jurnal reading perio
TRANSCRIPT
JURNAL READINGDEPT.PERIODONSIA
Sebuah Seri Laporan Kasus Berhubungan Dengan Bermacam
Jenis Lesi Endo-Perio
Oleh: Masytah Dyah Asti
Supervisor: drg. Ranny Rachmawati Sp. Perio
ENDO-PERIO LESION
Anatomic Considerations
Additional Avenues of communication between the Pulp and the Periodontium
Developmental malformations – such as palatogingival grooves of maxillary incisors. These usually begin in the central fossa, cross the cingulum, and extend apically with varying distances
Perforations – these may result from extensive carious lesions, resorption, or from operator error
Vertical root fractures – these can produce deep periodontal pocketing and localized destruction of alveolar bone. The fracture site provides a portal of entry for irritants from the root canal to the PDL
Basic
www.scienceopen.com
The following classification system was developed by Simon, Glick and Frank in 1972:
Primary Endodontic DiseasePrimary Periodontal DiseasePrimary Endo w/ Secondary
Perio Primary Perio w/ Secondary
EndoTrue Combined Lesions
classification
Case 1 Px laki-laki 21 th Dirujuk untuk perawatan nyeri dan
pembengakakan lokal intraoral pada molar 1 kiri mandibula.
klinis dan radiografis : karies luas dan lesi periapikal furkasi terkait gigi 36. Terdapat pembengkakan lokal pada sulkus gingiva. Kegoyangan gigi derajat II dan probing periodontal melewati furkasi menunjukkan peningkatan nilai probing dengan defek grade II.
Sebuah tes pulpa elektrik : respon negatif.
Case 1
Case 2 Px perempuan 45 th Datang untuk evaluasi dan perawatan gigi 46.
Pasien mengeluhkan ketidaknyamanan saat mengunyah terkait gigi 46.
Klinis dan radiografis : sinus tract dan lesi radiolusen pada furkasi dan sisi distal gigi 46. Periodontal probings were increased at the furcal and distal side of tooth #46.
Gigi memberikan negatif respon saat tes vitalitas. Setelah akses kavitas endodontik paten, sebuah garis retak mesio-distal diobservasi.
Case 2
Case 3 Px laki-laki 42 th Datang dengan riwayat nyeri akut dan
pembengkakan lokal di area molar kiri mandibula. Radiografik : kehilangan tulang yang parah
disekitar akar distal gigi 37. Penyebab dari kehilangan tulang diperkirakan berhubungan dengan celah yang tidak bersih antara molar 2 dan molar 3.
Keadaan gigi geligi. memiliki nilai periodontal yang buruk. Gigi 37 tidak merespon tes vitalitas pulpa.
Case 3
Case 4 Px wanita 45 th Klinis: Gigi 36 menunjukkan kemerahan pada gingiva dan
pembengkakan pada sisi bukal. Pasien mengeluh terdapat periode keluarnya pus dari poket periodontal, sesnsivitas saat perkusi, kegoyangan gigi dan nyeri intermiten.
Radiograf : sebuah defek tulang di area furkasi dan periapikal gigi #36 dengan kegagalan PSA. Kedalaman probing di area furkasi 12 mm dan mungkin menembus (grade III furcal lesion).
Pasien di informasikan tentang metode dan resiko perawatan. Endodontic pretreatment dilakukan, hasilnya dan 3 bulan kemudian menunjukkan lesi furkasi masih intak. Oleh karena itu, bedah regeneratif periodontal direncanakan untuk perawatan defek furkasi.
Cont.. Pemberian anestesia lokal Flap mukoperiosteal diangkat pada aspek bukal, mengikuti insisi
intrakrevikular dan insisi vertikal. Insisi vertikal diperlebar ke mukosa alveolar tidak jauh dari 1 gigi pada area yang terlibat.
Setelah dilakukan degranulasi, debridemen pada area defek, juga dilakukan scaling-root planing. Setelah instrumentasi permukaan akar dibilas dengan cairan salin untuk melepas sisa fragmen yang melekat pada area bedah.
Setelah itu, defek tulang diisi dengan sebuah material xenograft (Osteobiol GenOs, Tecnoss) dan distabilisasi.penutupan jaringan lunak primer dari flap diselesaikan dengan benang hitam nonresorbable jahitan[3-0] (Ethicon, Inc. Somerville, NJ) menggunakan teknik interrupted.
Pasien dihimbau untuk melakukan kontrol plak yang tepat, diresepkan obat kumur chlorhexidine 0.12% untuk berkumur 2X sehari selama 1 minggu. Jahitan diangkat 10 hari pasca bedah. Recall radiograph setelah 1 tahun menunjukkan perbaikan tulang yang komplit di defek furkasi.
Case 4
DISCUSSION
Criteria to establish diagnosis (michalowickz, 2009)
Tes vitalitas Kedalaman probing Temuan radiografis Nyeri Perkusi pembengkakan
Management Initial management
Remove existing restorations and caries Chemomechanically prepare canals Medicate canals (depends on symptoms) Follow-up management
Change intracanal dressing after 3-4 weeks Provide initial periodontal treatment Review healing after 3 months Reassess need for further periodontal treatment If more periodontal treatment (e.g., surgery) is required,
Change intracanal medication again If healing response is favourable,
Complete root canal filling Longer-term management
Defer root filling until after Need for periodontal surgery assessed Surgery completed with satisfactory outcome Overall prognosis has been assessed to be adequate
enough to justify further endodontic and restorative treatment and their costs
Primary periodontal disease
Copyright: dr. shabeel pn