jurusan komunikasi dan penyiaran islam · pdf filepribadi dan sensitif merupakan alasan...
TRANSCRIPT
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA PROGRAM KOPIAH
DI RADIO ELGANGGA 100.3 FM BEKASI
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.I)
Oleh :
FIFIT FITRIANSYAH
NIM : 106051001813
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2010 M/ 1431 H
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA PROGRAM KOPIAH
DI RADIO ELGANGGA 100.3 FM BEKASI
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
FIFIT FITRIANSYAH
NIM : 106051001813
Dosen Pembimbing :
Dr. Fatmawati, M.Ag NIP : 197609172001122003
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2010 M/ 1431 H
LEMBAR PERNYATAAN
Assalamualaikum, Wr. Wb
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya murni penulis sendiri tanpa ada duplikasi dan campur
tangan karya orang lain, yang penulis ajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar strata satu (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
2. Adaupun berbagai referensi dalam tulisan yang dikutip oleh penulis terhadap karya
orang lain telah dicantumkan dalam bentuk footnote dan daftar pustaka;
3. Jika dikemudian hari terbukti dan terjadi hal-hal yang merugikan pihak lain, bahwa
karya ini bukan hasil karya murni penulis atau merupakan hasil duplikasi dari karya
orang lain, maka penulis bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Ciputat, Maret 2010
Fifit Fitriansyah
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA PROGRAM KOPIAH DI
RADIO ELGANGGA 100.3 FM BEKASI telah diujikan dalam sidang munaqasyah
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 15 Maret
2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Ciputat, 15 Maret 2010
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
Drs. Jumroni, M.SI
NIP.19620303 199203 1 006
Umi Musyarofah, M.Ag
NIP.19710816 199703 2 002
Penguji I
Drs. Masran M.Ag
NIP.150275384
Anggota
Penguji II
Drs. Zakaria, M.Ag
NIP.19720807 200312 1 003
Dosen Pembimbing
Dr. Fatmawati, MA
NIP.197609172001122003
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA PROGRAM KOPIAH DI
RADIO ELGANGGA 100.3 FM BEKASI telah diujikan dalam sidang munaqasyah
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 15
Maret 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I) pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Ciputat, 21 April 2010
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
Drs. Jumroni, M.SI
NIP.19620303 199203 1 006
Umi Musyarofah, M.Ag
NIP.19710816 199703 2 002
Penguji I
Drs. Masran M.Ag
NIP.150275384
Anggota
Penguji II
Drs. Zakaria, M.Ag
NIP.19720807 200312 1 003
Dosen Pembimbing
Dr. Fatmawati, MA
NIP.197609172001122003
Abstrak Analisis Isi Pesan Dakwah Melalui Program Kopiah
di Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi
Oleh : Fifit Fitriansyah (106051001813)
Demi memenuhi kebutuhan akan pengetahuan di bidang ke-ilmuan dan dakwah ke-
islam-an maka dibangunlah Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi sebagai wadah
berlangsungnya proses komunikasi dan dakwah yang dilakukan melalui berbagai acara
yang memiliki nilai dakwah yang mengacu pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Hal ini
didukung pula karena adanya kebutuhan bagi masyarakat Bekasi terhadap siaran dakwah
terlebih masyarakat Bekasi memang terkenal dengan penduduknya yang mayoritas religius,
juga alasan menambah wawasan ke-islam-an, memiliki kontribusi, serta sebagai wadah
keterbukaan masyarakat Bekasi untuk bertanya mengenai hal-hal syar’i yang bersifat
pribadi dan sensitif merupakan alasan program Kopiah pada radio Elgangga 100.3 FM di
adakan.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti melakukan penelitian di
radio Elgangga 100.3 FM Bekasi dan mengkhususkannya pada program KOPIAH edisi 1-
31 Desember 2009, merumuskan dua pertanyaan yakni Apa isi pesan dakwah pada
program Kopiah? dan melihat Isi pesan mana yang dominan pada program Kopiah? Untuk mendapatkan data dan hasil yang sempurna dalam penelitian ini, maka
peneliti menggunakan metode pendekatan kuantitatif untuk memperoleh data secara objektif dan akurat dengan menggunakan 3 orang juri yang kompeten di bidang Pendidikan
Agama Islam. Dan selanjutnya peneliti menggunakan rumus Holsti (1969) untuk mencari koefisien realibilitas kategori antar juri dan untuk mengukur rata-rata perbandingan nilai
kaputusan antar juri. Peneliti menggunakan teori Harold D Lasswell mengenai analisis isi (content
analysis) yang mencakup (1) klasifikasi lambang-lambang yang dipakai dalam
komunikasi; (2) menggunakan kriteria dan klasifikasi; (3) menggunakan teknik analisis
tertentu dalam membuat prediksi. Penelitian ini bersifat mendalam terhadap isi suatu
informasi tertulis atau tercetak dalam suatu media massa dengan membuat teknik symbol
coding yaitu berupa percatatan terhadap lambang atau pesan secara sistematis untuk
kemudian dapat diinterpretasikan oleh peneliti.
Setelah peneliti menganalisis isi pesan dakwah pada program KOPIAH edisi 1-31
Desember 2009 yang berjumlah 31 materi, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa
pesan-pesan yang disampaikan melalui program KOPIAH tersebut mengandung tiga
kategori yakni akidah, syari’ah dan akhlak. Di mana ketiga kategori tersebut berdasarkan
klasifikasi pesan dakwah, dan hasil dari penelitian ini, terlihat pesan yang lebih dominan
disampaikan oleh narasumber adalah pesan akhlak sebesar 58 % dibandingkan dengan
pesan aqidah yang berjumlah 13 % dan pesan syariah yang cukup dominan dengan 29 %. Hasil ini didapat dari kesepakatan antar juri sebesar 2,36 dengan nilai rata-rata 0,786 dan
komposit realibilitas 0,92, dengan demikian penelitian ini memiliki validitas cukup tinggi karena menggunakan 3 orang juri.
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang patut kita lantunkan selain puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan
yang maha agung yang dengan limpahan anugerah dan nikmat yang tak terukur kepada
kami selaku peneliti, sehingga dapat memulai dan menyelesaikan laporan penelitian ini.
Shalawat teriring salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan baginda Nabi Besar
Muhammad SAW. Amien.
Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang melekat pada diri
peneliti, khususnya pada penyelesaian skripsi ini. Namun Alhamdulillah dengan
keterbatasan dan kekurangan ini akhirnya peneliti bisa menyelesaikan penelitian ini. Hal
ini tidak terwujud sendirinya melainkan karena dukungan dan bantuan dari banyak pihak
baik moril maupun materil, sehingga banyak ucapan terimakasih peneliti ucapkan kepada :
1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi,
Pembantu Dekan Bidang Akademik Drs. H. Wahidin Saputra, MA, Pembantu
Dekan Bidang Administrasi Umum Drs. Mahmud Jalal MA, Pembantu Dekan
Bidang Kemahasiswaan Drs. Studi Rijal LK, MA;
2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Drs. Jumroni, M.SI yang telah
memberikan sarana dan prasarana yang baik selama peneliti berada di kampus ini;
3. Dr. Fatmawati, MA selaku pembimbing yang telah membimbing peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini dengan baik;
4. Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Ibu Hj. Umi Musyarofah, MA
yang telah membantu peneliti selama masa kuliah untuk menyelesaikan nilai
akademis di kampus tercinta ini;
5. Bapak, Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, khususnya Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam yang telah memberikan wawasan ke-ilmuan,
mendidik dan mengarahkan peneliti selama peneliti berada pada masa kuliah;
6. Bapak, Ibu pengawas Perpustakaan Utama yang telah membantu peneliti dalam
mencari referensi berupa buku-buku yang menunjang dalam skripsi ini;
7. Bapak, Ibu pengawas Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
membantu peneliti dalam mencari referensi berupa buku-buku yang menunjang
dalam skripsi ini;
8. Seluruh Pihak Radio Elgangga 100,3 FM Bekasi yang telah membantu peneliti
dalam menyediakan wadah bagi peneliti untuk melakukan penelitian di radio
tersebut khususnya pada program KOPIAH, kepada Ibu Rieka Zaini selaku
Produser Materi, Ibu Fitri Selaku Produser Sumber Daya Manusia, Ustadz Akhlis
Marzuki dan K.H. Syaiful Anwar Yaqin selaku Narasumber program KOPIAH;
9. Keluarga Tercinta, ayahanda Amir Syah, Ibunda Ainun serta kakak tercinta
Apriyanti Widiansyah, S.S yang telah memberikan dukungan berupa materi serta
do’a yang tulus kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini;
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................. X
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................. 1
1. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
2. Batasan Dan Perumusan Masalah ................................................. 5
3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................... 6
4. Metode Penelitian ......................................................................... 7
5. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 11
6. Sistematika Penulisan ................................................................... 12
BAB II KAJIAN TEORITIS ......................................................................... 14
A. Dakwah ....................................................................................... 14
1. Pengertian Dakwah .................................................................... 14
2. Pesan Dakwah ........................................................................... 18
3. Kategorisasi Pesan Dakwah ........................................................ 22
B. Media Dakwah ............................................................................. 25
1. Pengertian Media Dakwah ......................................................... 25
2. Radio Sebagai Media Dakwah ................................................... 27
BAB III GAMBARAN UMUM RADIO ELGANGGA 100.3 FM BEKASI . 34
A. Selayang Pandang Tentang Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi ..... 34
B. Visi dan Misi Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi .......................... 39
C. Struktur Organisasi Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi ................. 41
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA LAPANGAN ........................ 45
A. Analisis Isi Pesan Program Kopiah ............................................. 45
B. Pesan yang dominan dalam program Kopiah ................................ 82
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 86
A. Kesimpulan .................................................................................. 86
B. Saran ............................................................................................ 87
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 88
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Pendengar Elgangga menurut Jenis Kelamin ……………….. 37
Gambar 2. Bagan Pendengar Elgangga Menurut Usia …………….…………… 37
Gambar 3. Bagan Pendengar Elgangga Menurut Pendidikan…………………… 38
Gambar 4. Bagan Pendengar Elgangga Menurut Pekerjaan ……………………. 39
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kategorisasi Isi Pesan…………………………………… 9
Tabel 2.Penilaian Juri Terhadap Tema 1 ……………...…………. 47
Tabel 3.Penilaian Juri Terhadap Tema 2 ……………...…………. 47
Tabel 4.Penilaian Juri Terhadap Tema 3 ……………...…………. 49
Tabel 5.Penilaian Juri Terhadap Tema 4 ……………...…………. 50
Tabel 6.Penilaian Juri Terhadap Tema 5 ……………...…………. 51
Tabel 7.Penilaian Juri Terhadap Tema 6……………...………….. 52
Tabel 8.Penilaian Juri Terhadap Tema 7 ……………...…………. 53
Tabel 9.Penilaian Juri Terhadap Tema 8 ……………...…………. 55
Tabel 10.Penilaian Juri Terhadap Tema 9 ……………...………... 56
Tabel 11.Penilaian Juri Terhadap Tema 10 ……………...………. 57
Tabel 12.Penilaian Juri Terhadap Tema 11 ……………...………. 58
Tabel 13.Penilaian Juri Terhadap Tema 12 ……………...………. 59
Tabel 14.Penilaian Juri Terhadap Tema 13 ……………...………. 60
Tabel 15.Penilaian Juri Terhadap Tema 14 ……………...………. 60
Tabel 16.Penilaian Juri Terhadap Tema 15 ……………...………. 61
Tabel 17.Penilaian Juri Terhadap Tema 16 ……………...………. 62
Tabel 18.Penilaian Juri Terhadap Tema 17 ……………...………. 64
Tabel 19.Penilaian Juri Terhadap Tema 18 ……………...………. 65
Tabel 20.Penilaian Juri Terhadap Tema 19 ……………...………. 66
Tabel 21.Penilaian Juri Terhadap Tema 20 ……………...………. 67
Tabel 22.Penilaian Juri Terhadap Tema 21 ……………...………. 68
Tabel 23.Penilaian Juri Terhadap Tema 22 ……………...………. 69
Tabel 24.Penilaian Juri Terhadap Tema 23 ……………...………. 70
Tabel 25.Penilaian Juri Terhadap Tema 24 ……………...………. 71
Tabel 26.Penilaian Juri Terhadap Tema 25 ……………...………. 72
Tabel 27.Penilaian Juri Terhadap Tema 26 ……………...………. 73
Tabel 28.Penilaian Juri Terhadap Tema 27 ……………...………. 74
Tabel 29.Penilaian Juri Terhadap Tema 28 ……………...………. 75
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Masyarakat membutuhkan media yang dapat memenuhi kebutuhan pengetahuan
tentang ke-ilmuan dan dakwah ke-islam-an oleh karenanya dengan dibangunnya Elgangga
100.3 FM Bekasi sebagai sarana berlangsungnya proses komunikasi dan dakwah yang
dilakukan melalui berbagai acara yang memiliki nilai dakwah yang mengacu pada Al-
Qur’an dan As-Sunnah. Dan salah satu program dakwah yang ada dalam Elgangga 100.3
FM Bekasi adalah program Kopiah.
Banyaknya jumlah komunikasi massa yang bersifat audio (radio) menempatkan
Elgangga 100.3 FM Bekasi, pada tampilan yang berbeda dari radio umumnya. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya wadah dalam bentuk pengajian bagi para pendengar setia untuk
datang dan berinteraksi secara langsung, baik dengan narasumber ataupun penyiarnya yang
diadakan pada setiap hari Senin dalam satu minggu.
Adapun alasan mengapa radio Elgangga 100.3 FM menyiarkan program-program
Islam, yang salah satunya adalah program kopiah tidak lain dikarenakan adanya kebutuhan
bagi masyarakat Bekasi terhadap siaran dakwah terlebih masyarakat Bekasi memang
terkenal dengan penduduknya yang mayoritas religius. Menambah wawasan ke-islam-an,
memiliki kontribusi, serta sebagai wadah keterbukaan masyarakat Bekasi untuk bertanya
mengenai hal-hal syar’i yang bersifat pribadi dan sensitif juga merupakan alasan program
Kopiah pada radio Elgangga 100.3 FM di adakan. Hal ini berdasarkan wawancara yang
peneliti lakukan dengan Produser Sumber Daya Manusia di radio Elgangga 100.3 FM
Bekasi.
Program Kopiah merupakan acara siaran dakwah yang membahas mengenai
hukum-hukum syariat Islam dengan menggunakan metode interaktif melalui telepon.
Narasumber yang mengisi program tersebut adalah K.H. Saiful Anwar Yaqin selaku
Pimpinan Yayasan Al-Fathonah dan Ustadz Akhfidz secara bergantian. Materi yang
disampaikan oleh narasumber pun mudah dipahami oleh pendengar setia radio Elgangga
100.3 FM yang memiliki panggilan Mitra SIJADETABOG, Dengan demikian program
Kopiah ini mendapat antusias yang banyak dari pendengar di daerah Bekasi.
Adanya Program Kopiah bersumber pada Islam sebagai agama dakwah, yang
berarti agama selalu mendorong umatnya senantiasa untuk aktif melaksanakan kegiatan
dakwah. Dalam hal ini, dakwah diartikan sebagai segala aktivitas dan kegiatan yang
mengajak orang untuk berubah dari suatu situasi yang mengandung nilai kehidupan yang
bukan Islami kepada nilai kehidupan yang Islami1.
Dakwah Islam juga merupakan aktualisasi iman yang dimanifestasikan dalam suatu
sistem kegiatan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap dan
bertindak dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam segala segi
kehidupan dengan menggunakan cara-cara tertentu.2 Dengan demikian, Inti dari dakwah
adalah mengubah sebuah nilai dengan cara menyampaikan sebuah pesan. Cara
menyampaikan pesan menjadi sebuah hal yang penting.
Namun pesan yang disampaikan haruslah tepat sasaran, artinya pesan dakwah yang
disampaikan tidak berpihak pada suatu pandangan atau faham tertentu, tetapi pesan yang
disampaikan bersifat universal. Dengan demikian para pelaku dakwah dituntut mampu
menyampaikan pesan dakwahnya melalui media massa seefektif mungkin sebagai sarana
dakwah yang akan mempercepat proses penyampaian dan penyebaran pesan dakwah.3
1
M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 1997) Cet. Ke-2, , h. VII.
2 Ahmad, Mahmud, Dakwah Islam, (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 1995), Cet. Ke-1. hal. 13.
3 Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam, (Bandung: Benang Merah Press, 2004), Cet.
Ke-1. Pengantar Penulis hal. X.
Namun seiring dengan perkembangan zaman maka perkembangan dakwah pun
mengalami kemajuan yang signifikan. Mengingat saat ini media dakwah tidak hanya
melalui mimbar, tetapi juga dapat melalui media massa, dan radio salah satunya. Media
dakwah adalah peralatan yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah.4 Dan
saat ini radio diagggap sebagai salah satu media dakwah yang cukup efektif mempengaruhi
masyarakat luas, karena radio memiliki porsi tersendiri dalam masyarakat, terutama pada
masyarakat yang membutuhkan informasi langsung tanpa mengganggu pekerjaan yang
sedang dilakukan.
Sebagai media elektronik non visual, radio juga memiliki ciri khas ”auditif”, yakni
berupa konsumsi bagi telinga atau pendengaran, yang dapat mempengaruhi pendengarnya.5
Radio memiliki kedekatan imajinasi, di mana ketika seseorang mendengarkan radio, maka
ia secara tidak sadar akan mengimajinasikan terhadap apa yang ia dengar. Untuk itu,
seorang penyiar harus menyampaikan pesan komunikasi yang bagus.
Saat ini radio dapat menjadi sarana dakwah yang efektif mengingat radio
merupakan media yang sangat akrab dengan masyarakat baik di desa maupun di kota.
Selain radio sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan bisa dijadikan lahan bisnis
yang menguntungkan, radio juga saat ini sudah dijadikan sebagai media (alat) berdakwah.
Dakwah yang dilakukan dalam radio, tidak semata-mata hanya berbicara mengenai
persoalan-persoalan apa yang dilarang dan dibenarkan oleh agama saja, tetapi juga dakwah
yang dilakukan lewat radio mampu melihat cakrawala persoalan dan membuka wawasan
yang lebih luas.6
Untuk itu, Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi adalah sebagai salah satu radio
dakwah yang memiliki tampilan yang berbeda, dan salah satunya dengan adanya program
4 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta:Logos. 1997), Cet. Ke-1. hal. 35.
5 Asep Syamsul M. Romli, Broadcast Journalism, (Bandung: Yayasan Nuansa Cendikia, 2004), Cet.
Ke-1. hal. 19. 6 Sutirman Eka Ardhana, Jurnalistik Dakwah, (Jakarta : Pustaka Pelajar, 1995), Cet. Ke-1. hal. 20.
Kopiah yang dapat membantu seputar permasalahan syar’i masyarakat Indonesia. Dengan
demikian, untuk mengetahui isi pesan dakwah program Kopiah pada radio Elgangga 100.3
FM Bekasi, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan menganalisis isi pesan
dakwah dengan menggunakan content analysis atau analisis isi Harold D. Laswell sebagai
pencetus teori analisis isi yang mempelopori teknik symbol coding yaitu berupa pencatatan
lambang atau pesan secara sistematis untuk kemudian diberi interpretasi7.
Penelitian komunikasi yang menggunakan analisis isi bersifat deskriptif, yaitu
berupa deskripsi isi-isi komunikasi dengan cara melakukan perbandingan terhadap pesan
(message) dari sumber yang sama terhadap penerima yang berbeda. Dan selanjutnya
peneliti menjadikan isi pesan dalam program Kopiah dalam Radio Elgangga 100.3 FM
Bekasi sebagai objek penelitian. Dan untuk itu, penelitian ini diberi judul “Analisis Isi
Pesan Dakwah Pada Program Kopiah di Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi”.
2. Batasan Dan Rumusan Masalah
Peneliti mengkonsentrasikan penelitiannya tentang isi pesan-pesan dakwah pada
program Kopiah yang siarkan setiap hari Senin sampai Minggu edisi 1-31 Desember 2009
yang berjumlah 31 tema sehingga terlihat pesan yang dominan. Unit analisisnya ditetapkan
berdasarkan isi pesan yang disampaikan oleh narasumber pada setiap kali siaran.
Setelah mengacu pada pembatasan masalah di atas, maka penelitian ini
merumuskan beberapa pertanyaan-pertanyaan, di antaranya:
1. Apa isi pesan dakwah pada program Kopiah?
2. Isi pesan mana yang dominan pada program Kopiah?
7 Bambang Setiawan, dan Ahmad Muntaha, Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2004), Ed:1, Cet. Ke-1. hal. 7.9.
3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan
Berdasarkan pokok permasalah yang telah dirumuskan oleh peneliti di atas, maka
ada beberapa tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian yaitu:
1. Untuk mengetahui isi pesan dakwah pada program Kopiah;
2. Untuk mengetahui isi pesan dakwah yang dominan pada program Kopiah.
b. Kegunaan Penelitian
1. Segi Akademis
Penelitian ini diharapkan, dapat memberikan tambahan referensi dan perbadingan
bagi studi-studi selanjutnya. Dengan demikian akan menambah sejumlah studi mengenai
penggunaan media massa radio dalam penambahan wawasan dan penerapan strategi
dakwah. Sehingga kemajuan teknologi komunikasi massa dalam bidang radio dapat
menopang kebutuhan masyarakat Bekasi dalam memperoleh ilmu pengetahuan agama.
2. Segi Praktis
Penelitian ini diharapakan akan menjadi masukan berupa ide/gagasan bagi pihak
pengelola Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi untuk lebih meningkatkan kualitas dan
kuantitas radio dalam menyiarkan program dakwah. Sebagai tambahan wawasan bagi para
praktisi maupun aktivis dakwah pada umumnya dalam mengemas nilai-nilai Islam menjadi
informasi yang menarik, serta memanfaatkan media radio sebagai media dakwah yang
efektif dan efisien dalam menyiarkan pengetahuan tentang Islam.
4. Metodologi Penelitian
1) Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode content analysis atau analisis
isi Harold D. Laswell. Metode ini merupakan metode yang sering digunakan dalam
mengkaji pesan-pesan dalam suatu media berdasarkan metode deskriptif dengan
menggambarkan secara jelas apa adanya.8 Menurut Budd (1967), analisis isi adalah suatu
teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk
mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator
yang dipilih9. Penelitian ini bermaksud menggunakan pendekatan kuantitatif yang
merupakan pendekatan yang sering digunakan dalam menganalisis isi pesan dalam lingkup
komunikasi untuk mendapatkan data secara objektif dan akurat.
Penelitian ini agar menjadi lebih relevan dengan permasalahan yang telah
dirumuskan, maka peneliti menggunakan tiga orang juri dalam menganalisis isi pesan yaitu
:
1. Drs. Lukman Efendi, ketua DKM Masjid Jami’ Ash-Shahabah dan aktifis dakwah
di Bekasi;
2. Ust. Amir Syah, pendengar setia program Kopiah di Radio Elgangga 100,3 FM
Bekasi serta pengisi ta’lim di lingkungan mustika karang satria Bekasi;
3. Apriyanti Widiansyah, S.S. Aktifis Pendidikan Islam Program Pascasarjana
Universitas Negeri Jakarta.
Peneliti memilih ketiga juri tersebut, karena dinilai memahami materi-materi
ajaran Islam dan konsen di bidang pendidikan agama Islam.
2) Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Peneliti melakukan teknik wawancara bebas terpimpin. Yaitu peneliti
mempersiapkan beberapa pertanyaan yang kemudian dijawab dengan bebas dan terbuka
secara tatap muka langsung dengan Produser Materi program Kopiah dan narasumbernya.
Wawancara ini dilakukan dengan kebutuhan untuk memperoleh informasi mengenai isi
8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:Rhineka Cipta,
1998), hal.10. 9 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media,
Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2008), Cet. Ke-3. hal. 230-231
pesan dakwah melalui program Kopiah, sehingga data yang diperoleh menjadi lebih akurat
terkait dengan penelitian ini.
b. Observasi
Peneliti melakukan observasi tidak langsung yakni dengan mendengarkan program
Kopiah setiap harinya dengan menggunakan tape radio, yang kemudian direkam dan
dijadikan ke dalam bentuk transkip data siaran yang digunakan sebagai alat bantu dalam
menganalisisnya.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel10 dengan
melakukan Teknik pengumpulan data dan menginvestasi dokumen-dokumen yang relevan
serta memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang diteliti oleh peneliti. Dalam hal ini,
peneliti mendatangi langsung radio Elgangga 100.3 FM untuk memperoleh dokumen-
dokumen yang terkait dengan radio Elgangga 100.3 FM Bekasi.
3) Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Setelah peneliti mendapatkan materi siaran dalam bentuk rekaman yang telah
ditentukan sebagai sampling penelitian, dan kemudian rekaman tersebut dijadikan dalam
bentuk transkip data. Peneliti menggunakan codding sheet atau lembar koding yang berupa
tabel daftar cek yang berisikan kategori-kategori subjek yang diukur11 dalam mengolah
data. Dan kemudian unit analisis yang digunakan adalah isi pesan dakwah dalam rekaman
siaran Kopiah edisi 1-31 Desember 2009 sebanyak 31 tema yang disampaikan oleh
narasumbernya.
Untuk memudahkan dan memahami kandungan dari isi pesan dakwah pada
program Kopiah, maka peneliti membuat kategori-kategori pesan dakwah sesuai dengan
10
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hal. 206. 11
Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta:Lembaga Penelitian UIN Jakarta
dengan UIN Press, 2006), Cet. Ke-1. hal. 75.
masing-masing kategori yakni Aqidah, Syari’ah dan Akhlak dalam bentuk tabel
kategorisasi berikut :
Tabel I
Kategorisasi Isi Pesan
Adapun kategori pesan dakwah menurut Endang Saifuddin Anshari terbagai dalam
tiga kategori pesan yakni:
a. Akidah, yang meliputi iman kepada Allah, iman kepada malaikat-malaikat Allah,
iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada rasul-rasul Allah, dan iman kepada
qhada dan qadar;
b. Syari’ah, yang meliputi ibadah dalam arti khas (thaharoh, shalat, shaum, zakat,
haji) dan muamalah dalam arti luas (al-qonun al khas/hukum perdata dan al-qonun
al-‘am/hukum publik);
c. Akhlak, yang meliputi akhlak kepada khalik dan makhluq (Tuhan dan manusia).12
Setelah membuat tabel kategorisasi di atas, selanjutnya peneliti menggunakan
rumus Holsti (1969) yang menjadi acuan dalam analisis isi secara kuantitatif untuk mencari
koefisien realibilitas kategori antar juri dan untuk mengukur rata-rata perbandingan nilai
kaputusan antar juri sebagai berikut :
1. Koefisien Realibilitas : CR= 2M
12
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi (Jakarta:Kencana, 2009), Cet. Ke-2. hal. 332.
No Kategorisasi
1. Aqidah
2. Syari’ah
3. Akhlak
N1+N2
Keterangan :
CR : Coefisien Realibilitas
2M : Jumlah pernyataan yang disetujui oleh dua orang juri
N1,N2 : Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh juri.13
2. Komposit Realibilitas : N (X antar juri)
1+(N-1) (X antar juri)
Keterangan :
N : Jumlah Juri
X : Rata-rata koefisien realibilitas antar juri.14
Pada penelitian ini data akan dianalisis berdasarkan rekaman siaran pada
program Kopiah edisi 1-31 Desember 2009. Dan setelah data tersebut terkumpul,
peneliti akan melaporkan, menggambarkan, mengklasifikasikan serta
menginterpretasikan secara apa adanya untuk kemudian disimpulkan menjadi
data yang valid dan realibel.
Selanjutnya teknik penulisan dalam penelitiannya ini mengacu pada pedoman
penelitian skripsi, tesis, dan disertasi yang berlaku di UIN Jakarta, kampus lainnya dan
yang sejenisnya.15
5. Tinjauan Pustaka
13 Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta:Lembaga Penelitian UIN Jakarta
dengan UIN Press, 2006), Cet. Ke-1. hal. 76-77 14
Bambang Setiawan, dan Ahmad Muntaha, Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta:Universitas
Terbuka, 2004), Edisi I, Cet. Ke-2. hal. 9.14. 15
Hamid Nasuhi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jakarta : CeQDA, 2007), hal. 34.
Judul yang digunakan dalam skripsi ini memiliki keterkaitan dengan skripsi yang
ditulis oleh Halimatussa’diyah yang berjudul “Respon Pendengar Radio Elgangga
Terhadap Siaran Dakwah Islam Di Radio Elgangga” di mana skripsi tersebut mengangkat
tentang respon masyarakat Bekasi terhadap siaran-siaran dakwah di Elgangga secara
umum. Sedangkan peneliti mengambil judul “Pesan Dakwah Pada Program Kopiah di
Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi” di mana peneliti mengangkat satu objek yang berbeda
yakni dengan memaparkan pesan-pesan dakwah pada program Kopiah yang disampaikan
oleh narasumbernya.
Peneliti juga melihat kepada judul skripsi-skripsi lainnya yang mencoba
menganalisis isi pesan dakwah, seperti skripsi yang ditulis Yuliah Qotrun Nida yang
berjudul “Isi Pesan Dakwah Melalui Program Cahaya Pagi Radio Pertanian Ciawi 95,3
FM Bogor” yang di dalamnya menjelaskan isi siaran dakwah mengenai pertanian yang
notabene di khususkan bagi masyarakat sekitar Bogor yang bermata pencaharian bertani,
dan yang kedua berjudul “Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Program Siaran Keagamaan
Spiritual Sharing di Radio Ramako 105,8 FM yang ditulis oleh Ulfa Ulufia pada tahun
2008. Maka dari kedua skripsi di atas, peneliti berkeyakinan bahwa objek yang berbeda
maka akan menghasilkan analisa hasil penelitian yang berbeda pula.
6. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan oleh peneliti dalam skripsi ini terdiri dari lima bab
yang mengikuti pokok masalah yang akan dibahas oleh peneliti. Adapun sistematika
penelitiannya sebagai berikut:
Bab Satu : pendahuluan yang di dalamnya terkandung latar belakang masalah,
batasan dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian yang
digunakan, tiunjauan pustaka serta sistematika penulisan.
Bab Dua : Tinjauan Teoritis yang di dalamnya melingkupi kajian Dakwah seperti
pengertian dakwah, pesan dakwah, kategori pesan dakwah, serta media dakwah, yang
meliputi pengertian media dakwah, radio sebagai media dakwah.
Bab Tiga : Gambaran Umum Tentang Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi yang di
dalamnya terkandung selayang pandang tentang Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi 11,88
AM Bekasi, visi dan misi Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi serta struktur organisasi radio
Elgangga 100.3 FM Bekasi.
Bab Empat : Temuan dan Analisa data lapangan mengenai Isi Pesan dakwah Pada
Program KOPIAH edisi bulan 1-31 Desember 2009 di Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi,
serta melihat pada pesan yang dominan pada program Kopiah.
Bab Lima : Penutup yang mengandung kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. DAKWAH
1. Pengertian Dakwah
Dakwah secara etimologi adalah suatu istilah yang memiliki pengertian secara
khusus. Dakwah berasal dari bahasa Arab, yang bermakna ”panggilan, ajakan atau
seruan”. Kemudian secara terminologi, dakwah menurut pandangan beberapa ilmuan
memiliki pengertian sebagai berikut:
• Dakwah menurut Syeikh Ali Makhfudz (1952) adalah dorongan bagi manusia agar
berbuat kebaikan guna mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat;
• Dakwah menurut Muhammad Nasir (1971) adalah usaha menyerukan dan
menyampaikan amar ma’ruf nahi munkar;
• Dakwah menurut Sudirman (1979) adalah merealisasikan ajaran Islam dalam hidup
untuk memperoleh keridhoan Allah SWT;
• Dakwah menurut Thoha Yahya Umar adalah berupa ajakan bagi manusia dengan
cara bijaksana untuk kemaslahatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat;
• Dakwah menurut Barmawie Umary adalah penyebaran Agama Islam secara luas
dan massal yang berupa ajakan untuk memperoleh sa’adah di masa sekarang dan
yang akan datang.16
Untuk itu, dakwah merupakan serangkaian kegiatan penyampaian pesan mengenai
ajaran-ajaran yang diperintahkan Allah SWT untuk kemashlahatan umat, dengan cara
menyeru, mengajarkan, dan merealialisasikan syariat-syariat Islam sesuai dengan petunjuk
16 Armawati Arbi, Dakwah dan Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2003), Cet. Ke-1. hal. 33-
35.
Al-Qur’an dan Hadist demi mencapai jalan yang lebih baik yakni kebahagian dunia dan
akhirat.
Dakwah sering dipahami sebagai upaya untuk memberikan solusi Islam terhadap
berbagai masalah dalam kehidupan. Untuk itu dakwah harus dikemas dengan cara yang
menarik dan tampil secara aktual, faktual dan kontekstual. Di mana aktual berarti dapat
memecahkan masalah-masalah yang kekinian dan hangat di tengah masyarakat. Faktual
berarti konkret dan nyata, sedangkan kontekstual dalam arti relevan dan menyangkut
problema yang sedang dihadapi oleh masyarakat.17
Dakwah merupakan kekuatan moral yang mampu menggerakan perubahan sosial
serta menawarkan suatu alternatif dalam membangun dinamika masa depan umat. Dengan
menempuh cara dan strategi yang lentur, kreatif, dan bijak. Untuk itu dakwah dilakukan
dalam suatu setting masyarakat yang beragam, baik dalam corak maupun keadaanya, serta
dengan segala problematikanya.
Dakwah pada dasarnya adalah alat untuk memenuhi perintah Allah SWT. Demikian
Tarmizi Taher yang juga sependapat dengan Ismail Ragi Al-Faruqi,18
mengatakan bahwa
dakwah meliputi tugas mengajarkan kebenaran kepada mereka yang mengabaikan
kebenaran, menyampaikan kabar baik tentang rahmat duniawi dan surga ukhrawi, dan
memperingatkan tentang siksaan hari akhirat. 19
Tarmizi Taher menambahkan bahwa pengertian dakwah yang lebih luas yaitu:
1. Dakwah dalam upaya untuk mengajak umat manusia agar memeluk dan
mengamalkan ajaran ke dalam kehidupan sehari-hari;
17 M. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta:Kencana, 2006), Cet. Ke-2. hal. ix.
18 Adalah pelopor hubungan Muslim-Kristen, perintis dalam pengembangan studi Islam di Amerika
dan dialog antar agama secara internasional serta aktivis yang berjuang mentransformasikan komunitas Islam
di dalam dan di luar negeri. Lihat John L.Esposito; John O. Voll, Tokoh-Kunci Gerakan Islam Kontemporer,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), Cet. Ke-1, hal. 22.
19
Nurul Badrutamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, hal. 213.
2. Dakwah juga bisa bearti penyebarluasan rahmat Allah SWT, sesuai misi Islam
sebagai agama rahmatan li al alamin kepada sesama manusia, bahkan kepada
sesama makhluk seluruh alam;
3. Dakwah merupakan proses untuk mengubah kehidupan manusia atau masyarakat
dari kehidupan yang tidak Islami menuju suatu kehidupan yang Islami. Dan proses
ini diharapkan dapat menimbulkan perubahan positif ke arah yang lebih Islami;
4. Dakwah itu bukanlah dari mulut ke telinga, akan tetapi dakwah itu dari hati ke hati;
5. Dakwah haruslah dilakukan secara moderat20 dan diturunkan pada konteks.21
Sehingga diharapkan dakwah secara moderat dan kontekstual bisa menjadi sebuah
alternatif solusi terhadap berbagai problematika dakwah dan tantangan kehidupan
yang semakin bertumpuk-tumpuk ini.22
Untuk itu, titik tuju dakwah adalah memberi pengertian kepada umat Islam agar
mengambil segala ajaran Allah SWT yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi
sebagai pedoman jalan hidupnya. Al-Qur’an menampilkan ajaran akidah (iman) syari’at
(amal shaleh) dan akhlak dalam berbagai bentuk dan bermacam cara.23
Dengan demikian, dakwah merupakan suatu kegiatan komunikasi keagamaan yang
dihadapkan pada perkembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih dan
memerlukan adaptasi yang cukup lama terhadap kemajuan itu. Berbagai macam media
akhirnya banyak digunakan para da’i dalam mensyiarkan dakwahnya. Kini media massa
pun menjadi pilihan yang ditepat bagi kemajuan syiar Islam.
20 Islam Modernis adalah paham ke-Islaman yang didukung oleh sikap yang rasional, ilmiah serta
sejalan dengan hukum-hukum tuhan baik yang sesuai dengan Al-Qur’an maupun dalam alam raya berupa
sunatullah, atau Islam yang dalam pemikirannya dinamis, progressif dan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Lihat Abuddin Nata, Peta Keragaman Pemikiran Islam di Indonesi, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2001), Cet. Ke-1, h. 157-158
21 Keadaan dan situasi di mana suatu kalimat atau perkataan itu dikatakan. Sedangkan Islam
Kontekstual adalah Islam yang dalam penjabarannya senantiasa memperhatikan situasi dan kondisi di mana
Islam itu dikembangkan. Abudin Nata, Peta Keberagaman Pemikiran Islam Di Indonesia, h. 20.
22
Nurul Badrutamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, hal. 215.
23
Abudin Nata, Peta Keberagaman Pemikiran Islam Di Indonesia , h. 26.
Untuk itu, dakwah saat ini tidak hanya dilakukan dengan cara-cara tradisional saja
melainkan dibutuhkan kemampuan penyampaian pesan agama dengan inovasi baru yang
disesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang semakin beragam, dinamis dan kritis
terhadap pesan yang diterimanya. Di sinilah peran da’I dituntut untuk konsen dan mampu
menyampaikan materi dengan baik, sehingga dakwah Islam dapat lebih berkembang dan
maju seiring dengan kemajuan zaman.
Karena dakwah pada hakikatnya merupakan upaya yang menumbuhkan
kecenderungan dan ketertarikan, di mana menyeru seseorang kepada ajaran Islam adalah
kewajiban setiap manusia yang diberikan kemampuan oleh Allah SWT dalam mensyiarkan
Islam, dalam hal ini da’i memperoleh amanat yang besar yang harus dijalaninya.
2. Pesan Dakwah
Pesan merupakan inti atau perumusan tujuan dan maksud dari komunikator kepada
komunikan. Dan pesan merupakan unsur yang sangat menentukan dalam proses
komunikasi. Agar pesan dapat diterima dengan baik, maka pesan yang disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.24
Dalam hal ini penyampaian pesan-pesan dakwah harus pula sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh khalayak, karena hal tersebut sangat berpengaruh pada penerimaan isi
pesan-pesan yang disampaikan oleh pada da’i.
Sedangkan Dakwah pada hakikatnya adalah merupakan upaya untuk merubah suatu
keadaan tertentu menjadi keadaan lain yang lebih baik menurut tolak ukur ajaran Islam.25
Untuk itu, pesan dakwah adalah upaya yang memiliki tujuan mengubah keadaan orang lain
24 Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. (Bogor:Ghalia Indonesia, 2008), Cet. Ke-1.
hal. 8
25
Idris A Somad, Diktat Ilmu Dakwah, Th. 1425 H/2004. hal. 24.
kepada dengan lebih baik menurut syariat Islam yang berisikan ajakan untuk beriman
kepada Allah SWT.
Menurut Toto Tasmara pesan dakwah adalah sebuah pernyataan yang bersumber
dari Al-Qur’an dan As-Sunnah baik yang tertulis maupun dengan pesan-pesan tersebut.26
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pesan mengandung arti perintah,
nasihat, amanat yang disampaikan orang lain.27
Menurut H. A. W. Widjaja pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan
komunikator,28
sedangkan lain halnya dengan Onong Ucahyana Effendi mengatakan
bahwa pesan adalah seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.29
Dengan demikian pesan dakwah adalah sesuatu yang disampaikan oleh da’i kepada
mad’u dengan muatan materi yang berisikan tentang aqidah, syari’ah, dan akhlaq,
sehingga dakwah yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh mustami’i
(pendengar). Pesan dakwah harus disampaikan dengan ke-Ilmuan yang cukup, karena jika
pesan yang disampaikan hanya dengan Ilmu yang minim maka makna yang disampaikan
akan memiliki berbeda makna, atau pergeseran makna. Dengan demikian materi yang
disampaikan dapat menjerumuskan penerimanya, dan yang lebih membahayakan lagi
apabila kebenaran atas kesalahan tersebut berkelanjutan menjadi sesuatu yang dianggap
benar.
Adapun pesan-pesan dakwah di sini adalah pesan-pesan dari pada komunikasi yang
bersumber dari Al-Qur’an. Sebagaimana firman-Nya :
�������� �� ����� ���������
���� ������ !�"#$% &'$% �� !�"#
26
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta : Gaya Media Pratama, 1987), Cet. Ke-1. hal. 43. 27 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,
2003), hal- 761. 28
H. A. W. Widjaja, Ilmu Komunikasi, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), Cet. Ke-2. hal. 32. 29
Onong Ucahyana Effendi, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung : Remaja Rosdakarya.
1994), Cet. Ke-8. hal. 18.
�()�%* +',- ���� . /0"1⌧3$% ����,4
�5�678�� 9:;<
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka
takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada
Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan”. (Q.S. Al-Ahzab : 39).
Kandungan dari ayat di atas, yakni orang-orang yang menyampaikan risalah kepada
umat mereka masing-masing sebagaimana yang diperintahkan kepada mereka baik yang
berkaitan dengan pernikahan atau selainnya, berat maupun ringan dan mereka hanya takut
kepada Allah SWT, sebab cukuplah Allah SWT sebagai pemberi balasan dan ganjaran
yang sesuai.30
Untuk itu, agar pesan dakwah yang disampaikan da’i kepada mad’u dapat diterima,
maka menurut Wilbur Schramm memiliki beberapa kriteria pesan di antaranya:
= Pesan hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian
mad’u;
= Pesan hendaknya dapat membangkitkan kebutuhan pribadi mad’u, sekaligus
menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhannya itu;
= Pesan hendaknya dapat menawarkan suatu jalan yang relevan dengan situasi di
mana kelompok mad’u itu berada.31
Untuk itu pesan dakwah yang disampaikan da’i pada mad’u pada dasarnya
bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber utama32
yang meliputi akidah,
syari’at dan akhlak. Hal yang perlu disadari adalah bahwa ajaran yang diajarkan itu
bukanlah semata-mata berkaitan dengan eksistensi dan wujud Allah SWT, namun
bagaimana menumbuhkan kesadaran mendalam agar mampu memanifestasikan akidah,
syari’at, dan akhlak dalam ucapan, pikiran, dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari.
30
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta : Lentera Hati, 2002), Volume, 11. Hal. 283. 31 M. Hasan Tholchah. Dinamika Kehidupan Religius, (Jakarta: LF. Putra, 2004) .hal. 27.
32
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), Cet. Ke-1. h. 33.
Dengan demikian, pesan dakwah yang disampaikan oleh da’i kepada mad’u
haruslah dikemas dengan cara menarik dan menggunakan metode yang sesuai di mana
dakwah harus tampil secara aktual, faktual dan kontekstual. Aktual berarti mampu
memecahkan masalah yang kekinian dan tengah hangat dibicarakan di masyarakat. Faktual
dalam arti konkret dan nyata, serta kontekstual dalam arti relevan menyangkut problema
yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Karena dakwah bukanlah sebuah perjalanan yang
mudah, banyak rintangan yang perlu dihadapi dari berbagai macam kalangan termasuk
kalangan Islam sendiri.
3. Kategorisasi Pesan Dakwah
Kategori pesan dakwah menurut Endang Saifuddin Anshari terbagai dalam tiga
kategori pesan yakni:
c. Akidah, yang meliputi iman kepada Allah, iman kepada malaikat-malaikat Allah,
iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada rasul-rasul Allah, dan iman kepada
qhada dan qadar;
d. Syari’ah, yang meliputi ibadah dalam arti khas (thaharoh, shalat, shaum, zakat,
haji) dan muamalah dalam arti luas (al-qonun al khas/hukum perdata dan al-qonun
al-‘am/hukum publik);
c. Akhlak, yang meliputi akhlak kepada khalik dan makhluq (Tuhan dan manusia).33
Di dalam surat Al-Fatihah, terdapat tiga tema pokok pesan dakwah yaitu akidah,
syari’ah dan akhlak. Atau Iman, Islam, dan Ihsan. Iman adalah akidah, Islam merupakan
33
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi (Jakarta:Kencana, 2009), Cet. Ke-2. hal. 332.
syari’ah, dan ihsan adalah akhlak. Dan terhadap ketiga pokok tersebut, ada beberapa ulama
berpendapat antara lain:
1. Ketiga komponen ini diletakkan secara hirarkhis. Artinya, pertama kali seseorang
harus memperteguh akidah, lalu menjalankan syari’ah yang kemudian
disempurnakan oleh akhlak. Pada posisi puncak inilah maksud diutus Rasulullah
SAW., yakni menyempurnakan akhlak. Dengan adanya asumsi ini maka untuk
mengarahkan orang lain menjadi lebih baik. Da’i harus kuat imannya terlebih
dahulu. Jika imannya telah teguh, barulah ia mengajarkan cara-cara menjalankan
agama. Jika ia dapat menjalankannya dengan benar, maka da’i berusaha
membersihkan hatinya. Dengan hati yang bersih maka ia akan merasa hidupnya
selalu dipantau oleh Allah SWT.,sehingga berakhlak mulia dan menjauhi hal-hal
bersifat maksiat;
2. Ketiganya diletakkan secara sejajar. Maksudnya akidah yang bertempat di akal,
syariat dijalankan anggota tubuh, dna akhlak berada di hati. Da’i mengajarkan
bahwa menjalankan sholat harus dengan pikiran yang yakin, mematuhi syarat dan
rukunnya, serta hati yang ikhlas. Banyak umat Islam yang menjalankan agamanya,
dengan keimanan yang tipis serta hati yang kurang bersih, sehingga tidak
menghasilkan akhlak yang terpuji.34
Pesan dakwah akidah perlu didukung oleh logika dan beberapa pembuktian. Oleh
sebab itu, sains fisika dan metafisika dapat berperan dalam penyampaian pesan akidah.
Selanjutnya Abd. al-Wahhab Kallaf mengatakan pokok ajaran Islam yang kedua adalah
syariah yang disebut dengan ‘amaliyah ternagi menjadi dua bidang, yakni ibadah
34
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi (Jakarta:Kencana, 2009), Cet. Ke-2. hal. 335-336.
(hubungan manusia dengan Allah SWT.) meliputi lima rukun Islam, dan mu’amalah
(hubungan manusia dengan manusia dan alam) yang meliputi tujuh aspek hukum:
1. Hukum perdata keluarga;
2. Hukum perdata ekonomi;
3. Hukum pidana;
4. Hukum acara;
5. Hukum tata negara;
6. Hukum politik;
7. Hukum publik.35
Abu bakar Atjeh menggolongkan pesan dakwah dalam tiga tema yakni :
1. Mengenai akidah atau keyakinan;
2. Mengenai kewajiban-kewajiban agama, mengenai akhlak dan;
3. Mengenai hak dan kewajiban dengan segala perinciannya.
Sedangkan Anwar Masy’ari, mengemukakan enam tema pesan dakwah, yaitu:
1. Keimanan kepada Allah SWT;
2. Martabat manusia;
3. Kehidupan mental;
4. Kehidupan materiil;
5. Kehidupan keluarga dan;
6. Kehidupan masyarakat.36
Menurut Asep Muhiddin ada sepuluh rumusan pesan dakwah yakni :
1. Menjelaskan hakikat tiga rukun agama Islam, yaitu Iman, Islam, dan Ihsan
yang didakwahkan oleh para Nabi dan Rasul;
35
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi. hal. 336. 36
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi. hal. 338.
2. Menjelaskan segala sesuatu yang belum diketahui manusia tentang hakikat
kenabian, risalah dan tugas para rasul Allah SWT;
3. Menyempurnakan aspek psikologis manusia secara individu, kelompok dan
masyarakat;
4. Mereformasi kehidupan sosial kemasyarakatan dan sosial politik di atas
dasar nilai kesatuan kedamaian dan keselamatan dalam agama;
5. Mengokohkan keistimewaan universalitas ajaran Islam dalam pembentukan
kepribadian melalui kewajiban dan larangan;
6. Menjelaskan hukum Islam tentang kehidupan politik Negara;
7. Membimbing penggunaan urusan harta;
8. Mereformasi sistem peperangan guna mewujudkan kebaikan dan
kemashlahatan manusia dan mencegah dehumanisasi;
9. Menjamin dan memberikan kedudukan yang layak bagi hak-hak
kemanusiaan wanita dalam beragama dan berbudaya, dan;
10. Membebaskan perbudakan.37
B. Media Dakwah
1. Pengertian Media Dakwah
Kata media merupakan jamak dari bahasa Latin yaitu medion, yang berarti alat
perantara. Sedangkan secara istilah media berarti segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk mencapai tujuan tertentunya. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa media
dakwah berarti segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dakwah yang
telah ditentukan.38
37
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi. hal. 339.
38
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, ( Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), hal. 163.
Dalam kamus, telekomunikasi media adalah sarana yang digunakan oleh
komunikator sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan kepada komunikan apabila
komunikasi berada jauh tempatnya, banyaknya atau keduanya.39
Pemanfaatan media
dalam berbagai kegiatan dakwah memungkinkan komunikasi antar da’i dan mad’u menjadi
lebih dekat. Untuk itu, keberadaan media dakwah menjadi hal urgen mengingat dakwah
melalui media akan lebih memudahkan da’i dalam menyampaikan pesan.40
Melalui media massa, seorang juru dakwah (da’i) dapat mengunjungi rumah-
rumah, kantor-kantor, bahkan kamar rahasia sekalipun, untuk membisikkan pesan etika dan
moral. Melalui kekuatan persuasinya, media massa akan menghadirkan nilai-nilai moral
dan agama secara universal, sekaligus meghindari munculnya kesan eksklusif. 41
Masyarakat masa kini adalah masyarakat plural yang berkembang dengan berbagai
kebutuhan yang praktis, sehingga kecanggihan teknologi mau tidak mau akan menghadapi
dan menjadi idaman dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian, media dakwah
merupakan wasilah bagi keberhasilan dakwah yang dilakukan.42
Komunikasi dengan menggunakan media massa saat ini memiliki pengaruh yang
sangat besar dalam merubah masyarakat dengan keberadaan media massa seperti televisi,
radio, surat kabar, majalah, dan internet. Menurut Soejono Soekanto mengatakan bahwa
“perubahan pada masyarakat dunia saat ini merupakan gejala normal yang telah
mempengaruhi dan menjalar dengan cepat menembus bagian-bagian dunia lainnya karena
adanya komunikasi modern”.43
Dengan demikian, perkembangan teknologi yang sangat cepat ini dapat
mempermudah manusia untuk berhubungan antara satu sama lainnya. Di antara media
39 Ghazali Syahdar BC.TT, Kamus Istilah Komunikasi, (Bandung: Djembatan 1992), Cet. Ke-2. hal.
22.
40 M. Bachri Ghazali, Dakwah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi
Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), hal. 12.
41
M. Hasan Tholchah. Dinamika Kehidupan Religius, (Jakarta: LF. Putra, 2004) .hal. 57.
42
M. Hasan Tholchah. Dinamika Kehidupan Religius, hal. 61. 43
Soejono Soekanto, Sosiologi Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 1982), Cet. Ke-1. hal. 305.
massa yang mengalami kemajuan pesat dan saat ini telah menarik banyak kalayak adalah
radio. Hal ini di karenakan radio merupakan salah satu jenis media massa yang memiliki
peranan sangat signifikan dan pengaruh yang luas.
2. Radio Sebagai Media Dakwah
Di zaman yang semakin canggih ini, teknologi komunikasi dianggap penting
sebagai sarana berkomunikasi. Dan saat ini perkembangan teknologi komunikasi
mengalami kemajuan yang luar biasa. Hal ini ditandai dengan tidak adanya lagi jarak yang
tidak dapat dijangkau oleh manusia kapanpun dan di manapun berada, manusia dapat
berkomunikasi.
Setiap media memiliki ciri dan strategi komunikasi yang berbeda-beda. Perbedaan-
perbedaan itulah yang harus disiasati ketika seseorang hendak berbicara melalui media
massa. Kemampuan komunikasi yang baik menjadi perangkat utama yang harus melekat
pada setiap individu komunikator mimbar agama. Begitu pun dengan radio yang saat ini
sudah dijadikan sebagai media dakwah. Menurut Bahri Ghazali fungsi radio sebagai media
dakwah:
1. Radio sebagai salah satu media dakwah memiliki kelebihan tersendiri, yakni
terlepas pada ke efektivitasan dan efesiensi berdakwah. Hal ini terbukti pada bentuk
sederhana tanpa harus bertemu antara da’i dengan mad’u;
2. Radio sebagai media dakwah haruslah dapat tumbuh dan berkembang sejalan
dengan kebutuhan masyarakat akan pengetahuan Islam yang diajarkan melalui
radio dalam kehidupan sehari-hari, sehingga semua lapisan masyarakat dapat
menerima, memahami, serta mengamalkan ajaran Islam;
3. Radio sebagai media dakwah dapat menjembatani antara da’i dan mad’u satu
persatu dari keberagaman media;
4. Dakwah yang dilakukan dalam radio itu tidak semata-mata hanya berbicara
mengenai persoalan-persoalan apa yang dilarang dan dibenarkan oleh agama saja,
tetapi juga dakwah yang dilakukan lewat radio mampu melihat cakrawala persoalan
dan membuka wawasan yang lebih luas;
5. Radio sebagai media dakwah labih efektif, relevan, serta mampu mengiringi
perubahan kemajuan zaman yang semakin canggih ini sehingga pada akhirnya
media dalam hal ini radio mampu dijadikan sebagai sarana pengembangan dakwah
Islam.44
Dakwah melalui radio adalah sebuah urutan metode dari salah satu kategori dakwah
bil lisan. Penyampaian materi-materi dakwah melalui radio di zaman sekarang ini
merupakan tuntutan dari kedua institusi yaitu radio dan Islam.45
Radio memiliki kekuatan pada audio atau suara, sehingga profesionalisme penyiar
radio dapat dengan mudah dikenali melalui kata-kata lisan (spoken words) dan unsur efek
suara (sound efek), untuk itu sebuah radio harus memiliki program siaran yang menarik dan
penyiar yang mampu menyampaikan materi siaran tersebut dengan baik. Karena pendengar
radio akan langsung mengganti gelombang radio lain ketika program siaran pada sebuah
radio tidak menarik. Dan untuk itu seorang penyiar harus membangun suasana keakraban
dengan pendengar melalui bahasa yang enak didengar sehingga pendengar merasa dekat
dengan penyiar tersebut.
Radio dengan bentuk audionya memiliki kedudukan yang sangat strategis. Selain
digunakan sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan saat ini dijadikan ladang
bisnis, radio juga dapat dijadikan sebagai alat propaganda politik, artinya pesan yang
disampaikan melalui radio tersebut hanya dapat diterima melalui bunyi saja. Namun
demikian, radio juga memiliki kelebihan dengan hanya dinikmati oleh satu alat indera saja
44
Sutirman Eka Ardhana, Jurnalistik Dakwah, (Jakarta : Pustaka Pelajar, 1995), Cet. Ke-1. hal. 20.
45
M. Muis, Islam dan Arus Globalisasi dalam Komunikasi Islam, (Bandung: Rosdakarya, 2001),
hal. 161.
yakni melalui indera pendengaran, dengan begitu seorang yang mendengarkan radio bisa
sambil melakukan pekerjaan lain, dengan lebih fleksibel.
Di samping itu, radio merupakan media audio yang tergolong murah. Ada tiga
faktor yang menyebabkan radio memiliki perkembangan yang sangat kuat dan pesat,
pertama karena sifatnya yang langsung, kedua tidak mengenal jarak dan rintangan, ketiga
radio memiliki daya tarik yang kuat.46
Dalam hal ini, radio memiliki kelebihan dan kekurangan di antaranya: Kelebihan
Radio:
> Dapat didengar, yakni tidak mendominasi panca indera;
> Cepat;
> Harganya yang murah;
> Membantu para penyandang cacat seperti buta;
Kekurangan Radio:
> Tidak dinikmati oleh orang yang tuli;
> Kurang dialogis;
> Gangguan alat;
> Hanya selintas dan sekilas.47
Dakwah melalui radio dianggap efektif mengingat siapapun dan dalam keadaan
apapun dapat mendengarkan materi yang disampaikan oleh narasumber atau penyiarnya.
Mendengarkan materi dakwah melalui radio adalah cara yang paling fleksibel, mereka
dapat mendengarkan sambil melakukan aktifitas lainnya tanpa mengganggu pekerjaan
46
Raodhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Press,
2007), Cet. Ke-1. hal. 142. 47
Raodhonah, Ilmu Komunikasi, hal. 143-144.
yang sedang pendengar lakukan, seperti melakukan pekerjaan rumah atau sedang
berkendaraan sekalipun.48
Dalam hal ini radio dijadikan sebagai media dakwah dilihat dari fungsi
komunikasionalnya. Meskipun radio memiliki berbagai kekurangan karena sifatnya
unrepeatable yakni tidak dapat diulang karena terkait dengan waktu siaran, kepekaan
terhadap gangguan teknis, namun pada umumnya radio sebagai media dakwah tetap
dianggap sebagai media komunikasi yang efektif karena kelebihan berikut di antaranya :
1. Memiliki daya tarik langsung. Yakni pesan dakwah yang disampaikan akan lebih
mudah karena langsung kepada khalayak yang sedang di mana saja dan melakukan
apapun. Juga dapat menyiarkan peristiwa secara langsung dari tempat kejadian,
serta dapat melakukan dialog interaktif melalui telepon antara pendengar dengan
narasumber yang dapat didengar oleh semua orang;
2. Memiliki daya tembus. Dalam hal ini siaran radio tidak mengenal jarak dan
rintangan. Sebab bagaimanapun jauhnya tempat yang dituju oleh tabligh melalui
radio dapat ditembus selama dalam jangkauan pemancarnya;
3. Memiliki daya tarik. Yakni radio dapat tetap hidup dan diminati karena adanya
daya tarik berupa unsur-unsur perpaduan antara suara manusia (spoken word), suara
musik, dan bunyi-bunyi tiruan (sound effect), di mana unsur-unsur tersebut
merupakan perpaduan yang membuat daya tarik tersendiri bagi pendengar radio;
4. Musik yang merupakan tulang punggung tabligh melalui radio. Karena kebanyakan
orang menyetel radio adalah untuk mendengarkan musik sebagai hiburan untuk
melepas segala kepenatan;
5. Radio merupakan bagian dari budaya masyarakat Indonesia yang notabene
berbudaya mendengar;
48 Berdasarkan hasil wawancara Peneliti dengan Produser Materi Kopiah di Radio Elgangga 100.3
FM Bekasi.
6. Harga yang cukup murah menjadikan pilihan yang tepat bagi masyarakat untuk
memiliki radio;
7. Radio mampu menyampaikan informasi secara tepat dan akurat;
8. Radio mudah untuk dibawa ke mana saja dan kapan saja oleh pendengarnya.49
Dengan kelebihan yang telah disebutkan di atas, maka jelas sudah bahwa dakwah
melalui radio memiliki nilai dan kelebihan tersendiri dibandingkan dengan media
komunikasi lainnya, dan radio dapat lebih berkembang dan mampu bersaing dengan media
komunikasi lain. Namun kini pertanyaanya apakah Sumber Daya Manusia dalam hal ini
da’i telah betul-betul siap dan mampu dalam melakukan perkembangan dibidang dakwah,
mengingat keadaan zaman yang semakin maju dan jauh dari hal-hal yang bersifat syar’i
yakni banyaknya manusia yang mulai jauh dan lupa kepada sang penguasa kehidupan
Allah SWT.
Sedangkan menurut Dodi Mawardi radio memiliki karakteristik yang tidak dimiliki
oleh media lainnya, di antaranya :
1. Theater of Mind (Media radio memiliki kemampuan untuk mengembangkan
imajinasi pendengar);
2. Personal (Media radio mampu menyentuh pribadi pendengar);
3. Sound Only (Media radio hanya menggunakan suara dalam menyajikan
informasinya);
4. At Once (Media radio dapat diakses cepat dan seketika);
5. Heard Once (Media radio di dengar secara sepintas);
6. Secondary Medium Half Ears Media (Media radio bisa menjadi teman dalam
eraktifitas);
7. Mobile / Portable (Media radio mudah dibawa kemana saja);
49 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam (Surabaya:Al-Ikhlas 1983). hal. 176-177.
8. Local (Media radio bersifat lokal, hanya di daerah yang ada frekuensinya);
9. Linear (Media radio tersusun secara sistematis);
10. Rapidity (Tingkat kecepatan menyampaikan informasi cukup tinggi);
11. Wide Coverage (Jangkauan wilayah siarannya luas);
12. Simultaneous (dapat dinikmati secara serentak dalam waktu yang sama);
13. Illiteracy (dapat dinikmati oleh yang buta huruf).50
Dengan demikian, jelas sudah bahwa radio merupakan media yang tidak dapat di
pandang sebelah mata jika melihat kepada kelebihan-kelebihan yang dimilikinya, dan kini
pada da’i dapat menjadikan radio sebagai media dakwah pilihan sebagai sarana syiar. Jika
teknologi berupa sarana dan prasarana dakwah telah menunjang, maka tinggal peran da’i
dalam menyampaikan pesan dakwahnya secara menarik.
50 (http://dodimawardi.wordpress.com. Diposting pada 26-10-2009. Pukul 12.30.
BAB III
GAMBARAN UMUM RADIO ELGANGGA 100.3 FM BEKASI
A. Selayang Pandang Tentang Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi
Mengusung spirit menggapai keberhasilan di Bekasi dalam warna warni budaya
yang santun dan mendidik, membuat PT Radio Elgangga konsisten dalam menyiarkan
ragam acara yang bervariatif dan berkomitmen membuat pluralisme menjadi satu warna
yang unik namun tetap menghibur dan mendidik. Terutama konsisten terhadap ragam
budaya dan sosial masyarakat Bekasi sebagai radio orang Bekasi namun tetap dapat
dinikmati oleh pendengar Elgangga di luar daerah Bekasi, seperti daerah Jakarta, Bogor,
Tangerang dan Karawang.51
PT Radio Elgangga didirikan pada tanggal 17 Mei 1971 di hadapan Koswara, SH
notaris di Bandung berdasarkan akta pendirian No. 56. Pada tanggal 16 Oktober 1985 PT
Radio Elgangga kembali disah-kan di hadapan Chufran Hamal, SH notaris Jakarta.
Selanjutnya PT Radio Elgangga resmi mengudara pada tanggal 6 Februari 1986
berdasarkan akta No. 26 yang kemudian dipindakan ke Bekasi.
Radio Elgangga sendiri pada awalnya dipindahkan ke Bekasi yang berlokasi di Jl.
Serma Marzuki No.30 Bekasi dan Mengudara dengan station ID 100.3 FM ini,
dikarenakan tingginya kebutuhan akan informasi dan hiburan bagi masyarakat Bekasi.
Elgangga diharapkan dapat menjadi sahabat sekaligus wadah spirit yang positif bagi
masyarakat Bekasi. Untuk itu radio Elgangga hadir dan memberi warna yang berbeda
dengan suasana yang menghibur, mendidik namun santai.
51 Hasil wawancara dengan mba Rika selaku Produser Materi di Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi.
Seiring dengan kebutuhan masyarakat akan hiburan dan informasi, maka Radio
Elgangga memiliki cabang atau teman yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.
Seperti, Radio Elmitra yang berada di Sukabumi, MGT di Bandung, Elshusi di Bandung,
dan Elgangga sendiri yang kini berada di Bekasi.52
Adapun prestasi yang telah diraih oleh
Radio Elgangga adalah selama tahun 2004 Elgangga mantap mengudara pada ranking
teratas di Bekasi, dan sebagai juara runner up untuk wilayah JABOTABEK di antara 90
statiun radio yang telah ada. Inilah yang membuat Elgangga menjadi kebanggaan Radio
orang Bekasi. Hal ini berdasar pada riset yang dilakukan Survey Research Independent.53
Pendirian Radio Elgangga
1. Tempat Tanggal Berdiri : Bekasi, 06 Februari 1986
2. Nama Badan Usaha : PT. Radio Elgangga
3. Nama Siaran : Elgangga Bekasi
4. Kode Panggilan/Frekuensi : PM3BFZ/100.3 Mhz
5. Ijin Siaran : 1026/RSNP/84
6. Direktur Utama/Pen. Jab. : H. Suparto Har
7. Direktur Keuangan : H. Amrul Umar
8. Direktur Operasional : H. Bambang Budiarto
9. Direktur Siaran : H. Dedet R Boer
10. Direktur Marketing : H. Sitra Pramudja
11. Legislasi Badan Hukum :
a. Akta notaris Chufran Hamal, SH No. akte 26 pada tanggal 6 Februari 1986;
52 Hasil wawancara dengan mba Fitri selaku Produser Sumber Daya Manusia di Radio Elgangga
100.3 FM Bekasi. Jumat, 27 November 2009.
53
Hasil wawancara dengan mba Rika selaku Produser Materi di Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi.
Jumat, 11 Desember 2009.
b. Pengesahan MENKUMDANG setelah melakukan perubahan anggaran
dasar perseroan No. C2-6546.HT.01.04.TH.86 pada tanggal 20 September
1986;
c. Ijin siaran DITJEN POSTEL No.00059233-202004 pada tanggal 1 April
2004;
d. NPWP : 01.118.615.2.407.000 dengan pengukuhan PKP 24 November
1986.
12. Alamat Kantor/Studio : Jl. Serma Marzuki No. 30 Bekasi 17141
13. Telepon : Studio (021) 884 7711
14. Pemasaran : (021) 884 1177 (Hunting)
15. Fax : (021) 884 1871
16. Email : [email protected]
17. Website : www.elganggafm.com
Berikut data berupa gambar bagan dari Profil Pendengar Radio Elgangga
berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan pekerjaan.54
Gambar 1 : Bagan Pendengar Elgangga menurut Jenis Kelamin.
54 www.elganggafm.com. Sabtu, 19 Desember 2009.
sumber : www.elganggafm.com
Keterangan : Level tertinggi sebanyak 60 % berdasarkan data bagan jenis
kelamin pendengar Elgangga di atas didominasi oleh wanita
dibandingkan pria yang hanya 40 %.
Gambar 2 : Bagan Pendengar Elgangga Menurut Usia
sumber : www.elganggafm.com
Keterangan : Level tertinggi sebanyak 18 % berdasarkan data bagan usia
pendengar Elgangga di atas adalah berusia 25-29 tahun dan 20-
24 tahun. Level terendah sebanyak 8 % adalah berusia 45 tahun ke atas.
Gambar 3 : Bagan Pendengar Elgangga Menurut Pendidikan.
sumber : www.elganggafm.com
Keterangan : Level tertinggi sebanyak 42 % berdasarkan data bagan
pendidikan pendengar Elgangga di atas adalah tingkat SLTA
(Sekolah Lanjutan Tingkat Atas). Level terendah sebanyak 5 %
adalah tingkat SD (Sekolah Dasar).
Gambar 4 : Bagan Pendengar Elgangga Menurut Pekerjaan.
sumber : www.elganggafm.com
Keterangan : Level tertinggi sebanyak 47 % berdasarkan data bagan pekerjaan
pendengar Elgangga di atas adalah sebagai karyawan. Level
terendah sebanyak 10 % adalah lain-lainnya.
B. Visi dan Misi Radio Elgangga
Dalam sebuah organisasi visi dan misi adalah sebagai arah dan tujuan yang hendak
dicapai oleh organisasi tersebut, baik berupa tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka
panjang dalam bentuk program-program kerja sesuai dengan visi dan misi organisasi
tersebut. Dengan adanya visi dan misi dalam sebuah organisasi tentu akan mempermudah
kerja anggota organisasi.
Adapun visi didirikannya Radio Elgangga di kota Bekasi adalah agar dapat menjadi
sahabat orang Bekasi sekaligus menjadi wadah positif dengan tingginya rutinitas yang
dijalani masyarakat Bekasi setiap harinya, sehingga Elgangga hadir dan memberi warna di
tengah beragamnya budaya yang dimiliki masyarakat Bekasi sebagai media informasi dan
hiburan.
Sedangkan misi didirikannya Radio Elgangga adalah :
1. Tujuan Jangka Pendek Radio Elgangga adalah menjadikan Elgangga
menjadi media bagi orang Bekasi;
2. Tujuan Menengah Radio Elgangga adalah menjadikan Elgangga
sebagai media kebanggaan masyarakat di kota dan kabupaten Bekasi;
3. Tujuan Jangka Panjang Radio Elgangga adalah menjadikan Elgangga
sebagai salah satu pilihan utama masyarakat JABOTABEK.55
Dilihat dari visi dan misi di atas, bahwa Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi berusaha
menjadi radio pilihan bagi masyarakat Bekasi yang notabene membutuhkan berbagai
informasi. Namun demikian, jika melihat kembali kepada latar belakang berdirinya radio
Elgangga 100.3 FM yakni karena ada kebutuhan masyarakat Bekasi akan siaran dakwah,
belum tercermin pada visi dan misi radio Elangga 100.3 FM. Seharusnya visi dan misi
yang dijadikan acuan bagi radio Elgangga 100.3 FM adalah lebih mengedepankan nilai-
nilai Islam dengan menyiarkan siaran dakwah yang lebih banyak dibanding siaran lainnya.
Dengan begitu, pemahaman mengenai agama bagi masyarakat Bekasi akan semakin
bertambah dengan adanya siaran Islam dari radio Elgangga 100.3 FM Bekasi.
C. SRTUKTUR ORGANISASI RADIO ELGANGGA 100.3 FM BEKASI
1. Direktur utama Elgangga Bekasi : H. Soeparto Har
a. Wakil Direktur : H. Amrul Umar & H. Bambang Budiarto
b. Dewan Komisaris : HJ. Lies Nur & HJ. Sri Murniati
c. Sumber Daya Manusia : H. Bambang Budiarto
2. Direktur Operasional : H. Bambang Budiarto
55 www.elganggafm.com. Sabtu, 19 Desember 2009.
a. Bagian TI : Agus B. Zulkipli
b. Akuntansi & keuangan : Tono Suparwo & Anna. R
c. Rumah Tangga : Anna. R & Nurfuadi
3. Direktur Marketing : Sopian Ibnu Ar
a. Bagian TI : Agus B. Zulkipli
b. Sales : Sartiani Bayu
c. Mark Off Air : Ronny Thamrin
d. Traffic & Log : Nurfuadi & Ikhwan
e. Adam Iklan : Anna. R & Umi. Z
4. Direktur Siaran : H. Deden. R. Boer
a. Program Desk : Sri Mulyani
b. Bagian Teknik : E. Dedi Junaedi & Sigit Priyono
c. Program & Prod Siaran : E. Dedi Junaedi & Sigit Priyono
d. Music Director : Wawan K
e. Operator : A. Khair & Mamat S, Ramadhan, Budi
f. Produksi : Budi Raharjo
g. Penyiar : Sandy, Rana, Dini, Mara, Rojali, Adhe
: Devi, Riris, Catur, Adam, Markurai, Tara R
: Rustiyah, HJ. A. Dedeh, KH. Syaiful.
Adapun tugas-tugas struktur organisasi perusahaan Radio Elgangga adalah sebagai
berikut :
1. Direktur Utama
a. Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugas;
b. Berhak, berwenang dan bertindak untuk dan atas nama direksi mewakili
perusahaan;
c. Membawahi langsung Direktur Operasional dan General Manager;
d. Menjalankan perusahaan dengan memperhatikan perundang-undangan
yang berlaku;
e. Menandatangani surat-surat keputusan penting atas nama perusahaan;
f. Bertanggung jawab terhadap omset perusahaan.
2. Direktur Operasional
a. Bertanggung jawab penuh terhadap operasional manajemen perusahaan;
b. Sebagai generating universal dalam perputaran roda perusahaan;
c. Bertanggung jawab terhadap omset perusahaan;
d. Bertanggung jawab terhadap manajemen perusahaan.
3. Direktur Marketing
a. Bertanggung jawab kepada Station Manager;
b. Bertanggung jawab atas segala masalah pemasaran dan penjualan agar
mencapai target perolehan perusahaan;
c. Sebagai coordinator dari Account Executif.
4. Direktur Siaran
a. Sebagai kepala Station Radio.
b. Bertanggung jawab terhadap jalannya program;
c. Bertanggung jawab terhadap General Manager.
? Program Kopiah
KOPAH adalah salah satu program siaran dakwah yang cukup banyak diminati
pendengar setia radio Elgangga. Program ini sudah ada sejak tahun 2005 yang sebelumnya
bernama program mutiara shubuh namun kini diubah menjadi KOPIAH yang memiliki
singkatan Khotbah Pagi Antar Hari. Program ini disiarkan pada setiap harinya mulai senin
sampai dengan minggu yang di isi oleh KH Syaiful Anwar Yaqin dan Ustadz Akhlis secara
bergantian yang ditemani dengan penyiarnya Rojali dan Ichal secara bergantian pula.
Program ini mengedepankan dialog interaktif kepada pendengarnya. Pemilihan
waktu siaran yakni pukul 05.15 sampai 06.00 menjadi pilihan yang tepat untuk menemani
pendengarnya dalam melakukan aktifitas di pagi hari. Pemilihan materi yang mudah
dipahami dan sifat humoris yang dimiliki narasumbernya menjadi point plus program ini.
Sehingga para pendengar Elgangga atau yang lebih akrab di sapa Mitra Elgangga menjadi
lebih tertarik dan santai mendengarkannya. Di samping itu, setiap pendengarnya bebas
untuk bertanya seputar permasalahan yang terjadi sekalipun tidak terkait dengan tema yang
disampaikan oleh narasumber.56
Seharusnya program-program dakwah yang disiarkan oleh radio Elgangga lebih
lama waktu siarannya dan lebih banyak muatan dakwahnya dibandingkan dengan siaran-
siaran yang sifatnya hiburan. Dengan demikian, masyarakat akan lebih memahami
mengenai ajaran Islam dan menjadikan radio Elgangga sebagai radio dakwah yang unggul
dibanding radio-radio pada umumnya di daerah Bekasi dan sekitarnya.
56 Hasil wawancara dengan Produser Materi, Mba Rieka Zaini. di Radio Elgangga 100,3 FM Bekasi,
Jum’at 11 Desember 2009.
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN
A. Analisis Isi Pesan Program Kopiah
Pada bab ini, peneliti akan menganalisi isi pesan dakwah yang terkandung dalam 31
pesan dakwa pada program KOPIAH edisi 1-31 Desember 2009. Dalam menganalsis isi
pesan tersebut, peneliti menggunakan metode analisis isi (content analysis) sebagai suatu
metode penelitian yang bersifat mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau
tercetak dalam suatu media massa. Adapun pelopor analisis isi adalah Harold D Lasswell,
ia membuat teknik symbol coding yaitu berupa percatatan terhadap lambang atau pesan
secara sistematis untuk kemudian dapat diinterpretasikan oleh peneliti. 57
Dengan demikian, untuk mengetahui isi pesan dakwah dalam kandungan materi
program KOPIAH di radio Elgangga 100.3 FM Bekasi dan pesan yang dominan, maka
peneliti melakukan analisa data berdasarkan transkip data siaran edisi 1-31 Desember 2009
yang telah di isi oleh ketiga juri dengan mengacu pada kategorisasi pesan dakwah menurut
Endang Saifuddin Anshari yakni:
e. Akidah, yang meliputi iman kepada Allah, iman kepada malaikat-malaikat Allah,
iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada rasul-rasul Allah, dan iman kepada
qhada dan qadar;
f. Syari’ah, yang meliputi ibadah dalam arti khas (thaharoh, shalat, shaum, zakat,
haji) dan muamalah dalam arti luas (al-qonun al khas/hukum perdata dan al-qonun
al-‘am/hukum publik);
57 Bambang Setiawan, dan Ahmad Muntaha, Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2004), Ed:1, Cet. Ke-1. hal. 7.9.
3. Akhlak, yang meliputi akhlak kepada khalik dan makhluq (Tuhan dan ia).58
a. Deskrispi singkat Transkip Data Siaran Kopiah
1. Judul : Kepribadian Seorang Muslim Bagian 1 (satu)
2. Hari / Tanggal : Selasa, 01 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
Kepribadian seorang mukmin sesuai firman Allah ta’alaa yang terdapat di dalam
surat Al-Baqoroh ayat yang ke 208 yang berbunyi :
@A�%BC�ا� D�������� E��FG�$�
E��H��I6�� 0,K LMN�78O�� FP�N��&Q
&'$% E��H,RST"U 7VW$��X�I
9Y�"X!Z[ O�� / ���C�,- �\]R"O ^%)
K>,�AG 9aL<
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan,
dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang
nyata bagimu.” (Q.S. Al-Baqoroh : 208).
Allah memerintahkan kepada ia untuk menjadi muslim yang kaffah yakni yang sempurna. Kepribadian seorang mukmin secara keseluruhan dibuktikan dengan ketaatan,
kebergantungan, kecintaan, dan perjuangan yang dilakukan semua berdasarkan
pengharapan ridho Allah SWT. Ia berusaha menjadi mukmin yang hakiki dengan
meyakini, mempelajari dan mengamalkan Islam sesuai dengan tuntunan dan sunnah
Rasulullah SAW. Secara umum keribadian seorang muslim yaitu memiliki rasa cinta yang
tinggi terhadap Allah SWT, loyalitas yang tinggi terhadap Allah, Rasul-Nya dan kepada
orang-orang yang beriman. Hal inilah yang menjadi Sikap mendasar dari kepribadian
seorang muslim. Rasa cemasnya disandarkan kepada Allah SWT dan berusaha
memberikan kebaikan kepada mukmin yang lain serta menghindarkan diri dari perbuatan
maksiat dan dosa.59
Tabel 2
Penilaian Juri Terhadap Tema 1
Kepribadian Seorang Muslim Bagian 1 (satu)
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah > > > 2 Syari’ah
3 Akhlak
58
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi (Jakarta:Kencana, 2009), Cet. Ke-2. hal. 332. 59
Ustadz Akhlis M, Tema Kepribadian Seorang Muslim Bagian 1(Satu). Selasa, 01 Desember
2009. Pukul. 05.15-06.00.
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri sepakat memilih pesan
aqidah pada tema 1.
1. Judul : Kepribadian Seorang Muslim Bagian 2 (dua)
2. Hari / Tanggal : Rabu, 02 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
Adapun pembahasan kepribadian seorang muslim kali ini merupakan bagian yang
kedua yakni lanjutan dari pembahasan yang lalu. Pada pembahasan kali ini dijelaskan bahwa kepribadian seorang mukmin yakni memiliki keyakinan yang mantap, keimanan
yang baik dan bertawakal kepada Allah SWT. Dengan cara memakan rizki yang halal dan menolak yang haram serta lebih mencitai Allah dan Rasul-Nya di atas segala-galanya,
hidup dan matinya hanya diperuntukan kepada Allah SWT, dan melakukan segala sesuatunya hanya mengacu kepada ketentuan Allah SWT juga menginginkan kematian
yang diberkahi Allah SWT.
Kepribadian seorang muslim yang digambarkan di atas adalah seorang muslim
yang mengharamkan dirinya untuk memakan segala rizki yang bukan miliknya.
Memantapkan keimanannya serta melakukan segala sesuatunya semata-mata karena Allah
SWT. Sehingga ia menjadi peribadi taat pada Allah dan Rasul-Nya dengan memiliki budi
pekerti yang santun dan mencintai Allah di atas segala-galanya.60
Tabel 3
Penilaian Juri Terhadap Tema 2
Kepribadian Seorang Muslim Bagian 2 (dua)
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah > > > 2 Syari’ah
3 Akhlak
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri sepakat memilih pesan
aqidah pada tema 2.
1. Judul : Kepribadian Seorang Muslim Bagian 3 (tiga)
2. Hari / Tanggal : Kamis, 03 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
Kepribadian seorang muslim bagian ketiga ini sebagaimana dalam surat Al Maidah, ayat 54 berbunyi :
�P�D)%BC�� K�������
E��FG�$� YG d)"U�e� �\�.5�G Y
f���F��6 ���g8"N 0,^NB� h���
60
Ustadz Akhlis M, Tema Kepribadian Seorang Muslim Bagian 2 (Dua). Rabu, 02 Desember 2009.
Pukul. 05.15-06.00.
ij��"-,4 �\k��l��# m������R��#$%
^B���n%* 0�U K>�F�G"☺!O��
pqrs�%* 0�U K�e�m�".!O��
Dt%),@�P@�# 0,K <uZ,R�� ���� &'$%
�HN�"�"# "PG��"O iMvw' / ���OW"n
ux;"N ���� ��6�U"� YG y��� qz / h���$% {{7�W$% |M6,�} 9,<
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai
mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang
mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah,
dan yang tidak takut kepada celaan orang yang
suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya,
dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Maidah : 54).
Dengan demikian, kandungan dari ayat di atas mengajarkan kepada ia untuk
mencintai Allah SWT dengan cara beribadah kepada-Nya. Ketika mencintai Allah, maka ia
beribadah kepadanya dengan cara mentauhidkan, mengisnadkan dan tidak mensekutukan
Allah termasuk mentaati dan mensyukuri nikmat Allah SWT. Kemudian bersikap lemah
lembut, kasih sayang terhadap orang-orang mukmin, tolong menolong dalam kebaikan dan
takwa serta tidak tolong menolong dalam dosa dan kemaksiatan, menjauhi orang-orang
kafir yang memusuhi Islam serta umat Islam. Dengan adanya kepribadian yang dimiliki seperti yang telah disebutkan di atas,
maka umat Islam tidak akan mudah untuk dipecah belah. Sebab kepribadian adalah bagian dari prinsip hidup. Sedangkan kasih sayang, lemah lembut terhadap orang-orang mukmin
adalah hal yang harus pula dimiliki dengan sikap dan semangat dalam hidup ini serta mau berjuang bukan untuk kelompok pribadi, golongan, melainkan berjuang untuk tegaknya
kalimat Allah La ilaha illalallah, dan untuk tegaknya syari’ah Allah.61
Tabel 4
Penilaian Juri Terhadap Tema 3
Kepribadian Seorang Muslim Bagian 3 (tiga)
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah > > > 3 Akhlak
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri sepakat memilih pesan
syari’ah pada tema 3.
1. Judul : Kepribadian Seorang Muslim Bagian 4 (empat)
2. Hari / Tanggal : Jum’at, 04 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
61
Ustadz Akhlis M, Tema Kepribadian Seorang Muslim Bagian 3 (Tiga). Kamis, 03 Desember
2009. Pukul. 05.15-06.00.
Selanjutnya tema mengenai kepribadian seorang muslim bagian keempat ini mengacu pada firman Allah surat Al-A’raf ayat 199 yang berbunyi :
LZH~ $�!m�H!O�� ��N*$%
7� �H!O��,4 �:ex%*$% 9Y
D�>,�,@�P@!l�� 9�;;<
“Jadilah Engkau Pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta
berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.”(Q.S. Al-Araf : 199). Untuk itu, ayat di atas menjelaskan bahwa sikap yang mendasar dalam kehidupan
seorang mukmin adalah memaafkan kesalahan orang lain dan menghindari sifat mendendam dan membenci kepada orang yang telah menyakitinya dan membalas
keburukan dengan kebaikan. Ketika seorang mukmin tersakiti, dan yang menyakiti belum meminta maaf maka dia sudah memaafkannya. Ia memberi maaf orang yang menyakitinya
dengan mengajarkan dan menyadarkannya sehingga mengikuti ketentuan Allah SWT. Dengan demikian kepribadian muslim yang baik adalah mudah memaafkan kesalahan
orang lain, dengan taat pada perintah Allah dan Rasul-Nya.62
Tabel 5
Penilaian Juri Terhadap Tema 4
Kepribadian Seorang Muslim Bagian 4 (empat)
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah
3 Akhlak > > > Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri sepakat memilih pesan
akhlak pada tema 4.
1. Judul : Kepribadian Seorang Muslim Bagian 5 (lima)
2. Hari / Tanggal : Sabtu, 05 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
Ciri kepribadian seorang muslim pada bagian yang terakhir ini memiliki 3 ciri yaitu
mereka orang-orang yang memiliki keimanan serta keyakinan yang benar, dengan
mentauhidkan Allah, tidak mencampur adukan antara keimanan dan keyakinan dengan
kemusyrikan kepada Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an
surat Al-An’am ayat ke 82 yang berbunyi :
K������� E��FG�$� M"O$%
E����8,RN�� M@$F��☺�,- ^MN��],4
��(C�"OB%�* \@"O Y!G�~�� \H�$%
%)�x@AG 9a<
62
Ustadz Akhlis M, Tema Kepribadian Seorang Muslim Bagian 4 (Empat). Jum’at, 04 Desember
2009. Pukul. 05.15-06.00.
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan
kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-
orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. Al-Anam : 82).
Adapun ciri yang kedua dari kepribadian seorang muslim adalah memiliki ibadah
yang baik dan benar yang dilandasi dengan ilmu yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah
SAW. Dan yang terakhir dari ciri kepribadian seorang muslim yaitu memiliki akhlak yang
baik yakni habluminallah dan hablumminannas, cenderung berbuat kebaikan dengan cara
membantu, tolong menolong, suka memaafkan kesalahan orang lain dengan kesabaran,
jauh dari sifat kikir, jauh dari sifat hasud, iri dan dengki, selalu mengikuti tuntunan Rasulullah SAW, dan memiliki akhlakul karimah.
63
Tabel 6
Penilaian Juri Terhadap Tema 5
Kepribadian Seorang Muslim Bagian 5 (lima)
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah > > > 2 Syari’ah
3 Akhlak
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri sepakat memilih pesan
aqidah pada tema 5. Di dalamnya mengajarkan kepada ia untuk memiliki keimanan serta
keyakinan yang benar kepada Allah SWT.
1. Judul : Ayat-Ayat Kematian
2. Hari / Tanggal : Ahad, 06 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
Adapun pesan mengenai ayat-ayat kematian sebagaimana di jelaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 78 :
��☺q5�%* E������."U \�.3�x)�
�V���☺!O�� ��"O$% ���F�3 0,K ��%e�4
�q�)=Z AG . ,-$% �\@�R7�HU P$Fg8��
E���O�]-� f�LZ��� xY�G �)F� ����
E ,-$% �\@�R7�HU P���6��
E���O�]-� f�LZ��� xY�G ⌧��)F� / �uH� uu�3 xY��G �)F� ���� E L^��☺"N
��w']"C��� �j��"-!O�� &' %6�".�
�@"-!m� �FV��)� 9�<
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu
di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka
63
Ustadz Akhlis M, Tema Kepribadian Seorang Muslim Bagian 5 (Lima). Sabtu, 05 Desember
2009. Pukul. 05.15-06.00.
mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana
mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah:
"Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka Mengapa orang-orang itu (orang munafik)
hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?” (Q.S. An-nisa : 78).
Ayat di atas mengingatkan kepada ia bahwa ketika telah datang ajal maka akan terhindarkan dari malaikat sang pencabut nyawa sekalipun ia berada di benteng yang tinggi
lagi kokoh. Untuk itu, ia perlu mempersiapkan kematiannya dengan senantiasa melakukan
kebaikan dan amal soleh selama di dunia, sebab atak ada seorangpun yang dapat
menghindar dari kematian ketika ajal sudah menjemput. Dan tidak ada yang dapat
menolongnya selain perbuatan baik dan amal shaleh yang ia kerjakan semasa ia hidup di
dunia ini. 64
Tabel 7
Penilaian Juri Terhadap Tema 6
Ayat-Ayat Kematian
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah > > > 3 Akhlak
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri sepakat memilih pesan
syari’ah pada tema 6.
1. Judul : Empat Calon Penghuni Neraka Saqar Bagian 1
2. Hari / Tanggal : Senin, 07 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
Berdasarkan firman Allah SWT yang terdapat dalam surat Al-Mudatsir ayat ke 42-
47 menyebutkan bahwa ada empat golongan yang menjadi penghuni neraka syakor yaitu :
�G M�.⌧R���� 0,K e"-�� 9a<
E���O�"� M"O ]�� D��G
K���g�☺!O�� 9:< M"O$% ]��
\�HxX�� K>7. 8�☺!O�� 9< �rF]Q$%
���H�'� �{G K>7;v��"�!l�� 9,<
�rF�3$% XpL�Z".�� �j��$Z,4
<K���)O�� 9�< ��r��� �q5O"U%*
K>L-$Z!O�� 9�<
64
Ustadz Akhlis M, Tema Ayat-ayat Kematian. Ahad, 06 Desember 2009. Pukul. 05.15-06.00.
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka). Mereka menjawab:
"Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat. Dan kami tidak
(pula) memberi makan orang miskin. Dan adalah kami membicarakan yang bathil,
bersama dengan orang-orang yang membicarakannya .Dan adalah kami mendustakan
hari pembalasan. Hingga datang kepada kami kematian" (Q.S. Al-Mudatsir : 42-47).
Untuk itu, ayat Al-Qur’an di atas menjelaskan bahwa empat golongan penghuni
neraka syakor adalah yang pertama orang yang tidak sholat, yang kedua adalah orang yang
tidak mau menyantuni faqir miskin yakni orang yang memiliki sikap kikir, dan yang ketiga
adalah orang yang suka berkata-kata bathil, kemudian yang ke empat adalah orang yang mendustakan hari akhirat sampai datangnya ajal kematian dan dia tidak taubat juga tidak
taqorub kepada Allah SWT.
Ciri yang pertama dari empat golongan penghuni neraka syakor secara rinci
dijelaskan adalah orang yang tidak sholat, padahal satu-satunya perintah yang langsung
Allah berikan kepada Rasulullah tanpa perantara malaikat adalah sholat yang dimulai pada
peristiwa isra’ mi’roj. Sebagaimana Rasulullah SAW mengatakan bahwa sesungguhnya
yang awal akan dinilai oleh Allah SWT di akhirat kelak adalah sholatnya seseorang selama
sholatnya tidak rusak. Sebab untuk menentukan keimanan dan kekafiran seseorang adalah
sholat.65
Tabel 8
Penilaian Juri Terhadap Tema 7
Empat Calon Penghuni Neraka Saqar Bagian 1
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah > > 3 Akhlak >
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa juri 1 dan juri 3 sepakat memilih
pesan syari’ah, sedangkan juri 2 memilih pesan akhlak pada tema 6.
1. Judul : Empat Calon Penghuni Neraka Saqar Bagian 2
2. Hari / Tanggal : Selasa, 08 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
Pada pembahasan bagian kedua mengenai empat calon penghuni neraka saqar
sebagaimana yang telah disebutkan dalam surat Al-Mudatsir ayat 42-47 yang berbunyi :
�G M�.⌧R���� 0,K e"-�� 9a<
E���O�"� M"O ]�� D��G
K���g�☺!O�� 9:< M"O$% ]��
\�HxX�� K>7. 8�☺!O�� 9< �rF]Q$%
65
Ustadz Akhlis M, Tema Empat Calon Penghuni Neraka Saqar Bagian 1 (Satu). Senin, 07
Desember 2009. Pukul. 05.15-06.00.
���H�'� �{G K>7;v��"�!l�� 9,<
�rF�3$% XpL�Z".�� �j��$Z,4
<K���)O�� 9�< ��r��� �q5O"U%*
K>L-$Z!O�� 9�<
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka). Mereka menjawab:
"Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat. Dan kami tidak
(pula) memberi makan orang miskin. Dan adalah kami membicarakan yang bathil,
bersama dengan orang-orang yang membicarakannya .Dan adalah kami mendustakan
hari pembalasan. Hingga datang kepada kami kematian" (Q.S. Al-Mudatsir : 42-47).
Ayat di atas kalau dikaji lebih dalam adalah intinya janganlah menunda-nunda
sholat, di mana jika sudah datang waktunya sholat maka wajib untuk mengerjakan sholat.
Marilah ia berusaha untuk menjadi hamba yang taat dengan melaksanakan sholat dan
berdzikir pada Allah karena sesunguhnya sholat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan
munkar. Sebagaimana Rasul mengatakan bahwa yang membedakan orang muslim dengan
kafir adalah sholat, maka barangsiapa seorang muslim yang tidak sholat maka dia dikatakan kafir. Ini merupakan tipe penghuni yang pertama.
Adapun tipe penghuni neraka saqor yang kedua adalah orang yang tidak mau menyantuni fakir miskin, orang yang tidak peduli dengan keadaan fakir miskin atau kaum
dhuafa’ dan dia menggunakan hartanya untuk hal-hal yang tidak baik atau dosa. Bahkan apabila ia melaksanakan ibadah sholat namun ia tidak mau menyantuni fakir miskin maka
ia digolongkan oleh Allah ke dalam golongan orang-orang yang mendustakan agama dan akan Allah masukan ke dalam neraka saqor.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Ma’un :
g��$�$�%* s������ XpL�Z".�
L��������,4 9�< D��OW⌧Z"N �������
�|)� IM6�T$6!O�� 9a< &'$% ���"#
/0�U �j��H" <K>7. 8�☺!O�� 9:<
u�$�"N D����g�☺N���O 9<
K������� �\H� Y �\�&⌧g¡
�H���� 9,< K������� �\H�
Dt%y���e� 9�< �H$Fx☺�$%
���☺!O�� 9�<
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang
menghardik anak yatim, Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari
shalatnya, Orang-orang yang berbuat riya, ( Dan enggan (menolong dengan) barang
berguna.”(Q.S. Al-Maun : ayat 1-7).
Di sini jelas bahwa orang-orang yang mendustakan agama adalah orang-orang yang ia sholat namun ia menghardik anak yatim dan fakir miskin dan tidak mau mengeluarkan
hartanya dijalan Allah untuk kepentingan agamanya, padahal itu sudah kewajiban ia
sebagai orang yang beriman apabila saudara ia berada dalam keadaan miskin maka sudah
kewajiban ia untuk membantu mereka. Karena kalau ia tidak mau membantu kaum yang
lemah, kaum yang miskin maka ia di cap oleh Allah sebagai pendusta agama. Dan Allah
akan menyiksanya di dalam neraka.66
66
Ustadz Akhlis M, Tema Empat Calon Penghuni Neraka Saqar Bagian 2 (Dua). Selasa, 08
Desember 2009. Pukul. 05.15-06.00.
Tabel 9
Penilaian Juri Terhadap Tema 8
Empat Calon Penghuni Neraka Saqar Bagian 2
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah > >
3 Akhlak >
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa juri 1 dan juri 3 sepakat memilih
pesan akhlak, sedangkan juri 2 memilih pesan syariah.
1. Judul : Empat Calon Penghuni Neraka Saqar Bagian 3
2. Hari / Tanggal : Rabu, 09 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
Pada pembahasan ini masih mengkaji pada bagian yang ketiga dari empat calon penghuni neraka saqor, dan tipe yang ketiga adalah orang yang berkata-kata bathil,
berkata-kata tidak manfaat yakni berkata yang sia-sia. Di mana dalam lidah nya akan banyak mencela, memfitnah, mendusta, mengadu domba dan lain sebagainya. Umurnya
dihabiskan hanya untuk mencela dan mencaci maki seseorang tanpa memikirkan apa yang dikatakannya apakah dapat menyakiti hati orang lain atau tidak.
Mereka orang-orang yang selalu mencela, mengucapkan kata-kata yang bathil maka kelak akan dimasukan ke dalam neraka saqor sebagaimana firman Allah SWT dalam surat
Al-Mudatsir ayat 42-47 yang telah jelaskan satu persatu pada awal. Orang yang senang mecela orang lain maka kelak dari dalam mulutnya akan mengeluarkan api yang sangat
panas, karena segala sesuatu yang ia lakukan di dunia hanya sia-sia saja. Ia tidak menghabiskan umurnya di dunia untuk berkata yang baik, namun malah sebaliknya.67
Tabel 10
Penilaian Juri Terhadap Tema 9
Empat Calon Penghuni Neraka Saqar Bagian 3
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah
3 Akhlak > > >
67
Ustadz Akhlis M, Tema Empat Calon Penghuni Neraka Saqar Bagian 3 (Tiga). Rabu, 09
Desember 2009. Pukul. 05.15-06.00.
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri sepakat memilih pesan
akhlak pada tema 9.
1. Judul : Empat Calon Penghuni Neraka Saqar Bagian 4
2. Hari / Tanggal : Kamis, 10 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
Pada pembahan mengenai empat calon penghuni neraka saqor ini telah memasuki
pada tipe yang terakhir yakni orang yang tidak mengimani adanya hari akhirat. Maka suatu
kebodohan yang nyata sekali ketika orang tersebut tidak meyakini adanya hari akhirat,
sebab adanya ia, adanya bumi ini dan adanya alam ini menunjukan adanya Allah SWT.
Maka jika di tuli maka yang tuli bukanlah telinganya melainkan yang tuli adalah
kesombongannya, dan jika ia buta yang buta bukanlah matanya, melainkan yang buta
adalah hatinya.
Karena adanya ia dan adanya bumi ini menunjukan bahwa betapa kuasanya Allah
SWT, dan buktinya ada siang dan malam ini berarti membuktikan akan adanya hari akhirat
yakni hari kiamat. Maka dengan demikian orang-orang yang mendustakan hari akhirat
dipastikan oleh Allah akan dilemparkan ke dalam neraka saqor, sebab tanda-tanda akan
adanya hari kiamat telah ada dalam Al-Qur’an. Untuk itu, mari ia berlindung kepada Allah
agar ia terhindar dari ciri ke empat penghuni neraka saqor yang telah ia bahas bersama, dan
semoga ia lebih di dekatkan kepada Allah SWT.68
Tabel 11
Penilaian Juri Terhadap Tema 10
Empat Calon Penghuni Neraka Saqar Bagian 4
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah > > > 2 Syari’ah
3 Akhlak
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri sepakat memilih pesan
aqidah pada tema 10.
1. Judul : Indikasi Sholat yang Benar
2. Hari / Tanggal : Jum’at, 11 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
Pembahasan mengenai indikasi sholat yang benar sebagaimana dalam surat Al-
Hadid ayat ke16 yang berbunyi :
68
Ustadz Akhlis M, Tema Empat Calon Penghuni Neraka Saqar Bagian 4 (Empat). Kamis, 10
Desember 2009. Pukul. 05.15-06.00.
¢ �\"O%* <NB� K������O
E���FG�$� %* �{ !�%G �\k�}i�H�H�
:e£Q��,� ���� �G$% ^s� IY�G
<��P!l�� &'$% E������.�
K�������⌧3 E��HU%�* g���7.!O��
Y�G u�R"� ^�"X"N \��¤�� )G�~��
x�g8"-"N �\k�}i�H�H� E ¤e�¥⌧3$%
�\k�¦��G Dt�]-78�"N 9��<
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati
mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan
janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al kitab
kepadanya, Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka
menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”(Q.S.
Al-Hadiid : 16).
Asbabun nuzul dari ayat ini adalah ketika para sahabat sedang bercakap-cakap, kemudian datang waktu sholat dan mereka masih melanjutkan obrolan mereka maka
Rasulullah SAW mendekati dan membacakan ayat ini kepada mereka. Maka setelah saat
itu sabahat-sahabat nabi tidak akan melakukan perkumpulan sebelum datangnya waktu
sholat dengan kemudian berwudhu, atau pada waktu adzan itulah mereka mengambil air
whudu, atau paling lambat tidak terlalu jauh dari adzan mereka sudah mengambil wudhu.
Rasulullah mengatakan bahwa yang membedakan seseorang muslim dengan kafir adalah sholat, dan amal yang akan ditanya oleh Allah SWT pertama kali ketika di alam
kubur adalah mengenai sholat. Ini merupakan peringatan untuk ia bahwa akan datang pengganti-pengganti yang buruk yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa
nafsunya yang rendah maka mereka akan menerima kesesatan. untuk itu janganlah ia menyia-nyiakan sholat.69
Tabel 12
Penilaian Juri Terhadap Tema 11
Indikasi Sholat yang Benar
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah > > > 3 Akhlak
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri sepakat memilih pesan
syari’ah pada tema 11.
1. Judul : Manusi Terbaik Menurut Rasul Bagian 1
2. Hari / Tanggal : Sabtu, 12 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
69
Ustadz Akhlis M, Tema Indikasi Sholat yang Benar. Jumat, 11 Desember 2009. Pukul. 05.15-
06.00.
Dalam pembahasan mengenai manusia terbaik menurut Rasul ini adalah sebaik-baik manusia adalah generasiku yakni para sahabat nabi, kemudian yang sesudah mereka
yaiu tabi’in, kemudian generasi yang sesudahnya yaitu tabiut tabi’in. Dengan demikian, dalam urutan pertama manusia terbaik menurut Rasul yakni sahabat setelah para Nabi dan
Rasul, sebab sahabatlah manusia pilihan Allah untuk menjadi pembela pada lingkaran pertama mata rantai penyampaian risalah kebenaran yakni risalah tauhid dengan
mentauhidkan Allah, serta mengesakan Allah. Jelas bukan sebuah kebetulan ketika Allah
mengutus Nabi sebagai pembawa syari’ah yang sempurna, dan di antara orang-orang yang
mulia seperti Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, Khadijah, Abdrahman Bin auf dan sahabat-
sahabat yang lain.
Allah SWT memberikan keutamaan kepada mereka berupa jaminan sebagai ahli surga. mereka termasuk kedalam sebaik-baik umat dan umat yang berada di antara
kebenaran, mereka adalah orang yang takwa dan mereka juga lah yang mendapat gelar rodiallahu anhu R.A. Dan pahala bagi orang-orang yang mengamalkan ilmu mereka
dengan cara mengikuti ketakwaan sahabat, amal ibadah sahabat, maka ia akan tergolong dalam ia yang mendekati kebaikan. Maka ia harus tetap berpegangan pada Al-Qur’an dan
Sunnah Nabi yang diikuti oleh shalafu sholihin yakni mereka para sahabat, tabi’in serta
tabiut tabi’in. Sebab merekalah orang yang lebih memahami Islam, memahami dakwah
Rasul, Ibadah Rasul, tentang rumah tangga Rasul, juga tentang jihad amar ma’ruf nya
Rasulullah SAW. 70
Tabel 13
Penilaian Juri Terhadap Tema 12
Manusia Terbaik Menurut Rasul Bagian 1
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah
3 Akhlak > > >
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri sepakat memilih pesan
akhlak pada tema 12.
1. Judul : Manusi Terbaik Menurut Rasul Bagian 2
2. Hari / Tanggal : Ahad, 13 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
Adapun golongan kedua dari manusia terbaik menurut Rasul, yakni sebaik-baik di
antara kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengamalkannya dan mengajarkannya.
Sebab Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi ia menuju jalan keselamatan serta kebahagiaan
dunia dan akhirat.
Dalam Al-Qur’an ia akan mengetahui betul tentang kebenaran antara mana yang hak dan mana yang bathil, mana yang halal dan mana yang haram, mana yang harus
70
Ustadz Akhlis M, Tema Manusia Terbaik Menurut Rasul Bagian 1 (Satu). Sabtu, 12 Desember
2009. Pukul. 05.15-06.00.
dikerjakan dan mana yang harus ditinggalkan serta lain sebagainya. Untuk itu, kalau ia betul-betul berpegang pada Al-Qur’an dan sunnah Rasul maka ia akan selamat, namun jika
sebaliknya maka ia akan sesat selama-lamanya. Maka jika segala sesuatu yang diperbuat Rasul ia di kerjakan, namun jika Rasul tidak mengerjakan maka ia pun tidak mengerjakan,
ini dalam hal ibadahnya Rasul. Bagi orang yang mengajarkan Kitab Suci Allah yakni hukum-hukum Allah, maka itu merupakan pekerjaan yang mulia. Karena dengan
mempelajari Al-Qur’an maka ia akan menjadi syafaat di hari kiamat nanti, serta
mengamalkan dan mengajarkan Al-Qur’an kepada orang lain maka ia akan memperoleh
pahala setiap harinya ketika ayat tersebut dibacakan terus-menerus oleh orang yang ia
ajarkan.71
Tabel 14
Penilaian Juri Terhadap Tema 13
Manusia Terbaik Menurut Rasul Bagian 2
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah >
2 Syari’ah > > 3 Akhlak
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa juri 1 memilih pesan aqidah dan juri 2
dan juri 3 memilih pesan syari’ah pada tema 13.
1. Judul : Manusi Terbaik Menurut Rasul Bagian 3
2. Hari / Tanggal : Senin, 14 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
Rasulullah mengatakan untuk golongan yang ketiga dari maunisa terbaik menurut
Rasul adalah ia yang paling banyak bacaan dan ilmu Al-Qur’an nya, kemudian yang paling
bertakwa, dan yang paling suka ber-amar ma’ruf nahyi munkar serta yang paling sering
menyambung silaturrahim.
Maknanya orang yang baik menurut Rasul adalah dia banyak bacaan dan pemahaman ilmu Al-Qur’an nya, dan kemudian ia mengimplementasikannya dengan cara
ber-amar ma’ruf nahyi munkar yakni dengan mengajak kepada kebaikan dan mencegah kepada kemunkaran dan ia menyambung lati persaudaraan dengan sesama muslim.72
Tabel 15
Penilaian Juri Terhadap Tema 14
Manusia Terbaik Menurut Rasul Bagian 3
71
Ustadz Akhlis M, Tema Manusia Terbaik Menurut Rasul Bagian 2 (Dua). Ahad, 13 Desember
2009. Pukul. 05.15-06.00. 72
Ustadz Akhlis M, Tema Manusia Terbaik Menurut Rasul Bagian 3 (Tiga). Senin 14 Desember
2009. Pukul. 05.15-06.00.
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah >
3 Akhlak > >
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa juri 1 dan juri 3 memilih pesan akhlak
dan juri 2 memilih pesan syari’ah pada tema 14.
1. Judul : Manusi Terbaik Menurut Rasul Bagian 4
2. Hari / Tanggal : Selasa, 15 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
Manusia terbaik yang selanjutnya adalah mereka yang panjang umurnya baik
amalnya. Dari segi usia panjang, namun dari segi beribadah ia baik dan inilah yang
menjadi titik tekan, karena sesungguhnya Allah tidak melihat asal muasal seseorang,
namun yang dilihat oleh Allah adalah hati dan amal perbuatannya. Jadi yang dilihat adalah
amal perbuatannya, jika dia memiliki umur yang pendek namun banyak perbuatan amal
shalihnya itu baik, namun alangkah lebih baiknya ketika umur dia panjang dan dia mengisinya dengan amal shalih dan ibadah yang baik. Ia memaksimalkan waktu yang
diberikan Allah untuk memperoleh pundi-pundi amal kebaikan selama ia hidup di dunia, yang di dalamnya termasuk ia memperhatikan lima perkara sebelum datang lima perkara
yakni masa sehatmu sebelum sakitmu, masa luangmu sebelum sempitmu, masa keluasan rizki sebelum disempitkanya rizki, masa tuamu sebelum mudamu dan masa hidupmu
sebelum matimu. Sebab dalam keterangan sebuah kitab dikatakan bahwa waktu ibarat modal bagi pedagang, maka barangsiapa yang memanfaatkan waktu paling besar maka ia
akan memperoleh laba paling besar.73
Tabel 16
Penilaian Juri Terhadap Tema 15
Manusia Terbaik Menurut Rasul Bagian 4
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah
3 Akhlak > > >
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri memilih pesan akhlak pada
tema 15.
73
Ustadz Akhlis M, Tema Manusia Terbaik Menurut Rasul Bagian 4 (Empat). Selasa, 15 Desember
2009. Pukul. 05.15-06.00.
1. Judul : Manusi Terbaik Menurut Rasul Bagian 5
2. Hari / Tanggal : Rabu, 16 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
Pada bagian kelima dari tema manusia terbaik menurut Rasul adalah Sebaik-
baiknya orang di antara kalian menurut Rasulullah adalah yang kebaikannya selalu diharapkan, dan orang merasa aman dari keburukannya, yakni dalam dirinya tidak tampak
keburukan kecuali cermin kebaikan. sedangkan seburuk-buruk orang di antara kalian
adalah yang kebaikannya tidak pernah diharapkan dan orang tidak merasa aman dari
keburukannya.
Maknanya orang yang selalu menyenangkan dan orang menerima prinsip-prinsip
kebenarannya, yakni ukuran kebenarannya bukan menurut pandangan ia tapi siapa saja yang berjalan di atas kebenaran syari’ah Allah SWT. Iman Syafi’i mengatakan kalian akan
melihat kebaikan mana kala kalian memikirkan tiga hal, yang pertama adalah keridhoan siapa yang kalian cari, yakni keridhoa Allah SWT, yang kedua hendaknya kalian
perhatikan dan pikirkan kesenangan kenikmatan apa yang kalian inginkan, tentu saja surganya Allah, yang ketiga hendaknya kalian perhatikan dan pikirkan hukuman dan
siksaan apa yang kalian takuti dan hindari. ia terbaik adalah orang yang dalam
kehidupannya ini ia mencari keridhoan Allah SWT dan menjadikan Rasulullah SAW
sebagai tuntunan bukan kiai, bukan ulama juga bukan habib. Maka boleh mengikuti kiai,
ulama, habib kalau memang mereka mengikuti Allah dan Rasul-Nya.
Sebagaimana Surat Al-Ahzab ayat 21 berbunyi :
x)"-�O �⌧3 �\�."O 0,K L^��$�
���� §q$� ��* P$Fg8�� Y�☺��O
�⌧3 E��¨�e� ���� ©��$Z!O��$%
e7I���� e⌧3"n$% ���� �F¤e�V⌧3
9a�<
“Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia
banyak menyebut Allah.”(Q.S. Al-Ahzab : 21).
Adapun orang yang cinta terhadap Rasul adalah orang yang bershalawat kepada
Rasul dan beribadah seperti ibadahnya Rasul. Dan kebaikan seseorang adalah lebih dekat kepada keridhoan Allah yang dia cari, dia lakukan amalan-amalan ahli surga, dia tidak
mengikuti pendapatnya sendiri tetapi dia mengikuti wahyu Allah. Dengan demikian ia menjadi hamba yang kebaikannya diharapkan oleh orang lain dan orang lain merasa aman
terhadap dirinya.74
Tabel 17
Penilaian Juri Terhadap Tema 16
Manusia Terbaik Menurut Rasul Bagian 5
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah
74
Ustadz Akhlis M, Tema Manusia Terbaik Menurut Rasul Bagian 5 (Lima). Rabu, 16 Desember
2009. Pukul. 05.15-06.00.
3 Akhlak > > >
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri memilih pesan akhlak pada
tema 16.
1. Judul : Manusi Terbaik Menurut Rasul Bagian 6
2. Hari / Tanggal : Kamis, 17 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
Pada bagian keenam tentang manusia terbaik menurut Rasul adalah sebaik-baik
kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang terbaik bagi
keluargaku. Maknanya semulia apapun seseorang di mata orang lain dan dia akan segera jatuh dan tidak ada nilainya jika diketahui dia tidaklah orang yang baik dalam keluarganya.
Seorang suami yang selalu melakukan perbuatan kasar kepada keluarganya, misal terhadap istrinya dia suka memarahinya, terhadap anak dia suka memukul dan dalam beribadah dia
tidak benar, maka itu tidak ada nilainya sekalipun dia baik di mata orang lain.
Begitu pula terhadap anak, anak yang baik adalah anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dia juga berusaha untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Dan inilah ia
yang baik menurut rasul yakni yang memiliki perilaku yang baik dalam keluarganya, kalau
suami ia pemimpin yang sholih, kalau istri dia istri yang sholihah dan kalau anak ia anak
yang sholeh dan sholehah. Sebab dalam mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah,
warohmah itu tidak akan terwujud jika salah satunya baik suami, istri atau anaknya tidak
baik, semuanya akan menjadi baik dan sakinah apabila seluruh bagian dari keluarganya
baik pula karena mengamalkan nilai-nilai agama baik dalam keluarga, diri dan
lingkungannya. Sebagaimana Al-Qur’an menyebutkan dalam surat At-Takhrim ayat 6 yang
berbunyi :
�P�D)%BC�� K�������
E��FG�$� E���H� �4�.g8]m�%*
�4�.Z,��%*$% �5��� ���6�H�$%
yr�rFO�� �q$���ª�!l��$%
�P��¤��} §P".(C���G «y&⌧�§ 6��)��
+' ���H� ���� ��G �\H�eG%*
�H��H!m�$% �G %y�"�"� 9�<
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah ia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”(Q.S. At-Takhrim : 6).
Dengan demikian ayat di atas memerintahkan kepada ia untuk menjaga diri dan
keluarga ia dari siksa api neraka dengan cara berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan
Sunnah Rasul serta mengamalkan apa-apa yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Ajarkan dalam keluarga ia rasa kecintaan terhadap Allah, Rasul, Al-Qur’an, Ahlul bait, dan
mencintai sahabat-sahabat Rasul, serta tinggalkanlah hal-hal yang tidak bermanfaat bagi ia
dengan begitu ia keluarga ia akan menjadi keluarga yang sakinah dan diridhoi Allah SWT serta ia tergolong dalam ia terbaik menurut Rasulullah SAW.75
Tabel 18
Penilaian Juri Terhadap Tema 17
Manusia Terbaik Menurut Rasul Bagian 6
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah
3 Akhlak > > >
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri memilih pesan akhlak pada
tema 17.
1. Judul : Manusi Terbaik Menurut Rasul Bagian 7
2. Hari / Tanggal : Jumat, 18 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
Adapun pada bagian ketujuh dari manusia terbaik menurut Rasul yakni sebaik-baik
di antara kalian adalah orang yang mau memberi makan kepada orang lain. Ia memiliki
sifat pemurah dan tidak pelit sehingga rizki yang ia dapatkan tidak ia makan sendiri
melainkan ia bagikan untuk orang lain. Ketika ia memperoleh kenikmatan yang berlebih,
maka ia menyisihkan sebagian hartanya untuk sesamanya.
Ia memiliki sifat yang dermawan, murah dan mau membagikan apa yang ia rasakan
dan peroleh kepada orang lain. Misal ketika ia membuat makanan maka ia membagikannya
kepada para tetangga dekat rumahnya. Sebagaimana anjuran rasulullah yakni apabila kamu
memasak makanan maka perbanyaklah kuahnya agar para tetanggamu dapat merasakan
sekalipun hanya kuah makanannya. Anjuran ini jelas bahwa Rasul memerintahkan ia untuk
tidak bersifat pelit dan kikir, apabila ia memasak makanan maka sebisa mungkin berbagi
dengan tetangga ia sekalipun hanya sekedar kauh dari makanan tersebut. Inilah salah satu
ciri ia terbaik menurut Rasul.76
Tabel 19
Penilaian Juri Terhadap Tema 18
Manusia Terbaik Menurut Rasul Bagian 7
75
Ustadz Akhlis M, Tema Manusia Terbaik Menurut Rasul Bagian 6 (Enam). Kamis, 17 Desember
2009. Pukul. 05.15-06.00. 76
Ustadz Akhlis M, Tema Manusia Terbaik Menurut Rasul Bagian 7 (Tujuh). Jumat, 18 Desember
2009. Pukul. 05.15-06.00.
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah
3 Akhlak > > >
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri memilih pesan akhlak pada
tema 18.
1. Judul : Manusi Terbaik Menurut Rasul Bagian 8
2. Hari / Tanggal : Sabtu, 19 Desember 2009
3. Narasumber : Ust. Akhlis Marzuki
Adapun manusia terbaik menurut Rasul sebagaimana yang telah dikaji bersama
yakni yang pertama menurut Rasul sebaik-baik umat adalah generasiku dan sesudahnya,
kemudian sesudahnya. Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah para sahabat yang memiliki
ketaatan dalam ibadah, dalam syukur, dalam jihad, dan selalu mengikuti apa yang
dilakukan Rasul. Kemudian yang kedua menurut rasul adalah orang yang paham tentang
Al-Qur’an, yang mengerti tentang ilmu yang kaitannya tentang akhirat, dan dia juga sangat bertaqwa kepada Allah dengan melaksanakan sholat yang khusuk dan benar serta
menegakan amar ma’ruf nahyi munkar, dan sering meghidupkan silaturahim.
Kemudian selanjutnya manusia terbaik menurut rasul adalah orang yang belajar Al-
Qur’an dan mengajarkannya, kemudian manusia yang terbaik selanjutnya adalah orang
yang berjuang di jalan Allah dengan meninggikan kalimat Allah dan berjalan di jalan yang
mulia. Selanjutnya orang yang baik juga adalah orang yang diberikan umur panjang namun
ia mengisinya dengan kebaikan berupa ibadah yang baik dan amal sholih.
Kemudian orang yang baik menurut rasul adalah orang yang selalu kebaikannya di harapkan oleh manusia dan orang suka dengan sikap baiknya dengan memiliki akhlak yang
baik, dan kemudian orang yang paling baik adalah orang yang memelihara keluarganya.
Kemudian manusia terbaik menurut Rasul yakni sebaik-baik di antara kalian adalah orang
yang mau memberi makan kepada orang lain. Selanjutnya pada ciri manusia terbaik
menurut Rasul adalah orang yang meninggalkan lingkungan tempat tinggalnya apabila
dalam lingkungannya banyak terdapat gangguan kemaksiatan yang dapat mengganggunya
beribadah. Demikian pembahasan akhir dari ciri-ciri ia terbaik menurut Rasul.77
Tabel 20
Penilaian Juri Terhadap Tema 19
77
Ustadz Akhlis M, Tema Manusia Terbaik Menurut Rasul Bagian 8 (Delapan). Sabtu, 19
Desember 2009. Pukul. 05.15-06.00.
Manusia Terbaik Menurut Rasul Bagian 8
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah > > > 3 Akhlak
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri memilih pesan syari’ah
pada tema 19.
1. Judul : Bunuh Diri Termasuk Dosa Besar Bagian 1
2. Hari / Tanggal : Ahad, 20 Desember 2009
3. Narasumber : K.H. Syaiful Anwar Yaqin
Bunuh diri termasuk salah satu dosa besar, karena bunuh diri ini adalah tindakan
seseorang yang dengan sengaja atau sadar untuk mencelakakan dirinya dengan maksud
untuk melenyapkan nyawa. Perbuatan bunuh diri ini juga termasuk dosa besar. Di dalam
surat An-Nissa ayat 29-30 Allah menjelaskan bahwa :
��@A�%BC�� D�������� E��5G�$�
&' E���H�]QNB"U \�."OW$�!G%* �]Rq5�4
<u�X�R!O��,4 ¬',- %* Dt��."U
qe�P@�G Y ®��e"U �\�.F��G / &'$%
E���H���!-"U �\�.g8]m�%* / r,- ����
�⌧3 �\�.,4 �V☺6��$� 9a;< YG$%
�u�H!m� ���OW"n �F�W$%x)
�V☺N�]$% ���g8"N ��6,� ��� �5��� / �&Q$% D��OW"n 0�U ���� �¤e78qz
9:L<
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan
suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan
melanggar hak dan aniaya, Maka kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. yang
demikian itu adalah mudah bagi Allah.”(Q.S. An-Nissa : 29-30).
Dari uraian di atas, banyak orang yang mempergunakan haddid atau besi untuk
menembakan diri sendiri, menusuk diri sendiri, ini sangat berbahaya di sisi Allah.
Kemudian ada lagi yang bunuh diri dengan minum racun pembunuh serangga ini juga
termasuk dosa besar. Selanjutnya bunuh diri dengan loncat dari gunung atau suatu gedung
yang ia lihat saat ini banyak orang yang putus asa, padahal Allah melarang putus asa
karena putus asa merupakan sikap yang tercela.78
78
Syaiful Anwar Yakin, Tema Bunuh Diri Termasuk Dosa Besar Bagian 1(satu), Ahad, 20
Desember 2009. Pukul. 05.00-06.00.
Tabel 21
Penilaian Juri Terhadap Tema 20
Bunuh Diri Termasuk Dosa Besar Bagian 1
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah
3 Akhlak > > >
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri memilih pesan akhlak pada
tema 20.
1. Judul : Bunuh Diri Termasuk Dosa Besar Bagian 2
2. Hari / Tanggal : Senin, 21 Desember 2009
3. Narasumber : K.H. Syaiful Anwar Yaqin
Pada tema yang kedua mengenai bunuh diri termasuk dosa besar yakni
sebagaimana hadits Rasulullah SAW mengenai bunuh diri termasuk dalam dosa yang besar mengatakan bahwa terlaknatlah orang-orang mukmin yang membunuh dan yang
membunuh diri sendiri, dan barangsiapa menuduh orang mukmin kafir maka itu sama saja dengan membunuhnya, dan siapa yang membunuh jiwanya dengan sesuatu maka akan di
adzab dan akan disiksa oleh Allah di hari kiamat.
Dalam keterangan hadits ini Nampak jelas bahwa orang-orang mukmin yang
terlaknat itu sama juga dengan membunuhnya, dan menuduh orang mukmin kafir maka
sama juga dengan membunuhnya, dan barangsiapa yang membunuh dirinya dengan
sesuatu maka Allah akan menyiksanya di akhirat. 79
Tabel 22
Penilaian Juri Terhadap Tema 21
Bunuh Diri Termasuk Dosa Besar Bagian 2
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah >
3 Akhlak > >
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa juri 1 dan juri 3 memilih pesan akhlak
sedangkan juri 2 memilih pesan syariah pada tema 21.
79
Syaiful Anwar Yakin, Tema Bunuh Diri Termasuk Dosa Besar Bagian21(Dua), Senin, 21
Desember 2009. Pukul. 05.00-06.00.
1. Judul : Ihsan
2. Hari / Tanggal : Selasa, 22 Desember 2009
3. Narasumber : K.H. Syaiful Anwar Yaqin
Dalam pembahasan mengenai Ihsan sebagaimana dalam hadits jawahirul bukhori
Rasulullah SAW bersabda ihsan adalah kalau ia beribadah seolah-olah ia melihat Allah,
kalau ia tidak mampu melihat Allah yakinlah bahwa Allah melihat ia. Ia harus yakin bahwa
Allah melihat ia sepanjang aktifitas ia, karena kalau ia tidak yakin bahwa Allah melihat ia maka ia tidak termasuk orang yang beriman kepada Allah.
Dengan demikian, ihsan adalah cara beribadah yang baik dalam kehidupan sehari-
hari apapun yang ia kerjakan. Apabila ia jadi pedagang maka jadilah pedagang yang ihsan,
jadi pejabat, pejabat yang ihsan, jadi guru, guru yang ihsan dan jadi pegawai, pegawai yang
ihsan. Karena apabila ia melakukan segala sesuatunya dengan ihsan yakni ia meyakini
bahwa Allah melihat ia kapan pun dan di mana pun ia berada maka ia akan berhati-hati
dalam melakukan aktifitas sehari-hari dan menjauhkan harta yang ia cari dari hal-hal dosa
yang diharamkan oleh Allah untuk keluarga ia. 80
Tabel 23
Penilaian Juri Terhadap Tema 22
Ihsan
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah
3 Akhlak > > >
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri memilih pesan akhlak pada
tema 22.
1. Judul : Mengungkit-ungkit Pemberian
2. Hari / Tanggal : Rabu, 23 Desember 2009
3. Narasumber : K.H. Syaiful Anwar Yaqin
Dalam kehidupan sehari-hari terkadang tanpa ia sadari ia sering membangkit-
bangkit apa yang telah kiat berikan kepada orang lain, padahal ia telah mengetahui bahwa
memberi sesuatu kepad aorang lain merupakan sadaqoh yang bernilai pahala yang
dianjurkan oleh agama. Namun apabila pada suatu hari kebaikan tersebut disebut-sebut dan diungkit-ungkit kembali agar orang yang diberikan sesuatu tersebut merasa berhutang budi
dan mau membalas kebaikannya maka perbuatan yang seperti ini sangat tercela dalam agama dan dapat menghilangkan pahala kebaikan itu sendiri serta ia akan mendapatkan
dosa dan celaan dari Allah SWT. Padahal Allah sudah menjelaskan bahwa ia tidak boleh
80
Syaiful Anwar Yakin, Tema Ihsan , Selasa, 22 Desember 2009. Pukul. 05.00-06.00.
membatalkan sadaqoh-sadaqoh dan jangan mengungkit-ngungkit lagi sehingga menyakiti hati orang lain.
Sebuah hadits Rasulullah menerangkan bahwa ada tiga golongan yang Allah tidak
mau berbicara dengan ketiga golongan tersebut nanti dan mereka tidak akan mendapatkan
ampunan atas dosa-dosanya serta mereka mendapatkan siksaan yang pedih yaitu orang
yang berkecukupan untuk menutup kedua mata kakinya yakni orang kaya yang sombong
yang menggunakan baju yang besar sehingga bajunya menyentuh tanah, kemudian yang
kedua orang yang suka mencerca atau mengulang-ulang kembali kebaikannya kepada
orang lain dan orang yang menjual barangnya dengan sumpah palsu. Ketiga golongan inilah yang merupakan golongan tercela dan tidak disukai oleh Allah SWT.
81
Tabel 24
Penilaian Juri Terhadap Tema 23
Mengungkit-ungkit Pemberian
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah
3 Akhlak > > >
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri memilih pesan akhlak pada
tema 23.
1. Judul : Berkhianat
2. Hari / Tanggal : Kamis, 24 Desember 2009
3. Narasumber : K.H. Syaiful Anwar Yaqin
Adapaun ciri orang yang berkhianat terdapat pula dalam ciri-ciri orang munafik adalah apabila ia berjanji ia menginkari, apabila berkata ia berdusta dan apabila di percaya
ia berkhianat. Sebagaimana Rasul mengatakan tunaikanlah amanat yang dipercayai padamu dan jangan kamu berkhianat kepada orang yang memberikan amanat kepadamu.
Apabila ia menjadi pegawai maka kerjakanlah amanat yang diperintahkan kepada ia dengan baik dan ikhlas karena Allah dengan cara bekerja yang baik, yang jujur dan jangan
melakukan khianat dengan mengadakan penipuan dan pembohongan terhadap pekerjaan-pekerjaannya.
Apabila ada orang yang mengkhianati ia maka janganlah ia balas dengan
mengkhianati kembali, namun ia do’akan agar ia menjadi sadar. Maka jadilah ia orang
yang amanah atas apa yang diberikan kepada ia, jika ia menjadi pejabat jadilah pejabat yang amanah yang membawa rakyat kepada kesejahteraan dan kemakmuran. Apabila ia
menjadi pedagang maka jadilah pedagang yang amanah terhadap apa yang ia jual, dan
81
Syaiful Anwar Yakin, Tema Mengungkit-ungkit Pemberian, Rabu, 23 Desember 2009. Pukul.
05.00-06.00.
janganlah ia menjadi orang yang berkhianat karena sesunggunhnya khianat merupakan perbuatan tercela dan Allah tidak menyukai orang yang berkhianat.82
Tabel 25
Penilaian Juri Terhadap Tema 24
Berkhianat
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah >
3 Akhlak > >
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa juri 1 dan juri 3 memilih pesan akhlak
sedangkan juri 2 memilih pesan syariah pada tema 24.
1. Judul : Pemimpin yang Mengelabuhi Rakyat Bagian 1
2. Hari / Tanggal : Jum’at, 25 Desember 2009
3. Narasumber : K.H. Syaiful Anwar Yaqin
Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri-sendiri dan sudah pasti tidak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain sebab ia memiliki hubungan satu
sama lain untuk saling tolong menolong. Untuk itu ia sebagai masyarakat atau negara harus memilih pemimpin-pemimpin yang handal, jujur, tangguh dan berwibawa. Oleh karena itu
Allah mengingatkan kepada ia dalam sutar As-Syuro’ ayat ke 42 :
^�"� �\�H� �\�.C�,-$% �¦n,-
IY�☺�O K>,4=e"-☺!O�� 9a<
“Fir'aun menjawab: "Ya, kalau demikian, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan
menjadi orang yang didekatkan (kepadaku)" (Q.S. As-Syuro’ : 42).
Dikatakan dalam surat Al-Qashas ayat 59 Allah berfirman mengenai suatu kaum
yang di dalamnya terdapat kepemimpinan yang zhalim maka kelak Allah SWT akan
menghancurkan negeri tersebut, dan berikut firman Allah :
�G$% �⌧3 ��A4$� ��,�x@G
.se]-!O�� /�S��� �¦�H��� �0,K
��@��G�* F'��$� E��H���
�\,@!6��} �$F�����$� / �G$% �rF]Q
07i,�x@G ��e]-!O�� +',-
��@H��%*$% Dt�☺,��" 9,;<
“Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum dia mengutus di
ibukota itu seorang Rasul yang membacakan ayat-ayat kami kepada mereka; dan tidak
82
Syaiful Anwar Yakin, Tema Berkhianat, Kamis, 24 Desember 2009. Pukul. 05.00-06.00.
pernah (pula) kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan
melakukan kezaliman.”(Q.S. Al-Qashas : 59).
Demikian ayat di atas menjelaskan bahwa negeri itu Allah akan menghancurkan
oleh Allah apabila dalam negeri atau masayarakat tersebut terdapat ia-ia yang zhalim yakni
yang menganiaya dan merugikan pihak lain baik dengan tindakan maupun dengan
perkataan. Sebagaimana Allah menurunkan agama Islam untuk saling kasih mengasihi dan
saling lindung melindungi dan bukan untuk berbuat kerusakan di muka bumi dengan
perbuatan kezhaliman yang merugikan banyak pihak.83
Tabel 26
Penilaian Juri Terhadap Tema 25
Pemimpin yang Mengelabuhi Rakyat Bagian 1
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah >
3 Akhlak > >
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa juri 1 dan juri 3 memilih pesan akhlak
sedangkan juri 2 memilih pesan syariah pada tema 25.
1. Judul : Pemimpin yang Mengelabuhi Rakyat Bagian 2
2. Hari / Tanggal : Sabtu, 26 Desember 2009
3. Narasumber : K.H. Syaiful Anwar Yaqin
Pada bagian kedua mengenai pemimpin maka dilihat kembali kepada sejarah kepemimpinan Umar Bin Khatab yang terpilih mejadi khalifah atau pemimpin pada
masanya maka ia berpidato dihadapan rakyatnya sesunguhnya aku yang telah kalian pilih dan bukan aku yang terbaik dari kalian. Khalifah Umar Bin Khatab ketika menjadi
pemimpin sampai badannya kurus memikirkan amanat yang besar yang diberikan kepadanya, ia pemimpin yang bersahaja dan memikirkan kepentingan rakyatnya sehingga
pada masa kepemimpinan Umar Bin Khatab masyarakat Madinah menjadi makmur dan sejahtera dan merekalah yang disebut dengan masyarakat madani. Khlifah Umar tidak
bernah mengelabuhi rakyatnya dan ia senantiasa berbuat adail terhadap rakyatnya.
Namun berbeda pada zaman sekarang di mana banyak orang-orang yang berlomba-
lomba untuk menjadi pemimpin karena kekuasaan dan kekayaan. Banyak dari mereka yang
83
Syaiful Anwar Yakin, Tema Pemimpin yang Mengelabuhi Rakyat Bagian 1(satu), Jumat, 25
Desember 2009. Pukul. 05.00-06.00.
hanya memberikan janji-janji ketika hendak menjadi pemimpin kepada rakyatnya, tapi ketika mereka telah terpilih menjadi pemimpin mereka lupa akan janji-janjinya dan mereka
lalai terhadap amanah yang diberikan kepadanya. Mereka mengelabuhi rakyatnya dengan janji-janji surga. 84
Tabel 27
Penilaian Juri Terhadap Tema 26
Pemimpin yang Mengelabuhi Rakyat Bagian 2
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah >
3 Akhlak > >
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa juri 1 dan juri 3 memilih pesan akhlak
sedangkan juri 2 memilih pesan syariah pada tema 26.
1. Judul : Pemimpin yang Mengelabuhi Rakyat Bagian 3
2. Hari / Tanggal : Ahad, 27 Desember 2009
3. Narasumber : K.H. Syaiful Anwar Yaqin
Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Thabrani dari Abu Umamah beliau berkata ia yang paling berat siksaannya pada hari kiamat adalah penguasa yang
zhalim, Rasul mengatakan dan tiap golongan dari umatku yang tidak akan mendapat
pertolongan pada hari kiamat nanti adalah setan yang curang dan orang yang berlebih-
lebihan dalam beribadah dia akan menjadi saksi dari mereka tapi melepas diri dari mereka.
Dari hadits ini jelas diterangkan bahwa pemimpin yang zhalim dan curang tidak akan
mendapat pengakuan dari Nabi Muhammad SAW, dan juga dikatakan bahwa yang paling
berat siksaannya pada hari kiamat adalah pemimpin yang curang.
Sedangkan pada hadits yang diterangkan Iman Ahmad mengatakan bahwa Allah melindungi dari pemerintahan orang-orang bodoh yaitu penguasa-penguasa yang muncul
sesudahku mereka tidak mempergunakan petunjukku dan tidak mengikuti tauladanku. Sebagaimana khalifah-khalifah seperti Abu Bakar, dan Umar Bin Khatab yang mereka
diberikan tugas sebagai pemimpin pada zamannya maka mereka menangis karena merasa
takut tidak menjalankan amanahnya dengan baik yang padahal mereka ditunjuk dan dipilih
84
Syaiful Anwar Yakin, Tema Pemimpin yang Mengelabuhi Rakyat Bagian 2 (Dua), Sabtu,
26Desember 2009. Pukul. 05.00-06.00.
bukan menunjuk diri untuk menjadi pemimpin. Semoga pemimpin-pemimpin ia mengambil contoh dan pelajaran dari kepemimpinan khalifah-khalifah terdahulu. 85
Tabel 28
Penilaian Juri Terhadap Tema 27
Pemimpin yang Mengelabuhi Rakyat Bagian 3
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah >
3 Akhlak > >
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa juri 1 dan juri 3 memilih pesan akhlak
sedangkan juri 2 memilih pesan syariah pada tema 27.
1. Judul : Membimbing Keluarga dalam Dosa
2. Hari / Tanggal : Senin, 28 Desember 2009
3. Narasumber : K.H. Syaiful Anwar Yaqin
Sebagai kepala keluarga seharusnya seorang suami membimbing keluarganya
menjadi keluarga yang sakinah, bukan membimbing keluarganya ke dalam dosa. Kehidupan dalam rumah tangga dalam Islam bukan semata-mata perjanjian saja tetapi
memiliki makna yang luas yang diikat oelh tali pernikahan, sehingga dengan pernikahan ini terciptalah rumah tangga yang aman, tentram dan bahagia yang sakinah mawaddah wa
rohmah, ia akan melahirkan keturunan-keturunan yang sholeh dan sholehah yang baik dan
berguna baik bagi Negara dan agama.
Oleh karena itu, wujud kebahagiaan adalah bukan di ukur dari harta yang ia punya melainkan ketentraman dalam keluarga. Dalam setiap keluarga bagi kepala keluarga maka
wajib mencari nafkah dan boleh membelanjakan hartanya asalkan tidak berlebih-lebihan, apalagi bersenang-senang dan jangan pula membiarkan istrinya bergaul dengan lelaki lain
serta membiarkan anaknya bergaul secara bebas.
Dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 3 Allah SWT menjelaskan :
0,°�rsO�� &' ⌧7.F� +',-
WP$6����± %%* FP⌧3,¤x²G
HP$Z���rsO��$% &' ���@"7.F� +',-
^��± %%* «�,¤x²G / ©:�e�$%
���OW"n 0�U K>�F�G"☺!O�� 9:<
85
Syaiful Anwar Yakin, Tema Pemimpin yang Mengelabuhi Rakyat Bagian 3(Tiga), Ahad, 27
Desember 2009. Pukul. 05.00-06.00.
“Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau
perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh
laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas
oran-orang yang mukmin”(Q.S. An-Nur : 3).
Ayat di atas Allah menjelaskan bahwa laki-laki dan perempuan penzina maka harus
dikawinkan dengan laki-laki dan perempuan penzina pula dan tidak patut menjadi teman
hidup seorang muslim sebagaimana perbuatannya itu. Dan sebagaimana hadits Rasulullah
yang diriwayatkan oleh Abdullah Bin Umar bahwa golongan yang tidak akan masuk surga
Allah SWT yang pertama adalah orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, kedua orang yang berbuat yuliyus, dan yang ketiga perempuan yang menyerupai laki-laki dan
sebaliknya.
Untuk itu, marilah ia hidup sesuai dengan situasi dan kondisi ia, dan dapat
membimbing keluarganya ke jalan Allah. Sebab jika ia merusak keluarga ia dengan hal-hal
yang dilarang oleh Allah seperti berzina mka dosanya akan mengalir hingga anak cucu ia.
Maka bimbinglah keluarga ia menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rohmah yang
dekat dengan keridhoan Allah, bukan keluarga yang jauh dari ridho Allah dan dekat
dengan laknat Allah SWT.86
Tabel 29
Penilaian Juri Terhadap Tema 28
Membimbing Keluarga dalam Dosa
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah > > 3 Akhlak >
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa juri 1 dan juri 3 memilih pesan
syari’ah sedangkan juri 2 memilih pesan akhlak pada tema 27.
1. Judul : Tidak Membersihkan Kencing
2. Hari / Tanggal : Selasa, 29 Desember 2009
3. Narasumber : K.H. Syaiful Anwar Yaqin
Beristinja’ atau membersihkan diri dari najis yakni bersuci merupakan hal yang
sangat penting, sebab sebagaimana yang kisahkah oleh Rasulullah SAW bahwa salah satu
yang menyebabkan seseogang di siksa di dalam kuburnya adalah karena ia tidak bersih
dalam beristinja’ atau bersuci. Di dalam satu hadits Rasulullah mengatakan hendaklah kamu membersihkan diri dari sisa-sisa bau karena sesungguhnya kebanyakan siksa kubur
itu disebabkan oleh itu. Dan di dalam riwayat yang lain juga Rasululah pernah mengatakan bahwa mengapa orang yang sangat jauh itu tidak memperhatikan di mana air
kencingnya terpercik dan tidak mau mencucinya.
86
Syaiful Anwar Yakin, Tema Membimbing Keluarga dalam Dosa, Senin, 28 Desember 2009.
Pukul. 05.00-06.00.
Jika ia tidak mempelajari dan memperhatikan cara bersuci ia maka ini dapat membahayakan dalam kehidupan ataupun kesehatan, kalau tanpa mempelajari itu,
mungkin ia hanya mendapat kesehatan saja tapi agama ia hilang separo. Oleh karena itu, apabila ia tidak bersuci dan tidak bersih membersihkan najis-najis yang ada dalam diri ia
setelah buang air kecil ataupun besar, ini merupakan dosa yang menyebabkan ia tersiksa dalam kubur nanti.87
Tabel 30
Penilaian Juri Terhadap Tema 29
Tidak Membersihkan Kencing
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah > > > 3 Akhlak
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri sepakat memilih pesan
syari’ah pada tema 29.
1. Judul : Menyembunyikan Ilmu
2. Hari / Tanggal : Rabu, 30 Desember 2009
3. Narasumber : K.H. Syaiful Anwar Yaqin
Orang yang suka menyembunyikan ilmu pengetahuan dan berlaku seperti orang tidak tau dihadapan orang lain ia tidak mau memberitahukan ilmu yang ia miliki kepada
orang lain baik kepada orang yang bertanya ataupun orang yang ingin mengetahui ilmu tersebut. Sedangkan setiap orang Islam dalam mencari ilmu itu hukumnya wajib dan
berdosa apabila seseorang itu membiarkan dirinya dalam kebodohan dan tidak mau
menuntut ilmu pengetahuan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-
Baqoroh ayat 159 berbunyi :
r,- K������� �☺��.� ��G
�$F!Os�%* IY�G ���$FL���!O��
.s�)��N���$% 3Y�G �)H4 �G
���r5r�4 r�rF��O 0,K L���7.!O�� µ ��(C�"OB%�* \k�¦�HN�� h���
\k�¦�HN��$% Dt�F�H�C�O�� 9�,;<
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang Telah kami turunkan
berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah kami menerangkannya
kepada ia dalam Al iab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua
(mahluk) yang dapat mela'nati.”(Q.S. Al-Baqoroh : 159).
87
Syaiful Anwar Yakin, Tema Tidak Membersihkan Kencing, Selasa, 29 Desember 2009. Pukul.
05.00-06.00.
Inilah ancaman Allah bagi orang-orang yang suka menyembunyikan ilmu pengetahuan, dia mengetahui ilmu namun ia tidak mau memberitahukan atau
menyampaikan karena takut dikucilkan atau lain sebagainya. Padahal ilmu pengetahuan itu harus disampaikan, hukum kebenaran itu harus dijelaskan. Oleh karena itu Allah
menginginkan ia untuk berlaku jujur, melaksanakan amanah apalagi ketika ia mempunyai kedudukan atau jabatan. 88
Tabel 31
Penilaian Juri Terhadap Tema 30
Menyembunyikan Ilmu
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah > > > 3 Akhlak
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri sepakat memilih pesan
syari’ah pada tema 30.
1. Judul : Penganiayaan Terhadap Orang yang Lemah
2. Hari / Tanggal : Kamis, 31 Desember 2009
3. Narasumber : K.H. Syaiful Anwar Yaqin
Pada pembahasan kali ini yakni mengenai orang-orang yang lemah seperti kaum
dhuafa’, hamba sahaya, orang miskin dan lain sebagainya yang mereka kerap memperoleh
perlakuan yang kasar dari orang yang memiliki harta yang banyak, mereka hanya pasrah
sebab tidak berani melawan karena mereka lemah segala-galanya, baik ekonominya
maupun ilmunya. Oleh karena itu, ia sebagai orang yang kuat harus membela mereka.
Sebagaimana Allah juga memerintahkan ia agar tidak meninggalkan anak cucu ia
yang lemah sebab akan dianiaya oleh orang lain. Rasulullah pernah berkata mengenai
penganiayaan terhadap orang yang lemah yaitu sholat, sholat dan takutlah kepada Allah
dalam memelihara hamba sahaya. Imam Ahmad dan Imam Thabrani mengatakan bahwa
Rasulullah pernah bersabda ketika ia haji wada’ perhatikanlah pelayanmu, berilah mereka
makan dari apa yang kamu makan dan berilah pakaian dari apa yang kamu pakai dan
apabila ia berbuat kesalahan yang kamu tidak memaafkannya maka jualah mereka sebagai
hamba Allah dan jangan kamu siksa.
Maka apabila ia memiliki seorang pembantu maka perlakukanlah mereka
sebagaimana ia yang sama dengan ia, dan janganlah sekali-kali ia menyiksanya sebab sesungguhnya Allah yang lebih menguasai atas hamba-hambanya. Pesan yang disampaikan
pada tema di atas adalah mengandung pesan akhlak yakni berupa seruan untuk berprilaku
saling menghormati dan menjaga sesama ia sekalipun ia hanya seorang hamba sahaya.
Juga perintah menjaga orang-orang yang lemah dengan tidak menganiaya mereka dan
88
Syaiful Anwar Yakin, Tema Menyembunyikan Ilmu, Rabu, 30 Desember 2009. Pukul. 05.00-
06.00.
menyiksanya. Karena sesungguhnya yang membedakan antara ia bukanlah dari derajat, kekayaan serta jabatan yang ia miliki namun kareba derajat ketakwaan di sisi Allah SWT.89
Tabel 32
Penilaian Juri Terhadap Tema 31
Penganiayaan Terhadap Orang yang Lemah
No Kategorisasi Pesan Dakwah Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 Aqidah
2 Syari’ah
3 Akhlak > > >
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa ketiga juri sepakat memilih pesan
akhlak pada tema 31.
4
89 Syaiful Anwar Yakin, Tema Penganiayaan Terhadap orang yang Lemah, Kamis, 31 Desember5
2009. Pukul. 05.00-06.00.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengacu pada beberapa pertanyaan dalam rumusan masalah di atas, akhirnya
diperoleh serangkaian kesimpulan sebagai berikut :
1. Isi pesan dakwah pada program KOPIAH di Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi edisi 1-
31 Desember 2009 yang terbagi dalam 3 kategorisasi pesan, maka peneliti melihat
bahwa pada dasarnya pesan dakwah yang disampaikan oleh narasumbernya lebih
cenderung mengajak kepada berperilaku yang baik sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an
dan Sunnah Rasul, mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya, bersikap lemah lembut
terhadap seorang muslim, dan berlaku tegas terhadap orang kafir. Juga menjelaskan
mengenai ibadah sholat yang menjadi nilai ke-Islaman seseorang dan mengingatkan
kita akan kematian dengan memperbanyak amal shalih selama kita hidup di dunia,
menjadi pemimpin yang amanah, serta menjadi peribadi muslim yang baik;
2. 31 materi yang di siarkan dalam program KOPIAH Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi
pada edisi 1-31 Desember 2009, terlihat pesan yang lebih dominan disampaikan oleh
narasumbernya adalah pesan akhlak yakni sebanyak 58 % dibandingkan dengan pesan
aqidah yang berjumlah 13 % dan pesan syariah yang cukup dominan dengan 29 %.
Hasil ini didapat dari kesepakatan antar juri sebesar 2,36 dengan nilai rata-rata 0,786
dan komposit realibilitas 0,92, dengan demikian penelitian ini memiliki validitas cukup
tinggi.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan siaran keagamaan
KOPIAH di Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi, maka ada beberapa saran yang hendak
peneliti sampaikan di antaranya :
1. Hendaknya materi yang disampaikan tidak terlalu panjang dengan bahasan tema
yang sama, juga perbanyak penambahan bacaan Al-Qur’an dan Hadits pada setiap
materi yang disampaikan oleh narasumbernya. Pembuatan materi lebih bervariasi
dengan tema yang aktual setiap harinya dengan kemasan berupa pemilihan kata
yang lebih halus dan menarik, serta penambahan waktu siaran menjadi lebih
panjang. Dengan demikian pendengar akan lebih tertarik untuk mendengarkan dan
mendalami ilmu-ilmu agama melalui program KOPIAH ini. Namun terkadang
materi pesan dakwah yang disampaikan narasumbernya tidak melulu pada 2 point
yakni pesan akidah dan syariah, ini terlihat dari edisi 1-31 Desember 2009 yang
lebih banyak menyampaikan pesan akhlak berdasarkan hasil penelitian yang
peneliti lakukan.
2. Harus adanya kesadaran yang tinggi khususnya bagi pendengar dalam memahami
dan mempelajari agama, sebab tugas seorang da’i hanya menyampaikan materi
pesan dakwahnya, namun dalam prakteknya kembali kepada usaha pendengar
untuk berusaha menjadi hamba yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Arbi, Armawati, 2003. Dakwah dan Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press).
Arikunto, Suharsimi, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
(Jakarta:Rhineka Cipta).
A. Somad, Idris, Th. 1425 H/2004. Diktat Ilmu Dakwah.
Aziz, Ali, M, Ilmu Dakwah Edisi Revisi (Jakarta:Kencana, 2009)
Bachtiar, Wardi, 1997. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos).
Badrutamam, Nurul, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher.
Bugin, Burhan, 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif aktualisasi metodologis ke arah
ragam varian kontemporer, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada)
Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :Balai
Pustaka).
DEPDIKBUD R.I, 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka)
Eka Ardhana, Sutirman, 1995. Jurnalistik Dakwah, (Jakarta : Pustaka Pelajar).
Ghazali, M. Bachri, 1997. Dakwah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu
Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya).
Habib, Syafaat, 1992. Buku Pedoman Dakwah, (Jakarta; Wijaya)
Hidayati, Nurul, 2006. Metodologi Penelitian Dakwah, (UIN Jakarta Press).
Jumroni, 2006. Metode-metode Penelitian Komunikasi, (UIN Jakarta Press).
Kriyantono, Rachmat, 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis
Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi,
Komunikasi Pemasaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group).
Kusnawan, Aep, 2004. Komunikasi dan Penyiaran Islam, (Bandung: Benang Merah Press)
L. Esposito, John dan O. Voll, John, 2002. Tokoh-Kunci Gerakan Islam Kontemporer,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada)
Mahmud, Ahmad, 1995. Dakwah Islam, (Bogor: Pustaka Thariqul Izzah)
Manan Abdul Djaliel, Rafi’uddin, 1997. Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung : Pustaka
Setia).
Muis, M, 2001. Islam dan Arus Globalisasi dalam Komunikasi Islam, (Bandung:
Rosdakarya).
Munir, M, 1997. Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media)
M. Romli, Asep Syamsul, 2004. Broadcast Journalism, (Bandung: Yayasan Nuansa
Cendikia).
Mondry, 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. (Bogor : Ghalia Indonesia).
Nasuhi, Hamid, dkk, 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jakarta : CeQDA).
Nata, Abuddin, 2001. Peta Keragaman Pemikiran Islam di Indonesi, (Jakarta:Raja
Grafindo Persada)
Raodhonah, 2007. Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan
UIN Press).
Setiawan, Bambang dan Muntaha, Ahmad, 2004. Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta:
Universitas Terbuka)
Suyanto, Bagong dan Sutinah, 2007. Metode Penelitian Sosial (Berbagai Pendekatan
Alternatif), (Jakarta: Kencana).
Soekanto, Soejono, 1982. Sosiologi Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers).
Syahdar, Ghazali, 1992. Kamus Istilah Komunikasi, (Bandung: Djembatan).
Syukir, Asmuni, 1983. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al Ikhlas).
Tasmara, Toto, 1987. Komunikasi Dakwah, (Jakarta : Gaya Media Pratama)
Tholchah, M. Hasan, 2004. Dinamika Kehidupan Religius, (Jakarta: LF. Putra).
Ucahyana Effendi, Onong, 1994. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosdakarya).
Widjaja, H. A. W, 2000. Ilmu Komunikasi, (Jakarta : Rineka Cipta)
Data
Hasil wawancara dengan mba Rika selaku Produser Materi di Radio Elgangga 100.3 FM
Bekasi. Jum’at 11 Desember 2009, pukul 12.30 wib
Website.
http://firmans.web.id dakwah melalui internet. Fiqih dakwah. Diposting pada 8 Desember
2009.
http://yusuf-istiqomah.blogspot.com/2009/08/pengantar-ilmudakwah.html.Tulisan dengan
judul “Pengantar lmu Dakwah”oleh Yusuf. Pada 22 Oktober 2009. Pukul.
12.30. WIB
www.elganggafm.com
LAMPIRAN WAWANCARA
Tanggal : 11 Desember 2009
Tempat : Radio Elgangga 100,3 FM Bekasi
Nama Responden : Rieka Zaini
Jabatan : Produser Materi
Peneliti : Apa yang melatarbelakangi adanya program KOPIAH ?
Responden : Jadi gini, ee dulu kita memang selalu punya acara dakwah ya, kita
selalu ada acara untuk dakwah dan kita dulu hanya pagi setelah
shubuh bentuknya ceramah tadinya. Trus ee dengan berjalannya
waktu ko rasanya monotonya, trus ee ada ee yayasan Al-fathonah
bergabung, tambah ustadz satu lagi, akhirnya yang ceramah tetep, ee
kita tambah ada, interaktif Al-Qur’an dan berjalannya waktu, ko ga
kena, masalahnya pendengar kita mereka kan jalan makin pagi, e
sedangkan mereka ga mungkin buka Al-Qur’an sambil jalan, jadinya
kita coba ambil interaktif. Dulu itu namanya mutiara shubuh, Sejak
tahun 2005 berubah nama jadi KOPIAH. Nah KOPIAH sendiri itu
bukan semata-mata songkok aja yah, tapi ada kepanjangannya
Khotbah Pagi Antar Pagi,
Peneliti : Siapa yang membuat materi siaran KOPIAH setiap hari?
Responden :kalau untuk materi kami tidak menyiapkan, namun narasumber
kita yang menyiapkan, sebab beliau lebih paham ya mengenai
materi dakwah dibanding saya selaku produser materi hehe.
Peneliti : Ada berapa narasumber pada program KOPIAH?
Responden : kalau untuk KOPIAH kita ada dua ya, yang satu Ustadz Akhlis
marzuki, dan K.H. Syaiful Anwar Yakin.
Peneliti :Apa kelebihan program KOPIAH dibanding siaran dakwah lain di
Elgangga?
Responden :Kalau KOPIAH kelebihannya pada metodenya interaktif dan setiap
pendengar bebas untuk bertanya sekalipun keluar dari tema yang
disampaikan oleh narasumber
Peneliti : Kenapa pemilihan waktu di pagi hari?
Responden :eehh, saya tidak tau kenapa, karena sejak saya masuk di sini
memang sudah ada, Mungkin esensinya lebih kuliah shubuh kali
ya,
Peneliti : Pesan-pesan dakwah apa saja yang biasa disampaikan?
Responden :Mereka lebih dominan bertanya tentang ibadah ya, gimana
menjalankan ibadah, bagaimana sih sholat yang bener, terus puasa
sunnah seperti apa, Kalo masalah aqidah jarang ya, atau juga
permasalahan perilaku yang benar menurut Rasul yang sering
ditanyakan pendengar kita
Peneliti Produser Materi
Fifit Fitriansyah Rieka Zaini.
LAMPIRAN WAWANCARA
Tanggal : 26 Desember 2009
Tempat : Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi
Nama Responden : Ustadz Akhlis Marzuki
Jabatan : Narasumber Program KOPIAH
Peneliti : Sejak kapan bapak menjadi narasumber KOPIAH?
Responden : Kalo saya dua tahun ya, dua tahun jalan
Peneliti : Apa yang membuat bapak tertarik untuk mengisi pada program
KOPIAH?
Responden :Kalau Bekasi inikan pendengarnya lain ya, pendengarnya lebih
cenderung ke bawah menengah ya, jadinya banyak yang masih
awam masalah ke-islaman. Karena kalo kita mau bilang Islam kan
ada tiga, ada Islam keturunan, Islam ikut-ikutan, ada Islam hakiki.
Ini kayanya ini di Elgangga ini tercakup semua dan banyak yang
menengah ke bawah, artinya mengengah ke bawah banyak ya yang
awam dan ikut-ikutan untuk itu di sini di ajarkan bagaimana sih
Islam yang benar.
Peneliti :Apakah tujuan dakwah yang bapak lakukan pada program
KOPIAH?
Responden :Karena kita harus memandang Islam yang benar ya Islam yang
kaffah yang mengacu pada tiga point tadi, Islam yang awam, Islam
yang ikut-ikutan dan Islam yang hakiki, jadi kita menyampaikan
ibadah kepada umat Islam caranya begini.
Peneliti :Adakah persiapan materi yang khusus bapak persiapkan pada setiap
harinya?
Responden :Kalau saya langsung saja ya karena memang dunia saya memang
dunia taklim. Jadi selalu siap kalo materi di minta ya kapan pun
insyaallah saya siap. Cuman saya menyampaikan materi-materi yang
up-to-date ya, materi materi yang keseharian yang kaitannya
memang ada tiga sasaran utama satu tentang akidah yang benar
tauhid ya yang kedua tentang ibadah yang benar, dan yang ketiga
tentang akhlakul karimah, dan yang lainnya mengenai rumah tangga
dan masalah kehidupan.
Peneliti :Apakah permasalahan yang lebih cenderung dihadap masyarakat?
Responden :Saya lihat paling banyak memang masalah dua point ya yakni
masalah akidah dan ibadah, kalo akhlak lebih kepada problem di
rumah tangga ya. Jadi memang pendengar elgangga kan
pendengarnya bukan hanya masyarakat Bekasi saja ya dan selama
ini mengikuti dengan baiklah.
Peneliti :Bagaimana penyampaian materi yang bapak lakukan?
Responden :kalo saya begini, kalo berdakwah itukan mengajak orang untuk
berpikir ya tidak usah di gurui dan mereka sendiri yang mengambil
kesimpulan ya setelah kita berargument karena memangkan
menggurui tidak boleh, karena memang penekanannya kan pada
kesadaran. Kalo e yang kita pakai ya selama ini kita dengarkan dulu
apa pertanyaannya, karena kadang ada yang bertanya panjang
namun kita sudah dapat tangkap maksudnya gitu.
Peneliti :Adakah permasalahan yang tidak dapat terjawab oleh bapak?
Responden :Alhamdulillah engga ya, Alhamdulillah terjawab semua, Cuma
memang ada permasalahan faham ya, ada masyarakat yang belum
siap menerima kebenaran ya menurut saya, mungkin ada satu sisi
cara berpikir tentang bagaimana cara beribadah yang benar, jadi
lebih banyak permasalahan ikhtilaf dan khilafiyyah ya.
Peneliti :Materi apa sajakah yang sudah disampaikan selama ini?ataukah ada
materi pengkhususan setiap harinya?
Responden :eem kalo materi memang saya selalu gado-gado ya, artinya saya
kadang kala membuat materi yang apa namanya berskala panjang
seperti amalan-amalan yang menghapus dosa besar dibuat beberapa
episode. Karena saya memang dalam membuat materi cenderung
membuat episode-episode baik itu materi aqidah, materi ibadah
ataupun materi akhlak. Tapi penekanan saya di materi tazkiyatun
nafs walaupun memang saya di akidah tapi penekanannya pada
tazkiyatun nafs.
Peneliti :Adakah suka duka yang dirasakan?
Responden :iya suka dukanya, karena memang dakwah itu memang ada ujian
ya, karena memang seperti kemarin ada yang tidak sepaham dengan
saya, tapi di samping itu banyak juga yang masuk ke hp saya yang
memberikan dukungan moril dan doa, jadi menurut saya ditanggapi
biasa-biasa sajalah namanya juga orang dan dakwah itu banyak
ujian.
Peneliti Narasumber
Fifit Fitriansyah Ust. Akhlis M.