelah data variabel x dan variabel y telah dieskripsikan di atas, maka

selanjutnya akan dianalisa sebagai berikut :

Tabel 6

Data rata-rata pemberian motivasi orang tua siswa SDN Curug 2

Cimanggis Depok

ITEM Frekwensi (F) Perjanjian Jumlah Persentase

Skor

SS 180 5 900 60 %

S 98 4 392 30 %

J 15 3 45 7 %

TP 5 2 10 3 %

Berdasarkan tabel di atas dapat dikemukakan bahwa rata-rata skor

motivasi oleh orang tua terhadap siswa kelas V di SDN Curug 2 Cimanggis

Depok adalah sebagai berikut :

SS & S = 90 %

J & TP = 10 %

Dengan demikian berdasarkan tabel tersebut di atas dapat dikemukakan

bahwa sebagian terbesar orang tua (90%) sering memberikan motivasi kepada

anaknya dan orang tua yang jarang atau tidak pernah memberikan motivasi

kepada anaknya prosentasinya kecil (10%).

2. Analisa prestasi hasil belajar siswa

Data penunjang prestasi belajar siswa di SDN Curug 2 Cimanggis Depok

dapat diuraikan dalam analisa tabel berikut

53

Page 58: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

Tabel 7

Data penunjang prestasi hasil belajar siswa kelas V di SDN Curug 2

Cimanggis Depok

ITEM Frekwensi (F) Perjanjian Jumlah Persentase

Skor

SS 145 5 725 60 %

S 48 4 192 30 %

J 6 3 18 1,5 %

TP 1 2 2 0,5 %

Berdasarkan tabel di atas dapat dikemukakan bahwa rata-rata hasil

prestasi belajar siswa kelas V di SDN Curug 2 Cimanggis Depok adalah sebagai

berikut :

SS & S = 98 %

J & TP = 2 %

Berdasarkan tabel tersebut dapat dikemukakan bahwa sebagian besar

siswa (98 %) mengadakan penunjang prestasi belajar yang sangat baik dan

siswa yang penunjang prestasi belajarnya kurang prosentasinya kecil (2%) saja.

54

Page 59: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

Tabel 8

Tabel rata-rata hasil prestasi belajar siswa di SDN Curug 2

Cimanggis Depok

Tingkat Prestasi Skor Nilai Frekwensi

Baik 80 – 100 20

Cukup 68 – 79 -

Kurang 50 – 67 -

Berdasarkan tabel di atas dapat dikemukakan bahwa nilai prestasi belajar

siswa rata-ratanya baik (92,35).

3. Analisa statistik korelasi antara pemberian motivasi oleh orang tua dengan

prestasi belajar siswa kelas V di SDN Curug 2 Cimanggis Depok.

Tabel 9

VARIABEL

N 20

∑xy 110271

∑x 1349

∑y 1627

∑x2 91349

∑y2 133177

Perhitungan korelasi variabel x (pemberian motivasi oleh orang tua) dan

y (prestasi belajar siswa) dilakukan dengan rumus korelasi Product Moment

sebagai berikut :

55

Page 60: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

N ( ∑xy) – (∑x)(∑y)

rxy =

{N∑x2 _ (∑x)2} {N∑y2 – (∑y)2 }

rx y = 20 (110271) – (1349) (1627)

20 . 91349 – (1349) 2 (20 . 133177) – (1627) 2

rxy = 2205420 – 2194823

( 1826980 – 1819801 ) ( 2663540 – 2647129 )

rxy = 10597

( 7179 ) ( 16411 )

rxy = 10597

117814569

rxy = 10597 = 0,976

10854,25

Berdasarkan perhitungan data yang dilakukan, didapatkan hasil angka

korelasi antara variabel X dan variabel Y tidak bertanda negative, maka di antara

kedua variabel tersebut terdapat korelasi positif (korelasi yang berjalan searah).

Dengan memperhatikan besarnya rxy yaitu 0,976 yang besarnya berkisar antara

0,90 – 1,00 berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang

sangat kuat atau sangat tinggi.

D. Interprestasi Data

Jika di interprestasikan dengan berkonsultasi pada tabel nilai “r” maka

df = N – r

= 20 – 2

= 18

Tabel nilai “r” Product momen dengan df sebesar 18 pada taraf

signifikansi 5% diperoleh rtabel = 0,444 ; sedangkan pada taraf signifikansi 1%

56

Page 61: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

diperoleh rtabel = 0,561. Karena rxy atau ro pada taraf signifikansi 5% lebih besar

dari rtabel atau rt, maka pasa taraf signifikansi 5% hipotesa 0 ditolak, sedangkan

hipotesa alternatif disetujui / diterima, berarti memang terdapat korelasi positif

yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. Dan pada taraf signifikansi 1%

nilai rxy atau ro juga lebih besar dari rtabel atau rt (0,976 > 0,561), maka pada taraf

ini pun hipotesa alternatif disetujui atau diterima. Ini berarti pada taraf

signifikansi 1% terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan

variabel Y.

Dari interprestasi di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Pemberian motivasi orang tua

Dari hasil interprestasi terbukti bahwa orang tua siswa di SDN Curug 2

Cimanggis Depok sering memberikan motivasi terhadap anaknya dengan

harapan agar anaknya menjadi siswa yang baik dan berprestasi.

2. Prestasi belajar Siswa

Berdasarkan data interprestasi tersebut dapat dikemukakan bahwa

prestasi siswa di SDN Curug 2 Cimanggis Depok rata-rata cukup baik

karena orang tuanya sering memberikan motivasi, sehingga siswanya sendiri

terdorong untuk melakukan kegiatan prestasi yaitu :

11 Buku-buku yang diberikan orang tua membantu prestasi belajar saya

12 Di rumah saya selalu mengulangi pelajaran yang telah dipelajari di

sekolah

13 Saya senang belajar di sekoalah

14 Saya memperhatikan ibu / bapak guru saat menerangkan pelajaran

15 Saya patuh jika disuruh belajar di rumah

16 Saya mengerjakan PR walaupun tidak punya buku

17 Saya ingin sekolah sampai ke perguruan tinggi

18 Saya selalu mengikuti pelajaran dengan tekun

19 Saya ingin meraih prestasi terbaik di Sekolah

20 Saya selalu konsentrasi saat belajar di kelas

57

Page 62: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

58

3. Korelasi antara pemberian motivasi orang tua dengan prestasi belajar siswa

Dari interprestasi di atas dapat disimpulkan bahwa terdapatkorelasi atau

hubungan yang positif dan sangat kuat atau sangat tinggi antara variabel X

(motivasi orang tua) dan variabel Y (prestasi belajar siswa) di SDN Curug 2

Cimanggis Depok.

Page 63: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Orang tua siswa SDN CURUG 2 banyak atau sering sekali memberikan

motivasi terhadap putera-puterinya.

2. Prestasi belajar siswa SDN Curug 2 rata-rata baik hal itu kemungkinan

disebabkan karena adanya motivasi orang tua sehingga siswa terdorong untuk

melakukan penunjang prestasi belajar.

3. Pemberian motivasi orang tua ada korelasi yang signifikan terhadap prestasi

belajar siswa, karena orang tuanya sering memberikan motivasi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

sebagai sumbang pikir peneliti untuk dijadikan sebagai bahan masukan dan saran-

saran, antara lain :

1. Orang tua

Orang tua senantiasa lebih meningkatkan pola bimbingan dan

perhatiannya untuk memberikan motivasi agar anak tetap mempunyai prestasi

belajar disekolah atau agar prestasi belajar anak di sekolah semakin meningkat.

2. Anak sebagai siswa

Lebih meningkatkan prestasi belajarnya guna menghasilakan prestasi

belajar yang baik dan memuaskan di sekolah.

Page 64: KATA PENGANTAR ¯2Ù{´ G¡ +Ý o ¯2lµ orepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3758/...Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan pula kepada:

61

3. Guru dan Kepala Sekolah

Agar lebih meningkatkan kinerjanya dalam mengajar dan membimbing

anak dengan memberikan bimbingan secara berkesinambungan dan sekaligus

lebih sering berkoordinasi atau berkomunikasi dengan orang tua siswa agar lebih

memberikan motivasi semaksimal mungkin terhadap putera-puterinya. Karena

anak yang mendapatkan motivasi yang baik dari orang tuanya akan

menghasilkan prestasi belajar yang sangat baik pula dibandingkan dengan anak

yang tidak pernah atau kurang mendapatkan motivasi dari orang tuanya.