kajian kandungan logam berat kadmium …digilib.unila.ac.id/57552/3/skripsi tanpa bab...

63
KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN DI PERAIRAN PESISIR PESAWARAN SECARA SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM (Skripsi) Oleh M. FIRZA ERSA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 13-Jul-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd),KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN DI

PERAIRAN PESISIR PESAWARAN SECARASPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

(Skripsi)

Oleh

M. FIRZA ERSA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 2: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

ABSTRACT

HEAVY METAL CONTENT’S STUDY OF CADMIUM (Cd), CHROMIUM(Cr), AND MERCURY (Hg) IN SEDIMENT AT PESAWARAN COASTAL

WATERS USING ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETER

By

M. FIRZA ERSA

The heavy metal’s study of Cd, Cr, and Hg have done of sediment sample

which obtained at Lampung coastal bay. Aim of this research are measure the

content and pollution level of Cd, Cr, and Hg’s heavy metals in Pesawaran coastal

waters. There are 3 sampling location spots (Lunik Island, Kekatang, and Estuary

of Sanggi) and taken on the same day and labeled as location where the sample

was obtained. Sample preparation of heavy metal were did with wet destruction

method and analyzed by Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS).

The measurement results show the average content of Cd metal is 4.6789

ppm - 5.9379 ppm, the average content of Cr metal is 10.2267 ppm - 11.9628

ppm, and the average content of Hg metal is 1.0167 ppm - 1.6591 ppm. The

measurement results in Cd and Hg metal samples show that the levels have

exceeded the quality standard, whereas Cr metal samples indicate that the levels

Page 3: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

M. Firza Ersa

have not exceeded the quality standard according to the National Sediment

Quality Survey: Second Edition, U.S Environmental Protection Agency (USEPA).

_____Key Word : Heavy Metal, Sediment Sample, AAS, Lampung Coastal Bay

Page 4: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

ABSTRAK

KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM(Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN DI PERAIRAN PESISIRPESAWARAN SECARA SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

Oleh

M. FIRZA ERSA

Telah dilakukan kajian kandungan logam berat Cd, Cr, dan Hg pada

sampel sedimen yang diperoleh dari Pesisir Teluk Lampung. Tujuan dari

penelitian ini adalah mengukur kadar dan tingkat pencemaran logam berat Cd, Cr,

dan Hg, yang ada pada sedimen di perairan pesisir Pesawaran. Terdapat 3 spot

lokasi pengambilan sampel (Pulau Lunik, Kekatang, dan Muara Sanggi) dan

diambil di hari yang sama serta diberi label sebagai penanda lokasi tempat sampel

diambil. Preparasi sampel logam berat dilakukan dengan metode destruksi basah

dan dianalisis secara Spektrofotometer Serapan Atom (SSA).

Hasil pengukuran menunjukkan kandungan rerata logam Cd berkisar

4,6789 ppm - 5,9379 ppm, kandungan rerata logam Cr berkisar 10,2267 ppm -

11,9628 ppm, dan kandungan rerata logam Hg berkisar 1,0167 ppm - 1,6591 ppm.

Hasil pengukuran pada sampel logam Cd dan Hg menunjukkan bahwa kadarnya

sudah melewati batas baku mutu, sedangkan pada sampel logam Cr menunjukkan

Page 5: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

M. Firza Ersa

bahwa kadarnya belum melewati batas baku mutu menurut National Sediment

Quality Survey : Second Edition, U.S Environmental Protection Agency (USEPA).

_________

Kata Kunci : Logam Berat, Sampel Sedimen, SSA, Pesisir Teluk Lampung.

Page 6: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd),

KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN DI

PERAIRAN PESISIR PESAWARAN SECARA

SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

Oleh

M. FIRZA ERSA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Lampung

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 7: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN
Page 8: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN
Page 9: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap M. Firza Ersa dilahirkan di Kalianda pada tanggal 07

Januari 1997. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan

Bapak Erwin Bakar dan Ibu Syarifah Lastari.

Penulis menyelesaikan pendidikan di TK Pembina pada tahun 2002, lalu

melanjutkan ke SD Negeri 2 Way Urang pada tahun 2002 dan lulus pada tahun

2008, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kalianda pada tahun 2008 dan

lulus pada tahun 2011, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMA

Negeri 1 Kalianda dan lulus pada tahun 2014. Pada tahun 2014, penulis terdaftar

sebagai mahasiswa Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SBMPTN).

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi asisten praktikum mata

kuliah Kimia Analisis Lingkungan semester genap 2017/2018. Penulis pernah

mengikuti serangkaian studi lapangan bertajuk “Kunjungan Industri” ke PT Great

Giant Pineapple di Lampung tahun 2015. Penulis juga mengikuti aktivitas

organisasi, dimulai dengan menjadi Kader Muda Himaki (KAMI) dan Anggota

Muda Rois (AMAR) pada tahun 2014, kemudian terpilih menjadi anggota Bidang

Page 10: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

Kaderisasi dan Pengembangan Organisasi (KPO) Himpunan Mahasiswa Kimia

(Himaki) FMIPA Unila periode 2015-2016, serta anggota Kesekretariatan dan

Rumah Tangga Rohani Islam (Rois) FMIPA Unila periode 2015/2016, dan

menjadi Sekretaris Umum Rois FMIPA Unila periode 2016. Pada tahun 2017

penulis menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan dengan judul Penentuan Korelasi

antara Kadar Biji Enteng dengan Kadar Minyak Atsiri pada Bahan Ekspor Lada

Hitam di BPSMB Lampung. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di

Desa Durian Payung, Kecamatan Padang Cermin, Pesawaran pada juli-Agustus

2017.

Page 11: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

MOTTO

“Keberhasilan didapat oleh orang-orang yang tidak mudah menyerah”

(M. Firza Ersa)

“Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan”.

(Al-Insyirah 94:6)

“Charge Forward and Fear Nothing”. (Hylos)

“It’s Fine to Celebrate Success but It Is More Important to Heed The Lesson of Failure”.

(Bill Gates)

Page 12: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Dengan mengucap Alhamdulillahirabbilalamin

Ku Persembahkan karya kecilku ini kepada

Yang tercinta dan tersayang, Ayahanda dan ibunda ku

Kakak perempuan dan kakak laki-laki ku

Serta yang terhormat kepada bapak Diky Hidayat, M.Sc., bapak Drs. R. Supriyanto, M.S., dan bapak Dr. Hardoko Insan Qudus, M.S.,

Page 13: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

SANWACANA

Segala puji dan syukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala Tuhan semesta alam

yang telah memberikan segala kesempatan, rahmat dan nikmat-Nya, sehingga

Penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurah

kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam beserta keluarga dan

para sahabat, semoga kita termasuk umat yang beliau cintai dan mendapatkan

syafa’at dari beliau di yaumil akhir nanti, aamiin yarabbal’alamin.

Skripsi dengan judul “Kajian Kandungan Logam Berat Kadmium (Cd),

Kromium (Cr), dan Merkuri (Hg) pada Sedimen Di Perairan Pesisir

Pesawaran secara Spektrofotometer Serapan Atom” merupakan salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si) pada Jurusan Kimia, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

Teriring doa yang tulus, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan semesta alam yang sudah memberikan

kesempatan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tua Penulis, Bapak Erwin Bakar dan Ibu Syarifah Lastari yang

telah memberikan segala dukungan dalam banyak bentuk. Tak banyak yang

bisa penulis ucapkan, hanya bisa berterima kasih dan mendoakan semoga

Page 14: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

Allah meridhoi semua kebaikan kalian dan membalas kebaikan kalian dengan

kebaikan pula, aamiin Allahumma aamiin;

3. Kakak Perempuan dan Kakak Laki-laki, Rasuna Ersa dan M. Prasetio Ersa

yang tak lupa untuk mengingatkanku agar tidak lalai dalam perkuliahan,

penulis ucapkan terimakasih banyak kepada kalian.

4. Bapak Diky Hidayat, M.Sc., selaku pembimbing I atas segala bimbingan, ilmu

yang bermanfaat, motivasi, kritik, saran, nasihat serta kesabaran sehingga

penulis bisa menyelesaikan penelitian dan skripsi ini.

5. Bapak Drs. R. Supriyanto, M.S., selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, kritik, saran, nasihat dan arahan yang diberikan

kepada penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

6. Bapak Dr. Hardoko Insan Qudus, M.S., selaku pembahas atas segala

bimbingan, kritik, saran, dan ilmu bermanfaat yang telah diberikan kepada

penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Bapak Prof. Dr. Sutopo Hadi, M.Sc., selaku pembimbing akademik, penulis

mengucapkan terimakasih banyak karena selalu memberikan bimbingan

konseling berupa arahan dan masukan yang baik kepada penulis selama

penulis menjadi mahasiswa.

8. Bapak Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, M.T. selaku Ketua Jurusan Kimia

FMIPA Unila.

9. Bapak Drs. Suratman M.Sc. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Universitas Lampung beserta jajarannya.

10. Dosen Jurusan Kimia FMIPA Unila atas seluruh ilmu pengetahuan dan

pengalaman yang telah diberikan selama perkuliahan hingga penulis dapat

Page 15: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

menyelesaikan studi ini. Serta penulis ucapkan terimakasih kepada staff

administrasi Jurusan Kimia FMIPA Unila yang telah membantu penulis untuk

menyelesaikan persyaratan administrasi selama kuliah.

11. Bapak Dr. Hardoko Insan Qudus, M.S., selaku Kepala Laboratorium Kimia

Analitik dan Instrumen atas izin penggunaan laboratorium yang telah

diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

12. Mas Udin dan Mbak Iin selaku Laboran Laboratorium Laboratorium Kimia

Analitik dan Instrumen yang telah banyak memberikan arahan, membantu

penulis dalam penyediaan alat untuk penelitian.

13. Semua Bapak dan Ibu guru dari TK, SD, SMP, dan SMA yang pastinya

memberikan penulis jalan menuju sampai saat ini, penulis hanya bisa ucapkan

terimakasih dan berdoa atas semua ilmu yang telah diberikan selama ini.

14. “HF4” Hafid, Fendi, Fikri, Firdaus, sahabat penulis yang mengisi hari-hari

dengan canda, tawa, marah, dan semua emosi yang pernah ada, serta ada

kalanya menjadi pengingat dan motivator yang buruk untuk sahabat sendiri.

Penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan semoga apa yang

dicita-citakan dapat terwujud di waktu yang tepat aamiin.

15. Tim dan keluarga “Cemara(n)” logam berat yang merupakan bimbingan

dibawah arahan bapak Diky Hidayat yaitu Firdaus, Riza, Yola, dan bang Edis.

Penulis ucapkan maaf sebesar-besarnya karena selalu mau direpotkan oleh

penulis dan juga terimakasih sebanyak-banyak nya karena telah mengisi

kegiatan penulis saat melakukan penelitian di laboratorium ataupun saat

sampling.

16. Hafid, Asrul, Riza, Herda, dan Dhia, Teman seperjuangan untuk saling

Page 16: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

mengingatkan print segala hal untuk kepentingan daftar wisuda.

17. Kak ubay, yang selalu menjadi teman mengurus segala administrasi di

jurusan, teman mengobrol dan meminta nasihat dalam laboratorium instrumen

bersama bapak R. Supriyanto, penulis ucapkan terimakasih banyak atas

kesabaran dan kebaikannya.

18. Penghuni Lab. Kimia Analitik “Oven Hidup”, penulis ucapkan terimakasih

telah mengisi hari-hari di laboratorium bersama penulis saat praktikum dan

juga penelitian

19. Teman-teman angkatan 2014 yang telah mengisi kehidupan kampus penulis

selama ini, segala macam sifat dan perilaku kalian yang bermacam-macam

menjadi pelajaran dan pengalaman tersendiri untuk penulis. Terimakasih

banyak.

20. Keluarga besar Himaki FMIPA Unila atas segala pengalaman dan

persahabatannya selama berorganisasi, menjadi rumah pertama yang

memberikan pengalaman dunia kampus saat penulis berstatus mahasiswa

baru.

21. Keluarga besar Rois FMIPA Unila Periode 2016 yang telah mengisi waktu

berorganisasi penulis dengan segala macam cerita sedih dan bahagia, serta

pengalaman yang telah diberikan.

22. Almamater tercinta Universitas Lampung

Page 17: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

23. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas

segala ketulusan, bantuan, dan doa. Semoga kebaikan yang sudah diberikan

selama ini mendapat balasan dari Allah SWT.

Bandar Lampung, 27 Juni 2019

Penulis,

M. Firza Ersa

Page 18: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1B. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4C. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6

A. Teluk Lampung.................................................................................. 6B. Pesisir Pesawaran............................................................................... 6C. Pencemaran ........................................................................................ 9D. Sedimen.............................................................................................. 10E. Logam Berat....................................................................................... 12F. Kromium (Cr) .................................................................................... 15

1. Sifat Fisik dan Kimia Kromium.................................................... 152. Toksisitas Kromium ...................................................................... 16

G. Kadmium (Cd) ................................................................................... 161. Sifat Fisik dan Kimia Kadmium.................................................... 162. Toksisitas Kadmium...................................................................... 16

H. Merkuri ........................................................................................................ 171. Sifat Fisik dan Kimia Merkuri................................................................ 172. Toksisitas Merkuri ................................................................................ 17

I. Spektrofotometer Serapan Atom........................................................ 181. Prinsip Dasar ................................................................................. 182. Instrumentasi pada Spektrofotometer Serapan Atom.................... 19

2.1 Sumber Sinar .......................................................................... 192.2 Sumber Atomisasi .................................................................. 202.3 Monokromator........................................................................ 212.4 Detektor.................................................................................. 21

Page 19: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

ii

2.5 Sistem Pengolah ..................................................................... 212.6 Sistem Pembacaan.................................................................. 22

3. Analisis Kuantitatif ....................................................................... 22J. Validasi Metode ................................................................................. 23

1. Limit Deteksi................................................................................. 232. Presisi (Ketelitian)......................................................................... 243 Akurasi (Kecermatan) ................................................................... 244. Linieritas........................................................................................ 25

III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 26

A. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................ 26B. Alat dan Bahan................................................................................... 26C. Prosedur ............................................................................................. 27

1. Pembuatan Larutan........................................................................ 271.1 Larutan HNO3 5% .................................................................. 271.2 Larutan Standar Cd 1000 ppm ............................................... 271.3 Larutan Standar Cr 1000 ppm ................................................ 271.4 Larutan Standar Hg 1000 ppm ............................................... 27

2. Metode Pengambilan Sampel........................................................ 282.1 Persiapan Pengambilan Sampel ............................................. 282.2 Pengambilan Sampel .............................................................. 28

3. Preparasi Sampel dan Penentuan Kadar Hg, Cd, Cr ..................... 284. Pembuatan Kurva Kalibrasi .......................................................... 30

4.1 Kurva Kalibrasi Merkuri ........................................................ 304.2 Kurva Kalibrasi Kadmium ..................................................... 304.3 Kurva Kalibrasi Kromium ..................................................... 30

5. Validasi Metode ............................................................................ 325.1 Limit Deteksi (LoD) dan Limit Kuantitasi (LoQ).................. 325.2 Presisi (Ketelitian).................................................................. 325.3 Akurasi (Kecermatan) ............................................................ 32

5.3.1 Uji Perolehan Kembali Hg ........................................... 325.3.2 Uji Perolehan Kembali Cd ........................................... 335.3.3 Uji Perolehan Kembali Cr............................................ 33

5.4 Linieritas ................................................................................ 33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 34

A. Pengambilan Sampel.......................................................................... 34B. Preparasi Sampel................................................................................ 36C. Kandungan Logam Cd, Cr dan Hg pada sampel sedimen di Pesisir

Pesawaran .......................................................................................... 371. Kandungan Logam Cd .................................................................. 372. Kandungan Logam Cr ................................................................... 383. Kandungan Logam Hg .................................................................. 39

D. Validasi Metode ................................................................................. 401. Linieritas........................................................................................ 40

Page 20: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

iii

2. Limit deteksi (LOD) dan Limit Kuantitatif (LOQ)....................... 433. Presisi ............................................................................................ 444. Akurasi .......................................................................................... 45

SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 49

LAMPIRAN ................................................................................................... 53

Page 21: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai LOD dan LOQ logam Cd, Cr, dan Hg ............................................... 43

2. Konsentrasi Rerata, SD, dan % RSD dari Sampel Logam Cd, Cr, dan Hgpada Sampel Sedimen ................................................................................. 44

3. Persen Perolehan Kembali Sampel Logam Cd, Cr, dan Hg pada SampelSedimen ....................................................................................................... 45

4. Absorbansi Larutan Standar Cd .................................................................. 54

5. Konsentrasi Logam Cd Pada Sampel Sedimen di Pulau Lunik .................. 55

6. Konsentrasi Logam Cd Pada Sampel Sedimen di Kekatang....................... 56

7. Konsentrasi Logam Cd Pada Sampel Sedimen di Muara Sanggi ............... 57

8. Absorbansi Larutan Standar Cr ................................................................... 58

9. Konsentrasi Logam Cr Pada Sampel Sedimen di Pulau Lunik ................... 58

10. Konsentrasi Logam Cr Pada Sampel Sedimen di Kekatang ..................... 59

11. Konsentrasi Logam Cr Pada Sampel Sedimen di Muara Sanggi.............. 60

12. Absorbansi Larutan Standar Hg................................................................ 61

13. Konsentrasi Logam Hg Pada Sampel Sedimen di Pulau Lunik................ 62

14. Konsentrasi Logam Hg Pada Sampel Sedimen di Kekatang .................... 63

15. Konsentrasi Logam Hg Pada Sampel Sedimen di Muara Sanggi............. 63

16. Standar Deviasi Blanko pada Logam Cd .................................................. 64

17. Standar Deviasi Blanko pada Logam Cr................................................... 65

18. Standar Deviasi Blanko pada Logam Hg.................................................. 66

19. Nilai % Recovery Logam Cd.................................................................... 67

20. Nilai % Recovery Logam Cr..................................................................... 68

Page 22: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

v

21. Nilai % Recovery Logam Hg.................................................................... 68

22. Contoh Nilai SD dan RSD Logam Cd pada sampel Pulau Lunik............. 69

23. Contoh Nilai SD dan RSD Logam Cr pada sampel Pulau Lunik ............. 70

24. Contoh Nilai SD dan RSD Logam Hg pada sampel Pulau Lunik ............ 71

Page 23: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pulau Lunik ................................................................................................. 7

2. Muara Sanggi .............................................................................................. 8

3. Kekatang...................................................................................................... 8

4. 3 titik lokasi pengambilan sampel di Muara Sanggi ................................... 34

5. 3 titik lokasi pengambilan sampel di wilayah Kekatang............................. 35

6. 3 titik lokasi pengambilan sampel di Pulau Lunik ...................................... 35

7. Rerata Kandungan Logam Cd pada Sampel Sedimen................................. 37

8. Rerata Kandungan Logam Cr pada Sampel Sedimen ................................. 38

9. Rerata Kandungan Logam Hg pada Sampel Sedimen ................................ 39

10. Kurva Regresi Linier Logam

(a) Cd .......................................................................................................... 41

(b) Cr .......................................................................................................... 41

(c) Hg .......................................................................................................... 42

Page 24: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perairan yang berada di Provinsi Lampung memiliki wilayah yang cukup luas

yaitu ± 16.625,3 km2 dengan wilayah laut pesisir sampai dengan ZEE mencapai ±

129.330 km2, dan panjang garis pantai mencapai ± 1.105 km2, yang terdiri dari

Teluk Lampung dan Selat Sunda ± 160 km2 , Teluk Semangka ± 200 km2 , Pantai

Barat ± 129.330 km2 , Pantai Timur dan pulau-pulau kecil ± 535 km2 . Di

antara wilayah perairan tersebut di atas adalah salah satu teluk besar yang dimiliki

oleh Provinsi Lampung, yaitu Teluk Lampung (Dirjen KP3K, 2010). Secara

geografis, Teluk Lampung menghadap ke Selat Sunda dan sebagian menghadap

ke Samudera Hindia dengan titik koordinat antara 104o14’00’-105o29’00’ BT dan

5o29’00’-5o50’00’ LS (Risanti, 2006).

Teluk Lampung merupakan salah satu teluk yang terletak di ujung selatan

Provinsi Lampung, pada mulanya termasuk dalam wilayah administrasi Kota

Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan. Dengan adanya pemekaran

Kabupaten Lampung Selatan menjadi Kabupaten Lampung Selatan dan

Kabupaten Pesawaran berdasarkan Undang-undang Nomor 33 tahun 2007 tentang

Pembentukan Kabupaten Pesawaran yang diundangkan pada tanggal 10 Agustus

2007, wilayah Teluk Lampung termasuk ke dalam wilayah administrasi Kota

Page 25: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

2

Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Pesawaran.

Sebagai wilayah pesisir, wilayah Teluk Lampung meliputi daratan dan perairan

(laut). Wilayah tersebut merupakan lokasi beragam aktifitas yang meliputi

permukiman dan perkotaan, pertanian, kehutanan dan perkebunan, industri

manufaktur, perikanan tangkap dan budidaya, transportasi laut, militer, dan

pariwisata (Wiryawan, Marsjen, Susanto, Mahi, Ahmad, dan Poepitasari. 1999;

Pemerintah Provinsi Lampung 2001; Pemerintah Provinsi Lampung 2009).

Banyaknya aktivitas yang dilakukan masyarakat di Pesisir Teluk Lampung seperti

industri, penambangan, serta limbah rumah tangga yang berbahan organik dan

anorganik di daerah sekitar dapat memberikan dampak yang dapat mempengaruhi

lingkungan, kesehatan, serta kualitas hidup masyarakat yang berada di pesisir

Teluk Lampung. Untuk limbah anorganik seperti logam Merkuri (Hg) bisa dilihat

dari penelitian Tugiyono (2007), analisis kadar Logam Berat Hg menggunakan

metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) dengan lokasi penelitian di daerah

Pesawaran tepatnya di wilayah Pantai Mutun dan Lempasing yang tidak begitu

padat pemukiman. Hasilnya adalah kadar logam Hg masih berada di bawah baku

mutu peruntukan. Sedangkan untuk logam Kadmium (Cd) dan Kromium (Cr) bisa

dilihat pada kajian yang dilakukan oleh BPLHD (Badan Pengelola Lingkungan

Hidup Daerah) Provinsi Lampung pada tahun 2014 menyatakan bahwa kadar

logam Cr (0,001-0,028 ppm) dan Cd (0,0015-0,0021 ppm) di perairan Teluk

Lampung telah melebihi baku mutu logam berat di perairan menurut Kep.

51/Men-KLH/2004 yaitu untuk logam Cr < 0,005 ppm dan Cd < 0,001 ppm.

Akibat yang ditimbulkan dalam jangka waktu yang lama pada akumulasi logam

Cd yang sudah melewati baku mutu adalah dapat menghambat kerja paru-paru,

Page 26: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

3

mual, muntah, diare, kram, anemia, dermantis, pertumbuhan lambat, kerusakan

ginjal, hati, gangguan kardiovaskular, merusak tulang (Osteomalacia dan

Osteoporosis), dan meningkatkan tekanan darah. Dengan gejala umum keracunan

logam Cd adalah sakit di dada, nafas sesak (pendek), batuk-batuk dan lemah

(Purnomo, 2009). Sedangkan akibat yang ditimbulkan dalam jangka waktu yang

lama pada akumulasi logam Cr adalah kerusakan dalam sistem organ tubuh. Efek

toksisitas logam Cr dapat merusak serta mengiritasi hidung, paru-paru, lambung,

dan usus. Mengonsumsi makanan berbahan kromium dalam jumlah yang sangat

besar, menyebabkan gangguan perut, bisul, kejang, ginjal, kerusakan hati, dan

bahkan kematian (Pallar, 1994). Sedangkan untuk limbah organik dapat dilihat

pada Penelitian Ersa (2015) yaitu mengukur kadar Nitrit dan Nitrat dengan

menggunakan metode spektrofotometer UV-VIS. Dengan lokasi penelitian di

perairan Teluk Lampung menunjukkan bahwa kawasan industri dan padat

pemukiman penduduk mempengaruhi perairan dengan kadar Nitrit dan Nitrat

tertinggi berada di Pelabuhan Panjang, sedangkan kadar nitrit di daerah

Lempasing, Mutun, Pahawang sangat rendah (0,0031 ppm – 0,0008 ppm) dan

kadar Nitrat di daerah tersebut hasilnya nihil. Akibat yang bisa ditimbulkan dari

tingginya kadar Nitrit dan Nitrat adalah munculnya peristiwa HAB (Harmful

Algal Bloom) (Mulyani, Widiarti dan Wardhana. 2012). Peristiwa HAB dapat

dikategorikan menjadi dua, yaitu Red Tide Maker dan Toxin Producer. Peristiwa

HAB yang masuk dalam kategori Red Tide Maker disebabkan oleh ledakan

populasi fitoplankton berpigmen sehingga warna air laut akan berubah sesuai

dengan warna pigmen spesies fitoplanktonnya. Ledakan populasi fitoplankton

tersebut dapat menutupi permukaan perairan sehingga selain menyebabkan

Page 27: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

4

deplesi oksigen, juga dapat menyebabkan gangguan fungsi mekanik maupun

kimiawi pada insang ikan. Hal tersebut dapat mengakibatkan kematian massal

ikan. Sedangkan peristiwa HAB yang dikategorikan toxin producer disebabkan

oleh metabolit sekunder yang bersifat toksik dari suatu fitoplankton sehingga

toksin tersebut dapat terakumulasi pada biota perairan seperti ikan dan kerang.

Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan analisis mengenai kandungan logam

berat Kadmium (Cd), Kromium (Cr), dan Merkuri (Hg) pada Sedimen dasar laut

yang berada di perairan teluk lampung, khususnya di pesisir kabupaten

Pesawaran.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari Penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengukur kadar logam berat Kadmium (Cd), Kromium (Cr), dan

Merkuri (Hg) di perairan teluk lampung, khususnya pesisir Kabupaten

Pesawaran

2. Mengetahui tingkat pencemaran kadar logam berat di Kadmium (Cd),

Kromium (Cr), dan Merkuri (Hg) perairan teluk lampung, khususnya pesisir

Kabupaten Pesawaran.

C. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah sebagai Informasi untuk mengetahui tingkat

pencemaran oleh logam berat Kadmium (Cd), Kromium (Cr), dan Merkuri (Hg)

di Perairan Teluk Lampung, khususnya di Pesisir Kabupaten Pesawaran untuk

Page 28: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

5

menjadi evaluasi bagi masyarakat sekitar, industri, serta pemerintah kabupaten

Pesawaran, sehingga dapat mengelola kawasan pesisir Pesawaran dengan baik dan

benar.

Page 29: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Teluk Lampung

Teluk Lampung merupakan perairan yang memiliki peranan besar bagi

masyarakat Provinsi Lampung dengan lalu lintas pelayaran yang sibuk, sebab

dilalui oleh kapal kapal besar berupa pengangkut barang maupun penumpang

(Nursusty, 2013). Teluk Lampung memiliki peranan sebagai berikut :

1. Kawasan pemukiman penduduk serta kawasan industri yang diantaranya adalah

Industri manufaktur dan pembangkit tenaga listrik (Tarahan).

2. Pelabuhan dan perdagangan utama di Provinsi Lampung;

3. Kawasan pariwisata diantaranya, Pulau Kiluan, Pulau Pahawang, Pulau

Tegal, Pulau Sebesi, Pasir Putih, dan Pulau Pahawang;

4. Tempat tangkapan ikan bagi para nelayan tradisional disekitarnya.

B. Pesisir Pesawaran

Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 tahun 2007 tentang pembentukan

Kabupaten Pesawaran di Provinsi Lampung, pesisir Pesawaran berada di bagian

selatan dan timur. Bagian selatan dari Kabupaten Pesawaran yaitu kecamatan

Padang Cermin, Punduh Pidada dan Kelumbayan yang langsung berbatasan

dengan Teluk Lampung, dengan tiga pulau yang terbesar adalah Pulau Legundi,

Page 30: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

7

Pulau Pahawang, dan Pulau Kelagian. Sedangkan bagian timur yang merupakan

daerah pesisir berbatasan dengan Kecamatan Teluk Betung.

Banyaknya pulau dengan lingkungan yang masih asri dan pantainya yang bersih,

menjadikan pesisir pesawaran sebagai salah satu tujuan wisata bahari untuk

pengembangan destinasi wisata. Contohnya seperti wisata snorkling, diving, dan

permainan air lainnya di Pantai Mutun, Pantai Sari Ringgung, Pulau Tangkil,

Pulau Pahawang, Pulau Kelagian, dan lainnya (Abdillah, 2016). Maka akibat

banyaknya aktivitas yang terjadi di wilayah pesisir pesawaran ini, bisa menjadi

potensi pencemaran lingkungan.

Terdapat 3 lokasi pengambilan sampel :

1. Pulau Lunik (5o44’24”S 105o10’25”E)

Gambar 1. Pulau Lunik

Page 31: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

8

2. Muara Sanggi (5o35’30”S 105o10’46”E)

Gambar 2. Muara Sanggi

3. Kekatang (5o45’06”S 105o09’22”E)

Gambar 3. Kekatang

Page 32: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

9

C. Pencemaran

Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan

komponen lain ke dalam lingkungan hidup yang melebihi baku mutu lingkungan

hidup yang telah ditetapkan (Setiawan, 2010). Pencemaran yang terjadi hingga

melewati baku mutu atau kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu,

menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan

peruntukkannya yang akan menimbulkan kerugian pada sumber kehidupan,

kondisi kehidupan dan proses industri.

Darmono (1995) mengklasifikasikan sumber pencemaran logam berat berdasarkan

lokasinya yaitu :

1. Pada perairan estuaria, pencemaran memiliki hubungan yang erat dengan

penggunaan logam oleh manusia.

2. Pada perairan laut lepas kontaminasi logam berat biasanya terjadi secara

langsung dari atmosfer atau karena tumpahan minyak dari kapal-kapal tanker

yang melaluinya.

3. Di perairan sekitar pantai kontaminasi logam kebanyakan berasal dari mulut

sungai yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri atau pertambangan.

Pencemaran yang terjadi, bisa menimbulkan dampak jangka panjang yang

berbahaya dan penyebab utama logam berat menjadi bahan pencemar berbahaya

yaitu karena logam berat tidak dapat dihancurkan oleh organisme hidup di

lingkungan dan terakumulasi di lingkungan, terutama mengendap di dasar

perairan. Biota air yang hidup dalam perairan tercemar logam berat, dapat

mengakumulasi logam berat tersebut dalam jaringan tubuhnya. Makin tinggi

Page 33: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

10

kandungan logam dalam perairan akan semakin tinggi pula kandungan logam

berat yang terakumulasi dalam tubuh hewan tersebut (Rohyatun dan Rozak,

2007).

Sumber pencemar di Lampung berasal dari aktivitas industri, seperti limbah

agroindustri dan tambak udang. Pencemaran tersebut ditandai dengan

menurunnya kualitas dan produktivitas perairan karena pembuangan limbah dari

limbah domestik rumah tangga, aktivitas industri, maupun aktivitas perkapalan

(Wijayanti, 2007)

D. Sedimen

Wilayah pesisir merupakan daerah tempat pertemuan darat dan laut, akibatnya

wilayah pesisir rentan terhadap dampak dari seluruh aktifitas manusia seperti

pertambahan penduduk, kegiatan pembangunan, pencemaran industri,

overeksploitasi, serta sedimentasi (Astuti, 2011).

Sedimen yang dijumpai di dasar lautan dapat berasal dari beberapa sumber dan

dibedakan menjadi empat yaitu (Ward and Stanley, 2004):

1. Lithougenus sediment yaitu sedimen yang berasal dari erosi pantai dan material

hasil erosi daerah up land. Material ini dapat sampai ke dasar laut melalui

proses mekanik, yaitu tertransport oleh arus sungai maupun arus laut dan akan

terendapkan jika energi tertransformkan telah melemah.

2. Biogeneuos sediment yaitu sedimen yang bersumber dari sisa-sisa organisme

yang hidup seperti cangkang dan rangka biota laut serta bahan-bahan organik

yang mengalami dekomposisi.

Page 34: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

11

3. Hidrogenous sediment yaitu sedimen yang terbentuk karena adanya reaksi

kimia di dalam air laut dan membentuk partikel yang tidak larut dalam air laut

sehingga akan tenggelam ke dasar laut, sebagai contoh dan sedimen jenis ini

adalah magnetit, endapan Mangan (Mn) yang berbentuk nodul dan endapan

glaukonit.

4. Cosmogerous sediment yaitu sedimen yang bersal dari berbagai sumber dan

masuk ke laut melalui jalur media udara atau angin. Sedimen jenis ini dapat

bersumber dari luar angkasa, aktifitas gunung api atau berbagai partikel darat

yang terbawa angin. Material yang berasal dari luar angkasa merupakan sisa-

sisa meteorik yang meledak di atmosfir dan jatuh ke laut. Sedimen yang

berasal dari letusan gunung berapi dapat berukuran halus berupa debu

volkanin, atau berupa fragmen-fragmen aglomerat. Sedangkan sedimen yang

berasal dari partikel di darat dan terbawa angin banyak terjadi pada daerah

kering dimana proses aeolian dominan namun demikian dapat juga terjadi pada

daerah sub tropis saat musim kering dan angin bertiup kuat.

Menurut Fardiaz (2005) adanya sedimen dalam jumlah tinggi di perairan dapat

merugikan karena:

1. Menyebabkan pendangkalan dan penyumbatan sehingga mengurangi volume

air yang ditampung.

2. Mengurangi populasi ikan dan hewan air lainnya karena telur dan sumber

makanan terendam oleh sedimen.

3. Mengurangi penetrasi cahaya ke dalam perairan sehingga mengurangi

kecepatan fotosintesis.

Page 35: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

12

E. Logam Berat

Logam berat adalah unsur alami dari kerak bumi. Logam yang stabil dan tidak

bisa rusak atau hancur, oleh karena itu mereka cenderung menumpuk dalam tanah

dan sedimen. Banyak istilah logam berat telah diajukan, berdasarkan kepadatan,

nomor atom, sifat kimia, atau racun. Logam berat yang dipantau meliputi

Antimony (Sb), Arsen (As), Kadmium (Cd), Kobalt (Co), Kromium (Cr),

Tembaga (Cu), Nikel (Ni), Timbal (Pb), Mangan (Mn), Merkuri (Hg),

Molybdenum (Mo), Skandium (Sc), Selenium (Se), Titanium (Ti), Tungsten (W),

Timah (Sn), dan Vanadium (V).

Berbeda dengan logam biasa, logam berat biasanya menimbulkan efek khusus

pada makhluk hidup. Dapat dikatakan bahwa semua logam berat dapat menjadi

racun bagi tubuh makhluk hidup apabila melampaui ambang batas yang diizinkan.

Namun sebagian dari logam berat tersebut memang dibutuhkan di dalam tubuh

makhluk hidup dalam jumlah sedikit, yang juga apabila tidak terpenuhi akan

berakibat fatal terhadap kelangsungan hidup dari makhluk hidup tersebut (Pallar,

1994).

Sedikitnya terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia di muka bumi ini yang telah

teridentifikasi sebagai jenis logam berat. Berdasarkan sudut pandang toksikologi,

logam berat dapat dibagi dalam dua jenis. Pertama, logam berat essensial, di mana

keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup,

namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Contoh

logam berat ini adalah Zn, Ni, Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya. Sedangkan

jenis kedua, logam berat tidak essensial atau beracun, di mana keberadaannya

Page 36: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

13

dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat bersifat racun,

seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain (Connel dan Miller 1995).

Berdasarkan sifat kimia dan fisikanya, maka tingkat atau daya racun logam berat

terhadap hewan air dapat diurutkan (dari tinggi ke rendah) yaitu Merkuri (Hg),

Kadmium (Cd), Seng (Zn), Timah Hitam (Pb), Krom (Cr), Nikel (Ni), dan Kobalt

(Co) (Sutamihardja, 1982). Menurut Darmono (1995) daftar urutan

toksisitas logam paling tinggi ke paling rendah terhadap manusia yang

mengkomsumsi ikan adalah sebagai berikut Hg2+ > Cd2+ >Ag2+ > Ni2+ > Pb2+ >

As2+ > Cr2+ Sn2+ > Zn2+ . Sedangkan menurut Kementrian Negara Kependudukan

dan Lingkungan Hidup (2004) sifat toksisitas logam berat dapat dikelompokkan

ke dalam 3 kelompok, yaitu :

1. Bersifat toksik tinggi (Hg, Cd, Pb, Cu, dan Zn).

2. Bersifat toksik sedang (Cr, Ni, dan Co).

3. Bersifat tosik rendah (Mn dan Fe).

Menurut Pallar (1994) faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan logam berat

dalam suatu badan air antara lain :

pH air

Dalam lingkungan perairan, bentuk logam antara lain berupa ion bebas, pasangan

ion organik, dan ion kompleks. Kelarutan logam dalam air dikontrol oleh pH air.

Kenaikan pH menurunkan kelarutan logam dalam air, karena kenaikan pH

mengubah kestabilan dari bentuk karbonat menjadi hidroksida yang membentuk

ikatan dengan partikel pada badan air, sehingga akan mengendap membentuk

lumpur.

Page 37: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

14

Suhu air

Kenaikan suhu air dan penurunan pH akan mengurangi adsorpsi senyawa logam

berat pada partikulat. Suhu air yang lebih dingin akan meningkatkan adsorpsi

logam berat ke partikulat untuk mengendap di dasar. Sementara saat suhu air naik,

senyawa logam berat akan melarut di air karena penurunan laju adsorpsi ke dalam

partikulat. Logam yang memiliki kelarutan yang kecil akan ditemukan di

permukaan air selanjutnya dengan perpindahan dan waktu tertentu akan

mengendap hingga ke dasar, artinya logam tersebut hanya akan berada di dekat

permukaan air dalam waktu yang sesaat saja untuk kemudian mengendap lagi.

Hal ini ditentukan antara lain oleh massa jenis air, viskositas (kekentalan) air,

temperatur air, arus air serta faktor lainnya.

Konsentrasi oksigen dalam badan air

Pada daerah yang kekurangan oksigen, misalnya akibat kontaminasi bahan-bahan

organik, daya larut logam berat akan menjadi lebih rendah dan mudah

mengendap. Logam berat yang terlarut dalam air akan berpindah ke dalam

sedimen jika berikatan dengan materi organik bebas atau materi organik yang

melapisi permukaan sedimen, dan penyerapan langsung oleh permukaan partikel

sedimen.

Keberadaan logam dalam perairan terutama muara dapat berasal dari sumber

alamiah dan aktifitas manusia (Pallar, 1994). Masuknya logam berat kedalam

muara secara alamiah dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Pasokan dari daerah hulu sungai karena erosi yang disebabkan oleh gerakan

gelombang air.

Page 38: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

15

2. Pasokan dari laut dalam yang meliputi logam yang dilepaskan gunung berapi di

laut dalam dan dari partikel atau endapan oleh adanya proses kimiawi.

3. Pasokan yang berasal dari lingkungan dekat muara dan meliputi logam yang

diangkat ke dalam atmosfer sebagai partikel debu.

Sedangkan keberadaan logam-logam berat di muara yang disebabkan oleh

aktifitas manusia dapat berasal dari:

1. Buangan rumah tangga.

2. Buangan sisa industri yang tidak terkontrol, dimana logam berat ini mengalir ke

sungai dan akhirnya sampai di muara dan mengendap jadi sedimen.

3. Lumpur minyak yang kadang-kadang juga mengandung logam berat dengan

konsentrasi yang tinggi yang terbuang sampai ke muara dan mengendap jadi

sedimen. Pembakaran hidrokarbon dan batu bara diantaranya ada yang

melepaskan senyawa logam berat ke udara kemudian bercampur dengan air

hujan dan mengalir melalui sungai yang pada akhirnya sampai di muara.

F. Kromium (Cr)

1. Sifat Fisik dan Kimia Kromium

Kromium adalah unsur logam transisi yang terletak di golongan VI B dengan

nomor atom 24 dengan sifat tahan karat dan berwarna abu-abu, massa atom

relative 51,99 dengan massa jenis 7,19 g/cm3. Kromium di alam terdapat dalam 3

jenis valensi, yaitu Kromium (0), Kromium (III), dan Kromium (VI). Kromium

(III) merupakan unsur essensial yang dibutuhkan tubuh dalam reaksi enzimatis

untuk metabolisme gula, protein, dan lemak (ATSDR, 2008).

Page 39: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

16

2. Toksisitas Kromium

Akumulasi kromium dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan kerusakan dalam

sistem organ tubuh. Akumulasi Kromium (VI) dalam jumlah 7,5 mg/l pada

manusia menyebabkan toksisitas akut berupa kematian sedangkan bila terjadi

akumulasi Kromium (VI) pada dosis 0,57 mg/kg perhari dapat menyebabkan

kerusakan pada hati (ATSDR, 2008). Ambang batas untuk Kromium sesuai

dengan Keputusan Dirjen BPOM No. 03725/B/SK/VII/89 adalah sebesar 2,5 ppm.

G. Kadmium (Cd)

1. Sifat Fisik dan Kimia Kadmium

Kadmium adalah logam berat yang masuk dalam unsur golongan IIB dan periode

5 dengan bilangan oksidasi +2, tidak berwarna jika dalam bentuk ion, tidak

berwarna mencolok jika dalam wujud padatan (Petrucci, 1987). Diperairan Cd

tidak bereaksi, melainkan hanya terhidrasi sebagai ion kompleks yang berikatan

dengan CO32-, Cl-, dan SO4

2-. Keberadaan ion Cd (II) di dalam air tergantung

kadar garam dan keasaman (pH). Air dengan kadar garam dan alkalinitas tinggi

akan mempercepat spesiasi ion Cd (II) yaitu dengan membentuk pasangan ionnya

(Marganof, 2003). Cd menempati nomor atom 48, massa atom 112,4 gr/mol,

kerapatan 8,64 g/cm3, titik cair 320,9oC, dan titik didih 767oC (Stoeppler, 1992).

2. Toksisitas Kadmium

Logam Kadmium memiliki bahaya jangka panjang dengan tidak menunjukkan

gejala pada penderita selama bertahun-tahun yang berakhir pada terganggunya

kesehatan. Toksisitas yang ditimbulkan adalah terganggunya paru-paru, tulang,

Page 40: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

17

hati, dan ginjal. Selain itu keracunan dapat menyebabkan darah tinggi, kerusakan

jaringan testikular dan kerusakan sel darah merah (Svehla, 1985). Logam Cd juga

bisa bersifat neurotoksin yang memberikan dampak pada kerusakan indra

penciuman serta penyakit tulang yang dikenal dengan istilah “Itai-itai kyo”.

(Petrucci, 1987).

H. Merkuri (Hg)

1. Sifat Fisik dan Kimia Merkuri

Dalam tabel periodik, Merkuri atau disingkat dengan Hg terdapat pada periode 6,

golongan XII D, dengan nomor atom 80 dan berat atom 200,59 g/mol (Cotton dan

Wilkinson, 1989). Sifat sifat merkuri menurut Darmono (1995), Effendi (2003),

Fardiaz (2005), Lu (2006) dan Sanusi (2006) adalah sebagai berikut :

Konduktor yang baik karena memiliki ketahanan listrik yang rendah.

Bahan untuk logam campuran dengan logam lain atau disebut alloy.

Toksisitas tinggi terhadap makhluk hidup

Merkuri anorganik, termasuk logam merkuri (Hg2+) dan garam-

garamnya seperti merkuri klorida (HgCl2) dan merkuri oksida (HgO2)

Komponen organomerkuri terdiri dari Aril merkuri, alkil merkuri, dan

alkoksialkil merkuri.

2. Toksisitas Merkuri

Semua komponen merkuri baik dalam bentuk metal dan bentuk alkil yang masuk

ke dalam tubuh manusia secara terus menerus akan menyebabkan kerusakan

permanen pada otak, hati, dan ginjal (Roger, 1984). Ion merkuri menyebabkan

Page 41: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

18

pengaruh toksik, karena terjadinya proses presipitasi protein menghambat

aktivitas enzim dan bertindak sebagai bahan yang korosif. Merkuri juga terikat

oleh gugus sulfhidril, fosforil, karboksil, amida, dan amina, di mana dalam gugus

tersebut merkuri dapat menghambat fungsi enzim. Efek toksisitas merkuri pada

manusia bergantung pada bentuk komposisi merkuri, jalan masuknya ke dalam

tubuh, dan lamanya berkembang. Contohnya adalah bentuk merkuri (HgCl2) lebih

toksik daripada bentuk HgCl. Hal ini disebabkan karena bentuk divalent lebih

mudah larut daripada monovalen. Di samping itu, bentuk HgCl2 juga cepat dan

mudah diadsorbsi sehingga daya toksisitasnya lebih tinggi (Alfian. 2006).

I. Spektrofotometer Serapan Atom

Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) adalah suatu istilah yang digunakan jika

radiasi diserap oleh atom–atom yang diukur. Sebuah atom memiliki beberapa

tingkat energi. Pada kondisi normal, sebagian besar atom berada pada tingkat

dasar (tidak tereksitasi). Untuk tingkat energi Eo (tingkat dasar) dan Ej

(tereksitasi), sebuah transisi dari Eo → Ej menandakan terjadinya serapan radiasi.

Cahaya dengan panjang gelombang yang tepat (energi) diserap oleh elektron

tingkat dasar, sehingga berubah menjadi tereksitasi. Intensitas cahaya berkurang

setelah melewati analit. Jumlah cahaya yang berkurang proporsional dengan

jumlah atom yang menyerapnya (Ebdon, L., E. H. Evans., A. Fisher., and S. J.

Hill, 1999)

1. Prinsip dasar

Jika cahaya dengan panjang gelombang resonansi dilewatkan nyala yang

Page 42: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

19

mengandung atom-atom yang bersangkutan, maka sebagian cahaya akan

diserap dan jauhnya penyerapan akan berbanding lurus dengan banyaknya atom

keadaan dasar yang berada dalam nyala. Cahaya pada panjang gelombang ini

mempunyai cukup energi untuk mengubah tingkat elektronik suatu atom yang

mana transisi elektronik suatu atom bersifat spesifik. Dengan menyerap suatu

energi, maka atom akan memperoleh energi sehingga suatu atom pada keadaan

dasar dapat ditingkatkan energinya ke tingkat eksitasi. Hal ini merupakan dasar

penentuan kuantitatif logam-logam dengan menggunakan Spektrofotometer

Serapan Atom (AAS).

2. Instrumentasi Spektrofotometer Serapan Atom

Spektrofotometer Serapan Atom memiliki komponen-komponen sebagai berikut

(Slavin, 1987) :

2.1. Sumber Sinar

Sumber radiasi Spektofotometer Serapan Atom (SSA) adalah Hallow Cathode

Lamp (HCL). Setiap pengukuran dengan SSA harus menggunakan Hallow

Cathode Lamp khusus misalnya untuk menentukan konsentrasi tembaga dari

suatu cuplikan, maka digunakan Hallow Cathode khusus untuk tembaga. Hallow

Cathode akan memancarkan energi radiasi yang sesuai dengan energi yang

diperlukan untuk transisi elektron atom. Hallow Cathode Lamp terdiri dari katoda

cekung silindris yang terbuat dari unsur yang sama dengan unsur yang akan

dianalisis dan anoda yang terbuat dari Tungsten. Sumber radiasi lain yang sering

dipakai adalah Electrodless Dischcarge Lamp, lampu ini mempunyai prinsip kerja

hampir sama dengan Hallow Cathode Lamp (lampu katoda cekung), tetapi

mempunyai output radiasi lebih tinggi dan biasanya digunakan untuk analisis

Page 43: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

20

unsur-unsur As dan Se, karena lampu HCL untuk unsur-unsur ini mempunyai

signal yang lemah dan tidak stabil.

2.2. Sumber atomisasi

Sumber atomisasi dibagi menjadi dua yaitu sistem nyala dan sistem tanpa nyala.

Kebanyakan instrumen sumber atomisasinya adalah nyala dan sampel

diintroduksikan dalam bentuk larutan. Sampel masuk ke nyala dalam bentuk

aerosol. Aerosol biasa dihasilkan oleh nebulizer (pengabut) yang dihubungkan ke

nyala oleh ruang penyemprot (chamber spray). Jenis nyala yang digunakan secara

luas dan umum untuk pengukuran analitik adalah udara-asetilen dan nitrous

oksida-asetilen. Dengan kedua jenis nyala ini, kondisi analisis yang sesuai untuk

kebanyakan analit dapat ditentukan dengan menggunakan metode emisi, absorbsi

dan juga flourosensi.

Adapun beberapa jenis nyala yang digunakan dalam proses atomisasi yaitu :

Nyala udara - asetilen

Biasanya menjadi pilihan untuk analisis mengunakan SSA (Spektrofotometer

Serapan Atom). Temperatur nyalanya yang lebih rendah mendorong terbentuknya

atom netral dan dengan nyala yang kaya bahan bakar pembentukan oksida dari

banyak unsur dapat diminimalkan.

Nitrous oksida - asetilen

Suhu nyala ini sangat tinggi karena nitrous oksida mempunyai daya pereduksi

yang kuat sehingga dapat digunakan untuk unsur yang sulit diuraikan oleh nyala

lain. Biasanya digunakan untuk penentuan unsur-unsur yang mudah membentuk

oksida dan sulit terurai. Hal ini disebabkan karena temperatur nyala yang

dihasilkan relatif tinggi. Unsur-unsur tersebut adalah Al, B, Mo, Si, So, Ti dan V.

Page 44: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

21

Nyala Udara - Hidrogen

Dibanding dengan nyala udara - asetilen nyala ini mempunyai transmitan yang

baik pada daerah panjang gelombang pendek yaitu untuk analisis spektrum pada

daerah 230 nm. Nyala udara ini efektif untuk analisis unsur Pb, Cd, Sn, dan Zn.

Nyala Argon - Hidrogen

Nyala ini mempunyai transmitan pada daerah panjang gelombang pendek, nyala

ini sesuai untuk analisis unsur As (192,7 nm) dan Se (196 nm). Akan tetapi karena

suhu nyala yang sangat rendah memungkinkan adanya interferensi yang besar.

2.3. Monokromator

Monokromator merupakan alat yang berfungsi untuk memisahkan radiasi yang

tidak diperlukan dari spektrum radiasi lain yang dihasilkan oleh Hallow Cathode

Lamp.

2.4. Detektor

Detektor merupakan alat yang mengubah energi cahaya menjadi energi listrik,

yang memberikan suatu isyarat listrik berhubungan dengan daya radiasi yang

diserap oleh permukaan yang peka.

2.5. Sistem pengolah

Sistem pengolah berfungsi untuk mengolah kuat arus dari detektor menjadi

besaran daya serap atom transmisi yang selanjutnya diubah menjadi data dalam

sistem pembacaan.

Page 45: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

22

2.6. Sistem pembacaan

Sistem pembacaan merupakan bagian yang menampilkan suatu angka atau

gambar yang dapat dibaca oleh mata. Skema Instrumentasi Spektrofotometer

Serapan Atom mulai dari sumber radiasi hingga recorder yang menampilkan

sistem pembacaan.

3. Analisis Kuantitatif

Pada dasarnya hubungan antara absorpsi atom dengan konsentrasi di dalam

metode SSA dapat dinyatakan dengan hukum Lambert-Beer, yaitu secara

matematika persamaannya adalah sebagai berikut:== . .= . . (1)

Keterangan:

I0 : Interaksi cahaya yang datang (mula-mula)

I : Interaksi cahaya yang ditransmisikan

a : Absorpsitivitas (g/l)

b : Panjang jalan cahaya atau tebalnya medium penyerap (cm)

c : Konsentrasi atom yang mengabsorpsi

A : Absorbansi

Dari Persamaan 1, nilai absorbansi sebanding dengan konsentrasi untuk panjang

jalan penyerapan dan panjang gelombang tertentu. Ada dua cara untuk

mengetahui konsentrasi cuplikan yang telah diketahui nilai absorbansinya yaitu :

1. Cara deret waktu dengan membandingkan nilai absorbansi terhadap Kurva

kalibrasi dari standar-standar yang diketahui.

Page 46: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

23

2. Cara penambahan standar dengan membandingkan konsentrasi dengan

perpotongan grafik terhadap sumbu dengan konsentrasi dari data absorbansi.

J. Validasi Metode

Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter

tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa

parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya. Parameter

validasi metode antara lain :

1. Limit Deteksi dan Limit Kuantitatif

Batas deteksi atau limit deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang

dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan. Berdasarkan Batas

deteksi, maka limit deteksinya dapat ditentukan dengan Persamaan 2.

LOD = + 3SD (2)

Keterangan :

LOD : Limit Of Detection (Limit Deteksi)

M : Rerata Konsentrasi Terukur Blangko

SD : Simpangan Baku Respon Analitik dari Blangko

Sedangkan Limit Kuantitatif dapat ditentukan dengan Persamaan 3.

LOQ = + 10SD (3)

Keterangan :

LOQ : Limit Of Quantitation (Limit Kuantitatif)

M : Rerata Konsentrasi Terukur Blangko

SD : Simpangan baku respon analitik dari Blangko

Page 47: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

24

2. Presisi (ketelitian)

Presisi merupakan ukuran derajat keterulangan dari metode analisis yang

memberikan hasil yang sama pada beberapa perulangan, dinyatakan simpangan

baku relatif (RSD) dan simpangan baku (SD). Metode dengan presisi yang baik

ditunjukan dengan simpangan baku relatif (RSD) < 5 %. Simpangan Baku (SD)

dan Simpangan Baku Relatif (RSD) dapat ditentukan dengan Persamaan 4 dan 5.

SD =∑ ( )

(4)

Keterangan :

Mi : Konsentrasi sampel ke-i (dengan i dimulai dari no. 1)

M : Rata-rata konsentrasi sampel

n : Jumlah sampel

Sedangkan RSD bisa didapat dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

RSD = x 100% (5)

Keterangan :

SD :Standar Deviasi

M :Rata-rata konsentrasi sampel

3. Akurasi (Kecermatan)

Akurasi adalah suatu kedekatan kesesuaian antara hasil suatu pengukuran dan

nilai benar dari kuantitas yang diukur atau suatu pengukuran posisi yaitu seberapa

dekat hasil pengukuran dengan nilai benar yang diperkirakan. Kecermatan

dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (Recovery) analit yang

ditambahkan. Persen perolehan kembali dapat ditentukan dengan Persamaan 6.

(AOAC, 1993) :

Page 48: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

25

% perolehan kembali = ∗ x 100% (6)

Keterangan :

Cf : Konsentrasi total sampel yang diperoleh dari pengukuran

Ca : Konsentrasi sampel sebenarnya

Ca* : Konsentrasi analit yang ditambahkan

4. Linieritas

Linieritas adalah kemampuan metode analisis memberikan respon proporsional

terhadap konsentrasi analit dalam sampel. Linieritas suatu metode merupakan

ukuran seberapa baik kurva kalibrasi yang menghubungkan antara respon (y)

dengan konsentrasi (x). Linieritas dapat diukur dengan melakukan pengukuran

tunggal pada konsentrasi yang berbeda-beda. Data yang diperoleh selanjutnya

diproses dengan metode kuadrat terkecil, untuk selanjutnya dapat ditentukan nilai

slope, intersep, dan koefisien korelasinya.

Page 49: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Maret

2018. Preparasi sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas

Lampung. Analisis menggunakan spektrofotometer serapan atom dilakukan di

Laboratorium Analisis Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spektrofotometer Serapan

Atom (shimadzu AA-7000), neraca analitik, eckman grab Wildco Supply

Company, water sampler, ayakan 100 mesh, wadah sampel, kertas saring, kertas

whatman no. 41, pH meter, mortar dan alu, ayakan, oven, spidol permanen dan

peralatan gelas yang umum digunakan di laboratorim.

Bahan-bahan yang digunakan adalah sampel sedimen, sampel air laut, HNO3

pekat, larutan standar Hg, larutan standar Cd, larutan standar Cr, dan akuades.

Page 50: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

27

C. Prosedur

1. Pembuatan Larutan

1.1 Larutan HNO3 5%

HNO3 69% diambil sebanyak 72,46 ml lalu diencerkan ke dalam labu ukur 1000

ml yang telah di masukkan sebelumnya sedikit akuades (Perhitungannya terdapat

di Lampiran 1), kemudian ditambahkan akuades hingga tanda batas dan

dihomogenkan.

1.2 Larutan Standar Cd 1000 ppm

Cd(NO3)2 ditimbang sebanyak 0,21 gram lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 100

ml, dilarutkan dan ditambahkan akuades hingga tanda batas kemudian

dihomogenkan.

1.3 Larutan Standar Cr 1000 ppm

K2Cr2O7 ditimbang sebanyak 0,565 gram lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 100

ml, dilarutkan dan ditambahkan akuades hingga tanda batas kemudian

dihomogenkan.

1.4 Larutan Standar Hg 1000 ppm

Hg(NO3) ditimbang sebanyak 0,16 gram dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml,

dilarutkan dan ditambahkan akuades hingga tanda batas kemudian dihomogenkan.

Page 51: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

28

2. Metode Pengambilan Sampel

2.1 Persiapan Pengambilan Sampel

Sebelum melakukan pengambilan sampel, semua wadah dicuci dengan sabun dan

dibilas merata dengan air sampai busanya habis, kemudian direndam dengan

HNO3 5% selama 24 jam untuk menghilangkan kontaminasi logam yang

menempel dalam wadah sampel. Proses pengeringan dan penyimpanan dilakukan

dalam keadaan tertutup sampai digunakan (Sulistiani, 2009).

2.2 Pengambilan Sampel

Sampel sedimen di ambil di pesisir Lampung Selatan pada 3 titik yang berbeda

dengan pengulangan 3 kali. Sampel sedimen diambil dengan menggunakan

eckman grab dan dimasukan ke dalam kantong plastik transparan dan diberi label.

Kemudian sampel disimpan dalam coolbox yang selanjutnya akan dibawa ke

laboratorium.

Sampel air laut di ambil di pesisir Lampung Selatan pada 3 titik yang berbeda

dengan pengulangan 3 kali. Pengambilan sampel air laut diambil dengan

menggunakan botol plastik. Sampel air laut yang sudah diambil ditambahkan

HNO3 pekat hingga pH < 2 (SNI 06-6989.7.2009) tujuannya untuk pengawetan

karena sampel tidak langsung dianalisis.

3. Preparasi sempel serta Penentuan Kadar Cd, Cr, dan Hg.

Preparasi sampel untuk logam Cd dan Cr, Sedimen basah dijemur di bawah sinar

matahari kemudian digerus dan diayak. Sedimen halus kemudian dioven selama 1

jam pada suhu 100°C hingga diperoleh berat konstan. Sedimen kering ditimbang

dengan teliti 10 gram dimasukkan ke dalam tabung destruksi, ditambahkan 20 ml

Page 52: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

29

larutan HNO3 pekat kemudian didestruksi dan didiamkan selama 3 jam sampai

larutan menjadi jernih. Hasil destruksi disaring dengan menggunakan kertas

saring Whatman no. 41. Sisa sedimen yang terdapat pada kertas saring dicuci

dengan akuades hingga pH 2-3. Filtrat yang dihasilkan kemudian diukur

menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom dengan pengulangan sebanyak 3

kali.

Sedangkan preparasi sampel untuk logam Hg, Sedimen basah dikeringkan dengan

sinar matahari kemudian dikeringkan kembali dalam oven 100 ºC selama 1 jam

selanjutnya sedimen kering digerus. Siapkan labu takar 50 ml, timbang ± 1 g

contoh uji, masukkan ke dalam labu takar. Tambahkan 2 ml larutan HNO3 dan

HClO4 dengan perbandingan (1 : 1) ke dalam labu takar. Selanjutnya tambahkan 5

ml H2SO4 ke dalam labu takar. Tambahkan 1 ml air suling bebas merkuri ke

dalam labu takar. Tambahkan batu didih secukupnya ke dalam labu takar.

Panaskan di atas penangas listrik pada suhu 250˚C selama 20 menit. Kemudian

didinginkan, tambahkan dengan air suling bebas merkuri sampai tanda tera (SNI

06-6992.2-2004).

Sampel air disaring dengan kertas saring 0,45 μm, kemudian ditambahkan

HNO3 hingga pH < 2. Larutan tersebut ditambahkan dengan 1 ml HNO3 dan 5 ml

larutan buffer, kemudian dianalisis dengan menggunakan Spektrofotometer

Serapan Atom (APHA, 2012).

Page 53: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

30

4. Pembuatan Kurva Kalibrasi

4.1 Kurva Kalibrasi Merkuri

Larutan standar merkuri 1000 ppb dipipet sebanyak 1 ml kemudian dimasukkan

ke dalam labu ukur 100 ml, lalu larutan diencerkan dengan ditambahkan akuades

ke dalam labu ukur sampai tanda batas, kemudian larutan dihomogenkan.

Hasilnya adalah larutan dengan konsentrasi 10 ppm, selanjutnya diencerkan

kembali dengan ditambahkan akuades sampai tanda batas kemudian

dihomogenkan sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi masing-masing 2,5

; 5 ; 10 ; 15 dan 20 ppb. Larutan-larutan standar merkuri tersebut diukur

serapannya menggunakan spektrofotometer serapan atom.

4.2 Kurva Kalibrasi kadmium

Larutan standar kadmium 1000 ppm dipipet sebanyak 1 ml kemudian dimasukkan

ke dalam labu ukur 100 ml, lalu larutan diencerkan dengan ditambahkan akuades

ke dalam labu ukur sampai tanda batas, kemudian larutan dihomogenkan.

Hasilnya adalah larutan dengan konsentrasi 10 ppm, selanjutnya diencerkan

kembali dengan ditambahkan akuades sampai tanda batas kemudian

dihomogenkan sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi masing-masing

0,25 ; 1 ; 2,5 ; 5 dan 10 ppm. Larutan-larutan standar kadmium tersebut diukur

serapannya menggunakan spektrofotometer serapan atom.

4.3 Kurva Kalibrasi Kromium

Larutan standar kromium 1000 ppm dipipet sebanyak 1 ml kemudian dimasukkan

ke dalam labu ukur 100 ml, lalu larutan diencerkan dengan ditambahkan akuades

ke dalam labu ukur sampai tanda batas, kemudian larutan dihomogenkan.

Page 54: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

31

Hasilnya adalah larutan dengan konsentrasi 10 ppm, selanjutnya diencerkan

kembali dengan ditambahkan akuades sampai tanda batas kemudian

dihomogenkan sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi masing-masing 0,5

; 1 ; 5 ; 10 dan 20 ppm. Larutan-larutan standar besi tersebut diukur serapannya

menggunakan spektrofotometer serapan atom. Dari grafik kurva standar terdapat

korelasi antara konsentrasi (x) dan absorbansi (y). Dengan menggunakan

persamaan regresi linier, maka konsentrasi dari sampel dapat diketahui sebagai

berikut :

y = a + bx (7)

keterangan :

y = Absorbansi sampel

b = Slope

x = Konsentrasi sampel

a = Intersep

Konsentrasi pengukuran setelah diketahui, maka konsentrasi sebenarnya dari

dalam sampel kering dapat ditentukan dengan persamaan berikut (Siaka, 2008).

M =. .

(8)

Keterangan :

M = Konsentrasi logam dalam sampel (mg/kg)

C = Konsentrasi yang diperoleh dari kurva kalibrasi (ppm)

V = Volume larutan sampel (l)

B = Bobot sampel (kg)

F = Faktor Pengenceran

Page 55: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

32

5. Validasi Metode

Penelitian ini menggunakan 4 validasi metode diantaranya Limit Deteksi dan

Limit Kuantitasi, Presisi (Ketelitian), Akurasi (Ketepatan) dan Linieritas.

5.1 Limit Deteksi (LOD) dan Limit Kuantitasi (LOQ)

Penentuan nilai LOD dan LOQ untuk logam Hg, Cr, dan Cd diperoleh dari

pengukuran sampel masing-masing sebanyak 4 kali pengulangan yang selanjutnya

hasil pengukuran diproses dengan metode perhitungan persamaan kurva kalibrasi

secara statistik.

5.2 Presisi

Penentuan presisi dilakukan dengan mengukur konsentrasi sampel dengan 4 kali

pengulangan. Nilai absorbansi yang diperoleh dari hasil analisis tersebut

kemudian ditentukan nilai konsentrasi (kurva kalibrasi), lalu nilai simpangan baku

(SD) serta nilai relative standar deviasi (RSD). Metode dengan presisi yang baik

ditunjukan dengan perolehan relatif standar deviasi (RSD) < 15 %.

5.3 Akurasi

Penentuan akurasi dilakukan dengan penambahan larutan standar ke dalam larutan

sampel. Akurasi dinyatakan sebagai persen peroleh kembali (recovery) larutan

standar yang ditambahkan. Akurasi ini bertujuan untuk mengetahui kedekatan

antara nilai yang diterima sebagai nilai kebenaran dibandingkan dengan nilai yang

diperoleh. Persen perolehan kembali dapat ditentukan dengan menggunakan

Persamaan (6).

5.3.1 Uji Perolehan kembali Hg

Sebanyak 0,1 ml larutan standar Hg 100 ppm ditambahkan ke dalam labu ukur 50

Page 56: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

33

ml yang berisi larutan sampel, dihomogenkan dengan menggunakan stirrer,

kemudian ditentukan serapannya.

5.3.2 Uji Perolehan kembali Cd

Sebanyak 0,1 ml larutan standar Cd 100 ppm ditambahkan ke dalam labu ukur 50

ml yang berisi larutan sampel, dihomogenkan dengan menggunakan stirrer,

kemudian ditentukan serapannya.

5.3.3 Uji Perolehan kembali Cr

Sebanyak 0,1 ml larutan standar Cr 100 ppm ditambahkan ke dalam labu ukur 50

ml yang berisi larutan sampel, dihomogenkan dengan menggunakan stirrer,

kemudian ditentukan serapannya.

5.4 Linieritas

Uji ini dilakukan dengan membuat kurva kalibrasi standar dari masing-masing

logam dengan lima macam konsentrasi yaitu logam Cd sebesar 0,25 ; 1 ; 2,5 ; 5

dan 10 ppm, logam Cr sebesar 0,5 ; 1 ; 5 ; 10 dan 20 ppm, dan logam Hg sebesar

2,5 ; 5 ; 10 ; 15 dan 20 ppb. Nilai absorbansi kemudian diproses dengan metode

kuadrat terkecil untuk selanjutnya dapat ditentukan nilai kemiringan (slope),

intersep, dan koefisien korelasinya.

Page 57: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapat kesimpulan sebagai berikut :

1. Kandungan rerata Logam Cd pada sampel sedimen yang berasal dari Pulau

Lunik, Kekatang, dan Muara Sanggi masing masing sebesar 4,6789 ppm,

5,5093 ppm, dan 5,9379 ppm. Dengan baku mutu/ambang batas berdasarkan

National Sediment Quality Survey : Second Edition, U.S Environmental

Protection Agency (USEPA) yaitu sebesar 0,65 ppm - 2,49 ppm, maka

tingkat pencemaran yang berada di Pulau Lunik, Kekatang, dan Muara

Sanggi sudah melewati ambang batas. Sedangkan berdasarkan Washington

Department of Ecology Chapter 173-204-320 WAC yaitu sebesar 5,1 ppm,

maka tingkat pencemaran logam Cd yang berada di Pulau Lunik, belum

mencapai ambang batas tetapi daerah Kekatang dan Muara Sanggi hampir

mencapai ambang batas.

2. Kandungan rerata Logam Cr pada sampel sedimen yang berasal dari Pulau

Lunik, Kekatang, dan Muara Sanggi masing masing sebesar 10,2267 ppm,

10,7128 ppm, dan 11,9628 ppm. Dengan baku mutu/ambang batas

berdasarkan Washington Department of Ecology Chapter 173-204-320

WAC yaitu sebesar 260 ppm dan National Sediment Quality Survey :

Page 58: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

48

Second Edition, U.S Environmental Protection Agency (USEPA) yaitu

sebesar 76 ppm - 233,27 ppm, maka tingkat pencemaran logam Cr yang

terjadi di ketiga lokasi tersebut belum mencapai ambang batas.

3. Kandungan rerata Logam Hg pada sampel sedimen yang berasal dari Pulau

Lunik, Kekatang, dan Muara Sanggi masing masing sebesar 1,0167 ppm,

1,0258 ppm, dan 1,6591 ppm. Dengan baku mutu berdasarkan Washington

Department of Ecology Chapter 173-204-320 WAC yaitu sebesar 0,41 ppm

dan National Sediment Quality Survey : Second Edition, U.S Environmental

Protection Agency (USEPA) yaitu sebesar 0,23 ppm – 0,87 ppm, maka

tingkat pencemaran logam Hg sudah melewati ambang batas pada ketiga

daerah tersebut.

B. Saran

Jika logam Cd, Cr, dan Hg sudah melewati baku mutu, maka akan sangat

berbahaya dampaknya bagi kehidupan. Oleh karena itu, perlu dilakukan

pengawasan dan penyuluhan kepada masyarakat agar tetap waspada dan juga

mulai hidup untuk tidak membuang limbah rumah tangga ke genangan air ataupun

aliran air seperti selokan dan sungai. Serta penelitian lebih lanjut tentang adanya

pencemaran logam lain di perairan Teluk Lampung.

Page 59: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, D. 2016. Pengembangan Wisata Bahari di Pesisir Pantai TelukLampung. Jurnal Destinasi Kepariwisataan Indonesia. Jakarta. Volume 1,No. 1.

Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR). 2008.Toxicological Profile for Manganese (Draft for Public Comment). AtlantaGA: U.S. Department of Public Health and Human Services. Public HealthService.

Alfian, Z. 2006. Merkuri : Antara Manfaat dan Efek Penggunaannya bagiKesehatan Manusia dan Lingkungan. USU. Medan.

Anonim. 2007. Tentang pembentukan Kabupaten Pesawaran di ProvinsiLampung. Diakses pada tanggal 2 Februari 2018 pukul 19.00 WIB.

AOAC. 1993. Peer Verified Methods Program, Manual on Policies andProcedures. Arlington. USA.

AOAC. 1998. Peer Verified Methods Program, Manual on Policies andProcedures. Arlington. USA.

APHA. 2012. Standard Method For The Examination Of Water and Waste Water22nd. American inc. New York.

Astuti, T.P. 2011. Kajian Sedimentasi Muara Sungai Pekalongan Provinsi Jawa.Tengah. Tesis. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah.Mada. Yogyakarta.

Page 60: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

50

Badan Standarisasi Nasional. 1989. SK Dirjen BPOM No. 03725/B/SK/VII/89.BSN. Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. 2004. SNI 06-6992.2-2004 Cara Uji Merkuri (Hg)Secara Uap Dingin (Cold Vapour) dengan Mercury Analyzer: BadanStandarisasi Nasional. Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. 2009. SNI 06-6989.7.2009. Air dan Air Limbah.SNI. Jakarta.

Clark, D. V. 1986. Heavy Metal in Sediment. Butterworth-Heinemann. USA

Connel, D.W., dan G.J. Miller. 1995. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran.Terjemahan Yanti Koestoer. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Cotton, F. A., dan G. Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. PenerjemahSahati Suharto, Yarti A. Koestoer. UI Press. Jakarta.

Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Penerbit UI Press.Jakarta.

Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (KP3K). 2010.Direktori Pulau-pulau di Provinsi Lampung. Kementrian Kelautan danPerikanan. Jakarta.

Ebdon, L., E. H. Evans., A. Fisher., and S. J. Hill. 1999. An Introduction toAnalytical Atomic Spectrometry. John Wiley and Sons Ltd. England.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya danLingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Ersa, M. P. 2015. Penentuan Kadar Nitrit dan Nitrat pada Perairan TelukLampung Sebagai Indikator Kualitas Lingkungan Perairan. Skripsi.FMIPA. Universitas Lampung.

Fardiaz, S. 2005. Polusi air dan Udara. Kanisius. Yogyakarta.

Page 61: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

51

Harmita. 2004. Buku Ajar Analisis Fisikokimia. UI Press. Jakarta.

Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup. 2004.Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.Kep51/MNKLH/I/2004 Tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Air Laut.Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Jakarta.

Listiana, Vika. 2013. Analisis Kadar Logam Berat Kromium (Cr) denganEkstraksi Pelarut Asam Sulfat (H2SO4) Menggunakan Atomic AbsorptionSpectrofotometry (AAS) di Sungai Donan (Cilacap) pada Jarak 2 KmSesudah PT. Pertamina. Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan KeguruanInstitut Agama Islam Negeri Walisongo. Semarang.

Lu, F. C. 2006. Toksikologi Dasar: asas, organ sasaran, dan penilaian resiko.Penerjemah Edi Nugroho Pendamping Zunilda S. Bustami, IwanDarmansyah. UI-Press. Jakarta.

Marganof. 2003. Potensi Limbah Udang sebagai Penyerap Logam Berat (Timbal,Kadmium, dan Tembaga) di Perairan. ITB Press. Bandung.

Mulyani, R., Widiarti, dan Wardhana. (2012). Sebaran Spasial Spesies PenyebabHarmful Algal Bloom (HAB) di Lokasi Budidaya Kerang HIjau (Pernaviridis) Kamal Muara. Jurnal Akuatika. Jakarta Utara pada Bulan Mei 2011.3(1), 28-39.

Nursusty, F. 2013. Transpor Sedimen Di Perairan Teluk Lampung. JurnalOseanografi. FPIK. Universitas Diponegoro. Volume 2, Nomor 3, Halaman361-368.

Pallar, H. 1994. Toksikologi dan Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta.

Pariwono. John I. 1999. Kondisi Oseanografi Perairan Pesisir Lampung. CRMP.Jakarta.

Pemerintah Provinsi Lampung. 2001. Rencana strategis pengelolaan wilayahpesisir Lampung. Bandar Lampung: Kerjasama Pemerintah ProvinsiLampung dengan Proyek Pesisir Lampung dan PKSPL-IPB.

Page 62: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

52

Pemerintah Provinsi Lampung. 2009. Peta Administrasi Provinsi Lampung Skala1:250.000. Bandar Lampung.

Petrucci, R. H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 1. Erlangga.Jakarta.

Purnomo, D. 2009. Logam berat sebagai penyumbang pencemaran air laut.Http://masdony.wordpress.com/2009/04 /19/logam-berat-sebagai-penyumbang-pencemaran-air-laut. Diakses pada tanggal 20 Desember 2017.

Risanti, F.D.O. 2006. Tingkat Pencemaran Teluk Lampung BerdasarkanKandungan Logam Berat Hg Dan Pb Terlarut Dalam Badan Air DanSedimen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Roger, A.R. 1984. Water Analysis : Inorganic Species. 2nd Ed. Academic Press.Orlando. Florida.

Rohyatun, E. dan A. Rozak. 2007. Pemantauan Kadar Logam Berat dalam Airdan Sedimen di Perairan Teluk Jakarta. Makara Sain, Vol. 11.

Sanusi, H. S. 2006. Kimia Laut Proses Fisik Kimia dan Interaksinya denganLingkungan. Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanandan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Setiawan. 2010. Penanggulangan Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta.Jakarta.

Siaka, M. I. 1998. The Application of Atomic Absorption Spectroscopy to theDetermation of Selected Trace Element in Sediment of the Coxs River.University of Western Sydney Nepean.

Slavin, M. 1987. Atomic Absorption Spectroscopy Second Edition. United State ofAmerica. New York.

Stoeppler, M. 1992. Hazardous Metals in the Environment. Elsevier Science.Publishers B.V. London.

Page 63: KAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM …digilib.unila.ac.id/57552/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfKAJIAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd), KROMIUM (Cr), DAN MERKURI (Hg) PADA SEDIMEN

53

Sulistiani, W.S. 2009. Analisis Simultan Logam Berat Pb, Cu, Zn, Cr, Mn, Ni, Fe,dan Cd pada Bioindikator Remis (Eremopyrgus eganensis) di SungaiKuripan Lampung Menggunakan ICP-OES. Skripsi. FMIPA. UniversitasLampung.

Sutamihardja, R.T.M. 1982. Perairan Teluk Jakarta Ditinjau dari TingkatPencemaran. IPB Press. Bogor.

Svehla. 1985. Analisis Kualitatif Anorganik Makro dan Semi Mikro. KalmanMedia Pustaka. Jakarta.

Tugiyono. 2007. Bioakumulasi Logam Hg Dan Pb Di Perairan Teluk Lampung.Provinsi Lampung. J.Sains MIPA. Vol.13, No. 1, Hal.: 44-48. ISSN 1979-1873.

USEPA. 2004. The Incidence an Severity Of Sediment Contamination in SurfaceWater of United States, National Sediment Quality Survey : Second Edition.EPA-823-R-04-007. U. S. Environmental Protection Agency. WashingtonD.C.

Ward, A. D. and W. Stanley Trimble. 2004. Enviromental Hidrology 2nd Edition.United States of Amerika. New York.

Washington Department of Ecology. 1991. Sediment Management StandardChapter 173-204 WAC. Washington Administrative Code. Wahington D.C.

Wegscheider. 1996. Validation of Analytical Method, in Accreditation andQuality Assurance in Analytical Chemistry. Springer Verlag. Berlin.

Wijayanti. M. H. 2007. Kajian Kualitas Perairan Di Pantai Kota BandarLampung Berdasarkan Komunitas Hewan Makrobenthos.TESIS. ProgramPasca Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang.

Wiryawan, B., B. Marsjen, H. A. Susanto, A.K. Mahi, M. Ahmad, dan H.Poepitasari. 1999. Atlas Sumberdaya Wilayah Pesisir Lampung. Pemda Tk1 Lampung-CRMP. Lampung.