kasus 2 insomnia
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Kasus 2 Insomnia
1/18
NAMA : NUR ATIQAH BINTI NORDIN
NIM : 102009291
KELOMPOK : D8
EMAIL : teeqah_no!"n#$ahoo%&o'%'$
BLOK : NEURO()IEN)E AND BEHA*IOUR ()IEN)E
MAKALAH : IN(OMNIA NON OR+ANIK
,AKULTA( KEDOKTERAN UNI*ER(ITA( KRI(TEN KRIDA -A)ANA
.L% TERU(AN AR.UNA NO%/ .AKARTA 1110
PENDAHULUAN
Setiap orang mengetahui bahwa tidur sebagai fenomen penghidupan mempunyai arti
yang penting. Tidur merupakan aktivitas susunan saraf pusat yang berperanan sebagai loceng
biologik. Segala makhluk memperlihatkan irama kehidupan yang sesuai dengan rotasi dari
bola dunia.
Tidur tidak dapat diartikan sebagai manifestasi proses de-aktivasi susunan saraf pusat.
Jadi, seseorang yang tertidur itu bukannya karena susunan sarafnya tidak aktif, melainkan giat
dalam mengadakan sinkronisasi terhadap neuron-neuron substansia retikularis dari batang
otak.
Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang paling sering ditemukan pada
penderita yang berkunjung ke praktek. Gangguan tidur dapat dialami oleh semua lapisan
-
8/10/2019 Kasus 2 Insomnia
2/18
masyarakat baik kaya, miskin, berpendidikan tinggi dan rendah maupun orang muda, serta
yang paling sering ditemukan pada usia lanjut.
!ada orang normal, gangguan tidur yang berkepanjangan akan mengakibatkan
perubahan-perubahan pada siklus tidur biologiknya, menurun daya tahan tubuh serta
menurunkan prestasi kerja, mudah tersinggung, depresi, kurang konsentrasi, kelelahan, yang
pada akhirnya dapat mempengaruhi keselamatan diri sendiri atau orang lain. "enurut
beberapa peneliti gangguan tidur yang berkepanjangan didapatkan #,$ kali lebih sering
mengalami kecelakaan mobil dibandingkan pada orang yang tidurnya cukup
%iperkirakan jumlah penderita akibat gangguan tidur setiap tahun semakin lama
semakin meningkat sehingga menimbulkan maslah kesehatan. %i dalam praktek sehari-hari,
kecendrungan untuk mempergunakan obat hipnotik, tanpa menentukan lebih dahulu penyebab
yang mendasari penyakitnya, sehingga sering menimbulkan masalah yang baru akibat
penggunaan obat yang tidak adekuat. "elihat hal diatas, jelas bahwa gangguan tidur
merupakan masalah kesehatan yang akan dihadapkan pada tahun-tahun yang akan datang.
ANAMNESIS
!ada anamnesis, ditanyakan kepada pasien &
'lasan berobat
(iwayat gangguan sekarang
(iwayat gangguan dahulu
(iwayat perkembangan diri
)atar belakang sosial, keluarga, pendidikan pekerjaan, perkahwinan, dan lain-lain
(iwayat kesehatan&,#
"asalah kesehatan yang baru atau sedang berlangsung
'pakah terdapat luka yang menyakitkan atau masalah kesehatan, seperti arthritis
#
-
8/10/2019 Kasus 2 Insomnia
3/18
!engambilan obat-obatan seperti obat stimulansia, hipnotika-sedatif, dan *at adiktif
!enggunaan alcohol, kafein dan konsumsi makanan
'pakah terdapat gejala atau riwayat depresi, kerisauan, atau psikosis
'pakah sedang mengatasi situasi yang sangat stres, seperti perceraian atau kematian
Status pekerjaan dan aktivitas harian
'pakah pernah berpergian jauh
"asalah peribadi
(iawayat keluarga yang turut mengalammi insomnia
Sejarah tidur &+
erapa lama gejala itu sudah dialaminta dan akibatnya
'dakah terjadi perubahan pada lingkungannya
al ini terjadi di rumah sendiri atau di tempat baru
al ini terjadi hanya pada hari berkerja atau juga pada hari libur
Tanyakan pada pasangan tidurnya tentang saat masuk tidur pasien &
- 'pakah pasien mengorok- 'pakah terjadi refluks gastroesofageal
- 'pakah kakinya bergoyang /restless legs0
- 'pakah terjadi kejutan mioklonik
- 'pakah pasien nokturia sebagai akibta sekunder dari minum terlalu banyak
sebelum tidur atau karena akibat patologis
'pakah kamar tidur cukup menyenangkan dan tenang
'pakah tempat tidurnya bersih
'pakah pasien berbuat sesuatu yang mengarahkan perhatian ke tempat lain seperti
menonton televisi, makan dan membaca
'pakah keadaan yang secara psikologik merangsang saat mau tidur
'pakah pasien tidur larut malam pada akhir minggu, sehingga tidak bisa tidur sore
pada hari minggunya
PEMERIKSAAN
. Studi )aboratorium
+
-
8/10/2019 Kasus 2 Insomnia
4/18
!asien dengan riwayat sugestif apnea tidur atau sindrom kaki gelisah /()S0 1 periodik
gerakan anggota tubuh gangguan /!)"%0 harus dirujuk ke pusat tidur
polysomnography.
!asien dengan riwayat sugestif dari !!23 dan insomnia harus memiliki penelitian
gas darah arteri yang dilakukan untuk menentukan apakah mereka hypo4emic.
o 5nsomnia pada penyakit paru obstruktif kronik /!!230 sering dimulai dengan
pengembangan hypo4emia malam /walaupun malam hari, hypo4emia tidak
diperlukan untuk insomnia terjadi0.
o !engobatan dengan oksigen dapat memperbaiki tapi jarang menghilangkan
insomnia.
o ypo4emia malam hari hadir jika pasien memiliki hypo4emia atau siang hari,
sering, latihan-hypo4emia terkait.
o Jika hasilnya negatif 'G untuk hypo4emia, latihan studi atau semalam
desaturation oksimetri dapat membantu untuk menentukan apakah pasien
membutuhkan oksigen.
6eurologis pengujian dapat diindikasikan pada pasien dengan tanda-tanda dan gejala
penyakit neurologis.#
#. 'ctigraphy
'ctigraphy menggunakan perangkat portabel dikalungkan di pergelangan tangan
seperti jam untuk merekam gerakan selama waktu yang lama, sehingga sangat berguna
untuk mempelajari pola tidur dan ritme sirkadian. "embedakan insomnia primer dari
gangguan ritme sirkadian dan mengidentifikasi paradoks insomnia adalah sangat berguna,
terutama pada pasien yang refrakter terhadap pengobatan. Studi ini memberikan ukuran
objektif tidak langsung waktu tidur dan bangun.
7
-
8/10/2019 Kasus 2 Insomnia
5/18
+. %iari tidur
!asien akan diminta untuk mengisi buku harian setiap hari selama # minggu,
dengan perkiraan waktu yang diberikan
bahwa mereka pergi ke tempat tidur
tertidur
terbangun di malam hari
habiskan di tempat tidur terjaga,
bahwa mereka beranjak dari tempat tidur di pagi hari.
"ereka juga mencatat waktu yang dihabiskan untuk berolahraga, minum obat,
dan mengkonsumsi kafein dan minuman beralkohol. Sementara tidur harian memberikan
informasi rinci tentang pola tidur, pasien bisa bingung oleh penilaian subjektif ketika
mereka tertidur dan terbangun di malam hari.
7. !emeriksaan 8isik
!emeriksaan fisik dilakukan bertujuan untuk menyingkirkan masalah-masalah medis
lainnya yang mungkin menyebabkan insomnia. 'nda juga mungkin perlu melakukan tes
darah untuk memeriksa jika adanya masalah tiroid atau kondisi lain yang dapat
menyebabkan masalah tidur.+
$. Status mental
%eskripsi umum tentang&
!enampilan
%eskripsikan apa yang nampak& sikap, cara berpakaian, dandanan, postur tubuh,
rambut, jenggot, kumis, kebersihan diri, tampak lebih tua atau muda atau sesuai
umurnya.
3esadaran
'dakah terlihat terganggu, atau tidak tampak terganggu.
!erilaku dan aktivitas psikomotor
$
-
8/10/2019 Kasus 2 Insomnia
6/18
%inilai selama sebelum,semasa dan sesudah wawancara.
Sikap terhadap pemeriksa
"enilai sikapnya adakah& kooperatif, indeferen, apatis, curiga, antisosial,
bermusuhan, pasif, aktif, ambivalen, tegang, seduktif, dan lain-lain.
3ualitas bicara
"enilai cara berbicara dan adakah terdapat gangguan bicara.
9. Studi tidur
Studi mengenai tidur yang umum dilakukan adalah&
!olysomnogram& !ada tes ini, beberapa fungsi badan semasa tidur direkam, termasuk
aktivitas otak, pergerakan bola mata, tingkat oksigen dan karbon dioksida darah, denyut
dan ritma jantung, kadar pernafasan, perjalanan udara melalui mulut dan hidung,
dengkuran, pergerakan otot-otot tubuh.
"ultiple sleep latency test /"S)T0& "engukur seberapa lama masa yang diperlukan bagi
seseorang itu tidur. Tes ini menggunakan kamera untuk merakam pergerakan saat tdur.
"ultiple wake test /":T0& Tes ini mengukur samada seseorang bisa bertahan untuk
tidak tidur pada masa yang normalnya mereka tidur.7
FISIOLOGI TIDUR
%apat diterangkan melalui gambaran aktivitas sel-sel otak selama tidur. 'ktivitas
tersebut dapat direkam dalam alat ;;G.
-
8/10/2019 Kasus 2 Insomnia
7/18
Gelombang Alfa, dengan frekuensi = - # *, dan amplitude gelombang antara > - $
m?. Gambaran gelombang alfa yang terjelas didapat pada daerah oksipital atau parietal.
!ada keadaan mata tertutup dan relaks, gelombang 'lfa akan muncul, dan akan
menghilang sesaat kita membuka mata. !ada keadaan mengantuk /drowsy0 didapatkan
gambaran yang jelas yaitu kumparan tidur yang berupa gambaran waxing dan
gelombang 'lfa.
Gelombang Beta, dengan frekuensi 7 * atau lebih, dan amplitude gelombang kecil,
rata-rata #$ m?. Gambaran gelombang eta yang terjelas didapat pada daerah frontal.
Gelombang ini merupakan gelombang dominan pada keadaan jaga terutama bila mata
terbuka. !ada keadaan tidur (;" juga muncul gelombang eta.
Gelombang Teta, dengan frekuensi antara 7 - @ *, dengan amplitudo gelombang
bervariasi dan lokalisasi juga bervariasi. Gelombang Teta dengan amplitudo rendah
tampak pada keadaan jaga pada anak-anak sampai usia #$ tahun dan usia lanjut di atas
9> tahun. !ada keadaan normal orang dewasa, gelombang teta muncul pada keadaan
tidur /stadium , #, +, 70.
Gelombang Delta, dengan frekuensi antara > - + *, dengan amplitudo serta lokalisasi
bervariasi. !ada keadaan normal, gelombang %elta muncul pada keadaan tidur /stadium
#, +, 70. %engan demikian stadium-stadium tidur ditentukan oleh persentase dan
keempat gelombang ini dalam proporsi tertentu. Selain itu juga ditunjang oleh gambaran
dari ;2G dan ;"G nya.#,+
@
-
8/10/2019 Kasus 2 Insomnia
8/18
STADIUM TIDUR
Gambar . Stadium tidur.
1 Sta!"#m $aga %Sta!"#m & ' (a)e*
;;G & !ada keadaan relaks, mata tertutup, gambaran didominasi oleh gelombang 'lfa.
Tidak ditemukan adanyaKumparan Tidur danKompleks K.
;2G & iasanya gerakan mata berkurang. 3adang-kadang terdapat artefak yang
disebabkan oleh gerakan kelopak mata.
;"G& 3adang-kadang tonus otot meninggi.
+ Sta!"#m 1
;;G& iasanya terdiri dari gelombang campuran 'lfa, eta dan kadang-kadang Teta.
Tidak terlihat adanyaKumparanTidur, Kompleks K atau gelombang %elta.
;2G & Tak terlihat aktifitas bola mata yang cepat
;"G Tonus otot menurun dibandingkan dengan pada Stadium :.
Sta!"#m +
;;G& iasanya terdiri dan gelombang campuran 'lfa, Teta dan %elta. Terlihat adanya
Kumparan Tidur danKompleks K /3ompleks 3 & gelombang negatif yang diikuti oleh
gelombang positif, berlangsung kira-kira >,$ detik, biasanya diikuti oleh gelombang
cepat # - 7 *0. !ersentase gelombang %elta dengan amplitudo di atas @$ m? kurangdari #>A.
-
8/10/2019 Kasus 2 Insomnia
9/18
;2G & Tak terdapat aktivitas bola mata yang cepat.
;"G & 3adang-kadang terlihat peningkatan tonus otot secara tiba-tiba, menunjukkan
bahwa otot-otot tonik belum seluruhnya dalam keadaan relaks.
- Sta!"#m
;;G & !ersentase gelombang %elta berada antara #> - $>A. TampakKumparan Tidur.
;22 & Tak tampak aktivitas bola mata yang cepat.
;"G & Gambaran tonus otot yang lebih jelas dari stadium #.
. Sta!"#m -
;;G & !ersentase gelombang %elta mencapai lebih dari $>A. TampakKumparan Tidur.
;2G & Tak tampak aktivitas bola mata yang cepat
;"G & Tonus otot menurun dari pada stadium sebelumnya.
/ Sta!"#m REM
;;G & Terlihat gelombang campuran 'lfa, eta dan Teta. Tak tampak gelombang %elta.,
Kumparan Tidur maupunKompleksK.
;2G & Terlihat gambaran (;" /Rapid Eye Movement0 yang khas.
;"G & Tonus otot sangat rendah./lain-lain & frekuensi nadi tinggi, ereksi pada laki-laki0.7
DIAGNOSIS KER$A
5nsomnia non organik
5nsomnia adalah kesulitan tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur, atau gangguan tidur yang
membuat penderita merasa belum cukup tidur saat terbangun. 5nsomnia non organik adalah
gangguan tidur yang tidak berkaitan dengan masalah kesehatan, misalnya asma, sakit maag
dan sebagainya.
-
8/10/2019 Kasus 2 Insomnia
10/18
"enurut !!%GJ-555, pedoman diagnostik untuk insomnia non-organik /8$.>0 adalah&$
al tersebut dibawah ini diperlukan untuk membuat diagnosa pasti &
a0 3eluhan adalah kesulitan tidur atau mempertahankan tidur, atau kualitas tidur
yang burukB
b0 Gangguan terjadi minimal + kali dalam seminggu selama minimal satu bulanB
c0 'danya preokupasi dengan tidak bisa tidur /sleeplessness0 dan peduli yang
berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari dan sepanjang siang hariB
d0 3etidak-puasan terhadap kuantitas dan atas kualitas tidur menyebabkan
penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan
pekerjaan.
'danya gejala gangguan jiwa seperti depresi, an4ietas, atau obsesi tidak menyebabkan
diagnosis insomnia diabaikan. Semua ko-morbiditas harus dicantumkan karena
membutuhkan terapi tersendiri.
3riteria Clama tidurD /kuantitas0 tidak digunakan untuk menentukan adanya gangguan,
oleh karena luasnya variasi individu. )ama gangguan yang tidak memenuhi kriteria
diatas / seperti pada transient insomnia0 tidak di diagnosis disini, dapat dimasukkan
dalam (eaksi Stress 'kut /87+.>0 atau Gangguan !enyesuaian /87+.#0
Secara umum, insomnia dibagikan kepada beberapa klasifikasi &
Gejala berlangsung kurang dari seminggu diklasifikasikan sebagai insomnia transient.
Gejala berlangsung antara seminggu hingga tiga minggu dikenal sebgai insomnia
jangka pendek.
Gejala yang berlangsung lebih dari tiga minggu diklasifikasikan sebagai insomnia
kronik.
5nsomnia juga dibagikan menjadi insomnia primer dan sekunder.
5nsomnia primer & penderita mengalami gangguan tidur yang tidak berkaitan dengan
masalh kesehatan.
5nsomnia sekunder & gangguan tidur yang disebabkan oleh faktor lain misalnya
masalah kesehatan seperti asma, artritis, kanker, nyeri ulu hati, dan rasa sakit lain.
Selain itu, dapat juga berupa depresi, obat-obatan yang diminum dan penggunaan
alkohol.9
-
8/10/2019 Kasus 2 Insomnia
11/18
DIAGNOSIS BANDING
5nsomnia organik
5nsomnia organik adalalah kesulitan untuk tidur atau mempertahankan tidur akibatmasalah kesehatan. Gejala insomnia organik sama seperti insomnia non organik, yaitu sulit
untuk memulai tidur, sering terjaga pada malam hari dan sukar untuk tidur kembali selepas
terjaga.
!enyakit yang melibatkan paru misalnya asma sering menyebabkan insomnia. :anita
hamil terutama pada trimester ketiga serta menopause juga antara penyebab terseing insomni
pada wanita. Selain itu, obat-obatan yang digunakan sebagai terapi untuk masalah kesehatan
yang dihidapi juga dapat menyebabkan insomnia. %epresi atau penyakit mental lain yang
timbul akibat penyakit kronik juga dapat berakibat insomnia. Sekitar 7A dari penderita
insomnia, mengalami insomnia organik. 5nsomnia organik ini lebih sering pada orang lanjut
usia karena mereka lebih sering mempunyai maslah kesehatan yang kronik.
3ebiasaannya, insomnia ini akan membaik apabila kondisi kesehatan membaik. Jika
insomnia tersebut menggangu atau semakin berat, insomnia tersebut harus dirawat secara
berasingan dengan penyakit lain yang dihidapi.@
EPIDEMIOLOGI
5nsomnia adalah sangat umum dan terjadi pada +>A sampai $>A dari populasi umum.
Sekitar >A dari populasi menderita kronis /jangka panjang0 insomnia. 5nsomnia
mempengaruhi orang-orang dari segala usia termasuk anak-anak, meskipun lebih sering
terjadi pada orang dewasa dan frekuensi meningkat dengan usia. Secara umum, perempuan
lebih sering terkena daripada pria.+
ETIOLOGI
5nsomnia jangka pendek dan transien &
Jet lag & terutama jika bepergian dari Timur ke arat dan sebaliknya
!erubahan waktu kerja
unyi yang tidak menyenangkan atau terlalu kuat
Suhu kamar tidur yang terlalu dingin atau terlalu panas
Stres & ujian, kematian, hilang pekerjaan, perpisahan !erubahan tempat tidur & di rumah sakit
-
8/10/2019 Kasus 2 Insomnia
12/18
!enghentian penggunaan narkoba, alkohol, sedatif dan stimulansia secara tiba-tiba
5nsomnia berkat dengan altitud tinggi /kawasan pergunungan0
3ondisi fisik yang kurang baik, misalnya demam, gangguan pernapasan, kongesti
nasal, batuk, diare, boleh menyebabkan insomnia. Selain dari insomnia yang diberi
rawatan, penyebab insomnia juga harus diterapi.
5nsomnia kronik &
%epresi berat dan berkepanjangan
'n4ietas
Stres kronik
(asa nyeri hebat.=
FAKTOR RISIKO
Terdapat beberapa faktor risiko terjadinya insomnia &=
:aktu dan jadwal kerja yang sering berubah
)anjut usia
:anita hamil
:anita yang menopause
!enderita drug abuse
!eminum alkohol (emaja dan dewasa muda
:isatawan
PENATALAKSANAAN
!endekatan non farmakologis
. !endekatan hubungan antara pasien dan dokter, tujuannya&
-
8/10/2019 Kasus 2 Insomnia
13/18
+. Sleep hygiene terdiri dari&
a. Tidur dan bangunlah secara reguler1kebiasaan
b. indari tidur pada siang hari1sambilan
c. Jangan mengkonsumsi kafein pada malam hari
d. Jangan menggunakan obat-obat stimulan seperti decongestan
e. )akukan latihan1olahraga yang ringan sebelum tidur
f. indari makan pada saat mau tidur, tapi jangan tidur dengan perut
kosong
g. Segera bangun dari tempat bila tidak dapat tidur /$-+> menit0
h. indari rasa cemas atau frustasi
i. uat suasana ruang tidur yang sejuk, sepi, aman dan enak.,#
!endekatan farmakologis
%alam mengobati gejala gangguan tidur, selain dilakukan pengobatan secara kausal,
juga dapat diberikan obat golongan sedatif hipnotik. !ada dasarnya semua obat yang
mempunyai kemampuan hipnotik merupakan penekanan aktifitas dari reticular activating
system /'('S0 diotak. al tersebut didapatkan pada berbagai obat yang menekan susunan
saraf pusat, mulai dari obat anti an4ietas dan beberapa obat anti depres. 2bat hipnotik selain
penekanan aktivitas susunan saraf pusat yang dipaksakan dari proses fisiologis, juga
mempunyai efek kelemahan yang dirasakan efeknya pada hari berikutnya /long acting0
sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari. egitu pula bila pemakain obat jangka panjang
dapat menimbulkan over dosis dan ketergantungan obat.
Sebelum mempergunakan obat hipnotik, harus terlebih dahulu ditentukan jenis gangguan tidur
misalnya, apakah gangguan pada fase latensi panjang /6(;"0 gangguan pendek, bangun
terlalu dini, cemas sepanjang hari, kurang tidur pada malam hari, adanya perubahan jadwal
kerja1kegiatan atau akibat gangguan penyakit primernya. :alaupun obat hipnotik tidak
ditunjukkan dalam penggunaan gangguan tidur kronik, tapi dapat dipergunakan hanya untuk
sementara, sambil dicari penyebab yang mendasari. %engan pemakaian obat yang rasional,
obat hipnotik hanya untuk mengkoreksi dari problema gangguan tidur sedini mungkin tanpa
menilai kondisi primernya dan harus berhati-hati pada pemakaian obat hipnotik untuk jangka
panjang karena akan menyebabkan terselubungnya kondisi yang mendasarinya serta akan
berlanjut tanpa penyelesaian yang memuaskan.
-
8/10/2019 Kasus 2 Insomnia
14/18
Jadi yang terpenting dalam penggunaan obat hipnotik adalah mengidentifikasi dari problem
gangguan tidur sedini mungkin tanpa menilai kondisi primernya danharus berhati-hati pada
pemakain obat hipnotik untuk jangka panjang karena akan menyebabkan terselubungnya
kondisi yang mendasarinya serta akan berlanjut tanpa penyelesaian yang memuaskan. Jadi
yang terpenting dalam penggunaan obat hipnotik adalah mengidentifikasi penyebab yang
mendasarinya atau obat hipnotik adalah sebagai pengobatan tambahan. !emilihan obat
hipnotik sebaiknya diberikan jenis obat yang bereaksi cepat /short action0 dgnmembatasi
penggunaannya sependek mungkin yang dapat mengembalikan pola tidur yang normal.
)amanya pengobatan harus dibatasi -+ hari untuk transient insomnia, dan tidak lebih dari #
minggu untuk short term insomnia.
-
8/10/2019 Kasus 2 Insomnia
15/18
'lkohol juga sering digunakan sebagai terapi pilihan individu untuk menginduksi tidur.
6amun, penggunaan alkohol akan menyebabkan insomnia. !ada penggunaan jangka panjang
akan disertai dengan pengurangan tidur (;"
- Ant"!e6e22ant23
eberapa antidepresan turut mengandungi efek sedatif yang kuat sebagi contoh amitriptiline,
do4epin, mirta*apin dan trada*on. 6amun karena mempunyai jalur kerja yang lebar, efek
sampingnya meningkat. 5nsomnia adalah gejala umum dari depresi. %engan demikian,
beberapa obat antidepresan, seperti tra*odone /%esyrel0, sangat efektif dalam mengobati
kesulitan tidur dan kecemasan yang disebabkan oleh depresi.
. Melaton"n
ormon dan suplemen melatonin efektif pada beberapa tipe insomnia. "elatonin telah
digunakn dalam pil pembantu tidur, *opiclone. "anfaat dari melatonin adalah mampu
mengobati insomnia tanpa mengubah corak tidur seseorang.
/ Ant"5"2tam"n
'ntihistamn difenhidramin digunakan meluas. "ereka umumnya bekerja baik, tetapi dapat
menyebabkan pusing keesokan harinya. "ereka cukup aman untuk dijual tanpa resep.
6amun, jika anda sedang mengambil obat lain yang juga mengandung antihistamin, kelebihan
dosis bisa terjadi.
7 He6bal
ahan-bahan seperti valerian /untuk relaksasi otot0, melatonin untuk gangguan irama
sirkadian seperti jet lag. hamomile, dan kava kava /untuk mengurangi kecemasan0 banyak
dipakai untuk terapi insomnia.
PEN8EGAHAN
)akukan kesibukan sepanjang hari atau olahraga ringan siang dan sore hari
Jangan minum kopi atau teh kental, terutama pada sore hari dan malam hari.
-
8/10/2019 Kasus 2 Insomnia
16/18
Jika 'nda tetap tidak dapat tidur, cobalah meminum antihistamin seperti prometha*ine
atau dimenhydrinate setengah jam sebelum tidur. 2bat-obatan ini kurang
menyebabkan ketagihan dibandingkan obat lain yang lebih keras
angun dan baca buku dan dengarkan musik yang bersifat menenangkan.>
KOMPLIKASI
"enurunkan prestasi akademik dan kerja
"enurunkan refleks terutama saat mengenderai dan berisiko tinggi untuk kecelakaan
Gangguan psikiatri, misalnya depresi dan an4ietas
"asalah berat badan dan obesitas
"elemahkan sistem imun tubuh
"eningkatkan risiko dan berat penyakit jangka panjang, misalnya hipertensi, penyakit
jantung dan diabetes.
PROGNOSIS
Ino'n"a t"!a !"o3at" 3e4oten" one5en" e"56 te'a5
'en"n7atn$a ""o e&eaaan en!aaan 3e'oto6 7an775an "nea
eoah ata5 4eeaan6 !an t"n77"n$a t"n7at et"!aha!"an ea%
Unt5n7n$a6 "no'n"a !a4at !"aat !en7an an7at e;et"; 4a!a
e3an$aan 4a"en% Peaatan 'en775naan o'3"na" 4en!eatan
3"aan$a 4a"n7 e;et";% Pa"en $an7 teah "no'n"a ea" a!aah 4a!a
4en"n7atan ""o 3e5an7 "no'n"a
-
8/10/2019 Kasus 2 Insomnia
17/18
Tidur adalah esensial untuk mempertahankan kehidupan yang sehat. Tidur adalah
penting karena pada saat tidur, tubuh dapat berehat setelah melakukan aktivitas-aktivitas pada
siang harinya. 6amun, sesetengah orang, tidak dapat tidur dengan normal di mana penderita
sulit untuk tidur, sering terjaga pada malam hari dan tidak dapat kembali tidur serta kualitas
tidur yang buruk. al ini disebut sebagai insomnia. !enderita insomnia akan merasa tidak
puas tidur serta merasa lelah saat bangun pagi. 3ondisi ini mengakibatkan penderita mudah
hilang konsentrasi, kurang energi, kurang refleks sehingga dapat menyebabkan depresi dan
gangguan kejiwaan lainnya. 5nsomnia dapat disebabkan oleh masalah emosional, stress berat,
cemas berlebihan serta dapat juga berakibat dari masalah kesehatan dan rasa sakit yang
berlebihan. (amai penderita insomnia tidak menyadari yang sebenarnya mereka mengalami
insomnia. al yang demikian, insomnia harus diterapi untuk mengelakkan komplikasi yang
lebih berat dan bagi insomnia yang disebabkan oleh masalah kesehatan, terapi harus diberikan
secara berasingan.
DAFTAR PUSTAKA
-
8/10/2019 Kasus 2 Insomnia
18/18
. !riguna Sidharta. Gangguan tidur. 6eurologi klinis dalam praktek umum.5ndonesia &
%ian rakyat.#>>E& p. @=-E=
#. 8auci, raunwald., 3asper., auser., )ongo., Jameson., )oscal*o. #>>=. arrisonHs
!rinciples of 5nternal "edicine @th ;dition.?ol 55. > cited #># January +K. >E cited #># January
+K. cited #># January +K.