jurnal - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/endang-sri-andayani-02...jwnal ekoma (...

12
ISSN : 1412 - 0216 JURNAL Volume 12, Nomor 2, Oktober 2011 STIE WIDYA DHARMA SURABAYA I Ekoma I Volume 12 Nomor2 Hal. 1-90 Surabaya Oktober 2011 ISSN 1412-0216

Upload: hoangdien

Post on 20-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Endang-Sri-Andayani-02...Jwnal EKOMA ( Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi ), merupakan wadah informasi berupa hasil penelitian,

ISSN : 1412 - 0216

JURNAL

Volume 12, Nomor 2, Oktober 2011

STIE WIDYA DHARMA SURABAYA

I Ekoma

I

Volume 12

Nomor2 Hal. 1-90 Surabaya Oktober

2011

ISSN 1412-0216

Page 2: JURNAL - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Endang-Sri-Andayani-02...Jwnal EKOMA ( Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi ), merupakan wadah informasi berupa hasil penelitian,

ISSN: 1412 - 0216

JURNAL

-,

Volume 12, Nomor 2, Oktober 2011

STIE WIDYADHARMA ' SURABAYA

Ekoma Volume 12

Nomor2 Hal. 1-90 Surabaya Oktober

2011

ISSN 1412-0216

Page 3: JURNAL - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Endang-Sri-Andayani-02...Jwnal EKOMA ( Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi ), merupakan wadah informasi berupa hasil penelitian,

JURNAL

, , '

" .. ,. i • '-.: ,- ---,

,.' -, . "';; ...-'-- -,EKO'MA'. ." _, '.< ,': I " ",

. .. " . ,.. . - .

Volume 12, Nomor 2, Oktober 2011

Jwnal EKOMA ( Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi ), merupakan wadah informasi berupa hasil penelitian, laporan kasus dan tinjauan pustaka yang merupakan konsep-konsep pemikiran inovatif hasil telaah pustaka yang bermanfaat untuk menunjang kemajuan ilmu pengetahuan. Naskah dapat ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dengan gaya bahasa efektif dan akademis. Terbit pertama kali tahun 2001 dengan frekuensi terbit dua kali setahun pada bulan Oktober dan April.

Pelindung: Ketua STIE Widya Dharma

Penasehat: Pembantu Ketua I Pembantu Ketua II Pembantu Ketua III

Ketua Penyunting: Dr.Drs.H.Mohammad Usman,SE.,MM.

Wakil Ketua Penyunting : Hj.Endang Tjiptarung Rum,Dra.

Penyunting Ahli : Dr.H.Farhan Ghozali,Drs.,SH.,MM. Prof.Dr. H.Kusnan,Drs.,Ir.,SE.,MT

Dr.H.Miskan,SH.,MH. Dr.Sunu Priyawan,M.Si.

Dr.H.Hidayat,MM Dr.Hj.Woro Utari,MM

Dr.Drs.H.Mohammad Usman,SE.,MM Hari Purwanto,Drs.,SE.,MM.

Agung Nugroho,SE,MM Soedarso,S.Sos.,M.Hum. Abdul Somad,SS., M.Ak.

Tata Usaha: Naning Tri Rahayu,SE

Unggul Aryo Widjayanto,A.Md.

Alarnat RedaksilPenerbit: STIE Widya Dharma Surabaya JI.Ketintang 147 Telp. (031) 8284304 Surabaya.

Page 4: JURNAL - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Endang-Sri-Andayani-02...Jwnal EKOMA ( Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi ), merupakan wadah informasi berupa hasil penelitian,

ISSN 1412 - 0216

EKOMA Volume 12, Nomor 2, Oktober 2011

Daftar lsi

Peranan Pendidikan dan Pembelajaran Zakat Sebagai Jaminan Sosial 1-8 Yang Komprehensif Dalam Mengentaskan Kemiskinan Farhan Ghozali

Dampak Kebijakan Otonomi Daerah Bagi Pemberdayaan Ekonomi 9-20 Rakyat Sutatmi

Strategi Kesuksesan Usaha Kecil 21-34 Muhammad Azis Rusman Soleman

Pengaruh Profesionalisme Guru dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Guru Mata Pelajaran EkonomilAkuntansi SMA Di Kota Dan Kabupaten Malang Cipto Wardoyo

Pengaruh Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah Dan Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Guru Ekonomi Di SMKN I Surabaya Mohammad Usman

Kewirausahaan Dalam Pembangunan Sosial Ekonomi Di Era Kompetisi Global (Suatu Kajian Tentang Peran PT Sebagai Kunci Untuk Mencetak Wirausaha) Muchtar Yunus

Kajian Tentang Fonnula Dana Alokasi Umum (A Study on Fund For General Allocation Formula) Suyanto

43-60

61-68

69-76

77-90

Page 5: JURNAL - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Endang-Sri-Andayani-02...Jwnal EKOMA ( Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi ), merupakan wadah informasi berupa hasil penelitian,

35

- ..... ­• - - - -:--.0: '

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang

ABSTRAK Pemikiran ekonomi klasik telah banyak rneJ;l1bantu perkembangan teori

ekonomi waiaupun pemikiran ekonomi klasik yang'dipelopori oleh Adam Smith menggunakan beberapa asumsi yang sering bertentangan dengan praktik ekonomi di masyarakat Salah satu asumsi yang dimaksud adalah bahwa dalam pasar sempurna, pembeli dan penjual diasumsikan secara sempurna mempunyai infonnasi lengkap dan gratis tentang kualitas barang danjasa yang diperjualbelikan di pasar.

Dalam praktik ekonomi, infonnasi yang diterima oleh pelaku ekonomi sering tidak simetri. Penjual memiliki infonnasi lebih lengkap tentang barang/jasa yang dijual dibanding pembeli. Asirnetri tersebut menimbulkan ketidakpastian yang berujung pada risiko. Untuk menghadapi asimetri infonnasi, Harry Markowitz ekonom Amerika telah mengembangkan sebuah teori untuk mengurangi ketidakpastian investasi yakni dengan melakukan deversifikasi investasi, portofolio investasi yang mempunyai hubungan positif sempurna George Arthur Akerlof ekonom Amerika, melalui kaj iannya tentang infonnasi asimetri di pasar mobil bekas juga memberikan dasar dalam pengambilan keputusan pasar jika satu fihak: mempunyai lebih banyak informasi tentang p:-odukljasa dibanding fihak lainnya. Selanjutnya, Sir James Alexander Mirrlees dan William Vickrey, ekonom Skotlandia mengembangkan sebuah, konsep yang sangat lengkap tentang dampak dari infonnasi asimetri terhadap informasi privat, moral hazard, dan pilihan terbalik (reverse selection).

Perkembangan pemikiran terakhir tentang ketidakpastian informasi berasal dari para ekonom syariah yang mengembangkan konsep menghindari ketidakpastian dengan konsep asuransi mutual, di mana tiap anggota baik secara individu maupun secara bersama-sama berperan sebagai penanggung sekaligLis tertanggung. Konsep yang dikembangkan berdasar pada kepercayaan dengan menggunakan konsep bagi hasil (mudharabah) dan konsep taharru' sebagai ak:ad sedekah.

Kata konci: risiko, ketidakpastian ekonomi

tinggi. Mekanisme harga pasar teIjadi PENDAHULUAN dengan suasana teIjadi asymetriKetidakpastian merupakan infonnasi antara pembeli dan penjual.kenyataan hidup yang kita alami

Dalam banyak kajian tentangsetiap hari dan oleh karenanya pasar seringkali kita tidak mengujimenghadapkan kita dengan risiko­masalah yang muncul oleh adanyarisiko. Risiko ketika kita melintasi perbedaan informasi antara keduajalan, risiko ketika kita bekerja, risiko pelaku pasar yakni pembeli danketika berinvestasi, dan sebagainya. penjual tersebut. Pembeli dan penjual Dalam melakukan aktivitas bisnis di keduanya diasumsikan secarapasar, pembeli seringkali dibadapkan sempuma mempunyai infonnasipada kondisi ketidakpastian yang

Page 6: JURNAL - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Endang-Sri-Andayani-02...Jwnal EKOMA ( Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi ), merupakan wadah informasi berupa hasil penelitian,

36

tentang kualitas dari liarang yang diperjual belikan di pasar: Asumsi ini dapat di terima jika pelaku ekonomi mudah untuk memferifikasi kualitas dari sebuah barang. Jika sulit untuk menentukan mana yang barang yang kualitasnya lebih tinggi dan mana barang yang kualitasnya lebih rendah, harga barang akan secara sederhana menyesuaikan, untuk mereflek:Sikan perbedaan-perbedaan kualitas.

Dalam praktiknya, memang tidak ada informasi yang gratis. Untuk mendapatkan informasi diperlukan biaya dan ketidakberadaan informasi berarti ada ketidakpastian. Jika informasi tentang k:ualitas barang atau jasa adalah mahal untuk. mendapatkannya, maka jarang terjadi bahwa pembeli dan penjual mempunyai informasi yang sarna tentang barang yang ada dalam transaksi. Dalam kenyataannya, dalam banyak pasar, informasi adalah sangat mahal atau sulit untuk memperoleh informasi yang akurat tentang kualitas dari barang yang dijual. Satu contoh yang nyata adalah pasar tenaga kerja. Dalam model sederhana yang banyak digambarkan dalam teoTi, tenaga kerja adalah produk yang homogen - setiap orang mempunyai "sesuatu" yang sarna dari tenaga kerja dan menawarkan jumlah yang sarna dari usaha per jam kerja. Dalam kenyataannya adalah sangat sulit untuk sebuah perusahaan menentukan seberapa produktif pegawai.

Informasi yang mahal adalah bukan hanya masalah yang berhubungan dengan pasar tenaga keIja, tetapi juga di pasar barang konsumen (consumer product). Ketika pelanggan yang membeli sebuah mobil bekas, mungkin sangat sulit bagi dia untuk menentukan apakah mobil tersebut bagus atau lemon (jelek). Sebaliknya, penjual

yang memiliki mobil mempunyai informasi yang baik tentang kualitas mobilnya. Kita akan melihat bahwa informasi yaq.g tidak simetri ini mungkin menyebabkan masalah yang signifikan dengan efiSiensi fungsi sebuah pasar.

Perkembangan pemikiran tentang ketidakpastian informansidan risiko yang diakibatkan telah banyak menarik perhatian para ekonom untuk mencari solusi pemecahannya. Berikut ini didiskusikan beberapa pandangan tentang risiko dan ketidakpastian ekonomi sejalan dengan perkembangan aktivitas ekonomi.

PEMBAHASAN Pemikiran Adam Smith

Teori klasik tentang pasar kompetitif sempurna (perftctly competitive markets) yang ditulis dalam Adam Smith's Wealth of Nations, mendominasi ekonomi di abad pertengahan, dan secara jelas membentuk. banyak prinsip ekonomi hari ini. Dalam pasar persaingan sempurna ala Adam Smith, interaksi per unit dan penawaran di pasar bersifat transaksi sesaat, dimana pelaku ekonomi bekerja sendiri­sendiri (independen) dan tindakan seseorang tidak mempengaruhi harapan atau pilihan pihak lain (Deliarnov, 2007). Ketika menentukan harga dan kuantitas keseimbangan pasar, diasumsikan bahwa aktivitas yang ada di pasar mempunyai sedikit atau tidak berpengaruh pada pasar lain (pindyck & Rubinfeld, 1998). Selain itu juga diasumsikan bahwa pengambil keputusan yang rasional mempunyai informasi yang tersedia secara penuh dan gratis berhubWlgan dengan keputusannya. Pembeli dan penjual memiliki informasi yang sarna dengan tanpa biaya (gratis) tentang barang

Page 7: JURNAL - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Endang-Sri-Andayani-02...Jwnal EKOMA ( Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi ), merupakan wadah informasi berupa hasil penelitian,

37

atau jasa yang diperjualbelikan. Dengan demikian dalam .pasar sempuma menurut pandangan Adain Smith pelaku pasar tidak dihadapkan pada ketidakpastian dan oleh karenanya tidak ada risiko ekonomi.

Dalam kenyataannya, pasar tidak bersaing secara sempuma. Salah· satu penyebab ketidaksempumaan pasar adalah terbatasnya jumlah pelaku pasar. Dalam pasar yang jumlah pelakunya sedikit, tindakan salah satu pelaku ekonomi (apalagi jika dilakukan oleh suatu perusahaan besar) akan berdampak atau menimbulkan reaksi dati pelaku ekonomi lain. Dengan demikian, pada pasar yang tidak sempuma keberadaan informasi sangat terbatas dan mahal dan ini yang akan menimbulkan ketidakpastian dan risiko ekonomi.

Pemikiraa Barry Markowitz Sejak abad pertengahan, asumsi

infonnasi klasik telah memberikan strategi ootuk ekonomi ketidakpastian. Harry Markowitz ~ J

(1927), seorang ekonom Amerika pada tahWl 1950an berhasil mengembangkan sebuah teori untuk mengurangi ketidakpastian investasi yakni tentang "portfolio choice," yang memberikan alat bagi investor untuk menganalisis risiko dan expected return. Pada tahoo 1m bersama William Sharpe dan Merton Miller dia memperoleh hadiah Nobel dalam bidang Ilmu Ekonomi. Mereka berhasil menjelaskan deversifikasi portofolio optimal untuk pemilikan aset yang berhadapan dengan ketidakpastian. Keduanya menjelaskan bahwa dalarn investasi, seorang investor selalu berhadapan dengan ketidakpastian hasil (return) dan oleh karenanya juga berhadapan &~M risiko

(http://en.wikipediaorg/wiki/Modem portfolio theory)

Risiko yang dimaksud ada 2 (dua) yakni risiko sistematik (systematic risk) yang juga disebut sebagai risiko yang tidak bisa didiversifikasi dan risiko tidak sistematik (unsystematic risk) atau idiosyncratic risk atau risiko yang dapat didiversifikasi. Risiko sistematik berkaitan dengan risiko yang dihadapi oleh semua sekuritas (disebut juga risiko pasar). Risiko tidak sistematik adalah risiko yang berhubungan denganaset individual. Risiko tidak sistematik dapat didervisifikasi dengan memasukkan sejumlah aset dalam portofolio. Markowitz menyatakan bahwa seorang investor dapat mengurangi risiko portofolio secara sederbana, yakni dengan memiliki kombinasi dari berbagai instrumen investasi yang tidak mempunyai hubungan positif sempurna (atau correlation coefficient -1 «r)<o)). Jika return aset-aset dalam portofolio mempunyai hubungan +1 (perfect positive correlation), maka semakin besar standart deviasi tingkat keuntungan yang diharapkan dari potofolio yang berarti semakin berisiko. Sementara, jika semua aset­aset mempunyai korelasi lebih kecil dati 0 maka semakin kecil standart deviasi tingkat keuntungan yang diharapkan dari potofolio, yang berarti risiko semakin kecil (Sartono 2001:145)

Konsep deversifikasi untuk menghadapi ketidakpastian dan mengurangi risiko investasi lebih mudah difahami dengan konsep "don't put all your eggs into one basket'. Asumsi dari model yang dikembangkan adalah bahwa investor adalah risk averse, yang berarti bahwa dengan dua aset tertentu yang menawarkan expected return yang sarna, investor akan lebih suka yang

Page 8: JURNAL - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Endang-Sri-Andayani-02...Jwnal EKOMA ( Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi ), merupakan wadah informasi berupa hasil penelitian,

38

risikonya lebih kecil. Jad~ seorang investor akan mengambil risiko yang tinggi hanya jika ada kompensasi expected return yang lebih tinggi. Sebaliknya, seorang investor yang ingin return lebih tinggi hams mau menerima risiko tinggi. Dengan demikian, untuk investor yang rasional tidak akan berinvestasi pada sebuah portofolio jika profil risk­return portofolio kedua ada yang lebih menguntungkan

Pemikiran George Akerloft George Arthur Akerlof adalah

seorang ekonom dari Amerika yang menulis artikel tentang "The Market for Lemons" (pada Quarterly Journal ~ ) of Economics, 1970) untuk pasar mobil bekas yang mengantarkannya memperoleh hadiah Nobel di bidang ekonomi atas karyanya ini tabun 200 1 (bersama Michael Spence and Joseph E. Stiglitz). Akerlof meretleksikan pepatah tua "let the buyer beware", di mana dia sepakat adanya ketidakpastian ketika informasi tersedia bagi orang yang berbeda (teljadi informasi asimetri). Dia mendiskusikan informasi asimetri terjadi ketika penjual men~ui

lebih banyak tentang produk dibanding pembeli. Akerlof mencontohkan untuk pasar mobil bekas, dimana penjual mobil bekas mempunyai infonnasi yang lebih tentang mobil dibanding pembeli. Penjual mengetahui kualitas mobil bekasnya dari pengalaman apakah mobil disfungsional ("lemon") atau bekeIja dengan excellent ("plum"). Jika diduga mobil yang dipeIjualbelikan adalah "lemon", maka pembeli potensial tidak akan mau membayar dengan harga tinggi untuk "plum". Pembeli menduga bahwa mobil tertentu adalah mobil dengan kualitas rata-rata, dan dia berharap membayarnya hanya dengan

harga untuk mobil dengan kualitas rata-rata. Sementara, penjual lemon tidak mempunyai insentif untuk menginformasikan pada pembeli tentang nilai yang sebenamya dari mobil mereka, maka pasar memperlakukan semua mobilsebagai lemon. Karena pemilik "plum" tidak berharap untuk menjual mobilnya dengan harga yang rendah ini mka menyebabkan hanya lemon yang dijual. Penjual Plum mungkin menawarkan insentif. seperti garansi atau garansi uang kembali untuk. meyakinkan pembeli bahwa mobilnya adalah plum. Bisa juga terjadi karena pemilik mobil bekas yang bagus tidak akan mampu untuk memperoleh harga yang cukup tinggi, .maka dia tidak akan menempatkan mobilnya di pasar mobil bekas (peake, 20(0).

Kasus "Lemon market" seperti d.i atas juga bisa terjadi dipasar yang lain, seperti pasar komputer bekas, online dating "market", pasar tenaga kerja, dan hubungan principal dengan agen dalam sebuah perusahaan. Dalam perkembangan pemikirannya Akerloft mengembangkan teori upah yang .effisien dari tenaga keIja .di negara-negara barat.

Pemikiran Mirrlees Sir James Alexander Mirrlees

adalah ekonom dari Skotlandia dan bersama dengan William Vickrey memenangkan hadiah nobel tabun 1996 di bidang ilmu ekonomi, untuk kontribusinya secara fundamental bagi teori ekonomi tentang insentif berdasar asymmetric iriformation. Mirrlees mengembangkan sebuah konsep yang sangat lengkap tentang infonnasi privat, moral hazard, dan pilihan terbalik (reverse selection).

a) Informasi Asimetri, Moral Hazard, dan Pilihan Terbalik dalam Asuransi

Page 9: JURNAL - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Endang-Sri-Andayani-02...Jwnal EKOMA ( Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi ), merupakan wadah informasi berupa hasil penelitian,

39

Infonnasi privat dimiliki oleh satu pengambil keputusan, sehingga sangat mahal atau tidak mungkin fihak lain mendapatkannya. Implikasi dari infonnasi privat yang asimetri dijelaskan dalam kasus asuransi. Prinsip dasar dari asuransi adalah uiltuk menyebarkan risiko kepada banyak orang sebingga biaya bagi sedikit orang yang mengaJami kerogian besar, dibagi oleb banyak orang yang tidak mengalami kerogian. Individu yang risk-averse ( menolak risiko) berharap untuk membayar premi asuransi yang meliputi laba yang rasional bagi penerbit asuransi (peake, 2000).

Moral hazard yang dihubungkan dengan information asymmetry adalah sebuah situasi dimana satu fibak dalam suatu transaksi mempunyai informasi lebih banyak dibanding yang lain. Bagian yang diisolasi dari risiko uniumnya mempunyai infonnasi yang lebih tentang tindakan dan tujuan (maksud) nya dibanding fihak yang membayar untuk konsekuensi risiko yang negatif. Lebih luas, moral hazard terjadi ketika fihak dengan infonnasi yang Ip.bih tentang tindakan stau tujuannya mempunyai tendensi stau insentif untuk berperilaku yang tidak tepat (tidak pantas) dari perspektif fihak dengan informasi yang kurang. Dengan demikian moral hazard terjadi ketika satu fihak dalam sebuah kontrak mempunyai suam dorongan untuk merubah perilaku setelah kesepakatan dicapai. Sebagai contob, pada asuransi mobil, infonnasi bagaimana orang yang mengendarai mobil yang diasuransikan berlaku hati-hati dan tidak adalah infonnasi privat. Setelah kontrak asuransi disepakati, fihak yang mengasuransikan tidak berhadapan dengan prospek kerugian keuangan dan kemudian kurang mempunyai

dorongan untuk melanjutkan mengendarai secara hati-bati. Kesenjangan dorongan ini memunculkan biaya potensial bagi penerbit asuransi, karena dia tidak mampu memonitor apakah yang mengasuransikan mengendarainya secara aman atau tidak.

Pilihan yang terbalik terjadi ketika orang menggunakan informasi privat untuk keuntungannya sendiri dan merugikan fihak lain. Orang yang mempunyai penyakit serius stau berisiko tinggi untuk sakit, kemungkinan besar ak.ai1 membeli asuransi kesehatan. Sementara orang yang sehat (berisiko rendah).mungkin melihat asuransi tersebut sangat mahal (Nicolson. 2007). Perusahaan asuransi .yang tidak mempunyai informasi privat tentang pembeli adalah sangat mungkin menjual pada orang yang mempunyai probabilitas terjadinya biaya tinggi. Kesenjangan pengetahuan ini menciptakan tidak hanya sebuah masalah pilihan yang terbalik bagi penerbit asuransi tetapi juga masalah moral hazard bagi orang yang sehat yang berbarap untuk mempunyai asuransi tetapi harus berbagi biaya dengan yang tidak sehat

Walaupun mereka tidak dapat secara langsung mengobservasi perilaku, perUamin asuransi mobil menggunakan iciikator tidak langsung lUltuk mengembalikan insentif. Sebagai contob, pemberlan diskon untuk catatan mengendarai aman, untuk asuransi grup penjamin asuransi kesehatan menggunakan infonnasi pada pengalaman tuntutan terakhir perusahaan untuk menyusun tarit: dan sebagainya. Pada pasar mobil bekas, pembeli menghadapi pilihan yang terbalik karena hanya lemon yang cenderung tersedia, tetapi penjual menawarkan insentif bagi pembeli melalui garansi. Pada pasar tenaga

Page 10: JURNAL - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Endang-Sri-Andayani-02...Jwnal EKOMA ( Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi ), merupakan wadah informasi berupa hasil penelitian,

40

kerja, majikan yang menawarkan tingkat upah yang tetap menghadapi pilihan yang terbalik. diantara pekerja dengan berbagai kemampuan dan kemauan ootuk bekerja. Moral hazard ada dalam kecendenmgan ootuk pekerja yang siap disewa ootuk melalaikan pada pekerjaan. Majikan menawarkan sejumJah insentif ootuk untuk memotivasi pekerja dan sehingga persekutuan kepentingan keduanya lebik. baik..

b) Informasi Asimetri daJam Kebijakan Puh/ik

Asimetri infonnasi juga menciptakan masalah bagi pengambil kebijakan publik.. Mirrless dan Viskery telah menemukan sebuah strnktur pajak yang optimal untuk mendistribusikan kembali pendapatan ketika informasi tidak simetri. Asymetri informasi dalam kebijakan pajak adalah individu mengetabui lebih banyak tentang kemampuannya dibanding pemerintah, dan mereka moogkin merespon pajak: deRgan bekerja atau berproduksi lebih sedikit (kurang). Sebuah struktur pajak yang memberikan distribusi secara sarna telah menghilangkan insentif ootuk orang-orang ootuk bekerja dan berproduksi. Mirrlees mendesign sebuah model dengan skedul pajak pendapatan yang optimum, yakni "incentive compatihe" (yaitu tidak ada distorsi insentif). Mirrless berkontribusi dalam memahami pentingnya insentif dalam kebijakan publik.. sebuah konsep yang menjadi nyata dalam krisis saving and loan (S&L) di US taboo 1980an «peake, 2000).

Krisis S&L mendemonstrasikan bagaimana informasi asimetri, moral hazard, dan pilihan yang terbalik. dapat menyebabkan kegagalan dalam kebijakan publik.. Individu yang menyimpan dananya di saving and

loans (S&Ls) sebagai aset yang likuid, aman dan terjamin. Kegagalan S&L selama depresi memaksa perusahaan asuransi simpanan federal membebaskan penyimpan dari risiko kerugian. Sementara, pinjaman yang dibuat oleh S&Ls adalah berisiko tinggi (hipotik. rumah). Deregulasi S & L pada awal taboo 19805 merubah semua ini, menyebabkan pemsabaan asuransi pemerintah berhadapan dengan moral hazard. Pemilik. S & L memiliki insentif untuk membuat pinjaman berisiko yang menjanjikan laba tinggi bagi diri mereka sendiri, tetapi dengan risiko peminjaman yang tinggi akan membuatnya tidak dapat mengembalikan uang pada penyimpan. Deregulasi membuat hal itu mudah bagi individu pengambil risiko memperoreh pemilikan dan mengendalikan S &Ls dengan sedikit modal yang· mereka miliki. Disinilah dapat terjadi pilihan terbalik ataupun moral hazard. Inilah contoh pengambil kebijakan (pemerlntah) yang tidak memahami pentingnya insentif berdasar asymmetric information (peake, 2(00). Hal ini mungkin juga terjadi di Indonesia, jika Bank Indonesia yang memberi jaminan atas taboogan masyarakat tidak disertai dengan kebijakan pembatasan kredit yang boleh disalurkan oleh perbankan.

Pemikirao Ekooom Syariah teotang AsoraosL

Berdasarkan pembahasan sebelumnya bahwa untuk menghindari risiko dan ketidakpastian dapat dilakukan dengan program asuransi. Para ekonom syariah, mengembangkan konsep menghindari ketidakpastian dengan konsep asuransi mutual, di mana tiap anggota baik. secara individu maupun secara bersama-sarna sebagai penanggung sekaligus tertanggung. Konsep yang

Page 11: JURNAL - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Endang-Sri-Andayani-02...Jwnal EKOMA ( Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi ), merupakan wadah informasi berupa hasil penelitian,

41

dikembangkan berdasar atas kepercayaan. Perusahaan asuransi diberi kepercayaan (amanah) oleh para peserta untuk mengelola premi, mengembangkan dengan jalan yang halal dan memberikan santunan pada yang mengalami musibah sesuai dengan perjanjian (Anshori, 2007:81).

Ada perbedaan yang sarigat mendasar antara asuransi mutual dengan asuransi modem. Pada asuransi modem resiko yang akan datang (yang seharnsnya tidak dapat diperhitungkan di awat) dihitung menjadi harga pas. Dalam asuransi mutual kerugian ditanggung bersama seluruh anggota didasarkan pada prinsip keJjasama kemanilsiaan, saling memikul beban orang lain. Transfer kerugian tidak dilandaskan pada prinsip mencari laba. Perbedaan yang paling mendasar diantara keduanya adalah perhitungan kemungkinan kerugian. Di dalam asuransi modem perhitungan kemungkinan kerugian dilakukan di muka dan tidak dipikul oleh seluruh anggota tetapi persediaan dana dilakukan oleh suatu pemsahaan asuransi untuk membayar kerugian. Sementara itu a<:uransi mutual kerugian dipikul bersama setelah peristiwa itu terjadi.

Secara syariah, ketidakpastian dalam transaksi adalah haram karena menyebabkan perselisihan. Sistem asuransi syariah menggunakan konsep hagi hasil (mudharahah) dan konsep taharru' sebagai akad sedekah. Dalam konsep mudharahah, peserta asuransi dianggap sebagai orang yang memberikan modal (shahibuJ mao/) kepada fIhak pengusaha (mudharib) untuk digunakan dalam usaha bisnis yang halal dan oleh karenanya peserta asuransi berhak atas laba tersebut. Sedangkan konsep tabarru' peserta asuransi memberikan sedekah (arnal) kepada orang lain dengan maksud

membatu mengharapkan pamrih (Anshori, 2007:81). Pada asuransi mutual inilah yang mungkin akan mampu mengurangi adanya moral hazard karena kontrak asuransi lebih didasarkan pada dua konsep tersebut di atas. Dilihat dari nasabah asuransi, mereka tidak mempunyai insentip untuk melakukan tindakan moral hazard karena motivasinya bukan untuk memperoleh keuntungan.

KESIMPULAN 1. Perkembangan teori tentang

ketidakpastian ekonomi diawali oleh kelemahan teori klasik yang dikembangkan oleh Adam Smith yang menggunakan asumsi yang bertentangan dengan kondisi praktik ekonomi di masyarakat, yakni asumsi bahwa pada pasar sempurna pembeli dan penjual keduanya diasumsikan secara sempurna mempunyai informasi lengkap dan gratis tentang kualitas dari barang yang diperjualbelikan di pasar.

2. Informasi yang tidak simetri diantara pelaku pasar akan menimbulkan ketidakpastian atau risiko serta berpeluang menimbulkan moral hazard dan adverse selection. Namun demiki~ ketidakpastian dan risiko ekonomi tersebut dapat dikurangi, misalnya uotuk investasi di pasar modal Harry Markowitz menemukan dengan melakukan deversifikasi investasi, di pasar barang be mclalui pemberian garansi, dan sebagainya. Sedangkan ekonom gya.r\ah.. mengembangkan kons p menghindari keti<Wcpastiat.t dengan konsep asuransi

Page 12: JURNAL - lib.um.ac.idlib.um.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Endang-Sri-Andayani-02...Jwnal EKOMA ( Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi ), merupakan wadah informasi berupa hasil penelitian,

42

mutual, di mana tiap anggota baik secara individu maupun secara bersama-sama sebagai penanggung sekaligus tertanggung.

DARTAR RUJUKAN

.JAnshori, Abdul Ghofur. 2007. Asuransi Syariahdi Indonesia Yogyakarta: un Press

v Deliamov. 2007. Perk.embangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: PT RajaGrafmdo Persada

http://en.wikipediaorg/wikilMoral ha . zard

http://en.wikipediaorg/wiki/Modem portfolio theory

",Nicholson, Walter. 2007. MikroEkonomi Intermediate. Terjemahan IGN Bayu Mahendra & Abdul Azis. Jakarta: Erlangga.

.,.Peake, F Charles. 2000.. Infonnation, risk, and uncertainty in economics. . National Forum. Baton Rouge: Vol. 80, Iss. 1; pg. 4,2 pgs

v Pyndyck, S. Robert & Daniel L. Rubenfeld. 1998. Micro Economics. New Jersey: Prentice­Hall. Inc

"" Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE