kata pengantar - litbang.kemendagri.go.idlitbang.kemendagri.go.id/website/data/lakip/lakip...
TRANSCRIPT
i
Kata Pengantar
alam rangka memberikan gambaran mengenai pencapaian kinerja empat tahun pelaksanaan
Rencana Strategis Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015-2019 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019, dan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas tugas dan fungsi Badan Litbang sebagai “Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemdagri yang Inovatif dan Visioner”. Disusun Laporan Kinerja Badan Litbang Kemendagritahun 2018 yang mengacu pada Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Badan Litbang merupakan instrument penilaian kinerja yang disusun berdasarkan analisis pengukuran capaian kinerja program dan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Badan Litbang
Tahun 2018. Badan Litbang Kemendagri terus berkomitmen
untuk meningkatkan kinerja dalam mendukung pencapaian visi dan misi Kemnterian Dalam Negeri. Untuk itu, Laporan Kinerja ini akan menjadi salah satu sarana evaluasi serta
instrument dalam penetapan kebijakan dan
peningkatan kinerja bagi Badan Litbang di masa yang akan datang.
Dalam kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh Unit Kerja Eselon II Badan Litbang beserta stakeholders yang telah mengkontribusikan capaian kinerja Badan Litbang di tahun 2018.
Jakarta, Februari 2019
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, DODI RIYADMADJI
D
ii
Daftar ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………… ii
RINGKASAN EKSEKUTIF . …………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN . …………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ................................. …………………………………… 1
B. Kedudukan Strategis Badan Litbang ................ ……………………… 2
C. Maksud dan Tujuan .. …………………………………………………………… 3
D. Tugas Fungsi ……………………………………………………………………… 3
E. Struktur Organisasi ……………………………………………………………… 4
F. Sumber Daya Manusia . ………………………………………………………… 6
G. Sumber Daya Keuangan ……………………………………………………… 7
BAB II PERENCANAAN KINERJA ……………………………………………………… 8
A. Rencana Strategis BPP 2015- 2019 ………………………………………. 8
B. Rencana Kerja tahun 2018…………………………………………………….. 9
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA…………………………………………………….. 16
A. Capaian Kinerja Organisasi…………………………………………………….. 16
B. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan ................................ 27
C. Realisasi Anggaran ................................................................... 33
BAB IV PENUTUP................................................................................... 36
LAMPIRAN ................................................................................................ 37
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2018 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri, Tugas Badan Litbang melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk melaksanakan hal tersebut, Badan Litbang telah menetapkan komitmen berupa Visi Tahun 2015-2019, yaitu “Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemerintahan Dalam Negeri yang Inovatif dan Visioner”. Visi tersebut merupakan bagian atau penjabaran dari visi dan arah kebijakan Kementerian Dalam Negeri tahun 2015-2019 sesuai lingkup tugas Badan Litbang. Untuk meraih visi tersebut, Badan Litbang telah menetapkan misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang keseluruhannya dituangkan dalam Rencana Strategis Tahun 2015 s.d 2019 sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050.05-474 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Badan Litbang Tahun 2015-2019. Penyusunan Renstra tersebut didasarkan atas kesepakatan bersama stakeholder dalam merumuskan arah dan tujuan Badan Litbang yang dituangkan dalam Peta Strategis. Peta Strategis tersebut merupakan penerjemahan mandat dari Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kementerian/Lembaga dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Badan Penelitian dan Pengembangan tahun 2018 mempunyai 1 (satu) Program dengan 1 (satu) Sasaran Program serta 3 (tiga) Indikator Program, yang merupakan cascading dari sasaran strategis Kementerian Dalam Negeri. Pada level Kementerian Dalam Negeri, dari 12 (dua) belas sasaran strategis Kementerian Dalam Negeri, Badan Litbang menjalankan 1 (satu) sasaran strategis Kementerian Dalam Negeri dengan tujuan “Peningkatan kualitas penyelenggaraan urusan dan tata kelola pemerintahan di Daerah”. Dalam menjalankan program tersebut, telah dirancang berbagai kegiatan yang masing-masing kegiatan memiliki sasaran dan indikator yang jelas dan terukur untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada Tahun 2018 terdapat 5 (lima) kegiatan dengan 15 (lima belas) sasaran Kegiatan yang merupakan Penetapan Kinerja para Kepala Pusat dengan Kepala Badan di Tahun 2018 yang secara langsung memiliki keterkaitan dengan Sasaran Program. Untuk 1 (satu) kegiatan dengan sasaran sebanyak 7 (tujuh) sasaran kegiatan yaitu kegiatan “Dukungan Manajemen Dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Litbang”, meskipun kegiatan ini tidak secara langsung berkaitan dengan Sasaran Program, namun perlu dilakukan analisis dan evaluasi untuk mengetahui tingkatan akuntabilitas masing-masing sasaran.
Alokasi anggaran Badan Litbang Tahun 2018 sebesar Rp.51.876.461.000,-, realisasi belanja sampai dengan akhir tahun 2018 sebesar Rp.49.026.725.017,- atau 94,51%. Dengan membandingkan penyerapan yang berada di angka 94,51% terhadap capaian sasaran program maupun kegiatan telah tercapai, maka dilakukan analisis efisiensi dengan membandingkan output, realisasi anggaran dan capaian target.
Laporan Kinerja ini diharapkan dapat berperan sebagai potret kerja Badan Penelitian dan Pengembangan sepanjang Tahun 2018 dan selanjutnya dapat sebagai sumber input dalam perumusan kebijakan Tahun 2019 dan selanjutnya.
1
A. LATAR BELAKANG
alah satu prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance) adalah
akuntabilitas, dimana merupakan salah satu wujud komitmen organisasi
penyelenggara negara dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan dan
pengendalian sumber daya dalam pelaksanaan kebijakan pada akhir tahun.
Kebijakan sesuai dengan tugas dan kewenangannya dipertanggungjawabkan
kepada publik sebagai pemegang kedaulatan negara sebagaimana diamanatkan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selanjutnya
ditegaskan dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LAPKIN) merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Badan Litbang.
Badan Litbang pada Tahun 2018 melaksanakan program kerja dan anggaran
Berbasis Kinerja sebagai pelaksanaan Sistem Akuntansi Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) Kementerian Dalam Negeri. Proses penyusunan dokumen
perencanaan dan anggaran tahunan dilakukan secara terpadu dengan
berdasarkan program-program Kementerian Dalam Negeri, khususnya Bidang
Penelitian dan Pengembangan, serta mengacu kepada visi dan misi Badan
Litbang sebagaimana tertuang dalam Renstra Badan Litbang 2015-2019,
sehingga merupakan dokumen perencanaan yang saling sinergi dalam
mewujudkan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi Badan Litbang.
Laporan Kinerja Badan Litbang Tahun 2018 pada dasarnya adalah bentuk
pertanggungjawaban atas kewenangan Badan Litbang yang disertai dengan
pemberdayaan sumberdaya dalam pencapaian visi organisasi. Sehubungan
dengan hal tersebut lingkup penyusunan LAPKIN adalah memberikan gambaran
kondisi obyektif atau profil Badan Litbang Tahun 2018. Perencanaan strategis,
target dan capaian kinerja, dan evaluasi pencapaian kinerja berdasarkan
Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan/atau Penetapan Kinerja (PK) Badan
Litbang Tahun 2018. Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan target capaian
capaian kinerja utama Badan Litbang bersama sama dengan IKU Komponen
lainnya lingkup Kementerian Dalam Negeri, sedangkan Penetapan Kinerja (PK)
Badan Litbang merupakan kesepakatan target capaian kinerja antara Badan
S
2
Litbang sebagai penerima mandat dengan Menteri Dalam Negeri sebagai pemberi
mandat.
B. KEDUDUKAN STRATEGIS BADAN LITBANG
Visi “Poros Penghasil Rumusan Kebijakan Pemerintahan Dalam Negeri yang Inovatif dan
Visioner”, mempunyai makna Badan Litbang sebagai sentral (pusat) perumusan
kebijakan, dan selalu terdepan bagi terwujudnya arah kebijakan yang berdaya guna dan
berhasil guna bagi terwujudnya pemerintahan dalam negeri yang berkualitas dan
berdaya saing, sebagai upaya yang dilakukan untuk dapat mengawal pencapaian visi
Kementerian Dalam Negeri yaitu “Kementerian Dalam Negeri Mampu Menjadi
Poros Jalannya Pemerintahan dan Politik Dalam Negeri, Meningkatkan
Pelayanan Publik, Menegakkan Demokrasi Dan Menjaga Integrasi Bangsa”.
Gambaran atas posisi strategis Badan Litbang diantara unit-unit kerja
Kementerian Dalam Negeri lainnya, yang sekaligus menggambarkan Visi Badan
Litbang diatas, dapat digambarkan pada Gambar di bawah ini.
Oleh karena itu, lingkungan strategis yang harus dipertimbangkan dalam
perumusan dan pelaksanaan visi dan misi Badan Litbang, antara lain:
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang makin modern dan
mutakhir; tatanan globalisasi yang berwujud liberalisasi, kompetisi dan integrasi;
proses demokratisasi dan desentralisasi; dan kultur birokrasi yang masih
diwarnai politisasi, praktik KKN, inefisiensi dan rendahnya kapasitas.
Berdasarkan uraian dengan memperhatikan perkembangan lingkungan strategis
dan kualitas birokrasi tersebut di atas, maka telah dirumuskan 3 (tiga) isu
3
strategis untuk tahun 2015 -2019, yakni: (1) Persentase hasil kelitbangan yang
direkomendasikan sebagai bahan masukan kebijakan kemendagri; (2) Jumlah
pemerintah daerah yang difasilitasi dalam melaksanakan inovasi daerah; dan, (3)
Jumlah kebijakan inovasi daerah.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) Unit Eselon I
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri Tahun 2018 adalah:
a. Sebagai bentuk pertangggungjawaban tertulis Unit Eselon I Badan Penelitian
dan Pengembangan Kemendagri Tahun 2018 kepada Menteri Dalam Negeri
Tahun 2018 selaku Pemberi Mandat, atas pencapaian kinerja Badan Penelitian
dan Pengembangan Tahun 2018 sebagaimana yang telah ditetapkan.
b. Memberikan gambaran tingkat capaian pelaksanaan kegiatan dan program
kerja dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran Badan
Penelitian dan Pengembangan khususnya dan Kementerian Dalam Negeri
umumnya.
Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) Unit Eselon I
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri Tahun 2018 adalah:
a. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada Menteri Dalam Negeri
selaku pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri.
b. Sebagai langkah upaya perbaikan berkesinambungan bagi peningkatan kinerja
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri.
D. TUGAS DAN FUNGSI
Badan Litbang mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di
bidang pemerintahan dalam negeri. Hal ini merupakan mandat kelembagaan
yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2015 tentang
Kementerian Dalam Negeri.
Penjabaran lebih lanjut terkait tugas Badan Litbang diatur dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Dalam Negeri yang mengamanatkan bahwa Badan Litbang
mempunyai tugas “melaksanakan penelitian dan pengembangan di
bidang pemerintahan dalam negeri sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan”, dengan fungsi:
a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian
dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam negeri;
b. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam
negeri;
c. Pelaksanaan pengkajian kebijakan di bidang pemerintahan dalam negeri;
4
d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan
pengembangan di bidang pemerintahan dalam negeri;
e. Pelaksanaan fasilitasi inovasi daerah;
f. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan
pemerintah daerah;
g. Pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan; dan
h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
E. STRUKTUR ORGANISASI
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Badan Litbang yang dipimpin oleh
Kepala Badan (Pejabat Tinggi Madya) yang membawahi 4 (empat) Kepala Pusat
(Pejabat Tinggi Pratama) dan 1 (satu) Sekretaris (Pejabat Tinggi Pratama) yang
terdiri dari Bagian Perencanaan, Bagian Umum, Bagian Keuangan dan Bagian
Pembinaan Jabatan Fungsional, Kepegawaian dan Sistem dan Prosedur serta
Evaluasi Kinerja Aparatur Sipil Negara. Struktur Organisasi Badan Litbang secara
detail dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.
5
Struktur Organisasi
Badan Penelitian dan Pengembanga
6
KEPALA BADAN1
OTONOMI DAERAH, POLITIK DAN
PEMERINTAHAN UMUM
29
ADMINISTRASI KEWILAYAHAN,
PEMERINTAHAN DESA, KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL31
INOVASI DAERAH28
PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH
27
SEKRETARIAT BADAN49
F. SUMBER DAYA MANUSIA
Jumlah pegawai Badan Litbang sebanyak 165 Pegawai, dapat ditinjau dari
sebaran per unit kerja, Pendidikan, dan Jabatan Pegawai.
Jumlah Pegawai
Pendidikan
Dari grafik diketahui bahwa komposisi pegawai Badan Litbang sebagian besar berlatar belakang pendidikan Sarjana Strata I
103
83
65
4SD
SLTP
SMU
D.I
D.II
D.III
S.1
S.2
S.3
7
Pegawai Per Jabatan
G. SUMBER DAYA KEUANGAN
Sesuai dengan Rencana Kerja (RENJA) dan Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) berdasarkan Pagu APBN-P Tahun Anggaran 2018, anggaran Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri sebesar Rp. 51.876.461.000,-
Adapun penjabaran alokasi anggaran per unit kerja, jenis belanja, akun, pengawasan
dan non pengawasan, sebagai berikut:
PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
APBN-P
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
51.876.461.000
Penelitian dan Pengembangan Otonomi Daerah, Politik dan Pemerintahan Umum
2.652.095.000
Penelitian dan Pengembangan Administrasi Kewilayahan, Pemerintahan Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil
2.580.000.000
Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah 4.940.000.000
Penelitian dan Pengembangan Pembangunan dan Keuangan Daerah
2.650.000.000
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Litbang
39.054.366.000
Rincian Program, Kegiatan Dan Anggaran Tahun 2018
0
10
20
30
40
50
60
ESS 1 ESS 2 ESS 3 ESS 4 FUNSIONAL TEKNIS
FUNGSIONAL UMUM
15
16
40 43
60
8
A. RENCANA STRATEGIS (2015-2019)
I. VISI DAN MISI
ernyataan visi dan misi Badan Litbang merupakan sebuah tujuan yang
ingin diraih dalam rangka mendukung pencapaian visi Kementerian
Dalam Negeri dan menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baik,
bersih dan efektif sesuai semangat Nawa Cita, dengan didukung hasil rumusan
kebijakan yang inovatif dan visioner. Visi dan misi Badan Litbang dimaksud
dirumuskan dengan dilatarbelakangi keinginan dari segenap pegawai dan
komitmen yang kuat dari pimpinan Badan Litbang dalam menghadirkan tata
kelola Pemerintahan yang baik, bersih, demokratis sesuai Nawa Cita ke dua
Pemerintahan Kabinet Kerja. Hasil akhir dari layanan yang diberikan Badan
Litbang adalah berorientasi untuk memberikan rekomendasi kebijakan kepada
mitra kerja dan para pemangku kepentingan Badan Litbang sebagai
pelanggan (customer satisfaction).
Dalam rangka menjalankan visi Kementerian Dalam Negeri “Kementerian
Dalam Negeri Mampu Menjadi Poros jalannya Pemerintahan dan Politik Dalam
Negeri, Meningkatkan Pelayanan Publik, Menegakkan Demokrasi dan Menjaga
Integrasi Bangsa”, Badan Litbang telah menetapkan visi dan misi yang
dituangkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050.05-474 Tahun
2015 tentang Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Tahun
2015-2019, sebagai berikut:
1. VISI
Perumusan Visi Badan Litbang Kemendagri ditujukan untuk mencapai
kondisi ideal yang ingin di wujudkan Badan Litbang dan pelaksanaan tugas
dan fungsinya di bidang pemerintahan dalam negeri. Visi Badan Litbang
Kemendagri ditetapkan dengan memperhatikan visi, misi, dan arah
kebijakan Kementerian Dalam Negeri untuk lima tahun kedepan kondisi
objektif, dinamika lingkungan strategis dan tuntutan perubahan terkait
P
9
lingkup tugas Badan Litbang Kemendagri. Atas pertimbangan tersebut,
telah ditetapkan Visi Badan Penelitian dan Pengembangan yaitu:
“POROS PENGHASIL RUMUSAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
DALAM NEGERI YANG INOVATIF DAN VISIONER”
2. MISI
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Visi Badan Penelitian dan
Pengembangan sebagaimana disebutkan diatas, maka misi yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Memantapkan proses awal dalam perumusan kebijakan Pemerintahan
Dalam Negeri berbasis kelitbangan;
b. Mendorong inovasi daerah dalam peningkatan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan dan daya saing daerah;
c. Memantapkan jejaring penelitian antar institusi penelitian dan
pengembangan;
d. Memantapkan kelembangaan dan reformasi birokrasi Badan Litbang
Kemendagri dan Pemerintahan Daerah.
B. RENCANA KERJA TAHUN 2018
Rencana Kerja (Renja) merupakan dokumen perencanaan yang berisi program
dan kegiatan suatu Kementerian/Lembaga sebagai penjabaran dari Rencana
Strategis dalam satu tahun anggaran, sedangkan Rencana Kerja bertujuan untuk
memberikan gambaran singkat mengenai sasaran yang akan dicapai, kebijakan
yang akan digunakan serta program dan kegiatan yang diprioritaskan.
Adapun penjabaran Rencana Kerja (Renja) Badan Litbang Kementerian Dalam
Negeri Tahun 2018, sebagai berikut:
I. PROGRAM
Badan Litbang memiliki 1 (satu) Program dan 3 (tiga) Indikator Program untuk
Tahun 2018 sebagaimana pada gambar dibawah ini.
KODE PROGRAM/IKP TARGET
010.11.04 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1 Prosentase hasil kelitbangan yang direkomendasikan sebagai bahan masukan kebijakan kemendagri
75%
2 Jumlah pemerintah daerah yang difasilitasi dalam melaksanakan inovasi daerah
10 Provinsi
3 Jumlah kebijakan inovasi daerah 1 Pedoman
Program, Indikator Kinerja Program (IKP) dan
Target Indikator Kinerja Program (IKP)
10
II. KEGIATAN
Dalam upaya merealisasikan Indikator Kinerja Program (IKP), telah
dirumuskan Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Badan
Litbang Tahun 2018, yaitu:
1. Penelitian dan Pengembangan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
2. Penelitian dan Pengembangan Otonomi Daerah, Politik, dan Pemerintahan
Umum;
3. Penelitian dan Pengembangan Administrasi Kewilayahan, Pemerintahan
Desa, dan Kependudukan;
4. Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah;
5. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian dalam Negeri;
Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Badan Litbang Tahun
2018, masing-masing unit kerja Eselon II, sebagai berikut:
1. Penelitian dan Pengembangan Pembangunan dan Keuangan
Daerah.
KODE KEGIATAN/IKK TARGET
1280 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN
DAN KEUANGAN DAERAH
1 Jumlah Rekomendasi perumusan kebijakan hasil Kelitbangan Pembangunan dan Keuangan Daerah
9 Rekomendasi
2 Jumlah Rekomendasi Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah 1 Indeks
3 Persentase Pelayanan administrasi dan tugas teknis lainnya Unit Kerja Eselon II
100%
Kegiatan, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan
Target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
2. Penelitian dan Pengembangan Otonomi Daerah, Politik, Dan
Pemerintahan Umum.
KODE KEGIATAN/IKK TARGET
1281 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN OTONOMI DAERAH, POLITIK, DAN PEMERINTAHAN UMUM
1 Jumlah Rekomendasi perumusan kebijakan hasil
Kelitbangan Otonomi Daerah, Politik dan Pemerintahan Umum
8 Rekomendasi
2 Jumlah Rekomendasi Indeks Kepemimpinan Kepala Daerah
1 Indeks
3 Jumlah Rekomendasi Proyeksi/Perkiraan Strategik Nasional
1 Rekomendasi
4 Persentase Pelayanan administrasi dan tugas teknis lainnya Unit Kerja Eselon II
100%
Kegiatan, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan
Target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
11
3. Penelitian dan Pengembangan Administrasi Kewilayahan,
Pemerintahan Desa, dan Kependudukan.
KODE KEGIATAN/IKK TARGET
1282 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ADMINISTRASI KEWILAYAHAN, PEMERINTAHAN DESA, DAN
KEPENDUDUKAN
1 Jumlah rekomendsai perumusan kebijakan hasil
kelitbangan Puslitbang Adminisrasi Kewilayahan, Pemerintahan Desa, dan Kependudukan
7 Rekomendasi
2 Rekomendasi Kebijakan Hasil Forum Diskusi Aktual/Diskusi Publik
6 Rekomendasi
3 Persentase Pelayanan administrasi dan tugas teknis
lainnya Unit Kerja Eselon II
100%
Kegiatan, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan
Target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
4. Penelitian Dan Pengembangan Inovasi Daerah.
KODE KEGIATAN/IKK TARGET
1283 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INOVASI DAERAH
1 Jumlah rekomendasi perumusan kebijakan hasil kelitbangan
Puslitbang Inovasi Daerah yang diseminarkan,
dipublikasikan, dan/atau ditindaklanjuti oleh pemangku kebijakan
3 Rekomendasi
2 Jumlah daerah tertinggal yang memperoleh replikasi model
hasil inovasi daerah bidang pelayanan perizinan 2 Daerah
Tertinggal
3 Jumlah indeks inovasi daerah 1 Indeks
4 Jumlah rekomendasi peta pembinaan inovasi daerah 1 Rekomendasi
5 Jumlah kebijaka Inovasi Daerah 1 Pedoman
6 Persentase Pelayanan administrasi dan tugas teknis lainnya Unit Kerja Eselon II
100%
Kegiatan, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan
Target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
5. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementerian dalam Negeri
KODE KEGIATAN/IKK TARGET
1284 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA BADAN LITBANG
1 Persentase penyelesaian dokumen perencanaan dan
anggaran, pengelolaan data dan evaluasi kinerja, serta kerjasama kelitbangan, hukum dan perundang-undangan
4 Dokumen 11 Laporan
2 Persentase penyelesaian administrasi ketatausahaan
pimpinan, kerumahtanggan dan perlengkapan serta pengelolaan perpustakaan, informasi, dan dokumentasi
9 Laporan
12
3 Persentase penyelesaian verifikasi, perbendaharaan, akuntansi, dan pelaporan keuangan yang tepat waktu
7 Laporan
4 Persentase penyelesaian pembinaan jabatan fungsional, kepegawaian, dan sistem prosedur
8 Laporan
5 Persentase penguatan peran dan fungsi penelitian dan pengembangan di daerah
4 Laporan
6 Persentase penyelesaian pelayanan dukungan operasional kerja yang tepat waktu
12 bulan layanan
7 Persentase pengadaan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan
74 Unit
Kegiatan, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dan
Target Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
III. PAGU ANGGARAN
Sesuai dengan Rencana Kerja (RENJA) dan Rencana Kerja Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) berdasarkan Pagu APBN-P Tahun Anggaran
2018, anggaran Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri sebesar
Rp. 51,876,461,000,-.
Adapun penjabaran alokasi anggaran per unit kerja, sebagai berikut :
PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN
APBN-P
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
51,876,461,000
Penelitian dan Pengembangan Otonomi Daerah, Politik dan Pemerintahan Umum
2,652,095,000
Penelitian dan Pengembangan Administrasi Kewilayahan, Pemerintahan Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil
2,580,000,000
Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah 4,940,000,000
Penelitian dan Pengembangan Pembangunan dan Keuangan Daerah
2,650,000,000
Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Litbang
39,054,366,000
Rincian Program, Kegiatan dan Anggaran Tahun 2018
IV. PERJANJIAN KINERJA
Program, kegiatan, indikator dan target kinerja, dijabarkan dalam suatu
rencana kerja tahun 2018 yang bertujuan untuk mencapai Sasaran Program
yang telah ditetapkan. Rencana kinerja dimaksud dibuat pada awal tahun
anggaran yang memuat kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai sasaran
sesuai program yang telah ditetapkan, indikator keberhasilan pencapaiannya
serta pendanaannya yang harus dipertanggungjawabkan di akhir tahun
anggaran.
13
Keseluruhan rencana kinerja, indikator dan pendanaan dijadikan Perjanjian
Kinerja (PK) atau semacam Kontrak Kinerja yang ditandatangani oleh Kepala
Badan dengan Menteri Dalam negeri, serta secara berjenjang turun menjadi
Perjanjian Kinerja Kepala Pusat Litbang dan Sekretaris dengan Kepala Badan,
sampai akhirnya Perjanjian Kinerja Pegawai dengan masing-masing atasan
langsungnya. Sebagai bentuk salah satu evaluasi dan pertanggungjawaban
atas capaian Perjanjian Kinerja tersebut, disusunlah Laporan Kinerja Badan
Litbang tahun 2018 yang disampaikan Kepala Badan kepada Menteri Dalam
Negeri.
Adapun target kinerja Badan Litbang Kemendagri berbeda antara dokumen
Renstra dengan Dokumen Rencana Kerja Tahunan dikarenakan adanya
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2017 Tentang
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018 yang menetapkan adanya
Program Prioritas Nasional, sehingga perlu adanya perubahan rencana kerja
untuk menjawab capaian target yang telah ditetapkan. Dokumen Perjanjian
Kinerja Badan Litbang Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
KODE PROGRAM/
KEGIATAN
INDIKATOR TARGET
SEMULA MENJADI
010.11.04 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
1280 Penelitian dan
Pengembangan
Pembangunan dan Keuangan Daerah
Jumlah Rekomendasi
perumusan kebijakan
hasil Kelitbangan Pembangunan dan Keuangan Daerah
12 Rekomendasi
9 Rekomendasi
Jumlah Rekomendasi Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah
1 Indeks 1 Indeks
Persentase Pelayanan
administrasi dan tugas teknis lainnya Unit Kerja Eselon II
100% 100%
1281 Penelitian dan Pengembangan
Otonomi
Daerah, Politik, dan
Pemerintahan Umum
Jumlah Rekomendasi perumusan kebijakan
hasil Kelitbangan
Otonomi Daerah, Politik dan Pemerintahan Umum
13 Rekomendasi
8 Rekomendasi
Jumlah Rekomendasi Indeks
Kepemimpinan Kepala Daerah
1 Indeks 1 Indeks
Jumlah Rekomendasi
Proyeksi/Perkiraan Strategik Nasional
1
Rekomendasi
1 Rekomendasi
Persentase Pelayanan
administrasi dan
100% 100%
14
tugas teknis lainnya Unit Kerja Eselon II
1282 Penelitian dan
Pengembangan Administrasi
Kewilayahan,
Pemerintahan Desa,
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Jumlah rekomendsai
perumusan kebijakan hasil kelitbangan
Puslitbang
Adminisrasi Kewilayahan,
Pemerintahan Desa, dan Kependudukan
10 Rekomendasi
7 Rekomendasi
Rekomendasi
Kebijakan Hasil
Forum Diskusi Aktual/Diskusi Publik
6 Rekomendasi
6 Rekomendasi
Persentase Pelayanan
administrasi dan tugas teknis lainnya Unit Kerja Eselon II
100% 100%
1283 Penelitian dan
Pengembangan Inovasi Daerah Dan Aparatur
Jumlah rekomendasi
perumusan kebijakan hasil kelitbangan
Puslitbang Inovasi Daerah yang
diseminarkan,
dipublikasikan, dan/atau
ditindaklanjuti oleh pemangku kebijakan
6 Rekomendasi
3 Rekomendasi
Jumlah daerah
tertinggal yang
memperoleh replikasi model hasil inovasi
daerah bidang pelayanan perizinan
2 Daerah Tertinggal
2 Daerah Tertinggal
Jumlah indeks inovasi
daerah
1 Indeks 1 Indeks
Jumlah rekomendasi
peta pembinaan inovasi daerah
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
Jumlah kebijaka Inovasi Daerah
1 Pedoman 1 Pedoman
Persentase Pelayanan
administrasi dan tugas teknis lainnya Unit Kerja Eselon II
100% 100%
1284 Dukungan
Manajemen dan Dukungan
Teknis Lainnya Badan
Penelitian dan Pengembangan
Kementerian
Persentase
penyelesaian dokumen
perencanaan dan anggaran,
pengelolaan data dan evaluasi kinerja,
serta kerjasama
kelitbangan, hukum
4 Dokumen 11 Laporan
4 Dokumen 11 Laporan
15
dalam Negeri dan perundang-undangan
Persentase
penyelesaian
administrasi ketatausahaan
pimpinan, kerumahtanggan dan
perlengkapan serta
pengelolaan perpustakaan,
informasi, dan dokumentasi
9 Laporan 9 Laporan
Persentase
penyelesaian
verifikasi, perbendaharaan,
akuntansi, dan pelaporan keuangan yang tepat waktu
7 Laporan 7 Laporan
Persentase
penyelesaian pembinaan jabatan
fungsional, kepegawaian, dan sistem prosedur
8 Laporan 8 Laporan
Persentase
penguatan peran dan fungsi penelitian dan
pengembangan di daerah
4 Laporan 4 Laporan
Persentase
penyelesaian
pelayanan dukungan operasional kerja yang tepat waktu
12 bulan layanan
12 bulan layanan
Persentase pengadaan sarana
dan prasarana sesuai kebutuhan
74 Unit 74 Unit
16
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
I. CAPAIAN KINERJA UTAMA BADAN LITBANG TERHADAP INDIKATOR
KINERJA PADA RENSTRA KEMENDAGRI 2015-2019
SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET
2019
REALISASI
2018
i ii iii iv
Meningkatnya kualitas
pelayan publik dalam
peyelenggaraan pembangunan daerah
Pesentase pemerintah daerah yang menerapkan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan,pemberdayaan masyarakat danpelayana publik
100%
Provinsi
30%
Kab/Kota
88.24%
Provinsi
37,94%
Kab/Kota
Dalam rangka peningkatan daya saing daerah dan pencapaian sasaran
otonomi daerah, Kementerian Dalam Negeri mendorong seluruh pemerintah
daerah untuk menerapkan berbagai inovasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Hal ini diwujudkan melalui penyediaan
regulasi/kebijakan, fasilitasi dan pembinaan, serta pengembangan dan
penerapan model-model inovasi daerah dalam meningkatkan kualitas
pelayanan publik dan daya saing daerah.
Hingga akhir periode Renstra Tahun 2015-2019, Kementerian Dalam Negeri
menetapkan target seluruh provinsi (100%) dan 30% kabupaten/kota telah
menerapkan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerahnya.
Pada pelaksanaanya sampai dengan tahun 2018, Kemendagri telah
mendorong penerapan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
terhadap 30 provinsi dari target 34 provinsi atau tercapai 88.24%, dan 195
Indikator : Pesentase pemerintah daerah yang menerapkan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan,pemberdayaan masyarakat danpelayana publik
17
kabupaten/kota dari target 514 kabupaten/kota atau tercapai 37.94% (telah
melebihi target 30% pada tahun 2019).
Untuk mencapai kinerja tersebut, Kemendagri telah merencanakan dan
melaksanakan berbagai program/kegiatan dengan melibatkan berbagai unsur
terkait baik di tingkat pusat maupun pemerintah daerah berkenaan dengan
penyiapan regulasi, penyusunan indeks inovasi daerah, pemetaan dan
penyusunan rencana aksi pembinaan, pengembangan model replikasi inovasi
layanan pemerintahan daerah dan pendampingan dalam penerapannya oleh
daerah (termasuk penerapan model replikasi layanan perizinan pada daerah
pilot project), serta pemberian penghargaan. Adapun capaian dari
pelaksanaan berbagai program/kegiatan strategis dimaksud dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Tersusunnya regulasi terkait inovasi daerah dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah sebagai tindak lanjut amanat Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, meliputi:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah;
dan
2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 104 Tahun 2018 tentang
Penilaian dan Pemberian Penghargaan dan/atau Insentif Inovasi
Daerah.
b. Tersusunnya Indeks Inovasi Daerah, yaitu pendataan atas himpunan
inovasi daerah yang telah dilaporkan oleh pemerintah daerah kepada
Menteri Dalam Negeri melalui Badan Litbang Kemendagri sesuai amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017. Indeks inovasi daerah ini
menjadi alat ukur yang mampu menggambarkan kondisi dan kemampuan
suatu daerah dalam berinovasi.
Indeks Inovasi Daerah memanfaatkan aplikasi web-based untuk
kemudahan bagi setiap pemerintah daerah dalam meng-input,
memutakhirkan, dan melaporkan data inovasi daerah kepada pemerintah
pusat melalui Kemendagri, serta kemampuan penyajiannya dalam berbagai
variasi data. Pada awal penggunaannya sejak September 2018 sampai
dengan saat ini telah terhimpun 3.718 inovasi yang di-input oleh 30
provinsi (88%) dengan 713 inovasi, 195 kabupaten (47%) dengan 2.022
inovasi, dan 61 kota (66%) dengan 983 inovasi. Adapun kategori inovasi
daerah meliputi 707 inovasi tata kelola, 2.119 inovasi pelayanan publik,
dan 892 inovasi lainnya.
Indeks inovasi daerah ini menjadi dasar dalam penyusunan peta (rencana
aksi) pembinaan inovasi daerah, pemberian penghargaan daerah inovatif
(Innovative Government Award/IGA) Tahun 2018, dan rencana pemberian
insentif bagi daerah inovatif.
18
c. Tersusunnya Peta (Rencana Aksi) Pembinaan Inovasi Daerah Tahun 2018,
yang akan dimanfaatkan untuk menyusun strategi pembinaan dalam
rangka penerapan inovasi daerah oleh seluruh pemerintahan daerah.
Penyusunan rencana aksi ini dengan melibatkan Kementerian/LPNK terkait
guna sinergi kebijakan dan program pembinaan inovasi daerah.
d. Terselenggarannya kegiatan replikasi model hasil inovasi daerah, dalam hal
ini telah dikembangkan Pusat Jejaring Inovasi Daerah (PUJA INDAH)
sebagai bentuk inovasi yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh pemerintah
daerah dalam layanan pemerintahan, termasuk layanan perizinan. Di awal
peluncurannya pada Mei 2018, terdapat 50 daerah (8 provinsi, 11 kota,
dan 31 kabupaten) melalui Kepala Daerah masing-masing, yang
menyatakan komitmen untuk difasilitasi dalam penerapan layanan Puja
Indah tersebut.
Puja Indah ini dibangun dari hasil pengkajian, perekayasaan, pendataan,
adopsi, serta modifikasi dan replikasi berbagai inovasi daerah menjadi
sebuah inovasi berskala nasional. Layanan Puja Indah diterapkan dalam
bentuk aplikasi berbagi pakai yang dapat digunakan melalui telepon
genggam (handphone), dengan mengintegrasikan berbagai layanan
pemerintahan kedalam satu aplikasi. Pada awal pengembangannya di
tahun 2018, aplikasi Puja Indah menyediakan 7 (tujuh) layanan yaitu:
layanan perizinan, layanan adminduk, layanan pendidikan, layanan
kesehatan, layanan ketenagakerjaan, layanan perdagangan, dan layanan
aspirasi DPRD.
Khusus untuk bidang layanan perizinan, telah diterapkan pada 4 (empat)
kabupaten tertinggal sebagai daerah pilot project penerapan replikasi,
masing-masing di Kabupaten Musi Rawas dan Lebak pada tahun 2017,
serta di Kabupaten Lampung Barat dan Jeneponto pada tahun 2018.
Kegiatan ini berlanjut pada tahun 2019 dengan pilot project pada 4
(empat) kabupaten tertinggal, yaitu di Kabupaten Bangkalan, Seluma,
Lombok Barat, dan Ketapang. Kegiatan replikasi model inovasi bidang
pelayanan perizinan ini merupakan Prioritas Nasional dalam RKP Tahun
2017 s.d. 2019.
e. Terselenggaranya pemberian penghargaan kepada Pemerintah Daerah
Inovatif atau dikenal dengan Innovative Government Award (IGA).
Pelaksanaan tahun 2017: terdapat 157 usulan inovasi daerah yang
diusulkan dari 15 provinsi, 66 kabupaten, dan 30 kota untuk
diikutsertakan dalam seleksi IGA tahun 2017. Total usulan tersebut
meliputi kategori tata kelola pemerintahan sebayak 107 usulan, pelayanan
publik 274 usulan, dan bentuk lainnya sebanyak 195 usulan. Setelah
dilakukan penilaian oleh tim penilai diperoleh pemenang Innovative
Government Award (IGA) Tahun 2017 yaitu:
1) Pemerintah Provinsi: Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
19
2) Pemerintah Kabupaten: Gresik, Bogor, Musirawas, Boyolali, Sleman,
Malang, Madiun, Pinrang, Bantaeng, dan Lebak.
3) Pemerintah Kota: Surabaya, Tagerang Selatan, Bontang, Makassar,
Magelang, Pontianak, Surakarta, Sawahlunto, Yogyakarta, dan
Probolinggo.
Pelaksanaan tahun 2018: berbeda dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan
IGA tahun 2018 telah berdasarkan pada hasil penilaian Indeks Inovasi
Daerah sebagaimana berpedoman pada Permendagri Nomor 104 Tahun
2018. Sampai dengan batas waktu yang ditentukan untuk kebutuhan
penilaian pada pertengahan November 2018, telah terhimpun data Indeks
Inovasi Daerah dari 212 daerah dengan total inovasi yang terdaftar
sebanyak 2.169, meliputi: 30 provinsi (356 inovasi), 46 Kota (584 inovasi),
dan 143 Kabupaten (1265 inovasi), termasuk didalamnya 17 Kabupaten
Daerah Tertinggal (274 inovasi) dan 3 Kabupaten Perbatasan (20 inovasi).
Selanjutnya dilakukan pengukuran dan validasi data untuk menetapkan
pemenang IGA Tahun 2018 sesuai dengan cluster, dimana telah ditetapkan
Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 070-8671 Tahun 2018 tanggal 7
Desember 2018 tentang Penetapan Peringkat Pemenang Penghargaan
Pemerintah Daerah Inovatif kepada 5 Pemerintah Daerah Provinsi, 10
Pemerintah Kabupaten, 10 Pemerintah Kota, 3 Pemerintah Kabupaten
Daerah Tertinggal, dan 3 Pemerintah Kabupaten Daerah Perbatasan,
dengan rincian sebagai berikut:
1) Pemerintah Provinsi: Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, DKI
Jakarta, dan Bali.
2) Pemerintah Kabupaten: Banyuwangi, Padang Pariaman,Banggai, Gresik,
Kulon Progo, Klungkung, Kabupaten Sidoarjo, Agam, Pacitan, dan Musi
Rawas.
3) Pemerintah Kota: Bandung, Makasar, Bontang, Malang, Surabaya,
Magelang, Solok, Bogor, Mataram, dan Surakarta.
4) Pemerintah Kabupaten Daerah Tertinggal: Musi Rawas, Situbondo, dan
Pulau Morotai.
5) Pemerintah Kabupaten Daerah Perbatasan: Morotai, Pelalawan, dan
Belu.
20
II. CAPAIAN TARGET KINERJA INDIKATOR UTAMA BADAN LITBANG
2018
Capaian Kinerja Sasaran
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
i ii iii iv v
Meningkatnya kualitas hasil kelitbangan
kemendagri sebagai
bahan rekomendasi perumusan kebijakan,
serta terfasilitasinya pelaksanaan inovasi daerah
Persentase hasil Kelitbangan yang
direkomendasikan
sebagai bahan masukan kebijakan Kemendagri
75% 81,48% 108,68%
Terealisasi 22 rekomendasi hasil kegiatan Kelitbangan kepada Mendagri dari target 27
rekomendasi
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2015 tentang Kementerian
Dalam Negeri, tugas Kementerian Dalam Negeri adalah menyelenggarakan
urusan di bidang pemerintahan dalam negeri untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara, dimana salah satu fungsinya adalah
melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam
negeri. Selanjutnya, sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 8 Tahun 2018 tentang perubahan kedua atas peraturan Menteri Dalam
Negeri nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Dalam Negeri, Badan Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas
melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam
negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian
dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam negeri;
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pemerintahan dalam
negeri;
Sasaran : Meningkatnya kualitas hasil kelitbangan kemendagri sebagai bahan rekomendasi perumusan kebijakan, serta terfasilitasinya pelaksanaan inovasi daerah
Indikator 1 : Persentase hasil Kelitbangan yang direkomendasikan sebagai
bahan masukan kebijakan Kemendagri
21
3. Pelaksanaan pengkajian kebijakan di bidang pemerintahan dalam negeri;
4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan
pengembangan di bidang pemerintahan dalam negeri;
5. Pelaksanaan fasilitasi inovasi daerah;
6. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan
pemerintah daerah;
7. Pelaksanaan administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan; dan
8. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Berdasarkan Rencana Kerja Badan Litbang Kemendagri Tahun Anggaran 2018,
jumlah rekomendasi kelitbangan ditargetkan sebanyak 27 rekomendasi hasil
kegiatan kelitbangan (penelitian, pengkajian, pengembangan, perekayasaan,
penerapan dan pengoperasian). Realisasi persentase hasil kelitbangan yang
direkomendasikan sebagai bahan masukan kebijakan Kemendagri selama
Tahun Anggaran 2018 sejumlah 22 rekomendasi hasil kelitbangan yang telah
disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri dan Unit Esselon I di lingkup
Kementerian Dalam Negeri atau sebesar 81,48% dari target 75%. Sehingga
pada tahun 2018 target 75% hasil Kelitbangan yang direkomendasikan
sebagai bahan masukan kebijakan Kemendagri tercapai 108,68%.
Capaian Kinerja Sasaran
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
i ii iii iv v
Meningkatnya kualitas
hasil kelitbangan kemendagri sebagai
bahan rekomendasi
perumusan kebijakan, serta terfasilitasinya
pelaksanaan inovasi daerah
Jumlah
Pemerintah Daerah yang
difasilitasi dalam
melaksanakan inovasi daerah
10 Provinsi 12 Provinsi 120%
Kementerian Dalam Negeri melalui Badan Penelitian dan Pengembangan
berupaya untuk meningkatkan inovasi di pemerintahan daerah dengan
menerbitkan regulasi dari mulai Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017
tentang Inovasi Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 104
Tahun 2018 tentang Penilaian dan Penghargaan dan/atau Insentif Inovasi
Daerah. Capaian target indikator Jumlah Pemerintah Daerah yang difasilitasi
Indikator 2 : Jumlah Pemerintah Daerah yang difasilitasi dalam melaksanakan inovasi daerah
22
dalam melaksanakan inovasi daerah 120% atau 12 provinsi dari target 10
provinsi. Adapun capaian tersebut dilakukan melalui 2 kegiatan yaitu:
A. Indeks Inovas Daerah
Badan Litbang berupaya mendorong seluruh Pemerintah Daerah baik
Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota, untuk melakukan Inovasi
Daerah secara berkesinambungan dalam rangka memajukan daerah dan
meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakatnya, melalui Surat
Sekretaris Jenderal atas nama Menteri Dalam Negeri nomor 002.6/7251/SJ
tanggal 19 September 2018 tentang Penilaian Indeks Inovasi Daerah dan
Pemberian Innovative Government Award (IGA) Tahun 2018, dimana daerah
diminta untuk mengisi data inovasi daerah pada aplikasi penilaian indeks
inovasi daerah melalui alamat website
http://indeks.inovasi.otda.go.id/layanan. Dari hasil input data inovasi daerah
didapatkan sebanyak 30 provinsi (356 inovasi), 143 Kabupaten (1265 inovasi),
46 Kota (584 inovasi), 17 Kabupaten Daerah Tertinggal (274 inovasi), dan 3
Kabupaten Perbatasan (20 inovasi).
Selanjutnya data inovasi daerah dimaksud dilakukan pengukuran dan validasi
sehingga didapatkan peringkat untuk diberikan penghargaan Innovative
Government Award (IGA) sesuai dengan cluster dan ditetapkan dalam
Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 070-8671 Tahun 2018 tanggal 7
Desember 2018 tentang Penetapan Peringkat Pemenang Penghargaan
Pemerintah Daerah Inovatif yang dilaksanakan di Hotel Sahid Jakarta, kepada
5 Pemerintah Daerah Provinsi, 10 Pemerintah Kabupaten, 10 Pemerintah
Kota, 3 Pemerintah Kabupaten Daerah Tertinggal, dan 3 Pemerintah
Kabupaten Daerah Perbatasan, dengan rincian sebagai berikut:
1. Pemerintah Provinsi (Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat,
DKI Jakarta; dan Bali)
2. Pemerintah Kabupaten (Banyuwangi, Padang Pariaman, Banggai, Gresik,
Kulon Progo, Klungkung, Sidoarjo, Agam, Pacitan, dan Musi Rawas)
3. Pemerintah Kota (Bandung, Makasar, Bontang, Malang, Surabaya,
Magelang, Solok, Bogor, Mataram, dan Surakarta)
4. Pemerintah Daerah Tertinggal (Musi Rawas, Situbondo, dan Pulau
Morotai)
5. Pemerintah Daerah Perbatasan(Pulau Morotai, Pelalawan, dan Belu)
B. Pusat Jejaring Inovasi Daerah (PUJA INDAH)
Menindaklanjuti hasil rapat koordinasi nasional kelitbangan
pemerintahan dalam negeri tahun 2018 dan peluncuran Pusat Jejaring Inovasi
Daerah (PUJA INDAH) tanggal 8 Mei 2018, terdapat 50 daerah ( 8 provinsi,11
kota, dan 31 kabupaten) yang menyatakan komitmen untuk difasilitasi dalam
penerapan inovasi melalui surat pernyataan komitmen dalam penerapan
23
replikasi inovasi daerah melalui pusat jejaring inovasi daerah (puja indah)
yang merupakan hasil pengkajian, perekayasaan, pendataan, adopsi, dan
modifikasi serta replikasi berbagai inovasi daerah menjadi sebuah inovasi
berskala nasional untuk mendorong inovasi tata kelola pemerintahan daerah,
inovasi pelayanan publik, dan mengintegrasikan inovasi daerah lainnya sesuai
dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah meliputi
layanan adminduk, layanan pendidikan, layanan kesehatan, layanan
ketenagakerjaan, layanan perizinan, layanan perdagangan, dan layanan
aspirasi DPRD, adapun 8 provinsi dimaksud yaitu:
1. Pemerintah Provinsi (Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan Barat,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, D. I.
Yogyakarta, dan Maluku Utara);
2. Pemerintah Kabupaten (Pasaman Barat, Padang Pariaman, Merangin,
Kerinci, Batang Hari, Katingan, Banggai, Sigi, Wajo, Luwu Timur, Luwu
Utara, Pati, Kulon Progo, Halmahera Utara, Halmahera Tengah, Pidie Jaya,
Aceh Selatan, Deli Serdang, Samosir, Labuhan Batu, Bangka, Bangka
Tengah, Ketapang, Rejang Lebong, Jeneponto, Muna, Blitar, Bombana,
Tulungagung, Lumajang, dan Musi Banyuasin);
3. Pemerintah Kota (Padang Panjang, Solok, Pare-Pare, Surakarta, Magelang,
Sabang, Bau-Bau, Mojokerto, Jayapura, Kupang, dan Blitar).
Sehingga di tahun 2018, sebanyak 12 provinsi dengan capaian 120% telah
difasilitasi dalam melaksanakan inovasi daerah.
Capaian Kinerja Sasaran
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA TARGET
CAPAIAN
REALISASI (%)
i ii iii iv v
Meningkatnya kualitas hasil
kelitbangan kemendagri
sebagai bahan rekomendasi perumusan kebijakan, serta
terfasilitasinya pelaksanaan inovasi daerah
Jumlah
kebijakan inovasi daerah
1 Pedoman 1 Pedoman 100%
Dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan, sesuai dengan target kinerja
yang tertera pada Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan
Kemendagri tahun 2015-2019, pada tahun 2018 Badan Penelitian dan
Pengembangan menargetkan 1 (satu) Pedoman tentang Penilaian dan Pemberian
Indikator 3 : Jumlah kebijakan inovasi daerah
24
Penghargaan dan/atau Insentif Inovasi Daerah sesuai dengan amanah Undang
Undang No. 23 tahun 2014 Pasal 388 ayat (9) dan ayat (10) yang menugaskan
lembaga penelitian dan pengembangan untuk melakukan penilaian terhadap inovasi
yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, dengan ditetapkannya Permendagri No.
104 tahun 2018 Tentang Penilaian dan Pemberian Penghargaan dan/atau Insentif
Daerah sehingga capaian terhadap target 1 pedoman tercapai 100% .
25
MA
TR
IK C
AP
AIA
N B
ER
DA
SA
RK
AN
RE
NS
TR
A 2
01
5–
20
19
B
AD
AN
LIT
BA
NG
KE
ME
ND
AG
RI
Badan
Litbang
Kem
endagri
mem
iliki
tiga
Indik
ato
r Kin
erj
a
Uta
ma
(IKU
),
yaitu
pers
enta
se
hasi
l kelit
bangan
yang
direkom
endasi
kan
sebagai
bahan
masu
kan
kebijakan
Kem
endagri,
Jum
lah
Pem
erinta
h
Daera
h
yang
difasi
litasi
dala
m
mela
ksa
nakan inovasi
daera
h,
dan j
um
lah k
ebijakan inovasi
daera
h a
dala
h s
ebagai pendukung I
KU
Kem
ente
rian D
ala
m N
egeri
yaitu
pers
enta
se
pem
erinta
h
daera
h
yang
menera
pkan
inovasi
dala
m
penyele
nggara
an
pem
erinta
han,
pem
berd
ayaan
masy
ara
kat
dan p
ela
yanan p
ublik
sebagaim
ana t
erc
antu
m d
ala
m R
enst
ra K
em
endagri 2
015-2
019..
26
MA
TR
IK C
AP
AIA
N K
INE
RJA
PE
R 5
TA
HU
N
BA
DA
N L
ITB
AN
G K
EM
EN
DA
GR
I
Pada t
ahun 2
018,
realis
asi
sesu
ai
dengan i
ndik
ato
r pers
enta
se h
asi
l kelit
bangan y
ang d
irekom
endasi
kan se
bagai
bahan m
asu
kan k
ebijakan K
em
endagri
adala
h s
ebesa
r 81,4
8%
dari t
arg
et
75%
. D
ari d
ata
ters
ebut,
dapat
dis
impulk
an b
ahw
a r
ealis
asi
yang d
icapai le
bih
tin
ggi dari t
arg
et
yang d
ibuat.
Sedangkan
untu
k indik
ato
r ju
mla
h p
em
erinta
h d
aera
h y
ang d
ifasi
litasi
dala
m m
ela
ksa
nakan inovasi
daera
h,
realis
asi
nya s
ebanyak 1
2 p
rovin
si y
ang d
ifasi
litasi
dari t
arg
et
10 pro
vin
si.
Dengan kata
la
in,
realis
asi
untu
k in
dik
ato
r te
rsebut
terc
apai
mele
bih
i ta
rget.
Sedangkan ta
rget
terh
adap ju
mla
h kebijakan in
ovasi
daera
h
terc
apai 100%
.
Untu
k t
ahun 2
019 t
arg
et
dari i
ndik
ato
r pers
enta
se h
asi
l kelit
bangan y
ang d
irekom
endasi
kan s
ebagai
bahan m
asu
kan k
ebijakan K
em
endagri
dengan t
arg
et
sebesa
r 80%
. Sedangkan u
ntu
k t
arg
et
dari i
ndik
ato
r ju
mla
h p
em
erinta
h d
aera
h y
ang d
ifasi
litasi
dala
m m
ela
ksa
nakan i
novasi
daera
h s
ebanyak 3
4 p
rovin
si
tiap
tahunnya.
Berd
asa
rkan
IKU
Badan
Litbang
Kem
endagri
yang
terc
antu
m
dala
m
Renst
ra
Badan
Litbang
Kem
endagri
tahun
2015-2
019,
terd
apat
penam
bahan s
atu
indik
ato
r untu
k t
ahun 2
018 -
2019 y
aitu j
um
lah k
ebijakan inovasi
daera
h.
Adapun t
arg
et
untu
k indik
ato
r te
rsebut,
yaitu d
ikelu
ark
annya 1
PP p
ada t
ahun 2
018, 1 P
erm
en p
ada t
ahun 2
018, dan 1
pedom
an p
ada t
ahun 2
018 d
an 2
019.
27
B. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU
PENINGKATAN/PENURUNAN KINERJA
Mencermati pelaksanaan program dan anggaran pada Badan Litbang selama ini,
terutama yang dilaksanakan pada tahun 2018, terdapat berbagai kendala dan
permasalahan yang mempengaruhi pelaksanaan dan pencapaian kinerja,
disebabkan beberapa faktor antara lain:
I. KENDALA
1. Aspek tatalaksana:
a. Pelaksanaan kegiatan kelitbangan masih dilaksanakan secara
konvensional dimana masih sangat bergantung pada pemanfaatan
personil terutama tenaga fungsional peneliti di internal Badan Litbang
yang relatif terbatas. Hal ini berakibat pada pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan secara time series, yaitu pelaksanaan satu kegiatan
kelitbangan harus menunggu selesainya kegiatan kelitbangan lainnya
atau belum dapat dilaksanakan secara paralel.
b. Implementasi Permendagri Nomor 17 tahun 2018 tentang Pedoman
Penelitian dan Pengembangandi Kementerian Dalam Negeri dan
Pemerintahan Daerah belum dapat dipahami secara menyeluruh oleh
seluruh pelaksana kelitbangan di lingkungan Badan Litbang
Kemendagri, disamping belum terciptanya perubahan pola pikir secara
mendasar terhadap perlunya pengaturan SOP dalam setiap
penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan sebagai konsekuensi
penerapan reformasi birokrasi.
c. Masih kurangnya bentuk pembinaan dan fasilitasi pengelolaan jurnal
ilmiah yang dikelola BPP Daerah. Pembinaan dan fasilitasi dilakukan
khususnya pada jurnal yang akan mengajukan akreditasi di Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) atau pun jurnal yang sedang dalam
proses pemeliharaan akreditasi.
2. Aspek SDM:
a. Terbatasnya kualitas dan kuantitas tenaga fungsional peneliti dan
belum tersedianya tenaga fungsional perekayasa sebagai personil
utama penyelenggaraan kegiatan kelitbangan, yang berdampak pada
terbatasnya cakupan isu yang dapat ditangani, serta kualitas hasil
kelitbangan yang dapat diangkat/ditindaklanjuti sebagai input
rekomendasi kebijakan terhadap pemangku kepentingan.
b. Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM di bidang administrasi dan
pengelolaan keuangan yang berdampak pada dukungan dan
percepatan pelaksanaan kegiatan dan anggaran Badan Litbang.
c. Masih perlunya penegasan terhadap peran/dukungan LIPI dalam
melakukan pembinaan jabatan fungsional peneliti kepada lembaga
Litbang pemerintah pusat dan daerah, termasuk tenaga fungsional
28
peneliti Litbang Kemendagri, terkait penyediaan dan penguatan
kompetensi jabatan fungsional peneliti.
d. Belum tersedianya tenaga ahli/expert sebagai tenaga pendamping
fungsional peneliti Litbang dalam memberikan masukan, tanggapan,
pendapat, serta koreksi dan penyempurnaan proses kegiatan secara
menyeluruh, termasuk dalam penyediaan konsep dan strategi
pengembangan lembaga Litbang. Hal ini sangat dipengaruhi pula oleh
terbatasnya alokasi anggaran Badan Litbang.
3. Aspek Program dan Anggaran:
a. Masih diperlukannya penajaman rumusan atas rencana topik-topik
kegiatan kelitbangan yang berorientasi pada tindaklanjut isu-isu
strategis dan yang menjadi prioritas kebijakan pemerintah, sehingga
hasil kelitbangan dimaksud mempunyai nilai manfaat bagi para
pemangku kepentingan khususnya di lingkungan Kementerian Dalam
Negeri.
b. Masih diperlukannya penajaman dan pencermatan atas distribusi,
struktur, dan pola pemanfaatan anggaran yang dikaitkan dengan
terbatasnya dukungan alokasi anggaran Badan Litbang, serta
kemampuan penyerapan anggaran pada beberapa kegiatan tertentu.
c. Terbatasnya alokasi anggaran yang dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan jenis-jenis kegiatan lingkup Badan Litbang secara lebih
variatif dan dinamis, terutama untuk mendorong peningkatan peran
dan fungsi kelitbangan di lingkungan Kemendagri dan Pemerintah
Daerah dari berbagai aspek, termasuk dukungan pelaksanaan inovasi
daerah.
4. Aspek Kerjasama:
Kolaborasi bentuk-bentuk kerjasama kelitbangan dengan stakeholder di
tingkat pusat maupun daerah belum dapat terwujud secara optimal, baik
dalam bentuk implementasi kesepakatan kerjasama maupun penyediaan
payung hukum kerjasama kelitbangan antar stakeholeder.
5. Aspek Pendukung lainnya:
a. Belum tersedianya data base kelitbangan yang akurat dan up to date
untuk mendukung kebutuhan data dan informasi yang cepat dan akurat
guna kepentingan kelitbangan dalam menindaklanjuti isu-isu aktual dan
strategis sebagai bahan rekomendasi pengambilan langkah dan
kebijakan pada tingkat pimpinan.
II. SOLUSI YANG TELAH DILAKUKAN
Sebagai langkah tindaklanjut atas permasalahan tersebut, khususnya dalam
konteks pelaksanaan program dan anggaran Badan Litbang TA. 2018, telah
dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
29
1. Aspek tatalaksana:
a. Mendorong keterlibatan pejabat fungsional non peneliti dan personil
dari luar Badan Litbang dalam mendukung kegiatan kelitbangan untuk
mengatasi masalah keterbatasan jumlah pejabat fungsional peneliti di
lingkungan Badan Litbang Kemendagri;
b. Telah dilakukan revisi Permendagri Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Operasional Kelitbangan di Lingkungan Kemendagri
dan Pemerintahan Daerah, menjadi Permendagri Nomor 17 Tahun
2018 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Kementerian
Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah . Perubahan ini dimaksudkan
guna mendukung penerapan reformasi birokrasi dalam
penyelenggaraan kegiatan di lingkup Badan Litbang.
c. Telah dibentuk Unit Layanan Administrasi (ULA) Publikasi dan Jurnal
Ilmiah. Pelayananan Administrasi Publikasi dan Jurnal Ilmiah dibentuk
dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan tugas dan fungsi
Badan Penelitian dan Pengembangan serta meningkatkan kinerja
lembaga melalui penyelenggaraan layanan administrasi, khusnya dalam
hal publikasi dan pengelolaan jurnal ilmiah. Sedangkan tujuannya
adalah untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan jurnal dan publikasi
ilmiah lainnya di lingkungan BPP Kemendagri dan Daerah melalui
layanan administrasi yang efektif dan efisien.
2. Aspek SDM:
a. Telah diusulkan pengadaan formasi pejabat fungsional peneliti kepada
Biro Kepegawaian Kemendagri;
b. Telah diikutsertakannya para calon peneliti di lingkungan Badan Litbang
dalam diklat fungsional peneliti tingkat pertama yang diselenggarakan
oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia);
c. Telah diikutsertakannya para pegawai pengelola keuangan di
lingkungan Badan Litbang dalam Diklat Teknis Bendahara Pengeluaran
dan Bendahara Pengelolaan Barang/Jasa.
3. Aspek Program dan Anggaran:
a. Terus dilakukannya proses penajaman dan pencermatan atas distribusi,
struktur, dan pola pemanfaatan anggaran lingkup Badan Litbang;
b. Terus dilakukannya proses perencanaan program kegiatan yang lebih
variatif dan mendukung peran dan fungsi Badan Litbang, terutama
dalam pelaksanaan inovasi daerah. Hal ini ditindaklanjuti dengan telah
tersusunnya Peraturan Pemerintah tentang Inovasi Daerah.
4. Aspek Kerjasama:
Telah dilakukan pembinaan kelitbangan dengan litbang daerah secara
berkelanjutan, melalui sosialisasi dan koordinasi kegiatan kelitbangan;
30
5. Aspek Pendukung lainnya:
a. Telah dirintis kembali pembangunan Laboratorium dan Pusat Data (Lab
data) Litbang untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang
akurat dan up to date dalam mendukung kegiatan kelitbangan agar
berjalan secara maksimal;
III. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN PENUNJANG KEBERHASILAN/
KEGAGALAN PENCAPAIAN PERNYATAAN KINERJA
Mencermati pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang penelitian dan
pengembangan selama ini, diakui bahwa hasil-hasil kelitbangan yang
dilaksanakan oleh Badan Litbang masih belum secara optimal mampu
menjawab berbagai dinamika dan persoalan lingkup pemerintahan dalam
negeri. Hal ini dimungkinkan oleh berbagai kondisi, dimana dapat disadari
bahwa disamping kualitas dan ketajaman hasil kelitbangan yang masih perlu
terus dioptimalkan, juga masih diperlukannya komitmen dari para pemangku
kepentingan untuk secara proporsional memberdayakan peran dan fungsi
kelitbangan sekaligus menjadikan Badan Litbang sebagai mitra kerja
utamanya.
Tingginya dinamika di bidang penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri,
tentunya membutuhkan peran dan fungsi Badan Litbang untuk selalu hadir
dan memberikan dukungan kepada para pemangku kepentingan, khususnya
di lingkup Kemendagri dalam rangka penyiapan rekomendasi guna perumusan
dan penetapan langkah dan kebijakan. Sejalan dengan itu, dengan
terbentuknya Pusat Litbang Inovasi Daerah pada Badan Litbang Kemendagri
berdasarkan Perpres Nomor 11 Tahun 2015, semakin memperluas cakupan
tugas dan fungsi Badan Litbang guna berperan secara langsung dalam
mengawal tata kelola inovasi daerah secara sistematis, konseptual dan
gradual.
Untuk menjalankan berbagai peran dan fungsi di atas, kiranya perlu
dirumuskan strategi penguatan Badan Litbang yang difokuskan pada upaya-
upaya perluasan cakupan substansi dan peningkatan kualitas hasil
kelitbangan, pemantapan fasilitasi inovasi daerah, serta penguatan
insfrastruktur kelembagaan dan sarana-prasarana kerja guna mewujudkan
kinerja Badan Litbang secara lebih optimal dan berkualitas.
Sehubungan dengan hal tersebut, beberapa rekomendasi dan strategi tindak
lanjut yang perlu dilakukan dalam rangka penguatan peran dan fungsi Badan
Litbang sebagai berikut:
a. Perlunya koordinasi dan konsolidasi dalam rangka refleksi dan evaluasi
baik di internal Badan Litbang maupun secara eksternal dengan para
pemangku kepentingan lingkup Kemendagri dalam rangka menyatukan
31
pemahaman atas keberadaan peran Badan Litbang Kemendagri sebagai
suatu lembaga yang berfungsi untuk menghasilkan berbagai rekomendasi
kebijakan lingkup pemerintahan dalam negeri. Hal ini diperlukan untuk
memposisikan Badan Litbang sebagai suatu lembaga fungsional bagi
bernaungnya para pemikir, konseptor, dan inovator untuk menghasilkan
berbagai rekomendasi kebijakan yang berkualitas, disamping dukungan
penuh aparatur pejabat struktural yang mempunyai komitmen dan
kapasitas dalam lingkup kelitbangan. Hasil refleksi dan evaluasi ini
diharapkan:
1) Secara internal mampu mendorong perubahan mindset individu guna
membangkitkan komitmen kerja, kepedulian, dan kemauan untuk
meningkatkan kompetensinya bagi kepentingan lembaga; dan
2) Secara eksternal diperlukan untuk memanfaatkan peran dan fungsi
Badan Litbang sebagai mitra kerja utama penyedia rekomendasi
kebijakan, disamping guna memahami aspek-aspek utama yang
menjadi kebutuhan Badan Litbang, khususnya terkait penyediaan dan
distribusi SDM aparatur/personil dan pengalokasian anggaran
kelitbangan.
b. Perlu adanya upaya peningkatan koordinasi dan konsolidasi internal dalam
rangka penataan/perbaikan manajemen penyelenggaraan kelitbangan yang
berorientasi pada:
1) Perbaikan metode penjadwalan kegiatan kelitbangan dengan
memperhatikan jumlah dan skala prioritas kegiatan, ketersediaan SDM,
serta target waktu penyelesaian kegiatan;
2) Penguatan manajemen team work;
3) Pelibatan narasumber/pakar/praktisi secara tepat (dari aspek latar
belakang keilmuan atau pemahamannya atas realita persoalan); dan
4) Pengaturan kembali tenaga surveyor yang mengedepankan
kemampuan dan komitmen individu, melalui pemberdayaan tenaga
praktisi dan akademis dari luar Badan Litbang (PNS dan/atau Non-
PNS).
Melalui penataan/perbaikan manajemen penyelenggaraan kelitbangan
dimaksud, tidak saja diharapkan mampu meningkatkan kualitas hasil
kelitbangan, namun juga diharapkan mampu mendorong peningkatan
kapasitas individu aparatur Badan Litbang, serta mengatasi keterbatasan SDM
dengan semakin meningkatnya kuantitas kegiatan kelitbangan yang dilakukan
oleh Badan Litbang, dimana pola pelaksanaannya selama ini masih dilakukan
secara konvensional (pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara time series).
c. Perlu disusunnya berbagai agenda prioritas Badan Litbang dan kebutuhan
pendanaannya dalam jangka menengah. Penyusunan agenda prioritas
dimaksud dilakukan melalui pemetaan kebutuhan dan penentuan skala
32
prioritas kelitbangan yang melibatkan para pemangku kepentingan di tingkat
Pusat dan Daerah, dengan memperhatikan:
1) Penyelarasannya dengan agenda penyusunan/revisi peraturan
perundang-undangan;
2) Identifikasi dan evaluasi terhadap isu strategis pelaksanaan
kebijakan/regulasi; dan
Kebutuhan untuk merumuskan konsep-konsep kebijakan terkait
penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri dalam jangka panjang.
Penyusunan agenda prioritas dimaksud dapat diterjemahkan sebagai suatu
Rencana Induk Kelitbangan untuk selanjutnya dijabarkan ke dalam agenda
kelitbangan tahunan, yang hasilnya diposisikan di depan kebutuhan
pengguna, sehingga Badan Litbang dapat secara jelas menunjukkan
kinerja lembaganya melalui berbagai keluaran yang responsif, antisipatif,
dan mempunyai nilai jual untuk direkomendasikan kepada para pemangku
kepentingan/Pimpinan.
d. Mendorong peningkatan alokasi anggaran Badan Litbang Kemendagri yang
tentunya didasari oleh tersedianya rencana program dan kegiatan secara
terfokus dan berkualitas dengan memperhatikan:
1) Kejelasan manfaat/keluaran dari suatu rencana program dan kegiatan;
2) Dukungannya terhadap pencapaian target agenda prioritas Nawa Cita
dan prioritas Kemendagri.
e. Perlu dilakukannya berbagai terobosan untuk mengatasi keterbatasan
anggaran Badan Litbang, baik dalam konteks penyelenggaraan kelitbangan
maupun dalam penguatan kapasitas kelembagaan, melalui:
1) Kerjasama pelaksanaan kegiatan kelitbangan secara nasional dengan
melibatkan Pemerintah Daerah melalui Badan Litbang Daerah (atau
perangkat daerah yang menyelenggarakan fungsi kelitbangan), dengan
pembagian tugas dab tanggung jawab pelaksanaan dan
penganggarannya secara jelas;
2) Optimalisasi hibah dari pihak donor melalui diversifikasi kegiatan yang
secara proporsional dapat dikerjasamakan, untuk dimanfaatkan dalam
rangka peningkatan kualitas SDM kelitbangan dan dukungan kegiatan
kelitbangan lainnya yang tidak teranggarkan melalui DIPA Badan Litbang;
3) Optimalisasi keikutsertaan SDM Badan Litbang untuk meningkatkan
kapasitas dan kompetensinya melalui berbagai kegiatan pendidikan dan
pelatihan, seminar, workshop, Bimtek, serta beasiswa pendidikan
berstrata.
f. Perlunya membangun kerjasama dengan berbagai institusi Pemerintah dan
non-Pemerintah, termasuk Perguruan Tinggi, kelitbangan Dunia Usaha,
Media/Pers, dan Non Government Organization (NGO) dalam berbagai
bidang/aspek.
33
Melalui strategi ini diharapkan akan terbangun penguatan kapasitas
Lembaga Litbang, antara lain:
1) Terjalinnya sharing pengetahuan bagi peningkatan wawasan dan
pemahaman aparatur Badan Litbang;
2) Kemampuan untuk memonitor pergerakan arus data dan informasi
guna diakses sebagai informasi dasar kelitbangan; dan
3) Membangun sinergitas dan kerjasama pelaksanaan program/kegiatan
kelitbangan untuk memberikan hasil yang optimal.
g. Perlunya merevitalisasi Laboratorium Data Badan Litbang (Lab data Litbang)
untuk dioptimalkan pemanfaatannya sebagai sumber data dan informasi
guna kepentingan kelitbangan pada umumnya, dan untuk mendukung
aktivitas kelitbangan (data center, aplikasi pengolahan data kelitbangan,
dokumentasi dan publikasi, dll.) di internal Badan Litbang pada khususnya.
Keberadaan Labdata Litbang tersebut diharapkan mampu meningkatkan
eksistensi Badan Litbang Kemendagri melalui penyediaan dan
penyebarluasan data, informasi, dan hasil-hasil kelitbangan.
C. REALISASI ANGGARAN
Realisasi anggaran Badan Litbang APBN-P TA. 2018 tercatat sebesar
Rp.49.026.725.017,- (94,51%). Realisasi anggaran dimaksud dapat dirinci
sebagai berikut:
I. PERKEMBANGAN REALISASI
Perkembangan realisasi anggaran Badan Litbang selama kurun waktu 5 tahun
terakhir (2014-2018) dapat terlihat pada gambar berikut ini:
G
a
m
b
a
r
Perkembangan Pagu dan Realisasi TA 2014-2018
44
,17
8,7
62
,00
0
64
,87
0,7
40
,00
0
47
,65
4,8
31
,00
0
45
,46
9,8
31
,00
0
54
,77
0,0
70
,00
0
54
,27
0,0
70
,00
0
51
,87
6,4
61
,00
0
41
,62
4,7
36
,18
3
52
,11
8,6
62
,84
8
44
,12
5,3
38
,39
5
44
,12
5,3
38
,39
5
47
,89
0,8
44
,76
5
47
,89
0,8
44
,76
5
49
,02
6,7
25
,01
7
94
.22
%
80
.34
%
92
.59
%
97
.04
%
87
.44
%
88
.25
%
94
.51
%
2014 2015 APBN-P SELF BLOCKING
APBN-P SELF BLOCKING
2018
Pagu Realisasi %
Tahun Anggaran
2016
Tahun angaran
2017
34
Penyerapan tertinggi terjadi pada tahun anggaran 2016 yaitu sebesar 92,59%,
sedangkan penyerapan anggaran terendah terjadi pada tahun anggaran 2015
yaitu sebesar 80,34%. Untuk tahun 2018 penyerapan anggaran mencapai
94,51%, hal tersebut telah mencapai target penyerapan anggaran yang
ditetapkan sebesar 90%.
II. REALISASI BERDASARKAN JENIS BELANJA
Realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja
Dari Gambar di atas, realisasi anggaran Badan Litbang berdasarkan
pembagian jenis belanja selama TA 2018, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Belanja Pegawai, berupa: Pembayaran Gaji dan Tunjangan; Belanja
Lembur; dan Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan) dengan pagu
anggaran sebesar Rp.25.192.760.000,- telah terealisasi sebesar
Rp.24.791.868.766 atau 98,41%;
b. Belanja Barang, berupa: Belanja Barang Operasional; Belanja Barang Non
Operasional; Belanja Jasa; Belanja Pemeliharaan; Belanja Perjalanan
Lainnya (Dalam Negeri); dan Belanja Perjalanan Lainnya (Luar Negeri)
dengan pagu anggaran sebesar Rp.24.302.261.000,- telah terealisasi
sebesar Rp.21.955.042.690 atau 90,51%;
c. Belanja Modal, berupa: Belanja Modal Peralatan dan Mesin; Belanja Modal
Gedung dan Bangunan; Belanja Modal Perjalanan Jaringan; dan Belanja
Penambahan Nilai Fisik Lainnya dengan pagu anggaran sebesar
Rp.2.381.440.000,- telah terealisasi sebesar Rp.2.239.813.561 atau
94,05%.
25,192,760,000
24,302,261,000
2,381,440,000
24,791,868,766
21,955,042,690
2,239,813,561
98
.41
%
90
.51
%
94
.05
%
PEGAWAI BARANG MODAL
Pagu Realisasi %
35
III. REALISASI BERDASARKAN KEGIATAN
Realisasi anggaran berdasarkan jenis kegiatan
pagu APBN-P
Berdasarkan Gambar 3.3. Realisasi anggaran Badan Litbang hingga
berakhirnya TA 2018 dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Penelitian dan Pengembangan Bidang Pembangunan dan Keuangan
Daerah, dengan alokasi anggaran APBN-P sebesar Rp.2.650.000.000,-,
telah terealisasi sebesar Rp.2.559.542.438,- atau 96,59%;
b. Penelitian dan Pengembangan Bidang Otonomi Daerah, Politik dan
Pemerintahan Umum, dengan alokasi anggaran APBN-P sebesar
Rp.2.652.095.000,- telah terealisasi sebesar Rp.1.694.850.304,- atau
63,91%;
c. Penelitian dan Pengembangan Bidang Administrasi Kewilayahan,
Pemerintahan Desa, dengan alokasi anggaran APBN-P sebesar Rp.
2.580.000.000,-. telah terealisasi sebesar Rp. 2.156.990.952,- atau
83,60%;
d. Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah, dengan alokasi anggaran
APBN-P sebesar Rp.4.940.000.000,-. telah terealisasi sebesar
Rp.4.291.826.753,- atau 86,88%;
e. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Penelitian dan
Pengembangan, dengan alokasi anggaran APBN-P sebesar
Rp.39.054.366.000,- telah terealisasi sebesar Rp.38.323.514.570,- atau
98,13%.
38,323,514,570
2,559,542,438
4,291,826,753
2,156,990,952
1,694,850,304
39,054,366,000
2,650,000,000
4,940,000,000
2,580,000,000
2,652,095,000
98.13%
96.59%
86.88%
83.60%
63.91%
- 20,000,000,000 40,000,000,000
DUKUNGAN MANAJEMEN (SEKRETARIAT)
PST. LITBANG KEUDA
PST. LITBANG INOVASI
PST. LITBANGADWIL PUMDUK
PST. LITBANG OTDA POLPUM
% Realisasi Pagu
36
aporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) disusun sebagai bentuk
pertangggungjawaban tertulis Unit Esselon I Badan Litbang Kemendagri Tahun
2018 kepada Menteri Dalam Negeri atas tingkat capaian pelaksanaan kegiatan
dan program kerja dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran Badan
Litbang dan sebagai langkah upaya perbaikan berkesinambungan bagi peningkatan
kinerja Badan Litbang Kemendagri.
Mengacu pada Perjanjian Kinerja Tahun 2018, Badan Litbang Kemendagri memiliki target kinerja: 75% hasil kelitbangan yang direkomendasikan sebagai bahan masukan kebijakan Kemendagri, jumlah Pemerintah Daerah (Provinsi) yang difasilitasi dalam melaksanakan inovasi daerah sebanyak 10 Provinsi dan jumlah kebijakan Inovasi Daerah berupa 1 Pedoman. Hingga akhir TA 2018, realisasi kinerja Badan Litbang melebihi target dengan capaian 81,48% hasil kelitbangan yang direkomendasikan sebagai bahan masukan kebijakan Kemendagri, 12 Pemerintah Daerah (Provinsi) melebihi target dengan capaian 120% yang difasilitasi dalam melaksanakan inovasi daerah dan Permendagri No. 104 Tahun 2018 tentang Penilaian dan Pemberian Penghargaan dan/atau Insentif Daerah tercapai 100% atau dengan kata lain target Badan Litbang sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2018 mencapai target. Sedangkan untuk realisasi anggaran hingga berakhirnya TA 2018 mencapai Rp.49.026.725.017,- atau (94,51%) dari total pagu anggaran APBN-P sebesar Rp.51.876.461.000,- terhadap rencana target penyerapan Badan Litbang Kemendagri Tahun 2018 sebesar 90%. Adapun sisa anggaran yang tidak terserap sebesar Rp.2.849.735.983,- atau 5,49%, dengan kata lain target serapan Badan Litbang TA 2018 tercapai, atau plus 4,51%.
Diharapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) ini dapat dijadikan sebagai
input perbaikan dan penyempurnaan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan
serta alat komunikasi dalam memberikan informai akuntabilitas kegiatan Badan
Litbang ke depan. Berbagai hal yang menjadi kendala dan permasalahan dalam
pelaksanaan program dan anggaran tahun 2018 sebagaimana termuat dalam buku
laporan ini agar dijadikan evaluasi bagi segenap unit kerja dan individu dalam
lingkup internal Badan Litbang, guna membangun komitmen dalam memberikan hasil
yang berkualitas bagi peningkatan kinerja Badan Litbang maupun Kementerian
Dalam Negeri ke depannya.
L
37
38
39
40
CAPAIAN KINERJA BADAN LITBANG TAHUN 2018
KODE KEGIATAN/IKK TARGET CAPAIAN KETERANGAN
1280 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PEMBANGUNAN DAN KEUANGAN DAERAH
9 Rekomendasi
1 Indeks
100%
9 Rekomendasi
1 Indeks
100%
1 Jumlah Rekomendasi
perumusan kebijakan hasil
Kelitbangan Pembangunan dan Keuangan Daerah
9
Rekomendasi
9
Rekomendasi
Penelitian 1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
a. Dinamika, problematika
dan solusi kebijakan
penyusunan urusan pemerintahan bidang
perhubungan (bandara)
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor.
070.04/2125/Litbang tanggal 8 agustus 2018
Pengkajian Strategis 2 Rekomendasi
2 Rekomendasi
a. Dampak kebijakan ekonomi
kreatif terhadap pengembangan produk
unggulan daerah
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 073.04/1293/Litbang tanggal 9 mei 2018
b. Kebijakan kerjasama
pemda dengan swasta
dalam pelayanan pengelolaan sampah
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor.
073.04/2663/Litbang
tanggal 25 september 2018
Pengkajian Aktual 6 Rekomendasi
4 Rekomendasi
a. Efektifitas pengelolaan
dana otonomi khusus aceh 1
Rekomendasi 1
Rekomendasi ND Nomor.
073.04/3503/Litbang
tanggal 26 november 2018
b. Implementasi kebijakan
pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah di
Puskesmas
1
Rekomendasi
1
Rekomendasi
ND Nomor.
073.04/3798/Litbang
tanggal 12 november 2018
c. Kerjasama Pemda dengan
Badan Usaha (KPDBU)
konservasi energy untuk
efisiensi energy dan penerangan
1
Rekomendasi
1
Rekomendasi
ND Nomor.
073.04/2890/Litbang tanggal 8 oktober 2018
d. Pengembangan pertamini
/POM Mini sebagai peluang usaha dalam penjualan
BBM Non Subsidi
1
Rekomendasi
1
Rekomendasi
ND Nomor.
073.04/3504/Litbang
tanggal 26 november 2018
e. Pilkada sedot dana ke
pusat: Dampaknya
terhadap perekonomian
daerah
1
Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor.
073.04/713/Litbang
tanggal 19 maret 2018
41
f. Evaluasi kebijakan
penerapan Akuntansi
berbasis akrual di Indonesia(strategi
keberhasilan pelaksanaan
Akuntansi berbasis akrual di peerintahan daerah)
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 073.04/2609/Litbang
tanggal 20 september 2018
2 Jumlah Rekomendasi Peta
Pengelolaan Keuangan Daerah
1 Indeks 1 Indeks
a. Indeks pengelolaan
keuangan daerah Indeks pengelolaan
keuangan daerah
3 Persentase Pelayanan administrasi dan tugas teknis lainnya Unit Kerja Eselon II
100% 100% 100% (4 Laporan)
1281 PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
OTONOMI DAERAH, POLITIK, DAN
PEMERINTAHAN UMUM
8 Rekomendasi
1 Indeks
Kirstanas
100%
4 Rekomendasi
1 Indeks
Kirstanas
100%
1 Jumlah Rekomendasi perumusan kebijakan hasil
Kelitbangan Otonomi Daerah,
Politik dan Pemerintahan Umum
8 Rekomendasi
4 Rekomendasi
Pengembangan 1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
a. Pedoman penyusunan
Naskah Akademis Peraturan Daerah
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
073.04/3545/Litbang
tanggal 28 november 2018
Pengkajian Strategis 3 Rekomendasi
2 Rekomendasi
a. Evaluasi kebijakan
pendidikan wawasan kebangsaan di daerah
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 073.04/3022/Litbang
tanggal 22 oktober 2018
b. Kebijakan pemilihan kepala
daerah di provinsi papua
dan Papuan barat dalam memperkuat otonomi
khusus
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor.
073.04/2930/Litbang tanggal 10 oktober 2018
c. Penilaian kelayakan parpol
melalui mekanisme
akreditasi
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor.
073.04/4038/Litbang tanggal 28 desember
2018
Pengkajian Aktual 4 Rekomendasi
0 Rekomendasi
a. Tidak dilaksanakan 1
Rekomendasi
b. Tidak dilaksanakan 1
Rekomendasi
c. Tidak dilaksanakan 1
Rekomendasi
42
d. Tidak dilaksanakan 1
Rekomendasi
2 Jumlah Rekomendasi Indeks Kepemimpinan Kepala Daerah
1 Indeks 1 Indeks 120/4049/Litbang
tanggal 31 desember 2018
a. Indeks Kepemimpinan
Kepala Daerah
3 Jumlah Rekomendasi
Proyeksi/Perkiraan Strategik Nasional
1
Rekomendasi
1
Rekomendasi
Proyeksi/Perkiraan
Strategik Nasional
a. Proyeksi/Perkiraan
Strategik Nasional 1
Rekomendasi 1
Rekomendasi
4 Persentase Pelayanan
administrasi dan tugas teknis lainnya Unit Kerja Eselon II
100% 100% 100% (4 Laporan)
1282 PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN ADMINISTRASI
KEWILAYAHAN, PEMERINTAHAN DESA,
DAN KEPENDUDUKAN
7
Rekomendasi 6 FDA
100%
6
Rekomendasi 5 FDA
100%
1 Jumlah rekomendsai
perumusan kebijakan hasil
kelitbangan Puslitbang Adminisrasi Kewilayahan,
Pemerintahan Desa, dan Kependudukan
7 Rekomendasi
6 Rekomendasi
Penelitian 1 Rekomendasi
a. Pembinaan dan
pengawasan pelaksanaan
dana desa
1 Rekomendasi
1 Laporan
Pengkajian Strategis 4 Rekomendasi
4 Rekomendasi
a. Evaluasi implementasi
regulasi pelayanan terpadu satu pintu (PTSP)
1
Rekomendasi
1
Rekomendasi
ND Nomor.
073/140/Litbang tanggal 18 januari 2019
b. Evaluasi pelaksanaan
pelayanan administrasi terpadu di kecamatan
(PATEN)
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor.
073.04/307/Litbang tanggal 11 februari 2019
c. Upaya peningkatan
cakupan akta kematian
melalui gerakan Indonesia
sadar administrasi kependudukan(GISA)
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor.
073/139/Litbang tanggal 18 januari 2019
d. Implementasi kartu
identitas anak dalam
pendataan, perlindungan
dan pelayanan publik
1
Rekomendasi
1
Rekomendasi
ND Nomor.
073/138/Litbang tanggal 18 januari 2019
Pengkajian Aktual 2 Rekomendasi
2 Rekomendasi
43
a. Membangun kesadaran
masyarakat dalam
menghadapi bencana alam guna meningkatkan
ketangguhan bangsa
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor.
073.04/350/Litbang tanggal 13 februari 2019
b. Penyelesaian perkawinan
tidak tercatatkan di KUA
dan Dinas
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor.
073.04/384/Litbang tanggal 18 februari 2019
2 Rekomendasi Kebijakan Hasil
Forum Diskusi Aktual/Diskusi Publik
6
Rekomendasi
4
Rekomendasi
a. Kapasitas pemerintahan
desa dalam pengelolaan asset desa
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 073.04/3894/Litbang
tanggal 19 desember 2018
b. Sinkronisasi data penduduk
potensial pemilih dan penyesuaian nomor induk
kependudukan pad kartu tanda penduduk elektronik
(KTP-el) dengan nomor
kartu keluarga (KK) gua meminimalisir pemilih
ganda
1
Rekomendasi
1
Rekomendasi
ND Nomor.
080.04/3707/Litbang
tanggal 3 desember 2018
c. Sistem informasi data desa
online 1
Rekomendasi 1
Rekomendasi ND Nomor.
073.04/041/Litbang tanggal 7 januari 2019
d. Strategi pengelolaan pos
lintas batas Negara(PLBN)
SKOW papua
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor.
073.04/349/Litbang tanggal 13 februari 2019
e. Pegamanan, perlinungan
dan pemanfaatan data penduduk
1
Rekomendasi
Draft
Rekomendasi
f. Tidak dilaksanakan 1
Rekomendasi
0
Rekomendasi
3 Persentase Pelayanan
administrasi dan tugas teknis lainnya Unit Kerja Eselon II
100% 100% 100% (4 Laporan)
1283 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INOVASI
DAERAH
3
Rekomendasi
2 Daerah Tertinggal
1 Indeks 1 Pedoman
100%
3
Rekomendasi
2 Daerah Tertinggal
1 Indeks 1 Pedoman
100%
1 Jumlah rekomendasi
perumusan kebijakan hasil
kelitbangan Puslitbang Inovasi Daerah yang diseminarkan,
dipublikasikan, dan/atau
ditindaklanjuti oleh pemangku kebijakan
3
Rekomendasi
3
Rekomendasi
44
Pengkajian Aktual 3 Rekomendasi
3 Rekomendasi
a. Model layanan utama di
pemerintahan daerah 1
Rekomendasi 1
Rekomendasi ND Nomor.
073.04/2754/Litbang tanggal 27 september
2018
b. Evaluasi metode system
layanan di lingkup Kemendagri
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor. 073.04/297/Litbang
tanggal 11 februari 2019
c. Kesiapan pemerintahan
daerah dalam
pengimplementasian Inovasi Daerah
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
ND Nomor.
073.04/2743/Litbang tanggal 27 september
2018
2 Jumlah daerah tertinggal yang memperoleh replikasi model
hasil inovasi daerah bidang pelayanan perizinan
2 Daerah
Tertinggal
2 Daerah
Tertinggal
Lampung Barat dan
Janeponto
3 Jumlah indeks inovasi daerah 1 Indeks 1 Indeks
4 Jumlah rekomendasi peta pembinaan inovasi daerah
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
Pembinaan Inovasi Daerah
5 Jumlah kebijaka Inovasi Daerah
1 Pedoman 1 Pedoman Permendagri No. 104 tahun 2018 Tentang
Penilaian dan Pemberian
Penghargaan dan/atau Insentif Daerah
6 Persentase Pelayanan
administrasi dan tugas teknis lainnya Unit Kerja Eselon II
100% 100% 100% (4 Laporan)
1284 DUKUNGAN MANAJEMEN
DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA BADAN LITBANG
4 Dokumen
39 Laporan 12 bulan
layanan 74 Unit
4 Dokumen
39 Laporan 12 bulan
layanan 316 Unit
1 Persentase penyelesaian dokumen perencanaan dan
anggaran, pengelolaan data
dan evaluasi kinerja, serta kerjasama kelitbangan, hukum dan perundang-undangan
4 Dokumen 11 Laporan
4 Dokumen 11 Laporan
2 Persentase penyelesaian administrasi ketatausahaan
pimpinan, kerumahtanggan
dan perlengkapan serta pengelolaan perpustakaan, informasi, dan dokumentasi
9 Laporan 9 Laporan
3 Persentase penyelesaian verifikasi, perbendaharaan,
akuntansi, dan pelaporan keuangan yang tepat waktu
7 Laporan 7 Laporan
4 Persentase penyelesaian pembinaan jabatan
fungsional, kepegawaian, dan
8 Laporan 8 Laporan
45
sistem prosedur
5 Persentase penguatan peran
dan fungsi penelitian dan pengembangan di daerah
4 Laporan 4 Laporan
6 Persentase penyelesaian
pelayanan dukungan operasional kerja yang tepat waktu
12 bulan layanan
12 bulan layanan
7 Persentase pengadaan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan
74 Unit 316 Unit