jurusan ilmu ekonomi studi pembangunan ......1 analisis potensi ekonomi di kabupaten serang dan kota...

169
ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431H/2010M

Upload: others

Post on 02-Mar-2020

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

1

ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG

DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008

Disusun Oleh

Resnawati

106084002755

JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431H/2010M

Page 2: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

2

ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA

CILEGON PERIODE 2004 – 2008

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk memenuhi syarat-syarat

untuk meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

RESNAWATI

NIM: 106084002755

Dibawah bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid. MS Utami Baroroh, M.Si

NIP.195706171985031002

JURUSANILMU EKONOMI STUDIPEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/2010 M

Page 3: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

3

Hari ini Jum'at Tanggal 03 Bulan September Tahun Dua Ribu Sepuluh telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Resnawati NIM: 106084002755 dengan

judul Skripsi " ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG

DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 ". Memperhatikan penampilan

mahasiswi tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 03 September 2010

Penguji Ujian Komprehensif

Fitri Amalia, M.Si Fitri Amalia, M.Si

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli

Page 4: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

4

Hari ini Kamis Tanggal 9 Bulan Desember Tahun 2010 telah dilakukan Ujian

Skripsi atas nama Resnawati, NIM: 106084002755 dengan judul skripsi

"ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN

KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008" Memperhatikan penampilan

mahasiswa tersebut selama ujian beriangsung, maka skripsi ini sudah dapat

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Univeisitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 9 Desember 2010

Tim Penguji Ujian Skripsi

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Utami Baroroh, M.Si

Penguji Ahli Sekretaris

Dr. Ir. Roikhan Mochamad Aziz M.M M. Hariana I. Putra M.Si

Penguji Ahli I Penguji Ahli II

Page 5: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

5

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Resnawati

Nim : 106084002755

Jurusan : Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan/IESP

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang

merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri dan bukan

merupakan rekapitulasi maupun saduran dari hasil karya atau penelitian orang

lain.

Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau rekapitulasi maka skripsi

ini dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang ataupun menyusun

skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di

kemudian hari menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 03 Desember 2010

(Resnawati)

Page 6: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Resnawati

2. Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 22 Oktober 1988

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat : Kios Bunga “ Trubusku ”

Jalan. Cilegon-Serang, Rt.01/002,

Kec.Toyomerta, Serang-Banten

6. Telepon : 0856 240 31 209/0878 825 454 04

7. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SDN Kedaleman 1 Cilegon, Lulus 2000

2. SLTP Negeri 5 Cilegon, Lulus 2003

3. SMA Negeri 3 Cilegon, Lulus 2006

4. Universitas Islam Negeri Jakarta, Lulus 2010

III. PENDIDIKAN NON FORMAL

1. Primagama Cilegon, Tahun 2005

2. ILP Gintung, Tahun 2007

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : H. Darsono

2. Ibu : Hj. Sukawati

3. Alamat : Kios Bunga “ Trubusku ” Jalan. Cilegon-Serang

Rt.01/002, Kec.Toyomerta, Serang-Banten

4. Telepon : 081 310 30 80 62

5. Anak ke : 1 (satu) dari 2 (dua) bersaudara

Page 7: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

ii

Analysis of Economic Potency in Serang Regency

And Cilegon Town for the 2004-2008 Periods

by Resnawati

Abstract

This research is an attempt to figure out regional potencies that have

influences towards the economic growth in Serang regency and Cilegon town for

the 2004-2008 periods, as well as the contribution of those potential sectors for

the regional economic growth. The data used for the research are the Gross

Regional Domestic Product (GRDP) of Serang regency, Cilegon town and Banten

province for the 2004-2008 periods. The research also used the Location Quotient

(LQ) analytical tool and is completed with the Shift Share analysis, which is

functioned to figure out superior sectors in the analyzed region.

Basic sectors with the highest LQ average in the Serang regency are

development (2,03 percent), agricultural and services, processing industries,

financial, tenancies as well as corporate services. Meanwhile, basic sectors in

Cilegon are electricity, gas and clean water, with an average LQ of 2,20 percent,

and 1,28 percent for the processing industry sector. The results of the Shift Share

analytical method applying the differential growth (Dj) component in nine sectors

in the Serang regency has indicated that the nine sectors have a slower growth

compared to those in the Banten Province. Therefore, the nine sectors have low

competitiveness and do not have a growth potential to boost the economic growth

in the Serang regency. Meanwhile, six sectors have a positive average value

based on the Proportional (Pj) growth component, indicating that the Serang

regency specializes in the same sector with the fast-growing sectors in Banten’s

economy.

The Shift Share analytical method using a differential (Dj) growth

component has shown that three indicated sectors in Cilegon, i.e., processing

industrial sector with an average (Dj) of 80952,90, trading, hotel and restaurants

with an average (Dj) of 30518,05 as well as services with 30518,05, growing

faster than the same economic sectors in Banten. Meanwhile, the proportional

(Pj) growth component has shown that six sectors have positive average growth.

Key Words : Economic Potency, Location Quotient, Shift Share

Page 8: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

iii

ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG

DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004 – 2008

Oleh: Resnawati

Abstrak

Penelitian ini merupakan salah satu upaya untuk mengetahui potensi-

potensi daerah yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Serang dan Kota Cilegon selama tahun 2004 hingga tahun 2008, dan seberapa

besar sumbangan sektor-sektor potensial tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi

daerah. Data yang digunakan yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Serang dan Kota Cilegon dan Provinsi Banten tahun 2004 hingga

tahun 2008. Dalam penelitian ini digunakan alat analisis Location Quotient (LQ)

yang dilengkapi analisis Shift Share, yang berguna untuk mengetahui sektor-

sektor unggulan di daerah analisis.

Untuk Kabupaten Serang yang merupakan sektor basis dengan rata-rata

LQ terbesar yaitu sektor bangunan dengan LQ rata-rata sebesar 2,03 %, kemudian

sektor pertanian lalu sektor jasa-jasa, sektor industri pengolahan serta sektor

keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Sedangkan pada Kota Cilegon sektor

basis dimiliki oleh sektor listrik, gas dan air bersih dengan LQ rata-rata 2,20 %

dan sektor industri pengolahan dengan rata-rata LQ sebesar 1,28 persen. Hasil

metode analisis Shift Share menggunakan komponen pertumbuhan differential

(Dj) pada Kabupaten Serang dari 9 sektor terindikasi bahwa ke-9 sektor tersebut

tumbuh lebih lambat dibandingkan sektor ekonomi yang sama dengan Provinsi

Banten sehingga ke-9 sektor tersebut memiliki daya saing rendah dan tidak

berpotensi untuk dikembangkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Serang, sedangkan komponen pertumbuhan proportional (Pj) menunjukkan bahwa

terdapat 6 sektor yang memiliki nilai rata-rata positif, hal ini berarti Kabupaten

Serang berspesialisasi pada sektor yang sama dengan sektor yang tumbuh cepat di

perekonomian Provinsi Banten.

Hasil metode analisis Shift Share menggunakan komponen pertumbuhan

differential (Dj) pada Kota Cilegon terdapat 3 sektor yang terindikasi bahwa ke-3

sektor tersebut yaitu sektor industri pengolahan dengan (Dj) rata-rata 80952,96

dan sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan (Dj) rata-rata 30518,05 serta

sektor jasa-jasa yang (Dj) rata-ratanya adalah 167,27, tumbuh lebih cepat

dibandingkan sektor ekonomi yang sama dengan Provinsi Banten. Sedangkan

komponen pertumbuhan proportional (Pj) menunjukkan bahwa terdapat 6 sektor

yang memiliki nilai rata-rata positif.

Kata Kunci : Potensi Ekonomi, Kuosien Lokasi, Shift Share

Page 9: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Ilahi

Rabbi, yang telah memberikan limpahan nikmat, rahmat dan kasih sayang-Nya

kepada penulis selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammad saw, sang

pembawa risalah islam, pembawa syafaat bagi ummatnya dihari akhir kelak.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan

saran dan kritik yang dapat membangun dari berbagai pihak guna penyempurnaan

skripsi ini. Disamping itu, dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak

pihak yang tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan. Apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya, disampaikan kepada

semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Semoga menjadi amal

baik dan dibalas oleh Allah dengan balasan yang lebih baik. Secara khusus,

apresiasi dan terima kasih tersebut disampaikain kepada:

1. Ayahanda H. Darsono dan Ibunda Hj. Sukawati, atas doa dan kasih sayang

yang tidak terbatas kepada peneliti hingga saat ini, semoga Allah selalu

menyayangi keduanya sebagaimana keduanya menyayangi peneliti.

2. Adik aku, si hitam nan bawel Saraswati meskipun sering berdebat, tetapi dede

saras telah mensuport dan meluangkan waktu untuk menemani teteh Resna

dalam „merefresh‟ otak.

3. Ahmad Fauzi, yang telah menjadi tempat berkeluh kesah dan selalu

memberikan semangat, terimakasih untuk waktu, tenaga dan cintanya, bagian

warna terindah kehidupan yang pernah dimiliki dan tidak akan terlupakan.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS,. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta selaku dosen pembimbing I yang telah berkenan

meluangkan waktu untuk membaca, mengoreksi dan mengarahkan penulis

selama penulisan skripsi.

Page 10: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

v

5. Ibu Utami Baroroh, M,Si., selaku dosen pembimbing II yang telah membantu

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Terimakasih ibu cantik atas

bimbingan, jasa dan support tiada henti yang ibu telah berikan.

6. Bapak Dr. Ir. Roikhan Mochamad Aziz M.M dan Bapak M. Hartana I. Putra

M.Si selaku dosen penguji skripsi, terimakasih atas ilmunya.

7. Bapak Drs. Lukman, M.Si selaku Ketua jurusan Ilmu Ekonomi Studi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya Bapak Zuhairan, Ibu

Fitri Amalia, Bapak Tony Candra, Bapak Nurberlian, Bapa Agung, Bapa

Abbas, Ibu Rahmawati dan Ibu Isna yang telah memberikan motivasi dan

pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis selama penulisan skripsi dan masa

perkuliahan.

9. Seluruh Staf dan karyawan/karyawati khususnya Ibu Lili, Ibu Siska, Ibu Dewi

dan Bapak Amminudin, yang telah membantu penulis hingga saat ini.

10. H. Sajam kakek tercinta, Om Nara, Tante Nia, keponakanku Adam dan Tegar,

Om Sukma, Om fata, Hj. Dasem, Endang, Sumeri, untuk doanya, dukungan

yang tidak henti dan nenek terbaik Hj. Sawana (alm).

11. Persahabatan Bertujuh, Ayu, Amel, Ririn, Ael, Fauzy Tetot dan Adam,

terimakasih untuk persahabatan yang tidak akan hilang oleh waktu, jarak serta

untuk setiap kebahagian dan kesedihan yang telah kita lalui dan bagi bersama.

“Friendship Never End”

12. Keluarga Besar Gujeg: Hj. Rakayah (alm), H. Tulis, Mimi Kaji, Yayu,

Sawini, Bapa Embem, Bapak Us, Bapak Sajut, Om Tampidi dan Keluarga,

Bunda Tuti, Tante Ida, Om Ras, Tante En, Mimi Ci, Tante Sukila, terimakasih

doanya.

13. Saudara-saudaraku, ka Indra, Ulvi, Ririn dan Retna, Aziz, Aris, terimakasih.

14. Keluarga Besar Kost Cantik, yang menjadi „2ndHome‟ selama empat tahun

bagi peneliti, beserta kekasi hati pujaan bangsanya. Lebih khususnya kepada

Tika untuk ilmu dan tuntunanya, Fatmi Ucup, Lela Umam, Dilas Doi, Uwi Abi, Zee

Jamil, Leni Awal, Anis Sutan yang memberikan suport dan menemani penulis

Page 11: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

vi

15. dalam menyelesaikan skripsi ini dan Juniorku, Dewi Ola, Iceh, Maya Tresna,

Lilis Reza, Fany Mul, Putri Rizky.

16. Untuk Bubble, Reny, Yaz, Ledy, Arin, Lany, Yuli, Mya, Dita, Uum, yang

telah memberikan suport yang tiada henti, terimakasih untuk setiap doanya.

17. KKN 78, Boi, Adit, Oday, Akbar, Akew, Pay, Andi, Kusai, Budi, Anjar, Dafi

dan Haris, yang melengkapi silatuhrami bermakna di akhir semester.

18. Rekan-rekan mahasiswa IESP, khususnya Angkatan 2006 IESP A, Hadafi, Asri,

Isti, Feby, Andra, serta Safitri, Abu, Yanti, Awang, untuk diskusi beserta supportnya

dan adik-adik IESP, Angga, Aryo, HollyKey atas doanya khususnya JB Sukma

dan Slamet yang telah meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu.

19. HMI Ciputat, Khususnya KAFEIS, Adi Komba, Bang Oji, Bang Taka, Bang

Sugi, Bang Hafis, Bang Eko, Hany, Fauzi, Bande, Wasis, Dila, Arin, Yudhina,

Adha, Dendi, Bopeng, Sony, Fahmi, Hafa dan seluruh anggota “YAKUSA”

lanjutkan perjuangan kita.

20. Fajar beserta keluarga, yang selalu mensuport serta mas Reza, Dara, Iyu,

Bagus, terimkasih telah menjadi pendengar setia penulis dalam segala hal.

21. Untuk Miss Fitri, Diaz dan Elok Computer, khususnya „Uda‟, terimakasih

untuk bantuanya terhadap penulis.

22. Seluruh teman SD Kedaleman, SMP N 5 dan SMA N 3 Khususnya Ririn,

Rendy dan Jaka terimakasih ya teman atas bantuan dan suportnya.

23. Rasa cinta dan hormat kepada semua pihak yang telah banyak membantu yang

tak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam menyelesaikan skripsi.

Kami berharap skripsi ini menjadi konstribusi serta menambah pustaka dan

referensi bagi semua pihak yang membutuhkan. Saran dan masukan dari para

pembaca untuk perbaikan ketidaksempurnaan skripsi ini sangat diharapkan.

Jazákumullah Khoiron Katsiron.

Ciputat, Desember 2010

Resnawati

Page 12: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR UJIAN KOMPREHENSIF

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... i

ABSTRACT ...................................................................................................... ii

ABSTRAK ......................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ..................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat .................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi ............... 9

1. Pengertian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ........ 12

2. Model Basis Ekonomi .......................................................... 16

B. Landasan Teori ........................................................................... 17

1. Teori Pembangunan Ekonomi .............................................. 18

Page 13: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

viii

2. Teori Pembangunan Daerah ................................................. 18

3. Teori Pertumbuhan Ekonomi ............................................... 19

4. Teori Pertumbuhan Ekonomi Daerah ................................... 22

a. Teori Ekonomi Klasik .................................................... 23

b. Teori Pertumbuhan Neo-Klasik ..................................... 24

c. Teori Harrod-Domar dalam sistem regional .................. 25

d. Teori Pertumbuhan Jalur Cepat yang Disinergikan ....... 26

e. Teori Basis Ekonomi ...................................................... 27

C. Penelitian Terdahulu .................................................................. 33

D. Kerangka Pemikiran ................................................................... 40

E. Hipotesis Penelitian ................................................................... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup ........................................................................... 43

B. Metodologi Penentuan Sampel .................................................. 43

1. Library Research .................................................................. 43

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 44

D. Metode Analisis ......................................................................... 44

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................... 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................ 55

1. Kabupaten Serang ................................................................. 55

a. Keadaan Geografis .......................................................... 55

b. Kependudukan ................................................................ 57

Page 14: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

ix

c. Pemerintahan ................................................................... 59

d. Pendidikan ...................................................................... 59

e. Kesehatan ........................................................................ 60

2. Kota Cilegon ......................................................................... 60

a. Keadaan Geografis .......................................................... 60

b. Kependudukan ................................................................ 62

c. Pemerintahan .................................................................. 63

d. Pendidikan ...................................................................... 63

e. Kesehatan ....................................................................... 64

B. Analisis Potensi Pertumbuhan Ekonomi .................................... 64

1. Analisis Perkembangan PDRB ............................................ 65

a. Kabupaten Serang .......................................................... 65

b. Kota Cilegon .................................................................. 66

2. Analisis Location Quotient (LQ) ......................................... 66

a. Kabupaten Serang .......................................................... 67

b. Kota Cilegon .................................................................. 70

3. Analisis Shift Share (SS) ...................................................... 72

a. Kabupaten Serang .......................................................... 73

b. Kota Cilegon .................................................................. 78

4. Tipologi Sektoral .................................................................. 82

C. Pembahasan ................................................................................. 85

1. Pembahasan Per Sektor Kabupaten/Kota Analisis ............... 85

a. Kabupaten Serang .......................................................... 85

b. Kota Cilegon .................................................................. 97

Page 15: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................ 109

B. Saran ........................................................................................... 112

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 114

LAMPIRAN ...................................................................................................... 116

Page 16: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Distribusi Produk Domestik Regional Bruto di Kabupaten

Serang Atas Dasar Harga Berlaku 5

1.2 Distribusi Produk Domestik Regional Bruto di Kota

Cilegon Atas Dasar Harga Berlaku 5

1.3 Perbedaan Masing-masing Daerah Analisis 6

2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu 39

4.1 Luas Daerah di Kabupaten Serang 56

4.2 Luas Daerah dan Pembagian Wilayah Administratif

Kota Cilegon 62

4.3 Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto

Tahun 2004-2008 Kabupaten Serang Menurut Sektor

Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 65

4.4 Distribusi Presentase Produk Domestik Regional Bruto

Tahun 2004-2008 Kota Cilegon Menurut Sektor Atas

Dasar Harga Konstan Tahun 2000 66

4.5 Hasil Perhitungan Location Quotient (LQ) Kabupaten

Serang 67

4.6 Hasil Perhitungan Location Quotient (LQ) Kota Cilegon 70

4.7 Komponen Shift Share (SS) Kabupaten Serang 73

Page 17: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

xii

4.8 Komponen Pertumbuhan Proposional (Pj) Kabupaten

Serang 75

4.9 Komponen Pertumbuhan Differensial (Dj) Kabupaten

Serang 77

4.10 Komponen Shift Share (SS) Kota Cilegon 78

4.11 Komponen Pertumbuhan Proposional (Pj) Kota Cilegon 80

4.12 Komponen Pertumbuhan Differensial (Dj) Kota Cilegon 81

4.13 Makna Tipologi Sektor Ekonomi 84

4.14 Analisis Sektor Pertanian Kabupaten Serang 85

4.15 Analisis Sektor Pertambangan dan Penggalian Kabupaten

Serang 86

4.16 Analisis Sektor Industri Pengolahan Kabupaten Serang 88

4.17 Analisis Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Kabupaten

Serang 89

4.18 Analisis Sektor Bangunan Kabupaten Serang 90

4.19 Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Kabupaten Serang 91

4.20 Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Kabupaten Serang 93

4.21 Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan Kabupaten Serang 94

4.22 Analisis Sektor Jasa-Jasa Kabupaten Serang 95

4.23 Analisis Sektor Pertanian Kota Cilegon 97

Page 18: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

xiii

4.24 Analisis Sektor Pertambangan dan Penggalian Kota

Cilegon 98

4.25 Analisis Sektor Industri Pengolahan Kota Cilegon 99

4.26 Analisis Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Kota Cilegon 101

4.27 Analisis Sektor Bangunan Kota Cilegon 102

4.28 Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Kota

Cilegon 103

4.29 Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kota

Cilegon 104

4.30 Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan Kota Cilegon 106

4.31 Analisis Sektor Jasa-Jasa Kota Cilegon 107

Page 19: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Bagan Kerangka Pemikiran 41

3.1 Bagan Kerangka Peranan Potensi Ekonomi 53

4.1 Piramida Penduduk Kabupaten Serang 58

4.2 Peta Kota Cilegon 61

4.3 Presentase Luas Lahan Menurut Penggunaan Kabupaten Serang 69

Page 20: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

I Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Banten,

Kabupaten Serang dan Kota Cilegon Atas Dasar

Harga Konstan 2000 116

II Hasil Perhitungan Location Quotent Kabupaten

Serang 118

III Hasil Perhitungan Location Quotient Kota Cilegon 121

IV Hasil Perhitungan Komponen Shift Share Kabupaten

Serang 124

V Hasil Perhitungan Komponen Shift Share Kota

Cilegon 126

VI Hasil Perhitungan Share Komponen Nasional Share

(Nj) Kabupaten Serang 128

VII Hasil Perhitungan Share Komponen Nasional Share

(Nj) Kota Cilegon 130

VIII Hasil Perhitungan Komponen Differensial Shift (Dj)

Kabupaten Serang 132

IX Hasil Perhitungan Komponen Differensial Shift (Dj)

Kota Cilegon 135

X Hasil Perhitungan Komponen Proposional Shift (Pj)

Kabupaten Serang 137

Page 21: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

xvi

XI Hasil Perhitungan Komponen Proposional Shift (Pj)

Kota Cilegon 139

XII Hasil Perhitungan Rata-Rata Komponen Shift Share

Kabupaten Serang 142

XIII Hasil Perhitungan Rata-Rata Komponen Shift Share

Kota Cilegon 144

XIV Checking Perhitungan Shift Share Kabupaten Serang 146

XV Checking Perhitungan Shift Share Kota Cilegon 147

Page 22: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kesejahtraan rakyat.

Oleh karena itu, hasil pembangunan harus dinikmati oleh seluruh lapisan

masyarakat sebagai wujud peningkatan kesejahtraan lahir maupun batin secara

adil dan merata. Pembangunan ekonomi daerah pada hakekatnya adalah

serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, bersama

sama dengan masyarakatnya dalam mengelola dan memanfaatkan sumber

daya yang ada secara optimal untuk merangsang perkembangan ekonomi

daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah.

(Fahrurrazy, 2009:11).

Setiap upaya pembangunan ekonomi daerah mempunyai tujuan utama

untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah.

Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan

masyarakatnya harus secara bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan

daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah beserta partisipasi masyarakatnya

dan dengan menggunakan sumberdaya yang ada harus mampu menaksir

potensi sumber daya yang diperlukan untuk merancang dan membangun

perekonomian daerah. (Arsyad, 2010:374).

Peran serta masyarakat dan pemerintah dalam pembangunan daerah

dapat terlaksana dengan kondusif, karena ditunjang adanya otonomi daerah

yang ditandai dengan lahirnya dua produk undang-undang, yaitu UU. No.22

Page 23: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

2

Tahun 1999 (sekarang UU tersebut diganti dengan UU No. 32 Tahun 2004)

tentang Pemerintahan Daerah dan UU. No 25 Tahun 1999 (sekarang diganti

dengan UU No. 33 Tahun 2004) tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat. Lahirnya undang-undang tersebut

disambut positif oleh banyak kalangan dengan segenap harapan bahwa

melalui otonomi daerah akan dapat merangsang terhadap adanya upaya untuk

menghilangkan praktik-praktik sentralistik yang pada satu sisi dianggap

kurang menguntungkan bagi daerah dan penduduk lokal. Era otonomi telah

memberikan kesempatan kepada pemerintah daerah, baik provinsi maupun

kabupaten/kota untuk mengembangkan sendiri potensi daerah yang

dimiliknya. Dengan kata lain, daerah diberi wewenang untuk mengelola

sendiri keuangannya sekaligus menentukan arah pembangunan yang akan

dilaksanakan demi tercapainya kemakmuran penduduk di daerahnya, dengan

mempertimbangkan segenap potensi, sumber daya serta faktor-faktor lainnya,

baik faktor pendukung maupun faktor penghambat.

Melalui otonomi daerah, pemerintah daerah dituntut kreatif dalam

mengembangkan perekonomian, peranan investasi swasta dan perusahaan

milik daerah sangat diharapkan sebagai pemacu utama pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi. Dengan demikian suatu daerah sangat memerlukan

beragam data yang dapat dijadikan sebagai dasar acuan, baik dalam

penyusunan evaluasi pembangunan ekonomi di daerah yang telah

dilaksanakan maupun dalam perumusan perencanaan di masa yang akan

datang. (Dini, 2007:2).

Page 24: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

3

Sejak Tahun 2001, dengan diberlakukanya Undang-Undang Nomor 22

Tahun 1999 tentang pemerintah Daerah (sekarang UU tersebut diganti dengan

UU No.32 Tahun 2004), maka pembangunan daerah Kabupaten Serang dan

Kota Cilegon merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang

dilakukan secara terus-menerus untuk menuju ke arah perubahan yang lebih

baik. Adanya perubahan paradigma dalam penyelenggaraan pemerintahan

menuntut pihak pemerintah daerah untuk lebih mengutamakan prinsip-prinsip

penyelenggaraan otonomi daerah yang memperhatikan aspek demokrasi,

keadilan, pemerataan serta sektor potensi daerah.

Dini (2007:4), mengemukakan bahwa pada era otonomi daerah

paradigma baru dalam pembangunan ekonomi daerah, keberhasilan

pembangunan tidak lagi hanya diukur dari kemajuan fisik yang diperoleh atau

berapa besar Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dapat diterima keberhasilan

pembangunan harus dapat diukur dengan parameter yang lebih luas dan lebih

strategis yang meliputi seluruh aspek kehidupan baik materil dan non materil.

Agar dapat memenuhi kriteria luas dan strategi tersebut, maka pelaksanaan

pembangunan harus diawali berdasarkan prioritas dan pemilihan sasaran-

sasaran yang mempunyai nilai strategis dan memberikan dampak yang positif

dalam meningkatkan citra kedua daerah dengan membangun sektor-sektor

ekonomi yang memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di

kedua daerah.

Studi mengenai pertumbuhan ekonomi disuatu daerah oleh beberapa

peneliti telah dilakukan, salah satunya Dini (2007), dimana peneliti

menganalisis pertumbuhan ekonomi ekonomi yang melibatkan satu wilayah

yaitu Kota Tanggerang sebagai bahan penelitian.

Page 25: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

4

Berpedoman pada penelitian terdahulu tersebut, peneliti tertarik untuk

melakukan studi yang sama namun dengan cakupan daerah yang lebih luas.

Dua daerah di provinsi Banten dipilih untuk studi ini, yaitu Kabupaten Serang

dan Kota Cilegon. Alasan memilih kedua daerah tersebut sebagai lokasi dari

studi penelitian ini karena pada masing-masing daerah mempunyai

karakteristik ekonomi yang berbeda.

Salah satu indikator ekonomi yang sangat diperlukan untuk mengukur

kinerja pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB). PDRB merupakan indikator penting di suatu daerah yang

dapat mengindikasikan totalitas produksi neto barang/jasa yang selanjutnya

dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan evaluasi pembangunan

daerah.

Berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masing-

masing daerah, dimana sektor perekonomian diklasifikasikan berdasarkan

Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI) yang terdiri dari 9 (sembilan)

sektor, yaitu: (1) Sektor Pertanian, (2) Sektor Pertambangan dan Penggalian,

(3) Sektor Industri Pengolahan, (4) Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, (5)

Sektor Bangunan, (6) Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, (7) Sektor

Pengangkutan dan Komunikasi, (8) Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan serta (9) Sektor Jasa-Jasa.

Berikut ini adalah tabel Distribusi Produk Domestik Regional Bruto

Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha dalam perekonomian

Kabupaten Serang dan Kota Cilegon selama 2004 s.d. 2008

Page 26: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

5

Tabel 1.1

Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Serang Atas Dasar Harga

Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2004 s.d. 2008 (Persentase)

Sektor 2004 2005 2006 2007 2008

Pertanian 13,97 13,63 13,39 15,26 15,38

Pertambangan & Penggalian 0,06 0,06 0,06 0,08 0,08

Industri Pengolahan 49,21 48,41 47,72 63,02 61,70

Listrik, Gas & Air Bersih 5,15 4,91 4,62 5,14 4,84

Bangunan 6,30 6,43 6,59 2,17 2,29

Perdagangan, Hotel & Restoran 10,43 10,61 10,75 6,55 7,32

Pengangkutan & Komunikasi 3,37 3,75 4,05 2,96 3,14

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 3,16 4,10 4,45 2,26 2,44

Jasa-jasa 8,08 8,10 8,37 2,56 2,82

Total PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPS Kabupaten Serang berbagai edisi.

Tabel 1.2

Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kota Cilegon Atas Dasar Harga

Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2004 s.d. 2008 (Persentase)

Sektor 2004 2005 2006 2007 2008

Pertanian 2,62 2,49 2,37 2,28 2,24

Pertambangan & Penggalian 0,08 0,08 0,07 0,07 0,07

Industri Pengolahan 59,32 59,13 59,24 58,47 57,50

Listrik, Gas & Air Bersih 12,14 11,85 10,62 9,60 8,63

Bangunan 0,44 0,46 0,47 0,50 0,54

Perdagangan, Hotel & Restoran 11,94 12,53 13,58 14,93 16,51

Pengangkutan & Komunikasi 9,01 8,94 8,91 9,03 9,22

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 3,07 3,13 3,29 3,60 3,72

Jasa-jasa 1,38 1,38 1,42 1,51 1,58

Total PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPS Kota Cilegon berbagai edisi.

Peranan setiap sektor ekonomi dalam perekonomian dapat kita ketahui

dengan angka distribusi persentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) seperti yang tertera pada Tabel 1.1 dan

Tabel 1.2. Menurut tabel 1.1 dan 1.2, terlihat bahwa sektor Pertambangan dan

Penggalian merupakan sektor ekonomi yang mempunyai peranan paling

rendah baik dalam perekonomian Kabupaten Serang maupun Kota Cilegon

Page 27: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

6

yang pada tahun 2004 sebesar 0,06 persen untuk Kabupaten Serang dan 0,08

persen untuk Kota Cilegon.

Sementara konstribusi terbesar dalam perekonomian kedua daerah

disumbang oleh sektor Industri Pengolahan yang mempunyai sumbangan

paling besar terhadap perekonomian Kabupaten Serang hingga mencapai

angka sekitar 49,21 persen dan Kota Cilegon mempunyai persentase lebih

besar hingga angkanya mencapai 59,32 pada tahun yang sama dibandingkan

dengan Kabupaten Serang. Ketimpangan seperti ini tidak hanya terjadi pada

tahun 2004 tetapi sudah terjadi pada beberapa tahun sebelumnya. Secara

karakteristik keduanya memiliki perbedaan meskipun berada dalam satu

provinsi yaitu:

Tabel 1.3

Perbedaan Kabupaten Serang dan Kota Cilegon

No Kabupaten Serang Kota Cilegon

1 Berbentuk sebuah kabupaten,

yang terdiri dari 28 kecamatan.

Berbentu sebuah kota dengan jumlah

kecamatan lebih sedikit yaitu 8

kecamatan.

2 Jumlah penduduk lebih padat

dengan luas daerah yang lebih

besar 1. 734,09 Km2.

Jumlah penduduk relatif padat akan

tetapi luas daerah lebih sempit

175,50 Km2.

3 Dengan daerah yang lebih luas

maka luas lahan yang

dimanfaatkan untuk

perekonomian lebih besar.

Berbatasan langsung dengan akses

penghubung Pulau Jawa dan Pulau

Sumatera.

Dengan kondisi distribusi dan karakteristik diatas terlihat jelas bahwa

kedua daerah mempunyai potensi ekonomi dan sumberdaya yang berlainan.

Berdasarakan uraian diatas maka penelitian ini akan menganalisis potensi

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Serang dan Kota Cilegon pada tahun

2004-2008.

Page 28: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

7

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas

muncul pertanyaan-pertanyaan yang perlu mendapat jawaban dari penelitian

ini yaitu :

1. Bagaimana perkembangan PDRB selama 5 tahun pada masing-masing

sektor ekonomi di Kabupaten Serang dan Kota Cilegon ?

2. Sektor basis ekonomi apa yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi

di masing-masing daerah analisis yaitu Kabupaten Serang dan Kota

Cilegon?

3. Sektor-Sektor ekonomi mana yang potensial untuk dikembangkan sebagai

penunjang pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Serang dan Kota Cilegon?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

1. Mengetahui perkembangan PDRB selama 5 tahun (tahun 2004-2008) pada

masing-masing sektor di Kabupaten Serang dan Kota Cilegon.

2. Untuk mengetahui sektor basis ekonomi yang meningkatkan pertumbuhan

ekonomi pada masing-masing daerah yaitu Kabupaten Serang dan Kota

Cilegon sesuai dengan tipologi yang ada.

3. Mengetahui sektor-sektor ekonomi yang potensial untuk dikembangkan

sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi di masing-masing daerah yaitu

Kabupaten Serang dan Kota Cilegon.

Page 29: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

8

Selain itu penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai :

1. Sumbangan pemikiran terhadap pembangunan yang ada.

2. Tambahan informasi dan bahan kajian tentang gambaran/informasi

mengenai potensi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Serang dan Kota

Cilegon sehingga pemerintah daerah dapat lebih mengembangkan potensi

daerahnya secara optimal.

3. Masukan bagi para pembuat kebijakan yang berhubungan dengan

pembangunan Kabupaten Serang dan Kota Cilegon dalam rangka

mempersiapkan program pembangunan selanjutnya, serta terciptanya

peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan pengetahuan

bagi semua pihak, diantaranya Akademisi serta pihak lain yang dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Bagi Akademisi

Sebagai tambahan refrensi guna mempermudahkan bagi para akademisi

atau pihak yang berkepentingan yang ingin melakukan penelitian dengan

objek yang sama.

2. Pihak Lain (umum)

Diharapakan dapat menjadi bahan informasi bahwa adanya keterkaitan

sektor potensial yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan

pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

Page 30: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi

Sebelum kita membahas mengenai teori pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi daerah, ada baiknya dibahas mengenai daerah atau

regional terlebih dahulu, pengertian daerah berbeda-beda tergantung pada

aspek dan tinjauanya. Menurut Arsyad (2010:373) dilihat dari aspek ekonomi,

daerah mempunyai tiga pengertian, yaitu:

1. Suatu daerah dianggap sebagai ruang dimana kegiatan ekonomi terjadi dan

di dalam berbagai pelosok ruang tersebut terdapat sifat-sifat yang sama.

Kesamaan sifat-sifat tersebut, antara lain tercermin dari segi pendapatan per

kapitanya, sosial-budayanya, geografisnya, dan lain sebagainya. Daerah

dalam definisi ini disebut daerah homogen.

2. Suatu daerah dianggap sebagai suatu “ruang ekonomi” yang dikuasai oleh

satu atau beberapa pusat kegiatan ekonomi. Daerah dalam definisi seperti

ini disebut daerah nodal.

3. Suatu daerah adalah suatu “ruang ekonomi” yang berada dibawah satu

administrasi tertentu, seperti satu propinsi, kabupaten, kecamatan dan

sebagainya. Jadi, daerah di sini didasarkan atas pembagaian administratif

suatu negara. Daerah dalam definisi seperti ini disebut dengan daerah

perencanaan atau daerah administrasi.

Page 31: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

10

Dalam praktiknya, jika kita membahas perencanaan pembangunan

ekonomi daerah, maka definisi yang ketiga tersebut di atas yang lebih banyak

digunakan, karena: (1) dalam melaksanakan kebijakan dan rencana

pembangunan daerah diperlukan tindakan-tindakan dari berbagai lembaga

pemerintah. Oleh karena itu, akan lebih praktis jika suatu negara dipecah

menjadi beberapa daerah ekonomi berdasarkan satuan administratif yang ada,

dan (2) daerah yang batasnya ditentukan secara administratif lebih mudah

dianalisis, karena biasanya pengumpulan data di berbagai daerah dalam satu

negara, pembagianya didasarkan pada satuan administratif tertentu.

Arsyad (2010:374), mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai

suatu proses. Proses yang dimaksud adalah proses yang mencakup

pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif,

perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan

jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan, dan

pengembangan perusahaan-perusahaan baru.

Setiap pembangunan daerah memiliki tujuan utama untuk

meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah.

Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah dan masyarakatnya

harus secara bersama-sama mengambil inisiatif pembangunan daerah. Oleh

karena itu, pemerintah daerah dengan partisipasi masyrakatnya dengan

memanfaatkan sumberdaya-sumberdaya yang ada harus mampu menaksir

potensi sumberdaya-sumberdaya yang diperlukan untuk merancang dan

membangun perekonomian daerah.

Page 32: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

11

Pengertian pertumbuhan ekonomi (economic growth) dan

pembangunan ekonomi (economic development) masih sering jadi perdebatan

para ekonom. Pertumbuhan ekonomi menurut beberapa ekonom

mengartikanya sebagai berikut:

Teori pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai penjelasan

mengenai faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan output perkapita dalam

jangka panjang, dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut

sehingga terjadi proses pertumbuhan. Boediono (1999:2) dalam Dini

(2007:17).

Menurut Prof. Simon Kuznets dalam Jhingan (2004:57) berpendapat :

“Pertumbuhan Ekonomi adalah sebagai kenaikan jangka panjang

dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis

barang-barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai

dengan kemajuan teknologi dan penyesuaian kelembagaan dan idiologis yang

diperlukannya”.

Definisi tersebut mempunyai 3 (tiga) komponen: pertama,

pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya persediaan

barang suatu bangsa secara terus-menerus; kedua, teknologi maju merupakan

faktor dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk; ketiga,

penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya

penyesuaian di bidang kelembagaan dan idiologi sehingga inovasi yang

dihasilkan ilmu pengetahuan umat manusia dapat dimanfaatkan secara tepat.

Page 33: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

12

Berbeda dengan pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi

mempunyai kandungan arti yang lebih luas yang mencakup perubahan pada

tata susunan ekonomi masyarakat secara menyeluruh, analisis yang

menekankan pada pertumbuhan ekonomi semata dianggap kurang sempurna.

Hal ini disebabkan apabila terjadi peningkatan output dan pendapatan daerah

belum tentu meningkatkan taraf hidup dan kesejahtraan masyarakat, Setiawan

(2006:18).

1. Pengertian Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB )

Menurut Badan Pusat Statistik (2002:3), PDRB mempunyai

pengertian sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan untuk seluruh

wilayah usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai

barang dan jasa akhir yang dihasilkan seluruh unit ekonomi di suatu

wilayah.

Untuk menghitung PDRB yang ditimbulkan dari satu daerah ada

empat pendekatan yang digunakan, yaitu:

a. Pendekatan Produksi, yaitu pendekatan untuk mendapatkan nilai

tambah di suatu wilayah dengan melihat seluruh produksi netto barang

dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sektor perekonomian selama satu

tahun.

b. Pendekatan Pendapatan, adalah pendekatan yang dilakukan dengan

menjumlahkan seluruh balas jasa yang diterima oleh faktor produksi,

meliputi :

1) Upah/gaji (balas jasa faktor produksi tenaga kerja)

2) Sewa tanah (balas jasa faktor produksi tanah)

Page 34: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

13

3) Bunga modal (balas jasa faktor produksi modal)

4) Keuntungan (balas jasa faktor produksi wiraswasta/skill)

c. Pendekatan Pengeluaran, adalah model pendekatan dengan cara

menjumlahkan nilai permintaan akhir dari seluruh barang dan jasa,

yaitu:

1) Barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga, lembaga

swasta yang tidak mencari untung (nirlaba) dan pemerintah.

2) Barang dan jasa yang digunakan untuk membentuk modal tetap

bruto.

3) Barang dan jasa yang digunakan sebagai stok dan ekspor netto.

d. Metode Alokasi, model pendekatan ini digunakan karena kadang-

kadang dengan data yang tersedia tidak memungkinkan untuk

mengadakan penghitungan Pendapatan Regional dengan menggunakan

metode langsung seperti tiga cara di atas, sehingga dipakai metode

alokasi atau metode tidak langsung.

Sebagai contoh, bila suatu unit produksi mempunyai kantor pusat

dan kantor cabang. Kantor pusat berada di wilayah lain sedangkan kantor

cabang tidak mengetahui nilai tambah yang diperoleh karena perhitungan

rugi-laba dilakukan di kantor pusat. Untuk mengatasi hal itu penghitungan

nilai tambahnya terpaksa dilakukan dengan metode alokasi, yaitu dengan

mengalokasikan angka-angka oleh kantor pusat dengan menggunakan

indikator-indikator yang dapat menunjukkan seberapa besarnya peranan

suatu kantor cabang terhadap kantor pusat. (Saerofi, 2005:19).

Page 35: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

14

PDRB disajikan dalam dua cara, yaitu atas dasar harga berlaku dan

atas dasar harga konstan, PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan

nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada

setiap tahunya. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukan

nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga

pada suatu tahun tertentu (tahun dasar), dalam penelitian ini, penghitungan

yang digunakan adalah tahun 2000 sebagai tahun dasar.

Ada empat cara yang dikenal untuk menghitung nilai tambah bruto

(NTB) atas harga konstan, yaitu:

a. Revaluasi

Metode ini dilakukan dengan cara menilai produksi dan biaya

antara masing-masing tahun dengan harga pada tahun dasar.

Selanjutnya NTB atas dasar hargakonstan, diperoleh dari selisih antara

output dan biaya antara.

b. Ekstrapolasi

Metode ini dilakukan dengan cara nilai tambah masing-masing

tahun atas dasar harga konstan diperoleh dengan cara mengalikan nilai

tambah pada tahun dasar dengan indeks produksi. Indeks produksi

sebagai ekstrapolator dapat merupakan indeks dari masing-masing

produksi yang dihasilkan ataupun indeks dari berbagai indikator

produksi misalnya tenaga kerja.

Ekstrapolasi dapat juga dilakukan terhadap penghitungan

output atas dasar harga konstan. Kemudian dengan menggunakan rasio

Page 36: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

15

tetap nilai tambah terhadap output akan diperoleh perkiraan nilai

tambah atas dasar harga konstan.

c. Deflasi

Nilai tambah atas dasar harga konstan diperoleh dengan cara

membagi nilai tambah atas dasar harga yang berlaku masing-masing

tahun dengan indeks harga. Indeks harga yang digunakan sebagai

deflator biasanya merupakan Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks

Harga Perdagangan Besar (IHPB) dan sebagainya. Indeks harga di atas

dapat pula dipakai sebagai inflator dalam keadaan dimana nilai tambah

atas dasar harga yang berlaku justru diperoleh dengan mengalikan nilai

tambah atas dasar harga konstan dengan indeks harga tersebut.

d. Deflasi Berganda

Dalam deflasi berganda ini, yang dideflasi adalah output dan

biaya antaranya, sedangkan nilai tambah diperoleh dari selisih antara

output dan biaya antara hasil deflasi tersebut. Indeks harga yang

digunakan sebagai deflator untuk penghitungan ouput atas dasar harga

konstan biasanya merupakan indeks harga produsen atau indeks harga

perdagangan besar sesuai dengan cakupan komoditinya. Sedangkan

indeks harga untuk biaya antara adalah indeks harga dari komponen

input terbesar. Kenyataannya sangat sulit melakukan deflasi terhadap

biaya antara, disamping karena komponennya terlalu banyak juga

karena indeks harganya belum tersedia secara baik.

Page 37: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

16

2. Model Basis Ekonomi

Dalam model basis ekonomi dinyatakan bahwa faktor penentu

utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah keuntungan kompetitif yang

berhubungan langsung dengan permintaan barang dan jasa dari luar

daerah. Berdasarkan teori ini perekonomian suatu wilayah dibagi menjadi

dua yaitu sektor basis dan sektor non basis.

Menurut Sjafrizal (2008) dalam Purwaningsih (2009:29) penjelasan

mengenai sektor basis dan non basis yaitu :

Sektor basis adalah sektor yang menjadi tulang punggung

perekonomian daerah karena mempunyai keuntungan kompetitif yang

cukup tinggi, sehingga mampu mengekspor barang dan jasa ke luar batas-

batas perekonomian wilayah yang bersangkutan. Sedangkan sektor non

basis merupakan kegiatan-kegiatan yang menyediakan barang dan jasa

untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang bertempat tinggal di dalam

batas-batas perekonomian wilayah tersebut. Sektor basis ini berfungsi

sebagai sektor penunjang sektor basis atau service industri.

Adanya permintaan barang dan jasa dari luar daerah akan

meningkatkan proses produksi di sektor industri. Proses produksi di suatu

daerah yang menggunakan sumber daya produksi lokal, termasuk tenaga

kerja dan bahan bakunya, yang hasil output akhirnya diekspor akan

menghasilkan pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan per kapita,

dan penciptaan peluang kerja di daerah tersebut.

Page 38: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

17

Pengertian basis ekonomi di suatu wilayah tidak bersifat statis

melainkan dinamis, maksudnya pada tahun tertentu mungkin saja sektor

basis tersebut bisa beralih ke sektor lain. Sektor basis bisa mengalami

kemajuan atau kemunduran. Penyebab kemajuan sektor basis adalah

perkembangan jaringan transportasi dan komunikasi, perkembangan

pendapatan dan penerimaan daerah, perkembangan teknologi, dan adanya

perkembangan prasarana ekonomi dan sosial. Sedangkan penyebab

kemunduran sektor basis adalah adanya perubahan permintaan dari luar

daerah dan kehabisan cadangan sumber daya.

B. Landasan Teori

1. Teori Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi didefinisikan dalam berbagai pengertian

yang berannekaragam, seperti uarian dibawah ini.

Menurut Adam Smith dalam Dini (2007:13), pembangunan

ekonomi merupakan proses perpaduan antara pertumbuhan penduduk dan

kemajuan teknologi. Sementara itu Tarmidi (1992:11) dalam Dini

(2007:13) mengartikan pembangunan sebagai suatu proses

multidimensional yang menyangkut perubahan-perubahan besar dalam

struktur sosial, sikap masyarakat, kelembagaan nasional maupun

percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan dan

penghapusan dari kemiskinan mutlak.

Page 39: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

18

Menurut Prof. Meier dalam Dini (2007:13), mendefinisikan

pembangunan ekonomi sebagai proses kenaikan pendapatan rill perkapita

dalam suatu jangka waktu yang panjang. Schumpeter berpendapat bahwa

pembangunan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis atau

gradual, tetapi merupakan perubahan yang spontan dan tidak terputus-

putus. Sedangkan Suryana (2000:5) dalam Dini (2007:13) menjelaskan

bahwa pembangunan ekonomi disebabkan oleh perubahan terutama dalam

lapangan industri dan perdagangan.

Pembangunan ekonomi berkaitan dengan pendapatan perkapita dan

pendapatan nasional. Pendapatan perkapita yaitu pendapatan rata-rata

penduduk suatu daerah sedangkan pendapatan nasional merupakan nilai

produksi barang-barang dan jasa-jasa yang diciptakan dalam suatu

perekonomian di dalam masa satu tahun. Pertambahan pendapatan

nasional dan pendapatan perkapita dari masa ke masa dapat digunakan

untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi dan juga perkembangan

tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah.

Dalam penelitian ini pengertian pembangunan ekonomi yang

dijadikan pedoman adalah sebagai suatu proses yang menyebabkan

pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka

panjang.

2. Teori Pembangunan Daerah

Saat ini tidak ada satu teori pun yang mampu menjelaskan

pembangunan ekonomi daerah secara komprehensif. Namun demikian,

Page 40: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

19

ada beberapa teori yang secara parsial dapat membantu bagaimana

memahami arti penting pembangunan ekonomi daerah. Pada hakikatnya,

inti dari teori-teori tersebut berkisar pada dua hal, yaitu pembahasan yang

berkisar tentang metode dalam menganalisis perekonomian suatu daerah

dan teori-teori yang membahas tentang faktor-faktor yang menentukan

pertumbuhan ekonomi suatu daerah tertentu. (Arsyad, 2010:375).

Menurut Adisasmita (2005:19) dalam Dini (2007:15) menjelaskan

bahwa pembangunan ekonomi daerah berorientasi pada proses. Suatu

proses yang melibatkan pembentukan institusi baru, pembangunan industri

alternatif, perbaikan kapasitas kerja yang ada untuk menghasilkan produk

lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru dan informasi pengetahuan.

Dalam penelitian ini pembangunan daerah merupakan fungsi dari

potensi tenaga kerja, sumberdaya alam dan sumberdaya manusia, investasi

modal, sarana dan prasarana pembangunan, transformasi dan komunikasi,

komposisi industri, teknologi, situasi ekonomi dan perdagangan antar

wilayah, kemampuan pembiayaan dan pendanaan pembangunan daerah,

kewirausahaan, kelembagaan daerah dan lingkungan pembangunan secara

luas.

3. Teori Pertumbuhan Ekonomi

Pembahasan mengenai pertumbuhan ekonomi menempati porsi

tinggi dalam ilmu ekonomi makro. Hal ini disepakati oleh Robert Barro

dan Sala-I-Martin (Economic Growth:5), dalam ungkapanya:

Page 41: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

20

” Economic growth in the part of macroeconomics that’s really mater ”

Hampir semua turunan ilmu ekonomi makro mempunyai keterkaitan

dengan pembahasan mengenai pertumbuhan ekonomi ”.

Pengangguran, inflasi, kebijakan pemerintah, hingga perdagangan

internasional pun tidak akan terbahas tuntas tanpa mengikutsertakan

pembahasan mengenai pertumbuhan ekonomi.

Menurut Karl E, Case dan Ray C Fair, (Principle of Economic

Edisi 7:12-15):

” Pertumbuhan ekonomi adalah sebagai peningkatan output dari

total ekonomi. Peningkatan ini disebabkan karena ada peningkatan dalam

produksi. Jika output bertambah lebih cepat dan besar dari pertambahan

populasi, maka ouput per kapita akan meningkat dan secara tidak

langsung akan meningkatkan standard kehidupan. Selain definisi harafiah

diatas , pertumbuhan ekonomi juga merupakan salah satu kriteria untuk

mengukur hasil kegiatan ekonomi-selain definisi, kesetaraan dan

stabilitas.”

Beberapa ekonom juga menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi

juga dapat didefinisikan sebagai pertambahan dari pendapatan rill Gross

Domestic Product (GDP).

Pertumbuhan merupakan suatu proses perbaikan, pertambahan

total output yang terjadi menambah pilihan yang disediakan bagi

konsumen. Hal ini turut memberi andil dalam peningkatan kualitas

kehidupan melalui kebebasan dalam memilih.

Page 42: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

21

Menurut Boediono (1999:2) dalam Dini (2007:17), teori

pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai:

“ Penjelasan mengenai faktor-faktor apa yang menentukan

kenaikan output perkapita dalam jangka panjang, dan penjelasan

mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut sehingga terjadi proses proses

pertumbuhan ”.

Menurut Simon Kuznets dalam M.L Jhingan (2004:57)

pertumbuhan ekonomi adalah:

“ peningkatan kemampuan suatu negara (daerah) untuk

menyediakan barang-barang ekonomi bagi penduduknya, yang terwujud

dengan adanya kenaikan output nasional secara terus-menerus yang

disertai dengan kemajuan teknologi serta adanya penyesuaian

kelembagaan, sikap dan ideologi yang dibutuhkannya “.

Pertumbuhan ekonomi dapat diketahui dengan membandingkan

PDRB pada satu tahun tertentu (PDRBt) dengan PDRB tahun sebelumnya

(PDRB t-1).

Menurut Arsyad (2010:270) Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi

oleh beberapa faktor-faktor sebagai berikut :

a. Akumulasi Modal, termasuk investasi baru yang berwujud tanah

(lahan), peralatan fiskal dan sumberdaya manusia (human resources),

Laju Pertumbuhan Ekonomi = PDRBt – PDRBt-1 x100%

PDRBt-1

Page 43: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

22

akan terjadi jika ada bagian dari pendapatan sekarang yang akan

ditabung dan diinvestasikan untuk memperbesar output pada masa

yang akan datang. Akumulasi modal akan menambah sumberdaya-

sumberdaya yang baru dan meningkatkan sumberdaya-sumberdaya

yang ada.

b. Pertumbuhan Penduduk, dan hal-hal yang berhubungan dengan

kenaikan jumlah angkatan kerja dianggap sebagai faktor yang positif

dalam merangsang pertumbuhan ekonomi, namun kemampuan

merangsang tergantung kepada kemampuan sistem ekonomi yang

berlaku dalam menyerap dan memperkerjakan tenaga kerja secara

produktif.

c. Kemajuan Teknologi Menurut para ekonom, kemajuan teknologi

merupakan faktor yang paling penting bagi pertumbuhan ekonomi.

Dalam bentuknya yang paling sederhana, kemajuan teknologi

disebabkan oleh cara-cara baru dan cara-cara lama yang diperbaiki

dalam melakukan pekerjaanpekerjaan tradisional.

3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Menurut Robinson Taringan (2010:46) pertumbuhan ekonomi

daerah didefinisikan sebagai:

“ Pertambahan pendapatan masyarakat yang terjadi di suatu

wilayah, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (added value) yang terjadi di

wilayah tersebut “.

Page 44: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

23

Perhitungan pendapatan wilayah pada awalnya dibuat dalam harga

berlaku. Namun agar dapat melihat pertambahan dari kurun waktu ke

kurun waktu berikutnya, harus dinyatakan dalam nilai riil, artinya

dinyatakan dalam harga konstan. Pendapatan wilayah menggambarkan

balas jasa bagi faktor-faktor produksi yang beroperasi di daerah tersebut

(tanah, modal, tenaga kerja, dan teknologi), yang berarti secara kasar dapat

menggambarkan kemakmuran daerah tersebut.

Kemakmuran suatu wilayah selain ditentukan oleh besarnya nilai

tambah yang tercipta di wilayah tersebut juga oleh seberapa besar terjadi

transfer payment, yaitu bagian pendapatan yang mengalir ke luar wilayah

atau mendapat aliran dana dari luar wilayah.

Terdapat beberapa teori pertumbuhan ekonomi daerah/wilayah

sebagai berikut:

a. Teori Ekonomi Klasik

Sukirno (2006:244), mengemukakan bahwa Adam Smith

ternyata bukan saja pelopor ilmu ekonomi dan ahli ekonomi yang

pertama kali mengemukakan kebijakan laissez faire, tetapi juga

merupakan orang pertama yang membahas pertumbuhan ekonomi

secara sistematis. Inti ajaran Smith adalah agar masyarakat diberi

kebebasan yang seluas-luasnya dalam menentukan kegiatan ekonomi

yang terbaik untuk dilakukan.

Menurut Smith sistem ekonomi pasar bebas akan menciptaka

efisiensi, membawa ekonomi kepada kondisi full employment dan

menjamin pertumbuhan ekonomi sampai tercapai posisi stationer.

Page 45: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

24

Sementara peranan pemerintah adalah menjamin keamanan dan

ketertiban serta memberi kepastian hukum dan keadilan bagi para

pelaku ekonomi.

John Maynard Keynes mengoreksi pandangan Smith dengan

mangatakan bahwa pertumbuhan dalam kondisi jangka pendek dan

pendapatan total merupakan fungsi dari pekerjaan total dari suatu

negara, semakin besar volume pekerjaan yang dihasilkan, semakin

besar pendapatan nasional yang diperoleh, demikian juga sebaliknya.

Volume pekerjaan tergantung pada permintaan efektif.

Permintaan efektif ditentukan pada saat titik harga permintaan

agregat sama dengan penawaran agregat. Keynes juga menyatakan

untuk menjamin pertumbuhan yang stabil pemerintah perlu menerapkan

kebijaksanaan fiskal, kebijaksanaan moneter, dan pengawasan

langsung.

Sementara proses pertumbuhan ekonomi menurut Schumpeter

adalah proses peningkatan dan penurunan kegiatan ekonomi yang

berjalan secara siklikal. Pembaruan-pembaruan yang dilakukan oleh

pengusaha berperan dalam peningkatan kegiatan ekonomi.

Dalam proses siklikal tersebut, tingkat keseimbangan yang baru

akan selalu berada pada tingkat yang lebih tinggi daripada tingkat

keseimbangan sebelumnya

b. Teori Pertumbuhan Neo-Klasik

Teori pertumbuhan neo klasik dikembangkan oleh Robert M.

Solow (1970) dari Amerika Serikat dan TW. Swan (1956) dari

Page 46: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

25

Australia. Menurut teori ini tingkat pertumbuhan berasal dari 3 sumber

yaitu akumulasi modal, bertambahnya penawaran tenaga kerja dan

peningkatan teknologi. Teori neo klasik sebagai penerus dari teori

klasik menganjurkan agar kondisi selalu diarahkan untuk menuju pasar

sempurna. Dalam keadaan pasar sempurna perekonomian bisa tumbuh

maksimal. Analisis lanjutan dari paham neo klasik menunjukkan bahwa

terciptanya suatu pertumbuhan yang mantap (steady growth),

diperlukan suatu tingkat s (saving) yang pas dan seluruh keuntungan

pengusaha diinvestasikan kembali di wilayah itu. (Tarigan, 2007:52).

c. Teori Harrod-Domar dalam Sistem Regional

Teori ini dikembangkan hampir dalam waktu bersamaan oleh

Roy F. Harrod (1984) di Inggris dan Evsey D. Domar (1957), teori ini

didasarkan atas asumsi:

1) Perekonomian bersifat tertutup

2) Hasrat menabung (MPS = s) adalah konstan

3) Proses produksi memiliki koefesien yang tetap, serta

4) Tingkat pertumbuhan angkatan kerja (n) adalah konstan dan sama

dengan timgkat pertumbuhan penduduk.

Atas dasar asumsi-asumsi tersebut, Harrod-Domar membuat

analisis dan menyimpulkan bahwa pertumbuhan jangka panjang yang

mantap (seluruh kenaikan produksi dapat diserap oleh pasar) hanya bisa

tercapai apabila terpenuhi syarat-syarat keseimbangan sebagai berikut :

g = k= n,

Page 47: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

26

Dimana : g = Growth (tingkat pertumbuhan output)

k = Capital (tingkat pertumbuhan modal)

n = tingkat pertumbuhan angkatan kerja

Agar terjadi keseimbangan antara tabungan (S) dan investasi (I)

harus terdapat kaitan yang saling menyeimbangkan, padahal peran k untuk

menghasilkan tambahan produksi ditentukan oleh v (rasio modal output).

(Tarigan, 2007:49).

d. Teori Pertumbuhan Jalur Cepat yang Disinergikan

Dalam Tarigan (2007:55) dijelaskan bahwa teori pertumbuhan jalur

cepat (Turnpike) diperkenalkan oleh Samuelson (1955). Setiap

negara/wilayah perlu melihat sektor/komoditi apa yang memiliki potensi

besar dan dapat dikembangkan dengan cepat, baik karena potensi alam

maupun karena sektor itu memiliki competitive advantage untuk

dikembangkan. Artinya dengan kebutuhan modal yang sama sektor

tersebut dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar, dapat

berproduksi dalam waktu relatif singkat dan volume sumbangan untuk

perekonomian yang cukup besar.

Agar pasarnya terjamin, produk tersebut harus dapat menembus dan

mampu bersaing pada pasar yang lebih luas. Perkembangan struktur

tersebut akan mendorong sektor lain untuk turut berkembang sehingga

perekonomian secara keseluruhan akan tumbuh. Mensinergikan sektor-

sektor adalah membuat sektor-sektor saling terkait dan saling mendukung

sehingga pertumbuhan sektor yang satu mendorong pertumbuhan sektor

Page 48: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

27

yang lain, begitu juga sebaliknya. Menggabungkan kebijakan jalur cepat

dan mensinergikannya dengan sektor lain yang terkait akan mampu

membuat perekonomian tumbuh cepat.

e. Teori Basis Ekonomi

Teori basis ekspor murni dikembangkan pertama kali oleh Tiebout.

Teori ini membagi kegiatan produksi/jenis pekerjaan yang terdapat di

dalam satu wilayah atas sektor basis dan sektor non basis. Kegiatan basis

adalah kegiatan yang bersifat exogenous artinya tidak terikat pada kondisi

internal perekonomian wilayah dan sekaligus berfungsi mendorong

tumbuhnya jenis pekerjaan lainnya. Sedangkan kegiatan non basis adalah

kegiatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah itu sendiri. Oleh

karena itu, pertumbuhannya tergantung kepada kondisi umum

perekonomian wilayah tersebut. Artinya, sektor ini bersifat endogenous

(tidak bebas tumbuh), pertumbuhannya tergantung kepada kondisi

perekonomian wilayah secara keseluruhan. (Tarigan, 2007:55).

Analisis basis ekonomi adalah berkenaan dengan identifikasi

pendapatan basis, (Richardson, 1977:14). Bertambah banyaknya kegiatan

basis dalam suatu wilayah akan menambah arus pendapatan ke dalam

wilayah yang bersangkutan, yang selanjutnya menambah permintaan

terhadap barang atau jasa di dalam wilayah tersebut, sehingga pada

akhirnya akan menimbulkan kenaikan volume kegiatan non basis.

Sebaliknya berkurangnya aktivitas basis akan mengakibatkan berkurangnya

pendapatan yang mengalir ke dalam suatu wilayah, sehingga akan

menyebabkan turunnya permintaan produk dari aktivitas non basis.

Page 49: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

28

Teori basis ekonomi mendasarkan pandangannya bahwa laju

pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peningkatan

ekspor dari wilayah tersebut. Pertumbuhan industri-industri yang

menggunakan sumberdaya lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku

untuk kemudian diekspor, sehingga akan menghasilkan kekayaan daerah

dan penciptaan peluang kerja. (Arsyad, 2010:367).

Asumsi tersebut memberikan pengertian bahwa suatu daerah akan

mempunyai sektor unggulan apabila daerah tersebut dapat memenangkan

persaingan pada sektor yang sama dengan daerah lain sehingga dapat

menghasilkan ekspor. Untuk menganalisis ekonomi suatu wilayah, salah

satu teknik yang lazim adalah kuosien lokasi (Location Quotient) disingkat

LQ. Pada LQ dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat

spesialisasi sektor-sektor basis atau unggulan. Dalam teknik LQ berbagai

peubah (faktor) dapat digunakan sebagai indikator pertumbuhan wilayah,

misalnya kesempatan kerja dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Teori basis merupakan bentuk model pendapatan yang paling

sederhana dan dapat bermanfaat sebagai sarana untuk memperjelas

struktur daerah yang bersangkutan, selain itu teori ini juga memberikan

landasan yang kuat bagi studi pendapatan regional dan juga dapat

digunakan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang dapat mendorong

pertumbuhan wilayah.

Terdapat beberapa alat analisis yang dapat digunakan untuk

menentukan potensi relatif perekonomian suatu wilayah, sebagai berikut:

Page 50: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

29

(a) Analisis Shift Share (SS)

Analisis Shift Share (SS) merupakan teknik yang sangat

berguna dalam menganalisis perubahan struktur ekonomi daerah

dibandingnkan dengan perekonomian nasional. Tujuan analisis ini

sendiri adalah untuk menentukan kinerja atau produktivitas kerja

perekonomian daerah dengan membandingkanya dengan daerah yang

lebih besar (region/nasional).

Analisis SS, memberikan data tentang kinerja perekonomian

dalam 3 bidang yang berhubungan satu sama lain yitu:

(1) Pertambahan Ekonomi daerah diukur dengan cara menganalisis

perubahan agregat secara sektoral dibandingkan dengan perubahan

pada sektor yang sama di perekonomian yang dijadikan acuan.

(2) Pergeseran Proposional merupakan perbedaan antara pertumbuhan

daerah dengan menggunakan pertumbuhan nasional sektoral dan

pertumbahan daerah dengan menggunakan pertumbuhan nasional.

Daerah dapat tumbuh lebih cepat/lebih lambat dari rata-rata

nasional jika mempunyai sektor atau industri yang tumbuh lebih

cepat/lambat dari nasional. Dengan demikian, perbedaan laju

pertumbuhan dengan nasional disebabkan oleh komposisi sektor

yang berbeda.

(3) Pergeseran Diferensial, digunakan untuk menentukan seberapa

jauh daya asing industri daerah (lokal) dengan perekonomian yang

dijadikan acuan.

Page 51: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

30

(b) Location Quotient (LQ)

Untuk menganalisis basis ekonomi suatu wilayah, salah satu

teknik yang lazim digunakan adalah kuosien lokasi (Location Quotient,

LQ). Location Quotient digunakan untuk mengetahui seberapa besar

tingkat spesialisasi sektor-sektor basis atau unggulan (leading sectors).

Dalam analisis ini kegiatan ekonomi suatu daerah dibagi

menjadi 2 golongan, yaitu :

(1) Sektor Basis adalah kegiatan ekonomi yang melayani pasar di

daerah itu sendiri maupun diluar daerah yang bersangkutan.

(2) Sektor Non Basis adalah kegiatan ekonomi yang melayani pasar di

daerah itu sendiri.

Dasar pemikiran analisis ini adalah teori economic base yang

intinya adalah karena industri basis menghasilkan barang barang dan

jasa-jasa untuk pasar di daerah maupun diluar daerah yang

bersangkutan, maka penjualan keluar daerah akan menghasilkan

pendapatan bagi daerah tersebut. Terjadinya arus pendapatan dari luar

daerah ini menyebabkan terjadinya kenaikan konsumsi dan investasi di

daerah tersebut, dan pada gilirannya akan menaikkan pendapatan dan

menciptakan kesempatan kerja baru.

Peningkatan pendapatan tersebut tidak hanya menaikkan

permintaan terhadap sektor basis, tetapi juga menaikan permintaan

akan sektor non basis. Kenaikan permintaan ini akan mendorong

kenaikan investasi pada sektor yang bersangkutan sehingga investasi

modal dalam sektor non basis merupakan investasi yang didorong

sebagai akibat dari kenaikan sektor basis.

Page 52: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

31

(c) Angka Pengganda Pendapatan

Angka pengganda pendapatan (k) adalah suatu perkiraan

tentang potensi kenaikan pendapatan dari suatu kegiatan ekonomi yang

baru di dalam masyarakat.

(d) Angka Pengganda Pengerjaan

Angka pengganda pengerjaan dimaksudkan untuk mengukur

pengaruh suatu kegiatan ekonomi baru terhadap penciptaan jumlah

pekerjaan.

(e) Analisis Input-Output

Analisis ini, merupakan suatu teknik pengukuran ekonomi

daerah (regional). (Arsyad, 2010:397). Biasanya teknik ini digunakan

untuk melihat keterkaitan antar industri dalam upaya untuk memehami

kompleksitas perekonomian serta kondisi yang diperlukan untuk

mempertahankan keseimbangan antara penawaran dan permintaan.

Penelitian ini menggunakan Analisis Location Quotient karena

memiliki kebaikan berupa alat analisis yang sederhana yang dapat

menunjukan struktur perekonomian suatu daerah dan industri subsitusi

impor potensi atau produk-produk yang bisa dikembangkan untuk

ekspor dan menunjukan industri-industri potensial untuk dianalisis

lebih lanjut.

Analisis Location Quotient merupakan alat yang dapat

digunakan dengan mudah, cepat dan tepat. Karena kesederhanaannya,

teknik tersebut dapat dihitung berulang kali dengan menggunakan

berbagai perubah acuan dan periode waktu.

Page 53: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

32

Location Quotient dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan

merumuskan komposisi dan pergeseran sektor-sektor basis suatu

wilayah dengan menggunakan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) sebagai indikator pertumbuhan wilayah. Adisasmita (2005:29)

dalam Dini (2007:30).

Selain Location Quotient dalam penelitian ini digunakan juga

Analisis Shift Share, karena mempunyai beberapa keunggulan antara

lain:

(1) Memberikan gambaran mengenai perubahan struktur ekonomi

yang terjadi.

(2) Memungkinkan seorang pemula mempelajari struktur

perekonomian dengan cepat.

(3) Memberikan gambaran pertumbuhan ekonomi dan perubahan

struktur dengan cukup akurat.

Menurut Schumpeter dan Hicks dalam Jhingan (2004:4),

Perkembangan ekonomi merupakan perubahan spontan dan terputus-

putus dalam keadaan stasioner yang senantiasa mengubah dan

mengganti situasi keseimbangan yang ada sebelumnya. Berdasarkan

pengertian di atas yang dimaksud dengan pengembangan sektor

potensial dalam penelitian ini adalah upaya untuk

mengubah/menaikkan keadaan yang ada (mengganti keseimbangan

yang telah ada) pada sektor-sektor ekonomi potensial guna

meningkatkan PDRB masing-masing daerah analisis.Yang dimaksud

Page 54: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

33

dengan sektor unggulan (key sector) adalah sektor yang memiliki

peranan yang relatif besar disbanding sektor-sektor lainnya dalam

memacu tujuan pertumbuhan ekonomi.

C. Penelitian Terdahulu

1. Abdul Mukti dan Abdullah Dja‟far (2009:113) dengan judul “ Studi

Potensi Ekonomi Wilayah Kota Waringin Timur Peride 2003-2006 “.

Dalam penelitian ini menggunakan metode survei yang dilakukan di

Sampit sebagai ibukota Kabupaten Kotawaringin Timur, dengan

menggunakan alat analisis shif share untuk mendeskripsikan laju

pertumbuhan ekonomi pada Kabupaten Kotawaringin Timur serta metode

Location Quotient (LQ) untuk menemukan sektor yang paling besar

konstribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa selama periode

penelitian mengalami kenaikan dengan nasional share semua sektor positif

sehingga adanya konstribusi yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi

regional Provinsi Kalimantan Tengah dan proposional shift menunjukan

terdapat 5 sektor yang yang mempunyai konstribusi positif terhadap

provinsi namun tidak unggul sedangkan 4 sektor lainya mempunyai

perkembangan pendapatan lebih kecil dibandingkan pendapatan regional

provinsi, untuk nilai differnsial sektor pertanian; industri pengolahan;

listrik, gas dan air bersih lebih unggul dari pada rata-rata provinsi

Kalimantan Tengah. Sementara sektor yang mempunyai konstribusi paling

Page 55: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

34

besar atau yang menjadi leading sector adalah sektor pertanian;

perdagangan; hotel dan restoran serta industri pengolahan. Komoditas

unggulan Kabupaten Kotawaringin Timur yaitu sektor pertanian. yang

dimiliki oleh Kecamatan Parenggean.

2. Didit Welly Udjianto (2005:19) dalam penelitianya “Analisis Struktur

Ekonomi Potensi Wilayah di Kabupaten Sleman Propinsi DIY Periode

(1988-2002)“. Data yang digunakan adalah data sekunder PDRB

Kabupaten Sleman menurut sektor tahun 1998-2002 atas dasar harga

konstan 1993 serta presentase penduduk usia 10 tahun keatas yang bekerja

menurut lapangan pekerjaan utama di Kabupaten Sleman pada tahun 1998-

2002.

Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif untuk

menjelaskan laju pertumbuhan sektoral serta metode analisis kuantitatif

dengan teknik analisis Shift share guna mengetahui pertumbuhan struktur

ekonomi, Model Ratio Pertumbuhan (MRP) untuk mengetahui

perbandingan antarsektor, Location Quotient mengetahui sektor yang

menjadi basis serta anlisis Overlay yang dijadikan alat untuk mengetahui

identisifikasi sektor yang potensial untuk dikembangkan.

Dengan analisis-analisis tersebut diharapkan mampu melihat

gambaran struktur perekonomian di Kabupaten Sleman provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta sehingga dapat merencanakan pembangunan

ekonomi yang lebih baik. Pada Kabupaten Sleman mempunyai keunggulan

dalam sektor industri pengolahan, sektor keuangan, persewaan dan jasa

Page 56: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

35

perusahaan serta sektor jasa-jasa. Sedangkan dalam kesempatan kerja

Kabupaten Sleman mempunyai keunggulan yang khas terutama dalam

sektor tersier.

3. Dini (2007:1), dalam penelitian skripsinya dengan judul “ Analisis

Pertumbuhan Ekonomi di Kota Tanggerang (Pendekatan Model Basis

Ekonomi) “. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui sektor basis dan

sektor potensial yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi daerah

analisis dengan menggunakan pendekatan basis sektor. Periode analisis

yang digunakan adalah tahun 2001-2004 dengan menggunakan data

sekunder berupa PDRB daerah analisis. Dalam penelitian ini, alat analisis

yang digunakan adalah location quotient, shift share dan tipologi. Hasil

dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 4 sektor yang menjadi

basis di Kota Tanggerang dilihat dari nilai LQ yang lebih dari satu serta

berdasarkan perhitungan shift share dan tipologi terdapat 3 sektor yang

potensial untuk dikembangkan.

4. Fahrurrazy (2009:1), menganalisis mengenai “ Analisis Penentuan Sektor

Unggulan Perekonomian Wilayah Kabupaten Aceh Utara dengan

Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB “. Penelitian ini bertujuan untuk

menentukan sektor unggulan perekonomian wilayah Kabupaten Aceh

Utara sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam perencanaan

pembangunan ekonomi. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa

runtun waktu (time series) dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Aceh Utara dan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tahun

Page 57: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

36

1993-2007. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

analisis Klassen Tipology, analisis Location Quotient (LQ) dan analisis

Shift Share.

Berdasarkan hasil perhitungan dari ketiga alat analisis

menunjukkan bahwa sektor yang merupakan sektor unggulan sektor

pertanian. Sub sektor pertanian yang potensial untuk dikembangkan

sebagai sub sektor unggulan, yaitu sub sektor tanaman bahan makanan,

sub sektor tanaman perkebunan, sub sektor peternakan dan hasil-hasilnya,

dan sub sektor perikanan.

5. Mukhyi, (2008:2) dengan judul penelitian “ Analisis Peranan Subsektor

Pertanian dan Sektor Unggulan terhadap Pembangunan Kawasan

Ekonomi Propinsi Jawa Barat: Pendekatan Analisis IRIO“. Dalam

penelitian analisis shift share digunakan untuk mencari sektor yang

mempunyai konstribusi pada wilayah analisis serta untuk mengetahui

apakah sektor pertanian mempunyai konstribusi terhadap perekonomian

serta memiliki keterkaitan dan Analisis I-O interregional bertujuan untuk

mengetahui keterkaitan perekonomian wilayah analisis dengan wilayah

sekitar baik keterkaitan kedepan maupun keterkaitan kebelakang.

Sedangkan dengan location quotient dalam penelitian ini digunakan untuk

mencari keunggulan kompetitif. Penelitian menggunakan data PDRB dan

PDB serta Tabel I-O Interregional wilayah analisis.

Pada Provinsi Jawa Barat yang mempunyai konstribusi terbesar

adalah sektor perdagangan, industri pengolahan, perdagangan, hotel dan

Page 58: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

37

restoran serta sektor pertanian. Sementara yang memiliki nilai multiplier

besar terhadap perekonomian secara nasional sesuai dengan sektor

unggulan diprovinsi Jawa Barat adalah sebsektor perternakan, sedangkan

hasil dari analisis IRIO sektor dan subsektor unggulan Provinsi Jawa

Barat adalah sektor industri pengolahan, sektor bangunan dan sektor

perdagangan, hotel dan restoran.

6. Ropingi (2008:1), dengan judul analisis “ Aplikasi Shift Share Estaben-

Marquillas pada Sektor Pertanian di Kabupaten Boyolali “. Ruang

lingkup penelitian adalah Kabupaten Boyolali dalam kurun waktu 10

(sepuluh) bulan, data yang digunakan data time series Kabupaten Boyolali

PDRB selama lima tahun terakhir. Dengan analisis Shift Share Estaben-

Marquillas untuk meneliti efek alokasi, dimana dalam efek alokasi dapat

diketahui apakah daerah tersebut terspesialisasi dengan sektor pertanian

yang ada.

Hasil penelitian berdasarkan nilai efek alokasi sektor

perekonomian di Kabupaten Boyolali mempunyai 2 sektor keunggulan

kompetitif dan terspesialisasikan, 3 sektor keunggulan kompetitif namun

tidak terspesialisasi dan 2 sektor tidak memiliki keunggulan kompetitif

dan juga tidak terspesialisasi serta 2 yang tidak memiliki keuntungan

kompetitif namun terspesialisasi. Kontribusi sektor pertanian dalam

perekonomian Kabupaten Boyolali dilihat dari pengganda pendapatan

selama tahun 1998–2002 berkecenderungan meningkat kecuali pada tahun

2001 mengalami penurunan.

Page 59: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

38

7. Wali I. Mondal (2009:41), menganalisis mengenai “ An Analysis of The

Industrial Development Potential of Malaysia: A Shift-Share Approach “.

Melalui pendekatan shift share penelitian ini mencari mix industri yang

dapat dikembangkan dan berpotensi dalam memajukan pembangunan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

PDB menurut lapangan usaha periode 2001-2005 yang mencakup 11

sektor ekonomi di Malaysia. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa

malaysia mempunyai sektor basis di wilayah Klantan, Terengannu,

Pahong dan Johar Utara dimana ke empat wilayah tersebut mempunyai

mix industri yang unik dibandingkan wilayah lainya di Malaysia, hal

tersebut didukung dengan sumberdaya alam yang berlimpah. Pada

Semenanjung Malaysia kaya akan sektor pertanian dan sektor perikanan,

selain itu konstribusi sektor pariwisata memiliki peranan penting dalam

perekonomian Malaysia.

8. Zuhairan Y. Yunan (2010:25) dalam penelitianya dengan judul “Sektor

Basis dan Non Basis di Kotamadya Tanggerang Selatan (Suatu

Pendekatan Location Quotient)”. Tujuan dari penelitian ini adalah

pemecahan masalah dengan perlu adanya kemampuan di bidang ekonomi

di daerah analisis, dengan menggunakan populasi sebagai subyek

penelitian berupa PDRB sektoral Kota Tanggerang Selatan dan Provinsi

Banten tahun 2007-2009 dihitung berdasarkan atas dasar harga konstan

2000, dengan purposive sample sebagai teknik pengambilan sampelnya.

Identifikasi sektor basis dan non basis menggunakan alat analisis location

quotient. Penghitungan hasil dari LQ dalam penelitian tersebut

Page 60: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

39

menunjukan bahwa secara rata-rata selama 3 tahun terakhir, terdapat 6

sektor yang merupakan sektor basis yaitu sektor listrik, gas dan air

bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, sektor hotel, restoran,

pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan dan perusahaan serta

sektor jasa-jasa.

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Nama Penelitian Metode Keterangan

1 Abdul Mukti

dan Abdullah

Dja‟far

(2009:113).

Studi Potensi

Ekonomi Wilayah

Kota Waringin

Timur Periode 2003-

2006.

Survey, dengan alat

analisis LQ dan Shift

Share.

LQ untuk mencari sektor

basis dan non basis dan

Shift Share untuk

mendeskripsikan laju

pertumbuhan ekonomi.

2 Didit Welly

Udjianto

(2005:19).

Analisis Struktur

Ekonomi Potensi

Wilayah di

Kabupaten Sleman

Provinsi DIY

Periode 1998-2002.

Analisis kualitatif

dan kuantitatif

dengan LQ, Shift

Share, MRP dan

overlay.

Kualitatif untuk

menjelaskan laju

pertumbuhan sektoral dan

Kuantitatif, mengetahui

pertumbuhan sektor

ekonomi.

3 Dini (2007:1) Skripsi “ Analisis

Pertumbuhan

Ekonomi di Kota

Tanggerang

(Pendekatan Model

Basis Ekonomi).

Data Sekunder

dengan alat analisis

LQ, Shift Share dan

Tipologi.

Data yang digunakan

berupa PDRB Kota

Tanggerang.

4 Fahrurrazy

(2009:1)

Analisis Penentuan

Sektor Unggulan

Perekonomian

Wilayah Kabupaten

Aceh Utara dengan

Pendekatan Sektor

Pembentuk PDRB.

Data yang digunakan

skunder berupa time

series.

Dengan alat analisis

Klassen tipology,

LQ, Shift Share.

Time Series berupa kurun

waktu dari tahun 1993-

2007 berupa PDRB

Wilayah analisis.

5 Mukhyi

(2008:1)

Analisis Peranan

Subsektor Pertanian

dan Sektor Unggulan

terhadap

Pembangunan

Kawasan Ekonomi

Propinsi Jawa Barat:

Pendekatan Analisis IRIO.

Penelitian deskriptif.

Menggunakan alat

analisis Shift Share,

IRIO dan LQ.

Analisis IRIO berkaitan

dengan mengetahui

keterkaitan perekonomian

wilayah dengan wilayah

sekitar baik keterkaitan

kedepan maupun

kebelakang.

Page 61: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

40

No Nama Penelitian Metode Keterangan

6 Ropingi

(2008:1)

Aplikasi Shift Share

Estaban Marquillas

pada Sektor

Pertanian di

Kabupaten Boyolali.

Alat analisis Shift

Share Estaban

Marquillas.

Alat analisis SS-EM

digunakan untuk meneliti

efek lokasi, dengan

melihat daerah

spesialisasi.

7 Wali i Mondal

(2009:41)

An Analysis of The

Industrial

Development

Potential of

Malaysia A Shift

Share Approach

Data yang digunakan

adalh sekunder

dengan alat analisis

Shift Share.

Data Skunder yang

digunakan berupa PDB

Malaysia, Shift Share

untuk mencari industri

mix.

8 Zuhairan

(2010:25)

“Sektor Basis dan

Non Basis di

Kotamadya

Tanggerang Selatan

(Suatu Pendekatan

Location Quotient)”.

Teknik pengambilan

sampel purposive

sample dengan alat

analisis LQ.

Location quotient atau LQ

digunakan untuk mencari

sektor basis dan non basis

di daerah analisis.

Keterangan: Tabel lanjutan dari ringkasan penelitian terdahulu halaman 39.

D. Kerangka Pemikiran

Pada gambar 2.1 dibawah ini dijelaskan bahwa peningkatan

pertumbuhan ekonomi suatu daerah merupakan serangkaian usaha

kebijaksanaan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

hidup masyarakat, memperluas kesempatan kerja, meratakan distribusi

pendapatan, meningkatkan hubungan ekonomi antar wilayah di dalam region

maupun antar region dan mengembangkan ekonomi secara sektoral maupun

atar lintas sektoral yang lebih menguntungkan didukung dengan strategi

peningkatan sumber daya manusia Indonesia.

Pertumbuhan suatu daerah terjadi sebagai akibat adanya permintaan

barang dan jasa tertentu terhadap suatu daerah oleh daerah lainnya. Upaya

memenuhi permintaan ekspor tersebut dengan menggerakkan potensi ekonomi

Page 62: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

41

dan sistem produksi lokal akan memberikan pertumbuhan ekonomi bagi

daerah yang bersangkutan. Semakin tinggi permintaan luar daerah dapat

dipenuhi berarti semakin tinggi pula aktivitas perekonomian lokal dan

pertumbuhan ekonominya.

Bagan kerangka pemikiran Analisis potensi ekonomi di Kabupaten

Serang dan Kota Cilegon dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Pemikiran Analisis Potensi Ekonomi

di Kabupaten Serang dan Kota Cilegon

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis pada dasarnya merupakan proposisi atau anggapan yang

mungkin benar dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan

(Prasetyo dan Janah, 2005:76). Pertimbangan penelitian terhadap diperlukanya

hipotesis tidak tergantung pada jenis penelitian karena tidak semua penelitian

dapat menggunakan hipotesis bahkan desain hipotesis juga bisa berbeda-beda,

Perekonomian Daerah

Sektor-Sektor Ekonomi

Identifikasi Sektor Ekonomi

Analisis Potensi Ekonomi

Sektor Potensial

(Basis)

Sektor Tidak Potensial

(Non Basis)

Pertumbuhan Ekonomi

Page 63: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

42

keberadaan hipotesis tidak diperlukan karena pada penelitian termasuk dalam

katagori penelitian yang menggunakan data ataupun variabel yang

menunjukan gejala-gejala rumit dan sukar dibangun secara kuantitatif, maka

hipotesis yang dibangun hanya harus dalam berbentuk yang lebih verbal.

(Bungin, 2010:74). Selain pada penelitian kuantitatif deskriptif penggunaan

hipotesis tidak lebih penting seperti yang dilakukan pada penelitian kuantitatif

eksplanatif/penelitian yang menggunakan generalisasi sampel terhadap

populasinya. Hal ini disebabkan karena kuantitatif deskriptif tidak bertujuan

untuk menguji hipotesis, hanya mendeskripsikan ataupun sekedar

mengidentisifikasi data. Ciri penelitian kuantitatif yang mutlak menggunakan

hipotesis: eksplanatori, menggunakan pengujian statistik inferensial dan hasil-

hasil penelitian digeneralisasikan. (Bungin, 2010:84). Akan tetapi

penggunaan hipotesis pada penelitian kuantitatif deskriptif bukan tidak

diperbolehkan akan tetapi tidak lebih penting, pada penelitian ini penggunaan

hipotesis deskriptif tetap berfungsi untuk mengetahui dugaan sementara

tentang bagaimana peristiwa-peristiwa atau variabel-variabel tersebut terjadi.

Berikut adalah hipotesis dalam penelitian ini:

1. Terdapat perkembangan PDRB selama 5 tahun di Kabupaten Serang dan

Kota Cilegon pada masing-masing sektor.

2. Adanya sektor basis yang dapat meningkatkan pertumbuhan PDRB pada

masing-masing daerah.

3. Terdapat sektor ekonomi yang potensial yang mampu menunjang

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Serang dan Kota Cilegon.

Page 64: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Secara umum penelitian ini mencakup dua daerah di provinsi Banten,

dengan mengkhususkan pada Kabupaten Serang dan Kota Cilegon. Ruang

lingkup waktu yang dipakai 2004 hingga 2008 yang bertujuan untuk

menganalisis potensi ekonomi di masing-masing daerah yaitu Kabupaten

Serang dan Kota Cilegon.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. (Prasetyo

dan Janah, 2005:119). Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini adalah

Library Research.

1. Library Research

Metode pengambilan sampel Library Research yang merupakan

tekhnik pengumpulan data yang dilengkapi pula dengan mempelajari serta

menganalisis literatur yang bersumber dari buku-buku dan jurnal-jurnal

yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk mendapat

landasan teori dan konsep yang tersusun. Peneliti melakukan dengan

membaca, mengutip bahan-bahan yang berkenaan dengan penelitian.

Page 65: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

44

C. Metode Pengumpulan Data

Menurut Nur Indriantoro (2002:146) jika dilihat datanya maka

pengumpulan data dapat menggunakan sumber data primer dan sumber data

sekunder.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

merupakan data penelitian yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber

sekunder dari data yang kita butuhkan. (Bungin, 2010:122). Data sekunder

penelitian ini berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) wilayah analisis. Data-

data tersebut adalah:

1. PDRB Sektoral atas dasar harga konstan 2000 Kabupaten Serang dan Kota

Cilegon periode 2004-2008, data ini digunakan untuk mengetahui

perkembangan pertumbuhan ekonomi serta analisis sektor basis dan non

basis ekonomi. Data ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS)

Kabupaten Serang dan Kota Cilegon.

D. Metode Analisis

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang telah dirumuskan maka

metode analisis dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif, yaitu

dimana data yang digunakan dalam penelitian berbentuk angka, dalam

penelitian ini metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan format

deskriptif bertujuan untuk menjelaskan meringkaskan berbagai kondisi,

berbagai situasi, atau beberapa variabel yang timbul di masyarakat yang

menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi, kemudian

Page 66: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

45

mengangkat kepermukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi

ataupun variabel tersebut. (Bungin, 2010:36). Dimana metode analisis dalam

penelitian ini menggunakan beberapa teknik analasis, yaitu:

1. Peranan Sektor Unggulan terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Secara garis besar keterkaitan sektor unggulan serta sektor basis

dan non basis ekonomi dalam penelitian ini dilakukan dengan

mengidentisifikasi sektor basis dan non basis serta potensi sisi konstribusi

PDRB melalui alat analisis location quotient (LQ) dan Shift Share (SS).

a. Analisis Location Quotient (LQ)

Location Quotient atau disingkat LQ , merupakan suatu

pendekatan tidak langsung yang digunakan untuk mengukur kinerja

basis ekonomi suatu daerah, artinya bahwa analisis itu digunakan

untuk melakukan pengujian sektor-sektor ekonomi yang termasuk

dalam sektor unggulan. (Arsyad, 2010:390).

Arsyad (2010:391), menjelaskan bahwah dalam tekhnik LQ ini

kegiatan ekonomi suatu daerah dibagi ke dalam dua golongan, yaitu :

1) Sektor basis adalah sektor ekonomi yang mampu untuk memenuhi

kebutuhan baik pasar domestik maupun pasar luar daerah. Artinya

sektor ini dalam aktivitasnya mampu memenuhi kebutuhan daerah

sendiri maupun daerah lain dan dapat dijadikan sektor unggulan.

2) Sektor non basis merupakan sektor ekonomi yang hanya mampu

memenuhi kebutuhan daerah itu sendiri, sektor seperti ini dikenal

sebagai sektor non unggulan.

Page 67: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

46

Dasar pemikiran dari teknik ini adalah teori basis ekonomi

(economic base) yang intinya adalah:

“ Karena industri basis menghasilkan barang-barang dan jasa-

jasa untuk pasar di daerah maupun di luar daerah yang bersangkutan,

maka penjualan keluar daerah akan menghasilkan pendapatan bagi

daerah tersebut”. Dengan dasar teori ini maka sektor basis perlu

diprioritaskan untuk dikembangkan dalam rangka memacu pertumbuhan

ekonomi daerah.

Rumusan LQ menurut Didit (2005:25), dalam penentuan sektor

basis dan non basis, dinyatakan dalam persamaan berikut:

Si / S

LQ =

Bi / B

Catatan : Simbol y (PDRB Wilayah) dan Y (PDRB Provinsi) dalam jurnal

asli, diganti dengan S untuk PDRB Wilayah dan B untuk PDRB Provinsi

Dimana:

LQ = Nilai Location Quotient (LQ).

Si = Produksi sektor i di Daerah analisis pada tahun tertentu.

S = Total PDRB Daerah analisis.

Bi = Produksi sektor i Provinsi daerah analisis pada tahun tertentu.

B = Total PDRB Provinsi daerah analisis.

Sektor basis/spesialisasi mengacu kepada sektor ekonomi disuatu

wilayah, dimana suatu wilayah dikatakan memiliki spesialisasi jika

wilayah tersebut mengembangkan suatu sektor ekonomi sehingga

Page 68: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

47

pertumbuhan maupun andil sektor tersebut lebih besar jika dibandingkan

dengan sektor yang sama pada daerah lainya, spesialisasi juga tercipta

akibat potensi sumber daya alam yang besar maupun peranan permintaan

pasar yang besar terhadap output-output lokal.

Bendavid Val memberikan pengukuran terhadap derajat

spesialisasi/sektor basis dengan kriteria sebagai berikut. (Ghalib,

2005:169):

1) LQ > 1 Jika LQ lebih besar dari 1, berarti tingkat spesialisasi sektor

tersebut di daerah analisis lebih besar dari sektor yang sama pada

Provinsi daerah analisis.

2) LQ < 1 Jika LQ lebih kecil dari 1, berarti tingkat spesialisasi sektor

tertentu di daerah analisis lebih kecil dari sektor yang sama pada

tingkat Provinsi daerah analisis.

3) LQ = 1 Jika LQ sama dengan 1, berarti tingkat spesialisasi sektor

tertentu di daerah analisis sama dengan sektor yang sama pada tingkat

Provinsi daerah analisis.

Derajat spesialisasi/sektor basis tidak dapat bernilai negatif, ini

terlihat dari rumus LQ sendiri yang menunjukan pencarian rasio yaitu

mencari perbandingan sektor yang lebih unggul bukan mencari selisi dari

sektor tersebut.

b. Analisis Shift Share (SS)

Untuk Untuk mengkaji kinerja berbagai sektor ekonomi yang

berkembang disuatu daerah dan membandingkannya dengan

Page 69: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

48

perekonomian regional maupun nasional digunakan teknik analisis Shift-

Share. Dengan teknik ini, selain dapat mengamati penyimpangan dari

berbagai perbandingan kinerja perekonomian antar wilayah, maka

keunggulan kompetitif (competitive advantage) suatu wilayah juga dapat

diketahui melalui analisis Shift-Share ini. (Mukti, 2008:35).

Pada dasarnya, analisis Shift Share menggambarkan kinerja dan

produktivitas sektor-sektor dalam perekonomian suatu wilayah dengan

membandingkannya dengan kinerja sektor-sektor wilayah yang lebih besar

(provinsi/nasional). Analisis ini membandingkan laju pertumbuhan sektor-

sektor ekonomi regional (kota/kabupaten) dengan laju pertumbuhan

perekonomian yang lebih tinggi tingkatanya (provinsi). Dengan

menggunakan analisis Shift Share dapat diketahui perubahan struktur

ekonomi selama periode pengamatan tertentu. Data yang digunakan adalah

PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan 2000.

Komponen Share sering juga disebut komponen national share

sementara komponen Shift adalah penyimpangan atau (deviation) dari

national share dalam pertumbuhan ekonomi regional. Dimana

penyimpanganya positif pada daerah-daerah yang tumbuh lebih lambat

dibandingkan pertumbuhan pada region yang lebih besar

(provinsi/nasional)

Tujuan analisis ini adalah analisis ini digunakan untuk menentukan

kinerja atau produktivitas suatu daerah, pergeseran struktur, posisi relatif

sektor-sektor ekonomi dan identifikasi sektor-sektor ekonomi potensial

Page 70: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

49

suatu daerah kemudian membandingkannya dengan daerah yang lebih

besar (regional/nasional). Analisis ini memberikan data tentang kinerja

perekonomian dalam 3 bidang yang berhubungan satu sama lain. (Arsyad,

2010:389). Tiga bidang yang saling berhubungan itu meliputi:

1) Pertumbuhan ekonomi daerah diukur dengan cara melihat nialai PDRB

daerah analisis sebagai daerah pengamatan pada periode awal yang

dipengaruhi oleh pergeseran pertumbuhan perekonomian provinsi,

sehingga diketahui perubahan-perubahan dan perbandinganya.

2) Pergeseran proporsional (proportional shift) digunakan untuk

mengukur perubahan relatif, pertumbuhan atau penurunan, pada

daerah dibandingkan dengan perekonomian yang lebih besar yang

dijadikan acuan. Pengukuran ini memungkinkan kita untuk mengetahui

apakah perekonomian daerah terkonsentrasi pada industriindustri yang

tumbuh lebih cepat ketimbang perekonomian yang dijadikan acuan.

3) Pergeseran diferensial (differential shift) digunakan untuk membantu

dalam menentukan seberapa jauh daya saing industri daerah (lokal)

dengan perekonomian yang dijadikan acuan. Oleh karena itu jika

pergeseran diferensial dari satu industri adalah positif, maka industri

tersebut lebih tinggi daya saingnya dibanding industri yang sama pada

perekonomian yang dijadikan acuan.

Pertumbuhan suatu daerah pada dasarnya di pengaruhi oleh ketiga

bidang yang telah diuraikan sebelumnya yaitu, share national, proposional

shift dan differensial shift. (Ghalib, 2005:175).

Page 71: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

50

Menurut Glasson (1990:95) dalam Dini (2007:45), metode analisis

ini diawali dengan formulasi:

G = Yjt - Yjo

(Nj+Pj+Dj)

Nj = Yjo (Yt / Yo) – Yjo

(P + D)j = Yjt – (Yt / Yo) Yjo

Pj = Σi [(Yit / Yio) – (Yt / Yo)] Yijo

Dj = Σt [ Yijt – (Yit / Yio) Yijo]

= (P + D)j – Pj

Dimana:

Gj = Pertumbuhan PDRB Total wilayah analisis

Nj = Komponen Share

(P + D)j = Komponen Net Shift

Pj = Proportional Shift wilayah analisis

Dj = Differential Shift wilayah analisis

Yj = PDRB Total wialayah analisis

Y = PDRB Total Provinsi wilayah analisis

o,t = Periode awal dan Periode akhir

i = Subskripsi sektor pada PDRB

Catatan: Simbol E (tenaga kerja) dalam buku asli, diganti dengan

simbol Y (PDRB) karena data yang diteliti adalah PDRB.

Jika Pj > 0, maka wilayah analisis akan berspesialisasi pada sektor

yang di tingkat provinsi wilayah analisis tumbuh lebih cepat. Sebaliknya

Page 72: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

51

jika Pj < 0, maka wilayah analisis akan berspesialisasi pada sektor yang di

tingkat propinsi tumbuh lebih lambat.

Bila Dj > 0, maka pertumbuhan sektor i di wilayah analisis lebih

cepat dari pertumbuhan sektor yang sama di Provinsi wilayah analisis dan

bila Dj < 0, maka pertumbuhan sektor i di wilayah analisis relatif lebih

lambat dari pertumbuhan sektor yang sama di Provinsi wilayah analisis.

Apabila nilai Pj maupun Dj bernilai positif, menunjukkan bahwa

sektor yang bersangkutan dalam perekonomian di daerah menempati

posisi yang baik untuk daerah yang bersangkutan. Sebaliknya bilai

nilainya negatif menunjukkan bahwa sektor tersebut dalam perekonomian

masih memungkinakan untuk diperbaiki dengan membandingkannya

terhadap struktur perekonomian provinsi (Harry W. Richardson, 1978,

202). Untuk sektor-sektor yang memiliki differential shift yang positif

maka sektor tersebut memiliki keunggulan dalam arti komparatif terhadap

sektor yang sama di daerah lain. Dan untuk sektor-sektor yang memiliki

proportional shift positif berarti bahwa sektor tersebut terkonsentrasi di

daerah dan mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan

dengan daerah lainnya. Apabila negatif maka tingkat pertumbuhan sektor

tersebut relatif lamban. Pengaruh pertumbuhan ekonomi nasional disebut

pengaruh pangsa (share). Pertumbuhan atau perubahan perekonomian

suatu daerah dianalisis dengan melihat pengaruh pertumbuhan ekonomi

nasional terhadap variable regional sektor/industri daerah yang diamati.

Hasil perhitungan tersebut akan menggambarkan peranan nasional yang

Page 73: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

52

mempengaruhi pertumbuhan perekonomian daerah. Diharapkan bahwa

apabila suatu negara mengalami pertumbuhan ekonomi maka akan

berdampak positif terhadap perekonomian daerah.

Secara umum nilai Pj dan Dj tidak dapat bernilai sama dengan nol,

hal ini disebabkan nilai sama dengan nol menunjukan bahwa pertumbuhan

total PDRB sektor pada daerah tersebut tidak mempunyai nilai atau sama

dengan nol, hal ini kemungkinan terjadinya sangat kecil karena total

PDRB sektor yang bernilai nol menunjukan bahwa tidak terjadi

pertumbuhan pada sektor daerah tersebut dan tidak adanya penghitungan

oleh pemerintah daerah mengenai distribusi sektor terhadap daerahnya.

Apabila total PDRB sektor daerah tersebut bernilai negatif, hal itu

menunjukan bahwa sektor pada daerah tersebut mengalami kebangkrutan.

Menurut Arsyad (2010:390), kelemahan dari analisis Shift Share

antara lain analisis ini hanya dapat digunakan untuk analisis ex-post,

masalah benchmark berkenaan dengan homothetic change, apakah t atau

(t+1) tidak dapat dijelaskan dengan baik, terdapat data pada periode waktu

tertentu di tengah tahun pengamatan yang tidak terungkap, analisis ini

tidak handal sebagai alat peramalan, mengingat bahwa regional shift tidak

konstan dari suatu periode ke periode lainnya, analisis ini tidak dapat

dipakai untuk melihat keterkaitan antar sektor dan tidak ada keterkaitan

antar daerah.

Page 74: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

53

Gambar 3.1

Bagan Kerangka Peranan Potensi Ekonomi

di Kabupaten Serang dan Kota Cilegon

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel

yang digunakan. Variabel adalah atribut dari sekelompok orang atau objek

penelitian yang mempunyai kriteria yang sama, Sugiyono (2005:2). Penjelasan

variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Laju pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan PDRB tanpa memandang

apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari pertumbuhan

penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi berlaku atau tidak.

Laju pertumbuhan ekonomi diukur dengan indikator perkembangan

PDRB dari tahun ke tahun yang dinyatakan dalam persen per tahun.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pembangunan daerah dilihat

dari besarnya pertumbuhan PDRB setiap tahunnya.

Potensi Ekonomi

Dij>0, sektor

tumbuh lebih

cepat dari

provinsi.

Dj<0, sektor

tumbuh lebih

lambat dari

provinsi

Pj>0, sektor di

provinsi

tumbuh cepat

Pj<0, sektor di

provinsi

tumbuh lambat

LQ>1 Sektor Basis LQ<1

Sektor

Non Basis

Pertumbuhan Ekonomi

Analisis Location Quotient (LQ) Analisis Shift

Share

Page 75: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

54

2. Sektor ekonomi adalah lapangan usaha yang terdapat pada PDRB, yang

mencakup 9 (sembilan) sektor.

3. Pertumbuhan sektor ekonomi adalah pertumbuhan nilai barang dan jasa

dari setiap sektor ekonomi yang dihitung dari angka PDRB atas dasar

harga konstan (ADHK) tahun 2000 dan dinyatakan dalam persentase.

PDRB (ADHK) merupakan nilai produksi barang dan jasa akhir dalam

suatu waktu kurun waktu tertentu orang-orang dan perusahaan.

Dinamakan bruto karena memasukkan komponen penyusutan. Disebut

domestik karena menyangkut batas wilayah. Disebut konstan karena

harga yang digunakan mengacu pada tahun tertentu (tahun dasar = 2000).

4. Dalam penelitian ini, sesuai rekomendasi Syafrizal, dkk (1997), maka

unsur minyak dan gas bumi (pertambangan migas dan industri migas)

tidak diikutsertakan. Apalagi kondisi Kabupaten Serang yang tidak

memiliki sumber daya migas potensial.

Page 76: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

55

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitia

1. Gambaran Umum Kabupaten Serang

a. Keadaan Geografis

Kabupaten Serang adalah salah satu wilayah di Provinsi

Banten, dimana sebagian daerahnya berupa dataran rendah. Secara

Geografis wilayah Kabupaten Serang terletak pada koordinat 5°50‟

sampai dengan 6°21‟ Lintang Selatan dan 105°0‟ sampai dengan

106°22‟ Bujur Timur. Secara administratif batas-batas Wilayah

Kabupaten Serang adalah sebagaai berikut:

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Timur : Kabupaten Tangerang

Sebelah Barat : Kota Cilegon dan Selat Sunda

Sebelah Selatan : Kabupaten Lebak dan Pandeglang

Secara umum wilayah Kabupaten Serang berada pada

ketinggianya kurang dari 500 meter dpl dan tersebar pada semua

wilayah. Kemiringan tanah atau lereng selain mempengaruhi bentuk

wilayah juga mempengaruhi tingginya perkembangan erosi.

Kabupaten Serang memiliki luas 1.734,09 Km2. Luas daerah

Kabupaten Serang meliputi 34 Kecamatan, akan tetapi saat ini

Kabupaten Serang hanya terdiri dari 28 Kecamatan karena sekitar

Page 77: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

56

tahun 2007 ada 6 Kecamatan yang memisahkan diri dari Kabupaten

Serang yaitu:

Kecamatan Curug, Kecamatan Serang, Kecamatan Cipocok

Jaya, Kecamatan Taktakan, Kecamatan Kasemen dan Kecamatan

Walantaka. Berikut Tabel Kecamatan di Kabupaten Serang mencakup

36 Kecamatan yaitu:

Tabel 4.1

Luas Daerah di Kabupaten Serang, 2008 (Km2)

NO Kecamatan Luas Area (Km2) NO Kecamatan Luas Area (Km

2)

1 Cinangka 111,47 18 Walantaka 48,48

2 Padarincang 99,12 19 Cipocok Jaya 31,54

3 Ciomas 48,53 20 Serang 25,88

4 Pabuaran 79,14 21 Taktakan 41,88

5 Gunungsari 48,60 22 Waringinkurung 54,29

6 Baros 44,07 23 Mancak 76,00

7 Petir 46,94 24 Anyar 50,83

8 Tunjung Teja 39,52 25 Bojonegara 34,31

9 Curug 49,60 26 Pulo Ampel 32,56

10 Cikeusal 88,25 27 Kramatwatu 48,59

11 Pamarayan 41,92 28 Kasemen 63,36

12 Bandung 25,18 29 Ciruas 40,61

13 Jawilan 38,95 30 Pontang 64,85

14 Kopo 44,69 31 Carenang 36,40

15 Cikande 50,53 32 Biruang 26,17

16 Kibin 33,51 33 Tirtayasa 64,46

17 Kragilan 51,56 34 Tanara 49,30

Kabupaten Serang 1.734,09

Sumber: BPS, Kabupaten Serang Dalam Angka, 2008

Pada tabel 4.1 diatas terlihat bahwa ada 34 Kecamatan yang

mempunyai luas bervariasi, Kecamatan terluas dimiliki oleh Kecamatan

Cinangka dengan luas daerah 111,47 Km2 kemudian Kecamatan

Padarincang menempati urutan kedua sebesar 99,12 Km2. Sedangkan

Page 78: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

57

Topografi Kabupaten Serang bervariasi mulai dari pantai sampai

pegunungan dengan ketinggian 0 - 1.788 meter dpl, berhawa sedang 26-

30oC dengan curah hujan sedang 142 mm/bulan. Kabupaten serang di aliri

4 sungai yaitu sungai Cidurian, Ciujung, Cibanten dan Cidanau. Seluruh

kawasan mempunyai aksesibilitas yang tinggi, mendapat layanan listrik

dan telepon yang memadai, tersedia jaringan internet dan telepon genggam

serta mempunyai sumber air baku/bersih yang mencukupi.

Luas Kabupaten Serang 173.402,09 Km2. Dari luas wilayah

tersebut pembangunan serta pertumbuhan fisik Kabupaten Serang sekitar

tahun 2004 Luas lahan ditunjuk oleh besarnya kawasan Lahan Pertanian

hingga 75 persen dan disusul oleh Perumahan, Pemukiaman/Dwelling and

Residence sebesar 13 persen selanjutnya adalah Industri Manufaktur 5

persen dan lainya sebesar 7 persen.

b. Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Serang tahun 2008 tercatat 503.491

jiwa dengan jumlah, dimana pada 28 Kecamatan dengan jumlah rumah

tangga sebanyak 1.753 rumah tangga dan sex rasio laki-laki sebesar

660,618 dan perempuan 637,096.

Dengan memperhatikan piramida penduduk dibawah ini terlihat

bahwa persentase penduduk yang berpotensi sebagai beban yaitu

penduduk yang belum produktif (usia 0-14 tahun) termasuk bayi dan anak

(usia 0-4 tahun) dan penduduk yang dianggap kurang produktif (60 tahun

ke atas) sebesar 33,25 %. Sedangkan persentase penduduk yang berpotensi

Page 79: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

58

sebagai modal dalam pembangunan yaitu penduduk usia produktif atau

yang berusia 15-59 tahun sebesar 66,75 %.

Gambar 4.1

Piramida Penduduk Kabupaten Serang

Sumber: BPS, Kabupaten Serang Dalam Angka, 2008

Pada gambar 4.1 diatas adalah piramida jumlah penduduk

Kabupaten Serang Serang tahun 2008, menurut kelompok umur. Penduduk

muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk

yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada

orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu, penduduk

berusia diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah

melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-59 tahun, adalah penduduk usia

kerja yang dianggap sudah produktif.

PRESENTASE

Page 80: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

59

Gambar piramida penduduk Kabupaten Serang tahun 2008

sebagaimana tertera di halaman sebelumnya menunjukkan bahwa jumlah

penduduk yang berada pada kelompok umur dibawah 9 tahun sudah mulai

berkurang karena penurunan jumlah kelahiran selama 10 tahun yang lalu.

Kecuali usia 10-14 tahun, jumlah penduduk diatas 9 tahun menunjukkan

jumlah yang membengkak pada badan priamida penduduk. Ini

menunjukkan besarnya penduduk yang mencapai usia kerja.

c. Pemerintahan

Secara administrasi Kabupaten Serang pada tahun 2007 terdiri dari

34 Kecamata sebelum 6 Kecamatan memisahkan diri, dimana wilayah

tersebut terdiri dari 374 desa atau kelurahan, dengan diantaranya adalah

Kelurahan. Banyaknya pegawai negeri sipil menurut golongan di

Kabupaten Serang pada tahun 2007 secara total tidak dapat disajikan

karena data PNS kecamatan tidak tersedia.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Serang pada tahun

2007 mempunyai 4 komisi dan 5 fraksi dengan total anggota 45 orang.

d. Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu faktor kebutuhan dasar untuk setiap

manusia sehingga upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui

pendidikan merupakan bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan

rakyat. Jika pembangunan yang dilakukan tidak dapat mengandalkan

sumber daya alam yang keberadaannya terbatas maka peningkatan sumber

daya manusia yang hasilnya merupakan modal untuk penggerak

pembangunan.

Page 81: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

60

Pemerataan kesempatan pendidikan sangat dipengaruhi oleh

tersedianya sarana dan prasarana pendidikan seperti gedung sekolah,

perpustakaan, dan buku- buku penunjang pelajaran serta tenaga pendidik

(guru), dimana pada Kabupaten Serang sendiri memiliki 948 SD, 92

SLTP, 35 SMU, 14 SMK, 5 Akademi dan 7 Perguruan Tinggi yang

tersebar di berbagi kecamatan.

e. Kesehatan

Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan

masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata

dan murah. Dengan adanya upaya tersebut diharapkan akan tercapainya

derajat kesehatan masyarakat yang dapat meningkatkan produktivitas.

Untuk melayani masyarakat di Kabupaten Serang tersedia fasilitas

kesehatan berupa Polides sebanyak 39 unit, Posyandu 1.476 unit,

Puskesmas 38 unit dan Puskesmas bembantu 61 unit.

2. Gambaran Umum Kota Cilegon

a. Keadaan Geografis

Kota Cilegon merupakan kota otonomi yang secara yuridis

dibentuk berdasarkan UU No. 15/1999. Sebagai kota yang berada di ujung

barat Pulau Jawa, Kota Cilegon merupakan pintu gerbang utama yang

menghubungkan Pulau Jawa dengan Sumatera.

Secara geografis, kota Cilegon berada pada koordinat 5o52 ‟24”-6

o

04‟07” Lintang Selatan dan 105o

54‟05”-106o

05‟11” Bujur Timur, dimana

Page 82: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

61

pada georafis Kota Cilegon letak koordinat tersebut sekelilingnya dibatasi

oleh:

Sebelah Barat : Selat Sunda

Sebelah Utara : Kab. Serang

Sebelah Timur : Kab. Serang

Sebelah Selatan: Kab. Serang

Berikut adalah peta Kota Cilegon yang terbagi menjadi 8

kecamatan.

Gambar 4.2

Peta Kota Cilegon

Sumber: Kota Cilegon dalam angka 2008, BPS.

Pada gambar 4.2 diatas menggambarkan peta Kota Cilegon dengan

Luas 175,50 Km2 yang terdiri dari 8 (delapan) kecamatan dan 43

kelurahan. Dengan luas daerah dan pembagian wilayah administrasi

seperti yang tertera pada tabel 4.2 dibawah ini.

Page 83: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

62

Tabel 4.2

Luas Daerah dan Pembagian Wilayah Administrasi

NO Kecamatan Ibu Kota Luas Area Banyak

Kelurahan Km2 %

1 Ciwandan Tegal Ratu 51,81 29,52 6

2 Citangkil Kebonsari 22,98 13,09 7

3 Pulomerak Tamansari 19,86 11,32 4

4 Purwakarta Purwakarta 15,29 8,71 6

5 Grogol Grogol 23,38 13,32 4

6 Cilegon Ciwaduk 9,15 5,21 5

7 Jombang Jombang

Wetan

11,55 6,58 5

8 Cibeber Kalitimbang 21,49 12,24 6

Kota Cilegon 175,51 100,00 43

Sumber: Pemerintah Provinsi Banten

Sementara iklim yang dimiliki Kota Cilegon sendiri adalah berupa

iklim tropis dengan temparatur berkisar antara 21,90C – 32,8

0C serta curah

hujan rata-rata 123 mm per bulan.

b. Kependudukan

Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Kota Cilegon mengalami

penambahan yang semakin besar. Jumlah penduduk Kota Cilegon pada

tahun 2008 sebesar 343.599 jiwa, dengan komposisi 172.616 laki-laki dan

170.983 perempuan dengan tingkat kepadatan mencapai 1.958 jiwa/km2.

Page 84: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

63

Situasi ketenagakerjaan di Kota Cilegon pada tahun 2008

menunjukan terjadinya peningkatan angkatan kerja dibandingkan dengan

tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional

(Sakernas) 2008, persentase angkatan kerja tercatat sebesar 60,00 persen.

Lebih dari separuh penduduk 15 tahun ke atas bekerja pada sektor

perdagangan. Hotel dan restoran serta sektor industri pengolahan masing-

masing sebesar 26,16 persen dan 21,59 persen.

c. Pemerintahan

Kota Cilegon terbagi dalam 8 kecamatan dengan kelurahan

sebanyak 43, dalam menjalankan roda pemerintahanya, Pemerintah Kota

Cilegon didukung oleh 5.508 pegawai daerah.

Anggota DPRD Kota Cilegon terpilih 2009-20014 terdiri dari 9

partai politik, dengan jumlah anggota sebanyak 35 orang.

d. Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu faktor kebutuhan dasar untuk setiap

manusia sehingga upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui

pendidikan merupakan bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan

rakyat. Apabila pembangunan yang dilakukan tidak dapat mengandalkan

sumber daya alam yang keberadaanya terbatas maka peningkatan sumber

daya manusia yang hasilnya merupakan modal guna penggerak

pembangunan.

Pemerataan kesempatan pendidikan yang sangat dipengaruhi oleh

tersedianya sarana dan prasarana pendidikan seperti gedung sekola,

Page 85: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

64

perpustakaan dan buku-buku penunjang serta tenaga pendidik. Fasilitas

pendidikan di Kota Cilegon tersedia dari tingkat TK sampai Perguruan

Tinggi.

Kota Cilegon sendiri memiliki fasilitas pendidikan baik Negeri

ataupun Swasta yang cukup banyak, diantaranya seperti SD Negeri

sebanyak 150 dan 23 SD swasta yang tersebar pada 8 kecamatan, 11 SLTP

Negeri dan 23 SLTP Swasta.

e. Kesehatan

Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan

masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata

dan murah. Dengan adanya upaya tersebut diharapkan akan tercapai

derajat kesehatan masyarakat yang baik dimana pada gilirannya akan

meningkatkan produktivitas. Untuk melayani masyarakat di Kota Cilegon

tersedia fasilitas kesehatan berupa 3 rumah sakit, 3 rumah bersalin, 8

puskesmas, 8 puskesmas pembantu dan 39 balai pengobatan.

B. Analisis Potensi Pertumbuhan Ekonomi

Analisis penulisan dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengidentifikasi perkembangan PDRB Kabupaten Serang dan Kota Cilegon

serta potensi pertumbuhan ekonomi pada masing-masing wilayah sehingga

sektor-sektor strategis yang potensial dapat di kembangkan untuk

meningkatkan PDRB wilayah analisis. Untuk mengetahui potensi sektor-

sektor ekonomi yang mendukung PDRB Kabupaten Serang dan Kota Cilegon

Page 86: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

65

maka digunakan alat analisis LQ yaitu untuk mengetahui apakah sektor

ekonomi tersebut termasuk sektor basis atau non basis, juga digunakan metode

Shift Share sebagai pendukung alat analisis LQ.

1. Analisis Perkembangan PDRB

Struktur perekonomian menggambarkan peranan atau sumbangan

dari masing-masing sektor dalam pembangunan PDRB yang dalam konteks

lebih jauh akan memperhatikan bagaimana suatu sektor perekonmian

mengalokasikan sumber-sumber ekonomi di berbagai sektor. Nilai PDRB

kedua wilayah analisis selama periode penelitian cenderung fluktuatif,

dimana ada sektor yang jumlah nominalnya mengalami peningkatan dari

tahun sebelumnya dan sebaliknya, ada juga sektor yang mengalami

penurunan jumlah nominal dari tahun sebelumnya.

a. Kabupaten Serang

Tabel 4.3

Distribusi Persentase PDRB Tahun 2004-2008 Menurut Sektor Atas Dasar

Harga Konstan Tahun 2000 Di Kabupaten Serang

Sektor 2004 2005 2006 2007 2008

Pertanian 14,62 14,35 14,09 15,61 15,59

Pertambangan & Penggalian 0,06 0,06 0,06 0,07 0,08

Industri Pengolahan 49,96 49,53 49,15 64,36 63,27

Listrik, Gas & Air Bersih 4,11 4,11 3,91 4,38 4,18

Bangunan 6,54 6,64 6,74 2,10 2,23

Perdagangan, Hotel & Restoran 10,80 11,07 11,25 6,58 7,91

Pengangkutan & Komunikasi 3,18 3,23 3,38 2,49 2,75

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 3,49 3,68 3,78 1,85 1,93

Jasa-jasa 7,25 7,33 7,64 2,55 2,78

Total PDRB ADHK 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS, Provinsi Banten 2004-2008

Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten

Serang seperti pada tabel 4.3 di atas dilihat dari kontribusi tiap

Page 87: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

66

sektornya, sektor industri pengolahan menempati urutan pertama

diikuti dengan sektor pertanian diurutan kedua serta sektor

perdagangan, hotel dan restoran di urutan ketiga.

b. Kota Cilegon

Tabel 4.4

Distribusi Persentase PDRB Tahun 2004-2008 Menurut Sektor Atas Dasar

Harga Konstan Tahun 2000 Di Kota Cilegon

Sektor 2004 2005 2006 2007 2008

Pertanian 2,86 2,75 2,63 2,52 2,42

Pertambangan & Penggalian 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09

Industri Pengolahan 63,06 63,06 63,33 62,99 61,99

Listrik, Gas & Air Bersih 10,09 10,01 9,28 8,76 8,26

Bangunan 0,43 0,43 0,43 0,45 0,45

Perdagangan, Hotel & Restoran 10,98 11,35 12,00 12,77 14,00

Pengangkutan & Komunikasi 8,48 8,29 8,14 8,24 8,38

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 2,70 2,69 2,72 2,76 2,89

Jasa-jasa 1,31 1,33 1,37 1,43 1,52

Total PDRB ADHK 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS, Provinsi Banten Tahun 2004-2008

Sementara pada tabel 4.4 menunjukan untuk Kota Cilegon sendiri

masih di dominasi oleh sektor industri pengolahan dan konstribusi terbesar

berikutnya disumbang oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Selanjutnya andil sektoral lainya yang masih bergerak dikisaran satu digit

yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi.

2. Analisis Location Quotient (LQ)

Analisis Location Quotient (LQ) digunakan untuk mengetahui

sektor-sektor ekonomi manakah yang termasuk sektor basis atau

berpotensi ekspor dan manakah yang termasuk bukan merupakan sektor

basis. Hal tersebut dapat terlihat jika LQ menunjukkan angka lebih dari

Page 88: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

67

satu (LQ > 1) berarti sektor tersebut merupakan sektor basis. Kemudian

jika hasil menunjukkan angka kurang dari satu (LQ<1) berarti sektor

tersebut bukan merupakan sektor basis. (Ghalib, 2005:169)

a. Kabupaten Serang

Hasil perhitungan Location Quotient (LQ) Kabupaten Serang selama 5

tahun (2004-2008) selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5

Hasil Perhitungan Location Quotient (LQ)

Kabupaten Serang Tahun 2004-2008

Sektor 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-rata

LQ

Pertanian 1,62

(b)

1,64

(b)

1,71

(b)

1,93

(b)

1,98

(b)

1,73

(b)

Pertambangan &

Penggalian

0,57

(nb)

0,57

(nb)

0,59

(nb)

0,70

(nb)

0,66

(nb)

0,61

(nb)

Industri Pengolahan 0,98

(nb)

0,99

(nb)

0,98

(nb)

1,32

(b)

1,35

(b)

1,07

(b)

Listrik, Gas & Air Bersih 0,93

(nb)

0,92

(nb)

0,95

(nb)

1,08

(b)

1,02

(b)

0,97

(nb)

Bangunan 2,48

(b)

2,44

(b)

2,48

(b)

0,72

(nb)

0,76

(nb)

2,03

(b)

Perdagangan, Hotel &

Restoran

0,60

(nb)

0,60

(nb)

0,60

(nb)

0,33

(nb)

0,34

(nb)

0,53

(nb)

Pengangkutan &

Komunikasi

0,38

(nb)

0,38

(nb)

0,38

(nb)

0,28

(nb)

0,30

(nb)

0,35

(nb)

Keuangan, Persewaan &

Jasa Perusahaan

1,22

(b)

1,22

(b)

1,22

(b)

0,56

(nb)

0,53

(nb)

1,06

(b)

Jasa-jasa 1,68

(b)

1,69

(b)

1,70

(b)

0,55

(nb)

0,56

(nb)

1,41

(b)

Sumber: Lampiran II

Keterangan: (b): Sektor Basis

(nb): Sektor Non Basis

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, Kabupaten Serang memiliki 5 sektor

basis, sektor tersebut yaitu sektor bangunan indeks LQ rata-rata sebesar 2,03.

Page 89: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

68

Sektor bangunan merupakan sektor yang memiliki kekuatan ekonomi yang

cukup baik di Kabupaten Serang karena kegiatan pembangunan fisik atau

konstruksi yang bersifat sebagai tempat tinggal maupun sarana lainya yang

dilakukan oleh perusahaan konstruksi ataupun perorangan pada Kabupaten

Serang berkembang pesat sehingga mampu menjadi sektor yang mampu

memenuhi kebutuhan baik daerah Kabupaten Serang sendiri maupun pasar

luar daerah, sehingga dapat dijadikan sektor basis.

Sektor basis terbesar kedua dengan indeks LQ rata-rata sebesar 1,73

adalah sektor pertanian. Hal ini menunjukan bahwa sektor pertanian mampu

mencukupi kebutuhan dalam Kabupaten Serang dan mempunyai kelebihan

untuk dijadikan komoditi ekspor. Sementara sektor jasa-jasa berada pada

urutan ketiga sebagai salah satu sektor basis pada Kabupaten Serang dengan

LQ rata-rata sebesar 1,41, sektor ini mencakup kegiatan jasa yang

dilaksanakan oleh pemerintah maupun pihak swasta.

Sektor yang juga merupakan sektor basis adalah sektor industri

pengolahan dengan nilai rata-rata LQ sebesar 1,07. Hal ini menunjukan bahwa

selama 5 tahun proses industrialisasi pada Kabupaten Serang berjalan cepat,

fenomena pengembangan industri dapat dilihat di 7 kecamatan yaitu Jawilan,

Kopo, Cikande, Kibin, Kragilan, Walantaka dan Pulo Ampel. Ketujuh daerah

tersebut merupakan pusat konsentrasi industri pengolahan Kabupaten Serang.

Sementara sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan memiliki

LQ rata-rata terendah diantara keempat sektor lainya, LQ rata-rata sektor ini

hanya 1,06, akan tetapi walaupun LQ rata-ratanya rendah akan tetapi sektor ini

sudah mampu menjadi sektor yang berperan dalam memenuhi kebutuhan

daerah sendiri dan pasar luar daerah.

Page 90: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

69

Secara distribusi PDRB sektor industri pengolahan menempati urutan

pertama penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar di Kabupaten Serang

dibandingkan sektor pertanian, akan tetapi pada LQ rata-rata sektor pertanian

menunjukan nilai lebih besar dibandingkan dengan sektor industri, ini berarti

sektor industri hanya berkonstribusi besar pada pertumbuhan daerah lokal saja

sementara untuk memenuhi pasar diluar daerah tetap bisa memenuhi akan

tetapi tidak sebesar sektor pertanian. Sementara pada sektor pertanian

walaupun dalam aktivitasnya mampu memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri

maupun dapat memenuhi kebutuhan daerah lain dan menjadi sektor unggulan,

secara umum pasar luar daerah Kabupaten Serang kebutuhan akan barang-

barang dan jasa-jasa dari sektor pertanian lebih besar. Selain itu, luas

pembangunan serta pertumbuhan Kabupaten Serang luas lahan ditunjuk oleh

besarnya kawasan lahan pertanian hingga 75 persen, seperti yang digambarkan

oleh grafik dibawah ini

Gambar 4.3

Presentase Luas Lahan Menurut Penggunaan

Kabupaten Serang Tahun 2008

13%7%5%

75%

Lainnya

Perumuhan dan Pemukiman

Pertanian

Industri

Sumber: Serang dalam angka 2008, BPS.

Page 91: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

70

Sektor yang merupakan bukan sektor basis selama periode 2004-2008

terdapat 4 sektor yaitu, pertambangan dan penggalian; listrik, gas dan air

bersih; perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pengangkutan dan

komunikasi. Dengan LQ rata-rata seperti yang di tabel 4.5 pada halaman

sebelumnya.

b. Kota Cilegon

Hasil perhitungan Location Quotient (LQ) Kota Cilegon selama 5

tahun (2004-2008) selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6

Hasil Perhitungan Location Quotient (LQ)

Kota Cilegon Tahun 2004-2008

Sektor 2004 2005 2006 2007 2008 Rata-rata

LQ

Pertanian 0,31

(nb)

0,31

(nb)

0,32

(nb)

0,31

(nb)

1,30

(b)

0,31

(nb)

Pertambangan &

Penggalian

0,84

(nb)

0,85

(nb)

0,87

(nb)

0,83

(nb)

0,80

(nb)

0,84

(nb)

Industri Pengolahan 1,24

(b)

1,26

(b)

1,27

(b)

1,30

(b)

1,32

(b)

1,28

(b)

Listrik, Gas & Air Bersih 2,29

(b)

2,26

(b)

2,26

(b)

2,16

(b)

2,02

(b)

2,20

(b)

Bangunan 0,16

(nb)

0,15

(nb)

0,15

(nb)

0,15

(nb)

0,15

(nb)

0,15

(nb)

Perdagangan, Hotel &

Restoran

0,61

(nb)

0,61

(nb)

0,64

(nb)

0,64

(nb)

0,67

(nb)

0,63

(nb)

Pengangkutan &

Komunikasi

1,02

(b)

0,98

(nb)

0,92

(nb)

0,92

(nb)

0,93

(nb)

0,95

(nb)

Keuangan, Persewaan &

Jasa Perusahaan

0,95

(nb)

0,89

(nb)

0,88

n(b)

0,83

(nb)

0,79

(nb)

0,87

(nb)

Jasa-jasa 0,30

(nb)

0,30

(nb)

0,30

(nb)

0,30

(nb)

0,30

(nb)

0,30

(nb) Sumber: Lampiran III

Keterangan: (b): Sektor Basis

(nb): Sektor Non Basis

Page 92: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

71

Berdasarkan penghitungan dengan LQ, maka teridentifikasi sektor-

sektor mana saja yang terdapat di Kota Cilegon yang merupakan sektor basis

maupun non basis. Kota Cilegon mempunyai 2 sektor basis, sektor tersebut

yaitu sektor listrik, gas dan air bersih dengan indeks rata-rata LQ sebesar 2,20

sehingga sektor ini merupakan sektor basis dengan indeks rata-rata terbesar.

Sektor industri pengolahan merupakan sektor basis terbesar kedua dengan

indeks LQ rata-rata 1,28.

Hal ini menunjukan kedua sektor tersebut mempunyai gambaran

sebagai sektor yang memiliki kekuatan ekonomi cukup baik dengan

berpengaruh terhadap peningkatan PDRB Kota Cilegon. Selain itu pada tahun

2004-2998 terdapat 7 sektor lainya yang merupakan sektor non basis yaitu

sektor pertanian; sektor pertambangan dan penggalian; bangunan;

perdagangan, hotel dan restoran; pengangkuatan dan komunikasi; keuangan,

persewaan dan jasa perusahaan serta jasa-jasa.

Sektor bangunan pada Kota Cilegon justru memiliki LQ rata-rata

terendah diantara keenam sektor lainya, LQ rata-rata sektor ini hanya 1,15,

akan tetapi walaupun LQ rata-ratanya rendah akan tetapi sektor ini sudah

mampu menjadi sektor yang berperan dalam memenuhi kebutuhan daerah

sendiri dan pasar luar daerah.

Nilai rata-rata LQ pada sektor listrik, gas dan air bersih mempunyai

nilai terbesar dibandingkan rata-rata nilai LQ sektor industri pengolahan

meskipun pada distribusi PDRB Kota Cilegon, industri pengolahan

mempunyai sumbangan terbesar dibandingkan sektor listrik, gas dan air

Page 93: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

72

bersih. Hal ini menunjukan bahwa sektor industri pengolahan hanya

mempunyai sumbangan terbesar pada perekonomian daerah lokal dengan

distribusinya pada PDRB, sedangkan untuk memenuhi pasar luar daerah

sumbanganya kurang besar walaupun dapat memenuhi kebutuhan lokal dan

luar daerah. Sementara untuk sektor listrik, gas dan air bersih mempunyai

distribusi rendah terhadap PDRB Kota Cilegon akan tetapi sektor listrik, gas

dan air bersih merupakan sektor unggulan dimana selain mampu memenuhi

kebutuhan daerahnya tetapi juga mampu memenuhi kebutuhan daerah lain

dengan barang-barang dan jasa-jasa dari sektor listrik, gas dan air bersih

walaupun sektor industri pengolahan dapat memenuhi kebutuhan daerah lain

namun konstribusinya tidak sebesar barang-barang dan jasa-jasa dari sektor

listrik, gas dan air bersih.

Walaupun sektor basis merupakan sektor yang paling potensial untuk

dikembangkan dan untuk memacu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang

dan Kota Cilegon, sektor non basis harus dikembangkan untuk menjadi sektor

basis baru ditunjang dengan adanya sektor basis yang telah ada.

3. Analisis Shift Share (SS)

Analisis Shift Share merupakan teknik yang sangat berguna dalam

menganalisis perubahan struktur ekonomi daerah dibandingkan dengan

perekonomian nasional. Analisis ini bertujuan untuk menentukan kinerja atau

produktivitas kerja perekonomian daerah dengan membandingkannya dengan

daerah yang lebih besar. Untuk mengetahui proses pertumbuhan ekonomi

suatu daerah dengan menggunakan analisis Shift Share digunakan vriabel

Page 94: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

73

penting seperti tenaga kerja, penduduk dan pendapatan. Dalam penelitian ini

digunakan variabel pendapatan yaitu PDRB untuk menguraikan pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Serang dan Kota Cilegon.

Pertumbuhan PDRB total (G) dapat diuraikan menjadi komponen Shift

dan Komponen Share yaitu:

(a) Komponen National Share (N) adalah banyaknya pertambahan PDRB

seandainya pertumbuhannya sama dengan laju pertumbuhan PDRB

Provinsi selama periode yang tercakup dalam studi.

(b) Komponen Proportional shift (P) mengukur besarnya net shift

kabupaten/Kota yang diakibatkan oleh perubahan komposisi sektor sektor

PDRB Daerah. Apabila Pj > 0 artinya Kota/Kabupaten yang bersangkutan

berspesialisasi pada sektor-sektor yang pada tingkat Provinsi tumbuh lebih

cepat dan apabila Pj < 0 berarti Kota/Kabupaten yang bersangkutan

berspesialisasi pada sektor yang ditingkat Provinsi tumbuh lebih lambat

atau bahkan sedang merosot. (Dini, 2007:46)

a. Kabupaten Serang

Tabel 4.7

Komponen Shift Share Kabupaten Serang

Tahun 2004-2008

Tahun Gj Nj Gj-Nj

2004-2005 336.348,68 448.997,59 -112.648,91

2005-2006 384.308,91 443.863,36 -59.554,45

2006-2007 -1.969.974,09 504.814,88 -2.474.789,97

2007-2008 252.283,29 368.858,89 -116.575,60 Sumber: Lampiran IV dan VI

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2004-2005

komponen pertumbuhan PDRB Kabupaten Serang (Gj) adalah 336.348,68

Page 95: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

74

padahal banyaknya pertumbuhan PDRB Kabupaten Serang apabila

pertumbuhanya sama dengan laju pertumbuhan PDRB Provinsi Banten (Nj)

sebesar 448.997,59 ini berati terjadi penyimpangan yang mengalami

penurunan bahkan menunjukan angka negatif sebesar -112.648,91, hal ini

menunjukan bahwa pertumbuhan PDRB Kabupaten Serang adalah lebih

rendah apabila dibandingkan dengan pertumbuhan PDRB Provinsi Banten.

Untuk tahun 2005-2006 komponen pertumbuhan PDRB Kabupaten Serang

(Gj) adalah 384.308,91 padahal banyaknya pertumbuhan PDRB Kabupaten

Serang apabila pertumbuhanya sama dengan laju pertumbuhan PDRB Provinsi

Banten (Nj) sebesar 443.863,36, ini berarti mengalami penurunan

penyimpangan namun menunjukan angka negatif sebesar -59.554,45, hal ini

menunjukan bahwa pertumbuhan PDRB Kabupaten Serang adalah lebih

rendah apabila dibandingkan dengan pertumbuhan PDRB Provinsi Banten.

Kemudian pada tahun berikutnya 2006-2007 dari kedua komponen Gj dan Nj

masing-masing mengalami pertumbuhan yang variatif, dimana komponen (Gj)

mengalami penurunan sebesar -1.969.974,09 serta komponen (Nj) meningkat

sebesar 504.814,88 dari tahun sebelumnya, akan tetapi tetap terjadi

penyimpangan negatif yang lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar -

2.474.789,97 ini menunjukan bahwa pertumbuhan PDRB Kabupaten Serang

adalah lebih rendah apabila dibandingkan dengan pertumbuhan PDRB

Provinsi Banten. Pada tahun 2007-2008 komponen PDRB Kabupaten Serang

(Gj) sedikit mengalami peningkatan sebesar 252.283,29 dari tahun

sebelumnya, akan tetapi laju pertumbuhan PDRB Provinsi Banten mengalami

penurunan hingga mencapai 368.858,89 namun penurunan laju pertumbuhan

PDRB Provinsi Banten, akan tetapi ini tidak mempengaruhi karena pada tahun

Page 96: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

75

2007-2008 tetap terjadi penyimpangan dengan angka negatif sebesar -

116.575,60 walaupun penyimpangan yang terjadi lebih rendah dari tahun

sebelumnya. Untuk mengetahui sektor-sektor ekonomi yang menjadi

spesialisasi serta pertumbuhanya digunakan propotional shift (Pj) dan

differnsial shift (Dj). Oleh karena itu analisis selanjutnya dilakukan untuk

mencari sektor-sektor yang memiliki pertumbuhan lebih cepat atau lambat dan

sektor mana yang memiliki daya saing tinggi atau tidak memiliki daya saing.

Tabel 4.8

Komponen Pertumbuhan Proportional (Pj) Kabupaten Serang

Sektor 2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-2008 Rata-Rata

Pertanian -35894,51

(l)

-70843,63

(l)

-21424,02

(l)

-25910,09

(l)

-38518,06

(l)

Pertambangan &

Penggalian

-47,63

(l)

-85,72

(l)

330,56

(c)

403,84

(c)

150,26

(c)

Industri

Pengolahan

-55696,35

(l)

-5451,35

(l)

-120607,30

(l)

-142339,96

(l)

-81023,74

(l)

Listrik, Gas & Air

Bersih

1059,77

(c)

-25390,32

(l)

-4293,08

(l)

2593,69

(c)

-6507,48

(l)

Bangunan 18164,14

(c)

-2027,96

(l)

39774,99

(c)

1537,03

(c)

14362,05

(c)

Perdagangan,

Hotel & Restoran

24454,60

(c)

15096,66

(c)

51561,85

(c)

21754,53

(c)

28216,91

(c)

Pengangkutan &

Komunikasi

5530,90

(c)

12224,72

(c)

1889,21

(c)

2374,48

(c)

5504,83

(c)

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan

16232,22

(c)

7816,65

(c)

22774,24

(c)

12618,31

(c)

14860,35

(c)

Jasa-jasa 3205,60

(c)

22647,54

(c)

22867,14

(c)

10689,51

(c)

14852,45

(c)

Jumlah -22.991,66 -46.013,41 -7.126,40 -116.278,64 -48.102,42 Sumber: Lampiran X

Keterangan: (c): Sektor tumbuh lebih cepat di tingkat provinsi

(l): Sektor tumbuh lebih lambat di tingkat provinsi

Berdasarkan tabel pertumbuhan komponen proposional Kabupaten

serang diketahui bahwa proposional shift (Pj) Kabupaten Serang dari tahun

Page 97: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

76

2004-2008 terdapat nilai positif dan juga nilai negatif, hal ini berarti

Kabupaten Serang berspesialisasi pada sektor yang sama, dengan sektor yang

tumbuh cepat pada perekonomian Provinsi Banten apabila nilai Pj rata-ratanya

positif, sedangkan apabila nilai Pj memiliki rata-rata negatif maka Kabupaten

Serang berspesialisasi pada sektor yang tumbuh lambat di perekonomian

Provinsi Banten.

Sektor-sektor yang memiliki nilai rata-rata komponen pertumbuhan

proposional yang positif yaitu pertambangan dan penggalian; bangunan;

perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan,

persewaan dan jasa perusahaan; jasa-jasa.

Kabupaten serang nilai rata-rata Pj sektor pertanian dan sektor industri

pengolahan negatif meskipun pada nilai LQ rata-rata keduanya adalah sektor

basis dimana keduanya dapat memenuhi kebutuhan pasar diluar daerah

Kabupaten Serang akan tetapi di provinsi sendiri berspesialisasi pada sektor

yang sama namun pertumbuhanya lebih lambat, karena di provinsi sendiri

sektor sejenis pertumbuhanya lebih cepat.

Pertumbuhan differensial (Dj) rata-rata sektor ekonomi di Kabupaten

Serang dari tahun 2004-2008 menunjukan nilai positif dan nilai negatif. Nilai

positif menunjukan bahwa di Kabupaten Serang terdapat sektor ekonomi yang

tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor ekonomi yang sama dengan Provinsi

Banten. Sedangkan nilai negatif menunjukan bahwa sektor tersebut tumbuh

lambat dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Provinsi Banten.

Dari 9 sekror di Kabupaten Serang dilihat dari rata-rata nilai Dj dari

kesembilan sektor semua bernilai negatif, ini menunjukan bahwa sektor-sektor

Page 98: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

77

tersebut pertumbuhanya lambat sehingga tidak berpotensi untuk

dikembangkan dalam memacu pertumbuhan PDRB Kabupaten Serang.

Tabel 4.9 di bawah ini menunjukan penghitungan komponen

pertumbuhan differensial pada Kabupaten Serang.

Tabel 4.9

Komponen Pertumbuhan Differensial (Dj) Kabupaten Serang

Sektor 2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-2008 Rata-Rata

Pertanian -2305,91

(l)

41006,81

(c)

-230502,51

(l)

5993,81

(c)

-46451,95

(l)

Pertambangan &

Penggalian

-16,44

103,85

(c)

-851,89

(l)

-351,46

(l)

-278,98

(l)

Industri

Pengolahan

-34995,52

(l)

-56029,71

(l)

-123657,66

(l)

-5239,78

(l)

-54980,67

(l)

Listrik, Gas & Air

Bersih

-5666,04

(l)

6626,37

(c)

-62433,17

(l)

-20814,19

(l)

-20571,76

(l)

Bangunan -17261,18

(l)

5820,30

(c)

-502626,77

(l)

4763,54

(c)

-127326,02

(l)

Perdagangan,

Hotel & Restoran

-15468,83

(l)

-6135,17

(l)

-628700,75

(l)

11295,24

(c)

-159752,37

(l)

Pengangkutan &

Komunikasi

-4914,71

(l)

-1898,24

(l)

-142354,94

(l)

12277,19

(c)

-34222,67

(l)

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan

-4535,66

(l)

-1527,24

(l)

-239931,25

(l)

-9658,08

(l)

-63913,06

(l)

Jasa-jasa -4493,31

(l)

-1508,01

(l)

-536603,62

(l)

1436,80

(c)

-135292,03

(l)

Jumlah -89.657,64

(l)

-13.541,03

(l)

-2.467.662,60

(l)

-296,91

(l)

-642.789,54

(l) Sumber: Lampiran VIII

Nilai Dj pada sektor industri pengolahan di Kabupaten Serang bernilai

negatif sedangkan rata-rata nilai LQ menunjukan bahwa sektor tersebut

merupakan sektor yang mampu memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri dan

pasar luar daerah akan tetapi pada provinsi sektor industri pengolahan

pertumbuhan lamban dibandingkan dengan sektor yang sejenis.

Page 99: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

78

b. Kota Cilegon

Tabel 4.10

Komponen Shift Share Kota Cilegon

Tahun 2004-2008

Tahun Gj Nj Gj-Nj

2004-2005 553.970,85 522.471,14 31.499,71

2005-2006 532.138,80 525.547,43 6.591,37

2006-2007 546.092,39 602.373,12 -56.226,73

2007-2008 528.327,31 607.420,64 -79.093,33 Sumber: Lampiran VI dan VII

Sementara untuk Kota Cilegon, komponen shift share dapat dilihat dari

tabel diatas bahwa pada tahun 2004-2005 komponen pertumbuhan PDRB total

Kota Cilegon (Gj) adalah 553.970,85 padahal banyaknya pertumbuhan PDRB

Kota Cilegon apabila pertumbuhanya sama dengan laju pertumbuhan PDRB

Provinsi Banten (Nj) sebesar 522.471,14 ini berarti terjadi penyimpangan

positif sebesar 31.499,71 dan ini menunjukan pertumbuhan PDRB di Kota

Cilegon lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan PDRB di Provinsi

Banten. Dan untuk tahun berikutnya 2005-2006, dari kedua komponen Gj dan

Nj masing-masing mengalami peningkatan dan penyimpangan yang terjadi

menunjukan nilai positif sebesar 6.591,37, yang berarti pertumbuhan PDRB

Kota Cilegon masih lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan PDRB

provinsi Banten.

Pada tahun 2006-2007, untuk masing-masing komponen Gj dan Nj

mengalami peningkatan lagi, namun penyimpangan yang terjadi mengalami

penurunan bahkan menunjukan angka negatif yaitu sebesar -56.226,73, hal ini

menunjukan pertumbuhan PDRB di Kota Cilegon adalah lebih rendah jika

dibandingkan dengan pertumbuhan PDRB di Provinsi Banten, begitupun pada

Page 100: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

79

tahun 2007-2008, dimana masing-masing komponen bervariatif, seperti Gj

mengalami penurunan sebesar 528.327,31 dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal tersebut berbanding dengan komponen Nj yang mengalami kenaikan

sebesar 607.420,64 akan tetapi penyimpangan masih terjadi dengan nilai

negatif pada angkanya yaitu -79.093,33, ini menunjukan pertumbuhan PDRB

di Kota Cilegon adalah lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan

PDRB di Provinsi Banten.

Untuk mengetahui sektor-sektor ekonomi yang menjadi spesialisasi

serta pertumbuhanya digunakan propotional shift (Pj) dan differnsial shift (Dj).

Oleh karena itu analisis selanjutnya dilakukan untuk mencari sektor-sektor

yang memiliki pertumbuhan lebih cepat atau lambat dan sektor mana yang

memiliki daya saing tinggi atau tidak memiliki daya saing.

Pada tabel 4.11 dibawah ini menunjukan pertumbuhan komponen

proposional Kota Cilegon diketahui bahwa proposional shift (Pj) Kota Cilegon

dari tahun 2004-2005 terdapat nilai positif juga nilai negatif, hal ini berarti

Kota Cilegon berspesialisasi pada sektor yang sama dengan sektor yang

tumbuh cepat pada perekonomian Provinsi Banten apabila nilai Pj rata-ratanya

positif, sedangkan apabila nilai Pj memiliki rata-rata negatif maka Kota

Cilegon berspesialisasi pada sektor yang tumbuh lambat di perekonomian

Provinsi Banten.

Sektor-sektor yang memiliki nilai rata-rata komponen pertumbuhan

proposional yang positif yaitu pertambangan dan penggalian; bangunan;

perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan,

persewaan dan jasa perusahaan; jasa-jasa. Dimana nilai positif terlihat jelas

Page 101: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

80

pada penghitungan pengolahan komponen proposional shift pada tabel 4.11

dibawah ini.

Tabel 4.11

Komponen Pertumbuhan Proportional (Pj) Kota Cilegon

Sektor 2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-2008 Rata-Rata

Pertanian -8194,25

(l)

-16060,83

(l)

-4770,33

(l)

-6900,43

(l)

-8981,46

(l)

Pertambangan &

Penggalian

-81,64

(l)

-149,94

(l)

581,99

(c)

793,29

(c)

285,92

(c)

Industri

Pengolahan

-81809,29

(l)

-8218,13

(l)

-185450,41

(l)

-229399,67

(l)

-126219,38

(l)

Listrik, Gas & Air

Bersih

3029,92

(l)

-73258,34

(l)

-12155,14

(l)

8535,51

(c)

-18462,01

(l)

Bangunan 1373,90

(c)

-154,33

(l)

3052,77

(c)

537,90

(c)

1202,56

(c)

Perdagangan,

Hotel & Restoran

28922,96

(c)

18342,12

(c)

65642,42

(c)

69570,64

(c)

45619,54

(c)

Pengangkutan &

Komunikasi

17161,84

(c)

37131,37

(c)

5430,52

(c)

12934,44

(c)

18164,54

(c)

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan

14628,66

(c)

6771,68

(c)

19558,14

(c)

30975,80

(c)

17983,57

(c)

Jasa-jasa 673,55

(c)

4855,03

(c)

4892,52

(c)

9854,23

(c)

5068,83

(c)

Jumlah -24.294,35 -30.741,38 -103.217,50 -103.098,23 -65337,87 Sumber: Lampiran XI

Keterangan : (c): Sektor tumbuh lebih cepat di tingkat provinsi

(l): Sektor tumbuh lebih lambat di tingkat provinsi

Kota Cilegon nilai rata-rata Pj sektor industri pengolahan negatif

meskipun pada nilai LQ termasuk dalm sektor basis dimana sektor industri

pengolahan dapat memenuhi kebutuhan pasar diluar daerah Kota Cilegon akan

tetapi di provinsi sendiri berspesialisasi pada sektor yang sama namun

pertumbuhanya lebih lambat, karena di provinsi sendiri sektor sejenis

pertumbuhanya lebih cepat.

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui Dj rata-rata Kota Cilegon,

dimana dari 9 sektor di Kota Cilegon dilihat dari rata-rata nilai Dj terdapat 3

Page 102: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

81

sektor yang bernilai positif, ini menunjukan bahwa sektor-sektor tersebut

pertumbuhanya cepat sehingga berpotensi untuk dikembangkan dalam

memacu pertumbuhan PDRB Kota Cilegon. Sedangkan 6 sektor lainya

pertumbuhanya lambat karena Dj rata-rata bernilai negatif.

Tabel 4.12

Komponen Pertumbuhan Differensial (Dj) Kota Cilegon

Sektor 2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-2008 Rata-Rata

Pertanian -2332,82

(l)

4531,17

(c)

-7786,47

(l)

-6632,56

(l)

-3055,17

(l)

Pertambangan &

Penggalian

138,82

(c)

238,83

(c)

-526,57

(l)

-535,54

(l)

-171,11

(l)

Industri

Pengolahan

101406,05

(c)

39165,59

(c)

114072,99

(c)

69167,21

(c)

80952,96

(c)

Listrik, Gas & Air

Bersih

-7601,40

(l)

1480,78

(c)

-48136,38

(l)

-70925,18

(l)

-31295,55

(l)

Bangunan -1059,81 808,33 -1916,32 -927,28 -773,76

Perdagangan,

Hotel & Restoran

10164,86

(c)

47183,28

(c)

8102,76

(c)

56621,29

30518,05

(c)

Pengangkutan &

Komunikasi

-32133,32

(l)

-51779,98

(l)

-26,13

(l)

-3176,41

(l)

-21778,96

(l)

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan

-14332,34

(l)

-3704,45

(l)

-17482,97

(l)

-18609,43

(l)

-13532,30

(l)

Jasa-jasa 1544,02

(c)

-590,81

(l)

635,90

(c)

-920,02

(l)

167,27

(c)

Jumlah 55.794,06 37.332,76 46.936,78 24.062,64 41.031,41 Sumber: Lampiran IX

Keterangan : (c) : Sektor tumbuh lebih cepat di tingkat provinsi

(l) : Sektor tumbuh lebih lambat di tingkat provinsi

Nilai Dj pada sektor listrik, gas dan air bersih di Kota Cilegon bernilai

negatif sedangkan rata-rata nilai LQ menunjukan bahwa sektor tersebut

merupakan sektor yang mampu memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri dan

pasar luar daerah akan tetapi pada provinsi sektor listrik gas dan air bersih

pertumbuhan lamban dibandingkan dengan sektor yang sejenis.

Page 103: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

82

Kedua komponen shift ini memisahkan unsur-unsur pertumbuhan

Kabupaten Serang dan Kota Cilegon yang bersifat intern dan ekstern, dimana

proporsional shift dari pengaruh unsur-unsur luar (mix industri) yang bekerja

dalam provinsi, dan differensial shift adalah akibat dari pengaruh faktor-faktor

(lingkungan) yang bekerja di dalam daerah yang bersangkutan.

4. Tipologi Sektoral

Analisis ini mengembangkan hasil perhitungan indeks Location

Quotient ( LQ > 1 ), komponen differential shift ( Dj>0 ), dan komponen

proportional shift ( Pj > 0 ) untuk ditentukan tipologi sektoral. Tipologi ini

mengklasifikasikan sektor basis dan non basis serta komponen pertumbuhan

internal dan eksternal. Dengan menggabungkan indeks LQ dengan komponen

Dj dan Pj dalam analisis Shift Share, tipologi sektoral diharapkan dapat

memperjelas dan memperkuat hasil analisis.

Menurut Saerofi (2005:66), Tipologi sektoral tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Tipologi I: Sektor tersebut adalah sektor basis dengan LQ rata-rata > 1 dan

pertumbuhan di Kabupaten/Kota analisis lebih cepat dibandingkan

provinsi (Dj rata-rata > 0 ) meskipun di tingkat Provinsi pertumbuhannya

cepat (Pj rata-rata > 0).

b. Tipologi II: Sektor tersebut adalah sektor basis dengan LQ rata-rata > 1

dan pertumbuhan di Kabupaten/Kota analisis lebih cepat dibandingkan

dengan Provinsi (Dj rata-rata > 0) karena ditingkat provinsi

pertumbuhannya lambat (Pj rata-rata < 0).

c. Tipologi III: Sektor tersebut adalah sektor basis dengan LQ rata-rata > 1

dan di Kabupaten/Kota analisis pertumbuhannya lebih lambat dibanding

Page 104: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

83

provinsi ( Dj rata-rata < 0) karena ditingkat provinsi pertumbuhannya cepat

(Pj rata-rata > 0).

d. Tipologi IV: Sektor tersebut adalah sektor basis dengan LQ rata-rata > 1

dan di Kabupaten/Kota analisis pertumbuhannya lebih lambat

dibandingkan Provinsi (Dj rata-rata < 0) padahal ditingkat provinsi

pertumbuhannya juga lambat (Pj rata-rata < 0).

e. Tipologi V: Sektor tersebut adalah sektor non basis dengan LQ rata-rata <

1 dan pertumbuhan di Kabupaten/Kota analisis lebih cepat di banding

pertumbuhan di tingkat provinsi (Dj rata-rata > 0) padahal di provinsi

sendiri pertumbuhannya jg cepat (Pj rata-rata > 0).

f. Tipologi VI: Sektor tersebut adalah sektor non basis dengan LQ rata-rata <

1 dan pertumbuhan di Kabupaten/Kota analisis lebih cepat di banding

pertumbuhan di tingkat Provinsi (Dj rata-rata > 0) meskipun di provinsi

sendiri pertumbuhannya lambat (Pj rata-rata < 0).

g. Tipologi VII: Sektor tersebut adalah sektor non basis dengan LQ rata-rata

< 1 dan pertumbuhan di Kabupaten/Kota analisis lebih lambat di banding

Provinsi (Dj rata-rata < 0) meskipun di provinsi sendiri pertumbuhannya

lambat (Pj rata-rata > 0).

h. Tipologi VII: Sektor tersebut adalah sektor non basis dengan LQ rata-rata

< 1 dan pertumbuhan di Kabupaten/Kota analisis lebih lambat di banding

Provinsi dengan Dj rata-rata < 0 meskipun di tingkat provinsi sendiri

pertumbuhannya lambat (Pj < 0).

Page 105: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

84

Tabel 4.13

Makna Tipologi Sektor Ekonomi

Tipologi LQ Rata-Rata Dj Rata-Rata Pj Rata-Rata Tingkat

Kepotensialan

I (LQ > 1 ) (Dj > 0) (Pj > 0) Istimewa

II (LQ > 1 ) (Dj > 0) (Pj < 0) Baik Sekali

III (LQ > 1 ) (Dj < 0) (Pj > 0) Baik

IV (LQ > 1) (Dj < 0) (Pj < 0) Lebih dari cukup

V (LQ < 1) (Dj > 0) (Pj > 0) Cukup

VI (LQ < 1) (Dj > 0) (Pj < 0) Hampir dari Cukup

VII (LQ < 1) (Dj < 0) (Pj > 0) Kurang

VIII (LQ < 1) (Dj < 0) (Pj < 0) Kuramg Sekali Sumber: Dini (2007:71)

Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat dijelaskan bahwa sektor ekonomi

dalam Tipologi I merupakan sektor yang tingkat kepotensialanya ” istimewa “

untuk dikembangkan karena sektor tersebut merupakan sektor basis (LQ > 1).

Selain itu, di Kabupaten/Kota analisis pertumbuhannya lebih cepat

dibandingkan dengan tingkat provinsi (Dj > 0), meskipun ditingkat propinsi

juga tumbuh dengan cepat. (Pj rata-rata positif). Sektor ini akan mendatangkan

pendapatan yang tinggi dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan PDRB

Kabupaten/Kota analisis.

Dengan mempertimbangkan parameter seperti pada tabel 4.13 di atas

(LQ, Dj dan Pj), maka masing-masing tipologi dapat dimaknai bahwa sektor

ekonomi yang masuk Tipologi II adalah sektor yang tingkat kepotensialannya

” baik sekali ” untuk dikembangkan, Tipologi III ” baik ”, Tipologi IV ” lebih

dari cukup ”, Tipologi V ” cukup”, Tipologi VI ”hampir dari cukup”,

Tipologi VII ” kurang ”, Tipologi VIII ” kurang sekali ”.

Page 106: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

85

C. Pembahasan

1. Pembahasan Per Sektor Kabupaten/Kota Analisis

a. Kabupaten Serang

1) Sektor Pertanian

Sektor pertanian pada Kabupaten Serang mempunyai peran

besar terlihat pada konstribusi sektor pertanian terhadap PDRB

Kabupaten Serang. Besarnya kontribusi sektor pertanian pada

tahun 2008 sebesar 15,59 persen menempati urutan ke dua dalam

urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang.

Tabel 4.14

Analisis Sektor Pertanian

No Aspek Parameter Makna

1 LQ >1 Sektor Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat dipropinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi

4 Tipologi IV Lebih dari Cukup Sumber: Lampiran I, VII dan X

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008),

sektor pertanian menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat besar yaitu

sebesar 1,73 (>1), hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor basis.

Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti sektor ini tidak hanya dapat

memenuhi kebutuhan Kabupaten Serang, tapi juga mampu memenuhi

daerah lainya sehingga sektor pertanian merupakan sektor yang berpotensi

ekspor. Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004-

2008) untuk sektor pertanian, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar -

38518,06 yang menunjukan bahwa pertumbuhan sektor ini lebih lambat

Page 107: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

86

pertumbuhanya terhadap konstribusi sektor yang sejenis ditingkat provinsi

karena nilainya negatif.

Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor pertanian

adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya

lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama ditingkat provinsi.

Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif,

yaitu sebesar -46451,95.

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral sektor pertanian

memiliki LQ > 1, Pj negatif (<0) dan Dj negatif (<0) termasuk ke dalam

tipologi IV sehingga sektor ini menunjukan lebih dari cukup untuk

dikembangkan.

2) Sektor Pertambangan dan Penggalian

Tabel 4.15

Analisis Sektor Pertambangan dan Penggalian

No Aspek Parameter Makna

1 LQ < 1 Sektor non Basis

2 Pj Positif Tumbuh Cepat dipropinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi

4 Tipologi VI Tingkat kepotensialan hampir dari cukup Sumber: Lampiran I, VII dan X

Sektor pertambangan dan penggalian pada Kabupaten Serang

mempunyai peran yang kurang ini terlihat pada konstribusi sektor terhadap

PDRB Kabupaten Serang. Besarnya kontribusi pada tahun 2008 sebesar

0,08 persen menempati urutan terakhir dalam urutan kontribusi terhadap

PDRB Kabupaten Serang.

Page 108: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

87

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor

pertambangan dan penggalian menunjukan nilai rata-rata LQ rendah yaitu

sebesar 0,61 (<1), hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor non

basis. Nilai LQ yang kurang dari satu berarti sektor ini tidak mampu

memenuhi kebutuhan masyarakat daerahnya.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004-

2008) untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar

150,26 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh

cepat pertumbuhanya terhadap konstribusi sektor yang sama diprovinsi

Banten karena nilainya positif.

Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor ini adalah

sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih

lambat di banding pertumbuhannya diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan

besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -278,98.

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral sektor

pertambangan dan penggalian memiliki LQ > 1, Pj positif (>0) dan Dj

negatif (<0) termasuk ke dalam tipologi VI sehingga sektor ini adalah

sektor yang tingkat kepotensialanya hampir dari cukup.

3) Sektor Industri Pengolahan

Kegiatan industri di Kabupaten Serang sebagai motor utama karena

memiliki sumbangan terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Serang

tahun 2008 sebesar 63,27 persen dan menepati urutan pertama dalam

struktur pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang. Kegiatan industri di

Page 109: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

88

Kabupaten Serang sebaranya terdapat di Kecamatan Jawilan, Kopo,

Cikande, Kibin, Walantaka, Kragtilan dan Pulo Ampel.

Tabel 4.16

Analisis Sektor Industri Pengolahan

No Aspek Parameter Makna

1 LQ > 1 Sektor Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat dipropinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi

4 Tipologi IV Tingkat kepotensialan lebih dari cukup Sumber: Lampiran I, VII dan X

Hasil perhitungan LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor

industri Pengolahan menunjukan nilai rata-rata LQ lebih besar dari satu

yaitu sebesar 1,07 (>1), hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor

basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti sektor ini mampu

memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini

berpotensi untuk ekspor kedaerah lain.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004-

2008) untuk sektor industri pengolahan, nilai rata-rata komponen Pj-nya

adalah sebesar -81023,74 yang menunjukan bahwa sektor ini lebih lambat

pertumbuhanya terhadap konstribusi sektor yang sejenis ditingkat provinsi

karena nilainya negatif.

Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor industri

pengolahan adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga

pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama

diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang

negatif, yaitu sebesar -54980,67.

Page 110: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

89

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral sektor pertanian

memiliki LQ > 1, Pj negatif (<0) dan Dj negatif (<0), sektor industri

pengolahan termasuk dalam tipologi IV sehingga sektor ini menunjukan

lebih dari cukup untuk dikembangkan.

4) Sektor Listrik, Gas dan Air bersih

Sektor listrik, gas dan air bersih pada Kabupaten Serang

mempunyai peran cukup terlihat pada konstribusi sektor ini terhadap

PDRB Kabupaten Serang. Besarnya kontribusi sektor listrik, gas dan air

bersih pada tahun 2008 sebesar 4,18 persen menempati urutan ke empat

dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang

Tabel 4.17

Analisis Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih

No Aspek Parameter Makna

1 LQ < 1 Sektor Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat dipropinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi

4 Tipologi VIII Tingkat kepotensialan kurang sekali Sumber: Lampiran I, VII dan X

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor

listrik, gas dan air bersih menunjukan nilai rata-rata LQ yang kecil yaitu

sebesar 0,97, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor non basis.

Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak mampu

memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini

perlu atau berpotensi impor dari daerah lain.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004-

2008) untuk sektor listrik, gas dan air bersih, nilai rata-rata komponen Pj-

nya adalah sebesar -6507,48 yang menunjukan bahwa pertumbuhan sektor

Page 111: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

90

ini lebih lambat pertumbuhanya terhadap konstribusi sektor yang sejenis

ditingkat provinsi karena nilainya negatif. Sedangkan dari hasil

perhitungan komponen Dj, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya

menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan

sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata

komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -20571,76. Sementara hasil LQ <

1, Pj negatif (<0) dan Dj negatif (<0) termasuk ke dalam tipologi VIII

sehingga sektor listrik, gas dan air bersih menunjukan kepotensialanya

kurang sekali untuk dikembangkan.

5) Sektor Bangunan

Tabel 4.18

Analisis Sektor Bangunan

No Aspek Parameter Makna

1 LQ >1 Sektor Basis

2 Pj positif Tumbuh cepat diprovinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi

4 Tipologi II Tingkat kepotensialan baik sekali Sumber: Lampiran I, VII dan X

Sektor bangunan pada Kabupaten Serang mempunyai konstribusi

terhadap PDRB Kabupaten Serang. Besarnya kontribusi sektor bangunan

pada tahun 2008 sebesar 2,23 persen menempati urutan ke tujuh dalam

urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor

bangunan menunjukan peringkat pertama dengan nilai rata-rata LQ yang

besar yaitu sebesar 2,03 (>1), hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah

sektor basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti sektor ini mampu

Page 112: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

91

memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini

berpotensi untuk ekspor kedaerah lain.

Sementara dalam perhitungan analisis Shift Share selama periode

penelitian (2004-2008) untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen Pj-nya

adalah sebesar 14362,05 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan

sektor yang tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi

Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan

komponen Dj, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya menurun

sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor

yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata

komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -127326,02.

Hasil analisis tipologi sektoral menunjukan LQ>1, Pj positif (>0),

Dj negatif (<0) sektor bangunan termasuk ke dalam tipologi II sehingga

sektor ini adalah sektor yang memiliki tingkat kepotensialan yang baik

sekali dan menunjukan bahwa sektor ini mempunyai kinerja sektor yang

juga dapat diandalkan dan dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat.

6) Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Tabel 4.19

Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

No Aspek Parameter Makna

1 LQ < 1 Sektor non Basis

2 Pj positif Tumbuh cepat diprovinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi

4 Tipologi VI Tingkat kepotensialan hampir dari cukup Sumber: Lampiran I, VII dan X

Page 113: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

92

Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada Kabupaten Serang

mempunyai peran terhadap PDRB Kabupaten Serang dengan

konstribusinya 7,91 persen pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan

ke tiga dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang.

Analisis LQ selama 5 tahun (2004-2008), sektor perdagangan,

hotel dan restoran menunjukan nilai rata-rata LQ dibawah satu yaitu 0,53.

Ini berarti bahwa sektor ini merupakan sektor non basis. Nilai LQ yang

kurang dari satu ini menunjukan bahwa sektor ini belum dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat daerah tersebut.

Menurut perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian

(2004-2008) untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah

sebesar 28216,91 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor

yang tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor yang sama di Provinsi

Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan

komponen Dj, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya menurun

sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor

yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata

komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -159752, 37.

Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ<1, Pj positif

(>0), Dj negatif (<0) sektor perdagangan, hotel dan restoran termasuk ke

dalam tipologi VI sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat

kepotensialanya hampir dari cukup.

Page 114: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

93

7) Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sektor pengangkutan dan komunikasi pada Kabupaten Serang

mempunyai peran terhadap PDRB Kabupaten Serang dengan

konstribusinya 2,75 persen pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan

ke enam dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang.

Tabel 4.20

Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

No Aspek Parameter Makna

1 LQ < 1 Sektor non Basis

2 Pj positif Tumbuh cepat diprovinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi

4 Tipologi VI Tingkat kepotensialan hampir dari cukup Sumber: Lampiran I, VII dan X

Analisis LQ selama 5 tahun (2004-2008), sektor pengangkutan dan

Komunikasi menunjukan nilai rata-rata LQ dibawah satu yaitu 0,35. Ini

berarti bahwa sektor ini merupakan sektor non basis. Nilai LQ yang

kurang dari satu ini menunjukan bahwa sektor ini belum dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat daerah tersebut.

Menurut perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian

(2004-2008) untuk sektor pengangkutan dan komunikasi, nilai rata-rata

komponen Pj-nya adalah sebesar 5504,83 yang menunjukan bahwa sektor

ini merupakan sektor yang tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor

sejenis di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil

perhitungan komponen Dj, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya

menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan

Page 115: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

94

sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata

komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -34222, 67.

Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ<1, Pj positif

(>0), Dj negatif sektor pengangkutan dan komunikasi termasuk ke dalam

tipologi VI sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat kepotensialanya

hampir dari cukup.

8) Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Sektor pengangkutan dan komunikasi pada Kabupaten Serang

mempunyai peran kecil terhadap PDRB Kabupaten Serang dengan

konstribusinya 1,93 persen pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan

ke delapan dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang.

Tabel 4.21

Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

No Aspek Parameter Makna

1 LQ >1 Sektor Basis

2 Pj positif Tumbuh cepat diprovinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi

4 Tipologi II Tingkat kepotensialan baik sekali Sumber: Lampiran I, VII dan X

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor

keuangan, persewaan dan jasa perusahaan menunjukan nilai rata-rata LQ

yang besar yaitu sebesar 1,06, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah

sektor basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti sektor ini mampu

memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini

berpotensi untuk ekspor kedaerah lain.

Page 116: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

95

Sementara dalam perhitungan analisis Shift Share selama periode

penelitian (2004-2008) untuk sektor keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar 14860,35

yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh cepat

terhadpa konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya

positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor ini adalah

sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih

lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini

ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu

sebesar -63913,06.

Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ>1, Pj positif

(>0), Dj negatif (<0) sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

termasuk ke dalam tipologi II sehingga sektor ini adalah sektor yang

memiliki tingkat kepotensialan yang baik sekali dan menunjukan bahwa

sektor ini mempunyai kinerja sektor yang juga dapat diandalkan dan dapat

meningkatkan kesejahtraan masyarakat.

9) Sektor Jasa-Jasa

Tabel 4.22

Analisis Sektor Jasa-Jasa

No Aspek Parameter Makna

1 LQ >1 Sektor Basis

2 Pj positif Tumbuh cepat diprovinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi

4 Tipologi II Tingkat kepotensialan baik sekali Sumber: Lampiran I, VII dan X

Sektor jasa-jasa pada Kabupaten Serang mempunyai peran

terhadap PDRB Kabupaten Serang dengan konstribusinya 2,78 persen

Page 117: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

96

pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke lima dalam urutan

kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang.

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor

jasa-jasa menunjukan nilai rata-rata LQ yang besar yaitu sebesar 1,41, hal

ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor basis. Nilai LQ yang lebih

besar dari satu berarti sektor ini mampu memenuhi kebutuhan domestik

maupun pasar luar daerah serta sektor ini berpotensi untuk ekspor

kedaerah lain.

Sementara dalam perhitungan analisis Shift Share selama periode

penelitian (2004-2008) untuk sektor jasa-jasa, nilai rata-rata komponen Pj-

nya adalah sebesar 914852,45 yang menunjukan bahwa sektor ini

merupakan sektor yang tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis

di Provinsi Banten karena nilainya positif. Sedangkan dari hasil

perhitungan komponen Dj, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya

menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan

sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata

komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -135292,03.

Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ>1, Pj positif

(>0), Dj negatif (<0) sektor jasa-jasa termasuk ke dalam tipologi II

sehingga sektor ini adalah sektor yang memiliki tingkat kepotensialan

yang baik sekali dan menunjukan bahwa sektor ini mempunyai kinerja

sektor yang juga dapat diandalkan dan dapat meningkatkan kesejahtraan

masyarakat.

Page 118: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

97

b. Kota Cilegon

1) Sektor Pertanian

Sektor pertanian pada Kota Cilegon mempunyai peran terhadap

PDRB Kota Cilegon dengan konstribusinya 2,42 persen pada tahun

2008. Sektor ini menempati urutan ke enam dalam urutan kontribusi

terhadap PDRB Kota Cilegon.

Tabel 4.23

Analisis Sektor Pertanian

No Aspek Parameter Makna

1 LQ < 1 Sektor Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat dipropinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi

4 Tipologi VIII Tingkat kepotensialan kurang sekali Sumber: Lampiran II, IX dan XI

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor

listrik, gas dan air bersih menunjukan nilai rata-rata LQ yang kecil yaitu

sebesar 0,31, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor non basis.

Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak mampu

memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini

perlu atau berpotensi impor dari daerah lain.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004-

2008) untuk sektor pertanian, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah

sebesar -8981,46 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor

yang tumbuh lambat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten

karena nilainya negatif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj,

sektor ini adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga

pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama

Page 119: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

98

diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang

negatif, yaitu sebesar -3055,17.

Sementara hasil perhitungan analisis tipologi menunjukan LQ<1,

Pj negatif (<0), Dj negatif (<0) termasuk ke dalam tipologi VIII sehingga

sektor listrik, gas dan air bersih tidak potensial untuk dikembangkan

karena tingkat kepontensialanya kurang sekali.

2) Sektor Pertambangan dan Penggalian

Sektor pertambangan dan penggalian terendah dibandingkan sektor-

sektor lainya, konstribusi sektor pertambangan dan enggalian hanya

sebesar 0,09 persen pada Kota Cilegon di tahun 2008. Sektor ini

menempati urutan ke sembilan dalam urutan kontribusi terhadap PDRB

Kota Cilegon.

Tabel 4.24

Analisis Sektor Pertambangan dan Penggalian

No Aspek Parameter Makna

1 LQ < 1 Sektor non Basis

2 Pj Positif Tumbuh Cepat dipropinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi

4 Tipologi VI Tingkat kepotensialan hampir dari cukup Sumber: Lampiran II, IX dan XI

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor

pertambangan dan penggalian menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat

besar yaitu sebesar 0,84, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor

non basis. Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak

mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta

sektor ini perlu atau berpotensi impor dari daerah lain.

Page 120: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

99

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004-

2008) untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar

285,92 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh

cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena nilainya

positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor ini adalah

sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih

lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini

ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu

sebesar -171,11.

Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ<1, Pj positif

(>0), Dj negatif (<0) sektor pertambangan dan penggalian termasuk ke

dalam tipologi VI sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat

kepotensialanya hampir dari cukup.

3) Sektor Industri pengolahan

Tabel 4.25

Analisis Sektor Industri Pengolahan

No Aspek Parameter Makna

1 LQ > 1 Sektor Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat dipropinsi

3 Dj Positif Pertumbuhan lebih cepat dibanding provinsi

4 Tipologi III Tingkat kepotensialan Baik Sumber: Lampiran II, IX dan XI

Sektor industri pengolahan sebagai penggerak perekonomian Kota

Cilegon, sektor industry pengolahan memberikan andil terbesar dalam

konstribusinya terhadap PDRB Kota Cilegon sebesar 61,99 persen, hal ini

menempatkan sektor industry pada peringkat pertama terhadap PDRB Kota

Cilegon.

Page 121: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

100

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor

industri pengolahan menunjukan nilai rata-rata LQ yang besar yaitu sebesar

1,28, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor basis. Nilai LQ

yang lebih besar dari satu berarti sektor ini mampu memenuhi kebutuhan

domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini berpotensi untuk ekspor

kedaerah lain.

Hasil perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian

(2004-2008) untuk sektor industri pengolahan, nilai rata-rata komponen Pj-

nya adalah sebesar -126219,38 yang menunjukan bahwa sektor ini

merupakan sektor yang tumbuh lambat terhadap konstribusi sektor sejenis

di Provinsi Banten karena nilainya negatif. Sedangkan dari hasil

perhitungan komponen Dj, sektor ini adalah sektor yang daya saingnya

meningkat sehingga pertumbuhannya lebih cepat di banding pertumbuhan

sektor yang sama diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata

komponen Dj yang positif, yaitu sebesar -80952,96.

Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ>1, Pj negatif

(<0), Dj positif (>0) sektor industri pengolahan termasuk ke dalam tipologi

III sehingga sektor ini adalah sektor yang memiliki tingkat kepotensialan

yang baik dan menunjukan bahwa sektor ini mempunyai kinerja sektor

yang dapat diandalkan dan dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat.

4) Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih

Sektor listrik, gas dan air bersih pada Kota Cilegon mempunyai

peran terhadap PDRB Kota Cilegon dengan konstribusinya 8,26 persen

Page 122: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

101

pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke empat dalam urutan

kontribusi terhadap PDRB Kota Cilegon.

Tabel 4.26

Analisis Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih

No Aspek Parameter Makna

1 LQ > 1 Sektor Basis

2 Pj Negatif Tumbuh lambat dipropinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi

4 Tipologi IV Tingkat kepotensialan hampir dari cukup Sumber: Lampiran II, IX dan XI

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor

listrik, gas dan air bersih menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat besar

yaitu sebesar 2,20, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor

basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu berarti sektor ini mampu

memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini

berpotensi untuk ekspor kedaerah lain.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004-

2008) untuk sektor listrik, gas dan air bersih, nilai rata-rata komponen Pj-

nya adalah sebesar -1846,01 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan

sektor yang tumbuh lambat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi

Banten karena nilainya negatif.

Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor listrik, gas

dan air bersih adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga

pertumbuhannya lebih lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama

diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang

negatif, yaitu sebesar -31295,55.

Page 123: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

102

Berdasarkan perhitungan analisis tipologi sektoral listrik, gas dan

air bersih menunjukan LQ>1, Pj negatif (<0), Dj negatif (<0) termasuk ke

dalam tipologi IV sehingga sektor ini menunjukan lebih dari cukup untuk

dikembangkan.

5) Sektor Bangunan

Sektor bangunan pada Kota Cilegon mempunyai peran terendah ke

dua setelah sektor pertambangan dan penggalian, dengan konstribusinya

yang hanya sebesar 0,45 persen terhadap PDRB Kota Cilegon pada tahun

2008. Sektor ini menempati urutan ke sembilan dalam urutan kontribusi

terhadap PDRB Kota Cilegon.

Tabel 4.27

Analisis Sektor Bangunan

No Aspek Parameter Makna

1 LQ < 1 Sektor non Basis

2 Pj Positif Tumbuh Cepat dipropinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi

4 Tipologi VI Tingkat kepotensialan hampir dari cukup Sumber: Lampiran II, IX dan XI

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor

bangunan menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat besar yaitu sebesar

0,15, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor non basis. Nilai

LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak mampu memenuhi

kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini perlu atau

berpotensi impor dari daerah lain.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004-

2008) untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar

1202,56 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang

Page 124: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

103

tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena

nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor ini

adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih

lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini

ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu

sebesar -773,76.

Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ<1, Pj positif

(>0), Dj negatif sektor bangunan termasuk ke dalam tipologi VI sehingga

sektor ini adalah sektor yang tingkat kepotensialanya hampir dari cukup.

6) Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada Kota Cilegon

mempunyai peran terbesar kedua setelah sektor industri pengolahan dengan

konstribusinya terhadap PDRB Kota Cilegon sebesar 14,00 persen pada

tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke dua dalam urutan kontribusi

terhadap PDRB Kota Cilegon.

Tabel 4.28

Analisis Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

No Aspek Parameter Makna

1 LQ < 1 Sektor non Basis

2 Pj Positif Tumbuh Cepat dipropinsi

3 Dj Positif Pertumbuhan lebih Cepat dibanding provinsi

4 Tipologi V Tingkat kepotensialan cukup Sumber: Lampiran II, IX dan XI

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor

perdagangan, hotel dan restoran menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat

besar yaitu sebesar 0,63, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor

non basis. Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak

Page 125: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

104

mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta

sektor ini perlu atau berpotensi impor dari daerah lain.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004-

2008) untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar

45619,54 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang

tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena

nilainya positif. Sementara dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor ini

adalah sektor yang daya saingnya meningkat sehingga pertumbuhannya

lebih cepat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini

ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang positif, yaitu

sebesar 30518,05.

Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ<1, Pj positif

(>0), Dj positif (>0) sektor bangunan termasuk ke dalam tipologi V

sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat kepotensialanya cukup.

7) Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Tabel 4.29

Analisis Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

No Aspek Parameter Makna

1 LQ < 1 Sektor non Basis

2 Pj Positif Tumbuh Cepat dipropinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi

4 Tipologi VI Tingkat kepotensialan hampir dari cukup Sumber : Lampiran II, IX dan XI

Sektor pengangkutan dan komunikasi pada Kota Cilegon

mempunyai peran terhadap PDRB Kota Cilegon dengan konstribusinya

8,38 persen pada tahun 2008. Sektor ini menempati urutan ke tiga dalam

urutan kontribusi terhadap PDRB Kota Cilegon.

Page 126: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

105

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor

pengangkutan dan komunikasi menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat

besar yaitu sebesar 0,95, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor

non basis. Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak

mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta

sektor ini perlu atau berpotensi impor dari daerah lain.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004-

2008) untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar

18164,54 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang

tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena

nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor ini

adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih

lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama dipovinsi. Hal ini

ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu

sebesar -21778,96.

Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ<1, Pj positif

(>0), Dj negatif (<0) sektor pengangkutan dan komunikasi termasuk ke

dalam tipologi VI sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat

kepotensialanya hampir dari cukup.

8) Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada Kota

Cilegon mempunyai peran terhadap PDRB Kota Cilegon dengan

konstribusinya sebesar 2,89 persen pada tahun 2008. Sektor ini menempati

urutan ke lima dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kota Cilegon.

Page 127: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

106

Tabel 4.30

Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

No Aspek Parameter Makna

1 LQ < 1 Sektor non Basis

2 Pj Positif Tumbuh Cepat dipropinsi

3 Dj Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding provinsi

4 Tipologi VI Tingkat kepotensialan hampir dari cukup Sumber: Lampiran II, IX dan XI

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor

persewaan dan jasa perusahaan menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat

besar yaitu sebesar 0,87, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor

non basis. Nilai LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak

mampu memenuhi kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta

sektor ini perlu atau berpotensi impor dari daerah lain.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004-

2008) untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar

17983,57 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang

tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena

nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor ini

adalah sektor yang daya saingnya menurun sehingga pertumbuhannya lebih

lambat di banding pertumbuhan sektor yang sama diprovinsi. Hal ini

ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu

sebesar -13532,30.

Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ<1, Pj positif

(>0), Dj negatif (<0) sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

termasuk ke dalam tipologi VI sehingga sektor ini adalah sektor yang

tingkat kepotensialanya hampir dari cukup.

Page 128: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

107

9) Sektor Jasa-Jasa

Sektor jasa-jasa, pada Kota Cilegon mempunyai peran rendah ke

tiga setelah sektor bangunan dengan konstribusinya sebesar 1,52 persen

terhadap PDRB Kota Cilegon pada tahun 2008. Sektor ini menempati

urutan ke tujuh dalam urutan kontribusi terhadap PDRB Kota Cilegon.

Tabel 4.31

Analisis Sektor Jasa-Jasa

No Aspek Parameter Makna

1 LQ < 1 Sektor non Basis

2 Pj Positif Tumbuh Cepat dipropinsi

3 Dj Positif Pertumbuhan lebih Cepat dibanding provinsi

4 Tipologi V Tingkat kepotensialan cukup Sumber: Lampiran II, IX dan XI

Berdasarkan hasil LQ selama 5 tahun terakhir (2004-2008), sektor

jasa-jasa menunjukan nilai rata-rata LQ yang sangat besar yaitu sebesar

0,30, hal ini menunjukan bahwa sektor ini adalah sektor non basis. Nilai

LQ yang lebih kecil dari satu berarti sektor ini tidak mampu memenuhi

kebutuhan domestik maupun pasar luar daerah serta sektor ini perlu atau

berpotensi impor dari daerah lain.

Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian (2004-

2008) untuk sektor ini, nilai rata-rata komponen Pj-nya adalah sebesar

5068,83 yang menunjukan bahwa sektor ini merupakan sektor yang

tumbuh cepat terhadap konstribusi sektor sejenis di Provinsi Banten karena

nilainya positif. Sedangkan dari hasil perhitungan komponen Dj, sektor ini

merupakan sektor yang daya saingnya meningkat sehingga

pertumbuhannya lebih cepat di banding pertumbuhan sektor yang sama

Page 129: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

108

diprovinsi. Hal ini ditunjukan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang

positif, yaitu sebesar 167,27.

Perhitungan analisis tipologi sektoral menunjukan LQ<1, Pj positif

(>0), Dj positif (>0) sektor jasa-jasa termasuk ke dalam tipologi V

sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat kepotensialanya cukup.

Page 130: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

109

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis pada masing-masing daerah, Pada Kabupaten

Serang, Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupaten Serang selama 5 tahun menunjukan kenaikan dan penurunan

pada masing-masing sektor disetiap tahunya, akan tetapi selama periode

analisis yaitu tahun 2004 hingga 2008 sektor industri pengolahan masih

mendominasi terhadap distribusi PDRB di Kabupaten Serang 63,27 persen

pada tahun 2008 meskipun nilai tersebut lebih kecil dibandingkan tahun

2007 yang nilai distribusinya sebesar 63,36 persen. Sementara sektor

pertambangan dan penggalian selama periode analisis merupakan sektor

yang mempunyai distribusi terhadap PDRB terendah hanya sebesar 0,08

persen, meskipun justru pada tahun 2008 sektor tersebut mengalami

kenaikan satu digit dari tahun sebelumnya sebesar 0,07 persen di tahun

2007. Untuk Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto pada Kota

Cilegon selama 5 tahun kondisi perkembangan PDRBnya tidak jauh

berbeda dengan Kabupaten Serang, dimana distribusi terbesar masih di

dominasi sektor industri pengolahan yang pada tahun 2008 sebesar 61,99

persen, kondisi tersebut menurun dibandingkan tahun 2007 yang mencapai

Page 131: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

110

62,99 persen, akan tetapi sektor industri pengolahan tetap menjadi sektor

dengan distribusi terbesar dibandingkan dengan delapan sektor lainya yang

ada di Kota Cilegon. Sementara itu distribusi terendah dimiliki oleh sektor

yang sama dengan Kabupaten Serang yaitu sektor pertambangan dan

penggalian dimana nilainya sebesar 0,09 persen terhadap PDRB Kota

Cilegon, kondisi tersebut konstan dari tahun 2004 hingga 2008 sektor

pertambangan dan penggalian tetap memiliki nilai distribusi 0,09 persen

dan selama periode analisis sektor tersebut tetap menjadi sektor terendah

distribusinya selama lima tahun.

2. Berdasarkan hasil penghitungan indeks location quotient pada masing-

masing daerah menunjukan hasil LQ yang beragam, di Kabupaten Serang

sendiri terdapat lima sektor ekonomi yang mempunyai nilai LQ>1 yang

merupakan sektor basis dimana sektor tersebut mampu memenuhi

kebutuhan pasar lokal maupun luar daerah, dimana sektor bangunan

merupakan sektor basis dengan nilai rata-rata LQ tertinggi sebesar 2,03

persen kemudian sektor pertanian dengan LQ rata-rata LQ sebesar 1,73

persen , sektor industri pengolahan dan sektor keuangan, persewaan dan

jasa perusahaan yang nilai rata-rata LQ masing-masing 1,07 persen dan

1,06 persen. Kemudian sektor jasa-jasa memiliki LQ rata-rata sebesar 1,41

persen. Sedangkan pada Kota Cilegon, hanya ada dua sektor yang menjadi

basis (LQ>1) yaitu sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas dan

air kedua sektor tersebut merupakan sektor basis ekonomi yang berpotensi

meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah Kota Cilegon karena

Page 132: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

111

memiliki nilai LQ lebih dari satu. LQ rata-rata sektor industri pengolahan

sebesar 1,28 persen dan rata-rata LQ sektor listrik, gas dan air bersih

sebesar 2,20 persen.

3. Selain analisis sektor basis diatas, sektor-sektor ekonomi yang potensial

dengan kriteria tergolong kedalam sektor yang tumbuh dengan cepat

terhadap sektor sejenis ditingkat provinsi (Pj rata-rata > 0) dan tingkat

kepotensialan cukup (tipologi V) atau hampir cukup (tipologi VI) maka

sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai penunjang

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Serang yaitu sektor perdagangan,

hotel dan restoran dengan tingkat kepotensialan hampir dari cukup karena

pertumbuhanya cepat diprovinsi, begitu juga dengan sektor pengangkutan

dan komunikasi serta sektor pertambangan dan penggalian yang

mempunyai pertumbuhan cepat diprovinsi sehingga tingkat kepotensialan

hampir dari cukup.

Sedangkan untuk Kota Cilegon sektor yang potensial untuk

dikembangkan sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi yaitu sektor

pertambangan dan penggalian, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan

komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor

jasa-jasa, karena kriteria kelima sektor tersebut tergolong kedalam sektor

yang tumbuh dengan cepat terhadap sektor sejenis ditingkat provinsi (Pj

rata-rata > 0) dan tingkat kepotensialan cukup (tipologi V) atau hampir

cukup (tipologi VI) potensial untuk dikembangkan sebagai penunjang

pertumbuhan ekonomi.

Page 133: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

112

B. Saran

1. Berdasarkan pemahaman yang dimiliki terhadap potensi yang dimiliki

Kabupaten Serang dan Kota Cilegon, maka pemerintah kota ini diharapkan

merumuskan strategi pengembangan daerah yang paling menguntungkan

untuk diterapkan di masa mendatang, yakni dengan mengutamakan

kegiatan unggulan berupa: sektor pertanian, sektor bangunan, sektor

keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, sektor jasa-jasa serta sektor

industri pengolahan. Namun dalam rangka meningkatkan pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Serang dan Kota Cilegon melalui sektor-sektor basis

hendaknya tidak mengabaikan sektor-sektor non basis, karena dengan

meningkatkan peran dari sektor non basis diharapkan sektor tersebut dapat

tumbuh menjadi sektor basis dan pada akhirnya semua sektor ekonomi

dapat secara bersama-sama mendukung peningkatan potensi pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Serang dan Kota Cilegon.

2. Pada Kabupaten Serang, pengembangan sektor bangunan sebagai sektor

basis, disarankan kepada bangunan yang bermanfaat bagi masyarakat dan

juga menjadi sumber penghasilan masyarakat, khususnya masyarakat

ekonomi lemah. Selain itu pengembangan sektor bangunan sebagai sektor

basis juga harus diarahkan kepada peningkatan produk yang berkualitas

dan ekonomis. Untuk Kota Cilegon, pengembangan sektor industri sebagai

sektor basis disarankan kepada industri yang memanfaatkan bahan baku

lokal seperti bahan baku yang digunakan berasal dari daerah sendiri.

Pengembangan sektor industri juga disarankan untuk lebih efisien dan

Page 134: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

113

berdaya saing, dan diarahkan pada berkembangnya industri hulu-hilir

seperti usaha sektor industri kecil yang menghasilkan berbagai produk.

Selain hal tersebut diatas pengembangan sektor industri sebagai sektor

basis juga harus diarahkan kepada peningkatan produk yang berkualitas

dan ekonomis.

3. Kabupaten Serang dan Kota Cilegon pada saat mengembangkan sektor-

sektor ekonomi yang strategis/potensial dalam rangka meningkatkan

pertumbuhan ekonominya hendaknya juga tidak mengabaikan peran sektor

yang tergolong non potensial. Karena dengan pengembangan sektor

potensial diharapkan akan dapat merangsang pertumbuhan sektor non

potensial sehingga menjadi sektor potensial yang pada akhirnya semua

sektor ekonomi bersama-sama mendukung peningkatan peningkatan

pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah analisis.

4. Masing-masing daerah tersebut potensial untuk dijadikan pusat

pertumbuhan di Provinsi Banten dengan memilih dan mengembangkan

sektor potensial yang paling utama. Adanya peran serta pemerintah daerah

dan masyarakat daerah dalam membuat inisiatif untuk pengadaan kawasan

terpadu guna pengembangan sektor potensial yang sama di kedua daerah

sehingga dapat mendukung pengembangan “Metropolitan Area” yang

terdiri Kabupaten Serang, Kota Cilegon dan sekitarnya ataupun

sebaliknya.

Page 135: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

114

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin, “ Ekonomi Pembangunan Edisi 5 ”, UPP STIM YKPN, 2010.

Bungin, Burhan, “ Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik serta Ilmu Sosial lainya “. Kencana Prenada Media

Group, Jakarta, 2010.

BPS. ” Banten Dalam Angka ”. BPS Jakarta, 2008.

BPS. ” Kabupaten Serang Dalam Angka 2000-2008 ”. BPS Jakarta, 2008.

BPS. “ Kota Cilegon Dalam Angka 2000-2008”. BPS Jakarta, 2008.

Fahrurrazy. “Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah

Kabupaten Aceh Utara Dengan Pendekatan Sektor Pembentuk PDRB

“. Tesis, Pascasarjana, USU, 2009.

Fatmasari, Wulan S. Dini. “ Analisis Potensi Pertumbuhan Ekonomi Kota

Tanggerang (Pendekatan Model Basis Ekonomi) ”. Skrpsi sarjana,

Fakultas Ekonomi, UNS, 2007.

Ghalib, Rusli. “Ekonomi Regional”. Pustaka Ramadhan, 2005.

Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

UIN Syrif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “ Metodologi Penentuan Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen”. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, 2002.

Jhigan, M.L. “Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan “. Rajawali Pers,

Jakarta, 2004.

Mondal, I. Wali. “ An Analysis of The Industrial Development Potential of

Malaysia: A Shift-Share Approach “. Journal of Business & Economic

Research. Vol. 7, May 2009:hal. 41-46.

Mukhyi, Abdul. Mohamad, “Analisis Peranan Subsektor Pertanian dan Sektor

Unggulan terhadap Pembangunan Kawasan Ekonomi Propinsi Jawa

Barat: Pendekatan Analisis IRIO “. Jurnal Fakultas Ekonomi,

Universitas Gunadarma, Depok, Agustus 2008: hal. 2-8.

Mukti, Abdul dan Abdullah Dja‟far, “ Studi Potensi Ekonomi Kotawaringin

Timur “. Journal Social Economics Agruculture (J-SEA). Vol. 4 No. 2,

Agustus 2009: hal. 113-129.

Page 136: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

115

Prasetyo, Bambang dan Lina, M. Janah, “ Metode Penelitian Kuantitatif (Teori

dan Aplikasi) “. Rajawali Pers, Jakarta, 2005.

Purwaningnsih, “ Analisis Struktur Ekonomi dan Penentuan Sektor Unggulan

Kabupaten Parigi Mountong Propinsi Sulawesi Tengah “. Skripsi

sarjana, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB, Bogor, 2009.

Riadi, Mukti, “ Analisis Sektor Ekonomi Potensial di Kabupaten Ogan Komering

Ulu Timur Propinsi Sumatra Selatan”. Skripsi sarjana, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, IPB, Bogor, 2008.

Richardson, Harry, “ Dasar-Dasar Ilmu Ekonomi Regional ”. Lembaga Penerbit

FE-UI, Jakarta, 1997.

Ropingi, “ Aplikasi Analisis Shift Share Estabaen-Marquillas pada Sektor

Pertanian di Kabupaten Boyolali “. Jurnal, Fakultas Pertanian,

Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta, 2008.

Saerofi, Mujib. “ Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Sektor Potensial di

Kabupaten Semarang (Pendekatan Model Basis Ekonomi dan SWOT)”.

Skripsi sarjana, Fakultas Ilmu Sosial, UNS, Semarang, 2005.

Setiawan, I. D. Made, Darma, “ Peranan Sektor Unggulan Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Daerah: Pendekatan Input-Output

Multiregional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat “. Disertasi,

Pascasarjana, IPB, Bogor, 2006.

Sugiyono. “ Metode Penelitian Bisnis” . CV Alfabeta, Bandung, 2006.

Sukirno, Sadono. ”Ekonomi Pembangunan Edisi 2 : proses, masalah dan dasar

kebijakan ”, Kencana Prenada Media Group, 2006.

Tarigan, Robinson. “ Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi (edisi revisi) “, Bumi

Aksara, 2007.

Udjianto, W. Didit, “ Analisis Struktur Ekonomi Potensi Wilayah di Kabupaten

Sleman Propinsi DIY Tahun 1998-2002”. Buletin Ekonomi, vol. 3 No.

1, April 2005; hal. 19-33.

Yunan Y. Zuhairan, “ Sektor Baasis dan Non Basis di Kotamadya Tanggerang

Selatan (Suatu Pendekatan Location Quotient)”, Signifikan, Jurnal

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Vol. I,

No. 2, Oktober 2010; hal. 25-38.

Page 137: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

116

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 138: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

117

Lampiran I

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000

Menurut Lapangan Usaha Povinsi Banten Tahun 2004 – 2008

Sektor 2004 2005 2006 2007 2008

Pertanian 4.930.266,80 5.061.650,42 5.030.011,59 5.242.350,48 5.408.861,73

Pertambangan &

Penggalian 56.557,59 59.286,02 61.508,86 69.292,77 79.151,1

Industri Pengolahan 27.749.175,75 28.975.547,08 30.548.566,62 31.496.751,75 32.225.075,2

Listrik, Gas & Air Bersih 2.416.794,00 2.567.049,93 2.510.895,12 2.629.581,32 2.805.792,5

Bangunan 1.443.158,80 1.580.487,69 1.662.420,23 1.880.273,94 2.010.388,56

Perdagangan, Hotel &

Restoran 9.830.054,85 10.699.437,65 11.478.134,19 12.800.800,86 14.202.996,50

Pengangkutan &

Komunikasi 4.540.508,58 4.910.855,75 5.417.133,59 5.780.569,93 6.200.675,31

Keuangan, Persewaan &

Jasa Perusahaan 1.557.896,64 1.744.477,29 1.888.037,80 2.138.061,77 2.489.875,78

Jasa-jasa 2.355.993,50 2.508.156,40 2.744.950,65 3.009.092,96 3.380.093,59

Total PDRB ADHK 54.880.406,51 58.106.948,23 61.341.658,65 65.046.775,78 68.802.910,29 Sumber: BPS, Provinsi Banten Tahun 2004-2008 (diolah)

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000

Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Serang Tahun 2004 – 2008

Sektor 2004 2005 2006 2007 2008

Pertanian 1.116.683,65 1.144.135,54 1.177.990,71 997.216,36 1.034.884,47

Pertambangan & Penggalian 4.515,21 4.716,59 4.997,29 4.777,84 5.106,08

Industri Pengolahan 3.815.508,79 3.949.139,20 4.107.499,68 4.111.333,11 4.201.162,82

Listrik, Gas & Air Bersih 313.602,46 327.433,58 326.897,27 279.916,03 277.859,32

Bangunan 499.477,25 529.745,59 563.027,93 134.183,78 148.232,82

Perdagangan, Hotel &

Restoran 824.801,85 882.279,56 940.355,99 420.015,84 477.319,49

Pengangkutan & Komunikasi 242.872,35 257.767,55 282.443,49 159.037,72 182.873,05

Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan 266.223,18 293.571,59 316.203,61 118.145,71 127.928,28

Jasa-jasa 553.337,30 584.581,52 638.263,66 163.079,15 184.622,50

Total PDRB ADHK 7.637.022,04 7.973.370,72 8.357.679,63 6.387.705,54 6.639.988,83 Sumber: BPS, Kabupaten Serang Tahun 2004-2008 (diolah)

Page 139: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

118

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000

Menurut Lapangan Usaha Kota CilegonTahun 2004 – 2008

Sektor 2004 2005 2006 2007 2008

Pertanian 254.924,45 259.384,95 262.294,79 265.580,93 267.383,93

Pertambangan & Penggalian 7.738,06 8.250,18 8.798,34 9.385,19 10.184,89

Industri Pengolahan 5.604.390,05 5.953.481,42 6.315.848,60 6.625.956,77 6.848.341,04

Listrik, Gas & Air Bersih 896.597,82 944.739,33 925.553,72 921.166,85 911.970,08

Bangunan 37.779,48 40.314,71 43.212,96 46.959,53 49.281,84

Perdagangan, Hotel &

Restoran 975.510,17 1.071.950,42 1.197.149,40 1.343.203,99 1.546.959,42

Pengangkutan &

Komunikasi 753.608,14 782.942,96 811.879,39 866.322,37 926.106

Keuangan, Persewaan &

Jasa Perusahaan 239.923,40 254.325,35 271.550,42 290.027,59 319.141,64

Jasa-jasa 116.265,72 125.318,82 136.559,32 150.336,11 167.951,50

Total PDRB ADHK 8.886.737,29 9.440.708,14 9.972.846,94 10.518.939,33 11.047.320,64 Sumber: BPS, Kota Cilegon Tahun 2004-2008 (diolah)

Page 140: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

119

Lampiran II

Perhitungan Location Quotient (LQ)

Kabupaten Serang Tahun 2004-2008

Tahun 2004

Sektor PDRB Kab.

Serang

(Si)

Total

PDRB

Kab. Serang

(S)

PDRB Banten

(Bi)

Total PDRB

Banten

(B)

(Si/S)/(Bi/B)

LQ

Pertanian 1.116.683,65 7.637.022,04 4.930.266,80 54.880.406,51 1,627619976

Pertambangan &

Penggalian 4.515,21 7.637.022,04 56.557,59 54.880.406,51 0,573694035

Industri Pengolahan 3.815.508,79 7.637.022,04 27.749.175,75 54.880.406,51 0,988088049

Listrik, Gas & Air

Bersih 313.602,46 7.637.022,04 2.416.794,00 54.880.406,51 0,932466208

Bangunan 499.477,25 7.637.022,04 1.443.158,80 54.880.406,51 2,487109267

Perdagangan, Hotel &

Restoran 824.801,85 7.637.022,04 9.830.054,85 54.880.406,51 0,60295786

Pengangkutan &

Komunikasi 242.872,35 7.637.022,04 4.540.508,58 54.880.406,51 0,38438537

Keuangan, Persewaan

& Jasa Perusahaan 266.223,18 7.637.022,04 1.557.896,64 54.880.406,51 1,228006037

Jasa-jasa 553.337,30 7.637.022,04 2.355.993,50 54.880.406,51 1,687753955

Tahun 2005

Sektor PDRB Kab.

Serang

(Si)

Total

PDRB

Kab. Serang

(S)

PDRB Banten

(Bi)

Total PDRB

Banten

(B)

(Si/S)/(Bi/B)

LQ

Pertanian 1.144.135,54 7.973.370,70 5.061.650,42 58.106.948,23 1,647295226

Pertambangan &

Penggalian 4.716,59 7.973.370,70 59.286,02 58.106.948,23 0,579778279

Industri Pengolahan 3.949.139,20 7.973.370,70 28.975.547,08 58.106.948,23 0,993246192

Listrik, Gas & Air

Bersih 327.433,58 7.973.370,70 2.567.049,93 58.106.948,23 0,92955483

Bangunan 529.745,59 7.973.370,70 1.580.487,69 58.106.948,23 2,442656191

Perdagangan, Hotel &

Restoran 882.279,56 7.973.370,70 10.699.437,65 58.106.948,23 0,600940365

Pengangkutan &

Komunikasi 257.767,55 7.973.370,70 4.910.855,75 58.106.948,23 0,382522669

Keuangan, Persewaan

& Jasa Perusahaan 293.571,59 7.973.370,70 1.744.477,29 58.106.948,23 1,226407551

Jasa-jasa 584.581,52 7.973.370,70 2.508.156,40 58.106.948,23 1,69854313

Page 141: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

120

Tahun 2006

Sektor PDRB Kab.

Serang

(Si)

Total

PDRB

Kab. Serang

(S)

PDRB Banten

(Bi)

Total PDRB

Banten

(B)

(Si/S)/(Bi/B)

LQ

Pertanian 1.177.990,71 8.357.679,63 5.030.011,59 61.341.658,65 1,718868588

Pertambangan &

Penggalian 4.997,29 8.357.679,63 61.508,86 61.341.658,65 0,596302555

Industri Pengolahan 4.107.499,68 8.357.679,63 30.548.566,62 61.341.658,65 0,986862159

Listrik, Gas & Air

Bersih 326.897,27 8.357.679,63 2.510.895,12 61.341.658,65 0,955548019

Bangunan 563.027,93 8.357.679,63 1.662.420,23 61.341.658,65 2,485758422

Perdagangan, Hotel &

Restoran 940.355,99 8.357.679,63 11.478.134,19 61.341.658,65 0,601299431

Pengangkutan &

Komunikasi 282.443,49 8.357.679,63 5.417.133,59 61.341.658,65 0,382676523

Keuangan, Persewaan

& Jasa Perusahaan 316.203,61 8.357.679,63 1.888.037,80 61.341.658,65 1,229209574

Jasa-jasa 638.263,66 8.357.679,63 2.744.950,65 61.341.658,65 1,70661427

Tahun 2007

Sektor PDRB Kab.

Serang

(Si)

Total

PDRB

Kab. Serang

(S)

PDRB Banten

(Bi)

Total PDRB

Banten

(B)

(Si/S)/(Bi/B)

LQ

Pertanian 997.216,36 6.387.705,54 5.242.350,48 65.046.774,78 1,937065125

Pertambangan &

Penggalian 4.777,80 6.387.705,54 69.292,77 65.046.774,78 0,702135487

Industri Pengolahan 4.111.333,11 6.387.705,54 31.496.751,75 65.046.774,78 1,329222788

Listrik, Gas & Air

Bersih 279.916,03 6.387.705,54 2.629.581,32 65.046.774,78 1,083981934

Bangunan 134.183,78 6.387.705,54 1.880.273,94 65.046.774,78 0,726707722

Perdagangan, Hotel &

Restoran 420.015,84 6.387.705,54 12.800.800,86 65.046.774,78 0,334125335

Pengangkutan &

Komunikasi 159.037,72 6.387.705,54 5.780.569,93 65.046.774,78 0,280162731

Keuangan, Persewaan

& Jasa Perusahaan 118.145,71 6.387.705,54 2.138.061,77 65.046.774,78 0,562702168

Jasa-jasa 163.079,15 6.387.705,54 3.009.092,96 65.046.774,78 0,551878804

Page 142: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

121

Tahun 2008

Sektor PDRB Kab.

Serang

(Si)

Total

PDRB

Kab. Serang

(S)

PDRB Banten

(Bi)

Total PDRB

Banten

(B)

(Si/S)/(Bi/B)

LQ

Pertanian 1.034.884,47 6.639.988,83 5.408.861,73 68.802.910,29 1,98255594

Pertambangan &

Penggalian 5.106,08 6.639.988,83 79.151,1

68.802.910,29 0,668451666

Industri Pengolahan 4.201.162,82 6.639.988,83 32.225.075,2 68.802.910,29 1,350874594

Listrik, Gas & Air

Bersih 277.859,32 6.639.988,83 2.805.792,5

68.802.910,29 1,026145343

Bangunan 148.232,82 6.639.988,83 2.010.388,56 68.802.910,29 0,764018415

Perdagangan, Hotel &

Restoran 477.319,49 6.639.988,83 14.202.996,50 68.802.910,29 0,348231977

Pengangkutan &

Komunikasi 182.873,05 6.639.988,83 6.200.675,31 68.802.910,29 0,305597768

Keuangan, Persewaan

& Jasa Perusahaan 127.928,28 6.639.988,83 2.489.875,78 68.802.910,29 0,532388101

Jasa-jasa 184.622,50 6.639.988,83 3.380.093,59 68.802.910,29 0,565972542

Location Quotient Rata-Rata

Kabupaten Serang

2004

2005 2006 2007 2008 LQ Rata-Rata

1,627619976 1,647295226 1,718868588 1,937065125 1,98255594 1,732712229

0,573694035 0,579778279 0,596302555 0,702135487 0,668451666 0,612977589

0,988088049 0,993246192 0,986862159 1,329222788 1,350874594 1,074354797

0,932466208 0,92955483 0,955548019 1,083981934 1,026145343 0,975387748

2,487109267 2,442656191 2,485758422 0,726707722 0,764018415 2,0355579

0,60295786 0,600940365 0,601299431 0,334125335 0,348231977 0,534830748

0,38438537 0,382522669 0,382676523 0,280162731 0,305597768 0,357436823

1,228006037 1,226407551 1,229209574 0,562702168 0,532388101 1,061581333

1,687753955 1,69854313 1,70661427 0,551878804 0,565972542 1,41119754

Page 143: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

122

Lampiran III

Perhitungan Location Quotient (LQ)

Kota Cilegon Tahun 2004-2008

Tahun 2004

Sektor PDRB Kota

Cilegon

(Si)

Total

PDRB

Kota Cilegon

(S)

PDRB Banten

(Bi)

Total PDRB

Banten

(B)

(Si/S)/(Bi/B)

LQ

Pertanian 254.924,45 8.886.737,29 4.930.266,80 54.880.406,51 0,319312594

Pertambangan &

Penggalian 7.738,06 8.886.737,29 56.557,59 54.880.406,51 0,844921138

Industri Pengolahan 5.604.390,05 8.886.737,29 27.749.175,75 54.880.406,51 1,247249228

Listrik, Gas & Air

Bersih 896.597,82 8.886.737,29 2.416.794,00 54.880.406,51 2,29104185

Bangunan 37.779,48 8.886.737,29 1.443.158,80 54.880.406,51 0,161665307

Perdagangan, Hotel &

Restoran 975.510,17 8.886.737,29 9.830.054,85 54.880.406,51 0,61284527

Pengangkutan &

Komunikasi 753.608,14 8.886.737,29 4.540.508,58 54.880.406,51 1,024981574

Keuangan, Persewaan

& Jasa Perusahaan 239.923,40 8.886.737,29 1.557.896,64 54.880.406,51 0,951062252

Jasa-jasa 116.265,72 8.886.737,29 2.355.993,50 54.880.406,51 0,304756218

Tahun 2005

Sektor PDRB Kota

Cilegon

(Si)

Total

PDRB

Kota Cilegon

(S)

PDRB Banten

(Bi)

Total PDRB

Banten

(B)

(Si/S)/(Bi/B)

LQ

Pertanian 259.384,95 9.440.708,14 5.061.650,42 58.106.948,23 0,315410482

Pertambangan &

Penggalian 8.250,18 9.440.708,14 59.286,02 58.106.948,23 0,85651431

Industri Pengolahan 5.953.481,42 9.440.708,14 28.975.547,08 58.106.948,23 1,264628175

Listrik, Gas & Air

Bersih 944.739,33 9.440.708,14 2.567.049,93 58.106.948,23 2,26517195

Bangunan 40.314,71 9.440.708,14 1.580.487,69 58.106.948,23 0,15699865

Perdagangan, Hotel &

Restoran 1.071.950,42 9.440.708,14 10.699.437,65 58.106.948,23 0,616647879

Pengangkutan &

Komunikasi 782.942,96 9.440.708,14 4.910.855,75 58.106.948,23 0,981287894

Keuangan, Persewaan

& Jasa Perusahaan 254.325,35 9.440.708,14 1.744.477,29 58.106.948,23 0,897320989

Jasa-jasa 125.318,82 9.440.708,14 2.508.156,40 58.106.948,23 0,307528364

Page 144: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

123

Tahun 2006

Sektor PDRB Kota

Cilegon

(Si)

Total

PDRB

Kota Cilegon

(S)

PDRB Banten

(Bi)

Total PDRB

Banten

(B)

(Si/S)/(Bi/B)

LQ

Pertanian 262.294,79 9.972.846,94 5.030.011,59 61.341.658,65 0,320742891

Pertambangan &

Penggalian 8.798,34 9.972.846,94 61.508,86 61.341.658,65 0,879831333

Industri Pengolahan 6.315.848,60 9.972.846,94 30.548.566,62 61.341.658,65 1,271678224

Listrik, Gas & Air

Bersih 925.553,72 9.972.846,94 2.510.895,12 61.341.658,65 2,267302252

Bangunan 43.212,96 9.972.846,94 1.662.420,23 61.341.658,65 0,159885678

Perdagangan, Hotel &

Restoran 1.197.149,40 9.972.846,94 11.478.134,19 61.341.658,65 0,641524749

Pengangkutan &

Komunikasi 811.879,39 9.972.846,94 5.417.133,59 61.341.658,65 0,921845908

Keuangan, Persewaan

& Jasa Perusahaan 271.550,42 9.972.846,94 1.888.037,80 61.341.658,65 0,884659519

Jasa-jasa 136.559,32 9.972.846,94 2.744.950,65 61.341.658,65 0,306001226

Tahun 2007

Sektor PDRB Kota

Cilegon

(Si)

Total

PDRB

Kota Cilegon

(S)

PDRB Banten

(Bi)

Total PDRB

Banten

(B)

(Si/S)/(Bi/B)

LQ

Pertanian 265.580,93 10.518.993,33 5.242.350,48 65.046.775,78 0,313272613

Pertambangan &

Penggalian 9.385,19 10.518.993,33 69.292,77 65.046.775,78 0,837542282

Industri Pengolahan 6.625.956,77 10.518.993,33 31.496.751,75 65.046.775,78 1,300871579

Listrik, Gas & Air

Bersih 921.166,85 10.518.993,33 2.629.581,32 65.046.775,78 2,166223632

Bangunan 46.959,53 10.518.993,33 1.880.273,94 65.046.775,78 0,154438014

Perdagangan, Hotel &

Restoran 1.343.203,99 10.518.993,33 12.800.800,86 65.046.775,78 0,648868104

Pengangkutan &

Komunikasi 866.322,37 10.518.993,33 5.780.569,93 65.046.775,78 0,926745454

Keuangan, Persewaan

& Jasa Perusahaan 290.027,59 10.518.993,33 2.138.061,77 65.046.775,78 0,838823638

Jasa-jasa 150.336,11 10.518.993,33 3.009.092,96 65.046.775,78 0,308943668

Page 145: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

124

Tahun 2008

Sektor PDRB Kota

Cilegon

(Si)

Total

PDRB

Kota Cilegon

(S)

PDRB Banten

(Bi)

Total PDRB

Banten

(B)

(Si/S)/(Bi/B)

LQ

Pertanian 267.383,93 11.047.320,64 5.408.861,73 68.802.910,29 0,307878436

Pertambangan &

Penggalian 10.184,89 11.047.320,64 79.151,1

68.802.910,29 0,801399612

Industri Pengolahan 6.848.341,04 11.047.320,64 32.225.075,2 68.802.910,29 1,323552857

Listrik, Gas & Air

Bersih 911.970,08 11.047.320,64 2.805.792,5

68.802.910,29 2,024300068

Bangunan 49.281,84 11.047.320,64 2.010.388,56 68.802.910,29 0,152671074

Perdagangan, Hotel &

Restoran 1.546.959,42 11.047.320,64 14.202.996,50 68.802.910,29 0,67834213

Pengangkutan &

Komunikasi 926.106 11.047.320,64 6.200.675,31 68.802.910,29 0,930190067

Keuangan, Persewaan

& Jasa Perusahaan 319.141,64 11.047.320,64 2.489.875,78 68.802.910,29 0,798280722

Jasa-jasa 167.951,50 11.047.320,64 3.380.093,59 68.802.910,29 0,309460349

Location Quotient Rata-Rata

Kota Cilegon

2004

2005 2006 2007 2008 LQ Rata-Rata

0,319312594 0,315410482 0,320742891 0,313272613 0,307878436 0,315323403

0,844921138 0,85651431 0,879831333 0,837542282 0,801399612 0,844041735

1,247249228 1,264628175 1,271678224 1,300871579 1,323552857 1,281596012

2,29104185 2,26517195 2,267302252 2,166223632 2,024300068 2,20280795

0,161665307 0,15699865 0,159885678 0,154438014 0,152671074 0,157131745

0,61284527 0,616647879 0,641524749 0,648868104 0,67834213 0,639645626

1,024981574 0,981287894 0,921845908 0,926745454 0,930190067 0,957010179

0,951062252 0,897320989 0,884659519 0,838823638 0,798280722 0,874029424

0,304756218 0,307528364 0,306001226 0,308943668 0,309460349 0,307337965

Page 146: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

125

Lampiran IV

Komponen Shift Share

Komponen Shift Share Kabupaten Serang

Pertambahan PDRB (Gj) Tahunan Kabupaten Serang

Tahun Yjt Yjo Gj

2004-2005 7.973.370,72 7.637.022,04 336.348,68

2005-2006 8.357.679,63 7.973.370,72 384.308,91

2006-2007 6.387.705,54 8.357.679,63 -1.969.974,09

2007-2008 6.639.988,83 6.387.705,54 252.283,29

Pertambahan PDRB (Gj) Sektoral Kabupaten Serang

2004-2005

Sektor Yijt Yijo Gij

Pertanian 1.144.135,54 1.116.683,65 27.451,89

Pertambangan & Penggalian 4.716,59 4.515,21 201,38

Industri Pengolahan 3.949.139,20 3.815.508,79 133.630,41

Listrik, Gas & Air Bersih 327.433,58 313.602,46 13.831,12

Bangunan 529.745,59 499.477,25 30.268,34

Perdagangan, Hotel & Restoran 882.279,56 824.801,85 57.477,71

Pengangkutan & Komunikasi 257.767,55 242.872,35 14.895,20

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 293.571,59 266.223,18 27.348,41

Jasa-jasa 584.581,52 553.337,30 31.244,22

JUMLAH 7.973.370,72 7.637.022,04 336.348,68

2005-2006

Sektor Yijt Yijo Gij

Pertanian 1.177.990,71 1.144.135,54 33.855,17

Pertambangan & Penggalian 4.997,29 4.716,59 280,70

Industri Pengolahan 4.107.499,68 3.949.139,20 158.360,48

Listrik, Gas & Air Bersih 326.897,27 327.433,58 -536,31

Bangunan 563.027,93 529.745,59 33.282,34

Perdagangan, Hotel & Restoran 940.355,99 882.279,56 58.076,43

Pengangkutan & Komunikasi 282.443,49 257.767,55 24.675,94

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 316.203,61 293.571,59 22.632,02

Jasa-jasa 638.263,66 584.581,52 53.682,14

JUMLAH 8.357.679,63 7.973.370,72 384.308,91

Page 147: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

126

2006-2007

Sektor Yijt Yijo Gij

Pertanian 997.216,36 1.177.990,71 -180.774,35

Pertambangan & Penggalian 4.777,84 4.997,29 -219,45

Industri Pengolahan 4.111.333,11 4.107.499,68 3.833,43

Listrik, Gas & Air Bersih 279.916,03 326.897,27 -46.981,24

Bangunan 134.183,78 563.027,93 -428.844,15

Perdagangan, Hotel & Restoran 420.015,84 940.355,99 -520.340,15

Pengangkutan & Komunikasi 159.037,72 282.443,49 -123.405,77

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 118.145,71 316.203,61 -198.057,90

Jasa-jasa 163.079,15 638.263,66 -475.184,51

JUMLAH 6.387.705,54 8.357.679,63 -1.969.974,09

2007-2008

Sektor Yijt Yijo Gij

Pertanian 1.034.884,47 997.216,36 37.668,11

Pertambangan & Penggalian 5.106,08 4.777,84 328,24

Industri Pengolahan 4.201.162,82 4.111.333,11 89.829,71

Listrik, Gas & Air Bersih 277.859,32 279.916,03 -2.056,71

Bangunan 148.232,82 134.183,78 14.049,04

Perdagangan, Hotel & Restoran 477.319,49 420.015,84 57.303,65

Pengangkutan & Komunikasi 182.873,05 159.037,72 23.835,33

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 127.928,28 118.145,71 9.782,57

Jasa-jasa 184.622,50 163.079,15 21.543,35

JUMLAH 6.639.988,83 6.387.705,54 252.283,29

Page 148: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

127

Lampiran V

Komponen Shift Share Kota Cilegon

Pertambahan PDRB (Gj) Tahunan Kota Cilegon

Tahun Yjt Yjo Gj

2004-2005 9.440.708,14 8.886.737,29 553.970,85

2005-2006 9.972.846,94 9.440.708,14 532.138,80

2006-2007 10.518.993,33 9.972.846,94 546.146,39

2007-2008 11.047.320,64 10.518.993,33 528.327,31

Pertambahan PDRB (Gj) Sektoral Kota Cilegon

2004-2005

Sektor Yijt Yijo Gij

Pertanian 259.384,95 254.924,45 4.460,50

Pertambangan & Penggalian 8.250,18 7.738,06 512,12

Industri Pengolahan 5.953.481,42 5.604.390,05 349.091,37

Listrik, Gas & Air Bersih 944.739,33 896.597,82 48.141,51

Bangunan 40.314,71 37.779,48 2.535,23

Perdagangan, Hotel & Restoran 1.071.950,42 975.510,17 96.440,25

Pengangkutan & Komunikasi 782.942,96 753.608,14 29.334,82

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 254.325,35 239.923,40 14.401,95

Jasa-jasa 125.318,82 116.265,72 9.053,10

JUMLAH 9.440.708,14 8.886.737,29 553.970,85

2005-2006

Sektor Yijt Yijo Gij

Pertanian 262.294,79 259.384,95 2.909,84

Pertambangan & Penggalian 8.798,34 8.250,18 548,16

Industri Pengolahan 6.315.848,60 5.953.481,42 362.367,18

Listrik, Gas & Air Bersih 925.553,72 944.739,33 -19.185,61

Bangunan 43.212,96 40.314,71 2.898,25

Perdagangan, Hotel & Restoran 1.197.149,40 1.071.950,42 125.198,98

Pengangkutan & Komunikasi 811.879,39 782.942,96 28.936,43

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 271.550,42 254.325,35 17.225,07

Jasa-jasa 136.559,32 125.318,82 11.240,50

JUMLAH 9.972.846,94 9.440.708,14 532.138,80

Page 149: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

128

2006-2007

Sektor Yijt Yijo Gij

Pertanian 265.580,93 262.294,79 3.286,14

Pertambangan & Penggalian 9.385,19 8.798,34 586,85

Industri Pengolahan 6.625.956,77 6.315.848,60 310.108,17

Listrik, Gas & Air Bersih 921.166,85 925.553,72 -4.386,87

Bangunan 46.959,53 43.212,96 3.746,57

Perdagangan, Hotel & Restoran 1.343.203,99 1.197.149,40 146.054,59

Pengangkutan & Komunikasi 866.322,37 811.879,39 54.442,98

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 290.027,59 271.550,42 18.477,17

Jasa-jasa 150.336,11 136.559,32 13.776,79

JUMLAH 10.518.939,33 9.972.846,94 546.092,39

2007-2008

Sektor Yijt Yijo Gij

Pertanian 267.383,93 265.580,93 1.803,00

Pertambangan & Penggalian 10.184,89 9.385,19 799,70

Industri Pengolahan 6.848.341,04 6.625.956,77 222.384,27

Listrik, Gas & Air Bersih 911.970,08 921.166,85 -9.196,77

Bangunan 49.281,84 46.959,53 2.322,31

Perdagangan, Hotel & Restoran 1.546.959,42 1.343.203,99 203.755,43

Pengangkutan & Komunikasi 926.106 866.322,37 59.783,93

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 319.141,64 290.027,59 29.114,05

Jasa-jasa 167.951,50 150.336,11 17.615,39

JUMLAH 11.047.320,64 10.518.939,33 528.381,31

Page 150: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

129

Lampiran VI

Komponen Share

Komponen Nasional Share Kabupaten Serang (Nj)

Tahun Yjo Yt Yo Yjo

Nj

Yjo(Yt/ Yo) -Yjo

2004-2005 7.637.022,04 58.106.948,23 54.880.406,51 7.637.022,04 448.997,59

2005-2006 7.973.370,72 61.341.658,65 58.106.948,23 7.973.370,72 443.863,36

2006-2007 8.357.679,63 65.046.775,78 61.341.658,65 8.357.679,63 504.814,88

2007-2008 6.387.705,54 68.802.910,29 65.046.775,78 6.387.705,54 368.858,89

Nasional Share Sektoral Kabupaten Serang (Nj)

2004-2005

Sektor Yjo Yt/Yo Yjo (Yt/Yo) Yjo (Yt/Yo)-Yjo

Pertanian 1.116.683,65 1,058792234 1182335,977 65.652,33

Pertambangan & Penggalian 4.515,21 1,058792234 4780,669284 265,46

Industri Pengolahan 3.815.508,79 1,058792234 4039831,077 224.322,29

Listrik, Gas & Air Bersih 313.602,46 1,058792234 332039,8493 18.437,39

Bangunan 499.477,25 1,058792234 528842,6335 29.365,38

Perdagangan, Hotel & Restoran 824.801,85 1,058792234 873293,7936 48.491,94

Pengangkutan & Komunikasi 242.872,35 1,058792234 257151,3581 14.279,01

Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan 266.223,18 1,058792234 281875,0356 15.651,86

Jasa-jasa 553.337,30 1,058792234 585869,2362 32.531,94

JUMLAH 7.637.022,04 9,53 8.086.019,63 448.997,59

2005-2006

Sektor Yjo Yt/Yo Yjo (Yt/Yo) Yjo (Yt/Yo)-Yjo

Pertanian 1.144.135,54 1,055668221 1207827,53 63.691,99

Pertambangan & Penggalian 4.716,59 1,055668221 4979,154173 262,56

Industri Pengolahan 3.949.139,20 1,055668221 4168980,753 219.841,55

Listrik, Gas & Air Bersih 327.433,58 1,055668221 345661,2248 18.227,64

Bangunan 529.745,59 1,055668221 559235,5844 29.489,99

Perdagangan, Hotel & Restoran 882.279,56 1,055668221 931394,4933 49.114,93

Pengangkutan & Komunikasi 257.767,55 1,055668221 272117,0109 14.349,46

Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan 293.571,59 1,055668221 309914,1981 16.342,61

Jasa-jasa 584.581,52 1,055668221 617124,1331 32.542,61

JUMLAH 7.973.370,72 9,50 8.417.234,08 443.863,36

Page 151: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

130

2006-2007

Sektor Yjo Yt/Yo Yjo (Yt/Yo) Yjo (Yt/Yo)-Yjo

Pertanian 1.177.990,71 1,06040132 1249142,903 71.152,19

Pertambangan & Penggalian 4.997,29 1,06040132 5299,132911 301,84

Industri Pengolahan 4.107.499,68 1,06040132 4355598,081 248.098,40

Listrik, Gas & Air Bersih 326.897,27 1,06040132 346642,2965 19.745,03

Bangunan 563.027,93 1,06040132 597035,56 34.007,63

Perdagangan, Hotel & Restoran 940.355,99 1,06040132 997154,7327 56.798,74

Pengangkutan & Komunikasi 282.443,49 1,06040132 299503,4495 17.059,96

Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan 316.203,61 1,06040132 335302,7253 19.099,12

Jasa-jasa 638.263,66 1,06040132 676815,6273 38.551,97

JUMLAH 8.357.679,63 9,54 8.862.494,51 504.814,88

2007-2008

Sektor Yjo Yt/Yo Yjo (Yt/Yo) Yjo (Yt/Yo)-Yjo

Pertanian 997.216,36 1,05774513 1054800,748 57.584,39

Pertambangan & Penggalian 4.777,84 1,05774513 5053,736991 275,90

Industri Pengolahan 4.111.333,11 1,05774513 4348742,574 237.409,46

Listrik, Gas & Air Bersih 279.916,03 1,05774513 296079,8175 16.163,79

Bangunan 134.183,78 1,05774513 141932,2398 7.748,46

Perdagangan, Hotel & Restoran 420.015,84 1,05774513 444269,7092 24.253,87

Pengangkutan & Komunikasi 159.037,72 1,05774513 168221,3738 9.183,65

Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan 118.145,71 1,05774513 124968,0494 6.822,34

Jasa-jasa 163.079,15 1,05774513 172496,1767 9.417,03

JUMLAH 6.387.705,54 9,52 6.756.564,43 368.858,89

(P + D )j Kabupaten Serang

Tahun Yjt Yt Yo Yjo (P+D)j

2004-2005 7.973.370,72 58.106.948,23 54.880.406,51 7.637.022,04 -112648,9094

2005-2006 8.357.679,63 61.341.658,65 58.106.948,23 7.973.370,72 -59554,4512

2006-2007 6.387.705,54 65.046.775,78 61.341.658,65 8.357.679,63 -2474788,969

2007-2008 6.639.988,83 68.802.910,29 65.046.775,78 6.387.705,50 -116575,5532

Page 152: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

131

Lampiran VII

Komponen Nasional Share Kota Cilegon (Nj)

Tahun Yjo Yt Yo Yjo

Nj

Yjo(Yt/ Yo) -Yjo

2004-2005 8.886.737,29 58.106.948,22 54.880.406,51 8.886.737,29 522.471,14

2005-2006 9.440.708,14 61.341.658,65 58.106.948,22 9.440.708,14 525.547,43

2006-2007 9.972.846,94 65.046.775,78 61.341.658,65 9.972.846,94 602.373,12

2007-2008 10.518.993,33 68.802.910,29 65.046.775,78 10.518.993,33 607.420,64

Nasional Share Sektoral Kota Cilegon (Nj)

2004-2005

Sektor Yjo Yt/Yo Yjo (Yt/Yo) Yjo (Yt/Yo)-Yjo

Pertanian 254.924,45 1,058792234 269912,028 14.987,58

Pertambangan & Penggalian 7.738,06 1,058792234 8192,997837 454,94

Industri Pengolahan 5.604.390,05 1,058792234 5933884,663 329.494,61

Listrik, Gas & Air Bersih 896.597,82 1,058792234 949310,8091 52.712,99

Bangunan 37.779,48 1,058792234 40000,62004 2.221,14

Perdagangan, Hotel & Restoran 975.510,17 1,058792234 1032862,593 57.352,42

Pengangkutan & Komunikasi 753.608,14 1,058792234 797914,4464 44.306,31

Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan 239.923,40 1,058792234 254029,0328 14.105,63

Jasa-jasa 116.265,72 1,058792234 123101,2415 6.835,52

JUMLAH 8.886.737,29 9,53 9.409.208,43 522.471,14

2005-2006

Sektor Yjo Yt/Yo Yjo (Yt/Yo) Yjo (Yt/Yo)-Yjo

Pertanian 259.384,95 1,055668221 273824,4487 14.439,50

Pertambangan & Penggalian 8.250,18 1,055668221 8709,452841 459,27

Industri Pengolahan 5.953.481,42 1,055668221 6284901,138 331.419,72

Listrik, Gas & Air Bersih 944.739,33 1,055668221 997331,2876 52.591,96

Bangunan 40.314,71 1,055668221 42558,95817 2.244,25

Perdagangan, Hotel & Restoran 1.071.950,42 1,055668221 1131623,993 59.673,57

Pengangkutan & Komunikasi 782.942,96 1,055668221 826528,0015 43.585,04

Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan 254.325,35 1,055668221 268483,1897 14.157,84

Jasa-jasa 125.318,82 1,055668221 132295,0957 6.976,28

JUMLAH 9.440.708,14 9,50 9.966.255,56 525.547,42

Page 153: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

132

2006-2007

Sektor Yjo Yt/Yo Yjo (Yt/Yo) Yjo (Yt/Yo)-Yjo

Pertanian 262.294,79 1,06040132 278137,7414 15.842,95

Pertambangan & Penggalian 8.798,34 1,06040132 9329,771346 531,43

Industri Pengolahan 6.315.848,60 1,06040132 6697334,19 381.485,59

Listrik, Gas & Air Bersih 925.553,72 1,06040132 981458,3861 55.904,67

Bangunan 43.212,96 1,06040132 45823,07981 2.610,12

Perdagangan, Hotel & Restoran 1.197.149,40 1,06040132 1269458,804 72.309,40

Pengangkutan & Komunikasi 811.879,39 1,06040132 860917,9765 49.038,59

Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan 271.550,42 1,06040132 287952,4237 16.402,00

Jasa-jasa 136.559,32 1,06040132 144807,6831 8.248,36

JUMLAH 9.972.846,94 9,54 10.575.220,06 602.373,12

2007-2008

Sektor Yjo Yt/Yo Yjo (Yt/Yo) Yjo (Yt/Yo)-Yjo

Pertanian 265.580,93 1,05774513 280916,9353 15.336,01

Pertambangan & Penggalian 9.385,19 1,05774513 9927,139015 541,95

Industri Pengolahan 6.625.956,77 1,05774513 7008573,504 382.616,73

Listrik, Gas & Air Bersih 921.166,85 1,05774513 974359,7493 53.192,90

Bangunan 46.959,53 1,05774513 49671,21415 2.711,68

Perdagangan, Hotel & Restoran 1.343.203,99 1,05774513 1420767,479 77.563,49

Pengangkutan & Komunikasi 866.322,37 1,05774513 916348,2677 50.025,90

Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan 290.027,59 1,05774513 306775,2708 16.747,68

Jasa-jasa 150.336,11 1,05774513 159017,2882 8.681,18

JUMLAH 10.518.939,33 9,52 11.126.356,85 607.420,64

(P + D )j Kota Cilegon

Tahun Yjt Yt Yo Yjo (P+D)j

2004-2005 9.440.708,14 58.106.948,22 54.880.406,51 8.886.737,29 31499,71038

2005-2006 9.972.846,94 61.341.658,65 58.106.948,22 9.440.708,14 6591,373702

2006-2007 10.518.993,33 65.046.775,78 61.341.658,65 9.972.846,94 -56226,72552

2007-2008 11.047.320,64 68.802.910,29 65.046.775,78 10.518.993,33 -79093,32513

Page 154: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

133

Lampiran VIII

KOMPONEN DIFFERENTIAL SHIFT

KOMPONEN DIFFERENTIAL SHIFT (Dj) KABUPATEN SERANG

2004-2005

Sektor

Yijt Yit Yio Yijo

Yijt-(Yit/Yio)

Yijo

Pertanian 1.144.135,54 5.061.650,42 4.930.266,80 1.116.683,65 -2305,919523

Pertambangan &

Penggalian 4.716,59 59.286,02 56.557,59 4.515,21 -16,44106381

Industri

Pengolahan 3.949.139,20 28.975.547,08 27.749.175,75 3.815.508,79 -34995,52079

Listrik, Gas &

Air Bersih 327.433,58 2.567.049,93 2.416.794,00 313.602,46 -5666,044126

Bangunan 529.745,59 1.580.487,69 1.443.158,80 499.477,25 -17261,18781

Perdagangan,

Hotel &

Restoran 882.279,56 10.699.437,65 9.830.054,85 824.801,85 -15468,83534

Pengangkutan &

Komunikasi 257.767,55 4.910.855,75 4.540.508,58 242.872,35 -4914,714662

Keuangan,

Persewaan &

Jasa Perusahaan 293.571,59 1.744.477,29 1.557.896,64 266.223,18 -4535,665422

Jasa-jasa 584.581,52 2.508.156,40 2.355.993,50 553.337,30 -4493,31843

JUMLAH 7.973.370,72 58.106.948,23 54.880.406,51 7.637.022,04 -89.657,65

2005-2006

Sektor

Yijt Yit Yio Yijo

Yijt-(Yit/Yio)

Yijo

Pertanian 1.177.990,71 5.030.011,59 5.061.650,42 1.144.135,54 41006,81163

Pertambangan &

Penggalian 4.997,29 61.508,86 59.286,02 4.716,59 103,8585639

Industri

Pengolahan 4.107.499,68 30.548.566,62 28.975.547,08 3.949.139,20 -56029,7129

Listrik, Gas &

Air Bersih 326.897,27 2.510.895,12 2.567.049,93 327.433,58 6626,375173

Bangunan 563.027,93 1.662.420,23 1.580.487,69 529.745,59 5820,309124

Perdagangan,

Hotel &

Restoran 940.355,99 11.478.134,19 10.699.437,65 882.279,56 -6135,172811

Pengangkutan & 282.443,49 5.417.133,59 4.910.855,75 257.767,55 -1898,246879

Page 155: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

134

Komunikasi

Keuangan,

Persewaan &

Jasa Perusahaan 316.203,61 1.888.037,80 1.744.477,29 293.571,59 -1527,24388

Jasa-jasa 638.263,66 2.744.950,65 2.508.156,40 584.581,52 -1508,015842

JUMLAH 8.357.679,63 61.341.658,65 58.106.948,23 7.973.370,72 -13.541,04

2006-2007

Sektor

Yijt Yit Yio Yijo

Yijt-(Yit/Yio)

Yijo

Pertanian 997.216,36 5.242.350,48 5.030.011,59 1.177.990,71 -230502,5137

Pertambangan &

Penggalian 4.777,80 69.292,77 61.508,86 4.997,29 -851,8941057

Industri

Pengolahan 4.111.333,11 31.496.751,75 30.548.566,62 4.107.499,68 -123657,662

Listrik, Gas &

Air Bersih 279.916,03 2.629.581,32 2.510.895,12 326.897,27 -62433,17762

Bangunan 134.183,78 1.880.273,94 1.662.420,23 563.027,93 -502626,772

Perdagangan,

Hotel &

Restoran 420.015,84 12.800.800,86 11.478.134,19 940.355,99 -628700,7516

Pengangkutan &

Komunikasi 159.037,72 5.780.569,93 5.417.133,59 282.443,49 -142354,9479

Keuangan,

Persewaan &

Jasa Perusahaan 118.145,71 2.138.061,77 1.888.037,80 316.203,61 -239931,2576

Jasa-jasa 163.079,15 3.009.092,96 2.744.950,65 638.263,66 -536603,6242

JUMLAH 6.387.705,50 65.046.775,78 61.341.658,65 8.357.679,63 -2.467.662,60

2007-2008

Sektor

Yijt Yit Yio Yijo

Yijt-(Yit/Yio)

Yijo

Pertanian 1.034.884,47 5.408.861,73 5.242.350,48 997.216,36 5993,817475

Pertambangan &

Penggalian 5.106,08 79.151,1

69.292,77 4.777,80 -351,4622679

Industri

Pengolahan 4.201.162,82 32.225.075,2

31.496.751,75 4.111.333,11 -5239,786008

Listrik, Gas &

Air Bersih 277.859,32 2.805.792,5

2.629.581,32 279.916,03 -20814,19568

Bangunan 148.232,82 2.010.388,56 1.880.273,94 134.183,78 4763,546449

Perdagangan,

Hotel &

Restoran 477.319,49 14.202.996,50 12.800.800,86 420.015,84 11295,24896

Page 156: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

135

Pengangkutan &

Komunikasi 182.873,05 6.200.675,31 5.780.569,93 159.037,72 12277,19601

Keuangan,

Persewaan &

Jasa Perusahaan 127.928,28 2.489.875,78 2.138.061,77 118.145,71 -9658,082549

Jasa-jasa 184.622,50 3.380.093,59 3.009.092,96 163.079,15 1436,803544

JUMLAH 6.639.988,83 68.802.910,29 65.046.775,78 6.387.705,50 -296,91

Page 157: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

136

Lampiran IX

KOMPONEN DIFFERENTIAL SHIFT

KOMPONEN DIFFERENTIAL SHIFT (Dj) KOTA CILEGON

2004-2005

Sektor

Yijt Yit Yio Yijo

Yijt-(Yit/Yio)

Yijo

Pertanian 259.384,95 5.061.650,42 4.930.266,80 254.924,45 -2332,82345

Pertambangan &

Penggalian 8.250,18 59.286,02 56.557,59 7.738,06 138,8234178

Industri Pengolahan 5.953.481,42 28.975.547,08 27.749.175,75 5.604.390,05 101406,0571

Listrik, Gas & Air

Bersih 944.739,33 2.567.049,93 2.416.794,00 896.597,82 -7601,403662

Bangunan 40.314,71 1.580.487,69 1.443.158,80 37.779,48 -1059,810305

Perdagangan, Hotel

& Restoran 1.071.950,42 10.699.437,65 9.830.054,85 975.510,17 10164,86538

Pengangkutan &

Komunikasi 782.942,96 4.910.855,75 4.540.508,58 753.608,14 -32133,32548

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan 254.325,35 1.744.477,29 1.557.896,64 239.923,40 -14332,34647

Jasa-jasa 125.318,82 2.508.156,40 2.355.993,50 116.265,72 1544,026174

JUMLAH 9.440.708,14 58.106.948,23 54.880.406,51 8.886.737,29 55.794,06

2005-2006

Sektor

Yijt Yit Yio Yijo

Yijt-(Yit/Yio)

Yijo

Pertanian 262.294,79 5.030.011,59 5.061.650,42 259.384,95 4531,176058

Pertambangan &

Penggalian 8.798,34 61.508,86 59.286,02 8.250,18 238,8319306

Industri Pengolahan 6.315.848,60 30.548.566,62 28.975.547,08 5.953.481,42 39165,59976

Listrik, Gas & Air

Bersih 925.553,72 2.510.895,12 2.567.049,93 944.739,33 1480,781002

Bangunan 43.212,96 1.662.420,23 1.580.487,69 40.314,71 808,3339503

Perdagangan, Hotel

& Restoran 1.197.149,40 11.478.134,19 10.699.437,65 1.071.950,42 47183,28325

Pengangkutan &

Komunikasi 811.879,39 5.417.133,59 4.910.855,75 782.942,96 -51779,98498

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan 271.550,42 1.888.037,80 1.744.477,29 254.325,35 -3704,452649

Jasa-jasa 136.559,32 2.744.950,65 2.508.156,40 125.318,82 -590,8100382

JUMLAH 9.972.846,94 61.341.658,65 58.106.948,23 9.440.708,14 37.332,76

Page 158: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

137

2006-2007

Sektor

Yijt Yit Yio Yijo

Yijt-(Yit/Yio)

Yijo

Pertanian 265.580,93 5.242.350,48 5.030.011,59 262.294,79 -7786,475553

Pertambangan &

Penggalian 9.385,19 69.292,77 61.508,86 8.798,34 -526,5747442

Industri

Pengolahan 6.625.956,77 31.496.751,75 30.548.566,62 6.315.848,60 114072,991

Listrik, Gas &

Air Bersih 921.166,85 2.629.581,32 2.510.895,12 925.553,72 -48136,38907

Bangunan 46.959,53 1.880.273,94 1.662.420,23 43.212,96 -1916,320457

Perdagangan,

Hotel &

Restoran 1.343.203,99 12.800.800,86 11.478.134,19 1.197.149,40 8102,760532

Pengangkutan &

Komunikasi 866.322,37 5.780.569,93 5.417.133,59 811.879,39 -26,13528409

Keuangan,

Persewaan &

Jasa Perusahaan 290.027,59 2.138.061,77 1.888.037,80 271.550,42 -17482,97553

Jasa-jasa 150.336,11 3.009.092,96 2.744.950,65 136.559,32 635,900113

JUMLAH 10.518.939,33 65.046.775,78 61.341.658,65 9.972.846,94 46.936,78

2007-2008

Sektor

Yijt Yit Yio Yijo

Yijt-(Yit/Yio)

Yijo

Pertanian 267.383,93 5.408.861,73 5.242.350,48 265.580,93 -6632,569655

Pertambangan &

Penggalian 10.184,89 79.151,1

69.292,77 9.385,19 -535,53743

Industri

Pengolahan 6.848.341,04 32.225.075,2

31.496.751,75 6.625.956,77 69167,21027

Listrik, Gas &

Air Bersih 911.970,08 2.805.792,5

2.629.581,32 921.166,85 -70925,18904

Bangunan 49.281,84 2.010.388,56 1.880.273,94 46.959,53 -927,2810683

Perdagangan,

Hotel &

Restoran 1.546.959,42 14.202.996,50 12.800.800,86 1.343.203,99 56621,29371

Pengangkutan &

Komunikasi 926.106 6.200.675,31 5.780.569,93 866.322,37 -3176,716966

Keuangan,

Persewaan &

Jasa Perusahaan 319.141,64 2.489.875,78 2.138.061,77 290.027,59 -18609,43998

Jasa-jasa 167.951,50 3.380.093,59 3.009.092,96 150.336,11 -920,0265734

JUMLAH 11.047.320,64 68.802.910,29 65.046.775,78 10.518.939,33 24.062,64

Page 159: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

138

Lampiran X

KOMPONEN PROPORTIONAL SHIFT

KOMPONEN PROPORTIONAL SHIFT (Pj) KABUPATEN SERANG

2004-2005

Sektor Yit

Yio

Yt

Yo

Yijo

Kab. Serang

Per Sektor

(Yit/Yio)-(Yt/Yo)

x Yijo

(Pj)

Pertanian 5.061.650,42 4.930.266,80 58.106.948,23 54.880.406,51 1.116.683,65 -35894,51731

Pertambangan &

Penggalian 59.286,02 56.557,59 58.106.948,23 54.880.406,52 4.515,21 -47,63821972

Industri Pengolahan 28.975.547,08 27.749.175,75 58.106.948,23 54.880.406,53 3.815.508,79 -55696,35463

Listrik, Gas & Air Bersih 2.567.049,93 2.416.794,00 58.106.948,23 54.880.406,54 313.602,46 1059,774991

Bangunan 1.580.487,69 1.443.158,80 58.106.948,23 54.880.406,55 499.477,25 18164,14467

Perdagangan, Hotel &

Restoran 10.699.437,65 9.830.054,85 58.106.948,23 54.880.406,56 824.801,85 24454,60249

Pengangkutan &

Komunikasi 4.910.855,75 4.540.508,58 58.106.948,23 54.880.406,57 242.872,35 5530,906829

Keuangan, Persewaan &

Jasa Perusahaan 1.744.477,29 1.557.896,64 58.106.948,23 54.880.406,58 266.223,18 16232,2202

Jasa-jasa 2.508.156,40 2.355.993,50 58.106.948,23 54.880.406,59 553.337,30 3205,603075

JUMLAH 58.106.948,23 54.880.406,51 522.962.534,07 493.923.658,95 7.637.022,04 -22.991,66

2005-2006

Sektor Yit

Yio

Yt

Yo

Yijo

Kab. Serang

Per Sektor

(Yit/Yio)-(Yt/Yo)

x Yijo

(Pj)

Pertanian 5.030.011,59 5.061.650,42 61.341.658,65 58.106.948,23 1.144.135,54 -70843,63141

Pertambangan &

Penggalian 61.508,86 59.286,02 61.341.658,65 58.106.948,23 4.716,59 -85,72273714

Industri Pengolahan 30.548.566,62 28.975.547,08 61.341.658,65 58.106.948,23 3.949.139,20 -5451,359781

Listrik, Gas & Air

Bersih 2.510.895,12 2.567.049,93 61.341.658,65 58.106.948,23 327.433,58 -25390,32998

Bangunan 1.662.420,23 1.580.487,69 61.341.658,65 58.106.948,23 529.745,59 -2027,963558

Perdagangan, Hotel &

Restoran 11.478.134,19 10.699.437,65 61.341.658,65 58.106.948,23 882.279,56 15096,66952

Pengangkutan &

Komunikasi 5.417.133,59 4.910.855,75 61.341.658,65 58.106.948,23 257.767,55 12224,72601

Keuangan, Persewaan

& Jasa Perusahaan 1.888.037,80 1.744.477,29 61.341.658,65 58.106.948,23 293.571,59 7816,655808

Jasa-jasa 2.744.950,65 2.508.156,40 61.341.658,65 58.106.948,23 584.581,52 22647,54275

JUMLAH 61.341.658,65 58.106.948,23 552.074.927,85 522.962.534,07 7.973.370,72 -46.013,41

Page 160: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

139

2006-2007

Sektor Yit

Yio

Yt

Yo

Yijo

Kab. Serang

Per Sektor

(Yit/Yio)-(Yt/Yo)

x Yijo

(Pj)

Pertanian 5.242.350,48 5.030.011,59 65.046.775,78 61.341.658,65 1.177.990,71 -21424,02968

Pertambangan &

Penggalian 69.292,77 61.508,86 65.046.775,78 61.341.658,65 4.997,29 330,5611952

Industri

Pengolahan 31.496.751,75 30.548.566,62 65.046.775,78 61.341.658,65 4.107.499,68 -120607,309

Listrik, Gas & Air

Bersih 2.629.581,32 2.510.895,12 65.046.775,78 61.341.658,65 326.897,27 -4293,088867

Bangunan 1.880.273,94 1.662.420,23 65.046.775,78 61.341.658,65 563.027,93 39774,99202

Perdagangan,

Hotel & Restoran 12.800.800,86 11.478.134,19 65.046.775,78 61.341.658,65 940.355,99 51561,85888

Pengangkutan &

Komunikasi 5.780.569,93 5.417.133,59 65.046.775,78 61.341.658,65 282.443,49 1889,218416

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan 2.138.061,77 1.888.037,80 65.046.775,78 61.341.658,65 316.203,61 22774,24226

Jasa-jasa 3.009.092,96 2.744.950,65 65.046.775,78 61.341.658,65 638.263,66 22867,14691

JUMLAH 65.046.775,78 61.341.658,65 585.420.982,02 552.074.927,85 8.357.679,63 -7.126,41

2007-2008

Sektor Yit

Yio

Yt

Yo

Yijo

Kab. Serang

Per Sektor

(Yit/Yio)-(Yt/Yo)

x Yijo

(Pj)

Pertanian 5.408.861,73 5.242.350,48 68.802.910,29 65.046.775,78 997.216,36 -25910,09561

Pertambangan &

Penggalian 79.151,1

69.292,77 68.802.910,29 65.046.775,78 4.777,80 403,8475868

Industri

Pengolahan 32.225.075,2

31.496.751,75 68.802.910,29 65.046.775,78 4.111.333,11 -142339,968

Listrik, Gas & Air

Bersih 2.805.792,5

2.629.581,32 68.802.910,29 65.046.775,78 279.916,03 2593,698194

Bangunan 2.010.388,56 1.880.273,94 68.802.910,29 65.046.775,78 134.183,78 1537,033759

Perdagangan,

Hotel & Restoran 14.202.996,50 12.800.800,86 68.802.910,29 65.046.775,78 420.015,84 21754,53184

Pengangkutan &

Komunikasi 6.200.675,31 5.780.569,93 68.802.910,29 65.046.775,78 159.037,72 2374,480208

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan 2.489.875,78 2.138.061,77 68.802.910,29 65.046.775,78 118.145,71 12618,31319

Jasa-jasa 3.380.093,59 3.009.092,96 68.802.910,29 65.046.775,78 163.079,15 10689,51977

JUMLAH 68.802.910,29 65.046.775,78 619.226.192,61 585.420.982,02 6.387.705,50 -116.278,64

Page 161: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

140

Lampiran XI

KOMPONEN PROPORTIONAL SHIFT

KOMPONEN PROPORTIONAL SHIFT (Pj) Kota Cilegon

2004-2005

Sektor Yit

Yio

Yt

Yo

Yijo

Kab. Serang

Per Sektor

(Yit/Yio)-

(Yt/Yo) x Yijo

(Pj)

Pertanian 5.061.650,42 4.930.266,80 58.106.948,22 54.880.406,51 254.924,45 -8194,254506

Pertambangan &

Penggalian 59.286,02 56.557,59 58.106.948,22 54.880.406,52 7.738,06 -81,6412517

Industri

Pengolahan 28.975.547,08 27.749.175,75 58.106.948,22 54.880.406,53 5.604.390,05 -81809,29701

Listrik, Gas &

Air Bersih 2.567.049,93 2.416.794,00 58.106.948,22 54.880.406,54 896.597,82 3029,925205

Bangunan 1.580.487,69 1.443.158,80 58.106.948,22 54.880.406,55 37.779,48 1373,9003

Perdagangan,

Hotel &

Restoran 10.699.437,65 9.830.054,85 58.106.948,22 54.880.406,56 975.510,17 28922,96323

Pengangkutan &

Komunikasi 4.910.855,75 4.540.508,58 58.106.948,22 54.880.406,57 753.608,14 17161,84012

Keuangan,

Persewaan &

Jasa Perusahaan 1.744.477,29 1.557.896,64 58.106.948,22 54.880.406,58 239.923,40 14628,66408

Jasa-jasa 2.508.156,40 2.355.993,50 58.106.948,22 54.880.406,59 116.265,72 673,5525714

JUMLAH 58.106.948,23 54.880.406,51 522.962.533,98 493.923.658,95 8.886.737,29 -24.294,35

Page 162: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

141

2005-2006

Sektor Yit

Yio

Yt

Yo

Yijo

Kab. Serang

Per Sektor

(Yit/Yio)-(Yt/Yo)

x Yijo

(Pj)

Pertanian 5.030.011,59 5.061.650,42 61.341.658,65 58.106.948,22 259.384,95 -16060,83476

Pertambangan &

Penggalian 61.508,86 59.286,02 61.341.658,65 58.106.948,22 8.250,18 -149,9447734

Industri Pengolahan 30.548.566,62 28.975.547,08 61.341.658,65 58.106.948,22 5.953.481,42 -8218,138637

Listrik, Gas & Air

Bersih 2.510.895,12 2.567.049,93 61.341.658,65 58.106.948,22 944.739,33 -73258,34873

Bangunan 1.662.420,23 1.580.487,69 61.341.658,65 58.106.948,22 40.314,71 -154,3321326

Perdagangan, Hotel

& Restoran 11.478.134,19 10.699.437,65 61.341.658,65 58.106.948,22 1.071.950,42 18342,12396

Pengangkutan &

Komunikasi 5.417.133,59 4.910.855,75 61.341.658,65 58.106.948,22 782.942,96 37131,37332

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan 1.888.037,80 1.744.477,29 61.341.658,65 58.106.948,22 254.325,35 6771,682882

Jasa-jasa 2.744.950,65 2.508.156,40 61.341.658,65 58.106.948,22 125.318,82 4855,034282

JUMLAH 61.341.658,65 58.106.948,23 552.074.927,85 522.962.533,98 9.440.708,14 -30.741,38

2006-2007

Sektor Yit

Yio

Yt

Yo

Yijo

Kab. Serang

Per Sektor

(Yit/Yio)-(Yt/Yo)

x Yijo

(Pj)

Pertanian 5.242.350,48 5.030.011,59 65.046.775,78 61.341.658,65 262.294,79 -4770,335892

Pertambangan &

Penggalian 69.292,77 61.508,86 65.046.775,78 61.341.658,65 8.798,34 581,9933977

Industri

Pengolahan 31.496.751,75 30.548.566,62 65.046.775,78 61.341.658,65 6.315.848,60 -185450,4109

Listrik, Gas & Air

Bersih 2.629.581,32 2.510.895,12 65.046.775,78 61.341.658,65 925.553,72 -12155,147

Bangunan 1.880.273,94 1.662.420,23 65.046.775,78 61.341.658,65 43.212,96 3052,770648

Perdagangan,

Hotel & Restoran 12.800.800,86 11.478.134,19 65.046.775,78 61.341.658,65 1.197.149,40 65642,42593

Pengangkutan &

Komunikasi 5.780.569,93 5.417.133,59 65.046.775,78 61.341.658,65 811.879,39 5430,528758

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan 2.138.061,77 1.888.037,80 65.046.775,78 61.341.658,65 271.550,42 19558,14182

Jasa-jasa 3.009.092,96 2.744.950,65 65.046.775,78 61.341.658,65 136.559,32 4892,526753

JUMLAH 65.046.775,78 61.341.658,65 585.420.982,02 552.074.927,85 9.972.846,94 -103.217,51

Page 163: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

142

2007-2008

Sektor Yit

Yio

Yt

Yo

Yijo

Kab. Serang

Per Sektor

(Yit/Yio)-

(Yt/Yo) x Yijo

(Pj)

Pertanian

5.408.861,73 5.242.350,48 68.802.910,29 65.046.775,78 265.580,93

-

6900,435618

Pertambangan &

Penggalian 79.151,1

69.292,77 68.802.910,29 65.046.775,78 9.385,19 793,2911242

Industri

Pengolahan 32.225.075,2

31.496.751,75 68.802.910,29 65.046.775,78 6.625.956,77 -229399,674

Listrik, Gas &

Air Bersih 2.805.792,5

2.629.581,32 68.802.910,29 65.046.775,78 921.166,85 8535,519724

Bangunan 2.010.388,56 1.880.273,94 68.802.910,29 65.046.775,78 46.959,53 537,9069134

Perdagangan,

Hotel &

Restoran 14.202.996,50 12.800.800,86 68.802.910,29 65.046.775,78 1.343.203,99 69570,64755

Pengangkutan &

Komunikasi 6.200.675,31 5.780.569,93 68.802.910,29 65.046.775,78 866.322,37 12934,44927

Keuangan,

Persewaan &

Jasa Perusahaan 2.489.875,78 2.138.061,77 68.802.910,29 65.046.775,78 290.027,59 30975,80915

Jasa-jasa 3.380.093,59 3.009.092,96 68.802.910,29 65.046.775,78 150.336,11 9854,238389

JUMLAH 68.802.910,29 65.046.775,78 619.226.192,61 585.420.982,02 10.518.939,33 -103.098,25

Page 164: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

143

Lampiran XII

RATA RATA KOMPONEN SHIFT SHARE KABUPATEN SERANG

Rata-Rata Gj

Sektor

2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-2008 Rata-Rata

Pertanian 27.451,89 33.855,17 -180.774,35 37.668,11 -20.449,80

Pertambangan &

Penggalian 201,38 280,7 -219,45 328,24 147,72

Industri

Pengolahan 133.630,41 158.360,48 3.833,43 89.829,71 96.413,51

Listrik, Gas & Air

Bersih 13.831,12 -536,31 -46.981,24 -2.056,71 -8.935,79

Bangunan 30.268,34 33.282,34 -428.844,15 14.049,04 -87.811,11

Perdagangan,

Hotel & Restoran 57.477,71 58.076,43 -520.340,15 57.303,65 -86.870,59

Pengangkutan &

Komunikasi 14.895,20 24.675,94 -123.405,77 23.835,33 -14.999,83

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan 27.348,41 22.632,02 -198.057,90 9.782,57 -34.573,73

Jasa-jasa 31.244,22 53.682,14 -475.184,51 21.543,35 -92.178,70

JUMLAH 336.348,68 384.308,91 -1.969.974,09 252.283,29 -249.258,30

Rata-Rata Nj

Sektor

2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-2008 Rata-Rata

Pertanian 65.652,33 63.691,99 71.152,19 57.584,39 64.520,22

Pertambangan &

Penggalian 265,46 262,56 301,84 275,90 276,44

Industri

Pengolahan 224.322,29 219.841,55 248.098,40 237.409,46 232.417,93

Listrik, Gas & Air

Bersih 18.437,39 18.227,64 19.745,03 16.163,79 18.143,46

Bangunan 29.365,38 29.489,99 34.007,63 7.748,46 25.152,87

Perdagangan,

Hotel & Restoran 48.491,94 49.114,93 56.798,74 24.253,87 44.664,87

Pengangkutan &

Komunikasi 14.279,01 14.349,46 17.059,96 9.183,65 13.718,02

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan 15.651,86 16.342,61 19.099,12 6.822,34 14.478,98

Jasa-jasa 32.531,94 32.542,61 38.551,97 9.417,03 28.260,89

JUMLAH 448.997,59 443.863,36 504.814,88 368.858,89 441.633,68

Page 165: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

144

Rata-Rata Pj

Sektor

2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-2008 Rata-Rata

Pertanian -35894,51731 -70843,63141 -21424,02968 -25910,09561 -38518,0685

Pertambangan &

Penggalian -47,63821972 -85,72273714 330,5611952 403,8475868 150,2619563

Industri

Pengolahan -55696,35463 -5451,359781 -120607,309 -142339,968 -81023,74786

Listrik, Gas & Air

Bersih 1059,774991 -25390,32998 -4293,088867 2593,698194 -6507,486415

Bangunan 18164,14467 -2027,963558 39774,99202 1537,033759 14362,05172

Perdagangan,

Hotel & Restoran 24454,60249 15096,66952 51561,85888 21754,53184 28216,91568

Pengangkutan &

Komunikasi 5530,906829 12224,72601 1889,218416 2374,480208 5504,832865

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan 16232,2202 7816,655808 22774,24226 12618,31319 14860,35786

Jasa-jasa 3205,603075 22647,54275 22867,14691 10689,51977 14852,45313

JUMLAH -22.991,26 -46.013,41 -7.126,41 -116.278,64 -48.102,43

Rata-Rata Dj

Sektor

2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-2008 Rata-Rata

Pertanian -2305,919523 41006,81163 -230502,5137 5993,817475 -46451,95103

Pertambangan &

Penggalian -16,44106381 103,8585639 -851,8941057 -351,4622679 -278,9847184

Industri

Pengolahan -34995,52079 -56029,7129 -123657,662 -5239,786008 -54980,67043

Listrik, Gas & Air

Bersih -5666,044126 6626,375173 -62433,17762 -20814,19568 -20571,76056

Bangunan -17261,18781 5820,309124 -502626,772 4763,546449 -127326,0261

Perdagangan,

Hotel & Restoran -15468,83534 -6135,172811 -628700,7516 11295,24896 -159752,3777

Pengangkutan &

Komunikasi -4914,714662 -1898,246879 -142354,9479 12277,19601 -34222,67837

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan -4535,665422 -1527,24388 -239931,2576 -9658,082549 -63913,06235

Jasa-jasa -4493,31843 -1508,015842 -536603,6242 1436,803544 -135292,0387

JUMLAH -89.657,65 -13.541,04 -2.467.662,60 -296,91 -642.789,55

Page 166: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

145

Lampiran XIII

RATA RATA KOMPONEN SHIFT SHARE KOTA CILEGON

Rata-Rata Gj

Sektor

2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-2008 Rata-Rata

Pertanian 4.460,50 2.909,84 3.286,14 1.803,00 3.114,87

Pertambangan &

Penggalian 512,12 548,16 586,85 799,7 611,71

Industri

Pengolahan 349.091,37 362.367,18 310.108,17 222.384,27 310.987,75

Listrik, Gas & Air

Bersih 48.141,51 -19.185,61 -4.386,87 -9.196,77 3.843,07

Bangunan 2.535,23 2.898,25 3.746,57 2.322,31 2.875,59

Perdagangan,

Hotel & Restoran 96.440,25 125.198,98 146.054,59 203.755,43 142.862,31

Pengangkutan &

Komunikasi 29.334,82 28.936,43 54.442,98 59.783,93 43.124,54

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan 14.401,95 17.225,07 18.477,17 29.114,05 19.804,56

Jasa-jasa 9.053,10 11.240,50 13.776,79 17.615,39 12.921,45

JUMLAH 553.970,85 532.138,80 546.092,39 528.381,31 540.145,84

Rata-Rata Nj

Sektor

2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-2008 Rata-Rata

Pertanian 14.987,58 14.439,50 15.842,95 15.336,01 15.151,51

Pertambangan &

Penggalian 454,94 459,27 531,43 541,95 496,90

Industri

Pengolahan 329.494,61 331.419,72 381.485,59 382.616,73 356.254,16

Listrik, Gas & Air

Bersih 52.712,99 52.591,96 55.904,67 53.192,90 53.600,63

Bangunan 2.221,14 2.244,25 2.610,12 2.711,68 2.446,80

Perdagangan,

Hotel & Restoran 57.352,42 59.673,57 72.309,40 77.563,49 66.724,72

Pengangkutan &

Komunikasi 44.306,31 43.585,04 49.038,59 50.025,90 46.738,96

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan 14.105,63 14.157,84 16.402,00 16.747,68 15.353,29

Jasa-jasa 6.835,52 6.976,28 8.248,36 8.681,18 7.685,33

JUMLAH 522.471,14 525.547,42 602.373,12 607.417,52 564.452,30

Page 167: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

146

Rata-Rata Pj

Sektor

2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-2008 Rata-Rata

Pertanian -8194,254506 -16060,83476 -4770,335892 -6900,435618 -8981,465193

Pertambangan &

Penggalian -81,6412517 -149,9447734 581,9933977 793,2911242 285,9246242

Industri

Pengolahan -81809,29701 -8218,138637 -185450,4109 -229399,674 -126219,3801

Listrik, Gas & Air

Bersih 3029,925205 -73258,34873 -12155,147 8535,519724 -18462,0127

Bangunan 1373,9003 -154,3321326 3052,770648 537,9069134 1202,561432

Perdagangan,

Hotel & Restoran 28922,96323 18342,12396 65642,42593 69570,64755 45619,54017

Pengangkutan &

Komunikasi 17161,84012 37131,37332 5430,528758 12934,44927 18164,54787

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan 14628,66408 6771,682882 19558,14182 30975,80915 17983,57448

Jasa-jasa 673,5525714 4855,034282 4892,526753 9854,238389 5068,837999

JUMLAH -24.294,35 -30.741,38 -103.217,51 -103.098,25 -65.337,87

Rata-Rata Dj

Sektor

2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-2008 Rata-Rata

Pertanian -2332,82345 4531,176058 -7786,475553 -6632,569655 -3055,17315

Pertambangan &

Penggalian 138,8234178 238,8319306 -526,5747442 -535,5401389 -171,1148837

Industri

Pengolahan 101406,0571 39165,59976 114072,991 69167,21027 80952,96453

Listrik, Gas & Air

Bersih -7601,403662 1480,781002 -48136,38907 -70925,18904 -31295,55019

Bangunan -1059,810305 808,3339503 -1916,320457 -927,2810683 -773,76947

Perdagangan,

Hotel & Restoran 10164,86538 47183,28325 8102,760532 56621,29371 30518,05072

Pengangkutan &

Komunikasi -32133,32548 -51779,98498 -26,13528409 -3176,416966 -21778,96568

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan -14332,34647 -3704,452649 -17482,97553 -18609,43998 -13532,30366

Jasa-jasa 1544,026174 -590,8100382 635,900113 -920,0265734 167,2724189

JUMLAH 55.794,06 37.332,76 46.936,78 24.062,04 41031,41

Page 168: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

147

Lampiran XIV

CHECKING PERHITUNGAN SHIFT SHARE

Total Pertambahan PDRB (Gj) = National Share (Nj) + Proporsional Shift (Pj) + Differential

Shift (Dj. Maka, hal ini akan sama dengan nilai rata-ratanya, sehingga Nilai rata-rata Gj = Nilai

Rata-rata Nj + Nilai Rata-rata Pj + Nilai Rata-rata Dj

KABUPATEN SERANG

Sektor

Gj Nj Pj Dj Nj+Pj+Dj

Pertanian -20.449,80 64.520,22 -38518,0685 -46451,95103 -20.449,79

Pertambangan &

Penggalian 147,72 276,44 150,2619563 -278,9847184 147,72

Industri

Pengolahan 96.413,51 232.417,93 -81023,74786 -54980,67043 96.413,51

Listrik, Gas & Air

Bersih -8.935,79 18.143,46 -6507,486415 -20571,76056 -8.935,78

Bangunan -87.811,11 25.152,87 14362,05172 -127326,0261 -87.811,11

Perdagangan,

Hotel & Restoran -86.870,59 44.664,87 28216,91568 -159752,3777 -86.870,59

Pengangkutan &

Komunikasi -14.999,83 13.718,02 5504,832865 -34222,67837 -14.999,82

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan -34.573,73 14.478,98 14860,35786 -63913,06235 -34.573,72

Jasa-jasa -92.178,70 28.260,89 14852,45313 -135292,0387 -92.178,70

JUMLAH -249.258,30 441.633,68 -48.102,43 -642.789,55 -249.258,30

Page 169: JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN ......1 ANALISIS POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN SERANG DAN KOTA CILEGON PERIODE 2004-2008 Disusun Oleh Resnawati 106084002755 JURUSAN ILMU EKONOMI

148

Lampiran XV

CHECKING PERHITUNGAN SHIFT SHARE

Total Pertambahan PDRB (Gj) = National Share (Nj) + Proporsional Shift (Pj) + Differential

Shift (Dj. Maka, hal ini akan sama dengan nilai rata-ratanya, sehingga Nilai rata-rata Gj = Nilai

Rata-rata Nj + Nilai Rata-rata Pj + Nilai Rata-rata Dj

KOTA CILEGON

Sektor

Gj Nj Pj Dj Nj+Pj+Dj

Pertanian 3.114,87 15.151,51 -8981,465193 -3055,17315 3.114,87

Pertambangan &

Penggalian 611,71 496,9 285,9246242 -171,1148837 611,71

Industri

Pengolahan 310.987,75 356.254,16 -126219,3801 80952,96453 310.987,74

Listrik, Gas & Air

Bersih 3.843,07 53.600,63 -18462,0127 -31295,55019 3.843,07

Bangunan 2.875,59 2.446,80 1202,561432 -773,76947 2.875,59

Perdagangan,

Hotel & Restoran 142.862,31 66.724,72 45619,54017 30518,05072 142.862,31

Pengangkutan &

Komunikasi 43.124,54 46.738,96 18164,54787 -21778,96568 43.124,54

Keuangan,

Persewaan & Jasa

Perusahaan 19.804,56 15.353,29 17983,57448 -13532,30366 19.804,56

Jasa-jasa 12.921,45 7.685,33 5068,837999 167,2724189 12.921,44

JUMLAH 540.145,84 564.452,30 -65.337,87 41031,41 540.145,84