kajian sedimentasi dengan model musle pada das … · observasi das babon sy = 79,81 (q.qp)0,02...

138
i KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS BABON PROPINSI JAWA TENGAH SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Geografi Oleh : Tita Eka Sari NIM. 3250406026 Geografi JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Upload: others

Post on 21-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

i

KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE

PADA DAS BABON PROPINSI JAWA TENGAH

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Geografi

Oleh :

Tita Eka Sari

NIM. 3250406026

Geografi

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

Page 2: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia

Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Unnes pada:

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Purwadi Suhandini, M.Su. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M. Si.

NIP: 194711031975011 001 NIP: 1962081119188032 002

Mengetahui: Ketua Jurusan Geografi,

Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. NIP: 19620904 1989011 001

Page 3: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Senin

Tanggal : 9 Mei, 2011

Penguji Utama

Drs. Suroso, M.Si NIP: 19600402 1986011 001

Penguji I Penguji II

Drs. Purwadi Suhandini, M.Su. Dr.Dewi Liesnoor Setyowati, M. Si. NIP: 19471103 1975011 001 NIP: 1962081119188032 002

Mengetahui: Dekan,

Drs. Subagyo, M.Pd.

NIP: 19510808 1980031 003

Page 4: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang,

Tita Eka Sari NIM: 3250406026

Page 5: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

”Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan

takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi

orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dalam

kemajuan selangkahpun” (Bung Karno).

”Apa yang saya saksikan di Alam adalah sebuah tatanan

agung yang tidak dapat kita pahami dengan sangat

menyeluruh, dan hal itu sudah semestinya menjadikan

seseorang yang senantiasa berpikir dilingkupi perasaan

rendah hati” (Einstein).

”Saya lebih menyukai sesuatu yang saya dapat dari proses

yang cukup panjang, daripada sesuatu secara spontan tapi

tidak maksimal” (Anonimous).

Karya ini kupersembahkan kepada:

- Bapak dan Mbak Neneng.

- Momy dan adik Adi Rahman tsani.

- Kel. besar Alm. Kakung Abu dan Almh. Simbok Sijam.

- Almamaterku

- Class of Geographi ’06.

Page 6: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat beserta

hidayahnya, penulisan skripsi ini telah selesai sebagaimana mestinya. Kegiatan

penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat utama kelulusan untuk memperoleh

gelar sarjana geografi. Selain itu, penulisan skripsi ini adalah sebagai upaya

pematangan ilmu yang di dapat selama masa perkuliahan, untuk dapat diterapkan

di dalam dunia kerja bahkan di dalam hidup bermasyarakat. Dan puji syukur

Alhamdulillah, penyusunan skripsi yang berjudul ”Kajian Sedimentasi dengan

Model MUSLE Pada DAS Babon” telah selesai.

Atas terselenggaranya kegiatan ini, tak lupa penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya terhadap pihak-pihak

yang telah mernbantu dalam kegiatan ini dari awal pelaksanaan hingga akhir

kegiatan, kepada:

1. Drs. Subagyo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Semarang.

2. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. selaku Ketua Jurusan Geografi

Universitas Negeri Semarang.

3. Drs. Purwadi Suhandini, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I penulisan

skripsi.

4. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M. Si. selaku Dosen Pembimbing II

penulisan skripsi.

5. Drs. Suroso, M.Si. selaku penguji utama sidang ujian skripsi.

6. Kepala OP DAS Pemali Jragung beserta Staff.

7. Bapak lbu Dosen Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Semarang.

8. Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu dalam pelaksanaan

penulisan skripsi yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu.

Page 7: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

vii

9. Temen-temen Kost Kawula Alit, Evi, Astri, Tim-tim, Indana, Nur,

Apit, Dyah, Meyrina, makasih buat keceriaan yang selama ini

dihadirkan.

10. Dearest Gun.

Penulis menyadari dalam skripsi ini masih banyak kekurangan yang luput

dari perhatian penulis. Penulis mengharapkan kritik dan saran untuk

penyempurnaan skripsi ini.

Semarang,

Tita Eka Sari NIM: 3250406026

Page 8: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

viii

SARI

Tita Eka Sari. 2011 Kajian Sedimentasi dengan Model MUSLE Pada DAS

Babon. Skripsi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.

Kata kunci: Model MUSLE, Hidrograf Aliran, Debit Puncak, Volume

Total Aliran, Sedimentasi.

Berkurangannya daerah resapan air hujan akibat pembukaan lahan di DAS Babon bagian hulu akan memperbesar volume aliran yang selanjutnya menambah

material yang terangkut pada suatu aliran sungai dan laju erosi pada hulu DAS Babon selanjutnya mengendap di dasar sungai. Besarnya transport sedimen dalam

aliran sungai merupakan fungsi dari suplai sedimen dan energi aliran sungai. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung Tebal aliran (Q) dan Debit puncak

(qp) berdasarkan hidrograf aliran, menghitung Tebal aliran dengan metode SCS dan Debit puncsk dengan metode Rasional, menghitung hasil debit sedimen

dengan pengukuran di lapangan, menghitung hasil sedimen dengan MUSLE Observasi dan menghitung hasil sedimen dengan MUSLE dalam penelitian ini.

Lokasi penelitian ini dilakukan pada Sub DAS Gung dan Sub DAS Pengkol yang merupakan bagian dari DAS Babon yang secara administrasi masuk

dalam Kecamatan Ungaran, Kecamatan Banyumanik dan Kecamatan Tembalang, dengan objek penelitian berupa sedimentasi tiap kejadian hujan antara bulan Mei

sampai dengan November dengan kejadian hujan terpilih (yang mempengaruhi kenaikan TMA). Data yang digunakan dalam penelitin meliputi data Primer dan

data Sekunder. Data Primer yang diperoleh dengan pengukuran dan pengamatan di lapangan seperti, Sampel Tanah, Kemiringan lereng, dan pengamatan

penggunaan lahan serta pola pengunaan lahan. Data Sekunder yang diperoleh dari instansi tertentu antara lain, data Curah Hujan, data Konsentrasi Sedimendata,

data Debit dan TMA rekaman AWRL. Tahap pertama analisis data dalam penelitian ini adalah membuat hidrograf aliran. Analisa hidrograf aliran dilakukan

untuk memperoleh Tebal aliran langsung dan debit puncak aliran tiap kejadian hujan, selain itu Tebal aliran langsung dan debit puncak yang berasal dari

Hidrograf aliran ini juga digunakan sebagai pembanding bagi debit puncak dan Tebal aliran langsung hasil metode Rasional dan SCS.

Aliran permukaan yang dihasilkan oleh hujan sesaat dapat dihitung secara tidak langsung dengan membuat grafik hubungan TMA dan Debit atau Discharge

Rating Curve, persamaan rating curve untuk daerah penelitian adalah Q = 31,22 (H)

1,51. Tahap kedua menganalisis data Laboratorium untuk sampel sedimen.

Data dari debit aliran dan debit sedimen melayang untuk berbagai kenaikkan debit aliran yang dilakukan akan didapatkan grafik hubungan antara debit aliran dan

debit sedimen melayang lengkung debit sedimen melayang (suspended rating curve), persamaan untuk debit sedimen adalah Qs = 0,00145 (Q)

0,0652. Analisis

Debit puncak (qp) dengan metode Rasional digunakan sebagai salah satu faktor

Page 9: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

ix

dalam rumus MUSLE karena, teknik ini cukup memadai dan mudah untuk

menghitung besarnya qp. Analisis keempat dengan metode SCS, metode ini mengkaitkan karakteristik DAS seperti tanah, vegetasi dan tata guna lahan dengan

bilangan kurva larian CN (Curve Number) yang menunjukan potensi air larian untuk curah hujan tertentu. Analisis kelima adalah menghitung MUSLE

Observasi, sebelum menghitung MUSLE Observasi terlebih dahulu membuat persamaan untuk MUSLE Observasi, dari hasil analisis persamaan MUSLE

Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02

K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran. Analisis keenam

dalam perhitungan hasil sedimen pada DAS Babon adalah menghitung MUSLE Prediksi dari rumus bakunya Sy = 11,8 (Q.qp)

0,56 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dari

perhitungan SCS dan metode Rasional. Berdasarkan uji t-tes hasil sedimen observasi dan prediksi tidak ada

perbedaan secara nyata meskipun keduanya tidak ada hubungan atau berdiri sendiri. Perhitungan sedimen yield berdasarkan MUSLE Observasi dan MUSLE

Prediksi tidak menunjukkan perbedaan yang terlalu mencolok, meski peubah yang digunakan berbeda.

Page 10: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN.................................................................. iii

PERNYATAAN........................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................... v

PRAKATA.................................................................................................... vi

SARI............................................................................................................. viii

DAFTAR ISI................................................................................................ x

DAFTAR TABEL.............................................................................. ........... xv

DAFTAR GAMBAR......................................................................... ........... xvi

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... ........... xvii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang............................................................................ 1

1.2. Permasalahan.............................................................................. 3

1.3. Tujuan Penelitian........................................................................ 4

1.4. Manfaat Penelitian...................................................................... 4

1.5. Penegasan Istilah......................................................................... 4 6

1.6. Sistematika Skripsi..................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................ 7

2.1. Permodelan Hidrologi ........................................................... 7

2.2. Tebal Aliran Permukaan Karena Hujan Lebih.......................9

2.3. Debit Puncak.......................................................................... 11

2.4. Sedimentasi............................................................................ 13

2.5. Indeks Erodibilas Tanah........................................................ 14

2.6. Panjang Kemiringan Lereng.................................................. 14

Page 11: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

xi

2.7. Indeks Pengelolaan Tanaman................................................ 15

2.8. Indeks Konservasi Tanah....................................................... 15

2.9. Metode Perhitungan Debit Sedimen...................................... 16

BAB III METODELOGI PENELITIAN....................................................... 18

3.1. Lokasi dan Objek Penelitian....................................................... 18

3.2. Variabel Penelitian...................................................................... 18

3.3. Metode Pengumpulan Data......................................................... 18

3.4. Alat dan Bahan............................................................................ 20

3.5. Teknik Analisis Data...................................................................21

3.6. Prosedur Penelitian..................................................................... 23

3.7. Diagram Alir Penelitian.............................................................. 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 27

4.1. Deskripsi Letak dan Batas Wilayah............................................ 27

4.2. Hidrologi..................................................................................... 28

4.3. Jenis Tanah.................................................................................. 29

4.4. Kemiringan Lereng..................................................................... 31

4.5. Geologi dan Geomorfologi......................................................... 32

4.6. Iklim............................................................................................ 33

4.7. Curah Hujan................................................................................ 35

4.8. Penggunaan Lahan...................................................................... 36

4.9. Perhitungan Tebal Aliran dan Debit Puncak

Berdasarkan Hidrograf Aliran..................................................... 37

4.10. Perhitungan Debit Sedimen Lapangan...................................... 39

4.11. Perhitungan Tebal Aliran SCS.................................................. 41

4.12. Perhitungan Debit Puncak Metpde Rasional............................ 45

4.13. Indeks Erodibilitas Tanah......................................................... 46

4.14. Indeks Lereng............................................................................ 49

4.15. Indeks Penutup Lahan dan Pengelolaannya.............................. 49

4.16. Perhitungan Sedimen MUSLE Observasi................................. 50

Page 12: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

xii

4.17. Perhitungan Sedimen MUSLE Prediksi.................................... 51

4.18. Pembahasan...............................................................................52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 56

5.1. Kesimpulan................................................................................. 56

5.2. Saran........................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 58

Page 13: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Luasan Jenis Tanah DAS Babon…….…….…………………… 31

Tabel 4.2. Luasan Kemiringan Lereng DAS Babon…….…………………. 32

Tabel 4.3. Penentuan Tipe Iklim…………………………………………… 34

Tabel 4.4. Tipe Iklim Daerah Penelitian…………………………………… 34

Tabel 4.5. Luasan Lahan Daerah Penelitian……………………………….. 37

Tabel 4.6. Debit Sedimen DAS Babon Hulu………………………………. 41

Tabel 4.7. Penentuan AMC………………………………………………… 41

Tabel 4.8. CN Tertimbang AMC II Daerah Penelitian…………………..… 41

Tabel 4.9. Perhitungan Tebal Aliran Metode SCS………………...……... 43

Tabel 4.10. Nilai C Tertimbang Metode Rasional…………………………. 44

Tabel 4.11. Debit Puncak Metode Rasional……………………………… 45

Tabel 4.12. Kandungan Bahan Organik……………………………………. 46

Tabel 4.13. Analisis Distribusi Ukuran Butir Tanah Tertimbang………….. 46

Tabel 4.14. Nilai Permeabilitas Tertimbang……………………………….. 47

Tabel 4.15. Nilai Indeks Erodibilitas Tanah ………………………………. 47

Tabel 4.16. Nilai Indek Penutup Lahan dan Pengelolaan Tanah…………... 49

Tabel 4.17. Nilai Indeks K,LS,CP…………………………………………. 50

Tabel 4.18. Hasil Sedimen Tiap Kejadian Hujan Berdasarkan

MUSLE Observasi……………………………………………. 50

Tabel 4.18. Hasil Sedimen Tiap Kejadian Hujan Berdasarkan

MUSLE Prediksi……………………………………………… 51

Page 14: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Tahapan Perhitungan Limpasan dan Sedimen……………...22

Gambar 3.2. Diagram Alir Sedimen Model MUSLE………..…………….. 25

Gambar 3.3. Diagram Alir Perhitungan Tebal Aliran, Debit Puncak dan Sedimen

Observasi…………………………………………….………. 26

Page 15: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 2.1. Tabel Koefisien Runoff Didasarkan

Pada Daerah Pengalirannya.................................................. 59

Lampiran 2.1. Tabel Nilai Koefisien Runoff Untuk Metode......................... 59

Lampiran 2.1. Tabel Bilangan Kurva (CN) II Metode SCS

Berbagai Penutup Lahan....................................................... 60

Lampiran 2.1. Tabel Grup Hidrologi............................................................. 61

Lampiran 2.1. Tabel Kondisi AMC I dan II.................................................. 61

Lampiran 2.1. Tabel Penilaian Ukuran Butir Tanah (M) Berdasarkan

Kelas Tekstur USDA............................................................. 62

Lampiran 2.1. Tabel Kelas Kandungan Bahan Organik................................ 62

Lampiran 2.1. Tabel Indeks Struktur Tanah.................................................. 62

Lampiran 2.1. Tabel Kelas Permeabilitas Tanah........................................... 62

Lampiran 2.1. Tabel Penentuan Nilai Konstanta m Pada Lereng.................. 62

Lampiran 2.1. Tabel Nilai Indeks CP berbagai Pengelolaan Tanaman......... 63

Lampiran 2.1. Tabel Nilai Indeks P menurut Persamaan USLE................... 63

Lampiran 4.1. Gambar Batas DAS Daerah Penelitian................................... 64

Lampiran 4.2. Gambar Jenis Tanah Daerah Penelitian........................... 65

Lampiran 4.3. Gambar Kemiringan Lereng Daerah Penelitian.................... 66

Lampiran 4.4. Gambar Geologi Daerah Penelitian........................................ 67

Lampiran 4.5. Gambar Poligon Thiessen Daerah Penelitian......................... 68

Lampiran 4.6. Gambar Penggunaan Lahan Daerah Penelitian...................... 69

Lampiran 4.1 Tabel Data Curah Hujan Harian Tahun 2010 Daerah

Penelitian................................................................................70

Lampiran 4.2 Tabel Perhitungan Persamaan Discharge Rating

Curve DAS Babon Berdasarkan Hujan Terpilih.................... 74

Lampiran 4.3 Tabel Perhitungan Persamaan Discharge

Rating Curve.......................................................................... 72

Lampiran 4.3 Tabel Perhitungan Persamaan Sediment Discharge

Page 16: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

xvi

Rating Curve.......................................................................... 77

Lampiran 4.3 Tabel Hasil Perhitungan Volume Runoff, Debit Puncak

(Qp) Dan Hasil Sediment Terangkut (Qs) Berdasarkan

Hidrograf Aliran Tiap Kejadian Hujan................................ 79

Lampiran 4.4 Tabel Analisis Debit Puncak Metode Rasional....................... 124

Lampiran 4.4 Tabel Persamaan MUSLE Observasi...................................... 125

Page 17: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perubahan tata guna lahan dan praktek pengelolaan DAS juga

mempengaruhi terjadinya erosi dan pada gilirannya, akan mempengaruhi kualitas

air (Asdak, 2005:338).

Terjadinya erosi, banjir, kekeringan, pendangkalan sungai, waduk serta

jaringan irigasi merupakan kenyataan bahwa sedemikian merosotnya kondisi

hidrologis dan makin buruknya mutu sumber daya alam di hampir semua wilayah

Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia. Dengan kondisi yang demikian usaha -

usaha pengelolaan wilayah DAS pada saat ini dirasakan kurang efektif dan kurang

efisien, keadaan ini tercermin dengan masih belum terkendalinya banjir di musim

hujan, terjadinya kekeringan dimusim kemarau dan menurunnya kualitas air.

Sementara itu, apabila dalam prakteknya pengelolaan DAS dan

penerapan tata guna lahan yang tidak dilakukan secara terpadu dan tidak

terencana dengan baik, maka dapat mempengaruhi proses terjadinya erosi dan

sedimentasi sebagai salah satu permasalahan yang sering terjadi selain dari

masalah banjir yang melanda kota-kota besar di Indonesia akhir-akhir ini. Dilain

pihak permasalahan banjir umumnya disebabkan karena tingginya intensitas hujan

yang terjadi dan sistem DAS yang telah rusak sehingga menyebabkan respon

DAS menjadi berkurang dan juga terjadinya pendangkalan sungai akibat

Page 18: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

2

sedimentasi. Sedimentasi selain menyebabkan pendangkalan sungai, juga dapat

menyebakan pendangkalan di muara pantai dan perubahan garis pantai.

Tanah dan bagian-bagian tanah yang terangkut dari suatu tempat yang

tererosi disebut sedimen. Sedangkan sedimentasi (pengendapan) adalah proses

terangkutnya/terbawanya sedimen oleh suatu limpasan/aliran air yang mengendap

pada suatu tempat yang kecepatan airnya melambat atau terhenti seperti pada

saluran sungai, waduk, danau maupun kawasan tepi teluk/laut (Arsyad, 1989).

Erosi dapat mempengaruhi produktivitas lahan yang biasanya mendominasi DAS

bagian hulu dan dapat memberikan dampak negatif pada DAS bagian hilir (sekitar

muara sungai) berupa hasil sedimen, untuk melihat kondisi yang terjadi, maka

studi erosi dan sedimentasi dilakukan guna untuk mengetahui daerah-daerah yang

telah mengalami lahan kritis akibat erosi dan juga pemantauan sedimentasi yang

terjadi di sungai sebagai yil sedimen akibat erosi

Wilayah DAS Babon secara hidrologis meliputi Sub DAS Gung dan Sub

DAS Pengkol yang luasnya hampir 50% dari luas total DAS Babon. Bagian hulu

DAS Bbaon secara geomorfologis termasuk dalam wilayah yang tingkat bahaya

erosinya berat hingga sangat berat, menurut perkiraan BRLKT (1991) tingkat

erosi palin berat mencapai angka diatas 500 ton/ha/tahun atau sekitar 15 mm/th.

Hasil perkiraan Departemen Kehutanan tahun 1991 menunjukkan bahwa Sub

DAS Pengkol ini merupakan salah satu penyumbang sedimen yang terbesar

dengan potensi erosinya mencapai 265 ton/ha/th, jauh lebih besar dibandingkan

dengan Sub DAS Gung sekitar 149,77 ton/ha/th dan Sub DAS Babaon Hilir

sekitar 118 ton/ha/th (Tukidal Yunianto, 2003:83).

Page 19: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

3

1.2. Permasalahan

Salah satu faktor yang menyebabkan erosi adalah hujan, aliran hujan

akan membawa material terangkut menuju daerah tangkapan sungai yang

akhirnya terendapkan. Beberapa penelitian untuk menduga besarnya sedimen

telah banyak dilakukan antara lain dengan Metode MUSLE, permasalahannya

apabila penerapan yang dihasilkan dari Negara lain seringkali tidak sesuai dengan

daerah penelitian karena perbedaan karakteristik wilayahnya Hasil penelitian dari

BP DAS Pemali Jratun menyatakan kekritisan lahan untuk wilayah DAS Babon

memiliki lahan kritis sebesar 16,78 % dari luas wilayah DAS Babon yaitu 24.583

ha. Perubahan tata guna lahan akan mempengaruhi debit aliran apabila hujan

datang, curah hujan yang tinggi akan berasosiasi dengan hidrograf aliran yang

tentunya akan berpengaruh terhadap debit sedimen di daerah tangkapan air.

berdasarkan ketersedian data-data mengenai debit aliran sungai dalam discharge

rating curve dan debit sedimen sungai dalam sediment rating curve yang terlebih

dahulu dilakukan pengukuran lapangan (bulan mei sampai oktober) dan uji

laboratorium mengenai massa sedimen sebagai data pembanding. Metode

MUSLE ( Modified Universal Soil Loss Equation) merupakan modifikasi metode

USLE yang ditujukan untuk menghitung hasil sedimen yang disebaban kejadian

hujan (strom) (William, 1982 dalam Gunendro, 1996:2).

Berdasarkan uraian permasalahan diatas batasan masalah yang dikaji

dalam penelitian ini adalah.

1. Berapakah hasil sedimen (sediment yield) tiap kejadiana hujan pada

DAS Babon?

Page 20: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

4

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. Menghitung dan mengetahui hasil sedimen (sediment yield) yang

dihasilkan oleh DAS Babon berdasarkan kejadian hujan dengan

metode MUSLE.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

akademik pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Beberapa manfaat

penelitian ini adalah.

1. Hasil penelitian ini bagi pemerintah daerah Semarang dapat sebagai

masukan dan informasi dalam rencana kebijakan dalam pengelolaan DAS

dan keberlanjutan fungsinya DAS di daerah tangkapan air.

1.5. Penegasan Istilah

Penegasan istilah dalam penelitian yang berjudul “KAJIAN

SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS BABON”

dimaksudkan untuk mempermudah pembaca dalam menangkap isi dan

memperoleh gambaran dari objek yang dikaji. Adapun istilah yang diperlukan

penegasannya antara lain.

1. Model MUSLE

Model MUSLE merupakan metode untuk memprediksi hasil sedimen yang

keluar dari DAS yang disebabkan oleh kejadian hujan (storm).

Page 21: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

5

2. Sedimentasi

Sedimen merupakan material atau fragmen yang terangkut melalui proses

suspensi maupun oleh air atau angin (Chow, 1964 dalam Murtiono,

2008:11). Hasil sedimen (sedimen yield) adalah besarnya sedimen yang

berasal dari erosi yang terjadi di cathment area yang diukur pada periode

waktu tertentu dan tempat tertentu.

3. DAS Babon

DAS Babon adalah bagian dari Satuan Pengelolaan DAS Bodri Jragung.

Luas wilayah DAS Babon seluas 24.583,38 ha dengan panjang sungai

utama 33,76 km. DAS Babon mempunyai 3 Sub DAS yaitu, Sub DAS

Babon Hilir seluas 9.201,76 ha (37,43%); Sub DAS Pengkol seluas

7.009,65 (28,51%); Sub DAS Gung seluas 8.371,97 (34,06%). Pada

penelitian ini kajian dibatasi pada Sub DAS Pengkol dan Sub DAS Gung.

1.6. Sistematika Skripsi

Skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Bagian

Awal (prawacana), Bagian Pokok, dan Bagian Akhir.

1. Bagian Awal

Halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,

pernyataan, motto dan persembahan, prakata, sari, daftar isi, daftar dabel,

daftar gambar dan daftar lampiran.

Page 22: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

6

2. Bagian Pokok

Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, permasalahan,

penegasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

skripsi.

Bab II Landasan Teori, terdiri atas pengertian permodelan hidrologi,

pengertian daerah aliran sungai, limpasan permukaan, pengertian erosi,

pengertian sedimentasi.

Bab III Metode Penelitian berisi tentang lokasi dan objek penelitian, data

penelitian, alat dan bahan, metode pengumpulan data, teknik analisis data

dan prosedur penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi tentang hasil penelitian

dan pembahasan dari objek kajian.

Bab V Penutup berisi Kesimpulan dan Saran yang diungkapkan oleh

penulis dari hasil pemikiran dalam pembuatan karya ilmiah ini.

3. Bagian Akhir

Bagian akhir berisikan daftar pustaka yang digunakan seebagai dasar

dalam skripsi.

Page 23: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Model MUSLE

Pemodelan hidrologi sudah diterapkan sejak lama. Prediksi debit

maksimum (metode rasional) yang berdasarkan pada curah hujan, luas DAS, dan

karakteristik daerah aliran sungai telah diperkenalkan pada tahun 1850 oleh

Mulvaney,Crawford dan Linsley (dalam Murtiono, 2008:160) memperkenalkan

model Stanford untuk memprediksi “ streamflow “ dan sedimen dari DAS.

Secara alamiah tidak semua besaran peubah sistem dalam proses

hidrologi dapat diukur secara langsung di lapangan (Setyowati, 1996:37).

Penelitian ini besaran peubah sistem sebagian diperoleh dari hasil pengukuran,

sebagian lagi dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus empiris.

Model prediksi kehilangan tanah akibat erosi yang banyak digunakan

yakni model yang dikembangkan oleh Wischmeier dan Smith (1978) dalam

(Gunendro, 1996:15). Model ini lebih dikenal dengan metode Universal Soil Loss

Equation (USLE). Model USLE sebenarnya cocok untuk diterapkan pada petak-

petak pertanian yang homogen dan tidak mempunyai kemiringan lereng yang

curam. Model ini dikembangkan untuk menghitung laju erosi tahunan khususnya

erosi lembar dan erosi alur. Namun William (1982) telah memodifikasi model

tersebut yang ditujukan untuk menghitung hasil sedimen yang keluar dari DAS

yang desebabkan oleh kejadian hujan (storm). Model ini disebut dengan MUSLE

(Modified Universal Soil Loss Equation).

Page 24: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

8

Metode perhitungaan debit sedimen yang keluar dari cathment area

dihitung secara tidak langsung berdasarkan lengkung debit sedimen. Besarnya

jumlah sedimen di cathment area diasumsikan sebagai DAS yang dapat diketahui

pada setiap kejadian hujan. Dalam penelitian ini besarnya sedimen diperhitungkan

dengan mempergunakan model MUSLE, untuk mengetahui model tersebut bisa

dipergunakan atau tidak di daerah penelitian maka variabel-variabel yang ada

pada model harus diuji terlebih dahulu. Berdasarkan data lapangan akan diperoleh

data volume aliran, debit puncak dan debit sedimen. Hasil prediksi akan didapat

Tebal aliran dengan curve number, debit puncak dengan metode rasional.

Keberlakuan model MUSLE akan didasarkan pada perhitungan metode MUSLE

yang didapat dari hasil sedimen dimana volume aliran dan debit puncaknya

berdasarkan observasi yang dimasukkan dalam MUSLE sehingga diperoleh

SyMUSLE Observasi dan hasil sedimen yang diperoleh dari Tebal aliran dan debit

puncak hasil prediksi (SCS dan Rasional) dimasukkan dalam rumus MUSLE

sehingga diperoleh SyMUSLE Prediksi. Secara umum rumus dasar Model

MUSLE bisa dituliskan sebagai berikut.

Sy = a (Q.qp)b .K.LS.CP………………………………………………(2.1)

Dimana:

Sy = hasil sedimen tiap kejadian hujan sesaat (ton/hujan)

a,b = konstanta, masing-masing berkisar 11,8 dan o,56

Q = tebal aliran permukaan karena hujan lebih (mm)

qp = debit puncak (m3/dt)

K = faktor erodibilitas tanah

Page 25: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

9

LS = faktor topografi

C = faktor penutup lahan

P = faktor pengelolaan tanaman

2.2. Tebal Aliran Permukaan Karena Hujan Lebih

Dalam memprakirakan tebal aliran dari suatu DAS, metode yang

dikembangkan oleh US. Soil Conversation Service atau juga dikenal sebagai

metode SCS paling banyak dimanfaatkan. Dengan mengetahui besarnya volume

air larian total dalam waktu tertentu, maka dapat direncanakan bangunan

pengendali banjir dan bangunan-bangunan lain yang berkaitan dengan

pemanfaatan sumberdaya air. Asdak (2005:182) dalam memperkirakan besarnya

volume runoff total dari suatu DAS, metode yang dikembangkan oleh US Soil

Conservation Service atau dikenal sebagai Metode SCS. Metode SCS berusaha

mengaitkan karakteristik DAS seperti tanah, vegetasi, dan tataguna lahan dengan

bilangan kurva air larian CN (runoff curve number) yang menunjukkan potensi air

larian untuk curah hujan tertentu. Persamaan yang berlaku untuk metode SCS

adalah sebagai berikut:

Q = (I-0,2 S)2/(I+0,8 S)…………………………………………..… (2.2)

Keterangan

Q = tebal aliran permukaan (mm)

I = curah hujan (mm)

S = perbedaan antara curah hujan dan air larian (mm)

Page 26: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

10

Besarnya perbedaan antara curah hujan dan air larian (S), berhubungan

dengan angka kurva number (CN) dimana persamaannya adalah:

S = (25,400/N) - 254…………………………………………………(2.3)

N = bilangan kurva air larian (CN), bervariasi dari 0 hingga 100.

Angka CN (curve number) bervariasi dari 0-100 yang dipengaruhi oleh

kondisi grup hidrologi tanah AMC (antecedent moisture content), penggunaan

lahan dan cara bercocok tanam. Nilai CN pada Lampiran 2.1 tabel berasal dari

daerah beriklim sedang. Namun demikian, ia cukup memadai untuk digunakan

sebagai pengganti apabila nilai CN untuk daerah setempat belum tersedia. Adapun

grup hidrologi tanah dibedakan atas A,B,C,D dan untuk kondisi AMC II (rata-

rata), dikategorikan menurut besarnya laju ilfiltrasi dan tekstur tanah, nilainya

disajikan dalem Lampiran 2.1 tabel. Kondisi AMC(antecedent moisture content) I

(kering) dan III (jenuh air) angka CN diperoleh dari Lampiran 2.1 tabel.

didasarkan dari angka CN kondisi II. AMC dapat ditentukan secara sederhana

dengan pendekatan yakni mendasarkan pada jumlah hujan yang jatuh selama 5

hari sebelum perhitungan CN dilakukan. Simulasi perhitungan aliran dengan

metode curve number ditentukan berdasarkan AMC II, untuk menentukan indek

CN apabila kondisi AMC termasuk kelompok I atau II, rumus konvensinya

sebagai berikut (Arsyad, 1989:221).

CN I = ……………………...…………………………(2.4)

CN III =

………………………………………….………(2.5)

Page 27: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

11

2.3. Debit Puncak (qp)

Debit puncak merupakan puncak dari laju aliran permukaan, jika suatu

hujan dengan intensitas tertentu telah berlangsung selama masa tersebut maka air

dari semua tempat dalam daerah aliran telah mencapai tempat keluar pada waktu

bersamaan dan laju aliran aliran permukaan akan mencapai puncaknya. Puncak

laju aliran permukaan dihitung berdasarkan persaman rasional (Pilgrim, 1087

dalam Gunendro, 1997:14). Metode rasional dalam menentukan laju puncak

alliran permukaan memperhitungkan masa konsentrasi waktu. Metode ini

digunakan dengan asumsi hujan yang terjadi merata di seluruh DAS dengan

durasi hujan sama dengan waktu konsentrasi, luas DAS tidak berubah selama

hujan berlangsung, luas DAS kurang dari 100 km2 (Suhartadi & Martono,

2005:31 dalam Anam, 2008:20). Metode ini lebih mudah dipahami, sederhana dan

memberikan hasil yang masih dapat diterima (Susanto & Suroso, 2007:77 dalam

Anam, 2008:20). Persamaan matematik metode rasional untuk memprakirakan

besarnya air larian adalah:

qp = 0,278 C I A……………………………………………………………...(2.6)

Keterangan

qp = (debit) puncak (m3/dt)

C = koefisien runoff

I = intensitas hujan (mm/jam)

A = luas wilayah DAS (ha)

Koefisien runoff didasarkan pada faktor-faktor daerah pengalirannya

seperti: jenis tanah, kemiringan, keadaan hutan penutupnya dan besar kecilnya

Page 28: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

12

banjir, intensitas hujan selama time of concentration dan luas daerah pengaliran.

Intensitas hujan didapat dari persamaan:

I = (R/24).(24/Tc)2/3

…………………………………………………(2.7)

Keterangan

I = intensitas hujan selama time of concentration (mm/jam)

R = hujan sehari (mm)

Tc = time of concentration

Waktu konsentrasi (time of concentration) adalah waktu perjalanan yang

diperlukan oleh air dari tempat yang paling jauh (hulu DAS) sampai ke titik

pengamatan air (outlet). Salah satu teknik untuk menghitung Tc yang paling

umum dilakukan adalah persamaan matematik yang dikembangkan oleh Kirpich

(1940) dalam Asdak (2005:189):

Tc = (0,0195xL3)0,385

/H………………………………………………(2.8)

Keterangan

L = panjang sungai utama (Km2)

H = beda tinggi antara titik tertinggi dengan titik terendah pada cathment area.

Besarnya koefisien runoff (C) didasarkan pada keadaan daerah

pengaliran seperti pada Lampiran 2.1 tabel. Daerah bervegetasi umumnya

mempunyai C kecil, sedang pada daerah pembangunan dengan sebagian besar

tanah beraspal atau bentuk permukaan tanah yang kedap air (impervisous) lainnya

mempunyai C besar. Lampiran 2.1 tabel menunjukkan berbagai nilai C untuk

pemakaian model metode rasional.

Page 29: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

13

2.4. Sedimentasi yield

Sedimen merupakan material atau fragmen yang terangkut melalui proses

suspensi maupun oleh air atau angin (Chow, 1964 dalam Murtiono:2008).

Sedimen secara garis besar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: sedimen melayang

(suspended load) dan sedimen dasar (bed load). Sedimen melayang merupakan

partikel yang tersuspensi dalam air sungai, sedangkan sedimen dasar merupakan

partikel yang merayap atau menggelinding di dasar sungai (Asdak, 1995: 493).

Muatan sedimen timbul sebagai akibat adanya proses erosi, dengan

demikian faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya erosi adalah sama dengan

faktor-faktor yang berpengaruh pada muatan sedimen, sedimen yang berasal dari

erosi disebut sedimen yield. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi produksi

sedimen dari sutai daerah tangkapan adalah iklim, jenis tanah, topografi dan

kondisi diatas permukaan tanah seperti vegetasi. Proses pengangkutans sedimen

dalam alur sungai merupakan hal yang kompleks, sehingga pengukuran laju

sedimen masih merupakan perkiraan terbaik terhadap besarnya hasil sedimen

yang terjadi pada suatu DAS (Soemarto, 1987 dalam Gunendro, 1996:6).

Williams (1982) dalam Gunendro (1996:7) telah memodifikasi metode

USLE yang ditujukan untuk menghitung hasil sedimen yang keluar dari DAS

yang disebabkan oleh kejadian hujan. Model ini disebut dengan MUSLE

(Modified Universal Soil Loss Equation). Persamaan rumus dari metode MUSLE

secara umum dapat dijabarkan pada rumus 2.1.

Page 30: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

14

2.5. Indeks erodibilitas Tanah (K)

Erodibilitas tanah adalah nilai kepekan tanah terhadap erosi, yakni sifat

mudah tidaknya tererosi. Menurut Bennet (1926) dalam Gunendro (1996:18),

bahwa kepekaan tanah terhadap erosi pada masing-masing tanah yang berbeda

akan berbeda pula. Besarnya nilai erodibiltas tanah ditentukan oleh tekstur,

struktur, permeabilitas dan bahan organik tanah.

a. Formula yang dikembangkan oleh Hammer (1978) dalam Arsyad (2006:369),

untuk menghitung nilai K adalah sebagai berikut:

K = …………. .……...(2.9)

Keterangan:

K = indeks erodibilitas tanah

M = (%debu+pasir sangat halus)(100-%liat)

a = kelas kandungan bahan organik

b = indeks stuktur tanah

c = indeks permeabilitas tanah

Nilai M untuk beberapa kelas tekstur dapat dilihat pada Lampiran 2.1

tabel. Penentuan kelas kandungan bahan organik dapat dilihat pada Lampiran 2.1

tabel. Penentuan indeks struktur tanah dapat dilihat pada Lampiran 2.1 tabel.

Penilaian permeabilitas tanah dapat dilihat pada Lampiran 2.1 tabel.

2.6. Panjang dan Kemiringan Lereng (LS)

Panjang dan kemiringan lereng. LS adalah satu kesatuan dari faktor bentuk

lahan dalam memperkirakan laju erosi yang akan terjadi. Formula yang diusulkan

Page 31: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

15

oleh Wischmeier dan Smith (1978) dalam Hardiyatmo (2006: 409) untuk

menghitung LS sebagai berikut:

LS = +0,065 (2.10)

(Williams, 1965 dalam Hardiyatmo, 2006:409)

Keterangan:

s = kemiringan lereng (%)

= faktor panjang yang nilainya= (

Keterangan:

L = panjang lereng dalam meter.

m = nilai yang ditunjukkan pada Lampiran 2.1 tabel.

2.7. Indeks Pengelolaan Tanaman (C)

Indeks Pengelolaan Tanaman merupakan faktor penutup oleh tanaman

dan pengelolaan tanaman (tak berdimensi), yaitu perbandingan antara besarnya

erosi dari suatu bidang tanah dengan tanaman penutup yang disertai pengelolaan

tanaman tertentu terhadap besarnya erosi dari tanah yang identik tapi tanpa

tanaman (Hardiyatmo, 2006:400). Arsyad (1989) mengemukakan nilai indeks CP

berbagai pengelolaan tanaman yang dapat dilihat pada Lampiran 2.1 tabel.

2.8. Indeks Konservasi Tanah (P)

Indeks Konservasi Tanah merupakan faktor praktis pengontrol erosi atau

faktor tindakan khusus konservasi tanah (tak berdimensi), yaitu perbandingan

antara besarnya erosi dari suatu tanah yang diberi tindakan perlakuan konservasi,

Page 32: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

16

terhadap besarnya erosi dan tanah yang diolah searah lereng dalam kondisi yang

identik (Hardiyatmo, 2006:400).

2.9. Metode Perhitungan Debit Sedimen Melayang Berdasarkan

Lengkung Debit Sedimen.

Lengkung sedimen melayang adalah grafik yang menggambarkan

hubungan antara konsentrasi sedimen dengan debit atau hubungan antara debit

sedimen melayang sesaat dengan debit (Soewarno, 1991:751). Lengkung sedimen

melayang dibutuhkan untuk mendapatkan debit sedimen harian, dengan

menggunakan lengkung sedimen untuk perhitungan debit sedimen melayang akan

dapat lebih menghemat penggunan tenaga, biaya, dan peraalatan serta waktu yang

diperlukan.

Kondisi aliran akan menghasilkan sedimen sedimen yang selalu berbeda

konsentrasinya, untuk membuat lengkung sedimen dapat dilaksanakan menurut

tahapan sebagai berikut (Soewarno, 1991:753).:

1. Pengumpulan data konsentrasi sedimen hasil analisa laboratorium beserta

data debitnya.

2. Apabila diinginkan lengkung sedimen itu merupakan hubungan antara

debit sedimen dan debit, hitung debit sedimen dari setiap besaran

konsentrasi.

3. Hitung persamaan lengkung sedimen dengan persamaan sebagai berikut:

Qs = a(Q)b

……………………………………………………………(2.11)

Keterangan:

Qs = debit sedimen (ton/hari)

Page 33: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

17

Q = debit (m3/dtk)

a = konstanta

b = konstanta

2.10. Kerangka Berpikir

Model MUSLE dikembangkan dari model USLE, yang mana MUSLE

diaplikasikan untuk setiap kejadian hujan tunggal dalam menghasilkan sedimen

yield. Faktor R yang digunakan pada rumus USLE diubah dengan faktor baru

dimana Q untuk tebal aliran (mm) dan qp adalah debit puncak (m3/dtk). MUSLE

ini dalam prediksinya lebih mendekati nilai yang ada dilapangan daripada USLE.

MUSLE secara luas telah digunakan dibanyak tempat diseluruh dunia. Perbedaan

secara garis besar antara Model MUSLE dan USLE diringkas dalam diagram

gambar 2.10.

Page 34: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

18

Gambar 2.1 Diagram Model MUSLE dan USLE

CP Q dan qp

Erodibilitas

Tanah

Karakteristik

fisik tanah

K

Land dan Crop

Manajemen

Kejadia Hujan

LS

Intensitas Hujan Topografi Landuse AMC Luas DAS

MUSLE

Crop Manajemen

Erosivitas Hujan

Erodibilitas

Tanah

Karakteristik

fisik tanah

K

Manajemen DAS

Land Manajemen

LS C P

Hujan

Energi

R

USLE

Page 35: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada Daerah Aliran Sungai Babon (Sub

DAS Gung dan Sub DAS Pengkol) yang secara administrasi masuk dalam tiga

Kecamatan yaitu Kecamatan Ungaran, Kecamatan Banyumanik dan Kecamatan

Tembalang. Objek penelitian berupa Tebal Aliran (Q), Debit puncak (qp) dan

Sedimen . Lokasi pemantauan dipusatkan di Kelurahan Pucanggading, dimana

AWRL didirikan.

3.2 Variabel Penelitian

1. Karakteristik hujan (intensitas, tebal, dan lama hujan)

2. Data tanah

3. Jenis pengelolaan tanaman

4. Kelerengan lahan

5. Data Hujan (mm)

6. Tebal aliran (mm)

7. Debit puncak (m3/dt)

Page 36: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

20

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data-data yang

diperlukan untuk mengetahui hasil sedimenyang keluar dari daerah tangkapan

ututk memprediksinya dengan pendekatan MUSLE.

1) Sampel tanah, untuk uji struktur tanah, tekstur tanah dan permeabilitas

tanah. Pengambilan sampel bersifat random sampling sebanyak 10

berdasarkan peta satuan lahan, sampel 10 dalam penelitian ini dianggap

sudah mewakili daerah penelitian.

2) Pengamatan penggunaan lahan, tipe penggunaan lahan sebagai cek lapangan

dari interpretasi citra penginderaan jauh, pengecekan ini dimaksudkan untuk

membandingan hasil dari intepretasi citra dengan keadaan nyata di daerah

penelitian dan dan untuk mengetahui cara bercocok tanam atau cara

konservasi tanah.

3) Pengukuran kemiringan lereng, pengukuran ini dilakukan di tiap titik

pengambilan sampel.

4) Data Curah hujan

Data curah hujan yang diambil untuk penelitian ini merupakan data hujan

harian tahun 2010 dari empat stasiun hujan yaitu Klipang, Ungarang,

Banyumanik dan Susukan. Beberapa metoda untuk menghitung rata-rata

hujan DAS yaitu, Poligon Thiessen dan Isohyet (Setyowati, 1996:32).

Metode polygon thiessen digunakan dalam penelitian ini karena hasilnya

dianggap paling mendekati, cara ini mendasarkan pada pemberian bobot

pada setiap stasiun terhadap luas daerah yang diwakili. Luas daerah

Page 37: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

21

ditentukan dengan menarik garis-garis yang menghubungkan stasiun satu

dengan yang lainnya sehingga terbentuk polygon, setiap polygon mewakili

sebuah stasiun, selanjutnya dihitung rata-rata curah hujan.

5) Data Debit

Data debit diperoleh dari BP DAS Pemali Jratun, data debit dalam

penelitian ini bersifat per jam pada setiap kejadian hujan harian yang

mempengaruhi kenaikan tinggi muka air di bendungan tempat pengamatan.

6) Data TMA (Tinggi muka air)

Data Tinggi Muka Air diperoleh dari BP DAS Pemali Jratun, pencatatan

TMA dilakukan secara automatic dengan AWRL (Automatic Water Level

Recorder) yang sudah diolah menjadi data angka.

7) Data sedimen hasil analisis laboratorium

Data sedimen diperoleh dari BP DAS Pemali Jratun, pengambilan sampel

sedimen didasarkan pada keadaan limpas aliran Sungai Babon pada

Bendungan Pucang gading. Sampel yang diambil sebanyak 12 sampel

dengan kejadian hujan terpilih, sampel diambil pada waktu debit puncak

saja.

3.4 Peralatan Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1) Software Arc. View 3.3 dan Er. Mapper 7.0.

2) GPS untuk menentukan letak lokasi penelitian.

3) 1 unit Komputer.

Page 38: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

22

4) Hand level untuk mengukur sudut kemiringan, panjang dan kemiringan

lereng.

5) Automatic Water Level Recorder (AWLR).

6) Bor tanah, kantong plastik dan kertas label untuk mengambil sampel tanah

dan alat-alat lain yang menunjang proses penelitian.

Bahan yang diperlukan untuk mendukung penelitian ini meliputi:

1) Peta Rupa Bumi Indonesia (peta RBI) Kecamatan Semarang dan Kecamatan

Ngaliyan Kecamatn Tembalang skala 1:25.000, Peta Tanah skala 1:50.000,

Peta Topografi skala 1:50.000.

3.5 Teknik Analisis Data

1. Analisis SIG

Analisis ini digunakan untuk mengolah data spasial yang disajikan dalam

bentuk peta. Data spasial berupa peta diolah menggunakan software

arc.view 3.3 yang menghasilkan output berupa layout peta sesuai dengan

kebutuhan penelitian.

2. Analisis Laboratorium

Analisis laboratorium digunakan untuk mendapatkan nilai K (erosivitas

tanah) daearah penelitian. Pengambilan sampel tanah didasarkan pada unit

sataun lahan yang dibuat oleh peneliti, dalam penelitian ini diambil 10

sampel tanah.

3. Analisis Tebal aliran, debit puncak dan hasil sedimen berdasarkan

pengukuran langsung mengacu pada SPAS yang telah dilengkapi dengan

Page 39: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

23

AWRL, digunakan untuk menghitung runoff, debit puncak dan hasil

sedimen pada setiap kejadian hujan. Gambar 3.1 menunjukkan tahapan

perhitungan runoff dan hasil sedimen.

TMA

pias AWRL

Waktu

Gambar 3.1. Tahapan perhitungan Runoff dan hasil sedimen lapangan

4. Data dari debit aliran dan debit sedimen melayang berdasarkan lengkung

debit sedimen (suspended rating curve), untuk membuat lengkung

sedimen dilaksanakan tahapan sebagai berikut.

a. Pengumpulan data konsentrasi sedimen hasil analisis laboratorium

beserta debitnnya.

b. Perhitungan debit sedimen berdasarkan pengukuran debit yang

dihitung dari setiap besaran konsentrasi.

Qs = Q × cs ……………………………………………………(3.1)

Keterangan

TMA

Debit = a(TMA)b

runoff

Rumus Qs = a(q)

b

Hasil Sedimen

Page 40: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

24

Qs = debit sedimen

Q = debit

cs = konsentrasi sedimen

Qs = a(Q)b

……………………………………………………..(3.2)

Keterangan

Qs = debit sedimen (gram/dt)

Q = debit (m3/dt)

a,b = koefisien yang diperoleh dari analisa atas dasar data

pasangan Q dan Qs

5. Analisis Tebal aliran dengan metode SCS dengan persamaan 2.2.

6. Analisis debit puncak dengan metode rasional dengan persamaan 2.6.

7. Analisis metode MUSLE, merupakan modifikasi metode USLE dengan

nilai R diubah menjadi nilai perkalian qp (metode rasional) dan Q (metode

SCS). Metode MUSLE dengan persamaan 2.1.

3.6 Prosedur Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan yaitu:

1) Pengumpulan data

Tahap pengumpulan data dilaksanakan untuk mengumpulkan data-data yang

diperlukan dalam penelitian, pengumpulan data bekerjasama dengan instansi

BP DAS Jragung untuk data rekamanAWLR maupun data peta, instansi

BMKG untuk data curah hujan.

Page 41: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

25

2) Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan dimulai dengan membuat peta sementara sebagai

acuan dalam survei pendahuluan dilapangan dengan melakukan orientasi di

daerah penelitian, setelah survei pendahuluan dilanjutkan dengan

pelaksanaan survei utama dengan tujua mengambil sampel tanah yang akan

dianalisis, pengukuran ketinggian tempat, pengukuran koordinat,

pengukuran luas wilayah, serta deskripsi tataguna lahan dan cara bercocok

tanam.

3) Analisis laboratorium

Adapun bahan yang dianalisis di Laboratorium adalah analisis tekstur tanah,

permeabilitas tanah dan tekstur tanah yang selanjutnya hasil yang diperoleh

disesuaikan dengan daftar koefisien runoff (C) untuk menentukan besarnya

koefisien aliran. Hasil analisis tanah juga disesuaikan dengan daftar

erosivitas tanah untuk mendapatkan nilai K pada rumus MUSLE.

4) Analisis Data

Analisis data tahap pertama dilakukan dengan menghitung debit sedimen

yang ada di DAS Babon, menghitung debit puncak (qp) dan tebal aliran (Q)

dengan hidrograf aliran. Hasil perhitungan debit sedimen dan KLSCP dibuat

persamaan yang menghasilkan konstanta untuk rumus MUSLE, hasil dari

perhitungan MUSLE ini disebut sy MUSLE Observasi sebagai pembanding.

Hasil perhitungan (qp) dan (Q) dari pendekatan metode rasional dan SCS

dikalikan dengan KLSCP dari rumus MUSLE didapat hasil sedimen, yang

disebut sy MUSLE Prediksi.

Page 42: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

26

3.7 Diagram Alur Penelitian

Gambar 3.2 Diagram Alir Tahap Perhitungan Hasil Sedimen Metode MUSLE

1. Menghitung

nilai C

2. Menghitung

nilai I

3. Menghitung

nilai A

Indeks Pengelolaan

Tanaman (C)

Mulai

Kejadian

Hujan

CN

Pengelolaa

n Tanaman

Data Fisik

Tanah Peta

Topografi

Tindakan Konserva

si

/Tebal Hujan

Efektif (Q) Debit Puncak

(qp)

Indeks

LS Indeks Erodibilitas

(K)

Indeks

Konservasi

(P)

SPAS/AWR

L

Prediksi Hasil Sedimen

MUSLE

Hasil Sedimen tiap

kejadian hujan

Peta

penggunaan lahan

DAS

Babon

qp = 0,278 CIA

1. Kandunga

n bahan

organik

2. Struktur

tanah

3. Permeabili

tas tanah

Page 43: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

27

Gambar 3.3 Diagram Alir Perhitungan Tebal Aliran, Debit Puncak, dan Hasil

Sedimen Observasi.

Kejadian Hujan

SPAS/AWRL

Analisis

Laboratorium

Contoh

Muatan Suspensi

Debit Aliran

Kadar Suspensi

TMA

Discharg

e rating Curve

Debit Aliran

Kejadian Hujan

Debit Suspensi

Suspended rating

Curve

1. Debit Puncak

2. Tebal Aliran

3. Hasil Sedimen

Tiap kejadian

hujan

Page 44: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Letak dan Batas Wilayah

Daerah aliran sungai (DAS) Babon merupakan salah satu DAS yang

berada di Jawa Tengah, dan terletak pada lereng utara Gunungapi Ungaran. Aliran

Sungai Babon berasal dari beberapa anak sungai yang berasal dari Gunung Butak

di Ungaran Kabupaten Semarang. DAS Babon terdiri dari tiga sub DAS yaitu Sub

DAS Gung (seluas 8.371,97 Ha), Sub DAS Pengkol (seluas 7.009,65 Ha) dan Sub

DAS Babon Hilir (seluas 9.201,76 Ha) dengan panjang sungai utama 33,76 km.

Kedudukan geografis, DAS Babon terletak diantara 6.55’15’’-7.10’00’’ LS dan

110. 24’42’’- 110.30’24’’BT.

DAS Babon terletak pada ketinggian antara 0-500 meter di atas permukaan

laut di bagian utara (hilir) hingga sekitar 200 meter di bagian hulu, meliputi

wilayah wilayah Kabupaten Semarang (Kecamatan Ungaran dan Kabupaten

Bergas), Kota Semarang (Kecamatan Tembalang, Kecamatan Banyumanik,

Kecamatan Gajah Mungkur, Kecamatan Candisari, Kecamatan Semarang Selatan,

Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Semarang Timur, Kecamatan Pedurungan,

Kecamatan Genuk, dan Kecamatan Semarang Utara), dan Kabupaten Demak

(Kecamatan Sayung dan Kecamatan Mranggen). Batas DAS Babon tersaji pada

Lampiran Gambar 4.1.

Page 45: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

29

4.2. Hidrologi

Secara hidrologis DAS Babon terdiri dari Sub DAS Gung, Sub DAS

Pengkol dan Sub DAS Babon Hilir. Sub DAS Gung terletak di bagian hulu

dengan sungai utamanya adalah hulu Sungai Babon.

Sub DAS Pengkol merupakan cabang atau anak Sungai Babon yang berasal dari

bagian barat DAS yaitu dari daerah Meteseh dan sekitarnya. Sub DAS Babon

Hilir merupakan kumpulan dari beberapa sungai/anak sungai yang berasal dari

perbukitan Gombel antara lain Sungai Mangkang. Fluktuasi debit Sungai Babon

sangat mengikuti fluktuasi musim, artinya pada musim kemarau permukaan air

sungai menurun drastis, sedangkan pada musim hujan terjadi banjir. Perbedaan

debit tersebut dapat mencerminkan jenis sungainya.

Sungai intermitten adalah sungai yang mengalirkan air pada musim hujan

saja, namun pada musim kemarau tidak mengalirkan air (kecuali air dari hujan)

karena muka airtanah saat musim penghujan di atas dasar sungai dan saat musim

kering di bawah dasar sungai. Sungai perenial adalah sungai yang airnya mengalir

sepanjang tahun dan pada musim kemarau masih mempunyai air walaupun dalam

volume yang kecil. Berdasarkan kondisi tersebut, DAS Babon termasuk dalam

kategori sungai perenial. Aliran sungai di dalam DAS dihubungkan oleh suatu

jaringan satu arah dengan cabang dan anak sungai mengalir ke dalam sungai

induk yang lebih besar dan membentuk suatu pola tertentu.

Pola ini tergantung pada kondisi topografi, geologi, iklim, dan vegetasi

yang terdapat di dalam DAS yang bersangkutan. Sungai yang ada di DAS Babon

membentuk pola aliran radial. Pola aliran ini biasanya dijumpai di daerah lereng

Page 46: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

30

gunungapi atau daerah dengan topografi berbentuk kubah. Berdasarkan SK

Walikota Kepala Daerah Tingkat II Semarang No. 880.2/992/94 menetapkan

peruntukan Sungai Babon di Kota Semarang adalah sebagai berikut :

1. Air Sungai Babon dari bagian hulu di Kelurahan Meteseh, Kecamatan

Tembalang sampai dengan Bendung Pucanggading ditetapkan sebagai air

golongan B (air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah

sebagai air minum dan keperluan rumah tangga).

2. Air Sungai Babon setelah melewati Bendung Pucanggading sampai dengan

Bendung Karangroto ditetapkan sebagai air golongan C (air yang dapat

dipergunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan).

3. Air Sungai Babon setelah melewati Bendung Karangroto sampai dengan

muara di pantai utara ditetapkan sebagai air golongan C (air yang dapat

dipergunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan).

Pemanfaatan Sungai Babon selama ini selain untuk pembuangan limbah,

juga untuk pengendalian banjir Kota Semarang melalui pembangunan saluran

Banjir Kanal Timur, untuk irigasi, perikanan dan bahan baku air minum. Beberapa

permukiman padat membuang limbah rumah tangga ke saluran sungai.

4.3. Jenis Tanah

Berdasarkan data jenis tanah yang diperoleh dari Peta Tanah yang ada,

menggambarkan bahwa jenis tanah yang terdapat di DAS Babon terdiri dari

aluvial hidromorf, asosiasi aluvial kelabu dan aluvial coklat kekelabuan,

mediteran coklat tua, latosol coklat tua, latosol coklat kemerahan, regosol kelabu

Page 47: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

31

dan grumusol kelabu tua (BP-DAS Pemali-Jratun, 1991). Jenis tanah aluvial

hidromorf terletak pada daerah dataran dengan bahan induk liat yang mempunyai

sifat tidak peka terhadap erosi atau termasuk dalam klasifikasi kepekaan tanah

terhadap erosi yang sangat rendah. Jenis tanah asosiasi aluvial kelabu dan aluvial

coklat kekelabuan tersebar di daerah dataran rendah pada kecamatan-kecamatan

Genuk dan Sayung dengan bahan induk liat dan pasir, yang mempunyai sifat tidak

peka terhadap erosi atau termasuk dala klasifikasi kepekaan tanah terhadap erosi

yang sangat rendah.

Tanah dengan jenis mediteran coklat tua banyak dijumpai di wilayah

Kecamatan Ungaran, Tembalang, Banyumanik dan Genuk, dengan jenis tanahnya

mempunyai sifat peka terhadap erosi atau termasuk dalam klasifikasi kepekaan

tanah terhadap erosi sedang. Latosol coklat tua kemerahan banyak terdapat di

wilayah Kecamatan Ungaran dan Banyumanik dengan tingkat kepekaan tanah

terhadap erosi sedang. Jenis tanah lainnya yang terdapat di DAS Babon adalah

regosol kelabu dan grumusol kelabu tua, yang tersusun dari bahan induk abu/pasir

dan tuff intermediate serta memiliki sifat yang sangat peka terhadap erosi atau

dapat dikategorikan sebagai tanah dengan kepekaan tanah terhadap erosi tinggi.

Kedua jenis tanah ini mempunyai penyebaran di Kecamatan Mranggen

dan Sayung, peta jenis tanah pada Lampiran Gambar 4.1.

Berdasarkan analisis data fisik tanah yang diperoleh di lokasi penelitian

mempunyai tekstur dengan kandungan lempung 30,727%, kandungan debu

58,775% dan kandungan pasirnya 8,928% (sumber analisis data primer), sehingga

Page 48: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

32

berdasarkan segitiga tekstur tanah menurut USDA (Arsyad, 1989:345) tanah

daerah penelitian termasuk dalam kelas pasir lempung berdebu.

Tabel 4.1 Luasan Jenis tanah DAS Babon

No Jenis Tanah Luas DAS (Ha) Persentase

1 Aluvial coklat kemerahan 6706,39 43,60

2 Latosol 3586,99 23,32

3 Mediteran coklat 1927,32 12,53

4 Regosol grumosol 2258,02 14,68

5 Alluvial hidromorf 902,90 5,87

Jumlah 15381,62 100,00

Sumber: BPDAS Pemali-Jratun, 2009

4.4. Kemiringan Lereng

Kemiringan lereng termasuk salah satu faktor yang sangat menentukan

besar kecilnya tingkat erosi, disamping jenis tanah dan intensitas curah hujan.

Hubungan antara kemiringan lereng dengan tingkat erosi adalah positif, semakin

besar faktor kemiringan lereng semakin besar potensi erosinya, demikian

sebaliknya. Kemiringan lahan pada DAS Babon dapat dikelompokkan dalam

empat (4) kelas, yaitu: kemiringan lereng datar, landai, agak miring, dan miring.

Sebagian besar wilayah DAS Babon mempunyai kemiringan lereng landai.

Kemiringan lereng landai terdapat di bagian utara, barat dan sebagian timur dari

DAS Babon, yaitu di Kecamatan Genuk dan Pedurungan. Kemiringan agak curam

hingga curam terdapat di bagian tengah DAS Babon, yaitu terletak di Kecamatan

Ungaran, Kecamatan Banyumanik dan Kecamatan Tembalang. Berdasarkan

topografinya, DAS Babon memiliki ketinggian bervariasi, mulai dari dataran

rendah dibagian utara yang merupakan muara DAS di wilayah Kecamatan Genuk

dan dataran tinggi atau pegunungan disebelah selatan di wilayah Kecamatan

Ungaran. Ketinggian DAS Babon di daerah muara sekitar meter dari permukaan

Page 49: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

33

laut di bagian utara, dan mencapai ketinggian 382 meter di sebelah selatan di

wilayah Kecamatan Ungaran. Dataran rendah tersebut merupakan daerah lahan

permukiman penduduk, pertanian dan tambak, sedangkan dataran tinggi sendiri

merupakan kawasan hutan dan pegunungan kecil, peta lereng tersaji pada

Lampiran Gambar 4.1.

Tabel 4.2 Luasan Kemiringan Lereng DAS Babon

No Kemiringan Luas Lereng (Ha) Persentase

1 Datar (0 – 3%) 9758,10 63,44

2 Landai (3 – 8%) 1784,27 11,60

3 Agak miring (8 – 15%) 1207,46 7,85

4 Miring (15 – 30%) 2630,26 17,10

Jumlah 15381,62 100,00

Sumber : BPDAS Pemali-Jratun,, 2009

4.5. Geologi dan Geomorfologi

Berdasarkan konsepsi yang dikemukakan oleh Pannekoek (1949), secara

umum geomorfologi Pulau Jawa dapat dibagi menjadi 3 (tiga) zona, yaitu: zona

utara, tengah dan selatan. Jika ditinjau dari konsepsi tersebut, maka DAS Babon

termasuk dalam zona utara dan tengah dari Pulau Jawa, yang dimulai dari gisik

(beach) dan dataran aluvial pesisir (coastal alluvial plain) bagian utara ke arah

selatan meliputi perbukitan struktural lipatan (folded hills) hingga deretan

perbukitan-pegunungan bergunungapi (volcanic) di bagian selatan wilayah studi

yang merupakan bagian dari zona tengah Pulau Jawa. Menurut Peta Geologi dan

Geomorfologi lembar Semarang skala 1:100.000 tahun 1989 yang diterbitkan oleh

Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Bandung, maka secara geologis wilayah

studi dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok atau satuan, yaitu:

Page 50: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

34

1. Bagian utara (DAS Babon Hilir) dan tengah (DAS Babon Tengah)

merupakan dataran aluvial pantai Semarang dan Demak serta dataran

aluvial yang tersusun oleh material endapan cekungan berupa lempung

dan pasiran yang terbentuk zaman Holosen dan Pleistosen Bawah.

2. Bagian selatan wilayah studi berupa deretan perbukitan hingga

pegunungan yang dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu:

a. Perbukitan rendah struktural lipatan yang merupakan bagian dari ujung-

ujung barat Perbukitan Kendeng, tersusun oleh material batugamping

dengan sisipan lempung tufaan dan konglomerat yang terbentuk sejak

zaman Pleistosen Bawah.

b. Bukit-bukit sisa dan perbukitan denudasional di bagian hulu DAS Babon

tersusun oleh material sedimen berupa batupasir tufaan, konglomerat dan

breksi tufaan yang terbentuk pada zaman Pliosen, serta di beberapa tempat

dijumpai pula singkapan batuan dari Formasi Damar.

c. Deretan pegunungan volkanik bagian dari Gunungapi Ungaran, yang

tersusun oleh material piroklastik berupa aliran lahar, pasir dan kerikil.

Peta Geologi DAS Babon tersaji dalam Lampiran Gambar 4.1.

4.6. Iklim/Klimatologi

Iklim merupakan kondisi rata-rata cuaca dalam jangka waktu yang lama.

Kondisi iklim biasanya terkait dengan temperatur, curah hujan dan tipe iklim.

Penentuan tipe iklim DAS Babon berdasarkan data dari empat stasiun hujan, yaitu

Stasiun Ungarang, Susukan, Banyumanik, Klipang, data curah hujan yang

Page 51: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

35

digunakan merupakan data curah hujan harian tahun 2010. Penggolongan tipe

iklim menggunakan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, yang menggolongkan tipe

iklim berdasarkan nilai Quotient (Q) dari hasil perbandingan jumlah rata-rata

bulan kering dengan jumlah rata-rata bulan basah. Rumus yang digunakan untuk

menghitung nilai Quotient (Q):

Q =

……………………………(3.1)

Makin kecil nilai Q makin basah suatu tempat dan makin besar nilai Q

makin kering suatu tempat. Dalam penentuan bulan basah maupun bulan kering

Schmidt dan Ferguson mendasarkan pada karakteristik Mohr (Setyowati,

1996:35) yaitu:

1. Bulan basah adalah suatu bulan yang curah hujannya lebih besar dari pada

penguapan.

2. Bulan kering adalah suatu bulan dimana curah hujannya lebih kecil 60

mm, curah hujan lebih kecil dari penguapan.

3. Bulan lembab adalah suatu bulan dimana curah hujan lebih besar dari pada

100 mm, curah hujan sama dengan penguapan.

Tabel 4.3 Penentuan Tipe Iklim Menurut Schmidt dan Ferguson

Tipe Curah Hujan Nilai Q (%) Keterangan

A 0≤Q<0,143 Sangat basah

B 0,143≤Q<0,333 Basah

C 0,333≤Q<0,600 Agak basah

D 0,600≤Q<1,000 sedang

E 1,000≤Q<1,670 Agak kering

F 1,670≤Q<3,000 Kering

G 3,000≤Q<7,000 Sangat kering

H 7,000≤Q Luar biasa kering

Sumber: Schmidt dan Ferguson dalam Setyowati (1996:35)

Page 52: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

36

Tabel 4.4 Tipe Iklim Daerah Penelitian menurut Schmidt dan Ferguson

No Stasiun Bulan

kering

Bulan

basah Nilai Q

Klasifika

si Tipe iklim

1 Ungaran 34 265 0,128 A Sangat

basah

2 Susukan 24 315 0,276 B Basah

3 Banyumanik 40 251 0,159 B Basah

4 Klipang 39,5 39,5 0,076 A Sangat

basah

Sumber: Hasil analisis data penelitian tahun 2010, lampiran 4.1.

Dari hasil data curah hujan stasiun-stasiun yang ada di sekitar DAS Babon

masuk dalam kategori sangat basah dan basah dengan nilai Q berkisar 0,076

sampai 0,276. Hal ini juga menunjukkan bahwa kondisi curah hujan di daerah

penelitian mempunyai perbedaan yang relative kecil.

4.7. Curah Hujan

Curah hujan merupakan banyak air yang jatuh ke permukaan bumi,

dalam hal ini permukaan bumi dianggap datar dan kedap, tidak mengalami

penguapan dan tersebar merata serta dinyatakan sebagai ketebalan air. Curah

hujan merupakan input utama dalam proses hidrologi suatu kawasan (DAS).

Besarnya curah hujan inilah yang sebetulnya dialihragamkan menjadi aliran

sungai (stream flow), baik melalui aliran permukaan (surface runoff), aliran antara

(interflow, subsurface flow) maupun sebagai aliran airtanah (groundwater flow),

Soewarno,(2001:456).

Data curah hujan di DAS Babon dalam penelitian ini diambil dari data

curah hujan harian (tersaji di Lampiran 4.1 Tabel), untuk memperoleh rata-rata

sebaran hujan maksimum di daerah penelitian digunakan perhitungan dengan

poligon Thiessen dengan rumus (Setyowati, 2002:45) sebagai berikut:

Page 53: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

37

Ch rerata = ………………………………(3.2)

Keterangan

LA, LB, LC : Luas Poligon Pengaruh Stasiun hujan A,B,C

CHA, CHB, CHC : Curah Hujan Pengaruh Stasiun A,B,C

Diketahui luas poligon (Peta polygon Thiessen pada Lampiran Gambar 4.1)

pengaruh stasiun hujan pada DAS Babon sebagai berikut:

Luas poligon A = 3250,24

Luas poligon B = 10467.62

Luas poligon C = 13231,11

Luas poligon D = 5198,73

Sedangakan jumlah curah hujan pada stasiun pengaruh sebagai berikut:

CHA = 246,33

CHB = 290,75

CHC = 232,91

CHD = 187,92

Berdasarkan rumus poligon thissen maka curah huja rata-rata di daerah penelitian

adalah:

= 245,8246 mm

4.8. Penggunaan lahan

Daerah penelitian yang dilakukan meliputi 1 daerah tangkapan

(catchment area) yang merupakan lokasi penelitian yang dipakai sebagai suatu

Sub DAS dengan jenis tanaman yang berbeda walaupun merupakan satu tata guna

Page 54: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

38

lahan. Penggunaan lahan dibagian Hulu DAS Babon sebagian didominasi oleh

hutan argoforesty yaitu hutan dengan berbagai macam tanaman keras seperti karet

dan jati, areal hutan ini merupakan daerah penyangga dan kawasan resapan.

Tanaman ubi kayu, pisang, mangga, dan rambutan baynak ditanam di tegalan

daerah penelitian, kemudian sawah yang dikerjakan dengan sistem irigasi meski

ada juga sawah tanah hujan sebagian kecil. Pemukiman tersebar ada di wilayah

ungaran dan mulai banyumanik tembalang pola pemukiman mulai terbentuk

karena didorong oleh perkembangan perumahan. Sebaran penggunaan lahan

disajikan pada peta Lampiran Gambar 4.1. Penjelasan masing-masing penggunaan

lahan pada DAS Babon memiliki luasan yang diteliti sebagai berikut.

Tabel 4.5 Luasan Masing-masing Penggunaan Lahan Daerah Penelitian

No Luas Penggunaan

Lahan

Luas Penggunaan Lahan

(ha)

Proporsi

1

2

3

4

5

Pemukiman

Tegalan

Sawah

Semak belukar

Hutan Agroforesty

2361,08

1290,52

393

778,31

10556,41

15,35%

8,39%

2,56%

5,06%

68,63

Jumlah 15381,62 100%

Sumber: Citra Landsat tahun perekaman 2006

4.9. Perhitungan Tebal Aliran dan Debit Puncak Berdasarkan Hidrograf

Aliran

Sebagai dasar untuk perhitungan-perhitungan besarnya aliran sungai

maka suatu hubungan antara tinggi muka air dengan debit aliran sangat mutlak

diperlukan. Debit aliran sungai diukur secara langsung melalui pengukuran

Page 55: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

39

langsung di lapangan berdasarkan kejadian hujan. Debit aliran dapat dihitung

dengan membaca tinggi muka air yang terekam pada AWLR (Automatic Water

Level Recorder) dengan mengetahui hubungan tinggi muka air dengan debit

aliran. Persamaan yang diperoleh dari perhitungan matematik sebagai berikut.

Q = 31,22 (H)^1,51 (r = 0,99) (Sumber Analisis Data Primer, Lampiran 4.2

Tabel).

Persamaan ini diperoleh dengan perhitungan Log Pearson III, perhitungan

Log Person III dimanfaatkan untuk mendeskripsikan data hidrologi seperti

kedalaman dan intensitas curah hujan, debit puncak (banjir) tahunan, aliran kecil,

dan jenis data hidrologi lainnya (Asdak, 2005:330).

Perhitungan debit puncak pada setiap periode hujan dapat dilihat langsung

dalam hidrograf alirannya. Aliran permukaaan yang dihasilkan oleh hujan sesaat

dapat dihitung secara tidak langsung dengan cara membuat grafik hubungan

tinggai muka air (TMA) dan debit (discharge rating curve). Hasil perhitungan

debit puncak untuk keadaan hujan di DAS Babon dapat dilihat dalam Lampiran

4.2 Tabel. Discharge Rating Curve ini digunakan untuk menghitung debit dari

data TMA rekaman AWRL.

Hidrograf aliran harus dipisahkan menjadi aliran dasar (base flow/BF) dan

aliran langsung (direct runoff/DRO) (Soewarno, 1991:556)..

1. Aliran Dasar (base flow)

Adalah debit minimum yang masih terjadi karena adanya aliran yang

keluar dari akifer, cara yang umum untuk pemisahan base flow

menggunakan Recession Curve (Lengkung Penyusutan), sebagai berikut.

Page 56: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

40

a. Menggambarkan lengkung penyusutan pada kertas semilogaritmik,

data debit diplot pada skala logaritmik waktu pada skala normal,

b. Berdasarkan ploting tersebut diperoleh harga slope (penurunan) yang

berubah-ubah, Perubahan slope yang paling bawah dari grafik tersebut

merupakan titik akhir aliran langsung, (penggunaan kertas semilog

pada lampiran)

2. Aliran Langsung (DRO)

Adalah bagian dari limpasan yang segera masuk ke sungai setelah hujan

turun

a. Aliran langsung diperoleh dengan cara mengurangi ordinat hidrograf

dengan aliran dasarnya.

b. Aliran langsung rata-rata (rerata DRO) diperoleh dari aliran langsung

pada jam tersebut dijumlahkan dengan jam sebelumnya dibagi 2.

c. Volume aliran langsung diperoleh dari nilai Aliran langsung rata-rata

dikalikan dengan interval waktu.

d. Tebal aliran langsung diperoleh dengan membagi Jumlah volume

aliran langsung dengan Luas DAS.

Untuk mengetahui besarnya aliran sungai setelah terjadi hujan maka

hidrograf yang diperoleh dari sungai tersebut perlu dianalisis berdasarkan

komponen hidrograf aliran dalam mencapai sungai. Aliran permukaan tanah dan

hujan langsung jatuh pada permukaan sungai dikelompokkan ke dalam aliran

langsung (direct runoff,Perhitungan tersaji pada Lampiran 4.3 Tabel), karena

langsung memasuki sungai setelah terjadi hujan dan merupakan penyebab utama

banjir. Sedangkan aliran tanah dikelompokkan tersendiri karena baru mencapai

Page 57: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

41

sungai beberapa saat setelah terjadi hujan sehingga tidak berpengaruh terhadap

kejadian banjir sungai.

4.10. Perhitungan Debit Sedimen Berdasarkan Lengkung Debit Sedimen

(Discharge Sediment Rating Curve)

Hasil sedimen pengukuran lapangan ini diawali dengan pengembilan

sampel sedimen per kejadian hujan terpilih di outlet DAS Babon yaitu di

Bendungan Pucang gading. Setelah konsentrasi kadar muatan suspense diperoleh

dari analisis laboratorium, maka debit suspensi dapat dihitung. Untuk mengetahui

hubungan debit aliran dengan debit suspensi maka dilakukan pengukuran debit

aliran dan pengambilan sampel air pada outlet DAS. Pengukuran debit dan

pengambilan air dilaksanakan beberapa kali pengukuran pada saat tinggi muka air

yang berbeda, sehingga akan diperoleh kurva hubungan debit dengan debit

suspensi (suspended rating curve).

Hasil persamaan untuk debit suspensi pada DAS Babon dinyatakan

sebagai berikut:

Qs = 0,00145(Q)^0,06522 (r = 0,880) (Sumber Analisis Data Primer,

Lampiran 4.3 Tabel).

Suspended rating curve yang diperoleh dipergunakan untuk mengetahui

debit suspensi, kejadian hujan tertentu yang mempunyai TMA tertentu pada outlet

daerah tangkapannya akan menghasilkan debit suspensi yang dapat diketahui

berdasarkan kurva tersebut, sehingga bila terjadi hujan yang telah diketahui

rekaman data tinggi muka air pada outlet DAS dan lamanya banjir akan dapat

diketahui sedimen yang keluar dari DAS yang disebabkan oleh kejadian hujan.

Page 58: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

42

Hasil perhitungan banyaknya sedimen yang keluar dari DAS Babon pada Tabel

4.6

Tabel 4.6 Debit Sedimen DAS Babon

No Tanggal Total Sedimen yang keluar

dari DAS (kg)

1 19-20 Mei’10 0,233

2 23-24 Mei’10 0,32567

3 26 Mei’10 0,40048

4 27-28 Mei’10 0.43089

5 8-9 Juni’10 0,3359

6 6-7 Sept 0,4589

7 8-9 Sept 0,38520

8 12-13 Sept 0,34581

9 15-16 Sept 0,6254

10 16-17 Sept 0,43119

11 25-26 Sept 0,3362

12 30 Sept 01 Okt’10 0,03551

13 27-28 Okt’10 0,492313

14 9-10 Nov’10 0,54156

15 15-16 Nov 0,37744

Jumlah 5,755

Sumber: Analisis data hitungan. Lampiran 4.3.

4.11. Perhitungan Tebal Aliran Langsung (Q) berdasarkan Metode SCS

Metode SCS/ Curve Number ini dikembangkan untuk menghitung volume

aliran dengan jalan prediksi. Ada tiga faktor yang harus diidentifikasi untuk

menghitung nilai CN, yaitu 1) klasifikasi kelompok tanah, 2) klasifikasi kelompok

penutup tanah, dan 3) kandungan air tanah sebelumnya (AMC). Berikut tabel

penentuan AMC berdasarkan curah hujan 5 hari sebelumnya.

Page 59: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

43

Tabel 4.7 Tabel Penentuan AMC No Kondisi AMC Keterangan

1

2

3

AMC I (< 35)

AMC II (35-53)

AMC III (> 53)

Kering

Sedang

Jenuh air/basah

Sumber: (Mc. Quen, 1982 dalam Arsyad, 1989:221).

Nilai CN DAS wilayah yang diteliti ditentukan berdasarkan Lampiran 2.1

tabel dengan terlebih dahulu memperhatikan klasifikasi kelompok tanah

(Lampiran 2.1 tabel). Klasifikasi kelompok tanah yang digunakan pada wilayah

ini didasarkan pada analisis fisik tanah di laboratorium dimana tanah wilayah

penelitian termasuk lempung berdebu, sehingga nilai CN yang dipakai

berdasarkan anggapan atau asumsi kondisi hidrologi tanah B.

Terdapat 5 macam penggunaan lahan di daerah penelitian yaitu hutan,

semak belukar, sawah, pemukiman, tegalan memiliki nilai rata-rata CN AMC II

adalah 66,09.

Tabel 4.8. Perhitungan CN Tertimbang AMC II di daerah Penelitian

Penggunaan lahan,

perlakuan dan kondisi

hidrologi

Luas Nilai CN CN Tertimbang

2 1 3 4 (3*1)

Pemukiman

Tegalan

Sawah

Semak belukar

Hutan Agroforestry

2361,08

1290,52

393,77

778,31

10556,41

85

72

75

77

60

200691,8

92917,44

29532,75

59929,87

633384

Jumlah 15381,62 1016456

Nilai CN 1016456/15381,62 = 66,09

Sumber: Analisis perhitungan

Page 60: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

44

Simulasi perhitungan aliran metode curve ditentukanberdasarkan AMC II, untuk

menentukan nilai CN pada kondisi AMC I dan II maka digunakan rumus

konvensinya sebagai berikut.

CN I = = = 45,01

CN III = = = 81,30

Hasil analisis Tebal Aliran dengan metode SCS pada kejadian hujan terpilih

disajikan dalam Tabel 4.9.

Page 61: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

45

Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Tebal Aliran Permukaan Tanah dengan

Menggunakan Metode SCS pada DAS Babon

Tanggal AMC

CH 5

hari

sblmnya

P

(curah

hujan

mm

CN S Qv (mm) A

(km^2)

Vol aliran

(m^3)

1 2 3 4

5

(25400/CN)-

254

6 (P-

0,2*S)^2/(P+0,8*S) 7 8 (6*7)

19 Mei’10 III 71,75 15 81,30 58,4223 0,1781 15,38 2738,78

20 Mei’10 III 63,75 9,8 81,30 58,4223 0,0628 15,38 966,14

23 Mei’10 II 40,25 9,3 66,09 130,3244 2,4750 15,38 38069,70

24 Mei’10 II 48,75 0,8 66,09 130,3244 6,0757 15,38 85390,34

26 Mei’10 II 46,75 1,8 66,09 130,3244 5,5515 15,38 30287,03

27 Mei’10 II 44,25 11 66,09 130,3244 1,9690 15,38 151380,32

8 Juni’10 I 34,25 11,5 45,01 310,2962 9,8416 15,38 134,94

9 Juni’10 II 42,25 25 66,09 130,3244 0,0088 15,38 190133,14

6 Sept’10 I 23,5 12,5 45,01 310,2962 9,4199 15,38 144893,45

7 Sept’10 I 33,5 6 45,01 310,2962 12,3611 15,38 95961,30

8 Sept’10 II 37,75 12,5 66,09 130,3244 1,5759 15,38 234340,99

9 Sept’10 II 34,25 0,5 66,09 130,3244 6,2387 15,38 219250,41

12 Sept’10 I 24 7,5 45,01 310,2962 11,6397 15,38 179038,00

13 Sept’10 I 25,5 4 45,01 310,2962 13,3639 15,38 205558,79

15 Sept’10 I 21,25 3,8 45,01 310,2962 13,4668 15,38 207141,67

16 Sept’10 I 22,75 12 45,01 310,2962 9,6294 15,38 148115,88

17 Sept’10 I 32 25 45,01 310,2962 5,0264 15,38 77313,56

25 Sept’10 I 27,5 14 45,01 310,2962 8,8076 15,38 135475,88

26 Sept’10 II 40 19,5 66,09 130,3244 0,3482 15,38 5356,45

30 Sept’10 I 26 6,8 45,01 310,2962 11,9731 15,38 184165,71

01 Okt’10 I 9,5 2,5 45,01 310,2962 14,1475 15,38 217611,59

27 Okt’10 II 45,75 2,3 66,09 130,3244 5,3000 15,38 81523,18

28 Okt’10 II 39,5 12 66,09 130,3244 1,7015 15,38 26172,53

9 Nov’10 I 28,5 28 45,01 310,2962 4,1994 15,38 64593,71

10 Nov’10 II 51,75 12 66,09 130,3244 1,7015 15,38 26172,53

15 Nov’10 II 47 8,5 66,09 130,3244 2,7361 15,38 42086,16

16 Nov’10 II 44 13 66,09 130,3244 1,4557 15,38 22390,56

Sumber: Analisis data tahun 2010.

Page 62: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

46

4.12. Perhitungan Debit Puncak (qp) Metode Rasional

Persamaan debit puncak metode Rasional tersebut didasarkan pada

asumsi Hujan yang jatuh mempunyai intensitas yang seragam dan merata di

seluruh DAS, durasi hujan saman dengan waktu konsentrasi dan efek genangan

diabaikan. Dalam metode ini perlu diperhatikannyan nilai koefisien aliran (C).

Penentuan nilai koefisien aliran untuk masing-masing penggunaan lahan daerah

penelitian dapat dilihat pada tabel Tabel 4.7 dan perhitungan debit puncak pada

Tabel 4.10 Penentuan Nilai C untuk berbagai Penggunaan Lahan pada DAS

Babon

No

Penggunaan

Lahan Luasan (ha) C C*A

1 2 (1×2) 3

1 hutan 10556,41 0,05 211,13

2 semak belukar 778,31 0,29 225,71

3 sawah 393,77 0,18 70,88

4 tegalan 1290,52 0,2 258,10

5 pemukiman 2361,08 0,5 1180.54

Jumlah

15381,62 1,19 1946,36

Nilai

Tertimbang Jumlah (3:1) = 0,126539

Sumber: Analisis Data dengan lampiran tabel 2..1.

Analisis hujan yang dipakai dalam penelitian ini adalah hujan yang

mempunyai lama hujan sama atau lebih besar dari waktu konsentrasi (Time

Consentration, Tc pada persamaan 2.3) pada obyek penelitian. Tc penelitian

adalah:

Panjang sungai utama: 33,76 Km

Kemiringan rata-rata sungai utama: 0.58 %

Maka Tc berdasarkan rumus Kirpich adalah.

Tc = 0,0195 x L0,77

S-0,385

Tc = 0,0195 x 34.000,77

0,58-0,386

Tc = 1 jam 22 menit

Page 63: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

47

Tabel 4.11 Debit Puncak Setiap Kejadian Hujan pada DAS Babon Hulu dengan

Metode Rasional

Sumber: Analisis data tahun 2010, lampiran 4.4.

4.13. Indeks Erodibilitas Tanah

Nilai indeks erodibilitas tanah diperlukan untuk menghitung besarnya hasil

sedimen dengan menggunakan pendekatan MUSLE. Nilai ini ditentukan

berdasarkan karakteristik tanah seperti tekstur tanah, kandungan bahan organik,

struktur tanah dan permeabilitas tanah. Karakteristik tanah ditentukan berdasarkan

Tanggal Konstanta Koefisien Runoff

(C)

Intensitas

Hujan (mm) (I)

Luas DAS

(Km2) (A)

Debit Puncak

(m^3/dt)

1 2 3 4 (1×2×3×4) 5

19 Mei’10 0,278 0,127 4,53 15,38 2,45

20 Mei’10 0,278 0,127 2,96 15,38 1,60

23 Mei’10 0,278 0,127 2,81 15,38 1,52

24 Mei’10 0,278 0,127 0,24 15,38 0,13

26 Mei’10 0,278 0,127 0,54 15,38 0,29

27 Mei’10 0,278 0,127 3,32 15,38 1,80

8 Juni’10 0,278 0,127 3,47 15,38 1,88

9 Juni’10 0,278 0,127 7,55 15,38 1,88

6 Sept’10 0,278 0,127 3,77 15,38 4,08

7 Sep’10 0,278 0,127 1,81 15,38 2,04

8 Sep’10 0,278 0,127 3,77 15,38 0,98

12 Sep’10 0,278 0,127 2,26 15,38 2,04

13 Sep’10 0,278 0,127 1,21 15,38 0,08

15 Sep’10 0,278 0,127 1,15 15,38 1,23

16 Sep’10 0,278 0,127 3,62 15,38 0,65

17 Sep’10 0,278 0,127 7,55 15,38 0,62

25 Sep’10 0,278 0,127 4,23 15,38 1,96

26 Sep’10 0,278 0,127 5,88 15,38 4,08

30 Sep’10 0,278 0,127 2,05 15,38 2,29

01 Okt’10 0,278 0,127 0,75 15,38 3,19

27 Okt’10 0,278 0,127 0,69 15,38 1,11

28 Okt’10 0,278 0,127 3,62 15,38 0,41

9 Nov’10 0,278 0,127 8,45 15,38 0,38

10 Nov’10 0,278 0,127 3,62 15,38 1,96

15 Nov’10 0,278 0,127 2,57 15,38 1,39

16 Nov’10 0,278 0,127 3,93 15,38 2,12

Page 64: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

48

analisis laboratorium dengan pengambilan sampel tanah masing-masing daerah

penggunaan lahan. Analisis distribusi ukuran butir tanah tertimbang dari daerah

penelitian sebagai berikut.

Tabel 4.12 Kandungan Bahan Organik

No Lokasi Kandungan Bahan Organik (%)

1 Banyumanik (pemukiman padat) 30-50

2 Beji, Ungaran timur (Hutan Agroforesty) 30-50

3 Kebon batur (tegalan) 30-51

4 Leyangan (pemukiman) 30-52

5 Pudak payung (tegalan) 30-53

6 Tembalang (kota/perumahan) 20-30

7 Kebon batur (sawah) 30-50

8 Tembalang (sawah) 30-51

9 Banyumanik (kebon sengon) 30-50

10 pedurungan (pemukiman) 20-30

Jumlah

rata-rata tertimbang

Sumber: Analisis Laboratorium dengan Lampiran tabel 2.1

Tabel 4.13 Analisis Distribusi Ukuran Butir Tanah Tertimbang

No Daerah Pengambilan sampel

Fraksi dalam persen

Krikil Pasir kasar

Pasir Halus

Debu Lempung Keterangan

1 Banyumanik (pemukiman padat) 0 0 5,24 75,13 12,75

2 Beji, Ungaran timur (Hutan Agroforesty) 0 0 7,9 67,07 25,04

3 Kebon batur (tegalan) 0 6,4 6,4 62,98 20,82

4 Leyangan (pemukiman) 0 0 10,11 49,17 40,72

5 Pudak payung (tegalan) 0 0 11,41 49,61 39,98

6 Tembalang (kota/perumahan) 0 0 7,19 60,76 32,05

7 Kebon batur (sawah) 0 0 8,64 58,51 32,84

8 Tembalang (belukar) 0 0 10,13 49,89 39,97

9 Banyumanik (kebon sengon) 0 0 13,6 54,35 32,04

10 pedurungan (pemukiman) 0 0 8,66 60,28 31,06

Jumlah 0,64 89,28 587,75 307,27

Rata-rata tertimbang 8,928 58,775 30,727

Lempung

debuan

Sumber: Analisis Laboratorium dengan Lampiran tabel 2.1.

Page 65: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

49

Tabel 4.14 Nilai Permeabilitas Tertimbang

No Lokasi Nilai permeabilitas (cm/jam)

1 Banyumanik (pemukiman padat) 0,00764577

2 Beji, Ungaran timur (Hutan Agroforesty) 0,00664937

3 Kebon batur (tegalan) 0,00889128

4 Leyangan (pemukiman) 0,00747919

5 Pudak payung (tegalan) 0,00731431

6 Tembalang (kota/perumahan) 0,00747919

7 Kebon batur (sawah) 0,00889128

8 Tembalang (sawah) 0,00783535

9 Banyumanik (kebon sengon) 0,0808298

10 pedurungan (pemukiman) 0,0698184

Jumlah 0,21283394

rata-rata tertimbang 0,021283394

Sumber: Analisis laboratorium dengan Lampiran tabel 2.1.

Kandungan organik menurut lampiran tabel 2.1 tergolong tinggi dengan nilai 3.

Indeks struktur tanah menurut hasil laboratorium termasuk bentuk block massif

dengan nilai 4. Permeabilitas daerah sampel penelitian senilai 0,021283394,

dalam kelas nilai permeabilitas masuk kelas 6 dengan keterangan sangat lambat

(Soewarno, 1991:771).

K =

Pada Tabel 4.12 disajikan besarnya nilai indeks erodibilitas tanah pada

DAS Babon.

Tabel 4.15 Nilai Indeks Erodibilitas Tanah DAS Babon secara Keseluruhan No Lokasi Tekstur M a b c K

1 DAS Babon Hulu Lempung

berdebu 2830 4 2 3 0,269386

Sumber: Analisis Data Primer

Page 66: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

50

4.14. Indeks Lereng

Seperti halnya indeks erodibilitas tanah, indeks lereng juga diperlukan

untuk menghitung hasil sedimen dengan menggunakan MUSLE, dalam penelitian

ini indeks lereng dihitung dengan persamaan:

LS = + +0,065 (Williams, 1965 dalam Hardiyatmo,

2006: 409).

Keterangan:

s = kemiringan lereng (%)

= faktor panjang yang nilainya= (

Keterangan:

L = panjang lereng dalam meter

m = nilai eksponen rata-rata yang umun dipakai adalah 0,5

Berdasarkan perhitungan, kemiringan rata-rata daerah Sub DAS Babon

adalah 0,588% dengan indeks lereng rata-rata 0,282 (sumber analisis data primer).

+ +0,065×(0,282) = 0,133

4.15. Indeks Penutup Lahan dan Pengelolaannya

Indeks penutup lahan dan pengelolaan tanaman ditentuka berdasarkan

tataguna lahan yang ada pada DAS yang bersangkutan, Penilaian indeks

pengelolaan tanaman pada masing-masing daerah tangkapan didasarkan pada

tataguna lahan yang ada kemudian disesuaikan dengan tabel indeks C seperti yang

Page 67: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

51

tercantum pada lampiran TabeL 2.12 Penilaian indeks C dan P pada DAS Babon

Hulu tersaji pada Tabel 4.11 sebagai berikut.

Tabel 4.16 Nilai Indeks CP DAS Babon Hulu secara Keseluruhan No Penggunaan Lahan CP

1

2

3

4

5

Hutan tanpa seresah

Semak Belukar sebagian rumput

Sawah padi irigasi

Tegalan dan atau kebun pekarangan

Pemukiman

0,05

0,1

0,02

0,2

1

Jumlah Rata-rata 0,274

Sumber: Analisis data tahun 2010 dengan Lampiran tabel 2.1

4.16. Perhitungan Sedimen MUSLE Observasi

Metode MUSLE adalah modifikasi dari USLE yang dikembangkan untuk

menghitung hasil sedimen yang dihasilkan oleh suatu hujan sesaat pada suatu

DAS,. Dilihat dari persamaan yang ada MUSLE yang sudah ada bersifat universal

sehingga belum tentu sesuai bila diterapkan di daerah penelitian, mengingat

karakteristik fisik tiap DAS berbeda. Persamaan untuk MUSLE observasi ini

digunakan untuk mencari peubah yang harganya disesuaikan dengan karakteristik

daerah penelitian, data yang digunakan untuk mencari persamaan merupakan data

pengamatan dan pengukuran di lapangan. Perhitungan untuk mencari peubah

MUSLE observasi tersaji dalam Lampiran 4.4 Tabel. Berdasarkan hasil analisis

data primer persamaan untuk MUSLE observasi adalah.

79,81 (Q.qp)0,02

K.LS.CP………………………………………(4.1)

Perhitungan MUSLE Observasi ini nilai tebal aliran (Q) dan debit puncak (qp)

berdasarkan perhitungan hidrograf aliran kemudian dikalikan nilai KLSCP (nilai

Page 68: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

52

KLSCP tersaji pada Tabel 4.15), sehingga didapat hasil sedimen (sy) tiap kejadian

hujan pada daerah penelitian tersaji pada tabel 4.16.

Tabel 4.17 Nilai perhitungan indeks KLSCP

No K LS C P Nilai KLSCP

1 2 3 5 (1*2*3)

1 0,269 0,133 0,274 0,00980

Sunber: Analisis data tahun 2010

Tabel 4.18 Hasil Sedimen Tiap Kejadian Hujan Berdasarkan MUSLE Observasi

No Tanggal

Konstanta Q (tebal

aliran )

mm

Qp (debit

puncak)

m^3/dt

KLSCP

Sy MULSE

Observasi

(Ton) a b

1 2 3 4 5

1 19-20 Mei’10 79,81 0,02 1,694 26,6 0,00980 0,854

2 23-24 Mei’10 79,81 0,02 1,896 26,6 0,00980 0,856

3 26 Mei’10 79,81 0,02 1,206 18,2 0,00980 0,840

4 27-28 Mei’10 79,81 0,02 1,146 14,4 0,00980 0,839

5 8-9 Juni’10 79,81 0,02 0,625 31,2 0,00980 0,823

6 6-7 Sept 79,81 0,02 0,207 26,6 0,00980 0,817

7 8-9 Sept 79,81 0,02 1,538 22,3 0,00980 0,852

8 12-13 Sept 79,81 0,02 1,795 26,6 0,00980 0,852

9 15-16 Sept 79,81 0,02 2,114 31,2 0,00980 0,858

10 16-17 Sept 79,81 0,02 2,143 26,6 0,00980 0,862

11 25-26 Sept 79,81 0,02 1,283 26,6 0,00980 0,849

12 30 Sept 01 Okt’10 79,81 0,02 1,236 26,6 0,00980 0,848

13 27-28 Okt’10 79,81 0,02 0,122 26,6 0,00980 0,804

14 9-10 Nov’10 79,81 0,02 3,549 51,8 0,00980 0,882

15 15-16 Nov 79,81 0,02 0,955 18,3 0,00980 0,836

Jumlah 12,670

Sumber: Analisis data tahun 2010.

4.17. Perhitungan Sedimen MUSLE Prediksi

Estimasi untuk menghitung tebal aliran langsung (Q) digunakan

pendekatan metode SCS, model ini dikembangan dari hasil pengamatan hujan

Page 69: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

53

(Asdak, 2005:182). Estimasi untuk debit puncak digunakan metode rasional

karena model ini mengkaji respon DAS oleh hujan dalam serial waktu.

Tabel 4.19 Hasil Sedimen Tiap Kejadian Hujan Berdasarkan MUSLE Prediksi No Tanggal Konstanta

Q (tebal

aliran) mm

Qp (debit

puncak)

m^3/dt

KLSCP Sy MUSLE

Prediksi (ton)

a B

1 2 3 4 5

1 19-20 Mei’10 11,8 0,56 0,241 4,256 0,00980 0,117

2 23-24 Mei’10 11,8 0,56 8,551 1,733 0,00980 0,524

3 26 Mei’10 11,8 0,56 5,551 0,677 0,00980 0,243

4 27-28 Mei’10 11,8 0,56 11,811 3,775 0,00980 0,970

5 8-9 Juni’10 11,8 0,56 12,370 6,264 0,00980 1,322

6 6-7 Sept 11,8 0,56 15,659 2,231 0,00980 0,846

7 8-9 Sept 11,8 0,56 29,489 1,974 0,00980 1,126

8 12-13 Sept 11,8 0,56 25,004 2,711 0,00980 1,227

9 15-16 Sept 11,8 0,56 23,096 6,350 0,00980 1,890

10 16-17 Sept 11,8 0,56 14,656 6,350 0,00980 1,465

11 25-26 Sept 11,8 0,56 9,156 5,749 0,00980 1,065

12 30 Sept 01 Okt’10 11,8 0,56 26,121 1,596 0,00980 0,934

13 27-28 Okt’10 11,8 0,56 7,002 2,454 0,00980 0,569

14 9-10 Nov’10 11,8 0,56 5,901 6,864 0,00980 0,920

15 15-16 Nov 11,8 0,56 4,192 3,690 0,00980 0,536

Jumlah 13,756

Sumber: Analisis Data tahun 2010.

4.18. Pembahasan

Hasil Prediksi Debit puncak metode Rasional dan Tebal aliran metode

SCS pada DAS Babon dibandingkan hasil dari Hidrograf aliran terdapat

perbedaan yang nyata. Prediksi Tebal aliran dengan metode SCS bergantung pada

faktor AMC (kelembaban awal), angka CN dan nilai S(perbedaan curha hujan dan

air larian). Tebal aliran observasi dalam diperoleh melalui tahapan-tahapan yang

pemisahan aliran permukaan.

Page 70: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

54

Debit puncak metode Rasional dipengaruhi oleh faktor time konsentrasi,

intensitas hujan dan nilai curve number , sedangakan Debit puncak observasi

didasarkan pada angka AWRL yang ada di SPAS. Kekurang teletian dalam

penentuan nilai dari karakteristik DAS dan nilai koefisien alirannya akan sangat

mempengaruhi besarnya debit puncak, begitupun ketika debit puncak observasi

alat AWRL tidak dikalibrasi maka besarnya debit puncak juga akan jauh berbeda.

Besarnya konstanta a dan b pada persamaan MUSLE untuk lokasi

penelitian dapat dicari dengan membuat simulasi berdasarkan data observasi, Data

yang digunakan dalam simulasi ini meliputi tebal aliran (Q), debit puncak (qp)

dan hasil sedimen yang keluar daerah outlet DAS, Perhitungan besarnya a dan b

untuk lokasi penelitian DAS Babon memiliki nilai besaran konstanta a = 79,812

dan b = 0,023. Penentuan konstanta MUSLE pada lokasi penelitian (observasi) ini

dengan asumsi perhitungan faktor erodibilitas tanah (K), indeks kelerengan (LS),

pengelolaan tanaman (C) dan tindakan konservasi (P) tidak berubah dan dianggap

benar. Apabila perhitungan MUSLE Prediksi dengan formula yang bersifat baku

11,8 (Q.qp)0,56

.KLSCP dibandingkan dengan MUSLE Observasi dengan formula

simulai 79,812 (Q.qp)0,023

.KLSCP, jumlah sedimen yield yang dihasilkan sedikit

lebih besar MUSLE Prediksi.

Pengujian untuk menguji ada tidaknya hubungan antara kedua model

MUSLE (observasi dan prediksi) menggunakan analisis Table t-test paired

sample test. Hasil analisis output SPSS sebagai berikut.

1. Pada bagian pertama terlihat ringkasan statistik dari kedua sampel, untuk

rata rata Observasi 0,8446662 dan untuk rata-rata Prediksi 0,9170647.

Page 71: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

55

2. Bagian ketiga adalah Paired Sample Test. Hipotesis dalam penelitian ini.

Ho = Kedua hasil sedimen adalah tidak berbeda.

Ho = Kedua hasil sedimen memang berbeda secara nyata.

Berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel sebagai berikut: t hitung

dari output adalah 0,601, t tabel dengan df (degree off freedo ) 14 adalah

1,753, dengan demikian t hitung < t tabel (0,601<1,753) maka Ho diterima.

Page 72: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Hasil yang didapat dari rumus metode Rasional berbeda jauh dengan data

dari rekaman AWRL dan pencatatan di SPAS DAS Babon, nilai dari metode

Rasional lebih kecil daripada data rekaman SPAS. Faktor yang mungkin

mempengaruhi perbedaan ini adalah penerapan metode Rasional itu sendiri dan

data di SPAS, dalam penggunaan metode Rasional perhitungan Debit Puncak (qp)

didapat dari perkalian konstanta dengan Variabel curah hujan dan waktu

konsentrasinya, sedangkan untuk qp observasi murni pencatatan di SPAS. Hasil

perhitungan Tebal hujan (Q) metode SCS dengan Q metode hidrograf aliran juga

terdapat perbedaan jauh yang mencolok tetapi disini nilai Q metode SCS hasilnya

lebih besar dibandingkan Q Hidrograf Aliran, hal ini disebabkan nilai yang tetap

yang bersala dari rumus baku untuk penentuan nilai subyektifitas dalam

penentuan CN. Perhitungan sedimen yield berdasarkan MUSLE Observasi dan

MUSLE Prediksi tidak menunjukkan perbedaan yang terlalu mencolok, meski

peubah yang digunakan berbeda.

Page 73: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

57

5.2 Saran

Saran atau pun rekomen dasi sebagai tindak lanjut dari penelitian ini

adalah

1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh limpasan

permukaan, volume aliran tanah, debit aliran dan tingkat sedimentasi

terhadap kondisi hidrologi DAS Babon Hulu dengan metode/pendekatan

yang lain.

2. Model MUSLE yang rumusnya baku bersifat universal, sehingga bila akan

digunakan perlu disesuaikan konstantanya dengan karakter DAS yang

ingin diteliti, meski begitu ketersediaan data dan ketelitian untuk

perhitungan dan kedua MUSLE ini sangat berpengaruh pada keakuratan

jumlah sedimen yield yang ada pada suatu DAS.

Page 74: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

58

DAFTAR PUSTAKA

Anam, Choirul., 2008. Pengaruh Perubahan Penggunaan Lahan Tahun 1995 dan

2005 di DAS Kreo Terhadap Debit Maksimum Sub DAS Kreo, Skripsi, UNNES:Semarang.

Arsyad, Sitanala.,1989. Konservasi Tanah dan Air. Bandung: IPB Press.

Asdak, Chay., 2005. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (edisi

revisi 3), Yogyakarta: Gadjah University Press.

Gunendro., 1996. Keberlakuan Metode MUSLE dalam Pendugaan Erosi Sedimentasi di Kawasan Hutan (Studi Kasus di KPH Banyumas Timur,

Jawa Tengah), Skripsi, Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

Hardiyatmo, H,C., 2006. Penanganan Tanah Longsor dan Erosi, Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

Jaramillo, Fernando., 2007. Estimating and Modelling Soil Loss and Sediment

Yield in the Maracas-ST Joseph River Cathment with Empirical Models (RUSLE and MUSLE) and Physically Based Models (Erosion 3D), Thesis,

McGill University:Montreal.

Murtiono, Ugro Hari., 2008. Kajian Model Estimasi Volume Limpasan Permukaan, Debit Puncak Aliran, dan Erosi Tanah Dengan Model Soil

Conservation Service (SCS), Rasional dan Modified Universal Soil Loss Equation (MUSLE) (Studi Kasus di DAS Wonogiri), Laporan Kelompok

Peneliti Konservasi Tanah dan Air, Solo.

Sabari Yunus, Hadi., 2003. Hasil-hasil Penelitian Fakultas Geografi, UGM:Yogyakarta.

Setyowati, Dewi Liesnoor., 1996. Analisis Ketersediaan Air Untuk Perencanaan

Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Tesis, UGM: Yogyakarta.

S.H. Sadeghi., 2004. Aplication Of MUSLE Prediction Of Sediment Yield In Iranian Condition, Sharing Solution Of International Soil Conservation,

Brisbane.

Soewarno., 1991. Hidrologi Pengukuran dan Pengelolaan Data Aliran Sungai (Hidrometri), Nova : Bandung.

Suyono, Takeda Kensu., 1997. Hidrologi untuk Pengairan, Pradnya Paramita:

Jakarta.

Page 75: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

59

Lampiran 2.1 Tabel Perhitungan Koefisien Runoff didasarkan pada daerah

pengalirannya No Keadaan daerah pengaliran Koefisien runoff

1 Bergunung dan curam 0,75 – 0,90

2 Pegunungan tersier 0,70 – 0,80

3 Sungai dengan tanah dan hutan dibagi atas dan

bawah

0,50 – 0,75

4 Tanah dasar yang diairi 0,45 – 0,60

5 Sawah waktu diairi 0,70 – 0,80

6 Sungai bergunung 0,75 – 0,85

7 Sungai dataran 0,45 – 0,75

Sumber: Murtiono (2008:178)

Page 76: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

60

Lampiran 2.1 Tabel Nilai Koefisien Runoff, C, untuk persamaan Rasional (USCS) Tataguna lahan C Tataguna lahan C

Perkantoran

Daerah pusat kota

Daerah sekitar kota

0,70 – 0,95

0,50 – 0,70

Tanah lapang

Berpasir, datar 2%

Berpasir, agak rata 2-7%

Berpasir, miring 7%

Tanah berat, datar 2%

Tanah berat, agak rata 2-7%

Tanah berat, miring 7%

0,05 – 0,10

0,10 – 0,15

0,15 – 0,20

0,13 – 0,17

0,18 – 0,22

0,25 - 035

Perumahan

Rumah tunggal

Rumah susun, terpisah

Rumah susun, bersambung

Pinggiran kota

0,30 – 0,50

0,40 – 0,60

0,60 – 0,75

0,25 – 0,40

Tanah pertanian, 0-30%

Tanah kosong

Rata

kasar

0,30 – 0,60

0,20 – 0,50

Daerah industri

Kurang padat industri

Padat industri

0,50 – 0,80

0,60 – 0,90

Ladang garapan

Tanah berat tnp vegetasi

Tanah berat dgn vegetasi

Berpasir, tnp vegetasi

Berpasir, dgn vegetasi

0,30 – 0,60

0,20 – 0,50

0,20 – 0,25

0,10 – 0,25

Taman, kuburan

Tempat bermain

Daerah stasiun KA

Daerah tak berkembang

0,10 – 0,25

0,20 – 0,35

0,20 – 0,40

0,10 – 0,30

Padang rumput

Tanah berat

Berpasir

Hutan/vegetasi

0,15 – 0,45

0,05 – 0,25

0,05 - 0,25

Jalan raya

Beraspal

Berbeton

Berbatu bata

Trotoar

Daerah beratap

0,70 – 0,95

0,80 – 0,95

0,70 – 0,85

0,75 – 0,85

0,75 – 0,95

Tanah tidak produktif

Rata, kedap air

kasar

0,70 – 0,90

0,50 – 0,70

Sumber: Asdak (2005:164)

Page 77: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

61

Lampiran 2.1 Tabel Bilangan kurva (CN) aliran permukaan SCS berbagai tanah-penutup tanah

(kandungan lengas tanah sebelumnya: II, dan Ia: 0,2 S) Penggunaan tanah/perlakuan/kondisi Hidrologi Kelompok hidrologi tanah

A B C D

1. Permukiman:¹ Persentase rata-rata²

Luas kapling Kedap air

- 500m² dan lebih 1 kecil 65

- 1000m² 38

- 1300m² 30

- 2000m² 25

- 4000m² 20

77

61

57

54

51

85

75

72

70

68

90

83

81

80

79

92

87

86

85

84

2. Tempat parker diaspal, atap, dan jalan aspal dan lain-lain 98 98 98 98

3. Jalan umum

- Beraspal dan saluran pembuang air

- Kerikil

- Tanah

98

76

72

98

85

82

98

89

87

98

91

89

4. Daerah perdagangan dan pertokoan (85% kedap) 89 92 94 95

5. Tempat terbuka, padang rumput yang dipelihara, taman, lapangan golf, kuburan dan

lain-lain

- Kondisi baik: 75% atau lebih tertutup rumput

- Kondisi sedang: 50%-75% tertutup rumput

39

49

61

69

74

79

80

84

6. Bera-larikan menurut lereng 77 86 91 94

7. Daerah industri (72% kedap) 81 88 91 93

8. Tanaman semusim dalam baris

- Menurut lereng-buruk

- Menurut lereng-baik

- Menurut kontur-buruk

- Menurut kontur-baik

- Kontur dan teras-buruk

- Kontur dan teras-baik

72

67

70

65

66

62

81

79

79

75

74

71

88

85

84

82

80

78

91

89

88

86

82

81

9. Padi-padian

- Menurut lereng-buruk

- Menurut lereng-baik

- Menurut kontur-buruk

- Menurut kontur-baik

- Kontur dan teras-buruk

- Kontur dan teras-baik

65

63

63

61

61

59

76

75

74

73

72

70

84

83

82

81

79

78

88

87

85

84

82

81

10. Leguminosa ditanam rapat atau giliran tanaman padang rumput

- Menurut lereng-buruk

- Menurut lereng-baik - Menurut kontur-buruk

- Menurut kontur-baik

- Kontur dan teras-buruk

- Kontur dan teras-baik

66

58 64

55

63

51

77

72 72

69

73

67

85

81 83

78

80

76

89

85 85

83

83

80

11. Padang rumput pengembalaan

- Buruk

- Sedang

- Baik

- Menurut kontur buruk

- Menurut kontur sedang

- Menurut kontur baik

68

49

39

47

25

6

79

69

61

67

59

35

86

79

74

81

75

70

89

84

80

88

83

79

12. Padang rumput potong 30 58 71 78

13. Hutan

- Buruk

- Sedang

- Baik

45

36

25

66

60

55

77

73

70

83

79

77

14. Perumahan petani 59 74 82 86

Sumber: Chow et.al, 1988 dalam Arsyad (1989:50)

¹) Bilangan kurva hitung berdasarkan asumsi bahwa aliran permukaan dari rumah dan jalan masuk diarahkan ke jalan umum dengan sejumlah minimum air dari atap diarahkan ke

halaman rumput dimana infiltrasi terjadi.

²) Areal sisa yang tidak kedap air (pekarangan berumput) dianggap berada sebagai rumput

yang baik

Page 78: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

62

Lampiran 2.1 Tabel Grup Hidrologi kondisi hujan awal II (U.S. SCS, 1972) Kelompok tanah Keterangan (mm/jam) Laju infiltrasi

A

Potensi air larian paling kecil, termasuk tanah

pasir dalam dengan unsure debu dan liat. Laju

infiltrasi.

8-12

B

Potensi air larian kecil, tanah berpasir lebih

dangkal dari A. tekstur halus sampai sedang.

Laju infiltrasi sedang.

4-8

C

Potensi air larian sedang, tanah dangkal dan

mengandung cukup liat. Tekstur sedang sampai

halus. Laju infiltrasi rendah.

1-4

D

Potensi air larian tinggi, kebanyakan tanah liat,

dangkal dengan lapisan kedap air dekat

permukaan tanah. Infiltrasi paling rendah.

0-1

Sumber: Asdak (2001:183-184)

Lampiran 2.1 Tabel Kondisi AMC I dan III

CN untuk kondisi II CN setara untuk kondisi

I III

100 100 100

95 87 99

90 78 98

85 70 97

80 83 94

75 57 91

70 51 87

65 45 83

60 40 79

55 35 75

50 31 70

45 27 65

40 23 60

35 19 55

30 15 50

25 12 45

20 9 39

15 7 33

10 4 26

5 2 17

0 0 0

Sumber: (Arsyad, 1989:225)

Page 79: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

63

Lampiran 2.1 Tabel Penilaian Ukuran Butir Tanah (M) Berdasarkan Kelas

Tekstur USDA Kelas tekstur

(USDA) Nilai M Kelas tekstur

(USDA) Nilai M

Lempung berat 210 Pasir geluhan 3245 Lempung sedang 750 Geluh berlempung debuan 3770 Lempung ringan 1212 Geluh pasiran 4005 Geluh lempung pasir 2160 Geluh debuan 6330 Lempung debuan 2830 Debu 8245 Geluh lempungan

Pasir

2830

3035

Campuran merata 4000

Sumber: Hammer, 1987 dalam Gunendro, 1996:40

Lampiran 2.1 Tabel Kelas kandungan bahan organik Kelas Penilaian Prosentase (%)

Sangat rendah 0 < 1

Rendah 1 1-2

Sedang 2 2,1-3

Tinggi 3 3,1-5

Sangat tinggi 4 >5

Sumber: Arsyad, 1989:321

Lampiran 2.1 Tabel Indeks struktur tanah Kelas Ukuran

Diameter (mm)

Prosentase

(%)

Granuler sangat halus 0 < 1

Granuler halus 1 1-2

Granuler sedang-kasar 2 2,1-3

Bentuk blok, blocky, plat, masif 3 3,1-5

Sumber: Arsyad, 1989:321

Lampiran 2.1 Tabel Kelas Permeabilitas tanah

Kelas Permeabilitas cm/jam Penilaian

Cepat 25,4 1

Sedang sampai cepat 12,7-25,4 2

Sedang 6,3-12,7 3

Sedang sampai lambat 2,0-6,3 4

Lambat 0,5-2,0 5

Sangat lambat >0,5 6

Sumber: Soewarno (1991:771)

Lampiran 2.1 Tabel Penentuan nilai m

Kemiringan lereng (s) m

<1% 25,4

1% ≤ s <3% 12,7-25,4

3% ≤ s <5% 6,3-12,7

s ≥5% 2,0-6,3

Sumber: Hardiyatmo, (2006:371)

Page 80: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

64

Tabel 2.1 Perkiraan Nilai Faktor CP Berbagai Jenis Penggunaan Lahan di Jawa

Konservasi dan Pengelolaan Tanaman Nilai CP

Hutan

a. tak terganggu 0,01

b. disertai seresah 0,05

c. tanpa seresah 0,50

Semak

a. tak terganggu 0,01

b. sebagian berumput 0,10

Kebun

a. kebun-talun 0,02

b. kebun pekarangan 0,20

Perkebunan

a. penutup tanah sempurna 0,01

b. penutup tanah sebagian 0,07

Perumputan

a. penutup tanah sempurna 0,01

b. penutup tanah sebagian, ditumbuhi alang-alang 0,02

c. alang-alang 0,06

d. serai wangi 0,65

Tanaman Pertanian

a. umbi-umbian 0,51

b. biji-bijian 0,51

c. kacang-kacangan 0,36

d. campuran 0,43

e. padi irigasi 0,02

Perladangan

a. 1 tahun tanam-1 tahun bero 0,28

b. 1 tahun tanam-2 tahun bero 0,19

Pertanian dengan konservasi

a. mulsa 0,14

b. tera bangku 0,04

c. penanaman kontur 0,14

Sumber: Abdurachman dkk1984; Ambar dan Syarifuddin, 1978 dalam Asdak (2005:376)

Page 81: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

65

Lampiran 4.1 Tabel Data Curah Hujan Harian (dalam mm) Tahun 2010 Daerah Penelitian

KABUPATEN Semarang

79

KECAMATAN Klipang

78

NOSTA

Tahun Bulan/

Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

2010 Januari

5 5 0 0 9 3 44 32 37 18 9 0 0 0 2 17 1 84 2 0 4

2010 Februari 19 7 9 8 1 37 5 148 40 24 1 21 1 3 0 49 0 0 3 2 2 44 22 5 1

2010 Maret 1 56 35 2 0 2 71 14 0 0 8 21 0

2010 April 4 0 0 11 0 37 2 6 0 35 43 26 2 28 0 3 11

2010 Mei 43 12 20 2 3 8 3 15 4 1 17 0 0 0 0 11 1 41 0 0 42

2010 Juni 38 12 4 0 9 68 9 3 1 0

2010 Juli 17 19 0

2010 Agustus 0 0 0

2010 September 18 0 0 0 74 11

2010 Oktober 0 0 11 3 0 0 0 4 0 4 0 1 18 2 0

2010 November 0 22 0 0 11 69 33 11 13 0 3 39 32 9 3 0 4 0 0

2010 Desember 0 0 0 5 4 15 0 74 74 0 1 0 0 10 0 0 79 4 5 35 2 8

Tabel Jumlah hari Hujan pada Stasiun Klipang

Bulan Jumlah hari hujan Jumlah hujan

Januari 21 272

Februari 25 452

Maret 13 210

April 17 208

Mei 21 223

Juni 10 144

Juli 3 36

Agustus 3 0

September 7 103

Oktober 14 43

November 19 249

Desember 20 316

Rata-rata bulan basah 241,9

Rata-rata bulan kering 39,5

Page 82: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

66

KABUPATEN

Semarang

KECAMATAN Ungaran

NOSTA 10065B

Tahun Bulan/tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

2010 Januari 37 1 19 29 2 1 6 8 89 16 1 8 5 1 9 24 14 9 15 2 34 20 1 5

2010 Februari 13 5 28 1 13 1 3 2 22 17 5 20 13

2010 Maret 30 9 1 15 14 7 53 1 7 11 17 34 25 25 46 5 5 18

2010 April 20 12 5 1 1 3 61 3 42 8 7 11 44 36 9 4

2010 Mei 51 2 4 8 22 85 4 8 16 49 51 32 33 16 48 7 43 8 4

2010 Juni 12 14 37 4 11 26 1 2

2010 Juli 4 9 12 2 3 2 2

2010 Agustus 23 2 7 3 33 6 10 8

2010 September 7 6 38 50 30 3 15 34 8 28 9 17 5 5 27

2010 Oktober 3 12 2 9 10 30 9 5 37 50 1 63 1 5

2010 November 6 21 13 45 1 3 8 86 9 5 1 7 1 6 1 12 2 1

2010 Desember 19 3 15 27 7 24 1 48 28 11 19 9 5 21 6 39 80 15 8 11

Tabel Jumlah hari Hujan pada Stasiun Ungaran

Bulan Jumlah hari hujan Jumlah hujan

Januari 24 356

Februari 13 143

Maret 18 323

April 16 267

Mei 20 491

Juni 8 107

Juli 7 34

Agustus 8 92

September 15 282

Oktober 14 237

November 18 228

Desember 20 396

Rata-rata bulan basah 265

Rata-rata bulan kering 34

Page 83: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

67

KABUPATEN Semarang

KECAMATAN Banyumanik

NOSTA

Tahun Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

2010 Januari

2010 Februari 4 5 36 18 19 6 10 9 3 34 2 31 77 2 22 7 3 7 1 7 36 14 44 1 34

2010 Maret 5 0 6 0 15 17 2 43 28 1 113 25 3 4 8

2010 April 4 0 11 9 23 7 30 3 9 51 36 40 57 42 2 3 33

2010 Mei 19 1 2 0 2 14 3 2 8 10 2 0 11 106

2010 Juni 0 4 0 6 9 14 5 49 67 9 2 4 59 1 11 9 2.5

2010 Juli 27 30 44 0 6 19 3 2 28 0 6 10 9 7

2010 Agustus 3 9 0 10 3 6 2 2 5

2010 September 58 5 2 17 7 2 0 11 0 13 5 14 13 12 5 7 3 2 6 19 4 2

2010 Oktober 10 3 2 2 2 2 3 2 5 3 2 3 34 2 24 22 9 15 2 4

2010 November 5 2 14 6 0 5 8 5 46 2 5 4 24 39 0 2

2010 Desember 5 2 4 3 1 0 6 9 37 3 0 117 9 3 14 26 2 7 1 4 7 7 32 9 1

Tabel Jumlah hari hujan pada Stasiun Banyumanik

Bulan Jumlah hari hujan Jumlah hujan

Januari - -

Februari 23 432

Maret 15 270

April 17 360

Mei 16 180

Juni 16 251,5

Juli 14 191

Agustus 10 40

September 21 207

Oktober 20 151

November 16 167

Desember 25 309

Rata-rata bulan basah 251

Rata-rata bulan kering 40

Page 84: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

68

KABUPATEN Semarang

KECAMATAN Susukan

NOSTA

Tahun Bulan/Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

2010 Januari 23 26 20 13 21 29 32 13 22 9 69 23 72 67 32 54 22 17 27 12

2010 Februari 10 21 24 42 51 10 24 18 47 38 49 18 29 19 24 20 9 21 0

2010 Maret 17 5 9 12 16 7 12 35 15 21 15 20 17 42 50

2010 April 11 10 15 12 49 23 41 21 39 87 42 112

2010 Mei 9 21 18 20 43 55 54 29 37 17

2010 Juni 14 17 26 24 10 31 20

2010 Juli 24

2010 Agustus 24 17 25 29 23

2010 September 7 9 14 11 27 28 20 25 11 32 14

2010 Oktober 9 16 17 24 20 28 27 31 28 23 26 21 19 16

2010 November 7 18 13 35 26 47 29 41

2010 Desember 29 15 32 30 12 18 33 16 8 23 19 22 16 17 30 18 13

Tabel Jumlah hari hujan pada Stasiun Susukan

Bulan Jumlah hari hujan Jumlah hujan

Januari 20 603

Februari 19 474

Maret 15 293

April 12 462

Mei 10 303

Juni 10 142

Juli 1 24

Agustus 5 118

September 12 198

Oktober 14 305

November 8 216

Desember 17 351

Rata-rata bulan basah 315

Rata-bulan kering 24

Page 85: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

69

Lampiran 4.2 Tabel Perhitungan Persamaan Discharge Rating Curve DAS Babon Berdasarkan Hujan Terpilih

x’ y’ x y Q model

NO Tanggal TMA

Q

(Debit)

m^3/dt

Log

x’

Log

y’ x-xr y-yr (x-xr)*(y-yr) (x-xr)² (y-yr)² Logaritmik Selisih

1 19 Mei’10 0,40 7,85 -0,40 0,89 -0,29 -0,43 0,12 0,08 0,19 7,86 7,86 7,85 -0,01

2 8 Juni’10 0,50 11,00 -0,30 1,04 -0,19 -0,29 0,05 0,04 0,08 11,00 11,00 11,00 0,00

3 7 Sept’10 0,60 14,40 -0,22 1,16 -0,11 -0,17 0,02 0,01 0,03 14,47 14,47 14,40 -0,07

4 13 sept’10 0,70 18,40 -0,15 1,26 -0,04 -0,06 0,00 0,00 0,00 18,25 18,25 18,40 0,15

5 15 sept’10 0,80 22,50 -0,10 1,35 0,01 0,02 0,00 0,00 0,00 22,31 22,31 22,50 0,19

6 17 sept’10 0,90 26,50 -0,05 1,42 0,06 0,09 0,01 0,00 0,01 26,64 26,64 26,50 -0,14

7 28 okt’10 1,00 31,00 0,00 1,49 0,11 0,16 0,02 0,01 0,03 31,22 31,22 31,00 -0,22

8 9 Nov’10 1,20 41,00 0,08 1,61 0,19 0,28 0,05 0,04 0,08 41,08 41,08 41,00 -0,08

9 9 Nov’10 1,40 52,00 0,15 1,72 0,26 0,39 0,10 0,07 0,15 51,81 51,81 52,00 0,19

Jumlah

-0,99 11,96 0,00 0,00 0,38 0,25 0,57 224,65 224,65

Rata-rata

-0,11 1,33

Sumber: Analisis Data Primer

dx = = = 0,18

dy = = = 0,27

Page 86: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

70

dx = 0,18

dy = 0,27

dy/dx = 1,51

r = =

r = 0,999

ryx = 0,999*1,51

ryx = 1,51

a = 31,22

b = 1,51

Persamaan Debit = 31,22 (H)1,51

Page 87: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

71

Gambar 12 Discharge Rating Curve

Q = 31.22*(H)^1.51

-10,00

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Q (

m³/

de

tik)

TMA (m)

Discharge Rating Curve

Page 88: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

72

Lampiran 4.3 Tabel Perhitungan Persamaan Sediment Discharge Rating Curve DAS Babon Berdasarkan Hujan Terpilih

No Tanggal Q

(m^3/dt)

Qs

(ton/hr) log x log y x-xr y-yr (x-xr)*(y-yr) x-xr^2 y-yr^2

Q model

logaritmik

x y

1 12 Juni’10 16,946 0,034 1,229076 -1,4713 -0,072579 -0,50631 0,036747 0,005268 0,256349 0,00173809

1

2 15 Agst’10 13,998 0,0403 1,146057 -1,39435 -0,155598 -0,42937 0,066809 0,024211 0,184357

0,00171655

6

3 15 Agst’10 13,998 0,0027 1,146057 -2,57601 -0,155598 -1,61103 0,250673 0,024211 2,595410

0,00171655

6

4 7 Mei’10 18,522 0,057 1,267678 -1,24695 -0,033977 -0,28197 0,009580 0,001154 0,079504

0,00174819

6

5 7 Mei’10 18,522 0,036 1,267678 -1,44181 -0,033977 -0,47682 0,016201 0,001154 0,227358

0,001748196

6 2 Agst’10 18,522 0,0201 1,267678 -1,69676 -0,033977 -0,73177 0,024864 0,001154 0,535490

0,00174819

6

7 2 Agst’10 18,522 0,0316 1,267678 -1,49976 -0,033977 -0,53478 0,018170 0,001154 0,285988 0001748196

8 01 Juni 20,896 0,085 1,320057 -1,0731 0,018401 -0,10812 -0,001989 0,000339 0,011689

0,00176200

2

9 01 Juni 20,896 0,066 1,320057 -1,17996 0,018401 -0,21497 -0,003955 0,000339 0,046212

0,001762002

10 01 Nov’10 22,423 0,0998 1,350697 -1,00075 0,049041 -0,03577 -0,001753 0,002405 0,001279

0,00177012

9

11 01 Nov’10 22,423 0,0317 1,350697 -1,49856 0,049041 -0,53357 -0,026167 0,002405 0,284700

0,00177012

9

12 10 Mei’10 31,193 58,689 1,494057 1,768554 0,192401 2,733539 0,525936 0,037018 7,472237

0,00180865

2

13 10 Mei’10 31,193 58,338 1,494057 1,765948 0,192401 2,730933 0,525435 0,037018 7,457996

0,001808652

Jumlah 16,92152 -12,5448 0 0 1,440552 0,137832

19,4385755

4

Rata-rata 1,301656 -0,96499

Page 89: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

73

dx = = = 0,107173

dy = = = 1,27274

dx = 0,107173 dy = 1,27274

r = =

r = 0,880 ryx = 0,07410

a = 0,00145 b = 0,06522

Persamaan Debit sedimen Qs = 0,001445*(Q)0,0652

Page 90: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

74

Gambar 13 Sediment Discharge Rating Curve

Qs = 0,001445 (Q)^0,0652

0,0017

0,00172

0,00174

0,00176

0,00178

0,0018

0,00182

0 2 4 6 8 10 12 14

Qs

(to

n/h

r)

Q debit (m^3/dt)

Sediment Discharge Rating Curve

Page 91: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

75

Lampiran 4.3 Tabel Hasil Perhitungan Volume Runoff, Debit Puncak dan Hasil Sedimen Terangkut Berdasarkan Perhitungan Lapangan Kejadian Hujan Tanggal 19-20 Mei 2010 di DAS Babon

Waktu

(WIB)

TMA

(m)

Q (Debit)

l/dt BF (l/dt)

DRO

(l/dt)

Rerata DRO

(l/dt) Int Waktu (dt) Volume Aliran (m3 /dt) Qs (ton/hari) Kg/hari Gr/dt

Jumlah

Suspensi (gr)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

21:00 0,20 2,75 2,00 0,75 0,3737 900 336,3541 0,00154 1,5436 0,0179 16,0790

21:15 0,28 4,57 2,00 2,57 1,6575 900 1491,7185 0,00160 1,5956 0,0185 16,6207

21:30 0,37 6,96 2,00 4,96 3,7620 900 3385,8173 0,00164 1,6400 0,0190 17,0832

21:45 0,41 8,12 2,00 6,12 5,5402 900 4986,1365 0,00166 1,6567 0,0192 17,2568

22:00 0,50 10,96 1,79 9,17 7,6475 900 6882,7804 0,00169 1,6894 0,0196 17,5974

22:15 0,66 16,67 1,79 14,88 12,0260 900 10823,4108 0,00174 1,7362 0,0201 18,0852

22:30 0,73 19,41 1,79 17,62 16,2507 900 14625,6497 0,00175 1,7535 0,0203 18,2656

22:45 0,85 24,43 1,79 22,64 20,1286 900 18115,7795 0,00178 1,7800 0,0206 18,5415

23:00 0,88 25,74 1,85 23,89 23,2629 900 20936,5975 0,00179 1,7861 0,0207 18,6049

23:15 0,90 26,63 1,85 24,78 24,3338 900 21900,4333 0,00179 1,7900 0,0207 18,6461

23:30 0,86 24,86 1,85 23,01 23,8947 900 21505,2444 0,00178 1,7820 0,0206 18,5628

23:45 0,83 23,56 1,90 21,66 22,3375 900 20103,7294 0,00178 1,7758 0,0206 18,4980

0:30 0,80 22,29 1,90 20,39 21,0265 900 18923,8392 0,00177 1,7694 0,0205 18,4311

0:45 0,78 21,45 1,90 19,55 19,9714 900 17974,2608 0,00176 1,7650 0,0204 18,3852

1:00 0,70 18,22 2,00 16,22 17,8863 900 16097,6924 0,00175 1,7463 0,0202 18,1903

1:15 0,69 17,83 2,00 15,83 16,0235 900 14421,1305 0,00174 1,7438 0,0202 18,1645

1:30 0,60 14,44 2,35 12,09 13,9568 900 12561,0761 0,00172 1,7200 0,0199 17,9162

1:45 0,55 12,66 2,35 10,31 11,1971 900 10077,4193 0,00171 1,7053 0,0197 17,7634

2:00 0,54 12,31 2,40 9,91 10,1105 900 9099,4436 0,00170 1,7022 0,0197 17,7313

2:15 0,44 9,04 2,50 6,54 8,2250 900 7402,4982 0,00167 1,6682 0,0193 17,3772

Page 92: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

76

2:30 0,39 7,53 2,60 4,93 5,7350 900 5161,4928 0,00165 1,6485 0,0191 17,1720

2:45 0,30 5,07 2,70 2,37 3,6505 900 3285,4946 0,00161 1,6065 0,0186 16,7340

3:00 0,20 2,75 2,70 0,05 1,2082 900 1087,3781 0,00154 1,5436 0,0179 16.0790

Jumlah

260488,3363

407,786

Luas DAS : 15381,62 ha = 153816200 m2 = 15.381.620.000 dm

2

Q : 31,22*(H)1,51

Qs : 0,001445*(Q)0,0652

Volume Runoff : 260488,3363 m3 = 260488336,3 dm

3

Tebal aliran langsung : 260488336,3 dm3/15.381.620.000 dm

2 = 0,0169 dm = 1,694 mm

Debit puncak : 26,6138

Jumlah suspensi : 407,786 gr = 0,408kg = 0,000408 ton

Page 93: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

77

Kurva Base Flow tanggal 19-20 Mei 2010

0,001,002,003,004,005,006,007,008,009,00

10,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,0018,0019,0020,0021,0022,0023,0024,0025,0026,0027,0028,0029,0030,00

19

:45

20

:00

20

:15

20

:30

20

:45

21

:00

21

:15

21

:30

21

:45

22

:00

22

:15

22

:30

22

:45

23

:00

23

:15

23

:30

23

:45

0:3

0

0:4

5

1:0

0

1:1

5

1:3

0

1:4

5

2:0

0

2:1

5

2:3

0

2:4

5

3:0

0

3:1

5

3:3

0

3:4

5

4:0

0

4:1

5

4:3

0

Q

D

e

b

i

t

waktu

BF

Page 94: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

78

Lampiran 4.3 Tabel Hasil Perhitungan Volume Runoff, Debit Puncak dan Hasil Sedimen Terangkut Berdasarkan Perhitungan Lapangan Kejadian Hujan

Tanggal 23-24 Mei 2010 di DAS Babon

Time

(WIB) TMA (m)

Q

(m^3/dt) Q BF (l/dt) DRO (l/dt) Rerata DRO Int waktu V (m³/dt) Jumlah suspensi (gr)

1 2 3 4 (2-3) 5 6 7 (5 × 6) 8

20:15 0,30 5,08 1,00 4,08 0

20:30 0,30 5,08 1,00 4,0839129 4,083913 900 3675,52158 16,73730823

20:45 0,40 7,84 1,00 6,8424415 5,463177 900 4916,859476 17,21724564

21:00 0,50 10,98 1,00 9,9767003 8,409571 900 7568,613835 17,59897117

21:15 0,60 14,45 1,10 13,347053 11,66188 900 10495,68889 17,91713768

21:30 0,60 14,45 1,10 13,347053 13,34705 900 12012,34749 17,91713768

21:45 0,60 14,45 1,20 13,247053 13,29705 900 11967,34749 17,91713768

22:00 0,60 14,45 1,20 13,247053 13,24705 900 11922,34749 17,91713768

22:15 0,70 18,22 1,25 16,974359 15,11071 900 13599,63548 18,19062705

22:30 0,80 22,29 1,35 20,936017 18,95519 900 17059,6692 18,43090635

22:45 0,90 26,61 1,40 25,213821 23,07492 900 20767,42684 18,64548079

23:00 0,90 26,61 1,45 25163821 25,18882 900 22669,93875 18,64548079

23:15 0,90 26,61 2,00 24,613821 24,88882 900 22399,93875 18,64548079

23:30 0,90 26,61 2,00 24,613821 24,61382 900 22152,43875 18,64548079

23:45 0,80 22,29 2,00 20,286017 22,44992 900 20204,92684 18,43090635

00:00 0,80 22,29 2,05 20,236017 20,26102 900 18234,91493 18,43090635

0:15 0,80 22,29 2,10 20,186017 20,21102 900 18189,91493 18,43090635

0:30 0,70 18,22 2,40 15,824359 18,00519 900 16204,6692 18,19062705

0:45 0,55 12,67 2,50 10,171873 12,99812 900 11698,30464 17,76458428

Jumlah 291632,0466 325,6734627

Page 95: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

79

Luas DAS : 15381,62 ha = 153816200 m2 = 15.381.620.000 dm

2

Q : 31,22*(H)1,51

Qs : 0,001445*(Q)0,0652

Volume Runoff : 291632,0466 m3 = 291632046,6 dm

3

Tebal aliran langsung : 291632046,6 dm3/15.381.620.000 dm

2 = 0,019 dm = 1,896 mm

Debit puncak : 26,6138

Jumlah suspensi : 325,673427 gr = 0,325673462 kg = 0,000325673 ton

Page 96: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

80

Kurva Base Flow tanggal 23-24 Mei 2010

0,001,002,003,004,005,006,007,008,009,00

10,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,0018,0019,0020,0021,0022,0023,0024,0025,0026,0027,0028,0029,0030,00

18

:30

18

:45

19

:00

19

:15

19

:30

19

:45

20

:00

20

:15

20

:30

20

:45

21

:00

21

:15

21

:30

21

:45

22

:00

22

:15

22

:30

22

:45

23

:00

23

:15

23

:30

23

:45

0:0

0

0:1

5

0:3

0

0:4

5

1:0

0

1:1

5

1:3

0

1:4

5

2:0

0

2:1

5

2:4

5

3:0

0

3:1

5

3:3

0

3:4

5

4:0

0

Q

D

e

b

i

t

Waktu

BF

Page 97: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

81

Lampiran 4.3 Tabel Hasil Perhitungan Volume Runoff, Debit Puncak dan Hasil Sedimen Terangkut Berdasarkan Perhitungan Lapangan Kejadian Hujan Tanggal 26 Mei 2010 di DAS Babon

Time

(WIB)

TMA

(m)

Q

(m^3/dt) Q BF (l/dt)

DRO

(l/dt) Rerata DRO Int waktu V (m³/dt) Jumlah suspensi (gr)

1 2 3 4 (2-3) 5 6 7 (5 × 6) 8

14:45 0,20 2,7598 1,05 1,7098 1,7348 900 1561,2772 16,0835

15:00 0,30 5,0839 1,1 3,9839 2,8468 900 2562,1494 16,7373

15:15 0,30 5,0839 1,1 3,9839 3,9839 900 3585,5216 16,7373

15:30 0,40 7,8424 1,2 6,6424 5,3132 900 4781,8595 17,2172

15:45 0,45 9,3654 1,25 8,1154 7,3789 900 6641,0261 17,4177

16:00 0,50 10,9767 1,25 9,7267 8,9210 900 8028,9426 17,5990

16:15 0,60 14,4471 1,25 13,1971 11,4619 900 10315,6889 17,9171

16:30 0,65 16,2989 1,3 14,9989 14,0980 900 12688,1661 18,0586

16:45 0,70 18,2244 1,3 16,9244 15,9616 900 14365,4541 18,1906

17:00 0,70 18,2244 1,4 16,8244 16,8744 900 15186,9235 18,1906

17:15 0,70 18,2244 1,4 16,8244 16,8244 900 15141,9235 18,1906

17:30 0,70 18,2244 1,45 16,7744 16,7994 900 15119,4235 18,1906

17:45 0,60 14,4471 2 12,4471 14,6107 900 13149,6355 17,9171

18:00 0,60 14,4471 2 12,4471 12,4471 900 11202,3475 17,9171

18:15 0,55 12,6719 2 10,6719 11,5595 900 10403,5166 17,7646

18:30 055 12,6719 2,05 10,6219 10,6469 900 9582,1858 17,7646

18:45 0,50 10,9767 2,1 8,8767 9,7493 900 8774,3581 17,5990

19:00 0,45 9,3654 2,1 7,2654 8,0710 900 7263,9426 17,4177

19:15 0,40 7,8424 2,15 5,6924 6,4789 900 5831,0261 17,2172

19:30 0,30 5,0839 2,25 2,8339 4,2632 900 3836,8595 16,7373

19:45 0,30 5,0839 2,25 2,8339 2,8339 900 2550,5216 16,7373

Page 98: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

82

20:00 0,25 3,8627 2,35 1,5127 2,1733 900 1955,9745 16,4401

20:15 0,25 3,8627 2,75 1,1127 1,3127 900 1181,4273 16,4401

Jumlah 185450,6913 400,8246

Luas DAS : 15381,62 ha = 153816200 m2 = 15.381.620.000 dm

2

Q : 31,22*(H)1,51

Qs : 0,001445*(Q)0,0652

Volume Runoff : 185450,6913 m3 = 185450691,3 dm

3

Tebal aliran langsung : 185450691,3 dm3/15.381.620.000 dm

2 = 0,012 dm = 1,206 mm

Debit puncak : 18,2243595

Jumlah suspensi : 400,4824562 gr = 0,4004824 kg = 0,000400482 ton

Page 99: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

83

Kurve Base Flow tanggal 26 Mei 2010

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

14

:00

14

:15

14

:30

14

:45

15

:00

15

:15

15

:30

15

:45

16

:00

16

:15

16

:30

16

:45

17

:00

17

:15

17

:30

17

:45

18

:00

18

:15

18

:30

18

:45

19

:00

19

:15

19

:30

19

:45

20

:00

20

:15

20

:30

20

:45

21

:00

21

:15

21

:30

21

:45

22

:00

22

:15

22

:30

22

:45

23

:00

Waktu

BF

Page 100: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

84

Lampiran 4.3 Tabel Hasil Perhitungan Volume Runoff, Debit Puncak dan Hasil Sedimen Terangkut Berdasarkan Perhitungan Lapangan Kejadian Hujan Tanggal 27-28 Mei 2010 di DAS Babon

Time

(WIB)

TMA

(m) Q (m^3/dt) Q BF (l/dt) DRO (l/dt) Rerata DRO Int waktu V (m³/dt) Jumlah suspensi (gr)

1 2 3 4 (2-3) 5 6 7 (5 × 6) 8

19:45 0,1 0,9712

20:00 0,15 1,7890 1 0,7890 0

20:15 0,15 1,7890 1 0,7890 0,7890 900 710,1245 15,635170

20:30 0,25 3,8627 1,05 2,8127 1,8009 900 1620,776 16,440093

20:45 0,25 3,8627 1,1 2,7627 2,7877 900 2508,927 16,440093

21:00 0,25 3,8627 1,25 2,6127 2,6877 900 2418,927 16,440093

21:15 0,3 5,0839 1,25 3,8339 3,2233 900 2900,974 16,737308

21:30 0,4 7,8424 1,45 6,3924 5,1132 900 4601,859 17,217246

21:45 0,5 10,9767 1,5 9,4767 7,9346 900 7141,114 17,598971

22:00 0,55 12,6719 1,5 11,1719 10,3243 900 9291,858 17,764584

22:15 0,55 12,6719 1,55 11,1219 11,1469 900 10032,19 17,764584

22:30 0,6 14,4471 1,75 12,6971 11,9095 900 10718,52 17,917138

22:45 0,7 18,2244 1,75 16,4744 14,5857 900 13127,14 18,190627

23:00 0,7 18,2244 1,8 16,4244 16,4494 900 14804,42 18,190627

23:15 0,7 18,2244 1,9 16,3244 16,3744 900 14736,92 18,190627

23:30 0,65 16,2989 2 14,2989 15,3116 900 13780,45 18,058630

23:45 0,65 16,2989 2 14,2989 14,2989 900 12868,98 18,058630

0:00 0,6 14,4471 2 12,4471 13,3730 900 12035,67 17,917138

0:15 0,5 10,9767 2,05 8,9267 10,6869 900 9618,189 17,598971

0:30 0,5 10,9767 2,2 8,7767 8,8517 900 7966,53 17,598971

0:45 0,45 9,3654 2,3 7,0654 7,9210 900 7128,943 17,417691

1:00 0,4 7,8424 2,4 5,4424 6,2539 900 5628,526 17,217246

1:15 0,3 5,0839 2,5 2,5839 4,0132 900 3611,859 16,737308

Page 101: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

85

1:30 0,25 3,8627 2,5 1,3627 1,9733 900 1775,974 16,440093

1:45 0,25 3,8627 2,5 1,3627 1,3627 900 1226,427 16,440093

2:00 0,25 3,8627 2,5 1,3627 1,3627 900 1226,427 16,440093

2:15 0,25 3,8627 2,6 1,2627 1,3127 900 1181,427 16,440093

Jumlah 1763325,7689 43089212

Luas DAS : 15381,62 ha = 153816200 m2 = 15.381.620.000 dm

2

Q : 31,22*(H)1,51

m/dt

Qs : 0,001445*(Q)0,0652

ton/hari

Volume Runoff : 1763325,7689 m3 = 176325768,9 dm

3

Tebal aliran langsung : 176325768,9 dm3/15.381.620.000 dm

2 = 0,011dm = 1,146 mm

Debit puncak : 18,2243595

Jumlah suspensi : 430,8921152 gr = 0,430892115 kg = 0,000430892 ton

Page 102: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

86

Kurve Base Flow tanggal 27-28 Mei 2010

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

16,00

18,00

20,00

19

:45

20

:00

20

:15

20

:30

20

:45

21

:00

21

:15

21

:30

21

:45

22

:00

22

:15

22

:30

22

:45

23

:00

23

:15

23

:30

23

:45

0:0

0

0:1

5

0:3

0

0:4

5

1:0

0

1:1

5

1:3

0

1:4

5

2:0

0

2:1

5

2:3

0

2:4

5

3:0

0

3:1

5

3:3

0

3:4

5

4:0

0

4:1

5

4:3

0

4:4

5

5:0

0

Q

D

e

b

i

t

Waktu

BF

Page 103: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

87

Lampiran 4.3 Tabel Hasil Perhitungan Volume Runoff, Debit Puncak dan Hasil Sedimen Terangkut Berdasarkan Perhitungan Lapangan Kejadian Hujan

Tanggal 8-9 Juni 2010 di DAS Babon

Time (WIB) TMA (m) Q (m^3/dt) Q BF (l/dt) DRO (l/dt) Rerata DRO Int waktu V (m³/dt) Jumlah suspensi (gr)

23:45 0,2 2,7598 1,05 1,7098 0,0000

0:00 0,2 2,7598 1,1 1,6598 1,6848 900 1516,2772 16,08350

0:15 0,3 5,0839 1,15 3,9339 2,7968 900 2517,1494 16,73731

0:30 0,3 5,0839 1,15 3,9339 3,9339 900 3540,5216 16,73731

0:45 0,3 5,0839 0,2 4,8839 4,4089 900 3968,0216 16,73731

1:00 0,3 5,0839 1,25 3,8339 4,3589 900 3923,0216 16,73731

1:15 0,5 10,9767 1,25 9,7267 6,7803 900 6102,2759 17,59897

1:30 0,6 14,4471 1,25 13,1971 11,4619 900 10315,6889 17,91714

1:45 0,6 14,4471 1,3 13,1471 13,1721 900 11854,8475 17,91714

2:00 0,6 14,4471 1,3 13,1471 13,1471 900 11832,3475 17,91714

2:15 0,6 14,4471 1,35 13,0971 13,1221 900 11809,8475 17,91714

2:30 0,6 14,4471 1,4 13,0471 13,0721 900 11764,8475 1791714

2:45 0,25 3,8627 1,4 2,4627 7,7549 900 6979,3874 16,44009

3:00 0,25 3,8627 1,45 2,4127 2,4377 900 2193,9273 16,44009

3:15 0,25 3,8627 1,45 2,4127 2,4127 900 2171,4273 16,44009

3:30 0,25 3,8627 1,5 2,3627 2,3877 900 2148,9273 16,44009

3:45 0,2 2,7598 1,5 1,2598 1,8112 900 1630,1023 16,08350

4:00 0,2 2,7598 1,5 1,2598 1,2598 900 1133,7772 16,08350

4:15 0,2 2,7598 1,5 1,2598 1,2598 900 1133,7772 16,08350

Page 104: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

88

4:30 0,2 2,7598 1,55 1,2098 1,2348 900 1111,2772 16,08350

4:45 0,15 1,7890 1,79 -0,0010 0,6044 900 543,9508 15,63517

Jumlah 96196,818 335,94695

Luas DAS : 15381,62 ha = 153816200 m2 = 15.381.620.000 dm

2

Q : 31,22*(H)1,51

m/dt

Qs : 0,001445*(Q)0,0652

ton/hari

Volume Runoff : 96196,818 m3 = 96196818 dm

3

Tebal aliran langsung : 96196818 dm3/15.381.620.000 dm

2 = 0,006 dm = 0,625 mm

Debit puncak : 14,4471

Jumlah suspensi : 335,9469507 gr = 0,33546951 kg = 0,000335947 ton

Page 105: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

89

Kurve Base Flow tanggal 8-9 Juni 2010

0,000,501,001,502,002,503,003,504,004,505,005,506,006,507,007,508,008,509,009,50

10,0010,5011,0011,5012,0012,5013,0013,5014,0014,5015,0015,5016,00

Q

D

e

b

i

t

Waktu

BF

Page 106: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

90

Lampiran 4.3 Tabel Hasil Perhitungan Volume Runoff, Debit Puncak dan Hasil Sedimen Terangkut Berdasarkan Perhitungan Lapangan Kejadian Hujan

Tanggal 6-7 september 2010 di DAS Babon Waktu

(WIB)

TMA

(m)

Debit

(m^3/dt)

BF

(lt/dt)

DRO

(lt/dt)

Rerata DRO

(l/dt)

Int. Waktu

(dt)

Volume Aliran

(m3/dt) Debit Suspensi (ton/hr) Kg/hr Gr/hr Gr/detik

Jumlah

Suspensi (gr)

16:45 0,16 1,96 1,96 0,00 0 0 0 0 0

17:00 0,20 2,75 2,00 0,75 0,3748 900 337,3274 0,001544 1,54358 1543,5800 0,01787 16,07896

17:15 0,25 3,85 2,25 1,60 1,1733 900 1055,9667 0,001578 1,57788 1577,8772 0,01826 16,43622

17:30 0,28 4,57 2,35 2,22 1,9079 900 1717,1477 0,001596 1,59559 1595,5866 0,01847 16,62069

17:45 0,30 5,07 2,45 2,62 2,4178 900 2176,0591 0,001606 1,60647 1606,4650 0,01859 16,73401

18:00 0,35 6,40 2,55 3,85 3,2328 900 2909,5047 0,001631 1,63104 1631,0393 0,01888 16,98999

18:15 0,40 7,83 2,65 5,18 4,5115 900 4060,3749 0,001653 1,65263 1652,6303 0,01913 17,21490

18:30 0,43 8,73 2,75 5,98 5,5776 900 5019,8318 0,001664 1,66444 1664,4430 0,01926 17,33795

18:45 0,45 9,35 2,85 6,50 6,2393 900 5615,3327 0,001672 1,67191 1671,9119 0,01935 17,41575

19:00 0,50 10,96 3,00 7,96 7,2305 900 6507,4920 0,001689 1,68935 1689,3505 0,01955 17,59740

19:15 0,57 13,36 3,15 10,21 9,0858 900 8177,2265 0,001711 1,71129 1711,2914 0,01981 17,82595

19:30 0,60 14,44 3,25 11,19 10,6979 900 9628,0814 0,001720 1,71996 1719,9579 0,01991 17,91623

19:45 0,70 18,22 3,35 14,87 13,0275 900 11724,7873 0,001746 1,74627 1746,2684 0,02021 18,19030

20:00 0,95 28,89 3,45 25,44 20,1562 900 18140,6079 0,001800 1,79959 1799,5853 0,02083 18,74568

20:15 1,00 31,22 3,55 27,67 26,5566 900 23900,9370 0,001809 1,80870 1808,6990 0,02093 18,84062

20:30 0,98 30,28 3,65 26,63 27,1510 900 24435,8911 0,001805 1,80510 1805,1040 0,02089 18,80317

20:45 0,96 29,35 3,75 25,60 26,1178 900 23506,0443 0,001801 1,80144 1801,4421 0,02085 18,76502

21:00 0,94 28,44 3,85 24,59 25,0944 900 22584,9834 0,001798 1,79771 1797,7109 0,02081 18,72615

21:15 0,90 26,63 3,95 22,68 23,6316 900 21268,4452 0,001790 1,79003 1790,0285 0,02072 18,64613

21:30 0,87 25,30 4,00 21,30 21,9886 900 19789,7597 0,001784 1,78406 1784,0620 0,02065 18,58398

21:45 0,80 22,29 4,00 18,29 19,7943 900 17814,8840 0,001769 1,76938 1769,3846 0,02048 18,43109

22:00 0,70 18,22 4,15 14,07 16,1793 900 14561,4101 0,001746 1,74627 1746,2684 0,02021 18,19030

22:15 0,64 15,91 4,25 11,66 12,8664 900 11579,7286 0,001731 1,73092 1730,9248 0,02003 18,03047

22:30 0,63 15,54 4,35 11,19 11,4265 900 10283,8341 0,001728 1,72824 1728,2423 0,02000 18,00252

22:45 0,61 14,80 4,45 10,35 10,7701 900 9693,0714 0,001723 1,72276 1722,7601 0,01994 17,94542

23:00 0,57 13,36 4,55 8,81 9,5803 900 8622,2600 0,001711 1,71129 1711,2914 0,01981 17,82595

23:15 0,55 12,66 4,65 8,01 8,4092 900 7568,2679 0,001705 1,70528 1705,2822 0,01974 17,76336

23:30 0,54 12,31 4,75 7,56 7,7855 900 7006,9436 0,001702 1,70220 1702,2034 0,01970 17,73129

23:45 0,53 11,97 4,85 7,12 7,3412 900 6607,0826 0,001699 1,69907 1699,0727 0,01967 17,69867

0:00 0,47 9,98 5,00 4,98 6,0519 900 5446,7014 0,001679 1,67909 1679,0873 0,01943 17,49049

0:15 0,45 9,35 5,00 4,35 4,6667 900 4199,9901 0,001672 1,67191 1671,9119 0,01935 17,41575

0:30 0,30 5,07 5,07 0,00 2,1740 900 1956,5899 0,001606 1,60647 1606,4650 0,01859 16,73401

Jumlah 317896,5644

550,72841

Page 107: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

91

Luas DAS : 15.381,62 ha = 153.816.200 m2 = 15.381.620.000 dm

2

Q : 31,22*(H)1,51

m/dt

Qs : 0,001445*(Q)0,0652

ton/hari

Volume Runoff : 317896,564 m3 = 31789656,4 dm

3

Tebal aliran langsung : 31789656,4 dm3/15.381.620.000 dm

2 = 0,002 dm = 0,207 mm

Debit puncak : 31,1928

Jumlah suspensi : 550,728 gr = 0,551 kg = 0.001 ton

Page 108: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

92

Kurve Base Flow tanggal 6-7 September 2010

0,001,002,003,004,005,006,007,008,009,00

10,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,0018,0019,0020,0021,0022,0023,0024,0025,0026,0027,0028,0029,0030,0031,0032,0033,0034,0035,00

16:0016:3017:0017:3018:0018:3019:0019:3020:0020:3021:0021:3022:0022:3023:0023:30 0:00 0:30 1:00 1:30 2:00 2:30 3:00

Q

D

e

b

i

t

Waktu

BF

Page 109: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

93

Lampiran 4.3 Tabel Hasil Perhitungan Volume Runoff, Debit Puncak dan Hasil Sedimen Terangkut Berdasarkan Perhitungan Lapangan Kejadian Hujan

Tanggal 8-9 September 2010 di DAS Babon

Waktu

(WIB) TMA (m)

Debit

(m^3/dt)

BF

(lt/dt)

DRO

(lt/dt)

Rerata DRO

(l/dt)

Int. Waktu

(dt)

Volume Aliran

(m3/dt)

Debit

Suspensi

(ton/hr) Kg/hr Gr/hr Gr/detik Jumlah Suspensi (gr)

19:30 0,15 1,7796 1,78 0,00 0,00

19:45 0,16 1,9618 1,25 0,71 0,35592 900 320,3240 0,00151003 1,510028 1510,0283 0,0174772 15,729462

20:00 0,17 2,1499 1,45 0,70 0,70583 900 635,2470 0,00151907 1,519071 1519,0710 0,0175818 15,823656

20:15 0,20 2,7478 1,55 1,20 0,94884 900 853,9571 0,00154358 1,543580 1543,5800 0,0178655 16,078959

20:30 0,25 3,8488 1,85 2,00 1,59830 900 1438,4667 0,00157788 1,577877 1577,8772 0,0182625 16,436221

20:45 0,30 5,0686 1,95 3,12 2,55867 900 2302,8073 0,00160647 1,606465 1606,4650 0,0185933 16,734011

21:00 0,40 7,8261 2,00 5,83 4,47232 900 4025,0889 0,00165263 1,652630 1652,6303 0,0191277 17,214899

21:15 0,45 9,3494 2,15 7,20 6,51273 900 5861,4601 0,00167191 1,671912 1671,9119 0,0193508 17,415749

21:30 0,50 10,9617 2,25 8,71 7,95555 900 7159,9920 0,00168935 1,689350 1689,3505 0,0195527 17,597401

21:45 0,56 13,0076 2,00 11,01 9,85964 900 8873,6767 0,00170831 1,708311 1708,3110 0,0197721 17,794906

22:00 0,59 14,0741 2,15 11,92 11,46583 900 10319,2428 0,00171711 1,717113 1717,1134 0,0198740 17,886597

22:15 0,61 14,8007 2,25 12,55 12,23736 900 11013,6225 0,00172276 1,722760 1722,7601 0,0199394 17,945417

22:30 0,67 17,0532 2,35 14,70 13,62693 900 12264,2344 0,00173875 1,738751 1738,7515 0,0201244 18,111994

22:45 0,70 18,2193 2,45 15,77 15,23623 900 13712,6103 0,00174627 1,746268 1746,2684 0,0202114 18,190296

23:00 0,75 20,2197 2,55 17,67 16,71950 900 15047,5505 0,00175817 1,758174 1758,1741 0,0203492 18,314314

23:15 0,78 21,4534 2,65 18,80 18,23656 900 16412,9012 0,00176498 1,764978 1764,9784 0,0204280 18,385191

23:30 0,88 25,7396 2,75 22,99 20,89649 900 18806,8399 0,00178607 1,786071 1786,0712 0,0206721 18,604908

23:45 0,90 26,6280 3,00 23,63 23,30881 900 20977,9333 0,00179003 1,790028 1790,0285 0,0207179 18,646130

0:00 0,89 26,1825 3,25 22,93 23,28029 900 20952,2588 0,00178806 1,788060 1788,0598 0,0206951 18,625623

0:15 0,81 22,7115 3,35 19,36 21,14701 900 19032,3062 0,00177155 1,771551 1771,5507 0,0205041 18,453653

0:30 0,75 20,2197 3,45 16,77 18,06560 900 16259,0419 0,00175817 1,758174 1758,1741 0,0203492 18,314314

0:45 0,60 14,4358 3,55 10,89 13,82777 900 12444,9961 0,00171996 1,719958 1719,9579 0,0199069 17,916228

1:00 0,50 10,9617 3,65 7,31 9,09875 900 8188,8780 0,00168935 1,689350 1689,3505 0,0195527 17,597401

1:15 0,45 9,3494 3,65 5,70 6,50555 900 5854,9920 0,00167191 1,671912 1671,9119 0,0193508 17,415749

Page 110: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

94

1:30 0,30 5,0686 3,75 1,32 3,50899 900 3158,0899 0,00160647 1,606465 1606,4650 0,0185933 16,734011

1:45 0,26 4,0836 3,85 0,23 0,77609 900 698,4771 0,00158398 1,583984 1583,9837 0,0183331 16,499830

Jumlah 236614,9944

438,466918

Luas DAS : 15.381,62 ha = 153.816.200 m2 = 15.381.620.000 dm

2

Q : 31,22*(H)1,51

m/dt

Qs : 0,001445*(Q)0,0652

ton/hari

Volume Runoff : 236614,9944 m3 = 236614994,4 dm

3

Tebal aliran langsung : 236614994,4 dm3/15.381.620.000 dm

2 = 0,015 dm = 1,538 mm

Debit puncak : 26,6139

Jumlah suspensi : 438,467 gr = 0,438 kg = 0,0004 ton/hr

Page 111: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

95

Kurve Base Flow tanggal 8-9 September 2010

0,001,002,003,004,005,006,007,008,009,00

10,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,0018,0019,0020,0021,0022,0023,0024,0025,0026,0027,0028,0029,00

17

:00

17

:15

17

:30

17

:45

18

:00

18

:15

18

:30

18

:45

19

:00

19

:15

19

:30

19

:45

20

:00

20

:15

20

:30

20

:45

21

:00

21

:15

21

:30

21

:45

22

:00

22

:15

22

:30

22

:45

23

:00

23

:15

23

:30

23

:45

0:0

0

0:1

5

0:3

0

0:4

5

1:0

0

1:1

5

1:3

0

1:4

5

2:0

0

2:1

5

2:3

0

2:4

5

3:0

0

Q

D

e

b

i

t

Waktu

BF

Page 112: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

96

Lampiran 4.3 Tabel Hasil Perhitungan Volume Runoff, Debit Puncak dan Hasil Sedimen Terangkut Berdasarkan Perhitungan Lapangan Kejadian Hujan

Tanggal 12-13 September 2010 di DAS Babon

Waktu

(WIB) TMA (m)

Debit

(m^3/dt)

BF

(lt/dt)

DRO

(lt/dt)

Rerata DRO

(l/dt)

Int. Waktu

(dt)

Volume Aliran

(m3/dt)

Debit

Suspensi

(ton/hr) Kg/hr Gr/hr Gr/detik

Jumlah Suspensi

(gr)

18:00 0,12 1,2706 1,00 0,27 0,00

18:15 0,15 1,7796 1,00 0,78 0,525099 900 472,58916 0,0015005 1,500461 1500,4610 0,01737 15,629802

18:30 0,17 2,1499 1,00 1,15 0,964748 900 868,27363 0,0015191 1,519071 1519,0710 0,01758 15,823656

18:45 0,20 2,7478 1,00 1,75 1,448841 900 1303,95707 0,0015436 1,543580 1543,5800 0,01787 16,078959

19:00 0,24 3,6187 1,00 2,62 2,183257 900 1964,93110 0,0015715 1,571546 1571,5464 0,01819 16,370275

19:15 0,25 3,8488 1,00 2,85 2,733734 900 2460,36026 0,0015779 1,577877 1577,8772 0,01826 16,436221

19:30 0,28 4,5671 1,00 3,57 3,207942 900 2887,14766 0,0015956 1,595587 1595,5866 0,01847 16,620694

19:45 0,30 5,0686 1,05 4,02 3,792843 900 3413,55912 0,0016065 1,606465 1606,4650 0,01859 16,734011

20:00 0,36 6,6750 1,05 5,62 4,821776 900 4339,59833 0,0016356 1,635571 1635,5707 0,01893 17,037195

20:15 0,40 7,8261 1,10 6,73 6,175521 900 5557,96850 0,0016526 1,652630 1652,6303 0,01913 17,214899

20:30 0,50 10,9617 1,10 9,86 8,293879 900 7464,49105 0,0016894 1,689350 1689,3505 0,01955 17,597401

20:45 0,50 10,9617 1,15 9,81 9,836692 900 8853,02303 0,0016894 1,689350 1689,3505 0,01955 17,597401

21:00 0,60 14,4358 1,15 13,29 11,548753 900 10393,87795 0,0017200 1,719958 1719,9579 0,01991 17,916228

21:15 0,63 15,5395 1,20 14,34 13,812659 900 12431,39285 0,0017282 1,728242 1728,2423 0,02000 18,002524

21:30 0,66 16,6703 1,20 15,47 14,904917 900 13414,42568 0,0017362 1,736178 1736,1783 0,02009 18,085191

21:45 0,70 18,2193 1,15 17,07 16,269800 900 14642,82015 0,0017463 1,746268 1746,2684 0,02021 18,190296

22:00 0,74 19,8140 1,15 18,66 17,866649 900 16079,98396 0,0017559 1,755851 1755,8514 0,02032 18,290119

22:15 0,78 21,4534 1,20 20,25 19,458705 900 17512,83459 0,0017650 1,764978 1764,9784 0,02043 18,385191

22:30 0,80 22,2894 1,20 21,09 20,671401 900 18604,26078 0,0017694 1,769385 1769,3846 0,02048 18,431090

22:45 0,79 21,8701 1,25 20,62 20,854736 900 18769,26246 0,0017672 1,767194 1767,1941 0,02045 18,408272

23:00 0,75 20,2197 1,25 18,97 19,794892 900 17815,40283 0,0017582 1,758174 1758,1741 0,02035 18,314314

23:15 0,73 19,4111 1,30 18,11 18,540422 900 16686,38008 0,0017535 1,753500 1753,5003 0,02030 18,265628

23:30 0,70 18,2193 1,30 16,92 17,515190 900 15763,67132 0,0017463 1,746268 1746,2684 0,02021 18,190296

23:45 0,66 16,6703 1,35 15,32 16,119800 900 14507,82015 0,0017362 1,736178 1736,1783 0,02009 18,085191

0:00 0,65 16,2904 1,35 14,94 15,130372 900 13617,33465 0,0017336 1,733570 1733,5698 0,02006 18,058018

0:15 0,50 10,9617 1,40 9,56 12,251052 900 11025,94690 0,0016894 1,689350 1689,3505 0,01955 17,597401

0:30 0,40 7,8261 1,40 6,43 7,993879 900 7194,49105 0,0016526 1,652630 1652,6303 0,01913 17,214899

0:45 0,36 6,6750 1,45 5,22 5,825521 900 5242,96850 0,0016356 1,635571 1635,5707 0,01893 17,037195

1:00 0,34 6,1230 1,45 4,67 4,949000 900 4454,10041 0,0016264 1,626390 1626,3897 0,01882 16,941559

1:15 0,30 5,0686 1,50 3,57 4,120801 900 3708,72081 0,0016065 1,606465 1606,4650 0,01859 16,734011

1:30 0,25 3,8488 1,50 2,35 2,958675 900 2662,80727 0,0015779 1,577877 1577,8772 0,01826 16,436221

1:45 0,20 2,7478 1,65 1,10 1,723296 900 1550,96666 0,0015436 1,543580 1543,5800 0,01787 16,078959

2:00 0,15 1,7796 1,778 0,00 0,549727 900 494,75406 0,0015005 1,500461 1500,4610 0,01737 15,629802

Jumlah 276160,12200

553,432915

Page 113: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

97

Luas DAS : 15.381,62 ha = 153.816.200 m2 = 15.381.620.000 dm

2

Q : 31,22*(H)1,51

m/dt

Qs : 0,001445*(Q)0,0652

ton/hari

Volume Runoff : 276160.12200 m3 = 276160122 dm

3

Tebal aliran langsung : 276160122 dm3/15.381.620.000 dm

2 = 0,018 dm = 1,795 mm

Debit puncak : 22,2861

Jumlah suspensi : 553,433 gr = 0, 553 kg = 0,0006 ton

Page 114: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

98

Kurve Base Flow tanggal 12-13 September 2010

0,001,002,003,004,005,006,007,008,009,00

10,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,0018,0019,0020,0021,0022,0023,0024,0025,00

17

:00

17

:15

17

:30

17

:45

18

:00

18

:15

18

:30

18

:45

19

:00

19

:15

19

:30

19

:45

20

:00

20

:15

20

:30

20

:45

21

:00

21

:15

21

:30

21

:45

22

:00

22

:15

22

:30

22

:45

23

:00

23

:15

23

:30

23

:45

0:0

0

0:1

5

0:3

0

0:4

5

1:0

0

1:1

5

1:3

0

1:4

5

2:0

0

2:1

5

2:3

0

2:4

5

3:0

0

3:1

5

3:3

0

Q

D

e

b

i

t

Waktu

BF

Page 115: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

99

Lampiran 4.3 Tabel Hasil Perhitungan Volume Runoff, Debit Puncak dan Hasil Sedimen Terangkut Berdasarkan Perhitungan Lapangan Kejadian Hujan

Tanggal 15-16 September 2010 di DAS Babon Waktu

(WIB)

TMA

(m)

Q (Debit)

m^3dt

Q BF

(l/dt) Q DRO (l/dt)

Rerata DRO

(l/dt) Int waktu (dt) V (m³/dt) jumlah suspensi (gr)

14:30 0,2 2,75976 1 1,75976 0

14:45 0,2 2,75976 1 1,75976 1,75976 900 1583,7812 16,08351

15:00 0,4 7,84245 1 6,84245 4,30111 900 3870,9949 17,21725

15:15 0,4 7,84245 1 6,84245 6,84245 900 6158,2087 17,21725

15:30 0,45 9,36541 1 8,36541 7,60393 900 6843,5386 17,41769

15:45 0,45 9,36541 1,05 8,31541 8,34041 900 7506,3684 17,41769

16:00 0,45 9,36541 1,1 8,26541 8,29041 900 7461,3684 17,41769

16:15 0,45 9,36541 1,2 8,16541 8,21541 900 7393,8684 17,41769

16:30 0,45 9,36541 1,3 8,06541 8,11541 900 7303,8684 17,41769

16:45 0,45 9,36541 1,3 8,06541 8,06541 900 7258,8684 17,41769

17:00 0,45 9,36541 1,3 8,06541 8,06541 900 7258,8684 17,41769

17:15 0,45 9,36541 1,4 7,96541 8,01541 900 7213,8684 17,41769

17:30 0,45 9,36541 1,5 7,86541 7,91541 900 7123,8684 17,41769

17:45 0,45 9,36541 1,5 7,86541 7,86541 900 7078,8684 17,41769

18:00 0,45 9,36541 1,6 7,76541 7,81541 900 7033,8684 17,41769

18:15 0,6 14,44708 1,75 12,69708 10,23124 900 9208,1184 17,91714

18:30 0,6 14,44708 1,75 12,69708 12,69708 900 11427,3683 17,91714

18:45 0,6 14,44708 1,8 12,64708 12,67208 900 11404,8683 17,91714

19:00 0,9 26,61386 1,8 24,81386 18,73047 900 16857,4227 18,64548

19:15 0,9 26,61386 1,95 24,66386 24,73886 900 22264,9771 18,64548

19:30 0,9 26,61386 1,95 24,66386 24,66386 900 22197,4771 18,64548

19:45 0,9 26,61386 1,95 24,66386 24,66386 900 22197,4771 18,64548

20:00 0,8 22,28605 2 20,28605 22,47496 900 20227,4621 18,43091

20:15 0,8 22,28605 2 20,28605 20,28605 900 18257,4471 18,43091

20:30 0,7 18,22439 2 16,22439 18,25522 900 16429,6984 18,19063

20:45 0,6 1444708 2 12,44708 14,33573 900 12902,1590 17,91714

21:00 0,5 10,97672 2,05 8,92672 10,68690 900 9618,2072 17,59897

21:15 0,25 3,86270 2,05 1,81270 5,36971 900 4832,7395 16,44009

21:30 0,25 3,86270 2,1 1,76270 1,78770 900 1608,9329 16,44009

21:45 0,25 3,86270 2,1 1,76270 1,76270 900 1586,4329 16,44009

22:00 0,25 3,86270 2,2 1,66270 1,71270 900 1541,4329 16,44009

22:15 0,25 3,86270 2,3 1,56270 1,61270 900 1451,4329 16,44009

22:30 0,25 3,86270 2,4 1,46270 1,51270 900 1361,4329 16,44009

22:45 0,25 3,86270 2,5 1,36270 1,41270 900 1271,4329 16,44009

Page 116: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

100

23:00 0,25 3,86270 2,6 1,26270 1,31270 900 1181,4329 16,44009

23:15 0,25 3,86270 2,7 1,16270 1,21270 900 1091,4329 16,44009

23:30 0,25 3,86270 2,8 1,06270 1,11270 900 1001,4329 16,44009

Jumlah 301011,0264 625,41547

Luas DAS : 15.381,62 ha = 153.816.200 m2 = 15.381.620.000 dm

2

Q : 31,22*(H)1,51

m/dt

Qs : 0,001445*(Q)0,0652

ton/hari

Volume Runoff : 325242,854 m3 = 325242854 dm

3

Tebal aliran langsung : 325242854 dm3/15.381.620.000 dm

2 = 0,021 dm = 2,114 mm

Debit puncak : 26,6139

Jumlah suspensi : 629,083 gr = 0,629 kg = 0,0006ton

Page 117: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

101

Kurve Base Flow tanggal 15-16 September 2010

0,001,002,003,004,005,006,007,008,009,00

10,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,0018,0019,0020,0021,0022,0023,0024,0025,0026,0027,0028,00

Q

D

e

b

i

t

Waktu

BF

Page 118: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

102

Lampiran 4.3 Tabel Hasil Perhitungan Volume Runoff, Debit Puncak dan Hasil Sedimen Terangkut Berdasarkan Perhitungan Lapangan Kejadian Hujan

Tanggal 16-17 September 2010 di DAS Babon

Waktu

(WIB) TMA (m) Q (Debit) m^3dt Q BF (l/dt) Q DRO (l/dt) Rerata DRO (l/dt) Int waktu (dt) V (m³/dt) jumlah suspensi (gr)

16:00 0,20 2,75976 0,95 1,80976 0

16:15 0,30 5,08393 1 4,08393 2,94684 900 2652,15788 16,73731

16:30 0,40 7,84246 1 6,84246 5,46319 900 4916,87346 17,21725

16:45 0,50 10,97673 1 9,97673 8,40959 900 7568,63420 17,59897

17:00 0,60 14,44709 1,1 13,34709 11,66191 900 10495,71640 17,91714

17:15 0,70 18,22440 1,2 17,02440 15,18575 900 13667,17083 18,19063

17:30 0,80 22,28607 1,3 20,98607 19,00524 900 17104,71303 18,43091

17:45 0,90 26,61388 1,4 25,21388 23,09998 900 20789,97975 18,64548

18:00 1,00 31,19278 1,5 29,69278 27,45333 900 24707,99692 18,83954

18:15 1,00 31,19278 1,5 29,69278 29,69278 900 26723,49750 18,83954

18:30 1,00 31,19278 1,6 29,59278 29,64278 900 26678,49750 18,83954

18:45 1,00 31,19278 1,75 29,44278 29,51778 900 26565,99750 18,83954

19:00 0,90 26,61388 1,8 24,81388 27,12833 900 24415,49692 18,64548

19:15 0,90 26,61388 1,9 24,71388 24,76388 900 22287,49634 18,64548

19:30 0,80 22,28607 1,95 20,33607 22,52498 900 20272,47975 18,43091

19:45 0,80 22,28607 2 20,28607 20,31107 900 18279,96316 18,43091

20:00 0,70 18,22440 2 16,22440 18,25524 900 16429,71303 18,19063

20:15 0,70 18,22440 2,05 16,17440 16,19940 900 14579,46290 18,19063

20:30 0,60 14,44709 2,1 12,34709 14,26075 900 12834,67083 17,91714

20:45 0,60 14,44709 2,2 12,24709 12,29709 900 11067,37875 17,91714

21:00 0,50 10,97673 2,3 8,67673 10,46191 900 9415,71640 17,59897

21:15 0,40 7,84246 2,4 5,44246 7,05959 900 6353,63420 17,21725

21:30 0,30 5,08393 2,5 2,58393 4,01319 900 3611,87346 16,73731

21:45 0,30 5,08393 2,5 2,58393 2,58393 900 2325,53258 16,73731

22:00 0,25 3,86271 2,75 1,11271 1,84832 900 1663,48414 16,44010

Jumlah 329583,183 431,19513

Page 119: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

103

Luas DAS : 15381,62 ha = 153816200 m2 = 15.381.620.000 dm

2

Q : 31,22*(H)1,51

m/dt

Qs : 0,001445*(Q)0,0652

ton/hari

Volume Runoff : 329583,183 m3 = 329583183,5 dm

3

Tebal aliran langsung : 329583183,5 dm3/15.381.620.000 dm

2 = 0,021dm = 2,143 mm

Debit puncak : 31,1928

Jumlah suspensi : 429,502 gr = 0,430 kg = 0,0004 ton

Page 120: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

104

Kurve Base Flow tanggal 16-17 September 2010

0,001,002,003,004,005,006,007,008,009,00

10,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,0018,0019,0020,0021,0022,0023,0024,0025,0026,0027,0028,0029,0030,0031,0032,0033,00

15

:00

15

:15

15

:30

15

:45

16

:00

16

:15

16

:30

16

:45

17

:00

17

:15

17

:30

17

:45

18

:00

18

:15

18

:30

18

:45

19

:00

19

:15

19

:30

19

:45

20

:00

20

:15

20

:30

20

:45

21

:00

21

:15

21

:30

21

:45

22

:00

22

:15

22

:30

22

:45

23

:00

23

:15

23

:30

23

:45

0:0

0

Q

D

e

b

i

t

Waktu

BF

Page 121: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

105

Lampiran 4.3 Tabel Hasil Perhitungan Volume Runoff, Debit Puncak dan Hasil Sedimen Terangkut Berdasarkan Perhitungan Lapangan Kejadian Hujan

Tanggal 25-26 September 2010 di DAS Babon Waktu

(WIB) TMA (m)

Q (Debit)

m^3dt Q BF (l/dt) Q DRO (l/dt) Rerata DRO (l/dt) Int waktu (dt) V (m³/dt) jumlah suspensi (gr)

1 2 3 4 (2-3) 5 6 7 (5 × 6) 8

17:00 0,20 2,74782 1,1 1,64782 0

17:15 0,40 7,82607 1,25 6,57607 4,111943 900 3700,7483 17,21490

17:30 0,50 10,96169 1,4 9,56169 8,068879 900 7261,9910 17,59740

17:45 0,60 14,43581 1,5 12,93581 11,248753 900 10123,8780 17,91623

18:00 0,70 18,21927 1,5 16,71927 14,827541 900 13344,7873 18,19030

18:15 0,80 22,28942 1,75 20,53942 18,629345 900 16766,4101 18,43109

18:30 0,90 26,61388 2 24,62803 22,583727 900 20325,3542 18,64613

18:45 0,90 26,61388 2 24,62803 24,628033 900 22165,2298 18,64613

19:00 0,80 22,28942 2,05 20,23942 22,433727 900 20190,3542 18,43109

19:15 0,70 18,21927 2,2 16,01927 18,129345 900 16316,4101 18,19030

19:30 0,70 18,21927 2,3 15,91927 15,969269 900 14372,3418 18,19030

19:45 0,60 14,43581 2,5 11,93581 13,927541 900 12534,7873 17,91623

20:00 0,60 14,43581 2,75 11,68581 11,810814 900 10629,7329 17,91623

20:15 0,50 10,96169 2,9 8,06169 9,873753 900 8886,3780 17,59740

20:30 0,50 10,96169 3 7,96169 8,011692 900 7210,5230 17,59740

20:45 0,40 7,82607 3 4,82607 6,393879 900 5754,4910 17,21490

21:00 0,40 7,82607 3,05 4,77607 4,801066 900 4320,9591 17,21490

21:15 0,30 5,06858 3,2 1,86858 3,322321 900 2990,0889 16,73401

21:30 0,30 5,06858 3,25 1,81858 1,843576 900 1659,2187 16,73401

21:45 0,25 3,84877 3,25 0,59877 1,208675 900 1087,8073 16,43622

Jumlah 197414,829 336,81515

Page 122: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

106

Luas DAS : 15381,62 ha = 153816200 m2 = 15.381.620.000 dm

2

Q : 31,22*(H)1,51

m/dt

Qs : 0,001445*(Q)0,0652

ton/hari

Volume Runoff : 197414,83 m3 = 197414829,9 dm

3

Tebal aliran langsung : 197414829,9 dm3/15.381.620.000 dm

2 = 0,013 dm = 1,283 mm

Debit puncak : 26,61388

Jumlah suspensi : 336,410 gr = 0,336 kg = 0,0003ton

Page 123: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

107

Kurve Base Flow tanggal 25-26 September 2010

0,001,002,003,004,005,006,007,008,009,00

10,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,0018,0019,0020,0021,0022,0023,0024,0025,0026,0027,0028,0029,00

16

:00

16

:15

16

:30

16

:45

17

:00

17

:15

17

:30

17

:45

18

:00

18

:15

18

:30

18

:45

19

:00

19

:15

19

:30

19

:45

20

:00

20

:15

20

:30

20

:45

21

:00

21

:15

21

:30

21

:45

22

:00

22

:15

22

:30

22

:45

23

:00

23

:15

23

:30

23

:45

0:0

0

0:1

5

0:3

0

0:4

5

1:0

0

1:1

5

1:3

0

1:4

5

2:0

0

Q

D

e

b

i

t

Waktu

BF

Page 124: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

108

Lampiran 4.1 Tabel Hasil Perhitungan Volume Runoff, Debit Puncak dan Hasil Sedimen Terangkut Berdasarkan Perhitungan Lapangan Kejadian Hujan Tanggal 30 Sept-01 Okt 2010 di DAS Babon

Waktu

(WIB)

TMA

(m)

Debit

(m^3/dt) BF (l/dt)

DRO

(l/dt)

Rerata DRO

(l/dt)

Int Waktu

(dt)

Volume Aliran

(m3/dt) Qs (Ton/hr) Kg/hr Gr/hr Gr/detik Jumlah Suspensi (gr)

22:00 0,14 160 100 0,60 0 900 0

22:15 0,17 2,15 1,00 1,15 0,876713 900 789,042 0,001519 1,519071 1519,0710 0,017582 15,823656

22:30 0,20 2,75 1,10 1,65 1,398841 900 1258,957 0,001544 1,543580 1543,5800 0,017866 16,078959

22:45 0,24 3,62 1,20 2,42 2,033257 900 1829,931 0,001572 1,571546 1571,5464 0,018189 16,370275

23:00 0,25 3,85 1,30 2,55 2,483734 900 2235,360 0,001578 1,577877 1577,8772 0,018262 16,436221

23:15 0,29 4,82 1,40 3,42 2,982206 900 2683,985 0,001601 1,601110 1601,1104 0,018531 16,678233

23:30 0,33 5,85 1,50 4,35 3,884389 900 3495,951 0,001622 1,621615 1621,6151 0,018769 16,891824

23:45 0,40 7,83 1,60 6,23 5,289603 900 4760,643 0,001653 1,652630 1652,6303 0,019128 17,214899

0:00 0,45 9,35 1,70 7,65 6,937733 900 6243,960 0,001672 1,671912 1671,9119 0,019351 17,415749

0:15 0,50 10,96 1,80 9,16 8,405547 900 7564,992 0,001689 1,689350 1689,3505 0,019553 17,597401

0:30 0,60 14,44 1,90 12,54 10,848753 900 9763,878 0,001720 1,719958 1719,9579 0,019907 17,916228

0:45 0,65 16,29 1,95 14,34 13,438113 900 12094,302 0,001734 1,733570 1733,5698 0,020064 18,058018

1:00 0,70 18,22 2,00 16,22 15,279840 900 13751,856 0,001746 1,746268 1746,2684 0,020211 18,190296

1:15 0,75 20,22 2,05 18,17 17,194501 900 1547,051 0,001758 1,758174 1758,1741 0,020349 18,314314

1:30 0,80 22,29 2,10 20,19 19,179577 900 17261,619 0,001769 1,769385 1769,3846 0,020479 18,431090

1:45 0,90 26,63 2,15 24,48 22,333727 900 20100,354 0,001790 1,790028 1790,0285 0,020718 18,646130

2:00 0,87 25,30 2,30 23,00 23,738622 900 21364,760 0,001784 1,784062 1784,0620 0,020649 18,583979

2:15 0,70 18,22 2,35 15,87 19,434240 900 17490,816 0,001746 1,746268 1746,2684 0,020211 18,190296

2:30 0,66 16,67 2,40 14,27 15,069800 900 13562,820 0,001736 1,736178 1736,1783 0,020095 18,085191

2:45 0,45 9,35 2,45 6,90 10,584866 900 9526,380 0,001672 1,671912 1671,9119 0,019351 17,415749

Page 125: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

109

3:00 0,35 6.,40 2,50 3,90 5,398195 900 4858,376 0,001631 1,631039 1631,0393 0,018878 16,989993

3:15 0,30 5,07 2,55 2,52 3,207783 900 2887,005 0,001606 1,606465 1606,4650 0,018593 16,734011

3:30 0,20 2,75 2,75 0,00 1,258198 900 1132,378 0,001544 1,543580 1543,5800 0,017866 16,078959

Jumlah 190132,415

382,141468

Luas DAS :15381,62 ha = 153816200 m2 = 15.381.620.000 dm2

Q : 31,22*(H)1,51

m/dt

Qs : 0,001445*(Q)0,0652

ton/hari

Volume Runoff : 190132,415 m3 = 190132414,5 dm

3

Tebal aliran langsung : 190132414,5 dm3/15.381.620.000 dm2 = 0,012 dm = 1,236 mm

Debit puncak : 26,613= 190132414.5 /

Jumlah suspensi : 382,141 gr = 0,382 kg = 0,0004 ton

Page 126: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

110

Kurve Base Flow tanggal 30 Sept-01 Okt 2010

0,001,002,003,004,005,006,007,008,009,00

10,0011,0012,0013,0014,0015,0016,0017,0018,0019,0020,0021,0022,0023,0024,0025,0026,0027,0028,0029,00

Q

D

e

b

i

t

Waktu

BF

Page 127: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

111

Lampiran 4.3 Tabel Hasil Perhitungan Volume Runoff, Debit Puncak dan Hasil Sedimen Terangkut Berdasarkan Perhitungan Lapangan Kejadian Hujan

Tanggal 27 -28 Okt 2010 di DAS Babon Waktu

(WIB) TMA (m)

Q (Debit)

m^3dt Q BF (l/dt) Q DRO (l/dt)

Rerata DRO

(l/dt) Int waktu (dt) V (m³/dt) jumlah suspensi (gr)

17:15 0,15 1,7890 1,00 0,7890 0

17:30 0,2 2,7598 1,00 1,7598 1,3799 900 1241,8906 16,08351

17:45 0,2 2,7598 1,00 1,7598 1,3799 900 1241,8906 16,08351

18:00 0,2 2,7598 1,00 1,7598 1,3799 900 1241,8906 16,08351

18:15 0,3 5,0839 1,00 4,0839 2,5420 900 2287,7645 16,73731

18:30 0,3 5,0839 1,00 4,0839 2,5420 900 2287,7645 16,73731

18:45 0,35 6,4132 1,00 5,4132 3,2066 900 2885,9202 16,99279

19:00 0,45 9,3654 1,05 8,3154 4,6827 900 4214,4342 17,41769

19:15 0,45 9,3654 1,05 8,3154 4,6827 900 4214,4342 17,41769

19:30 0,5 10,9767 1,05 9,9267 5,4884 900 4939,5231 17,59897

19:45 0,6 14,4471 1,10 13,3471 7,2235 900 6501,1842 17,91714

20:00 0,65 16,2989 1,10 15,1989 8,1494 900 7334,5042 18,05863

20:15 0,7 18,2244 1,10 17,1244 9,1122 900 8200,9749 18,19063

20:30 0,75 20,2209 1,10 19,1209 10,1104 900 9099,4048 18,31438

20:45 0,8 22,2861 1,15 21,1361 11,1430 900 10028,7235 18,43091

21:00 0,85 24,4177 1,50 22,9177 12,2088 900 10987,9622 18,54104

21:15 0,9 26,6139 1,20 25,4139 13,3069 900 11976,2386 18,64548

21:30 0,9 26,6139 1,20 25,4139 13,3069 900 11976,2386 18,64548

21:45 0,85 24,4177 1,25 23,1677 12,2088 900 10987,9622 18,54104

22:00 0,8 22,2861 1,25 21,0361 11,1430 900 10028,7235 18,43091

22:15 0,7 18,2244 1,30 16,9244 9,1122 900 8200,9749 18,19063

22:30 0,65 16,2989 1,30 14,9989 8,1494 900 7334,5042 18,05863

22:45 0,65 16,2989 1,40 14,8989 8,1494 900 7334,5042 18,05863

23:00 0,6 14,4471 1,50 12,9471 7,2235 900 6501,1842 17,91714

23:15 0,55 12,6719 1,50 11,1719 6,3359 900 5702,3520 17,76459

23:30 0,45 9,3654 1,60 7,7654 4,6827 900 4214,4342 17,41769

23:45 0,4 7,8425 1,75 6,0925 3,9212 900 3529,1043 17,21725

Page 128: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

112

0:00 0,3 5,0839 1,80 3,2839 2,5420 900 2287,7645 16,73731

0:15 0,2 2,7598 1,80 0,9598 1,3799 900 1241,8906 16,08351

Jumlah 187239,984 492,31331

Luas DAS : 15381,62 ha = 153816200 m2 = 15.381.620.000 dm

2

Q : 31,22*(H)1,51

m/dt

Qs : 0,001445*(Q)0,052

ton/hari

Volume Runoff : 187239,984 m3 = 18723998,391 dm

3

Tebal aliran langsung : 18723998,391 dm3/15.381.620.000 dm

2 = 0,001 dm = 0,122 mm

Debit puncak : 26,61388

Jumlah suspensi : 561,772 gr = 0,562 kg = 0,0006 ton

Page 129: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

113

Kurve Base Flow tanggal 27-28 Oktober 2010

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

10,00

11,00

12,00

13,00

14,00

15,00

16,00

17,00

18,00

19,00

20,00

21,00

22,00

23,00

24,00

25,00

26,00

27,00

28,00

29,00

16

:00

16

:15

16

:30

16

:45

17

:00

17

:15

17

:30

17

:45

18

:00

18

:15

18

:30

18

:45

19

:00

19

:15

19

:30

19

:45

20

:00

20

:15

20

:30

20

:45

21

:00

21

:15

21

:30

21

:45

22

:00

22

:15

22

:30

22

:45

23

:00

23

:15

23

:30

23

:45

0:0

0

0:1

5

0:3

0

0:4

5

1:0

0

1:1

5

1:3

0

1:4

5

2:0

0

2:1

5

2:3

0

2:4

5

3:0

0

BF

Page 130: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

114

Lampiran 4.1 Tabel Hasil Perhitungan Volume Runoff, Debit Puncak dan Hasil Sedimen Terangkut Berdasarkan Perhitungan Lapangan Kejadian Hujan

Tanggal 9-10 Nov 2010 di DAS Babon Waktu

(WIB) TMA (m) Q (Debit) m^3dt Q BF (l/dt) Q DRO (l/dt) Rerata DRO (l/dt) Int waktu (dt) V (m³/dt) jumlah suspensi (gr)

16:00 0,20 2,7598 1 1,7598 0,0000

16:15 0,25 3,8627 1 2,8627 2,3112 900 2080,1071 16,4401

16:30 0,25 3,8627 1 2,8627 2,8627 900 2576,4329 16,4401

16:45 0,25 3,8627 1 2,8627 2,8627 900 2576,4329 16,4401

17:00 0,40 7,8425 1 6,8425 4,8526 900 4367,3208 17,2172

17:15 0,50 10,9767 1 9,9767 8,4096 900 7568,6274 17,5990

17:30 0,60 14,4471 1 13,4471 11,7119 900 10540,7072 17,9171

17:45 0,70 18,2244 1,1 17,1244 15,2857 900 13757,1590 18,1906

18:00 0,80 22,2861 1,2 21,0861 19,1052 900 17194,6984 18,4309

18:15 0,80 22,2861 1,3 20,9861 21,0361 900 18932,4471 18,4309

18:30 0,80 22,2861 1,4 20,8861 20,9361 900 18842,4471 18,4309

18:45 0,85 24,4177 1,5 22,9177 21,9019 900 19711,6857 18,5410

19:00 0,90 26,6139 1,6 25,0139 23,9658 900 21569,2008 18,6455

19:15 1,00 31,1928 1,6 29,5928 27,3033 900 24572,9761 18,8395

19:30 1,20 41,0545 1,75 39,3045 34,4486 900 31003,7773 19,1801

19:45 1,25 43,6590 1,75 41,9090 40,6068 900 36546,1079 19,2572

20:00 1,30 46,3169 1,75 44,5669 43,2380 900 38914,1693 19,3316

20:15 1,35 49,0271 1,75 47,2771 45,9220 900 41329,7805 19,4034

20:30 1,40 51,7886 1,75 50,0386 48,6578 900 43792,0469 19,4729

20:45 1,20 41,0545 1,8 39,2545 44,6466 900 40181,9075 19,1801

21:00 1,15 38,5045 1,8 36,7045 37,9795 900 34181,5447 19,1001

21:15 1,00 31,1928 1,85 29,3428 33,0236 900 29721,2424 18,8395

21:30 0,80 22,2861 1,85 20,4361 24,8894 900 22400,4610 18,4309

21:45 0,75 20,2209 1,9 18,3209 19,3785 900 17440,6284 18,3144

22:00 0,60 14,4471 1,9 12,5471 15,4340 900 13890,5890 17,9171

22:15 0,50 10,9767 1,95 9,0267 10,7869 900 9708,2072 17,5990

22:30 0,50 10,9767 1,95 9,0267 9,0267 900 8124,0461 17,5990

22:45 0,45 9,3654 2 7,3654 8,1961 900 7376,4573 17,4177

23:00 0,25 3,8627 2 1,8627 4,6141 900 4152,6507 16,4401

23:15 0,25 3,8627 2 1,8627 1,8627 900 1676,4329 16,4401

23:30 0,20 2,7598 2 0,7598 1,3112 900 1180,1071 16,0835

Jumlah 545910,3988 541,5699

Page 131: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

115

Luas DAS : 15.381,62 ha = 15.3816.200 m2 = 15.381.620.000 dm

2

Q : 31,22*(H)1,51

m/dt

Qs : 0,001445*(Q)0,0652

ton/hari

Volume Runoff : 545910,399 m3 = 545910398,84 dm

3

Tebal aliran langsung : 545910398,84 dm3/15.381.620.000 dm

2 = 0,035 dm = 3,549 mm

Debit puncak : 51,789

Jumlah suspensi : 541,570 gr = 0,542 kg = 0,001 ton

Page 132: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

116

Kurve Base Flow tanggal 09-10 November 2010

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

16,00

18,00

20,00

22,00

24,00

26,00

28,00

30,00

32,00

34,00

36,00

38,00

40,00

42,00

44,00

46,00

48,00

50,00

52,00

54,00

56,00

14

:30

14

:45

15

:00

15

:15

15

:30

15

:45

16

:00

16

:15

16

:30

16

:45

17

:00

17

:15

17

:30

17

:45

18

:00

18

:15

18

:30

18

:45

19

:00

19

:15

19

:30

19

:45

20

:00

20

:15

20

:30

20

:45

21

:00

21

:15

21

:30

21

:45

22

:00

22

:15

22

:30

22

:45

23

:00

23

:15

23

:30

23

:45

0:0

0

0:1

5

0:3

0

0:4

5

1:0

0

1:1

5

1:3

0

1:4

5

2:0

0

2:1

5

2:3

0

2:4

5

3:0

0

3:1

5

3:3

0

BF

Page 133: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

117

Lampiran 4.3 Tabel Hasil Perhitungan Volume Runoff, Debit Puncak dan Hasil Sedimen Terangkut Berdasarkan Perhitungan Lapangan Kejadian Hujan

Tanggal 15-16 Nov 2010 di DAS Babon Waktu

(WIB)

TMA

(m)

Q (Debit)

m^3dt

Q BF

(l/dt) Q DRO (l/dt) Rerata DRO (l/dt) Int waktu (dt) V (m³/dt) jumlah suspensi (gr)

20:30 0,20 2,7598 1,00 1,7598 0

20:45 0,20 2,7598 1,10 1,6598 1,7098 900 1538,7812 16,0835

21:00 0,25 3,8627 1,10 2,7627 2,2112 900 1990,1071 16,4401

21:15 0,30 5,0839 1,20 3,8839 3,3233 900 2990,9809 16,7373

21:30 0,30 5,0839 1,20 3,8839 3,8839 900 3495,5289 16,7373

21:45 0,35 6,4132 1,25 5,1632 4,5235 900 4071,1847 16,9928

22:00 0,35 6,4132 1,25 5,1632 5,1632 900 4646,8404 16,9928

22:15 0,35 6,4132 1,25 5,1632 5,1632 900 4646,8404 16,9928

22:30 0,40 7,8425 1,25 6,5925 5,8778 900 5290,0246 17,2172

22:45 0,50 10,9767 1,25 9,7267 8,1596 900 7343,6274 17,5990

23:00 0,60 14,4471 1,25 13,1971 11,4619 900 10315,7072 17,9171

23:15 0,70 18,2244 1,30 16,9244 15,0607 900 13554,6590 18,1906

23:30 0,55 12,6719 1,40 11,2719 14,0981 900 12688,3269 17,7646

23:45 0,55 12,6719 1,45 11,2219 11,2469 900 10122,2041 17,7646

0:00 0,55 12,6719 1,50 11,1719 11,1969 900 10077,2041 17,7646

0:15 0,55 12,6719 1,50 11,1719 11,1719 900 10054,7041 17,7646

0:30 0,50 10,9767 1,50 9,4767 10,3243 900 9291,8751 17,5990

0:45 0,45 9,3654 1,50 7,8654 8,6711 900 7803,9573 17,4177

1:00 0,40 7,8425 1,55 6,2925 7,0789 900 6371,0386 17,2172

1:15 0,35 6,4132 1,55 4,8632 5,5778 900 5020,0246 16,9928

1:30 0,30 5,0839 1,60 3,4839 4,1735 900 3756,1847 16,7373

Page 134: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

118

1:45 0,25 3,8627 1,75 2,1127 2,7983 900 2518,4809 16,4401

2:00 0,20 2,7598 1,75 1,0098 1,5612 900 1405,1071 16,0835

Jumlah 146871,317 377,4465

Luas DAS : 15.381,62 ha = 15.3816.200 m2 = 15.381.620.000 dm

2

Q : 31,22*(H)1,51

m/dt

Qs : 0,001445*(Q)0,0652

ton/hari

Volume Runoff : 146871,317 m3 = 146871317,173 dm

3

Tebal aliran langsung : 146871317,173 dm3/15.381.620.000 dm

2 = 0,010 dm = 0,955 mm

Debit puncak : 18,224

Jumlah suspensi : 378,486 gr = 0,378 kg = 0,0004 ton

Page 135: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

119

Kurve Base Flow tanggal 15-16 November 2010

0,000,501,001,502,002,503,003,504,004,505,005,506,006,507,007,508,008,509,009,50

10,0010,5011,0011,5012,0012,5013,0013,5014,0014,5015,0015,5016,0016,5017,0017,5018,0018,5019,0019,5020,00

19

:30

19

:45

20

:00

20

:15

20

:30

20

:45

21

:00

21

:15

21

:30

21

:45

22

:00

22

:15

22

:30

22

:45

23

:00

23

:15

23

:30

23

:45

0:0

0

0:1

5

0:3

0

0:4

5

1:0

0

1:1

5

1:3

0

1:4

5

2:0

0

2:1

5

2:3

0

2:4

5

3:0

0

3:1

5

3:3

0

Q

D

e

b

i

t

Waktu

Page 136: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

120

Lampiran 4.4 Tabel Analisis Debit Puncak Metode Rasional Tanggal R24 Tc (jam) R24/24 (24/tc)^2/3 I (mm/jam) C A Q (m^3/dt)

1 2 3 4 5 (3*4) 6 7 8 (5*6*7)

19 Mei’10 15 1,2298 0,6250 7,24700 4,52937 0,126539 32.31133 5,1483

20 Mei’10 9,8 1,2298 0,4083 7,24700 2,95919 0,126539 32.31133 3,3635

23 Mei’10 9,3 1,2298 0,3875 7,24700 2,80821 0,126539 32.31133 3,1919

24 Mei’10 0,8 1,2298 0,0333 7,24700 0,24157 0,126539 32.31133 0,2746

26 Mei’10 1,8 1,2298 0,0750 7,24700 0,54352 0,126539 32.31133 0,6178

27 Mei’10 11 1,2298 0,4583 7,24700 3,32154 0,126539 32.31133 3,7754

8 Juni’10 11,5 1,2298 0,4792 7,24700 3,47252 0,126539 32.31133 3,9470

9 Juni’10 25 1,2298 1,0417 7,24700 7,54896 0,126539 32.31133 8,5804

6 Sept’10 12,5 1,2298 0,5208 7,24700 3,77448 0,126539 32.31133 4,2902

7 Sept’10 6 1,2298 0,2500 7,24700 1,81175 0,126539 32.31133 2,0593

8 Sept’10 12,5 1,2298 0,5208 7,24700 3,77448 0,126539 32.31133 4,2902

9 Sept’10 0,5 1,2298 0,0208 7,24700 0,15098 0,126539 32.31133 0,1716

12 Sept’10 7,5 1,2298 0,3125 7,24700 2,26469 0,126539 32.31133 2,5741

13 Sept’10 4 1,2298 0,1667 7,24700 1,20783 0,126539 32.31133 1,3729

15 Sept’10 3,8 1,2298 0,1583 7,24700 1,14744 0,126539 32.31133 1,3042

16 Sept’10 12 1,2298 0,5000 7,24700 3,62350 0,126539 32.31133 4,1186

17 Sept’10 25 1,2298 1,0417 7,24700 7,54896 0,126539 32.31133 8,5804

25 Sept’10 14 1,2298 0,5833 7,24700 4,22742 0,126539 32.31133 4,8050

26 Sept’10 19,5 1,2298 0,8125 7,24700 5,88819 0,126539 32.31133 6,6927

30 Sept’10 6,8 1,2298 0,2833 7,24700 2,05332 0,126539 32.31133 2,3339

01 Okt’10 2,5 1,2298 0,1042 7,24700 0,75490 0,126539 32.31133 0,8580

27 Okt’10 2,3 1,2298 0,0958 7,24700 0,69450 0,126539 32.31133 0,7894

28 Okt’10 12 1,2298 0,5000 7,24700 3,62350 0,126539 32.31133 4,1186

9 Nov’10 28 1,2298 1,1667 7,24700 8,45483 0,126539 32.31133 9,6101

10 Nov’10 12 1,2298 0,5000 7,24700 3,62350 0,126539 32.31133 4,1186

15 Nov’10 8,5 1,2298 0,3542 7,24700 2,56665 0,126539 32.31133 2,9174

16 Nov’10 13 1,2298 0,5417 7,24700 3,92546 0,126539 32.31133 4,4618

R24 = Hujan yang terjadi pada tanggal tersebut I = Intensitas hujan

C = Nilai kurva tertimbang daerah penelitian A = Luas DAS

Page 137: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

121

Lampiran 4.4 Tabel Persamaan untuk MUSLE Observasi

No Tanggal

hasil sedimen

(ton/hr) Q (mm/dt)

Qp

(m^3/dt) klscp Sedimen/klscp Q*Qp Log x Log y x-xr y-yr c*d (x-xr)^2 (y-yr)^2

1 2 3 4 5 (1/4) 6 7 (log 5) 8 (log 6) 9 10 11 (9*10) 12 13

1 19-20 mei 0,0004077 1,694 26,6138 0,009806 0,0416 45,0943 -1,3811 1,654 -0,228 -1,794 0,409 0,0520 3,2170

2 23-24 mei 0,0004754 1,896 26,6138 0,009806 0,0485 50,4862 -1,3144 1,703 -0,083 -1,624 0,135 0,0069 2,6368

3 26 mei 0,0004006 1,206 18,8243 0,009806 0,0408 21,9663 -1,3888 1,342 0,006 0,070 0,000 0,0000 0,0050

4 27-28 mei 0,0004320 1,146 18,2244 0,009806 0,0441 20,8855 -1,3560 1,320 0,038 0,025 0,001 0,0015 0,0006

5 8-9 juni 0,0003363 0,625 14,4471 0,009806 0,0343 9,0282 -1,4647 0,956 -0,070 -0,321 0,022 0,0049 0,1032

6 6-7 sept 0,0005507 0,207 31,1928 0,009806 0,0562 6,4523 -1,2506 0,810 0,066 0,534 0,035 0,0043 0,2855

7 8-9 sept 0,0004385 1,538 26,6139 0,009806 0,0447 40,9618 -1,3496 1,612 -0,010 0,270 -0,003 0,0001 0,0732

8 12-13 sept 0,0005534 1,795 22,2861 0,009806 0,0564 40,0182 -1,2484 1,602 -0,057 0,098 -0,006 0,0033 0,0095

9 15-16 sept 0,0006291 2,114 26,6139 0,009806 0,0642 56,3047 -1,1928 1,751 0,200 0,433 0,087 0,0400 0,1871

10 16-17 sept 0,0004295 2,143 31,1928 0,009806 0,0438 668370 -1,3585 1,825 0,039 0,559 0,022 0,0015 0,3127

11 25-26 sept 0,0003364 1,283 26,6238 0,009806 0,0343 34,1757 -1,4646 1,534 -0,069 0,252 -0,017 0,0047 0,0637

12 30 sept 01 oct 0,0003821 1,236 31,1928 0,009806 0,0390 32,9149 -1,4093 1,517 -0,046 0,411 -0,019 0,0021 0,1689

13 27-28 oct 0,0005618 0,122 26,6139 0,009806 0,0573 3,2414 -1,2419 0,511 0,096 0,177 0,017 0,0092 0,0314

14 9-10 nov 0,0005416 3,549 51,7886 0,009806 0,0552 183,8033 -1,2578 2,264 0,138 0,978 0,135 0,0189 0,9569

15 15-16 nov 0,0003785 0,955 18,2244 0,009806 0,0386 17,3967 -1,4134 1,240 -0,019 -0,070 0,001 0,0004 0,0048

Jumlah

20,09 21,64 0,000 0,000 0,8199 0,1499 8,0564

Rata-rata

1,34 1,44

r = 0,07

a = 79,81

b = 0,02 Persamaan MUSLE Observasi = 79,81(Q.Qp)0,02

Page 138: KAJIAN SEDIMENTASI DENGAN MODEL MUSLE PADA DAS … · Observasi DAS Babon Sy = 79,81 (Q.qp)0,02 K,LS,CP. Faktor Q dan qp dalam MUSLE Observasi berasal dari perhitungan Hidrograf aliran

122

Lampiran 4.5 Tabel Perbandingan Volume aliran SCS dengan Volume aliran observasi dan Qp Rasional dengan Qp Observasi

Tanggal Vol aliran SCS

(m3/det)

Vol.aliran obs

(m3/det) Qp Ras (m3/det) Qp Obs (m3/det)

19-20 Mei’10 7782,7264 261185,3767 8,5118 26.6138

23-24 Mei’10 276286,1441 265740,5046 3,4665 26.6138

26 Mei’10 179374,8278 185710,1510 0,6178 18.2243

27-28 Mei’10 381618,6829 172656,8889 7,7224 18.2243

8-9 Juni’10 399685,7679 98191,4003 12,5274 14.4471

6-7 Sept’10 252501,3814 326130,3141 12,8707 31.1928

8-9 Sept’10 952834,7096 208210,2551 4,4618 26.6139

12-13 Sept’10 807901,4942 167023,5013 3,9470 22.2861

15-16 Sept’10 746270,1589 301011,0264 5,4228 26.6138

16-17 Sept’10 473547,3196 345408,1374 8,5804 31.1928

25-26 Sept’10 295838,7990 1228014,694 11,4978 26.6138

30 Sept 01 Okt’10 843991,6643 245490,6818 3,1919 26.6138

27-28 Okt’10 226230,4931 168024,1421 4,9080 26.6138

9-10 Nov’10 190667,6805 545910,3988 13,7287 51.7886

15-16 Nov 135442,7145 138993,3892 7,37918 18.2243

Jumlah 6169974,564 4576100,9210