jw bugis

8
F-Barongko Juwair/Radar Tambora Mencicipi Barongko dan Srikaya, Takjil Khas Warga Bugis Pembuatannya Sederhana, Tapi Mengundang Selera Beragam takjil khas daerah bermunculan di Bulan Ramadhan. Seperti halnya Barongko dan Serikaya, makanan khas warga Desa Bugis Kecamatan Sape. Bagaimana rasa dan cara pembuatannya, berikut penuturan Radar Tambora. JUWAIR SADDAM, Bima Mungkin nama kue barongko dan srikaya sudah tidak asing lagi bagi kalangan pencinta kuliner. Makanan ini adalah jajanan tradisional khas dari warga Bugis pada umumnya. Desa yang berada di pesisir Kecamatan Sape ini memang dikenal dengan pengahasil ikan terbanyak. Namun bukan Bugis namanya kalau tidak ada Barongko dan Serikaya. Konon kabarnya, pada jaman dahulu kue ini adalah makanan khusus kaum bangsawan kerajaan- kerajaan yang ada di daerah Bugis, Makassar. Umumnya raja-raja Bugis menikmati panganan yang

Upload: vic-ollyf

Post on 01-Feb-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kkkk

TRANSCRIPT

Page 1: JW BUGIS

F-BarongkoJuwair/Radar Tambora

Mencicipi Barongko dan Srikaya, Takjil Khas Warga Bugis

Pembuatannya Sederhana, Tapi Mengundang Selera

Beragam takjil khas daerah bermunculan di Bulan Ramadhan. Seperti halnya Barongko dan Serikaya, makanan khas warga Desa Bugis Kecamatan Sape. Bagaimana rasa dan cara pembuatannya, berikut penuturan Radar Tambora.

JUWAIR SADDAM, Bima

Mungkin nama kue barongko dan srikaya sudah tidak asing lagi bagi kalangan pencinta kuliner. Makanan ini adalah jajanan tradisional khas dari warga Bugis pada umumnya.

Desa yang berada di pesisir Kecamatan Sape ini memang dikenal dengan pengahasil ikan terbanyak. Namun bukan Bugis namanya kalau tidak ada Barongko dan Serikaya.

Konon kabarnya, pada jaman dahulu kue ini adalah makanan khusus kaum bangsawan kerajaan-kerajaan yang ada di daerah Bugis, Makassar. Umumnya raja-raja Bugis menikmati panganan yang berbahan pokok pisang yang dihaluskan ini sebagai makanan penutup. Atau bahasa kerennya sebagai makanan cuci mulut. Mungkin orang-orang sulit percaya, karena sekilas tampilan jajanan ini memang kurang meyakinkan.

Namun kini eksistensi Baronko dan Serikaya tetap sama. Kue dengan ciri khas terbungkus daun pisang yang menyerupai model tas ini, tidak lagi seeksklusif dahulu. Makanan ini telah populer dikalangan umum. Bahkan hingga kini bagi warga bugis sendiri, Barongko dan

Page 2: JW BUGIS

serikaya menjadi kudapan paling favorit. Terutama untuk disajikan saat berbuka puasa.

Selain jadi menu favorit berbuka puasa, kedua jenis makanan basah ini juga sering disuguhkan dalam berbagai acara adat dan penyambutan Bupati Bima. Seperti pernikahan, sunatan dan syukuran.

Nah, jika ingin berkunjung ke daerah bugis, sangat mudah menemukan makanan ini. Tapi tidak diperjual belikan seperti makanan khas Bima lainnya. Karena tidak tahan lama Barongko dan Serikaya dibuat jika ada yang pesan.

“Tampilannya sederhana, bila sudah mencicipinya, bisa-bisa malah ketagihan. Anda akan sulit melupakannya,” aku ibu Nur Asia warga Desa Bugis Kecamata Sape.

Kata ibu tiga anak ini Barongko dan Serikaya merupakan makanan khas warga bugis. Kedua jajanan ini bukan sembarang makanan, bahkan memiliki satu mitos yang unik.

Seperti pembuatannya tidak bisa dilakukan sembarang orang. Sehingga makanan ini jarang ditemukan di daerah lain. Kalau bukan dari keturunan bugis sendiri, cita rasa makanannya akan kurang.

Tekturnya bisa menyerupai Ponte Kalo, makanan khas bima. Hanya saja cara pembukusannya yang berbeda. Namun dilihat dari cara pembuatannya Barongko dan Serikaya sangatlah mudah. Bahkan lebih sulit dari cara pembuatan Ponte Kalo sendiri.

Barongko dibuat dari pisang yang dihaluskan. Kemudian dibungkus daun pisang. Rasanya yang nikmat ini ternyata terbuat dari pisang yang dicampur dengan gula pasir, telur dan santan.

Secara lengkap bahan utama Barongko adalah, pisang, gula, telur,

Page 3: JW BUGIS

garam, santan kelapa dan susu, yang kemudian diaduk menjadi satu lalu dibungkus dengan daun pisang. Agar menambah variasi rasa, barongko kadang dipadukan dengan durian, nangka, daging kelapa muda dan lainnya. Tahap akhir barongko dimasak dengan cara dikukus, barongko paling nikmat disantap pada saat hangat. Namun pada saat dingin cita rasa barongko tak berubah.

Salah satu alasan yang membuat kue barongko menjadi nikmat. Selain isi barongko yang nikmat, juga karena aroma khas daun pisang yang lembut.

Begitu juga dengan pembuatan Serikaya. Bagi yang hoby bereksperimen dengan dapur makanan ini cocok, karena sangat mudah dan praktis.

Walaupun namanya adalah kue basah srikaya, namun tidak ada buah srikaya yang digunakan. Salah satu kudapan bugis ini, cukup dengan perpaduan antara ketan, pandan, dan daun suji terasa menggigit di lidah. (*)

Page 4: JW BUGIS

Polisi Terkesan Tutup Mata

Penanganan Kasus Dugaan Korupsi Dam Sape

KOTA BIMA-Penanganan kasus dugaan korupsi pekerjaan proyek Dam di Kecamatan Sape oleh penyidik Polres Bima Kota terkesan tutup mata. Karena, kasus dilaporkan ketua Forum Komunikasi Masyarakat Sape (FKMS) Ridwan Spdi, hingga kini belum ada titik terang.

“Sudah setahun kasus ini saya lapor, tapi hingga kini tidak ada kepastian hukumnya,” sesal Ridwan pada Radar Tambora, Rabu (8/7).

Dia mengaku, kinerja tim Penyidik Tipikor dalam menangani kasus Korupsi terkesan tutup mata. Sebab kata dia, beberap orang terkait seperti Konsultan pengawas, kontraktor dan Kepala Balai Wilayah Sungai sudah diperiksa, namun hingga sekarang tidak berkelanjutan.

Selain itu, hingga kini Tim penyidik tidak pernah menggelar perkara. Jika mengacu pada PP 71 tahun 2000, setiap perkara kasus dugaan koprupsi harus gelar perkara, tentu tim Penyidik sudah melanggar aturan.

“Kami selaku pelapor patut pertanyakan sejauh mana kinerja polisi. Karena saya tidak ingin kasus ini hanya diam ditempat,” tegas Ridwan melalui via HP.

Tidak itu saja, dia menilai tim penyidik juga main sepihak. Sebab, penanganan kasus itu telah dialihkan ke Polda NTB tanpa sepengatahuan pelapor.

“Kita sebagai pelapor tidak diberi tahukan. Kita juga masih pertanyakan kenapa kasus itu dilimpahkan, padahal lokus perkaranya masih di wilayah Polres,” ungkap pria asal Desa Buntu ini.

Page 5: JW BUGIS

Untuk itu, dia meminta Polisi memberikan kepastian hukum atas kasus itu. Jika tidak bisa menanganinya berarti komitmen polisi sebagai pemerantas korupsi hanya cerita dongeng saja.

“Apapun keluhan dan laporan dari masyarakat harusnya bisa diselesaikan. Itu sudah menjadi tanggung jawab kepolisian,” tandas Ridwan.

Sementar aitu, Kasat Reskrim Polres Bima Kota IPTU Yerry T Putra mengaku, kasus itu masih dalam proses lidik. Karena banyaknya kasus yang ditangani sehingga tidak bisa diselesaikan secara cepat.

“Kasus itu tidak terhenti, hanya saja kita butuh waktu untuk melakukan penyelidikan,” pungkas Yerry. (jw)

F-Ratna Ningsih

Doc/Radar Tambora

Diskoperindag Temukan Barang Kadaluarsa

KOTA BIMA-Menjelang lebaran Diskoperindag , TNI, Polisi, Pol PP didampingi Anggota DPRD Kota Bima melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar. Dalam sidak, Selasa (7/7) tim tersebut menemukan barang kadaluarsa dan kemasan rusak.

"Kita memang menjumpai barang-barang yang kadaluarsa. Selain menyita kita juga telah memberikan teguran pada pemilik,” terang Kabid Perdagangan Diskoperindag Kota Bima, Ratna Ningsih SE pada Radar Tambora, kemarin.

Dia mengaku, barang kadaluarsa tersebut banyak ditemukan pada pedagang toko. Selain produk makanan seperti susu kental dan bubuk, rokok serta minuman tapi juga barang kosmetik dan produk pembalut balita.

“Barang-barang ini disimpan berjejeran dengan barang kemasan baru lainnya,” akunya.

Ratna menjelaskan, sidak ini rutin yang dilakukan dalam menyongsong hari lebaran. Terutama untuk mengantisipasi maraknya spekulasi yang dilakukan oleh para penjual dalam meraup keuntungan. “Jadi setiap moment menjelang lebaran seperti ini wajib kita kontrol,” tuturnya.

Selain itu, sidak ini juga merujuk pada Permendag RI No 20 tahun 2009 dan Undang-Undang No 7 tahun 2014 tentang perdagangan. Dimana dinas terkait harus mengontrol terhadap barang-barang

Page 6: JW BUGIS

yang beredar di masyarakat. Karena biasanya, para distributor mengambil keuntungan dengan menjual barang-barang yang sudah lewat waktunya.

"Kita berharap pada konsumen bisa lebih hati-hati dan lihai dalam memilih barang pembelian. Perhatikan label dan tanggal kadaluarsanya,” pungkasnya.

Kota Bima, Kahaba.- Tim yang terdiri dari Dinas Koperasi Perindsutrian dan Perdagangan (Diskoperindag), TNI/Polri dan Pol PP didampingi Anggota DPRD Komisi II Kota Bima menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) di sejumlah Toko dan Minimarket.

Tim saat razia disalah satu pertokoan di Pasar Kota Bima. Foto: AbuHasilnya, ditemukan banyak produk kadaluarsa dan mengandung bahan berbahaya.

Karena dinilai berbahaya, tim menyita produk tersebut dan memberikan teguran kepada pada pemilik toko maupun minimarket.

“Sidak ini dalam rangka pengawasan terhadap peredaran produk-produk yang diperjual belikan yang ternyata sudah kadarluasa,” ujar Kabid Perdagangan Diskoperindag Kota Bima, Ratnaningsih SE.