jurnal wilcoxon

28
1 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SETELAH MERGER DAN AKUISISI (Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2003-2007) Disusun oleh : TRI ANDY KURNIAWAN NIM. C2A607150 Dosen pembimbing : . Dra. Hj. Endang Tri Widyarti, MM ABSTRACT The era of free trade globalization Asean-China Free Trade aggrement (ACFTA) requires companies to continuously develop the company's strategy in order to maintain its existence and improve their performance, one of them by doing a corporate merger and acquisition action. The aim is to exploit synergies and achieve the expected positive, but a lot of mergers and acquisitions that would not result in financial gain as expected or desired by the company. This is what motivates this study to analyze the effect of mergers and acquisitions on the financial performance of the company whether to increase or decrease. This research was conducted to examine the financial performance of the CR ratio (Current Ratio), DER (Debt to Equity Ratio), TATO (Total Asset Turn Over Ratio), ROA (Return On Asset), and ROE (Return On Equity). This study takes population from all company that merger and acquisition activity in period 2003-2007. The samples in this study using purposive sampling methode, a sample of 14 companies from the manufacturing category in the period 2003-2007, with the appropriate criteria have been determined, the ratio of data obtained from the Indonesian Capital Market Directory (ICMD). The analysis used to test the hypothesis of this research is quantitative analysis with inferential statistical methods with the use of data normality test, Wilcoxon Signed Rank Test and Paired Sample T Test. The test results using the Wilcoxon Signed Rank Test showed that there was no significant difference for all the ratios after the merger and acquisition activity in all periods of observation and testing. But for the ratio of CR (Current ratio) only in the period 2 years before to 2 years after mergers and acquisitions showed significant difference. Based on the description of changes in average (mean) ratio of DER (Debt to Equity Ratio) have increased, but the results are not strong enough to prove the effect of mergers and acquisitions on the financial performance of manufacturing companies Keywords: Mergers and acquisitions, Financial Performance, Wilcoxon Signed Rank Test, Paired Sample T Test

Upload: jhika1304

Post on 19-Oct-2015

126 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 1ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAANSEBELUM DAN SETELAH MERGER DAN AKUISISI(Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2003-2007)

    Disusun oleh :TRI ANDY KURNIAWAN

    NIM. C2A607150Dosen pembimbing : . Dra. Hj. Endang Tri Widyarti, MM

    ABSTRACTThe era of free trade globalization Asean-China Free Trade aggrement

    (ACFTA) requires companies to continuously develop the company's strategy inorder to maintain its existence and improve their performance, one of them bydoing a corporate merger and acquisition action. The aim is to exploit synergiesand achieve the expected positive, but a lot of mergers and acquisitions thatwould not result in financial gain as expected or desired by the company. This iswhat motivates this study to analyze the effect of mergers and acquisitions on thefinancial performance of the company whether to increase or decrease. Thisresearch was conducted to examine the financial performance of the CR ratio(Current Ratio), DER (Debt to Equity Ratio), TATO (Total Asset Turn OverRatio), ROA (Return On Asset), and ROE (Return On Equity).

    This study takes population from all company that merger and acquisitionactivity in period 2003-2007. The samples in this study using purposive samplingmethode, a sample of 14 companies from the manufacturing category in theperiod 2003-2007, with the appropriate criteria have been determined, the ratioof data obtained from the Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Theanalysis used to test the hypothesis of this research is quantitative analysis withinferential statistical methods with the use of data normality test, Wilcoxon SignedRank Test and Paired Sample T Test.

    The test results using the Wilcoxon Signed Rank Test showed that therewas no significant difference for all the ratios after the merger and acquisitionactivity in all periods of observation and testing. But for the ratio of CR (Currentratio) only in the period 2 years before to 2 years after mergers and acquisitionsshowed significant difference. Based on the description of changes in average(mean) ratio of DER (Debt to Equity Ratio) have increased, but the results are notstrong enough to prove the effect of mergers and acquisitions on the financialperformance of manufacturing companiesKeywords: Mergers and acquisitions, Financial Performance, Wilcoxon

    Signed Rank Test, Paired Sample T Test

  • 2IPENDAHULUAN

    Memasuki era globalisasi perdagangan bebas Asean-China Free TradeAggrement (ACFTA), persaingan usaha antar perusahaan semakin ketat, sehinggamenuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan supayadapat mempertahankan eksistensinya dan memperbaiki kinerjanya. Salah satuusaha untuk menjadi perusahaan yang besar dan kuat dikatakan Payamta (2004)adalah dengan ekspansi. Ekspansi internal terjadi pada saat divisi-divisi yang adadalam perusahaan tumbuh secara normal melalui capital budgeting. Sedangkanekspansi eksternal dapat dilakukan dalam bentuk penggabungan usaha.

    Penggabungan usaha pada umumnya dilakukan dalam bentuk merger,akuisisi, dan konsolidasi. Di Inggris, Sudarsanam (1999, h. 2) menyatakanterjadinya puncak kegiatan pengambilalihan terlihat jelas mulai pada tahun 1968,1972 dan 1989, karena alasan pasar modal di Inggris mengalami fase spekulasiatas kenaikan harga (bull phase). Di Indonesia sendiri menurut Payamta (2004)aktivitas merger dan akuisisi mulai marak dilakukan seiring dengan majunyapasar modal di Indonesia. Isu merger dan akuisisi hangat dibicarakan oleh parapengamat ekonomi, ilmuwan maupun praktisi bisnis sejak tahun 1990-an.

    Alasan perusahaan melakukan merger dan akuisisi dijelaskan olehBengtsson (1994, h. 13) adalah untuk mengeksploitasi sinergi dimana sinergi bisajadi gagasan yang tidak masuk akal namun dapat dilakukan jika mampumengkombinasikan bidang antar perusahaan seperti alih teknologi, pengetahuanpemasaran, penelitian dan pengembangan, pemotongan biaya, harmonisasiproduk, serta penggunaan sumber daya yang lebih optimum, selanjutnyameningkatkan dan melindungi pasar, memperkuat bisnis utama dan untukmencapai ukuran critical mass-competiteve. Selain itu, Simanjuntak (dikutip dariPrasanna Chandra, 2001, h. 914) menyatakan alasan ekonomi yang utama darimerger adalah nilai (value) perusahaan hasil merger diharapkan lebih besar darijumlah nilai mandiri dari perusahaan-perusahaan yang bergabung (merger).

  • 3Banyak merger dan akuisisi dilakukan karena diharapkan adanyapenyatuan sumber daya komplementer antar dua perusahaan yang akanmemungkinkan terciptanya sinergi dan keunggulan kompetetif yang terusmenerus pada perusahaan yang baru dibentuk.

    Meskipun popular dan penting, baik bagi perusahaan besar maupun kecil,banyak akuisisi yang tidak menghasilkan keuntungan finansial seperti yangdiharapkan oleh perusahaan. Menurut Januar Eko (dikutip dari Suta, 1992)keputusan merger dan akuisisi selain membawa manfaat juga tidak terlepas daripermasalahan diantaranya biaya untuk melaksanakan merger dan akuisisi sangatmahal dan hasilnyapun belum pasti sesuai dengan apa yang diharapkan. Hitt,Harrison, dan Duane (2002, h. 3) menyatakan, terdapat penelitian yang dilakukanoleh Mc Kinsey&Co menemukan bahwa kira-kira 60% dari akuisisi yang ditelititidak bisa menghasilkan keuntungan yang lebih besar daripada biaya modaltahunan yang diperlukan untuk membayar akuisisi tersebut dan penelitian lainnyamenunjukkan sejumlah akuisisi (30%-40%) pada akhirnya dijual karena justrumenimbulkan kerugian investasi.

    Terdapat beberapa penelitian yang dilakukan untuk melihat pengaruhmerger dan akuisisi terhadap perusahaan, namun hasilnya tidak selalu konsisten.Beberapa penelitian mengenai pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerjakeuangan di Indonesia diantaranya adalah Djayani Nurdin (1996) menganalisisdimana terdapat perbedaan kinerja keuangan oleh rasio-rasio keuanganperusahaan, rentabilitas, likuiditas, dan solvabilitas sebelum dan setelahmelakukan akuisisi, kegiatan akuisisi berpengaruh positif terhadap kinerjaperusahaan. Sementara itu Agunan P. Samosir (2003) yang melakukan kajianterhadap kinerja Bank Mandiri menunjukkan setelah merger justru tidakberdampak positif atau dikatakan tidak sehat jika dilihat dari rasio keuangannya.Kemudian Payamta dan Setiawan (2004) mengemukakan bahwa, rasio keuangandua tahun sebelum dan setelah merger dan akuisisi tidak mengalami perbedaansecara signifikan, sedangkan abnormal return perusahaan sebelum setelah mergerdan akuisisi positif, namun setelah merger dan akuisisi menjadi negatif.

  • 4Penelitian yang dilakukan Sutrisno dan Sumarsih (2004) meneliti returnsaham perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dalam jangka panjangmenunjukkan hasilnya bahwa merger dan akuisisi memberi pengaruh pada returnsaham yang bisa bernilai positif dan negatif walaupun tidak signifikan secarastatistik, dengan jangka waktu pengamatan satu tahun sebelum dan dua tahunsetelah merger dan akuisisi. Penelitian yang dilakukan Hendro Widjanarko (2006)juga menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan dari kinerja keuanganperusahaan dua tahun sebelum dan dua tahun setelah merger dan akuisisi.Penelitian Januar Eko Prasetyo (2007) mengenai dampak merger dan akuisisiterhadap cash flow disimpulkan tidak ada perbedaan kinerja cash flow untuk tahunsebelum dan setelah, namun untuk satu tahun sebelum dan tiga tahun setelahmerger dan akuisisi memberikan indikasi adanya perbedaan yang signifikan.Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diketahui terdapat beberapa permasalahanyaitu ketidaksesuaian antara teori dengan kenyataan yang terjadi di lapangan(fenomena gap) dan juga perbedaan hasil yang tidak selalu konsisten (researchgap), bahwa pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaantampaknya menunjukkan hasil yang berbeda-beda sehingga dari perbedaantersebut dapat ditarik pertanyaan penelitian sebagai berikut :

    1. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dansetelah merger dan akuisisi berdasarkan rasio keuangan current ratio?

    2. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dansetelah merger dan akuisisi berdasarkan rasio keuangan debt to equityratio?

    3. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dansetelah merger dan akuisisi berdasarkan rasio keuangan total asset turnover ratio?

    4. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dansetelah merger dan akuisisi berdasarkan rasio keuangan return onasset?

  • 55. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dansetelah merger dan akuisisi berdasarkan rasio keuangan return onequity?

    Tujuan dan Kegunaan Penelitian1. Untuk menganalisis apakah kinerja perusahaan yang diukur dengan

    rasio keuangan current ratio mengalami perbedaan setelahperusahaan melakukan merger dan akuisisi.

    2. Untuk menganalisis apakah kinerja perusahaan yang diukur denganrasio keuangan debt to equity ratio mengalami perbedaan setelahperusahaan melakukan merger dan akuisisi.

    3. Untuk menganalisis apakah kinerja perusahaan yang diukur denganrasio keuangan total asset turn over ratio mengalami perbedaansetelah perusahaan melakukan merger dan akuisisi.

    4. Untuk menganalisis apakah kinerja perusahaan yang diukur denganrasio keuangan return on asset mengalami perbedaan setelahperusahaan melakukan merger dan akuisisi.

    5. Untuk menganalisis apakah kinerja perusahaan yang diukur denganrasio keuangan return on equity mengalami perbedaan setelahperusahaan melakukan merger dan akuisisi.

    Kegunaan penelitian ini adalah :1. Bagi investor. Investor dapat mengetahui pengaruh akibat

    perusahaan dalam melakukan merger dan akuisisi terhadapfundamental perusahaan melalui kinerja keuangannya.

    2. Bagi manajer. Memberikan pertimbangan dalam hal pengambilankeputusan merger dan akuisisi sebagai strategi perusahaan lebihlanjut.

    3. Memberikan pengetahuan dan kajian kepada khalayak umum danpara akademisi mengenai permasalahan yang dihadapi perusahaanyang melakukan merger dan akuisisi.

  • 6IITELAAH PUSTAKA

    2.1 Landasan Teori dan Penelitian TerdahuluMerger dan akuisisi merupakan istilah yang umum digunakan dalam aksi

    sebuah atau beberapa perusahaan dalam melakukan ekspansi bisnis.Akbarwati (dalam Associate Analyst Vibiz Research Center, 2010) menyatakanperluasan atau ekspansi bisnis diperlukan oleh suatu perusahaan untuk mencapaiefisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk meningkatkan keuntungan atauprofit perusahaan. Merger dan akuisisi atau penggabungan usaha merupakan salahsatu bentuk restrukturisasi perusahaan, dalam dunia bisnis khususnya korporasiistilah merger dan akuisisi merupakan istilah yang tidak asing lagi.

    Alasan Melakukan Merger dan AkuisisiMenurut Simanjuntak (dikutip dari Prasana Chandra, 2001, h. 914)

    menyatakan bahwa alasan ekonomi yang utama dari merger adalah nilai (value)perusahaan hasil merger diharapkan lebih besar dari jumlah nilai mandiri.Sedangkan Brigham (2001) menyatakan bahwa sinergi merupakan alasan utamaperusahaan melakukan merger dan akuisisi. Pengaruh sinergi sendiri bisa timbuldari empat sumber, yaitu (1) Penghematan operasi; (2) Penghematan keuangan;(3) Perbedaan efisiensi dan (4) Peningkatan penguasaaan pasar akibatberkurangnya persaingan. Sedangkan alasan lain yang mendukung digunakannyastrategi akuisisi secara aktif diungkapkan oleh Hitt (2001, h.296-305) adalahmeningkatkan kekuatan pasar, mengatasi hambatan untuk memasuki pasar, biayapengembangan produk baru, meningkatkan kecepatan memasuki pasar, risikolebih rendah dibandingkan dengan pengembangan produk baru, meningkatkandiversifikasi, membentuk kembali jangkauan kompetitif perusahaan.

    Motif lain dari merger menurut Agunan P. Samosir (2003) adalahdiversifikasi. Pada dasarnya diversifikasi dimaksudkan untuk meminimalkanrisiko.

  • 7Masalah Dalam Merger dan AkuisisiMenurut Payamta (dikutip dari Suta, 1992) keputusan merger dan akuisisi

    selain membawa manfaat juga tidak terlepas dari permasalahan diantaranya biayauntuk melaksanakan merger dan akuisisi sangat mahal dan hasilnyapun belumpasti sesuai dengan apa yang diharapkan. Disamping memiliki alasan untukmelakukan merger dan akuisisi, Hitt (2001, h. 308) menyatakan adanya kesulitanintegrasi, evaluasi sasaran yang tidak memadai, utang yang besar atau luar biasa,ketidakmampuan untuk mencapai sinergi, terlalu banyak diversifikasi, manajerterlalu fokus pada merger dan akuisisi.

    Penelitian TerdahuluTerdapat beberapa penelitian yang dilakukan untuk melihat pengaruh

    merger dan akuisisi terhadap perusahaan. Namun dari beberapa penelitianmenunujukan hasilnya yang tidak selalu konsisten. Djayani Nurdin (1996)menganalisa kinerja keuangan sebelum dan setelah merger dan akuisisi padaperusahaan yang go public tahun 1989-1992, dengan meneliti sampel sebanyak 40perusahaan menunjukkan hasil dimana terdapat perbedaan kinerja keuangan yangdigambarkan oleh rasio-rasio keuangan meliputi rentabilitas, likuiditas, dansolvabilitas pada perusahaan sebelum dan setelah melakukan akuisisi, kegiatanakuisisi pada penelitian tersebut berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.

    Agunan P. Samosir (2003) melakukan kajian terhadap kinerja keuangandan tingkat efisiensi pada Bank Mandiri menunjukkan kinerja Bank Mandirisetelah merger tidak berdampak positif atau dapat dikatakan tidak sehat jikadilihat dari rasio keuangan yang telah ditlitinya. Lebih lanjut Agunan P. Samosirmengatakan merger tidak selalu menciptakan efisiensi, walaupun peningkatantotal aktiva dapat mencapai skala ekonomis, belum cukup untuk menciptakanefisiensi Bank Mandiri. Kajian ini dilakukan pada merger bank Mandiri sejak1998-2001 dengan indikator rasio keuangannya adalah Return on Assets (ROA),Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), dan Debt to Total AssetsRatio (DTAR).

  • 8Payamta dan Setiawan (2004) meneliti bahwa rasio keuangan perusahaansebelum dan setelah merger dan akuisisi dengan sampel 16 perusahaan manuakturpublik tahun periode 1990-1996. Indikator rasio keuangan yang digunakan adalahrasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Hasil penelitianmenunjukkan tidak mengalami perbedaan secara signifikan, kecuali beberaparasio yang diuji secara parsial, Total Asset Turnover, Fixed Asset Turnover,Return On Investment, Return On Equity, Net Profit Margin, Operating ProfitMargin, Total Asset to Debt, Net Worth to Debt yang mengalami penurunansignifikan setelah merger dan akuisisi. Sedangkan abnormal return perusahaansebelum setelah merger dan akuisisi positif, namun setelah pengumuman mergerdan akuisisi justru menjadi negatif. Hasil penelitian ini memberikan indikasibahwa tujuan ekonomis dilakukannya merger dan akuisisi tidak tercapai.

    Sutrisno dan Sumarsih (2004) meneliti dampak jangka panjang merger danakuisisi terhadap pemegang saham di BEJ dengan perbandingan akuisisi interaldan eksternal, sampel perusahaan yang digunakan pada penelitian Sutrisno danSumarsih ini sebanyak 11 perusahaan pada tahun 1999- 2001dengan data yangdigunakan 12 bulan sebelum merger dan akuisisi dan 24 bulan setelah merger danakuisisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka panjang akuisisimemiliki dampak terhadap kemakmuran pemegang saham yang melakukanakuisisi, hasil menunjukkan tidak banyak menunjukkan nilai yang signifikan.Lebih lanjut lanjut hasil selanjutnya menunjukkan bahwa adanya akuisisi internalmaupun eksternal pada saham ternyata tidak memberikan pengaruh signifikandalam hal nilai AAR (Average Abnormal Return) dan CAAR (Cumulative AverageAbnormal Return ) perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi.

    Penelitian yang dilakukan Hendro Widjanarko (2006) pada perusahaanyang melakukan merger dan akuisisi dua tahun sebelum dan dua tahun setelahmerger dan akuisisi pada tahun 1998-2002. Perusahaan sampel yang digunakansebanyak 9 perusahaan manufaktur dengan indikator rasio keuangan yangdigunakan adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Gross ProfitMargin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Operating Profit Margin (OPM), Debtto Equity Ratio (DER). Hasil analisa deskriptif menunjukkan 3 rasio keuangan

  • 9(ROE, OPM, dan DER) mengalami peningkatan dan 3 rasio keuangan (ROA,GPM, dan NPM) mengalami penurunan. Lebih lanjut berdasarkan analisa statistikrasio ROA, ROE, OPM, GPM, NPM, dan DER tidak mengalami peningkatan yangsignifikan antara masa sebelum merger dan akuisisi, dibanding masa setelahmerger dan akuisisi sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yangsignifikan pada tingkat kinerja perusahaan manufaktur

    Januar Eko Prasetyo (2007) meneliti mengenai dampak merger danakuisisi terhadap cash flow operasi pada perusahaan yang melakukan merger danakuisisi selama tahun 1998-2000. Dengan sampel penelitian sebanyak 16 populasidengan periode 3 tahun sebelum dan 3 tahun setelah merger dan akuisisi.Penelitian ini menyimpulkan tidak ada perbedaan kinerja perusahaan disimpulkantidak ada perbedaan kinerja perusahaan yang diukur dari operational cash flowuntuk tahun sebelum dan setelah merger dan akuisisi, kecuali untuk satu tahunsebelum dan tiga tahun setelah merger dan akuisisi yang memberikan indikasiadanya perbedaan yang signifikan, namun perbedaan tersebut sifatnya temporerdan tidak konsisten.

    Berdasarkan uraian yang ada, maka dapat dibuat suatu kerangka pemikirandari pengaruh sebelum dan setelah merger dan akuisisi terhadap kinerjaperusahaan serta berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan teoritisdan kerangka pemikiran diatas maka dapat disusun hipotesis dalam penelitian inisebagai berikut :Ha1: Tingkat current ratio perusahaan sebelum merger dan akuisisi berbeda

    dengan setelah merger dan akuisisi.Ha2: Tingkat debt to equity ratio perusahaan sebelum merger dan akuisisi berbeda

    dengan setelah merger dan akuisisi.Ha3: Tingkat total asset turn over ratio perusahaan sebelum merger dan akuisisi

    berbeda dengan setelah merger dan akuisisi.Ha4: Tingkat return on asset perusahaan sebelum merger dan akuisisi berbeda

    dengan setelah merger dan akuisisi.Ha5: Tingkat return on equity perusahaan sebelum merger dan akuisisi berbeda

    dengan setelah merger dan akuisisi.

  • 10

    IIIMETODE PENELITIAN

    3.1 Definisi Operasional VariabelMerger didefinisikan oleh Hitt (2001, h. 295), sebuah strategi dimana dua

    perusahaan setuju untuk menyatukan kegiatan operasionalnya dengan basis yangrelatif seimbang, karena mereka memiliki sumber daya dan kapabilitas yangsecara bersama-sama dapat menciptakan keunggulan kompetetif yang lebih kuat.

    Akuisisi menurut Hitt (2001, h. 295) adalah strategi yang melaluinya suatuperusahaan membeli hak untuk mengontrol atau 100 persen kepemilikan terhadapperusahaan lain degan tujuan untuk menggunakan kompetensi inti perusahaan itusecara efektif, dengan cara menjadikan perusahaan yang diakuisisi itu sebagaibagian dari bisnis dalam portofolio perusahaan yang mengakuisisi.

    Penilaian kinerja menurut Setyasih (2009) adalah penentuan efektifitasoperasional, organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteriayang telah ditetapkan sebelumnya secara periodik.

    Pengukuran kinerja perusahaan sebelum dan setelah merger dan akuisisipada penelitian ini menggunakan rasio keuangan, adalah rasio likuiditasmenggunakan Current ratio, rasio leverage menggunakan Debt to equity ratio,rasio aktivitas menggunakan Total asset turn over ratio, dan rasio profitabilitasmenggunakan ROA dan ROE.

    Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan publikyang melakukan kegiatan merger dan akuisisi dan terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI) dengan rentang waktu antara tahun 2003-2007. Sampel dipilihdengan menggunakan purposive sampling dengan ketentuan sebagai berikut:1. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan melakukan kegiatan merger

    dan akuisisi pada periode tahun 2003-2007 serta tidak melakukan kegiatanmerger dan akuisisi lebih dari satu kali selama periode pengamatan, yaituselama 2 tahun sebelum dan 2 tahun setelah merger dan akuisisi.

  • 11

    2. Terdapat data laporan keuangan perusahaan untuk 2 tahun sebelum dan 2tahun setelah merger dan akuisisi.

    Dalam industri manufaktur terdapat 22 sektor industri dan populasi 193perusahaan. Berdasarkan ketentuan diatas maka dari populasi sebanyak 193perusahaan, kemudian diperoleh jumlah perusahaan yang melakukan merger danakuisisi adalah 32 perusahaan dan selanjutnya sampel yang digunakan dalampenelitian ini adalah 14 perusahaan untuk periode 2003-2007.Jenis dan Sumber Data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumberdata laporan keuangan perusahaan sampel berasal dari buku Indonesian CapitalMarket Directory dan Database Pojok BEI Fakultas Ekonomi UniversitasDiponegoro dan sumber lainnya bila tidak lengkap.Metode Pengumpulan Data

    Metode ini dilakukan dengan mencatat atau mengumpulkan danmemepelajari data yang tercantum pada ICMD yang berupa data laporankeuangan perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi.Metode Analisis

    Untuk tercapainya tujuan dalam penelitian ini, maka metode yangdigunakan adalah model analisis Paired Sample T Test dan atau Wilcoxon SignedRank tergantung dengan distribusi datanya, analisis dilakukan denganmenggunakan software SPSS 16.0. Sebelumnya data yang terkumpul akandianalisis secara bertahap dengan pertama dilakukan pengujian statistik dengan ujidistribusi normal dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Kemudianselanjutnya dilakukan pengujian hipotesis parsial menggunakan uji analisis PairedSample T Test apabila data berdistribusi normal dan model uji analisis WilcoxonSigned Rank apabila data berdistribusi tidak normal. Untuk tingkat signifikansiatau nilai alfa (), menurut Ghozali (2002) nilai alfa yang umum dipakai adalah0,05 dan 0,01, pada penelitian ini ditetapkan tingkat signifikansi untuk seluruhpengujian adalah sebesar 0,05 atau (5%).

  • 12

    Sumber : Data sekunder dan ICMD tahun 2003-2007 (data diolah)

    IVHASIL DAN ANALISIS

    Dalam penelitian ini menggunakan data 2 tahun sebelum dan 2 tahunsetelah perusahaan melakukan merger dan akuisisi. Penelitian ini membandingkanantara rasio-rasio keuangan yang terdiri dari current ratio, debt to equity ratio,total asset turn over, return on asset dan return on equity sebelum dan setelahmerger dan akuisisi.

    Berdasarkan data rasio keuangan yang diperoleh dapat ditampilkananalisis dekriptif berdasarkan besarnya perubahan nilai rata-rata (mean) variabelpada keseluruhan perusahaan sebelum dan setelah merger dan akuisisi sebagaiberikut:

    Tabel 4.4Perubahan rata-rata (mean) rasio variabel keuangan 14 perusahaan sebelum

    dan setelah merger dan akuisisi pada periode 2003-2007

    VariabelRata-rata (mean)sebelum mergerdan akuisisi

    Rata-rata(mean) setelahmerger danakuisisi

    SelisihMean Keterangan

    CR 0.038571 -0.06 -0.09857 TurunDER -1.655 0.067857 1.722857 NaikTATO 0.048571 -0.22 -0.26587 TurunROA 0.265 0.004286 -0.26071 TurunROE 15.53 -0.89286 -16.4229 Turun

    Pada tabel 4.4 terlihat bahwa perubahan nilai rata-rata (mean) yangmenunjukkan adanya peningkatan hanya pada variabel Debt to equity ratio (DER)jika dilihat dari keseluruhan rata-rata (mean) keseluruhan perusahaan yangdijadikan sampel pada penelitian ini. Sedangkan variabel keuangan yangmengalami penurunan adalah Current ratio (CR), Total asset turn over ratio(TATO), Return on asset (ROA) dan Return on equity (ROE).

  • 13

    Sumber : Output SPSS 16.0 data diolah

    Kemudian pengujian normalitas data penelitian ini menggunakan ujiKolmogorof-Smirnov dengan software SPSS 16.0 menunjukkan beberapa variabelberdistribusi normal dan tidak normal, dengan distribusi tidak normal dimanamenujukan nilai tingkat signifikan kuang dari 5% (0.05) lebih dominan. Dari haltersebut maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata data rasio keuangan berdistribusitidak normal.

    Pengujian Hipotesis4.2.3.1.1 Uji Wilcoxon Signed Rank Test Periode 2 Tahun Sebelum dan 1Tahun Setelah Merger dan Akuisisi

    Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk periode 2 tahun sebelum dan 1tahun setelah melakukan merger dan akuisisi diuraikan pada tabel 4.6 berikut :

    Tabel 4.6Hasil ujiWilcoxon Signed Rank Test untuk 2 tahun sebelum dan 1 tahun

    setelah merger & akuisisi 14 perusahaan pada periode 2003-2007

    Variabel ZAsymp. Sig. (2-

    tailed) KesimpulanCR -1.572 0.116 0.05 DitolakDER -1.572 0.875 0.05 DitolakTATO -1.098 0.272 0.05 DitolakROA -1.538 0.124 0.05 DitolakROE -0.596 0.551 0.05 Ditolak

    4.2.3.1.2 Uji Wilcoxon Signed Rank Test Periode 2 Tahun Sebelum dan 2Tahun Setelah Merger dan Akuisisi

    Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk periode 2 tahun sebelum dan 2tahun setelah melakukan merger dan akuisisi diuraikan pada tabel 4.7 berikut :

  • 14

    Sumber : Output SPSS 16.0 data diolah

    Sumber : Output SPSS 16.0 data diolah

    Sumber : Output SPSS 16.0 data diolah

    Tabel 4.7Hasil ujiWilcoxon Signed Rank Test untuk 2 tahun sebelum dan 2 tahun

    setelah merger & akuisisi 14 perusahaan pada periode 2003-2007

    Variabel ZAsymp. Sig. (2-

    tailed) KesimpulanCR -2.04 0.041 0.05 DiterimaDER -0.345 0.73 0.05 DitolakTATO -0.659 0.51 0.05 DitolakROA -1.35 0.177 0.05 DitolakROE -0.282 0.778 0.05 Ditolak

    Tabel 4.8Hasil uji Paired Sample T Test variabel TATO untuk 2 tahun sebelum dan 2tahun setelah merger & akuisisi 14 perusahaan pada periode 2003-2007

    VariabelStd.

    DeviationAsymp. Sig. (2-

    tailed) KesimpulanTATO 0.489 0.530 0.05 Ditolak

    4.2.3.1.3 Uji Wilcoxon Signed Rank Test Periode 1 Tahun Sebelum dan 1Tahun Setelah Merger dan Akuisisi

    Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk periode 2 tahun sebelum dan 1tahun setelah melakukan merger dan akuisisi diuraikan pada tabel 4.9 berikut :

    Tabel 4.9Hasil ujiWilcoxon Signed Rank Test untuk 1 tahun sebelum dan 1 tahun

    setelah merger & akuisisi 14 perusahaan pada periode 2003-2007

    Variabel ZAsymp. Sig. (2-

    tailed) KesimpulanCR -1.412 0.158 0.05 DitolakDER -1.193 0.233 0.05 DitolakTATO -0.035 0.972 0.05 DitolakROA -0.031 0.975 0.05 DitolakROE -0.094 0.925 0.05 Ditolak

  • 15

    Sumber : Output SPSS 16.0 data diolah

    Sumber : Output SPSS 16.0 data diolah

    4.2.3.1.4 Uji Wilcoxon Signed Rank Test Periode 1 Tahun Sebelum dan 2Tahun Setelah Merger dan Akuisisi

    Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk periode 2 tahun sebelum dan 1tahun setelah melakukan merger dan akuisisi diuraikan pada tabel 4.10 berikut :

    Tabel 4.10Hasil ujiWilcoxon Signed Rank Test untuk 1 tahun sebelum dan 2 tahun

    setelah merger & akuisisi 14 perusahaan pada periode 2003-2007

    Variabel ZAsym. Sig. (2-

    tailed) KesimpulanCR -1.475 0.14 0.05 DitolakDER -0.91 0.363 0.05 DitolakTATO -0.14 0.889 0.05 DitolakROA -0.22 0.826 0.05 DitolakROE -0.22 0.826 0.05 Ditolak

    Tabel 4.11Hasil uji Paired Sample T Test variabel TATO untuk 1 tahun sebelum dan 2tahun setelah merger & akuisisi 14 perusahaan pada periode 2003-2007

    VariabelStd.

    DeviationAsymp. Sig. (2-

    tailed) KesimpulanTATO 0.534 0.806 0.05 Ditolak

    Dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk variabel CR,DER, TATO, ROA dan ROE dan uji Paired Sample T Test untuk variabel TATOpada periode 2 tahun sebelum dengan 2 tahun setelah dan 1 tahun sebelum dengan2 tahun setelah merger dan akuisisi, dengan tingkat signifikansi 5% (0.05)menunjukkan bahwa hampir seluruh rasio keuangan setelah merger dan akuisisiyang digunakan dalam penelitian ini tidak mengalami perbedaan signifikandibandingkan dengan sebelum dilakukannya merger dan akuisisi. Namun padasaat pengujian 2 tahun sebelum dengan 2 tahun setelah merger dan akuisisi

  • 16

    Sumber: Rekap output SPSS 16.0 data diolah

    menunjukkan ditemukannya adanya perbedaan yang signifikan pada variabelCurrent Ratio dengan nilai signifikansi sebesar 0.041.

    Hasil yang sama juga ditunjukkan pada pengujian menggunakan ujihipotesis dengan nilai Z hitung dan Z tabel. Berikut hasil uji hipotesismenggunakan nilai Z hitung dan Z tabel. Berikut hasil uji hipotesis menggunakannilai Z hitung dan Z tabel.

    Tabel 4.13Rangkuman hasil uji Hipotesis menggunakan nilai Z hitung dan Z tabel

    14 perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi pada periode 2003-2007Periode Variabel Z Hitung Z tabel Keterangan2 Tahun

    Sebelum dan 1Tahun SetelahMerger danAkuisisi

    CR -1.572 1.96 Ha1DitolakDER -1.572 1.96 Ha2DitolakTATO -1.098 1.96 Ha3DitolakROA -1.538 1.96 Ha4DitolakROE -0.596 1.96 Ha5Ditolak

    2 TahunSebelum dan 2Tahun SetelahMerger danAkuisisi

    CR -2.04 1.96 Ha1DiterimaDER -0.345 1.96 Ha2DitolakTATO 0.489 1.96 Ha3DitolakROA -1.35 1.96 Ha4DitolakROE -0.282 1.96 Ha5Ditolak

    1 TahunSebelum dan 1Tahun SetelahMerger danAkuisisi

    CR -1.412 1.96 Ha1DitolakDER -1.193 1.96 Ha2DitolakTATO -0.035 1.96 Ha3DitolakROA -0.031 1.96 Ha4DitolakROE -0.094 1.96 Ha5Ditolak

    1 TahunSebelum dan 2Tahun SetelahMerger danAkuisisi

    CR -1.475 1.96 Ha1DitolakDER -0.91 1.96 Ha2DitolakTATO 0.534 1.96 Ha3DitolakROA -0.22 1.96 Ha4DitolakROE -0.22 1.96 Ha5Ditolak

    Berdasarkan hasil uji diatas untuk selanjutnya dapat dilakukanpembahasan pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini daninterpretasinya, adalah sebagai berikut :

  • 17

    Ha1: Tingkat current ratio perusahaan sebelum merger dan akuisisi berbedadengan setelah merger dan akuisisi

    Berdasarkan hasil pengujian menggunakan uji Wilcoxon Siged Rank Testrasio lancar (current ratio) menunjukkan hanya pada periode 2 tahun sebelumdengan 2 tahun setelah merger dan akuisisi Ha1 diterima dengan nilai Sig. 0.041(0.05) dan nilai Z hitung yang lebih besar dari Z Tabel, artinya ada perbedaandan pengaruh positif signifikan sebelum dan setelah merger dan akuisisi terhadapkinerja keuangan, namun dengan hanya diterimanya Ha1 pada satu periode makadapat dikatakan pengaruh positif yang menunjukkan perbedaan kinerja setelahmerger dan akuisisi hanya bersifat sementara (temporer) tidak cukup kuat untukmenyatakan bahwa kinerja perusahaan setelah merger dan akuisisi mengalamiperbaikan, sehingga secara keseluruhan menunjukkan bahwa tidak adaperbedaan dan tidak signifikan tingkat current ratio sebelum dan setelahmerger dan akuisisi. Hasil ini konsisten dengan penelitian Januar Eko Praseto(2007) mengenai dampak merger dan akuisisi terhadap cash flow perusahaandimana hanya pada periode tertentu terdapat perbedaan signifikan namun secarakeseluruhan disimpulkan tidak ada perbedaan kinerja untuk sebelum dan setelahmerger dan akuisisi.

    Hasil ini menunjukkan bahwa setelah merger dan akuisisi jumlah aktivayang bertambah banyak adalah aktiva tetapnya sedangkan jumlah aktiva lancarnyatidak begitu besar, dan dilihat dari laporan neraca keuangan perusahaan setelahmerger dan akuisisi menunjukkan memang kewajiban lancar setelah merger danakuisisi perusahaan rata-rata meningkat lebih cepat dibandingkan aktiva lancarnyayang mengakibatkan rasio lancar menurun

    Ha2: Tingkat debt to equity ratio perusahaan sebelum merger dan akuisisiberbeda dengan setelah merger dan akuisisi

    Berdasarkan hasil pengujian menggunakan uji Wilcoxon Siged Rank Testrasio debt to equity ratio menunjukkan pada semua periode sebelum dan setelahmerger dan akuisisi memiliki nilai Sig. lebih besar dari nilai Sig. yang ditetapkansebesar 5% (0.05) dan nilai Z hitung yang lebih kecil dari nilai Z tabel, artinya

  • 18

    secara keseluruhan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dan tidaksignifikan tingkat debt to equity ratio sebelum dan setelah merger danakuisisi. Hasil ini sejalan dengan penelitian Agunan P. Samosir (2003) dimanasecara keseluruhan tidak berdampak positif terhadap kinerja perusahaan.

    Disini menunjukkan perusahaan lebih banyak menggunakan dana yangberasal dari luar/hutang untuk membiayai operasional perusahaan dan atautransaksi dalam kegiatan merger dan akuisisi, dana yang dipergunakan untukmembiayai merger dan akuisisi membutuhkan banyak biaya, sehingga tidakterjadi perubahan signifikan pada leverage perusahaan.

    Ha3: Tingkat total asset turn over ratio perusahaan sebelum merger danakuisisi berbeda dengan setelah merger dan akuisisi

    Berdasarkan hasil pengujian menggunakan uji Wilcoxon Siged Rank Testpada semua periode kecuali pada periode 2 tahun sebelum dengan 2 tahun setelahdan 1 tahun sebelum dengan 2 tahun setelah merger dan akuisisi yang diujidengan metode uji Paired Sample T Test menunjukkan pada semua periodesebelum dan setelah merger dan akuisisi memiliki nilai Sig. lebih besar dari nilaiSig. yang ditetapkan sebesar 5% (0.05) dan nilai Z hitung yang lebih kecil darinilai Z tabel, artinya secara keseluruhan menunjukkan bahwa tidak adaperbedaan dan tidak signifikan tingkat total asset turn over ratio sebelum dansetelah merger dan akuisisi. Hasil ini konsisten dengan penelitian Payamta danSetiawan (2004) dimana rasio total asset turn over mengalami penurunan dansecara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan tidak mengalami perbedaansecara signifikan.

    Hasil ini dimungkinkan karena rata-rata kenaikan penjualan sebandingdengan kenaikan dari perputaran total aktivanya, sehingga rasio perputaran totalaktiva (total asset turn over ratio) tidak terlalu berpengaruh signifikan sertamenunjukkan indikasi perusahaan tidak efektif/seimbang dalam memanfaatkansemua sumber daya yang ada pada pengendaliannya dalam hal ini perputaran assetyang dimiliki.

  • 19

    Ha4: Tingkat return on asset perusahaan sebelum merger dan akuisisiberbeda dengan setelah merger dan akuisisi

    Berdasarkan hasil pengujian menggunakan uji Wilcoxon Siged Rank Testrasio return on asset menunjukkan pada semua periode sebelum dan setelahmerger dan akuisisi memiliki nilai Sig. lebih besar dari nilai Sig. yang ditetapkansebesar 5% (0.05) dan nilai Z hitung yang lebih kecil dari nilai Z tabel, artinyasecara keseluruhan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dan tidaksignifikan tingkat return on asset sebelum dan setelah merger dan akuisisi.Hasil ini sejalan dengan penelitian Payamta dan Setiawan (2004) dan HendroWidjanarko (2006) yang menunjukkan rasio return on asset mengalamipenurunan. Hasil konsisten juga ditunjukan oleh penelitian Agunan P. Samosir(2003), dimana rasio return on asset menunjukkan setelah merger justru tidakberdampak positif.

    Kondisi return on asset yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan yangsignifikan ini terjadi dimungkinkan karena perusahaan belum mampu mencapaiefektivitas yang tinggi dalam memperbaiki profitabilitas perusahaan dalam halmenghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya setelahmerger dan akuisisi. Dan lemahnya strategi serta kurangnya pengalaman dalammelakukan merger dan akuisisi juga dimungkinkan sebagai penyebabnya.

    Ha5: Tingkat return on equity perusahaan sebelum merger dan akuisisiberbeda dengan setelah merger dan akuisisi.

    Berdasarkan hasil pengujian menggunakan uji Wilcoxon Siged Rank Testrasio return on equity menunjukkan pada semua periode sebelum dan setelahmerger dan akuisisi memiliki nilai Sig. lebih besar dari nilai Sig. yang ditetapkansebesar 5% (0.05) dan nilai Z hitung yang lebih kecil dari nilai Z tabel, artinyasecara keseluruhan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dan tidaksignifikan tingkat return on equity sebelum dan setelah merger dan akuisisi.Hasil ini sesuai dengan penelitian Agunan P. Samosir (2003), dimana return onequity menunjukkan setelah merger justru tidak berdampak positif.

  • 20

    Hasil ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan terjadidimungkinkan karena perusahaan belum mampu secara optimal memanfaatkanmodal sendiri untuk menghasilkan laba maksimal. Dan ketergantungan terhadapmodal sendiri dimungkinkan juga sebagai penyebab tidak adanya perubahan yangmenyebabkan kurangnya peningkatan operasional yang akhirnya laba perusahaantidak mengalami perubahan signifikan.

  • 21

    BAB VPENUTUP

    5.1 SimpulanBerdasarkan hasil pengujian dan pembahasan penelitian yang dilakukan,

    dan seperti yang dikemukakan sebelumnya pada bab IV, maka dapat diambilkesimpulan bahwa keseluruhan pengujian yang dilakukan dengan menggunakanmetode Wilcoxon Signed Rank Test dan Paired Sample T Test terhadap variabel-variabel rasio yang digunakan menunjukkan hasil tidak ada perbedaan dan tidaksignifikan. Berikut penjelasan kesimpulan masing-masing variabel rasio keuanganyang digunakan dalam penelitian ini :

    1. Current Ratio menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupikewajiban-kewajiban lancarnya. Semakin besar perbandingan aktivalancar dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaanuntuk menutupi kewajiban jangka pendeknya. Apabila rasio inimemiliki perbandingan 1:1 atau 100% lebih, ini berarti bahwa aktivalancar dapat menutupi semua utang lancar. Namun berdasarkan datadeskriptif perubahan nilai rata-rata (mean) Current Ratio padapenelitian ini menunjukkan adanya penurunan setelah merger danakuisisi. Kemudian berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama padavariabel current ratio yang diuji dengan metode Wilcoxon Signed RankTest menunjukkan hanya pada periode 2 tahun sebelum dengan 2 tahunsetelah merger dan akuisisi memilki perbedaan kinerja, sedangkanperiode lainnya tidak ada perbedaan dan tidak signifikan antarasebelum dan setelah merger dan akuisisi.

    2. Debt to Equity Ratio menggambarkan sejauhmana modal pemilikdapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar, semakin kecil rasioini semakin baik dan untuk keamanan pihak luar rasio terbaik jikajumlah modal lebih besar dari jumlah hutang atau minimal sama,namun bagi pemegang saham atau menajemen perusahaan rasio ini

  • 22

    sebaiknya adalah besar. Berdasarkan data deskriptif perubahan nilairata-rata (mean) Debt to Equity Ratio pada penelitian ini menunjukkanadanya kenaikan setelah merger dan akuisisi. Kemudian berdasarkanhasil pengujian hipotesis kedua pada variabel debt to equity ratio yangdiuji dengan metode Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan padasemua periode pengujian tidak ada perbedaan dan tidak signifikanantara sebelum dan setelah merger dan akuisisi.

    3. Total Asset Turn Over menggambarkan ukuran perputaran semuaaktiva perusahaan, dan dihitung dengan membagi dari jumlahpenjualan dengan total aktiva. Berdasarkan data deskriptif perubahannilai rata-rata (mean) Total Asset Turn Over pada penelitian inimenunjukkan adanya penurunan setelah merger dan akuisisi.Kemudian berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga pada variabelTotal Asset Turn Over yang diuji dengan metode Wilcoxon SignedRank Test menunjukkan pada semua periode pengujian tidak adaperbedaan dan tidak signifikan antara sebelum dan setelah merger danakuisisi.

    4. Return On Asset menggambarkan ukuran pengembalian atas totalaktiva setelah bunga dan pajak dari keseluruhan aset yangdiinvestasikan untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.Berdasarkan data deskriptif perubahan nilai rata-rata (mean) Return OnAsset pada penelitian ini menunjukkan adanya penurunan setelahmerger dan akuisisi. Kemudian berdasarkan hasil pengujian hipotesiskeempat pada variabel Return On Asset yang diuji dengan metodeWilcoxon Signed Rank Test menunjukkan pada semua periodepengujian tidak ada perbedaan dan tidak signifikan antara sebelum dansetelah merger dan akuisisi.

    5. Return On Equity dapat dikatakan sebagai rasio yang paling pentingdalam keuangan perusahaan karena ROE mengukur pengembalianabsolut yang akan diberikan perusahaan kepada para pemegang saham.Namun berdasarkan data deskriptif perubahan nilai rata-rata (mean)

  • 23

    Return On Equity pada penelitian ini menunjukkan adanya penurunansetelah merger dan akuisisi. Kemudian berdasarkan hasil pengujianhipotesis keempat pada variabel Return On Equity yang diuji denganmetode Wilcoxon Signed Rank Test disimpulkan bahwa menunjukkanpada semua periode pengujian tidak ada perbedaan dan tidak signifikanantara sebelum dan setelah merger dan akuisisi.

    5.2 KeterbatasanPenelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan

    sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian berikutnya agar mendapatkan hasilyang lebih baik, berikut ini beberapa keterbatasan tersebut :

    1. Rasio yang digunakan pada penelitian ini hanya menggunakan 5variabel rasio yang mencakup rasio current ratio, debt to equity ratio,total asset turn over, return on asset, dan return on equity.

    2. Dalam penelitian ini tidak membedakan jenis merger dan akuisisiyang dilakukan apakah jenis merger dan akuisisi horizontal, vertikal,atau konglomerat.

    5.3 SaranBerdasarkan interpretasi hasil dan simpulan yang diperoleh, maka perlu

    dibuat saran untuk implikasi kebijakannya dan penelitian selanjutnya.

    Implikasi kebijakanBagi perusahaan yang akan melakukan aksi korporasi merger dan akuisisi

    hendaknya melakukan persiapan dengan baik dan terencana sebelum memutuskanuntuk melakukan merger dan akuisisi. Dengan ditemukannya hubungan bahwaantara kegiatan merger dan akuisisi dengan kinerja keuangan adalah menunjukkanhasil tidak ada perbedaan dan tidak signifikan setelah merger dan akuisisi, makaperusahaan dalam hal ini harus :

  • 24

    1. Diharapkan pihak manajemen perusahaan harus dapatmempertahankan sumber kas yang cukup untuk membayar seluruhkewajiban pada saat jatuh tempo, atau perlu untuk menciptakan nilaidi atas 1 untuk rasio ini, jika perusahaan tidak mampumempertahankan maka akan mengalami kesulitan likuiditas danberada dalam kondisi yang sulit.

    2. Ketika pihak manajemen meningkatkan hutangnya, maka pihakmanajemen juga harus mampu berkomitmen untuk menanggung aruskas keluar agar tetap pada substansialnya selama beberapa waktu.

    3. Diharapkan pihak manajemen hendaknya harus berperanmengoptimalkan penjualan untuk meningkatkan perputaran aktivaperusahaan. Karena besarnya perputaran aktiva akan memberikankontribusi terhadap ROA yang baik, kemudian jika sebuah perusahaanmemiliki ROA yang baik maka diharapkan dapat menghasilkan ROEyang memuaskan.

    4. Berdasarkan hasil pengujian disimpulkan bahwa dari keseluruhanpengujian yang dilakukan hasilnya tidak ada perbedaan dan tidaksignifikan setelah merger dan akuisisi, hal ini menunjukkan strategimerger dan akuisisi untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaankurang berhasil. Sebelum perusahaan melakukan merger dan akuisisihendaknya kenali tujuan dan pentingnya menciptakan sinergi,kemudian mencari perusahaan yang memiliki komplementaritassumber daya serta melakukan due diligency dengan tuntas.

    5. Bagi investor perlu berhati-hati dalam menyikapi banyaknya kegiatanmerger dan akuisisi yang dilakukan perusahaan ada baiknya investormelihat dari nilai ROE yang dihasilkan.

    Saran penelitian yang akan datangBagi peneliti yang ingin melakukan penelitian selanjutnya, disarankan

    sebagai berikut :

  • 25

    1. Sebaiknya dapat menggunakan kelompok sampel yang lebih besar(Djayani Nurdin, 1996), serta membedakan jenis merger danakuisisinya sehingga diharapkan hasilnya lebih baik.

    2. Untuk penelitian selanjutnya ada baiknya menambah rasio lainnyaseperti GPM, NPM, OPM dan ROI supaya diharapkan dapatmenjelaskan pengaruh lebih lanjut dari kegiatan merger dan akuisisi(Payamta, 2004).

    6. Untuk penelitian selanjutnya menggunakan perusahaan non-manufaktur untuk melihat pengaruh hasilnya apakah menunjukkanhasil yang berbeda, lebih baik atau sama dengan penelitian ini(Samosir, Agunan P, 2003).

  • 26

    Daftar pustakaBengtsoon, Ann McDonagh. 1994. Manajemen Merger dan Akuisisi. Jakarta:

    Pustaka Binaman Pressindo.Brigham, Eugene F dan Joel F Houston (terj). 2001. Manajemen Keuangan. Jilid

    1. Edisi 8. Jakarta: Erlangga.Ghozali, imam. 2006. Statisitik Non Parametrik, teori, aplikasi dengan program

    SPSS. Semarang: badan penerbit universitas diponegoro.Hadiningsih, Murni. 2007. Analisis Dampak Jangka Panjang Merger dan

    Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi danPerusahaan Diakuisisi di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Universitas IslamIndonesia.

    Hasan, Iqbal. 2005. Pokok-pokok materi Statistika 2 (Statistik Inferensif). EdisiKedua. Jakarta : PT Bumi Aksara.

    Hitt, Michael A. Ireland, Duane, Hoskinsson, Robert E. 2001. ManajemenStrategi: Daya Saing dan Globalisasi (Konsep). Buku 1. Jakarta: SalembaEmpat.

    Hitt, Michael A. Ireland, Duane, Hoskinsson, Robert E 2002. ManajemenStrategi: Daya Saing dan Globalisasi II. Edisi 1, Jilid 2. Jakarta: SalembaEmpat.

    Hitt, Michael A. Jeffey S. Harrison dan R. Duane Ireland (terj.). 2002. Mergerdan Akuisisi : Penduan Meraih Laba Bagi Para Pemegang Saham. Edisi1, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

    http://bataviase.co.id/node/432032http://www.detikfinance.com/http://www.idx.co.id/http://Indofinanz.comIndonesian Capital Market Directory, 2003-2009.Nurdin, Djayani. Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi

    pada Perusahaan Go Public di Indonesia. Jurnal Siasat Bisnis ( JSB ):Vol. 3 (1), Nopember, Hlm. 54-61, 1996.

  • 27

    Payamta dan Setiawan Doddy. Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi TerhadapKinerja Perusahaan Publik di Indonesia di Indonesia. Jurnal RisetAkuntansi Indonesia (JRAI): Vol.7 No. 3, September, P.265-282, 2004.

    Prasetio, Januar Eko. Dampak Merger dan Akuisisi Terhadap Cash FlowOperasi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis (JEB): Vol. 5, No. 2, 2007, p.158-165, 2007.

    Riyanto, Bambang. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi 4.Yogyakarta. BPFE-Yogyakarta.

    Samosir, Agunan P. Analisia Kinerja Bank Mandiri Setelah Merger dan SebagaiBank Rekapitulasi. Kajian Ekonomi dan Keungan, Vol. 7, No. 1Maret 2003.

    http://www.fiskal.depkeu.go.id/webbkf/kajian%5CAgunan-1.pdfSantoso, Singgih. 2000. Buku latihan SPSS Statistic parametric. Jakarta : elek

    media komputindo.Sartono, R. Agus .1994. Manajemen Keuangan. Edisi 3 . Yogyakarta : BPFEE.Setyasih, Nuraeni. 2009. Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan Manufaktur

    Sesudah Merger Dan Akuisisi. Skripsi S-1 Tidak DipublikasikanUniversitas Diponegoro.

    Simanjuntak, Cornelius. 2004. Hukum Merger Perseroan terbatas, Teori danPraktek. Cetakan I, Bandung. PT. Citra Aditya Bakti.

    Sudarsanam, P.S (terj.) 1999. The Essence of Mergers and Acquisitions. Edisi 1.Yogyakarta: ANDI.

    Sutrisno & Sumarsih. Dampak Jagka Panjang Merger Dan Akuisisi TerhadapPemegang Saham Di BEJ Perbandingan Akuisisi Internal DanEksternal, Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia (JAAI): Vol. 8 (2)Desember, Hlm. 189 - 210, 2004.

    Vibiznews.com.Widjanarko, Hendro. Merger, Akuisisi dan Kinerja Perusahaan Studi Atas

    Perusahaan Manufaktur Tahun 1998-2002. Utilitas: Vol.14 (1) Januari.Hlm. 39-50, 2006.

  • 28

    Weston, J.fred dan Copeland, Thomas. E (terj.). 1992.Manajemen Keuangan.Jilid 1. Edisi 8. Jakarta: Erlangga.