kasus 2 insomnia

Upload: ali-husain-abdul-kadir

Post on 02-Jun-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Kasus 2 Insomnia

    1/18

    NAMA : NUR ATIQAH BINTI NORDIN

    NIM : 102009291

    KELOMPOK : D8

    EMAIL : teeqah_no!"n#$ahoo%&o'%'$

    BLOK : NEURO()IEN)E AND BEHA*IOUR ()IEN)E

    MAKALAH : IN(OMNIA NON OR+ANIK

    ,AKULTA( KEDOKTERAN UNI*ER(ITA( KRI(TEN KRIDA -A)ANA

    .L% TERU(AN AR.UNA NO%/ .AKARTA 1110

    PENDAHULUAN

    Setiap orang mengetahui bahwa tidur sebagai fenomen penghidupan mempunyai arti

    yang penting. Tidur merupakan aktivitas susunan saraf pusat yang berperanan sebagai loceng

    biologik. Segala makhluk memperlihatkan irama kehidupan yang sesuai dengan rotasi dari

    bola dunia.

    Tidur tidak dapat diartikan sebagai manifestasi proses de-aktivasi susunan saraf pusat.

    Jadi, seseorang yang tertidur itu bukannya karena susunan sarafnya tidak aktif, melainkan giat

    dalam mengadakan sinkronisasi terhadap neuron-neuron substansia retikularis dari batang

    otak.

    Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang paling sering ditemukan pada

    penderita yang berkunjung ke praktek. Gangguan tidur dapat dialami oleh semua lapisan

  • 8/10/2019 Kasus 2 Insomnia

    2/18

    masyarakat baik kaya, miskin, berpendidikan tinggi dan rendah maupun orang muda, serta

    yang paling sering ditemukan pada usia lanjut.

    !ada orang normal, gangguan tidur yang berkepanjangan akan mengakibatkan

    perubahan-perubahan pada siklus tidur biologiknya, menurun daya tahan tubuh serta

    menurunkan prestasi kerja, mudah tersinggung, depresi, kurang konsentrasi, kelelahan, yang

    pada akhirnya dapat mempengaruhi keselamatan diri sendiri atau orang lain. "enurut

    beberapa peneliti gangguan tidur yang berkepanjangan didapatkan #,$ kali lebih sering

    mengalami kecelakaan mobil dibandingkan pada orang yang tidurnya cukup

    %iperkirakan jumlah penderita akibat gangguan tidur setiap tahun semakin lama

    semakin meningkat sehingga menimbulkan maslah kesehatan. %i dalam praktek sehari-hari,

    kecendrungan untuk mempergunakan obat hipnotik, tanpa menentukan lebih dahulu penyebab

    yang mendasari penyakitnya, sehingga sering menimbulkan masalah yang baru akibat

    penggunaan obat yang tidak adekuat. "elihat hal diatas, jelas bahwa gangguan tidur

    merupakan masalah kesehatan yang akan dihadapkan pada tahun-tahun yang akan datang.

    ANAMNESIS

    !ada anamnesis, ditanyakan kepada pasien &

    'lasan berobat

    (iwayat gangguan sekarang

    (iwayat gangguan dahulu

    (iwayat perkembangan diri

    )atar belakang sosial, keluarga, pendidikan pekerjaan, perkahwinan, dan lain-lain

    (iwayat kesehatan&,#

    "asalah kesehatan yang baru atau sedang berlangsung

    'pakah terdapat luka yang menyakitkan atau masalah kesehatan, seperti arthritis

    #

  • 8/10/2019 Kasus 2 Insomnia

    3/18

    !engambilan obat-obatan seperti obat stimulansia, hipnotika-sedatif, dan *at adiktif

    !enggunaan alcohol, kafein dan konsumsi makanan

    'pakah terdapat gejala atau riwayat depresi, kerisauan, atau psikosis

    'pakah sedang mengatasi situasi yang sangat stres, seperti perceraian atau kematian

    Status pekerjaan dan aktivitas harian

    'pakah pernah berpergian jauh

    "asalah peribadi

    (iawayat keluarga yang turut mengalammi insomnia

    Sejarah tidur &+

    erapa lama gejala itu sudah dialaminta dan akibatnya

    'dakah terjadi perubahan pada lingkungannya

    al ini terjadi di rumah sendiri atau di tempat baru

    al ini terjadi hanya pada hari berkerja atau juga pada hari libur

    Tanyakan pada pasangan tidurnya tentang saat masuk tidur pasien &

    - 'pakah pasien mengorok- 'pakah terjadi refluks gastroesofageal

    - 'pakah kakinya bergoyang /restless legs0

    - 'pakah terjadi kejutan mioklonik

    - 'pakah pasien nokturia sebagai akibta sekunder dari minum terlalu banyak

    sebelum tidur atau karena akibat patologis

    'pakah kamar tidur cukup menyenangkan dan tenang

    'pakah tempat tidurnya bersih

    'pakah pasien berbuat sesuatu yang mengarahkan perhatian ke tempat lain seperti

    menonton televisi, makan dan membaca

    'pakah keadaan yang secara psikologik merangsang saat mau tidur

    'pakah pasien tidur larut malam pada akhir minggu, sehingga tidak bisa tidur sore

    pada hari minggunya

    PEMERIKSAAN

    . Studi )aboratorium

    +

  • 8/10/2019 Kasus 2 Insomnia

    4/18

    !asien dengan riwayat sugestif apnea tidur atau sindrom kaki gelisah /()S0 1 periodik

    gerakan anggota tubuh gangguan /!)"%0 harus dirujuk ke pusat tidur

    polysomnography.

    !asien dengan riwayat sugestif dari !!23 dan insomnia harus memiliki penelitian

    gas darah arteri yang dilakukan untuk menentukan apakah mereka hypo4emic.

    o 5nsomnia pada penyakit paru obstruktif kronik /!!230 sering dimulai dengan

    pengembangan hypo4emia malam /walaupun malam hari, hypo4emia tidak

    diperlukan untuk insomnia terjadi0.

    o !engobatan dengan oksigen dapat memperbaiki tapi jarang menghilangkan

    insomnia.

    o ypo4emia malam hari hadir jika pasien memiliki hypo4emia atau siang hari,

    sering, latihan-hypo4emia terkait.

    o Jika hasilnya negatif 'G untuk hypo4emia, latihan studi atau semalam

    desaturation oksimetri dapat membantu untuk menentukan apakah pasien

    membutuhkan oksigen.

    6eurologis pengujian dapat diindikasikan pada pasien dengan tanda-tanda dan gejala

    penyakit neurologis.#

    #. 'ctigraphy

    'ctigraphy menggunakan perangkat portabel dikalungkan di pergelangan tangan

    seperti jam untuk merekam gerakan selama waktu yang lama, sehingga sangat berguna

    untuk mempelajari pola tidur dan ritme sirkadian. "embedakan insomnia primer dari

    gangguan ritme sirkadian dan mengidentifikasi paradoks insomnia adalah sangat berguna,

    terutama pada pasien yang refrakter terhadap pengobatan. Studi ini memberikan ukuran

    objektif tidak langsung waktu tidur dan bangun.

    7

  • 8/10/2019 Kasus 2 Insomnia

    5/18

    +. %iari tidur

    !asien akan diminta untuk mengisi buku harian setiap hari selama # minggu,

    dengan perkiraan waktu yang diberikan

    bahwa mereka pergi ke tempat tidur

    tertidur

    terbangun di malam hari

    habiskan di tempat tidur terjaga,

    bahwa mereka beranjak dari tempat tidur di pagi hari.

    "ereka juga mencatat waktu yang dihabiskan untuk berolahraga, minum obat,

    dan mengkonsumsi kafein dan minuman beralkohol. Sementara tidur harian memberikan

    informasi rinci tentang pola tidur, pasien bisa bingung oleh penilaian subjektif ketika

    mereka tertidur dan terbangun di malam hari.

    7. !emeriksaan 8isik

    !emeriksaan fisik dilakukan bertujuan untuk menyingkirkan masalah-masalah medis

    lainnya yang mungkin menyebabkan insomnia. 'nda juga mungkin perlu melakukan tes

    darah untuk memeriksa jika adanya masalah tiroid atau kondisi lain yang dapat

    menyebabkan masalah tidur.+

    $. Status mental

    %eskripsi umum tentang&

    !enampilan

    %eskripsikan apa yang nampak& sikap, cara berpakaian, dandanan, postur tubuh,

    rambut, jenggot, kumis, kebersihan diri, tampak lebih tua atau muda atau sesuai

    umurnya.

    3esadaran

    'dakah terlihat terganggu, atau tidak tampak terganggu.

    !erilaku dan aktivitas psikomotor

    $

  • 8/10/2019 Kasus 2 Insomnia

    6/18

    %inilai selama sebelum,semasa dan sesudah wawancara.

    Sikap terhadap pemeriksa

    "enilai sikapnya adakah& kooperatif, indeferen, apatis, curiga, antisosial,

    bermusuhan, pasif, aktif, ambivalen, tegang, seduktif, dan lain-lain.

    3ualitas bicara

    "enilai cara berbicara dan adakah terdapat gangguan bicara.

    9. Studi tidur

    Studi mengenai tidur yang umum dilakukan adalah&

    !olysomnogram& !ada tes ini, beberapa fungsi badan semasa tidur direkam, termasuk

    aktivitas otak, pergerakan bola mata, tingkat oksigen dan karbon dioksida darah, denyut

    dan ritma jantung, kadar pernafasan, perjalanan udara melalui mulut dan hidung,

    dengkuran, pergerakan otot-otot tubuh.

    "ultiple sleep latency test /"S)T0& "engukur seberapa lama masa yang diperlukan bagi

    seseorang itu tidur. Tes ini menggunakan kamera untuk merakam pergerakan saat tdur.

    "ultiple wake test /":T0& Tes ini mengukur samada seseorang bisa bertahan untuk

    tidak tidur pada masa yang normalnya mereka tidur.7

    FISIOLOGI TIDUR

    %apat diterangkan melalui gambaran aktivitas sel-sel otak selama tidur. 'ktivitas

    tersebut dapat direkam dalam alat ;;G.

  • 8/10/2019 Kasus 2 Insomnia

    7/18

    Gelombang Alfa, dengan frekuensi = - # *, dan amplitude gelombang antara > - $

    m?. Gambaran gelombang alfa yang terjelas didapat pada daerah oksipital atau parietal.

    !ada keadaan mata tertutup dan relaks, gelombang 'lfa akan muncul, dan akan

    menghilang sesaat kita membuka mata. !ada keadaan mengantuk /drowsy0 didapatkan

    gambaran yang jelas yaitu kumparan tidur yang berupa gambaran waxing dan

    gelombang 'lfa.

    Gelombang Beta, dengan frekuensi 7 * atau lebih, dan amplitude gelombang kecil,

    rata-rata #$ m?. Gambaran gelombang eta yang terjelas didapat pada daerah frontal.

    Gelombang ini merupakan gelombang dominan pada keadaan jaga terutama bila mata

    terbuka. !ada keadaan tidur (;" juga muncul gelombang eta.

    Gelombang Teta, dengan frekuensi antara 7 - @ *, dengan amplitudo gelombang

    bervariasi dan lokalisasi juga bervariasi. Gelombang Teta dengan amplitudo rendah

    tampak pada keadaan jaga pada anak-anak sampai usia #$ tahun dan usia lanjut di atas

    9> tahun. !ada keadaan normal orang dewasa, gelombang teta muncul pada keadaan

    tidur /stadium , #, +, 70.

    Gelombang Delta, dengan frekuensi antara > - + *, dengan amplitudo serta lokalisasi

    bervariasi. !ada keadaan normal, gelombang %elta muncul pada keadaan tidur /stadium

    #, +, 70. %engan demikian stadium-stadium tidur ditentukan oleh persentase dan

    keempat gelombang ini dalam proporsi tertentu. Selain itu juga ditunjang oleh gambaran

    dari ;2G dan ;"G nya.#,+

    @

  • 8/10/2019 Kasus 2 Insomnia

    8/18

    STADIUM TIDUR

    Gambar . Stadium tidur.

    1 Sta!"#m $aga %Sta!"#m & ' (a)e*

    ;;G & !ada keadaan relaks, mata tertutup, gambaran didominasi oleh gelombang 'lfa.

    Tidak ditemukan adanyaKumparan Tidur danKompleks K.

    ;2G & iasanya gerakan mata berkurang. 3adang-kadang terdapat artefak yang

    disebabkan oleh gerakan kelopak mata.

    ;"G& 3adang-kadang tonus otot meninggi.

    + Sta!"#m 1

    ;;G& iasanya terdiri dari gelombang campuran 'lfa, eta dan kadang-kadang Teta.

    Tidak terlihat adanyaKumparanTidur, Kompleks K atau gelombang %elta.

    ;2G & Tak terlihat aktifitas bola mata yang cepat

    ;"G Tonus otot menurun dibandingkan dengan pada Stadium :.

    Sta!"#m +

    ;;G& iasanya terdiri dan gelombang campuran 'lfa, Teta dan %elta. Terlihat adanya

    Kumparan Tidur danKompleks K /3ompleks 3 & gelombang negatif yang diikuti oleh

    gelombang positif, berlangsung kira-kira >,$ detik, biasanya diikuti oleh gelombang

    cepat # - 7 *0. !ersentase gelombang %elta dengan amplitudo di atas @$ m? kurangdari #>A.

  • 8/10/2019 Kasus 2 Insomnia

    9/18

    ;2G & Tak terdapat aktivitas bola mata yang cepat.

    ;"G & 3adang-kadang terlihat peningkatan tonus otot secara tiba-tiba, menunjukkan

    bahwa otot-otot tonik belum seluruhnya dalam keadaan relaks.

    - Sta!"#m

    ;;G & !ersentase gelombang %elta berada antara #> - $>A. TampakKumparan Tidur.

    ;22 & Tak tampak aktivitas bola mata yang cepat.

    ;"G & Gambaran tonus otot yang lebih jelas dari stadium #.

    . Sta!"#m -

    ;;G & !ersentase gelombang %elta mencapai lebih dari $>A. TampakKumparan Tidur.

    ;2G & Tak tampak aktivitas bola mata yang cepat

    ;"G & Tonus otot menurun dari pada stadium sebelumnya.

    / Sta!"#m REM

    ;;G & Terlihat gelombang campuran 'lfa, eta dan Teta. Tak tampak gelombang %elta.,

    Kumparan Tidur maupunKompleksK.

    ;2G & Terlihat gambaran (;" /Rapid Eye Movement0 yang khas.

    ;"G & Tonus otot sangat rendah./lain-lain & frekuensi nadi tinggi, ereksi pada laki-laki0.7

    DIAGNOSIS KER$A

    5nsomnia non organik

    5nsomnia adalah kesulitan tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur, atau gangguan tidur yang

    membuat penderita merasa belum cukup tidur saat terbangun. 5nsomnia non organik adalah

    gangguan tidur yang tidak berkaitan dengan masalah kesehatan, misalnya asma, sakit maag

    dan sebagainya.

  • 8/10/2019 Kasus 2 Insomnia

    10/18

    "enurut !!%GJ-555, pedoman diagnostik untuk insomnia non-organik /8$.>0 adalah&$

    al tersebut dibawah ini diperlukan untuk membuat diagnosa pasti &

    a0 3eluhan adalah kesulitan tidur atau mempertahankan tidur, atau kualitas tidur

    yang burukB

    b0 Gangguan terjadi minimal + kali dalam seminggu selama minimal satu bulanB

    c0 'danya preokupasi dengan tidak bisa tidur /sleeplessness0 dan peduli yang

    berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari dan sepanjang siang hariB

    d0 3etidak-puasan terhadap kuantitas dan atas kualitas tidur menyebabkan

    penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan

    pekerjaan.

    'danya gejala gangguan jiwa seperti depresi, an4ietas, atau obsesi tidak menyebabkan

    diagnosis insomnia diabaikan. Semua ko-morbiditas harus dicantumkan karena

    membutuhkan terapi tersendiri.

    3riteria Clama tidurD /kuantitas0 tidak digunakan untuk menentukan adanya gangguan,

    oleh karena luasnya variasi individu. )ama gangguan yang tidak memenuhi kriteria

    diatas / seperti pada transient insomnia0 tidak di diagnosis disini, dapat dimasukkan

    dalam (eaksi Stress 'kut /87+.>0 atau Gangguan !enyesuaian /87+.#0

    Secara umum, insomnia dibagikan kepada beberapa klasifikasi &

    Gejala berlangsung kurang dari seminggu diklasifikasikan sebagai insomnia transient.

    Gejala berlangsung antara seminggu hingga tiga minggu dikenal sebgai insomnia

    jangka pendek.

    Gejala yang berlangsung lebih dari tiga minggu diklasifikasikan sebagai insomnia

    kronik.

    5nsomnia juga dibagikan menjadi insomnia primer dan sekunder.

    5nsomnia primer & penderita mengalami gangguan tidur yang tidak berkaitan dengan

    masalh kesehatan.

    5nsomnia sekunder & gangguan tidur yang disebabkan oleh faktor lain misalnya

    masalah kesehatan seperti asma, artritis, kanker, nyeri ulu hati, dan rasa sakit lain.

    Selain itu, dapat juga berupa depresi, obat-obatan yang diminum dan penggunaan

    alkohol.9

  • 8/10/2019 Kasus 2 Insomnia

    11/18

    DIAGNOSIS BANDING

    5nsomnia organik

    5nsomnia organik adalalah kesulitan untuk tidur atau mempertahankan tidur akibatmasalah kesehatan. Gejala insomnia organik sama seperti insomnia non organik, yaitu sulit

    untuk memulai tidur, sering terjaga pada malam hari dan sukar untuk tidur kembali selepas

    terjaga.

    !enyakit yang melibatkan paru misalnya asma sering menyebabkan insomnia. :anita

    hamil terutama pada trimester ketiga serta menopause juga antara penyebab terseing insomni

    pada wanita. Selain itu, obat-obatan yang digunakan sebagai terapi untuk masalah kesehatan

    yang dihidapi juga dapat menyebabkan insomnia. %epresi atau penyakit mental lain yang

    timbul akibat penyakit kronik juga dapat berakibat insomnia. Sekitar 7A dari penderita

    insomnia, mengalami insomnia organik. 5nsomnia organik ini lebih sering pada orang lanjut

    usia karena mereka lebih sering mempunyai maslah kesehatan yang kronik.

    3ebiasaannya, insomnia ini akan membaik apabila kondisi kesehatan membaik. Jika

    insomnia tersebut menggangu atau semakin berat, insomnia tersebut harus dirawat secara

    berasingan dengan penyakit lain yang dihidapi.@

    EPIDEMIOLOGI

    5nsomnia adalah sangat umum dan terjadi pada +>A sampai $>A dari populasi umum.

    Sekitar >A dari populasi menderita kronis /jangka panjang0 insomnia. 5nsomnia

    mempengaruhi orang-orang dari segala usia termasuk anak-anak, meskipun lebih sering

    terjadi pada orang dewasa dan frekuensi meningkat dengan usia. Secara umum, perempuan

    lebih sering terkena daripada pria.+

    ETIOLOGI

    5nsomnia jangka pendek dan transien &

    Jet lag & terutama jika bepergian dari Timur ke arat dan sebaliknya

    !erubahan waktu kerja

    unyi yang tidak menyenangkan atau terlalu kuat

    Suhu kamar tidur yang terlalu dingin atau terlalu panas

    Stres & ujian, kematian, hilang pekerjaan, perpisahan !erubahan tempat tidur & di rumah sakit

  • 8/10/2019 Kasus 2 Insomnia

    12/18

    !enghentian penggunaan narkoba, alkohol, sedatif dan stimulansia secara tiba-tiba

    5nsomnia berkat dengan altitud tinggi /kawasan pergunungan0

    3ondisi fisik yang kurang baik, misalnya demam, gangguan pernapasan, kongesti

    nasal, batuk, diare, boleh menyebabkan insomnia. Selain dari insomnia yang diberi

    rawatan, penyebab insomnia juga harus diterapi.

    5nsomnia kronik &

    %epresi berat dan berkepanjangan

    'n4ietas

    Stres kronik

    (asa nyeri hebat.=

    FAKTOR RISIKO

    Terdapat beberapa faktor risiko terjadinya insomnia &=

    :aktu dan jadwal kerja yang sering berubah

    )anjut usia

    :anita hamil

    :anita yang menopause

    !enderita drug abuse

    !eminum alkohol (emaja dan dewasa muda

    :isatawan

    PENATALAKSANAAN

    !endekatan non farmakologis

    . !endekatan hubungan antara pasien dan dokter, tujuannya&

  • 8/10/2019 Kasus 2 Insomnia

    13/18

    +. Sleep hygiene terdiri dari&

    a. Tidur dan bangunlah secara reguler1kebiasaan

    b. indari tidur pada siang hari1sambilan

    c. Jangan mengkonsumsi kafein pada malam hari

    d. Jangan menggunakan obat-obat stimulan seperti decongestan

    e. )akukan latihan1olahraga yang ringan sebelum tidur

    f. indari makan pada saat mau tidur, tapi jangan tidur dengan perut

    kosong

    g. Segera bangun dari tempat bila tidak dapat tidur /$-+> menit0

    h. indari rasa cemas atau frustasi

    i. uat suasana ruang tidur yang sejuk, sepi, aman dan enak.,#

    !endekatan farmakologis

    %alam mengobati gejala gangguan tidur, selain dilakukan pengobatan secara kausal,

    juga dapat diberikan obat golongan sedatif hipnotik. !ada dasarnya semua obat yang

    mempunyai kemampuan hipnotik merupakan penekanan aktifitas dari reticular activating

    system /'('S0 diotak. al tersebut didapatkan pada berbagai obat yang menekan susunan

    saraf pusat, mulai dari obat anti an4ietas dan beberapa obat anti depres. 2bat hipnotik selain

    penekanan aktivitas susunan saraf pusat yang dipaksakan dari proses fisiologis, juga

    mempunyai efek kelemahan yang dirasakan efeknya pada hari berikutnya /long acting0

    sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari. egitu pula bila pemakain obat jangka panjang

    dapat menimbulkan over dosis dan ketergantungan obat.

    Sebelum mempergunakan obat hipnotik, harus terlebih dahulu ditentukan jenis gangguan tidur

    misalnya, apakah gangguan pada fase latensi panjang /6(;"0 gangguan pendek, bangun

    terlalu dini, cemas sepanjang hari, kurang tidur pada malam hari, adanya perubahan jadwal

    kerja1kegiatan atau akibat gangguan penyakit primernya. :alaupun obat hipnotik tidak

    ditunjukkan dalam penggunaan gangguan tidur kronik, tapi dapat dipergunakan hanya untuk

    sementara, sambil dicari penyebab yang mendasari. %engan pemakaian obat yang rasional,

    obat hipnotik hanya untuk mengkoreksi dari problema gangguan tidur sedini mungkin tanpa

    menilai kondisi primernya dan harus berhati-hati pada pemakaian obat hipnotik untuk jangka

    panjang karena akan menyebabkan terselubungnya kondisi yang mendasarinya serta akan

    berlanjut tanpa penyelesaian yang memuaskan.

  • 8/10/2019 Kasus 2 Insomnia

    14/18

    Jadi yang terpenting dalam penggunaan obat hipnotik adalah mengidentifikasi dari problem

    gangguan tidur sedini mungkin tanpa menilai kondisi primernya danharus berhati-hati pada

    pemakain obat hipnotik untuk jangka panjang karena akan menyebabkan terselubungnya

    kondisi yang mendasarinya serta akan berlanjut tanpa penyelesaian yang memuaskan. Jadi

    yang terpenting dalam penggunaan obat hipnotik adalah mengidentifikasi penyebab yang

    mendasarinya atau obat hipnotik adalah sebagai pengobatan tambahan. !emilihan obat

    hipnotik sebaiknya diberikan jenis obat yang bereaksi cepat /short action0 dgnmembatasi

    penggunaannya sependek mungkin yang dapat mengembalikan pola tidur yang normal.

    )amanya pengobatan harus dibatasi -+ hari untuk transient insomnia, dan tidak lebih dari #

    minggu untuk short term insomnia.

  • 8/10/2019 Kasus 2 Insomnia

    15/18

    'lkohol juga sering digunakan sebagai terapi pilihan individu untuk menginduksi tidur.

    6amun, penggunaan alkohol akan menyebabkan insomnia. !ada penggunaan jangka panjang

    akan disertai dengan pengurangan tidur (;"

    - Ant"!e6e22ant23

    eberapa antidepresan turut mengandungi efek sedatif yang kuat sebagi contoh amitriptiline,

    do4epin, mirta*apin dan trada*on. 6amun karena mempunyai jalur kerja yang lebar, efek

    sampingnya meningkat. 5nsomnia adalah gejala umum dari depresi. %engan demikian,

    beberapa obat antidepresan, seperti tra*odone /%esyrel0, sangat efektif dalam mengobati

    kesulitan tidur dan kecemasan yang disebabkan oleh depresi.

    . Melaton"n

    ormon dan suplemen melatonin efektif pada beberapa tipe insomnia. "elatonin telah

    digunakn dalam pil pembantu tidur, *opiclone. "anfaat dari melatonin adalah mampu

    mengobati insomnia tanpa mengubah corak tidur seseorang.

    / Ant"5"2tam"n

    'ntihistamn difenhidramin digunakan meluas. "ereka umumnya bekerja baik, tetapi dapat

    menyebabkan pusing keesokan harinya. "ereka cukup aman untuk dijual tanpa resep.

    6amun, jika anda sedang mengambil obat lain yang juga mengandung antihistamin, kelebihan

    dosis bisa terjadi.

    7 He6bal

    ahan-bahan seperti valerian /untuk relaksasi otot0, melatonin untuk gangguan irama

    sirkadian seperti jet lag. hamomile, dan kava kava /untuk mengurangi kecemasan0 banyak

    dipakai untuk terapi insomnia.

    PEN8EGAHAN

    )akukan kesibukan sepanjang hari atau olahraga ringan siang dan sore hari

    Jangan minum kopi atau teh kental, terutama pada sore hari dan malam hari.

  • 8/10/2019 Kasus 2 Insomnia

    16/18

    Jika 'nda tetap tidak dapat tidur, cobalah meminum antihistamin seperti prometha*ine

    atau dimenhydrinate setengah jam sebelum tidur. 2bat-obatan ini kurang

    menyebabkan ketagihan dibandingkan obat lain yang lebih keras

    angun dan baca buku dan dengarkan musik yang bersifat menenangkan.>

    KOMPLIKASI

    "enurunkan prestasi akademik dan kerja

    "enurunkan refleks terutama saat mengenderai dan berisiko tinggi untuk kecelakaan

    Gangguan psikiatri, misalnya depresi dan an4ietas

    "asalah berat badan dan obesitas

    "elemahkan sistem imun tubuh

    "eningkatkan risiko dan berat penyakit jangka panjang, misalnya hipertensi, penyakit

    jantung dan diabetes.

    PROGNOSIS

    Ino'n"a t"!a !"o3at" 3e4oten" one5en" e"56 te'a5

    'en"n7atn$a ""o e&eaaan en!aaan 3e'oto6 7an775an "nea

    eoah ata5 4eeaan6 !an t"n77"n$a t"n7at et"!aha!"an ea%

    Unt5n7n$a6 "no'n"a !a4at !"aat !en7an an7at e;et"; 4a!a

    e3an$aan 4a"en% Peaatan 'en775naan o'3"na" 4en!eatan

    3"aan$a 4a"n7 e;et";% Pa"en $an7 teah "no'n"a ea" a!aah 4a!a

    4en"n7atan ""o 3e5an7 "no'n"a

  • 8/10/2019 Kasus 2 Insomnia

    17/18

    Tidur adalah esensial untuk mempertahankan kehidupan yang sehat. Tidur adalah

    penting karena pada saat tidur, tubuh dapat berehat setelah melakukan aktivitas-aktivitas pada

    siang harinya. 6amun, sesetengah orang, tidak dapat tidur dengan normal di mana penderita

    sulit untuk tidur, sering terjaga pada malam hari dan tidak dapat kembali tidur serta kualitas

    tidur yang buruk. al ini disebut sebagai insomnia. !enderita insomnia akan merasa tidak

    puas tidur serta merasa lelah saat bangun pagi. 3ondisi ini mengakibatkan penderita mudah

    hilang konsentrasi, kurang energi, kurang refleks sehingga dapat menyebabkan depresi dan

    gangguan kejiwaan lainnya. 5nsomnia dapat disebabkan oleh masalah emosional, stress berat,

    cemas berlebihan serta dapat juga berakibat dari masalah kesehatan dan rasa sakit yang

    berlebihan. (amai penderita insomnia tidak menyadari yang sebenarnya mereka mengalami

    insomnia. al yang demikian, insomnia harus diterapi untuk mengelakkan komplikasi yang

    lebih berat dan bagi insomnia yang disebabkan oleh masalah kesehatan, terapi harus diberikan

    secara berasingan.

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/10/2019 Kasus 2 Insomnia

    18/18

    . !riguna Sidharta. Gangguan tidur. 6eurologi klinis dalam praktek umum.5ndonesia &

    %ian rakyat.#>>E& p. @=-E=

    #. 8auci, raunwald., 3asper., auser., )ongo., Jameson., )oscal*o. #>>=. arrisonHs

    !rinciples of 5nternal "edicine @th ;dition.?ol 55. > cited #># January +K. >E cited #># January

    +K. cited #># January +K.